TI 362008043 BAB III

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan di dukung data-data kualitatif untuk memperoleh pendalaman terhadap suatu gejala atau peristiwa. Jenis penelitian menggunakan jenis deskriptif eksplanatif. Penulis menggunakan jenis penelitian ini adalah karena penulis akan mendeskripsikan tentang efektifitas iklan layanan masyarakat yang ditayangkan melalui media televisi lokal „Molluca TV‟ di Kota Ambon. Metode deskriptif adalah suatu metode yang tidak hanya terbatas pada pengumpulan data dan penyusunan, tetapi juga meliputi efektifitas tentang data yang diperoleh agar dapat menggambarkan secara sistemati, factual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diteliti (Nazir,1998:62)

1.2 Penentuan Lokasi

Lokasi penelitian adalah Kota Ambon. Kota ini pernah mengalami dampak konflik yang mengakibatkan banyak sarana prasarana pendidikan dan instansi pemerintah rusak sehingga tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Adapun inti dari pesan-pesan perdamaian yang disampaikan “Molluca TV” sebagai berikut :

1. Tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang tersebar. 2. Menciptakan suasana aman dan damai.


(2)

3.3 Unit Analisa dan Unit Amatan

Dalam suatu penelitian, unit analisa adalah unit yang kepadanya kesimpulan diberlakukan (Ihalauw,1996:31). Yang menjadi unit analisa dalam penelitian ini adalah yang pertama efektifitas iklan layanan masyarakat yang ditampilkan melalui media televisi lokal, yakni Molluca TV. Unit analisa yang kedua adalah pandangan para masyarakat Kota Ambon perihal kualitas iklan layanan masyarakat yang ditayangkan. Sedangkan unit amatan adalah sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh data yang tepat dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan tentang satuan analisis, sesuatu yang menjadi sumber itu dapat berupa orang (untuk data primer), dokumen, tempat atau organisasi (untuk data sekunder) (Ihalauw,2003:179). Yang menjadi unit amatan dalam penelitian ini adalah kualitas pesan dalam iklan layanan masyarakat pada media televisi lokal Molluca TV di Kota Ambon.

3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi

Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian peneliti karena dipandang sebagai sebuah semesta penelitian (Ferdinand,2006). Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat pada usia 17 – 60 tahun yang pada umumnya pernah mengalami dampak konflik di Kota Ambon.

3.4.2. Sampel

Penentuan sampel responden dalam penelitian ini menggunakan non probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel ini adalah judgement sampling, dimana peneliti menggunakan pertimbangan sendiri secara sengaja dalam memilih anggota populasi yang dianggap sesuai dalam memberikan informasi yang diperlukan atau unit sampel yang sesuai dengan kriteria tertentu yang diinginkan peneliti. Dengan cara ini hanya masyarakat yang sebelum dilakukan


(3)

wawancara, pernah melihat Iklan Layanan Masyarakat mengenai himbauan untuk tidak terprofokasi dengan isu-isu yang beredar pasca konflik 11 September 2011. Dalam menentukan sampel yang akan diambil, peneliti melakukannya secara accidental. Singarimbun dan Effendi (dalam Soehartami, 2006) mengungkapkan bahwa accidental adalah pemilihan responden yang dilakukan secara kebetulan pada orang-orang yang ditemui peneliti. Untuk penarikan sampel, penulis mengambil sampel sebanyak 150 orang. Besarnya sampel ini mengacu pada ukuran sampel minimum penelitian televisi menurut Maholtra (2002:351) yang dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 3.1

Penentuan Ukuran Sampel

Type Of Study Minimum Size Typical Range Problem Identification Research 500 1,000 – 2500

Problem Solving Research 200 300 – 500

Product Test 200 300 – 500

Test Marketing Studies 200 300 – 500

TV, Radio, Print Advertising 150 200 – 300 Test – Market Audits 10 Stores 10 – 20 Stores

Focus Group 6 Group 10 – 15 Group


(4)

3.5 Identifikasi Variabel dan Skala Pengukuran Variabel penelitian dapat meliputi :

1. Efektifitas Iklan Layanan Masyarakat dengan indikator sebagai berikut - Kognitf

- Afektif

- Psikomotorik/Konatif

2. Kualitas Iklan Layanan Masyarakt dengan indikator sebagai berikut : - Informasi tingkat informatif

- Cara penyampaian


(5)

3.5.1 Hubungan antara takrif konsep, indikator, instrument dan skala pengukuran

Takrif konsep Indikator Instrumen Skala

Pengukuran Efektifitas Iklan

Layanan Masyarakat adalah iklan yang memikirkan dan memahami kebutuhan pelanggan, serta iklan yang mengkomunika-sikan keuntungan-keuntungan yang spesifik.

1. Efek Kognitif, adalah efek yang berhubungan dengan pengetahuan dari penerima pesan.

1.Iklan layanan masyarakat pada media televisi lokal

“Molluca TV” dengan jelas memaparkan manfaatnya.

2.Iklan layanan masyarakat pada media televisi lokal

“Molluca TV” jelas memaparkan pesannya.

3.Iklan layanan masyarakat pada media televisi lokal

“Molluca TV” menjadikan anda semakin sadar tentang

pentingnya arti persaudaraan.

4.Iklan layanan masyarakat memberikan nilai positif. 5.Iklan layanan masyarakat tidak penting untuk

ditayangkan.

Ordinal

2.Efek Afektif, adalah efek yang diterima oleh penerima pesan

berhubungan dengan apa yang dirasakan oleh penerima pesan.

1.Iklan layanan masyarakat pada media televisi lokal

“Molluca TV” berpengaruh pada sikap.

2.Iklan layanan masyarakat tersebut ditayangkan.

3.Kehadiran iklan layanan masyarakat dapat memberikan dampak yang baik bagi masyarakat Kota Ambon.

4.Iklan layanan masyarakat tidak ada pengaruh sama sekali. 5.Iklan layanan masyarakat dalam bentuk himbauan dari

pemerintah daerah terkait konflik 11 September 2011.

3.Efek

Psikomotorik/Konatif, adalah efek yang mengharapkan

tergeraknya komunikan atau penerima pesan untuk melakukan sesuatu

1.Iklan layanan tersebut menjadi pembaharuan yang baik dalam kehidupan masyarakat kota Ambon.

2.Iklan layanan tersebut mempengaruhi perilaku masyarakat kota Ambon.

3.Iklan layanan masyarakat mengarahkan pada tindakan yang lebih baik.

4.Iklan layanan tersebut tidak mempunyai bobot penyampaian pesan yang penting bagi masyarakat Kota


(6)

yang disarankan oleh komunikator dalam penyampaian pesannya.

Ambon.

Kualitas Iklan Layanan Masyarakat adalah iklan yang dapat dinilai melalui pesan-pesan yang informatif, disam-paikan secara fami-lier, dan mampu memikat keterlibatan konsumen pada saat ditayangkan

1.Informasi tingkat informatif, adalah memberikan informasi atau penjelasan. Dimana isi informasi itu sendiri bisa bersifat pemaparan.

1. Iklan layanan masyarakat memberikan informasi penting. 2. Iklan layanan masyarakat mendominan pada satu pihak. 3. Iklan layanan masyarakat tidak perlu ditayangkan.

4. Informasi yang diberikan Molluca TV terkait pemberitaan konflik di Kota Ambon.

Ordinal

2.Cara Penyampaian, merupakan suatu cara agar khalayak tertarik terhadap informasi apa yang disampaikan.

1. Cara penyamapain keseluruhan iklan layanan masyarakat itu berkualitas.

2. Cara penyampaian endoser dalam iklan layanan tersebut. 3. Iklan layanan masyarakat terus ditayangkan di Molluca

TV

4. Iklan layanan masyarakat memberikan pembaharuan. 5. Pengemasan informasi iklan layanan masyarakat tersebut

kurang baik. 3.Daya pikat terhadap

khalayak, yaitu menun-jukkan manfaat yang membuat khalayak lebih menyukai atau tertarik pada iklan layanan masyarakat tersebut.

1. Iklan layanan masyarakat mempunyai daya tarik yang bagus.

2. Iklan layanan masyarakat visualisasinya mendukung. 3. Tertarik melihat iklan layanan masyarakat tersebut. 4. Pengemasan daya tarik kurang begitu memikat perhatian

masyarakat dalam menyaksikan iklan layanan masyarakat.


(7)

Pengukuran untuk setiap indikator empirik menggunakan aras ukur ordinal berupa skala Likert dengan pertanyaan favorable dan pertanyaan unfavorable.

Skala untuk pertanyaan favorable sebagai berikut : Sangat efektif : skor 4

Efektif : skor 3 Tidak efektif : skor 2 Sangat tidak efektif : skor 1

Skala untuk pertanyaan unfavorable sebagai berikut : Sangat tidak efektif : skor 1

Efektif : skor 2 Tidak efektif : skor 3 Sangat efektif : skor 4

3.6 Uji Instrument 3.6.1 Uji Validitas

1. Melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap indikator empirik untuk masing-masing variabel.

Pengujian validitas butir menggunakan teknik corrected item-total correlation. Angka pada kolom corrected item-total correlation menunjukkan nilai r hasil. Dasar pengambilan keputusannya adalah (Santoso, 2001) :

 Jika r hasil positif, serta r hasil > r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid


(8)

 Jika r hasil tidak positif, serta r hasil < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak valid.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Untuk pengujian reliabilitas butir dilakukan dengan membandingkan nilai r Alpha dengan nilai r tabel pada taraf signifikansi 5%. Dasar pengambilan keputusannya adalah (Santoso, 2001) :

 Jika r Alpha positif dan r Alpha> r tabel maka butir atau variabel tersebut reliable

 Jika r Alpha negatif dan r Alpha< r tabel maka butir atau variabel tersebut tidak reliabel.

3.6.3 Uji Validitas dan Reabilitas Variabel Efektifitas Pesan Iklan Layanan Masyarakat.

a. Efek Kognitif

Indikator Efektifitas Pesan Iklan Layanan

Masyarakat r hit r 0.05 (df 30) Keterangan

Efek Kognitif 1 0,710 0,3 Valid

Efek Kognitif 2 0,673 0,3 Valid

Efek Kognitif 3 0,593 0,3 Valid

Efek Kognitif 4 0,453 0,3 Valid

cronbach alpha 0.766 0,6 Reliabel

Sumber:Output Reliability Test Variabel Efek Kognitif,Iklan Layanan Masyarakat,2012 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa indikator empirik dikatakan valid, karena r hit > r 0,05. Sedangkan untuk uji reliabel hasil r alpha > r 0,05maka indikator empirik dinyatakan reliabel. Karena indikator empirik valid dan reliabel, maka bisa digunakan untuk analisis lebih lanjut.


(9)

b.Efek Afektif

Indikator Efektifitas Pesan Iklan Layanan

Masyarakat r hit r 0.05 (df 30) Keterangan

Efek Afektif 1 0,634 0,3 Valid

Efek Afektif 2 0,546 0,3 Valid

Efek Afektif 3 0,602 0,3 Valid

Efek Afektif 4 0,376 0,3 Valid

Efek Afektif 5 0,612 0,3 Valid

cronbach alpha 0.664 0,6 Reliabel

Sumber:Output Reliability Test Variabel Efek Afektif,Iklan Layanan Masyarakat,2012

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa indikator empirik dikatakan valid, karena r hit > r 0,05. Sedangkan untuk uji reliabel hasil r alpha > r 0,05maka indikator empirik dinyatakan reliabel. Karena indikator empirik valid dan reliabel, maka bisa digunakan untuk analisis lebih lanjut.

c. Efek Psikomotorik

Indikator Efektifitas Pesan Iklan Layanan

Masyarakat r hit r 0.05 (df 30) Keterangan

Efek Kognitif 1 0,769 0,3 Valid

Efek Kognitif 2 0,757 0,3 Valid

Efek Kognitif 3 0,659 0,3 Valid

Efek Kognitif 4 0,334 0,3 Valid

cronbach alpha 0,647 0,6 Reliabel


(10)

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa indikator empirik dikatakan valid, karena r hit > r 0,05. Sedangkan untuk uji reliabel hasil r alpha > r 0,05maka indikator empirik dinyatakan reliabel. Karena indikator empirik valid dan reliabel, maka bisa digunakan untuk analisis lebih lanjut.

3.6.4 Uji Validitas dan Reabilitas Variabel Kualitas Pesan Iklan Layanan Masyarakat.

a. Informasi Tingkat Informatif Indikator Efektifitas

Pesan Iklan Layanan

Masyarakat r hit r 0.05 (df 30) Keterangan Informasi tgkt

informatif 1

0,697 0,3 Valid

Informasi tgkt informatif 2

0,658 0,3 Valid

Informasi tgkt informatif 3

0,477 0,3 Valid

cronbach alpha 0.757 0,6 Reliabel

Sumber:Output Reliability Test Variabel Kualitas,Iklan Layanan Masyarakat,2012

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa indikator empirik dikatakan valid, karena r hit > r 0,05. Sedangkan untuk uji reliabel hasil r alpha > r 0,05maka indikator empirik dinyatakan reliabel. Karena indikator empirik valid dan reliabel, maka bisa digunakan untuk analisis lebih lanjut.


(11)

b.Cara Penyampaian Indikator Efektifitas Pesan Iklan Layanan

Masyarakat r hit r 0.05 (df 30) Keterangan

Cara penyampaian 1 0,701 0,3 Valid

Cara penyampaian 2 0,490 0,3 Valid

Cara Penyampaian 3 0,663 0,3 Valid

Cara Penyampaian 4 0,635 0,3 Valid

Cara Penyampaian 5 0,363 0,3 Valid

cronbach alpha 0.696 0,6 Reliabel

Sumber:Output Reliability Test Variabel Kualitas,Iklan Layanan Masyarakat,2012

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa indikator empirik dikatakan valid, karena r hit > r 0,05. Sedangkan untuk uji reliabel hasil r alpha > r 0,05maka indikator empirik dinyatakan reliabel. Karena indikator empirik valid dan reliabel, maka bisa digunakan untuk analisis lebih lanjut.

c. Daya Pikat Terhadap Khalayak Indikator Efektifitas

Pesan Iklan Layanan

Masyarakat r hit r 0.05 (df 30) Keterangan

Daya Pikat 1 0,771 0,3 Valid

Daya Pikat 2 0,814 0,3 Valid

Daya Pikat 3 0,691 0,3 Valid

Daya Pikat 4 0396 0,3 Valid

cronbach alpha 0.692 0,6 Reliabel

Sumber:Output Reliability Test Variabel Kualitas,Iklan Layanan Masyarakat,2012

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa indikator empirik dikatakan valid, karena r hit > r 0,05. Sedangkan untuk uji reliabel hasil r alpha > r 0,05maka indikator empirik dinyatakan reliabel. Karena indikator empirik valid dan reliabel, maka bisa digunakan untuk analisis lebih lanjut.


(12)

3.7 Metode Pengumpulan Data

3.7.1 Jenis Data

Dalam penelitian ini, data yang akan dikumpulkan oleh penulis adalah : a. Data Primer

Data Primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh penulis dari sumber pertama (Suryabrata,1983:93). Atau dengan kata lain data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono,2006:253). Yang menjadi data primer dalam penelitian ini adalah data yang didapati dari hasil wawancara mendalam dengan key informan (masyarakat Kota Ambon) mengenai bagaimana efektifitas Iklan Layanan Masyarakat terhadap penyebaran pesan-pesan perdamaian di Kota Ambon melalui media televisi lokal.

b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang telah disusun dalam bentuk dokumen-dokumen atau data yang sudah pernah diolah sebelumnya (Suryabrata,1983:93). Atau dengan kata lain data sekunder yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat dokumen-dokumen (Sugiyono,2006:253). Jenis data sekunder yang penulis gunakan dalam penelitian ini yakni Iklan Layanan Masyarakat, Jurnal/Warta.

3.7.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1) Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang mencakup semua pernyataan dan pertanyaan yang akan digunakan untuk mendapatkan data, baik yang dilakukan


(13)

melalui telepon, surat, atau bertatap muka (Ferdinand, 2006). Dalam penelitian ini, responden diberikan pertanyaan-pertanyaan oleh peneliti dan peneliti sekaligus melakukan supervisi untuk menghindarkan kesalahan persepsi dari responden terhadap pertanyaan. Pelaksanaan kuesioner dilakukan langsung dari awal sampai selesai untuk menghindari kesalahan dan kemungkinan responden mendapat pengaruh dari luar, sehingga jawaban yang diberikan benar-benar merupakan jawaban asli dari responden.

2). Wawancara

Wawancara merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung, mendalam, tidak terstruktur, dan individual menggunakan pertanyaan lisan kepada subjek penelitian (Indriantoro dan Supomo, 1999). Metode wawancara ini digunakan untuk mendukung akurasi dan kelengkapan kuesioner yang tersebar dan juga digunakan untuk memperluas cakrawala peneliti tentang data-data lain yang tidak terformulasi dalam kuesioner. Sehingga, penelitian ini layak untuk dilakukan lebih lanjut.

3.8 Teknik Analisa Data

1. Untuk menjawab tujuan pertama dan tujuan yang kedua menggunakan statistik deskriptif.

2. Untuk menjawab tujuan yang ketiga tentang hubungan kualitas pesan dan efektifitas pesan, menggunakan korelasi Kendall Tau.

Teknik Statistik Deskripsi meliputi : 3.8.1 Analisa Tabulasi

Data yang diperleh diolah ke bentuk persentase.

P = fi x 100%


(14)

Di mana :

P = persentase responden yang memilih kategori tertentu fi = jumlah responden yang memilih kategori tertentu ∑fi = banyaknya jumlah responden

Setiap jawaban responden dari pertanyaan yang diberikan, diberika bobot. Cara menghitung skor adalah menjumlahkan seluruh hasil kali nilai masing-masing bobot dibagi dengan jumlah total frekuensi.

Rumus :

X = ∑fi.wi ∑fi Di mana :

x = rata-rata berbobot fi = frekuensi

wi = bobot

Setelah itu, digunakan rentang skala penilaian untuk menentukan posisi tanggapan responden dengan menggunakan nilai skor setiap variabel. Bobot alternatif jawaban yang terbentuk dari teknik skala peringkat terdiri dari kisaran 1 hingga 4 yang menggambarkan posisi yang setuju ke posisi yang negatif. Selanjutnya, dihitung rentang skala dengan rumus, sebagai berikut:

Rs = R (bobot) M Di mana :

R (bobot) = bobot terbesar – bobot terkecil M = banyaknya kategori bobot


(15)

Karena rentang skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 hingga 4, maka rentang skala penilaian didapat adalah

Rs = 4-1 = 0,75 4

Sehingga posisi keputusannya menjadi : |---|---|---|---|---| 1,00 1,75 2,50 3,25 4,00

Kriteria untuk efektifitas dengan skala likert adalah :

Skala Indikator

1,00 – 1,75 Sangat Tidak Efektif

1,75 – 2,50 Tidak Efektif

2,50 – 3,25 Efektif

3,25 – 4,00 Sangat Efektif

3.8.2 Korelasi rank Kendall

Korelasi rank Kendall adalah ukuran korelasi yang menuntut kedua variabel diukur sekurang-kurangnya dalam skala ordinal. Sehingga obyek-obyek yang dipelajari dapat di-ranking dalam dua rangkaian berurut. (Siegel,1994: 250) Analisis korelasi rank Kendall digunakan untuk mencari hubungan dan menguji hipotesis antara dua variabel atau lebih, bila datanya berbentuk ordinal atau ranking. (Sugiono, 2004: 117). Dalam teknik korelasi Kendall Tau, akan dianalisis hubungan antara efektifitas pesan dan kualitas pesan dalam penelitian ini. Melalui teknik Korelasi Kendall Tau ini juga akan diketahui arah korelasi, kuat-lemahnya hubungan dan signifikasi korelasi antara variabel efektifitas pesan dan kualitas pesan. Disamping itu juga dapat diketahui seberapa benar pengaruh antara kedua variabel tersebut.


(1)

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa indikator empirik dikatakan valid, karena r hit > r 0,05. Sedangkan untuk uji reliabel hasil r alpha > r 0,05maka indikator

empirik dinyatakan reliabel. Karena indikator empirik valid dan reliabel, maka bisa digunakan untuk analisis lebih lanjut.

3.6.4 Uji Validitas dan Reabilitas Variabel Kualitas Pesan Iklan Layanan Masyarakat.

a. Informasi Tingkat Informatif Indikator Efektifitas

Pesan Iklan Layanan

Masyarakat r hit r 0.05 (df 30) Keterangan

Informasi tgkt informatif 1

0,697 0,3 Valid

Informasi tgkt informatif 2

0,658 0,3 Valid

Informasi tgkt informatif 3

0,477 0,3 Valid

cronbach alpha 0.757 0,6 Reliabel

Sumber:Output Reliability Test Variabel Kualitas,Iklan Layanan Masyarakat,2012

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa indikator empirik dikatakan valid, karena r hit > r 0,05. Sedangkan untuk uji reliabel hasil r alpha > r 0,05maka indikator

empirik dinyatakan reliabel. Karena indikator empirik valid dan reliabel, maka bisa digunakan untuk analisis lebih lanjut.


(2)

b.Cara Penyampaian Indikator Efektifitas Pesan Iklan Layanan

Masyarakat r hit r 0.05 (df 30) Keterangan

Cara penyampaian 1 0,701 0,3 Valid

Cara penyampaian 2 0,490 0,3 Valid

Cara Penyampaian 3 0,663 0,3 Valid

Cara Penyampaian 4 0,635 0,3 Valid

Cara Penyampaian 5 0,363 0,3 Valid

cronbach alpha 0.696 0,6 Reliabel

Sumber:Output Reliability Test Variabel Kualitas,Iklan Layanan Masyarakat,2012

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa indikator empirik dikatakan valid, karena r hit > r 0,05. Sedangkan untuk uji reliabel hasil r alpha > r 0,05maka indikator

empirik dinyatakan reliabel. Karena indikator empirik valid dan reliabel, maka bisa digunakan untuk analisis lebih lanjut.

c. Daya Pikat Terhadap Khalayak Indikator Efektifitas

Pesan Iklan Layanan

Masyarakat r hit r 0.05 (df 30) Keterangan

Daya Pikat 1 0,771 0,3 Valid

Daya Pikat 2 0,814 0,3 Valid

Daya Pikat 3 0,691 0,3 Valid

Daya Pikat 4 0396 0,3 Valid

cronbach alpha 0.692 0,6 Reliabel

Sumber:Output Reliability Test Variabel Kualitas,Iklan Layanan Masyarakat,2012

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa indikator empirik dikatakan valid, karena r hit > r 0,05. Sedangkan untuk uji reliabel hasil r alpha > r 0,05maka indikator

empirik dinyatakan reliabel. Karena indikator empirik valid dan reliabel, maka bisa digunakan untuk analisis lebih lanjut.


(3)

3.7 Metode Pengumpulan Data

3.7.1 Jenis Data

Dalam penelitian ini, data yang akan dikumpulkan oleh penulis adalah :

a. Data Primer

Data Primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh penulis dari sumber pertama (Suryabrata,1983:93). Atau dengan kata lain data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono,2006:253). Yang menjadi data primer dalam penelitian ini adalah data yang didapati dari hasil wawancara mendalam dengan key informan (masyarakat Kota Ambon) mengenai bagaimana efektifitas Iklan Layanan Masyarakat terhadap penyebaran pesan-pesan perdamaian di Kota Ambon melalui media televisi lokal.

b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang telah disusun dalam bentuk dokumen-dokumen atau data yang sudah pernah diolah sebelumnya (Suryabrata,1983:93). Atau dengan kata lain data sekunder yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat dokumen-dokumen (Sugiyono,2006:253). Jenis data sekunder yang penulis gunakan dalam penelitian ini yakni Iklan Layanan Masyarakat, Jurnal/Warta.

3.7.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1) Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang mencakup semua pernyataan dan pertanyaan yang akan digunakan untuk mendapatkan data, baik yang dilakukan


(4)

melalui telepon, surat, atau bertatap muka (Ferdinand, 2006). Dalam penelitian ini, responden diberikan pertanyaan-pertanyaan oleh peneliti dan peneliti sekaligus melakukan supervisi untuk menghindarkan kesalahan persepsi dari responden terhadap pertanyaan. Pelaksanaan kuesioner dilakukan langsung dari awal sampai selesai untuk menghindari kesalahan dan kemungkinan responden mendapat pengaruh dari luar, sehingga jawaban yang diberikan benar-benar merupakan jawaban asli dari responden.

2). Wawancara

Wawancara merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung, mendalam, tidak terstruktur, dan individual menggunakan pertanyaan lisan kepada subjek penelitian (Indriantoro dan Supomo, 1999). Metode wawancara ini digunakan untuk mendukung akurasi dan kelengkapan kuesioner yang tersebar dan juga digunakan untuk memperluas cakrawala peneliti tentang data-data lain yang tidak terformulasi dalam kuesioner. Sehingga, penelitian ini layak untuk dilakukan lebih lanjut.

3.8 Teknik Analisa Data

1. Untuk menjawab tujuan pertama dan tujuan yang kedua menggunakan statistik deskriptif.

2. Untuk menjawab tujuan yang ketiga tentang hubungan kualitas pesan dan efektifitas pesan, menggunakan korelasi Kendall Tau.

Teknik Statistik Deskripsi meliputi : 3.8.1 Analisa Tabulasi

Data yang diperleh diolah ke bentuk persentase.

P = fi x 100%


(5)

Di mana :

P = persentase responden yang memilih kategori tertentu fi = jumlah responden yang memilih kategori tertentu ∑fi = banyaknya jumlah responden

Setiap jawaban responden dari pertanyaan yang diberikan, diberika bobot. Cara menghitung skor adalah menjumlahkan seluruh hasil kali nilai masing-masing bobot dibagi dengan jumlah total frekuensi.

Rumus :

X = ∑fi.wi

∑fi Di mana :

x = rata-rata berbobot fi = frekuensi

wi = bobot

Setelah itu, digunakan rentang skala penilaian untuk menentukan posisi tanggapan responden dengan menggunakan nilai skor setiap variabel. Bobot alternatif jawaban yang terbentuk dari teknik skala peringkat terdiri dari kisaran 1 hingga 4 yang menggambarkan posisi yang setuju ke posisi yang negatif. Selanjutnya, dihitung rentang skala dengan rumus, sebagai berikut:

Rs = R (bobot) M Di mana :

R (bobot) = bobot terbesar – bobot terkecil M = banyaknya kategori bobot


(6)

Karena rentang skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 hingga 4, maka rentang skala penilaian didapat adalah

Rs = 4-1 = 0,75 4

Sehingga posisi keputusannya menjadi : |---|---|---|---|---| 1,00 1,75 2,50 3,25 4,00

Kriteria untuk efektifitas dengan skala likert adalah :

Skala Indikator

1,00 – 1,75 Sangat Tidak Efektif 1,75 – 2,50 Tidak Efektif

2,50 – 3,25 Efektif

3,25 – 4,00 Sangat Efektif

3.8.2 Korelasi rank Kendall

Korelasi rank Kendall adalah ukuran korelasi yang menuntut kedua variabel diukur sekurang-kurangnya dalam skala ordinal. Sehingga obyek-obyek yang dipelajari dapat di-ranking dalam dua rangkaian berurut. (Siegel,1994: 250) Analisis korelasi rank Kendall digunakan untuk mencari hubungan dan menguji hipotesis antara dua variabel atau lebih, bila datanya berbentuk ordinal atau ranking. (Sugiono, 2004: 117). Dalam teknik korelasi Kendall Tau, akan dianalisis hubungan antara efektifitas pesan dan kualitas pesan dalam penelitian ini. Melalui teknik Korelasi Kendall Tau ini juga akan diketahui arah korelasi, kuat-lemahnya hubungan dan signifikasi korelasi antara variabel efektifitas pesan dan kualitas pesan. Disamping itu juga dapat diketahui seberapa benar pengaruh antara kedua variabel tersebut.