T1 802008055 BAB III

BAB III
METODE PENELITIAN

A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN
Variabel adalah sesuatu yang menjadi sarana
penyelidikan dan sesuatu itu menunjukkan variasi, baik
dalam jenis maupun tingkatannya (Hadi, 2000). Adapun
variabel-variabel yang digunakan sesuai dengan tujuan
penelitian adalah:
1.

Variabel terikat

: tingkat kesepian

2.

Variabel bebas

: attachment


B. DEFINISI OPERASIONAL
Definisi
mengenai

operasional

variabel

yang

adalah

suatu

dirumuskan

definisi

berdasarkan


karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat
diamati (Azwar, 2005). Batasan operasional dari variabel
penelitian

tersebut

terjadinya

salah

diperlukan
pengertian

untuk

mengenai

menghindari
data


yang

dikumpulkan.
Definisi operasional dari masing-masing variabel adalah:
1. Tingkat Kesepian
Tingkat kesepian adalah suatu rentang tinggi atau
rendahnya perasaan subyektif individu yang berupa
perasaan-perasaan negatif seperti terasing, tertolak,

44

45

ataupun kegelisahan, ketika individu mengalami tidak
adanya kedekatan dengan orang lain, tidak adanya
teman atau kelompok untuk melakukan aktivitas
bersama, serta tidak terpenuhinya kesempatan untuk
melakukan hubungan dengan orang lain seperti yang
diharapkan.


Tingkat

kesepian

tersebut

diukur

berdasarkan indikator perilaku dari dimensi-dimensi
kesepian dari Gierveld dan Tillburg (1990), yaitu:
karakteristik emosi, bentuk keterpisahan sosial, dan
perspektif waktu. Dimensi-dimensi tersebut akan
diungkap melalui skala kesepian: semakin tinggi skor
yang diperoleh subyek maka tingkat kesepian subyek
semakin tinggi dan semakin rendah skor yang
diperoleh subyek maka tingkat kesepian subyek
semakin rendah.
2. Attachment
Attachment adalah suatu ikatan emosional yang
dikembangkan anak melalui interaksi dengan orang

lain yang mempunyai arti khusus dalam kehidupannya,
biasanya orangtua yang bersifat kekal sepanjang waktu.
Menurut Ainsworth ada 3 pola attachment yaitu
Secure, Anxious, dan Avoidant. Pengukuran variabel ini
dengan skala attachment dibuat oleh penulis dengan 3
aspek yaitu secure, anxious dan avoidant.

46

C. POPULASI

DAN

TEKNIK

PENGAMBILAN

SAMPEL
1. Populasi
Sugyono (2004) mengatakan populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek atau subjek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini
adalah remaja madya yang tinggal bersama kedua
orangtuanya.
2. Teknik Pengambilan Sampel
Menurut sampel adalah sebagian dari jumlah dan
kerakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut

(Sugyono, 2004). Sedangkan menurut Azwar (2005)
sampel adalah sebagian dari populasi. Karena sampel
merupakan bagian dari populasi maka sampel harus
memiliki ciri-ciri dari populasi tersebut.
Penelitian ini menggunakan teknik sampel yaitu purposive
sampling karena menggunakan teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu (Sugyono , 2004). Sampel
memiliki informasi yang diperlukan bagi peneliti. Kriteria

sampel penelitian ini adalah remaja madya dengan
rentang usia 15-18 tahun, merupakan siswa SMA dan
tinggal bersama orang tua.

47

D. METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk
memperoleh data yang diperlukan data penelitian ini
adalah metode skala. Skala adalah metode penelitian
dengan menggunakan pertanyaan atau pernyataan yang
tidak langsung mengungkap atribut yang bersangkutan
(Azwar, 2005). Skala dalam ilmu psikologi berupa
konstruk atau konsep psikologi yang menggambarkan
suatu aspek kepribadian individu (Azwar, 2005). Skala
dalam penelitian ini menggunakan skala pilihan agar
subjek mudah menggerjakannya. Alasan yang mendasari
skala semacam ini adalah pertimbangan bahwa item-item
pilihan pada umumnya lebih menarik bagi para subjek
dibanding tipe lain (Hadi, 1997). Bentuk skala yang akan

digunakan adalah skala bentuk langsung dan tertutup,
yaitu yang menjawab atau mengisi skala tersebut adalah
subjek yang diselidiki sendiri (bukan orang lain) dan
jawaban atau isian telah dibatasi atau ditentukan, sehingga
penjawab tidak lagi dapat memberikan jawaban seluasluasnya (Suryabrata, 2000). Item pada skala terdiri dari
dua macam, yaitu item favorable (searah dengan
pertanyaan atau pernyataan) dan item unfavorable
(berlawanan dengan pertanyaan atau pernyataan).

48

Skala yang digunakan untuk mengumpulkan data
adalah skala kesepian dan skala attachment yang
mengadaptasi pada skala yang sudah ada sebelumnya.
1. Skala Kesepian
Tujuannya adalah untuk mengungkap seberapa tinggi
tingkat kesepian yang dialami remaja. Tingkat
kesepian ini diukur berdasarkan dimensi-dimensi
kesepian dari Gierveld dan Tillburg (1990) yang
diidentifikasi dari aspek emotinal characteristics

(karakteristik emosi), type of social deprivation
(bentuk keterpisahan sosial), dan time perspektive
(perspektif waktu). Skala ini menggunakan 4 jawaban
anternatif yaitu Sangat Setuju (SS) nilai 4, Setuju (S)
nilai 3, Tidak Setuju (TS) nilai 2, Sangat Tidak Setuju
(STS) nilai 1 pada item yang favourable. Sedangkan
pada item yang unfavourable, Sangat Setuju (SS) nilai
1, Setuju (S) nilai 2, Tidak Setuju (TS) nilai 3, Sangat
Tidak Setuju (STS) nilai 4. Adapun rancangan angket
tingkat kesepian ada pada tabel 3.1 :
Tabel 3.1
Blue Print Skala Tingkat Kesepian
Dimensi
Karakteristik
emosi

Item
Favourable
4, 10, 16,
22, 32, 38,

41

Unfavourable
1, 7, 13, 19,
29, 35,
44

Jumlah
14

49

Bentuk
keterpisahan
sosial

2, 8,
20, 25,
36, 43
6, 12,

24, 28,
40
22

Perspektif
waktu
Total

14, 5, 11, 17, 23,
30, 27, 33, 39

15

18, 3, 9, 15, 21,
34, 26, 31, 37, 42

15

22

44

2. Skala Attachement
Skala

Attachment

dipergunakan

untuk

menilai

keamanan atau mengetahui bagaimana kelekatan
dengan orang tua dalam hubungan dengan remaja.
Angket attachment dapat diidentifikasikan melalui
aspek secure, anxious, dan avoidant. Pada skala
tersebut masing-masing item menyediakan 4 kategori
jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak
Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Adapun
rancangan angket attachment ada pada tabel 3.2 :
Tabel 3.2
Blue Print Skala Attachment
Aspek Attachment
Secure

Anxious

Item
Jumlah
Favourable
1, 2, 3, 4, 5, 6, 21
7, 8, 9, 10, 11,
12, 13, 14, 15,
16, 17, 18, 19,
20, 21
22, 23, 24, 25, 15
26, 27, 28, 29,
30, 31, 32, 33,
34, 35, 36

50

Avoidant

Total

37, 38, 39, 40, 18
41, 42, 43, 44,
45, 46, 47, 48,
49, 50, 51, 52,
53, 54
54
54

E. VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR
Suatu alat ukur harus memenuhi persyaratan yang
menentukan kualitas dari suatu alat ukur yaitu validitas
dan reliabilitas.
1. Seleksi Item
Seleksi item biasanya dikenal dengan uji validitas.
Validitas sering kali dikonsepkan sebagai sejauh mana
tes mampu mengukur atribut yang seharusnya diukur.
Pengujian validitas melalui diskriminasi daya beda
item

(corrected

item-total

correlation)

dan

berdasarkan hasil korelasi itu ditentukan butir-butir
yang valid dan gugur.
Azwar (2012) mengatakan apabila korelasi antara
skor item pernyataan dengan skor total item berada di
bawah 0,30 maka item dinyatakan gugur.

2. Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas alat ukur menunjukkan sejauh mana
hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya.
Hal ini ditunjukkan oleh taraf keajegan (konsistensi)

51

skor yang diperoleh oleh para subjek yang diukur
dengan alat yang sama, atau diukur dengan alat yang
setara pada kondisi yang berbeda. Analisa reliabilitas
bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana hasil
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang
sama dengan alat ukur yang sama (Azwar, 2012).
Penentuan

reliabilitas

pada

penelitian

ini

menggunakan teknik Alpha Cronbach. Perhitungan
teknik analisis varians menggunakan program SPSS
for Windows versi 20.
Menurut Azwar (2012) reliabilitas dinyatakan oleh
koefisien reliabilitas yang angkanya berasa dalam
rentang 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi
koefisien reliabilitas mendekati amgka 1,00 bearti
semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien
yang semakin rendah mendekati angka 0 bearti
semakin rendah reliabilitasnya.
Alasan-alasan digunakan teknik Alpha Cronbach :
1. Teknik ini merupakan salah satu teknik uji
reliabilitas yang saat ini banyak diandalkan dan
banyak digunakan.
2. Perhitungan teknik ini didasarkan pada pendekatan
teknik internal consistency.
3. Dengan koefisien Alpha dapat diketahui apakah
tiap item saling menunjang satu sama lain.

52

F. TEKNIK ANALISIS DATA
Berdasarkan tujuan penelitian, maka data yang
diperoleh akan dianalisis dengan teknik analisis Pearson
Product Moment, dengan menggunakan bantuan SPSS for
windows version 20 untuk menguji hipotesis yang telah
dibuat dalam penelitian ini. Pearson product moment
adalah hubungan antara dua variabel, di mana satu
variabelnya adalah variabel bebas dan variabel lain adalah
variabel terikat (Priyanto, 2009).