Strategi keberlangsungan hidup mantan tenaga kerja Indonesia : studi kasus di Desa Taman Prijek Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan.

(1)

STRATEGI KEBERLANGSUNGAN HIDUP MANTAN

TENAGA KERJA INDONESIA

(Studi Kasus Di Desa Taman Prijek Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu

Sosial (S. Sos) dalam Bidang Sosiologi

Oleh:

SHOLEH PRAYOGO

NIM. B05213022

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN ILMU SOSIAL

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

JUNI 2017


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

Sholeh Prayogo, 2017. Strategi Keberlangsungan Hidup Mantan Tenaga Kerja

Indonesia (Studi Kasus Di Desa Taman Prijek Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan), “Skripsi Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik UIN Sunan Ampel Surabaya.”

Kata kunci:Mantan Tenaga Kerja Indonsia, Keberlangsungan Hidup

Tenaga Kerja Indonesia merupakan salah satu pahlawan devisa terbesar bagi pendapatan negara Indonesia. Tidak dipungkiri banyak dari mereka yang kemudian ingin mengadu nasib di luar negeri hanya untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Namun, akibat pengetatan hubungan kerja akhir-akhir ini, banyak dari para TKI di luar negeri terpaksa dipulangkan lantaran status kerja mereka adalah illegal. Selain itu, mereka pulang kekampung halaman karena biaya izin kerja yang kian hari kian mahal. Setidaknya itulah yang terjadi di Desa Taman Prijek ketika mereka, Mantan Tenaga Kerja Indonesia ini sudah kehilangan pekerjaan utamanya sebagai TKI di luar negeri. Bagi mereka yang sekembali dari perantauan yang berhasil membawa modal banyak, akan lebih mudah untuk keberlangsungan hidup mereka ketimbang yang pulang dengan tangan hampa.

Ada dua rumusan masalah yang dikaji dalam skrisi ini, 1) Bagaimana strategi keberlangsungan hidup mantan Tenaga Kerja Indonesia pasca pulang di Desa Taman Prijek Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan? 2) Mengapa mantan Tenaga Kerja Indonesia memilih untuk pekerjaan tertentu dalam keberlangsungan hidupnya di Desa Taman Prijek Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut meneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling di manadalam menentukan informan telah memiliki kriteria. Dalam metode kualitatif Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dokumentasi, studi pustaka, dan data online. Teori yang digunakan peneliti adalah Mekanisme Survival James C. Scott dan Teori Pilihan Rasional James S. Coleman.


(7)

viii

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa; 1)Mereka (mantan TKI) dengan

berbagai upaya dan segala cara untuk tetap survive demi kebutuhan keluarga mereka. Dengan cara bekerja sampingan dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada, seperti menjadi tukang hias pernikahan, ada yang jualan bensin, kuli bangunan dan ada juga yang kembali menjadi petani. Jika sampai tidak ada pekerjaan apapun yang menghasilkan uang bagi mereka maka terpaksa mereka harus utang ke keluarga atau saudara-saudaranya di rumah terdekat. 2) Terdapat berbagai cara dan pilihan bagi mereka untuk bertahan hidup seperti membuka usaha cuci motor, jualan soto ayam, menjadi debkolektor, atau menjadi petani. Bagi mereka yang sudah memutuskan untuk memilih pekerjaan, tentunya mereka mempunyai alasan yang logis dan rasional untuk tetap dikerjakan. Alasan yang paling dapat kita dengarkan adalah karena bagi mereka pilihan tersebut itu menguntungkan bagi mantan TKI.


(8)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN. ... v

PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN PENULISAN SKRIPSI. . vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian………... ... 9

E. Definisi Konseptual ... ……….10

F. Sistematika Pembahasan ... 12

BAB II TENAGA KERJA INDONESIA DAN STRATEGI KEBERLANGSUNGAN HIDUP ... 15


(9)

xii

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

B. Tenaga Kerja Indonesia dan Lika-Liku Kehidupan ... 22

C. Teori Mekanisme Survival James C. Scott Dan Pilihan Rasional Coleman..………..39

BAB III METODE PENELITIAN... 50

A. Jenis Penelitian. ... 50

B. Pendekatan Penelitian ... 51

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 52

D. Pemilihan Subjek Penelitian ... 53

E. Tahap-tahap Penelitian ... 54

F. Teknik Pengumpulan Data ... 59

G. Teknik Analisa Data ... 63

H. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ... 65

BAB IV STRATEGI KEBERLANGSUNGAN HIDUP MANTAN TENAGA KERJA INDONESIA DI DESA TAMAN PRIJEK KECAMATAN LAREN KABUPATEN LAMONGAN ... 67

A. Deskripsi Umum Objek Penelitian ... 67

B. Strategi Keberangsungan Hidup Mantan Tenaga Kerja Indonesia Di Desa Taman Prijek ... 78

C. Mekanisme Survival Dan Pilihan Rasional Dalam Keberlangsungan Hidup Mantan Tenaga Kerja Indonesia ... 101

BAB V PENUTUP ... 114

A. Kesimpulan ... 114


(10)

xiii

DAFTAR PUSTAKA ... 117 LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Pedoman Wawancara 2. Jadwal Penelitian 3. Surat Keterangan 4. Berita Acara 5. Kartu Pembimbing 6. Biodata


(11)

xiv

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Petunjuk Masuk Desa Taman Prijek ... 68

Gambar 4.2 Peta Desa Taman Prijek ... 69

Gambar 4.3 Imam Suwongso Sedang Bekerja di Cucian Motor ... 94


(12)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan Dengan Penelitian Terdahulu ... 19

Tabel 3.1 Informan ... 54

Tabel 4.1 Nama Kepala Desa ... 68

Tabel 4.2 Perkembangan Jumlah Penduduk Desa Taman Prijek ... 70

Tabel 4.3 Sumber Daya Manusia Desa Taman Prijek ... 71

Tabel 4.4 Sumber Daya Sosial Desa Taman Prijek ... 72


(13)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan zaman yang ditandai oleh kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan terus berlangsung hingga saat ini. Ekspansi global yang dinakohdai oleh kapitalisme saat ini menjadi semakin mudah untuk kita jelajahi. Semakin mudahnya kita dalam menjelajahi dunia bahkan bisa kita memvirtualisasikan dunia ke dalam dengan bentuk yang paling sederhana (seperti halnya melalui dunia maya). Realitas-realitas ini setidaknya telah menjadikan manusia semakin mudah dalam memenuhi kebutuhannya yang tidak lagi hanya sekedar kebutuhan yang hakiki semata seperti halnya kebutuhan-kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan) melainkan kebutuhan semu manusia seperti pemenuhan gaya hidup pun harus menjadi sebuah kebutuhan. Oleh karena itu, dengan berbagai cara manusia selalu ingin terlibat dalam proses pemenuhan kebutuhannya dalam rangka untuk kelangsungan hidupnya.

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat. Tentunya potensi sumber daya manusia yang ada di negara ini begitu besar. Sumber daya manusia yang melimpah ini sebanarnya merupakan modal besar bagi negara Indonesia untuk proses pembangunan jika secara sadar kita bisa memanfaatkannya. Namun demikian, bukan berkah yang menimpah yang justru bencana yang


(14)

datang. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa masalah-masalah yang menerpa bangsa hari ini begitu kompleks. Masalah yang timbul tidak lagi menerpa pada lapisan masyarakat bawah saja, pada lapisan yang paling atas seperti di birokrasi pemerintahan sekalipun setidaknya begitu banyak yang menjadi pekerjaan rumah. Konflik birokrasi yang begitu panjang yang tidak berujung membuat gelisah bangsa yang sudah merdeka setengah abad lebih ini. Tidak meratanya pembangunan yang ada di salah satu negara berkembang ini membuat kesenjangan sosial semakin mengangah lebar.

Penuntasan kemiskinan dan pengangguran yang belum selesai menambah derita panjang permasalahan sosial yang ada di negara tercinta ini. Dengan angka jumlah penduduk yang semakin meningkat dengan dibarengi angka pengangguran yang semakin meningkat pula telah ikut meramaikan masalah kependudukan yang ada di Indonesia. Memang benar bahwa angka pengangguran tercatat sampai pada pertengahan tahun 2016 mulai menurun. Namun, ini terbukti dari data statistik yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik Indonesia tetap menjadi masalah. Melemahnya daya serap tenaga kerja di beberapa sektor industri, membuat angka pengangguran bertambah. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah pengangguran di Indonesia pada Agustus 2015 sebanyak 7,56 juta orang, bertambah 320 ribu orang dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 7,24 juta jiwa. Menurut Todaro, yang menjadi faktor dalam mempengaruhi pengangguran adalah rendahnya tingkat pendidikan dan keahlian pencari kerja, tidak seimbangnya permintaan dan penawaran antara pencari kerja dengan lapangan pekerjaan


(15)

3

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id yang tersedia, kurang mampunya pemerintah dalam membuat kebijaksanaan

tenaga kerja yang efektif.1 Indonesia sering dihadapkan dengan besarnya angka pengangguran karena sempitnya lapangan pekerjaan dan besarnya jumlah penduduk. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa Indonesia memiliki bonus demografi yakni angkatan tenaga kerja produktif yang sebenarnya merupakan berkah tersendiri dalam proses pembangunan di negara Indonesia. Inilah yang menjadi teka-teki yang masih tersembunyi dalam berbagai masalah yang ada.

Pada saat ini Tenaga Kerja Indonesia bukan lagi sebuah fenomena migrasi penduduk ke luar negeri untuk bekerja, tetapi sesudah menjadi sebuah tren yang menjadikan karakter bangsa ini sering melakukan pengiriman tenaga kerjanya keluar negeri. Sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 39 tahun 2004 tentang Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Di luar Negeri Pasal 1 ayat 1, Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disingkat TKI adalah setiap warga negara Indonesia yang memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah.2 TKI pada awalnya merupakan solusi untuk mengurangi pengangguran di dalam negeri dan perhatian terhadap para TKI ini sebatas pada proses pengiriman dan penempatan. Besarnya animo tenaga kerja yang akan bekerja ke luar negeri dan besarnya jumlah TKI yang sedang bekerja di luar negeri di satu segi mempunyai sisi positif, yang mengatasi sebagian masalah pengangguran di dalam negeri dan sumber devisa untuk

1

Todaro, Michael. Pembangunan Ekonomi Edisi IX. Jakarta: Erlangga. 2008. 2

UU No. 39 tahun 2004 tentang Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Di luar Negeri Pasal 1 ayat 1


(16)

negara. Besarnya keuntungan yang diperoleh negara secara makro, berdampak terhadap peningkatan pembangunan yang berkelanjutan di segala sektor dan secara mikro berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan bagi TKI dan keluarga. Namun, tidak berarti ini tanpa ada dampak negatifnya, justru masalah yang akan di angkat dalam penelitian ini adalah dampak yang terjadi ketika TKI tidak lagi memiliki perlindungan hak yang pasti oleh pemeritah.

Berbagai kasus terjadi terkait permasalahan TKI. Kasus penyikasaan yang dialami oleh Sumiati tenaga kerja wanita yang berasal dari Dompu NTB dan di Arab Saudi, TKW bernama Kikim Komalasari binti Uko Marta, asal Cianjur, Jabar, tewas dibunuh di Saudi. Atau yang paling terbaru masalah keterlibatan seorang TKW Siti Aisyiah dalam proses pembunuhan yang terjadi di Malaysia terhadap saudara tiri Kim Young Un juga menjadi catatan tersendiri bagaimana peran pemerintahan dalam melindungi warganya terkait kasus tersebut.3

Akhir-akhir ini TKI yang bekerja di luar negeri khususnya yang di negara Malaysia telah menurun setiap tahun karena kebijakan bilateral kedua negara mengenai izin kerja yang diperketat. Dengan alasan bahwa untuk lebih proposional dalam perlindungan terhadap TKI-TKI yang bekerja di luar negeri. Hal ini menyebabkan angka pengangguran semakin meningkat. Apalagi para TKI ini banyak dari daerah-daerah kecil yang secara kemampuan atau skil mereka minim sehingga mau tidak mau meraka menjadi

3

Berita Online. TKI Asal Dompu di Dubai Dipastikan Meninggal Dianiaya Majikan. Tempo.co .Diakses pada tanggal 20 Juni 2017. Pukul 20.54 WIB


(17)

5

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id pekerja kasar. Dengan tidak memiliki skill yang lebih ini, maka para TKI

yang kemudian dipulangkan akan selalu berusaha untuk bertarung dalam mempertahan kelangsungan hidupnya. Melihat kondisi ini, dimana lapangan pekerjaan tidaklah memungkinkan menampung semua masyarakat Indonesia yang begitu banyak, maka banyak warga negara indonesia yang memilih untuk menjadi Tenaga Kerja diluar negeri dengan harapan dapat memilki pekerjaan dan gaji yang lebih besar. Terhitung sebanyak lebih dari tiga juta jiwa yang menjadi TKI diluar negeri di mana negara yang paling dominan yang dipilih yaitu negara Malaysia.4

Di Jawa Timur sendiri khususnya di daerah Lamongan rata-rata bekerja sebagai TKI di luar negeri dan kebanyakan bekerja di negara Malaysia, sisanya di Arab Saudi, Taiwan, Brunei, dan lain-lainya. Para TKI ini kebanyakan bekerja di sektor formal maupun nonformal. Sektor Formal masih di dominasi oleh TKI yang bekerja Malaysia sedangkan dari sektor informal. Begitu pula kodisi yang terjadi di desa Taman Prijek Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan, hampir seluruhnya bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia dan sisinya bekerja di sektor pertanian. Mereka mengadu nasib dalam rangka untuk meningkatkan taraf ekomoni hidupnya dan keluarganya. Kebanyakan dari mereka bekerja di negara Malaysia dan sisianya ada sebagian di negara Taiwan. Namun, beberapa tahun terakhir ini kuantitas TKI baik yang bekerja di Malaysia ataupun negara lainnya mengalami penurunan signifikan. Ini disebabkan oleh perketatan peraturan

4

Jurnal ilmiah tentang Peran Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Nunukan Dalam Menanangani Tenaga Kerja Indonesia (Studi Kasusu Tki Yang Dideportasi Dari Malaysia). ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id.


(18)

kerja yang dilakukan oleh dua belah pihak negara, yakni Indonesia dengan Malayasia. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah digunakan untuk menjamin perlindungan serta hak-hak Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri. Namun, setidaknya ada beberapa hal yang mungkin bisa kita cermati bahwa dengan adanya perketatan izin kerja sehingga mengakibatkan penurunan kuantitas pekerja yang memiliki permasalahan-permasalahan seperti yang diungkapkan di atas. Mereka (para TKI) yang bekerja di luar negeri, khususnya di negara Malaysia kebanyakan memang dalam status illegal atau tanpa izin kerja sehingga ketika bekerja di luar negeri mereka harus terpaksa dipulangkan oleh pihak imigrasi. Atau para TKI yang bekerja di luar negeri ini ketika ingin memperpanjang izin kerja harus mengurungkan niatnya karena biayanya cukup menguras kantong. Alhasil, tetap saja mereka harus pulang dengan tangan kosong.

Di Desa Taman Prijek Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan, sebagian besar masyarakat pekerjaan yang dilakoni penduduk di sana salah satunya adalah menjadi Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di negara Malaysia. Mereka bekerja sebagai TKI memang atas dasar pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Mereka para TKI yang bekerja di Malaysia didominasi oleh baik dari kalangan tua maupun muda dan rata-rata yang bekerja sebagian besar memang dari golongan muda. Mereka meyakini bahwa dengan bekerja sebagai seorang TKI maka tingkat kesejahteraan ekonomi mereka akan naik karena tidak adalah pilihan lain selain menjadi seorang TKI. Memang di Desa Taman Prijek, daerah desa dikelilingi oleh persawahan dan penduduk yang


(19)

7

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id tidak bekerja sebagai TKI bekerja sebagai seorang petani. Sehari-hari di

setiap pagi mereka berbondong-bondong ke sawah untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidupnya.

Namun, melihat realitas keadaan yang dialami oleh para TKI ini yang sudah dijelaskan di atas sangat memperhatikan. Salah satu penyebabnya adalah akibat dari pengetatan izin kerja yang dialami oleh para TKI yang membuat terjadinya deportasi massal bagi TKI yang tidak memiliki izin kerja resmi. Selain itu, para mantan TKI ini selanjutnya secara otomatis akan menentukan bagaimana keberlangsungan hidup jika sudah tidak lagi bekerja. Bagi mereka, mantan TKI yang mempunyai modal dari hasil semasa masih bekerja menjadi TKI mereka dapat menggunakan modal itu untuk membuka usaha baru. Seperti yang dilakukan oleh salah satu keluarga mantan TKI yakni mereka membuka toko di rumah dan juga berdagang di pasar. Dari usahanya itu, terlihat kehidupan mantan TKI ini bisa terbilang sejahtera karena mantan TKI ini dapat melangsungkan hidup keluarga dengan baik. Namun, ada pula mantan TKI yang masih bingung dalam melangsungkan hidupnya. Sepulang dari luar negeri, mantan TKI tersebut belum juga bekerja lagi maupun tidak mempunyai usaha sendiri. Hal itu terjadi mungkin mereka tidak mendapat modal lebih dari hasil selama menjadi TKI. Sehingga kelangsungan hidup diri dan keluarga masih menjadi sebuah teka-teki karena mereka ini dalam kondisi tidak punya modal dan kemampuan khusus sehingga harus terpaksa menganggur di rumah. Realitas-realitas inilah yang terjadi di Desa Taman Prijek Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan.


(20)

Inti dari permasalahan yang akan peneliti kaji adalah bagaimana ketika mantan TKI yang tidak lagi bekerja di luar negeri ini untuk mempertahankan kelansungan hidupnya. Padahal satu-satunya pekerjaan yang menjanjikan bagi mereka adalah sebagai TKI. Untuk itu, dari latar belakang di atas peneliti memilih meneliti tentang Strategi Keberlangsungan Hidup Mantan Tenaga Kerja Indonesia Di Desa Taman Prijek Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, peneliti memiliki sebuah rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi keberlangsungan hidup mantan Tenaga Kerja Indonesi pasca pulang di Desa Taman Prijek Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan?

2. Mengapa mantan Tenaga Kerja Indonesia memilih untuk pekerjaan tertentu dalam keberlangsungan hidupnya di Desa Taman Prijek Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan?

C. Tujuan Penelitian

Memperhatikan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini aalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui, menggambarkan, mempelajari, dan menjelaskan bagaimana kehidupan selanjutnya mantan Tenaga Kerja Indonesia yang sudah tidak lagi bekerja di luar negeri dalam keberlansungan hidupnya.


(21)

9

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 2. Untuk mengetahui alasan-alasan logis dan rasional mantan Tenaga

Kerja Indonesia memilih pekerjaan tertentu dalam keberlangsungan hidupnya di Desa Taman Prijek Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan..

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian, diharapkan mampu untuk menberikan pengetahuan dan informasi tentang:

1. Manfaat Teoritis

a. Menjadi bahan untuk memperluas wawasan dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi.

b. Dapat memperkaya kajian-kajian teori sosiologi, khususnya teori-teori yang berkaitan dengan kasus keberlangsungan hidup mantan tenaga kerja Indonesia.

2. Manfaat Praktis

a. Dapat menggambarkan kondisi mantan Tenaga Kerja Indonesia di Desa Taman Prijek Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan. Selain itu juga mengetahui secara detail protet kehidupan setelah ia tidak lagi bekerja sebagai TKI.

b. Dapat menjadi kajian lanjutan dalam perkembangan masyarakat yang ada di Desa Taman Prijek Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan.


(22)

E. Definisi Konseptual

Penjelasan konsep yang mendasari pengambilan judul di atas sebagai bahan penguat sekaligus spesifikasi penelitian yang akan dilakukan.

1. Pengertian Stategi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian strategi, adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.5 Kata strategi adalah turunan dari kata dalam bahasa Yunani,

stratēgos. Adapun stratēgos dapat diterjemahkan sebagai komandan militer pada zaman demokrasi Athena. Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Jadi, strategi dapat di artikan sebagai upaya yang dilakukan dengan berbagai cara dalam rangka mencapai tujuan.

2. Pengertian Keberlangsungan Hidup

Keberlangsungan adalah berhubungan dengan sesuatu yang sedang berlangsung. Dalam arti yang luas keberlangsungan adalah suatu keadaan tertentu yang dapat diamati secara langsung baik itu dalam keadaan terdesak ataupun tidak. Sedangkan arti secara keseluruhan keberlangsungan hidup adalah segala keadaan atau situasi ataupun kondisi hidup. Dalam konteks biologi kelangsungan hidup adalah bagaimana organisme ini dalam mempertahankan kehidupannya dalam keadaan apapun.

5

Pusat Bahasa Kemdiknas. Diakses pada tanggal 11 Maret 2017, http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php


(23)

11

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Bertambahnya jumlah manusia berarti bertambah pula kebutuhan yang

harus dipenuhi, seperti tempat tinggal, makanan, pekerjaan, transportasi, dan sebagainya. Dengan adanya pertumbuhan penduduk yang pesat juga akan berakibat pada bidang ekonomi, di antaranya pendapatan, kemiskinan, dan kegiatan ekonomi manusia. Demikian pula pertambahan penduduk yang pesat juga akan mempengaruhi perubahan budaya manusia di antaranya perubahan pola hidup dari keluarga besar menjadi pola keluarga kecil. Survival dimaknai sebagai upaya individu atau kelompok untuk bertahan hidup dari kondisi-kondisi sulit atau bahaya, dalam menerapkan strategi survival setiap individu atau kelompok mempunyai strategi yang berbeda tergantung karakteristik, struktur dan pola masyarakat yang terbentuk di dalamnya.

Kebutuhan universal tersebut harus terpenuhi. Apabila tidak terpenuhi maka akan mengakibatkan hal-hal yang tidak menguntungkan, misalnya: orang yang lapar kalau tidak segera makan akan pingsan atau sakit; orang sakit kalau tidak segera berobat bisa mati; orang yang tidak memiliki pakaian dan perumahan, kalau tidak segera memperolehnya akan menjadi orang yang tidak terhormat.

3. Pengertian Tenaga Kerja Indonesia

Tenaga Kerja menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1969 adalah tiap orang yang mampu melaksanaakan pekerjaan, naik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sedangkan menurut Dr. Payaman Simanjuntak adalah


(24)

penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan dan melaksakan kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga. Definisi lain disebutkan bahwa Tenaga Kerja Indonesia adalah warga negara Indonesia baik laki-laki maupun wanita yang melakukan kegiatan dibidang perekonomian, sosial, keilmuan, kesehatan dalam jangka watu tertentu berdasarkan perjanjian kerja.6

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) adalah sebutan bagi warga negara Indonesia yang lowlife dan unskill yang bekerja di luar negeri (seperti Malaysia, Timur Tengah, Taiwan, uganda dan somalia) dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah. Namun, istilah TKI seringkali dikonotasikan dengan pekerja kasar karena TKI sejatinya memang adalah kumpulan tenaga kerja unskill yang merupakan program pemerintah untuk menekan angka pengangguran. TKI perempuan seringkali disebut Tenaga Kerja Wanita (TKW). Seperti yang dijelaskan di atas tadi bahwa TKI masih menjadi salah satu pendonor sumbangan devisa negara tertinggi di Indonesia.

F. Sistematika Pembahasan

Dalam tulisan skripsi ini perlu adanya sistematika yang terdiri dari beberapa bab yang di antaranya, Pada bab pertama terdapat pendahuluan, pendahuluan disini terdiri dari latar belakang masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi konseptual dan sistematika pembahasan.

6

Imam Soepomo, Hukum Perburuan Undang-Undang dan Peraturan-Peraturan, (Jakarta: Djambatan, 2001), 3.


(25)

13

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Pada bab kedua yaitu kajian teoritik, Kajian terotik ini meliputi beberapa

pembahasan antara lain penelitian terdahulu, penelitian terdahulu di sini yaitu penelitian yang hampir sama dengan penelitian yang akan dilakukan. kajian pustaka yang akan membahas tentang Strategi Keberlangsungan Hidup Mantan Tenaga Kerja Indonesia (Studi Kasus Di Desa Taman Prijek Kecamtan Laren Kabupaten Lamongan. Kerangka teori ini membahas teori yang digunakan untuk menganalisis penelitian yang akan di teliti. Teori yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah mekanisme survival dan teori pilihan rasional.

Pada bab ketiga yaitu metode penelitian, metode yang digunakan oleh peneliti ini adalah metode kualitatif metode penelitian ini terdapat beberapa pembahasan diantaranya,yaitu jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, pemilihan subyek penelitian, tahap-tahap penelitian, teknik pengumpulan data, teknis analisis data, dan teknik pemeriksaan keabsahan data.

Pada bab keempat yakni penyajian dan analisis data. Penyajian dan analisis data terdiri dari beberapa pembahasan antara lain, deskripsi umum objek penelitian dan deskripsi hasil penelitian dan analisis data. Deskripsi umum disini menjelaskan bagaimana peran perempuan pedagang sayur dalam peningkatan ekonomi keluarga dan menganalis dengan teori yang digunakan. Penyajian data yang tertulis atau dapat disertakan gambar dan sedangkan analisis data digambarkan berbagai macam data yang kemudian ditulis dengan analisis deskriptif.


(26)

Bab terakhir adalah penutup yang akan membahas tentang kesimpulan, Kesimpulan dari hasil analisis penelitian yang dilakukan. Dan juga membahas saran dari kesimpulan penelitian, yang ditujukan kepada masyarakat dan peneliti yang akan meneliti selanjutnya.


(27)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id BAB II

TENAGA KERJA INDONESIA DAN STRATEGI KEBERLANGSUNGAN HIDUP

A. Penelitian Terdahulu

Beberapa studi yang membahas tentang permalasahan TKI. Ada beberapa rujukan diantaranya:

1. Jurnal eJournal Ilmu Pemerintahan, tentang Peran Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Nunukan Dalam Menanangani Tenaga Kerja Indonesia (Studi Kasus TKI Yang Dideportasi Dari Malaysia).7 Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan penelitian yaitu untuk mengetahui bagaimana peran Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Nunukan dalam menangani Tenaga Kerja Indonesia yang dideportasi dari Malaysia. Jenis penilitian yang dilakukan adalah jenis deskrptif kualitatif. Key informannya adalah Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Nunukan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasai, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah model interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman.

Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa peran Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Nunukan dalam menanangani Tenaga Kerja Indonesia sangat membantu dalam penanganan masalah TKI. Apalagi para TKI yang sudah tidak bekerja lagi di luar negeri maka

7

Jurnal Pemerintahan. Peran Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Nunukan

Dalam Menanangani Tenaga Kerja Indonesia (Studi Kasus TKI Yang Dideportasi Dari Malaysia)7 ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id ©Copyright (2015)


(28)

perlu adanya pembinaan-pembinaan masalah ketenagakerjaan guna untuk kelangsungan hidupnya.

Penelitian ini lebih menekankan faktor struktur dalam masyarakat untuk mengatasi sebuah permasalahan yang timbul. Namun, ada beberapa hal yang kurang cermat dalam penelitian ini adalah bagaimana secara psikologis dari eks TKI ini dalam kehidupannya secara langsung untuk pemenuhan kebutuhannya.

2. Dalam sebuah Jurnal Ilmiah sekaligus penelitian tahun 2013 oleh Didin Pratama tentang Permasalahan Yang Dihadapi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Yang Sudah Bekerja Di Luar Negeri Secara Ilegal dari Universitas Mataram.8 Jurnal ini membahas tentang faktor penyebab calon TKI lebih memilih untuk menjadi TKI ilegal, dan permasalahan yang dihadapinya. Masalah yang dihadapi para TKI ilegal ditempat bekerjanya antara lain seperti tidak tenang dalam bekerja, gaji tidak dibayar, ditangkap oleh aparat setempat dan tidak adanya perlindungan hukum yang diberikan oleh pemerintah karena statusnya sebagai TKI ilegal.

Penelitian ini lebih menekankan pada para TKI yang bersikeras untuk tetap bekerja di luar negeri walaupun dengan status illegal.

3. Skripsi yang berjudul Perjuangan Ekonomi Mantan Tenaga Kerja Indonesia (Studi Tentang Upaya Mantan Tenaga Kerja Indonesia Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Di Desa Karangwungu Lor Kecamatan

8

Didin Pratama. Permasalahan Yang Dihadapi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Yang Sudah Bekerja Di Luar Negeri Secara Ilegal. Jurnal Ilmiah sekaligus penelitian, 2013.


(29)

17

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Laren Kabupaten Lamongan)9 oleh Latifatus Sun’iyah, 2014 menjelaskan

bagaimana para TKI yang mempunyai potensi sangat besar untuk berubah dan menciptakan kesuksesan, mengingat selama bekerja di luar negeri mereka berjuang demi martabat diri dan keluarganya dengan berbagai keberhasilan yang diraih. Di Desa Karangwungu Lor, kebanyakan para Kepala Keluarga maupun lelaki bujang yang belum menikah dan juga perempuan bermigrasi ke luar negeri untuk menjadi TKI khususnya di Malaysia. Disamping banyak yang masih menjadi tenaga kerja di sana, tidak sedikit pula tenaga kerja yang pulang ke tanah air dan memutuskan untuk menjadi Mantan TKI. Mereka lebih memilih hal tersebut tentunya ada berbagai banyak alasan. Mantan TKI di Desa Karangwungu Lor ini ada yang bernasib baik dan ada pula yang bernasib sebaliknya, yang mana hal itu menjadi penentuan kelangsungan hidup keluarga yakni diharapkan para mantan TKI dapat mensejahterakan keluarga dan dirinya sendiri. 4. Skripsi yang berjudul Strategi Bertahan Hidup Pada Musim Paceklik

(Studi Deskriptif Kehidupan Petani Miskin Di Desa Kaligede Kecamatan Senori Kabupaten Tuban)10 oleh Sri Rejeki pada tahun 2016 menjelaskan tentang apa saja faktor penyebab kemiskinan di Desa Kaligede Kecamatan Senori Kabupaten Tuban, dan bagaimana strategi bertahan hidup petani miskin pada musim paceklik di Desa Kaligede Kecamatan Senori Kabupaten Tuban. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif

9

Latifatus Sun’iyah. Perjuangan Ekonomi Mantan Tenaga Kerja Indonesia (Studi Tentang Upaya Mantan Tenaga Kerja Indonesia Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Di Desa Karangwungu Lor Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan). 2014

10

Sri Rejeki, Skripsi; Strategi Bertahan Hidup Pada Musim Paceklik (Studi Deskriptif Kehidupan Petani Miskin Di Desa Kaligede Kecamatan Senori Kabupaten Tuban). 2016


(30)

kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam melihat fenomena yang terjadi pada kemiskinan dan strategi bertahan hidup petani miskin pada musim paceklik di Desa Kaligede Kecamatan Senori Kabupaten Tuban ini ialah Teori Pilihan Rasional James. S Colemen dan Teori Kebutuhan Prestasi David McClelland. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa terdapat beberapa faktor penyebab kemiskinan yang dibagi menjadi dua bagian yaitu faktor kultural dan faktor struktural. Sebab faktor kultural ialah rendahnya pendidikan, sumber daya manusia rendah, tidak adanya diversifikasi pekerjaan, semangat prestasi rendah. Sedangkan sebab faktor struktural ialah kurangnya lapangan pekerjaan, dan bantuan tidak merata. Strategi bertahan hidup yang dilakukan oleh petani miskin pada musim paceklik ialah dengan mengambil kayu bakar di hutan, berhutang untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, dan juga merantau ke kota-kota besar. Dalam penelitian yang berjudul Strategi Keberlangsungan Hidup Mantan Tenaga Kerja Indonesia (Studi Kasus Di Desa Taman Prijek Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan) nanti akan lebih memfokuskan pada strategi keberlangsungan hidup Mantan TKI yang sudah tidak lagi bekerja di luar negeri.


(31)

19

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Tabel 2.1

Perbandingan Dengan Penelitian Terdahulu Nama, Bentuk Karya dan Metode

Penelitian serta Tujuan Penelitian

Perbedaan

Jurnal eJournal Ilmu Pemerintahan, tentang Peran Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Nunukan Dalam Menanangani Tenaga Kerja Indonesia (Studi Kasus TKI Yang Dideportasi Dari Malaysia). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti tentang peran Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Nunukan dalam menangani Tenaga Kerja Indonesia yang dideportasi dari Malaysia.

Penelitian tersebut lebih menekankan pada faktor efektivitas peran lembaga ketenagakerjaan dalam menanggulangi Tenaga Kerja Indonesia yang telah terdeportasi. Namun dalam penelitian kali ini lebih memperkaya kajian tentang kehidupan mantan Tenaga Kerja Indonesia setelah mereka tidak lagi bekerja. Di samping itu, penelitian ini lebih memfokuskan kepada keberlangsungan hidup mantan Tenaga Kerja Indonesia, lika-liku kehidupannya setelah pulang dari luar negeri tempat ia bekerja.

Didin Pratama, dalam bentuk jurnal ilmiah sekaligus penelitian tahun 2015. Jurnal ini membahas tentang faktor penyebab calon TKI lebih memilih untuk menjadi TKI

Penelitian tersebut menggambarkan tentang pilihan para TKI yang lebih memilih menjadi TKI illegal serta masalah yang dihadapi ketika harus kejar-kejaran dengan aparat


(32)

ilegal, dan permasalahan yang dihadapinya. Masalah yang dihadapi para TKI ilegal ditempat bekerjanya antara lain seperti tidak tenang dalam bekerja, gaji tidak dibayar, ditangkap oleh aparat setempat dan tidak adanya perlindungan hukum yang diberikan oleh pemerintah karena statusnya sebagai TKI ilegal.

setempat.Penelitian ini lebih menekankan faktor perjuangan para Tenaga Kerja Indonesia dalam mempertahankan hidupnya sebagai TKI illegal. Sedangkan penelitian ini lebih menekankan bagaimana para mantan TKI yang tidak bekerja lagi dalam mempertahankan hidupnya atau keberlangsungan hidupnya. Memang dalam penelitian kali ini ada juga pembahasan sedikit tentang maksud dari para TKI yang lebih memilih sebagai TKI illegal.

Latifatus Sun’iyah, Skripsi tahun

2015 tentang Perjuangan Ekonomi Mantan Tenaga Kerja Indonesia (Studi Tentang Upaya Mantan Tenaga Kerja Indonesia Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Di Desa Karangwungu Lor Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan). Tujuan dari penelitian

Perbedaannya terletak pada fokus penelitiannya, yakni masalah ekonomi keluarga. Di samping itu juga penelitian tersebut subjek yang diteliti adalah mantan TKI yang lebih punya potensi besar dalam keberlangsungan hidupnya. Sedangkan penelitian yang akan di teliti nanti lebih menekankan bukan hanya dari sektor ekonomi saja saja melainkan


(33)

21

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id ini adalah para TKI yang

mempunyai potensi sangat besar untuk berubah dan menciptakan kesuksesan, mengingat selama bekerja di luar negeri mereka berjuang demi martabat diri dan keluarganya dengan berbagai keberhasilan yang diraih

bagaimana kehidupan secara keseluruhan. Baik itu, saat dalam keadaan terdesak, krisis sampai bagaimana nanti kondisi ketika ia tidak punya pekerjaan. Walaupun demikian, penelitian ini nantinya dapat memperkaya hasil dari penelitian terdahulu.

Sri Rejeki, Skripsi tahun 2016 berjudul Strategi Bertahan Hidup Pada Musim Paceklik (Studi Deskriptif Kehidupan Petani Miskin Di Desa Kaligede Kecamatan Senori Kabupaten Tuban) yang bertujuan untuk bagaimana strategi bertahan hidup petani miskin pada musim paceklik di Desa Kaligede Kecamatan Senori Kabupaten Tuban.

Sebenarnya fokus penelitian tersebut sama dengan apa yang akan dicari oleh peneliti dalam penelitian kali ini, yakni bagaimana strategi bertahan hidup dalam kondisi terdesak. Namun jelas yang membedakan adalah subjek yang diteliti. Selain itu penelitian yang berjudul strategi bertahan hidup petani itu lebih bersifat difen, istilahnya lebih bersifat statis. Sedangkan penelitian yang berjudul strategi keberlangsungan mantan tenaga kerja Indonesia lebih bersifat dinamanis, artinya tidak hanya difen tapi bagaimana para mantan TKI


(34)

tersebut bisa lebih aktif menemukan peluang-peluang hidup untuk kesejahteraan hidupnya.

B. Tenaga Kerja Indonesia dan Lika-Liku Kehidupannya

1. Tenaga Kerja Indonesia

Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.11 Secara garis besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Sedangkan menurut DR Payaman Siamanjuntak dalam bukunya

“Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia” tenaga kerja adalah penduduk

yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan, dan yang melaksanakan kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga. Secara praksis pengertian tenaga kerja dan bukan tenaga kerja menurut dia hanya dibedakan oleh batas umur.12

Jadi yang dimaksud dengan tenaga kerja yaitu individu yang sedang mencari atau sudah melakukan pekerjaan yang menghasilkan barang atau

11

Subijanto, Peran Negara Dalam Hubungan Tenaga Kerja Indonesia, Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan ( vol 17 no 6, 2011), hal 708

12

Sendjun H Manululang, Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan Di Indonesia, (Jakarta: PT Rineka Citra, 1998), hal 03


(35)

23

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id jasa yang sudah memenuhi persyaratan ataupun batasan usia yang telah

ditetapkan oleh Undang-Undang yang bertujuan untuk memperoleh hasil atau upah untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

a. Klasifikasi Tenaga Kerja

Klasifikasi adalah penyusunan bersistem atau berkelompok menurut standar yang di tentukan.13Maka, klasifikasi tenaga kerja adalah pengelompokan akan ketenaga kerjaan yang sudah tersusun berdasarkan kriteria yang sudah di tentukan. Yaitu:

1) Berdasarkan penduduknya a) Tenaga kerja

Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja. Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja, mereka yang dikelompokkan sebagai tenaga kerja yaitu mereka yang berusia antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun.

b) Bukan tenaga kerja

Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak mau bekerja, meskipun ada permintaan bekerja. Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003, mereka adalah penduduk di luar usia, yaitu mereka yang

13


(36)

berusia di bawah 15 tahun dan berusia di atas 64 tahun. Contoh kelompok ini adalah para pensiunan, para lansia (lanjut usia) dan anak-anak.

2) Berdasarkan batas kerja a) Angkatan kerja

Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang sedang aktif mencari pekerjaan.

b) Bukan angkatan kerja

Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun ke atas yang kegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah tangga dan sebagainya. Contoh kelompok ini adalah: anak sekolah dan mahasiswa, para ibu rumah tangga dan orang cacat, dan para pengangguran sukarela.

3) Berdasarkan kualitasnya a) Tenaga kerja terdidik

Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu keahlian atau kemahiran dalam bidang tertentu dengan cara sekolah atau pendidikan formal dan nonformal. Contohnya: pengacara, dokter, guru, dan lain-lain.


(37)

25

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id b) Tenaga kerja terlatih

Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerjayang memiliki keahlian dalam bidang tertentu dengan melalui pengalaman kerja. Tenaga kerja terampil ini dibutuhkan latihan secara berulang-ulang sehingga mampu menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya: apoteker, ahli bedah, mekanik, dan lain-lain.

c) Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih

Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkan tenaga saja. Contoh: kuli, buruh angkut, pembantu rumah tangga, dan sebagainya.14

b. Definisi Tenaga Kerja Indonesia

Definisi TKI Menurut UU PPTKILN pasal 1 ayat 1,15 Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut dengan TKI adalah setiap warga negara Indonesia yang memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah. Sedangkan menurut buku pedoman pengawasan perusahaan jasa, TKI adalah warga negara Indonesia baik lakilaki maupun perempuan yang melakukan kegiatan di bidang perekonomian, sosial, keilmuan, kesenian dan olahraga professional sera mengikuti pelatihan kerja di

14

Dwiyanto, Agus, dkk. Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia. (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2006), hal 45

15


(38)

luar negeri baik di darat, laut, maupun udara dalam jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara pekerja dan pengusaha secara lisan dan atau tertulis untuk waktu tertntu maupun untuk waktu tidak tertentu yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban para pihak.

Dari definisi di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan tenaga kerja Indonesia (TKI) adalah individu yang mampu bekerja dalam rangka menghasilkan jasa guna untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kemudian dengan istilah tenga kerja Indonesia (TKI) yang berasal dari istilah tenaga kerja, kemudian diberi tambahan belakang dengan kalimat Indonesia yang menunjukkan kata arti khusus yaitu tenaga kerja Indonesia. Namun istilah TKI yang sering kita dengar dan yang dimaksud disini adalah TKI yang mempunyai arti sendiri yaitu merupakan jabatan atau predikat seseorang yang dipekerjakan di luar negeri.

2. Tenaga Kerja Indonesia dan Kehidupannya

a. Ironi Pahlawan Devisa Indonesia di Luar Negeri

Masalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri tidak pernah selesai dihadapi pemerintah Indonesia, mulai dari tidak dibayarkannya gaji sampai ratusan TKI yang terancam hukuman mati di luar negeri. Hal ini menyebabkan masyarakat mempertanyakan kinerja pemerintah dalam melindungi warga negaranya di luar negeri. TKI sebagai


(39)

27

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id pahlawan devisa (pada tahun 2012) menyumbang 7 miliar dollar AS

ternyata menjadi korban dan sasaran pungli bagi para pejabat dan agen terkait dengan modus penerbitan surat keputusan ganda terkait uang pungutan kepada negara.

Masalah TKI ilegal juga menjadi masalah yang memusingkan pemerintah. Pemerintah Malaysia mulai melakukan razia besar-besaran terhadap ratusan ribu TKI ilegal yang masih tinggal di negaranya. Setiap bulan, lebih dari seribu Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dideportasi atau dipulangkan dari Negara Bagian Sabah, Malaysia Timur ke Indonesia melalui Pelabuhan Tawau, Malaysia, dan Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan, Kalimantan Utara. Pemerintah Malaysia hampir setiap Jumat memulangkan paling tidak 150 TKI ilegal yang kebanyakan adalah TKI yang tidak memiliki surat dan dokumen perjalanan antarnegara, izin kerja di Malaysia, exit permit, dan melampaui masa berlaku izin yang diperkenankan dalam paspor.16 Para TKI ilegal yang dideportasi tentu menjadi masalah baru bagi pemerintah Indonesia terutama peningkatan angka pengangguran di dalam negeri. Selain bisa menjadi beban sosial, TKI ilegal ini juga akan menjadi beban ekonomi nasional. Masalah mengenai TKI tidak hanya sebatas status ilegal mereka, tetapi juga banyaknya TKI yang dianggap melanggar hukum dan dihukum di luar negeri. Sebut saja Ruyati yang akhirnya dihukum pancung di Arab Saudi dikarenakan membunuh

16

Berita online. Malaysia Deportasi TKI Setiap Jumat. Sinar Harapan. Diankses tanggal 28 Juni pukul 20.34 WIB.


(40)

majikannya, kasus Darsem, TKW dari Subang yang juga membunuh majikannya dan didakwa hukuman pancung, namun akhirnya dibebaskan setelah pemerintah membayarkan diyat atau tebusan senilai 4,7 miliah rupiah, atau kasus Satinah yang terancam hukuman mati karena membunuh majikannya dan harus membayar diyat senilai 25 miliar rupiah. Data Migrant Care menyebutkan, sejumlah 265 TKI hingga Oktober 2013 masih menjalani proses hukum di sejumlah pengadilan di luar negeri dengan dakwaan hukuman mati dengan tuduhan membunuh, mengedarkan narkoba, bahkan sihir. Di Malaysia, sebanyak 213 TKI Malaysia sedang dalam proses hukum, 70 TKI memperoleh vonis hukuman mati oleh mahkamah rendah, 3 TKI telah memperoleh vonis hukuman mati, dan sebanyak 67 TKI dapat bebas dari hukuman mati. Di Arab Saudi, sebanyak 33 TKI dalam proses hukum dan lima TKI telah memperoleh vonis tetap. Di China sebanyak 18 TKI dalam proses hukum dan sembilan TKI telah memperoleh vonis tetap. Di Iran sebanyak satu orang dalam proses hukum dan terancam hukuman mati di negara ini.17

Kasus pemerkosaan terhadap TKW Indonesia di Sarawak telah berkali-kali terjadi. Kantor penghubung KJRI Kuching bersama korban selalu mengadukan kasus tersebut kepada kepolisisan setempat, tetapi hasilnya nihil.

17

Berita online. Hukuman Mati Menanti 265 TKIEfektivitas Satgas Perlindungan Dipertanyakan


(41)

29

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Fakta paling menyakitkan menimpah seorang TKW asal Sintang,

Kalimantan Barat, Nurjannah. Ia diperkosa dua anggota polisi Sarawak bernama Ahmad bin Engge dan Sulaiman Chundi pada oktober 1998 di dekat kawasan Markas Kepolisian Sektor Bandar Sri Aman. Hal ini begitu miris ketika medengar kasus yang menimpah Nurjannah tersebut. Ini menandakan kurang keseriusan pemerintah dalam menjamin perlindungan terhadap TKI yang bekerja di luar negeri.

Salah satu hal pasti, nasib buruk tersebut juga akibat ulah agen tenaga kerja Indonesia. Mereka mendapat iming-iming begitu rupa sehingga lupa memperhitungkan bahwa tenaga kerja yang direkrut bisa perlakukan dengan tidak manusiawi. Yang mereka ingat cuma pekerja yang diserahkan kepada agen di Malaysia. Inilah kejahatan kemanusiaan yang tidak pernah disentuh hokum Indonesia.

Berbagai masalah yang muncul terkait TKI mengharuskan pemerintah bekerja lebih keras dalam melindungi mereka. Selama ini, Pemerintah Indonesia masih dinilai oleh berbagai pihak belum bersikap proaktif dan komprehensif untuk melakukan perlindungan, baik dari segi fisik, finansial dan terutama dari segi hukum terhadap para tenaga kerja Indonesia di luar negeri (terutama masalah TKI di Malaysia). Apabila ditelaah lebih jauh mengenai perkembangan berbagai produk kebijakan pemerintah, diketahui bahwa selama ini kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah tersebut terkesan masih belum memihak para


(42)

TKI, bahkan justru merugikan dan belum melindungi kepentingan TKI di luar negeri.

b. Ketergantungan Terhadap Malaysia

Sabah, atau Malaysia pada umumnya, memang memiliki begitu banyak kesempatan kerja. Selain maraknya pembangunan gedung, jalan raya dan infrastrukur lain, juga perkembangan perkebunan dan industri kelapa sawit, pertanian, serta industry kayu yang sangat pesat. Kondisi itu ditunjang lagi dengan pemberian upah yang cukup tinggi. Malaysia bagaikan mutiara emas sebagai ladang pencaharian oleh para rantau untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Sementara pada saat yang sama di Indonesia, kondisinya sangat bertolak belakang. Lapangan pekerjaan yang sangat terbatas, dan pertumbuhan tenaga kerja yang sangat melonjak, yakni 1,1 juta per tahun. Kenyataan ini mengakibatkan tingkat pengangguran meningkat tajam. Hingga akhir tahun 2001, jumlah pengangguran diperkirakan telah mencapai 40 juta orang.

Angka itu diyakini akan terus bertambah, sebab sektor pertanian dan usaha keci yang terbukti mampu menyerap banyak tenaga kerja, kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Penyebabnya karena kontribusi kedua sector trsebut bagi produksi nasional sangat kecil. Namun, hal itu merupakan dampak dari kebijakan selama Orde Baru yang mana lembaga-lembaga ekonomi tersebut sering dilindas lembaga


(43)

31

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id formal yang umumnya dimiliki oleh konglomerat dan pejabat.

Akibatnya, masyarakat bawah begitu sulit meningkatkan kondisi social ekonominya. Oleh karena itu, tidak ada pilihan lain bagi sebagian masyarakat ekonomi lemah Indonesia untuk mencari kesempatan guna membangun masa depan diri dan keluarganya. Pilihannya adalah mencari pekerjaan ke luar negeri, Malaysia menjadi salah satu Negara yang dituju.

Sabah dan Malaysia secara umum sebetulnya bukan tempat baru bagi sebagian masyarakat Indonesia. Hingga akhir desember 2001 yang telah menjadi warga Negara Malaysia adalah berkisar 2.000 orang. Apling banyak dari suku Bugis, kemudian Jawa. Orang Bugis misalnya, menguasai bisnis transportasi darat dan laut, baik untuk pengangkutan penumpang dan barang dalam kota dan antarkota.

Di mata pengusaha Malaysia, etos, disiplin, tanggungjawab dan semangat kerja TKI luar biasa. Hasil kerja pun sesui dengan harapan dan keinginan majikan atau pengelola perusahaan. Sebetulnya, telah terjadi saling ketergantungan antara Indonesia dan Malaysia. TKI membutuhkan lapangan pekerjaan yang didukung oleh upah yang relative cukup besar. Sedangkan, majikan dan pengusaha Malaysia membutuhkan pekerja, seperti TKI yang diakui memliki etos kerja yang baik.


(44)

Kendati memiliki saling membutuhkan, kenyataan ini membuktikan perlakuan yang tidak manusiawi dan tidak adil sering dialami TKI. Mereka sering didera, disiksa, dianiaya, gaji pun tidak dibayar dan tindakan negatif lainnya.18

c. Jaminan Perlindungan Pemerintah Terhadap Tenaga Kerja Indonesia Yang Kurang Maksimal

Perlindungan terhadap buruh/pekerja merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari perlindungan terhadap warga negara sebagai kewajiban negara . Hak-hak dasar sebagai manusia harus terpenuhi dengan mendapatkan perlindungan dimana saaja mereka berkerja untuk mendapatkan hak-hak dasarnya.19 Baik berbeda status warga negaranya maupun sama status werga negaranya, sehingga mereka mendapatkan kehidupan yang layak sebagai sesorang manusia sesuai dengan Pasal 28 D Ayat 3 UUD 1945, bahwa: “Setiap warga negara memiliki Hak

untuk bekerja dan mendapat imbalan serta perlakuan yang adil dan

layak dalam hubungan kerja.”

Mengatasi persoalan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bermasalah di luar negeri, tentu tidak lepas dari diplomasi yang harusdilakukan terhadap negara yang bersangkutan, untuk melakukan hal tersebut, dalam hal ini negara harus terlebih dulu memenuhi hak

18

Jannes Eudes Wawa. Ironi Pahlawan Devisa, Kisah Tenaga Kerja Indonesia Dalam Laporan Jurnalistik. Jakarta; Buku Kompas, 2005. Hal 153-160

19

Fatkhul Muin. Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Indonesia (Tinjauan Terhadap UU Nomor 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia). Jurnal Cita Hukum, FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Vol.3


(45)

33

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id setiap warga negara Indonesia untuk memperoleh pekerjaan di dalam

negeri. Ada hal-hal yang perlu disepakati terlebih dulu dimana hal yang paling penting adalah masalah hak asasi manusia. Hak asasimanusia bagi warga negara Indonesia yang akan bekerja ke luar negeri yang pertama-tama harus dipenuhi adalah hak untuk memperoleh pekerjaaan di dalam negeri. Karena kebijakan penghentian pengiriman TKI ke luar negeri atau moratorium itu seringkali ditentang karena alasan melanggar hak asasi manusia warga negara untuk bekerja di luar negeri. Meskipun ada konvensi mengenai free movement, tetap saja kita harus memperhatikan mengenai pemenuhan hak warga negara di dalam negeri untuk mendapatkan pekerjaan.

Pada tahun 2006 di Bali, Indonesia menyepakati MoU (Memorandum of Understanding) dengan Malaysia terkait perlindungan pekerja rumah tangga. MoU ini secara spesifik mengatur perlindungan pekerja domestik Indonesia di Malaysia. Indonesia menghentikan sementara pengiriman PRT ke Malaysia pada 2009 menyusul sejumlah kasus penyiksaan terhadap TKI di sana. Setelah penghentian ini kedua pihak melakukan berbagai perundingan untuk memperbaiki aspek perlindungan pembantu rumah tangga. MoU sektor pekerja rumah tangga ditandatangani pada 2006 dan berakhir pada 13 Mei 2011, namun kedua Negara sepakat melakukan perpanjangan MoU selama satu bulan. Pertemuan teknis Joint Working Groupakan dilakukan oleh kedua negara setelah penandatangan MoU ini. Soal apakah kesepakatan


(46)

baru ini akan mencabut moratorium atau penghentian sementara pembantu rumah tangga ke Malaysia, Suhartono menjawab: "Kita belum sampai ke sana yang penting ada kesepakatan perlindungan terhadap domestic worker di Malaysia".20

Perjanjian bilateral yang dibuat antara Pemerintah Indonesia dan Kerajaan Malaysia tentang perlindungan tenaga kerja Indonesia yang bersifat sementara, tentu akan mengakibatkan terjadinya kelalaian terhadap perlindungan. Akibat dari kurangnya perlindungan hukum, maka terjadi tingkat kekerasan terhadap pekerja Indonesia di luar negara.Malaysia merupakan negara yang menempati kasus tertinggi dalam kekerasan terhadap tenaga kerja Indonesia, bahkan mencapai 39%. Tingginya tingkat kekerasan terhadap tenaga kerja Indonesia di Malaysia, tentu harus mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah Indonesia terhadap prosedur penempatan tenaga. Pada hakikatnya, sesuai dengan pasal 7 Undang-Undang 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKI, dimana pemerintah berkewajiban:

1) Menjamin terpenuhinya hak-hak calon TKI/TKI, baik yang berangkat melalui pelaksana penempatan TKI, maupun yang berangkat secara mandiri;

2) Mengawasi pelaksanaan penempatan calon TKI;

20

Jurnal Cita Hukum. Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Indonesia. Vol. 3 No. 1 Juni 2015. ISSN: 2356-1440. Hal 21-23.


(47)

35

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 3) Membentuk dan mengembangkan sistem informasi penempatan

calon TKI di luar negeri;

4) Melakukan upaya diplomatik untuk menjamin pemenuhan hak dan perlindungan TKI secara optimal di negara tujuan; dan

5) Memberikan perlindungan kepada TKI selama masa sebelum pemberangkatan, masa penempatan, dan masa purna penempatan.

Tetapi jika perlin-dungan hukum terhadap para TKI masih seperti ini, Negara jelas semata-mata hanya mencari keun-tungan saja. Semestinya juga ada kebijakan-kebijakan tertentu dari negara yang benar-benar menjamin atas keberadaan TKI di luar negeri, apalagi tinggal untuk waktu yang lama. Beberapa hal yang harus diambil oleh negara ketika membuka kebijakan bagi TKI, yaitu pertama, negara harus benar-benar berkoordinasi dengan perwakilannya di luar negeri (Kedubes RI) yang bertugas mendata, mengayomi atau memantau keberadaan TKI yang ada di masing-masing negara tujuan. Kedua, negara wajib memberikanbantuan hukum jika ada TKI yang memiliki persoalan hukum di negara tujuan. Ketiga, negara harus mengusut tuntas jika ada kasus-kasus pelanggaran HAM atau kekerasan terhadap TKI yang ada diluar negeri. Untuk kedepannya, negara harus membuktikan bahwa antara teori atau aturan dan prakteknya dalam persoalan TKI harus dijamin benar-benarakan diimple-mentasikan sesuai dengan tuntutan dan keinginan masyarakat luas. Negara seharusnya memiliki kebe-ranian jika ada kasus kekerasan atau


(48)

pelanggaran HAM yang menimpa TKI di negeri orang. Negara jangan bersikap lembek dan tidak berani meng-hadapi negara-negara dimana disitu ada TKI yang tertimpa kasus kekerasan maupun pelanggaran HAM. Jika pemerintah atau negara tidak melaku-kannya, sebaiknya menghentikan kebijakan pengiriman TKI keluar negeri bukan malah sebaliknya. Tugas dan fungsi negara adalah mengatur dan menjamin kesejahteraan serta keselamatan warga nega-ranya dari segala kejahatan, pelanggaran HAM, penjajahan bahkan kebodohan dan kemiskinan.

3. Keberlangsungan Hidup Mantan Tenaga Kerja Indonesia Setelah

Pulang Di Kampung Halaman

Menilik kembali cerita kelam dari para pejuang devisa Negara kita ini membuat kita merasa miris mendengarnya. Begitu banyak cerita pahit yang telah dialami secara langsung oleh masyarakat kita yang bekerja menjadi TKI di luar negeri. Sampai-sampai ketakutan yang mereka alami berdampak secara psikologis dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Adapun beberapa cerita tentang pengalaman yang dialami oleh beberapa mantan TKI yang terpaksa pulang karena tidak memiliki dokumen resmi bekerja. Atau dalam usahanya mencari pekerjaan sebagai TKI di luar negeri tidak menghasilkan apa-apa karena harus kejar-kejaran dengan aparat setempat. Memang, kebanyakan para TKI


(49)

37

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id ini memang bekerja di sektor informal sehingga ketika terpaksa

dipulangkan atau pulang ke kampung halaman mereka tidak memiliki skill yang minim karena keterbatasan dan rendahnya tingkat pendidikan. Kondisi mantan tenaga kerja Indonesia (TKI) masih sangat memprihatinkan karena saat bekerja di luar negeri tidak diperlakukan sebagaimana mestinya dan setelah pulang masih saja menderita. Dikutip dalam sebuah berita sperti berikut:

BANDUNG, (PRLM) -- Tenaga Kerja Wanita (TKW) nasibnya sangat mengkhawatirkan. Mereka saat bekerja di luar negeri menderita karena dijadikan budak. Begitu juga saat pulang ke tanah air, anak telantar, suami kawin lagi. Demikian hal tersebut terungkap dalam acara Serap Aspirasi Dede Yusuf melalui FGD, dengan tema: "Tantangan Migrant Worker dalam Asean Community 2015 (kualifikasi dan kompetensi tenaga kerja Indonesia)," di Meeting Room Fave Hotel Paskal Hyper Square Jalan Pasirkaliki Bandung, Minggu (29/3/2015). Dalam diskusi itu, Kepala Pusat Litbang Kependudukan Unpad, Nunung Nurwati menyatakan, TKW sering kali dijadikan budak oleh majikannya. Nunung menceritakan, banyak hasil dari kerja di luar negeri, oleh keluarganya terkadang dipakai untuk keperluan konsumtif, seperti bikin rumah mewah, beli mobil, sawah, perhiasan. Sementara kesejahteraan dan pendidikan anak terbengkalai. Menurut catatannya, tenaga kerja asal Indonesia yang bekerja di luar negeri 80 persen berpendidikan SD. "Merekitu skill nya kurang sehingga ketika bekerja di luar negeri kurang dihargai dan gajinya pun sedikit,"21

Ada juga kondisi mantan TKI mengalami depresi berat setelah pulang bekerja dari Arab Saudi dan mantan TKI terpaksa dikurung oleh keluarganya karena sering mengamuk. Hal ini dikarenakan ketika

21

Berita Online. Nasib TKW Sudah Sengsara Di Rantau Saat Pulang Suami Kawin Lagi. Pikiran Rakyat. Diakses tanggal 28 Mei 2017


(50)

bekerja banyak siksaan yang dialami oleh TKI itu dan mereka ini tidak dibayar sehingga pada saat di kampung halaman tidak dapat menahan emosi karena desakan ekonomi.

Rasa traumatis yang sangat mendalam juga dirasakan oleh para mantan TKI ketika mengingat kembali dikejar-kejar polisi dan pendiritaan selama penggembaraan di hutan di Malaysia. Terutama yang bekerja di sektor perkebunan biasanya sebelum berlari ke hutan, terlebih fahulu mereka menyembunyikan semua barang-barang di tempat yang mereka yakini cukup aman. Hal ini dilakukan karena dari pengalaman di beberapa tempat, apabila polisi tidak menemukan TKI dalam rumah yang dirazia, barang-barang yang ditinggalkan TKI akan dirusak dan dirobohkan. Sehingga ketika harus pulang mereka tidak akan membawa apa-apa karena harta mereka harus dirampas oleh polisi migrasi setempat.

Kondisi ekonomi yang lemah memang hampir seluruhnya dialami oleh masyarakat Indonesia. Kemiskinan, pengangguran, ketidakdilan pemerataan pembangunan di daerah-daerah pelosok memang telah menjadi tema umum di Negara Indonesia. Tidak lepas dari permasalahan ketenagakerjaan Indonesia yang semakin menggelembung di permukaaan.

Kembali menjadi petani adalah salah satu cara atau strategi mantan TKI yang tidak lagi bekerja di luar negeri. Karena sebelum mereka


(51)

39

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id pergi ke luar negeri, mereka sebelumnya bekerja sebagai petani. Namun

atas ketidaknyamanan sebagai petani yang kurang menjunjung tinngi ekonomi mereka. Alasan utama yang paling kuat adalah bagaimana keberlangsungan hidup keluarga tetap terjaga. Alasan lain adalah karena lahan persawahan di desa semakin hari semakin tidak ada yang merawatnya. Istilahnya pilihan terakhir bagi mereka adalah menjadi petani. Karena menurut pengalaman dan skill yang dimiliki oleh mantan TKI ini masih kurang dan rendah.

C. Teori Mekanisme Survival James C. Scott Dan Pilihan Rasional

Coleman

Dalam penelitian yang berjudul Strategi Keberlangsungan Hidup Mantan Tenaga Kerja Indonesia (Studi Kasus di Desa Taman Prijek Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan) ini peneliti menggunakan Teori Mekanisme Survival James Scot dan Teori Pilihan Rasional James S. Coleman

1. Teori Mekanisme Survival James C. Scott

Teori yang akan digunakan dalam penelitian kali ini adalah menggunakan teori mekanisme survival milik James C. Scott. Teori ini sebenarnya lahir dari teori etika subsistensi para petani di mana ketika seorang petani mengalami suatu keadaan yang menurut mereka dapat merugikan kelangsungan hidupnya, maka mereka akan menjual dan menggadaikan harta benda mereka. Yang dimaksud dengan petani subsistensi adalah suatu kondisi dimana aktivitas usaha pertaniannya


(52)

semata-mata hanya untuk dikonsumsi sendiri atau untuk kebutuhan rumah tangganya. Jika pun sisa maka akan dijual ke pasar lebih sedikit daripada yang dikonsumsi. Hal ini mengakibatkan penghasilan yang akan didapat oleh petani akan terus berputar pada putaran ekonomi yang sama. Dalam teori etika subsistensi, Scott mengemukakan bahwa etika untuk bertahan hidup dalam kondisi minimal melandasi segala perilaku kaum tani dalam hubungan sosial mereka di pedesaan, termasuk pembangkangan mereka terhadap inovasi yang datang dari penguasa mereka.22 Etika subsistensi merupakan teori yang dikemukakan James C.

Scott mengenai prinsip “dahulukan selamat; ekonomi subsitensi” bahwa petani lebih mengutamakan menanam tanaman kebutuhan subsisten untuk dikonsumsi sendiri, mengutamakan keselamatan keluarganya daripada memperoleh keuntungan, setiap musim bergulat dengan lapar dengan segala konsekuensi, mempunyai pandangan yang sedikit berbeda tentang pengambilan resiko keluarga petani yang harus hidup dengan lahan-lahan yang kecil di daerah yang terlalu padat penduduknya akan bekerja keras dan lama agar tetap bias mempertahankan kelangsungan hidupnya.23

Menurut Scott, strategi bertahan hidup dalam masyarakat petani memperhatikan etika subsistensi. Etika subsistensi usaha secara ekonomis yang khas dari keluarga petani dimana mereka lebih

22

James C. Scott. Moral Ekonomi Petani : Pergolakan dan Subsistensi di Asia Tenggara. LP3ES;1983. Hal 19-20

23

Sumandiyo Hadi, Y. 2005. Sosiologi Tari Sebuah Telaah Kritis Yang Mengulas Tari Dari Zaman Ke Zaman: Primitif; Tradisional, Modern Hingga Kontemporer. Yogyakarta: PUSTAKA.


(53)

41

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id mengutamakan apa yang dianggap aan dan dapat diandalkan dariapada

keuntungan yang dapat diperoleh dalam jangka panjang.24 Mekanisme survival oleh Scott dalam teori etika subsistensi yang mengulas mengenai teori mekanisme survival di kalangan petani. Scott menjelaskan bahwa keluarga petani harus dapat bertahan melalui-tahun tahun dimana hasil bersih panennya atau sumber-sumber lainnya tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokoknya. Maka mereka dapat mengikat sabuk mereka lebih kencang lagi dengan makan hanya sekali dalam sehari dan beralih ke makanan dengan mutu rendah.25 Teori yang kemudian dikenal sebagai teori mekanisme survival ini memandang bagaimana para petani agar tetap bertahan dalam cengkraman belenggu kemiskinan akibat dari krisis ekonomi di negara dunia ketiga. Kehidupan masyarakat yang hidup dekat dengan subsistensi, akibat dari suatu kegagalan adalah begitu rupa, sehingga mereka lebih mengutamakan apa yang dianggap aman dan yang diandalkan dari pada keuntungan yang diperoleh dalam jangka panjang.

Survival dimaknai sebagai upaya individu atau kelompok untuk bertahan hidup dari kondisi-kondisi sulit atau bahaya, dalam menerapkan strategi survival setiap individu atau kelompok mempunyai strategi yang berbeda tergantung karakteristik, struktur dan pola masyarakat yang terbentuk di dalamnya. Survival sendiri tidak hanya sebuah konsep

24

Ibid. hal 19

25

James C. Scott. Moral Ekonomi Petani : Pergolakan dan Subsistensi di Asia Tenggara. LP3ES;1983.


(54)

ekonomi, tetapi suatu konsep yang menyangkut banyak aspek yang berkaitan dengan kebutuhan manusia terkait dengan norma sosial budaya, motivasi, pengalaman, pengetahuan dan pendidikan, kondisi fisik dan sosial, yang mempengaruhi strategi suvival setiap individu maupun kelompok berbeda.

Terdapat 3 mekanisme survival:

a. Menggunakan relasi atau jaringan sosial

Meminta bantuan dari relasi atau jaringan sosial seperti sanak saudara, kawan-kawan sedesa, atau memanfaatkan hubungan dengan pelindungnya (patron) atau memanfaatkan hubungan patronase, dimana ikatan patron dan klien merupakan salah satu bentuk asuransi dikalangan petani.

b. Alternatif subsistensi

Menggunakan alternatif subsisten yaitu swadaya yang mencakup kegiatan seperti berjualan kecil-kecilan, bekerja sebagai tukang, sebagai buruh lepas, atau melakukan migrasi untuk mencari pekerjaan. Cara ini dapat melibatkan seluruh sumber daya yang ada di dalam rumah tangga miskin, terutama istri sebagai pencari nafkah tambahan bagi suami.

c. Mengikat sabuk lebih kencang

Mengurangi pengeluaran untuk pangan dengan jalan makan hanya sekali sehari dan beralih ke makanan yang mutunya lebih rendah, seperti beralih makan jewawut atau umbi-umbian.


(55)

43

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Jika kita benturkan dengan permasalahan mantan Tenaga Kerja

Indonesia harus bersusah payah mendorong nalurinya untuk bertahan hidup demi keberlangsungan hidupnya. Di sini, jika kita benturkan dengan permasalahan yang terjadi pada mantan Tenaga Kerja Indonesia maka kita dapat mengilustrasikan tentang strategi bertahan hidup mantan Tenaga Kerja Indonesia di Desa Taman Prijek dengan tiga mekanisme survival di atas.

a. Menggunakan relasi atau jaringan sosial

Menggunakan relasi atau jaringan sosial ini tentunya berhubungan dengan bantuan dari relasi atau jaringan sosial seperti sanak saudara, kawan-kawan sedesa. Seorang mantan Tenaga Kerja Indonesia akan memanfaatkan jaringan antar saudara, teman terdekat, tetangga atau masyarakat lingkungan desa. Mereka akan cenderung berusaha memanfaakan lingkungan sekitarnya dalam pemenuhi kebutuhan hidup. Hutang misalnya, atau menjadi kuli bangunan dari tetangganya misalnya. Hal ini dapat mengisi waktu luang bagi mereka yang tidak memiliki pekerjaan tetap.

b. Alternatif Subsistensi

Mantan Tenaga Kerja Indonesia akan memilih untuk menggunakan sumber daya seadanya untuk pemenuhan kebutuhannya. Mungkin dengan berjualan kecil-kecilan, atau jadi kuli bangunan dengan upah minim adalah pilihan mantan Tenaga Kerja Indonesia yang tidak memiliki pekerjaan dengan


(56)

menggunakan sumber daya yang ada. Menjadi petani kembali adalah pilihan yang rasional sehingga mudah bagi mereka tidak memiliki pekerjaan yang menjanjikan. Ada mindset di kalangan mereka adalah tidak mau lagi menjadi petani karena keuntungan yang didapat tidaklah terlalu menjanjikan. Artinya, menjadi petani adalah salah alternatif subsistensi dalam pemenuhan kebutuhan sementara.

c. Mengikat Sabuk Lebih Kencang

Mengurangi pengeluaran untuk pangan dengan jalan makan hanya sekali sehari dan beralih ke makanan yang mutunya lebih rendah, seperti beralih makan jewawut atau umbi-umbian. Mantan Tenaga Kerja Indonesia yang berada di Desa Taman Prijek ini rata-rata memang memiliki lahan persawahan. Dengan adanya lahan persawahan ini akan sangat memungkinkan untuk bercocok tanam walupun itu digunakan untuk kebutuhan mereka sehari-hari. Dengan memakan hasil dari lahan persawahan dan pekarangan yang ada. Seperti halnya padi yang kemudian dijadikan beras. Atau umbi-umbian.

2. Teori Pilihan Rasional James S. Coleman

Dalam paradigma sosial, maka kita akan sering mendengar tentang makro dan mikro sebagai studi analisa dalam masyarakat. Analisa penelitian yang akan di kaji dalam hal ini adalah menggunakan perspektif Teori Pilihan Rasional James S. Coleman.


(57)

45

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Menurut Coleman, sosiologi memusatkan perhatian pada sistem

sosial, dimana fenomena makro harus dijelaskan oleh faktor internalnya, khususnya oleh faktor individu. Alasan untuk memusatkan perhatian pada individu dikarenakan intervensi untuk menciptakan perubahan sosial. Sehingga, inti dari perspektif Coleman ialah bahwa teori sosial tidak hanya merupakan latihan akademis, melainkan harus dapat mempengaruhi kehidupan sosial melalui intervensi tersebut. Fenomena pada tingkat mikro selain yang bersifat individual dapat menjadi sasaran perhatian analisisnya. Interaksi antar individu dipandang sebagai akibat dari fenomena yang mengemuka di tingkat sistem, yakni, fenomena yang tidak dimaksudkan atau diprediksi oleh individu.26 Teori pilihan rasional memusatkan perhatian pada aktor dimana aktor dipandang sebagai manusia yang mempunyai tujuan atau mempunyai maksud artinya aktor mempunyai tujuan dan tindakan tertuju pada upaya untuk mencapai tujuan tersebut, aktor pun dipandang mempunyai pilihan atau nilai serta keperluan. Alasan untuk memusatkan perhatian pada individu dikarenakan intervensi untuk menciptakan perubahan sosial. Sehingga, inti dari perspektif Coleman ialah bahwa teori sosial tidak hanya merupakan latihan akademis, melainkan harus dapat mempengaruhi kehidupan sosial melalui intervensi tersebut. Fenomena pada tingkat mikro selain yang bersifat individual dapat menjadi sasaran perhatian analisisnya. Interaksi antar

26

James S. Coleman, Dasar-dasar Teori Sosial Foundation of Sosial Theory (Bandung: Nusa Media,


(58)

individu dipandang sebagai akibat dari fenomena yang mengemuka di tingkat sistem, yakni, fenomena yang tidak dimaksudkan atau diprediksi oleh individu.27 Teori pilihan rasional tidak menghiraukan apa yang menjadi pilihan atau apa yang menjadi sumber pilihan aktor, yang penting adalah kenyataan bahwa tindakan dilakukan untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan tingkatan pilihan aktor.

Teori Pilihan Rasional Coleman ini tampak jelas dalam gagasan dasarnya bahwa tindakan perseorangan mengarah pada suatu tujuan dan tujuan tersebut adalah tindakan yang ditentukan oleh nilai atau preferensi (pilihan). Coleman menyatakan bahwa memerlukan konsep tepat mengenai aktor rasional yang berasal dari ilmu ekonomi yang melihat aktor memilih tindakan yang dapat memaksimalkan kegunaan ataupun keinginan serta kebutuhan mereka. Ada dua unsur utama dalam teori Coleman, yaitu aktor dan juga sumber daya.28

Sumber daya adalah sesuatu yang menarik perhatian dan yang dapat dikontrol oleh aktor. Sedangkan, aktor dianggap sebagai individu yang memiiki tujuan, aktor juga memiliki suatu pilihan yang bernilai dasar yang digunakan aktor untuk menentukan pilihan yaitu menggunakan pertimbangan secara mendalam berdasarkan kesadarannya, selain itu

27

James S. Coleman, Dasar-dasar Teori Sosial Foundation of Sosial Theory ;(Bandung: Nusa Media, 2013) hal 7

28

Ritzer, George. Teori Sosiologi Modern. Terjemahan oleh Modern Sociology Theory : Seventh Edition McGraw-Hill. Yogyakarta: Prenadamedia Group. Hal 368-369.


(59)

47

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id aktor juga mempunyai kekuatan sebagai upaya untuk menentukan

pilihan dan tindakan yang menjadi keinginannya.

Coleman juga menjelaskan mengenai interaksi antara aktor dengan sumber daya ke tingkat sistem sosial. Basis minima untuk sistem sosial adalah tindakan dua orang aktor, dimana setiap aktor mengendalikan sumber daya yang menarik perhatian bagi pihak lain. Aktor selalu mempunyai tujuan, dan masing-masing bertujuan untuk memaksimalkan wujud dari kepentingannya yang memberikan ciri saling tergantung pada tindakan aktor tersebut. Pada kehidupan nyata, Coleman mengakui bahwa individu tidak selalu bertindak atau berperilaku rasional.29 Tetapi dalam hal ini akan sama saja apakah seorang aktor dapat bertindak dengan tepat menurut rasionalitas seperti yang biasa dibayangkan ataupun menyimpang dari cara-cara yang diamati. Tindakan rasional individu dilanjutkan dengan memusatkan perhatian pada hubungan mikro-makro, ataupun bagaimana cara hubungan tindakan individual menimbulkan perilaku sistem sosial. Teori pilihan rasional berangkat dari tujuan atau maksud aktor, tetapi pada teori ini memiliki pandangan terhadap dua pemaksa utama tindakan. Pertama adalah keterbatasan sumber daya, bagi aktor yang mempunyai sumber daya besar, maka pencapaian tujuan cenderung lebih mudah. Hal ini berkorelasi dengan biaya, pemaksa utama, dan

29

George Ritzer, Douglas J. Goodman, Teori Sosiologi (Bantul: KREASI WACANA, 2012) hal 480


(60)

yang kedua adalah tindakan aktor individual, tindakan aktor individual disini adalah lembaga sosial.

Coleman mengakui bahwa dalam kehidupan nyata orang tak selalu berperilaku rasional, namun ia merasa bahwa hal ini hampir tak berpengaruh terhadap teorinya. Pemusatan perhatian pada tindakan rasional individu dilanjutkannya dengan memusatkan perhatian pada masalah hubungan mikro-makro atau bagaimana cara gabungan tindakan individu menimbulkan prilaku sistem sosial. Meski seimbang, namun setidaknya ada tiga kelemahan pendekatan Coleman. Pertama ia memberikan prioritas perhatian yang berlebihan terhadap masalah hubungan mikro dan makro dan dengan demikian memberikan sedikit perhatian terhadap hubungan lain. Kedua ia mengabaikan masalah hubungan makro-makro. Ketiga hubungan sebab akibatnya hanya menunjuk pada satu arah, dengan kata lain ia mengabaikan hubungan dealiktika dikalangan dan di antara fenomena mikro dan makro.30

Teori pilihan rasional merupakan alat untuk berpikir logis, berfikir rasional, didalam membuat suatu keputusan. Sama halnya dengan para mantan Tenaga Kerja Indonesia yang memilih suatu pilihan yang dianggap paling rasional (sesuai dengan akal) dibandingkan dengan pilihan-pilihan lainnya untuk tetap dapat mempertahankan hidupnya dan menyambung kehidupannya. Strategi atau cara yang diambil merupakan suatu hal yang telah dipikirkan dan dipertimbangkan

30Ibid.,


(1)

113

(Satu-satunya jalan kalau menurutku yaitu menjdi TKI lagi. Lah mau bagaimana lagi, hitung-hitungannnya sama saja. Daripada di Indonesia seperti ini saja, mending berangkat lagi jadi TKI di Malaysia. Walaupun itu lewat belakang atau tidak resmi).

Bagi Mas Efendi, ini adalah pilihan yang rasional menurut dia karena tidak ada pilihan lain selain menjadi TKI kembali, walaupun itu dengan biaya utang kembali. Di sini terlihat bahwa memang ada mantan TKI yang tidak mampu memanfaatkan kemampuannya dalam bertahan hidup. Ada juga yang kemudian beralih kepada lahan persawahan. Bagi mantan TKI yang kembali bekerja sebagai petani ini adalah untuk melanjutkan pekerjaan orang tuanya. Begitulah yang dilakukan oleh Mas Hidayat. Bagi seorang mantan TKI perempuan atau biasa kita kenal sebagai TKW, sekedar membantu suami berjualan atau sekedar menjadi ibu rumah tangga di rumah seperti yang terjadi pada Bu Surasemi ini adalah pilihan yang memang harus di pilih oleh mereka untuk tetap mempertahankan keberlangsungan hidup.

Teori pilihan rasional merupakan alat untuk berpikir logis, berfikir rasional, didalam membuat suatu keputusan. Sama halnya dengan para mantan Tenaga Kerja Indonesia yang memilih suatu pilihan yang dianggap paling rasional (sesuai dengan akal) dibandingkan dengan pilihan-pilihan lainnya untuk tetap dapat mempertahankan hidupnya dan menyambung kehidupannya.


(2)

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang dipaparkan oleh penulis diatas maka dalam penelitian yang berjudul Strategi Keberlangsungan Hidup Mantan Tenaga Kerja Indonesia (Studi Kasus Di Desa Taman Prijek Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan) dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut

A. Kesimpulan

1. Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi masyarakat Desa Taman Prijek untuk bekerja di luar negeri menjadi TKI khususnya di negara Malaysia. Secara umum, para TKI yang bekerja di luar negeri ini rata-rata memang dikarenakan oleh desakan ekonomi keluarga yang memaksa mereka untuk berangkat. Ada juga yang dilatarbelakangi oleh rasa penasaran bekerja sebagai TKI itu seperti apa. Ada pula yang awalnya tidak ada niat sedikitpun untuk menjadi TKI di Malaysia karena bagi mereka, lebih baik bekerja di dalam negeri daripada harus bekerja di luar negeri. Niat awal bagi mereka memang untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga, namun ada juga yang berkeinginan hanya untuk mencari modal dan mempunyai usaha di rumah.

2. Pada awal status mereka sebagai Mantan Tenaga Kerja Indonesia, mereka sempat kebingungan untuk dapat mempertahankan keberlangsungan hidup mereka setelah mereka tidak lagi bekerja di luar


(3)

115

negeri. Alhasil, mereka dengan berbagai upaya dan segala cara untuk tetap survive demi kebutuhan keluarga mereka. Dengan cara bekerja sampingan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, seperti menjadi tukang hias pernikahan, ada yang jualan bensin, kuli bangunan dan ada juga yang kembali menjadi petani. Jika sampai tidak ada pekerjaan apapun yang mengahsilkan uang bagi mereka maka terpaksa mereka harus utang ke keluarga atau saudara-saudaranya di rumah terdekat. Bagi mereka, mempertahankan keberlangsungan hidup dalam keluarga adalah sesuatu yang mutlak harus dilakukan. Maka, terdapat berbagai cara dan pilihan bagi mereka untuk bertahan hidup seperti membuka usaha cuci motor, jualan soto ayam, menjadi debkolektor, atau menjadi petani. Menurut teori pilihan rasional pada intinya adalah menentukan pilihan-pilihan itu dengan berbagai pertimbangan yang ada, seperti halnya sumber daya yang dimiliki oleh aktor. Mereka yang sudah memutuskan untuk memilih pekerjaan tertuntu, tentunya mereka mempunyai alasan yang logis dan rasional untuk tetap dikerjakan. Alasan yang paling dapat kita dengarkan adalah karena bagi mereka pilihan tersebut itu menguntung bagi mereka.

B. Saran

Dari hasil analisis data penelitian terhadap Strategi Keberlangsungan Hidup Mantan Tenaga Kerja Indonesia Di Desa Taman Prijek Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan, maka saran yang sebaiknya diperhatikan yaitu:


(4)

116

1. Diharapkan untuk para calon TKI yang tetap memaksakan bekerja di luar negeri ini memiliki orientasi yang jelas ketika sekembalian mereka yang bekerja sebagai TKI nantinya mau usaha apa ketika di kampung halaman.

2. Untuk pemerintah, seharusnya memiliki perhatian lebih terhadap keberlangsungan hidup mantan TKI yang sudah tidak lagi bekerja sebagai TKI di luar negeri. Seharusnya pemerintah mempunyai program jangka panjang untuk membina para mantan TKI ini dengan sosialisasi ketrampilan kerja atau apapun itu agar kedepannya mereka dapat tetap bisa mempertahankan keberlangsungan hidunya.

3. Bagi peneliti lainnya, dapat pula dijadikan sebegai rujukan maupun kajian lanjutan yang berkaitan dengan permasalahan yang hampir sama sehingga dapat menyempurnakan penelitian yang sudah ditulis.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Brannen, Julia. (1997). Memadu Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Terjemahan, Nuktaf Arfawie Kurde, Imam Safe’I dan Noorhaidi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2010.

Haris, Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif : Untuk Ilmu-Ilmu Sosial, (Jakarta: Salemba Humanika, 2011), cet. Ke- 2

http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php “Pusat Bahasa Kemdiknas” diakses pada tanggal 11 Maret 2017,

Jannes Eudes Wawa. Ironi Pahlawan Devisa. Jakarta; PT Kompas Media Nusantara,2005

Koentjaraningrat. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Media, 1990.

Lexy J. Meleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009) cet. 2

Prof. Dr.Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: CV.ALVABETA, 2010.

Pupu Saeful Rahmad, Penelitian Kualitatif. Vol.5, No. 9, Januari-Juni 2009 ; 1-8 Ritzer, George, dan Goodman, J, douglas, Teori Sosiologi Dari Teori Sosiologi

Klasik Sampai Perkembangan, Mutakhir Teori Social Postmodern, Bantul: Kreasi Wacana Offest, 2012


(6)

118

Sjarir, Kartini. Pasar Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta ; PT Pustaka Utama Grafiti, 1995

Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: Refika Aditama, 2010), James C. Scott. Moral Ekonomi Petani : Pergolakan dan Subsistensi di Asia Tenggara. LP3ES;1983

Wirawan. 2013. Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma. Cetakan Kedua. Jakarta: Kencana Group.