RKPD 2012 RKPD 2012
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................
i
DAFTAR TABEL ...................................................................................
iii
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................
v
BAB I
PENDAHULUAN .....................................................................
1
A. Latar Belakang .......................................................................
1
B. Dasar Hukum Penyusunan ......................................................
2
C. Hubungan Antar Dokumen ......................................................
5
D. Sistematika Dokumen RKPD ....................................................
5
E. Maksud dan Tujuan ................................................................
7
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH, EVALUASI HASIL
PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2010 DAN CAPAIAN KINERJA
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ...................
9
A. Gambaran Umum Kondisi Daerah. ...........................................
9
B. Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah ...................................
18
C. Lingkungan Strategis ..............................................................
75
D. Isu Strategis ...........................................................................
80
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN
KEUANGAN DAERAH .............................................................
85
A. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah ..............................................
85
B. Arah Kebijakan Keuangan Daerah ............................................ 101
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH .......... 111
A. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Jangka Menengah 111
B. Kebijakan Umum Pembangunan Daerah................................... 112
C. Sasaran Pembangunan Daerah ................................................ 113
D. Prioritas Pembangunan Daerah................................................ 114
E. Prioritas Program dan Kegiatan Pembangunan Daerah..............
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
115
i
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN
DAERAH TAHUN 2012 ........................................................... 137
A. Kewenangan Urusan Wajib...................................................... 137
B. Kewenangan Urusan Pilihan..... ............................................... 171
BAB VI PENUTUP ............................................................................... 183
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Penggunaan Lahan di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2007-2009 .
Tabel 2.2
Penduduk Provinsi Jawa Tengah Menurut Kabupaten/Kota
dan Jenis Kelamin Tahun 2010 ...............................................
Tabel 2.3
Kepadatan
Penduduk
Provinsi
Jawa
Tengah
20
Laju Inflasi Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat
dan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010 .......................................
Tabel 2.7
19
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat
dan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010 ......................................
Tabel 2.6
16
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jawa Tengah,
Jawa Barat dan Jawa Timur Tahun 2009 - 2010 ......................
Tabel 2.5
15
Menurut
Kabupaten/Kota Tahun 2010 .................................................
Tabel 2.4
10
21
Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat
dan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010 .......................................
22
Tabel 2.8
Jumlah Penduduk Miskin di Jawa Tengah Tahun 2008 – 2010 .
22
Tabel 2.9
Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat
dan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010 .......................................
23
Tabel 2.10 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Jawa Tengah,
Jawa Barat dan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010 .....................
23
Tabel 2.11 IPG dan IDG Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa
Timur Tahun 2008 – 2009 ......................................................
24
Tabel 2.12 Kondisi Pendidikan di Jawa Tengah Tahun 2008 – 2010 ..........
28
Tabel 2.13 Kondisi Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2008 – 2010 ..............
30
Tabel 2.14 Capaian Produksi Komoditas Utama Pertanian Pada Tahun
2009 – 2010 .........................................................................
53
Tabel 2.15 Capaian Produksi Komoditas Utama Peternakan Pada Tahun
2009 – 2010 .........................................................................
54
Tabel 2.16 Capaian Produksi Komoditas Utama Perkebunan Pada Tahun
2009 – 2010 .........................................................................
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
61
iii
Tabel 2.17 Capaian Populasi komoditas Utama Peternakan Pada Tahun
2009 – 2010 .........................................................................
Tabel 3.1
Pertumbuhan dan Kontribusi PDRB Berdasarkan Harga Berlaku
di Jawa Tengah ....................................................................
Tabel 3.2
62
91
Perkembangan Indikator Makro Pembangunan Jawa Tengah
Tahun 2009 – 2011 ...............................................................
95
Tabel 3.3
Prediksi Indikator Makro Ekonomi Jawa Tengah Tahun 2012**)
99
Tabel 3.4
Prediksi Pertumbuhan Ekonomi dan Kontribusi Sektor Tahun
2012 Berdasarkan Harga Berlaku ...........................................
Tabel 3.5
Realisasi dan Proyeksi Pendapatan Daerah
99
Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2009 – 2013 (dalam Rp. 000) .......................... 102
Tabel 3.6
Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2009 – 2011 (dalam Rp. 000) ...................................... 106
Tabel 3.7
Prediksi Persentase Indikasi Anggaran Belanja Langsung
Berdasarkan Urusan Kewenangan Tahun 2012 ........................ 107
Tabel 3.8
Realisasi dan Proyeksi Pembiayaan Daerah Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2012 (dalam Rp. 000) ..... 109
Tabel 4.1
Matriks Prioritas Program Pembangunan Daerah ...................... 125
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tingkat Inflasi di Jawa Tengah tahun 2008-2013...................... 20
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
v
Lampiran I
Peraturan Gubernur Jawa Tengah
Nomor
30 Tahun 2011
Tanggal
22 Juni 2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2008–2013 dinyatakan bahwa tahun 2012-2013 merupakan tahap
ketiga (terakhir) bagi upaya perwujudan “Masyarakat Jawa Tengah yang
Semakin Sejahtera, Mandiri, Berkemampuan dan Berdaya Saing Tinggi”.
Sebagai konsekuensi dari pentahapan tersebut, maka Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 berisi upaya
keras yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, mengingat
dalam pelaksanaan pembangunan sampai dengan akhir tahun 2010, masih
terindikasi adanya indikator-indikator pembangunan yang belum sesuai
dengan harapan (belum mencapai target yang telah ditetapkan).
Berdasarkan tuntutan adanya usaha keras untuk mencapai visi
pembangunan pada tahun 2012-2013, maka RKPD Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2012 disusun dengan memperhatikan: (1) hasil evaluasi kinerja
pembangunan yang telah dicapai pada tahun sebelumnya; (2) capaian
indikator masing-masing urusan; (3) Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan
kondisi lingkungan strategis; dan (4) capaian indikator amanat afirmatif
seperti percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Millennium (MDGs),
pencapaian kesepakatan Pendidikan Untuk Semua (education for all), dan
implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM). Selain itu penyusunan RKPD
juga mempertimbangkan sinergitas pembangunan antar sektor dan antar
wilayah, menampung aspirasi masyarakat dan dunia usaha, mengacu pada
peningkatan keterpaduan dan sinkronisasi kebijakan program/kegiatan yang
pro poor, pro job, pro growth dan pro environment.
Proses penyusunan RKPD dilakukan
dengan berpedoman pada tiga
peraturan perundangan, yaitu: (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang
Sistem
Perencanaan
Pembangunan
Nasional;
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah 2012
(2)
Peraturan
1
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
(3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan
Daerah.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 di dalamnya mengatur RKPD
sekurang-kurangnya memuat tentang kerangka ekonomi daerah, program
prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya serta
prakiraan maju dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu
indikatif, baik yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) maupun sumber-sumber lain. Sementara itu dalam PP Nomor 8 Tahun
2008, mengatur penyusunan RKPD sekurang-kurangnya berisi pendahuluan,
evaluasi RKPD tahun 2010, rancangan kerangka ekonomi daerah beserta
kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan dan rencana
program serta kegiatan prioritas. Penyusunan RKPD telah diupayakan untuk
memenuhi ketentuan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah memiliki 2
(dua) fungsi utama, yaitu: 1) acuan bagi Pemerintah Kabupaten/Kota dalam
menyusun RKPD; dan 2) pedoman penyusunan Renja SKPD, Kebijakan Umum
APBD Provinsi Jawa Tengah (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara
(PPAS).
B. Dasar Hukum Penyusunan
Penyusunan RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 mendasarkan
pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, antara lain :
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi
Jawa Tengah;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah 2012
2
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 Tentang Penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara dan Lembaga;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi
Keuangan Daerah;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada DPRD, dan
Informasi
Laporan
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah
Kepada
Masyarakat;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah 2012
3
18. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan;
19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah;
20. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional;
21. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014;
22. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2011 tentang Rencana Kerja
Pemerintah (RKP) Tahun 2012;
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2011 tentang Pedoman
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
2012;
26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Tata
Cara
Penyusunan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
dan
Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi Jawa
Tengah;
27. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah 2012
4
28. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah
tahun 2005-2025;
29. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2008-2013;
30. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2029.
C. Hubungan Antar Dokumen
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2012 merupakan dokumen perencanaan pembangunan sebagai
penjabaran tahunan dari RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013,
serta diselaraskan dengan RKP Tahun 2012, dokumen perencanaan sektoral,
dokumen perencanaan lainnya antara lain Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi (Perda Nomor 6 Tahun 2010), Rencana Aksi Daerah Percepatan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium/MDGs (Pergub Nomor 20 Tahun
2011), Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD), Rencana Umum
Penanaman Modal Daerah (RUPMD), Rencana Aksi Daerah Pengurangan
Resiko Bencana (RAD PRB), Rencana Aksi Daerah Pendidikan Untuk Semua
(RAD PUS), dan Rencana Aksi Daerah Pemberdayaan Perempuan (RAD PP).
Berdasarkan uraian di atas, maka RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun
2012 memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan dokumen-dokumen
perencanaan lain, baik di tingkat nasional maupun provinsi.
D. Sistematika Dokumen RKPD
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun
2012 disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
Memuat latar belakang, dasar hukum penyusunan, hubungan antar
dokumen perencanaan, sistematika dokumen RKPD serta maksud
dan tujuan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah 2012
5
BAB II
GAMBARAN
PELAKSANAAN
UMUM
RKPD
KONDISI
TAHUN
DAERAH,
2010
DAN
EVALUASI
CAPAIAN
HASIL
KINERJA
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Memuat kondisi eksisting wilayah Jawa Tengah berdasarkan aspek
geografi dan demografi, Evaluasi pelaksanaan RKPD Tahun 2010
dan pencapaian target RPJMD 2008-2013, lingkungan strategis serta
isu strategis pembangunan daerah.
BAB III
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN
KEUANGAN DAERAH
Memuat tentang arah kebijakan ekonomi daerah (berisi kondisi
perekonomian nasional dan daerah tahun 2010 serta perkiraan
tahun 2011) dan arah kebijakan keuangan daerah (berisi arah
kebijakan pendapatan daerah, arah kebijakan belanja daerah, dan
arah kebijakan pembiayaan daerah).
BAB IV
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2012
Memuat visi dan misi pembangunan daerah jangka menengah,
tujuan pembangunan tahap ketiga RPJMD 2008-2013, kebijakan
umum pembangunan daerah, sasaran, prioritas pembangunan
daerah, prioritas program tahun 2012.
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DAERAH
TAHUN 2012
Memuat Rencana Program dan fokus Kegiatan Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2012, meliputi Kewenangan Urusan Wajib dan
Kewenangan Urusan Pilihan.
BAB VI
PENUTUP
Memuat harapan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan
guna terlaksananya kegiatan pembangunan daerah tahun 2012.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah 2012
6
E.
Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 adalah
untuk :
a. Menjabarkan RPJMD 2008-2013 ke dalam rencana program kegiatan
prioritas Jawa Tengah tahun 2012 dan mensinkronkan dengan sasaran dan
program RPJMN 2010-2014 dan RKP Tahun 2012.
b. Menciptakan sinergi program dan kegiatan pembangunan antar wilayah,
antar kewenangan urusan pembangunan dan antar tingkat pemerintahan.
c. Mewujudkan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya nasional
dan daerah dalam rangka pembangunan daerah.
Tujuan penyusunan RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 adalah
untuk menghasilkan pedoman dalam:
a. Penyusunan Rancangan APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012, baik
Rancangan APBD maupun Rancangan APBD Perubahan yang didahului
dengan penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) ataupun KUA Perubahan
(KUPA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) sesuai
dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Permendagri 21 Tahun 2011.
b. Penyelenggaraan pembangunan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
c. Penyusunan RKPD Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah 2012
7
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH, EVALUASI HASIL
PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2010 DAN CAPAIAN KINERJA
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
A. Gambaran Umum Kondisi Daerah
1. Aspek Geografi
a. Karakteristik Lokasi dan Wilayah
Jawa Tengah merupakan salah satu Provinsi di Pulau Jawa
yang terletak antara 5040’ dan 8030’ Lintang Selatan dan antara 108030’
dan 111030’ Bujur Timur. Provinsi Jawa Tengah di sebelah utara
berbatasan dengan Laut Jawa, di sebelah selatan berbatasan dengan
Samudera Hindia dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, di sebelah
barat berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat dan di sebelah Timur
berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur. Secara administratif Provinsi
Jawa Tengah terdiri dari 29 Kabupaten dan 6 Kota Wilayah Provinsi
Jawa Tengah seluas 3,25 juta hektar (25,04% dari luas Pulau Jawa
atau 1,70% dari luas Indonesia).
Dilihat dari topografi, Provinsi Jawa Tengah merupakan daratan
yang dilewati jajaran pegunungan Kendeng Utara dan didukung oleh
tata sungai yang cukup menguntungkan dalam mendukung sistem tata
air di provinsi ini. Kemiringan lahan di Provinsi Jawa Tengah relatif
bervariasi, yaitu sebesar 38% lahan dengan kemiringan 0-2%, 31%
lahan dengan kemiringan 2-15%, 19% lahan dengan kemiringan 1540% dan sisanya 12% lahan dengan kemiringan lebih dari 40%.
Kondisi hidrologis Jawa Tengah dibentuk oleh beberapa aliran sungai,
dengan Sungai Bengawan Solo sebagai salah satu sungai terpanjang
dan merupakan sumber daya air terpenting. Terdapat pula sungai lain
yang bermuara di Laut Jawa di antaranya Kali Pemali, Kali Comal dan
Kali Bodri serta sungai yang bermuara di Samudera Hindia di antaranya
Sungai Luk Ulo dan Citanduy.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
8
Keadaan iklim di Provinsi Jawa Tengah termasuk dalam tropis
basah. Pada tahun 2009 suhu udara di provinsi ini berkisar antara
24,50C - 28,20C dan kelembaban udara rata-rata bervariasi antara 75%83%. Curah hujan tertinggi adalah 3.590 mm dan hari hujan terbanyak
207 hari.
b. Penggunaan Lahan
Luas lahan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2009 sebesar 3.254.412 Ha,
terbagi atas lahan sawah seluas 991.652 Ha (30,47%) dan bukan
sawah seluas 2.262.760 Ha (69,53%). Lahan sawah terdiri dari sawah
pengairan teknis, pengairan ½ teknis, pengairan sederhana, pengairan
desa/non PU, tadah hujan, pasang surut, lebak, polder dan lainnya.
Adapun
lahan
bukan
sawah
terdiri
dari
bangunan/pekarangan,
tegalan/kebun, ladang/huma, padang rumput, hutan negara, hutan
rakyat, perkebunan negara, rawa, tambak, kolam/empang, lahan kering
yang sementara tidak diusahakan dan lain-lain. Penggunaan lahan
selengkapnya dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 2.1
Penggunaan Lahan di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2007 – 2009
Tahun 2007
Tahun 2008
Luas
(Ha)
%
Luas
(Ha)
%
Luas
(Ha)
990.824
30,45
990.652
30,44
991.652
30,47
Pengairan
Teknis
386.033
38,96
382.643
38,63
383.262
38,65
b
Pengairan 1/2
Teknis
130.048
13,13
129.630
13,09
133.769
13,49
c
Pengairan
Sederhana
137.824
13,91
136.796
13,81
136.635
13,78
d
Pengairan
Desa/Non PU
52.364
5,28
57.032
5,76
52.596
5,30
e
Tadah Hujan
281.919
28,45
281.919
28,46
282.521
28,49
No.
Penggunaan
Lahan
1
Lahan Sawah
a
Tahun 2009
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
%
9
Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009
No.
Penggunaan
Lahan
g
Lebak, Polder,
Lainnya
1.075
0,11
1.071
0,11
1.256
0,13
2
Bukan Lahan
Sawah
2.263.588
69,55
2.263.760
69,56
2.262.7
60
69,53
a
Bangunan/
Pekarangan
521.769
16,03
524.465
16,12
503.923
15,48
b
Tegal/Kebun
737.677
22,67
732.853
22,52
730.370
22,44
c
Ladang/Huma
10.341
0,32
13.346
0,41
13.413
0,41
d
Padang
Rumput
1.906
0,06
1.231
0,04
1.184
0,04
e
Hutan Rakyat
94.090
2,89
95.550
2,94
103.402
3,18
f
Hutan Negara
568.305
17,46
568.572
17,47
578.107
17,76
g
Perkebunan
Negara
75.865
2,33
71.868
2,21
69.345
2,13
h
Rawa
8.201
0,25
9.027
0,28
9.035
0,28
i
Tambak
33.050
1,02
34.972
1,07
39.810
1,22
j
Kolam/Empang
6.328
0,19
3.719
0,11
8.259
0,25
k
Lahan kering
yang
sementara
tidak
diusahakan
l
Lain-lain
Jumlah (Ha)
Luas
(Ha)
1.819
Luas
(Ha)
%
0,06
1.772
Luas
(Ha)
%
0,05
1.628
%
0,05
204.237
6,28
206.385
6,34
204.284
6,28
3.254.412
100,00
3.254.412
100,00
3.254.4
12
100,00
Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka, BPS, 2010
c. Kawasan Rawan Bencana
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun
2010-2025, kawasan rawan bencana alam di Provinsi Jawa Tengah
terdiri atas kawasan rawan banjir, kawasan rawan tanah longsor,
kawasan rawan letusan gunung berapi, kawasan rawan gempa bumi,
kawasan rawan gelombang pasang, kawasan rawan tsunami, kawasan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
10
rawan kekeringan, kawasan rawan abrasi, kawasan rawan angin topan
dan kawasan rawan gas beracun, dengan uraian sebagai berikut :
1).
Kawasan Rawan Banjir
Kawasan
rawan
bencana banjir
di Provinsi
Jawa Tengah
ditetapkan di 26 Kabupaten dan 4 Kota yaitu: Kabupaten Cilacap,
Kabupaten
Banyumas,
Kabupaten
Purbalingga,
Kabupaten
Kebumen, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Magelang, Kabupaten
Boyolali, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten
Wonogiri, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen, Kabupaten
Grobogan, Kabupaten Blora, Kabupaten Rembang, Kabupaten
Pati, Kabupaten Kudus, Kabupaten Jepara, Kabupaten Demak,
Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Batang,
Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal,
Kabupaten
Brebes,
Kota
Surakarta,
Kota
Semarang,
Kota
Pekalongan dan Kota Tegal.
2).
Kawasan Rawan Tanah Longsor
Kawasan rawan tanah longsor di Jawa Tengah ditetapkan di 27
Kabupaten dan 1 Kota yaitu Kabupaten Cilacap, Kabupaten
Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banjarnegara,
Kabupaten
Kebumen,
Kabupaten
Purworejo,
Kabupaten
Wonosobo, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, Kabupaten
Klaten, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten
Grobogan, Kabupaten Sragen, Kabupaten Blora, Kabupaten
Rembang, Kabupaten Kudus, Kabupaten Pati, Kabupaten Jepara,
Kabupaten
Semarang,
Kabupaten
Temanggung,
Kabupaten
Kendal, Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten
Pemalang,
Kabupaten
Tegal,
Kabupaten
Brebes
dan
Kota
Semarang.
3).
Kawasan Rawan Letusan Gunung Berapi
Kawasan rawan letusan gunung berapi berada di kawasan Gunung
Merapi (meliputi Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kabupaten
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
11
Boyolalidan Kabupaten Klaten) dan kawasan Gunung Slamet
(meliputi
Kabupaten
Banyumas,
Kabupaten
Purbalingga,
Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes dan
Kota Tegal).
4).
Kawasan Rawan Gempa Bumi
Kawasan rawan gempa bumi di Provinsi Jawa Tengah meliputi 5
(lima) kabupaten yaitu Kabupaten Cilacap, Kabupaten Kebumen,
Kabupaten Purworejo, Kabupaten Klaten dan Kabupaten Wonogiri.
5).
Kawasan Rawan Gelombang Pasang
Kawasan rawan gelombang pasang berada di Kota/Kabupaten
yang mempunyai pantai terutama pantai yang landai, antara lain
di Kabupaten Cilacap, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Purworejo,
Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Rembang, Kabupaten Pati,
Kabupaten
Jepara,
Kabupaten
Demak,
Kabupaten
Kendal,
Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang,
Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, Kota Semarang, Kota
Pekalongan dan Kota Tegal.
6).
Kawasan Rawan Tsunami
Kawasan rawan tsunami di Provinsi Jawa Tengah terletak di
wilayah pesisir selatan Pulau Jawa yang meliputi beberapa
kabupaten
yaitu
Kabupaten
Cilacap,
Kabupaten
Kebumen,
Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Wonogiri.
7).
Kawasan Rawan Bencana Kekeringan
Lokasi daerah rawan kekeringan di Jawa Tengah (dilihat dari
aspek ketersediaan air) adalah di Kabupaten Cilacap, Kabupaten
Kebumen, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Boyolali, Kabupaten
Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen, Kabupaten
Grobogan, Kabupaten Jepara, Kabupaten Kudus, Kabupaten Blora,
Kabupaten
Rembang,
Kabupaten
Pati,
Kabupaten
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
Demak,
12
Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal
dan Kabupaten Brebes.
8).
Kawasan Rawan Abrasi
Kawasan pantai yang rawan abrasi di Provinsi Jawa Tengah
terletak di beberapa kabupaten/kota yaitu Kabupaten Rembang,
Kabupaten Pati, Kabupaten Jepara, Kabupaten Demak, Kabupaten
Kendal, Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten
Pemalang, Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, Kota Semarang,
Kota Pekalongan dan Kota Tegal.
9).
Kawasan Rawan Angin Topan
Kawasan rawan angin topan berdasarkan RTRW Provinsi Jawa
Tengah 2009-2029 ditetapkan berada di Kabupaten Cilacap,
Kabupaten
Banyumas,
Kabupaten
Purbalingga,
Kabupaten
Wonosobo, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, Kabupaten
Klaten, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten
Karanganyar, Kabupaten Sragen, Kabupaten Blora, Kabupaten
Pati, Kabupaten Kudus, Kabupaten Jepara, Kabupaten Demak,
Kota Semarang dan Kota Pekalongan.
10). Kawasan Rawan Gas Beracun
Kawasan rawan gas beracun di Provinsi Jawa Tengah terletak di 2
(dua) kabupaten yaitu Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten
Wonosobo.
2. Aspek Demografi
a. Pertumbuhan Penduduk Provinsi Jawa Tengah
Pertumbuhan
cenderung
jumlah
mengalami
penduduk
peningkatan.
di
Provinsi
Jawa
Tengah
Berdasarkan
hasil
Sensus
Penduduk tahun 2010 jumlah penduduk Jawa Tengah sebanyak
32.380.687 orang. Bila dibandingkan dengan hasil Sensus Penduduk
tahun 2000 sebanyak 30.775.847 orang, maka laju pertumbuhan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
13
penduduk Jawa Tengah sebesar 0,37% per tahun. Hal ini merupakan
laju pertumbuhan penduduk terendah Provinsi di Indonesia.
Berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk perempuan di
Provinsi Jawa Tengah sebanyak 16.299.547 jiwa dan jumlah penduduk
laki-laki sebanyak 16.081.140 jiwa. Rasio jenis kelamin (rasio jumlah
penduduk laki-laki terhadap jumlah penduduk perempuan) sebesar
98,66 yang menunjukkan bahwa jumlah penduduk perempuan di Jawa
Tengah lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki.
Jumlah penduduk berdasarkan kabupaten/kota dapat diketahui
bahwa jumlah penduduk tertinggi berada di Kabupaten Brebes sebesar
1.732.719 jiwadan terendah berada di Kota Magelang sebesar 118.316
jiwa. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.2
Penduduk Provinsi Jawa Tengah
Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin Tahun 2010
No.
Kabupaten/Kota
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
1.
Kab. Cilacap
823,394
817.637
1.641.031
2.
Kab. Banyumas
777,568
776.334
1.553.902
3.
Kab. Purbalingga
420,389
428.934
849.323
4.
Kab. Banjarnegara
436,074
433.210
869.284
5.
Kab. Kebumen
577,975
580.853
1.158.828
6.
Kab. Purworejo
342,957
351.447
694.404
7.
Kab. Wonosobo
383,232
371.466
754.698
8.
Kab. Magelang
593,949
587.967
1.181.916
9.
Kab. Boyolali
459.200
472.337
931.537
10.
Kab. Klaten
554.715
575.147
1.129.862
11.
Kab. Sukoharjo
408.424
415.376
823.800
12.
Kab. Wonogiri
452.114
476.573
928.687
13.
Kab. Karanganyar
402.530
410.629
813.159
14.
Kab. Sragen
420.173
436.310
856.483
15.
Kab. Grobogan
648.566
660.026
1.308.592
16.
Kab. Blora
408.853
420.751
829.604
17.
Kab. Rembang
295.236
296.381
591.617
18.
Kab. Pati
578.046
612.775
1.190.821
19.
Kab. Kudus
383.633
394.321
777.954
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
14
No.
Kabupaten/Kota
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
20.
Kab. Jepara
547.876
549.282
1.097.158
21.
Kab. Demak
525.712
533.226
1.058.938
22.
Kab. Semarang
457.987
473.054
931.041
23.
Kab. Temanggung
355.568
352.541
708.109
24.
Kab. Kendal
457.237
443.374
900.611
25.
Kab. Batang
352.910
353.105
706.015
26.
Kab. Pekalongan
417.012
421.242
838.254
27.
Kab. Pemalang
625.642
636.371
1.262.013
28.
Kab. Tegal
693.287
698.973
1.392.260
29.
Kab. Brebes
872.135
860.584
1.732.719
30.
Kota Magelang
58.334
59.982
118.316
31.
Kota Surakarta
243.363
257.279
500.642
32.
Kota Salatiga
83.721
87.346
171.067
33.
Kota Semarang
762.621
791.157
1.553.778
34.
Kota Pekalongan
141.339
140.798
282.137
35.
Kota Tegal
119.368
122.759
242.127
16.081.140
16.299.547
32.380.687
Jumlah 2010
Sumber: Susenas, BPS Provinsi Jawa Tengah, 2010
b. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk di Provinsi Jawa Tengah tahun 2010 mencapai
994,97 orang per km2. Kepadatan penduduk tertinggi berada di Kota
Surakarta, sedangkan kepadatan penduduk terendah berada di
Kabupaten Blora. Data kepadatan penduduk Jawa Tengah tahun 2010
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.3
Kepadatan Penduduk Provinsi Jawa Tengah
Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2010
No
Kabupaten/Kota
Luas Daerah
(km2)
Jumlah
Penduduk
Kepadatan
Penduduk per km2
1.
Kab. Cilacap
2.138,51
1.641.031
767,37
2.
Kab. Banyumas
1.327,59
1.553.902
1.170,47
3.
Kab. Purbalingga
777,65
849.323
1.092,17
4.
Kab. Banjarnegara
1.069,74
869.284
812,61
5.
Kab. Kebumen
1.282,74
1.158.828
903,40
6.
Kab. Purworejo
1.034,82
694.404
671,03
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
15
No
Kabupaten/Kota
7.
Kab. Wonosobo
8.
Luas Daerah
(km2)
Jumlah
Penduduk
Kepadatan
Penduduk per km2
984,68
754.698
766,44
Kab. Magelang
1.085,73
1.181.916
1.088,59
9.
Kab. Boyolali
1.015,07
931.537
917,70
10.
Kab. Klaten
655,56
1.129.862
1.723,51
11.
Kab. Sukoharjo
466,66
823.800
176,52
12.
Kab. Wonogiri
1.822,37
928.687
509,60
13.
Kab. Karanganyar
772,20
813.159
1.053,04
14.
Kab. Sragen
946,49
856.483
904,04
15.
Kab. Grobogan
1.975,85
1.308.592
662,29
16.
Kab. Blora
1.794,40
829.604
462,32
17.
Kab. Rembang
1.014,10
591.617
583,33
18.
Kab. Pati
1.491,20
1.190.821
798,56
19.
Kab. Kudus
425,17
777.954
1.821,18
20.
Kab. Jepara
1.004,16
1.097.158
1.092,61
21.
Kab. Demak
897,43
1.058.938
1.179,97
22.
Kab. Semarang
946,86
931.041
983,29
23.
Kab. Temanggung
870,23
708.109
813,70
24.
Kab. Kendal
1.002,27
900.611
898,57
25.
Kab. Batang
788,95
706.015
894,87
26.
Kab. Pekalongan
836,13
838.254
1.002,54
27.
Kab. Pemalang
1.011,90
1.262.013
1.247,17
28.
Kab. Tegal
879,70
1.392.260
1.582,65
29.
Kab. Brebes
1.657,73
1.732.719
1.045,24
30.
Kota Magelang
18,12
118.316
6.529,58
31.
Kota Surakarta
44,03
500.642
11.370,47
32.
Kota Salatiga
52,96
171.067
3.230,12
33.
Kota Semarang
373,67
1.553.778
4.158,16
34.
Kota Pekalongan
44,96
282.137
6.275,29
35.
Kota Tegal
34,49
242.127
7.020,21
Jumlah 2010
32.544,12
32.380.687
994,97
2009
32.544,12
32.864.563
1.009,85
2008
32.544,12
32.626.390
1.002,53
Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka, BPS, 2008 – 2009 dan Sensus Penduduk, BPS, 2010
c. Struktur Penduduk
Dilihat dari struktur penduduk, pada tahun 2009 penduduk Jawa
Tengah usia produktif (15-64 tahun) sebanyak 21.598.118 jiwa,
kemudian untuk penduduk usia non produktif sebanyak 11.266.445 jiwa
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
16
terdiri dari usia 0 – 14 th sebanyak 8.784.425 jiwa dan usia 64 tahun ke
atas sebanyak 2.482.020 jiwa. Berdasarkan data tersebut maka angka
dependency ratio pada tahun 2009 sebesar 52,16 lebih baik
dibandingkan tahun 2008 yaitu sebesar 52,29.
B. Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
1. Evaluasi Agregatif Pembangunan Jawa Tengah
Target pembangunan Jawa Tengah selama 5 (lima) tahun telah
ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Jawa Tengah dengan indikator agregat makro pembangunan,
yang dapat mencerminkan tingkat keberhasilan pembangunan suatu
daerah.
a. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indikator keberhasilan pembangunan kualitas hidup manusia
yang menjadi salah satu ukuran kinerja pembangunan daerah adalah
Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Ukuran IPM dibentuk oleh 3
(tiga) parameter yaitu angka usia harapan hidup, pencapaian
pendidikan dengan komponen rata-rata lama sekolah dan angka melek
huruf serta pengeluaran riil per kapita. IPM Jawa Tengah pada tahun
2010 sebesar 72,9 meningkat dari tahun 2009 sebesar 72,1dan telah
melampaui target RPJMD tahun 2010 sebesar 72,6, tetapi masih di
bawah target akhir RPJMD sebesar 74,3.
Apabila dibandingkan dengan kedua provinsi di Pulau Jawa
yang situasi dan kondisinya hampir sama dengan Jawa Tengah yaitu
Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur, terlihat IPM Jawa Barat sebesar
71,64 (2009) dan sebesar 72,08 (2010), sedangkan IPM Jawa Timur
sebesar 71,06 (2009) dan sebesar 71,55 (2010).
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
17
Tabel 2.4
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jawa Tengah,
Jawa Baratdan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010
No
Provinsi
Tahun 2009
Tahun 2010
1
Jawa Tengah
72,10
72,9
2
Jawa Barat
71,64
72,08
3
Jawa Timur
71,06
71,55
Sumber : BPS Jateng, Jabardan Jatim (diolah)
b. Pertumbuhan Ekonomi
Perekonomian Jawa Tengah selama kurun waktu 3 tahun
(2008–2010) mengalami pertumbuhan yang relatif baik. Pertumbuhan
ekonomi pada tahun 2010 sebesar 5,8%, lebih tinggi dibandingkan
tahun 2009 sebesar 4,7%dan tahun 2008 sebesar 5,5%. Lapangan
usaha yang pertumbuhannya cukup tinggi yaitu sektor pertambangan
dan penggalian, meski kontribusi pertumbuhan masih disumbang tiga
sektor utama, yaitu sektor pertanian, sektor industri pengolahandan
sektor perdagangan, hotel dan restoran.
Walaupun pertumbuhan ekonomi dalam kurun waktu 3 tahun
yang lalu mengalami peningkatan, namun jika dibandingkan dengan
target pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah sebesar 6,66%
(RPJMD Provinsi Jawa Tengah tahun 2008-2013) maka diperlukan
strategi dan upaya yang kuat, sebab kondisi pertumbuhan ekonomi
tahun 2010 baru mencapai 5,8%. Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah
juga masih lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional
sebesar 6,1%.
Apabila dibandingkan dengan Provinsi Jawa Barat dan Jawa
Timur, terlihat pertumbuhan ekonomi Jawa Barat sebesar 4,19%
(2009) dan sebesar 6,09% (2010), sedangkan pertumbuhan ekonomi
Jawa Timur sebesar 5,01% (2009) dan sebesar 6,67% (2010).
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
18
Tabel 2.5
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Tengah,
Jawa Baratdan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010
No
Provinsi
Tahun 2009
Tahun 2010
1
Jawa Tengah
4,7%
5,8%
2
Jawa Barat
4,19%
6,09%
3
Jawa Timur
5,01%
6,67%
Sumber : BPS Jateng, Jabardan Jatim (diolah)
c. Laju Inflasi
Besarnya laju inflasi Jawa Tengah selama kurun waktu 2008 –
2010 termasuk rendah, tidak melampaui angka dua digit. Besarnya
inflasi pada tahun 2010 sebesar 6,88%, lebih rendah dibandingkan
inflasi nasional yaitu sebesar 6,96%. Inflasi di Jawa Tengah terutama
disebabkan oleh inflasi volatile foods, terkait terbatasnya pasokan
beberapa komoditas pangan, seperti beras dan kelompok aneka bumbu
sehubungan dengan pola musimannya. Sejauh ini, tekanan inflasi dari
sisi eksternal antara lain disebabkan oleh kenaikan harga komoditas
internasional, seperti emas dan gula, yang dapat dikompensasi dengan
kecenderungan apresiasi nilai tukar Rupiah. Perkembangan inflasi dari
tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 dapat dilihat pada gambar
berikut:
Gambar 2.1
Tingkat Inflasi di Jawa Tengah Tahun 2008-2010 (%)
12
9,55
10
6,88
8
6
3,32
4
2
0
2008
2009
2010
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
19
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2010
Apabila dibandingkan dengan Provinsi Jawa Barat dan Jawa
Timur, terlihat inflasi Jawa Barat sebesar 2,02% (2009) dan sebesar
6,62% (2010), sedangkan inflasi Jawa Timur sebesar 3,4% (2009) dan
sebesar 7,1% (2010).
Tabel 2.6
Laju Inflasi Provinsi Jawa Tengah,
Jawa Baratdan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010
No
Provinsi
Tahun 2009
Tahun 2010
1
Jawa Tengah
3,32%
6,88%
2
Jawa Barat
2,02%
6,62%
3
Jawa Timur
3,4%
7,1%
Sumber : BPS Jateng, Jabardan Jatim (diolah)
d. Indeks Gini dan Indeks Williamson
Indeks Gini di Jawa Tengah selama kurun waktu tahun 2008–
2009 menunjukkan penurunan dari sebesar 0,30 pada tahun 2008
menjadi 0,25
pada
tahun
2009. Hal ini
menunjukkan bahwa
pemerataan hasil-hasil pembangunan di Jawa Tengah semakin baik.
Indeks Williamson Jawa Tengah selama kurun waktu dua tahun (2008
dan 2009) relatif tetap yaitu sebesar 0,66 artinya pemerataan hasilhasil pembangunan antar wilayah di Jawa Tengah cukup baik.
e. Nilai Tukar Petani
Nilai
Tukar
Petani
(NTP)
adalah
untuk
menunjukkan
kemampuan tukar barang-barang (produk pertanian) yang dihasilkan
petani dengan barang/jasa yang diperlukan untuk konsumsi rumah
tangga dan keperluan dalam memproduksi produk pertanian. Pada
tahun 2009, NTP Jawa Tengah sebesar 100,03 meningkat menjadi
103,12 pada tahun 2010.
Apabila dibandingkan dengan Provinsi Jawa Barat dan Jawa
Timur, terlihat NTP Jawa Barat sebesar 97,79 (2009) dan sebesar
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
20
101,46 (2010), sedangkan NTP Jawa Timur sebesar 99,24 (2009) dan
sebesar 98,87 (2010).
Tabel 2.7
Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jawa Tengah,
Jawa Barat dan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010
No
Provinsi
Tahun 2009
Tahun 2010
1
Jawa Tengah
100,03
103,12
2
Jawa Barat
97,79
101,46
3
Jawa Timur
99,24
98,87
Sumber : BPS Jateng, Jabardan Jatim (diolah)
f. Penduduk Miskin dan Pengangguran
Persentase penduduk miskin di Jawa Tengah mengalami
penurunan yaitu 17,72% (2009) menjadi 16,56% (2010), sedangkan
target
akhir RPJMD
tahun
2013
sebesar
13,27%. Kondisi ini
menggambarkan bahwa penanggulangan kemiskinan di Jawa Tengah
menunjukkan
kinerja
yang
semakin
baik,
meningkatnya program-program penanggulangan
terutama
karena
kemiskinan dan
pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan secara berkelanjutan.
Namun demikian perlu kerja keras untuk pencapaian target RPJMD.
Besarnya jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah, dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 2.8
Jumlah Penduduk Miskin di Jawa Tengah Tahun 2008-2010
No
Indikator
2008
2009
2010
∑ (ribu)
%
∑ (ribu)
%
∑ (ribu)
%
1
Kota
2.556,5
16,34
2.420,9
15,41
2.258,9
14,33
2
Desa
3.633,1
21,96
3.304,7
19,89
3.110,2
18,66
3
Kota + Desa
6.189,6
19,23
5.725,7
17,72
5.369,2
16,56
Sumber data: BPS Provinsi Jawa Tengah (Susenas), 2010
Tingkat pengangguran
terbuka (TPT) pada tahun
2009
sebanyak 1.252.267 orang (7,33%) dan tahun 2010 sebanyak
1.046.883 orang (6,21%) telah melampaui target akhir RPJMD sebesar
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
21
7,34%. Kondisi ini menunjukkan penyerapan tenaga kerja semakin
meningkat.
Apabila dibandingkan dengan Provinsi Jawa Barat dan Jawa
Timur, terlihat jumlah penduduk miskin di Jawa Barat pada tahun 2009
sebanyak 4.983 ribu (11,96%) dan tahun 2010 sebanyak 4.773 ribu
(11,27%), sedangkan jumlah penduduk miskin di Jawa Timur pada
tahun 2009 sebanyak 6.022 ribu (16,68%) dan tahun 2010 sebanyak
5.529 ribu (15,26%). Sementara Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
di Jawa Barat pada tahun 2009 sebanyak 2.079.830 orang (10,96%)
dan tahun 2010 sebanyak 1.951.391 orang (10,33%), sedangkan TPT
di Jawa Timur pada tahun 2009 sebanyak 1.033.512 orang (5,08%)
dan tahun 2010 sebanyak 828.943 orang (4,25%).
Tabel 2.9
Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Jawa Tengah,
Jawa Baratdan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010
No
Provinsi
1
Jawa Tengah
2
3
2009
2010
∑ (ribu)
%
∑ (ribu)
%
5.725,7
17,72
5.369,2
16,56
Jawa Barat
4.983
11,96
4.773
11,27
Jawa Timur
6.022
16,68
5.529
15,26
Sumber : BPS Jateng, Jabardan Jatim (diolah)
Tabel 2.10
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Jawa Tengah,
Jawa Baratdan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010
No
Provinsi
2009
2010
Jumlah
%
Jumlah
%
1
Jawa Tengah
1.252.267
7,33
1.046.883
6,21
2
Jawa Barat
2.079.830
10,96
1.951.391
10,33
3
Jawa Timur
1.033.512
5,08
828.943
4,25
Sumber : BPS Jateng, Jabardan Jatim (diolah)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
22
g. IPG dan IDG
Indeks Pembangunan Gender (IPG) Jawa Tengah tahun 2008
sebesar 64,66 dan tahun 2009 mencapai 65,03. Sedangkan Indeks
Pemberdayaan Gender (IDG) tahun 2008 sebesar 59,76 dan tahun
2009 sebesar 59,96. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan IPG dan
IDG dari tahun 2008 ke 2009. Indeks Pembangunan Gender diukur dari
indikator komposit meliputi: 1) angka harapan hidup antara perempuan
dan laki-laki; 2) angka melek huruf perempuan dan laki-laki; 3) ratarata lama sekolah untuk perempuan dan laki-laki; dan 4) sumbangan
pendapatan. Kemudian untuk IDG diukur dari indikator komposit
meliputi: 1) keterlibatan perempuan di parlemen; 2) perempuan
sebagai
tenaga
manajer,
profesional,
administrasi,
teknisi;
dan
3) sumbangan perempuan dalam pendapatan kerja.
Apabila dibandingkan dengan Provinsi Jawa Barat dan Jawa
Timur, terlihat IPG Jawa Barat sebesar 61,81 (2008) dan
sebesar
61,84 (2009), sedangkan IPG Jawa Timur sebesar 62,97 (2008) dan
sebesar 63,48 (2009). Sementara IDG Jawa Barat sebesar 55,51
(2008) dan sebesar 55,77 (2009), sedangkan IDG Jawa Timur sebesar
59,81 (2008) dan sebesar 60,26 (2009).
Tabel 2.11
IPG dan IDG Provinsi Jawa Tengah,
Jawa Baratdan Jawa Timur Tahun 2008 – 2009
No
Provinsi
IPG
IDG
2008
2009
2008
2009
1
Jawa Tengah
64,66
65,03
59,76
59,96
2
Jawa Barat
61,81
62,97
55,51
55,77
3
Jawa Timur
62,97
63,48
59,81
60,26
Sumber : BPS Jateng, Jabardan Jatim (diolah)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
23
2. Evaluasi Kinerja Urusan Kewenangan Provinsi
a. Urusan Wajib
Evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan untuk urusan wajib
adalah sebagai berikut:
1).
Pendidikan
Capaian kinerja pembangunan pendidikan, antara lain
ditunjukkan beberapa indikator sebagai berikut :
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD); capaian APK PAUD tahun
2010 sebesar 68,41% sudah melampaui target akhir RPJMD
sebesar 65%. Dikaitkan dengan target Pendidikan Untuk Semua
(PUS) sebagaimana Deklarasi Dakar, APK PAUD perlu dipacu
untuk mencapai target 75% pada tahun 2015.
Pendidikan Dasar; APM SD/MI Tahun 2010 sebesar 97,08%,
namun masih di bawah target akhir RPJMD sebesar 98%.
Dikaitkan dengan rangkaian pencapaian target MDGs, target
capaian APM SD/MI pada tahun 2011 sebesar 97,67% dan tahun
2012
sebesar
98,25%.
Apabila
trend
tersebut
dapat
dipertahankan, diharapkan APM SD/MI pada tahun 2015 dapat
mencapai 100. APK SMP/MTs tahun 2010 sebesar 99,40%.
Capaian tersebut telah melampaui target RPJMD sebesar 98%. Hal
yang perlu dilakukan adalah mempertahankan capaian indikator
untuk menuju Rintisan Wajib Belajar 12 Tahun. Tingkat kelulusan
Ujian Nasional (UN) SD/MI Tahun 2009/2010 sebesar 94,85%.
Angka tersebut dibawah target RPJMD sebesar 98%. Untuk
SMP/MTs tahun 2010/2011 sebesar 99,05% (500.570 siswa dari
505.393 siswa) Angka tersebut diatas target RPJMD sebesar 93%.
Pendidikan Menengah; APK SMA/SMK/MA dan sederajat
sebesar 64,62%, masih di bawah target akhir RPJMD sebesar
70%. Rasio Siswa SMK : SMA tahun 2010 adalah 60,90 : 39,10.
Hal yang perlu dipacu untuk mendukung Program Provinsi Vokasi
adalah peningkatan capaian rasio siswa SMK : SMA sebesar
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
24
70 : 30 pada tahun 2013. Tingkat kelulusan Ujian Nasional (UN)
SMA/SMK/MA tahun 2010/2011 sebesar 98,43% (303.056 siswa
dari 307.888 siswa).
Pendidikan Non formal dan Informal, indikator kinerja antara
lain : (1) Pengembangan Desa Vokasi, sampai dengan tahun 2010
jumlah Desa Vokasi sebanyak 140 Desa, dengan target pada
tahun 2013 sebanyak 245 Desa; (2) Pengembangan Taman
Bacaan Masyarakat (TBM), Desa/Kelurahan di Jawa Tengah
memiliki TBM sebesar 9,00% namun masih di bawah target akhir
RPJMD 15%; (3) Kelulusan Paket A sebesar 96,50%, di bawah
target akhir RPJMD sebesar 97%; (4) Kelulusan Paket B 90,00%,
di bawah target akhir RPJMD 95%; (5) Kelulusan Paket C sebesar
86,00%, di bawah target akhir RPJMD 90%; (6) Angka buta
aksara usia >45 thn pada tahun 2010 sebesar 1%, sesuai terget
RPJMD sebesar
DAFTAR ISI ........................................................................................
i
DAFTAR TABEL ...................................................................................
iii
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................
v
BAB I
PENDAHULUAN .....................................................................
1
A. Latar Belakang .......................................................................
1
B. Dasar Hukum Penyusunan ......................................................
2
C. Hubungan Antar Dokumen ......................................................
5
D. Sistematika Dokumen RKPD ....................................................
5
E. Maksud dan Tujuan ................................................................
7
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH, EVALUASI HASIL
PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2010 DAN CAPAIAN KINERJA
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ...................
9
A. Gambaran Umum Kondisi Daerah. ...........................................
9
B. Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah ...................................
18
C. Lingkungan Strategis ..............................................................
75
D. Isu Strategis ...........................................................................
80
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN
KEUANGAN DAERAH .............................................................
85
A. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah ..............................................
85
B. Arah Kebijakan Keuangan Daerah ............................................ 101
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH .......... 111
A. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Jangka Menengah 111
B. Kebijakan Umum Pembangunan Daerah................................... 112
C. Sasaran Pembangunan Daerah ................................................ 113
D. Prioritas Pembangunan Daerah................................................ 114
E. Prioritas Program dan Kegiatan Pembangunan Daerah..............
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
115
i
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN
DAERAH TAHUN 2012 ........................................................... 137
A. Kewenangan Urusan Wajib...................................................... 137
B. Kewenangan Urusan Pilihan..... ............................................... 171
BAB VI PENUTUP ............................................................................... 183
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Penggunaan Lahan di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2007-2009 .
Tabel 2.2
Penduduk Provinsi Jawa Tengah Menurut Kabupaten/Kota
dan Jenis Kelamin Tahun 2010 ...............................................
Tabel 2.3
Kepadatan
Penduduk
Provinsi
Jawa
Tengah
20
Laju Inflasi Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat
dan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010 .......................................
Tabel 2.7
19
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat
dan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010 ......................................
Tabel 2.6
16
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jawa Tengah,
Jawa Barat dan Jawa Timur Tahun 2009 - 2010 ......................
Tabel 2.5
15
Menurut
Kabupaten/Kota Tahun 2010 .................................................
Tabel 2.4
10
21
Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat
dan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010 .......................................
22
Tabel 2.8
Jumlah Penduduk Miskin di Jawa Tengah Tahun 2008 – 2010 .
22
Tabel 2.9
Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat
dan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010 .......................................
23
Tabel 2.10 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Jawa Tengah,
Jawa Barat dan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010 .....................
23
Tabel 2.11 IPG dan IDG Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa
Timur Tahun 2008 – 2009 ......................................................
24
Tabel 2.12 Kondisi Pendidikan di Jawa Tengah Tahun 2008 – 2010 ..........
28
Tabel 2.13 Kondisi Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2008 – 2010 ..............
30
Tabel 2.14 Capaian Produksi Komoditas Utama Pertanian Pada Tahun
2009 – 2010 .........................................................................
53
Tabel 2.15 Capaian Produksi Komoditas Utama Peternakan Pada Tahun
2009 – 2010 .........................................................................
54
Tabel 2.16 Capaian Produksi Komoditas Utama Perkebunan Pada Tahun
2009 – 2010 .........................................................................
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
61
iii
Tabel 2.17 Capaian Populasi komoditas Utama Peternakan Pada Tahun
2009 – 2010 .........................................................................
Tabel 3.1
Pertumbuhan dan Kontribusi PDRB Berdasarkan Harga Berlaku
di Jawa Tengah ....................................................................
Tabel 3.2
62
91
Perkembangan Indikator Makro Pembangunan Jawa Tengah
Tahun 2009 – 2011 ...............................................................
95
Tabel 3.3
Prediksi Indikator Makro Ekonomi Jawa Tengah Tahun 2012**)
99
Tabel 3.4
Prediksi Pertumbuhan Ekonomi dan Kontribusi Sektor Tahun
2012 Berdasarkan Harga Berlaku ...........................................
Tabel 3.5
Realisasi dan Proyeksi Pendapatan Daerah
99
Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2009 – 2013 (dalam Rp. 000) .......................... 102
Tabel 3.6
Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2009 – 2011 (dalam Rp. 000) ...................................... 106
Tabel 3.7
Prediksi Persentase Indikasi Anggaran Belanja Langsung
Berdasarkan Urusan Kewenangan Tahun 2012 ........................ 107
Tabel 3.8
Realisasi dan Proyeksi Pembiayaan Daerah Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2012 (dalam Rp. 000) ..... 109
Tabel 4.1
Matriks Prioritas Program Pembangunan Daerah ...................... 125
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tingkat Inflasi di Jawa Tengah tahun 2008-2013...................... 20
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
v
Lampiran I
Peraturan Gubernur Jawa Tengah
Nomor
30 Tahun 2011
Tanggal
22 Juni 2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2008–2013 dinyatakan bahwa tahun 2012-2013 merupakan tahap
ketiga (terakhir) bagi upaya perwujudan “Masyarakat Jawa Tengah yang
Semakin Sejahtera, Mandiri, Berkemampuan dan Berdaya Saing Tinggi”.
Sebagai konsekuensi dari pentahapan tersebut, maka Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 berisi upaya
keras yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, mengingat
dalam pelaksanaan pembangunan sampai dengan akhir tahun 2010, masih
terindikasi adanya indikator-indikator pembangunan yang belum sesuai
dengan harapan (belum mencapai target yang telah ditetapkan).
Berdasarkan tuntutan adanya usaha keras untuk mencapai visi
pembangunan pada tahun 2012-2013, maka RKPD Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2012 disusun dengan memperhatikan: (1) hasil evaluasi kinerja
pembangunan yang telah dicapai pada tahun sebelumnya; (2) capaian
indikator masing-masing urusan; (3) Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan
kondisi lingkungan strategis; dan (4) capaian indikator amanat afirmatif
seperti percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Millennium (MDGs),
pencapaian kesepakatan Pendidikan Untuk Semua (education for all), dan
implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM). Selain itu penyusunan RKPD
juga mempertimbangkan sinergitas pembangunan antar sektor dan antar
wilayah, menampung aspirasi masyarakat dan dunia usaha, mengacu pada
peningkatan keterpaduan dan sinkronisasi kebijakan program/kegiatan yang
pro poor, pro job, pro growth dan pro environment.
Proses penyusunan RKPD dilakukan
dengan berpedoman pada tiga
peraturan perundangan, yaitu: (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang
Sistem
Perencanaan
Pembangunan
Nasional;
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah 2012
(2)
Peraturan
1
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
(3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan
Daerah.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 di dalamnya mengatur RKPD
sekurang-kurangnya memuat tentang kerangka ekonomi daerah, program
prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya serta
prakiraan maju dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu
indikatif, baik yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) maupun sumber-sumber lain. Sementara itu dalam PP Nomor 8 Tahun
2008, mengatur penyusunan RKPD sekurang-kurangnya berisi pendahuluan,
evaluasi RKPD tahun 2010, rancangan kerangka ekonomi daerah beserta
kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan dan rencana
program serta kegiatan prioritas. Penyusunan RKPD telah diupayakan untuk
memenuhi ketentuan dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2010.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah memiliki 2
(dua) fungsi utama, yaitu: 1) acuan bagi Pemerintah Kabupaten/Kota dalam
menyusun RKPD; dan 2) pedoman penyusunan Renja SKPD, Kebijakan Umum
APBD Provinsi Jawa Tengah (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara
(PPAS).
B. Dasar Hukum Penyusunan
Penyusunan RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 mendasarkan
pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, antara lain :
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi
Jawa Tengah;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah 2012
2
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 Tentang Penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara dan Lembaga;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi
Keuangan Daerah;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada DPRD, dan
Informasi
Laporan
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah
Kepada
Masyarakat;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah 2012
3
18. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan;
19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah;
20. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional;
21. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014;
22. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2011 tentang Rencana Kerja
Pemerintah (RKP) Tahun 2012;
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2011 tentang Pedoman
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
2012;
26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Tata
Cara
Penyusunan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
dan
Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi Jawa
Tengah;
27. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah 2012
4
28. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah
tahun 2005-2025;
29. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2008-2013;
30. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2029.
C. Hubungan Antar Dokumen
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2012 merupakan dokumen perencanaan pembangunan sebagai
penjabaran tahunan dari RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013,
serta diselaraskan dengan RKP Tahun 2012, dokumen perencanaan sektoral,
dokumen perencanaan lainnya antara lain Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi (Perda Nomor 6 Tahun 2010), Rencana Aksi Daerah Percepatan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium/MDGs (Pergub Nomor 20 Tahun
2011), Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD), Rencana Umum
Penanaman Modal Daerah (RUPMD), Rencana Aksi Daerah Pengurangan
Resiko Bencana (RAD PRB), Rencana Aksi Daerah Pendidikan Untuk Semua
(RAD PUS), dan Rencana Aksi Daerah Pemberdayaan Perempuan (RAD PP).
Berdasarkan uraian di atas, maka RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun
2012 memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan dokumen-dokumen
perencanaan lain, baik di tingkat nasional maupun provinsi.
D. Sistematika Dokumen RKPD
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun
2012 disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
Memuat latar belakang, dasar hukum penyusunan, hubungan antar
dokumen perencanaan, sistematika dokumen RKPD serta maksud
dan tujuan.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah 2012
5
BAB II
GAMBARAN
PELAKSANAAN
UMUM
RKPD
KONDISI
TAHUN
DAERAH,
2010
DAN
EVALUASI
CAPAIAN
HASIL
KINERJA
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Memuat kondisi eksisting wilayah Jawa Tengah berdasarkan aspek
geografi dan demografi, Evaluasi pelaksanaan RKPD Tahun 2010
dan pencapaian target RPJMD 2008-2013, lingkungan strategis serta
isu strategis pembangunan daerah.
BAB III
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN
KEUANGAN DAERAH
Memuat tentang arah kebijakan ekonomi daerah (berisi kondisi
perekonomian nasional dan daerah tahun 2010 serta perkiraan
tahun 2011) dan arah kebijakan keuangan daerah (berisi arah
kebijakan pendapatan daerah, arah kebijakan belanja daerah, dan
arah kebijakan pembiayaan daerah).
BAB IV
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2012
Memuat visi dan misi pembangunan daerah jangka menengah,
tujuan pembangunan tahap ketiga RPJMD 2008-2013, kebijakan
umum pembangunan daerah, sasaran, prioritas pembangunan
daerah, prioritas program tahun 2012.
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DAERAH
TAHUN 2012
Memuat Rencana Program dan fokus Kegiatan Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2012, meliputi Kewenangan Urusan Wajib dan
Kewenangan Urusan Pilihan.
BAB VI
PENUTUP
Memuat harapan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan
guna terlaksananya kegiatan pembangunan daerah tahun 2012.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah 2012
6
E.
Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 adalah
untuk :
a. Menjabarkan RPJMD 2008-2013 ke dalam rencana program kegiatan
prioritas Jawa Tengah tahun 2012 dan mensinkronkan dengan sasaran dan
program RPJMN 2010-2014 dan RKP Tahun 2012.
b. Menciptakan sinergi program dan kegiatan pembangunan antar wilayah,
antar kewenangan urusan pembangunan dan antar tingkat pemerintahan.
c. Mewujudkan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya nasional
dan daerah dalam rangka pembangunan daerah.
Tujuan penyusunan RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 adalah
untuk menghasilkan pedoman dalam:
a. Penyusunan Rancangan APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012, baik
Rancangan APBD maupun Rancangan APBD Perubahan yang didahului
dengan penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) ataupun KUA Perubahan
(KUPA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) sesuai
dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Permendagri 21 Tahun 2011.
b. Penyelenggaraan pembangunan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
c. Penyusunan RKPD Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah 2012
7
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH, EVALUASI HASIL
PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2010 DAN CAPAIAN KINERJA
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
A. Gambaran Umum Kondisi Daerah
1. Aspek Geografi
a. Karakteristik Lokasi dan Wilayah
Jawa Tengah merupakan salah satu Provinsi di Pulau Jawa
yang terletak antara 5040’ dan 8030’ Lintang Selatan dan antara 108030’
dan 111030’ Bujur Timur. Provinsi Jawa Tengah di sebelah utara
berbatasan dengan Laut Jawa, di sebelah selatan berbatasan dengan
Samudera Hindia dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, di sebelah
barat berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat dan di sebelah Timur
berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur. Secara administratif Provinsi
Jawa Tengah terdiri dari 29 Kabupaten dan 6 Kota Wilayah Provinsi
Jawa Tengah seluas 3,25 juta hektar (25,04% dari luas Pulau Jawa
atau 1,70% dari luas Indonesia).
Dilihat dari topografi, Provinsi Jawa Tengah merupakan daratan
yang dilewati jajaran pegunungan Kendeng Utara dan didukung oleh
tata sungai yang cukup menguntungkan dalam mendukung sistem tata
air di provinsi ini. Kemiringan lahan di Provinsi Jawa Tengah relatif
bervariasi, yaitu sebesar 38% lahan dengan kemiringan 0-2%, 31%
lahan dengan kemiringan 2-15%, 19% lahan dengan kemiringan 1540% dan sisanya 12% lahan dengan kemiringan lebih dari 40%.
Kondisi hidrologis Jawa Tengah dibentuk oleh beberapa aliran sungai,
dengan Sungai Bengawan Solo sebagai salah satu sungai terpanjang
dan merupakan sumber daya air terpenting. Terdapat pula sungai lain
yang bermuara di Laut Jawa di antaranya Kali Pemali, Kali Comal dan
Kali Bodri serta sungai yang bermuara di Samudera Hindia di antaranya
Sungai Luk Ulo dan Citanduy.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
8
Keadaan iklim di Provinsi Jawa Tengah termasuk dalam tropis
basah. Pada tahun 2009 suhu udara di provinsi ini berkisar antara
24,50C - 28,20C dan kelembaban udara rata-rata bervariasi antara 75%83%. Curah hujan tertinggi adalah 3.590 mm dan hari hujan terbanyak
207 hari.
b. Penggunaan Lahan
Luas lahan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2009 sebesar 3.254.412 Ha,
terbagi atas lahan sawah seluas 991.652 Ha (30,47%) dan bukan
sawah seluas 2.262.760 Ha (69,53%). Lahan sawah terdiri dari sawah
pengairan teknis, pengairan ½ teknis, pengairan sederhana, pengairan
desa/non PU, tadah hujan, pasang surut, lebak, polder dan lainnya.
Adapun
lahan
bukan
sawah
terdiri
dari
bangunan/pekarangan,
tegalan/kebun, ladang/huma, padang rumput, hutan negara, hutan
rakyat, perkebunan negara, rawa, tambak, kolam/empang, lahan kering
yang sementara tidak diusahakan dan lain-lain. Penggunaan lahan
selengkapnya dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 2.1
Penggunaan Lahan di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2007 – 2009
Tahun 2007
Tahun 2008
Luas
(Ha)
%
Luas
(Ha)
%
Luas
(Ha)
990.824
30,45
990.652
30,44
991.652
30,47
Pengairan
Teknis
386.033
38,96
382.643
38,63
383.262
38,65
b
Pengairan 1/2
Teknis
130.048
13,13
129.630
13,09
133.769
13,49
c
Pengairan
Sederhana
137.824
13,91
136.796
13,81
136.635
13,78
d
Pengairan
Desa/Non PU
52.364
5,28
57.032
5,76
52.596
5,30
e
Tadah Hujan
281.919
28,45
281.919
28,46
282.521
28,49
No.
Penggunaan
Lahan
1
Lahan Sawah
a
Tahun 2009
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
%
9
Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009
No.
Penggunaan
Lahan
g
Lebak, Polder,
Lainnya
1.075
0,11
1.071
0,11
1.256
0,13
2
Bukan Lahan
Sawah
2.263.588
69,55
2.263.760
69,56
2.262.7
60
69,53
a
Bangunan/
Pekarangan
521.769
16,03
524.465
16,12
503.923
15,48
b
Tegal/Kebun
737.677
22,67
732.853
22,52
730.370
22,44
c
Ladang/Huma
10.341
0,32
13.346
0,41
13.413
0,41
d
Padang
Rumput
1.906
0,06
1.231
0,04
1.184
0,04
e
Hutan Rakyat
94.090
2,89
95.550
2,94
103.402
3,18
f
Hutan Negara
568.305
17,46
568.572
17,47
578.107
17,76
g
Perkebunan
Negara
75.865
2,33
71.868
2,21
69.345
2,13
h
Rawa
8.201
0,25
9.027
0,28
9.035
0,28
i
Tambak
33.050
1,02
34.972
1,07
39.810
1,22
j
Kolam/Empang
6.328
0,19
3.719
0,11
8.259
0,25
k
Lahan kering
yang
sementara
tidak
diusahakan
l
Lain-lain
Jumlah (Ha)
Luas
(Ha)
1.819
Luas
(Ha)
%
0,06
1.772
Luas
(Ha)
%
0,05
1.628
%
0,05
204.237
6,28
206.385
6,34
204.284
6,28
3.254.412
100,00
3.254.412
100,00
3.254.4
12
100,00
Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka, BPS, 2010
c. Kawasan Rawan Bencana
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun
2010-2025, kawasan rawan bencana alam di Provinsi Jawa Tengah
terdiri atas kawasan rawan banjir, kawasan rawan tanah longsor,
kawasan rawan letusan gunung berapi, kawasan rawan gempa bumi,
kawasan rawan gelombang pasang, kawasan rawan tsunami, kawasan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
10
rawan kekeringan, kawasan rawan abrasi, kawasan rawan angin topan
dan kawasan rawan gas beracun, dengan uraian sebagai berikut :
1).
Kawasan Rawan Banjir
Kawasan
rawan
bencana banjir
di Provinsi
Jawa Tengah
ditetapkan di 26 Kabupaten dan 4 Kota yaitu: Kabupaten Cilacap,
Kabupaten
Banyumas,
Kabupaten
Purbalingga,
Kabupaten
Kebumen, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Magelang, Kabupaten
Boyolali, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten
Wonogiri, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen, Kabupaten
Grobogan, Kabupaten Blora, Kabupaten Rembang, Kabupaten
Pati, Kabupaten Kudus, Kabupaten Jepara, Kabupaten Demak,
Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Batang,
Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal,
Kabupaten
Brebes,
Kota
Surakarta,
Kota
Semarang,
Kota
Pekalongan dan Kota Tegal.
2).
Kawasan Rawan Tanah Longsor
Kawasan rawan tanah longsor di Jawa Tengah ditetapkan di 27
Kabupaten dan 1 Kota yaitu Kabupaten Cilacap, Kabupaten
Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banjarnegara,
Kabupaten
Kebumen,
Kabupaten
Purworejo,
Kabupaten
Wonosobo, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, Kabupaten
Klaten, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten
Grobogan, Kabupaten Sragen, Kabupaten Blora, Kabupaten
Rembang, Kabupaten Kudus, Kabupaten Pati, Kabupaten Jepara,
Kabupaten
Semarang,
Kabupaten
Temanggung,
Kabupaten
Kendal, Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten
Pemalang,
Kabupaten
Tegal,
Kabupaten
Brebes
dan
Kota
Semarang.
3).
Kawasan Rawan Letusan Gunung Berapi
Kawasan rawan letusan gunung berapi berada di kawasan Gunung
Merapi (meliputi Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kabupaten
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
11
Boyolalidan Kabupaten Klaten) dan kawasan Gunung Slamet
(meliputi
Kabupaten
Banyumas,
Kabupaten
Purbalingga,
Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes dan
Kota Tegal).
4).
Kawasan Rawan Gempa Bumi
Kawasan rawan gempa bumi di Provinsi Jawa Tengah meliputi 5
(lima) kabupaten yaitu Kabupaten Cilacap, Kabupaten Kebumen,
Kabupaten Purworejo, Kabupaten Klaten dan Kabupaten Wonogiri.
5).
Kawasan Rawan Gelombang Pasang
Kawasan rawan gelombang pasang berada di Kota/Kabupaten
yang mempunyai pantai terutama pantai yang landai, antara lain
di Kabupaten Cilacap, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Purworejo,
Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Rembang, Kabupaten Pati,
Kabupaten
Jepara,
Kabupaten
Demak,
Kabupaten
Kendal,
Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang,
Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, Kota Semarang, Kota
Pekalongan dan Kota Tegal.
6).
Kawasan Rawan Tsunami
Kawasan rawan tsunami di Provinsi Jawa Tengah terletak di
wilayah pesisir selatan Pulau Jawa yang meliputi beberapa
kabupaten
yaitu
Kabupaten
Cilacap,
Kabupaten
Kebumen,
Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Wonogiri.
7).
Kawasan Rawan Bencana Kekeringan
Lokasi daerah rawan kekeringan di Jawa Tengah (dilihat dari
aspek ketersediaan air) adalah di Kabupaten Cilacap, Kabupaten
Kebumen, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Boyolali, Kabupaten
Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen, Kabupaten
Grobogan, Kabupaten Jepara, Kabupaten Kudus, Kabupaten Blora,
Kabupaten
Rembang,
Kabupaten
Pati,
Kabupaten
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
Demak,
12
Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal
dan Kabupaten Brebes.
8).
Kawasan Rawan Abrasi
Kawasan pantai yang rawan abrasi di Provinsi Jawa Tengah
terletak di beberapa kabupaten/kota yaitu Kabupaten Rembang,
Kabupaten Pati, Kabupaten Jepara, Kabupaten Demak, Kabupaten
Kendal, Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten
Pemalang, Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, Kota Semarang,
Kota Pekalongan dan Kota Tegal.
9).
Kawasan Rawan Angin Topan
Kawasan rawan angin topan berdasarkan RTRW Provinsi Jawa
Tengah 2009-2029 ditetapkan berada di Kabupaten Cilacap,
Kabupaten
Banyumas,
Kabupaten
Purbalingga,
Kabupaten
Wonosobo, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, Kabupaten
Klaten, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten
Karanganyar, Kabupaten Sragen, Kabupaten Blora, Kabupaten
Pati, Kabupaten Kudus, Kabupaten Jepara, Kabupaten Demak,
Kota Semarang dan Kota Pekalongan.
10). Kawasan Rawan Gas Beracun
Kawasan rawan gas beracun di Provinsi Jawa Tengah terletak di 2
(dua) kabupaten yaitu Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten
Wonosobo.
2. Aspek Demografi
a. Pertumbuhan Penduduk Provinsi Jawa Tengah
Pertumbuhan
cenderung
jumlah
mengalami
penduduk
peningkatan.
di
Provinsi
Jawa
Tengah
Berdasarkan
hasil
Sensus
Penduduk tahun 2010 jumlah penduduk Jawa Tengah sebanyak
32.380.687 orang. Bila dibandingkan dengan hasil Sensus Penduduk
tahun 2000 sebanyak 30.775.847 orang, maka laju pertumbuhan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
13
penduduk Jawa Tengah sebesar 0,37% per tahun. Hal ini merupakan
laju pertumbuhan penduduk terendah Provinsi di Indonesia.
Berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk perempuan di
Provinsi Jawa Tengah sebanyak 16.299.547 jiwa dan jumlah penduduk
laki-laki sebanyak 16.081.140 jiwa. Rasio jenis kelamin (rasio jumlah
penduduk laki-laki terhadap jumlah penduduk perempuan) sebesar
98,66 yang menunjukkan bahwa jumlah penduduk perempuan di Jawa
Tengah lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki.
Jumlah penduduk berdasarkan kabupaten/kota dapat diketahui
bahwa jumlah penduduk tertinggi berada di Kabupaten Brebes sebesar
1.732.719 jiwadan terendah berada di Kota Magelang sebesar 118.316
jiwa. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.2
Penduduk Provinsi Jawa Tengah
Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin Tahun 2010
No.
Kabupaten/Kota
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
1.
Kab. Cilacap
823,394
817.637
1.641.031
2.
Kab. Banyumas
777,568
776.334
1.553.902
3.
Kab. Purbalingga
420,389
428.934
849.323
4.
Kab. Banjarnegara
436,074
433.210
869.284
5.
Kab. Kebumen
577,975
580.853
1.158.828
6.
Kab. Purworejo
342,957
351.447
694.404
7.
Kab. Wonosobo
383,232
371.466
754.698
8.
Kab. Magelang
593,949
587.967
1.181.916
9.
Kab. Boyolali
459.200
472.337
931.537
10.
Kab. Klaten
554.715
575.147
1.129.862
11.
Kab. Sukoharjo
408.424
415.376
823.800
12.
Kab. Wonogiri
452.114
476.573
928.687
13.
Kab. Karanganyar
402.530
410.629
813.159
14.
Kab. Sragen
420.173
436.310
856.483
15.
Kab. Grobogan
648.566
660.026
1.308.592
16.
Kab. Blora
408.853
420.751
829.604
17.
Kab. Rembang
295.236
296.381
591.617
18.
Kab. Pati
578.046
612.775
1.190.821
19.
Kab. Kudus
383.633
394.321
777.954
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
14
No.
Kabupaten/Kota
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
20.
Kab. Jepara
547.876
549.282
1.097.158
21.
Kab. Demak
525.712
533.226
1.058.938
22.
Kab. Semarang
457.987
473.054
931.041
23.
Kab. Temanggung
355.568
352.541
708.109
24.
Kab. Kendal
457.237
443.374
900.611
25.
Kab. Batang
352.910
353.105
706.015
26.
Kab. Pekalongan
417.012
421.242
838.254
27.
Kab. Pemalang
625.642
636.371
1.262.013
28.
Kab. Tegal
693.287
698.973
1.392.260
29.
Kab. Brebes
872.135
860.584
1.732.719
30.
Kota Magelang
58.334
59.982
118.316
31.
Kota Surakarta
243.363
257.279
500.642
32.
Kota Salatiga
83.721
87.346
171.067
33.
Kota Semarang
762.621
791.157
1.553.778
34.
Kota Pekalongan
141.339
140.798
282.137
35.
Kota Tegal
119.368
122.759
242.127
16.081.140
16.299.547
32.380.687
Jumlah 2010
Sumber: Susenas, BPS Provinsi Jawa Tengah, 2010
b. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk di Provinsi Jawa Tengah tahun 2010 mencapai
994,97 orang per km2. Kepadatan penduduk tertinggi berada di Kota
Surakarta, sedangkan kepadatan penduduk terendah berada di
Kabupaten Blora. Data kepadatan penduduk Jawa Tengah tahun 2010
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.3
Kepadatan Penduduk Provinsi Jawa Tengah
Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2010
No
Kabupaten/Kota
Luas Daerah
(km2)
Jumlah
Penduduk
Kepadatan
Penduduk per km2
1.
Kab. Cilacap
2.138,51
1.641.031
767,37
2.
Kab. Banyumas
1.327,59
1.553.902
1.170,47
3.
Kab. Purbalingga
777,65
849.323
1.092,17
4.
Kab. Banjarnegara
1.069,74
869.284
812,61
5.
Kab. Kebumen
1.282,74
1.158.828
903,40
6.
Kab. Purworejo
1.034,82
694.404
671,03
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
15
No
Kabupaten/Kota
7.
Kab. Wonosobo
8.
Luas Daerah
(km2)
Jumlah
Penduduk
Kepadatan
Penduduk per km2
984,68
754.698
766,44
Kab. Magelang
1.085,73
1.181.916
1.088,59
9.
Kab. Boyolali
1.015,07
931.537
917,70
10.
Kab. Klaten
655,56
1.129.862
1.723,51
11.
Kab. Sukoharjo
466,66
823.800
176,52
12.
Kab. Wonogiri
1.822,37
928.687
509,60
13.
Kab. Karanganyar
772,20
813.159
1.053,04
14.
Kab. Sragen
946,49
856.483
904,04
15.
Kab. Grobogan
1.975,85
1.308.592
662,29
16.
Kab. Blora
1.794,40
829.604
462,32
17.
Kab. Rembang
1.014,10
591.617
583,33
18.
Kab. Pati
1.491,20
1.190.821
798,56
19.
Kab. Kudus
425,17
777.954
1.821,18
20.
Kab. Jepara
1.004,16
1.097.158
1.092,61
21.
Kab. Demak
897,43
1.058.938
1.179,97
22.
Kab. Semarang
946,86
931.041
983,29
23.
Kab. Temanggung
870,23
708.109
813,70
24.
Kab. Kendal
1.002,27
900.611
898,57
25.
Kab. Batang
788,95
706.015
894,87
26.
Kab. Pekalongan
836,13
838.254
1.002,54
27.
Kab. Pemalang
1.011,90
1.262.013
1.247,17
28.
Kab. Tegal
879,70
1.392.260
1.582,65
29.
Kab. Brebes
1.657,73
1.732.719
1.045,24
30.
Kota Magelang
18,12
118.316
6.529,58
31.
Kota Surakarta
44,03
500.642
11.370,47
32.
Kota Salatiga
52,96
171.067
3.230,12
33.
Kota Semarang
373,67
1.553.778
4.158,16
34.
Kota Pekalongan
44,96
282.137
6.275,29
35.
Kota Tegal
34,49
242.127
7.020,21
Jumlah 2010
32.544,12
32.380.687
994,97
2009
32.544,12
32.864.563
1.009,85
2008
32.544,12
32.626.390
1.002,53
Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka, BPS, 2008 – 2009 dan Sensus Penduduk, BPS, 2010
c. Struktur Penduduk
Dilihat dari struktur penduduk, pada tahun 2009 penduduk Jawa
Tengah usia produktif (15-64 tahun) sebanyak 21.598.118 jiwa,
kemudian untuk penduduk usia non produktif sebanyak 11.266.445 jiwa
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
16
terdiri dari usia 0 – 14 th sebanyak 8.784.425 jiwa dan usia 64 tahun ke
atas sebanyak 2.482.020 jiwa. Berdasarkan data tersebut maka angka
dependency ratio pada tahun 2009 sebesar 52,16 lebih baik
dibandingkan tahun 2008 yaitu sebesar 52,29.
B. Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
1. Evaluasi Agregatif Pembangunan Jawa Tengah
Target pembangunan Jawa Tengah selama 5 (lima) tahun telah
ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Jawa Tengah dengan indikator agregat makro pembangunan,
yang dapat mencerminkan tingkat keberhasilan pembangunan suatu
daerah.
a. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indikator keberhasilan pembangunan kualitas hidup manusia
yang menjadi salah satu ukuran kinerja pembangunan daerah adalah
Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Ukuran IPM dibentuk oleh 3
(tiga) parameter yaitu angka usia harapan hidup, pencapaian
pendidikan dengan komponen rata-rata lama sekolah dan angka melek
huruf serta pengeluaran riil per kapita. IPM Jawa Tengah pada tahun
2010 sebesar 72,9 meningkat dari tahun 2009 sebesar 72,1dan telah
melampaui target RPJMD tahun 2010 sebesar 72,6, tetapi masih di
bawah target akhir RPJMD sebesar 74,3.
Apabila dibandingkan dengan kedua provinsi di Pulau Jawa
yang situasi dan kondisinya hampir sama dengan Jawa Tengah yaitu
Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur, terlihat IPM Jawa Barat sebesar
71,64 (2009) dan sebesar 72,08 (2010), sedangkan IPM Jawa Timur
sebesar 71,06 (2009) dan sebesar 71,55 (2010).
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
17
Tabel 2.4
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jawa Tengah,
Jawa Baratdan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010
No
Provinsi
Tahun 2009
Tahun 2010
1
Jawa Tengah
72,10
72,9
2
Jawa Barat
71,64
72,08
3
Jawa Timur
71,06
71,55
Sumber : BPS Jateng, Jabardan Jatim (diolah)
b. Pertumbuhan Ekonomi
Perekonomian Jawa Tengah selama kurun waktu 3 tahun
(2008–2010) mengalami pertumbuhan yang relatif baik. Pertumbuhan
ekonomi pada tahun 2010 sebesar 5,8%, lebih tinggi dibandingkan
tahun 2009 sebesar 4,7%dan tahun 2008 sebesar 5,5%. Lapangan
usaha yang pertumbuhannya cukup tinggi yaitu sektor pertambangan
dan penggalian, meski kontribusi pertumbuhan masih disumbang tiga
sektor utama, yaitu sektor pertanian, sektor industri pengolahandan
sektor perdagangan, hotel dan restoran.
Walaupun pertumbuhan ekonomi dalam kurun waktu 3 tahun
yang lalu mengalami peningkatan, namun jika dibandingkan dengan
target pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah sebesar 6,66%
(RPJMD Provinsi Jawa Tengah tahun 2008-2013) maka diperlukan
strategi dan upaya yang kuat, sebab kondisi pertumbuhan ekonomi
tahun 2010 baru mencapai 5,8%. Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah
juga masih lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional
sebesar 6,1%.
Apabila dibandingkan dengan Provinsi Jawa Barat dan Jawa
Timur, terlihat pertumbuhan ekonomi Jawa Barat sebesar 4,19%
(2009) dan sebesar 6,09% (2010), sedangkan pertumbuhan ekonomi
Jawa Timur sebesar 5,01% (2009) dan sebesar 6,67% (2010).
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
18
Tabel 2.5
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Tengah,
Jawa Baratdan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010
No
Provinsi
Tahun 2009
Tahun 2010
1
Jawa Tengah
4,7%
5,8%
2
Jawa Barat
4,19%
6,09%
3
Jawa Timur
5,01%
6,67%
Sumber : BPS Jateng, Jabardan Jatim (diolah)
c. Laju Inflasi
Besarnya laju inflasi Jawa Tengah selama kurun waktu 2008 –
2010 termasuk rendah, tidak melampaui angka dua digit. Besarnya
inflasi pada tahun 2010 sebesar 6,88%, lebih rendah dibandingkan
inflasi nasional yaitu sebesar 6,96%. Inflasi di Jawa Tengah terutama
disebabkan oleh inflasi volatile foods, terkait terbatasnya pasokan
beberapa komoditas pangan, seperti beras dan kelompok aneka bumbu
sehubungan dengan pola musimannya. Sejauh ini, tekanan inflasi dari
sisi eksternal antara lain disebabkan oleh kenaikan harga komoditas
internasional, seperti emas dan gula, yang dapat dikompensasi dengan
kecenderungan apresiasi nilai tukar Rupiah. Perkembangan inflasi dari
tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 dapat dilihat pada gambar
berikut:
Gambar 2.1
Tingkat Inflasi di Jawa Tengah Tahun 2008-2010 (%)
12
9,55
10
6,88
8
6
3,32
4
2
0
2008
2009
2010
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
19
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2010
Apabila dibandingkan dengan Provinsi Jawa Barat dan Jawa
Timur, terlihat inflasi Jawa Barat sebesar 2,02% (2009) dan sebesar
6,62% (2010), sedangkan inflasi Jawa Timur sebesar 3,4% (2009) dan
sebesar 7,1% (2010).
Tabel 2.6
Laju Inflasi Provinsi Jawa Tengah,
Jawa Baratdan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010
No
Provinsi
Tahun 2009
Tahun 2010
1
Jawa Tengah
3,32%
6,88%
2
Jawa Barat
2,02%
6,62%
3
Jawa Timur
3,4%
7,1%
Sumber : BPS Jateng, Jabardan Jatim (diolah)
d. Indeks Gini dan Indeks Williamson
Indeks Gini di Jawa Tengah selama kurun waktu tahun 2008–
2009 menunjukkan penurunan dari sebesar 0,30 pada tahun 2008
menjadi 0,25
pada
tahun
2009. Hal ini
menunjukkan bahwa
pemerataan hasil-hasil pembangunan di Jawa Tengah semakin baik.
Indeks Williamson Jawa Tengah selama kurun waktu dua tahun (2008
dan 2009) relatif tetap yaitu sebesar 0,66 artinya pemerataan hasilhasil pembangunan antar wilayah di Jawa Tengah cukup baik.
e. Nilai Tukar Petani
Nilai
Tukar
Petani
(NTP)
adalah
untuk
menunjukkan
kemampuan tukar barang-barang (produk pertanian) yang dihasilkan
petani dengan barang/jasa yang diperlukan untuk konsumsi rumah
tangga dan keperluan dalam memproduksi produk pertanian. Pada
tahun 2009, NTP Jawa Tengah sebesar 100,03 meningkat menjadi
103,12 pada tahun 2010.
Apabila dibandingkan dengan Provinsi Jawa Barat dan Jawa
Timur, terlihat NTP Jawa Barat sebesar 97,79 (2009) dan sebesar
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
20
101,46 (2010), sedangkan NTP Jawa Timur sebesar 99,24 (2009) dan
sebesar 98,87 (2010).
Tabel 2.7
Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jawa Tengah,
Jawa Barat dan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010
No
Provinsi
Tahun 2009
Tahun 2010
1
Jawa Tengah
100,03
103,12
2
Jawa Barat
97,79
101,46
3
Jawa Timur
99,24
98,87
Sumber : BPS Jateng, Jabardan Jatim (diolah)
f. Penduduk Miskin dan Pengangguran
Persentase penduduk miskin di Jawa Tengah mengalami
penurunan yaitu 17,72% (2009) menjadi 16,56% (2010), sedangkan
target
akhir RPJMD
tahun
2013
sebesar
13,27%. Kondisi ini
menggambarkan bahwa penanggulangan kemiskinan di Jawa Tengah
menunjukkan
kinerja
yang
semakin
baik,
meningkatnya program-program penanggulangan
terutama
karena
kemiskinan dan
pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan secara berkelanjutan.
Namun demikian perlu kerja keras untuk pencapaian target RPJMD.
Besarnya jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah, dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 2.8
Jumlah Penduduk Miskin di Jawa Tengah Tahun 2008-2010
No
Indikator
2008
2009
2010
∑ (ribu)
%
∑ (ribu)
%
∑ (ribu)
%
1
Kota
2.556,5
16,34
2.420,9
15,41
2.258,9
14,33
2
Desa
3.633,1
21,96
3.304,7
19,89
3.110,2
18,66
3
Kota + Desa
6.189,6
19,23
5.725,7
17,72
5.369,2
16,56
Sumber data: BPS Provinsi Jawa Tengah (Susenas), 2010
Tingkat pengangguran
terbuka (TPT) pada tahun
2009
sebanyak 1.252.267 orang (7,33%) dan tahun 2010 sebanyak
1.046.883 orang (6,21%) telah melampaui target akhir RPJMD sebesar
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
21
7,34%. Kondisi ini menunjukkan penyerapan tenaga kerja semakin
meningkat.
Apabila dibandingkan dengan Provinsi Jawa Barat dan Jawa
Timur, terlihat jumlah penduduk miskin di Jawa Barat pada tahun 2009
sebanyak 4.983 ribu (11,96%) dan tahun 2010 sebanyak 4.773 ribu
(11,27%), sedangkan jumlah penduduk miskin di Jawa Timur pada
tahun 2009 sebanyak 6.022 ribu (16,68%) dan tahun 2010 sebanyak
5.529 ribu (15,26%). Sementara Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
di Jawa Barat pada tahun 2009 sebanyak 2.079.830 orang (10,96%)
dan tahun 2010 sebanyak 1.951.391 orang (10,33%), sedangkan TPT
di Jawa Timur pada tahun 2009 sebanyak 1.033.512 orang (5,08%)
dan tahun 2010 sebanyak 828.943 orang (4,25%).
Tabel 2.9
Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Jawa Tengah,
Jawa Baratdan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010
No
Provinsi
1
Jawa Tengah
2
3
2009
2010
∑ (ribu)
%
∑ (ribu)
%
5.725,7
17,72
5.369,2
16,56
Jawa Barat
4.983
11,96
4.773
11,27
Jawa Timur
6.022
16,68
5.529
15,26
Sumber : BPS Jateng, Jabardan Jatim (diolah)
Tabel 2.10
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Jawa Tengah,
Jawa Baratdan Jawa Timur Tahun 2009 – 2010
No
Provinsi
2009
2010
Jumlah
%
Jumlah
%
1
Jawa Tengah
1.252.267
7,33
1.046.883
6,21
2
Jawa Barat
2.079.830
10,96
1.951.391
10,33
3
Jawa Timur
1.033.512
5,08
828.943
4,25
Sumber : BPS Jateng, Jabardan Jatim (diolah)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
22
g. IPG dan IDG
Indeks Pembangunan Gender (IPG) Jawa Tengah tahun 2008
sebesar 64,66 dan tahun 2009 mencapai 65,03. Sedangkan Indeks
Pemberdayaan Gender (IDG) tahun 2008 sebesar 59,76 dan tahun
2009 sebesar 59,96. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan IPG dan
IDG dari tahun 2008 ke 2009. Indeks Pembangunan Gender diukur dari
indikator komposit meliputi: 1) angka harapan hidup antara perempuan
dan laki-laki; 2) angka melek huruf perempuan dan laki-laki; 3) ratarata lama sekolah untuk perempuan dan laki-laki; dan 4) sumbangan
pendapatan. Kemudian untuk IDG diukur dari indikator komposit
meliputi: 1) keterlibatan perempuan di parlemen; 2) perempuan
sebagai
tenaga
manajer,
profesional,
administrasi,
teknisi;
dan
3) sumbangan perempuan dalam pendapatan kerja.
Apabila dibandingkan dengan Provinsi Jawa Barat dan Jawa
Timur, terlihat IPG Jawa Barat sebesar 61,81 (2008) dan
sebesar
61,84 (2009), sedangkan IPG Jawa Timur sebesar 62,97 (2008) dan
sebesar 63,48 (2009). Sementara IDG Jawa Barat sebesar 55,51
(2008) dan sebesar 55,77 (2009), sedangkan IDG Jawa Timur sebesar
59,81 (2008) dan sebesar 60,26 (2009).
Tabel 2.11
IPG dan IDG Provinsi Jawa Tengah,
Jawa Baratdan Jawa Timur Tahun 2008 – 2009
No
Provinsi
IPG
IDG
2008
2009
2008
2009
1
Jawa Tengah
64,66
65,03
59,76
59,96
2
Jawa Barat
61,81
62,97
55,51
55,77
3
Jawa Timur
62,97
63,48
59,81
60,26
Sumber : BPS Jateng, Jabardan Jatim (diolah)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
23
2. Evaluasi Kinerja Urusan Kewenangan Provinsi
a. Urusan Wajib
Evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan untuk urusan wajib
adalah sebagai berikut:
1).
Pendidikan
Capaian kinerja pembangunan pendidikan, antara lain
ditunjukkan beberapa indikator sebagai berikut :
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD); capaian APK PAUD tahun
2010 sebesar 68,41% sudah melampaui target akhir RPJMD
sebesar 65%. Dikaitkan dengan target Pendidikan Untuk Semua
(PUS) sebagaimana Deklarasi Dakar, APK PAUD perlu dipacu
untuk mencapai target 75% pada tahun 2015.
Pendidikan Dasar; APM SD/MI Tahun 2010 sebesar 97,08%,
namun masih di bawah target akhir RPJMD sebesar 98%.
Dikaitkan dengan rangkaian pencapaian target MDGs, target
capaian APM SD/MI pada tahun 2011 sebesar 97,67% dan tahun
2012
sebesar
98,25%.
Apabila
trend
tersebut
dapat
dipertahankan, diharapkan APM SD/MI pada tahun 2015 dapat
mencapai 100. APK SMP/MTs tahun 2010 sebesar 99,40%.
Capaian tersebut telah melampaui target RPJMD sebesar 98%. Hal
yang perlu dilakukan adalah mempertahankan capaian indikator
untuk menuju Rintisan Wajib Belajar 12 Tahun. Tingkat kelulusan
Ujian Nasional (UN) SD/MI Tahun 2009/2010 sebesar 94,85%.
Angka tersebut dibawah target RPJMD sebesar 98%. Untuk
SMP/MTs tahun 2010/2011 sebesar 99,05% (500.570 siswa dari
505.393 siswa) Angka tersebut diatas target RPJMD sebesar 93%.
Pendidikan Menengah; APK SMA/SMK/MA dan sederajat
sebesar 64,62%, masih di bawah target akhir RPJMD sebesar
70%. Rasio Siswa SMK : SMA tahun 2010 adalah 60,90 : 39,10.
Hal yang perlu dipacu untuk mendukung Program Provinsi Vokasi
adalah peningkatan capaian rasio siswa SMK : SMA sebesar
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
24
70 : 30 pada tahun 2013. Tingkat kelulusan Ujian Nasional (UN)
SMA/SMK/MA tahun 2010/2011 sebesar 98,43% (303.056 siswa
dari 307.888 siswa).
Pendidikan Non formal dan Informal, indikator kinerja antara
lain : (1) Pengembangan Desa Vokasi, sampai dengan tahun 2010
jumlah Desa Vokasi sebanyak 140 Desa, dengan target pada
tahun 2013 sebanyak 245 Desa; (2) Pengembangan Taman
Bacaan Masyarakat (TBM), Desa/Kelurahan di Jawa Tengah
memiliki TBM sebesar 9,00% namun masih di bawah target akhir
RPJMD 15%; (3) Kelulusan Paket A sebesar 96,50%, di bawah
target akhir RPJMD sebesar 97%; (4) Kelulusan Paket B 90,00%,
di bawah target akhir RPJMD 95%; (5) Kelulusan Paket C sebesar
86,00%, di bawah target akhir RPJMD 90%; (6) Angka buta
aksara usia >45 thn pada tahun 2010 sebesar 1%, sesuai terget
RPJMD sebesar