RKPD 2012.rar RKPD_2012_3

(1)

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 1

BAB I I I

RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN

KEBI JAKAN KEUANGAN DAERAH

A. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

1. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2010 dan Perkiraan Tahun

2011

Kondisi perekonomian Kota Surakarta pada tahun 2010

dan 2011 mengalami perbaikan seiring dengan meningkatnya

kestabilan ekonomi global, nasional dan regional Jawa Tengah.

Pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta tahun 2010 sebesar 5,94%

dan tahun 2011 diperkirakan tumbuh sebesar 6,03% .

Laju inflasi pada tahun 2010 sebesar 6,65% dan angka

inflasi Kota Surakarta tahun 2011 diperkirakan masih dalam range

prediksi angka inflasi nasional sebesar 5% ± 1% , dimana per

september 2011, angka inflasi Kota Surakarta (m to m) sebesar

3,13% . Karakter inflasi masih didominasi oleh volat ile food’s

inflation.

Nilai ekspor Kota Surakarta tahun 2010 sebesar US$

50.237.526,31, terj adi kenaikan sebesar 17,40% dari tahun 2009

sebesar US$ 42.790.794,69. Meskipun tahun 2008 terjadi krisis

keuangan global, yang dipicu jatuhnya saham property dan sektor

keuangan di Amerika Serikat, perkembangan data ekspor atas

negara tujuan tahun 2010, mulai menunjukkan recovery, di mana

Amerika Serikat masih mendominasi sebagai tujuan ekspor utama

Kota Surakarta. Negara tujuan ekspor selain Amerika Serikat

sebagai tujuan utama ekspor Kota Surakarta, adalah I tali,

Belanda, Jerman, Belgia, Spanyol dan Uni Emirat Arab.

Realisasi gabungan nilai investasi di Kota Surakarta secara

umum mulai menunjukkan peningkatan, pasca krisis keuangan

global akhir tahun 2008. Gabungan nilai investasi pada tahun

2010 tumbuh sebesar 26,56% , meningkat dari tahun 2009

sebesar Rp. 1.314.957.636.108,- menjadi Rp.1.664.210.901.817,-

dan per September 2011 sebesar Rp.1.813.882.589.565,-. Nilai

investasi masih didominasi oleh investor dalam negeri dan investor

besar, namun perkembangan investasi skala kecil dan menengah

menunjukkan pertumbuhan yang meningkat tahun 2009-2011.


(2)

TABEL I I I .1

PERKEMBANGAN I NDI KATOR MAKRO EKONOMI

KOTA SURAKARTA

No I ndikator Makro

Realisasi Bertambah / Berkurang

Proyeksi

2008 2009 2010 2011 2012

1 PDRB (Harga berlaku)

7.901.886.060.000 8.880.691.240.000 978.805.180.000 9.941.136.560.000 11.020.163.560 12.181.358.130 2 PDRB (Harga

Konst an)

4.549.342.950.000 4.817.877.640.000 268.534.690 5.103.886.240.000 5.411.868.940.000 5.742.409.960.000 3 Tingkat

Pert umbuhan Ekonomi/ PDRB Harga berlaku tahun tertent u

5,69 / 7.901.886.060.000

5,90 / 8.880.691.240.000

0,56 5,94 / 9.941.136.560.000

6,03 / 11.020.163.560

6,11 / 12.181.358.130

4 Tingkat Pert umbuhan Ekonomi/ PDRB Harga Konstan tahun tertent u

5,69 / 4.549.342.950.000

5,90 / 4.817.877.640.000

0,03 5,94 / 5.103.886.240.000

6,03 / 5.411.868.940.000

6,11 / 5.742.409.960.000

5 Tingkat I nflasi 6,96 2,63 4,33 6,65 - -

6 Produktivit as tenaga kerja yang merupakan rasio antara Nilai Tambah Bruto (NTB) terhadap jumlah t enaga kerja

- - - -

7 Strukt ur PDRB Pendekatan Pengeluaran (Konsumsi Rum ah Tangga, Konsumen Pemerintah, I nvest asi dan Kegiatan Perdagangan Luar Negeri)

- - - -

8 Besaran I COR (I ncremental

Capital Output Ratio)

- - - -

9 Jumlah Penduduk Miskin

83.400 77.970 5.430 - - -

10 Tingkat Pengangguran

9,57 10,44 1 - - -

11 Disparitas Pendapat an Regional yang dilihat dari perbedaan : - Pendapatan

Perkapit a

8.699.633,70 9.258.881,76 559.248,06 10.221.325,96 10.087.398,16 - - Kemam puan

I nvest asi

- - - -

- Besaran I ndeks Gini (Gini Ratio

I ndex)

- - - -

- Besaran I PM (I ndeks


(3)

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 3

No I ndikator Makro

Realisasi Bertambah / Berkurang

Proyeksi

2008 2009 2010 2011 2012

Pengem bangan Manusia)

12 Berbagai m acam besaran ratio dan perbandingan-perbandingan - Paj ak

Daerah terhadap PDRB

46.855.622.021 / 4.549.342.950.000

= 0,01

52.163.818.689 / 4.817.877.640.000

= 0,01

0 61.641.623.410 / 5.103.886.240.000

= 0,012

90.879.228.000 / 5.411.868.940.000

= 0,017

103.841.123.000 / 5.742.409.960.000

= 0,018 - Anggaran pendidikan, kesehatan, penelitian dan sebagainya terhadap PDRB

- - 0 - - -

- Perbandingan Penerimaan Pemerintah Daerah (PAD dan Dana Perimbangan terhadap PDRB) 616.329.914.409 / 4.549.342.950.000

= 0,14

650.296.846.597 / 4.817.877.640.000

= 0,14

0 724.692.865.157,5 / 5.103.886.240.000

= 0,14

801.891.386.000 / 5.411.868.940.00

0 = 0,15

-

- Strukt ur Pembiayaan Pembangunan Daerah

- - 0 - - -

Sumber : Hasil Analisis Bappeda Kota Surakarta, 2011.

2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun

2012

Garis besar kebijakan ekonomi Kota Surakarta tahun

2012, masih diorientasikan pada penguatan sektor UMKM dan

daya saing sektor informal (PKL), melalui peningkatan daya saing

pasar tradisional sebagai penopang aktivitas perdagangan bagi

berjalannya ekonomi kerakyatan. Pengembangan lembaga pra

koperasi, sebagai lembaga keuangan non bank, terus didorong

pertumbuhannya, melalui pengembangan Badan Usaha Milik

Masyarakat (BUMM), yang diawali dari hibah DBHCHT tahun 2009,

melalui program dana abadi RT di 2667 RT.

Target pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta sebesar

6,11% , diproyeksi masih disumbang dari sektor tersier, melalui

pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran dan jasa

serta lembaga keuangan persewaan dan jasa perusahaan.

Kontribusi sektor ini tumbuh seiring dengan berhasilnya pencitraan

brand image Kota Surakarta sebagai Kota MI CE (Meeting

I ncentives Conferencing and Exibition) baik pada skala regional,


(4)

nasional dan internasional. Pertumbuhan sektor sekunder melalui

sektor listrik, gas dan air minum tumbuh seiring dengan

pertumbuhan sektor tersier, utamanya dari peningkatan aktivitas

pariwisata dan investasi di industri hotel sebagai penunjang

aktivitas MI CE. Ancaman terhadap inflasi selama ini masih

disumbang dari volatile foods, dari terhambatnya ketersediaan

pasokan kebutuhan pangan. Stabilitas harga, yang tercermin dari

angka inflasi di Kota Surakarta, relatif masih rendah, dibandingkan

dengan besaran inflasi ditingkat propinsi dan nasional.

Peningkatan investasi, meskipun masih didominasi oleh

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), pertumbuhan dari

investasi skala kecil dan menengah menunjukkan peningkatan

dalam 2 tahun terakhir. Sektor ekspor makin bergairah, seiring

dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi global, utamanya

bagi negara tujuan ekspor utama Kota Surakarta, seperti Amerika

Serikat, meskipun ancaman terhadap fluktuasi dan ancaman resesi

ekonomi global juga perlu untuk diwaspadai, seiring dengan

meningkatnya rasio utang negara-negara industri maju, sebagai

penggerak ekonomi global.

Dengan optimisnya target pertumbuhan PDRB, diharapkan

akan meningkatkan indikator makro pembangunan yang lain,

seperti meningkatnya pendapatan per kapita, penurunan jumlah

pengangguran terbuka, penurunan jumlah penduduk miskin dan

peningkatan kesempatan kerja.

B. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

TABEL I I I .2

EVALUASI / CATATAN ATAS PERHI TUNGAN KAPASI TAS

KEUANGAN DAERAH RKPD TAHUN 2012

KOTA SURAKARTA

No

Uraian

Proyeksi RPJMD

Tahun 2012

( 1)

( 2)

( 3)

1

PENDAPATAN

1.1.

Pendapatan Asli Daerah

158.630.988.000

Pajak Daerah

93.068.105.000

Retribusi Daerah

49.601.812.000

Hasil pengelolaan keuangan Daerah

yang dipisahkan

6.073.404.000


(5)

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 5

No

Uraian

Proyeksi RPJMD

Tahun 2012

( 1)

( 2)

( 3)

1.2

Dana Perimbangan

666.744.567.000

Dana Bagi Hasil Pajak/ Bagi Hasil Bukan

pajak

62.854.635.000

Dana Alokasi Umum

568.994.332.000

Dana Alokasi Khusus

34.895.600.000

1.3

Lain- lain Pendapatan yang Sah

101.188.941.000

Hibah

0

Dana Darurat

0

Dana Bagi Hasil dari Provinsi dan

Pemerintah Daerah lainnya

58.800.132.000

Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

18.698.550.000

Bantuan Keuangan dari Provinsi atau

Pemerintah Daerah lainnya

23.690.229.000

Total Pendapatan ( a)

926.564.496.000

2

Pencairan Dana Cadangan (b)

-

3

Sisa Lebih Riil Perhitungan Anggaran

15.000.000.000

Saldo kas neraca daerah

-

Dikurangi :

Kewajiban kepada pihak ketiga sampai

dengan akhir tahun yang belum

terselesaikan

750.000.000

Kegiatan lanjutan

-

Jumlah (c)

14.250.000.000

Jumlah proyeksi penerimaan riil

( a+ b+ c)

956.989.496.000

Sumber : Bappeda Kota Surakarta, 2011.

TABEL I I I .3

PROYEKSI / TARGET PENERI MAAN DAERAH

KOTA SURAKARTA

NO Uraian Proyeksi RPJMD tahun 2012

Proyeksi RKPD

tahun 2012 Selisih

( Rp) ( Rp) ( Rp)

1 PENDAPATAN

1.1. Pendapatan Asli Daerah

158.630.988.000

182.758.718.000 (24.127.730.000) Pajak Daerah

93.068.105.000

103.241.123.000 (10.173.018.000) Retribusi Daerah

49.601.812.000

51.491.411.000 (1.889.599.000) Hasil Pengelolaan

keuangan Daerah yang Dipisahkan

6.073.404.000

7.126.281.000 (1.052.877.000)

Lain-lain PAD yang sah

9.887.667.000

20.899.903.000 (11.012.236.000) 1.2. Dana Perimbangan

666.744.567.000

774.601.835.000 ( 107.857.268.000)

Dana Bagi Hasil Pajak/ Bagi Hasil Bukan Pajak

62.854.635.000

63.816.197.000 (961.562.000)

Dana Alokasi Umum

568.994.332.000

681.813.458.000 (112.819.126.000) Dana Alokasi Khusus

34.895.600.000

28.972.180.000 5.923.420.000


(6)

NO Uraian Proyeksi RPJMD tahun 2012

Proyeksi RKPD

tahun 2012 Selisih

( Rp) ( Rp) ( Rp)

1.3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah

101.188.941.000

149.874.462.000 (48.685.521.000) Hibah dari Pem. Pusat

0

6.294.800.000 (6.294.800.000)

Dana Darurat

0

0 0

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

58.800.132.000

61.150.938.000 (2.350.806.000)

Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

18.698.550.000

82.428.724.000 (63.730.174.000) Bantuan Keuangan dari

provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya

23.690.229.000

0

23.690.229.000

Total Pendapatan ( a)

926.564.496.000

1.107.235.015.000 (180.670.519.000) 2 Penerimaan Pembiayaan

16.175.000.000

75.552.550.000 (59.377.550.000)

Pencaiaran Dana Cadangan

-

- -

Hasil Penjualan Kek. Daerah yang dipisahkan

-

- -

Penerimaan Pinjaman Daerah

-

32.441.000.000 (32.441.000.000)

Pengembalian Utang

-

- -

Penerimaan Piutang

-

- -

Jumlah ( b)

16.175.000.000

75.552.550.000 ( 59.377.550.000)

3 Proyeksi Silpa Riil

-

- -

Saldo Kas neraca daerah - - -

Dikurangi :

Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun yang Belum terselesaikan

- - -

Kegiatan lanjutan - - -

Jumlah ( c ) - - -

Jumlah Kapasitas

Keuangan Daerah (a) + ( b)

942.739.496.000 1.182.787.565.000 ( 240.048.069.000)


(7)

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 7

TABEL I I I .4

RATA-RATA PERTUMBUHAN NERACA DAERAH

No Uraian 2008 2009 2010

Rata2 Pertumb ( Rp) ( Rp) ( Rp) ( % )

1 ASET

1.1. ASET LANCAR 94,172,062,813 53,884,182,462 -

1.1.1. Kas 36,353,409,805 19,964,195,040 -

1.1.2. Piutang 1,352,627,669 1,084,832,590 -

1.1.3. Persediaan 56,466,025,339 32,835,154,832 -

1.2. ASET TETAP 2,967,475,726,483 5,666,906,334,755 -

1.2.1. Tanah 1,889,265,053,504 4,481,978,998,740 -

1.2.3. Peralatan dan Mesin 161,826,665,151 184,825,444,011 -

1.2.3. Gedung dan Bangunan 510,409,811,733 577,003,310,190 -

1.2.4. Jalan, I rigasi dan Jaringan 362,687,169,120 380,956,147,295 -

1.2.5. Aset Tet ap Lainnya 11,367,822,087 14,739,330,006 -

1.2.6. Konstruksi Dalam Pengerjaan 31,919,204,888 27,403,104,513 -

1.3. ASET LAI NNYA 405,908,510,000 405,912,957,000 -

1.3.1. Tagihan Penj ualan Angsuran - - -

1.3.2. Tagihan Tunt utan Ganti Kerugian Daerah

- - -

1.3.3. Kemitraan Dengan Pihak Kedua 71,155,160,000 71,155,160,000 -

1.3.4. Aset Tak Berwujud - - -

1.3.5. Aset lain-lain 334,753,350,000 334,757,797,000 -

JUMLAH ASET DAERAH 3,467 ,556 ,299 ,29 6 6,126 ,703 ,474 ,21 7 -

2 KEWAJI BAN 233,846,526 7,575,855 -

2.1. KEWAJI BAN JANGKA PENDEK 233,846,526 7,575,855

2.1.1. Ulang Perhitungan Pihak Ketiga 233,846,526 7,575,855 -

2.1.2. Uang Muka dari Kas Daerah - - -

2.1.3. Pendapat an Diterima Dimuka - - -

3 EKUI TAS DANA 3,429,587,971,796 6,105,646,870,733 -

3.1. EKUI TAS DANA LANCAR 56,203,735,313 32,827,578,977 -

3.1.1. SI LPA 42,091,119,779 19,956,619,185

3.1.2. Cadangan Piutang 7,018,318,246 6,809,950,435 -

3.1.3. Cadangan Persediaan 7,094,297,288 6,061,009,357 -

3.2. EKUI TAS DANA I NVESTASI 3,373,384,236,483 6,072,819,291,756 - 3.2.1. Diinvestasikan Dalam Aset Tet ap 2,967,475,726,483 5,666,906,334,756 - 3.2.2. Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya 405,908,510,000 405,912,957,000 -

JUMLAH KEWAJI BAN DAN EKUI TAS DANA

3,429 ,821 ,818 ,32 2 6,105 ,654 ,446 ,58 8 -


(8)

1. Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan

Dalam kurun waktu empat tahun pendapatan daerah Kota

Surakarta mengalami peningkatan, dari sebanyak 505,971 milyar

rupiah pada tahun 2006 menjadi 692,871 milyar rupiah pada

tahun

2009.

Penerimaan

pembiayaan

juga

mengalami

peningkatan dari sebanyak 19,142 milyar rupiah pada tahun 2006

menjadi 179,876 milyar rupiah pada tahun 2008. Namun

demikian, pada tahun 2009 jumlah penerimaan pembiayaan

daerah mengalami penurunan menjadi 43.101 milyar rupiah.

Kondisi ini disebabkan penurunan penerimaan dari SI LPA dan

pinjaman daerah. Perkembangan pendapatan dan penerimaan

pembiayaan Kota Surakarta dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL I I I .5

REALI SASI DAN PROYEKSI / TARGET PENDAPATAN

KOTA SURAKARTA TAHUN 2009 S/ D 2013

No Uraian

Jumlah Realisasi

Tahun 2009

Realisasi Tahun 2010

Tahun Berjalan 2011

Proyeksi/ Target pada

tahun 2012

Proyeksi/ Target pada tahun 2013

1.1 Pendapatan asli Daerah

65,90 5,38 3,2 5 6 77,24 0,51 6,4 3 7 11 5.9 7 0.2 33.8 40 18 2.7 5 8.7 18.0 00 11 6,2 2 7,8 09,7 52 1.1.1 Pajak daerah 52,163,818,689 61,641,623,410 53.512.500.000 103.241.123.000 96,413,772,985

1.1.2 Retribusi daerah 5,363,638,946 5,964,656,557 42.690.951.840 51.491.411.000 6,548,441,321

1.1.3 Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

3,427,336,463 4,984,197,541 3.298.557.000 7.126.281.000 6,136,453,536

1.1.4 Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah

4,950,589,158 4,650,038,929 16.468.225.000 20.899.903.000 7,129,141,910

1.2 Dana perimbangan 54 8,3 2 4,5 27,9 15 61 0,7 1 5,8 57,6 16 54 2.9 4 4.3 41.6 73 77 4.6 0 1.8 35.0 00 64 2,7 2 6,6 04,0 00 1.2.1 Dana bagi hasil

pajak/ bagi hasil bukan paj ak

74,088,717,915 82,149,324,216 85.577.014.673 63.816.197.000 62,541,201,000

1.2.2 Dana alokasi umum 435,470,810,000 499,448,133,400 428.248.927.000 681.813.458.000 545,289,803,000

1.2.3 Dana alokasi khusus 38,765,000,000 29,118,400,000 29.118.400.000 28.972.180.000 34,895,600,000

1.3 Lain- lain pendapat an daerah yang sah

78,64 1,34 1,3 5 5 13 3,8 5 2,1 02,2 14 17 5.3 9 5.2 61.5 78 14 9.8 7 4.4 62.0 00 20 1,7 3 2,1 23,0 00

1.3.1 Hibah - 2,000,000,000 86.800.000.000 6.294.800.000 6,810,000,000

1.3.2 Dana darurat - -

1.3.3 Bagi hasil pajak dan provinsi dan dari pemerintah daerah lainnya

50,428,876,240 47,953,758,943 46.195.054.578 61.150.938.000 56,150,157,000

1.3.4 Dana penyesuaian dan Otonomi khusus

12,985,725,000 60,150,000,112 19.285178.000 82.428.724.000 118,698,550,000

1.3.5 Bantuan keuangan dari provinsi pemerintah daerah lainnya

15,226,740,115 23,748,343,159 23.115.029.000 - 20,073,416,000

JUMLAH PENDAPATAN DAERAH

69 2,8 7 1,2 52,5 26 82 1,8 0 8,4 76,2 67 83 4.3 0 9.8 37.0 91 1.1 07.2 35.01 5.00 0 96 0,6 8 6,5 36,7 52


(9)

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 9

Sebagian besar pendapatan daerah berasal dari dana

perimbangan, baik dari APBN maupun APBD Provinsi. Pendapatan

Asli Daerah (PAD) Kota Surakarta pada tahun 2010 hanya

berkontribusi sebesar 9% saja. Kondisi ini menunjukkan bahwa

sampai dengan tahun 2010 ketergantungan pemerintah Kota

Surakarta pada dana perimbangan dari pusat dan provinsi masih

cukup besar.

Kontribusi masing-masing sumber pendapatan terlihat secara

jelas pada gambar berikut:

9%

75%

16%

Pendapatan asli

Daerah

Dana

perimbangan

Lain-lain

pendapatan

daerah yang sah

GAMBAR 3.1

GRAFI K KONTRI BUSI SUMBER PENDAPATAN TERHADAP TOTAL PENDAPATAN DAERAH TAHUN 2010

Penerimaan pembiayaan daerah Kota Surakarta sebagian

besar berasal dari SI LPA. Pada tahun 2010 kontribusi SI LPA

terhadap total penerimaan pembiayaan sebesar 95% , seperti

terlihat pada gambar berikut:

Jum lah Realisasi Tahun 2010

95% 1%

4%

Sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya (SILPA) Penerimaan kembali pemberian pinjaman

Penerimaan dari Pihak Ketiga

GAMBAR 3.2

GRAFI K KONTRI BUSI SUMBER PEMBI AYAAN DAERAH TERHADAP TOTAL PENERI MAAN PEMBI AYAAN TAHUN 2010


(10)

Pada tahun 2010 pendapatan daerah Kota Surakart a

ditetapkan

sebesar

821,808

milyar

rupiah.

Penerimaan

pembiayaan daerah diperkirakan hanya sebanyak 21.045 milyar

rupiah. Belanj a daerah pada tahun 2010 ditetapkan sebesar

96.455 milyar rupiah, sedangkan pengeluaran pembiayaan daerah

hanya sebesar 9.771 milyar rupiah. Pada tahun 2011 pendapatan

daerah Kota Surakarta diperkirakan mengalami peningkatan

menjadi sebesar 954.014 milyar rupiah, sedangkan penerimaan

pembiayaan daerah menjadi hanya 74.229 milyar rupiah. Belanj a

daerah diperkirakan mengalami penurunan menjadi hanya 8.738

milyar rupiah. Secara rinci pendapatan dan belanja daerah sert a

pembiayaan daerah Kota Surakarta tahun 2010-2011 dapat dilihat

pada tabel berikut:

TABEL I I I .6

RATA-RATA PERTUMBUHAN REALI SASI PENDAPATAN DAERAH

KOTA SURAKARTA

No Uraian 2008 2009 2010 Rata

2 Pertumb.

( Rp) ( Rp) ( Rp) ( % )

1 PENDAPATAN 751,269,361,957 692,871,252,526 821,808,476,267 3.63% 1.1. Pendapatan Asli Daerah 102,930,501,970 65,905,383,256 77,240,516,437 -20.75% 1.1.1. Pajak Daerah 46,856,622,021 52,163,818,689 61,641,623,410 12.77% 1.1.2. Retribusi Daerah 39,325,240,832 5,363,638,946 5,964,656,557 -311.55% 1.1.3. Hasil Pengelolaan keuangan

Daerah yang Dipisahkan

4,067,242,953 3,427,336,463 4,984,197,541 6.28%

1.1.4. Lain-lain PAD yang sah 12,681,396,164 4,950,589,158 4,650,038,929 -81.31% 1.2 Dana Perimbangan 513,400,412,439 548,324,527,915 610,715,857,616 8.29% 1.2.1. Dana Bagi Hasil Pajak/ Bagi Hasil

Bukan Pajak

61,481,691,439 74,088,717,915 82,149,324,216 13.41%

1.2.2. Dana Alokasi Umum 420,911,721,000 435,470,810,000 499,448,133,400 8.08% 1.2.3. Dana Alokasi Khusus 31,007,000,000 38,765,000,000 29,118,400,000 -6.56% 1.3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang

Sah

134,938,447,548 78,641,341,355 133,852,102,214 -15.17%

1.3.1. Hibah 38,968,500,000 - 2,000,000,000 - 1.3.2. Dana Darurat - - - - 1.3.3. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi

dan Pemerintah Daerah lainnya

47,211,139,965 50,428,876,240 47,953,758,943 0.61%

1.3.4. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

36,095,637,400 12,985,725,000 60,150,000,112 -49.78%

1.3.5. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya

12,663,170,183 15,226,740,115 23,748,343,159 26.36%


(11)

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 11

TABEL I I I .7

PERSENTASE SUMBER PENDAPATAN DAERAH

KOTA SURAKARTA

No Uraian

Tahun

2008 2009 2010 ( % ) ( % ) ( % ) 1 PENDAPATAN

1.1. Pendapatan Asli Daerah 13,70% 9,51% 9,40%

1.1.1. Pajak Daerah 45,52% 79,15% 79,80%

1.1.2. Retribusi Daerah 38,21% 8,14% 7,72%

1.1.3. Hasil Pengelolaan keuangan Daerah yang dipisahkan 3,95% 5,20% 6,45%

1.1.4. Lain-lain PAD yang sah 12,32% 7,51% 6,02%

1.2. Dana Perimbangan 68,34% 79,14% 74,31%

1.2.1 Dana Bagi Hasil pajak/ Bagi hasil bukan pajak 11,98% 13,51% 13,45%

1.2.2. Dana Alokasi Umum 81,99% 79,42% 81,78%

1.2.3. Dana Alokasi Khusus 6,04% 7,07% 4,77%

1.3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah 17,96% 11,35% 16,29%

1.3.1 Hibah 28,88% 0,00% 1,49%

1.3.2. Dana Darurat

1.3.3. Dana Bagi hasil pajak dari provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

34,99% 64,13% 35,83%

1.3.4. Dana Penyesuaian dan Otonomi khusus 26,75% 16,51% 44,94%

1.3.5 Bantuan Keuangan dari provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya

9,38% 19,36% 17,74%

Sumber : Hasil Analisis Bappeda Kota Surakarta, 2011.

TABEL I I I .8

KI NERJA REALI SASI PENDAPATAN DAERAH

KOTA SURAKARTA

No Uraian

Tahun

2008 2009 2010 ( % ) ( % ) ( % )

1 PENDAPATAN 102,55% 86,67% 94,37%

1.1. Pendapatan Asli Daerah 107,00% 59,46% 67,50% 1.1.1. Pajak Daerah 102,35% 101,36% 113,26% 1.1.2. Retribusi Daerah 110,54% 13,02% 13,95% 1.1.3. Hasil Pengelolaan keuangan Daerah yang dipisahkan 92,57% 104,42% 100,00% 1.1.4. Lain-lain PAD yang sah 121,36% 33,25% 37,91% 1.2. Dana Perimbangan 100,78% 99,87% 99,45% 1.2.1 Dana Bagi Hasil pajak/ Bagi hasil bukan pajak 106,94% 99,06% 96,04% 1.2.2. Dana Alokasi Umum 100,00% 100,00% 100,00% 1.2.3. Dana Alokasi Khusus 100,00% 100,00% 100,00%


(12)

No Uraian

Tahun

2008 2009 2010 ( % ) ( % ) ( % ) 1.3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah 106,24% 56,34% 94,05%

1.3.1 Hibah 104,00% - 40,00%

1.3.2. Dana Darurat

1.3.3. Dana Bagi hasil pajak dari provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

116,23% 108,09% 89,75%

1.3.4. Dana Penyesuaian dan Otonomi khusus 100,00% 16,67% 100,00% 1.3.5 Bantuan Keuangan dari provinsi atau Pemerintah

Daerah Lainnya

98,69% 101,55% 100,00%

Sumber : Hasil Analisis Bappeda Kota Surakarta, 2011.

TABEL I I I .9

PROYEKSI PENDAPATAN DAERAH

KOTA SURAKARTA

No Uraian Proyeksi Tahun 2011

( Rp)

1 PENDAPATAN 834.309.837.091

1.1. Pendapatan Asli Daerah 115.970.233.840

1.1.1. Pajak Daerah 53.512.500.000

1.1.2. Retribusi Daerah 42.690.951.840

1.1.3. Hasil Pengelolaan keuangan Daerah yang dipisahkan 3.298.557.000 1.1.4. Lain-lain PAD yang sah 16.468.225.000

1.2. Dana Perimbangan 542.944.341.673

1.2.1 Dana Bagi Hasil pajak/ Bagi hasil bukan pajak 85.577.014.673

1.2.2. Dana Alokasi Umum 428.248.927.000

1.2.3. Dana Alokasi Khusus 29.118.400.000 1.3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah 175.395.261.578

1.3.1 Hibah 86.800.000.000

1.3.2. Dana Darurat

1.3.3. Dana Bagi hasil pajak dari provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya 46.195.054.578 1.3.4. Dana Penyesuaian dan Otonomi khusus 19.285.178.000 1.3.5 Bantuan Keuangan dari provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya 23.115.029.000

Sumber : Hasil Analisis Bappeda Kota Surakarta, 2011.

Target kontribusi pendapatan asli daerah terhadap total

pendapatan Kota Surakarta pada tahun 2010 hanya sebesar 9% ,

mengalami penurunan dibandingkan tahun 2009 sebesar 10% .

Pada tahun 2011 ditargetkan kontribusi PAD mengalami

peningkatan menjadi sebesar 11% .

Perbandingan kontribusi masing-masing sumber pendapatan

daerah dapat dilihat pada tabel berikut:


(13)

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 13 Realisasi Tahun 2010

9%

75% 16%

Pendapatan asli Daerah Dana perimbangan Lain-lain pendapatan daerah yang sah

Tahun Berjalan 2011

11%

68% 21%

Pendapatan asli Daerah

Dana

perimbangan

Lain-lain pendapatan daerah yang sah

Sumber : Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset (2011).

GAMBAR 3.7

GRAFI K KONTRI BUSI SUMBER PENDAPATAN TERHADAP TOTAL PENDAPATAN DERAH TAHUN 2010 DAN TAHUN 2011

2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

a. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah

Ada dua sumber pembiayaan yang memegang peranan

penting dalam keuangan daerah di Kota Surakarta;

Pertama,

sumber pembiayaan yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD) Kota Surakarta, yang pelaksanaannya

ditetapkan melalui peraturan daerah setiap tahunnya.

Kedua,

sumber pembiayaan yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara (APBN) yang di dalamnya terakomodasi dana

tugas pembantuan dan dana pinjaman luar negeri serta

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah

(APBD).

Penerimaan daerah yang tercermin dalam Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surakarta diperoleh

dari berbagai sumber, diantaranya berasal dari pendapatan asli

daerah, berupa sisa lebih perhitungan anggaran tahun yang lalu,

pajak dan retribusi daerah, bagi hasil pajak dan bagi hasil bukan

pajak, dana perimbangan berupa dana alokasi umum dan

penerimaan lain-lain yang sah. Dari semua penerimaan tersebut

yang memberikan kontribusi yang cukup besar berasal dari


(14)

instansi yang lebih tinggi atau bantuan dari pemerintah pusat,

sedangkan sumber penerimaan daerah yang berasal dari

penerimaan sendiri masih terlalu kecil dibandingkan dengan

bantuan pusat. Hal ini menunjukkan bahwa, Kota Surakarta

selama ini dalam pembiayaan administrasi pemerintahan dan

pembangunannya masih sangat tergantung dari pemerintah

pusat, terutama untuk belanja pegawai berupa gaji.

Dalam rangka menunjang kesinambungan pembiayaan

kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan,

Pemerintah Daerah Kota Surakarta berupaya untuk terus

menggali sumber-sumber pendapatan daerah yang potensial

pada tahun 2012 yang akan datang sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Untuk menyikapi kondisi sebagaimana dimaksud di atas,

maka

akan

dimplementasikan

melalui

kebijakan-kebijakan

sebagai berikut:

1)

Semua pendapatan daerah dianggarkan dalam APBD secara

bruto, merupakan jumlah pendapatan yang dianggarkan

tidak dikurangi dengan belanja yang digunakan dalam

rangka

menghasilkan

pendapatan

tersebut

dan/ atau

dikurangi dengan bagian pemerintah pusat/ daerah dalam

rangka bagi hasil.

2)

Target pendapatan yang dianggarkan pada pos pendapatan

daerah adalah berdasarkan cash basic, yaitu capaian kinerja

pendapatan yang dapat diraih pada tahun 2012 termasuk

penerimaan tunggakan dan piutang.

3)

Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dianggarkan dalam

APBD merupakan perkiraan yang terukur secara rasional dan

dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan, dengan

memperhatikan pemberlakuan Undang – Undang Nomor 28

Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan

peraturan perundang – undangan yang masih berlaku.

4)

Guna meningkatkan intensifikasi pendapatan daerah perlu

lebih dimaksimalkan pelaksanaan perda yang sudah ada

serta peningkatan mutu pelayanan kepada para pengguna

jasa layanan pemerintah.

5)

Semua penerimaan yang bersumber dari APBN dan APBD

Provinsi

Jawa

Tengah

dalam

rangka

pelaksanaan

desentralisasi

merupakan

pendapatan

daerah

yang

dianggarkan dalam APBD.

6)

Penerimaan dari sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD)

meningkat dibandingkan target penerimaan tahun anggaran

2011.

7)

Komponen PAD disesuaikan dengan ketentuan Undang –


(15)

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 15

memperhitungkan penerimaan Bea Perolehan Hak Atas

Tanah dan Bangunan (BPHTB) menjadi komponen PAD.

Dalam rangka pencapaian target pendapatan daerah Kot a

Surakarta tahun 2012, akan dilakukan beberapa upaya sebagai

berikut :

1)

Mengoptimalkan kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi

pendapatan daerah.

2)

Melakukan

Evaluasi

Pendapatan

Daerah

berdasarkan

persentase Anggaran Kas Pendapatan (AKP) secara periodik

pada semua SKPD penghasil.

3)

Pemetaan terhadap obyek-obyek pendapatan daerah yang

dikelola oleh masing-masing SKPD di lingkungan Pemerintah

Kota Surakarta.

4)

Melaksanakan kegiatan koordinasi yang optimal dengan

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi atas penerimaan

negara yang menjadi hak daerah secara proporsional.

5)

Mengoptimalkan perencanaan kegiatan dalam kerangka

regulasi sumber CSR/ sumber dana lain yang tidak mengikat.

b. Arah Kebijakan Belanja Daerah

Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah yang telah diubah dengan Permendagri Nomor 59 Tahun

2007, maka belanja daerah dibagi menjadi 2 kelompok belanja,

yaitu belanja tidak langsung dan belanja langsung. Belanja

langsung

adalah

belanja

yang

secara

langsung

mempengaruhi/ dipengaruhi oleh ada tidaknya suatu kegiatan.

Belanja langsung terbagi dalam 2 (dua) urusan, yaitu urusan

wajib dan urusan pilihan.

TABEL I I I .10

RATA-RATA PERTUMBUHAN REALI SASI BELANJA TI DAK LAGSUNG DAERAH

KOTA SURAKARTA

No Uraian 2008 2009 2010

Rata2 Pertumb. ( Rp) ( Rp) ( Rp) ( % )

1 Belanja Pegawai 368,453,136,387 410.530.875.235 520.436.276.027,60 19,10

2 Belanja Bunga 1,826,532,514 855.515.163 2.326.912.038,00 59,41

3 Belanja Hibah 17,832,100,000 80.073.976.300 59.424.399.322,00 161,63

4 Belanja Bantuan Sosial 36,086,612,160 15.018.307.050 5.816.025.035,00 -59,83

5 Belanja Bantuan Keuangan Kepada

Pemerintahan Desa 11,940,148,405 9.995.819.400 10.688.841.227,00 -4,68 6 Belanja Tidak Terduga - 823.475.000,00

Jumlah Belanja Tidak Langsung 436,138,529,466 516.474.493.148 599.515.928.649,60 17,25


(16)

TABEL I I I .11

REALI SASI DAN PROYEKSI BELANJA DAERAH

TAHUN 2009 S.D TAHUN 2013

No Uraian

Jumlah

Realisasi Tahun 2009

Realisasi Tahun 2010

Tahun Berjalan 2011

Proyeksi/ Target pada Tahun 2012

Proyeksi/ Target pada Tahun 2013

2.1 Belanja tidak langsung

2.1.1 Belanja pegawai 410.530.875.235 520.436.276.027,60 577.109.218.000 626.272.639.000 626.875.734.000

2.1.2 Belanja bunga 855.515.163 2.326.912.038 2.600.000.000 3.230.035.000 5.884.128.000

2.1.3 Belanja subsidi 0 0 0 0 0

2.1.4 Belanja hibah 80.073.976.300 59.424.399.322 65.935.497.000 71.562.850.000 59.202.739.000

2.1.5 Belanja bantuan sosial

15.018.307.050 5.816.025.035 6.686.916.000 500.000.000 7.511.239.000

2.1.6 Belanja bagi hasil 0 0 0 0 0

2.1.7 Belanja bantuan keuangan kepada Provinsi/ Kab/ Kota dan pemerintahan Desa

9.995.819.400 10.688.841.227 6.686.916.000 690.516.000 0

2.1.8 Belanja tidak terduga 0 823.475.000 1.000.000.000 1.750.000.000 1.000.000.000

B JUMLAH BELANJA TI DAK LANGSUNG

51 6.4 7 4.4 93.1 48 59 9.5 1 5.9 28.6 49,60 65 3.3 3 1.6 31.0 00 70 7.0 0 6..0 40 .0 00 70 0.4 7 3.8 40.0 00

2.2 Belanja langsung

2.2.1 Belanja pegawai 33.416.351.720 27.225.361.619 30.964.696.000 - 30.277.659.000 2.2.2 Belanja barang dan

jasa

115.493.142.632 119.354.711.919,65 138.896.353.000 - 126.215.062.000 2.2.3 Belanja modal 81.881.493.303 79.762.498.284 245.921.993.000 - 105.310.939.000 C JUMLAH BELANJA

LANGSUNG

23 0.7 9 0.9 87.6 55 22 6.3 4 2.5 71.8 22,65 41 5.7 8 3.0 42.0 00 45 0.3 0 5.3 67.0 00 26 1.8 0 3.6 60.0 00 D TOTAL JUMLAH

BELANJA

74 7.2 6 5.4 80.8 03 82 5.8 5 8.5 00.4 72,25 1.0 69.1 14.67 3.00 0 1.1 57.3 11.40 7.00 0 96 2.2 7 7.5 00.0 00

Sumber : Hasil Analisis Bappeda Kota Surakarta, 2011.

TABEL I I I .12

PENGHI TUNGAN KEBUTUHAN BELANJA & PENGELUARAN PEMBI AYAAN

DAERAH KOTA SURAKARTA

NO Uraian

Proyeksi RPJMD Tahun

2012

Proyeksi RKPD

Tahun 2012 Selisih

( Rp) ( Rp) ( Rp)

A Belanj a Tidak Langsung 674.565.143.000 707.006.040.000 (32.440.897.000) 1. Belanj a Gaji 602.935.674.000 629.272.639.000 (26.336.965.000) 2. Belanj a Penerimaan Anggota dan Pimpinan

DPRD sert a operacional KDH/ WKDH

- - -

3. Belanj a Bunga 7.092.347.000 3.230.035.000 3.862.312.000

4. Belanj a Bagi Hasil - - -

5. Belanj a Bant uan kepada Desa - - -

6. Belanj a Bant uan Part ai Politik - - -

B Pengeluaran Pembiayaan 17.340.136.000 25.476.158.000 (8.136.022.000)

1. Pembentukan Dana Cadangan - - -

2. Pembayaran Pokok Utang 12.965.136.000 19.314.372.000 (6.349.236.000)

TOTAL PENGELUARAN WAJI B DAN MENGI KAT

1.314.898.436.000 1.384.299.244.000 (69.400.808.000)


(17)

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 17

TABEL I I I .13

PENGHI TUNGAN KEBUTUHAN BELANJA LANGSUNG:

WAJI B/ MENGI KAT DAN PRI ORI TAS KOTA SURAKARTA

NO Uraian

Proyeksi RPJMD tahun 2012

Proyeksi RKPD tahun

2012

Selisih

Ket ( Rp) ( Rp) ( Rp)

1. Program/ kegiatan yang menampung belanja honorarium PNS untuk guru dan tenaga medis

- - -

2. Program/ kegiatan yang menampung belanja Beasiswa Pendidikan PNS

- - -

3. Program/ kegiatan yang menampung belanja jasa kantor (Khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya)

- - -

4. Program/ kegiatan yang menampung belanja sewa gedung kantor (yang telah ada kontrak jangka panjangnya

- - -

5. Program/ kegiatan yang menampung belanja sewa perlengkapan dan peralatan kantor (yang telah ada kontrak jangka panjangnya)

- - -

TOTAL BELANJA LANGSUNG WAJI B DAN MENGI KAT

- - -

Sumber : Hasil Analisis Bappeda Kota Surakarta, 2011.

Secara rinci kebij akan masing-masing komponen belanj a

Kota Surakarta tahun 2012 adalah sebagai berikut:

Belanja Tidak Langsung

1)

Belanj a Pegawai

a)

Gaji

dan

tunjangan

pegawai

dihitung

dengan

memperhatikan rencana kenaikan gaji PNS dan accres

untuk mengantisipasi adanya kenaikan gaji berkala,

kenaikan

pangkat,

tunjangan

keluarga,

dan

penambahan jumlah pegawai akibat adanya mutasi

serta kebutuhan pengangkatan CPNSD formasi tahun

2012.

b)

Besaran Tambahan Penghasilan PNS berpedoman

pada ketentuan perundangan yang berlaku dan

termasuk di dalamnya adalah pemberian tambahan

penghasilan bagi guru PNSD dan tunjangan profesi

guru PNSD.

c)

Pemberian Tambahan Penghasilan PNSD diupayakan

meningkat

secara

proporsional

dengan


(18)

kerja, kelangkaan profesi, prestasi kerja dan/ atau

pertimbangan objektif lainnya.

d)

Tambahan penghasilan bagi guru PNSD/ CPNSD yang

belum menerima tunjangan profesi (non sertifikasi)

dan tunjangan profesi bagi guru PNSD yang telah

bersertifikasi

disesuaikan

dengan

kebijakan

pemerintah pusat melalui mekanisme APBD. Besaran

tambahan penghasilan tersebut adalah :

(1)

Tambahan penghasilan bagi guru yang belum

menerima tunjangan profesi (non sertifikasi)

sebesar Rp.250.000,- per bulan.

(2)

Tunjangan

profesi

bagi

guru

yang

telah

bersertifikasi sebesar 1 (satu) kali gaj i pokok

setiap bulan.

Pengaturan lebih lanjut atas kedua jenis tambahan

penghasilan tersebut berpedoman pada Juknis yang

diterbitkan Pemerintah Pusat.

e)

Penganggaran belanja gaji dan tunjangan Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah sert a biaya

penunjang operasional Kepala Daerah dan Wakil

Kepala

Daerah

berpedoman

pada

Peraturan

Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000.

f)

Pemberian biaya penunjang operasional kepala daerah

dan wakil kepala daerah meningkat seiring dengan

Peningkatan

Penerimaan

PAD

Tahun

Anggaran

Berjalan.

g)

Penganggaran belanja Pimpinan dan Anggota DPRD

berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 24

Tahun

2004

beserta

perubahan-perubahannya

sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan

Peraturan Pemerintah nomor 21 Tahun 2007 sert a

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun

2007.

h)

Pola pengelolaan keuangan BLUD, penganggarannya

dalam belanja sampai pada jenis belanja. Belanj a

tidak langsung dipergunakan untuk belanja pegawai.

i)

Belanj a insentif (upah pungut) pajak daerah dan

retribusi daerah, serta biaya/ bantuan operasional

kepada pihak lain yang turut membantu pemungutan

pajak daerah dan retribusi daerah dianggarkan,

dibayarkan

sesuai

ketentuan

dalam

Peraturan

Pemerintah Nomor 69 tahun 2010 tentang Tata Cara


(19)

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 19

Pemberian dan Pemanfaatan I nsentif Pemungutan

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

2)

Belanj a Bunga

Belanj a bunga digunakan untuk menganggarkan

pembayaran bunga hutang daerah yang dihitung atas

kewajiban pokok hutang (pricipal outstanding) yang

memasuki masa jatuh tempo pembayaran. Anggaran

belanja bunga diutamakan untuk pembayaran bunga

hutang yang jatuh tempo pada tahun 2012 termasuk

tunggakan tahun 2011 beserta biaya administrasi dan

denda-dendanya.

3)

Belanj a hibah, bantuan sosial, bagi hasil dan bantuan

keuangan

a)

Pemberian

hibah

untuk

mendukung

fungsi

penyelenggaraan

pemerintahan

daerah

yang

dilakukan oleh pemerintah (instansi vertikal, TMMD,

KPUD dan Panwaslu), semi pemerintah, pemerintah

daerah lainnya, perusahaan daerah serta masyarakat

dan organisasi kemasyarakatan yang secara spesifik

telah ditetapkan peruntukannya.

b)

Penentuan organisasi atau lembaga yang akan

diberikan hibah dilakukan secara selektif, akuntabel,

transparan dan berkeadilan dengan memperhatikan

kemampuan keuangan daerah.

c)

Belanj a

bantuan

sosial

digunakan

untuk

menganggarkan pemberian bantuan yang bersifat

sosial kemasyarakatan dalam bentuk uang dan/ atau

barang kepada kelompok/ anggota masyarakat dan

partai politik. Sedangkan bantuan kepada partai politik

berpedoman pada Peraturan pemerintah Nomor 5

tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan kepada Partai

Politik, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24

Tahun

2009

tentang

Pedoman

Tata

cara

Penghitungan Penganggaran dalam APBD, Pengajuan,

Penyaluran,

dan

Laporan

Pertanggungjawaban

Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik, serta

Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2006 tentang

Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik.

d)

Belanj a

bantuan

keuangan

digunakan

untuk

menganggarkan bantuan keuangan yang bersifat

umum atau khusus dari pemerintahan atasan kepada

pemerintahan bawahannya atau kepada pemerintahan


(20)

daerah lainnya dalam rangka pemerataan dan/ atau

peningkatan kemampuan keuangan.

4)

Belanj a tidak terduga

Belanj a tidak terduga dianggarkan untuk kegiatan

yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan atau tidak

diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian atas

kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya

yang

telah

ditutup.

Adapun

kriteria

tidak

biasa

sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut :

a)

Tanggap darurat dalam rangka pencegahan ganguan

terhadap stabilitas penyelenggaraan pemerintahan

demi

terciptanya

keamanan,

ketenteraman

dan

ketertiban masyarakat di daerah;

b)

Bencana Alam;

c)

Bencana Sosial.

Belanja Langsung

1)

Dalam merancang anggaran kegiatan memperhatikan

rencana pola pelaksanaannya, yaitu dengan swakelola

atau kontraktual (pengadaan barang/ jasa, kontruksi,

konsultansi).

2)

Pendistribusian anggaran/ kegiatan dari sat u SKPD ke

beberapa

SKPD

lainnya

atau

sub

unit

kerjanya

memperhatikan tugas pokok dan fungsi dari setiap SKPD.

3)

Pola pengelolaan keuangan BLUD, penganggarannya

dalam belanja sampai pada jenis belanja. Belanj a

langsung dipergunakan untuk belanja pegawai, belanj a

barang dan jasa, serta belanja modal.

4)

Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau diarahkan untuk

pembinaan

industri,

pembinaan

lingkungan

sosial,

sosialisasi

ketentuan

di

bidang

cukai

dan/ atau

pemberantasan barang kena cukai palsu ( cukai ilegal)

sesuai dengan Keputusan Gubernur Jawa Tengah.

5)

Belanj a pegawai

a)

Pemberian honorarium bagi pegawai dalam rangka

pelaksanaan

program

dan

kegiatan

mempertimbangkan asas efisiensi, kepatutan dan

kewajaran serta pemerataan penerimaan penghasilan

yang besarnya berpedoman pada standarisasi satuan

harga.

b)

Upah/ honor THL dihitung berdasarkan ketentuan yang

berlaku.


(21)

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 21

c)

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun

2005 serta memperhat ikan Surat Edaran Walikot a

Surakarta Nomor : 817/ 5077 tanggal 28 Desember

2005

perihal

Penegasan

Kembali

Larangan

Pengangkatan Tenaga Honorer dan Sejenisnya, maka

pada tahun 2011 tidak ada penambahan pegawai

honorer/ THL. Tambahan tenaga kerja dalam rangka

mendukung

kinerja

program

dan

kegiatannya

dilaksanakan secara outsourcing dan dikriteriakan

sebagai jasa dari pihak ketiga.

d)

Pemberian insentif terhadap Guru Bantu (GB), Guru

Tetap Yayasan (GTY) dan Guru Tidak Tetap (GTT)

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sesuai dengan

peraturan yang berlaku.

6)

Belanj a Barang dan Jasa

a)

Belanj a

barang

dan

jasa

digunakan

untuk

menganggarkan pengadaan barang dan jasa yang

nilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan

dalam

melaksanakan

program

dan

kegiatan

pemerintahan/ SKPD dan memperhatikan kebijakan

penetapan batas minimal kapitalisasi (Capitalization

Threshold)

b)

Pelayanan jasa yang dilaksanakan secara outsourcing

dikriteriakan

sebagai

jasa

dari

pihak

ketiga,

dialokasikan belanja barang dan jasa, diantaranya :

-

Jasa kebersihan/ cleaning service/ petugas sampah.

-

Jasa keamanan/ Linmas.

-

Jasa pengemudi.

-

Jasa pertukangan.

- Jasa keahlian tertentu.

c)

Penganggaran belanja modal yang akan diserahkan

kepemilikannya kepada pihak ketiga/ masyarakat pada

tahun anggaran berkenaan, dialokasikan pada belanja

barang dan jasa.

d)

Biaya pemeliharaan waj ib dianggarkan sesuai standar

pelayanan dan usia pakai sarana dan prasarana yang

dioperasikan

atau

telah

dibangun

dapat

dipertahankan. Batasan biaya pemeliharaan yang

dianggarkan pada belanja barang jasa adalah yang

mempunyai

nilai

RAB

di

bawah

Capitalization

Threshold.


(22)

e)

Belanj a pemeliharaan yang dilaksanakan secara

swakelola pengalokasian anggarannya dirinci sesuai

kebutuhan belanja, yaitu untuk upah pada kode

rekening jasa pertukangan dan untuk material pada

kode

rekening

bahan/ material.

Sedangkan

pemeliharaan yang dilaksanakan secara kontraktual

dialokasikan anggarannya pada kode rekening belanja

pemeliharaan.

f)

Belanj a pemeliharaan yang dialokasikan pada belanja

pemeliharaan dapat bersifat standby, dimana dalam

penggunaannya harus diawali dengan adanya survey

untuk menentukan besaran RAB guna penentuan nilai

paket pengadaannya dengan tetap berpedoman pada

ketentuan nomor 3 di atas.

g)

Belanj a Perjalanan Dinas memperhatikan Surat Edaran

Walikota Nomor: 090/ 2.176 tanggal 13 September

2005 perihal Perjalanan Dinas ke Luar Kota, dimana

biaya

perjalanan

dinas

direncanakan

seefisien

mungkin dengan melakukan pengendalian perjalanan

dinas. Sedangkan perjalanan dinas dalam rangka studi

banding/ kunjungan kerja diatur sesuai ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.

h)

Dalam rangka peningkatan akuntabilitas penggunaan

biaya perjalanan dinas, penerapan pengganggaran

dan pelaksanaan perjalanan dinas berdasarkan prinsip

kebutuhan nyata (at cost) akan dilakukan secara

bertahap.

Perubahan

secara

bertahap

tersebut

dilakukan dengan memadukan komponen-komponen

yang sudah dapat diperlakukan secara at cost dan

yang masih diberikan secara lumpsum/ paket.

i)

Tata cara penganggaran dan pelaksanaan perjalanan

dinas untuk kegiatan yang mengikutsertakan personil

non PNS (seperti staf khusus, murid teladan,

kelompok

masyarakat,

pengrajin

UMKM)

menggunakan belanja perjalanan dinas, dengan

mengacu pada ketentuan yang berlaku.

7)

Belanj a Modal

a)

Belanj a modal digunakan untuk pengeluaran dalam

rangka

pengadaan

aset

tetap

berwujud

yang

mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 (dua belas)


(23)

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 23

pemerintahan/ SKPD, antara lain memiliki kriteria

sebagai berikut :

(1)

Masa manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan;

(2)

Merupakan objek pemeliharaan;

(3)

Jumlah nilai rupiahnya material sesuai dengan

kebijakan batasan Capitalization Threshold.

b)

Sesuai ketentuan Pasal 53 Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 59 Tahun 2007 yang dianggarkan pada

belanja modal adalah sebesar harga beli/ bangunan

aset ditambah seluruh belanja yang terkait dengan

pengadaan/ pembangunan aset sampai aset tersebut

siap digunakan.

c)

Biaya pendukung proses pengadaan barang/ jasa

dalam

rangka

memperoleh

aset/ inventaris/ modal

dikapitalisasi dalam nilai belanj a modal dimaksud dan

dianggarkan pada kode rekening belanja modal yang

bersangkutan.

d)

Biaya yang dikapitalisasi dalam nilai belanj a modal

tersebut dianggarkan pada kode rekening belanja

modal

yang

bersangkutan.

Biaya

yang

dapat

dikapitalisasi antara lain :

(1)

Honor

panitia/ pejabat

pengadaan,

pejabat

pembuat komitmen, PPTK, PTK, PPP, direksi

lapangan, tim survey, tim teknis, tim administrasi.

(2)

Biaya ATK, dokumentasi, pengumuman lelang,

penggandaan, makan minum rapat.

(3)

Biaya perjalanan dinas dalam rangka proses

pengadaan.

(4)

Biaya

konsultan

perencana

dan

konsultan

pengawas.

(5)

Biaya pemindahan sementara.

(6)

Biaya

penghapusan

aset.

Apabila

dalam

pelaksanaan pembangunan gedung/ bangunan/

konstruksi diperlukan adanya biaya penghapusan

aset, maka waj ib dialokasikan anggarannya oleh

SKPD

yang

melaksanakan

kegiatan

dan

dikapitalisasi dalam nilai belanja modal.

(7)

Biaya pengosongan lahan yang akan dibangun

gedung/ aset.


(24)

c. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

Arah kebijakan penerimaan pembiayaan daerah Kota

Surakarta, yaitu realisasi SI LPA Tahun 2012 diprediksi sebesar

Rp.33,070,519,000 akan disesuaikan penganggarannya dalam

Perubahan APBD Tahun Anggaran 2012 sesuai hasil audit BPK

atas perhitungan APBD 2011.

TABEL I I I .14

REALI SASI DAN PROYEKSI PEMBI AYAAN DAERAH

TAHUN 2009 S.D TAHUN 2013

No Uraian

Jumlah Realisasi Tahun

2009

Realisasi Tahun 2010

Tahun Berjalan 2011

Proyeksi/ Target pada

tahun 2012

Proyeksi/ Target pada tahun 2013

3.1 Penerimaan pembiayaan

3.1.1 Sisa lebih perhitungan anggaran t ahun sebelumnya (SI LPA)

42,091,119,779 19,956,619,185 19.352.438.469 38.649.064.000 15.000.000.000

3.1.2 Pencairan dana cadangan

0 0 0 0 0

3.1.3 Hasil penj ualan kekayaan daerah yang dipisahkan

0 0 0 0 0

3.1.4 Penerimaan pinjam an daerah

- - 8.100.000.000 32.441.000.000 0

3.1.5 Penerimaan kembali pemberian pinj aman

288,605,300 262,869,300 0 0 450.000.000

3.1.6 Penerimaan piut ang daerah

0 0 0

3.1.7 Penerimaan dari Pihak Ketiga

721,646,875 825,560,150 3.947.221.862 3.947.221.862 800.000.000

JUMLAH PENERI MAAN PEMBI AYAAN

43,10 1,37 1,95 4 21,04 5,04 8,63 5 59.52 2.22 5.33 1 75.552 .550 .000 16.25 0.00 0.00 0

3.2 Pengeluaran Pembiayaan

3.2.1 Pembentukan dana cadangan

0 0 0 0 0

3.2.2 Penyertaan modal (I nvestasi) daerah

195,000,000 2,000,000,000 3,161,000,000 1.000.000.000 3.000.000.000 3.2.3 Pembayaran pokok

utang

3,590,041,509 6,950,332,903 3.097.674.000 19.314.372.000 12.965.136.000 3.2.4 Pemberian pinjam an

daerah

678,500,000 401,500,000 662,000,000 662.000.000 625.000.000 3.2.5 Pengem balian Kepada

Pihak Ketiga

353,918,409 419,944,163 3.947.221.862 3.947.221.000 750.000.000

JUMLAH PENGELUARAN PEMBI AYAAN

4,817 ,459 ,918 9,771 ,777 ,066 10.86 7.89 5.86 2 25.47 6.15 8.00 0 17.30 0.00 0.00 0

JUMLAH PEMBI AYAAN NETTO

38,283,912,036 11,273,271,569 48.654.329.469 50.076.392.000 -1.050.000.000


(25)

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I I - 25

TABEL I I I .15

PROYEKSI PENERI MAAN PEMBI AYAAN DAERAH

KOTA SURAKARTA

No Uraian Proyeksi Tahun 2 011

( Rp)

1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya 43.959.738.469

1.1. Pelampauan Penerimaan PAD -

1.2. Pelampauan penerimaan Dana Perimbangan -

1.3. Pelampauan penerimaan lain-lain Pendapat an Daerah yang Sah -

1.4. Sisa Penghem atan Belanj a atau akibat lainnya -

1.5. Kewajiban kepada pihak ketiga sam pai dengan akhir tahun belum t erselesaikan -

1.6. Kegiatan lanj ut an -

2 Pencairan Dana Cadangan -

2.1. Pencairan Dana Cadangan -

3 Hasil Penj ualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan -

3.1. Hasil penj ualan perusahaan milik daerah/ BUMD -

3.2. Hasil penj ualan aset milik pemerintah daerah yang dikerj asam akan dengan pihak ketiga

-

4 Penerimaan Pinjam an Daerah 8.100.000.000

4.1. Penerimaan Pinjam an Daerah dari Pemerint ah -

4.2. Penerimaan Pinjam an Daerah dari pemerintah daerah lain -

4.3. Penerimaan Pinjam an Daerah dari lembaga keuangan bank -

4.4. Penerimaan Pinjam an Daerah dari lembaga keuangan bukan bank -

4.5 Penerimaan hasil penerbitan obligasi daerah -

5 Penerimaan kembali pem berian pinj aman -

5.1. Penerimaan kembali penerim aan pinj aman -

6 Penerimaan Piut ang Daerah -

6.1. Penerimaan piut ang daerah dari pendapatan daerah -

6.2. Penerimaan piut ang daerah dari pem erint ah -

6.3. Penerimaan piut ang daerah dari pem erint ah daerah lain -

6.4. Penerimaan piut ang daerah dari lem baga keuangan bank -

6.5. Penerimaan piut ang daerah dari lem baga keuangan bukan bank -

Sumber : Hasil Analisis Bappeda Kota Surakarta, 2011.

Secara rinci kebij akan pembiayaan Kota Surakarta tahun

2012 adalah sebagai berikut:

1)

Penerimaan Pembiayaan

a)

Penerimaan dari sisa lebih perhitungan anggaran

tahun lalu (SI LPA) dihitung hanya menampung sisa

anggaran dari kegiatan yang tidak dapat terserap

kegiatannya.

b)

Penerimaan

pinjaman

daerah

untuk

mendanai

tahapan pembangunan RSUD pada tahun 2012.

2)

Pengeluaran Pembiayaan

Pembayaran hutang pokok dialokasikan sesuai kewaj iban

jatuh tempo tahun 2012.


(26)

BAB I V

PRI ORI TAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

KOTA SURAKARTA

Prioritas

Pembangunan

Daerah

yaitu

tema

atau

agenda

pembangunan pemerintah daerah tahunan yang menjadi benang

merah/ tonggak capaian antara (milestones) menuju sasaran 5 (lima)

tahunan dalam RPJMD melalui rencana program pembangunan daerah

tahunan. Suatu prioritas pembangunan merupakan jawaban atas sasaran

pembangunan daerah dalam suatu pernyataan yang mengandung

komponen program prioritas atau gabungan program prioritas.

Suatu prioritas pembangunan daerah pada dasarnya (berisi)

program-program unggulan SKPD (terpilih) yang paling tinggi relasinya

(leading indicators) bagi tercapainya target sasaran pembangunan daerah

tahun rencana. Dalam menentukan prioritas pembangunan, terlebih

dahulu dilakukan identifikasi permasalahan pembangunan daerah yang

bersifat internal maupun eksternal. Setelah diketahui faktor penyebab

atau pemicu secara internal maupun eksternal kemudian dapat disusun

prioritas dan sasaran pembangunan beserta program prioritas.

Dengan demikian, suatu program pembangunan daerah merupakan

program atau sekumpulan program unggulan kepala daerah yang

berhubungan dengan janji politik kepala daerah pada saat pilkada dan

hasil perumusan teknokratis terkait.

Tidak semua program prioritas dapat menjadi prioritas pembangunan

daerah, menyangkut keterbatasan anggaran dan identifikasi masalah.

Suatu prioritas pembangunan dimasa lalu yang telah berhasil dicapai,

tidak lagi diprioritaskan dimasa berikutnya, walau tetap harus dijaga

kesinambungannya (performance maintenance).

Suatu prioritas pembangunan daerah juga dapat dikategorikan

sebagai operasionalisasi dari tujuan strategik daerah mengingat urgensi

daya ungkit pada kesejahteraan dan cakupan pembangunannya. Sebagai

suatu strategic, pengelolaan kinerja menjadi faktor utama bagi

kepemimpinan daerah.

Perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah serta indikasi

prioitas kegiatannya, juga memperhatikan apa yang diusulkan oleh SKPD

berdasarkan prakiraan maju pada RKPD tahun sebelumnya.

Metodologi penyusunan prioritas, dengan memperhatikan beberapa

kriteria, antara lain:


(27)

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I V- 2

1.

Korelasinya t erhadap pencapaian prioritas dan sasaran pembangunan

nasional, sepert i terhadap MDGs, Standar Pelayanan Minimal,

pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja.

2.

Korelasinya terhadap pencapaian visi dan misi Kepala Daerah yang

dituangkan dalam RPJMD,

3.

Korelasinya terhadap pengembangan sektor/ bidang yang terkait

keunggulan kompetitif daerah.

4.

Korelasinya terhadap isu strategis daerah.

A. Tujuan dan Sasaran Pembangunan

Berdasar pada tujuan pembangunan tahun kedua dalam dokumen

RPJP Daerah Kota Surakarta, tujuan yang akan dicapai dalam

dokumen RPJM Daerah Tahun 2010 – 2015 yang pada dasarnya

merupakan penjabaran dari setiap misi yang lebih spesifik dan terukur

sebagai upaya untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan jangka

menengah. Sesuai Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2010 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Surakarta Tahun

2010 – 2015, tujuan pembangunan jangka panjang tahun 2005-2025

adalah

Surakarta Kota Budaya, Mandiri, Maju, dan Sejahtera

.

Untuk melaksanakan Visi – Misi Walikota – Wakil Walikota terpilih

Tahun 2010 – 2015, maka ditetapkan tujuan dan sasaran

pembangunan daerah Kota Surakarta selama 5 ( lima) tahun (2010 –

2015) dengan uraian sebagai berikut:

TABEL I V.1

HUBUNGAN MI SI DAN TUJUAN/ SASARAN PEMBANGUNAN

NO

VI SI / MI SI

TUJUAN

SASARAN

Misi :

2.

1.

Mengembangkan dan

meningkatkan ekonomi

kerakyatan melalui

pengembangan sektor riil,

pemberdayaan Usaha

Mikro, Kecil, Menengah

dan Koperasi (UMKMK)

dengan fasilitasi kredit,

menuntaskan penataan

PKL, melanjutkan program

revitalisasi pasar

tradisional, meningkatkan

kemampuan manajemen

pedagang pasar serta

1. Mengembangkan sektor

riil pada Usaha Mikro,

Kecil, Menengah dan

Koperasi (UMKMK)

untuk semua sektor

usaha.

a.

Meningkatnya kemandirian

Usaha Mikro, Kecil,

Menengah dan Koperasi

(UMKMK).

b.

Meningkatnya daya saing

Usaha Mikro, Kecil,

Menengah dan Koperasi

(UMKMK).


(28)

NO

VI SI / MI SI

TUJUAN

SASARAN

mempromosikan

keberadaan pasar dan

pedagang.

2.

Mengembangkan

lembaga pembiayaan

Badan Usaha Milik

Masyarakat (BUMM).

a.

Terbentuknya BUMM di 51

kelurahan.

b.

Pengelolaan dan

Pembinaan BUMM di 51

kelurahan.

c.

Semakin meningkatnya

pemberdayaan ekonomi

masyarakat melalui fasilitasi

pendirian, pelatihan

keterampilan dan bantuan

pembiayaan/ modal.

3.

Menata Pedagang Kaki

Lima (PKL)

a.

Semakin tertatanya atau

adanya revitalisasi ruang

publik kota.

b.

Memberdayakan PKL

sebagai potensi ekonomi

kerakyatan.

4.

Merevitalisasi pasar

tradisional.

a.

Meningkatnya sarana dan

prasarana pasar

tradisional.

b.

Semakin meningkatnya

manajemen pengelolaan

pasar tradisional.

c.

Semakin meningkatnya

manajemen atau tata

kelola dari para pelaku

atau pedagang pasar

tradisional.

d.

Semakin meningkatnya

keamanan dan ketertiban

pasar tradisional.

5.

Menyelenggarakan

promosi pedagang dan

pasar tradisional.

a.

Semakin berkembangnya

jejaring pasar tradisional.

b.

Terbentuknya kerjasama

antara retail dan pedagang

pasar tradisional.

c.

Meningkatnya intensitas

promosi baik kualitas dan

kuantitas.

6.

Semakin

berkembangnya potensi

ekonomi mikro

masyarakat.

a.

Pengembangan pasar

krempyeng


(29)

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I V- 4

NO

VI SI / MI SI

TUJUAN

SASARAN

2.

Pengembangan budi

pekerti, tata krama dan

tata nilai budaya Jawa

melalui ranah pendidikan,

keteladanan,

penyelengaraan

event-event dan

program-program pendukung

lainnya.

1.

Mengembangkan budi

pekerti, tata krama, dan

perilaku berlandaskan

filosofi pengajaran tata

nilai Budaya Jawa

melalui pendidikan

formal, informal dan

nonformal.

a.

Semakin berkembangnya

tata nilai Budaya Jawa

yang melandasi budi

pekerti, tata krama, dan

perilaku melalui pendidikan

formal, informal dan

nonformal.

2.

Mengembangkan budi

pekerti dan tata krama

berlandaskan filosofi

pengajaran tata nilai

Budaya Jawa melalui

keteladanan perilaku

pejabat dan masyarakat

pada umumnya.

a.

Berkembangnya budi

pekerti, tata krama dan

perilaku berlandaskan

filosofi pengajaran tata nilai

Budaya Jawa dalam tata

kehidupan masyarakat Kota

Surakarta pada umumnya.

b.

Berkembangnya model

perumusan kebijakan

Pemerintah Kota dan cara

implementasi kebijakan

berlandaskan filosofi

pengajaran tata nilai

Budaya Jawa dalam

perilaku pejabat publik di

kota Surakarta.

3.

Melestarikan dan

mengembangkan

pengenalan karakter

Budaya Jawa dalam

adat dan seni budaya

di masyarakat mulai

dari kelurahan.

a. Meningkatnya pemahaman,

pengenalan dan kecintaan

pada adat dan seni Budaya

Jawa di masyarakat pada

umumnya dan generasi

muda pada khususnya,

dimulai dari kelurahan.

4.

Mengembangkan dan

melestarikan

penggunaan Bahasa

Jawa dalam

komunikasi secara

intensif.

a. Berkembangnya pemakaian

Bahasa Jawa dalam

komunikasi secara intensif

di kalangan pejabat,

masyarakat, dan generasi

muda pada khususnya.

5.

Mengembangkan

produk Budaya Jawa

sebagai daya tarik

wisata kota.

a. Meningkatnya popularitas

” wisata kota” , yaitu

kehidupan masyarakat

yang merefleksikan tata

nilai Budaya Jawa di

tingkat nasional dan

internasional sebagai daya

tarik wisata Kota


(1)

SKPD UPTD. Rumah Sewa

Urusan/ Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/ Kegiatan

Target Capaian Kinerja

Prakiraan Maju Tahun 2013 Kode

I ndikator Kinerja Program/ Kegiatan Rencana Tahun 2012

Lokasi Kebutuhan Dana /

Pagu I ndikatif

Catatan Penting

Kebutuhan Dana / Pagu I ndikatif Program Pada Setiap SKPD

00.00

Tersedianya Dana Penyediaan Jasa Surat Menyurat

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

00.00.01

1 00.00.01.01

Th

Penyediaan Jasa Surat Menyurat 1.250.000

Penyediaan jasa surat menyurat UPTD Rumah Sewa DPU 1.750.000

Kota Surakarta

EB E 1

00.00.01.02

Th

Penyediaan Surat Kabar / Majalah 1.200.000

Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik UPTD Rumah Sewa DPU 1.300.000

Kota Surakarta

EB E 1

00.00.01.08

Th Penyediaan Alat Kebersihan, Bahan Pembersih dan

Jasa Kebersiahan Kantor

5.860.000

Penyediaan jasa kebersihan kantor UPTD Rumah Sewa DPU 6.000.000

Kota Surakarta

EB E 1

00.00.01.10

Th

Penyediaan Alat Tulis Kantor 5.500.000

Penyediaan alat tulis kantor UPTD Rumah Sewa DPU 6.000.000

Kota Surakarta

EB E 1

00.00.01.11

Th

Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 1.000.000

Penyediaan barang cetakan dan penggandaan UPTD.Rumah Sewa EB F 0

1 00.00.01.12

Th

Penyediaan Lampu dan Perlengkapan instalasi listrik 5.000.000 Penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan

bangunan kantor

5.750.000 UPTD Rumah Sewa DPU

Kota Surakarta

EB E 1

00.00.01.17

Th Penyediaan Makan dan Minum Rapat, Sosialisasi,

Konsulidasi dan Koordinasi

2.000.000

Penyediaan makanan dan minuman UPTD Rumah Sewa DPU 2.500.000

Kota Surakarta

EB E

Tersedianya Dana dalam menunjang peningkatan sarana dan prasarana lingkungan Rusunaw a

Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

00.00.02

5 00.00.02.07

Keg Pembuatan Pos Satpam Rusunawa Jurug dan

Kerkov, Pembuatan Playground Rusunawa jurug dan Kerkov, Pembuatan Sumur Dalam dan Perlengkapannya Kerkov, Pengadaan

Penyambungan Listirk 50 KVA Rusunawa Kerkov

400.000.000

Pengadaan perlengkapan gedung kantor UPTD Rumah Sewa DPU 650.000.000

Kota Surakarta

EB E

1 00.00.02.42

Keg Perbaikan Sarana dan Prasarana Bangunan Gedung

Rusunawa Begalon I I dan Rusunawa Semanggi

398.800.000

Rehabilitasi sedang/ berat gedung kantor UPTD Rumah Sewa DPU 400.000.000

Kota Surakarta

EB E

JUMLAH 820.610.000

456 V -


(2)

SKPD UPTD. TERMI NAL

Urusan/ Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/ Kegiatan

Target Capaian Kinerja

Prakiraan Maju Tahun 2013 Kode

I ndikator Kinerja Program/ Kegiatan Rencana Tahun 2012

Lokasi Kebutuhan Dana /

Pagu I ndikatif

Catatan Penting

Kebutuhan Dana / Pagu I ndikatif Program Pada Setiap SKPD

00.00

Peningkatan pelayanan aparatur Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

00.00.01

1 00.00.01.01

Lump

Peningkatan kinerja 1.500.000

Penyediaan jasa surat menyurat Kota Surakarta EB E 0

1 00.00.01.02

Lump

Peningkatan kinerja 103.220.000

Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Kota Surakarta EB E 0

1 00.00.01.03

Lump

Peningkatan kinerja kantor terminal 20.000.000

Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor Kota Surakarta EB E 0

1 00.00.01.08

Lump

Kebersihan kantor terjaga 243.640.000

Penyediaan jasa kebersihan kantor Kota Surakarta EB E 0

1 00.00.01.09

Lump

Peningkatan kinerja 14.672.000

Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja Kota Surakarta EB E 0

1 00.00.01.10

Lump

Peningkatan kinerja kantor terminal 24.000.000

Penyediaan alat tulis kantor Kota Surakarta EB E 0

1 00.00.01.11

Lump

Peningakatan kinerja 24.000.000

Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Kota Surakarta EB E 0

1 00.00.01.12

Lump Tersedianya komponen listrik dan penerangan

bangunan kantor

7.000.000 Penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan

bangunan kantor

0

Kota Surakarta EB E

1 00.00.01.13

Lump

Peningkatan peralatan dan perlengkapan kantor 25.000.000

Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor Kota Surakarta EB E 0

1 00.00.01.17

Lump

Peningkatan kinerja pegawai 62.000.000

Penyediaan makanan dan minuman Kota Surakarta EB E 0

1 00.00.01.18

Lump

Peningkatan kinerja 6.000.000

Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah Kota Surakarta EB E 0

1 00.00.01.19

Lump

Peningkatan kinerja pegawai 891.822.000

Penyediaan jasa tenaga honorer / THL Kota Surakarta EB E 0

Peningkatan sarana dan prasarana transportasi

Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

00.00.02

1 00.00.02.22

Lump

Terawatnya bangunan terminal 113.300.000

Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor Kota Surakarta EB E 0

Perhubungan

01.07

457 V -


(3)

Urusan/ Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/ Kegiatan

Target Capaian Kinerja

Prakiraan Maju Tahun 2013 Kode

I ndikator Kinerja Program/ Kegiatan Rencana Tahun 2012

Lokasi Kebutuhan Dana /

Pagu I ndikatif

Catatan Penting

Kebutuhan Dana / Pagu I ndikatif Tersedianya prasana dan fasilitas

perhubungan Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas

Perhubungan

01.07.15

1 01.07.15.01

Lump Pembuata DED untuk perluasan dan pembangunan

terminal

100.000.000 Perencanaan pembangunan prasaranan dan fasilitas

perhubungan

0

Kota Surakarta BI .0 E

1 01.07.15.07

Keg ( Penertiban kelengkapan bus dalam dan luar

terminal serta pengelolaan pendapatan LBM ( Loket Bus Malam )

263.160.000

Peningkatan pengelolaan terminal angkutan darat Kota Surakarta BI .0 E 0

Peningkatan dan perbaikan pelayanan di bidang transportasi

Program peningkatan pelayanan angkutan

01.07.17

1 01.07.17.06

Keg Operasi keamanan dan ketertiban di lingkungan

terminal

59.680.000 Kegiatan penciptaan keamanan dan kenyamanan

penumpang dilingkungan treminal

0

Kota Surakarta BI .0 E

1 01.07.17.11

Lump Terwujudnya survey potensi retribusi jasa usaha

terminal dan konsultan

100.000.000 Pengumpulan dan analisis data base pelayanan jasa

angkutan

0

Kota Surakarta BI .0 E

1 01.07.17.12

Lump

Terawatnya CCTV 57.212.000

Pengembangan sarana dan prasarana pelayanan jasa nagkutan

0

Kota Surakarta BI .0 E

Peningkatan pelayanan di bidang transportasi

Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan

01.07.18

1 01.07.18.01

Lump Terbangunnya terminal yang memenuhi kebutuhan

pelayanan terminal type A

16.000.000.000

Pembangunan gedung terminal Kota Surakarta BI .0 E 0

JUMLAH 18.116.206.000

JUMLAH PAGU I NDI KATI F 2012 681.908.061.150

WALI KOTA SURAKARTA

JOKO WI DODO

458 V -


(4)

APBD

CSR

1

DINAS KOM UNIKASI DAN INFORM ATIKA

Program Pelaynanan

Administrasi

Perkantoransarana Aparatur

Penyediaan jasa kom unikasi,

sum ber daya air dan list rik

Penyediaan bandw idt h

int ernet selam a 5 t ahun dari

Kleco sam pai Panggung

(WHUZZ Net / PT. Indom aya)

240,000,000

0

240,000,000

240,000,000

0

240,000,000

2

DINAS PENGELOLAAN PASAR

Program Pembinaan

Pedagang Kaki Lima dan

Asongan

Kegiat an penat aan t em pat

berusaha bagi pedagang kaki

lim a dan asongan

Pem bangunan shelt er Jl.

M ent eri Supeno, pengadaan

gerobak, m eja, payung PKL

(PT. SOSRO)

660,000,000

100,000,000

560,000,000

660,000,000

100,000,000

560,000,000

900,000,000

100,000,000

800,000,000

TOTAL

TOTAL

TOTAL

SUM BER PENDANAAN LAIN

NO

PROGRAM / KEGIATAN

SUB KEGIATAN

JUM LAH

ANGGARAN

SUM BER ANGGARAN


(5)

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB VI - 1

BAB VI

PENUTUP

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Surakarta Tahun

2012 merupakan acuan bagi instansi pemerintah daerah, dunia usaha dan

masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan. Agar tercapai sinergitas

dalam

pelaksanaan

pembangunan

daerah,

perlu

disusun

kaidah

pelaksanaan sebagai berikut:

1.

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan seluruh stakeholders

pembangunan

termasuk

masyarakat

luas

dan

dunia

usaha

berkewajiban untuk melaksanakan program – program RKPD Tahun

2012 dengan sebaik-baiknya.

2.

RKPD menjadi pedoman dalam penyusunan Kebijakan Umum

Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)

APBD Tahun Anggaran 2012 untuk disepakati bersama antara

Pemerintah Kota dan DPRD Kota Surakarta sebagai pedoman

menyusun RAPBD Kota Surakarta Tahun Anggaran 2012.

3.

Agar tercapai sinkronisasi dan sinergitas pelaksanaan setiap program

dan kegiatan baik yang bersumber dari APBD Kota Surakarta maupun

dari APBD Provinsi Jawa Tengah, APBN/ BLN dan Coorporate Social

Responsibility (CSR), maka setiap SKPD agar menyusun Rencana Kerj a

Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Tahun 2012 dengan

mengacu pada RKPD 2012.

4.

Masyarakat

luas

dapat

berperan

serta

seluas-luasnya

dalam

perencanaan dan perumusan kebijakan pembangunan daerah.

Berkaitan dengan pendanaan pembangunan, masyarakat luas dan

dunia usaha juga dapat berperan serta dalam pembangunan yang

direncanakan melalui program – program pembangunan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Masyarakat

luas juga dapat berperan serta untuk melakukan monitoring terhadap

pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan daerah sesuai

dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

5.

Dalam membuat Renja SKPD, SKPD wajib melakukan penjaringan

aspirasi masyarakat dan dunia dunia usaha dalam forum – forum

konsultasi, dengar pendapat publik (public hearing), dan forum lintas

pelaku sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.

6.

Pada akhir tahun anggaran 2012, setiap SKPD wajib melakukan

evaluasi pelaksanaan kegiatan, meliputi evaluasi terhadap pencapaian


(6)

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB VI - 2

sasaran kegiatan yang ditetapkan dalam RKPD Tahun 2012 dan RPJMD

Kota Surakarta Tahun 2010 – 2015, maupun kesesuaiannya dengan

rencana alokasi anggaran yang ditetapkan dalam APBD/ APBD

Provinsi/ APBN, serta kesesuaiannya dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

7.

Guna terciptanya efisiensi dan efektivitas pelaksanaan Rencana Kerja

Pemerintah Daerah Tahun 2012, Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah (Bappeda) berkewaj iban untuk melakukan pemantauan

terhadap penjabaran dan sinergitas RKPD tahun 2012 ke dalam

Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja – SKPD) ,

Kebijakan Umum Anggaran serta Prioritas dan Plafon Anggaran

Sementara (PPAS) APBD tahun 2012 yang memuat prioritas dan pagu

indikatif SKPD Tahun 2012.