faktor faktor alasan ibu mengganti kontrasepsi pil dengan kontrasepsi suntik di puskesmas kti kebidanan

Solusi mencari KTI Kebidanan tercepat di internet hanya di
http://kti-skripsi.com/
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejak Pelita V (1989 – 1994) Program Keluarga Berncana (KB) adalah
gerakan masyarakat yang menghimpun dan mengajak segenap potensi masyarakat
untuk berpartisipasi aktif dalam melembagakan dan membudayakan Norma
Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) dalam rangka meningkatkan
mutu dan Sumber Daya Manusia Indonesia. Hasil sensus penduduk tahun 1990
menunjukan bahwa gerakan KB Nasional telah berhasil merampungkan landasan
pembentukan keluarga kecil, dalam rangka pelembagaan dan pembudayaan
NKKBS. (Wiknjosostro, 1999 : 902).
Program Keluarga Berencana nasional bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil yang bahagia
sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk, melalui
usaha untuk penurunan tingkat kelahiran penduduk dengan peningkatan jumlah
dan kelestarian akseptor dan usaha untuk membantu peningkatan kesejahteraan
ibu dan anak, perpanjangan harapan hidup, menurunnya tingkat kematian bayi dan
balita, serta menurunnya kematian ibu karena kehamilan dan persalinan.
(Hartanto H, 2002 : 388).

Searah dengan GBHN 1999 yang dijabarkan dalam Propenas (2000)
program KB Nasional di Propinsi Lampung telah menunjukan perkembangan.
Berdasarkan hasil SDKI 2000 – 2003, angka TFR Propinsi Lampung adalah 2,7
hal ini menunjukan masih diatas rata-rata TFR Nasional 2,6. Tetapi dibandingkan

1

2

dengan TFR Propingsi Lampung hasil SDKI 1997 yaitu 2,91 menujukan
penurunan 0,21 point. Menurunnya angka fertilitas tersebut didorong antara lain
oleh meningkatnya tingkat pendidikan wanita, penundaan usia perkawinan dan
usia melahirkan, serta bertambah panjangnya jarak antara kelahiran anak.
(BKKBN, 2004 : 9).
Adapun pengguna konstrasepsi oleh peserta KB baru selama tahun 2003,
sangat didominasi oleh suntikan 50,36 prosen, pil 40,90 prosen, IUD 2,67 prosen,
MOW 0,22 prosen, Implan 4,30 prosen, Kondom 1,37 prosen dan MOP 0,03
prosen. Sedangkan pada tahun 2003 peserta KB baru yang menggunakan
kontrasepsi suntikan meningkat sebanyak 50,35 prosen yang sebelumnya 49,52
prosen tahun 2002. Pengguna kontrasepsi pil menurun dari 42,37 prosen menjadi

40,90 prosen pada tahun 2003. (BKKBN, 2004 : 10).
Angka cakupan hasil pelayanan peserta KB yang berada di Kabupaten
Lampung Utara adalah : IUD 2,35 prosen, MOP 0,13 prosen, MOW 0,44 prosen,
Implan 5,35 prosen, Suntik 40,51prosen, pil 41,07 prosen dan Kondom 2,15
prosen. (BKKBN, 2004).
Berdasarkan hasil prasurvey yang penulis lakukan di Puskesmas Bukit
Kemuning Kabupaten Lampung Utara, jumlah akseptor KB baru periode Januari
2003 sampai Januari 2004 kontrasepsi suntik sejumlah 193 orang (65,64 prosen)
dan kontrasepsi pil sejumlah 51 orang (17,34 prosen). Dan ada 47 akseptor yang
berganti cara dari kontrasepsi pil menjadi kontrasepsi suntik.

3

Mengacu pada hal tersebut diatas, maka penulis mencoba melakukan
penelitian melalui wawancara kepada sejumlah wanita usia subur di Puskesmas
Bukit Kemuning, yang mengganti kontrasepsi pil dengan kontrasepsi suntik.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian pada latar belakang masalah, maka diperoleh rumusan masalah
dalam penelitian ini yaitu “apakah faktor-faktor yang menyebabkan ibu menganti
kontrasepsi pil dengan kontrasepsi suntik ?”.

C. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam masalah ini penulis membatasi ruang lingkup penelitian dengan :
1. Jenis penelitian

: Deskriptif

2. Subjek penelitian : Ibu-ibu

yang

mengganti

kontrasepsi

pil

dengan

kontrasepsi suntikan.
3. Objek penelitian : Faktor-faktor alasan ibu mengganti kontrasepsi pil dengan

kontrasepsi suntik.
4. Lokasi penelitian : Puskesmas Bukit Kemuning, Kabupaten Lampung Utara.
5. Waktu penelitian : Bulan Mei – Juni 2004
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mendapatkan gambaran tentang alasan ibu-ibu akseptor KB pil berubah
menjadi akseptor KB suntik.

4

2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya alasan ibu mengganti kontrasepsi pil dengan kontrasepsi
suntik ditinjau dari faktor usia.
b. Diketahuinya alasan ibu mengganti kontrasepsi pil dengan kontrasepsi
suntik ditinjau dari faktor pendidikan.
c. Diketahuinya alasan ibu mengganti kontrasepsi pil dengan kontrasepsi
suntik ditinjau dari faktor ekonomi.
d. Diketahuinya alasan ibu mengganti kontrasepsi pil dengan kontrasepsi
suntik ditinjau dari faktor parietas.
e. Diketahuinya alasan ibu mengganti kontrasepsi pil dengan kontrasepsi

suntik ditinjau dari faktor efek samping.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti : untuk meningkatkan dan menambah pengetahuan serta
pengalaman agar lebih memahami dan mengerti hal-hal yang berhubungan
dengan alasan ibu yang mengganti kontrasepsi pil dengan kontrasepsi suntik.
2. Bagi tenaga kesehatan : untuk evaluasi pelayanan kepada pasangan usia subur
yang berhubungan dengan kontrasepsi.
3. Bagi pasangan usia subur : agar menambah pengetahuan tentang keuntungan,
efek samping dari kontrasepsi suntik.