Keterbukaan Informasi Yang Perlu Diketahui Publik [PGAS ]
No Surat/Pengumuman
013000.S/HM.01.00/SPER/2013
Nama Perusahaan
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
Kode Emiten
PGAS
Lampiran
2
Tanggal dan Jam
01 Mar 2013 15:10:03
Perihal
Keterbukaan Informasi Yang Perlu Diketahui
Publik
Dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan Nomor X.K.1 Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam Nomor: Kep 86/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996 tentang Keterbukaan Informasi
Yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik dan Peraturan Bursa, PT Perusahaan Gas
Negara (Persero) Tbk memberitahukan bahwa pada tanggal 01 Mar 2013 , Perusahaan
mengalami peristiwa/memperoleh informasi/fakta penting yang mungkin dapat mempengaruhi
nilai Efek atau mempengaruhi keputusan investasi Pemodal yaitu berupa:
Lainnya:
Press Release - PGN Menyampaikan Laporan Keuangan Konsolidasi (Diaudit) untuk Tahun
Buku 2012
Dampak kejadian, informasi atau fakta penting tersebut terhadap Perseroan sebagai berikut:
Rincian Penjelasan Terlampir :
Dokumen ini merupakan dokumen resmi PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk yang tidak
memerlukan tanda tangan karena dihasilkan secara elektronik oleh sistem pelaporan secara
elektronik. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk bertanggung jawab penuh atas
informasi yang tertera di dalam dokumen ini.
Validation ID: e823032a8f-8b0371-4e0116-03a61a-7ea13fe1004bb443
1 Maret 2013
PGN MENYAMPAIKAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK
TAHUN BUKU 2012
(Jakarta, 1 Maret 2013) PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (”PGN” atau Perseroan) hari ini
menyampaikan
Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan
yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman, dan Surja (a member of
Kembali)
Ernst & Young Global).
Efektif pada tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan beberapa revisi Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) di Indonesia, baik secara prospektif maupun retrospektif, termasuk
penerapan
PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing,” di mana Perusahaan
mengubah mata uang penyajian laporan keuangan konsolidasian dari Rupiah menjadi Dolar Amerika
Serikat.
Oleh karena itu, laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2011 dan 1
Januari 2011/ 31 Desember 2010 dan laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan
arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
laporan
telah disajikan kembali.
Selama tahun 2012, PGN mencatatkan pendapatan usaha sebesar USD 2,58 miliar, meningkat 16 %
dari USD2,23 miliar di tahun 2011 dengan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
bertumbuh
menjadi USD 890,89 juta dari USD 680,80 juta di tahun 2011. PGN juga mencatatkan laba
usaha sebesar USD 1,02 miliar dan EBITDA sebesar USD 1,19 miliar.
Ringkasan Kinerja Keuangan PGN
Uraian
(dalam Jutaan USD)
Pendapatan
Laba Operasi
EBITDA
Laba yang dapat diatribusikan kepada
Pemilik entitas induk (Laba Bersih)
Tahun
2012
Tahun
2011
2.576
1.018
1.189
891
2.230
898
1.078
681
Pencapaian
kinerja keuangan ini terutama diperoleh dari volume penjualan gas pada usaha distribusi
selama tahun 2012 yang mencapai 807 MMSCFD (juta kaki kubik standar per hari), meningkat dari 795
di tahun 2011. Peningkatan volume penjualan ini sejalan dengan meningkatnya kemampuan
MMSCFD
pasokan PGN yang diiikuti dengan kemampuan penyerapan gas oleh pelanggan industri dan komersial.
Pada tahun
2012, Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menaikkan harga gas di hulu ke tingkat
harga keekonomian. Hal ini sejalan dengan kenaikan harga energi secara global dan bertujuan untuk
menstimulasi
produksi gas di Indonesia bagi kepentingan domestik. Kebijakan ini berdampak pada
kenaikan harga beli gas rata-rata PGN dari pemasok. Di tahun 2012, harga beli gas rata-rata dari pemasok
naik sebesar
61%. Sesuai dengan keputusan Menteri ESDM untuk mengintegrasikan penyesuaian harga
gas di sisi hulu dan hilir, PGN telah memberlakukan penyesuaian harga jual rata-rata kepada pelanggan
sebesar 24% per MMBtu mulai 1 September 2012.
Peningkatan pendapatan usaha di tahun 2012 juga didukung peningkatan pendapatan dari bisnis
transmisi.
Di tahun 2012, usaha transmisi PGN dan anak Perusahaan konsolidasi, PT Transgasindo,
meningkatkan pengaliran volume gas menjadi 877 MMScfd meningkat dari dari 845 MMSCFD di tahun
2011. Volume transmisi meningkat terutama disebabkan peningkatan volume pengaliran dari lapangan
Grissik melalui pipa transmisi milik PT Transgasindo dan sejak disalurkannya gas dari lapangan Grissik
untuk pembangkit listrik PLN di Muara Tawar melalui pipa transmisi SSWJ milik PGN.
Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di tahun 2012 meningkat dari USD 681 juta di
tahun 2011 menjadi USD 891 juta. Laba kurs - neto terjadi sebagai akibat menguatnya nilai tukar Dolar
Amerika Serikat terhadap mata uang asing. Laba perubahan wajar derivatif menjadi USD 65 juta di tahun
2012 juga berkontribusi pada peningkatan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada
tahun ini.
Ringkasan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Per 31 Desember 2012,
2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
Uraian
31 Desember
1 Januari 2011/
31 Desember
(dalam Jutaan USD)
2012
31 Desember
2011
2010
3.908
3.400
3.540
Aset
1.553
1.521
1.889
Liabilitas
2.355
1.879
1.651
Ekuitas
Sehubungan dengan status perseroan sebagai perusahaan publik dengan jumlah saham beredar sebesar
43% maka tingkat pajak penghasilan yang diberlakukan pada Perseroan untuk tahun 2012 adalah sebesar
20% setelah mendapatkan konfirmasi dari Direktorat Jenderal Pajak. Setoran untuk seluruh jenis pajak
PGN tahun buku 2012 sebesar USD 220 juta (Rp 2,13 triliun) memberikan kontribusi terhadap
pembangunan ekonomi nasional.
Dari aspek operasional, pasokan yang disalurkan di tahun 2012 mengalami kenaikan disebabkan
beberapa hal antara lain: tercapainya kesepakatan antara PGN dan pemasok gas dalam usaha
meningkatkan produktifitas lapangan sehingga dapat mengalirkan volume yang optimal bagi PGN, adanya
tambahan pasokan gas yang berasal dari lapangan Terang Sirasun Batur mulai akhir Mei 2012 bagi
pelanggan di wilayah Jawa Timur, serta mulai didistribusikannya sebagian gas dari hasil regasifikasi LNG
dari FSRU Jawa Barat yang dioperasikan oleh PT Nusantara Regas (perusahaan joint venture PGN
dengan Pertamina) bagi pelanggan di wilayah Jawa Barat.
Ringkasan Kinerja Operasional PGN
Uraian
12 Bulan
12 Bulan
(MMSCFD)
2012
2011
Volume gas:
795
807
‐ Distribusi
877
845
‐ Transmisi
90.364
89.054
Jumlah Pelanggan
Dari aspek pengembangan bisnis, PGN melanjutkan integrasi model bisinis di sisi hulu, infrastruktur dan
di sisi hilir yang telah dimulai sejak tahun 2011. Dalam bisnis hulu, PGN melalui PT Saka Energi Indonesia
menjajaki kelayakan investasi pada beberapa aset potensial dan kelayakan investasi dengan kepemilikan
minoritas di blok hulu serta aktif melakukan penjajakan terhadap potensi bisnis non-konvensional gas.
Pada bagian midstream rantai nilai gas, PGN melanjutkan pengembangan LNG di Indonesia dengan
mendirikan anak Perusahaan, PT PGN LNG Indonesia (”PGN LNG”) pada tanggal 26 Juni 2012. PGN juga
menambah moda transportasi gas dengan membangun LNG FSRU ke-2 di Lampung. Pembangunan
FSRU ini berdasarkan Kontrak Amended and Restated Lease, Operate and Maintenance Agreement
antara PGN dengan HOEGH dan Amended and Restated EPCIC Agreement antara PGN dengan PT
Rekayasa Industri yang ditandatangani pada tanggal 17 Oktober 2012. Pada tanggal 27 Februari 2013,
proses konstruksi FSRU telah memasuki tahap pembangunan bagian dasar kapal (keel laying) FSRU di
galangan kapal Hyundai Heavy Industri di Ulsan, Korea Selatan.
Kedepan, PGN LNG akan mengoperasikan terminal penerima dan regasifiaksi LNG terapung (LNG FSRU)
di Lampung dan mengusahakan pasokan LNG bagi FSRU Lampung untuk memenuhi permintaan gas di
wilayah Jawa Barat dan sekitar Lampung. PGN LNG telah menandatangani LNG Master Sales and
Purchase Agreement (“MSPA”) dengan beberapa pemasok LNG untuk mendapatkan pasokan dari spot
market. Namun demikian, masih dilakukan upaya untuk mendapatkan kontrak pasokan jangka panjang,
terutama dari pemasok di dalam negeri.
Pengembangan bisnis hilir melalui anak Perusahaan PT Gagas Energi Indonesia ("GEI") juga telah
memperluas akses pasar dan pasokan. GEI telah membantu penyediaan gas untuk kebutuhan pasokan
gas untuk Compressed Natural Gas, Stasiun Pengisi Bahan Bakar gas dan pemanfaatan sebagian gas
hasil regasifikasi LNG.
Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso mengatakan: “Pencapaian di tahun 2012 dan perkembangan
dari integrasi model bisnis semakin memperkuat fundamental PGN untuk terus melanjutkan usaha yang
menghasilkan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi PGN dan seluruh pemangku kepentingan.”
------------------------------------------------//------------------------------------------Siaran Pers ini dapat mengandung informasi proyeksi berdasar pada informasi saat ini dan ekspektasi perusahaan
yang meliputi berbagai risiko, ketidakpastian, dan asumsi. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan hasil yang dicapai
berbeda secara materiil, diantaranya adalah kondisi industri, harga minyak mentah dan harga gas bumi, kemampuan
perusahaan dan jangka waktu penyelesaian proyek baru, dan perubahan-perubahan di berbagai faktor. Jika satu
atau lebih dari risiko-risiko atau ketidakpastian-ketidakpastian tersebut benar-benar terjadi, atau jika asumsi-asumsi
yang ada terbukti tidak benar, maka hasil yang dicapai dapat berbeda dari yang telah diindikasikan.
013000.S/HM.01.00/SPER/2013
Nama Perusahaan
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
Kode Emiten
PGAS
Lampiran
2
Tanggal dan Jam
01 Mar 2013 15:10:03
Perihal
Keterbukaan Informasi Yang Perlu Diketahui
Publik
Dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan Nomor X.K.1 Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam Nomor: Kep 86/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996 tentang Keterbukaan Informasi
Yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik dan Peraturan Bursa, PT Perusahaan Gas
Negara (Persero) Tbk memberitahukan bahwa pada tanggal 01 Mar 2013 , Perusahaan
mengalami peristiwa/memperoleh informasi/fakta penting yang mungkin dapat mempengaruhi
nilai Efek atau mempengaruhi keputusan investasi Pemodal yaitu berupa:
Lainnya:
Press Release - PGN Menyampaikan Laporan Keuangan Konsolidasi (Diaudit) untuk Tahun
Buku 2012
Dampak kejadian, informasi atau fakta penting tersebut terhadap Perseroan sebagai berikut:
Rincian Penjelasan Terlampir :
Dokumen ini merupakan dokumen resmi PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk yang tidak
memerlukan tanda tangan karena dihasilkan secara elektronik oleh sistem pelaporan secara
elektronik. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk bertanggung jawab penuh atas
informasi yang tertera di dalam dokumen ini.
Validation ID: e823032a8f-8b0371-4e0116-03a61a-7ea13fe1004bb443
1 Maret 2013
PGN MENYAMPAIKAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK
TAHUN BUKU 2012
(Jakarta, 1 Maret 2013) PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (”PGN” atau Perseroan) hari ini
menyampaikan
Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2012 dan 2011 (Disajikan Kembali) dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan
yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman, dan Surja (a member of
Kembali)
Ernst & Young Global).
Efektif pada tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan beberapa revisi Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) di Indonesia, baik secara prospektif maupun retrospektif, termasuk
penerapan
PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing,” di mana Perusahaan
mengubah mata uang penyajian laporan keuangan konsolidasian dari Rupiah menjadi Dolar Amerika
Serikat.
Oleh karena itu, laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2011 dan 1
Januari 2011/ 31 Desember 2010 dan laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan
arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
laporan
telah disajikan kembali.
Selama tahun 2012, PGN mencatatkan pendapatan usaha sebesar USD 2,58 miliar, meningkat 16 %
dari USD2,23 miliar di tahun 2011 dengan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
bertumbuh
menjadi USD 890,89 juta dari USD 680,80 juta di tahun 2011. PGN juga mencatatkan laba
usaha sebesar USD 1,02 miliar dan EBITDA sebesar USD 1,19 miliar.
Ringkasan Kinerja Keuangan PGN
Uraian
(dalam Jutaan USD)
Pendapatan
Laba Operasi
EBITDA
Laba yang dapat diatribusikan kepada
Pemilik entitas induk (Laba Bersih)
Tahun
2012
Tahun
2011
2.576
1.018
1.189
891
2.230
898
1.078
681
Pencapaian
kinerja keuangan ini terutama diperoleh dari volume penjualan gas pada usaha distribusi
selama tahun 2012 yang mencapai 807 MMSCFD (juta kaki kubik standar per hari), meningkat dari 795
di tahun 2011. Peningkatan volume penjualan ini sejalan dengan meningkatnya kemampuan
MMSCFD
pasokan PGN yang diiikuti dengan kemampuan penyerapan gas oleh pelanggan industri dan komersial.
Pada tahun
2012, Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menaikkan harga gas di hulu ke tingkat
harga keekonomian. Hal ini sejalan dengan kenaikan harga energi secara global dan bertujuan untuk
menstimulasi
produksi gas di Indonesia bagi kepentingan domestik. Kebijakan ini berdampak pada
kenaikan harga beli gas rata-rata PGN dari pemasok. Di tahun 2012, harga beli gas rata-rata dari pemasok
naik sebesar
61%. Sesuai dengan keputusan Menteri ESDM untuk mengintegrasikan penyesuaian harga
gas di sisi hulu dan hilir, PGN telah memberlakukan penyesuaian harga jual rata-rata kepada pelanggan
sebesar 24% per MMBtu mulai 1 September 2012.
Peningkatan pendapatan usaha di tahun 2012 juga didukung peningkatan pendapatan dari bisnis
transmisi.
Di tahun 2012, usaha transmisi PGN dan anak Perusahaan konsolidasi, PT Transgasindo,
meningkatkan pengaliran volume gas menjadi 877 MMScfd meningkat dari dari 845 MMSCFD di tahun
2011. Volume transmisi meningkat terutama disebabkan peningkatan volume pengaliran dari lapangan
Grissik melalui pipa transmisi milik PT Transgasindo dan sejak disalurkannya gas dari lapangan Grissik
untuk pembangkit listrik PLN di Muara Tawar melalui pipa transmisi SSWJ milik PGN.
Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di tahun 2012 meningkat dari USD 681 juta di
tahun 2011 menjadi USD 891 juta. Laba kurs - neto terjadi sebagai akibat menguatnya nilai tukar Dolar
Amerika Serikat terhadap mata uang asing. Laba perubahan wajar derivatif menjadi USD 65 juta di tahun
2012 juga berkontribusi pada peningkatan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada
tahun ini.
Ringkasan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Per 31 Desember 2012,
2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
Uraian
31 Desember
1 Januari 2011/
31 Desember
(dalam Jutaan USD)
2012
31 Desember
2011
2010
3.908
3.400
3.540
Aset
1.553
1.521
1.889
Liabilitas
2.355
1.879
1.651
Ekuitas
Sehubungan dengan status perseroan sebagai perusahaan publik dengan jumlah saham beredar sebesar
43% maka tingkat pajak penghasilan yang diberlakukan pada Perseroan untuk tahun 2012 adalah sebesar
20% setelah mendapatkan konfirmasi dari Direktorat Jenderal Pajak. Setoran untuk seluruh jenis pajak
PGN tahun buku 2012 sebesar USD 220 juta (Rp 2,13 triliun) memberikan kontribusi terhadap
pembangunan ekonomi nasional.
Dari aspek operasional, pasokan yang disalurkan di tahun 2012 mengalami kenaikan disebabkan
beberapa hal antara lain: tercapainya kesepakatan antara PGN dan pemasok gas dalam usaha
meningkatkan produktifitas lapangan sehingga dapat mengalirkan volume yang optimal bagi PGN, adanya
tambahan pasokan gas yang berasal dari lapangan Terang Sirasun Batur mulai akhir Mei 2012 bagi
pelanggan di wilayah Jawa Timur, serta mulai didistribusikannya sebagian gas dari hasil regasifikasi LNG
dari FSRU Jawa Barat yang dioperasikan oleh PT Nusantara Regas (perusahaan joint venture PGN
dengan Pertamina) bagi pelanggan di wilayah Jawa Barat.
Ringkasan Kinerja Operasional PGN
Uraian
12 Bulan
12 Bulan
(MMSCFD)
2012
2011
Volume gas:
795
807
‐ Distribusi
877
845
‐ Transmisi
90.364
89.054
Jumlah Pelanggan
Dari aspek pengembangan bisnis, PGN melanjutkan integrasi model bisinis di sisi hulu, infrastruktur dan
di sisi hilir yang telah dimulai sejak tahun 2011. Dalam bisnis hulu, PGN melalui PT Saka Energi Indonesia
menjajaki kelayakan investasi pada beberapa aset potensial dan kelayakan investasi dengan kepemilikan
minoritas di blok hulu serta aktif melakukan penjajakan terhadap potensi bisnis non-konvensional gas.
Pada bagian midstream rantai nilai gas, PGN melanjutkan pengembangan LNG di Indonesia dengan
mendirikan anak Perusahaan, PT PGN LNG Indonesia (”PGN LNG”) pada tanggal 26 Juni 2012. PGN juga
menambah moda transportasi gas dengan membangun LNG FSRU ke-2 di Lampung. Pembangunan
FSRU ini berdasarkan Kontrak Amended and Restated Lease, Operate and Maintenance Agreement
antara PGN dengan HOEGH dan Amended and Restated EPCIC Agreement antara PGN dengan PT
Rekayasa Industri yang ditandatangani pada tanggal 17 Oktober 2012. Pada tanggal 27 Februari 2013,
proses konstruksi FSRU telah memasuki tahap pembangunan bagian dasar kapal (keel laying) FSRU di
galangan kapal Hyundai Heavy Industri di Ulsan, Korea Selatan.
Kedepan, PGN LNG akan mengoperasikan terminal penerima dan regasifiaksi LNG terapung (LNG FSRU)
di Lampung dan mengusahakan pasokan LNG bagi FSRU Lampung untuk memenuhi permintaan gas di
wilayah Jawa Barat dan sekitar Lampung. PGN LNG telah menandatangani LNG Master Sales and
Purchase Agreement (“MSPA”) dengan beberapa pemasok LNG untuk mendapatkan pasokan dari spot
market. Namun demikian, masih dilakukan upaya untuk mendapatkan kontrak pasokan jangka panjang,
terutama dari pemasok di dalam negeri.
Pengembangan bisnis hilir melalui anak Perusahaan PT Gagas Energi Indonesia ("GEI") juga telah
memperluas akses pasar dan pasokan. GEI telah membantu penyediaan gas untuk kebutuhan pasokan
gas untuk Compressed Natural Gas, Stasiun Pengisi Bahan Bakar gas dan pemanfaatan sebagian gas
hasil regasifikasi LNG.
Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso mengatakan: “Pencapaian di tahun 2012 dan perkembangan
dari integrasi model bisnis semakin memperkuat fundamental PGN untuk terus melanjutkan usaha yang
menghasilkan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi PGN dan seluruh pemangku kepentingan.”
------------------------------------------------//------------------------------------------Siaran Pers ini dapat mengandung informasi proyeksi berdasar pada informasi saat ini dan ekspektasi perusahaan
yang meliputi berbagai risiko, ketidakpastian, dan asumsi. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan hasil yang dicapai
berbeda secara materiil, diantaranya adalah kondisi industri, harga minyak mentah dan harga gas bumi, kemampuan
perusahaan dan jangka waktu penyelesaian proyek baru, dan perubahan-perubahan di berbagai faktor. Jika satu
atau lebih dari risiko-risiko atau ketidakpastian-ketidakpastian tersebut benar-benar terjadi, atau jika asumsi-asumsi
yang ada terbukti tidak benar, maka hasil yang dicapai dapat berbeda dari yang telah diindikasikan.