0a7e1 modul jaringan komputer

(1)

(2)

PARAMITA

Kampus : Jl. Laksda Adi Sucipto No. 249-A Malang - 65141 Telp. (0341) 412699, Fax. (0341) 412782

Official Website : www.pradnya.ac.id E-mail : seket@pradnya.ac.id

MODUL PRAKTIKUM

JARINGAN KOMPUTER

PROGRAM STUDI :


(3)

MODUL 1

Network Troubleshooting

A. Latar Belakang

Pada modul ini membahas cara mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang ada pada sebuah jaringan. Dengan mempraktekkan network troubleshooting diharapkan menambah pemahaman mahasiswa dan mahasiswa dapat mengatasi permasalahan yang terjadi dalam jaringan.

B. Tujuan

Mampu menyelesaikan troubleshooting pada jaringan Komputer atau internet

C. Jumlah Pertemuan

Jumlah Pertemuan Praktikum = 1 x pertemuan.

D. Dasar Teori

Dalam menyelesaikan berbagai network troubleshooting, kita harus sudah menguasai beberapa hal, mulai dari memahami layanan layanan yang berhubungan dengan jaringan (DNS, DHCP, Routing, Internet Akses, Email,Proxy dll ), protokol protokol Jaringan TCP/IP, Subnetting, Nating, dan berbagai penggunaan jaringan lainnya. Untuk level advanced atau pada jaringan yang kompleks seperti adanya teknologi baru Switching (multilayer), kita diwajibkan memahami OSI layer khususnya layer Fisik (layer 1) hingga layer Transport (layer 4). Pada praktikum network troubleshooting ini, praktikan akan mencoba menyelesaikan permasalahan jaringan yang sederhana dengan memanfaatkan tools tools yang berhubungan dengan services jaringan pada sistem opesasi Windows dan Linux.

E. Latihan

Alat Dan Bahan 1. Cabel UTP Cat 5 2. Komputer /windows 3. Switch/Hub

4. Access Point 5. Mikrotik /Linux

Percobaan

• Hubungkan computer atau notebook ke internet dan pastikan anda bisa browsing


(4)

1. Ipconfig

ipconfig merupakan tools untuk menampilkan setting jaringan yang digunakan oleh sebuah komputer. Administrator atau pengguna sebelum menggunakan tools lainnya, sebaiknya memeriksa hasil tools ini terlebih dahulu, memastikan bahwa konfigurasi yang di entri (secara manual) atau yang didapatkan dari server DHCP sudah valid.

• ipconfig,

Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?

--- ---

• ipconfig/all,

Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?

--- ---

• ipconfig/release,

Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?

--- ---

• ipconfig/renew

Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?

--- ---

2. ping

Digunakan untuk test atau checking koneksi dengan menggunakan protokol ICMP. Pada jaringan umumnya administrator memanfaatkan tools ini untuk mempermudah penyelesaikan troubleshooting jaringan.


(5)

ping ipgateway

Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?

--- ---

ping ipdnsserver,

Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?

--- ---

ping –t ipserver

Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?

---

---Beberapa pesan yang mungkin muncul jika pinging tidak berhasil antara lain :

TTL Expired in Transit : artinya jumlah hop (router) yang dilalui untuk

berkomunikasi dengan server tersebut telah melebihi TTL (Time To Live), gunakan ping –i untuk mendefinisikan TTL pada saat melakukan ping

Destination Host Unreachable : artinya packet yang dikirimkan tidak mampu sampai ke tujuan, biasanya disebabkan oleh table routing yang tidak tepat di mesin default gateway, atau router/hop diatasnya.

Request Timed Out : artinya pesan echo replay tidak dapat diterima kembali dalam waktu yang sudah ditentukan. Biasanya pesan ini muncul karena blockade yang mungkin dilakukan oleh firewall (baik disisi router maupun di sisi target).

Ping request could not find host : artinya resolving domain server tersebut ada pc kita tidak dapat menerjemah ke IP address. Hal ini biasanya karena setting DNS client masih keliru atau komunikasi kita dengan DNS server terganggu/terputus.

3. nslookup

nslookup digunakan untuk mendiagnosa layanan DNS server, melakukan query untuk memetakan suatu domain menjadi IP address atau sebaliknya. Tools nslookup juga dapat digunakan untuk mengetahui mx (mail server) atau ns (nameserver) yang bertanggung jawab terhadap suatu domain.

nslookup labkom.stimata.ac.id, Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?

--- ---


(6)

nslookup (enter) lalu set query=mx atau set query=ns Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?

--- ---

4. Tracert

tracert singkatan dari traceroute, yakni tool untuk menampilkan jalur atau routing perjalanan packet komunikasi antara komputer kita dengan komputer (server) lain. Tool ini akan menampilkan jumlah hop (router) yang dilalui ketika menuju server target

tracert ipserver/domain

Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?

--- ---

tracert –d ipserver/domain

Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?

--- ---

5. Netstat

Netstat singkatan dari network status, digunakan untuk berbagai keperluan, antara lain menampilkan tabel routing, menampilkan services yang berjalan pada Windows, menampilkan port protokol komunikasi yang sedang terjadi.

netstat –rn

Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?

--- ---

netstat –an

Tulis dan jelaskan hasil perintah diatas?

--- ---


(7)

MODUL 2

Pengkabelan di LAN

A. Latar Belakang

Pada modul ini membahas pembuatan jenis kabel yang menghubungkan perangkat keras dalam jaringan. Dengan mempraktekkan hal tersebut diharapkan menambah pemahaman mahasiswa dan skill dalam penggunaan perangkat jenis kabel dalam jaringan.

B. Tujuan Percobaan

Setelah melakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat membuat macam konfigurasi kabel untuk jaringan komputer serta kegunaannya.

C. Jumlah Pertemuan

Jumlah Pertemuan Praktikum = 1 x pertemuan.

D. Dasar Teori

UTP, singkatan dari “Unshielded Twisted Pair". Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut twisted pair karena di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan. Ada 5 kategori kabel UTP. Dari kategori 1 sampai kategori 5. Untuk jaringan komputer yang terkenal adalah kategori 3 dan kategori 5.

Kategori 3 bisa untuk transmisi data sampai 10 mbps, sedang kategori 5 sampai 100 mbps. Kalau hanya buat misalnya jaringan komputer di kantor atau kampus atau warnet, paling hemat ya menggunakan yang kategori 3.


(8)

Satu lagi yang sangat penting, Anda harus punya tang khusus buat memasang konektor ke kabel UTP, istilah kerennya adalah “crimp tool". Alat ini gunanya untuk ‘mematikan’ atau ‘menanam’ konektor ke kabel UTP. Jadi sekali sudah di ‘tang’, maka sudah tidak bisa dicopot lagi konektornya. Dan kalau mau yang lebih OK, biar tidak nanggung maka beli pula sebuah LAN tester.

Pemasangan kabel UTP tersebut ada dua tipe, yaitu tipe straight dan tipe cross. Disebut tipe straight soalnya masing-masing kabel yang jumlahnya 8 itu berkorespondensi 1-1, langsung. Sedangkan disebut cross soalnya ada persilangan pada susunan kabelnya Tipe straight itu digunakan untuk menyambungkan kabel dari client ke hub. Sedangkan untuk tipe cross adalah untuk client langsung terhubung ke client (cpu to cpu) atau juga dari hub ke hub.

Tipe straight

Tipe ini adalah yang paling gampang dibuat. Kenapa? Soalnya langsung korespondensinya 1-1. Standar urutannya begini 2 oranye - 1 hijau - 2 biru - 1 hijau - 2 coklat . 2 oranye disini maksudnya pasangan oranye muda sama oranye tua dan seterusnya. Tapi tidak usah ikut standar pewarnaan itu juga sebenarnya tidak masalah. Yang penting urutan kabelnya. Misal ujung pertama urutan pin pertamanya oranye muda, maka ujung yang lain urutan pin pertamanya juga harus oranye muda, jadi antar ujung saling nyambung. Sebenarnya tidak semua pin tersebut digunakan.


(9)

Yang penting adalah pin nomor 1,2,3 dan 6. Jadi misal yang disambung hanya pin 1,2,3 dan 6 sedangkan pin yang lain tidak dipasang, tidak jadi masalah. Untuk lebih jelasnya silakan lihat gambar di bawah yang penulis foto dari sebuah buku

LAN TESTER - alat untuk memeriksa benar tidaknya sambungan kabel. Untuk tipe straight jika benar maka led 1 sampai 8 berkedip.

Berikut adalah gambar dari bawah dari ujung kabel UTP yang sudah dipasangi konektor dan berhasil dengan baik (urutan pewarnaan pinnya ikut standar):

Dan kalau yang ini tidak standar, coba perhatikan urutan warna pinnya, sangat tidak standar, tapi tetap saja bisa, yang penting korespondensinya satu satu (khusus tipe straight):


(10)

Tipe Cross

Untuk tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar dua PC, atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar hub. (misalnya karena colokan di hubnya kurang). Cara pemasangannya juga sebenarnya mudah, sama seperti tipe straight, pin yang digunakan juga sebenarnya hanya 4 pin saja, yaitu pin 1, 2, 3 dan 6.

Yang berbeda adalah cara pasangnya. Kalau pada tipe cross, pin 1 disambungkan ke pin 3 ujung yang lain, pin 2 ke 6, pin 3 ke 1 dan pin 6 ke 2. Praktisnya begini, pada ujung pertama Anda bisa susun pinnya sesuai standar untuk yang tipe “straight”, sementara itu di ujung yang lain Anda susun pinnya sesuai standar buat tipe “cross".

Ujung pertama: Ujung ke dua 1 Putih Hijau 1. Putih Orange

2 Hijau 2. Orange

3 Putih Orange 3. Putih Hijau

4 Biru 4. Biru

5 Putih Biru 5. Putih Biru

6 Orange 6. Hijau

7 Putih Coklat 7. Putih coklat

8 Coklat 8. Coklat

Peralatan • UTP Cable • Konektor RJ-45 • Crimping Tool • Cutter

• Cable Tester

E. Latihan

• Siapkan kabel UTP sesuai yang diinginkan misalnya 2 meter

• Ukur sekitar 1 cm dari ujung kabel dan potonglah bagian luar dari kabel perlahan secara memutar. Dalam proses ini berhati-hatilah karena kesalahan sedikit saja dapat membuat kabel kabel tipis 8 warna yang ada dibagian dalam kabel dapat putus, yang berarti kita harus mengulang lagi untuk memotong bagian luarnya

• Setelah bagian luarnya kita potong, susunlah kabel-kabel warna warni tersebut dengan urutan yang di atas

• Setelah menyusunnya dengan rapi dan memastikan kalau ujung dari semua kabel rata (untuk memudahkan ketika memasukkannya kedalam konektor RJ-45, potonglah


(11)

jika semua ujung belum rata), ambil konektor RJ-45-nya kemudian masukkan semua ujung kabel yang telah di susun dengan hati - hati kedalam lubang yang terdapat pada konektor RJ-45 tersebut. Pastikan semua kabel rata pada tiap ujung lempengan yang ada di dalam port. Karena satu saja dari kaki-kaki kabel tidak menyentuh pada lempengan tersebut maka kabel tidak akan berfungsi.

• Kemudian, masukkanlah konektor RJ-45 yang telah disatukan dengan kabel tersebut pada Crimping Tool dan tekan dengan penekanan yang cukup kuat, dan tahan beberapa detik untuk memastikan kaki pengunci pada konektor t elah mengunci kabel dengan baik sehingga tidak goyang atau lepas. Lakukan hal yang sama pada ujung satu lagi.

• Jika telah selesai, sekarang kita akan menggunakan network cable tester untuk menguji apakah kabel kita telah berfungsi dengan baik. Masukkan kedua ujung konektor pada masing - masing port untuk RJ-45 pada tester, kemudian hidupkan testernya, perhatikan kedua bagian lampu indikator (yang biasanya masing-masing berjumlah 8 lampu plus 1 lampu indikator untuk rounding). Jika kabel dalam status yang bagus, lampu-lampu tersebut akan hidup berurutan sesuai dengan urutan nomornya (kecuali jika sedang menguji kabel cross dimana urutannya berbeda

Topologi point to point dengan kabel cross.

• Connect two workstations

Dengan menggunakan kabel yang sudah anda buat coba hubungan 2 workstation seperti gambar diatas. Hubungan kabel di NIC pada PC1 dan PC2

• Menggunaka Layer 3 (memasukkan IP pada PC)

Aktifkan computer, klik Start, klik kanan My Network Place kemudian klik Propertied maka akan muncuk Network Connections windows


(12)

• Ambil Internet Protocol (TCP/IP) dan klik tombol Properties .

• Di bagian menu General pilih Use the following IP address. • Dibagian TCP/IP Pilih bagian IP Address lalu anda masukan IP address berikut 192.168.1.2 , isikan bagian subnetmasknya dengan 255.255.255.0

• Klik tombol OK

• Dengan cara yang sama coba anda masukkaan IP address pada PC2 (192.168.1.3 /24)

• Aktifkan computer, klik Start,pilih Run


(13)

• Gunakan peritah PING 192.168.1.2 dari PC1 • Apa hasil dari Perintah Ping yang anda lakukan ?

______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ • Selajutnya coba anda ping ke IP 192.168.1.4 , apa hasil tampilan yang anda dapat ?

______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ • Coba lepas kabel dari salah satu komputer, dengan menggunakan Perintah PING , coba anda ping ke 192.168.1.2, apa tampilan yang ada dapat?

______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________

Topologi Star dengan kabel Straight.

Dengan menggunakan prosedur 5.2 – 5.10 anda coba buat koneksi seperti gambar diatas • Gunakan peritah PING 192.168.1.2 dari PC1


(14)

______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ • Selajutnya coba anda ping ke IP 192.168.1.4 , apa hasil tampilan yang anda dapat ?

______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________

• Coba lepas kabel dari salah satu komputer, dengan menggunakan Perintah PING , coba anda ping ke 192.168.1.2, apa tampilan yang anda dapat?

______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________


(15)

MODUL 3

Pengalamatan jaringan dengan IP Statik

A. Latar Belakang

Pada modul ini membahas konsep dasar penggunaan ip static dan konfigurasinya yang telah dibahas pada saat dasar teori di kelas. Mempraktekkan pengalamatan jaringan dengan ip static diharapkan menambah pemahaman mahasiswa dalam pengalamatan ip pada komputer.

B. Tujuan

Setelah melakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat membuat pengalamatan Statik untuk jaringan komputer.

C. Jumlah Pertemuan

Jumlah Pertemuan Praktikum = 1 x pertemuan.

D. Dasar Teori

IP Address adalah alamat yang diberikan ke jaringan dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP Address terdiri dari atas 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti 192.168.0.1. Oleh karena protokol IP adalah protokol yang paling banyak dipakai untuk meneruskan

(routing) informasi di dalam jaringan komputer, anda harus benar-benar memahami IP Address ini.

Kelas IP Adrress

IP Adrress terdiri dari atas 32 bit angka biner, yang dapat ditulis dalam empat kelompok, yang terdiri atas 8 bit (oktet) dengan dipisah oleh tanda titik. Contohnya adalah seperti dibawah ini :

11000000.10101000.00000000.00000001

Atau dapat juga ditulis dalam bentuk empat kelompok angka desimal (0-255) seperti contoh berikut :

192.168.0.1

Atau secara simbolik dapat dituliskan sebagi empat kelompok angka sebagai berikut : w.x.y.z

IP Address terdiri atas dua bagian yaitu Network ID dan Host ID, dimana Network ID menentukan alamat dari peralatan jaringan. Oleh sebab itu IP Address memberikan alamat lengkap suatu peralatan jaringan beserta alamat jaringan dimana peralatan itu berada. Ini sama ibaratnya dengan alamat rumah anda yang terdiri atas nama jalan dan


(16)

nomor rumah, dimana Network ID merupakan nama jalan dan Host ID merupakan

nomor rumah.

Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan si pemakai, oleh sebab itu IP Address dibagi dalam tiga kelas seperti tampak pada tabel berikut : Tabel 1. Jumlah Network dan Host dari Kelas-kelas IP Address

Tabel 2. Jumlah Host di setiap kelas

Ada beberapa peraturan yang perlu anda ketahui, yaitu : • Angka 127 di oktet pertama digunakan untuk Loopback.

• Network ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1 (dalam Biner). • Host ID tidak boleh semuanya terdiri dari atas angka 0 atau 1.

Selain kelas A, B, dan C yang sering dipakai, sebenarnya ada lagi kelas D dan E yang jarang dipakai. Kelas D dimana oktet pertama dimulai dengan biner 1110 dipergunakan untuk alamat-alamat multicast. Sedangkan kelas E dimana oktet pertama dimulai dengan biner 1111dipersiapkan untuk sarana eksperimentasi.

Agar jaringan dapat mengetahui kelas mana yang dipakai oleh suatu IP Address, dipergunakan default subnet mask. Setiap Ip Address harus memiliki default subnet mask. Angka desimal 255 atau biner 111111111 dan default subnet mask menandakan bahwa oktet yang bersangkutan dari IP Address adalah untuk Network ID. Sedangkan angka desimal 0 atau biner 0000000 dari default subnet mask menandakan bahwa oktet yang bersangkutan dari IP Address adalah untuk Host ID.

Contoh :

IP Address : 10.00.1

Default subnet mask berada di kelas A : 255.0.0.0 IP Address : 172.16.0.1

Default subnet mask berada di kelas B : 255.255.0.0 IP Address : 192.168.0.1


(17)

Default subnet mask berada di kelas C : 255.255.255.0

Jadi kelas suatu IP Address dapat anda tentukan dengan memperhatikan angka oktet Pertama dan subnet mask IP Address yang bersangkutan.

Jika anda perhatikan, kelas A memberikan paling sedikit jumlah Network ID dan sangat banyak Host ID-nya. Hal ini karena hanya oktet pertama yang dipakai sebagai Network ID, sedangkan ketiga oktet lainnya dipakai untuk Host ID. Kelas B memberikan jumlah yang sama untuk Network ID dan Host ID, sedangkan kelas C memberikan jumlah yang paling banyak untuk Network ID dan sedikit Host ID.

Didalam dunia internet, IP Address ini dipergunakan untuk memberikan alamat pada suatu situs. Misalnya www.cisco.com mempunyai IP Address 198.133.219.25. Agar pemakaian IP Address ini seragam di seluruh dunia, maka pemberian IP Address untuk digunakan di internet diatur oleh sebuah Badan Internasional yang bernama Internic. Dalam pemberian IP Address ini, Internic hanya memberikan IP Address dengan Network ID saja, sedangkan Host ID-nya diatur oleh Pemilik IP Address tersebut. Sistem yang mengatur translasi antara suatu nama situs dengan suatu IP Address lainnya disebut DNS (Domain Name System). Jadi seperti contoh diatas, nama situs www.cisco.com ditranslasikan oleh DNS Server sebagai 198.133.219.25.

Catatan :

Pemakaian IP Address untuk suatu LAN Lokal yang tidak berhubungan dengan Internet tidak memerlukan izin dari Internic / ISP (Internet Service Provider).

BROADCAST

Seperti telah dibahas diatas, bit-bit dari Network ID maupun Host ID tidak boleh semuanya berupa angka biner 0 atau 1. Apabila semua Network ID dan Host ID semuanya berupa angka biner 1, yang dapat ditulis sebagai 255.255.255.255, maka alamat ini disebut Flooded Broadcast.

Jika Host ID semua berupa angka biner 0, IP Address ini menyatakan alamat network dari jaringan yang bersangkutan. Jika Host ID semuanya berupa angka biner 1, maka IP Address ini ditujukan untuk semua host di dalam jaringan yang bersangkutan, yang dipergunakan untuk mengirim pesan (Broadcast) kepada semua host yang berada di dalam jaringan lokal.

IP Address dibagi menjadi 2 bagian :

IP Address Internet/Public : IP Address yang dikenal di Internet : Misal : 202.134.2.5 merupakan IP Address DNS Server Telkomnet Instan 198.133.219.25 merupakan IP Address situs www.cisco.com

IP Address Private/Local : IP Address yang tidak dikenal di Internet / hanya dikenal di jaringan lokal / LAN :


(18)

Contoh :

Kelas A : 10.1.1.1 – 10.255.255.254 Kelas B : 172.16.0.1 – 172.31.255.254 Kelas C : 192.168.0.1 – 192.168.255.254

E. Latihan

Alat Dan Bahan • Cabel UTP Cat 5 • Komputer • Switch/Hub Percobaan 1

1. Buat Jaringan seperti gambar dibawah ini

2. Hubungkan dua computer dengan kabel cross kemudian berikan alamat private dikelas C 3. Masukan IP di computer A dengan IP 192.168.1.1/24 dan Komputer B dengan IP

192.168.1.254/24

4. Pada komputer A klik menu Start kemudian ambil RUN ketikan CMD 5. Ping ke komputer B dengan cara sbb ping 192.168.1.254

hasil yang didapat

______________________________________________________________ ______________________________________________________________

Percobaan 2

1. Hubungkan dua computer atau lebih dengan menggunakan switch atau hub kabel straight kemudian berikan alamat private dikelas C: (IP Addres 192.168.2.0/24)


(19)

2. Masukan IP address di setiap komputer (A,B,C dan D), komputer A

192.168.1.1/24, Komputer B192.168.1.10/24, Komputer C 192.168.1.20/24 dan komputer C 192.168.1.50/24

3. Dari komputer A ping ke komputer B , C dan D, hasil yang di dapat Komputer B ______________________________________________________________ ______________________________________________________________

Komputer C

______________________________________________________________ ______________________________________________________________

Komputer D

______________________________________________________________ ______________________________________________________________

Percobaan 2

Host IP Address 172.30.1.33

Network Mask 255.255.0.

Network Address

Network Broadcast Addres Total Number of Host Bits Number of Hosts

IP Computer A IP Computer B 2

Host IP Address 172.30.1.33 Network Mask 255.255.255.0 Network Address

Network Broadcast Addres Total Number of Host Bits


(20)

Number of Hosts IP Computer A IP Computer B IP Computer C IP Computer D


(21)

MODUL 4

Pengalamatan jaringan dengan IP Dinamik

A. Latar Belakang

Pada modul ini membahas tentang konsep ip dinamis serta konfigurasinya dalam DHCP Server maupun Client. Dengan mempraktekkan pengalamatan jaringan dengan ip dinamik diharapkan pemahaman dan skill mahasiswa dalam penggunaan ip dinamik serta konfiguransinya.

B. Tujuan

• Mahasiswa dapat memahami manfaat / kegunaan dari DHCP Server.

• Mahasiswa memahami kelebihan dan kekurangan penggunaan IP dinamis dibandingkan dengan penggunaan IP statis.

• Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi DHCP server pada sistem operasi Linux, serta konfigurasi DHCP client pada Linux dan Mikrotik

C. Jumlah Pertemuan

Jumlah Pertemuan Praktikum = 1 x pertemuan.

D. Dasar Teori

DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.

Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan

nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.

Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut


(22)

dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.

Cara Kerja DHCP :

DHCP menggunakan 4 tahapan proses untuk memberikan konfigurasi nomor IP.

(Jika Clietn punya NIC Card lebih dari satu dan perlu no IP lebih dari 1 maka proses DHCP dijalankan untuk setiap adaptor secara sendiri-sendiri)

• IP Least Request Client meminta nomor IP ke server (Broadcast mencari DHCP server). • IP Least Offer DHCP server (bisa satu atau lebih server jika memang ada 2 atau lebih DHCP

server) yang mempunyai no IP memberikan penawaran ke client tersebut.

• IP Lease Selection Client memilih penawaran DHCP Server yng pertama diterima dan kembali melakukan broadcast dengan message menyetujui peminjaman tersebut kepada DHCP Server

E. Latihan

Alat Dan Bahan o Komputer o NIC

o Switch/Hub

o Server/ Linux/Mikrotik o Cabel UTP Cat 5

Percobaan

Setting DHCP dengan Mikrotik


(23)

2. Pasang NIC di server Mikrotik 3. Melihat Kondisis Interface di Mikrotik

[admin@Mikrotik] > interface print

Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running # NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU 0 R ether1 ether 0 0 1500

1 R ether2 ether 0 0 1500

Catatan : Jika di interface anda tanda X (Disable) dan kalau R (running) 4. Mengganti nama Intreface

Dalam hal ini kita akan memberi nama PUBLIK pada ether 1 dan LOCAL pada ether2 [admin@Mikrotik] > interface set 0 name=PUBLIK

[admin@Mikrotik] > interface set 1 name=LOCAL Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

[admin@Mikrotik] > interface print

Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running # NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU 0 R PUBLIK ether 0 0 1500

1 R LOKAL ether 0 0 1500

5. Mengganti Nama Mikrotik

[admin@Mikrotik] > system identity set name=router_labkom [admin@ router_labkom]>

6. Setting IP Address

Pada modul ini interface PUBLIK digunakan untuk koneksi ke internet sedang interface LOKAL

[admin@ router_labkom]>ip address add address=202.146.180.228/29 interface=PUBLIK comment="IP ke Internet"

[admin@ router_labkom]>ip address add address=172.16.0.1/24 interface=LOKAL comment="IP ke LAN"

Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

[admin@ router_labkom]>ip address print Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic


(24)

# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE 0 ;;; IP Address ke Internet

192.168.3.2/24 192.168.3.0 192.168.3.255 PUBLIK 1 ;;; IP Address ke LAN

172.16.0.1/24 172.16.0.0 172.16.0.255 LOKAL

Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

7. Setting DHCP Server

DHCP merupakan singkatan dari Dynamic Host Configuration Protocol, yaitu suatu program yang memungkinkan pengaturan IP Address di dalam sebuah jaringan dilakukan terpusat di server, sehingga PC Client tidak perlu melakukan konfigurasi IP Addres. DHCP memudahkan administrator untuk melakukan pengalamatan ip address untuk client

[admin@ router_labkom]> ip pool add name=dhcp-pool range=172.16.0.2-172.16.0.10

Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

Setting DHCP Network dan Gateway yang akan didistribusikan ke client

[admin@ router_labkom]> ip dhcp-server network add address=172.16.0.0/24 gateway=172.16.0.1 dns-server=172.16.0.1 enable=yes

Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

Setting DHCP SERVER

[admin@ router_labkom]> ip dhcp-server add interface=LOKAL address-pool=dhcp-pool


(25)

(26)

8. Konfigurasi DHCP client

Setting DHCP client pada Windows : Pilih

1. control panel, 2. Network Connection, 3. Local Area Connection, 4. Properties,

5. Internet Protocol (TCP/IP), 6. Properties

7. Pilih Obtain an IP address automatically. 8. Pilih Obtain an DNS address automatically 9. Klik OK

9. Ping Ke IP server

Dengan perintah ping 172.16.0.1 Tulis hasil perintah diatas?

--- ---

Setting DHCP dengan Linux

1. Login ke sistem Linux sebagai root.

2. Catatlah, berapa nomer IP address dan nama host dari PC yang anda gunakan. Setelah itu, juga catat IP address dari komputer client (gunakan perintah ifconfig dan hostname). 3. Pastikan bahwa komputer server yang anda gunakan sudah terhubung ke komputer client

(gunakan perintah ping).

4. Untuk menjalankan service DHCP diperlukan paket program yang bernama dhcp*- xxx.rpm. Cek apakah program tersebut sudah terinstall atau belum.

# rpm –qa | grep dhcp

Jika ada tampilan seperti berikut ini berarti di komputer anda program DHCP server sudah terinstall.

# rpm -qa|grep dhcp dhcp-devel-3.0pl1-23 dhcp-3.0pl1-23

Tulis dan jelaskan perintah diatas?


(27)

---

5. Di REDHAT secara default file dhcpd.conf berada di dalam direktori /usr/share/doc/dhcp-3.0.1

#cd /usr/share/doc/dhcp-3.0.1 #ls

Pada saat gunakan perintah ls maka akan tampil file dhcpd.conf.sample. File ini harus kita copy ke directori /etc

#cp dhcpd.conf.sample /etc/dhcpd.conf 6. Edit file dhcpd.conf

#cd /etc #vi dhcpd.conf

subnet 10.100.100.0 netmask 255.255.255.0 { range 10.100.100.10 10.100.100.20; option domain-name "labkom.stimata.ac.id"; option domain-name-servers 10.100.100.1; option broadcast-address 10.100.100.255; option routers 192.168.1.5;

option subnet-mask 255.255.255.0; }

simpan file dhcpd.conf

Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

7. Menjalankan dhcpd.conf #service dhcpd.conf

Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---


(28)

8. Konfigurasi DHCP client

Setting DHCP client pada Windows : Pilih

1. control panel, 2. Network Connection, 3. Local Area Connection, 4. Properties,

5. Internet Protocol (TCP/IP), 6. Properties

7. Pilih Obtain an IP address automatically. 8. Pilih Obtain an DNS address automatically 9. Klik OK


(29)

MODUL 5

NETWORK ADDRESS TRANSLATION (NAT)

A. Latar Belakang

Dasar teori NAT telah disampaikan secara abstrak dalam sesi kuliah di kelas, pada modul ini disampaikan pendalaman teori NAT serta penggunaannya, kemudian mahasiswa mempraktekkan pembuatan NAT serta konfigurasinya disertai dengan teori yang telah disampaikan sebelumnya. Dengan memahami NAT diharapkan menambah pemahaman mahasiswa dalam penguasaan jaringan internet.

B. Tujuan

1. Mahasiswa memahami prinsip NAT.

2. Mahasiswa memahami kegunaan/manfaat NAT

3. Mahasiswa mampu melakukan installasi dan konfigurasi/setting NAT

C. Jumlah Pertemuan

Jumlah Pertemuan Praktikum = 1 x pertemuan

D. Dasar Teori

PC router digunakan sebagai perantara antara modem ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) dengan jaringan LAN. Karena sebagian besar fungsi PC router dapat digantikan oleh modem ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line), bagi mereka yang tidak mau pusing dan cukup dengan feature yang sederhana disarankan untuk menggunakan router modem ADSL. PC router Linux terutama ditujukan bagi mereka yang nantinya ingin mengembangkan diri menguasai system yang lebih kompleks, terutama menggunakan server internet yang berbasis di linux.

Spesifikasi PC router bisanya tidak terlalu besar. PC Pentium I dengan menggunakan memory 128 Mbyte harddsik 5 Gbyte cukup baik untuk digunakan sebagai router. Sebentulnya dapat menggunakan memory RAM 64 Mbyte, tapi cukup berat instalasi-nya, terutama jika menggunakan disro linux besar seperti redhat atau fedora.

Ada beberapa fungsi PC router linux yang sering digunakan, minimalnya adalah :

• Firewall sederhana, untuk mengatur trafik yang diizinkan maupun tidak diizinkan ke / dari internet. Pada system operasi linux, apalikasi firewall yang digunakan biasanya sudah ada di system operasi dan dapat diakses menggunakan perintah iptables.

• Network Address Translation (NAT) yang sebetulnya menjadi bagian dari


(30)

(sharing) sambungan akses ke internet yang hanya satu buah / beberapa buah.

• Fungsi routing, biasanya memang built in pada system operasi linux. Fungsi routing dibutuhkan jika kita mempunyai beberapa jaringan LAN yang ingin tergabung ke internet secara bersama. Jika hanya ada satu buah j aringan LAN yang ingin tergabung ke internet, fungsi routing yang kompleks tidak dibutuhkan. Pada system operasi lunix apalikasi routing yang digunakan biasanya sudah ada pada system operasi dapat diakses menggunakan router.

• DHCP server digunakan untuk membarikan IP address (alamat IP) pada work-station di LAN agar memperoleh IP address secara automatis

E. Latihan

Setting NAT dengan Mikrotik

1. Installasi Sebuah PC dengan OS Mikrotik 2. Pasang NIC di server Mikrotik

3. Melihat Kondisis Interface di Mikrotik [admin@Mikrotik] > interface print

Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running # NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU 0 R ether1 ether 0 0 1500

1 R ether2 ether 0 0 1500

Catatan : Jika di interface anda tanda X (Disable) dan kalau R (running)

4. Mengganti nama Intreface

Dalam hal ini kita akan memberi nama PUBLIK pada ether 1 dan LOCAL pada ether2


(31)

[admin@Mikrotik] > interface set 0 name=PUBLIK [admin@Mikrotik] > interface set 1 name=LOCAL Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

[admin@Mikrotik] > interface print

Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running # NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU 0 R PUBLIK ether 0 0 1500

1 R LOKAL ether 0 0 1500

5. Mengganti Nama Mikrotik

[admin@Mikrotik] > system identity set name=router_labkom [admin@ router_labkom]>

6. Setting IP Address

Pada modul ini interface PUBLIK digunakan untuk koneksi ke internet sedang interface LOKAL

[admin@ router_labkom]>ip address add address=202.146.180.228/29 interface=PUBLIK comment="IP ke Internet"

[admin@ router_labkom]>ip address add address=172.16.0.1/24 interface=LOKAL comment="IP ke LAN"

Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

[admin@ router_labkom]>ip address print Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic

# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE 0 ;;; IP Address ke Internet

192.168.3.2/24 192.168.3.0 192.168.3.255 PUBLIK 1 ;;; IP Address ke LAN

172.16.0.1/24 172.16.0.0 172.16.0.255 LOKAL Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---


(32)

Pada kasus ini kita menggunakan default gateway, dimana pada percobaan ini gateway nya adalah

202.146.180.225

[admin@ router_labkom]>ip router add gateway=202.146.180.225 [admin@ router_labkom]>ip route print

Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic, C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf

# DST-ADDRESS PREFSRC G GATEWAY DISTANCE INTERFACE

0 ADC 192.168.3.0/24 192.168.3.2 PUBLIK 1 ADC 172.16.0.0/24 172.16.0.1 LOKAL 2 A S 0.0.0.0/0 r 192.168.3.1 PUBLIK Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

8. Setting Name Server

Pada percobaan ini IP DNS yang kita dapat adalah IP Address Primary= 202.146.180.4 dan IP Address

Secondary= 202.146.178.4

[admin@ router_labkom]> ip dns set primary-dns=202.146.180.4 allow-remoterequests=yes

[admin@ router_labkom]> ip dns set primary-dns=202.146.178.4 allow-remoterequests=yes

Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

9. Tes ping ke Gateway ini bertujuan memastikan konfigurasi kita sudah benar [admin@ router_labkom]> ping 202.146.180.225

202.146.180.225 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms 202.146.180.225 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms 202.146.180.225 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms 202.146.180.225 64 byte ping: ttl=64 time<1 ms

Untuk menghentikan proses ping tekan tombol CTRL + C

10. Tes Ping ke sebuah Web Site (untuk memastikan DNS kita sudah benar atau salah)


(33)

216.109.112.135 64 byte ping: ttl=48 time=250 ms 209.85.143.99 64 byte ping: ttl=241 time=248 ms 209.85.143.99 64 byte ping: ttl=241 time=289 ms 209.85.143.99 64 byte ping: ttl=241 time=258 ms 209.85.143.99 64 byte ping: ttl=241 time=321 ms

4 packets transmitted, 4 packets received, 0% packet loss round-trip min/avg/max = 248/279.0/321 ms

11. NAT (Network Address Transalation)

Jika router akan kita jadi sebagai gateway server maka agar client pada network dapat terkoneksi ke internet maka perlu kita masquerade

[admin@ router_labkom]> ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=PUBLIK (interface yang terhubung ke internet) action=masquerade Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

12. Setting Komputer Client

Setting ip client satu kelas dengan router IP Address : 172.16.0.2

Subnet Mask : 255.255.255.0 Default Gateway : 172.16.0.1 Preferred DNS Servers 172.16.0.1 Klik OK

Selanjut dari sisi client kita coba untuk browsing ke sebuah web site Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

Setting NAT dengan Linux

IP publik lengkap dengan netmask, broadcast dan dns-nya. IP : 202.146.180.228/29

Gateway : 202.146.180.228/29 Netmast : 255.255.255.248

IP Broadcast : 202.146.180.231/29 DNS1 : 202.146.180.4


(34)

1. Setting Gateway

# vi /etc/sysconfig/network, lalu isi dengan : NETWORKING=yes

HOSTNAME=labkom.stimata.ac.id GATEWAY=202.146.180.225 NOZEROCONF=yes

Kemudian simpan dengan dengan menekan Esc – x – Enter Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

2. Setting IP di ETH0

#cd /etc/sysconfig/network-script/ #vi ifcfg-eth0

DEVICE=eth0 BOOTPROTO=static IPADDR=202.146.180.228 BROADCAST=202.146.180.228 NETMASK=255.255.255.248 ONBOOT=yes

USERCTL=no

#simpan file tersebut dengan perintah tekan tombol Esc lalu Shift : ketikan wq lalu tekan enter

Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

3. Berikutnya adalah konfigurasi DNS yang digunakan.

# vi /etc/resolv.conf, lalu isi dengan name server yang diperoleh dari ISP tadi: nameserver 202.155.0.10

nameserver 202.155.0.20 Lalu simpan konfigurasi tersebut Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---


(35)

rubah net.ipv4.ip_forward = 0 menjadi net.ipv4.ip_forward = 1 atau kalau tidak ada

net.ipv4.ip_forward = 0 tambahkan net.ipv4.ip_forward = 1 Lalu simpan hasil konfigurasi tersebut.

Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

5. Jalankan service network:

# service network start atau restart Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

6. Agar supaya service network ini berjalan otomatis waktu server di boot ketikkan perintah berikut:

#chkconfig --level 2345 network on Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

Lakukan test koneksi ke DNS server 202.155.0.10 atau 202.155.0.15 # ping 202.159.121.1

PING 202.155.0.10 (202.155.0.10) 56(84) bytes of data. 64 bytes from 202.155.0.10: icmp_seq=1 ttl=62 time=561 ms 64 bytes from 202.155.0.10: icmp_seq=2 ttl=62 time=523 ms Lakukan test koneksi dengan ping ke google.com

# ping google.com

PING google.com (66.94.234.13) 56(84) bytes of data.

64 bytes from w2.rc.vip.scd.google.com (66.94.234.13): icmp_seq=1 ttl=50 time=778 ms

64 bytes from w2.rc.vip.scd.google.com (66.94.234.13): icmp_seq=2 ttl=49 time=769 ms6

Berarti router sudah bekerja selayaknya. Tetapi kalau muncul pesan seperti berikut : ping: unknown host google.com

berarti masih ada konfigurasi yang belum benar di PC Router bias jadi di DNS yang kita isikan di /etc/resolv.conf masih salah.


(36)

Sampai disini konfigurasi IP untuk Main Gatewaynya sudah beres, agar supaya MGW ini bisa sekaligus di gunakan sebagai NS server oleh klien maka harus di install daemon bind atau daemon nameserver yang lain atau kalau sudah ada tinggal servicenya dijalankan saja adanya.

#service named restart Stopping named: [ OK ] Starting named: [ OK ]

7. Agar service bind ini berjalan otomatis pada saat router di boot ketikkan command berikut:

#chkconfig --level 2345 named on

8. konfigurasi IP lokal ETH1

# vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth1, lalu isi dengan : DEVICE=eth1

BOOTPROTO=static IPADDR=172.16.0.1 NETMASK=255.255.255.0 BROADCAST=172.16.0.254 ONBOOT=yes

USERCTL=no

Lalu simpan hasil konfigurasi tersebut dan restart service network-nya: #service network restart

Shutting down interface eth0: [ OK ] Shutting down interface eth1: [ OK ] Shutting down loopback interface: [ OK ] Disabling IPv4 packet forwarding: [ OK ] Setting network parameters: [ OK ] Bringing up loopback interface: [ OK ] Bringing up interface eth0: [ OK ] Bringing up interface eth1: [ OK ]

9. Berikutnya adalah konfigurasikan IP untuk masing-masing klien, yaitu 172.16.0.2. Sedangkan untuk gateway, netmask dan name servernya adalah sebagai berikut.

IP : 172.16.0.2 Gateway : 172.16.0.1


(37)

DNS 1 : 172.16.0.1

Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

10. Sampai disini klien belum dapat koneksi ke internet, ini karena NAT (Network Address Trasnlation) belum di konfigurasikan adanya. Agar klien bisa internet maka lakukan konfigurasi iptables sebagai berikut:

Langkah pertama adalah stop dulu atau matikan service iptables. #service iptables stop

Flushing all chains: [ OK ]

Removing user defined chains: [ OK ]

Resetting built-in chains to the default ACCEPT policy: [ OK ] Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

Tambahkan satu aturan iptable sesuai dengan IP di eth0 # vi /etc/rc.local

iptables -t nat -A POSTROUTING –s 172.16.0.0/24 –j MASQUERADE Simpan file diatas dengan shift : x enter

Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- --- Lalu ketikan

#iptables-save

#service iptables restart #./etc/rc.local

Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

11. Di klien coba anda lakukan ping ke www.google.com, apabila muncul : PING google.com (66.94.234.13) 56(84) bytes of data.

64 bytes from w2.rc.vip.scd.google.com (66.94.234.13): icmp_seq=1 ttl=50 time=778 ms

64 bytes from w2.rc.vip.scd.google.com (66.94.234.13): icmp_seq=2 ttl=49 time=769 ms6


(38)

(39)

MODUL 6

Membuat Hotspot untuk mengakses Intranet pada Jaringan Local

A. Latar Belakang

Dalam modul ini dijelaskan tentang cara pembuatan jaringan local tanpa kabel, sehingga bias diakses oleh perangkat keras lain dalam satu jaringan. Dengan memahami cara membuat hotspot untuk mengakses internet pada jaringan local diharapkan mahasiswa mampu menguatkan pemahaman teoritis yang sebelumnya pernah disampaikan.

B. Tujuan Percobaan

Setelah melakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat Hotspot buat mobile user dalam mengakses Intranet dan Internet pada scope local

C. Jumlah Pertemuan

Jumlah Pertemuan Praktikum = 1 x pertemuan.

D. Dasar Teori

Hotspot adalah layanan WIFI yang memungkinkan user bergerak/mobile dalam mengakses layanan yang ada pada jaringan baik itu Intranet maupun internet, baik itu menggunakan notebook dengan fasilitas WIFI maupun device lain seperti PDA, Communicator dan lain-lain

Alat dan Bahan : 1. Cabel UTP Cat 5 2. Komputer 3. Switch/Hub 4. Access Point 5. Mikrotik


(40)

E. Latihan

Percobaan 1

1. Setting IP computer kita satu network dengan ip di mikrotik (IP mikrotik 192.168.1.1/24 dan ip di computer 192.168.1.10/24)

2. Login Ke mikrotik dengan menggunakan winbox (download winbox di mikrotik.co.id)

 Connect To :192.168.1.1 (ip mikrotik) atau cukup kita klik tombol tanda … kemudian kita connect berdasarkan ip or mac address

 Login : masuk user name kita (misalnya admin)

 Password : masukkan password dari user

 Terakhir klik menu connect


(41)

4. Pada bagian kotak dialog New Radius Server,

 Klik bagian hotspot dengan memberi tanda √,

 Kemudian pada Address isikan 127.0.0.1

 setelah itu pada secret isikan password server radius yang diinginkan misalnya tasmi_ganteng

5. Pada winbox klik menu IP kemudian klik HOTSPOT,

 Klik bagian Tab Server

 Klik SETUP

 kemudian pada kolom hostpot setup pilih interface yang akan dijadikan HOTSPOT (pada modul ini interface diberi nama HOTSPOT)

 Klik tombol NEXT

6. Menentukan IP yang akan dijadikan HOTSPOT (biasanya akan muncul otomatis sesuai dengan ip yang kita masukkan di awal) kemudian Klik tombol NEXT

7. Menentukan range IP dijadikan HOTSPOT untuk client (sudah setting di bagian address pool di prktikum 3) maka langsung saja Klik tombol NEXT


(42)

8. Di bagian select hotspot SSL certifate pilih NONE kemudian Klik tombol next 9. Di menu select SMTP server kita klik tombol NEXT

10. Setting DNS untuk hotspot (akan muncul otomatis karena sudah kita setting diawal ) Klik tombol NEXT

11. Setting DNS untuk layanan Hotspot (misalnya tasmi.unsri.ac.id) kemudian klik Tombol NEXT

12. Setting user untuk login hotspot (defaultnya adalah admin dan masukan passwordnya terserah anda misalnya 123) Klik tombol NEXT


(43)

13. Finish

14. Pada winbox klik menu IP ----HOTSPOT,

 Kilk Tab USER,

 Klik tombol PLUS warna merah

 Masukan user dibagian USERNAME dan password dikolom PASSWORD

 Kemudian klik tombol OK

(untuk membatasi user dan memasukan MAC address user cukup anda klik dikolom

Percobaan Setting Radio Wireless

1. Buka program browser yang ada pada computer anda, misalnya opera, mozilla firefox, ataupun internet explorer.

2. Tuliskan alamat http://192.168.1.245

3. Login sebagai administrator, bagaian usermane di kosongkan dan di bagaian password ketikan admin kemudian login

4. Menu Setup

 Device name diisi dengan nama wirelessPrak

 Configurasi type

 Pilih static IP

 Masukkan alamat IP yang akan diikuti (192.168.1.200)

 Masukkan subnetmask dan gateway (255.255.255.0 dan 192.168.1.1)

 Kemudian click save – setting

 Pada AP mado pilih “ access point “ 5. Menu ‘wireless’:

 Pada menu made = pilih mixed

 Pada menu network name ( SSID ) = “Wireless_Praktikum”


(44)

 Lihat pada menu status untuk melihat konfigurasinya 6. Menu Administrator

 Dibagian Manajemen masukan password untuk radio 7. Kemudian lepaskan kabel UTP dari PC ke linksys

8. Hubungkan dengan dengan Kabel UTP dari Server ke Linksys

9. Testing dari sisi Client Aktifkan network connection wireless dan klik view wireless network Klik nama wireless milik kita dan connectkan


(45)

MODUL 7

Konfigurasi Router

A. Latar Belakang

Dasar teori router CISCO telah disampaikan secara teoritis dalam sesi kuliah (tatap muka)

mengakibatkan mahasiswa memahami secara abstrak cara kerja router CISCO, untuk itu diperlukan pendalaman lebih lanjut dengan cara mempraktekkan secara langsung agar menguatkan pemahaman mahasiswa dalam konfigurasi CISCO.

B. Tujuan Percobaan

1. Dapat Mengkonfigurasi Router CISCO

2. Mengkonfigurasikan routing static untuk beberapa jaringan 3. Troubleshoot routing di jaringan

C. Jumlah Pertemuan

Jumlah Pertemuan Praktikum = 2 x pertemuan.

D. Dasar Teori

Router adalah sebuah komputer khusus, router mempunyai komponen-komponen

dasar yang sama dengan PC desktop, Router mempunyai CPU, memori, sistem bus, dan banyak interface input/output. Router didisain untuk melakukan tugas khusus yang tidak dimiliki oleh PC desktop. Contoh, router menghubungkan dan mengijinkan komunikasi antara dua jaringan dan menentukan jalur data yang melalui koneksi jaringan.

Sama dengan PC, router membutuhkan operating sistem untuk menjalankan fungsinya, yaitu Internetwork Operating System (IOS) software untuk menjalankan file-file konfigurasinya. Konfigurasi-konfigurasi ini berisi perintah-perintah dan parameter

yang mengontrol aliran trafik yang masuk dan keluar dari router. Router m enggunakan protokol routing untuk menentukan jalur terbaik.

Komponen utama dari router adalah random-access memory (RAM), nonvolatile random-access memory (NVRAM), flash memory, read-only memory (ROM) dan interface-interface.

RAM mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut:

 Menyimpan tabel routing


(46)

 Menangani cache fast-switching

 Menangani packet buffering dan share RAM

 Menangani antrian paket

 Menyediakan temporary memory untuk file konfigurasi pada saat router bekerja

 Data akan hilang pada saat router dimatikan atau restart

NVRAM mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut:

 Menyediakan storage untuk file startup configuration

 Data masih ada walaupun router dimatikan atau restart

Flash memory mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut:

 Menangani IOS image

 Memberi akses software untuk melakukan update tanpa harus melepas chip pada prosesornya

 Data masih ada ketika router dimatikan atau restart

 Dapat menyimpan beberapa versi software IOS

 Merupakan tipe dari Electrically Erasable Programmable Read-only Memory (EEPROM)

ROM mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut:

 Menangani perintah-perintah untuk keperluan diagnosa power-on selt test (POST)

 Menyimpan program bootstap dan dasar operating system

 Membutuhkan melepas chip pada motherboard pada saat melaukan upgrade software

Interface mempunyai fungsi dan karakteristik sebagai berikut:

 Menghubungkan router ke suatu jaringan sebagai keluar masuknya paket data

 Hanya berada dalam motherboard atau sebagai module yang terpisah

Router

Komponen utama dari router adalah sebagai berikut:

CPU – Central Processing Unit bertugas menjalankan perintah-perintah dalam operating system. Beberapa fungsi yang dilaukan oleh CPU seperti: inisialisasi sistem, routing, dan kontrol interface jaringan. CPU router merupakan sebuah microprocessor.


(47)

RAM – RAM digunakan untuk informasi table routing, cache fast switching, konfigurasi yang sedang jalan, dan mengatur antrian paket. Pada kebanyakan router RAM meyediakan space memori untuk menjalankan fungsi router. Secara logik RAM dibagi menjadi memori prosesor utama dan memori share input/output (I/O). Memori share I/O merupakan share diantara interface-interface router untuk penyimpanan paket sementara. Isi dari RAM akan hilang kalau router dimatikan atau di-restart. RAM biasanya bertipe dynamic random-access memori (DRAM) dan dapat di-upgrade

dengan menambahkan suatu module memori yan disebut dengan dual in-line memory module (DIMM).

Flash – flash memori digunakan untuk menyimpan image dari IOS. Router normalnya membutuhkan IOS default dari flash. Image dapat di-upgrade dengan cara men-download image baru ke dalam flash. IOS bisa jadi ter-kompresi maupun tidak. Pada kebanyakan router untuk meng-copy IOS ditansfer ke RAM selama proses booting. Pada router yang lain IOS mungkin dapat dijalankan langsing dari flash. Flash terpasang secara single si slot SIMM atau berupa card PCMCIA yang dapat ditambahkan atau dilepas pada saat upgrade flash.

NVRAM – NVRAM digunakan untuk menyimpan startup configuration. Pada device yang sama EEPROM dapat digunakan sebagai fungsi NVRAM. Pada device yang lain dipakai untuk sebagai flash untuk melaukan booting. Isi dari NVRAM tidak akan hilang meskipung router dimatikan atau di-restart.

Bus – Sebagian besar router terdiri atas bus sistem dan bus CPU. bus sistem digunakan untuk komunikasi antar CPU dan interface atau slot tambahan. Bus ini mentransfer paket dari dan ke interface

Bus CPU digunakan untuk akses komponen dari media penyimpan di router. Bus ini mentransfer perintah dan data ke atau dari alamat memory yang digunakan.

ROM – ROM digunakan secara permanen untuk menyimpan kode-kode startup diagnostic, yang dikenal dengan nama ROM monitor. Tugas utama ROM adalah untuk dignosa hardware selama router booting dan loading IOS dari flash ke RAM. Beberapa router, ROM juga bisa digunakan sebagai sumber booting alternatif. Dan dapat di-upgrade dengan cara melepas chip pada socketnya.


(48)

3 tipe interface: LAN, Wan dan console atau auxiliary (AUX). Interface LAN biasanya satu atau beberapa tipe ethernet atau token ring yang berbeda-beda. Tiap-tiap intreface memiliki chip controller yang berfungsi untuk menyambungkan sistem ke media. Interface LAN biasanya berupa fixed configuration atau modular.

Interface WAN misalnya serial, ISDN dan integrated CSU. Sama dengan interface LAN, ia juga mempunyai chip controller. Interface Wan bisa berupa fixed configuration atau modular.

Port Console atau AUX adalah prot serial yang digunakan untuk proses konfigurasi. Ia digunakan sebagai terminal dari komunikasi port pada komputer melalui modem.

Power Supply – power supply digunakan sebagai sumber daya untuk mengoperasikan komponen di dalam router. Beberapa router kemungkinan mempunyai lebih dari sati power supply.

E. Latihan

Alat dan Bahan

o 2 buah router seri 1700 o 1 buah router seri 2800 o 6 buah PC

o 1 buah server o 3 buah switch o Kabel UTP

Percobaan 1

1. Siapkan kabel Rollover. Hubungkan sisi konektor RJ-45 ke Console di router dan sisi konektor DB 9 ke bagian port serial COM 1

2. Pastikan device sudah terpasang dengan baik dan benar (pastika kondisi router masih dalam kondisi OFF), pada PC sekarang anda aktifkan Hyperterminal kemudian di bagian com1


(49)

propertise anda setting

 Baud : 9600

 data bit : 8

 parity : none

 Stop bit : 1

 flow control : none

o Selanjutnya kita aktifkan power router tunggu beberapa menit router akan booting o Setelah selesai router looding sekarang kita lanjut konfigurasi router

3. Configurasi Untuk Router I

--- System Configuration Dialog ---

Continue with configuration dialog? [yes/no]: n

Press RETURN to get started! Tekan tombol enter untuk memulai

Router>enable (untuk meng-enable router)

Menghapus Konfigurasi Router Router>enable

Tulis dan jelaskan perintah diatas?


(50)

---

Router#configure terminal

Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

Router(config)# erase startup-config (tekan tombol enter)

Erasing the nvram filesystem will remove all configuration files! Continue? [confirm] (tekan tombol enter)

Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- --- Router(config)#reload (tekan tombol enter)

Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

(tunggu beberapa menit router akan melakukan looding), setelah selesai akan muncul tampilan sebagai berikut

Continue with configuration dialog? [yes/no]: n

Press RETURN to get started! Tekan tombol enter untuk memulai

Perintah Hostname Router>enable

Router#configure terminal

Router(config)Hostname ROUTER_I

Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

Perintah Banner

ROUTER_I (config)#banner motd #Selamat Datang di Router I# Tulis dan jelaskan perintah diatas?


(51)

Perintah console password ROUTER_I (config)#line console 0 ROUTER_I (config-line)#password cisco ROUTER_I (config-line)#login

ROUTER_I (config-line)#exit Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

ROUTER_I (config)#enable password cisco Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- --- ROUTER_I (config)#enable secret cisco

Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

Perintah Virtual Line Password ROUTER_I (config)#line vty 0 4

ROUTER_I (config-line)#password cisco ROUTER_I (config-line)#login

ROUTER_I (config-line)#exit Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

Perintah Setting IP addres ROUTER_I #configure terminal

ROUTER_I r(config)#interface fastEthernet 0/0

ROUTER_I (config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0 ROUTER_I (config-if)#no shutdown

ROUTER_I(config-if)#exit

Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---


(52)

ROUTER_I (config)#interface fastEthernet 0/1

ROUTER_I (config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0 ROUTER_I (config-if)#no shutdown

ROUTER_I(config-if)#exit

Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

Perintah copy run start Router_I(config)#ctrl+z

Router_I#copy run start -->> kemudian tekan enter 2 x Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

Tugas

1. Dengan menggunakan paket tracer anda tentukan skema pengalamatan konfigurasi router seperti gambar dibawah ini


(53)

MODUL 8

Statik Routing

A. Latar Belakang

Dasar teori static routing telah disampaikan secara teoritis dalam sesi kuliah (tatap muka)

mengakibatkan mahasiswa memahami lebih lanjut cara kerja router CISCO dalam hal routing, begitu diperlukan pendalaman lebih lanjut dengan cara mempraktekkan secara langsung agar menguatkan pemahaman dan skill mahasiswa dalam static routing dalam beberapa jaringan.

B. Tujuan Percobaan

1. Dapat Mengkonfigurasi Router CISCO

2. Mengkonfigurasikan routing static untuk beberapa jaringan 3. Troubleshoot routing di jaringan

C. Jumlah Pertemuan

Jumlah Pertemuan Praktikum = 1 x pertemuan.

D. Dasar Teori

Seorang administrator memilih suatu protokol routing dinamis berdasarkan keadaan topologi jaringannya. Misalnya berapa ukuran dari jaringan, bandwidth yang tersedia, proses power dalam router, merek dan model dari router, dan protokol yang digunakan dalam jaringan.

Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan. Ketika router menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain. Ketika menggunakan routing statis, seorang network administrator mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang ingin dituju secara manual.

Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya harus dilakukan secara manual, administrator jaringan harus memasukkan atau menghapus rute statis jika terjadi perubahan topologi. Pada jaringan skala besar, jika tetap menggunakan routing statis, maka akan sangat membuang waktu administrator jaringan untuk

melakukan update table routing. Karena itu routing statis hanya mungkin dilakukan untuk jaringan skala kecil. Sedangkan routing dinamis bias diterapkan di jaringan skala besar dan membutuhkan kemampuan lebih dari administrator


(54)

Router Statis adalah Router yang me-rutekan jalur spesifik yang ditentukan oleh user untuk meneruskan paket dari sumber ke tujuan. Rute ini ditentukan oleh administrator untuk mengontrol perilaku routing dari IP "internetwork".

Rute Statis - Rute yang dipelajari oleh router ketika seorang administrator membentuk rute secara manual. Administrator harus memperbarui atau meng"update" rute statik ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi antar jaringan

(internetwork). Mengkonfigurasi router statis adalah dengan memasukkan tabel routing secara manual. Tidak terjadi perubahan dinamik dalam tabel ini selama jalur/rute aktif.

TABEL ROUTING

Supaya router bisa melayani permintaan untuk meneruskan pengiriman data, maka router harus mempunyai tabel yang dipakai sebagai patokan data ini harus dikirim ke jaringan yang mana? Tabel yang dipunyai oleh router disebut sebagai tabel routing yang berisi NETID dan Default gatewaynya

Berdasarkan gambar di atas berikut ini proses pengiriman data dari computer 192.168.2.2 ke computer 192.168.10.254

• Komputer 192.168.2.2 ingin mengirim data ke 192.168.10.254, menyadari bahwa alamat tujuan tidak berada di jaringan lokal, maka komputer mencari daftar “default gateway” pada

property TCP/IP yaitu 192.168.2.1. Paket data kemudian dikirim ke Gateway tersebut.

• Pada komputer 192.168.2.1 paket data tersebut kembali diperiksa, dan ditemukan pada tabel routing bahwa paket tersebut dapat dikirim ke jaringan 192.168.10.0 lewat IP 192.168.10.1

• Via IP 192.168.10.1 akhirnya data dapat ditransmisi ke tujuan yaitu 192.168.10.254

MENGKONFIGURASI STATIC ROUTING

Membangun static routing pada router-router tidak begitu sulit. Anda tinggal masuk ke global configuration mode dan jalankan formula berikut pada masing-masing

router yang akan dikonfigurasikan :


(55)

Berikut ini adalah detail untuk masing-masing opsi :

Ip route : perintah untuk membuat static routing itu sendiri

Destination : network tujuan yang hendak ditambahkan ke routing table Mask : subnet mask yang digunakan dalam network

Next_hop_address : address dari hop router selanjutnya, yakni yang akan menerima paket dan mem-forward-nya lagi ke network remote. Tidak lain berupa interface router dari router dari network yang terkoneksi secara langsung.

Contoh :

Hoboken(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.1 Artinya :

Ip network tujuan : 172.16.1.0 Mask : 255.255.255.0 IP Next hop : 172.16.2.1

E. Latihan

Alat dan Bahan

o 2 buah router seri 1700 o 1 buah router seri 2800 o 6 buah PC

o 1 buah server o 3 buah switch o Kabel UTP Percobaan

1. Buatlah topologi jaringan seperti gambar di atas dengan menggunakan pacet tracer 2. Tentukan dahulu prefix jaringan, subnet mask dan address


(56)

3. Lakukan konfigurasi router seperti percobaan 6 4. Menciptakan Tabel Routing Statik

Router R2 harus dikonfigurasi sehingga dapat mencapai jaringan 172.16.1.0 dan jaringan 172.16.5.0. Kedua jaringan subnet masknya 255.255.255.0. Paket yang tujuannya ke jaringan 172.16.1.0 harus dirutekan ke R1 dan paket yang ditujuan ke jaringan 172.16.5.0 haus dirutekan ke R3 .Kedua routing statis tersebut akan dikonfigurasi menggunakan interface local sebagai gateway ke jaringan yang dituju Dua routing statis yang sama juga dapat dikonfigurasi dengan next-hop address sebagai gateway. Rute pertama ke jaringan 172.16.1.0 dengan gateway ke 172.16.2.1. Sedangkan rute kedua ke jaringan 172.16.5.0 dengan gateway ke 172.16.4.2. Administrative distance tidak digunakan, sehingga defaultnya bernilai 1. Router R2

 Masuk ke mode global configuration.

 Ketikan perintah static routing di router 2

Router_2(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.1 Router_2(config)#ip route 172.16.5.0 255.255.255.0 172.16.4.21 Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

 Keluar di mode global dangan menggunakan perintah EXIT

 Gunakan perintah copy running-config startup-config untuk menyimpan konfigurasi yang sedang aktif ke NVRAM.


(57)

Tulis dan jelaskan perintah diatas?

--- ---

 Ketikan perintah show ip route Tulis dan jelaskan output yang ditampilkan?

--- ---

Router R1

 Masuk ke mode global configuration.

 Ketikan perintah static routing di router 2

Router_1(config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.2.2 Router_1(config)#ip route 172.16.5.0 255.255.255.0 172.16.4.2 Router_1(config)#ip route 172.16.4.0 255.255.255.0 172.16.2.2

 Keluar di mode global dangan menggunakan perintah EXIT

 Gunakan perintah copy running-config startup-config untuk menyimpan konfigurasi yang sedang aktif ke NVRAM.

 Ketikan perintah show ip route Tulis dan jelaskan output yang ditampilkan?

--- --- Router R3

 Masuk ke mode global configuration.

 Ketikan perintah static routing di router 2

Router_1(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.1 Router_1(config)#ip route 172.16.2.0 255.255.255.0 172.16.4.1 Router_1(config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.4.1

 Keluar di mode global dangan menggunakan perintah EXIT

 Gunakan perintah copy running-config startup-config untuk menyimpan konfigurasi yang sedang aktif ke NVRAM

 Ketikan perintah show ip route Tulis dan jelaskan output yang ditampilkan?

--- ---

Troubleshooting konfigurasi routing statis

 Ping

Dari mode privileged EXEC pada router 1, ping ke node pada jaringan 172.16.5.0.


(58)

Tulis dan jelaskan output yang ditampilkan?

--- ---

Traceroute

Tulis dan jelaskan output yang ditampilkan?

---


(59)

---MODUL 9

Bridging

A. Latar Belakang

Perkembangan jaringan dan Internet yang spektakuler memberikan dampak yang sangat besar terhadap perusahaan dalam berbagai jenis dan ukuran. Teknologi wireless yang baru semakin memudahkan perkembangan kemampuan jaringan, Internet, dan intranet bagi para pekerja mobile, lokasi-lokasi terpencil dan berbagai fasilitas temporer. Wireless Networking semakin memperluas jangkauan dan kemampuan jaringan komputer. Teknologi-teknologi baru menjadikan wireless networking sebagai suatu cara yang memungkinkan pelayanan akses berkecepatan tinggi dan handal bagi jaringanjaringan komputer dan Internet.

B. Tujuan

Setelah melakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat mengerti prinsip bridging dan bisa mengkonfigurasi wireless bridge

C. Jumlah Pertemuan

Jumlah Pertemuan Praktikum = 1 x pertemuan.

D. Dasar Teori

Sistem wireless WAN merupakan sistem point-to-point menghubungkan jaringan melintasi kota-kota menggantikan infrastruktur publik atau memberikan suatu alternatif terhadap sambungan privat.

Setiap sel wireless LAN memerlukan manajemen komunikasi dan lalu lintas. Hal ini dikoordinasikan oleh sebuah Access Point (AP) yang berkomunikasi dengan setiap stasiun wireless dalam area cakupannya.

Stasiun-stasiun juga berkomunikasi satu sama lain melalui AP, sehingga stasiun komunikasi dapat bersembunyi dari yang lain. Dengan cara ini, AP berfungsi sebagai relay, memperluas daerah sistem.

AP juga berfungsi sebagai sebuah bridge antara stasiun-stasiun wireless dan wired network dan sel wireless yang lain. Menghubungkan AP ke backbone atau sel wireless lain dapat dilakukan dengan kabel atau dengan hubungan wireless yang lain, menggunakan wireless bridges.

Wireless bridge adalah wireless yang terdiri dari minimal 2 wireless yang disetting sebagai bridge dengan menukarkan masing2 mac addressnya. Biasanya digunakan


(60)

untuk koneksi point to point sebagai backbone wireless. Skema Network A---wirelss 1---wireless 2---network B

Dengan Wireless bridges dua WAN yang berbeda seolah-olah berada dalam satu local area network, sehingga mempunya kecepatan lebuh tinggi disbanding dengan sistem yang di routing

Alat dan Bahan :

 Cabel UTP Cat 5

 Komputer

 Switch/Hub

 Access Point

 Router Cisco

 Linux/Mikrotik

Percobaan

Setting Radio sebagai Wireless Bridge

1. Konfigurasi Radio Wireless satu sebagai Wireless Bridge berikan IP 192.168.100.1/29

2. Setting Radio Wireless Linksys WAP54G dengan menggunakan webbrowser, dimana ip defaulnya 192.168.1.245


(61)

Username : Password :admin


(62)

Kemudian klik menu OK

3. Klik Menu Setup Masukan IP Statik pada radio, pada percobaan ini kita menggunakan ip address adalah 192.168.100.1/30 (setelah anda ganti jangan lupa IP di PC anda harus diganti dengan IP satu kelas dengan ip Radio)

Klik menu Save Setting

4. Menentukan Radio Wireless sebagai Wireless Bridge, klik menu ap mode, kemudian kita memasukkan mac address dari radio tentangga


(63)

Klik menu Save Setting

5. Memberi nama SSID dan setting security wireless (WEP), klik menu wireless

 Setting SSID, dimana wireless pertama kita beri nama jarkon_induk

Klik menu Save Setting

 Setting security wireless

Wireless --- Security ----Security mode pilih WEP ---Encrypton pilih 10 hex digit---passphase (masukan password sebanyak 10 hex misalnya tasmisalim--- klik menu create


(64)

Klik menu Save setting

6. Setting Password radio Wireless (passwordnya kita ganti dengan labkomunsri2009)

Klik menu Save setting

 Selanjutnya kita aka setting radio wireless yang kedua dimana radio yang kedua kita akan setting sebagai Wireless Bridge, Lakukan seperti percobaan 1 sampai 5 dimana ip yang kita berikan adalah 192.168.100.2/29

7. Tes Koneksi radio

 Dari PC yang terbuhung ke radio 1 ping ke alamat radio tetangga kita dengan cara ping 192.168.100.2

Tulis dan jelaskan output yang ditampilkan?

--- ---


(1)

MODUL 9

Bridging

A. Latar Belakang

Perkembangan jaringan dan Internet yang spektakuler memberikan dampak yang sangat besar terhadap perusahaan dalam berbagai jenis dan ukuran. Teknologi wireless

yang baru semakin memudahkan perkembangan kemampuan jaringan, Internet, dan intranet bagi para pekerja mobile, lokasi-lokasi terpencil dan berbagai fasilitas temporer. Wireless Networking semakin memperluas jangkauan dan kemampuan jaringan komputer. Teknologi-teknologi baru menjadikan wireless networking sebagai suatu cara yang memungkinkan pelayanan akses berkecepatan tinggi dan handal bagi jaringanjaringan komputer dan Internet.

B. Tujuan

Setelah melakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat mengerti prinsip bridging dan bisa mengkonfigurasi wireless bridge

C. Jumlah Pertemuan

Jumlah Pertemuan Praktikum = 1 x pertemuan.

D. Dasar Teori

Sistem wireless WAN merupakan sistem point-to-point menghubungkan jaringan melintasi kota-kota menggantikan infrastruktur publik atau memberikan suatu alternatif terhadap sambungan privat.

Setiap sel wireless LAN memerlukan manajemen komunikasi dan lalu lintas. Hal ini dikoordinasikan oleh sebuah Access Point (AP) yang berkomunikasi dengan setiap stasiun wireless dalam area cakupannya.

Stasiun-stasiun juga berkomunikasi satu sama lain melalui AP, sehingga stasiun komunikasi dapat bersembunyi dari yang lain. Dengan cara ini, AP berfungsi sebagai relay, memperluas daerah sistem.

AP juga berfungsi sebagai sebuah bridge antara stasiun-stasiun wireless dan wired network dan sel wireless yang lain. Menghubungkan AP ke backbone atau sel wireless lain dapat dilakukan dengan kabel atau dengan hubungan wireless yang lain, menggunakan wireless bridges.

Wireless bridge adalah wireless yang terdiri dari minimal 2 wireless yang disetting sebagai bridge dengan menukarkan masing2 mac addressnya. Biasanya digunakan


(2)

untuk koneksi point to point sebagai backbone wireless. Skema Network A---wirelss 1---wireless 2---network B

Dengan Wireless bridges dua WAN yang berbeda seolah-olah berada dalam satu local area network, sehingga mempunya kecepatan lebuh tinggi disbanding dengan sistem yang di routing

Alat dan Bahan :

 Cabel UTP Cat 5

 Komputer

 Switch/Hub

 Access Point

 Router Cisco

 Linux/Mikrotik

Percobaan


(3)

Username : Password :admin


(4)

Kemudian klik menu OK

3. Klik Menu Setup Masukan IP Statik pada radio, pada percobaan ini kita menggunakan ip address adalah 192.168.100.1/30 (setelah anda ganti jangan lupa IP di PC anda harus diganti dengan IP satu kelas dengan ip Radio)

Klik menu Save Setting

4. Menentukan Radio Wireless sebagai Wireless Bridge, klik menu ap mode, kemudian kita memasukkan mac address dari radio tentangga


(5)

Klik menu Save Setting

5. Memberi nama SSID dan setting security wireless (WEP), klik menu wireless

 Setting SSID, dimana wireless pertama kita beri nama jarkon_induk

Klik menu Save Setting

 Setting security wireless

Wireless --- Security ----Security mode pilih WEP ---Encrypton pilih 10 hex digit---passphase (masukan password sebanyak 10 hex misalnya tasmisalim--- klik menu create


(6)

Klik menu Save setting

6. Setting Password radio Wireless (passwordnya kita ganti dengan labkomunsri2009)

Klik menu Save setting

 Selanjutnya kita aka setting radio wireless yang kedua dimana radio yang kedua kita akan setting sebagai Wireless Bridge, Lakukan seperti percobaan 1 sampai 5 dimana ip yang kita berikan adalah 192.168.100.2/29

7. Tes Koneksi radio

 Dari PC yang terbuhung ke radio 1 ping ke alamat radio tetangga kita dengan cara

ping 192.168.100.2

Tulis dan jelaskan output yang ditampilkan?

--- ---