4.1. BAHAN TAYANG SUPERVISI
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2
PERMENDIKNAS NO 12 TAHUN 2007
(2)
(3)
(4)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 5
PERMENDIKNAS NO 13 TAHUN 2007
(5)
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 6
Nilai
Rata-Rata Nasional UK KS 2015
Nilai Rata-rata
Tertinggi
Rata-rata
Nasional UK KS
45, 92
55,9
0
(6)
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 7
Nilai
Rata-Rata
Per Dimensi UK KS
UK KS
48,52 48,87 43,96 47,67 36,45 Kepemimpinan Pembelajaran Kewirausahaan Usaha Pengembangan Sekolah Supervisi Manajerial(7)
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 8
Nilai
Rata-Rata
Per Dimensi
UK KS
48,52 48,87 43,96 47,67 36,45 Kepemimpinan Pembelajaran Kewirausahaan Usaha Pengembangan Sekolah Supervisi Manajerial(8)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 9
Tujuan Pembelajaran
1.
Memahani konsep perencanaan,
instrumen supervisi manjerial, dan ruang
lingkup supervisi manajerial;
2.
Menyusun program perencanaan dan
instrumen supervisi akademik;
3.
Melaksanakan supervisi akademik dengan
pendekatan dan teknik supervisi yang
tepat; dan
(9)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 10
PETA KONSEP
SUPERVISI
Manajerial
Perencanaa
Program dan Instrumen Superman Pelaksanaan Evaluasi dan Tindak LanjutAkademik
Perencanaan Pengawasan Program dan Instrumen
Pelaksanaan Metode dan Teknik Supremik
Pemantauan
Proses Pembelajaran
dan Feed Back
Evaluasi dan Tindak Lanjut Penyusunan Rencana Tindak Lanjut
(10)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 11
SKENARIO PELATIHAN 5
JP
PENDAHULUAN (15’)
1. Perkenalan 2. Komitmen 3. Aparsepsi 4. Motivasi
INTI (195 )‘
1. Paparan Fasilitator 2. Kerja Kel. ( LK ) 3. Presentasi dan Dikusi
PENUTUP (15’)
1. Rangkuman
2. Refleksi 3. Evalusi
(11)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 12
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
1.
SUPERVISI MANAJERIAL
2. SUPERVISI AKADEMIK
3. Pelaksanaan Supervisi Akademik
dengan
GROW ME
4.
Pelaporan dan Tindak Lanjut
(12)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 13
(13)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 14
Kegiatan Pembelajaran 1
(45 Menit)
Rencana Pengawasan Manajerial dan
Instrumen Supervisi Manajeria
l
(14)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 15
Tujuan Pembelajaran 1:
Peserta memahani konsep,
perencanaan, instrumen supervisi
manjerial, dan ruang lingkup
(15)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 16
KONSEP SUPERMAN
Supervisi Manajerial adalah kegiatan
professional yang dilakukan oleh
pengawas sekolah dalam rangka
membantu kepala sekolah, guru dan
tenaga kependidikan lainnya guna
meningkatkan mutu penyelenggaraan
pendidikan dan pembelajaran.
(16)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 17
RUANG LINGKUP
STANDAR
PENGELOLAAN
STANDAR PTK
STANDAR
SARPRAS
PEMBIAYAAN
STANDAR
(17)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 18
FOKUS
ASPEK
Pengelolaan Sekolah
(18)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 19
Pengelolaan Sekolah
dalam Implementsi Kurikulum
Mamanjemen KTSP
Pembelajaran Saintifik
Penilaiikan Otentik Manajemen Eskul Adsi Buku Guru/Siswa
Pembiayaan
Hubmas Rasio PTK
(19)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 20
METODE SUPERMAN
METODE
StudiDokumen
Delphi
FGD
Bimtek/W orshop/Dik
(20)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 21
PERENCANAAN SUPERMAN
Pengertian :
1.
Perencanaan adalah suatu cara “rasional” untuk
mempersiapkan masa depan Becker (2000) dalam Rustiadi
(2008 h.339
2.
Perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin
dicapai di masa yang akan datang serta menetapkan
tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya. dan penentuan
pencapaiannya dilakukan dengan menguji berbagai arah
pencapaian serta mengkaji berbagai ketidakpastian yang ada,
mengukur kemampuan (kapasitas) kita untuk mencapainya
kemudian memilih arah-arah terbaik serta memilih
langkah-langkah untuk mencapainya.”
(21)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 22
Program Superman
Program pengawasan sekolah terdiri atas:
program pengawasan tahunan,
program pengawasan semester
rencana kepengawasan manajerial (RKM).
Program pengawasan tahunan disusun dengan
cakupan kegiatan pengawasan pada semua
sekolah dalam kurun waktu satu tahun
(22)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 23
Rencana Pengawasan Manajerial
RPM Memuat :
Masalah, berupa identifikasi hasil pengawasan
sebelumnya;
Tujuan pengawasan yang hendak dicapai;
Indikator atau target keberhasilan,
Waktu pelaksanaan,
Metode dan teknik supervisi;
Skenario kegiatan, berupa langkah atau tahapan
supervisi;
(23)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 24
Pengertian
Instrumen
Instrumen adalah alat yang berfungsi
untuk
memudahkan
pelaksanaan
supervisi akademik, baik pada saat
untuk
mengobservasi
persiapan
maupun pelaksanaan pembelajaran.
Instrumen
supervisi
akademik
bisa
dikembangkan sendiri atau mengadaptasi
dari instrumen yang sudah ada
(24)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KRITERIA INSTRUMEN YANG
BAIK
VALIDITAS
,
adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrumen.
RELIABILITAS
,
menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik
(25)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN
JENIS-JENIS VALIDITAS
Construct Validity,
menunjuk kepada asumsi bahwa alat ukur
yang dipakai mengandung satu definisi operasional yang
tepat, dari suatu konsep teoretis
Content validity
(validitas isi) menunjuk kepada suatu
instrumen yang memiliki kesesuaian isi dalam mengungkap
atau mengukur yang akan diukur.
Face validity
(validitas lahir atau validitas tampang) , (1)
Menyangkut pengukuran atribut yang konkret, (2)
Menyangkut penilaian dari para ahli maupun konsumen alat
ukur tersebut.
(26)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN
METODE PENGUJIAN RELIABILITAS
Metode Ulang (Test-Retest)
Metode ini menunjuk adanya pengulangan pengukuran yang sama kepada
responden yang sama, dengan situasi yang (kira-kira) sama.
(Margono,2004:184)
Metode
Pararel
Metode ini menunjuk pada suatu kesatuan yang sama, atau kelompok
variabel diukur dua kali pada waktu yang sama atau hampir bersamaan,
pada sampel atau responden yang sama juga.
Metode Belah Dua (Split Half Method)
Metode ini menunjuk pada pengujian suatu instrumen dengan cara
membagi dua, artinya instrumen dan skor pada kedua bagian instrumen itu
dikorelasikan.
(27)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 28
Langkah Penyusunan Instrumen
Menentukan tujuan utama penggunaan instrumen
Menentukan ruang lingkup supervisi berdasarkan 8 SNP
Menentukan metode yang dipergunakan dalam
supervisi
Menetukan indikator kunci dengan mempertimbangkan
referensi peraturan perundangan yang berlaku
Menentukan model penskoran, jawab ya-tidak, atau
menggunakan skala.
Menentukan rubrik dari setiap indikator
Menentukan cara pengolahan
skor
(28)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Metode
Instrumen
Data tentang
ANGKET Angket dan
Skala Sikap Pendapat responden, keadaan diri sendiri’keadaan diluar diri sendiri, kejadian lampau , dan kejadian yang terus menerus WAWANCARA Pedoman
Wawancara Pendapat respondenKeadaan diri sendiri atau keadaan luar diri
Kejadian yang sudah lampau atau terus menerus PENGAMATAN Check list
Pedomanpeng amatan
Keadaan (diam), banyak aspek, sudah diketahui jenis objeknya, tidak memerlukan penjelasan.
Kejadian (berproses), banyak aspek sudah diduga pemunculannya, tidak memerlukan penjelasan urutan. Keadaan atau kejadian yang baru diketahui kerangka garis besarnya.
Keadaan atau kejadian yang garis besar latarnya diketahui DOKUMENTASI Check list Keadaan atau kejadian bagi hal-hal masa lalu
TES Soal tes Prestasi belajar,minat, aspek keprbadian, serta aspek-aspek psikologis yang lain, yang dikumpulkan dalam kondisi tertentu.
Rambu-Rambu Pemilihan Instrumen
Pengumpulan Data Pengawasan
(29)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN
LEMBAR KEGIATAN 1
PESERTA MENGERJAKAN LK-4.1
(Mendiskusikan Dan Menjawab
Pertanyaan-pertanyaan Konseptual Dan Praktis Tentang
(30)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 31
Kegiatan Pembelajaran 2
Penyusunan Program
dan
Instrumen Supervisi Akademik
(31)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 32
Tujuan Pembelajaran :
Peserta dapat :
Menyusun program perencanaan
dan instrumen
(32)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 33
Konsep Supervisi Akademik
Pengertian :
Supervisi akademik adalah serangkaian
kegiatan membantu guru
mengembangkan kemampuannya
mengelola proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran (Daresh,
1989, Glickman,
et al
; 2007
).
(33)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 34
(34)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 35
PRINSIP SUPERMIK
PraktisSistematis Objektif
Realistik Antisipatif Konstruktif
Kooperatif Kolegial Demokratis
Berkesinambungan Komprehensif
(35)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 36
Prosedur Supervisi Akademik
Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
Pelaporan Hasil Pengawasan
Pelaksanaan Program Pengawasan Penyusunan program pengawasan
(36)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 37
(37)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 38
.
.
RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK
(RPA)
Pengertian
:
Rencana pengawasan akademik merupakan
penjabaran dari program semester kedalam
rencana kegiatan yang disusun secara rinci dan
sistematis dengan menggunakan kriteria SMART
dan dirancang untuk dapat dilaksanakan dalam
satu kali pertemuan atau lebih (Depdiknas
2009).
(38)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 39
ALUR PROSES PENYUSUNAN DAN PENGGUNAAN
RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK
MENGIDENTIFIKASI PROFIL KOMPETENSI GURU MERANCANG RPA SESUAI RAMBU-RAMBU MELAKSANAKAN BIMBINGAN/PE MBINAAN Apakah sudah sesuai UMPAN BALIK Ya No PERBAIKAN/p ENGEMBANG AN
DATA
HASIL
SUPERVISI
AKADEMIK
GURU
PROFESIONAL
Bagaimana ?(39)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 40
PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN RPA
”SMART”
Specific,
artinya program yang disusun memiliki fokus yang jelas dan mencakup
bidang tertentu secara khusus.
Measureable,
artinya program-program dan kegiatan-kegiatan yang dipilih
dapat diukur pencapaiannya.
Achieveable
,
artinya program-program yang dirancang terjangkau untuk
dicapai, baik dari segi waktu, biaya maupun kondisi yang ada.
Realistics
artinya program-program benar-benar didasarkan pada data, kondisi
dan kebutuhan riil guru dan sekolah-sekolah binaan serta tidak mengada-ada.
Time Bound
,
artiya program yang dirancang memiliki batasan waktu
pencapaian atau pelaksanaan yang jelas.
(40)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 41
Komponen RPA
1.
Fokus Masalah
2.
Tujuan
3.
Strategi/ Metode,
4.
Sumber Daya,
5.
Penilaian,
6.
Tindak Lanjut.
7.
Waktu
(41)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 42
SISTEMATIKA RPA
1.
Fokus Masalah
2.
Tujuan
3.
Indikator
4.
Waktu Pelaksanaan
5.
Tempat/Sekolah/Sasaran
6.
Strategi/ Metode,
7.
Skenario Kegiatan ( Awal; Inti; Akhir )
8.
Sumber Daya,
9.
Penilaian,
(42)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 43
INSTRUMEN SUPERMIK
Bentuk
Instrume
n
Langsung
Wawanca
ra
observasi
Tidak
Langsung
Tes
(43)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 44
Jenis Instrumen Supervisi akademik
Pra
Pembelajaran
Perangkat
Pembelajaran
Validasi
RPP
Pelaksanaan
Pembelajaran
Pengamatan Proses PembelajaranPenilaian Hasil
Belajar
Perangka
t
Penilaian
(44)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN
LEMBAR KEGIATAN 2
PESERTA MENGERJAKAN LK-4.2
(45)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 46
Kegiatan
Pembelajaran 3
Pelaksanaan Supervisi
Akademik
dengan
GROW
(46)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 47
Tujuan Pembelajaran
1.
Memahami implementasi supervisi akademik
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
dengan menggunakan instrumen supervise
proses pembelajaran.
2.
Mengolah hasil supervisi proses pembelajaran
dan meteapkan kelebihan dan kelemahannya
3.
Memberi umpan balik (
feed Back
) dengan
menggunakan
coaching
model
(GROW ME)/
model coaching GROWTH
(47)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 48
Kegiatan
Mengamati tayangan video pembelajaran dengan
menggunakan Instrumen supervisi yang sudah di
sediakan
Mengolah hasil supervisi dan mengidentifikasi Kelebihan
dan
Kelemahan proses pembelajaran pada video sesuai
dengan kurikulum
yang berlaku
Menentukan umpan balik (
Feed Back
) dengan
menggunakan
Grow
Me
(48)
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 49
PESERTA MENGISI LK 4.3
SILAHKAN AMATI VIDEO PEMBELAJARAN SAMBIL
MEMBERI CHEK LIST PADA INSTRUMEN PENGAMATAN
PEMBELAJARAN
(49)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PELAKSANAAN
COACHING GROW ME
PELAKSANAAN
(50)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 51
Brainstorming
Kita tidak dapat mengajarkan orang lain
tentang sesuatu hal. Kita hanya dapat
membantu mereka menemukannya sendiri
.
(Galileo)
Saya tidak pernah mengajar siswa saya.
Saya hanya berusaha menyediakan kondisi
dimana siswa saya bisa belajar.
(51)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 52
Pengertian Coaching
...
suatu filosofi pengembangan yang
professional dan merupakan suatu alat
untuk mendorong pembelajaran dan
meningkatkan capaian berdasarkan
peningkatan kesadaran diri dan
tanggung-jawab pribadi
.
(52)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 53
PRINSIP-PRINSIP COACHING
1.
Memacu kerjasama (pada team coaching).
2.
Memfasilitasi pembelajar untuk mendapatkan
keterampilan baru.
3.
Membuat setiap orang untuk saling berbagi
pengetahuan, keterampilan dan pengalaman (team
coaching).
4.
Menjembatani gap antara teori dan praktek
5.
Dapat disampaikan dengan cara formal (terstruktur)
atau informal.
(53)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 54
PRINSIP-PRINSIP COACHING
6.
Adanya interaksi dua arah. Hubungan antara coach dan
pembelajar adalah kemitraan (partnership).
7.
Fokus pada bagaimana bekerja dengan lebih baik.
8.
Hubungan antara coach dengan coachee berlandaskan
kepercayaan dan rasa hormat.
(54)
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 55
Prinsip – prinsip yang harus dipegang oleh
seorang coach ketika melaksanakan proses
coaching:
1. Semua orang mau belajar dan maju
2. Setiap pembelajar mempunyai potensi
untuk meningkatkan kinerjanya.
3. Pertanyaan yang baik lebih kuat dan
berguna daripada perintah.
4. Setiap masalah merupakan kesempatan
untuk belajar.
5. Tujuan dan motivasi yang menantang dapat
memberikan hasil terbaik bagi pembelajar.
(55)
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 56
COACH YANG BAIK :
1. Selalu terencana
2. Dapat melihat potensi dalam
diri pembelajar
3. Merupakan sumber motivasi
bagi kliennya
(56)
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 57
COACH YANG BAIK :
1. Mengetahui pembelajar
dengan baik
2. Seorang pembelajar
yang unggul
3. Terampil berkomunikasi
efektif
(57)
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 58
KUNCI DALAM COACHING:
Mengajak learner untuk berdialog secara
serius
Suara: tanyakanlah pertanyaan yang baik,
berikanlah umpan balik
Dengar: dengarkan penuturannya dengan
hati dan fikiran
Hormat: Berusahalah meminimalisir
pendekatan top-down.
(58)
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 59
Mengapa perlu Umpan Balik?
Penguatan terhadap perilaku positif
Fokus perhatian diarahkan pada perilaku untuk kita.
Langsung ditujukan untuk sesuatu yang dikerjakan
atau tidak
Menambah kepedulian
Membangun motivasi yang dibangun di atas
kekuatan dan kelemahan
Membantu orang untuk mengetahui kapan
(59)
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 60
A.
Umpan balik yang disampaikan
dengan baik
> Motivasi
> Penguatan
> Dukungan
> Memberikan energi
> Performance yang lebih baik
(60)
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 61
B.
Feedback
(umpan balik ) yang
disampaikan kurang baik atau tidak
ada
feedback
:
Kurang motivasi, tidak ada dukungan,
tidak ada penyelesaian
Membingungkan
Membuang energi dengan percuma
Cenderung mengurangi kualitas
kinerja
(61)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 62
Kapan Umpan Balik
diberikan
?
Kinerja nyata tidak sesuai harapan
Tindakan atau ide tidak ajeg/tidak stabil
Kinerja cenderung menurun
Pendekatan Pemberian Umpan
Balik
Terus terang dan khusus
Terbuka dan jujur
(62)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 63
Cara memberikan Umpan Balik
Berikan feedback atas dasar informasi
yang telah disepakati atau pada hal yang
menjadi perhatian bersama
Deskripsikan, dan tidak menghakimi.
Utarakan kekurangan dan kelebihan
Bekerja sama untuk mencari cara
(63)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 64
POLA PEMBERIAN UMPAN BALIK
YANG EFEKTIF
Keep
(menyatakan prilaku posirif yang akan
dipelihara)
Stop
(menyatakan prilaku negatif yang akan
dihentikan)
Start
(memulai sesuatu untuk perubahan)
Same
(membicarakan prilaku yang sama)
Less
(membicarakan prilaku yang hilang)
More
(membicarakan ide peningkatan)
(64)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 65
Coaching
GROW ME
model
W
HAT’SNEXT?
G
OAL
O
PTIONSR
EALITYE
valuation(65)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 66
Langkah-langkah
Coaching
Nyatakan/gambarkan masalah dan harapan –
harapan (G)
Mendapatkan persetujuan terhadap masalah (R)
Kembangkan/mencari solusi bersama-sama (O)
Menyetujui sebuah action plan (W)
Tindaklanjut yang meyakinkan bahwa situasi
telah diperbaiki (ME)
(66)
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 67
Goal
Peserta pelatihan
Kemana tujuan saya?
Pelatihan
Apakah yang anda selesaikan?
Bagaimana pandangan anda tentang suatu
keberhasilan?
Bagaimana anda tahu telah mencapai
(67)
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 68
Reality
(selidiki akar masalah)
Peserta pelatihan
Darimana saya akan mulai?
Pelatih bertanya
Berdasarkan pada tujuan bagaimana situasi saat
ini?. Mengapa demikian?
Apakah ada kendala yang menghalangi anda
untuk mencapai sesuatu yang diinginkan?
(68)
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 69
Option
(Menjajaki kemungkinan-kemungkinan)
Peserta pelatihan
Apakah ada kendala antara kenyataan dengan
tujuan?
Pelatih bertanya:
Apakah ada alternatif yang lain untuk mencapai
tujuan?
Apa saja keunggulan dan hambatan terhadap setiap
pilihan?
Jika uang, waktu, dan bahan atau sumber tersedia,
(69)
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 70
What next?
(Pengembangan action plan)
Peserta Pelatihan bertanya:
Cara apakah yang saya pilih? Bagaimana saya
mencapai tujuan?
Pelatih bertanya:
Apakah yang akan anda lakukan untuk
menjembatani kesenjangan antara kenyataan
sekarang dan tujuan?
Apa yang akan terjadi?
Dukungan apa yang dibutuhkan?
Apakah ada waktu yang ditetapkan untuk action?
(70)
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 71
Monitoring
(Mengecek kemajuan)
Peserta pelatihan:
Apakah ada kemajuan terhadap tujuan yang telah
direncankan?
Pelatih bertanya:
Apakah anda masih bekerja terhadap tujuan yang akan
dicapai?
Sudah sejauhmana?
Apa yang telah dipelajari sejauh ini?
Apakah rencana selanjutnya? Perlu suatu perubahan? Perlu
penyesuaian dengan waktu yang direncanakan?
(71)
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 72
Evaluasi
(Penilaian Pembelajaran dan Pelaksanaan)
Peserta pelatihan bertanya:
Sudahkah saya mencapai tujuan yang telah saya
tetapkan?
Pelatih bertanya:
Sudahkah anda mencapai tujuan? Mengapa
demikian?
Hal-hal mana yang paling penting untuk dipelajari?
Ini pendapat saya, bagaimana hal itu dilakukan,
(72)
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 73
Lanjutan Evaluasi
…
Hal yang perlu dilakukan pelatih:
1.
Merayakan keberhasilan, penegasan terhadap
usaha yang dilakukan
2.
Memberi umpanbalik dengan jujur dan ikhlas
tanpa adanya paksaan
3.
Meletakan dasar untuk target berikutnya dan
(73)
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 74
Mengerjakan LK-4.4
SILAHKAN AMATI VIDEO TENTANG “ COACHING “ KEMUDIAN DISKUSI KAN DAN JAWABLAH PERTANYAAN DALAM LK
KEMUDIAN RANCANGLAH SEBUAH SIMULASI SESUAI DENGAN TUGAS DALAM LK 4.4
(74)
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 75
Pendekatan Dan Teknik Pembinaan Sesuai
(75)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 76
Kegiatan
Pembelajaran 4
Pelaporan dan Tindak Lanjut
Pengawasan
(76)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 77
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran:
Peserta menyusun program tindak
lanjut.
(77)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 78
Tindak Lanjut
Tindak lanjut berupa tindakan korektif
dan preventif serta improvisasi/
inspriratif.
Berbasis pada hasil analisis akar
penyebab masalah secara terstruktur.
Harus dipilih alternatif paling efektif
(78)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 79
Metode
Analisis Penyebab Masalah
Is/Is not comparative analysis
5 Why methods
Fishbon diagram
Cause and effect matrix
Root Cause Tree
(79)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 80
Metode 5 Why
Dikembangkan oleh Sakichi Toyoda pemilik
Toyota
Mendorong setiap orang memiliki skill problem
solving dan menjadi problem solver
Menggunakan iterasi pertanyaan
MENGAPA
yang diulang-ulang kali sampai menemukan
akar masalahnya.
Jawaban pertanyaan terakhir merupakan akar
(80)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 81
Alternatif Tindak
Lanjut
Dari akar penyebab masalah, analisis alternatif
solusinya.
Pilih yang paling efektif dan efisien dari sudut
pandang kepala sekolah dan pengawas.
Pastikan alternatif tindak lanjut tidak
bertentangan dengan referensi/standar yang
mengikat.
(81)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 82
Basis Dasar Tindak Lanjut
Tindak lanjut pengawasan diarahkan dalam
pemenuhan 8 SNP
Standar/referensi pengelolaan sekolah.
Undang-Undang
Peraturan Pemerintah
Peraturan Daerah
Peraturan Menteri
Petunjuk Teknis, Pedoman Dirjen.
Norma Umum yang berlaku dsb.
(82)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 83
Beberapa Contoh Referensi/Standar
Permendiknas no 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan.
Undang-undang no 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik
Undang Undang no 43 tahun 2009 tentang Kearsipan, serta
peraturan terkaitnya.
Peraturan Pemerintah no 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional
Pendidikan
Permendiknas no 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan
Prasarana.
Permendagri no 17 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Barang Milik Daerah.
Permendiknas no 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
(83)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 84
Beberapa Contoh Referensi/Standar
Permendiknas no 35 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Peraturan Pemerintah no 53 tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil.
Perka BKN no 1 tahun 2013 tentang Petunjuk Pelasanaan
Prestasi Kerja Pegawai
Permendikbud no. 54 tahun 2013 tentang SKL
Permendikbud No. 64 tahun 2013 tentang Standar Isi
Permendikbud no. 57, 58, 59, 60 tahun 2014 tentang Kurikulum
Sekolah ...
Permendikbud no 103 tahun 2014 tentang proses
pembelajaaran
Permendikbud n0. 104 tahun 2014 tentang penilaian hasil
belajar oleh pendidik
(84)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 85
Bentuk Tindak lanjut
Bentuk layanan tindak lanjut
supervisi manajerial.
pembinaan secara individual
pembinaan secara kelompok
(85)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 86
Alternatif Tindak
Lanjut
Dari akar penyebab masalah, analisis alternatif
solusinya.
Pilih yang paling efektif dan efisien dari sudut
pandang kepala sekolah dan pengawas.
Pastikan alternatif tindak lanjut tidak
bertentangan dengan referensi/standar yang
mengikat.
(86)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 87
Prosedur Penyusunan Tindak Lanjut
Pemantauan
Pemantauan
Potret Hasil
an Standar
Pemenuh-Tidak
Memenuhi
Tindak
Lanjut
Tindakan
Kuratif,
Preventif dan
Improvisasi/
(87)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 88
Lanjutan….
Pemantauan
Pemantauan
Potret Hasil
an Standar
Pemenuh-Tidak
Memenuhi
Tindak
Lanjut
Tindakan
Kuratif,
Preventif dan
Improvisasi/
(88)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 89
Laporan Hasil
Supervisi
Media untuk mengomunikasikan hasil
supervisi kepada para pemangku kepentingan
Menginformasikan penilaian kebenaran,
kecermatan, kredibilitas, efektivitas, efisiensi,
Dokumen pertanggungjawaban pelaksanaan
kegiatan supervisi pengawas
(89)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 90
Kriteria Laporan Supervisi
Tepat Isi - harus didasarkan pada hasil dan fakta
bukan asumsi, sesuai pedoman yang berlaku.
Tepat Waktu, keterlambatan membuat laporan
tidak bermanfaat.
Tepat Saji., menarik dan mengundang minat
manajemen untuk membacanya
Tepat Alamat, laporan hanya disampaikan kepada
(90)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 91
Sistematika
HALAMAN JUDUL (SAMPUL) HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Fokus masalah
C. Tujuan dan sasaran supervisi
D. Tugas Pokok /Ruang Lingkup Supervisi
BAB II KERANGKA PIKIR PEMECAHAN MASALAH BAB III PENDEKATAN DAN METODE
(91)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 92
Sistematika
BAB IV HASIL SUPERVISI MANAJERIAL PADA SEKOLAH
BINAAN
A.
Hasil Pembinaan Guru dan atau Kepala Sekolah
B.
Hasil Pemantauan Pelaksanaan SNP
C.
Hasil Penilaian Kinerja Guru dan Kepala Sekolah
D.
Hasil Pembimbingan dan Pelatihan Profesional Guru
E.
Pembahasan Hasil
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
B. Rekomendasi
(92)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 93
PENGUATAN
1.
SUPERVISI MANAJERIAL :
Supervisi manajerial adalah kegiatan professional yang dilakukan oleh
pengawas dengan menitik beratkan pada pengamatan pada
aspek-aspek pengelolaan dan administrasi sekolah
Dalam supervisi manajerial, pengawas berperan sebagai kolaborator,
asesor, evaluator dan narasumber secara bersamaan atau bergantian.
Supervisi manajerial dilaksanakan berdasarkan pendekatan proses yang
meliputi perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan tindak lanjut.
Hal terpenting dalam perencanaan tersusunnya :
(93)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 94
Lanjutan
2.
Supervisi Akademik
supervisi akademik pada dasarnya merupakan aktivas yang dilakukan
oleh pengawas sekolah atau kepala sekolah dalam rangka memfasilitasi
guru untuk mengembangkan kompetensinya sehingga dapat
melaksanakn tugas pokok secara professional.
Salah satu tindakan yang dilakukan dalam supervisi akademis adalah
membandingkan antara kondisi objektif pelaksanaan tugas pokok guru
dengan standar yang telah ditetapkan sesuai dengan tututan regulasi
yang berlaku
Tujuan pemberian
feed back
dalam pelaksanaan supervisi akademik
antara lain : (1) peningkatan kualitas proses pembelajaran, (2)
mendukung peran pengawas sekolah sebagai inovator, fasilitator,
motivator, inisiator, dan inspiratory
(94)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 95
Model
GROW
dapat berfungsi untuk mengembangkan kompetensi
guru secara mandiri.
Tindak lanjut supervisi merupakan tindakan untuk mengatasi
permasalahan yang ditemukan dalam supervisi manajerial dan
akademik.
Tindak lanjut hasil supervisi manajerial dan akademik harus diawali
dengan analisis penyebab masalah.
Terdapat berbagai metode analisis penyebab masalah.
Bentuk tindak lanjut dapat berupa pembinaan individual, pembinaan
kelompok dan pembinaan terpadu.
(95)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 96
Mengerjakan LK 4.5
UNTUK CALON NS.:
BACALAH CONTOH KASUS DALAM LK 4.5 a DISKUSIKAN DAN JAWABLAH PERTANYAAN PERTANYAAN DALAM LK TSB
UNTUK KS SASARAN :
BACALAH LK 4.5 b....KEMUDIAN DISKUSIKAN SERTA KERJAKAN TUGAS DALAM LK TSB
(96)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 97
Persiapan OJL
MENYUSUN RTL UTK OJL
UNTUK KS SASARAN :
BUATLAH RENCANA OJL ANDA UNTUK MATA DIKLAT SUPERVISI AKADEMIK DI SEKOLAH ANDA SELAMA 32 JP ISILAH HAL HAL YANG AKAN DIKERJAKAN DAN
TETAPKAN TANGGAL TANGGALNYA AGAR PENGAWAS PENDAMPING ANDA DAPAT MELAKUKAN
(97)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 98
(98)
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN 99
(1)
Lanjutan
2.
Supervisi Akademik
supervisi akademik pada dasarnya merupakan aktivas yang dilakukan oleh pengawas sekolah atau kepala sekolah dalam rangka memfasilitasi guru untuk mengembangkan kompetensinya sehingga dapat
melaksanakn tugas pokok secara professional.
Salah satu tindakan yang dilakukan dalam supervisi akademis adalah membandingkan antara kondisi objektif pelaksanaan tugas pokok guru dengan standar yang telah ditetapkan sesuai dengan tututan regulasi yang berlaku
Tujuan pemberian feed back dalam pelaksanaan supervisi akademik antara lain : (1) peningkatan kualitas proses pembelajaran, (2)
mendukung peran pengawas sekolah sebagai inovator, fasilitator, motivator, inisiator, dan inspiratory
(2)
Model GROW dapat berfungsi untuk mengembangkan kompetensi guru secara mandiri.
Tindak lanjut supervisi merupakan tindakan untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan dalam supervisi manajerial dan akademik.
Tindak lanjut hasil supervisi manajerial dan akademik harus diawali dengan analisis penyebab masalah.
Terdapat berbagai metode analisis penyebab masalah.
Bentuk tindak lanjut dapat berupa pembinaan individual, pembinaan kelompok dan pembinaan terpadu.
(3)
Mengerjakan LK 4.5
UNTUK CALON NS.:
BACALAH CONTOH KASUS DALAM LK 4.5 a DISKUSIKAN DAN JAWABLAH PERTANYAAN PERTANYAAN DALAM LK TSB
UNTUK KS SASARAN :
BACALAH LK 4.5 b....KEMUDIAN DISKUSIKAN SERTA KERJAKAN TUGAS DALAM LK TSB
(4)
Persiapan OJL
MENYUSUN RTL UTK OJL
UNTUK KS SASARAN :
BUATLAH RENCANA OJL ANDA UNTUK MATA DIKLAT SUPERVISI AKADEMIK DI SEKOLAH ANDA SELAMA 32 JP ISILAH HAL HAL YANG AKAN DIKERJAKAN DAN
TETAPKAN TANGGAL TANGGALNYA AGAR PENGAWAS PENDAMPING ANDA DAPAT MELAKUKAN
(5)
(6)