Peranan Struktur Pengendalian Internal Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam Menerapkan Self Assessment System (Studi Kasus pada CV. Maju Lestari).

(1)

ABSTRACT

This research aims to find empirical evidence to test the effect of the application of internal control structure comprising : control environment, risk assessment, control activities, information and communication and monitoring of taxpayer compliance in applying self assessment system.the research was conducted in CV.Maju Lestari, CIbeurem. The methods used in this study are observations, interviews,and qustioners. Respondents chosen by their position in th office who be related with the problems. The results showed that internal control structure has a positive effect on tax compliance in applying self assessment system.


(2)

viii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris untuk menguji peranan pengendalian internal yang terdiri dari: lingkungan pengendalian, penaksiran resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan, terhadap kepatuhan wajib pajak dalam menerapkan self assessment system. Penelitian dilakukan di CV. Maju Lestari, Cibeurem. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah observasi, wawancara, dan penyebaran kuesioner. Pemilihan responden dilihat dari jabatan kerja yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Hasil penelitian menunjukan bahwa struktur pengendalian internal berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak dalam menerapkan self assessment system.

Kata-kata kunci: struktur pengendalian internal, kepatuhan wajib pajak, dan self assessment system.


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………..………...i

LEMBAR PENGESAHAN ………...ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ………..iii

KATA PENGANTAR ………..iv

ABSTRACT ………vii

ABSTRAK ……….viii

DAFTAR ISI ……….…...ix

DAFTAR GAMBAR ……….….xii

DAFTAR TABEL ………..xiii

DAFTAR LAMPIRAN ……….….xiv

BAB I PENDAHULUAN …….………....1

1.1 Latar Belakang ………..1

1.2 Identifikasi Masalah ………...………..4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ………...………..5

1.4 Kegunaan Penelitian ………...………...5

1.4.1 Kegunaan Akademis ……….…….……….…………6


(4)

x

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

PENGEMBANGAN HIPOTESIS ……….………..7

2.1 Struktur Pengendalian Internal ………7

2.1.1 Tujuan Struktur Pengendalian Internal ..………...………..…...8

2.1.2 Faktor – faktor Struktur Pengendalian Internal ...…..………....9

2.1.3 Keterbatasan Struktur Pengendalian Internal ………...15

2.2 Pajak …….…...………..……….……….16

2.2.1 Fungsi Pajak ……….……..………..……...…………..19

2.2.2 Syarat Pemungutan Pajak ………...…….………20

2.2.3 Pembagian Hukum Pajak ……….…...….………….………..23

2.2.4 Teori Pemungutan Pajak ……….….……….…………...23

2.2.5 Pengelompokan Pajak .……….…...………….…...25

2.2.6 Asas Pemungutan Pajak ……...….….………..………...26

2.2.7 Sistem Pemungutan Pajak ………...…………..….………...27

2.2.8 Sanksi Pajak ………….……..……..………..…..28

2.3 Pajak Penghasilan ………..………...…………...….32

2.3.1 Pajak Penghasilan Pasal 25 ………….…….…………..…...34

2.3.2 Norma Pajak Penghasilan Pasal 25 ……….…34

2.4 Kepatuhan Wajib Pajak ……….…………..………..…..35

2.5 Hambatan Pemungutan Pajak ………..……….36

2.6 Kerangka Pemikiran ….………..…….36


(5)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ………...39

3.1 Objek Penelitian ………..………...………...39

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ………….…………....………...39

3.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ………..……...…………..41

3.2 Metode Penelitian ………...………..45

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data ……….…………..…..……...45

3.2.2 Penentuan Responden ………..…………..……...…..…..47

3.2.3 Teknik Pengembangan Instrumen ……….…...……47

3.2.4 Operasional Variabel ………..….……….48

3.2.5 Variabel dan Skala Pngukuran ………...…….…...…..48

3.2.6 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ………...…...51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….……….55

4.1 Pelaksanaan Struktur Pengendalian Internal pada CV Maju Lestari….……….………..…………...55

4.2 Pelaksanaan Struktur Pengendalian Internal Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam Menerapkan Self Assessment System ………...………...58

4.3 Peranan Struktur Pengendalian Internal Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam Menerapkan Self Assessment System ……….………..………...59


(6)

xii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………..………..68

5.1 Kesimpulan………...68

5.2 Saran…………...…….……….………..69

DAFTAR PUSTAKA ……….72

LAMPIRAN ………....73


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Teoritis ………. ……….. 52 Gambar 2 Kerangka Pemikiran ………. 37


(8)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Indikator Variabel dan Skala Pengukuran ………… ..……… 49

Tabel 4.1 Kuesioner untuk Variabel Independen ……… 64

Tabel 4.2 Kuesioner untuk Variabel Dependen ……….. 66

Tabel 4.3 Hasil Keseluruhan Jawaban Kuesioner ……….. 67


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Flowchart ……….. …. 73 LAMPIRAN 2 Kuesioner……….. ….. 75


(10)

1 Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Dalam struktur penerimaan negara, perpajakan masih menjadi primadona dan komponen terbesar dalam negeri untuk menopang pembiayaan pemerintahan dan pembangunan. Sebagaimana yang disebutkan dalam Undang-undang Nomor 28 tahun 2007 bahwa pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara demi kemakmuran rakyat. Disamping mampu menyediakan sumber dana untuk pembiayaan berbagai proyek, pendapatan yang diperoleh negara dari sektor pajak juga dapat mencegah terjadinya pembengkakan defisit anggaran. Pajak tidak hanya dinikmati oleh pembayar pajak saja tapi juga untuk kepentingan negara demi tercapainya kesejahteraan di Indonesia. Kebijakan pemerintah dalam meningkatkan penerimaan dalam negeri dari sektor pajak, antara lain dengan merubah kebijakan official assessment system menjadi self assessment system. Kebijakan self assessment system sudah mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia sejak tahun 1984. Dalam self assessment system, wajib pajak diwajibkan untuk mendaftar, menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri jumlah pajak terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Hal ini menjadikan kepatuhan dan kesadaran wajib pajak


(11)

2 Bab I Pendahuluan

menjadi faktor yang sangat penting dalam hal untuk mencapai keberhasilan penerimaan pajak. Upaya pemberdayaan masyarakat melalui pelaksanaan self assessment system, memerlukan penyesuaian perilaku dan sistem nilai, baik pada wajib pajak dan juga perlu disertai dengan tindak pengawasan guna mewujudkan tercapainya sasaran kebijakan perpajakan. Sehubungan dengan hal itu, maka pemeriksa pajak dalam melakukan tugas pengawasan perlu didukung oleh berbagai faktor penunjang salah satunya adalah menetapkan strategi yang tepat untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan wajib pajak.

Self assessment system menuntut adanya peran serta aktif dari masyarakat dalam pemenuhan kewajiban perpajakan. Kebijakan pemerintah dalam menganut sistem self assessment system membawa misi dan konsekuensi perubahan sikap masyarakat untuk membayar pajak secara sukarela. Pada dasarnya kebijakan pemungutan pajak merupakan wujud pengabdian, kewajiban, dan peran serta wajib pajak secara langsung dan melaksanakan kewajiban perpajakan yang dibutuhkan bagi pembiayaan negara dalam melaksanakan pembangunan nasional. Namun beberapa fenomena kasus-kasus yang terjadi dalam dunia perpajakan di Indonesia belakangan ini membuat masyarakat dan wajib pajak khawatir untuk membayar pajak. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi kepatuhan wajib pajak, karena wajib pajak tidak ingin pajak yang telah dibayarkan disalahgunakan oleh aparat pajak itu sendiri. Pemerintah yang bertindak sebagai aparat perpajakan menyadari bahwa pembaharuan sistem perpajakan memang sangat dibutuhkan dan perlu disertai


(12)

3 Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha dangan cara pembenahan aparat perpajakan, baik menyangkut prosedur, tata kerja, disiplin kerja, maupun faktor mental para petugas, serta pelayanan yang optimal. Pemerintah juga memiliki fungsi untuk memberikan penyuluhan, pelayanan, dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan kewajiban wajib pajak, dan mengukurnya apakah kewajiban tersebut sudah sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan perpajakan. Di lain pihak, self assessment system yang di barengi dengan tingkatnya pengawasan menyebabkan perusahaan juga perlu meningkatkan suatu sistem di dalam perusahaan yang dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

Perusahaan memerlukan suatu sistem yang dapat mengatur tercapainya target pemungutan pajak tiap tahunnya, dengan membuat perencanaan pemeriksaan yang baik sehingga tidak ada lagi tunggakan pajak untuk tahun berikutnya, sistem tersebut adalah strukutur pengendalian internal. Struktur pengendalian internal yang diwakili oleh tiga hal, yaitu lingkungan pengendalian, sistem akuntansi, dan prosedur pengendalian yang memadai dalam suatu perusahaan akan membantu manajemen dalam melindungi aset baik fisik maupun non fisik dari penyalahgunaan dan kecurangan. Struktur pengendalian internal juga memberikan jaminan bagi pemilik modal agar kebijakan-kebijakan manejemen dapat dipatuhi dengan baik oleh karyawannya. Jika struktur pengendalian internal suatu perusahaan berjalan dengan baik, maka kemungkinan terjadinya kesalahan, ketidak akuratan ataupun kecurangan dalam perusahaan sangat kecil kemungkinannya terjadi.


(13)

4 Bab I Pendahuluan

Struktur pengendalian internal ini pada dasarnya merupakan bagian dari sistem pengendalian manajemen, yang didalamnya mencakup pengendalian-pengendalian yang digunakan oleh suatu organisasi baik swasta maupun pemerintah agar dapat menjamin bahwa tujuan organisasi tersebut dapat tercapai. Tujuan dari struktur pengendalian internal adalah untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi serta untuk mendorong efesiensi dan ditaatinya kebijakan manajemen. Selanjutnya keandalan laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan akan membantu wajib pajak dalam menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri jumlah pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

Berdasarkan pembahasan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian terhadap CV. Maju Lestari dengan judul “PERANAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MENERAPKAN SELF ASSESMENT

SYSTEM”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan penulis sebelumnya, penulis dapat mengidentifikasi permasalahan yang akan diteliti, yaitu sebagai berikut:


(14)

5 Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 1. Bagaimana struktur pengendalian internal yang dijalankan perusahaan? 2. Bagaimana peranan struktur pengendalian internal terhadap kepatuhan wajib

pajak dalam menerapkan Self Assessment System?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian yang dilakukan mempunyai maksud untuk memperoleh data-data yang akan digunakan sebagai sumber bahan penyusunan skripsi dan memiliki tujuan bagi penulis dan juga bagi instansi yang diteliti, adapun maksud dan tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui struktur pengendalian internal yang dijalankan oleh perusahaan.

2. Untuk mengetahui sejauh manakah peranan struktur pengendalian internal terhadap kepatuhan wajib pajak dalam menerapkan Self Assessment System.

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang dapat dipercaya dan memberikan manfat yang berguna bagi semua pihak yang berkepentingan. Semua informasi yang diperoleh dari hasil penelitian diharapkan akan memberikan kegunaan berupa:


(15)

6 Bab I Pendahuluan

1.4.1. Kegunaan Akademisi

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran guna mendukung pengembangan teori yang sudah ada dan dapat meperluas khasanah ilmu pengetahuan di bidang perpajakan, khususnya mengenai pelaksanaan self assessment system.

1.4.2. Kegunaan Praktisi

a) Bagi peneliti

Penelitian ini memberikan pengetahuan dan wawasan kepada peneliti tentang pentingnya struktur pengendalian internal di dunia perpajakan dan juga mengembangkan pola pikir peneliti dengan mempelajari langsung permasalahan yang sesungguhnya terjadi di dunia nyata.

b) Bagi perusahaan

Sebagai bahan informasi pelengkap atau masukkan sekaligus pertimbangan bagi pihak-pihak yang berwenang yang berhubungan dengan penelitian ini dalam penetapan kebijakan bagi perusahaan.

c) Bagi peneliti selanjutnya


(16)

71 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian dan pembahasan pada CV. Maju Lestari mengenai struktur pengendalian internal yang diterapkan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam menerapkan self assessment system, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa:

1. Dalam melaksanakan struktur pengendalian internal, perusahaan sudah menjalankannya dengan baik. Hal ini terlihat dari pemisahan tugas yang jelas antara setiap bagian, tidak ada karyawan yang mendapat tugas ganda karena jobs description masing-masing bagian jelas tercantum di struktur organisasi perusahaan. Semua komponen struktur pengendalian internal, yaitu: lingkungan pengendalian, penaksiran resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan diterapkan di lingkungan perusahaan. Perusahaan juga menempatkan karyawan yang kompeten sebagai staff pajak perusahaan, staff pajak yang kompeten memiliki pengetahuan yang baik tentang peraturan perpajakan dan dapat menghindarkan perusahaan dari salah hitung pajak terhutang yang dapat mengakibatkan dikenakannya sanksi pajak. Untuk menjamin struktur


(17)

72 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

pengendalian internal perusahaan berjalan dengan baik, manager dan assistant manager memiliki tanggung jawab untuk memastikan pengendalian dalam perusahaan berjalan sesuai standar.

2. Peranan struktur pengendalian internal terhadap kepatuhan wajib pajak telah berperan dengan baik. Struktur pengendalian yang baik dapat menghindarkan perusahaan dari salah hitung dan penyimpangan lainnya. Dalam penelitian ini telah dinyatakan dalam pengujian hipotesis bahwa struktur pengendalian internal sangat berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dalam menerapkan self assessment system. Hasil ini dapat terlihat dari perhitungan hasil kuesioner yang mencapai hasil 91.76% yang termasuk kriteria keempat yaitu : 76% - 100% berarti struktur pengendalian internal sangat berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dalam menerapkan self assessment system. Sisanya sebesar 8.24% kepatuhan wajib pajak badan dipengaruhi oleh faktor lain.

5.2.Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah penulis lakukan bahwa secara keseluruhan CV Maju Lestari sangat baik dalam menerapkan struktur pengendalian internal, pemisahan tugas yang dilakukan sudah sesuai jobs description yang tercantum dalam struktur organisasi perusahaan. Dari segi kepatuhan wajib pajak, perusahaan juga sudah mematuhi kewajibannya sebagai wajib pajak badan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Namun ada beberapa saran yang


(18)

73 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha perlu diperhatikan dan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih baik berbagai pihak di bidang perpajakan.

Saran bagi pemerintah:

Sebaiknya pemerintah memberikan timbal balik yang seimbang kepada wajib pajak sebagai bentuk apresisasi kepada wajib pajak yang patuh memenuhi kewajibannya, timbal balik tersebut bisa berupa pembangunan yang baik. Pemerintah juga seharusnya memberikan citra positif kepada wajib pajak dengan menggunakan dana pajak ini sebagai sumber pembangunan negara bukan untuk dikorupsi, bila korupsi di sektor pajak terjadi maka akan menimbulkan efek jera kepada wajib pajak untuk memenuhi kewajibannya.

Saran bagi perusahaan:

1. Sebaiknya perusahaan memberikan pelatihan khusus kepada staff perpajakan dengan cara mengikut sertakan mereka brevet atau seminar perpajakan. Hal ini dilakukan dengan tujuan staff pajak dapat mempelajari dan mengikuti perkembangan terbaru mengenai peraturan perpajakan (up to date). Dengan memberi pelatihan khusus kepada staff pajak, maka dapat memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan dalam perpajakan yang dapat merugikan perusahaan.

2. Perushaan sebaiknya menyewa konsultan pajak untuk membantu mempermudah perusahaan dalam menangani masalah-masalah perpajakan yang dihadapi oleh perusahaan.


(19)

74 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Saran bagi peneliti selanjutnya:

Mengingat keterbatasan waktu dan data dalam menyusun skripsi ini, maka bagi peneliti yang berminat mengambil topik yang sama jika memungkinkan disarankan untuk melakukan penelitian di beberapa perusahaan untuk menambah jumlah responden yang akan diteliti dan melakukan penelitian yang lebih mendalam lagi guna menyempurnakan penelitian yang telah penulis lakukan


(20)

72

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno dan Estralita Trisnawati. (2013). Akuntansi Perpajakan. Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta.

Arens, Alvin A dkk. (2008). Auditing dan Jasa Assurance. Edisi 12. Erlangga, Jakarta Aviantara Aris. (2014). Mengenal Sanksi Pajak. Diakses dari

http://konsultanpajak-aaa.com/mengenal-sanksi-pajak.htm pada tanggal 14 april 2011.

Brotodiharjo, Santoso R. (2003). Pengantar Ilmu Hukum Pajak.Refika Aditama, Bandung.

Institut Akuntan Publik Indonesia. (2011). Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat, Jakarta.

Mardiasmo.(2011).Perpajakan.Edisi Revisi.Andi, Yogyakarta

Rahayu ,Siti Kurnia. (2010). Perpajakan Indonesia: Konsep dan Aspek Formal.Graha Ilmu, Yogyakarta.

Resmi, Siti.(2011).Perpajakan Teori dan Kasus.Edisi 4.Salemba Empat, Jakarta. Sugiyono.(2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Alfabeta, Bandung. Waluyo dan Wirawan B. Ilyas. (2002). Perpajakan Indonesia. Edisi 11. Salemba Empat,

Jakarta. www.pajak.go.id


(1)

1.4.1. Kegunaan Akademisi

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran guna mendukung pengembangan teori yang sudah ada dan dapat meperluas khasanah ilmu pengetahuan di bidang perpajakan, khususnya mengenai pelaksanaan self assessment system.

1.4.2. Kegunaan Praktisi

a) Bagi peneliti

Penelitian ini memberikan pengetahuan dan wawasan kepada peneliti tentang pentingnya struktur pengendalian internal di dunia perpajakan dan juga mengembangkan pola pikir peneliti dengan mempelajari langsung permasalahan yang sesungguhnya terjadi di dunia nyata.

b) Bagi perusahaan

Sebagai bahan informasi pelengkap atau masukkan sekaligus pertimbangan bagi pihak-pihak yang berwenang yang berhubungan dengan penelitian ini dalam penetapan kebijakan bagi perusahaan.

c) Bagi peneliti selanjutnya


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian dan pembahasan pada CV. Maju Lestari mengenai struktur pengendalian internal yang diterapkan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam menerapkan self assessment system, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa:

1. Dalam melaksanakan struktur pengendalian internal, perusahaan sudah

menjalankannya dengan baik. Hal ini terlihat dari pemisahan tugas yang jelas antara setiap bagian, tidak ada karyawan yang mendapat tugas ganda karena jobs description masing-masing bagian jelas tercantum di struktur organisasi perusahaan. Semua komponen struktur pengendalian internal,

yaitu: lingkungan pengendalian, penaksiran resiko, aktivitas

pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan diterapkan di lingkungan perusahaan. Perusahaan juga menempatkan karyawan yang kompeten sebagai staff pajak perusahaan, staff pajak yang kompeten memiliki pengetahuan yang baik tentang peraturan perpajakan dan dapat menghindarkan perusahaan dari salah hitung pajak terhutang yang dapat mengakibatkan dikenakannya sanksi pajak. Untuk menjamin struktur


(3)

pengendalian internal perusahaan berjalan dengan baik, manager dan assistant manager memiliki tanggung jawab untuk memastikan pengendalian dalam perusahaan berjalan sesuai standar.

2. Peranan struktur pengendalian internal terhadap kepatuhan wajib pajak

telah berperan dengan baik. Struktur pengendalian yang baik dapat menghindarkan perusahaan dari salah hitung dan penyimpangan lainnya. Dalam penelitian ini telah dinyatakan dalam pengujian hipotesis bahwa struktur pengendalian internal sangat berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dalam menerapkan self assessment system. Hasil ini dapat terlihat dari perhitungan hasil kuesioner yang mencapai hasil 91.76% yang termasuk kriteria keempat yaitu : 76% - 100% berarti struktur pengendalian internal sangat berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dalam menerapkan self assessment system. Sisanya sebesar 8.24% kepatuhan wajib pajak badan dipengaruhi oleh faktor lain.

5.2.Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah penulis lakukan bahwa secara keseluruhan CV Maju Lestari sangat baik dalam menerapkan struktur pengendalian internal, pemisahan tugas yang dilakukan sudah sesuai jobs description yang tercantum dalam struktur organisasi perusahaan. Dari segi kepatuhan wajib pajak, perusahaan juga sudah mematuhi kewajibannya sebagai wajib pajak badan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Namun ada beberapa saran yang


(4)

perlu diperhatikan dan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih baik berbagai pihak di bidang perpajakan.

Saran bagi pemerintah:

Sebaiknya pemerintah memberikan timbal balik yang seimbang kepada wajib pajak sebagai bentuk apresisasi kepada wajib pajak yang patuh memenuhi kewajibannya, timbal balik tersebut bisa berupa pembangunan yang baik. Pemerintah juga seharusnya memberikan citra positif kepada wajib pajak dengan menggunakan dana pajak ini sebagai sumber pembangunan negara bukan untuk dikorupsi, bila korupsi di sektor pajak terjadi maka akan menimbulkan efek jera kepada wajib pajak untuk memenuhi kewajibannya.

Saran bagi perusahaan:

1. Sebaiknya perusahaan memberikan pelatihan khusus kepada staff perpajakan

dengan cara mengikut sertakan mereka brevet atau seminar perpajakan. Hal ini dilakukan dengan tujuan staff pajak dapat mempelajari dan mengikuti perkembangan terbaru mengenai peraturan perpajakan (up to date). Dengan memberi pelatihan khusus kepada staff pajak, maka dapat memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan dalam perpajakan yang dapat merugikan perusahaan.

2. Perushaan sebaiknya menyewa konsultan pajak untuk membantu

mempermudah perusahaan dalam menangani masalah-masalah perpajakan yang dihadapi oleh perusahaan.


(5)

Saran bagi peneliti selanjutnya:

Mengingat keterbatasan waktu dan data dalam menyusun skripsi ini, maka bagi peneliti yang berminat mengambil topik yang sama jika memungkinkan disarankan untuk melakukan penelitian di beberapa perusahaan untuk menambah jumlah responden yang akan diteliti dan melakukan penelitian yang lebih mendalam lagi guna menyempurnakan penelitian yang telah penulis lakukan


(6)

Agoes, Sukrisno dan Estralita Trisnawati. (2013). Akuntansi Perpajakan. Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta.

Arens, Alvin A dkk. (2008). Auditing dan Jasa Assurance. Edisi 12. Erlangga, Jakarta Aviantara Aris. (2014). Mengenal Sanksi Pajak. Diakses dari

http://konsultanpajak-aaa.com/mengenal-sanksi-pajak.htm pada tanggal 14 april 2011.

Brotodiharjo, Santoso R. (2003). Pengantar Ilmu Hukum Pajak.Refika Aditama, Bandung.

Institut Akuntan Publik Indonesia. (2011). Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat, Jakarta.

Mardiasmo.(2011).Perpajakan.Edisi Revisi.Andi, Yogyakarta

Rahayu ,Siti Kurnia. (2010). Perpajakan Indonesia: Konsep dan Aspek Formal.Graha Ilmu, Yogyakarta.

Resmi, Siti.(2011).Perpajakan Teori dan Kasus.Edisi 4.Salemba Empat, Jakarta. Sugiyono.(2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Alfabeta, Bandung. Waluyo dan Wirawan B. Ilyas. (2002). Perpajakan Indonesia. Edisi 11. Salemba Empat,

Jakarta. www.pajak.go.id


Dokumen yang terkait

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam Menerapkan Sistem Self Assessment pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

3 109 60

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam Menerapkan Sistem Self Assessment pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP)Pratama Medan Petisah

1 61 61

Self Assessment System Dan Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Pada KPP Pratama Bandung Karees)

1 15 74

Pengaruh Pengetahuan Pajak Dan Self Assessment System Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

6 87 59

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB Pengaruh Penerapan Self Assessment System Dan Kemauan Membayar Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Surakarta.

0 1 17

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM DAN KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB Pengaruh Penerapan Self Assessment System Dan Kemauan Membayar Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Surakarta.

0 4 12

"Pengaruh Struktur Pengendalian Internal terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus pada PT. Rayakonsult) ".

2 13 19

Pengaruh Kesadaran, Penerapan Self Assessment System dan Pemeriksaan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus pada KPP Pratama Bandung - Bojonegara).

0 4 19

ANALISIS SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi kasus Pada KPP Pratama Natar) Hengky Achmad Subing Asih Pratiwi Haninun Abstract - Analisis Self Assessment System Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Studi kasus Pada KPP Pr

0 0 10

ANALISIS PEMAHAMAN SELF ASSESSMENT SYSTEM PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

0 2 94