RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW).

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DENGAN

MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE

WEIGHTING (SAW)

TUGAS AKHIR

Disusun oleh :

Randy Tesar Pahlevy

0634010216

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVER

SITAS PEMBANGUNAN NASIONAL“VETERAN“

JAWA TIMUR

2011


(2)

Judul : Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Penerima Beasiswa Dengan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW)

Penyusun : Randy Tesar Pahlevy

NPM : 0634010216

Pembimbing I : Nur Cahyo Wibowo S.Kom, M.Kom Pembimbing II : Faisal Muttaqin S.Kom

ABSTRAK

Pada dasarnya, beasiswa adalah penghasilan bagi yang menerimanya. Disebutkan pengertian penghasilan adalah tambahan kemampuan ekonomis dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang diterima atau diperoleh dari sumber Indonesia atau luar Indonesia yang dapat digunakan untuk konsumsi atau menambah kekayaan .Untuk mendapatkan beasiswa tersebut maka harus sesuai dengan aturan-aturan kriteria yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu tidak semua yang mendaftarkan diri sebagai calon penerima beasiswa tersebut akan diterima, hanya yang memenuhi kriteria-kriteria saja yang akan memperoleh beasiswa tersebut. Karena jumlah peserta yang mengajukan beasiswa banyak serta indikator kriteria yang banyak juga, maka perlu dibangun sebuah sistem pendukung keputusan (SPK) yang berbasis WEB yang bisa digunakan untuk mempermudah penentuan siapa yang berhak mendapatkan beasiswa tersebut. Di dukung dengan Metode SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING), pemrograman PHP dan basis data MySQL, maka aplikasi ini dapat membantu pihak pemberi beasiswa dalam proses penyaringan penerima beasiswa dengan tepat dan cepat.

Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Beasiswa, dan Simple Additive Weighting (SAW)


(3)

KATA PENGANTAR

Bimillahirrahmanirrahiim Alhamdulillahi Robil’Alamien

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada penyusun sehingga terbentuklah suatu Tugas Akhir yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Penerima Beasiswa Dengan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (Saw)”, untuk memenuhi salah satu syarat Ujian Akhir Sarjana di Fakultas Teknologi Industri dan Teknik Informatika Jurusan Sistem Informasi Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN” Jatim.

Tugas Akhir ini dapat penulis selesaikan berkat kerja sama dari berbagai pihak, baik moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar–besarnya kepada :

1. Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya memberikan kesehatan dan karunianya sehingga bisa menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan dukungan moril maupun materil selama ini.

3. Bapak Ir. Sutiyono, MT. selaku dekan Fakultas Teknologi Indutri Universitas Pembangunan Nasional “veteran” Jatim.

4. Bapak Basuki Rahmat, S.Si., MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Pembangunan Nasional “veteran” Jatim.

5. Bapak Nur Cahyo Wibowo S.Kom, M.Kom, selaku pembimbing 1. 6. Faisal Muttaqin, S.Kom selaku pembimbing 2.


(4)

8. My Lovely Dear dan teman-teman, yang sudah memberikan keceriaan dan kesedihan pada penulis.

9. Joejoem, Sinjul, Mumun, Lorenk, Frista, Devin, Sapri Bapak, Henry, Tiwulisme, Jemblunk Cilik, Uciel, Pakdhe, Ballack, Poyo yang telah banyak membantu penyelesaian tugas akhir ini dan teman bermain game player. 10.Teman- teman rumah, dan teman- teman ALUMNI yang selalu memberikan

support sehingga selesainya laporan ini.

11.Rekan-rekan di Teknik Informatika UPN “veteran” Jatim angkatan 2006 terutama kelas E, juga teman- teman penyusun dari semua angkatan yang secara tidak langsung telah membantu selama penyusunan tugas akhir ini. 12.Dan semua pihak yang telah banyak membantu yang tidak bisa disebutkan

satu-persatu.

Semoga kebaikan yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan pahala yang melimpah dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwasanya dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih memiliki banyak kekurangan baik dari segi materi maupun dari segi penyusunannya mengingat terbatasnya pengetahuan dan kemampuan penulis. Untuk itu, dengan kerendahan hati penyusun mohon maaf dan penyusun sangat mengharapkan segala saran dan kritikan yang sekiranya dapat membantu penyusun agar dalam penyusunan selanjutnya bisa lebih baik lagi.

Surabaya, 1 Mei 2011

Wassalam,


(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Disetiap lembaga pendidikan khususnya universitas banyak sekali beasiswa yang ditawarkan kepada mahasiswa yang berprestasi dan yang kurang mampu. Ada beasiswa yang dari lembaga milik nasional maupun swasta. Program pemerintahan melalui lembaga pendidikan nasional memberikan Bantuan Khusus Mahasiswa bagi mahasiswa kurang mampu pada Perguruan Tinggi yang sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor : 83 Tahun 2009.

Untuk mendapatkan beasiswa tersebut maka harus sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan. Kriteria yang ditetapkan dalam studi kasus ini adalah nilai indeks prestasi akademik, penghasilan orang tua, jumlah saudara kandung, jumlah tanggungan orang tua, semester, usia dan lain-lain.

Oleh sebab itu tidak semua yang mendaftarkan diri sebagai calon penerima beasiswa tersebut akan diterima, hanya yang memenuhi kriteria-kriteria saja yang akan memperoleh beasiswa tersebut. Oleh karena jumlah peserta yang mengajukan beasiswa banyak serta indikator kriteria yang banyak juga, maka perlu dibangun sebuah sistem pendukung keputusan yang akan membantu penentuan siapa yang berhak untuk mendapatkan beasiswa tersebut.

Model yang digunakan dalam sistem pendukung keputusan ini adalah Multiple Attribute Decision Making (MADM). Metode Simple Additive Weighting (SAW) ini dipilih karena metode ini menentukan nilai bobot untuk setiap atribut,


(6)

kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif, dalam hal ini alternatif yang dimaksud adalah yang berhak menerima beasiswa berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan.

Dengan metode perangkingan tersebut, diharapkan penilaian akan lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot yang sudah ditentukan sehingga akan mendapatkan hasil yang lebih akurat terhadap siapa yang akan menerima beasiswa tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan yang akan diselesaikan yaitu bagaimana merancang sebuah sistem pendukung keputusan dengan menggunakan MADM (Multiple Attribute Decission Making) dengan metode SAW (Simple Additive Weighting) untuk menentukan siapa yang akan menerima beasiswa berdasarkan bobot dan kriteria yang sudah ditentukan. Dengan menggunakan sebuah program untuk membantu menyelesaikan permasalahan sehingga jauh lebih mudah dan efisien.

1.3 Tujuan

Sistem pengambilan keputusan dengan mengunakan Multiple Attribute Decision Making (MADM) dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) untuk menentukan siapa yang berhak menerima beasiswa berdasarkan kriteria-kriteria serta bobot yang sudah ditentukan.


(7)

1.4 Batasan Masalah

Pada aplikasi ini diperlukan batasan-batasan agar sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. Adapun batasan masalah yang di bahas pada penelitian ini adalah:

a. Sample data yang dilakukan untuk penelitian ini diperoleh dari mahasiswa yang masih aktif perkuliahan di perguruan tinggi Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN” Jawa Timur Surabaya.

b. Metode pengambilan data diperoleh dengan menggunakan kuesioner.

1.5 Metodologi

Dalam penyusunan laporan diperlukan suatu data serta pengetahuan yang sesuai dengan pokok permasalahan yang diangkat. Untuk dapat mengimplementasikan sistem di atas, maka secara garis besar digunakan beberapa metode sebagai berikut :

a. Studi Literatur dan Observasi

Mempelajari buku-buku acuan dan literatur yang berhubungan dengan materi dalam penulisan laporan serta melakukan pengamatan.

b. Metode Interview

Wawancara dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan aplikasi yang dibuat.

c. Analisa Permasalahan

Untuk mengetahui dan menentukan batasan-batasan sistem sehingga dapat menentukan cara yang paling efektif dalam penyelesaian permasalahan.


(8)

d. Perancangan Sistem

Setelah menganalisa permasalahan, selanjutnya dilakukan perancangan sistem dengan menggunakan perancangan sistem yang telah ditetapkan. e. Implementasikan Sistem

Membuat sistem berdasarkan rancangan sistem yang telah dibuat sesuai dengan data yang ada.

f. Pengujian Sistem dan Evaluasi

Menguji program yang telah dibuat, untuk mengetahui letak kesalahan dan memperbaikinya.

g. Dokumentasi

Membuat laporan dari semua pengerjaan yang telah dilakukan.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika pembuatan skripsi ini di susun sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN

Berisi penjelasan tentang latar belakang, tujuan, batasan masalah, dan sistematika pembahasan untuk skripsi.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang teori-teori dasar dan penunjang sistem pendukung keputusan.


(9)

Pada bab ini membahas mengenai perancangan sistem dan pembuatan program dari beberapa elemen dalam rangkah menyelesaikan masalah yang dihadapi.

BAB IV : IMPLEMENTASI

Bab ini membahas tentang perancangan program dan petunjuk cara menjalankan program aplikasi tersebut.

BAB V : HASIL DAN UJI COBA

Membahas tentang pengujian dan hasil dari perancangan sistem pendukung keputusan dengan menggunakan MADM (Multiple Attribute Decission Making) dengan metode SAW (Simple Additive Weighting).

BAB VI : PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran mengenai skripsi yang telah disusun.


(10)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Beasiswa

Beasiswa merupakan penghasilan bagi yang menerima dan tujuan beasiswa adalah untuk membantu meringankan beban biaya pendidikkan siswa atau mahasiswa yang mendapatkan. Pembagaian beasiswa dilakukan oleh beberapa lembaga untuk membantu seseorang yang kurang mampu ataupun berprestasi selama menempuh studinya. Universitas Pembangunan Nasional

“VETERAN” adalah salah satu perguruan tinggi yang memberikan beasiswa kepada mahasiswa setiap semester. Hal ini tentu dengan tujuan untuk meringankan beban biaya pendidikan mahasiswa.

Pada dasarnya, beasiswa adalah penghasilan bagi yang menerimanya. Hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 4 ayat (1) UU PPh/2000. Disebutkan pengertian penghasilan adalah tambahan kemampuan ekonomis dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang diterima atau diperoleh dari sumber Indonesia atau luar Indonesia yang dapat digunakan untuk konsumsi atau menambah kekayaan Wajib Pajak (WP). Karena beasiswa bias diartikan menambah kemampuan ekonomis bagi penerimanya, berarti beasiswa merupakan penghasilan (Jawa Pos, 2009). Pengertian Beasiswa seperti yang dikutip dari www.wikipedia.org adalah pemberian berupa bantuan keuangan yang diberikan kepada perorangan yang bertujuan untuk digunakan demi keberlangsungan pendidikan yang ditempuh. Beasiswa dapat diberikan oleh lembaga pemerintah, perusahaan ataupun yayasan.


(11)

Pemberian beasiswa dapat dikategorikan pada pemberian cuma-cuma ataupun pemberian dengan ikatan kerja (biasa disebut ikatan dinas) setelah selesainya pendidikan. Lama ikatan dinas ini berbeda-beda, tergantung pada lembaga yang memberikan beasiswa tersebut.

2.2 Definisi Sistem Pendukung Keputusan (DSS)

Little (1970) mendefinisikan DSS sebagai sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemrosesan dan penilaian guna membantu mengambil keputusan. Alter (1980) mendefinisikan DSS dengan membandingkannya dengan sistem EDP (electronic data processing) tradisional pada lima dimensi.

Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Ludwig Von Bartalanfy Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan. Menurut Anatol Raparot Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain. Menurut L. Ackof Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.

Gambar 2.1 Model Sistem Sederhana


(12)

Konsep sistem pendukung keputusan diperkenalkan pertama kali oleh Michael S. Scoott Morton pada tahun 1970-an dengan istilah Management Decision System (Sprague,1982). SPK dirancang untuk mendukung seluruh tahap pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasi masalah, memilih data yang relevan, dan menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan, sampai mengevaluasi pemilihan alternatif.

Menurut Man dan Watson yang memberikan definisi sebagai berikut, sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur. Menurut Raymond McLeod, Jr mendefinisikan sistem pendukung keputusan merupakan suatu sistem informasi yang ditujukan untuk membantu manajemen dalam memecahkan masalah yang dihadapinya (McLeod, 1998). Definisi selengkapnya adalah sistem penghasil informasi spesifik yang ditujukan untuk memecahkan suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer pada berbagai tingkatan. Definisi menurut Litlle mengemukakan bahwa sistem pendukung keputusan adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternative keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menggunakan data atau model.

2.2.1 Karakteristik sistem pendukung keputusan

Dari pengertian Sistem Pendukung Keputusan maka dapat ditentukan karakteristik antara lain :


(13)

1. Mendukung proses pengambilan keputusan, menitik beratkan pada management by perception

2. Adanya interface manusia / mesin dimana manusia (user) tetap memegang control proses pengambilan keputusan

3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur dan tak struktur

4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan

5. Memiliki subsistem – subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan item

6. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh tingkatan manajemen

2.2.2 Tujuan Sistem Pendukung Keputusan

Tujuan Sistem Pendukung Keputusan yang dikemukakan oleh Keen dan Scott dalam buku Sistem Informasi Manajemen (McLeod, 1998) mempunyai tiga tujuan yang akan dicapai adalah :

1. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semiterstruktur

2. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya 3. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer daripada


(14)

2.2.3 Komponen - Komponen Dan Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Peputusan terdiri atas tiga komponen utama yaitu : 1. Dialog (Interface Software)  pemakai dengan sistem. 2. Database  mendukung sistem tersebut.

3. Model Base  memberikan kemampuan analis.

Hubungan antara ketiga komponen Sistem Penunjang Keputusan ini dapat dilihat pada gambar dibawah:

Gambar 2.2 Hubungan antara tiga komponen Sistem pendukung keputusan

1. Komponen Dialog (User System Interface) 1.1 Knowledge Base (Bennott).

• Apa yang diketahui User tentang keputusan, bagaimana cara


(15)

• Pengetahuan apa yang harus dimiliki user agar dapat berinteraksi

dengan sistem dalam berhubungan dengan area masalah dan dalam pembuat keputusan yang diperlukan;

• Atau apa yang sudah dikuasai user (contoh : manual, help

options, dll).

Teknik pelatihan penggunaan DSS, dapat dilakukan dengan

melatih” user:

− One on one tutorial  eksekutif senior.

− Closes and lectures  user yang memerlukan training berjumlah banyak.

− Intstruksi terprogram dan instruksi yang dibantu dengan komputer  bila DSS dipakai dalam jangka lama dan digunakan dalam memberikan layanan bagi banyak pemakai.

− Manual book.

− Command / sequence file  berisi instruksi yang diprogramkan sebelumnya.

1.2 Action Language (Bahasa Tindakan)

Apa yang dapat dilakukan user dalam berkomunikasi dengan sistem (mengontrol DSS); atau opsi yang mengarahkan tindakan tersebut.


(16)

Action language dapat dilakukan dengan :

− Cara tanya jawab. − Menggunakan menu. − Bahasa perintah.

− Pendekatan form input-output.

1.3 Presentation Language (Bahasa Presentasi)

Presentasi alternatif dari respon sistem tersebut; atau apa yang dilihat oleh user (laporan tercetak dari DSS). Contoh : printer, monitor, grafik, warna, audio output, animation, dll.

Gambar 2.3 Subsystem Dialog

2. Komponen Data

I. Dua jenis informasi yang dikelola secara internal a. Informasi dari record data (entity)


(17)

II. Dua jenis yang dikelola secara eksternal

a. Informasi yang didasarkan pada catatan/record b. Informasi yang didasarkan pada dokumen eksternal

Gambar 2.4 Jenis Informasi

3. Komponen Model

Model didalam DSS dapat dianggap sebagai model base. Jenis-jenis model :

1. Model Strategis

a. Digunakan oleh manajemen puncak untuk : 1) Membantu menetapkan tujuan organisasi.


(18)

3) Menetapkan kebijaksanaan untuk mengatur perolehan disposisi sumber daya tersebut (contoh : perencanaan tujuan perusahaan, penentuan lokasi, perencanaan dampak lingkungan).

b. Data yang dibutuhkan sebagian besar data eksternal dan subyektif. c. Cakrawala waktu untuk model tersebut biasanya diukur dalam

tahun (contoh : jangka waktu tanggung jawab perencanaan strategis manajemen puncak).

d. Model tersebut bersifat deterministik dan deskriptif. 2. Model Taktis

Diterapkan oleh manajemen menengah untuk membantu dalam mengalokasi dan mengontrol penggunaan sumber daya organisasi (missal : perencanaan keungan, perencanaan keperluan pabrik, perencanaan promosi penjualan, penentuan tata letak gedung/pabrik).

a. Data yang dibutuhkan sebagian besar data internal dan beberapa data eksternal serta subyektif.

b. Cakrawala waktu : 1 bulan s/d 2 tahun. c. Model ini bersifat deterministik.


(19)

3. Model Operasional

a. Diterapkan untuk mendukung pembuatan keputusan jangka pendek (misal : harian atau mingguan) yang sering dijumpai pada tingkat organisasi bawah. b. Sifat deterministik.

4. Block dan Subroutine Bangunan Model

a. Meliputi : pemrograman linier, analisis rangkaian waktu, analis regresi, dan Prosedur Sampling Monte Carlo.

b. Dapat digunakan secara terpisah untuk mendukung keputusan atau digunakan secara bersama untuk merekronstruksi dan memelihara model yang lebih komprehensif.

Masalah dalam Modeling Tradisional

Dari sudut pandang historis, yang dialami organisasi berhubungan dengan model beragam. Ada yang berhasil ada yang gagal. Masalah-masalah yang mengarah kepada kegagalan antara lain :

a. Sulitnya memperoleh input data untuk model.


(20)

c. Sulitnya menjaga agar model tetap up to date. d. Sedikitnya integrasi diantara model.

e. Lemahnya interaksi antara model dengan pemakai.

f. Kurangnya keyakinan user terhadap model yang digunakan, dengan demikian model tersebut tidak dipercaya.

g. Sulitnya pemakai dalam menciptakan modelnya sendiri. Pendekatan SPK terhadap MODELLING

Pendekatan SPK terhadap modeling berusaha untuk meminimalkan masalah tradisional dengan cara member penekanan bahwa suatu sistem (Dialog, Data dan Model bekerja secara bersama-sama) diperlukan untuk mendukung pembuatan keputusan.

Cara tersebut antara lain :

a. Menggunakan database yang diperlukan untuk memecahkan banyak masalah (membangun, menggunakan, memelihara model).

b. Output dari model ditempatkan dalam database, dengan demikian memungkinkan output tersebut diakses oleh model lain dan memberikan integrasi diantara model tersebut.

c. Dialog yang dirancang dengan baik akan meningkatkan peluang atau kemampuan pemakai dalam mengembangkan modelnya sendiri,


(21)

mengoprasikan sistem dengan baik, menjaga agara tetap up to date dan menerapkan outputnya untuk mendukung suatu pembuat keputusan. d. Model dalam suatu SPK kemungkinan besar bisa digunakan, sebab

didukung oleh komponen data dan dialog.

Gambar 2.5 Komponen dari SPK

2.2.4 Tahapan Pengambilan Keputusan

Alur / proses pemilihan alternatif tindakan / keputusan biasanya terdiri dari langkah-langkah berikut :

1. Tahap Penelusuran (Intelligence Phase)

Suatu tahap proses seseorang dalam rangka pengambil keputusan untuk permasalahan yang dihadapi, terdiri dari aktivitas penelusuran, pendeteksian serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah.

2. Tahap Perancangan (Design Phase)

Tahap proses pengambil keputusan setelah tahap intellegence meliputi proses untuk mengerti masalah, menurunkan solusi dan menguji kelayakan solusi.


(22)

Aktivitas yang biasanya dilakukan seperti menemukan, mengembangkan dan menganalisa alternative tindakan yang dapat dilakukan.

3. Tahap Pilihan (Choice Phase)

Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan.

4. Tahap Implementasi (Implementation Phase)

Pada tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil. Pada tahap ini perlu disusun serangkaian tindakan yang terencana, sehingga hasil keputusan dapat dipantau dan disesuaikan apabila diperlukan perbaikan - perbaikan.

Gambar 2.6 Proses Pengambilan Keputusan

2.3 MADM

Multiple Attribute Decision Making adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu.

Tahap Penelusuran (Intelligence Phase)

Tahap Perancangan (Design Phase)

Tahap Pilihan (Choice Phase) Tahap Implementasi (Implementation Phase)


(23)

Inti dari MADM adalah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif yang sudah diberikan. Pada dasarnya, ada 3 pendekatan untuk mencari nilai bobot atribut, yaitu pendekatan subyektif, pendekatan obyektif dan pendekatan integrasi antara subyektif & obyektif. Masingmasing pendekatan memiliki kelebihan dan kelemahan. Variabel yang digunakan adalah Jumlah penghasilan Orangtua, Usia, Semester, Jumlah tanggungan Orangtua, jumlah saudara kandung, nilai IPK dan untuk himpunan fuzzynya adalah Rendah, Sedang, Tengah, Banyak, Banyak, Tinggi. Pada pendekatan subyektif, nilai bobot ditentukan berdasarkan subyektifitas dari para pengambil keputusan, sehingga beberapa faktor dalam proses perankingan alternatif bisa ditentukan secara bebas. Sedangkan pada pendekatan obyektif, nilai bobot dihitung secara matematis sehingga mengabaikan subyektifitas dari pengambil keputusan. ( Kusumadewi, 2007 ).

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mnyelesaikan masalah MADM. antara lain :

a. Simple Additive Weighting Method (SAW) b. Weighted Product (WP)

c. ELECTRE

d. Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) e. Analytic Hierarchy Process (AHP)

2.3.1 Algoritma MADM Algoritma MADM adalah:


(24)

1. Memberikan nilai setiap alternatif (Ai) pada setiap kriteria (Cj) yang

sudah ditentukan, dimana nilai tersebut di peroleh berdasarkan nilai

crisp; i=1,2,…m dan j=1,2,…n.

2. Memberikan nilai bobot (W) yang juga didapatkan berdasarkan nilai crisp.

3. Melakukan normalisasi matriks dengan cara menghitung nilai rating kinerja ternormalisasi (rij) dari alternatif Ai pada atribut Cj berdasarkan

persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan/benefit = MAKSIMUM atau atribut biaya/cost = MINIMUM). Apabila berupa artibut keuntungan maka nilai crisp (Xij)

dari setiap kolom atribut dibagi dengan nilai crisp MAX (MAX Xij)

dari tiap kolom, sedangkan untuk atribut biaya, nilai crisp MIN (MIN Xij) dari tiap kolom atribut dibagi dengan nilai crisp (Xij) setiap

kolom.

4. Melakukan proses perankingan dengan cara mengalikan matriks ternormalisasi (R) dengan nilai bobot (W).

5. Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) dengan cara

menjumlahkan hasil kali antara matriks ternormalisasi (R) dengan nilai bobot (W). Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif

Ai lebih terpilih. ( Kusumadewi , 2007).


(25)

Dalam penelitian ini menggunakan MADM metode SAW. Adapun langkah-langkahnya adalah:

1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu Ci.

2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria. 3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (Ci), kemudian

melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang

disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R.

4. Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai)

sebagai solusi. (Kusumadewi, 2006).

2.4 Metode SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING)

Metode SAW sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.


(26)

         (cost) biaya atribut adalah j jika (benefit) keuntungan atribut adalah j ij ij i ij i ij ij x x Min jika x Max x r

dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari

alternatif Ai pada atribut Cj; i=1,2,...,m dan

j=1,2,...,n.

Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi)diberikan sebagai:

n

j

ij

j

i

w

r

V

1

Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.

Contoh :

Suatu institusi perguruan tinggi akan memilih seorang karyawannya untuk dipromosikan sebagai kepala unit sistem informasi.

Ada empat kriteria yang digunakan untuk melakukan penilaian, yaitu:

o C1 = tes pengetahuan (wawasan) sistem informasi o C2 = praktek instalasi jaringan

o C3 = tes kepribadian


(27)

Pengambil keputusan memberikan bobot untuk setiap kriteria sebagai berikut: C1 = 35%; C2 = 25%; C3 = 25%; dan C4 = 15%.

Ada enam orang karyawan yang menjadi kandidat (alternatif) untuk dipromosikan sebagai kepala unit, yaitu:

o A1 = Indra, o A2 = Roni, o A3 = Putri, o A4 = Dani, o A5 = Ratna, dan o A6 = Mira.

Tabel 2.1 Nilai alternatif

Alternatif Kriteria

C1 C2 C3 C4

Indra 70 50 80 60

Roni 50 60 82 70

Putri 85 55 80 75

Dani 82 70 65 85

Ratna 75 75 85 74

Mira 62 50 75 80

Normalisasi

0,82

85 70 62 ; 75 ; 82 ; 85 ; 50 ; 70 max

70

11  


(28)

Hasil normalisasi

94

,

0

88

,

0

67

,

0

73

,

0

87

,

0

1

1

88

,

0

1

76

,

0

93

,

0

96

,

0

88

,

0

94

,

0

73

,

0

1

82

,

0

96

,

0

80

,

0

59

,

0

71

,

0

94

,

0

67

,

0

82

,

0

R

Proses perankingan dengan menggunakan bobot yang telah diberikan oleh pengambil keputusan: w = [0,35 0,25 0,25 0,15] Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:

796 , 0 ) 71 , 0 )( 15 , 0 ( ) 94 , 0 )( 25 , 0 ( ) 67 , 0 )( 25 , 0 ( ) 82 , 0 )( 35 , 0 (

1    

V 770 , 0 ) 82 , 0 )( 15 , 0 ( ) 96 , 0 )( 25 , 0 ( ) 80 , 0 )( 25 , 0 ( ) 59 , 0 )( 35 , 0 (

2    

V 900 , 0 ) 88 , 0 )( 15 , 0 ( ) 94 , 0 )( 25 , 0 ( ) 73 , 0 )( 25 , 0 ( ) 00 , 1 )( 35 , 0 (

3    

V 909 , 0 ) 00 , 1 )( 15 , 0 ( ) 76 , 0 )( 25 , 0 ( ) 93 , 0 )( 25 , 0 ( ) 96 , 0 )( 35 , 0 (

4    

V 939 , 0 ) 87 , 0 )( 15 , 0 ( ) 00 , 1 )( 25 , 0 ( ) 00 , 1 )( 25 , 0 ( ) 88 , 0 )( 35 , 0 (

5    

V 784 , 0 ) 94 , 0 )( 15 , 0 ( ) 88 , 0 )( 25 , 0 ( ) 67 , 0 )( 25 , 0 ( ) 73 , 0 )( 35 , 0 (

6    

V

0,59

85 50 62 ; 75 ; 82 ; 85 ; 50 ; 70 max 70

21  

r

0,67

75 50 50 ; 75 ; 70 ; 55 ; 60 ; 50 max 50

12  

r

0,80

75 60 50 ; 75 ; 70 ; 55 ; 60 ; 50 max 60

22   


(29)

Nilai terbesar ada pada V5 sehingga alternatif A5 adalah alternatif yang terpilih sebagai alternatif terbaik. Dengan kata lain, Ratna akan terpilih sebagai kepala unit sistem informasi.

2.5 PHP dan MySQL 2.5.1 Pengertian PHP

PHP adalah bahasa pemrograman script yang paling banyak dipakai saat ini. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain.

Contoh terkenal dari aplikasi PHP adalah forum (phpBB) dan MediaWiki (software di belakang Wikipedia). PHP juga dapat dilihat sebagai pilihan lain dari ASP.NET/C#/VB.NET Microsoft, ColdFusion Macromedia, JSP/Java Sun Microsystems, dan CGI/Perl. Contoh aplikasi lain yang lebih kompleks berupa CMS yang dibangun menggunakan PHP adalah Mambo, Joomla!, Postnuke, Xaraya, dan lain-lain.

Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs Personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web.

Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi open


(30)

source, maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.

Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.

Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP dirubah menjadi akronim berulang PHP: Hypertext Preprocessing.

Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi.

Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.


(31)

Kelebihan PHP dari bahasa pemrograman lain :

* Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.

* Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana dari mulai apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah.

* Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis - milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.

* Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.

* PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah system.

2.5.2 Pengertian MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.


(32)

MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL(Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan Interbase. MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :

1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.

2. Open Source.MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma.

3. „Multiuser‟. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.


(33)

4. „Performance tuning‟. MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

5. Jenis Kolom. MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.

6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query). 7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level

subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.

8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

10. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.


(34)

11. Antar Muka. MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).

12. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool)yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

13. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

2.6 Teori tentang Konsep Perancangan Basis Data

Database adalah kumpulan file yang saling berelasi (mempunyai kaitan antara satu file dengan file yang lain) sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan satu perusahaan, instansi dalam batasan tertentu.

Dalam satu file terdapat record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, merupakan satu kumpulan entity yang seragam. Untuk menyebut isi dari field maka digunakan atribute, misalnya atribute Alamat menunjukkan entity alamat dari siswa.

Kumpulan file yang saling berkaitan dengan program untuk pengelolanya disebut sebagai Database Management System (DBMS). Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolanya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk mengisi, menghapus, membaca, dan melaporkan data dalam database.


(35)

2.6.1 Flowchart

Bagan Alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkkan alir (flow) didalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat Bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Pada waktu akan menggambar suatu bagan alir, analis sistem atau pemrogram dapat mengikuti pedoman-pedoman sebagai berikut :

1. Bagan alir sebaiknya digambar dari atas ke bawah dan mulai dari bagian kiri dari suatu halaman.

2. Kegiatan didalam bagan alir harus ditunjukkan dengan jelas.

3. Harus ditunjukkan dari mana kegiatan akan dimulai dan dimana akan berakhirnya.

4. Masing-masing kegiatan didalam bagan alir sebaiknya digunakan suatu kata yang mewakili suatu pekerjaan.

5. Masing-masing kegiatan didalam bagan alir harus didalam urutan yang semestinya.

6. Kegiatan yang terpotong dan akan disambung ditempat lain harus ditunjukkan dengan jelas menggunakan simbol penghubung.

7. Gunakanlah simbol-simbol bagan alir yang standar .

Bagan alir program digambar dengan menggunakan simbol-simbol berikut ini:


(36)

1. Simbol Input atau Output : digunakan untuk mewakili data masukan atau keluaran.

2. Simbol Proses : digunakan untuk mewakili suatu proses.

3. Simbol Garis Alir (Flow Line Symbol): digunakan untuk menunjukkan arus dari proses.

4. Simbol Penghubung (Symbol connector) : digunakan untuk menunjukkan sambungan dari bagan alir yang terputus di halaman yang masih sama atau di halaman lainnya.

5. Simbol Keputusan (Decision Simbol) : digunakan untuk suatu penyeleksian kondisi didalam program.

6. Simbol Proses Terdefinisi (Predefined Process Symbol) : digunakan untuk menunjukkan suatu operasi yang rinciannya ditunjukkan ditempat lain.

7. Simbol Persiapan (preparation symbol) : digunakan untuk memberi nilai awal suatu besaran.

8. Simbol titik terminal (terminal point symbol) : digunakan untuk menunjukkan awal dan akhir dari suatu proses.

9. Simbol dokumen : menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer.


(37)

BAB III

PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisa Kebutuhan

Untuk menentukan penerima beasiswa, mahasiswa harus memenuhi persyaratan atau ketentuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu, agar memenuhi syarat dan dapat dipertimbangkan untuk terpilih sebagai penerima beasiswa tersebut. Ketentuan-ketentuan yang di buat yaitu jumlah penghasilan Orangtua, usia, semester, jumlah tanggungan Orangtua, jumlah saudara kandung, dan nilai IPK. Selanjutnya masing-masing indikator tersebut dianggap sebagai kriteria yang akan dijadikan sebagai faktor untuk menentukan penerima beasiswa.

Dalam pembuatan aplikasi ini digunakan metode SAW yang akan memproses penghitungan pemilihan alternatif terbaik. Namun sistem akan


(38)

membutuhkan inputan berupa data mahasiswa . Dengan inputan tersebut sistem akan menjalankan tugasnya dalam penilaian tiap alternatif. Proses yang akan dijalankan selanjutnya adalah memberikan bobot nilai dari masing – masing kriteria yang telah ditentukan. Kemudian dilakukan juga pembobotan nilai dari masing – masing kriteria tiap alternatif. Dari proses inilah penilaian tiap alternatif akan diolah menggunakan metode SAW yang akan menghasilkan sebuah pendukung keputusan penerima beasiswa bantuan khusus mahasiswa.

3.2 Analisis Kebutuhan Input

Input untuk melakukan proses pengambilan keputusan dari beberapa alternatif ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner.

1. Kuesioner ditujukan untuk mahasiswa teknik informatika dan sistem informasi Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan

Nasional “VETERAN” Jawa Timur Surabaya.

2. Variabel yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: a. Semester.

b. Nilai IPK.

c. Jumlah tanggungan Orangtua d. Jumlah saudara kandung. e. Usia


(39)

3.3 Analisis Kebutuhan Output

Keluaran yang dihasilkan dari penelitian ini adalah sebuah alternatif yang memiliki nilai tertinggi dibandingkan dengan alternatif nilai yang lain. Pada penelitian ini hasil keluarannya diambil dari urutan alternatif tertinggi ke alternatif terendah. Hasil akhir yang dikeluarkan oleh program nanti berasal dari nilai setiap kriteria, karena dalam setiap kriteria memiliki nilai yang berbeda-beda. urutan alternatif yang akan ditampilkan mulai dari alternatif tertinggi ke alternatif terendah. Alternatif yang dimaksud adalah mahasiswanya.

3.4 Proses Perhitungan Manual menggunakan Metode SAW

Agar lebih memahami metode SAW untuk menyelesaikan masalah MADM , akan diberikan perhitungan manual untuk menentukan calon penerima program beasiswa berdasarkan kriteria-kriteria.

Langkah 1 : Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan.

Dengan penjelasan sebagai berikut :

a. Kriteria Penghasilan orang tua menggunakan normalisasi minimun. semakin rendah penghasil orang tua, maka semakin tinggi nilai alternatif untuk kriteria tersebut.

b. Kriteria Usia menggunakan normalisasi minimum. Semakin muda usia calon penerima, maka semakin tinggi nilai alternatif untuk kriteria tersebut.


(40)

c. Kriteria Semester menggunakan normalisasi minimun. semakin rendah semester yg ditempuh, maka semakin tinggi nilai alternatif untuk kriteria tersebut.

d. Kriteria Tanggungan orang tua menggunakan normalisasi maximum. semakin banyak tanggungan orangtua, maka semakin tinggi nilai alternatif untuk kriteria tersebut.

e. Kriteria Saudara kandung menggunakan normalisasi maximum. semakin banyak jumlah saudara kandung, maka semakin tinggi nilai alternatif untuk kriteria tersebut.

f. Faktor IPK menggunakan normalisasi maximum. semakin tinggi nilai IPK, maka semakin tinggi nilai alternatif untuk kriteria tersebut.

Langkah 2 : Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria. Setiap alternatif memiliki data yang berbeda dengan alternatif lain, maka di dalam setiap kriteria di berikan pilihan data yang berbeda, dan data tersebut harus di ubah ke dalam bentuk angka untuk dapat di lakukan perhitungan selanjutnya, dengan contoh sebagai berikut :

1. Kriteria Penghasilan orang tua

a. <= Rp.1.000.000 (konversi nilai [1])

b. Rp.1.000.000 - Rp.3.000.000 (konversi nilai [3]) c. Rp.3.000.000 – Rp.5.000.000 (konversi nilai [5]) d. >Rp.5.000.000 (konversi nilai [7])


(41)

a. 20 tahun (konversi nilai [1]) b. 21 tahun (konversi nilai [2]) c. 22 tahun (konversi nilai [3]) d. 23 tahun (konversi nilai [4]) e. >= 24 tahun (konversi nilai [5]) 3. Kriteria Semester

a. 3 (konversi nilai [1]) b. 4 (konversi nilai [2]) c. 5 (konversi nilai [3]) d. 6 (konversi nilai [4]) e. 7 (konversi nilai [5]) f. 8 (konversi nilai [6]) 4. Kriteria Tanggungan orang tua

a. 1 orang (konversi nilai [1]) b. 2 orang (konversi nilai [2]) c. 3 orang (konversi nilai [3]) d. 4 orang (konversi nilai [4]) e. >= 5 orang (konversi nilai [5]) 5. Kriteria Saudara kandung

a. 1 orang (konversi nilai [1]) b. 2 orang (konversi nilai [2]) c. 3 orang (konversi nilai [3]) d. 4 orang (konversi nilai [4])


(42)

e. >= 5 orang (konversi nilai [5]) 6. Faktor IPK

a. <= 2,50 (konversi nilai [1]) b. 2,50 – 2,75 (konversi nilai [2]) c. 2,75 – 3,00 (konversi nilai [3]) d. 3,00 – 3,25 (konversi nilai [4]) e. 3,25 – 3,50 (konversi nilai [5]) f. > 3,50 (konversi nilai [6])

Langkah 3 : Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (Ci), kemudian

melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R.

Tabel 3.1 Data Alternatif sebelum konversi

Nama Semester IPK Tanggungan orang tua

Saudara

kandung Usia

Penghasilan orang tua Sinyo e. 7 c. 2,75

– 3,00 c. 3 orang b. 2 orang c.22

b. Rp.1.000.000 - Rp.3.000.000 Rendy d. 6 d. 3,00

– 3,25 c. 3 orang b. 2 orang b.21

b. Rp.1.000.000 - Rp.3.000.000 Ajik a. 3 c. 2,75

3,00 d. 4 orang c. 3 orang a.20

c. Rp.3.000.000 – Rp.5.000.000 Joejoem b. 4 d. 3,00

3,25 b. 2 orang a. 1 orang b.21

b. Rp.1.000.000 - Rp.3.000.000 Indra e. 7 d. 3,00

– 3,25 c. 3 orang c. 3 orang c.22

b. Rp.1.000.000 - Rp.3.000.000


(43)

Yoga c. 5 e. 3,25

– 3,50 c. 3 orang b. 2 orang c.22

c. Rp.3.000.000 – Rp.5.000.000 Uciel e. 7 d. 3,00

3,25 a. 1 orang a. 1 orang d.23

c. Rp.3.000.000 – Rp.5.000.000 Bapak d. 6 d. 3,00

– 3,25 c. 3 orang b. 2 orang c.22

a. <= Rp.1.000.000 Henry a. 3 d. 3,00

– 3,25 e. >=5 orang d. 4 orang e.>=24 d. >Rp.5.000.000

Tabel 3.2 Data Alternatif setelah konversi

Nama Semester IPK Tanggungan orang tua

Saudara

kandung Usia

Penghasilan orang tua

Sinyo 5 3 3 2 3 3

Rendy 4 4 3 2 2 3

Ajik 1 3 4 3 1 5

Joejoem 2 4 2 1 2 3

Indra 5 4 3 3 3 3

Yoga 3 5 3 2 3 5

Uciel 5 4 1 1 4 5

Bapak 4 4 3 2 3 1

Henry 1 4 5 4 5 7

Dari tabel data yang sudah di konversi ke dalam angka, selanjutnya di lakukan proses normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut keuntungan atau atribut biaya.

1. Kriteria Semester memakai atribut minimum dengan formula

ij ij i

x x Min

, selanjutnya proses perhitungan normalisasi pada setiap alternatif untuk kriteria semester sebagai berikut :


(44)

Sinyo : 0,2 5 1 5 } 1 ; 4 ; 5 ; 3 ; 5 ; 2 ; 1 ; 4 ; 5 min{  

Rendy : 0,25

4 1 4 } 1 ; 4 ; 5 ; 3 ; 5 ; 2 ; 1 ; 4 ; 5 min{  

Ajik : 1

1 1 1 } 1 ; 4 ; 5 ; 3 ; 5 ; 2 ; 1 ; 4 ; 5 min{  

Joejoem : 0,5

2 1 2 } 1 ; 4 ; 5 ; 3 ; 5 ; 2 ; 1 ; 4 ; 5 min{  

Indra : 0,2

5 1 5 } 1 ; 4 ; 5 ; 3 ; 5 ; 2 ; 1 ; 4 ; 5 min{  

Yoga : 0,333333333

3 1 3 } 1 ; 4 ; 5 ; 3 ; 5 ; 2 ; 1 ; 4 ; 5 min{  

Uciel : 0,2

5 1 5 } 1 ; 4 ; 5 ; 3 ; 5 ; 2 ; 1 ; 4 ; 5 min{  

Bapak : 0,25

4 1 4 } 1 ; 4 ; 5 ; 3 ; 5 ; 2 ; 1 ; 4 ; 5 min{  

Henry : 1

1 1 1 } 1 ; 4 ; 5 ; 3 ; 5 ; 2 ; 1 ; 4 ; 5 min{  

2. Kriteria IPK memakai atribut maximum dengan formula

ij i ij x Max x ,

selanjutnya proses perhitungan normalisasi pada setiap alternatif untuk kriteria IPK sebagai berikut :

Sinyo :

0,6

5 3 4 ; 4 ; 4 ; 5 ; 4 ; 4 ; 3 ; 4 ; 3 max 3   Rendy :

0,8

5 4 4 ; 4 ; 4 ; 5 ; 4 ; 4 ; 3 ; 4 ; 3 max 4   Ajik :

0,6

5 3 4 ; 4 ; 4 ; 5 ; 4 ; 4 ; 3 ; 4 ; 3 max 3   Joejoem :

0,8

5 4 4 ; 4 ; 4 ; 5 ; 4 ; 4 ; 3 ; 4 ; 3 max 4   Indra :

0,8

5 4 4 ; 4 ; 4 ; 5 ; 4 ; 4 ; 3 ; 4 ; 3 max 4   Yoga :

1

5 5 4 ; 4 ; 4 ; 5 ; 4 ; 4 ; 3 ; 4 ; 3 max 5   Uciel :

0,8

5 4 4 ; 4 ; 4 ; 5 ; 4 ; 4 ; 3 ; 4 ; 3 max 4  


(45)

Bapak :

0,8

5 4 4 ; 4 ; 4 ; 5 ; 4 ; 4 ; 3 ; 4 ; 3 max 4   Henry :

0,8

5 4 4 ; 4 ; 4 ; 5 ; 4 ; 4 ; 3 ; 4 ; 3 max 4  

3. Kriteria Tanggungan orang tua memakai atribut maximum dengan formula ij i ij x Max x

, selanjutnya proses perhitungan normalisasi pada

setiap alternatif untuk kriteria Tanggungan orang tua sebagai berikut : Sinyo :

0,6

5 3 5 ; 3 ; 1 ; 3 ; 3 ; 2 ; 4 ; 3 ; 3 max 3   Rendy :

0,6

5 3 5 ; 3 ; 1 ; 3 ; 3 ; 2 ; 4 ; 3 ; 3 max 3   Ajik :

0,8

5 4 5 ; 3 ; 1 ; 3 ; 3 ; 2 ; 4 ; 3 ; 3 max 4   Joejoem :

0,4

5 2 5 ; 3 ; 1 ; 3 ; 3 ; 2 ; 4 ; 3 ; 3 max 2   Indra :

0,6

5 3 5 ; 3 ; 1 ; 3 ; 3 ; 2 ; 4 ; 3 ; 3 max 3   Yoga :

0,6

5 3 5 ; 3 ; 1 ; 3 ; 3 ; 2 ; 4 ; 3 ; 3 max 3   Uciel :

0,2

5 1 5 ; 3 ; 1 ; 3 ; 3 ; 2 ; 4 ; 3 ; 3 max 1   Bapak :

0,6

5 3 5 ; 3 ; 1 ; 3 ; 3 ; 2 ; 4 ; 3 ; 3 max 3   Henry :

1

5 5 5 ; 3 ; 1 ; 3 ; 3 ; 2 ; 4 ; 3 ; 3 max 5  

4. Kriteria Saudara kandung memakai atribut maximum dengan formula

ij i ij x Max x

, selanjutnya proses perhitungan normalisasi pada setiap

alternatif untuk kriteria Saudara kandung sebagai berikut : Sinyo :


(46)

Rendy :

0,5

4 2 4 ; 2 ; 1 ; 2 ; 3 ; 1 ; 3 ; 2 ; 2 max 2   Ajik :

0,75

4 3 4 ; 2 ; 1 ; 2 ; 3 ; 1 ; 3 ; 2 ; 2 max 3   Joejoem :

0,25

4 1 4 ; 2 ; 1 ; 2 ; 3 ; 1 ; 3 ; 2 ; 2 max 1   Indra :

0,75

4 3 4 ; 2 ; 1 ; 2 ; 3 ; 1 ; 3 ; 2 ; 2 max 3   Yoga :

0,5

4 2 4 ; 2 ; 1 ; 2 ; 3 ; 1 ; 3 ; 2 ; 2 max 2   Uciel :

0,25

4 1 4 ; 2 ; 1 ; 2 ; 3 ; 1 ; 3 ; 2 ; 2 max 1   Bapak :

0,5

4 2 4 ; 2 ; 1 ; 2 ; 3 ; 1 ; 3 ; 2 ; 2 max 2   Henry :

1

4 4 4 ; 2 ; 1 ; 2 ; 3 ; 1 ; 3 ; 2 ; 2 max 4  

5. Kriteria Usia memakai atribut minimum dengan formula

ij ij i x x Min , selanjutnya proses perhitungan normalisasi pada setiap alternatif untuk kriteria Usia sebagai berikut :

Sinyo : 0,333333333

3 1 3 } 5 ; 3 ; 4 ; 3 ; 3 ; 2 ; 1 ; 2 ; 3 min{  

Rendy : 0,5

2 1 2 } 5 ; 3 ; 4 ; 3 ; 3 ; 2 ; 1 ; 2 ; 3 min{  

Ajik : 1

1 1 1 } 5 ; 3 ; 4 ; 3 ; 3 ; 2 ; 1 ; 2 ; 3 min{  

Joejoem : 0,5

2 1 2 } 5 ; 3 ; 4 ; 3 ; 3 ; 2 ; 1 ; 2 ; 3 min{  

Indra : 0,333333333

3 1 3 } 5 ; 3 ; 4 ; 3 ; 3 ; 2 ; 1 ; 2 ; 3 min{  

Yoga : 0,333333333

3 1 3 } 5 ; 3 ; 4 ; 3 ; 3 ; 2 ; 1 ; 2 ; 3 min{  

Uciel : 0,25

4 1 4 } 5 ; 3 ; 4 ; 3 ; 3 ; 2 ; 1 ; 2 ; 3 min{  

Bapak : 0,333333333

3 1 3 } 5 ; 3 ; 4 ; 3 ; 3 ; 2 ; 1 ; 2 ; 3 min{  


(47)

Henry : 0,2 5 1 5 } 5 ; 3 ; 4 ; 3 ; 3 ; 2 ; 1 ; 2 ; 3 min{  

6. Kriteria Penghasilan orang tua memakai atribut minimum dengan formula ij ij i x x Min

, selanjutnya proses perhitungan normalisasi pada setiap alternatif untuk kriteria Penghasilan orang tua sebagai berikut :

Sinyo : 0,333333333

3 1 3 } 7 ; 1 ; 5 ; 5 ; 3 ; 3 ; 5 ; 3 ; 3 min{  

Rendy : 0,333333333

3 1 3 } 7 ; 1 ; 5 ; 5 ; 3 ; 3 ; 5 ; 3 ; 3 min{  

Ajik : 0,2

5 1 5 } 7 ; 1 ; 5 ; 5 ; 3 ; 3 ; 5 ; 3 ; 3 min{  

Joejoem : 0,333333333

3 1 3 } 7 ; 1 ; 5 ; 5 ; 3 ; 3 ; 5 ; 3 ; 3 min{  

Indra : 0,333333333

3 1 3 } 7 ; 1 ; 5 ; 5 ; 3 ; 3 ; 5 ; 3 ; 3 min{  

Yoga : 0,2

5 1 5 } 7 ; 1 ; 5 ; 5 ; 3 ; 3 ; 5 ; 3 ; 3 min{  

Uciel : 0,2

5 1 5 } 7 ; 1 ; 5 ; 5 ; 3 ; 3 ; 5 ; 3 ; 3 min{  

Bapak : 1

1 1 1 } 7 ; 1 ; 5 ; 5 ; 3 ; 3 ; 5 ; 3 ; 3 min{  

Henry : 0,142857143

7 1 7 } 7 ; 1 ; 5 ; 5 ; 3 ; 3 ; 5 ; 3 ; 3 min{  

Setelah di lakukan perhitungan tiap alternatif di setiap kriteria maka di hasilkan normalisasi matrik R sebagai berikut :

Tabel 3.3 Hasil normalisasi matrik R

Nama Semester IPK Tanggungan orang tua

Saudara

kandung Usia

Penghasilan orang tua

Sinyo 0,2 0,6 0,6 0,5 0,3333333

33

0,33333333 3

Rendy 0,25 0,8 0,6 0,5 0,5 0,33333333


(48)

Joejoem 0,5 0,8 0,4 0,25 0,5 0,33333333 3

Indra 0,2 0,8 0,6 0,75 0,3333333

33

0,33333333 3 Yoga 0,3333333

33 1 0,6 0,5

0,3333333

33 0,2

Uciel 0,2 0,8 0,2 0,25 0,25 0,2

Bapak 0,25 0,8 0,6 0,25 0,3333333

33 1

Henry 1 0,8 1 1 0,2 0,14285714

3 Langkah 4 : Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu

penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi.

Bobot vektor terdapat di dalam masing-masing kriteria, dan setiap kriteria memiliki bobot vektor yg berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan kriteria yg sudah di tentukan. Dengan formulasi

n

j ij j

i w r

V 1

maka dapat diketahui hasil nilai terbesar dari semua alternatif.

1. Kriteria Semester memiliki bobot : 5% (BKM) dan 20% (PPA) 2. Kriteria IPK memiliki bobot : 20% (BKM) dan 35% (PPA)

3. Kriteria Tanggungan orang tua memiliki bobot : 20% (BKM) dan 5% (PPA)

4. Kriteria Saudara Kandung memiliki bobot : 15% (BKM) dan 15% (PPA)


(49)

6. Kriteria Penghasilan orang tua memiliki bobot : 35% (BKM) dan 20% (PPA)

Perhitungan bobot BKM dengan formula

n

j ij j

i w r

V 1 V = alternatif,

r = hasilkan normalisasi matrik, w = bobot kriteria

Sinyo, V = (0,2)(0,05) + (0,6)(0,2) + (0,6)(0,2) + (0,5)(0,15) + (0,333333333)(0,05) + (0,333333333)(0,35) = 0,458333 Rendy, V = (0,25)(0,05) + (0,8)(0,2) + (0,6)(0,2) + (0,5)(0,15) +

(0,5)(0,05) + (0,333333333)(0,35) = 0,509167

Ajik, V = (1)(0,05) + (0,6)(0,2) + (0,8)(0,2) + (0,75)(0,15) + (1)(0,05) + (0,2)(0,35) = 0,5625

Joejoem, V = (0,5)(0,05) + (0,8)(0,2) + (0,4)(0,2) + (0,25)(0,15) + (0,5)(0,05) + (0,333333333)(0,35) = 0,444167

Indra, V = (0,2)(0,05) + (0,8)(0,2) + (0,6)(0,2) + (0,75)(0,15) + (0,333333333)(0,05) + (0,333333333)(0,35) = 0,535833 Yoga, V = (0,333333333)(0,05) + (1)(0,2) + (0,6)(0,2) + (0,5)(0,15) +

(0,333333333)(0,05) + (0,2)(0,35) = 0,498333

Uciel, V = (0,2)(0,05) + (0,8)(0,2) + (0,2)(0,2) + (0,25)(0,15) + (0,25)(0,05) + (0,2)(0,35) = 0,33

Bapak, V = (0,25)(0,05) + (0,8)(0,2) + (0,6)(0,2) + (0,5)(0,15) + (0,333333333)(0,05) + (1)(0,35) = 0,734167

Henry, V = (1)(0,05) + (0,8)(0,2) + (1)(0,2) + (1)(0,15) + (0,2)(0,05) + (0,142857143)(0,35) = 0,62


(50)

Dari hasil perhitungan setiap alternatif dengan bobot yang sudah di berikan, maka dapat di buat perangkingan semua alternatif dari nilai hasil penjumlahan dari mulai yg terbesar hingga terkecil.

Tabel 3.4 Hasil Perangkingan

No Nama Hasil Perhitungan

1 Bapak 0,734167

2 Henry 0,62

3 Ajik 0,5625

4 Indra 0,535833

5 Rendy 0,509167

6 Yoga 0,498333

7 Sinyo 0,458333

8 Joejoem 0,444167

9 Uciel 0,33

3.5 Perancangan Sistem

Sebelum membuat program aplikasi, terlebih dahulu dilakukan proses perancangan sistem. Hal ini dilakukan supaya aplikasi yang dibuat dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan sehingga mampu menghasilkan sistem pendukung keputusan dengan metode SAW.

Dalam perancangan sistem ini ada beberapa tahapan-tahapan yang harus dilakukan. Adapun tahapan-tahapan dalam perancangan sistem yang dilakukan


(51)

adalah pembuatan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Jumlah penghasilan Orangtua, Usia, Semester, Jumlah tanggungan Orangtua, jumlah saudara kandung, nilai IPK dan untuk himpunan fuzzynya adalah Rendah, Sedang, Tengah, Banyak, Banyak, Tinggi.

3.5.1 Diagram alir (Flowchart) program utama

Diagram alir (Flowchart) program utama merupakan gambaran dari keseluruhan proses yang ada dalam sistem Pendukung keputusan, yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini :


(52)

Gambar 3.1 Diagram alir program utama

3.5.2 Diagram Berjenjang

Diagram Berjenjang merupakan gambaran dari hirarki proses yang terdapat dalam sistem, dapat dilihat pada gambar dibawah :


(53)

0

SPK seleksi beasiswa

1 p Regristrasi

3 p S P K

4 Laporan

4.1 p Pendaftar

4.2 p Hasil perangkingan 2 p

Input Data

Top Level

Level 1

Level 2

Gambar 3.2 Diagram Berjenjang

3.5.3 Diagram Konteks

Diagram kontek merupakan gambaran proses aliran data yang terjadi dalam sistem secara garis besarnya, yang kemudian dapat didekomposisi menjadi Data Flow Diagram level 0 yang menjelaskan proses pada level yang lebih tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah :

Gambar 3.3 Diagram konteks 3.5.4 Data Flow Diagram


(54)

Gambar 3.4 DFD Level 0

Gambar diatas adalah DFD level 0, yang merupakan

penjabaran dari Diagram Context ke dalam proses yang lebih tinggi.

Gambar 3.5 DFD Level 1


(55)

dimana dalam proses ini merupakan penjelasan yang lebih dalam mengenai proses S P K .

3.5.5 Entity Relationship Diagram

ER Diagram ini akan dibagi kedalam dua model:

- Conceptual Data Model (CDM), dimana dalam bagian ini merupakan desain manual dari perancangan database yang dibuat, seperti yang terlihat pada gambar berikut ini :

Gambar 3.6 Conceptual Data Model (CDM)

- Physical Diagram Model (PDM), merupakan implementasi dari CDM yang dibuat, yang menyatakan bahwa perancangan Database yang dibuat memenuhi aturan normalisasi, sesuai standart Power Designer.


(56)

Gambar 3.7 Physical Diagram Model (PDM) 3.5.6 Struktur Database

Data yang diperlukan untuk proses penghitungan SAW disimpan dalam database yang terdiri dari beberapa tabel, sub bab berikut ini akan menjelaskan masing-masing tabel tersebut.

1. Tabel Data

Tabel ini digunakan untuk menyimpan kriteria sesuai dengan data mahasiswa, untuk selanjutnya digunakan pada proses penghitungan pengambilan keputusan dengan metode SAW, yang menghasilkan nilai untuk perangkingan penerima beasiswa.


(57)

Tabel 3.5 Tabel Data

Field Type Besar Keterangan

Id_Data Integer 10 Primary key

NPM Varchar 15

Jenis Varchar 15

Kriteria1 Integer 10

Kriteria2 Integer 10

Kriteria3 Integer 10

Kriteria4 Integer 10

Kriteria5 Integer 10

Kriteria6 Integer 10

Tahun Date 4

Total Float -

2. Tabel Mahasiswa

Tabel ini diperlukan untuk menyimpan data-data mahasiswa yang sudah malakukan regristrasi, dan membantu memberikan informasi biodata terkini dari mahasiswa tersebut. Dengan atribute yang ada dalam field NPM, nama mahasiswa, alamat mahasiswa, no telepon, nama orang tua, alamat orang tua, userid, passid dan foto Menampilkan seluruh nama mahasiswa dari tabel mahasiswa dimana nama mahasiswa berurut bedasarkan nomor.


(58)

Tabel 3.6 Tabel Mahasiswa

Field Type Besar Keterangan

NPM Varchar 15 Primary key

Nama mahasiswa Varchar 30

Alamat mahasiswa Varchar 100

No telepon Varchar 15

Orang tua Varchar 15

Alamat orang tua Varchar 100

Userid Varchar 15

Passid Varchar 15

foto Varchar 100

3. User

Tabel ini diperlukan untuk menyimpan data seluruh member yg sudah mendaftarkan diri, dan menerima hak akses dari sistem dan berisi tentang Id_user sebagai Primary Key.

Tabel 3.7 Tabel User

Field Type Besar Keterangan

Id_user Integer 10

Userid Varchar 15

Passid Varchar 15


(59)

3.5.7 Perancangan Tampilan Program

Tampilan atau Interface digunakan untuk membuat interaksi yang komunikatif antara program dengan pengguna, sehingga lebih memudahkan dalam pengoperasiannya ( User friendly ).

Regristrasi

masuk Info

Beasiswa

User name

Gambar 3.8 Perancangan Menu utama

Halaman utama yang berisi form login untuk admin dan mahasiswa yang digunakan untuk masuk sebagai user.

NPM Nama MHS alamat No tlp

Nama orang tua Alamat orang tua

Daftar telusuri

Gambar 3.9 Perancangan Form Regristrasi Reset


(60)

Dalam form registrasi digunakan untuk mahasiswa yang ingin mendaftar beasiswa, dengan mengisi biodata yang ada diatas.

Syarat-syarat pengajuan beasiswa

Hasil perakingan seleksi beasiswa Pengumuman

Hasil beasiswa

Gambar 3.10 Perancangan Info dan hasil seleksi Beasiswa

Form perancangan info dan hasil seleksi beasiswa yang berisi tentang pengumuman syarat-syarat pengajuan beasiswa dan hasil perangkingan seleksi mahasiswa.

keluar Set user

pendaftar penghitungan penerima

Gambar 3.11 Perancangan Halaman Admin

Dalam form halaman admin berisi pendaftar, metode perhitungan, penerima, set user dan keluar sebagai admin.


(61)

keluar profil regristrasi Info beaiswa

beasiswa

Gambar 3.12 Perancangan Halaman User

Halaman user mahasiswa setelah login sebagai user yang berisi profil, registrasi beasiswa, info beasiswa, dan keluar sebagai user mahasiswa.

Simpan

Jenis Beasiswa

batal

semester Nilai IPK

Jumlah tanggungan ortu

Jumlah saudara kandung usia

Penghasilan orang tua

BKM/PPA

Gambar 3.13 Perancangan Form pengisian pengajuan Beasiswa

Form pengisian pengajuan beasiswa yang berisi jenis beasiswa yang akan dipilih dan kriteria-kriteria yang akan diisi oleh user untuk mengetahui kriteria


(62)

BAB IV

IMPLEMENTASI PROGRAM

Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem yang baru. Tahapan ini dilakukan setelah perancangan selesai dilakukan dan selanjutnya akan diimplementasikan pada bahasa pemrograman. Setelah implementasi dilakukan, maka dilakukan pengujian terhadap sistem yang baru dan akan dilihat kekurangan- kekurangan pada aplikasi yang baru untuk pengembangan sistem selanjutnya.

4.1 Implementasi

Setelah sistem dianalisis dan didesain secara rinci, maka akan menuju tahap implementasi. Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem sehingga siap untuk dioperasikan. Implementasi bertujuan untuk mengkonfirmasi modul perancangan, sehingga pengguna dapat memberi masukan kepada pengembangan sistem.

4.2 Implementasi Perangkat Keras

Perangkat keras yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem pendukung keputusan untuk menentukan penerima beasiswa ini. Perangkat keras yang dibutuhkan dalam proses seleksi penerima beasiswa di Universitas Pembangunan


(63)

membuat dan menjalankan program ini, sehingga berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Untuk bisa menjalankan aplikasi yang dibuat, diperlukan beberapa hardware minimal sebagai berikut :

a. Monitor

b. Modem 56 KBPS c. Prosesor Pentium III d. VGA 32M

e. RAM 2 Giga

4.3 Implementasi Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang dipergunakan untuk menjalankan aplikasi yang dibuat adalah sebagai berikut :

a. Microsoft Windows XP keatas

b. Internet Explorer / firefox / google chrome, dan software browser

c. MySQL untuk penyimpanan database d. AppServ sebagai localhost server

4.4 Implementasi Database

Implementasi database diambil berdasarkan perancangan basis data yang dibuat sebelumnya. Secara fisik, implementasi basis data diimplementasikan


(64)

menggunakan perangkat lunak MySQL. Berikut ini bagaimana pembuatan database beserta tabel-tabel yang mendukung system penyeleksian beasiswa.

1. Pembuatan database

CREATE DATABASE „db_siswa‟;

2. Pembuatan table data CREATE TABLE `data` (

`id_data` int(10) NOT NULL auto_increment, `npm` varchar(15) NOT NULL,

`jenis` varchar(15) NOT NULL, `kriteria1` int(10) NOT NULL, `kriteria2` int(10) NOT NULL, `kriteria3` int(10) NOT NULL, `kriteria4` int(10) NOT NULL, `kriteria5` int(10) NOT NULL, `kriteria6` int(10) NOT NULL, `tahun` year(4) NOT NULL, `total` float default '0', 3. Pembuatan table mhs

CREATE TABLE `mhs` ( `npm` varchar(15) NOT NULL,

„nama_mhs` varchar(30) NOT NULL, `alamat_mhs` varchar(100) NOT NULL, `no_telp` varchar(15) NOT NULL,


(65)

`orang_tua` varchar(15) NOT NULL,

`alamat_orangtua` varchar(100) NOT NULL, `Userid` varchar(15) NOT NULL,

`passid` varchar(15) NOT NULL, `foto` varchar(100) NOT NULL, 4. Pembuatan tabel user

CREATE TABLE `user` (

`id_user` int(10) NOT NULL auto_increment, `userid` varchar(15) NOT NULL,

`passid` varchar(15) NOT NULL, `akses` varchar(15) NOT NULL, 4.5 Implementasi Antarmuka

Pembuatan antarmuka atau Graphical User Interface (GUI) serta pemrograman untuk aplikasi ini menggunakan Hypertext Preprocessor (PHP) dan menggunakan database MySQL.

4.5.1 Halaman Utama

Pada saat pertama kali masuk ke web tersebut, halaman yang ditampilkan adalah halaman Utama. Yang bersisi Registrasi dan info beasiswa, serta form login dari menu umum yang bisa dilihat oleh user pertama kali masuk ke web tersebut.


(66)

Gambar 4.1 Halaman Utama

Dari gambar menu utama di bagi menjadi dua berdasarkan user yaitu sebagai administrator dan mahasiswa. Berikut ini adalah perintah untuk membedakan antara user administrator dan user mahasiswa :

if (isset($_POST['login'])) {

if (verifikasi($u,$p)==2) {

$_SESSION['mahasiswa'] = $_POST['u']; header("Location:splash.php");

}

else if (verifikasi($u,$p)==1) {

$_SESSION['administrator'] = $_POST['u']; header("Location:splash.php");


(67)

} else {

$_SESSION['war']=' <style type="text/css"> <!--

.style1 {

color: #CA4835; font-weight: bold; }

--> </style>

<span class="style1">L O G I N &nbsp;&nbsp; G A G A L !!,<br />

pastikan anda menggunakan<br> username dan password yang valid</span> ';

4.5.2 Form Registrasi

Halaman tersebut berisi form regristrasi untuk memperoleh akses masuk dan mendaftar beasiswa, pendaftar wajib mengisi form biodata tersebut sebagai data Mahasiswa.

Dapat dilihat pada gambar berikut beserta action untuk proses dapat di lihat dengan penempatan lokasi action :

<form action="proses.php" method="post" enctype="multipart/form-data" > Perintah diatas untuk proses pendaftar beasiswa.


(68)

Gambar 4.2 Form Registrasi

Perintah untuk penyimpanan data input mahasiswa setelah mendaftar sebagai berikut :

if (isset($_POST['input'])) {

$npm=$_SESSION['mahasiswa']; If (($p1=="")or

($p2=="")or($p3=="")or($p4=="")or($p5=="")or($p6=="")){$i="Periksa kembali !! masih ada pilihan anda yang kosong!!";

$j="index.php?reg"; info($i,$j);

} else{


(69)

$inp="INSERT INTO data VALUES

('','$npm','$mnu','$p1','$p2','$p3','$p4','$p5','$p6','$t','')"; $inp2=mysql_query($inp);

$i="Data anda telah berhasil di inputkan !!"; $j="index.php";

info($i,$j); }

Setelah pendaftar mengisi form di atas dan menekan tombol Daftar, maka pendaftar akan mendapat jendela konfirmasi, seperti gambar berikut :

Gambar 4.3 Jendela konfirmasi Registrasi

Perintah ini untuk menampilkan default form agar pendaftar mendapatkan password untuk dapat masuk dan menyelesaikan registrasinya:

if (($d1=="") or ($d2=="") or ($d3=="") or ($d4=="") or ($d5=="") or ($d6=="")){ info("Silahkan mendaftar ulang,pastikan semua field telah terisi","index.php?reg");}else{

$daf="INSERT INTO mhs VALUES

('$d1','$d2','$d3','$d4','$d5','$d6','$d1','1234','$fileName')"; $daf2=mysql_query($daf);


(70)

$str="Selamat Proses Pendaftaran anda telah sukses , untuk melanjutkan silahkan login dengan username NPM anda, dan password devault='1234'. PENTING !!! Segera ubah password default anda segera setelah anda melakukan login !!!"; $loc="index.php"; info ($str,$loc);

4.5.3 Halaman User

Halaman tersebut berisi profil, registrasi beasiswa, info beasiswa, dan keluar. User harus login sebagai mahasiswa agar dapat melihat halaman ini dan harus masuk sebagai pendaftar dulu agar dapat mengisi dan melihat halaman tersebut. User pun bisa mengupdate data diri dengan perintah sebagai berikut :

{

if (isset($_POST['edit']))

$npm=$_SESSION['mahasiswa']; include("koneksi.php");

$upd="UPDATE mhs SET alamat_mhs='$alm' , no_telp='$d42' , alamat_orangtua='$alm2' , passid='$d62' WHERE npm='$npm'"; $upd1=mysql_query($upd);

if ($d62!="1234"){ info("Data berhasil di update , silahkan melakukan login ulang !!","logout.php");}

go("index.php?pro"); } ?>


(71)

4.5.3.1Halaman Profil

Halaman tersebut berisi biodata mahasiswa yang sudah di inputkan pada saat proses regristrasi sebelumnya dan dapat di ubah sesuai dengan kebutuhan mahasiswa tersebut. Dapat di lihat pada gambar berikut :

Gambar 4.4 Halaman Profil User

4.5.3.2Form Registrasi Beasiswa

Halaman tersebut berisi kriteria-kriteria penilaian yang harus di isi oleh Mahasiswa sesuai dengan data yang sebenarnya, dan memilih beasiswa yg di inginkannya . Di dalam form registrasi beasiswa ini menampilkan kriteria yang harus di isi oleh user untuk dapat memperoleh nilai dari perhitungan sistem.


(72)

Kemudian data-data tersebut akan diproses oleh Admin. Dapat di lihat pada gambar berikut :

Gambar 4.5 Form Pendaftaran Beasiswa

Berikut ini adalah perintah untuk melakukan perhitungan Simple Additive Weighting (SAW) :

<form id="form1" name="analisa" method="post" action="proses.php"> <br>

<strong>Jenis pengajuan Beasisiwa :</strong><select name="mnu" size="1">

<option value="PPA">PPA</option><option value="bkm">BKM</option></select>


(73)

<br><br>

<strong>Jawablah data - data berikut sesuai dengan data yang anda miliki !</strong><br><br>

<table width="527" border="0" align="center"> <tr>

<td width="264" align="left" valign="top"> <strong>1. Semester ?</strong><br />

A. <input type="radio" name="p1" value="1" />3 .<br />

B. <input type="radio" name="p1" value="2"/>4 .<br />

C. <input type="radio" name="p1" value="3"/>5 .<br />

D. <input type="radio" name="p1" value="4"/>6. <br />

E. <input type="radio" name="p1" value="5" />7 <br />

F. <input type="radio" name="p1" value="6" /> 8. <br /> <p>

<strong>2. Nilai IPK ?</strong><br />

A. <input type="radio" name="p2" value="1"/>&lt; =2,50 <br />


(74)

B. <input type="radio" name="p2" value="2"/> 2,50 - 2,75. <br />

C. <input type="radio" name="p2" value="3"/> 2,75 - 3,00 <br />

D. <input type="radio" name="p2" value="4"/> 3,00 - 3,25 <br />

E. <input type="radio" name="p2" value="5"/> 3,25 - 3,50 <br />

F. <input type="radio" name="p2" value="6" /> &gt; 3,50 <br /> <p>

<strong>3. Jumlah Tanggungan Orangtua ?</strong><br /> A. <input type="radio" name="p3" value="1"/>

1 anak <br />

B. <input type="radio" name="p3" value="2"/> 2 anak <br />

C. <input type="radio" name="p3" value="3"/> 3 anak <br />

D. <input type="radio" name="p3" value="4"/> 4 anak <br />

E. <input type="radio" name="p3" value="5"/> &gt;=5 anak . <br /><p>

</td> <td width="253" align="left" valign="top"><strong>4. Jumlah saudara kandung ?</strong><br />


(75)

A. <input type="radio" name="p4" value="1"/> 1 orang <br />

B. <input type="radio" name="p4" value="2"/> 2 orang <br />

C. <input type="radio" name="p4" value="3"/> 3 orang <br />

D. <input type="radio" name="p4" value="4"/> 4 orang <br />

E. <input type="radio" name="p4" value="5"/> &gt;=5 orang.<br /><p>

<strong>5. Usia ?</strong><br />

A. <input type="radio" name="p5" value="1"/> 20 tahun <br />

B. <input type="radio" name="p5" value="2"/> 21 tahun <br />

C. <input type="radio" name="p5" value="3"/> 22 tahun <br />

D. <input type="radio" name="p5" value="4"/> 23 tahun <br />

E. <input type="radio" name="p5" value="5"/> &gt;= 24 tahun.<br /> <p>

<strong>6. Penghasilan Orangtua ?</strong><br /> A. <input type="radio" name="p6" value="1"/>


(76)

&lt;= Rp.1.000.000. <br />

B. <input type="radio" name="p6" value="3"/> Rp.1.000.000 - Rp.3.000.000 <br />

C. <input type="radio" name="p6" value="5"/> Rp.3.000.000 - Rp.5.000.000 . <br />

D. <input type="radio" name="p6" value="7"/> &gt; Rp.5.000.000 . <p></td> </tr>

</table>

<div align="center"><br />

<input type="submit" name="input" value=" Simpan " /> <input type="reset" value="Batalkan" />

</div> </form> }

Setelah mengisi form diatas lalu tekan tombol simpan, maka keluar jendela konfirmasi sebagai berikut :


(77)

Jika data yang anda masukan kurang lengkap maka system tidak akan memproses inputan anda, dengan peringatan jendela seperti gambar berikut :

Gambar 4.7 Jendela Periksa kembali

Satu mahasiswa hanya dapat mendaftar pada satu macam program beasiswa, jika tombol regristrasi beasiswa di tekan kembali setelah sukses mendaftar, maka akan keluar halaman dengan peringantan seperti pada gambar tersebut :


(78)

Berikut ini adalah perintah peringatan sebagai mana gambar diatas : <td width="433" class="warning">MAAF ANDA TELAH TERDAFTAR DALAM SALAH SATU PROGRAM BEASISWA , SILAHKAN

MELAKUKAN PENDAFTARAN ULANG PADA TAHUN DEPAN !!";</td>

4.5.3.3Halaman Info Beasiswa Anda

Halaman tersebut berisi data-data beasiswa yg mahasiswa tersebut pernah dapatkan sebelumnya. Dapat di lihat pada gambar berikut :

Gambar 4.9 Info beasiswa mahasiswa 4.5.3.4Konfirmasi Keluar

Setelah menekan tombol keluar, maka akan muncul jendelah konfirmasi sebagai berikut :


(79)

4.5.4 Halaman Admin

Halaman tersebut berisi tombol pendaftar, penghitungan, penerima, set user, dan keluar. Tombol-tombol tersebut berfungsi sebagai informasi perkembangan pendaftar kepada admin, karena di dalamnya terdapat proses seleksi perangkingan yang hanya bisa di jalankan oleh admin dan proses tersebut akan dijelaskan di dalam halaman perhitungan.

4.5.4.1Halaman Pendaftar

Halaman tersebut berfungsi sebagai informasi berapa ,dan siapa saja mahasiswa yang mengikuti program seleksi beasiswa. Tersedia juga 2 tombol untuk melihat jenis beasiswa yg ingin admin lihat. Simbol tersebut adalah BKM dan PPA sebagai jenis beasiswa serta adanya icon print untuk mempermudah mencetak pendaftar beasiswa.

Gambar 4.11 Halaman Pendaftar Beasiswa

Setelah menekan salah satu tombol program beasiswa yg ingin dilihat, maka akan muncul halaman seperti gambar berikut ini:


(80)

Gambar 4.12 Halaman Data Pendaftar Beasiswa BKM 4.5.4.2Halaman Penghitungan

Halaman ini menjelaskan bagaimana secara teori langkah-langkah proses perhitungan SAW yang ada pada sistem.


(1)

Gambar 5.19 Halaman Penerima Beasiswa

Gambar di atas menujukan adanya 2 tombol masing-masing program beasiswa, jika menekan salah satunya sesuai dengan program beasiswa apa yg ingin dilihat, maka akan tampil halaman seperti berikut ini :


(2)

6.2.3.4Set User

Halaman tersebut untuk melihat daftar biodata mahasiswa dengan lebih detail, dan sebagai penghapus data masuk mahasiswa, sebagaimana di akhirinya program beasiswa.

Gambar 5.21 Halaman Set User

6.2.3.5Keluar

Setelah menekan tombol keluar, maka akan muncul jendelah konfirmasi sebagai berikut :


(3)

Gambar 5.22 Jendela Konfirmasi Keluar 6.3Info Beasiswa

Halaman tersebut menampilkan persyaratan-persyaratan untuk memdaftar program beasiswa, dan hasil perangkingan seleksi program beasiswa yang dapat dilihat oleh semua pengunjung tanpa daftar terlebih dahulu.


(4)

BAB VI

PENUTUP

Pembuatan Sistem Pendukung Keputusan untuk melakukan perhitungan sebagai penyeleksi data pemohon dengan hasil perengkingan telah berhasil di bangun. Sistem yang telah dibuat mengacu pada rumusan masalah yang ada yaitu sistem dapat menyeleksi data pemohon sesuai ketentuan dengan melakukan perhitungan berdasarkan metode SAW (Simple Additive Weighting).

6.1 Kesimpulan

Tahap – tahap proses pengembangan sistem dalam penelitian ini adalah identifikasi masalah, analisis sistem, perancangan, pengujian dan implementasi. Hasil dari perhitungan sistem merupakan perangkingan nilai tertinggi ke rendah dan nilai tertinggi merupakan hasil yang dibutuhkan sebagai bahan pertimbangan oleh user untuk memperoleh beasiswa. Sistem yang dibangun hanya sebagai alat bantu untuk memberikan informasi kepada user atau pemberi beasiswa sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.

6.2 Saran Pengembangan

a. Pengelolaan bilangan fuzzy dibuat menjadi lebih dinamis untuk memudahkan perhitungan bobot penerima beasiswa.


(5)

b. Kriteria beasiswa dibuat jadi lebih dinamis dalam pengambilan keputusan untuk menentukan penerima beasiswa.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Anonim 1, 2010, Manual PHP, http://www.php.net. [2] Anonim 2, 2010, Manual MySQL, http://www.mysql.com.

[3] Hakim, L, 2003, 150 Rahasia dan Trik Menguasai PHP, Jakarta, PT. Elex Media Komputindo.

[4] Hartawan, Urip Indra. 2007. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Penerima Beasiswa dengan Menggunakan Logika Fuzzy Metode Tsukamoto. Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia.

[5] Henry Wibowo, Riska Amalia, Andi Fadlun M, Kurnia Arivanty. 2009. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Penerima Beasiswa Bank BRI Menggunakan FMADM. Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia.

[6] Kusumadewi, Sri, dkk. ”Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (FUZZY MADM).” Graha Ilmu. Jakarta. 2006.

[7] Nugroho, Bunafit. 2004. Latihan Membuat Aplikasi Web PHP dan MySQL dengan Dreamweaver MX 6,7, 2004 dan 8.. Yogyakarta. Gava media.

[8] Sukarno, Mohamad. 2006. Membangun website dinamis interaktif dengan PHP-MySQL. Eska media press.


(6)