PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS Penerapan Strategi Pembelajaran Numbered Heads Together Dalam Meningkatkan Keaktifan Dan Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Sawit Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014.

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS
TOGETHER DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN
DAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA
KELAS VIII SMP NEGERI 3 SAWIT BOYOLALI
TAHUN AJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna mencapai derajat Sarjana S-1
Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

Disusun Oleh:
SITI SULAEMAH
A210 100 088

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS
TOGETHER DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN

DAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA
KELAS VIII SMP NEGERI 3 SAWIT BOYOLALI
TAHUN AJARAN 2013/2014

Siti Sulaemah, A210100088, Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014,89
halaman

ABSTRAK : Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan
dan prestasi belajar siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran Numbered
Heads Together dalam pembelajaran ekonomi pada siswa kelas VIII A SMP Negeri
3 Sawit Tahun Ajaran 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah PTK (Penelitian
Tindakan Kelas). Penelitian ini dilaksanakan dua kali siklus dan dua kali
pertemuan setiap siklusnya. Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa
kelas VIII A SMP Negeri 3 Sawit dengan jumlah 32 siswa yaitu 11 siswa laki-laki
dan 21 siswa perempuan. Pelaksana penelitian ini adalah peneliti.Metode
pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Prosedur dalam Penelitian ini ada empat tahap yaitu perencanaan tindakan,
pelaksanaan tindakan,pemantauan ( observasi ), dan refleksi. Hasil penelitian ini
menunjukkan adanya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar ekonomi siswa

dengan menggunakan strategi pembelajaran Numbered Heads Together. Hal ini
dapat terlihat dari: 1) Aktif dalam bertanya, 2) Aktif dalam mengemukakan
pendapat, 3) Aktif dalam menjawab pertanyaan, 4) Aktif dalam berdiskusi
kelompok, 5) Aktif dalam mempresentasikan hasil diskusi. Sebelum pelaksanaan
siklus rata-rata keaktifan siswa sebesar 17,57% dan prestasi belajar siswa sebesar
62,5%. Pada siklus I rata-rata keaktifan siswa sebesar 53,45% dan prestasi belajar
siswa meningkat sebesar 66,13%. Pada siklus II rata-rata keaktifan siswa sebesar
85,33 % dan prestasi belajar siswa meningkat sebesar 86,21%. Hal ini berarti
peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa melebihi indikator pencapaian
yakni 85%. Berdasarkan data hasil penelitian tindakan kelas tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa dengan penerapan strategi pembelajaran Numbered Heads
Together dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar ekonomi pada siswa
kelas VIII SMP Negeri 3 Sawit Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014
Kata kunci: Strategi pembelajaran Numbered Heads Together, Keaktifan Siswa,
Prestasi Belajar

1

2


PENDAHULUAN
Pada zaman sekarang ini perkembangan dunia pendidikan dan
teknologi menuntut terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas
semakin merajalela. Untuk menciptakan sumber daya yang berkualitas maka
diperlukan pembangunan pendidikan sebagai sarana dan wacana dalam
membina sumber daya manusia. Pendidikan bisa terarahkan melalui
pembelajaran di sekolah yang merupakan pendidikan formal yang berfungsi
membantu khususnya orang tua dalam memberikan pendidikan kepada anakanak mereka. Adapun tujuan pendidikan nasional menurut Undang Undang RI
No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3
menyatakan bahwa :
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggungjawab.
Pada kenyataannya kualitas pendidikan di Indonesia belum bisa
dikatakan baik. Pemerintah masih harus berusaha melakukan perbaikanperbaikan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Berbagai cara
telah dilakukan oleh pengelola pendidikan untuk meningkatkan prestasi

belajar yang dicapai oleh siswa.
Keaktifan siswa dalam proses belajar juga merupakan salah satu untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa. Namun dalam proses belajar mengajar di
sekolah untuk membuat siswa aktif memanglah sangat tidak mudah karena
sebagian besar guru hanya memikirkan untuk mencapai standar kompetensi
yang sudah ditentukan dan tidak memperhatikan hak siswa untuk memperoleh
apa yang seharusnya ia miliki. Siswa yang aktif hanya didominasi oleh siswa
tertentu dan siswa yang pasif hanya diam dan mendengarkan saat proses
belajar mengajar berlangsung sehingga tidak dapat mengemukakan pendapat
atau pertanyaan dari materi yang belum dipahaminya. Maka dalam proses

3

belajar mengajar perlu adanya suasana yang terbuka menyenangkan, akrab
dan saling menghargai pendapat.
Pada umumnya guru sangat menyadari bahwa pelajaran ekonomi
sering dipandang sebagai mata pelajaran yang membosankan dan tidak
menarik karena terlalu banyak menghafal materi. Bahkan dalam proses
pembelajaran siswa sering tidak memperhatikan dan menganggap mudah
pelajaran tersebut. Pembelajaran ekonomi membutuhkan keaktifan sebagai

dasar untuk mengembangkan materi lebih lanjut, hal ini sangat dipengaruhi
oleh faktor-faktor strategi pembelajaran yang digunakan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti di SMP
Negeri 3 Sawit terhadap mata pelajaran Ekonomi menunjukkan bahwa proses
pembelajaran ekonomi masih belum optimal, dan banyaknya kendala yang
dihadapi oleh guru, antara lain : (1) masih banyak siswa yang tidak
memperhatikan guru saat mengajar, (2) pembelajaran masih terpusat pada
guru, (3) prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi masih rendah,
(4) metode yang digunakan guru kurang menarik. Hasil pengamatan keaktifan
siswa sebelum guru menggunakan strategi pembelajaran Numbered Heads
Together yaitu dengan metode ceramah rata-rata keaktifan 17,57%. Aktif
bertanya hanya 10 orang (32,25%) , aktif mengemukakan pendapat 12 orang
(40%), aktif menjawab pertanyaan 5 orang(15,62%), keaktifan dalam diskusi
kelompok dan keaktifan mempresentasikan materi tidak dicantumkan karena
sewaktu observasi guru hanya menggunakan strategi ceramah saja. Prestasi
belajar pelajaran ekonomi kelas VIII A masih banyak yang dibawah KKM
yaitu ≤ 65 sebanyak 62,5% dari total siswa kelas VIII A yang berjumlah 32
orang.
Peneliti berusaha mencari solusi penggunaan strategi pembelajaran
yang lain yang mampu menarik perhatian siswa dan mampu mengaktifkan

siswa dalam proses belajar mengajar. Maka harus diadakan penelitian
tindakan kelas untuk mengetahui solusi dari masalah tersebut agar tidak
berkelanjutan, dan mencari inovasi strategi pembelajaran yang tepat sehingga
dapat

meningkatkan

keaktifan

siswa

sehingga

efek

lainnya

dapat

4


meningkatkan prestasi belajar siswa tersebut, maka salah satu cara adalah
dengan menggunakan strategi pembelajaran Numbered Heads Together.
Siswa akan termotivasi dan menjadikan siswa aktif dalam proses
pembelajaran sehingga akan terjalin hubungan yang baik antara siswa dengan
siswa maupun siswa dengan guru. Dengan keadaan yang demikian maka
siswa mampu memahami materi yang diberikan guru sehingga tujuan
pembelajaran akan tercapai dan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa
meliputi kognitif, afektif dan psikomotorik.
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini untuk
mengetahui penerapan strategi Numbered Heads Together
meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar

dalam upaya

pada siswa kelas VIII SMP

Negeri 3 Sawit Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014.

METODE PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan dalam kasus ini termasuk penelitian
tindakan kelas (PTK). Menurut Russeffendi (1999) “PTK adalah suatu
tindakan terarah, terencana, cermat, dan penuh perhatian yang dilakukan oleh
praktisi pendidikan (guru) terhadap permasalahan yang ada dalam kelas yang
bertujuan untuk perbaikan pendidikan seperti metode mengajar, kurikulum,
dan

sebagainya”.

(http://sapasayaa.blogspot.com/2012/03/pengertian-ptk-

penelitian-tindakan.html).
Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di SMP N 3 Sawit yang
beralamat di Bendosari, Sawit, Boyolali yang dilaksanakan pada bulan
Desember 2013 sampai dengan Maret 2014.subyek penelitian ini adalah siswa
kelas VIII A SMP Negeri 3 Sawit Boyolali tahun ajaran 2013/2014 pada mata
pelajaran ekonomi.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mana
dalam penelitian ini peneliti selalu berkolaborasi dengan guru bidang studi
ekonomi. Pada penelitian ini terdapat langkah-langkah yaitu 1) Dialog Awal.

2) Perencanan tindakan. 3) Pelaksanaan tindakan. 4) Pemantauan (Observasi).
5) Refleksi.

5

Data yang diperoleh adalah data kualitatif yang terdiri dari : 1) Data
keaktifan siswa dalam pembelajaran. 2)Tanggapan siswa mengenai strategi
yang digunakan. 3)Perilaku guru dalam pembelajaran. 4)Kondisi dan situasi
kelas selama proses pembelajaran. Metode pengumpulan data melalui metode
observasi (Pengamatan), Komunikasi (wawancara), dan dokumentasi. Pada
penelitian ini peneliti menetapkan tarjet keberhasilan sebesar 85% yaitu bahwa
dalam penelitian ini dikatakan berhasil apabila siswa memenuhi standar
kriteria ketuntasan sebanyak 85% dari jumlah siswa dalam satu kelas dengan
batas ketuntasan prestasi belajar yang telah ditetapkan sekolah dengan nilai
ketuntasan minimal 77.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh siswa kelas VIII A SMP
Negeri 3 Sawit dalam dua siklus dan setiap siklus memiliki empat tahap, yaitu :
1. Perencanaan tindakan, 2. Pelaksanaan tindakan, 3. Observasi tindakan, 4.

Refleksi tindakan. Pembelajaran melalui penerapan strategi Numbered Heads
Together secara keseluruhan sampai berakhirnya tindakan siklus II, keaktifan
dan prestasi belajar siswa mengalami peningkatan. Adanya peningkatan
keaktifan dan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari indikator-indikator
kemandirian belajar yaitu keaktifan dalam bertanya, keaktifan dalam
mengemukakan pendapat, keaktifan dalam menjawab pertanyaan, keaktifan
dalam diskusi kelompok dan keaktifan dalam mempresentasikan hasil diskusi.
Berdasarkan hasil observasi kondisi awal di kelas VIIIA pada saat
pembelajaran Ekonomi yang dilakukan pada hari Selasa, 21 Januari 2014 pada
pukul 11.10 – 12.30 WIB, diketahui bahwa pembelajaran ekonomi yang
diterapkan oleh guru sudah bagus karena melibatkan siswa selama kegiatan
belajar mengajar. Namun pada saat proses pembelajaran siswa masih sering
gaduh, bicara dengan teman, tidur dan ada yang tidak mendengarkan
penjelasan dari guru. Pembelajaran masih berpusat pada guru dan penggunaan
strategi ceramah yang membuat siswa kurang aktif dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar.

6

Berikut inii ddisajikan secara rinci tabel prosentase keaktif

tifan siswa
pada kondisi awal ata
tau sebelum tindakan dilakukan.
Tabel 1
Data keak
aktifan siswa kelas VIII A SMP N 3 Sawit Boyo
oyolali
seb
sebelum
pelaksanaan strategi pembelajaran
Numbered Head Together
No

Indikat
kator Keaktifan Siswa

1
2

Keaktifan da
dalam Bertanya
Keaktifan dalam mengemukakan
pendapat
3
Keaktifan
dalam
menjawab
pertanyaan
Keaktifan da
dalam diskusi kelompok
4
Keaktifan dalam
d
mempresentasikan
5
hasil diskusi
usi
Rata-rata prosentase
tase keaktifan siswa

Jumlah
siswa
10
12

Prose
sentase

5

15,6
5,62%

32,2
2,25%
40
40%

17,57%

Dari tabel ke
keaktifan siswa diatas dapat digambarkan pada
da histogram
dibawah ini:

Grafik Keaktifan Siswa
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
1

Grafik Keaktifan Siswa

2

1
32,25%

3

2
40%

4
3
15,62%

5
4
0%

Gamb
mbar 1. Grafik keaktifan siswa sebelum tindakan
Keterangan Indik
dikator keaktifan siswa:
1. Keaktifan dal
dalam bertanya
2. Keaktifan dal
dalam mengemukakan pendapat
3. Keaktifan dal
dalam menjawab pertanyaan

5
0%

7

4. Keaktifan dalam diskusi kelompok
5. Keaktifan dalam mempresentasikan materi/hasil diskusi
Dari data yang diperoleh dapat dijelaskan bahwa keaktifan siswa
dalam pembelajaran ekonomi masih rendah yaitu 17,57%. Dari kondisi yang
demikian perlu adanya suatu tindakan untuk mengatasi kondisi tersebut.
Setelah peneliti memaparkan hasil observasi dan catatan lapangan
awal serta mendengarkan tanggapan dari guru, peneliti menawarkan solusi
untuk menggunakan pembelajaran yang mampu menarik perhatian dan
keaktifan siswa yaitu pembelajaran dengan menggunakan strategi Numbered
Head Together. Strategi ini disepakati karena strategi tersebut dirasa mampu
meningkatkan keaktifan siswa dan prestasi belajar siswa dalam proses
pembelajaran ekonomi.
Tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari Jumat, 7 Februari 2014
pada jam pelajaran ke 2-3 (07.40 – 09.00) dan pada hari Selasa, 11 Februari
2014 pada jam pelajaran ke 6-7 (11.10-12.30). Keaktifan siswa kelas VIII A
masih kurang. Hal ini terlihat dari hasil observasi pembelajaran berlangsung.
Pada siklus ini diperoleh data mengenai keaktifan

siswa pada saat

pembelajaran ekonomi sebagai berikut:
Tabel 2
Keaktifan Siswa pada Siklus I
No

Indikator keaktifan siswa

1
2
3
4
5

Aktif Bertanya
Aktif Mengemukakan Pendapat
Aktif Menjawab pertanyaan
Aktif Diskusi Kelompok
Aktif Mempresentasikan Hasil
Diskusi
Rata – rata Prosentase
Prosentase pada Siklus I

Pertemuan I
Jumlah
%
14 siswa 45,16%
13 siswa 41,94%
16 siswa 51,61%
-

Pertemuan II
Jumlah
%
17 siswa 54,84%
15 siswa 48,39%
20 siswa 64,52%
22 siswa 70,97%
20 siswa 64,52%

46,24%

60,65%
53,45%

8

Dari data keaktifan
ke
siswa siklus I diatas dapat digamba
barkan pada
histogram dibawah in
ini:

Grafik Keaktifan Siswa Siklus I
80,00%
60,00%
40,00%
20,00%
0,00%
Pertemuan I

1
45,16%

2
41,94%

3
51,61%

4
0%

5
0%

Pertemuan II

54,84%

48,39%

62,52%

70,97%

64,52%

Gambar 2. Grafik keaktifan siswa siklus I
Keterangan Indik
dikator keaktifan siswa:
1. Keaktifan dal
dalam bertanya
2. Keaktifan dal
dalam mengemukakan pendapat
3. Keaktifan dal
dalam menjawab pertanyaan
4. Keaktifan da
dalam diskusi kelompok
5. Keaktifan dal
dalam mempresentasikan materi/hasil diskusi
Hasil Observ
ervasi keaktifan siswa setelah menggunakan
kan strategi
pembelajaran Numbe
bered Heads Together mampu meningkatkan
an keaktifan
sebesar 53,45%. Dan
an rata-rata prestasi belajar siswa yang diperol
roleh setelah
diadakan post tes mam
ampu meningkat sebesar 66,13% (Terlampir).
Kesimpulan yang
y
dapat diambil adalah pada saat tindaka
kan siklus I
masih perlu diadaka
kan berbaikan untuk siklus selanjutnya, karena
ena hasilnya
belum mencapai targe
rget pencapaian sebesar 85 %. Rencana pada siklus
sik
I perlu
diperbaiki dan hasilny
lnya dijadikan acuan dalam pelaksanaan siklus II.
Tindakan kela
elas siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 18 Februari
2014 pada jam pela
elajaran ke 6-7 (12.30-13.30) dan pada harii S
Selasa, 25
Februari 2014 padaa jam pelajaran ke 6-7 (11.10-12.30). Pada sik
siklus II ini

9

diperoleh data meng
ngenai keaktifan siswa pada saat pembelajaran
ran ekonomi
sebagai berikut:
Tabel 3
Keaktifan Siswa pada Siklus II
No

Indikator keak
eaktifan siswa

1
2
3
4
5

Aktif Bertanya
Aktif Mengemuka
ukakan Pendapat
Aktif Menjawabb ppertanyaan
Aktif Diskusi Kel
elompok
Aktif Memprese
esentasikan Hasil
Diskusi
Rata – rata Prosentase
Prosentase pada Siklus
us I

Pertemuan I
Jumlah
%
22 siswa 75,86%
19 siswa 65,52%
26 siswa 89,66%
27 siswa 93,10%
22 siswa 75,86%

Pertemuan II
Per
Jumla
mlah
%
28 sisw
iswa 93,33%
24 sisw
iswa 80 %
28 sisw
iswa 93,33%
29 sisw
iswa 96,67%
27 sisw
iswa 90%

80%

90,67%
85,33%

Dari data keaktifan
ke
siswa siklus II diatas dapat digamba
barkan pada
histogram dibawah in
ini:

Grafik Keaktifan Siswa Siklus II
100,00%
80,00%
60,00%
40,00%
20,00%
0,00%
Pertemuan I

1
75,86%
75,86

2
65,52%

3
89,66%

4
93,10%

5
75,86%

Pertemuan II

93,33
93,33%

80%

93,33%

96,67%

90%

Gambar 3 grafik keaktifan siswa siklus II
Keterangan Indik
dikator keaktifan siswa:
1. Keaktifan dal
dalam bertanya
2. Keaktifan dal
dalam mengemukakan pendapat
3. Keaktifan dal
dalam menjawab pertanyaan
4. Keaktifan da
dalam diskusi kelompok
5. Keaktifan dal
dalam mempresentasikan materi/hasil diskusi

10

Dari pelaksa
ksanaan tindakan siklus II ini mendapat hasil yang
ng lebih baik
daripada siklus I dann hasil refleksi silus II adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran pad
ada tindakan kelas siklus II jauh lebih baik dib
ibandingkan
dengan tindakann kkelas silkus I.
2. Keaktifan siswaa meningkat
m
menjadi 85,33 %
3. Prestasi belajar sis
siswa meningkat menjadi 86,21 %
Berdasarkan
an hasil yang didapatkan dari siklus II, indikatorr pencapaian
p
pada peningakatan ke
kemandirian belajar siswa sebesar 85 % telah terc
ercapai. Oleh
karena itu tidak perlu
per melakukan tindakan siklus berikutnya.P
.Peningkatan
keaktifan siswa dalam
lam pembelajaran pada siklus I dan siklus II dap
apat diliahat
pada tabel berikut :
Tabel 4
D
Data
keaktifan siswa kelas VIII A
sebelum tindak
dakan dan setelah tindakan siklus I dan sikluss II
I
denga
ngan strategi Numbered Heads Together
No
Sik
Siklus
1 Sebelum Pelaksan
sanaan Tindakan
2 Siklus I
3 Siklus II

Prosentase Peningkatan
tan
17,57%
53,45%
35,88%
85,33%
31,88%

Peningkatan
an keaktifan siswa juga dapat dilihat dalam graf
rafik sebagai
berikut:

Penin
Peningkatan
Keaktifan Siswa
120,00%
100,00%
80,00%
60,00%
40,00%
20,00%
0,00%
Sebelum
Pelaksanaan
Tindakan
Peningkatan
Prosentase

17,57%

Siklus I

Siklus II

35,88%

31,88%

53,45%

85,33%

Gamba
bar 4. grafik peningkatan keaktifan siswa

11

Bentuk diagr
agram ketuntasan prestasi belajar siswa kelas VIII
III A dengan
menggunakan strategi
egi pembelajaran Numbered Heads Together adal
alah sebagai
berikut :
Tabel 5
ata Prestasi Belajar siswa kelas VIII A
Data
sebelum tindak
dakan dan setelah tindakan siklus I dan sikluss II
I
denga
ngan strategi Numbered Heads Together
No
Siklus
1 Sebelum Pela
elaksanaan Tindakan
2 Siklus I
3 Siklus II

Prosentase Peningk
gkatan
62,5%
66,13%
3,63%
63%
86,21%
20,08
,08%

Peningkatan
an rata-rata prestasi belajar siswa dapat dilihat dalam
da
grafik
sebagai berikut :

Peningka
Peningkatan
Prestasi Belajar Siswa
120,00%
100,00%
80,00%
60,00%
40,00%
20,00%
0,00%
Sebelum
Pelaksanaan
Tindakan

Siklus I

3,63%

20,08%

62,50%

66,13%

86,21%

Peningkatan
Prosentase

Siklus II

Gambar
ar 5. grafik peningkatan prestasi belajar siswa
Berdasarkan
an hasil pelaksanaan tindakan pada siklusI dan
an siklus II
mengenai penerepan
an strategi pembelajaran Numbered HeadsToge
ogether pada
siswa kelas VIII A SMP Negeri 3 Sawit dapat dikatakan efek
fektif dalam
meningkatkan keaktif
tifan dan prestasi belajar siswa.
Hipotesis tin
tindakan dengan indikator pencapaian yang telah
ah ditetapkan
sebesar 85% dapat
at dibuktikan benar adanya, dengan penerapa
pan strategi
pembelajaran Number
bered Heads Together pada siswa kelas VIII A SMP
SM Negeri
3 Sawit Boyolali Tahu
ahun Ajaran 2013/2014 dapat meningkatkan keakt
aktifan siswa

12

sebesebar 85,33% dan prestasi belajar siswa pada siklus II meningkat menjadi
86,21%.

SIMPULAN
Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif
antara peneliti dan guru Ekonomi dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan
strategi pembelajaran Numbered Heads Together keaktifan siswa meningkat.
Sebelum pelaksanaan siklus rata-rata keaktifan siswa sebesar 17,57% dan
prestasi belajar siswa sebesar 62,5%. Pada siklus I rata-rata keaktifan siswa
sebesar 53,45% dan prestasi belajar siswa meningkat sebesar 66,13%. Pada
siklus II rata-rata keaktifan siswa sebesar 85,33 % dan prestasi belajar siswa
meningkat sebesar 86,21%. Hal ini berarti peningkatan keaktifan dan prestasi
belajar siswa melebihi indikator pencapaian yakni 85%.

DAFTAR PUSTAKA
Lubis,Putra.2012. Pengertian, Tujuan, dan Sejarah Dari PTK (Penelitian Tindakan
Kelas).(http://sapasayaa.blogspot.com/2012/03/pengertian-ptk-penelitiantindakan.html) Diakses pada hari Selasa, 21 Januari 2014 pukul 11.09 WIB.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003.2003.Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Bandung: Penerbit Fokusmedia

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 28 57

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Siswa Kelas I B SD Negeri 11 Metro Pusat

1 16 85

View of Perbedaan Hasil Belajar IPA Biologi Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Dengan Think Pair Share (TPS) Pada Siswa Kelas VIII SMPN 13 Mataram Tahun Ajaran 2015/2016

0 0 15

Model Pembelajaran Numbered Head Together untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Kelas IV SD

0 0 7

Peningkatan Strategi Pembelajaran Seni Musik untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas IX.10 di SMP Negeri 13 Pekanbaru

0 1 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Metode Numbered Heads Together Berbantuan Puzzle untuk Meningkatkan Keterampilan Kolaborasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SDN 3 Kuripan

0 1 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Berbantuan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Wates Semester II Tahun

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Berbantuan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Wates Semester II Tahun

0 0 141

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Siswa Kelas IV SDN Ngampin 01 Ambarawa Semester II Tahun Ajaran 201

0 1 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Siswa Kelas IV SDN Ngampin 01 Ambarawa Semester II Tahun Ajaran 201

0 2 49