PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TARI MELAYU MATERI TARI MAK INANG DI SMP BINA BUDAYA KISARAN KABUPATEN ASAHAN.

(1)

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TARI MELAYU

MATERI TARI MAK INANG DI SMP BINA BUDAYA

KISARAN KABUPATEN ASAHAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

MELY CHRISTIN NATALIA SAMOSIR

NIM 209441005

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini tepat waktu. Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang harus diselesaikan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni, Unimed. Disamping persyaratan akademis, adalah juga ungkapan tanggung jawab penulis sebagai seorang akademis, melalui usaha penelitian ilmiah yang diharapkan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Apa yang penulis lakukan ini mungkin belum mencapai hasil yang maksimal, untuk itu saran dan masukan yang konstruktif dari pembaca sangat diharapkan. Semoga Skripsi ini bisa memberikan konstribusi terhadap khasanah pengetahuan, dan semoga penelitian ini membantu terhadap kegiatan penelitian-penelitian relevan selanjutnya.

Banyak sudah dukungan dan bantuan yang penulis dapatkan dalam menyelesaikan Skripsi ini. Tanpa bantuan, dukungan, dan kemudahan-kemudahan yang diperoleh, sulit kiranya penulis menyelesaikan tugas ini. Untuk itu, rasa hormat dan ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, Selaku Rektor Universitas Negeri Medan 2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan

3. Dra. Tuty Rahayu, M.Si, selaku Ketua Jurusan Sendratasik dan Nurwani S.S.T.,M. Hum, selaku Ketua Program Studi Seni Tari


(3)

iii

4. Dra. Dilinar Adlin M.Pd, selaku Pembimbing Skripsi I, Iskandar Muda, M.Sn, selaku Pembimbing Skripsi II, Dra. RHD. Nugrahaningsih, M.Si, selaku Pembimbing Akademik , Irwansyah M.Sn, selaku Penguji dan Ibu/ Bapak dosen Jurusan Sendratasik yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

5. Kepala Sekolah SMP Bina Budaya Sarmatua Silalahi S.Pd juga selaku narasumber penulis serta Potan Hasibuan S.Pd dan Guru Yayasan Bina Budaya yang tidak dapat disebut satu persatu

6. Orang Tua saya yang terkasih Ikut Samosir, Raunan Sihombing dan saudara penulis Lamsihar Samosir, Dewi Samosir, Alexander Samosir, Winda Samosir dan Fey Hasibuan yang telah memberikan motivasi dan doa kepada penulis

Semoga semua bantuan, dukungan dan kemudahan-kemudahan yang Bapak dan Ibu berikan menjadi amalan dan mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Medan, Maret 2014 Penulis

Mely Christin Natalia Samosir Nim 209441005


(4)

i

ABSTRAK

MELY CHRISTIN NATALIA SAMOSIR, NIM 209441005. Penerapan

Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Tari Melayu

Materi Tari Mak Inang Di SMP Bina Budaya Kisaran Kabupaten Asahan

Sebelum penelitian ini dilaksanakan metode pembelajaran tari yang digunakan di

kelas vii SMP bina budaya kisaran adalah metode konvensional. Hal ini

menyebabkan nilai siswa pada materi tari Mak inang belum mencapai KKM

yang ditetapkan yaitu 65. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar

siswa tersebut dengan menerapkan metode demonstrasi.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode demonstrasi.

Disamping itu penelitian ini juga menyertakan beberapa pengertian untuk

membantu penulis dalam menerapkan metode demonstrasi. Pengertian tersebut

adalah pengertian penerapan, pengertian meningkatkan hasil belajar, pengertian

tari Melayu, dan pengertian tari Mak Inang.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Bina Budaya Kisaran Tahun

Ajaran 2013/2014 yang berjumlah 15 orang. Penelitian kelas ini diambil

berdasarkan hasil observasi terhadap kelas yang akan diteliti. Alat yang

digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini adalah tes dan observasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tes awal sebelum diberikan tindakan

terlihat bahwa nilai rata-rata kelas 59,00 dan jumlah persentase ketuntasan

klasikal hanya mencapai 26,67%. Pada tindakan siklus I dengan penerapan

metode demonstrasi diperoleh nilai rata-rata kelas 64,33 dengan persentase

ketuntasan klasikal 53,33%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari nilai

sebelum diterapkan metode demonstrasi. Pada tindakan siklus II diperoleh nilai

rata-rata 81,00 dengan persentase ketuntasan 100%. Dengan penerapan metode

demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar pada materi tari mak inangkelas vii

smp Bina Budaya Kisaran.

Kata Kunci: Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Tari Melayu Materi Tari Mak Inang Di SMP Bina Budaya Kisaran Kabupaten

Asahan


(5)

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI. ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR DIAGRAM ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

G. Defenisi Operasional ... 8

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10

A. Landasan Teoritis ... 10

1. Teori Penerapan ... 10

2. Teori Metode Demonstrasi ... 11

3. Teori Meningkatkan Hasil Belajar ... 14

4. Teori Tari Melayu ... 17

5. Teori Tari Mak Inang ... 19

6. Ragam Tari Mak Inang ... 19

B. Penelitian yang Relevan ... 23

C. Kerangka Berpikir... ... 24

D. Hipotesis Tindakan... ... 25

BAB III METODE PENELITIAN... ... 26

A. Metode Penelitian ... 26

B. Jenis Penelitian ... 26

C. Lokasi dan Waktu Penelitian.... ... 26

1. Lokasi Penelitian ... 26

2. Waktu Penelitian... ... 27


(6)

v

E. Mekanisme dan Rancangan Penelitian... ... 27

F. Instrumen Pengumpulan Data ... 32

G. Tehnik Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35

A.Deskripsi Hasil Penelitian ... 35

1. Permasalahan ... 35

2. Siklus I ... 38

a. Pelaksanaan Tindakan ... 38

b. Observasi ... 39

c. Refleksi ... 41

3. Siklus II ... 43

a. Pelaksanaan Tindakan ... 43

b. Observasi ... 43

c. Refleksi ... 47

d. Temuan Penelitian ... 47

e. Pembahasan ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 53

A. Kesimpulan ... 53

B. Saran ... 54


(7)

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel. 1 Kurikulum Bina Budaya Berbasis Kompetensi ... 2

Tabel. 2 Rata-rata nilai Submatif 1 Seni Tari Materi Tari Mak Inang Siswa Kelas VII SMP Bina Budaya Kisaran Semester Ganjil TA 2013/2014 ... 4

Tabel.3 Ragam Tari Mak Inang ... 19

Tabel. 4Waktu penelitian ... 27

Tabel. 5 Kriteria Penilaian 3 ... 32

Tabel 5.1 Kriteria Penilaian 3.1 ... 32

Tabel 5.2 Kriteria Penilaian 3.2 ... 33

Tabel 5.3 Kriteria Penilaian 3.3 ... 33

Tabel. 6 Hasil Menari Melayu Materi Tari Mak Inang Formatif 1 ... 35

Tabel. 7 Hasil Menari Melayu Materi Tari Mak Inang Siklus I ... 39

Tabel. 8 Hasil Menari Melayu Materi Tari Mak Inang Siklus II ... 44


(8)

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Diagram Tes Bulanan I ... 36

Gambar 4.2 Pie Tes Bulanan I ... 36

Gambar 4.3Diagram Siklus I ... 40

Gambar 4.4 Pie Siklus I ... 40

Gambar 4.5 Diagram Siklus II ... 45

Gambar 4.6 Pie Siklus II ... 45

Gambar 4.7 Diagram Peningkatan Nilai Siswa ... 49


(9)

1

BAB I

LATAR BELAKANG

A.Latar Belakang Masalah

Kemajuan yang pesat dibidang sains dan tehnologi pada masa sekarang ini menuntut pemerintah untuk lebih memperhatikan pendidikan di Indonesia, sebab melalui pendidikan manusia memperoleh pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal potensi diri. Pada prinsipnya, pendidikan memberikan kontribusi yang sangat besar bagi kemajuan suatu bangsa.

Menurut UU RI No.2 tahun 1989, Bab I Pasal I pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang (Hamalik, 2009:2). Masyarakat yang cerdas akan memberikan nuansa kehidupan yang cerdas yang membentuk kemandirian dan kreatifitas dalam menghadapi setiap persoalan kehidupan, oleh karena itu untuk menciptakan masyarakat yang cerdas pemerintah selalu berusaha meningkatkan kualitas pendidikan di negara kita yaitu dengan memperbaiki kurikulum pembelajaran yang berlaku di lembaga pendidikan.

Salah satu kurikulum tersebut adalah kurikulum pendidikan seni tari. Pembelajaran seni tari pada pendidikan formal di Indonesia sebagaimana diketahui selama ini, memiliki rentangan yang luas meliputi semua jenjang pendidikan dari sejak TK, SD, SMP, dan SMA sehingga dapat kita lihat bahwa pelajaran seni tari terdapat pada setiap tingkatan pendidikan. Pembelajaran tari berfungsi sebagai media untuk menumbuhkan kreatifitas anak dan rasa sensitif

1


(10)

2

anak. Dalam hal ini, saat proses pembelajaran, anak diharapkan mempunyai kepekaan terhadap lingkungan.

Berdasarkan pernyataan diatas Kurikulum Berbasis Kompetensi digunakan sebagai pedoman untuk membantu guru dan pihak lain yang terkait dalam memahami dan menerapkan kurikulum, seperti tabel berikut:

Tabel .1

Kurikulum Bina Budaya Berbasis Kompetensi (Kompetensi Dasar)

Kompetensi Dasar Indikator

1. Mengapresiasikan karya seni tari

1.1Mengidentifikasi jeniskarya senitari tunggal daerah setempat

1.2Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikakan seni tari tunggal daerah setempat

2. Mengekspresikandiri melalui karya seni tari

2.1 Mengeksplorasi pola lantai gerak tari tunggal daerah setempat

2.2 Memeragakan tari tunggal daerah setempat

3. mengapresiasikan karya seni tari

3.1 Mengidentifikasi jenis karya seni

tariberpasangan/kelompok daerah setempat

3.2 Menampilkan sikap apresiatif terhadapkeunikan seni tari berpasangan/kelompok daerah setempat

4. mengekspresikan diri melalui karya seni tari

4.1 Mengeksplorasi pola lantai gerak tari

berpasangan/kelompok daerah setempat

4.2 Memeragakan tari tunggal dan berpasangan/kelompok daerah setempat

Sumber: Kurikulum Bina Budaya (Tahun 2006)

Pembelajaran seni tari pada anak usia remaja yakni tingkat Sekolah Menengah Pertama memiliki karakteristik berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari yang tersedia. Dalam proses


(11)

3

mencapai kepribadiannya, anak juga mengalami proses pengalihan kebudayaan sebagai model-model pengetahuan, nila-nilai dan kepercayaan.

Selama ini pembelajaran seni tari hanya dilakukan dengan pola-pola baku, sehingga kurang mengundang minat siswa-siswi dalam mengekpresikan diri. Ketidaktepatan guru dalam memilih metode belajar juga menjadi pokok permasalahan dalam kelas karena membuat aktifitas belajar mengajar menjadi jenuh. Masalah lain yang sering terjadi dalam pembelajaran tari di sekolah yakni jenis materi yang tidak sesuai dengan usia siswa.

Berdasarkan pengamatan penulis pada sekolah SMP Bina Budaya Kisaran, saat pembelajaran seni tari, siswa merasa bosan dan malas belajar. Hal ini dikarenakan guru cenderung menggunakan model pembelajaran konvensional yang menyebabkan siswa kurang mandiri dan membatasi daya kreativitas siswa. Pada pengajaran konvensional guru mendominasi seluruh kegiatan pengajaran dan berceramah panjang lebar tentang materi tari Mak Inang, sedangkan siswa hanya sebagai penerima materi yang pasif. Padahal materi ekspresi seni tari Mak Inang tertulis guru memeragakan motif gerak tari Mak Inang, mengkordinasikan gerak kaki dan gerak tangan, dan mengkordinasikan gerak dengan iringan musik tari Mak Inang.

Sehubungan dengan tingginya Kriteria Ketuntasan Minimum yang ditetapkan oleh sekolah yakni 65, maka keadaan ini membuat siswa kesulitan mencapai KKM pada materi yang pasif. Tidak hanya dikarenakan tingginya Kriteria Ketuntasan Minimum pada kelas VII SMP Bina Budaya, hal ini juga disebabkan mayoritas suku di SMP Bina Budaya adalah suku Batak Toba,


(12)

4

sehingga resam Batak Toba sangat kental, dan sulit untuk menguasai materi tari Mak Inang. Sementara tari Mak Inang dengan tehnik geraknya yang lemah gemulai.

Tari Mak Inang merupakan tari berpasangan yang menggambarkan suatu keadaan dimana telah menjadi kebiasaan bagi masyarakat di daerah Melayu apabila telah selesai menuai padi para remaja saling mencari paduan hati dimana biasanya hal ini kejadian dalam suatu pesta panen. Keadaan seperti tersebut diatas menggambarkan adanya perasaan senang sehingga dibutuhkan penjiwaan saat menarikannya. Sedangkan siswa mengalami kesulitan dalam menjiwai tarian karena belum menghafal ragam gerak tari Mak Inang. Hal ini dapat terlihat melalui hasil ujian formatif 1 di bawah ini:

Tabel. 2

Rata-rata Nilai Formatif I Seni Tari Materi Tari Mak Inang Siswa Kelas VII SMP Bina Budaya Kisaran

Semester Ganjil T.A 2013/2014

No Nilai Jumlah Siswa

1 50 3

2 55 4

3 60 4

4 65 2

5 70 1

6 75 1

Jumlah Siswa 15 Rata-rata Nilai 59,00

KKM 65

% Ketuntasan 26,67%

Berdasarkan tabel. 2 siswa yang mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum sebanyak 4 siswa (26,67%) dan yang tidak mampu mencapai ketuntasan 11 siswa (73,33%). Sehingga penulis dan guru bekerja sama untuk meningkatkan hasil berlajar siswa dengan menggunakan metode belajar yang tepat dan sesuai dengan usia siswa.


(13)

5

Penggunaan metode pembelajaran yang tepat merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan guru dalam penyampaian materi pembelajaran seni tari dengan harapan hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. Jika metode pembelajaran tidak tepat, maka akan berdampak negatif terhadap hasil belajarnya dan dari sekian banyak metode pembelajaran yang bernilai efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa adalah metode demonstrasi.

Metode demonstrasi adalah salah satu metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu dengan jalan mendemonstrasikan terlebih dahulu kepada siswa. Metode ini dapat meghilangkan verbalisme sehingga siswa akan semakin memahami materi pelajaran. Keberhasilan metode demonstrasi dengan pelajaran yang diberikan tergantung dari kreatifitas guru dan pemahaman guru untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk percobaan sederhana. Untuk itu guru dituntut untuk lebih banyak belajar dan mencoba mengembangkan ide-ide baru yang dapat meransang minat siswa untuk belajar.

Berangkat dari latar belakang tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian, selanjutnya menuangkan dalam bentuk karya ilmiah dengan judul “Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Tari Melayu Materi Tari Mak Inang.”


(14)

6

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mengidentifikasi beberapa masalah penelitian yang berhubungan dengan pembelajaran seni tari dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Langkah pertama yang dilakukan penulis adalah merangkum sejumlah pertanyaan yang muncul, yakni sebagai berikut :

1.Hasil belajar siswa formatif 1 yang kurang mencapai nilai yang ditetapkan sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimum pada kelas VII Sekolah Menengah Pertama pada mata pelajaran seni tari sebelum diterapkan metode demonstrasi di sekolah Bina Budaya Kisaran Kabupaten Asahan

2.Pembelajaran seni tari belum menerapkan metode demonstrasi di kelas VII SMP Bina Budaya Kisaran Kabupaten Asahan

3.Pengaruh penerapan metode yang tidak sesuai dengan materi ajar terhadap peningkatan hasil belajar siswa

4.Pengaruh ketidak seriusan siswa dalam proses belajar mengajar terhadap peningkatan hasil belajar

C.Pembatasan Masalah

Dari pertanyaan yang timbul pada identifikasi masalah maka perlu adanya pembatasan masalah untuk mempermudah atau meyederhanakan masalah yang akan diteliti agar lebih terfokus. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :


(15)

7

1. Hasil belajar siswa formatif 1 pada kelas VII Sekolah Menengah Pertama pada mata pelajaran seni tari sebelum diterapkan metode demonstrasi. 2. Pembelajaran seni tari di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Bina

Budaya sebelum diterapkan metode demonstrasi.

D.Rumusan Masalah

Menurut pendapat Sumadi (2005:17) “Setelah masalah diidentifikasi dan dipilih, maka perlu dirumuskan. Perumusan ini penting, karena hasilnya akan menjadi penuntun bagi langkah-langkah selanjutnya.” Sejalan dengan pendapat tersebut maka penulis merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana hasil belajar siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Bina

Budaya pada materi tari Mak Inang sebelum diterapkan metode demonstrasi?

2. Bagaimana hasil belajar seni tari di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Bina Budaya setelah menggunakan metode demonstrasi?

E.Tujuan Penelitian

Seluruh kegiatan yang dilakukan dalam penelitian berorientasi kepada tujuan. Kegiatan dalam merumuskan tujuan penelitian sangat mempengaruhi keberhasilan penelitian yang akan dilaksanakan, dengan mengetahui tujuan, maka arah kegiatan yang akan dilakukan menjadi jelas dan terarah sesuai maksud si penulis. Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penelitian ini adalah :


(16)

8

1. Mendeskripsikan penerapan metode demonstrasi dalam meningkatkan hasil belajar seni tari Mak Inang siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Bina Budaya

F. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini dirampungkan, diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :

1. Bagi siswa untuk meningkatkan pemahaman konsep seni tari Melayu materi tari Mak Inang dengan metode demonstrasi.

2. Bagi guru dapat memberikan tambahan pengayaan cara mengajar dengan bantuan metode demonstrasi sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

3. Bagi lembaga dapat dijadikan sebagai bahan masukan informasi tentang salah satu alternatif cara pembelajaran seni tari pada siswa dengan pemanfaat metode pengajaran dalam mencapai tujuan instruksional.

4. Bagi peneliti sebagai bahan latihan sekaligus untuk menambah pengetahuan dalam penggunaan metode demonstrasi.

G. Defenisi Operasional

a. SMP Bina Budaya terletak di desa Rawang Pasar VI, kecamatan Rawang Panca Ruda, Kabupaten Asahan.


(17)

9

c. Model pembelajaran yang dipakai guru masih menggunakan model konvensional.

d. Siswa yang mampu menari tari Mak Inang masih rendah.

e. Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasi belajar tari Mak Inang.


(18)

56

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, suharsini. (2006): Penelitian tindakan kelas. Jakarta : Penerbit Bumi Aksara.

Aswan, Syaiful. (2007): Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : penerbit Rineka Cipta.

Aqib, Diniati, Khotimah. (2009):Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

Dewi, Rosmala. (2009): Penelitian Tindakan Kelas. Medan : Universitas Negeri Medan.

Dimyati dan Mudjiono. (2006):Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri, dan Zain, Aswan. (2006):Strategi Belajar Mengajar,

Jakarta: Rineka Cipta.

_____________. (2008):Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan

Sistem,Jakarta: Bumi Aksara.

Narbuko, dkk 1997. Metodologi Penelitian, Jakarta : Bumi Aksara. Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan, Jakarta : Bumi Aksara

Rusman. (2011):Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sardiman, A.M. (2009):Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Slameto. (2010): Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta.

Supardjan. 1982. Pengetahuan Tari, Surabaya : Sabdhaya. Soedarsono. 1986. Elemen-elemen Dasar Tari, Jakarta: Lagaligo.


(1)

Penggunaan metode pembelajaran yang tepat merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan guru dalam penyampaian materi pembelajaran seni tari dengan harapan hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. Jika metode pembelajaran tidak tepat, maka akan berdampak negatif terhadap hasil belajarnya dan dari sekian banyak metode pembelajaran yang bernilai efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa adalah metode demonstrasi.

Metode demonstrasi adalah salah satu metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu dengan jalan mendemonstrasikan terlebih dahulu kepada siswa. Metode ini dapat meghilangkan verbalisme sehingga siswa akan semakin memahami materi pelajaran. Keberhasilan metode demonstrasi dengan pelajaran yang diberikan tergantung dari kreatifitas guru dan pemahaman guru untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk percobaan sederhana. Untuk itu guru dituntut untuk lebih banyak belajar dan mencoba mengembangkan ide-ide baru yang dapat meransang minat siswa untuk belajar.

Berangkat dari latar belakang tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian, selanjutnya menuangkan dalam bentuk karya ilmiah dengan judul “Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Tari Melayu Materi Tari Mak Inang.”


(2)

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mengidentifikasi beberapa masalah penelitian yang berhubungan dengan pembelajaran seni tari dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Langkah pertama yang dilakukan penulis adalah merangkum sejumlah pertanyaan yang muncul, yakni sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa formatif 1 yang kurang mencapai nilai yang ditetapkan sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimum pada kelas VII Sekolah Menengah Pertama pada mata pelajaran seni tari sebelum diterapkan metode demonstrasi di sekolah Bina Budaya Kisaran Kabupaten Asahan

2. Pembelajaran seni tari belum menerapkan metode demonstrasi di kelas VII SMP Bina Budaya Kisaran Kabupaten Asahan

3. Pengaruh penerapan metode yang tidak sesuai dengan materi ajar terhadap peningkatan hasil belajar siswa

4. Pengaruh ketidak seriusan siswa dalam proses belajar mengajar terhadap peningkatan hasil belajar

C.Pembatasan Masalah

Dari pertanyaan yang timbul pada identifikasi masalah maka perlu adanya pembatasan masalah untuk mempermudah atau meyederhanakan masalah yang akan diteliti agar lebih terfokus. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :


(3)

1. Hasil belajar siswa formatif 1 pada kelas VII Sekolah Menengah Pertama pada mata pelajaran seni tari sebelum diterapkan metode demonstrasi. 2. Pembelajaran seni tari di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Bina

Budaya sebelum diterapkan metode demonstrasi.

D.Rumusan Masalah

Menurut pendapat Sumadi (2005:17) “Setelah masalah diidentifikasi dan dipilih, maka perlu dirumuskan. Perumusan ini penting, karena hasilnya akan menjadi penuntun bagi langkah-langkah selanjutnya.” Sejalan dengan pendapat tersebut maka penulis merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana hasil belajar siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Bina

Budaya pada materi tari Mak Inang sebelum diterapkan metode demonstrasi?

2. Bagaimana hasil belajar seni tari di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Bina Budaya setelah menggunakan metode demonstrasi?

E.Tujuan Penelitian

Seluruh kegiatan yang dilakukan dalam penelitian berorientasi kepada tujuan. Kegiatan dalam merumuskan tujuan penelitian sangat mempengaruhi keberhasilan penelitian yang akan dilaksanakan, dengan mengetahui tujuan, maka arah kegiatan yang akan dilakukan menjadi jelas dan terarah sesuai maksud si penulis. Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penelitian ini adalah :


(4)

1. Mendeskripsikan penerapan metode demonstrasi dalam meningkatkan hasil belajar seni tari Mak Inang siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Bina Budaya

F. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini dirampungkan, diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :

1. Bagi siswa untuk meningkatkan pemahaman konsep seni tari Melayu materi tari Mak Inang dengan metode demonstrasi.

2. Bagi guru dapat memberikan tambahan pengayaan cara mengajar dengan bantuan metode demonstrasi sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

3. Bagi lembaga dapat dijadikan sebagai bahan masukan informasi tentang salah satu alternatif cara pembelajaran seni tari pada siswa dengan pemanfaat metode pengajaran dalam mencapai tujuan instruksional.

4. Bagi peneliti sebagai bahan latihan sekaligus untuk menambah pengetahuan dalam penggunaan metode demonstrasi.

G. Defenisi Operasional

a. SMP Bina Budaya terletak di desa Rawang Pasar VI, kecamatan Rawang Panca Ruda, Kabupaten Asahan.


(5)

c. Model pembelajaran yang dipakai guru masih menggunakan model konvensional.

d. Siswa yang mampu menari tari Mak Inang masih rendah.

e. Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasi belajar tari Mak Inang.


(6)

56

Arikunto, suharsini. (2006): Penelitian tindakan kelas. Jakarta : Penerbit Bumi Aksara.

Aswan, Syaiful. (2007): Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : penerbit Rineka Cipta.

Aqib, Diniati, Khotimah. (2009):Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

Dewi, Rosmala. (2009): Penelitian Tindakan Kelas. Medan : Universitas Negeri Medan.

Dimyati dan Mudjiono. (2006):Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri, dan Zain, Aswan. (2006):Strategi Belajar Mengajar,

Jakarta: Rineka Cipta.

_____________. (2008):Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem,Jakarta: Bumi Aksara.

Narbuko, dkk 1997. Metodologi Penelitian, Jakarta : Bumi Aksara. Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan, Jakarta : Bumi Aksara

Rusman. (2011):Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sardiman, A.M. (2009):Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Slameto. (2010): Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta.

Supardjan. 1982. Pengetahuan Tari, Surabaya : Sabdhaya. Soedarsono. 1986. Elemen-elemen Dasar Tari, Jakarta: Lagaligo.