PERBEDAAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CROSSWORD PUZZLE DAN KARTU SOAL DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA MATERI POKOK IKATAN KIMIA DI SMK ISTIQLAL DELITUA T.A.2013/2014.

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA MELALUI MEDIA PUZZLE DAN KARTU SOAL DALAM PEMBELAJARAN

KOOPERATIF STAD PADA TOPIK IKATAN KIMIA

Oleh :

Desy Rahmayanti Hasibuan NIM 4101131006

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2014


(2)

(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Desy Rahmayanti Hasibuan lahir di Padang Sihopal, Kabupaten Padang Lawas pada tanggal 28 Maret 1992. Ibu bernama Siti Rokhilah Pasaribu, ayah bernama Zulkarnain Hasibuan, dan merupakan anak ke lima dari lima bersaudara. Pada tahun 1998, penulis masuk SD Negeri 100400 Aek Nabara Tonga Kabupaten Padang Lawas dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis melanjutkan sekolah di MTs Negeri Binanga dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007, penulis melanjutkan sekolah di MAN 1 Padangsidimpuan dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan melalui jalur PMP.


(4)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur yang tiada terhingga penulis ucapkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang Maha Pengasih dan Penyayang atas segala nikmat dan hidayah-Nya yang memberikan kesehatan dan kekuatan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Shalawat dan salam kepada Rasulullah Shallallaahu’alayhi Wasallam.

Skripsi berjudul “Perbedaan hasil belajar dan aktivitas siswa dengan menggunakan media crossword puzzle dan kartu soal dalam pembelajaran kooperatif STAD pada materi pokok Ikatan Kimia di SMK Istiqlal Delitua T.A.2013/2014“ disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Drs. Jasmidi, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Alm. Prof.Dr.Suharta, M.Si, Bapak Drs.Wesly Hutabarat, M.Sc, Ibu Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si, dan Drs.Jamalum Purba, M.Si yang telah memberikan masukan dan saran hingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof.Dr.Albinus Silalahi, M.S, selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta staf pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang sudah banyak membantu penulis. Ucapan terima kasih kepada ketua yayasan Istiqlal, Ibu Kepala sekolah SMK Istiqlal Delitua Dra.Rosmindan ,Bapak Drs.Pujianto, Ibu Nursyamsiah S.Pd, beserta staf pegawai dan siswa siswi SMK Istiqlal Delituayang sudah banyak membantu penulis.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada yang tercinta Ayahanda Zulkarnain Hasibuan, Ibunda Siti Rokhilah Pasaribu, Abangda Syawaluddin Hasibuan, Deddy Hermansyah Hasibuan, Hendry Zerys Hasibuan, dan Kakanda Rosmala Dewi Hasibuan, beserta sanak keluarga yang telah


(5)

v

memberikan doa, kasih sayang dan dukungan baik material maupun spiritual. Terima kasih juga Penulis ucapkan kepada para Pejuang Syari’ah Penegak Khilafah Penjemput Bisyarah yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, juga kepada k’Ayu, k’Wulan, k’Ulfa, k’Nadira, k’Mira, Axel juga kepada keluarga besar SMK Istiqlal Delitua serta kepada sahabat-sahabatku Fitri Afriana, Siti Patimah, Putri, Khairunnisa,Tukma,Yurizka, Asrina, Juni, Sapnita dan sahabat lain kelas KIMIA DIK A 2010 yang tidak mungkin disebutkan satu per satu yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi kita semua dan menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan.

Medan, Juni 2014 Penulis

Desy Rahmayanti Hasibuan NIM. 4101131006


(6)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA MELALUI MEDIA PUZZLE DAN KARTU SOAL DALAM PEMBELAJARAN

KOOPERATIF STAD PADA TOPIK IKATAN KIMIA

Desy Rahmayanti Hasibuan (NIM 4101131006) Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif STAD melalui media crossword puzzle dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif STAD melalui media kartu soal dan mengetahui seberapa besar kontribusi aktivitas terhadap hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif STAD melalui media crossword puzzle dan kartu soal.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Istiqlal. Sampel yang digunakan sebanyak 2 kelas dengan teknik random sampling (acak) dan masing–masing kelas terdiri atas 30 siswa. Pada kelas eksperimen I diberikan perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif STAD melalui media crossword puzzle dan kelas eksperimen II diberikan perlakuan dengan model pembelajaran model kooperatif STAD melalui media kartu soal. Instrumen yang digunakan adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 25 soal yang telah teruji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soalnya. Kemudian analisis data digunakan SPSS windows 17.

Hasil pengolahan data menunjukkan siswa pada kelas ekperimen I memiliki rata – rata nilai pretest 30,00 + 7,73 dan post-tes 78,00 + 5,75 dengan rata – rata gain sebesar 0,70. Sedangkan siswa pada kelas eksperimen II memiliki rata – rata nilai pretest 23,00 + 8,19 dan pos-tes 66,20 + 6,42 dengan rata – rata gain sebesar 0,57. Hasil uji statistik menggunakan uji t dua pihak menggunakan data gain diperoleh bahwa nilai thitung sebesar 4,885 sedangkan nilai ttabel sebesar

2,021 pada taraf signifikan α = 0,05, sehingga thitung>ttabel. Hal tersebut

menunjukkan bahwa ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang diberikan pada kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II yaitu sebesar 12,63 %.

Kata kunci : Media Crossword Puzzle, Media Kartu Soal, Model Pembelajaran Kooperatif STAD, Peningkatan Hasil Belajar, Ikatan Kimia


(7)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN i

RIWAYAT HIDUP ii

ABSTRAK iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vi

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Identifikasi Masalah 4

1.3.Batasan Masalah 4

1.4.Rumusan Masalah 5

1.5.Tujuan Penelitian 5

1.6.Manfaat Penelitian 5

1.7.Definisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN TEORITIS

2.1. Pengertian Belajar 7

2.2. Hasil Belajar 9

2.3. Aktivitas Belajar 11

2.4. Pembelajaran Kooperatif 12

2.5. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 16

2.6. Media Pembelajaran 18

2.7. Media Crossword Puzzle (TTS) 20

2.8. Media Kartu Soal 21

2.9. Ikatan Kimia 22

2.10. Kerangka Konseptual 26


(8)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 28

3.2. Populasi dan Sampel 28

3.3. Variabel Penelitian 28

3.4. Rancangan Penelitian 29

3.5. Prosedur Penelitian 30

3.6. Observasi Aktivitas Siswa 30

3.7. Desain Penelitian 32

3.8. Teknik Pengumpulan Data 33

3.9. Teknik Analisis Data 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 40

4.1.1 Analisis Dalam Instrumen Penelitian 40

4.1.2 Deskripsi Hasil Belajar Dan Aktivitas Belajar Siswa 41

4.1.3 Uji Prasyarat Perlakuan Penelitian 43

4.1.4 Uji Prasyarat Analisis Data 46

4.1.5 Uji Hipotesis 48

4.1.6 Uji Korelasi 50

4.2 Pembahasan 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 54

5.2 Saran 54


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

3.1 Gambar Desain Penelitian 32

4.1 Grafik Normalitas Gain Hasil Belajar Kelas Eksperimen 1 47 4.2 Grafik Normalitas Gain Hasil Belajar Kelas Eksperimen 2 47


(10)

Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen 1 dan 2 62 Lampiran 3a. Kisi-kisi Soal Sebelum Divalidasi 82 Lampiran 3b. Kisi-kisi Soal Setelah Divalidasi 90 Lampiran 4a. Instrumen Tes Sebelum Divalidasi 96 Lampiran 4b. Instrumen Tes Sesudah Divalidasi 106 Lampiran 4c. Soal Pretes dan Postes Penelitian 111 Lampiran 5a. Kunci Jawaban Sebelum Divalidasi 116 Lampiran 5b. Kunci Jawaban Sesudah Divalidasi 117 Lampiran 5c. Kunci Jawaban Pretes dan Postes 118

Lampiran 6a. Media Crossword Puzzle 119

Lampiran 6b. Kunci Jawaban Media Crossword Puzzle 123

Lampiran 6c. Soal Latihan Membuat Media 125

Lampiran 7a. Media Kartu Soal 126

Lampiran 7b. Kunci Jawaban Media Kartu Soal 128

Lampiran 8. Lembar Observasi Aktivitas Siswa 131

Lampiran 9. Tabel Validasi Instrumen Tes 132

Lampiran 10. Perhitungan Validitas Tes 134

Lampiran 11. Tabel Reliabilitas Instrumen Tes 135

Lampiran 12. Perhitungan Reliabilitas Tes 137

Lampiran 13. Tabel Tingkat Kesukaran Soal 138

Lampiran 14. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 140

Lampiran 15. Tabel Daya Pembeda Soal 141

Lampiran 16. Perhitungan Daya Pembeda Tes 143

Lampiran 17. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen 1 dan 2 144 Lampiran 18. Uji Normalitas Data Pretes dan Postes Kelas


(11)

Lampiran 19. Uji Homogenitas Data Pretes dan Postes Kelas

Eksperimen 1 dan 2 146

Lampiran 20. Data Gain Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen 1 dan 2 147 Lampiran 21. Uji Normalitas Data Gain Kelas Eksperimen 1 dan 2 148 Lampiran 22. Uji Homogenitas Data Gain Kelas Eksperimen 1 dan 2 149 Lampiran 23. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa 150 Lampiran 24. Data Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen 1 dan 2 158

Lampiran 25. Uji Korelasi 161

Lampiran 26. Perhitungan Uji Hipotesis 165

Lampiran 27. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar Siswa 167 Lampiran 28. Data Hasil Perhitungan Jenjang Kemampuan C1, C2,

C3, dan C4 Kelas Eksperimen 1 dan 2 168

Lampiran 29. Tabel Nilai r-Product Moment 170

Lampiran 30. Tabel t 171


(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu penentu kualitas suatu bangsa adalah pendidikan. Selain karena pendidikan dipandang sebagai sarana untuk melahirkan insan-insan yang cerdas dan kreatif, juga karena pendidikan berperan penting dalam perkembangan peradaban manusia didalamnya. Bangsa yang mempunyai peradaban maju adalah bangsa dengan kualitas sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, mengingat pentingnnya peranan pendidikan dalam kemajuan bangsa, pemerintah berupaya melakukan perbaikan dan pembaharuan secara bertahap dan terus menerus (Nirmalasari, 2013).

Pembelajaran di dalam kelas merupakan bagian yang sangat penting dari proses pendidikan. Jika pelaksanaan pembelajaran di kelas bermutu akan menghasilkan output yang berkualitas. Guru memiliki peran yang sangat besar dalam mengorganisasikan kelas sebagai bagian dari proses pembelajaran dan siswa sebagai subyek yang sedang belajar. Kemampuan guru dalam mengemas suatu rancangan pembelajaran yang bermutu tentu diawali dari persiapan mengajar yang matang (Tyasning, 2012).

Berdasarkan hasil observasi disekolah SMK Istiqlal Delitua, guru masih sering menggunakan metode konvensional dalam mengajar yang menjadikan guru sebagai pusat kegiatan belajar mengajar. Siswa pada umumnya hanya mendengarkan, membaca, dan menghapal informasi yang diperoleh yang menyebabkan pembelajaran terasa monoton dan membosankan sehingga mayoritas siswa malas dan kurang tertarik mempelajari kimia, ditambah lagi mereka mengangagap kimia adalah mata pelajaran yang susah dimengerti karena bersifat abstrak dan banyak hitungannya, kemudian guru yang mengajar disekolah itu sangat jarang menggunakan media dalam proses belajar mengajar. Apabila kondisi seperti ini dibiarkan tanpa ada tindak lanjut untuk mengatasinya, maka dikhawatirkan pembelajaran kimia disekolah tidak akan mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.


(13)

2

Oleh karena itu perlu diadakan usaha-usaha untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa. Salah satu usaha tersebut adalah dengan penggunaan model dan media pembelajaran yang variatif yang dapat mengurangi kejenuhan siswa dan meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang bisa diterapkan adalah pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif memungkinkan siswa untuk belajar dalam situasi yang menyenangkan.

Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut dan cocok dengan karakteristik materi Ikatan Kimia adalah model STAD (Student Teams Achievement Divisions). Model STAD cocok diterapkan dalam materi Ikatan Kimia, dengan model ini kesulitan siswa dalam memahami materi Ikatan Kimia dapat teratasi. Sebab ketika berdiskusi dalam kelompok, siswa yang lebih pandai mengajari siswa lain yang kurang pandai sampai tiap anggotanya menguasai materi tersebut (Suguharti, 2013).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Astiti (2011) menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan motivasi berprestasi berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Madra (2012) menyatakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berpengaruh terhadap prestasi belajar kimia yang dilihat dari skor rata-rata yang diperoleh oleh siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebesar 85,176 lebih tinggi daripada skor rata-rata yang diperoleh oleh siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional sebesar 83,735.

Agar hasil yang diperoleh dalam pembelajaran STAD lebih optimal perlu adanya penunjang berupa media pembelajaran. Hamalik (2008) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Pendapat Hamalik ini didukung oleh Baugh dalam Arsyad (2008), bahwa perbandingan perolehan hasil belajar melalui indera pandang dan indera dengar sangat menonjol perbedaannya. Kurang lebih 90% hasil belajar seseorang


(14)

diperoleh melalui indera pandang dan hanya sekitar 5% diperoleh melalui indera dengar dan 5% lagi dengan indera lainnya.

Media yang cocok digunakan salah satunya adalah media crossword puzzle dan kartu soal. Media crossword puzzle adalah suatu permainan mengisi ruang-ruang kosong berbentuk kotak putih dengan huruf yang membentuk suatu kata yang merupakan jawaban atas suatu pertanyaan. Kartu soal adalah sebuah kartu yang didalamnya terdapat soal/permasalahan yang harus dipecahkan oleh siswa yang mendapat kartu tersebut. Siswa mengerjakan soal yang ada dalam kartu soal tersebut kemudian menuliskan jawaban pada kartu yang disediakan (Astuti, 2013).

Menurut hasil penelitian Purwantoko (2010) bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen (menggunakan media TTS) sebesar 80,84 dengan persentase siswa yang mencapai ketuntasan belajar individual sebesar 97,36%. Sedangkan rata-rata hasil belajar kelas kendali (tanpa mengunakan media TTS) sebesar 75,68 dengan persentase ketuntasan belajar individual sebesar 89,474%. Fathonah (2013) menyatakan bahwa penggunaan media TTS lebih efektif untuk meningkatkan prestasi siswa. Rosmaladewi (2012) menyatakan bahwa penggunaan media crossword puzzle dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasanah (2013) menyatakan bahwa penggunaan media kartu soal dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Astutik (2013) menyatakan bahwa penggunaan media kartu soal dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.

Ikatan kimia merupakan materi pokok yang dipelajari di kelas X SMK semester II. Materi Ikatan kimia adalah materi yang cukup penting dalam mempelajari pelajaran kimia. Dalam materi Ikatan kimia banyak mengandung konsep yang kompleks dan teori yang bersifat abstrak sehingga sukar di pahami oleh siswa. Untuk itu diperlukan media dan model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana yang menyenangkan agar siswa dapat lebih memahami pelajaran Ikatan kimia. Dengan menggunakan media crossword puzzle dan kartu soal kedalam pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok Ikatan kimia diharapkan akan memberikan variasi terhadap penggunaan model


(15)

4

pembelajaran yang dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dan tidak membosankan sehingga pelajaran kimia tersebut mudah dipahami oleh siswa.

Berdasarkan uraian dan masalah diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul : “ Perbedaan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Melalui Media Puzzle dan Kartu Soal dalam Pembelajaran Kooperatif STAD pada Topik Ikatan Kimia”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah adalah sebagai berikut :

1. Model pembelajaran kimia yang tidak variatif sehingga kegiatan pembelajaran kurang menarik dan tidak menyenangkan.

2. Guru masih kurang melibatkan siswa secara aktif selama kegiatan belajar mengajar.

3. Penggunaan media yang kurang tepat dalam pembelajaran sehingga siswa cepat bosan dan tidak tertarik untuk belajar.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka batasan masalah pada penelitian ini yaitu:

1. Perbedaan hasil belajar siswa melalui media Crossword Puzzle dan Kartu Soal dalam pembelajaran kooperatif STAD pada Topik Ikatan Kimia. 2. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media


(16)

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif STAD melalui media crossword puzzle dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif STAD melalui media kartu soal ? 2. Seberapa besar konstribusi aktivitas terhadap hasil belajar siswa yang

diajar dengan model pembelajaran kooperatif STAD melalui media crossword puzzle dan kartu soal ?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui ada perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif STAD melalui media crossword puzzle dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif STAD melalui media kartu soal.

2. Mengetahui seberapa besar kontribusi aktivitas terhadap hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif STAD melalui media crossword puzzle dan kartu soal.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :

1. Membuka wawasan berpikir mengenai penggunaan media dalam proses pembelajaran disekolah terutama dalam pembelajaran kimia.

2. Penggunaan media dalam pembelajaran akan menambah pengalaman belajar yang akan meningkatkan aktivitas belajar siswa serta menumbuhkan motivasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran kimia.


(17)

6

1.7 Defenisi Operasional

1. Student Team Achievement Division ( STAD ) adalah pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyamapaian materi, kegiatan kelompok, kuis dan penghargaan kelompok (Trianto, 2009).

2. Media crossword puzzle adalah suatu permainan dimana kita mengisi ruang-ruang kosong (berbentuk kotak putih) dengan huruf-huruf yang membentuk kata berdasarkan petunjuk yang diberikan (Batubara, 2010). 3. Kartu soal adalah sebuah kartu yang didalamnya terdapat

soal/permasalahan yang harus dipecahkan oleh siswa yang mendapat kartu tersebut (Perdana, 2014).

4. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia mengalami pengalaman belajarnya. Hasil belajar pada dasarnya merupakan interaksi dari berbagai faktor yang mempengaruhi proses hasil belajar keseluruhan (Sudjana, 2009).

5. Aktivitas belajar adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam proses pembelajaran. Banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa disekolah. Paul B. Diedrich membuat daftar kegiatan siswa yang meliputi : visual activities, oral activities, listening activities, writing activities, drawing activities, motor activities, mental activities, emotional activities (Baskoro, 2013).


(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah :

1. Ada perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif STAD melalui media crossword puzzle dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif STAD melalui media kartu soal. Pada kelas eksperimen 1 rata-rata hasil belajar sebesar 78, sedangkan pada kelas eksperimen 2 rata-rata hasil belajar 66,2. Perbedaan hasil belajar kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 sebesar 11,8.

2. Besarnya kontribusi aktivitas terhadap hasil belajar siswa pada kelas eksperimen 1 adalah sebesar 98,01%, sedangkan konstribusi aktivitas terhadap hasil belajar siswa pada kelas eksperimen 2 adalah sebesar 100%, sedangkan rata-rata konstribusi aktivitas siswa kelas ekperimen 1 dan kelas eksperimen 2 adalah 99,005%.

5.2 Saran

1. Media pembelajaran crossword puzzle dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran Kimia, khususnya pada materi Ikatan Kimia .

2. Kepada guru-guru kimia hendaknya mencoba menggunakan media pembelajaran crossword puzzle pada pembelajaran Kimia.

3. Untuk peneliti lanjutan agar menerapkan media pembelajaran crossword puzzle tidak hanya pada materi Ikatan Kimia, tetapi juga pada materi pokok lainnya yang sesuai dengan media pembelajaran crossword puzzle agar dapat dijadikan studi perbandingan untuk menentukan media pembelajaran yang lebih tepat digunakan dalam pengajaran Kimia.


(1)

Oleh karena itu perlu diadakan usaha-usaha untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa. Salah satu usaha tersebut adalah dengan penggunaan model dan media pembelajaran yang variatif yang dapat mengurangi kejenuhan siswa dan meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang bisa diterapkan adalah pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif memungkinkan siswa untuk belajar dalam situasi yang menyenangkan.

Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut dan cocok dengan karakteristik materi Ikatan Kimia adalah model STAD (Student Teams Achievement Divisions). Model STAD cocok diterapkan dalam materi Ikatan Kimia, dengan model ini kesulitan siswa dalam memahami materi Ikatan Kimia dapat teratasi. Sebab ketika berdiskusi dalam kelompok, siswa yang lebih pandai mengajari siswa lain yang kurang pandai sampai tiap anggotanya menguasai materi tersebut (Suguharti, 2013).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Astiti (2011) menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan motivasi berprestasi berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Madra (2012) menyatakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berpengaruh terhadap prestasi belajar kimia yang dilihat dari skor rata-rata yang diperoleh oleh siswa yang mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebesar 85,176 lebih tinggi daripada skor rata-rata yang diperoleh oleh siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional sebesar 83,735.

Agar hasil yang diperoleh dalam pembelajaran STAD lebih optimal perlu adanya penunjang berupa media pembelajaran. Hamalik (2008) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Pendapat Hamalik ini didukung oleh Baugh dalam Arsyad (2008), bahwa perbandingan perolehan hasil belajar melalui indera pandang dan indera dengar sangat menonjol perbedaannya. Kurang lebih 90% hasil belajar seseorang


(2)

diperoleh melalui indera pandang dan hanya sekitar 5% diperoleh melalui indera dengar dan 5% lagi dengan indera lainnya.

Media yang cocok digunakan salah satunya adalah media crossword puzzle dan kartu soal. Media crossword puzzle adalah suatu permainan mengisi ruang-ruang kosong berbentuk kotak putih dengan huruf yang membentuk suatu kata yang merupakan jawaban atas suatu pertanyaan. Kartu soal adalah sebuah kartu yang didalamnya terdapat soal/permasalahan yang harus dipecahkan oleh siswa yang mendapat kartu tersebut. Siswa mengerjakan soal yang ada dalam kartu soal tersebut kemudian menuliskan jawaban pada kartu yang disediakan (Astuti, 2013).

Menurut hasil penelitian Purwantoko (2010) bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen (menggunakan media TTS) sebesar 80,84 dengan persentase siswa yang mencapai ketuntasan belajar individual sebesar 97,36%. Sedangkan rata-rata hasil belajar kelas kendali (tanpa mengunakan media TTS) sebesar 75,68 dengan persentase ketuntasan belajar individual sebesar 89,474%. Fathonah (2013) menyatakan bahwa penggunaan media TTS lebih efektif untuk meningkatkan prestasi siswa. Rosmaladewi (2012) menyatakan bahwa penggunaan media crossword puzzle dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasanah (2013) menyatakan bahwa penggunaan media kartu soal dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Astutik (2013) menyatakan bahwa penggunaan media kartu soal dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.

Ikatan kimia merupakan materi pokok yang dipelajari di kelas X SMK semester II. Materi Ikatan kimia adalah materi yang cukup penting dalam mempelajari pelajaran kimia. Dalam materi Ikatan kimia banyak mengandung konsep yang kompleks dan teori yang bersifat abstrak sehingga sukar di pahami oleh siswa. Untuk itu diperlukan media dan model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana yang menyenangkan agar siswa dapat lebih memahami pelajaran Ikatan kimia. Dengan menggunakan media crossword puzzle dan kartu soal kedalam pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok Ikatan kimia diharapkan akan memberikan variasi terhadap penggunaan model


(3)

pembelajaran yang dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dan tidak membosankan sehingga pelajaran kimia tersebut mudah dipahami oleh siswa.

Berdasarkan uraian dan masalah diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul : “ Perbedaan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Melalui Media Puzzle dan Kartu Soal dalam Pembelajaran Kooperatif STAD pada Topik Ikatan Kimia”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah adalah sebagai berikut :

1. Model pembelajaran kimia yang tidak variatif sehingga kegiatan pembelajaran kurang menarik dan tidak menyenangkan.

2. Guru masih kurang melibatkan siswa secara aktif selama kegiatan belajar mengajar.

3. Penggunaan media yang kurang tepat dalam pembelajaran sehingga siswa cepat bosan dan tidak tertarik untuk belajar.

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka batasan masalah pada penelitian ini yaitu:

1. Perbedaan hasil belajar siswa melalui media Crossword Puzzle dan Kartu Soal dalam pembelajaran kooperatif STAD pada Topik Ikatan Kimia. 2. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media


(4)

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif STAD melalui media crossword puzzle dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif STAD melalui media kartu soal ? 2. Seberapa besar konstribusi aktivitas terhadap hasil belajar siswa yang

diajar dengan model pembelajaran kooperatif STAD melalui media crossword puzzle dan kartu soal ?

1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui ada perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif STAD melalui media crossword puzzle dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif STAD melalui media kartu soal.

2. Mengetahui seberapa besar kontribusi aktivitas terhadap hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif STAD melalui media crossword puzzle dan kartu soal.

1.6Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :

1. Membuka wawasan berpikir mengenai penggunaan media dalam proses pembelajaran disekolah terutama dalam pembelajaran kimia.

2. Penggunaan media dalam pembelajaran akan menambah pengalaman belajar yang akan meningkatkan aktivitas belajar siswa serta menumbuhkan motivasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran kimia.


(5)

1.7Defenisi Operasional

1. Student Team Achievement Division ( STAD ) adalah pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyamapaian materi, kegiatan kelompok, kuis dan penghargaan kelompok (Trianto, 2009).

2. Media crossword puzzle adalah suatu permainan dimana kita mengisi ruang-ruang kosong (berbentuk kotak putih) dengan huruf-huruf yang membentuk kata berdasarkan petunjuk yang diberikan (Batubara, 2010). 3. Kartu soal adalah sebuah kartu yang didalamnya terdapat

soal/permasalahan yang harus dipecahkan oleh siswa yang mendapat kartu tersebut (Perdana, 2014).

4. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia mengalami pengalaman belajarnya. Hasil belajar pada dasarnya merupakan interaksi dari berbagai faktor yang mempengaruhi proses hasil belajar keseluruhan (Sudjana, 2009).

5. Aktivitas belajar adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam proses pembelajaran. Banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa disekolah. Paul B. Diedrich membuat daftar kegiatan siswa yang meliputi : visual activities, oral activities, listening activities, writing activities, drawing activities, motor activities, mental activities, emotional activities (Baskoro, 2013).


(6)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah :

1. Ada perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif STAD melalui media crossword puzzle dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif STAD melalui media kartu soal. Pada kelas eksperimen 1 rata-rata hasil belajar sebesar 78, sedangkan pada kelas eksperimen 2 rata-rata hasil belajar 66,2. Perbedaan hasil belajar kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 sebesar 11,8.

2. Besarnya kontribusi aktivitas terhadap hasil belajar siswa pada kelas eksperimen 1 adalah sebesar 98,01%, sedangkan konstribusi aktivitas terhadap hasil belajar siswa pada kelas eksperimen 2 adalah sebesar 100%, sedangkan rata-rata konstribusi aktivitas siswa kelas ekperimen 1 dan kelas eksperimen 2 adalah 99,005%.

5.2 Saran

1. Media pembelajaran crossword puzzle dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran Kimia, khususnya pada materi Ikatan Kimia .

2. Kepada guru-guru kimia hendaknya mencoba menggunakan media pembelajaran crossword puzzle pada pembelajaran Kimia.

3. Untuk peneliti lanjutan agar menerapkan media pembelajaran crossword puzzle tidak hanya pada materi Ikatan Kimia, tetapi juga pada materi pokok lainnya yang sesuai dengan media pembelajaran crossword puzzle agar dapat dijadikan studi perbandingan untuk menentukan media pembelajaran yang lebih tepat digunakan dalam pengajaran Kimia.


Dokumen yang terkait

ENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN PERJUANGAN MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DALAM PELAJARAN IPS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

0 4 5

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP AKTIVITAS SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK VIRUS

0 4 67

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI POKOK VIRUS OLEH SISWA

0 6 66

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK VIRUS

3 7 66

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN

1 7 60

PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP IKATAN KIMIA ANTARA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

0 2 58

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP

0 4 54

STRATEGI GUIDED NOTE TAKING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI IKATAN KIMIA

0 0 11

PENGARUH MODEL ROLE PLAYING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI IKATAN KIMIA

0 1 9