PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP AKTIVITAS SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK VIRUS

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

TERHADAP AKTIVITAS SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK VIRUS

(Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Negeri 14 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013)

(Skripsi)

Oleh

ADITYA PRAYOGA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2013


(2)

ii ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

TERHADAP AKTIVITAS SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK VIRUS

(Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Negeri 14 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013)

Oleh Aditya Prayoga

Penguasaan materi dan aktivitas belajar siswa SMA Negeri 14 Bandar lampung masih rendah karena metode diskusi yang diterapkan masih belum optimal. Oleh karena itu, diperlukan alternatif dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa sehingga berdampak pada meningkatnya penguasaan materi pokok Virus oleh siswa. Salah satu alternatif tersebut adalah dengan mengkombinasiakan media kartu bergambar dengan model pembelajaran kooperatif tipeJigsaw.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Pengaruh penerapan media kartu bergambar dengan modelJigsawterhadap penguasaan materi pokok virus; (2) Pengaruh penerapan media kartu bergambar dengan modelJigsawterhadap aktivitas belajar siswa pada materi pokok virus. Penelitian ini merupakanquasi eksperimendesain pretes postes kelompoknon equivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas X 4 (36 siswa) dan X 5 (37 siswa) yang dipilih dengan teknik clusterrandom sampling. Data kuantitatif diperoleh dari rata-rata nilai pretes, postes, danN-gainyang dianalisis secara statistik menggunakan uji-t dan ujimann


(3)

iii

whitney-Upada taraf kepercayaan 95% dengan bantuan SPSS 17. Data kualitatif yaitu data aktivitas belajar siswa dan angket tanggapan siswa terhadap

penggunaan media kartu bergambar dengan modelJigsaw, kemudian dianalisis dalam bentuk persentase.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan media kartu bergambar dengan modelJigsawmemiliki pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan

penguasaan materi siswa dan aktivitas belajar. Indikator penguasaan materi yang memiliki rata-rata tertinggi yaitu pada indikator C2, sedangkan rata-rata indikator penguasaan materi terendah yaitu pada indikator C4. Persentase aktivitas siswa kelas eksperimen yang mengunakan media kartu bergambar dengan model pembelajaran kooperatif tipeJigsawberkategori tinggi yaitu pada aspek aktivitas bertukar informasi sebesar 79,63 %. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan media kartu bergambar dengan modelJigsawberpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan aktivitas belajar dan penguasaan materi siswa.

Kata kunci : Media kartu bergambar,Jigsaw, Aktivitas belajar siswa, Penguasaan materi, Materi pokok Virus.


(4)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

TERHADAP AKTIVITAS SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK VIRUS

(Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Negeri 14 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013)

Oleh

ADITYA PRAYOGA Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG 2013


(5)

v

Judul Skripsi : Pengaruh Penggunaan Media Kartu Bergambar dengan Model Pembelajaran Kooperatif TipeJigsaw terhadap Aktivitas Siswa dan Penguasaan Materi Pokok Virus (Studi Quasi Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 14 Bandar Lampung Semester Ganjil T.P 2012/ 2013)

Nama Mahasiswa : Aditya prayoga Nomor Pokok Mahasiswa : 0743024003 Program Studi : Pendidikan Biologi Jurusan : Pendidikan MIPA

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Drs. Darlen Sikumbang, M.Biomed Rini Rita T. Marpaung, S.Pd., M.Pd NIP 19571107 198603 1 002 NIP 19770715 200801 2 020

2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

Dr. Caswita, M. Si


(6)

vi

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Darlen Sikumbang, M.Biomed ……….………

Sekretaris : Rini Rita T. Marpaung, S.Pd., M.Pd ………..

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Arwin Achmad, M.Si ………..

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Bujang Rahman, M.Si NIP 196003151985031003


(7)

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 16 Agustus 1990, anak pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan bahagia Bapak Budi Pramono dan Ibu Asiah Refmaini.

Penulis mengawali pendidikan formal di SD Negeri 1 Giham Balak pada tahun 1995 dan selesai pada tahun 2001. Tahun 2001 diterima di SMP Negeri 1

Kotabumi yang diselesaikan pada tahun 2004. Tahun 2004 diterima SMA Negeri 3 Kotabumi yang diselesaikan tahun 2007 dan pada tahun yang sama penulis diterima di Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi.

Selama menjadi mahasiswa penulis memiliki pengalaman berorganisasi yaitu sebagai: anggota divisi Seni dan Kreativitas Himpunan Mahasiswa Pendidikan Eksakta (Himasakta) FKIP Unila dan pada tahun 2010, penulis mengikuti Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 5 Bandar Lampung.


(8)

viii

Dengan Menyebut Nama Alloh yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

PERSEMBAHAN

Segala puji hanya milik Allah SWT, atas rahmat dan nikmat yang tak

terhitung

Sholawat serta salam selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW

Kupersembahkan karya ini sebagai tanda bakti dan cinta kasihku kepada:

Mama dan ayahku , yang telah mendidik dan membesarkan ku dengan segala

doa terbaik mereka, kesabaran dan limpahan kasih sayang, selalu

menguatkanku, mendukung segala langkah ku menuju kesuksesan dan

kebahagian.

Kedua adikku yang selalu memberikan bantuanya ketika aku dalam kesulitan,

memotivasi ku dan menyayangiku; serta keluarga besarku di Lampung dan

Jawa Tengah yang selalu kurindukan

Guru dan murobbi, atas ilmu, nasihat, dan arahan yang telah diberikan

Sahabat-sahabat terkasihku, yang selalu berusaha membuat aku tetap

tersenyum, menyemangatiku, membantuku dalam kesulitan dan menghilangkan

rasa sedih yang ada: uky, uly, adi, ozzy, martha, melda, ferry, pakde, lisa, dila,

lingga, ria, ool,

my best team (bliwan, enjel, sutha)...


(9)

ix

MOTTO

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai

dengan kesanggupannya

(Al-Baqarah : 286)

Lakukanlah yang justru kamu takuti, karena yang

kamu takuti itu adalah hal yang akan membuat kamu

berhasil

(Mario Teguh)

Be confident in everything, because Allah SWT always

with you


(10)

x

PERNYATAAN SKRIPSI MAHASISWA Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Aditya prayoga

NPM : 0743024003

Program Studi : Pendidikan Biologi Jurusan : P.MIPA

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang telah diajukan memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka

Bandar Lampung, 2012 Menyatakan

Aditya prayoga NPM. 0743024003


(11)

SANWACANA

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA FKIPUnila. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Kartu Bergambar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaaw terhadap Aktivitas Siswa dan Penguasaan Materi Pokok Virus (Studi Quasi Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 14 Bandar Lampung Semester Ganjil T.P 2012/ 2013)”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;

2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung; 3. Pramudiyanti, S.Si, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi; 4. Drs. Darlen Sikumbang, M.Biomed., selaku Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai; 5. Rini Rita T. Marpaung S.Pd, M.Pd., selaku Pembimbing II sekaligus

Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai;

6. Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembahas atas saran-saran perbaikan dan motivasi yang sangat berharga;


(12)

xii

7. Dra. Rosidah Sembiring, M.M., selaku Kepala SMA Negeri 14 Bandar Lampung dan Heri Nirwanto, S.Pd., selaku guru mitra, yang telah

memberikan izin dan bantuan selama penelitian serta motivasi yang sangat berharga;

8. Seluruh dewan guru, staf, dan siswa-siswi kelas X4 dan X5 SMA Negeri 14 Bandar Lampung atas kerjasama yang baik selama penelitian berlangsung; 9. Orangtuaku yang tak pernah berhenti mendoakan dan menyayangiku; serta

kedua adikku atas kasih sayang dan dukungan yang kalian berikan; 10. Keluarga kecilku di kampus, Fitriadi, Martha, Yulisa Wulandari, Achmad

Fauzi, Padilah Fitriana Sari, Melda Ariyanti, terimakasih atas persaudaraan yang telah kita jalani selama ini, semoga Alloh kekalkan persaudaraan kita. 11. Sahabat-sahabatku tersayang, Rocky Andrianto, Mokhammad Ray Nurfallah,

Lingga Sari, Ria Andresta, Olvrias Tenisa Ajis, terimakasih atas kenangan, persaudaraan, dan kasih sayangnya.

12. Rekan-rekan Mahasiswa Pendidikan Biologi 2007, kakak dan adik tingkat Pendidikan Biologi FKIP UNILA atas persahabatan yang kalian berikan; 13. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, November 2012 Penulis


(13)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 8

F. Kerangka Pikir ... 9

G. Hipotesis ... 11

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Kartu Bergambar... 13

B. Model Pembelajaran Kooperatif tipeJigsaw ... 16

C. Aktivitas Belajar Siswa ... 20

D. Penguasaan Materi ... 23

III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 27

B. Populasi dan Sampel ... 27

C. Desain Penelitian ... 27

D. Prosedur Penelitian... 28

E. Jenis Data danTeknik Pengambilan Data... 37

F. Teknik Analisis Data... . 40

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 48

1. Penguasaan Materi ... 48

2. Aktivitas Belajar Siswa ... 51

2. Tanggapan Siswa Terhadap Penggunaan Media Kartu Bergambar dengan Model Pembelajaran Kooperatif TipeJigsaw... 52

B. Pembahasan ... 53

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 61


(14)

xiv DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

1. Perangkat pembelajaran ... 64

2. Data Hasil Penelitian... 142

3. Analisis Statistik Data Hasil Penelitian ... 159

4. Foto-foto Penelitian ... 171

5. Media Kartu Bergambar... 174


(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Lembar observasi aktivitas belajar siswa ... 38

2. Item pernyataan pada angket... 40

3. KriteriaN-gain ... 41

4. Lembar penilaian penguasaan materi siswa ... 44

5. Kriteria Penguasaan Materi... 44

6. Kriteria Persentase Aktivitas Siswa ... 45

7. Skor perjawaban angket ... 46

8. Data angket tanggapan siswa terhadap penggunaan media kartu bergambar dengan model pembelajaran kooperatif tipeJigsaw... 46

9. Kriteria persentase tanggapan siswa penggunaan media kartu bergambar dengan model pembelajaran kooperatif tipeJigsaw... 47

10. Uji Normalitas, Homogenitas, pretes, postes dan N-gainsiswa pada kelas Eksperimen dan kontrol ... 48

11. Hasil uji t nilai pretes, postes dan N-gainsiswa pada kelas eksperimen dan kontrol ... 49

12. Data rata-rata N-gainsetiap indikator hasil belajar kognitif siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol ... 50

13. Aktivitas belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol... 51

14. Kriteria tingkat kemenarikan media kartu bergambar melalui pembelajaran kooperatif tipeJigsaw... 52

15. Data nilai siswa kelas eksperimen (X 4) ... 111

16. Data nilai siswa kelas kontrol (X 5) ... 112


(16)

xvi

18. Nilai postes siswa per indikator kelas eksperimen ... 115

19. Nilai pretes siswa per indikator kelas kontrol ... 116

20. Nilai postes siswa per indikator kelas kontrol ... 117

21. Nilai N-Gainper indikator kelas Eksperimen... 119

22. Nilai N-Gainper indikator kelas Kontrol. ... 121

23. Aktivitas siswa kelas eksperimen (X 4) ... 123

24. Aktivitas siswa kelas kontrol (X 5)... 125

25. Angket tanggapan siswa tentang penggunaan media kartu bergambar dengan pembelajaran kooperatif tipeJigsaw... 127

26. Hasil uji normalitas pretes, postes danN-Gainkelompok eksperimen 128 27. Hasil uji normalitas pretes, postes danN-Gainkelompok kontrol ... 129

28. Hasil uji kesamaan dua varians & kesamaan dua rata-rata pretes kelompok eksperimen dan kontrol ... 130

29. Hasil uji kesamaan dua varians & kesamaan dua rata-rata postes kelompok eksperimen dan kontrol ... 131

30. Hasil uji perbedaan dua rata-rata postes... 132

31. Hasil uji kesamaan dua varians & kesamaan dua rata-rataN-gain... 133

32. Hasil uji perbedaan dua rata-rataN-gain... 134

33. Uji normalitas N-gainC1(ingatan) kelas eksperimen dan kontrol ... 135

34. Uji U terhadap N-GainC1(ingatan)... 135

35. Uji normalitas N-gainC2 (pemahaman) kelas eksperimen dan kontrol ... 136

36. Uji U terhadap N-GainC2 (pemahaman) ... 136

37. Uji normalitas N-gainC3 (aplikasi) kelas eksperimen dan kontrol... 137

38. Uji U terhadap N-GainC3 (aplikasi) ... 138

39. Uji normalitas N-gainC4 (analisis) kelas eksperimen dan kontrol ... 138


(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat ... 11 2. Hubungan antara kelompok asal dan kelompok ahli ... 19 3. Desain penelitian pretes-postes kelompok non ekuivalen ... 27 4. Grafik rata-ratapretes,postesdan N-gainpenguasaan meteri pokok

Virus oleh siswa ... 54 5. Contoh jawaban LKK pada indikator ingatan yang dikerjakan siswa

kelas eksperimen ... 56 6. Contoh jawaban LKK pada indikator aplikasi yang dikerjakan siswa

kelas eksperimen ... 56 7. Contoh jawaban LKK pada indikator pemahaman yang dikerjakan

siswa kelas eksperimen ... 57 8. Contoh jawaban LKK pada indikator analisis yang dikerjakan siswa

kelas eksperimen ... 58 9. Siswa sedang mengerjakan LKK dan berdiskusi dalam kelompok

Ahli pada kelas eksperimen. ... 140 10. Siswa sedang berdiskusi dalam kelompok asal pada kelas

eksperimen ... 140 11. Siswa sedang mempresentasikan hasil diskusi kelompok pada kelas

eksperimen ... 141 12. Siswa sedang mengerjakan LKK dan berdiskusi dalam kelompok

Ahli pada kelas kontrol ... 141 13. Siswa sedang berdiskusi dalam kelompok asal pada kelas kontrol ... 142 14. Siswa sedang mempresentasikan hasil diskusi kelompok pada kelas

kontrol ... 142 15. Contoh kartu bergambar ciri-ciri virus... 143


(18)

xviii

16. Contoh kartu bergambar klasifikasi virus RNA... 143

17. Contoh kartu bergambar klasifikasi virus RNA... 143

18. Contoh kartu bergambar reproduksi virus secara litik ... 143

19. Contoh kartu bergambar reproduksi virus secara lisogenik ... 144


(19)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungan. Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Seseorang yang mengalami proses belajar mengalami perubahan tingkah laku yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, dan sikapnya (Arsyad, 2000:1). Proses belajar dalam ruang lingkup dunia pendidikan seperti sekolah memiliki tujuan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa secara terencana dan maksimal. Interaksi yang terjadi selama proses belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah aktivitas belajar siswa. Menurut Komalasari (2010: 2) belajar adalah aktivitas yang dapat menghasilkan perubahan dalam diri seseorang, baik secara aktual maupun potensial.

Aktivitas dalam belajar dapat memberikan nilai tambahan (added value)bagi peserta didik (Hanafiah dan Suhana, 2009 :24), karena aktivitas belajar harus melibatkan seluruh aspek psikologis peserta didik, baik jasmani maupun rohani sehingga akselerasi perubahan perilakunya dapat terjadi secara cepat, tepat, mudah, dan benar, baik berkaitan dengan aspek kognitif, afektif maupun


(20)

2

psikomotorik. Perubahan perilaku yang terjadi pada diri peserta didik dapat berkembang melalui pengalaman dalam aktivitas belajar. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan, Biologi termasuk dalam rumpun Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), umumnya memiliki peran penting dalam

peningkatan mutu pendidikan, khususnya di dalam menghasilkan peserta didik yang berkualitas, yaitu manusia Indonesia yang mampu berpikir kritis, kreatif, logis dan berinisiatif dalam menanggapi isu di masyarakat yang diakibatkan oleh dampak perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (BSNP, 2006: iv).

Pelajaran Biologi menyajikan penerapan/aplikasi tentang dunia nyata yang dialami dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, sehingga menuntut siswa memiliki suatu kemampuan dalam menyerap essensi materi pelajaran. Penguasaan materi tentang ilmu biologi melalui aktivitas pembelajaran di SMA dapat dijadikan landasan IPA pada pendidikan selanjutnya, karena seseorang harus memahami dasar dari suatu materi untuk memahami materi yang lebih terperinci. Pembelajaran biologi di SMA idealnya adalah

memberikan pembelajaran yang menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar dapat menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Melalui kerja ilmiah, peserta didik dilatih untuk memanfaatkan fakta, membangun konsep, prinsip, teori sebagai dasar untuk berpikir kreatif, kritis, analitis, dan divergen (BSPN 2007:12). Akan tetapi tidak semua sekolah memiliki fasilitas memadai yang menunjang terjadinya kegiatan ilmiah untuk pelajaran biologi, oleh karena itu dibutuhkan media yang dapat membantu tercapainya kompetensi yang diharapkan.


(21)

3

Dalam proses pembelajaran biologi penggunaan media mempunyai arti yang cukup penting karena dalam proses tersebut ketidakjelasan materi yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan materi yang akan disampaikan kepada siswa dapat disederhanakan dengan bantuan media. Dengan demikian, siswa akan lebih mudah mencerna materi yang dipelajari (Djamarah dan Zain, 2006:120). Pembelajaran yang tepat untuk biologi adalah pembelajaran yang menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung. Belajar langsung dapat dilakukan oleh siswa melalui aktivitas pembelajaran, siswa dapat menemukan konsep belajar yang erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga pembelajaran akan bermakna dan mudah diingat. Di dalam proses pembelajaran, Aktivitas harus lebih ditonjolkan sehingga kegiatan belajar siswa menjadi dasar untuk

mencapai tujuan dan hasil belajar yang lebih memadai (Hamalik, 2001:172).

Dalam kenyataannya, pembelajaran di SMA Negeri 14 Bandar Lampung tidak demikian. Berdasarkan hasil observasi, pembelajaran pada materi pokok Virus hanya menuntut siswa untuk mengahafal materi tanpa menerapkan

pembelajaran secara inkuri yang berujung pada pengalaman langsung pada proses belajar. Selain itu tidak terdapat alat peraga Virus sebagai media pembelajaran karena keterbatasan peralatan yang kurang memadai, sehingga guru hanya menggunakan media gambar dalam menyampaikan materi

pelajaran. Melalui media gambar, guru secara aktif menjelaskan materi pokok Virus yang seharusnya menuntut siswa lebih berperan dalam mempelajari materi pokok tersebut. Dalam menjelaskan materi ini siswa akan sulit untuk mengkategorikan jenis virus berdasarkan ciri-ciri dan cara replikasinya apabila


(22)

4

hanya menggunakan gambar, selain itu aktivitas belajar yang terjadi akan tidak maksimal dan berpengaruh negatif terhadap peningkatan penguasaan materi serta hasil belajar siswa. Hal ini senada dengan pendapat Hamalik (2004:12) bahwa dengan adanya peningkatan aktivitas belajar yang dilakukan siswa maka akan meningkatkan hasil belajarnya.

Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata- rata ulangan harian siswa pada materi pokok Virus tahun pelajaran 2011/2012 yang baru mencapai 59,02 dengan ketuntasan 40%. Nilai tersebut tergolong rendah karena belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 100% siswa harus mencapai nilai≥ 70. Selain itu, aktivitas belajar yang dilakukan siswa cenderung hanya kegiatan oral (misalnya mengajukan pertanyaan, mengemukakan pendapat, memberi saran dan berdiskusi) dan melakukan kegiatan-kegitan mendengarkan (misalnya mendengarkan penyajian bahan dan mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok) sehingga aktivitas siswa tidak terlalu menonjol dalam kegiatan pembelajaran.

Salah satu upaya yang dapat digunakan untuk meningkatkan penguasaan materi siswa khususnya pada materi pokok Virus, dengan mengkreasikan gambar ke dalam kartu sehingga siswa tidak hanya dapat belajar tetapi juga bermain dalam proses pembelajaran melalui media kartu bergambar. Kartu bergambar biasanya berukuran 8x12 cm atau disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi. Gambar yang terdapat pada kartu menjadi petunjuk dan rangsangan bagi siswa untuk memberikan respon yang diinginkan (Arsyad, 2007:120-121). Kartu bergambar dapat membantu siswa dalam


(23)

5

mengingat dan memahami suatu materi secara visual. Media visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata (Sadiman, dkk, 2008: 91).

Media kartu bergambar dapat menciptakan suasana yang menyenangkan (joyfull learning) dalam proses pembelajaran karena siswa diajak belajar sambil bermain. Permainan dapat mengembangkan motivasi siswa untuk belajar aktif karena permainan mampu menembus kebosanan dan memberikan tantangan untuk memecahkan masalah dalam suasana gembira dan dapat menimbulkan semangat kooperatif dan kompetitif yang sehat serta membantu siswa yang lamban dan kekurangan motivasi (Hidayat, dkk, 1990 dalam Yanti, 2010:15).

Proses pembelajaran tidak akan berjalan optimal apabila hanya menggunakan media pembelajaran, tetapi harus disertai model pembelajaran yang sesuai dengan materi pokok yang diajarkan. Pembelajaran yang digunakan oleh guru kelas X SMA Negeri 14 Bandar Lampung pada materi pokok Virus selama ini kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan

kemampuan dalam penguasaan materi pokok tersebut. Pembelajaran yang dilakukan cenderung menggunakan metode ceramah sehingga membuat siswa lebih banyak menerima informasi dari guru dan menyebabkan siswa menjadi bosan. Selain itu, guru pernah menggunakan metode diskusi kelompok tetapi kurang efektif karena hanya beberapa siswa di dalam kelompok yang aktif berdiskusi dalam menyelesaikan soal yang diberikan guru sedangkan siswa


(24)

6

lainnya sibuk dengan kegiatan di luar diskusi sehingga aktivitas pembelajaran kurang optimal dalam memberdayakan kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Model pembelajaran yang diduga dapat meningkatkan penguasaan materi siswa adalah model pembelajaran kooperatif tipeJigsaw. Jigsawmerupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang memungkinkan siswa bekerja sama dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi (Amri dan Ahmadi, 2010:94).Jigsawdirancang untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran dari orang lain. Pembelajaran kooperatif tipeJigsaw dapat digunakan secara efektif di tiap level dimana siswa telah mendapatkan keterampilan akademis dari pemahaman, membaca maupun keterampilan kelompok untuk belajar bersama (Isjoni, 2010:58).

Hasil penelitian Muzaffar (2011:1) menunjukkan bahwa penggunaan media kartu bergambar dapat meningkatkan kreativitas menulis pada pembelajaran Bahasa Inggris. Sedangkan hasil penelitian Ristiani (2011:iii) menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat

meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa pada sub materi Vertebrata. Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukan penelitian yang berjudul

”Pengaruh Penggunaan Media Kartu Bergambar denganPembelajaran

Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Penguasaan Materi Siswa pada Materi Pokok Virus”.


(25)

7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Adakah pengaruh yang signifikan dari penggunaan media kartu bergambar dengan model pembelajaran kooperatif tipeJigsawterhadap penguasaan materi oleh siswa pada materi pokok Virus?

2. Adakah pengaruh yang signifikan dari penggunaan media kartu bergambar dengan model pembelajaran kooperatif tipeJigsawterhadap aktivitas belajar siswa pada materi pokok Virus?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh penggunaan media kartu bergambar dengan model pembelajaran kooperatif tipeJigsawterhadap penguasaan materi oleh siswa pada materi pokok virus.

2. Pengaruh penggunaan media kartu bergambar dengan model pembelajaran kooperatif tipeJigsawterhadap aktivitas belajar siswa pada materi pokok virus.

D. Manfaat Penelitian


(26)

8

1. Bagi peneliti, yaitu untuk menambah wawasan dan pengalaman sebagai calon guru dalam memilih model dan media pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan penguasaan materi siswa dalam pembelajaran biologi. 2. Bagi guru, yaitu sebagai informasi mengenai alternatif model dan media

pembelajaran yang dapat digunakan dalam meningkatkan penguasaan materi oleh siswa.

3. Bagi siswa, yaitu mendapat pengalaman belajar yang menyenangkan pada materi pokok virus dan untuk meningkatkan penguasaan materi.

4. Bagi Sekolah, yaitu memberikan sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu proses dan hasil belajar mata pelajaran biologi.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari kesalahan penafsiran pada permasalahan yang dibahas, maka dikemukakan beberapa batasan masalah yaitu :

1. Media kartu bergambar yang digunakan dalam penelitian ini adalah satu set kartu berukuran 10x7 cm yang berisi gambar dan keterangan mengenai materi pokok Virus.

2. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pembelajaran kooperatif tipeJigsaw. Prosedur pembelajaran tipe Jigsaw, yakni: (1) membagi siswa kedalam kelompok kecil dan heterogen yang disebut kelompok asal, (2) memberikan LKK yang telah dibagi menjadi sub bab kepada masing-masing siswa dalam tiap kelompok, (3) setiap anggota kelompok ditugaskan dan bertanggungjawab untuk mempelajari materi sub bab, (4) mengumpulkan tiap anggota kelompok yang


(27)

9

mempelajari sub bab yang sama pada kelompok ahli, (5) setiap anggota kelompok ahli kembali ke kelompok asal dan bertugas mengajar teman-temannya dan (6) tes/kuis.

3. Penguasaan materi diperoleh dari hasil pretes, postes danN-gainsiswa pada materi pokok Virus.

4. Aktivitas siswa yang diamati dalam penelitian ini adalah mengemukakan pendapat/ide, mengajukan pertanyaan, melakukan kegiatan diskusi,

mengerjakan LKK, bertukar informasi dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok

5. Materi pokok yang diteliti dalam penelitian ini adalah Virus.

6. Subyek penelitian adalah siswa kelas X 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas X 5 sebagai kelas kontrol SMA N 14 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013.

F. Kerangka Pikir

Biologi merupakan mata pelajaran yang identik dengan kehidupan, sehingga siswa memerlukan pembelajaran secara langsung yang memberikan

pengalaman belajar agar dapat membentuk pengetahuannya, bukan hanya menghafal namun juga membutuhkan penguasaan suatu materi. Penguasaan materi di SMA N 14 Bandar Lampung masih tergolong rendah, hal ini diduga karena aktivitas belajar siswa pun rendah. Siswa cenderung pasif dalam diskusi kelompok hanya terdapat beberapa siswa saja yang aktif mengikuti diskusi kelompok. Penguasaan materi dapat ditingkatkan dengan menunjang aktivitas siswa, karena semakin banyak aktivitas yang dilakukan maka akan semakin


(28)

10

banyak pembelajaran langsung yang terjadi sehingga penguasaan materi dan hasil belajar akan meningkat.

Pada materi pokok Virus dibutuhkan media yang dapat membantu siswa dalam proses belajar secara inkuiri agar pembelajaran bermakna dan dapat bersifat aplikatif dalam kehidupan sehari-hari serta meningkatkan hasil belajar melalui penguasaan materi yang terstruktur. Salah satu alternatif media yang diduga dapat meningkatkan penguasaan materi siswa adalah media kartu bergambar. Media kartu bergambar merupakan media berbasis visual yang menampilkan gambar beserta penjelasannya. Kartu bergambar merupakan alat bantu yang dapat menarik minat siswa, sehingga makin mudah terjadi proses belajar pada diri siswa.

Pembelajaran yang kondusif membutuhkan siswa yang terlibat langsung secara aktif dalam proses belajar, maka dari itu dibutuhkan suatu model pembelajaran yang bisa mewujudkan kondisi pembelajaran yang diinginkan. Penerapan pembelajaran kooperatif tipeJigsawdapat mempengaruhi cara berpikir siswa dalam penguasaan materi dan melatih siswa untuk aktif dalam mencari

informasi serta saling ketergantungan positif antar anggotanya, karena masing-masing anggota memiliki tanggungjawab untuk menyelesaikan materi tugas yang berbeda dan juga bertanggungjawab menyampaikan informasi kepada teman sekelompoknya untuk menyelesaikan materi tugas yang diberikan. Sehingga diharapkan kombinasi antara media kartu bergambar dengan model pembelajaran kooperatif tipeJigsawakan menimbulkan suasana belajar yang aktif dan meningkatkan aktivitas yang dilakukan oleh siswa. Dengan adanya


(29)

11

peningkatan aktivitas yang dilakukan siswa maka akan meningkatkan penguasaan materi pokok Virus.

Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan terikat. Dimana variabel bebas adalah media kartu bergambar dengan model pembelajaran kooperatif tipeJigsaw, dan variabel terikat adalah aktivitas siswa dan penguasaan materi pada materi pokok Virus.

Keterangan :

X = Kombinasi media kartu bergambar dengan model pembelajaran kooperatif tipeJigsaw.

Y1 = Aktivitas belajar siswa.

Y2 = Penguasaan materi (Margono, 2005: 139).

Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat

G. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H0= Tidak ada pengaruh yang signifikan pada penggunaan media kartu

bergambar dengan model pembelajaran kooperatif tipeJigsawterhadap penguasaan materi pokok oleh siswa pada materi pokok Virus

Y2

X


(30)

12

H1 = Ada pengaruh yang signifikan pada penggunaan media kartu bergambar

dengan model pembelajaran kooperatif tipeJigsawterhadap penguasaan materi oleh siswa pada materi pokok Virus


(31)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Media Kartu Bergambar

Media berdasarkan pendapat Sadiman (2008:6) berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari katamediumyang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Sementara itu Heinich dkk (dalam Arsyad, 2000 : 4)

mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Dengan kata lain media merupakan wahana komunikasi belajar atau penyalur pesan. Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan (Sadiman, dkk, 2008: 12-14). Hal ini senada dengan Briggs (dalam Sadiman 2008:6) yang menyatakan bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.

Sadiman, dkk ( 2008:7) menyatakan bahwa media dalam proses pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat merangsang pikiran, perasaan, minat, dan perhatian siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada siswa Hal ini senada dengan Hamalik (1986, dalam Arsyad, 2000: 15) yang


(32)

14

mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Dengan demikian media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu, bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media

(Djamarah dan Zain, 2006:120-121)

Ada beberapa jenis media pembelajaran menurut Sudjana dan Rivai (2010: 3-4) yaitu: (1) media dua dimensi seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster komik, dan lain-lain, (2) media tiga dimensi seperti model padat, model penampang, model susun, model kerja,mock up, diorama, dan lain-lain, (3) media proyeksi sepertislide,film strips, film, penggunaan OHP, dan lain-lain, (4) Lingkungan.

Media berbasis visual memegang peranan sangat penting dalam proses belajar salah satunya adalah gambar yang merupakan media visual dua dimensi. Sadiman, dkk (2008:91)menyatakan bahwa media visual dapat pula

menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Kartu adalah kertas tebal yang berbentuk persegi panjang (KBBI, dalam Prapita, 2009:4). Kartu bergambar adalah sebuah alat atau media belajar yang dirancang untuk membantu mempermudah dalam belajar. Media kartu bergambar ini terbuat dari kertas tebal atau karton

berukuran 17×22 cm yang tengahnya terdapat gambar materi yang sesuai dengan pokok bahasan (Prapita, 2009:4).


(33)

15

Karakteristik kartu bergambar menurut Yani (2011:43) adalah: a. Berisi gambar dan kata-kata

Pesan dituangkan dalam bentuk tulisan dan gambar yang mengandung makna tertentu.

b. Media visual diam

Gambar yang ditampilkan bukan gambar yang bisa bergerak melainkan gambar yang diam tanpa animasi.

c. Bahan ajar cetak

Kartu bergambar ini merupakan bahan ajar cetak yang pembuatannya melalui proses pencetakan atauprinting.

d. Menekankan pada persepsi indera penglihatan

Kartu bergambar ini lebih ditekankan pada indera penglihatan. Oleh karena itu, kartu bergambar ini termasuk ke dalam media grafis.

Sedangkan beberapa kelebihan dan kelemahan media bergambar menurut Sadiman, dkk (2008:29-31) adalah:

Kelebihan:

1. Sifatnya konkret, lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata.

2. Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek, atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu dapat siswa dibawa ke objek atau peristiwa tersebut.


(34)

16

4. Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja sehingga dapat mencegah kesalahpahaman.

5. Harganya murah, mudah diperoleh dan digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus.

Kelemahan:

1. Hanya menekankan persepsi indera mata.

2. Benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran. 3. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.

B. Model Pembelajaraan Kooperatif Tipe Jigsaw

Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran kontekstual. Sistem pengajaran pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan sebagai sistem kerja/belajar kelompok yang terstruktur. Terdapat empat unsur pokok yang termasuk dalam belajar terstruktur, yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal dan keahlian bekerjasama (Amri dan

Ahmadi, 2010:90).

Pada pembelajaran kooperatif yang diajarkan adalah keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik didalam kelompoknya, seperti menjadi pendengar yang baik, siswa diberi lembar kegiatan yang berisi pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk diajarkan. Selama kerja


(35)

17

Isjoni, 2010:19) menyebutkan pembelajaran kooperatif sebagai pembelajaran kelompok kooperatif yang menuntut diterapkannya pendekatan belajar siswa yang sentris, humanistik, dan demokratis yang disesuaikan dengan kemampuan siswa dan lingkungan belajarnya. Dengan demikian, maka pembelajaran kooperatif mampu membelajarkan diri dan kehidupan siswa baik di kelas maupun di sekolah. Lingkungan belajarnya juga membina dan meningkatkan serta mengembangkan potensi diri siswa sekaligus memberikan pelatihan hidup senyatanya. Jadi, pembelajaran kooperatif dapat dirumuskan sebagai kegiatan pembelajaran kelompok yang terarah, terpadu, efektif, efisien, ke arah mencari atau mengkaji sesuatu melalui proses kerjasama dan saling membantu (sharing) sehingga tercapai proses dan hasil belajar yang produktif (survive) (Isjoni, 2010:14-19).

Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang banyak digunakan dan menjadi perhatian serta dianjurkan oleh para ahli pendidikan. Hal ini dikarenakan berdasarkan hasil penelitian yang dianjurkan oleh Slavin (dalam Rusman, 2010: 205) dinyatakanbahwa: “ (1) Penggunaan pembelajaran

kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan sekaligus dapat meningkatkan hubungan sosial, menumbuhkan sikap toleransi, dan menghargai pendapat orang lain, (2) pembelajaran kooperatif dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam berpikir kritis, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan pengalaman”


(36)

18

Selanjutnya Arends (1997: 111, dalam Trianto 2010: 65-66), berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) siswa bekerja dalam kelompok secara koopatif untuk menuntaskan materi belajar, (2)

kelompok dibentuk dari siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang, dan rendah, (3) bila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku dan jenis kelamin yang beragam, (4) penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok dari pada individu.

Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah adalah model pembelajaran kooperatif tipeJigsaw.Menurut Arends (dalam Amri dan Ahmadi, 2010:4) pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain di dalam kelompoknya.

Model pembelajaran kooperatif tipeJigsawmerupakan model pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan

bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain (Amri dan Ahmadi, 2010:95). Pembentukan kelompok-kelompok siswa tersebut dapat dilakukan guru berdasarkan pertimbangan tertentu. Namun untuk

mengoptimalkan manfaat belajar kelompok, keanggotaan kelompok seyogyanya heterogen, baik dari segi kemampuannya maupun karakteristik lainnya (Isjoni


(37)

19

2010:54). Sehingga proses pembelajaran dalam model ini dapat mendorong siswa lebih aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal antar anggota kelompok.

Hubungan yang terjadi antar kelompok asal dan kelompok ahli yang dimodifikasi dari Suyatna (2008:104) sebagai berikut:

Kelompok Asal

Kelompok Ahli

Para anggota dari kelompok-kelompok yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk diskusi (tim ahli) yang saling membantu satu sama lain tentang topik pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswa itu kembali pada tim/kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain tentang apa yang telah mereka pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli. Pada model pembelajaran tipe Jigsaw, terdapat kelompok asal dan

α β λ π

α β λ π

α β λ π

α β λ π

α α α α

β β β β

λ λ λ λ

π π π π

Gambar 2. Hubungan antara kelompok asal dan kelompok ahli (modifikasi dari Suyatna, 2008:104)


(38)

20

kelompok ahli. Kelompok asal yaitu kelompok induk siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli. Kelompok ahli yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya itu untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal (Amri dan Ahmadi, 2010:95).

Adapun Langkah-langkah dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipeJigsaw (Slavin, 2008:30) sebagai berikut:

1. Membaca: siswa memperoleh topik-topik ahli dan membaca materi tersebut untuk mendapatkan informasi.

2. Diskusi kelompok ahli: siswa dengan topik-topik ahli yang sama bertemu untuk mendiskusikan topik tersebut.

3. Diskusi kelompok: ahli kembali ke kelompok asalnya untuk menjelaskan topik pada kelompoknya.

4. Kuis: siswa memperoleh kuis individu yang mencakup semua topik. 5. Penghargaan kelompok: penghitungan skor kelompok dan menentukan

penghargaan kelompok.

C. Aktivitas Belajar Siswa

Aktivitas belajar adalah rangkaian kegiatan terstruktur yang dilakukan oleh siswa di dalam proses pembelajaran. Di dalam proses pembelajaran guru perlu


(39)

21

menimbulkan aktivitas siswa dalam berpikir maupun berbuat. Penerimaan pelajaran dengan aktivitas akan membuat siswa berpikir dan kemudian mengeluarkan kembali dalam bentuk berbeda (Slameto, 2003:36). Menurut Hanafiah dan Suhana (2009:24) aktivitas dalam belajar dapat memberikan nilai tambahan(added value)bagi peserta didik, berupa hal-hal berikut :

1. Peserta didik memiliki kesadaran (awareness) untuk belajar sebagai wujud adanya motivasi internal (driving force) untuk belajar sejati.

2. Peserta didik mencari pengalaman dan langsung mengalami sendiri, yang dapat memberikan dampak terhadap pembentukan pribadi yang integral. 3. Peserta didik belajar menurut minat dan kemampuannya.

4. Menumbuhkembangkan sikap disiplin dan suasana belajar yang demokratis di kalangan peserta didik.

5. Pembelajaran dilaksanakan secara kogkret sehingga menumbuh kembangkan pemahaman dan berfikir kritis serta menghindarkan terjadinya verbalisme. 6. Menumbuhkembangkan sikap kooperatif dikalangan peserta didik sehingga

sekolah menjadi hidup, sejalan, dan serasi dengan kehidupan masyarakat sekitarnya.

Diedrich (dalam Sardiman, 2007: 100-101) menyatakan, aktivitas belajar dibagi dalam kelompok, yaitu sebagai berikut:

1. Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca,


(40)

22

2. Oral activities, seperti : menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi dan interupsi.

3. Listening activities, sebagai contoh, mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik dan pidato.

4. Writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket dan menyalin.

5. Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta dan diagram.

6. Motor activities, yang termasuk didalamnya antara lain: melakukan per-cobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun dan beternak.

7. Mental activities, sebagai contoh misalnya: menanggap, mengingat, me-mecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan dan mengambil

keputusan.

8. Emotional activities, seperti misalnya, menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang dan gugup.

Aktivitas belajar menurut Sardiman (1994:99) meliputi aktivitas yang bersifat fisik (jasmani) dan aktivitas mental (rohani). Selain itu, faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas siswa adalah sebagai berikut:

1. Faktor internal, yaitu segala aspek yag ada dalam diri seseorang, baik aspek fisikologis (fisik) maupun aspek psikologis (psikis).


(41)

23

2. Faktor eksternal, yaitu seluruh aspek yang terdapat di luar diri individu yag belajar. Faktor ini meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan faktor kelompok (Rina, 2011:26).

Siswa dikatakan aktif belajar, jika dalam proses belajarnya mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan tujuan belajarnya, menanggapi suatu peristiwa yang terjadi dan mengalami atau turut merasakan sesuatu dalam proses belajarnya. Dengan melakukan banyak aktivitas yang sesuai dengan pembelajaran, maka siswa mampu mengalami, memahami, mengingat dan mengaplikasi materi yang telah diajarkan. Pada penelitian ini, aktivitas belajar siswa yang diukur adalah

mengemukakan pendapat/ide, melakukan kegiatan diskusi, bertukar informasi dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

D. Penguasaan Materi

Materi pembelajaran (bahan ajar) merupakan salah satu komponen sistem

pembelajaran yang memegang peranan penting dalam membantu siswa mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar (Depdiknas, 2003:23). Penguasaan merupakan kemampuan menyerap arti dari materi suatu bahan yang dipelajari. Penguasaan bukan hanya sekedar mengingat mengenai apa yang pernah dipelajari tetapi menguasai lebih dari itu, yakni melibatkan berbagai proses kegiatan mental sehingga lebih bersifat dinamis (Arikunto, 2003:115).

Sedangkan penguasaan materi menurut Slameto (1991:131) adalah hasil belajar dalam kecakapan kognitif.


(42)

24

Hasil belajar dari ranah kognitif mempunyai hierarki atau bertingkat-tingkat. Adapun tingkat-tingkat yang dimaksud adalah : (1) informasi non verbal, (2) informasi fakta dan pengetahuan verbal, (3) konsep dan prinsip, dan (4)

pemecahan masalah dan kreatifitas. Informasi non verbal dikenal atau dipelajari dengan cara penginderaan terhadap objek-objek dan peristiwa-peristiwa secara langsung. Informasi fakta dan pengetahuan verbal dikenal atau dipelajari dengan cara mendengarkan orang lain dan dengan jalan membaca. Semuanya itu penting untuk memperoleh konsep-konsep. Selanjutnya, konsep-konsep itu penting untuk membentuk prinsip-prinsip. Kemudian prinsip-prinsip itu penting di dalam pemecahan masalah atau di dalam kreativitas (Slameto, 2001 : 131).

Penguasaan materi siswa merupakan hasil belajar dalam kecakapan kognitif. Menurut Anderson, dkk (2000: 67-68), ranah kognitif terdiri dari 6 jenis perilaku sebagai berikut:

1) Remembermencakup kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajaridan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu meliputi fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip, dan metode.

2) Understandmencakup kemampuan menangkap arti dan makna hal yang dipelajari.

3) Applymencakup kemampuan menerapkam metode dan kaidah untuk meghadapi masalah yang nyata dan baru.


(43)

25

4) Analyzemencakup kemampuan merinci suatu kesatuan kedalam bagian–

bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya mengurai masalah menjadi bagian yang lebih kecil.

5) Evaluatemencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan criteria tertentu.

6)Createmencakup kemampuan membentuk suatu pola baru.

Penguasaan materi pelajaran oleh siswa dapat diukur dengan mengadakan evaluasi. Menurut Thoha (1994:1) evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur yang biasa digunakan dalam evaluasi adalah tes. Menurut Arikunto (2001:53) tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.

Menurut Muhibbinsyah (dalam Afrianti, 2012:44) faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: 1. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan atau kondisi

jasmani dan rohani siswa.

2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa.


(44)

26

3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.


(45)

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah SMA Negeri 14 Bandar Lampung Tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian telah dilaksanakan bulan Oktober 2012.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X semester ganjil SMA Negeri 14 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling klaster (cluster sampling). Sampel tersebut adalah siswa kelas X.4 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 36 siswa dan siswa kelas X.5 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 37 siswa.Cluster

random samplingdigunakan bilamana populasi tidak terdiri dari individu-individu, melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu-individu, misalnya kelas sebagaicluster(Margono, 2005:127).

C. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desainpretest-postest nonequivalen group. Kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen menggunakan kelas dalam satu level dengan kondisi yang homogen. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan media kartu bergambar dengan model pembelajaran kooperatif tipeJigsaw, sedangkan kelas kontrol hanya diberi


(46)

28 perlakuan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipeJigsaw. Hasil pretesdanpostespada kedua kelompok subyek dibandingkan. Sehingga struktur desain penelitiannya adalah sebagai berikut:

Kelompok Pretes Perlakuan Postes

I O1 X O2

II O1 C O2

Keterangan: I = Kelompok eksperimen; II = Kelompok kontrol; O1= Pretes;

O2= Postes; X = Perlakuan media kartu bergambar dengan

model pembelajaran kooperatif tipeJigsaw; C= Perlakuan model pembelajaran kooperatif tipeJigsaw(dimodifikasi dari Hadjar, 1999:335).

Gambar 3. Desain pretes-postes kelompok non ekuivalen D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut sebagai berikut: 1. Prapenelitian

Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian adalah:

a. Membuat dan menyampaikan surat izin penelitian ke sekolah. b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian,

untuk mendapatkan informasi tentang keadaan sekolah dan kelas yang akan diteliti.

c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

d. Membuat media pembelajaran berupa kartu bergambar. Cara membuat media kartu bergambar adalah sebagai berikut:


(47)

29 1. Membagi materi pokok Virus ke dalam 6 tema yaitu ciri-ciri virus,

klasifikasi virus DNA, klasifikasi virus RNA, reproduksi virus secara litik, reproduksi virus secara lisogenik dan peran virus. 2. Menentukan gambar dan keterangan yang akan disajikan dalam

kartu untuk tiap-tiap tema.

3. Mendesain kartu dengan menggunakan programMicrosoft Office Publisher.

4. Mendesain logo belakang kartu dengan menggunakan program AAA Logo 2010.

5. Mencetak kartu dengan menggunakan printer di atas kertas bc berwarna putih polos.

6. Menggunting kartu dengan rapi.

e. Membentuk kelompok asal secara heterogen dengan membagi siswa dalam 6 kelompok kecil, masing-masing kelompok terdiri atas 6 siswa.

f. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari: (1) silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan media kartu

bergambar melalui pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw; (2) Lembar Kerja Kelompok (LKK) untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol; dan (4) instrumen evaluasi yaitu soal pretes dan postes. Selanjutnya soal-soal tersebut diuji validitas dan reliabilitasnya.

g. Membuat instrumen penelitian, yaitu lembar observasi aktivitas belajar siswa, angket tanggapan siswa, dan catatan lapangan.


(48)

30 h. Membuatidentity cardsyang berbeda untuk masing-masing kelompok

asal. Jika tiap kelompok beranggotakan 6 orang siswa maka dibuat identity cardssebagai berikut:

Siswa ahli I : Kartu ungu Siswa ahli II : Kartu putih Siswa ahli III : Kartu hitam Siswa ahli IV : Kartu kuning Siswa ahli V : Kartu biru Siswa ahli VI : Kartu hijau

Keenamidentity cards di atas akan dibagikan kepada tiap kelompok. Jika terdapat 6 kelompok asal maka peneliti harus membuat 36identity cardsdengan masing-masing warna berjumlah 6 kartu, jadi setiap kelompok asal mendapatkan 6 kartu dengan warna berbeda yang digunakan untuk membentuk kelompok ahli.

Saat diskusi kelompok ahli, siswa dengan 2 kartu berwarna sama pada masing-masing kelompok asal berkumpul dan mendiskusikan materi pelajaran yang telah ditentukan. Jadi setiap kelompok asal memiliki 6 ahli dari 3 sub materi, 2 orang ahli akan berada dalam kelompok ahli yang sama tetapi berbeda dalam tugas yang menjadi tanggung jawab antar individu saat kembali ke kelompok asal.


(49)

31 2. Pelaksanaan Penelitian

Mengadakan kegiatan pembelajaran dengan penggunaan media kartu bergambar melalui model pembelajaran kooperatif tipeJigsawuntuk kelompok eksperimen dan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipeJigsawtanpa media untuk kelas kontrol

Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama membahas tentang ciri, klasifikasi virus RNA, dan klasifikasi virus DNA. Sedangkan pada pertemuan II, siswa membahas tentang reproduksi virus secara litik, reproduksi virus secara lisogenik dan peran virus dalam kehidupan. Pretestdiberikan sebelum pertemuan pertama, sedangkanposttestsetelah pertemuan kedua.

a. Kelas Eksperimen (pembelajaran dengan media kartu bergambar dan model Jigsaw)

1) Pendahuluan

a) Siswa mengerjakan soal pretes pada pertemuan I berupa soal uraian mengenai materi pokok Virus.

b) Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang dibacakan oleh guru.

c) Menggali pengetahuan awal siswa degan pertanyaan:

(1) Pertemuan I: ”Apakah yang kalian ketahui tentang virus?”

(2)

Pertemuan II: “Apakah yang kalian ketahui tentang


(50)

32 d) Memberikan motivasi kepada siswa

(1) Pertemuan I: “di sekitar kita terdapat banyak virus yang mengisolasi tubuh kita, misalnya virus influenza. Setiap jenis virus memiliki ciri dan struktur yang berbeda. Maka dari itu, kita perlu mengetahui perbedaan antar virus tersebut.”

(2) Pertemuan II

:

“setiap manusia pasti pernah terserang penyakit, tetapi ada beberapa beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi, salah satunya penyakit polio.“

e) Menjelaskan tentang proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipejigsawdengan media kartu bergambar beserta tujuannya.

2) Kegiatan inti

a) Memastikan siswa telah duduk bersama anggota kelompok asal masing-masing. Pembagian kelompok telah dilakukan pada pertemuan sebelumnya dengan membagi siswa ke dalam beberapa kelompok yang heterogen berdasarkan nilai akademik, jenis kelamin, dan ras.

b) Membagikanidentity cardsyang berbeda warna, yaitu ungu, putih, hitam, kuning, biru dan hijau kepada tiap siswa pada masing-masing kelompok asal. Ketentuan pembagian uraian materi tiap kelompok adalah sebagai berikut:


(51)

33 1. Pertemuan petama:

• Siswa ahli I dan IV dengan kartu ungu dan kuning membahas uraian materi tentang ciri-ciri virus • Siswa ahli II dan V dengan kartu putih dan biru

membahas uraian materi tentang klasifikasi virus RNA • Siswa ahli III dan VI dengan kartu hitam dan hijau

membahas uraian materi tentang reproduksi virus DNA 2. Pertemuan kedua:

• Siswa ahli I dan IV dengan kartu ungu dan kuning membahas uraian materi tentang reproduksi virus secara litik

• Siswa ahli II dan V dengan kartu putih dan biru

membahas uraian materi tentang reproduksi virus secara lisogenik

• Siswa ahli III dan VI dengan kartu hitam dan hijau membahas uraian materi tentang peran virus c) Meminta siswa dengan warnaidentity cards yang telah

ditentukan untuk berkumpul. Kelompok denganidentity cardssama ini dinamakan kelompok ahli. Setiap kelompok ahli terdiri dari 2 anggota dari masing-masing kelompok asal yang berbeda tugas di dalam pembelajarannya.

d) Membagikan LKK sesuai dengan uraian materi masing-masing kelompok yang digunakan sebagai panduan bagi kelompok ahli dalam melakukan diskusi.


(52)

34 e) Membagikan media kartu bergambar yang telah disiapkan

pada masing-masing kelompok ahli sesuai urutan materi yang akan di diskusikan.

f) Menugaskan masing-masing kelompok ahli dalam

menggunakan media kartu bergambar sesuai dengan panduan pada LKK.

g) Membimbing siswa dalam menggunakan media kartu bergambar sekaligus memantau jalannya diskusi dengan bantuan guru mitra.

h) Setiap siswa kembali ke kelompok asal dan

menginformasikan kepada teman satu kelompoknya mengenai hasil diskusi dengan kelompok ahli. Dalam kegiatan ini, siswa saling melengkapi dan berinteraksi antara yang satu dengan yang lainnya.

i) Setiap kelompok asal mempresentasikan hasil diskusinya kepada kelompok asal yang lain.

3) Penutup

a) Membuat kesimpulan atau rangkuman dari materi pokok yang telah dipelajari.

b) Memberikan penghargaan pada kelompok. Penghargaan ini berdasarkan prestasi belajar yang dicapai anggota

kelompoknya dan akan menjadi motivator siswa untuk mendapatkan nilai yang lebih baik.


(53)

35 c) Siswa mengerjakan soal postes pada akhir pembelajaran

pertemuan II berupa soal uraian yang sama dengan soal pretes.

d) Guru menutup kegiatan pembelajaran.

b. Kelompok Kontrol (pembelajaran dengan modelJigsaw) 1) Pendahuluan

a) Siswa mengerjakan soal pretes pada pertemuan I berupa soal uraian mengenai materi pokok Virus.

b) Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang dibacakan oleh guru.

c) Memberikan motivasi dan apersepsi kepada siswa seperti pada kelompok eksperimen.

d) Menjelaskan tentang proses pembelajaran yang akan dilakukan 2) Kegiatan inti

a) Memastikan siswa telah duduk bersama anggota kelompok asal masing-masing.

b) Membagikanidentity cardsyang berbeda warna, yaitu ungu, putih, hitam, kuning, biru dan hijau kepada tiap siswa pada masing-masing kelompok asal.

c) Meminta siswa dengan warnaidentity cardsyang telah

ditentukan untuk berkumpul. Kelompok denganidentity cards sama ini dinamakan kelompok ahli.

d) Membagikan LKK sesuai dengan uraian materi masing-masing kelompok ahli.


(54)

36 e) Menugaskan masing-masing kelompok ahli untuk

mengerjakan LKK.

f) Membimbing setiap kelompok dalam mengerjakan Lembar Kerja Kelompok (LKK) dengan berkeliling kelas.

g) Setiap siswa kembali ke kelompok asal dan

menginformasikan kepada teman satu kelompoknya mengenai hasil diskusi dengan kelompok ahli.

h) Setiap kelompok asal mempresentasikan hasil diskusinya kepada kelompok asal yang lain.

3. Penutup

a) Membuat kesimpulan atau rangkuman dari materi pokok yang telah dipelajari.

b) Memberikan penghargaan pada kelompok. Penghargaan ini berdasarkan prestasi belajar yang dicapai anggota

kelompoknya dan akan menjadi motivator siswa untuk mendapatkan nilai yang lebih baik

c) Siswa mengerjakan soal postes pada akhir pembelajaran pertemuan II berupa soal uraian yang sama dengan soal pretes d) Guru menutup kegiatan pembelajaran.


(55)

37 E. Jenis Data dan Teknik Pengambilan Data

Jenis dan teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah: 1. Jenis Data

a. Data Kuantitatif

Data kuantitatif yaitu berupa data penguasaan materi siswa

pada materi pokok virus yang diperoleh dari nilaipretestdanpost test. Pretestdiberikan sebelum pertemuan pertama, sedangkan posttest diberikan setelah pertemuan kedua. Kemudian dihitung selisih antara nilai rata-ratapretestdengan rata-ratapost test, lalu dianalisis secara statistik.

b. Data Kualitatif

Data kualitatif dalam penelitian ini berupa data aktivitas siswa dan data angket tanggapan siswa terhadap media kartu bergambar dengan model pembelajaran kooperatif tipeJigsaw.

2. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini sebagai berikut: a. Pretest dan postest

Data penguasaan materi siswa berupa nilai pretest dan post test. Nilai pretest yang diambil pada pertemuan pertama setiap kelas, baik

eksperimen maupun kontrol, sedangkan nilai post test diambil di akhir pembelajaran pada pertemuan kedua setiap kelas, baik eksperimen maupun kontrol. Bentuk soal yang diberikan adalah berupa soal pilihan ganda.


(56)

38 Teknik penskoran nilai pretest dan post test yaitu :

S=R x 100 N

Keterangan :

S = Nilai yang diharapkan (dicari)

R = jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar N = jumlah skor maksimum dari tes tersebut

(Purwanto, 2008: 112).

b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Lembar observasi aktivitas siswa berisi semua aspek kegiatan yang diamati pada saat proses pembelajaran. Observasi dilakukan setiap pertemuan oleh empat orangobserver. Setiap siswa diamati poin kegiatan yang dilakukan dengan cara memberi tanda (√ ) pada lembar observasi sesuai dengan aspek yang telah ditentukan. Aspek yang diamati yaitu: aktivitas siswa mengemukakan pendapat/ide,

melakukan kegiatan diskusi, bertukar infermasi dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

Tabel 1. Lembar observasi aktivitas belajar siswa

No Nama

Skor Aspek Aktivitas Belajar Siswa

A B C D

1 2 3 dst.

Jumlah skor Skor maksimum

Persentase Kriteria

Keterangan : Berilah tanda ceklist (√) pada setiap item yang sesuai (dimodifikasi dari Arikunto, 2003:183)


(57)

39 A. Kemampuan Mengemukakan pendapat/ide:

1. Tidak mengemukakan pendapat/ ide

2. Mengemukakan pendapat/ ide namun tidak sesuai dengan pembahasan

3. Mengemukakan pendapat/ ide sesuai dengan pembahasan B. Melakukan kegiatan diskusi:

1. Diam, tidak melakukan diskusi dalam kelompok

2. Melakukan diskusi, tetapi tidak sesuai dengan pembahasan 3. Melakukan diskusi dengan tepat dan sesuai dengan pembahasan C. Bertukar informasi:

1. Tidak berkomunikasi secara lisan/tulisan dalam bertukar pendapat dengan anggota kelompok (diam saja).

2. Berkomunikasi secara lisan/tulisan dengan anggota kelompok tetapi tidak sesuai dengan topik bahasan

3. Berkomunikasi secara lisan/tulisan dalam bertukar pendapat sesuai dengan topik bahasan.

D. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok

1. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan cara yang kurang sistematis, dan tidak dapat menjawab pertanyaan. 2. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan cara

yang kurang sistematis tetapi dapat menjawab pertanyaan dengan benar.

3. Siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok dengan sistematis dan dapat menjawab pertanyaan dengan benar.

c. Angket Tanggapan Siswa

Angket ini berisi pendapat siswa tentang penggunaan media kartu bergambar dengan model pembelajaran kooperatif tipeJigsawyang telah dilaksanakan. Angket ini berupa 8 pernyataan, terdiri dari 5 pernyataan positif dan 3 pernyataan negatif dengan 2 pilihan jawaban yaitu setuju dan tidak setuju. Item pernyataan dan teknik pengolahan data pada angket disajikan sebagai berikut:


(58)

40 Tabel 2. Item pernyataan pada angket

No Pernyataan- Pernyataan S TS

1 Saya senang mempelajari materi pokok virus dengan penggunaan media pembelajaran yang digunakan oleh guru.

2 Saya lebih mudah memahami materi yang dipelajari melalui penggunaan media pembelajaran yang digunakan oleh guru.

3 Media dan model pembelajaran yang digunakan tidak mampu mengembangkan kemampuan saya dalam menguasai materi pokok Virus

4 Saya dapat meningkatkan penguasaan materi pokok Virus melalui media dan model pembelajaran yang digunakan

5 Saya merasa sulit berinteraksi dengan teman dalam proses pembelajaran yang berlangsung.

6 Media dan model pembelajaran yang digunakan menjadikan saya lebih aktif dalam diskusi kelompok.

7 Saya merasa sulit mengerjakan soal-soal di LKK dengan media dan pembelajaran yang digunakan oleh guru.

8 Saya termotivasi untuk mencari data/informasi dari berbagai sumber (buku, internet, dan sebagainya) untuk menjawab pertanyaan dalam LKK.

F. Teknik Analisis Data 1. Data Kuantitatif

Data penelitian berupa nilai pretest, postest, dan N-gainpada kelompok kontrol dan eksperimen. Berikut ini adalah formula Hake (1999:1) yang digunakan untuk menghitung N-Gain.


(59)

41

N-gain =

Keterangan:

N-gain = average normalized gain

Spost = postscore class averages =skor postes

Spre =prescore class averages =skor pretes

Smax =maximum score =skor maksimum

Tabel 3. KriteriaN-gain.

N-gain Kriteria

g> 70 70 >g> 30

g< 30

Tinggi Sedang Rendah

Note that: a positive Hake gain indicates a student learning gain; the maximum gain possible is 1; a negative Hake gain occurs when the post-test score is less than the pre-post-test score; a zero result occurs when the post-test score is equal to the pre-test score(Loranz, 2008:2).

Nilai pretes, postes, dan skor N-gainpada kelompok kontrol dan

eksperimen dianalisis menggunakan uji t dengan program SPSS versi 17, yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat berupa:

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data penguasaan materi dilakukan menggunakan uji Lillieforsdengan program SPSS versi 17.

a. Hipotesis

H0= Sampel berdistribusi normal

H1= Sampel tidak berdistribusi normal

b. Kriteria pengujian

Terima Ho jika Lhitung< Ltabelatau p-value > 0,05, tolak Ho untuk

harga yang lainnya (Nurgiantoro, Gunawan dan Marzuki, 2002: 118). Spost Spre


(60)

42 2. Kesamaan Dua Varians

Apabila masing-masing data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji kesamaan dua varian dengan menggunakan program SPSS 17. a. Hipotesis

H0= Kedua sampel mempunyai varian sama

H1= Kedua sampel mempunyai varian berbeda

b. Kriteria uji

H0diterima jika Fhitung< Ftabel,atau

H0ditolak jika Fhitung> Ftabel(Pratisto, 2004:13).

3. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan uji kesamaan dua rata-rata dan uji perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan program SPSS 17. a. Uji Kesamaan Dua Rata-rata

1. Hipotesis

H0= Rata-rata N-gainkedua sampel sama

H1= Rata-rata N-gainkedua sampel tidak sama

2. Kriteria uji

H0diterima jika–ttabel< thitung< ttabel, atau

H0ditolak jika thitung< -ttabelatau thitung> ttabel(Pratisto, 2004:13).

b. Uji Perbedaan dua Rata-rata 1. Hipotesis

H0= Rata-rata N-gainpada kelas eksperimen sama dengan kelas


(61)

43 H1= Rata-rata N-gainpada kelas eksperimen lebih tinggi dari

kelas kontrol. 2. Kriteria uji

H0diterima jika–ttabel< thitung < ttabel, atau

H0ditolak jika thitung< -ttabelatau thitung > ttabel(Pratisto, 2004:10).

2. Data Kualitatif

a. Penguasaan Materi

Penguasaan materi merupakan kemampuan menyerap arti dari materi suatu bahan yang dipelajari. Penguasaan materi bukan hanya sekedar mengingat mengenai apa yang dipelajari tetapi menguasai lebih dari itu, yakni melibatkan bebagai proses kegiatan mental sehingga lebih

bersifat dinamis (Arikunto, 2003:131). Penguasaan materi siswa dapat digambarkan melalui indikator C1, C2, C3dan C4, dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

1. Memberi skor sesuai rubrik pada lembar penilaian penguasaan materi, kemudian dimasukkan pada tabel berikut:


(62)

44 Tabel 4. Lembar penilaian penguasaan materi siswa

Keterangan :C1=Remember, C2=Understand,C3=Aplly, C4=

Analyze(dimodifikasi dari Arief, 2009:9) 2. Menjumlahkan skor setiap siswa.

3. Menentukan nilai (S) pada setiap indikator penguasaan materi. 4. Setelah data diolah dan diperoleh nilainya, maka penguasaan materi

siswa tersebut dapat dilihat dari kriteria sebagai berikut: Tabel 5. Kriteria Penguasaan Materi

Taraf Nilai Rata-Rata Kualifikasi Nilai 80-100 Tinggi sekali

61-80 Tinggi

41-60 Sedang

21-40 Rendah

0-20 Rendah sekali (Dimodifikasi oleh Arikunto, 2003:214)

No Nama

Skor pada aspek penguasaan materi

C1 C2 C3 C4

1 2 3 4 5 dts.

Nomor soal Jumlah skor

Skor maksimal

Nilai Kriteria


(63)

45 b. Aktivitas Belajar Siswa

Data aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung merupakan data yang diambil melalui observasi. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan indeks aktivitas siswa. Langkah– langkah yang dilakukan untuk yaitu:

1) Menghitung persentase aktivitas dengan menggunakan rumus:

% 100

x n

xi

= χ

Keterangan

χ

= persentase skor aktivitas siswa ∑xi = Jumlah skor yang diperoleh

n = Jumlah skor maksimum (Sudjana, 2002:69) 2) Menafsirkan atau menentukan kriteria persentase Aktivitas Siswa

sesuai klasifikasi pada tabel 5.

Tabel 6. Kriteria Persentase Aktivitas Siswa Interval (%) Kategori 0,00–29,99 Sangat Rendah 30,00–54,99 Rendah 55,00–74,99 Sedang 75,00–89,99 Tinggi 90,00–100,00 Sangat Tinggi Dimodifikasi dari Hake (dalam Belina, 2008:27)

c. Pengolahan Data Angket Tanggapan Siswa Terhadap Penggunaan Media Kartu Bergambar dengan Model Pembelajaran Kooperatif TipeJigsaw

Data tanggapan siswa terhadap pembelajaran dikumpulkan melalui penyebaran angket. Angket tanggapan berisi 8 pernyataan yang terdiri


(64)

46 dari 5 pernyataan positif dan 3 pernyataan negatif. Pengolahan data angket dilakukan sebagai berikut:

1) Menghitung skor angket pada setiap jawaban sesuai dengan ketentuan pada Tabel 11.

Tabel 7. Skor perjawaban angket. Sifat Pernyataan Skor

1 0

Positif S TS

Negatif TS S

Keterangan:

S = setuju; TS = tidak setuju (dimodifikasi dari Rahayu, 2010:29). 2). Menghitung persentase skor angket dengan menggunakan rumus

sebagai berikut: % 100 × =

maks in S S X

Keterangan: Xin = Persentase jawaban siswa;

S = Jumlah skor jawaban; Smaks = Skor maksimum (Sudjana, 2002: 69) 3). Melakukan tabulasi data temuan pada angket berdasarkan

klasifikasi yang dibuat.

Tabel 8. Data angket tanggapan siswa terhadap penggunaan media kartu bergambar dengan model pembelajaran kooperatif tipeJigsaw

(dimodifikasi dari Rahayu, 2010: 31). No. Pertanyaan Angket Pilihan Jawaban Nomor Responden (Siswa) Persent ase 1 2 3 dst.

1 S TS 2 S TS dst. S TS


(65)

47 4). Menafsirkan atau menentukan persentase tanggapan siswa

terhadap penggunaan media kartu bergambar dengan model pembelajaran kooperatif tipeJigsawsesuai kriteria Ali (1992: 46) disajikan pada tabel 9.

Tabel 9. Kriteria persentase tanggapan siswa penggunaan media kartu bergambar dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw.

No Rentang skor Interval Kriteria 1 16–23 76< %≤ 100% Tinggi 2 8–15 51< %≤ 75% Sedang 3 0–7 25< %≤ 50% Rendah (Dimodifikasi dari Ali, 1992:46)


(66)

61

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Penggunaan media kartu bergambar dengan model pembelajaran

kooperatif tipeJigsawberpengaruh signifikan terhadap penguasaan materi pokok Virus.

2. Penggunaan media kartu bergambar dengan model pembelajaran

kooperatif tipeJigsawberpengaruh terhadap aktivitas siswa pada materi pokok Virus.

3. Tanggapan siswa terhadap penggunaan media kartu bergambar dengan model pembelajaran kooperatif tipeJigsawberkriteria tinggi pada setiap item pertanyaan dalam angket.

B. Saran

Penelitian ini terdapat kelebihan dan kekurangan sehingga peneliti menyarankan sebaiknya:

1. Media kartu bergambar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsawdapat dijadikan salah satu alternatif bagi guru untuk


(67)

62

mengembangkan kemampuan penguasaan materi siswa pada materi pokok yang sesuai.

2. Pembuatan media kartu bergambar sebaiknya meningkatkan kualitas gambar, kesesuain informasi dengan gambar dan kelengkapan materi sehingga lebih menarik dan menunjang aktivitas belajar siswa. 3. Model pembelajaran kooperatifJigsawmenuntut keterampilan guru

dalam mengkondisikan siswa selama pembentukan kelompok dan diskusi kelompok ahli maupun asal sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.


(1)

Tabel 4. Lembar penilaian penguasaan materi siswa

Keterangan :C1=Remember, C2=Understand,C3=Aplly, C4= Analyze(dimodifikasi dari Arief, 2009:9)

2. Menjumlahkan skor setiap siswa.

3. Menentukan nilai (S) pada setiap indikator penguasaan materi. 4. Setelah data diolah dan diperoleh nilainya, maka penguasaan materi

siswa tersebut dapat dilihat dari kriteria sebagai berikut: Tabel 5. Kriteria Penguasaan Materi

Taraf Nilai Rata-Rata Kualifikasi Nilai

80-100 Tinggi sekali

61-80 Tinggi

41-60 Sedang

21-40 Rendah

0-20 Rendah sekali

(Dimodifikasi oleh Arikunto, 2003:214)

No Nama

Skor pada aspek penguasaan materi

C1 C2 C3 C4

1 2 3 4 5 dts.

Nomor soal Jumlah skor

Skor maksimal

Nilai Kriteria


(2)

b. Aktivitas Belajar Siswa

Data aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung merupakan data yang diambil melalui observasi. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan indeks aktivitas siswa. Langkah– langkah yang dilakukan untuk yaitu:

1) Menghitung persentase aktivitas dengan menggunakan rumus:

% 100

x n

xi

= χ

Keterangan

χ

= persentase skor aktivitas siswa

xi = Jumlah skor yang diperoleh

n = Jumlah skor maksimum (Sudjana, 2002:69) 2) Menafsirkan atau menentukan kriteria persentase Aktivitas Siswa

sesuai klasifikasi pada tabel 5.

Tabel 6. Kriteria Persentase Aktivitas Siswa

Interval (%) Kategori

0,00–29,99 Sangat Rendah

30,00–54,99 Rendah

55,00–74,99 Sedang

75,00–89,99 Tinggi

90,00–100,00 Sangat Tinggi Dimodifikasi dari Hake (dalam Belina, 2008:27)

c. Pengolahan Data Angket Tanggapan Siswa Terhadap Penggunaan Media Kartu Bergambar dengan Model Pembelajaran Kooperatif

TipeJigsaw

Data tanggapan siswa terhadap pembelajaran dikumpulkan melalui penyebaran angket. Angket tanggapan berisi 8 pernyataan yang terdiri


(3)

dari 5 pernyataan positif dan 3 pernyataan negatif. Pengolahan data angket dilakukan sebagai berikut:

1) Menghitung skor angket pada setiap jawaban sesuai dengan ketentuan pada Tabel 11.

Tabel 7. Skor perjawaban angket.

Sifat Pernyataan Skor

1 0

Positif S TS

Negatif TS S

Keterangan:

S = setuju; TS = tidak setuju (dimodifikasi dari Rahayu, 2010:29). 2). Menghitung persentase skor angket dengan menggunakan rumus

sebagai berikut: % 100 × =

maks in S S X

Keterangan: Xin = Persentase jawaban siswa;

S = Jumlah skor jawaban; Smaks = Skor maksimum (Sudjana, 2002: 69) 3). Melakukan tabulasi data temuan pada angket berdasarkan

klasifikasi yang dibuat.

Tabel 8. Data angket tanggapan siswa terhadap penggunaan media kartu bergambar dengan model pembelajaran kooperatif tipeJigsaw

(dimodifikasi dari Rahayu, 2010: 31). No. Pertanyaan Angket Pilihan Jawaban Nomor Responden (Siswa) Persent ase 1 2 3 dst.

1 S TS 2 S TS dst. S TS


(4)

4). Menafsirkan atau menentukan persentase tanggapan siswa terhadap penggunaan media kartu bergambar dengan model pembelajaran kooperatif tipeJigsawsesuai kriteria Ali (1992: 46) disajikan pada tabel 9.

Tabel 9. Kriteria persentase tanggapan siswa penggunaan media kartu bergambar dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw.

No Rentang skor Interval Kriteria 1 16–23 76< %≤ 100% Tinggi

2 8–15 51< %≤ 75% Sedang

3 0–7 25< %≤ 50% Rendah


(5)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Penggunaan media kartu bergambar dengan model pembelajaran

kooperatif tipeJigsawberpengaruh signifikan terhadap penguasaan materi pokok Virus.

2. Penggunaan media kartu bergambar dengan model pembelajaran

kooperatif tipeJigsawberpengaruh terhadap aktivitas siswa pada materi pokok Virus.

3. Tanggapan siswa terhadap penggunaan media kartu bergambar dengan model pembelajaran kooperatif tipeJigsawberkriteria tinggi pada setiap item pertanyaan dalam angket.

B. Saran

Penelitian ini terdapat kelebihan dan kekurangan sehingga peneliti menyarankan sebaiknya:

1. Media kartu bergambar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsawdapat dijadikan salah satu alternatif bagi guru untuk


(6)

mengembangkan kemampuan penguasaan materi siswa pada materi pokok yang sesuai.

2. Pembuatan media kartu bergambar sebaiknya meningkatkan kualitas gambar, kesesuain informasi dengan gambar dan kelengkapan materi sehingga lebih menarik dan menunjang aktivitas belajar siswa. 3. Model pembelajaran kooperatifJigsawmenuntut keterampilan guru

dalam mengkondisikan siswa selama pembentukan kelompok dan diskusi kelompok ahli maupun asal sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.


Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

PERBANDINGAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN STAD

0 11 57

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE Think Pair Share (TPS) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI POKOK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP

0 4 55

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK VIRUS (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Persada Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2

0 12 70

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK VIRUS (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Persada Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2

1 7 72

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI POKOK VIRUS OLEH SISWA

0 6 66

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK VIRUS

3 7 66

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK PROTISTA

1 22 65

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI SISWA PADA MATERI POKOK DAUR AIR

0 11 68

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP

0 4 54