UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TURNAMEN (TGT) PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KOTA TANJUNG BALAI TA 2013/2014.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERMAINAN SEPAK
BOLA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
TEAM
GAMES TURNAMEN (TGT) PADA SISWA KELAS
XI SMA NEGERI 1 KOTA TANJUNG BALAI
TA 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Syarat- syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

ISMAIL
071266120057

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014


DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .................................................................................................

i

DAFTAR ISI ..............................................................................................

iv

DAFTAR TABEL .....................................................................................

vi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................

vii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................

..................................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................

1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................

6

C. Batasan Masalah .........................................................................

7

D. Rumusan Masalah ......................................................................

8


E. Tujuan Penelitian ........................................................................

8

F. Manfaat Penelitian ......................................................................

8

BAB II LANDASAN TEORITIS .............................................................

9

A. KAJIAN TEORITIS ..................................................................

9

1. Hakikat Pendidikan Jasmani...................................................

9


2. Hakekat Hasil Belajar .............................................................

13

3. Hakikat Model Pembelajaran Team Game Tournament (TGT)

15

4. Teknik-Teknik Permainan Sepak Bola ...................................

26

B. Kerangka Konseptual .................................................................

37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...............................................

40


A. Lokasi Dan Waktu Penelitian .....................................................

40

1. Lokasi Penelitian ....................................................................

40

2. Waktu Penelitian ....................................................................

40

B. Subjek dan Objek Penelitian.......................................................

40

1. Subjek ...................................................................... ...... ........

40


2. Objek................................................................... ... ................

40

C. Metode Penelitian .......................................................................

41

D. Desain Penelitian ........................................................................

42

E. Instrumen Penelitian ...................................................................

48

F. Teknik Analisa Data ...................................................................

52


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .........................

54

A. Deskripsi Data Penelitian ...............................................................

54

B. Hasil Penelitian .............................................................................

58

C. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................

68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................

72


A. Kesimpulan .....................................................................................

72

B. Saran ................................................................................................

73

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL
Tabel:
1. Pedoman Observasi Proses Pembelajaran Guru Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif TGT ........................................................

49

2. Profolio Kemampuan siswa dalam bermain sepak bola .................


50

3. Deskripsi Hasil Pretes Menggiring Bola .........................................

54

4. Frekuensi Nilai Tes Menggiring Bola Pada Siklus I .......................

55

5. Deskripsi Hasil Belajar Siklus I Menggiring Bola .........................

56

6. Frekuensi Nilai Tes Menggiring Bola Pada Siklus II .....................

57

7. Deskripsi Hasil Belajar Siklus II Menggiring Bola .......................


57

8. Deskripsi Kegiatan Mengajar Siswa Siklus I ..................................

60

9. Dekripsi Kegiatan Mengajar Siswa Siklus II ..................................

66

DAFTAR GAMBAR
Gambar
1.

Teknik mengiring bola dengan menggunakan kaki bagian dalam .

34

2. Teknik mengiring bola dengan menggunakan kaki bagian luar .....


34

3. Teknik mengiring bola dengan punggung kaki ..............................

35

4. Desain penelitian tindakan kelas .....................................................

42

5. Teknik menggiring bola ..................................................................

44

6. Game dalam menggiring bola .........................................................

44

7. Teknik menggiring bola ..................................................................

46

8. Game dalam menggiring bola .........................................................

47

9. Teknik menggiring bola secara berkelompok .................................

47

10. Diagram lapangan test menggiring bola melewati tiang .................

52

11. Perbandingan gambar pada siklus I.................................................

56

12. Perbandingan gambar pada siklus II ...............................................

58

13. Perbandingan hasil belajar siswa dalam menggiring bola ..............

58

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk
menghantarkan peserta didik mengembangkan segala potensi yang dimilikinya.
Sekolah juga dipercaya sebagai lembaga yang dapat mengembangkan harkat dan
martabat masyarakat dimasa yang akan datang. Oleh karenanya keberhasilan
sekolah sangat tergantung pada proses belajar mengajar yang dilakukan guru dan
siswa di dalam kelas yaitu membawa peserta didik pada perubahan perilaku yang
diinginkan.
Proses belajar mengajar merupakan aktivitas yang bertujuan untuk
mengarahkan peserta didik pada perubahan tingkah laku yang diinginkan.
Peningkatan mutu pembelajaran tentunya dapat dilihat dari cara guru dalam
membelajarkan siswa-siswanya.

Dalam hal ini guru dituntut untuk memiliki

sejumlah keterampilan mengajar, pendekatan dan komunikasi interpersonal yang
dapat menggali potensi yang dimiliki siswa, sehingga siswa dapat memahami
materi pelajaran dan mampu belajar secara mandiri.
Penggunaan metode pengajaran, pendekatan pembelajaran dan kegiatan
latihan yang diselenggarakan guru juga perlu mendapat sorotan. Sebab kegagalan
dalam mencapai tujuan

bisa saja dikarenakan penggunaan metode dan

pendekatan yang dilakukan guru terhadap siswa kurang memberikan kontribusi
yang positif serta tidak memberikan kesempatan yang lebih leluasa kepada siswa

untuk berinteraksi dengan siswa lainnya. Hal ini dapat dilihat dari kurang
efektifnya penyelanggaraan pendidikan jasmani di sekolah, dalam proses belajar
mengajar umumnya guru masih merupakan sumber utama bagi siswa, sedangkan
siswa belum dilibatkan secara aktif dan berpartisipatif. Akibatnya siswa hanya
mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang dianggap penting.
Penggunaan metode mengajar ini tentunya membuat siswa menjadi bosan dan
dapat memicu siswa lain untuk menggangu temannya pada saat guru menjelaskan
materi pelajaran .
Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam
pengembangan siswa. Pendidikan jasmani berperan sebagai sarana pembinaan dan
pengembangan individu maupun kelompok dalam menunjang pertumbuhan dan
pertambahan jasmani, kesehatan pisik dan psikis, kesehatan sosial dan kesehatan
emosional yang serasi, selaras dan seimbang. Karena melalui pendidikan jasmani
dan kesehatan peserta didik dapat mengungkapkan kesan, kreasi dan inovasi,
dalam gerak yang

dapat meningkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan,

sekaligus turut membangun fungsi fisik dan psikis lainnya.
Menurut Abduljabar (2008:27) menjelaskan bahwa: “Pendidikan jasmani
adalah proses pendidikan yang memiliki tujuan

untuk mengembangkan

penampilan manusia melalui media aktivitas jasmani yang
mencapai tujuan pendidikan.” Sedang pengertian sehat menurut

terpilih untuk
Departemen

Kesehatan (1993:1) sebagai berikut “Sehat jasmani adalah tingkat kesehatan fisik
yang harus memenuhi persyaratan sesuai dengan tolak ukur tertentu diantanya,

memiliki harapan hidup yang tinggi pada waktu lahir, memiliki gizi yang baik,
memiliki resiko sakit serendah mungkin”.
Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang dilakukan secara sadar
dan sistmatis, melalui-berbagai aktivitas jasmani dalam rangka memperoleh
kemampuan kekampuan jasmani, pertumbuhan fisik, kecerdasan dan pertumbuhan
watak. Sebagai sub sistem dari pendidikan nasional pendidikan jasmani wajib
diikuti oleh semua siswa.
Salah satu cabang olahraga yang populer terdapat pada kurikulum
pendidikan dasar dan menengah yaitu permainan Sepak bola. Sepak bola
merupakan salah satu cabang olahraga yang dimainkan oleh tim dengan jumlah
pemain sebanyak 11 orang pemain. Bola berbentuk bundar, terbuat dari kulit dan
ukuran berat bola yang dipergunakan 450 gram (400-110 g/cm2). Pemain tidak
deperbolehkan untuk menyentuh bola selama permainan berlangsung terkecuali
penjaga gawang yang bertugas untuk menjaga gawang dari serangan tim lain.
Waktu yang digunakan adalah 90 menit (2 x menit) namun ada cara lain yang
dilakukan untuk perpanjangan waktu yaitu apabila kedua tim memperoleh hasil
seri. Waktu tambahan yang digunakan selama 30 menit dengan alokasi waktu 2 x
15 menit dan apabila selama penambahan waktu masih diperoleh hasil imbang
maka akan diadakan adu penalty. Bagi tim yang paling banyak menciptakan gol
maka tim tersebut yang menjadi pemenang.
Untuk dapat bermain sepak bola dengan baik, tiap-tiap pemain harus
menguasai teknik-teknik dasar bermain sepak bola yang baik pula. Teknik dasar
permainan sepak bola yang dimaksud adalah teknik dalam menghentikan bola

(stop ball), teknik menendang bola kegawang (shoot ball), teknik menyundul
bola (heading), dan teknik menggiring bola (dribbling). Teknik menggiring bola
(dribbling) merupakan salah satu teknik dasar yang sangat penting dalam
mengembangkan permainan dalam olahraga sepak bola.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada tanggal 24 April
2013 pada siswa Kelas XI IPA2 SMA Negeri 1 Kota Tanjung Balai, pada saat
proses pembelajaran pendidikan jasmani dalam materi sepak bola, dimana
ditemukan masih banyak siswa yang belum menguasai teknik-teknik dasar dalam
bermain sepak bola, khususnya dalam menggiring bola (dribbling). Partisipasi
siswa dalam pembelajaran masih rendah. Rata-rata siswa kelas menunjukkan
angka 75% dari 40 orang siswa yang mendapat nilai dibawah 70. Hal ini dapat
dilihat dari nilai Kriteria Ketutansan Maksimal (KKM) siswa kelas XI SMA
Negeri 1 Kota Tanjung Balai.
Rendahnya kemampuan siswa dalam menggiring bola disebabkan karena
kurangnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan guru dalam membelajarkan
siswa dalam permainan sepak bola. Akibatnya tidak semua siswa mendapat
kesempatan melakukan latihan, karena membutuh waktu yang lama menunggu
giliran dalam melakukan dribbling bola. Disamping itu, setelah guru menjelaskan
materi sepak bola siswa diminta untuk melakukan pertandingan sepak bola tanpa
adanya games mendribbling bola. Proses belajar mengajar yang berlangsung
disekolah masih menitik beratkan pada penguasaan teknik dasar kecabangan
namun kurang mementingkan kemampuan pemahaman siswa hakitat permainan
itu sendiri. Dengan hanya mengandal pendekatan teknis jelasnya menyulitkan

siswa dalam memahami materi, suasana kelas menjadi tidak menyenangkan, dan
kurang memotivasi siswa dalam mengikuti pelajaran pendidikan jasmani di
sekolah atau di luar sekolah.
Bermain sepak bola dengan baik bukan merupakan hal yang mudah. Bagi
siswa pemula sering kali dalam melakukan kesalahan dalam melakukan control,
passing,

heading, shooting maupun melakukan dribbling secara tidak tepat

bahkan tidak menutup kemungkinan permainan ini mejadi tidak menarik. Oleh
karenanya, agar siswa dapat menguasai teknik mendribbling bola yang benar,
dibutuhkan cara mengajar yang baik dan tepat.
Menyikapi berbagai permasalahan yang ada, salah satu upaya

yang

dilakukan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam permainan sepak
bola dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games-Tournaments
(TGT). Model pembelajaran ini merupakan salah satu model pembelajaran
kooperatif yang mengutamakan kegiatan gotong royong diantara anggota
kelompok. Tiap-tiap siswa dalam setiap kelompok diminta untuk saling bekerja
sama, saling membantu antara siswa satu dengan siswa lainnya. Dalam
prakteknya pelaksanaan model pembelajaran Teams Games-Tournaments (TGT)
dilakukan dengan cara memadukan kegiatan bermain sambil belajar untuk
memperoleh hasil belajar individual dan kelompok.
Menurut Saco (dalam Rusman, 2010:224) dalam pembelajaran Teams
Games-Tournaments (TGT) sangat sesuai dengan diterapkan pada mata pelajaran
yang membutuhkan kerja sama atau dalam bentuk tim. Misalnya siswa cabang
olahraga bola kaki, bola volly, sepak bola, basket dan lain sebagainya. Karena

model pembelajaran ini mengharapkan agar setiap anggota kelompok saling
bertukar informasi, bekerjasama dalam memainkan permainan untuk meciptakan
suatu point dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor tim. Dalam
pengembangan games peran guru adalah mengarahkan agar setiap anggota peran
aktif saling bekerja sama sebab setiap anggota kelompok diserahkan tanggung
jawab masing-masing dalam mencari dan memecahkan masalah yang diberikan.
Pentingnya pembelajaran kooperatif Teams Game Tournamaent (TGT)
diterapkan dalam permainan sepak bola disebabkan karena permainan sepak bola
merupakan sekumpulan orang yang dikelompokkan dalam suatu team yang saling
bekerja sama dalam mecapai tujuan pembelajaran. Selain itu, yang membedakan
model pembelajaran TGT dengan model pembelajaran lainnya adalah lebih
mengedepankan bentuk games dan tournament yang membuat pembelajaran tidak
membosankan namun menyenangkan bagi guru dan siswa. Oleh karenanya,
bentuk permainan dan tournamen yang dirancang lebih mengedepankan
kreativitas sehingga masing-masing siswa memiliki tanggung jawab dan
kemampuan yang sama dalam mengembangkan pola permainan yang mampu
mengalahkan team yang menjadi penantang.
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian
yang berjudul : “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Permainan Sepak Bola
Melalui Model Pembelajaran Team Games Turnamen (TGT) Pada Siswa Kelas XI
SMA Negeri 1 Kota Tanjung Balai TA 2013/2014”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka beberapa masalah
dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1) siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam
kegiatan pembelajaran. 2) kurangnya kemampuan siswa dalam melakukan teknik
dasar mengiring bola (dribble). 3) terbatasnya alat-alat peraga membuat siswa
menjadi jenuh ketika harus menunggu giliran dalam melakukan gerakan, 4)
metode mengajar yang digunakan guru masih monoton.

C.

Batasan Masalah
Sepak

bola

merupakan

salah

satu

cabang

olahraga

yang saat

perkembangannya sangat pesat. Dalam permain sepak bola terdapat beberapa
teknik dasar yang harus dikuasai oleh para pemain seperti teknik dasar permainan
sepak bola yang dimaksud adalah teknik dalam menghentikan bola (stop ball),
teknik menendang bola kegawang (shoot ball), teknik menyundul bola (heading),
dan teknik menggiring bola (dribbling).
Mengingat luasnya cakupan masalah dan keterbatasan peneliti, maka dalam
penelitian ini masalah dibatasi pada “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam
Menggiring Bola (Dribbling) Pada Permainan Sepak bola Dengan Menggunakan
Model Pembelajaran Team Games Turnamen (TGT) Pada Siswa Kelas XI SMA
Negeri 1 Kota Tanjung Balai TA 2013/2014”

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah: ”Apakah dengan penggunaan model
pembelajaran Team Games Turnamen (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar
siswa dalam menggiring bola pada permainan sepak bola di Kelas XI SMA
Negeri 1 Kota Tanjung Balai TA 2013/2014”

E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah ”Untuk mengetahui apakah
dengan menggunakan model pembelajaran Team Games Turnamen (TGT) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam menggiring bola pada permainan Sepak
bola di Kelas XI SMA Negeri 1 Kota Tanjung Balai TA 2013/2014”

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi siswa, untuk hasil belajar siswa, menambah pengetahuan dan
keterampilan siswa dalam melakukan teknik dasar pada permainan sepak
bola secara benar.
2. Bagi guru, dapat membantu guru pendidikan jasmani di SMA Negeri 1
Tanjung Balai dalam meningkatkan keterampilan mengajarnya dengan
menerapkan model pembelajaran TGT pada mata pelajaran sepak bola

sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih hidup dan mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
3. Bagi sekolah, dengan diterapkan model pembelajaran TGT diharapkan
dapat membawa positif terhadap perkembangan sekolah yang ditandai
dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa khususnya pada mata
pelajaran sepak bola.
4. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan dan keterampilan dalam
bidang metodologi penelitian tindakan kelas
pelajaran sepak bola.

khususnya pada mata

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
pengunaan model pembelajaran kooperatif Team Game Tournamens (TGT) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam menggiring bola pada siswa kelas XI
SMA Negeri 1 Kota Tanjung Balai TA 2013/2014. Dari 40 orang siswa ternyata
hanya 10 orang siswa (25%) yang memiliki kentuntasan belajar, sedangkan
selebihnya 30 orang siswa (75%) belum memiliki ketuntasan belajar dengan nilai
persentase ketuntasan klasikal (KKM) rata-rata kelas yang diperoleh hanya
mencapai 62.28. Pada siklus I terdapat 28 orang siswa (70%) yang mendapat nilai
tuntas

sedangkan sebanyak 12 orang siswa (30%) belum mendapat nilai

ketuntasan belajar dengan nilai Persentase Ketuntasan Klasikal (KKM) rata-rata
kelas yang diperoleh hanya mencapai 72.65. Pada siklus II sebanyak 37 orang
siswa (92,5%) yang mendapat nilai tuntas sedangkan sebanyak 3 orang siswa
(7,5%) belum mendapat nilai ketuntasan belajar dengan nilai Persentase
Ketuntasan Klasikal (KKM) rata-rata kelas yang diperoleh hanya mencapai 77.7.

B. Saran
Beberapa saran yang

dapat disampaikan dari hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut:
1. Siswa

sebaiknya

lebih

banyak

melatih

diri

untuk

memperolah

keterampilan dalam melakukan teknik dasar pada permainan sepak bola
secara benar.
2. Guru

sebaiknya

meningkatkan

keterampilan

mengajarnya

dengan

menerapkan model pembelajaran TGT pada mata pelajaran sepak bola
sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih hidup dan mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
3. Sekolah perlu menerapkan model pembelajaran TGT diharapkan dapat
membawa positif terhadap perkembangan sekolah yang ditandai dengan
adanya peningkatan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran
sepak bola.
4. Peneliti sebaiknya menambah pengetahuan dan keterampilan dalam
bidang metodologi penelitian tindakan kelas
pelajaran sepak bola.

khususnya pada mata

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman (2003) Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta
Abimayu (2014) Manfaat Pembelajaran Kooperatif (http://tenpenr/06.wordpers.com)
Tanggal 15 Desember 2013 Pukul 11.00 Wib
Abduljabar (2008) Pendidikan Jasmani Untuk SMA. Jakarta : Erlangga
Adytia (2012). Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode
Kooperatif Jigsaw Di SMA Negeri 3 Sidempuan. Medan : Universitas Negeri
Medan
Andun Sudijandoko 2010. Jurnal Pendidikan Jasmani. http://artikel.07/com. Tanggal
12 Desember 2013 Pukul 14.00 Wib
Arikunto, Suharsimi (2004) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Rineka Cipta
Anatahime http://biologyeducation research.blogspot.com/2009/11)
Djamarah (2007) Strategi Belajar Mengajar . Jakarta : Rineka Cipta
Firmansyah (2009) Strategi Belajar Mengajar Dalam Pendidikan Jasmani
Isjoni, (2009) Cooperatif Learning. Bandung Alfa Beta
Koger, Robert (2007) Latihan Andal Sepak Bola Remaja. Klaten : PT. Saka Mitra
Kompetensi
Lhaksana, Justinus (2009) Teknik Dan Strategi Futsal Modern. Jakarta : Be
Champion (Penebar Swadaya Gorup)
Lie, Anita (2010) Cooperative Learning. Jakarta: PT. Gramedia Widiasrana
Indonesia.
Lutan, Rusli (2001) Perncanaan Pembelajaran Penjas. Direktorat Pendidikan Dasar
dan Menengah Bagain Proyek Penataran Guru SLTP Setara DIII
Mielke, Dani (2007) Dasar-Dasar Sepak Bola. Jakarta : Pakar Raya
Nuradi (2004) Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta : Grasindo
Nursi, Ardi (2003) Diktat Sepak Bola. Medan : Universitas Negeri Medan

Slavin (2009) . Cooperative Learning. Teori Riset dan Praktek. Bandung : Nusa
Media.
Surampet (1992) Permainan Besar. Semarang : Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
Sucipto (2000) Sepak Bola. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah
Suherman 2009. Optimalisasi Penerapan Variasi Mengajar Mengiring Bola Pada
Permainan Sepak Bola Untuk Meningkatkan Hasil Mengiring Bola Siswa
Kelas XI SMK Negeri 2 Rantau Utara TA 2011/2012. Medan : Skripsi
UNIMED, FIK
Suryabrata (2003) Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT. Grafindo Persada
Syah, Muhaibin (2003) Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Trianto (2009) Mendesani Model Pembelajaran Inovatif-Progersif. Jakarta:
Kencana

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran:
1.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I .............................

74

2. Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II .........

81

3. Lampiran 3 Susunan Pengambilan Data Penelitian ...............................

89

4. Lampiran 4 Data Observasi Hasil Belajar Permainan Sepak Bola .......

90

5. Lampiran 5 Data Penilaian Tes Awal Hasil Belajar Mengiring Bola Siswa
Kelas IX MANegeri 1 Kota Tanjung Balai TA 2013/2014 .................

92

6. Reduksi Nilai Tes Awal Hasil Beljar Mengiring Bola .........................

93

7. Paparan Nilai Tes Awal .........................................................................

94

8. Data Penilaian Siklus I Hasil Belajar Mengiring Bola Siswa
Kelas IX SMANegeri 1 Kota Tanjung Balai TA 2013/2014 ................

95

9. Reduksi Nilai Penilaian Siklus I Hasil Beljar Mengiring Bola .............96
10. Paparan Nilai Siklus I ............................................................................

97

11. Data Penilaian Tes Hasil Belajar Siklus II Mengiring Bola Siswa Kelas IX
SMANegeri 1 Kota Tanjung Balai TA 2013/2014 98
12. Reduksi Nilai Hasil Belajar Siklus II Mengiring Bola Kelas IX SMANegeri 1
Kota Tanjung Balai TA 2013/2014 ......................................................
13. Paparan Nilai Siklus II ...........................................................................

99
100

14. Lembar Observasi Proses Pembelajaran Guru Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif TGT Pada Siklus I........................................

101

15. Lembar Observasi Proses Pembelajaran Guru Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif TGT Pada Siklus II ......................................

i

102

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X PADA MATERI VEKTOR DI SMA N 1 KUTA COT GLIE.

0 18 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 UNGGUL DARUL IMARAH PADA MATERI LAJU REAKSI

0 2 1

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI KELAS XI IPS 3 DI SMA NEGERI 3 METRO TAHUN PELAJARAN 2011-2012

0 12 68

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) DAN TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 KOTABUMI

1 22 172

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN DRIBLE DALAM SEPAKBOLA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 30 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 5 63

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN MEMPERHATIKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATANGHARI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 10 84

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN FOOTBALL SHEEP DALAM PEMBELAJARAN SEPAK BOLA PADA SISWA KELAS 7 SMP NEGERI 1 BANJARNEGARA TAHUN 2015

0 9 112

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA SISWA KELAS XI IPA.3 SMA N 1 KINALI Hendri Budiman SMAN 1 Kinali Email: hendribudiman01gmaill.com

0 0 12

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PADA SISWA KELAS XII.IPA 3 SMAN 1 TALAMAU Indrayerli SMAN 1 Talamau Email:indrayerligmail.com

1 2 12

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD

0 2 5