Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kepemimpinan yang Melayani (The Servant Leadership) di Sekolah Menengah Tingkat Atas Swasta Kota Salatiga T2 942014705 BAB IV

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Karakteristik Responden
Bagian ini akan membahas karakteristik dari 85
responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan,
dan masa kerja. Ringkasan berbagai karakteristik tersebut
dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1
Karekteristik responden
Karakteristik
Jenis kelamin

Usia

Kategori
Laki-laki
Perempuan
25 – 33
34 – 42

43 – 51
52 – 60
Kepala sekolah

Jabatan

Pendidikan

Masa kerja

Guru
Karyawan
SMP
SMA/SMK
D3
S1
S2
1 – 10
11 – 20
21 – 30

31 – 40

39

Jumlah
Responden
39
46
16
19
27
23
3
65
17
9
8
2
61
5

35
22
17
11

Persentase
(%)
45.9
54.1
18.8
22.4
31.8
27
3.5
76.5
20
10.6
9.4
2.3
71.8

5.9
41.2
25.9
20
12.9

40

Dari tabel diatas tampak bahwa responden terbanyak
dalam penelitian ini berjenis kelamin perempuan yakni
sebanyak 54.1 %,
(31.8%)

berada

Selanjutnya

dari

dimana


pada
85

sebagian

kisaran

usia

responden

besar
43

tersebut

-

responden

51

tahun.

kebanyakan

memiliki tingkat pendidikan akhir sarjana strata satu yang
ditunjukkan dengan persentase sebesar 71.8 %. Sementara
itu, dari jenjang jabatannya sebagian besar responden
dalam penelitian ini menduduki jabatan sebagai guru yaitu
sebanyak 76.5 % dengan masa kerja terbanyak berkisar
antara 1 - 10 tahun yaitu sebesar 41,2 %.

4.2. Uji Kualitas Instrumen
4.2.1. Uji Validit as
Validitas suatu item pertanyaan tergantung pada
taraf signifikansinya. Uji signifikansi dilakukan dengan
membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel degree of
freedom (df) = n – 2, dimana n adalah jumlah sampel. Bila


nilai r hitung lebih besar dari r tabel maka instrument
dianggap valid ( Ghozali, 2006 ). Dalam penelitian ini,
sampel berjumlah 85, sehingga (df) = 83. Nilai r tabel untuk
uji dua arah pada taraf 0.05 dengan (df) = 82 adalah 0.215.
Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini.

41

Tabel 4.2
Hasil Uji Validitas
Variabel

Value people

Develop people

Build
Community

Display

authenticity

Provide
leadership

Share
leadership

Indikator
No.1
No.7
No.13
No.19
No. 25
No. 31
No. 2
No. 8
No. 14
No. 20
No. 26

No. 32
No. 3
No. 9
No. 15
No. 21
No. 27
No. 33
No. 4
No. 10
No. 16
No. 22
No. 28
No. 34
No. 5
No. 11
No. 17
No. 23
No. 29
No. 35
No. 6

No. 12
No. 18
No. 24
No. 30
No. 36

Corrected Item T otal Corr elat i on
( r hitung )
0.386
0.476
0.556
0.405
0.320
0.565
0.620
0.723
0.810
0.686
0.774
0.786

0.303
0.378
0.249
0.717
0.611
0.712
0.433
0.532
0.474
0.495
0.381
0.364
0.475
0.556
0.770
0.725
0.692
0.614
0.494
0.402
0.370
0.551
0.493
0.316

r tabel

Keterangan

0.215
0.215
0.215
0.215
0.215
0.215
0.215
0.215
0.215
0.215
0.215
0.215
0.215
0.215
0.215
0.215
0.215
0.215
0.215
0.215
0.215
0.215
0.215
0.215
0.215
0.215
0.215
0.215
0.215
0.215
0.215
0.215
0.215
0.215
0.215
0.215

valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid

42

Hasil pengujian pada tabel 4.2 diatas menunjukkan
bahwa indikator-indikator yang ada memiliki nilai r hitung
lebih besar dari r tabel sehingga dapat digunakan untuk
analisis lebih lanjut.

4.2.2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan dengan menghitung nilai
cronbach alpha. Beberapa peneliti mengemukakan bahwa

suatu variabel dapat dinyatakan reliabel jika menghasilkan
nilai cronbach alpha minimal 0.70, tetapi yang lainnya
berpendapat bahwa reliabilitas yang sedang yakni antara
0.50 – 0.60 sudah cukup menjustifikasi sebuah hasil
penelitian (Ferdinand, 2002). Hasil uji reliabilitas seperti
yang tampak dalam tabel 4.3 dibawah ini menunjukkan
bahwa variabel yang ada reliabel dan dapat digunakan
untuk analisis lebih lanjut.

Tabel 4.3
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Values people
Develop people
Build community
Display authenticity

Provide leadership
Share leadership

Cronbach’s
alpha
0.629
0.785
0.639
0.626
0.747
0.584

Keterangan
reliabel
reliabel
reliabel
reliabel
reliabel
reliabel

43

4.3. Derajat Kepemimpinan yang melayani
Pada

bagian

ini

dipaparkan

hasil

pelaksanaan

kepemimpinan yang melayani dengan responden guru dan
karyawan. Untuk mengetahui gambaran pelaksanaannya
ada enam karakteristik yang akan diukur

melalui 6

pernyataan yang akan diajukan untuk setiap karakteristik.
Dari

setiap

pernyataan

dilakukan

penghitungan

nilai

minimal, maksimal, mean (nilai rata-rata) dan standard
deviasi. Setelah itu baru dilakukan deskripsi dari data
tersebut untuk memperoleh gambaran secara kuantitatif.
Hasil pengukurannya adalah sebagai berikut:

4.3.1 Karakteristik Values People
Berikut ini hasil dari angket sampel hasil pengolahan
data secara statistik untuk karakteristik values people :

Tabel 4.4
Statistik Deskriptif Variabel Value People
No

1
7
13
19
25
31

RESPONDEN
GURU & KARYAWAN

Pernyataan

Kepala sekolah mempercayai guru dan karyawan dalam
melaksanakan tugas.
Kepala sekolah banyak mendengarkan guru dan
karyawan secara empati.
Kepala sekolah mengerti akan kebutuhan guru dan
karyawan.
Kepala sekolah melayani kebutuhan guru dan karyawan
terlebih dahulu dibandingkan kebutuhan pribadinya.
Kepala sekolah memiliki pemahaman bahwa setiap guru
dan karyawan memiliki potensinya masing-masing.
Kepala sekolah akan memberikan penghargaan yang
layak kepada guru dan karyawan yang berprestasi.
Rata-rata

Min

Max

Mean

SD

2

5

3.64

0.652

2

5

3.38

0.963

2

5

4.48

0.610

2

5

3.79

0.490

4

5

4.61

0.490

3

5

4.16

0.595

2.50

5.00

4.01

0.630

44

Data
menunjukkan

statistik
bahwa

deskriptif
secara

pada

Tabel

keseluruhan

4.4

responden

menilai bahwa kepala sekolah telah menghargai guru dan
karyawan

dengan

baik.

Rasa

menghargai

guru

dan

karyawan itu ditunjukkan oleh perhatian yang sangat baik
dari

kepala

sekolah

terhadap

kebutuhan

guru

dan

karyawan serta dengan memberikan penghargaan yang
layak. Namun demikian sikap kepala sekolah dalam hal
mendengarkan guru dan karyawan secara empati dinilai
responden masih belum maksimal.

4.3.2. Karakteristik Develop people
Untuk

mengetahui

gambaran

pelaksanaan

karakteristik Develop people ini terdapat 6 pernyataan yang
diajukan berikut ini.

Tabel 4.5
Statistik Deskriptif Variabel Develop People
No

2
8
14
20
26
32

RESPONDEN
GURU & KARYAWAN

Pernyataan

Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru
dan karyawan untuk mengembangkan potensinya.
Kepala sekolah mengembangkan guru dan karyawan
dengan melayaninya sebagai mentor.
Kepala sekolah menciptakan lingkungan yang
mendorong guru dan karyawan untuk terus belajar.
Kepala sekolah memberikan kesempatan seluasluasnya kepada guru dan karyawan untuk memberikan
ide-ide baru demi kemajuan sekolah.
Kepala sekolah menjadi teladan terhadap perilaku
yang diinginkan.
Kepala sekolah mendorong guru untuk tidak cepat
puas dengan pekerjaannya.
Rata-rata

Min

Max

Mean

SD

4

5

4.66

0.477

3

5

4.47

0.525

3

5

4.54

0.524

4

5

4.64

0.484

4

5

4.60

0.493

3

5

4.52

0.526

3.5

5

4.57

0.505

45

Menurut responden kepala sekolah sudah sangat
baik didalam memberikan kesempatan kepada guru dan
karyawan untuk belajar dan mengembangkan diri dengan
berbagai upaya yang dilakukan termasuk sebagai mentor
bagi guru dan karyawan. Hal tersebut terlihat dari nilai
mean hasil statistik deskriptif pada tabel 4.5 diatas yang

termasuk kategori sangat tinggi.

4.3.3. Karakteristik Build Community
Build Community merupakan karakteristik ke tiga

dari kepemimpinan pelayan yang akan diukur. Tabel
berikut ini merupakan data statistik deskriptif tentang
pernyataan-pernyataan untuk mengukur build community .

Tabel 4.6
Statistik Deskriptif Variabel Build Community
No

3
9
15
21
27
33

RESPONDEN
GURU & KARYAWAN

Pernyataan

Kepala sekolah membangun hubungan personal yang
kuat dengan guru dan karyawan.
Kepala sekolah berusaha memperbaiki keadaan
apabila terjadi relasi yang tidak harmonis diantara para
guru dan karyawan.
Kepala sekolah berkolaborasi dengan guru dan
karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan.
Kepala sekolah mampu bekerjasama dengan semua
guru dan karyawan bahkan dengan mereka yang
kurang mendukungnya sekalipun.
Kepala sekolah menghargai perbedaan-perbedaan
yang ada.
Kepala sekolah memfasilitasi bentuk kerjasama yang
dibangun diantara guru dan karyawan dalam
menyelesaikan tugasnya, misalnya MGMP.
Rata-rata

Min

Max

Mean

SD

2

4

3.38

0.816

2

4

3.74

0.580

1

4

3.64

0.633

3

5

4.47

0.547

4

5

4.62

0.487

4

5

4.53

0.502

2.67

4.50

4.06

0.590

46

Nilai rata-rata keseluruhan variabel build community
yang ditunjukkan oleh tabel 4.6 diatas adalah sebesar 4.13.
Angka tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan
kepala sekolah memiliki kemampuan yang baik didalam
membangun

komunitas.

Kepala

sekolah

dinilai

telah

mampu bekerjasama dengan semua guru dan karyawan,
menghargai
kerjasama

perbedaan,
antar

guru.

dan

memfasilitasi

Tetapi nampaknya

bentuk

dari enam

variabel diatas ada satu yang bagi responden belum cukup
baik

dilakukan

membangun

oleh

kepala

hubungan

sekolah

personal

yaitu

dengan

didalam

guru

dan

karyawan.

4.3.4. Karakteristik Display Authenticity
Tabel 4.7 berikut ini merupakan data statistik
deskriptif tentang pernyataan-pernyataan untuk mengukur
Display Authenticity .

Tabel 4.7
Statistik Deskriptif Variabel Display Authenticity
No
4
10
16
22
28
34

RESPONDEN
GURU & KARYAWAN

Pernyataan
Kepala sekolah terbuka menerima kritik.
Kepala sekolah bersedia mengakui apabila memiliki
kesalahan.
Kepala sekolah memiliki keinginan yang kuat untuk belajar
dari orang lain.
Kepala sekolah mempertahankan integritas.
Kepala sekolah bersedia mengevaluasi diri sebelum
menyalahkan orang lain.
Kepala sekolah menentang apabila ada tindakan gegabah
menyalahkan orang lain.
Rata-rata

Min

Max

Mean

SD

1

4

3.34

0.749

2

4

3.41

0.695

2

5

3.41

0.729

2

4

3.42

0.643

2

4

3.41

0.745

2

5

3.42

0.807

1.83

4.33

3.40

0.730

47

Secara keseluruhan kepala sekolah dinilai oleh
responden termasuk dalam kategori sedang. Responden
merasa bahwa kepala sekolah belum maksimal didalam
mengekspresikan dirinya untuk terbuka menerima kritikan.
Meski demikian kepala sekolah dinilai sudah baik didalam
mempertahankan integritasnya. Responden juga merasa
bahwa kepala sekolah adalah pribadi yang menentang
adanya tindakan gegabah menyalahkan orang lain bahkan
kepala sekolah juga bersedia mengakui kesalahan apabila
bersalah.

4.3.5. Karakteristik Provide Leadership
Provide Leadership merupakan karakteristik ke lima

yang akan diukur. Terdapat 6 pernyataan yang diajukan
untuk menggambarkan pelaksanaan karakteristik ini.

Tabel 4.8
Statistik Deskriptif Variabel Provide Leadership
No

5
11
17
23
29
35

RESPONDEN
GURU & KARYAWAN

Pernyataan

Kepala sekolah memberikan perspektif masa depan
sekolah yang jelas kepada guru dan karyawan.
Kepala sekolah mendorong guru dan karyawan untuk
bekerja tanpa keterpaksaan.
Kepala sekolah mampu mengubah hal negatif menjadi
positif (ancaman menjadi peluang).
Kepala sekolah memiliki visi kedepan yang jelas.
Kepala sekolah memiliki keberanian mengambil resiko
demi kemajuan sekolah.
Kepala sekolah berkompeten (memiliki pengetahuan
dan keterampilan) untuk menyelesaikan segala
sesuatu.
Rata-rata

Min

Max

Mean

SD

1

5

4.46

0.795

2

5

4.58

0.624

3

5

4.42

0.543

4

5

4.61

0.490

3

5

4.51

0.610

4

5

4.59

0.495

2.83

5.00

4.53

0.593

48

Tabel 4.8 memperlihatkan bahwa kepala sekolah
dinilai

responden

melaksanakan

telah

berhasil

karaktersitik

dengan

ke

sangat

lima

ini.

baik
Tabel

menunjukkan bahwa kepala sekolah telah memberikan
perspektif

masa

depan

kepada

para

pengikut,

memprakarsai dan mengambil inisiatif, berani mengambil
resiko, serta sangat berkompeten.

4.3.6. Karakteristik Share Leadership
Share Leadership merupakan karakteristik terakhir

yang akan diukur. Untuk menggambarkan pelaksanaan
variabel ini terdapat 6 pernyataan yang diajukan. Tabel
berikut ini merupakan data statistik deskriptif tentang
pernyataan-pernyataan untuk mengukur Share Leadership.

Tabel 4.9
Statistik Deskriptif Variabel Share Leadership
No

6
12
18
24
30
36

RESPONDEN
GURU & KARYAWAN

Pernyataan

Kepala sekolah melibatkan guru dan karyawan dalam
menyusun visi dan misi sekolah.
Kepala sekolah sering mendelegasikan hal-hal penting
kepada wakil-wakilnya apabila ada tugas keluar.
Kepala sekolah melakukan pelimpahan tugas kepada
beberapa orang guru di bidang kurikulum, kesiswaan,
sarpras, humas, dan keuangan.
Kepala sekolah bukan mencari status ataupun
mengutamakan tunjangan pemimpin.
Kepala sekolah tidak mengharapkan penghormatan
dalam memimpin.
Kepala sekolah rendah hati (tidak mengunggulunggulkan dirinya sendiri).
Rata-rata

Min

Max

Mean

SD

2

5

4.53

0.569

1

4

3.11

1.155

3

5

4.41

0.519

3

5

4.42

0.520

1

5

4.00

0.655

2

4

3.40

0.710

2.00

4.67

3.98

0.688

49

Melalui tabel diatas terlihat bahwa kepala sekolah
telah melibatkan guru dan karyawan dalam penyusunan
visi dan misi sekolah. Namun responden merasa bahwa
kepala sekolah belum cukup rendah hati dan masih
mengunggulkan diri sendiri.
Demikian hasil statistik deskriptif dari masingmasing karakteristik. Selanjutnya statistik deskriptif secara
keseluruhan dari Kepemimpinan yang melayani (Servant
Leadership)

ditunjukkan

dengan

tabel

rata-rata

hasil

statistik deskriptif dibawah ini.

Tabel 4.10
Rata-rata Statistik Deskriptif Enam Karaktersitik
RESPONDEN
No.

Indikator empirik

KEPALA SEKOLAH

GURU & KARYAWAN

Min

Max

Mean

Sd

Min

Max

Mean

Sd

1

VALUE PEOPLE

4.33

5.00

4.78

0.385

2.50

5.00

4.01

0.630

2

DEVELOP PEOPLE

4.33

5.00

4.78

0.385

3.50

5.00

4.57

0.505

3

BUILD COMMUNITY

4.67

4.50

4.89

0.192

2.67

4.50

4.06

0.590

4

DISPLAY AUTHENTICITY

4.67

4.50

4.89

0.192

1.83

4.33

3.40

0.730

5

PROVIDE LEADERSHIP

4.33

5.00

4.78

0.385

2.83

5.00

4.53

0.593

6

SHARE LEADERSHIP

3.83

4.83

4.45

0.552

2.00

4.67

3.98

0.688

4.36

4.81

4.76

0.349

2.56

4.75

4.09

0.623

Rata-rata

Data

statistik

deskriptif

pada

tabel

4.10

menunjukkan bahwa penilaian dari guru dan karyawan
sedikit berbeda dengan penilaian dari kepala sekolah.
Dimana

menurut

guru

dan

karyawan

derajat

50

pelaksanaannya termasuk dalam kategori tinggi sedangkan
menurut kepala sekolah termasuk dalam kategori sangat
tinggi. Selanjutnya menurut guru dan karyawan ada dua
karakteristik yang paling menonjol dari yang lainnya yakni
develop people dan provide leadership. Selain itu terdapat

beberapa hal yang dirasa oleh guru dan karyawan belum
cukup

baik

yaitu

mengenai kesediaan

mendengarkan

secara empati pada karakteristik value people, membangun
hubungan personal pada karakteristik build community,
sikap terbuka menerima kritik pada karakteristik display
authenticity, serta sikap rendah hati pada karakteristik
share leadership.

Sedangkan nilai standar deviasi secara keseluruhan
sebesar

0.623

menunjukkan

bahwa

variasi

jawaban

responden relatif kecil atau tidak bervariasi. Hal ini berarti
jawaban responden menyebar ke dalam enam kategori
dengan kecenderungan yang sama.
Selain rata-rata hasil statistik deskriptif secara
keseluruhan diatas akan disajikan juga statistik deskriptif
kepemimpinan yang melayani dari masing-masing sekolah
yang ditunjukkan dengan tabel dibawah ini.

Tabel 4.11
Statistik Deskriptif Value People tiap sekolah
SEKOLAH A

SEKOLAH B

SEKOLAH C

Pernyataan

Kepala sekolah mempercayai guru
dan karyawan dalam melaksanakan
tugas.
Kepala sekolah banyak
mendengarkan guru dan karyawan
secara empati.
Kepala sekolah mengerti akan
kebutuhan guru dan karyawan.
Kepala sekolah melayani kebutuhan
guru dan karyawan terlebih dahulu
dibandingkan kebutuhan pribadinya.
Kepala sekolah memiliki pemahaman
bahwa setiap guru dan karyawan
memiliki potensinya masing-masing.
Kepala sekolah akan memberikan
penghargaan yang layak kepada guru
dan karyawan yang berprestasi.

Min

Max

Mean

SD

Min

Max

Mean

SD

Min

Max

Mean

SD

3

4

3.75

0.438

2

5

3.55

0.945

2

4

3.41

0.712

2

5

3.44

0.965

2

5

3.5

1

2

4

3.06

0.899

4

5

4.52

0.505

2

5

4.25

0.786

3

5

4.65

0.606

3

4

3.81

0.394

2

4

3.5

0.607

3

5

4.06

0.429

4

5

4.52

0.505

4

5

4.65

0.489

4

5

4.82

0.393

4

5

4.35

0.483

3

5

3.95

0.686

3

5

3.88

0.6

51

Tabel 4.12
Statistik Deskriptif Develop People tiap sekolah
SEKOLAH A

SEKOLAH B

SEKOLAH C

Pernyataan

Kepala sekolah memberikan
kesempatan kepada guru dan karyawan
untuk mengembangkan potensinya.
Kepala sekolah mengembangkan guru
dan karyawan dengan melayaninya
sebagai mentor.
Kepala sekolah menciptakan lingkungan
yang mendorong guru dan karyawan
untuk terus belajar.
Kepala sekolah memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada
guru dan karyawan untuk memberikan
ide-ide baru demi kemajuan sekolah.
Kepala sekolah menjadi teladan
terhadap perilaku yang diinginkan.
Kepala sekolah mendorong guru untuk
tidak cepat puas dengan pekerjaannya.

Min

Max

Mean

SD

Min

Max

Mean

SD

Min

Max

Mean

SD

4

5

4.58

0.498

4

5

4.8

0.41

4

5

4.71

0.47

3

5

4.42

0.539

4

5

4.7

0.47

4

5

4.35

0.493

4

5

4.5

0.505

4

5

4.75

0.444

3

5

4.41

0.618

4

5

4.6

0.494

4

5

4.8

0.41

4

5

4.53

0.514

4

5

4.52

0.505

4

5

4.85

0.366

4

5

4.53

0.514

4

5

4.54

0.504

4

5

4.8

0.41

3

5

4.12

0.485

52

Tabel 4.13
Statistik Deskriptif Build Communit y tiap sekolah
SEKOLAH A

SEKOLAH B

SEKOLAH C

Pernyataan

Kepala sekolah membangun hubungan
personal yang kuat dengan guru dan
karyawan.
Kepala sekolah berusaha memperbaiki
keadaan apabila terjadi relasi yang tidak
harmonis diantara para guru dan
karyawan.
Kepala sekolah berkolaborasi dengan
guru dan karyawan dalam
menyelesaikan pekerjaan.
Kepala sekolah mampu bekerjasama
dengan semua guru dan karyawan
bahkan dengan mereka yang kurang
mendukungnya sekalipun.
Kepala sekolah menghargai perbedaanperbedaan yang ada.
Kepala sekolah memfasilitasi bentuk
kerjasama yang dibangun diantara guru
dan karyawan dalam menyelesaikan
tugasnya, misalnya MGMP.

Min

Max

Mean

SD

Min

Max

Mean

SD

Min

Max

Mean

SD

2

4

3.33

0.834

2

4

3.55

0.759

2

4

3.29

0.849

2

4

3.71

0.617

2

4

3.7

0.657

3

4

3.88

0.332

2

4

3.67

0.559

2

4

3.55

0.686

1

4

3.65

0.786

3

5

4.42

0.539

4

5

4.8

0.41

3

5

4.24

0.562

4

5

4.52

0.505

4

5

4.85

0.366

4

5

4.65

0.493

4

5

4.44

0.501

4

5

4.8

0.41

4

5

4.47

0.514

53

Tabel 4.14
Statistik Deskriptif Display Authent icity tiap sekolah

SEKOLAH A

SEKOLAH B

SEKOLAH C

Pernyataan
Min

Max

Mean

SD

Min

Max

Mean

SD

Min

Max

Mean

SD

Kepala sekolah terbuka menerima kritik.

1

4

3.23

0.881

3

4

3.4

0.503

3

4

3.59

0.507

Kepala sekolah bersedia mengakui
apabila memiliki kesalahan.

2

4

3.46

0.713

3

4

3.45

0.51

3

4

3.35

0.493

Kepala sekolah memiliki keinginan yang
kuat untuk belajar dari orang lain.

2

5

3.31

0.803

3

4

3.7

0.47

2

4

3.35

0.702

Kepala sekolah mempertahankan
integritas.

2

4

3.46

0.617

2

4

3.5

0.607

2

4

3.24

0.752

Kepala sekolah bersedia mengevaluasi
diri sebelum menyalahkan orang lain.

2

4

3.48

0.714

2

4

3.5

0.688

3

4

3.35

0.493

Kepala sekolah menentang apabila ada
tindakan gegabah menyalahkan orang
lain.

2

5

3.6

0.707

2

4

3.3

0.657

2

4

3.24

0.562

54

Tabel 4.15
Statistik Deskriptif Provide Leadership tiap sekolah

SEKOLAH A

SEKOLAH B

SEKOLAH C

Pernyataan

Kepala sekolah memberikan perspektif
masa depan sekolah yang jelas kepada
guru dan karyawan.
Kepala sekolah mendorong guru dan
karyawan untuk bekerja tanpa
keterpaksaan.
Kepala sekolah mampu mengubah hal
negatif menjadi positif (ancaman menjadi
peluang).

Max

Mean

SD

Min

Max

Mean

SD

Min

Max

Mean

SD

1

5

4.5

0.715

2

5

4.35

1.089

3

5

4.47

0.624

4

5

4.6

0.494

2

5

4.5

0.946

4

5

4.59

0.507

4

5

4.4

0.494

4

5

4.75

0.444

3

5

4.12

0.6

4

5

4.56

0.501

4

5

4.8

0.41

4

5

4.53

0.514

3

5

4.54

0.582

4

5

4.75

0.444

3

5

4.12

0.697

4

5

4.54

0.504

4

5

4.85

0.366

4

5

4.41

0.507

55

Kepala sekolah memiliki visi kedepan
yang jelas.
Kepala sekolah memiliki keberanian
mengambil resiko demi kemajuan
sekolah.
Kepala sekolah berkompeten (memiliki
pengetahuan dan keterampilan) untuk
menyelesaikan segala sesuatu.

Min

Tabel 4.16
Statistik Deskriptif Share Leadership tiap sekolah

SEKOLAH A

SEKOLAH B

SEKOLAH C

Pernyataan
Min

Max

Mean

SD

Min

Max

Mean

SD

Min

Max

Mean

SD

2

5

4.5

0.619

4

5

4.75

0.444

4

5

4.35

0.493

1

4

3.67

0.63

1

3

1.4

0.681

2

4

3.53

0.717

3

5

4.35

0.526

4

5

4.65

0.489

4

5

4.29

0.47

ataupun mengutamakan tunjangan
pemimpin.

3

5

4.4

0.536

4

5

4.55

0.51

4

5

4.35

0.493

Kepala sekolah tidak mengharapkan
penghormatan dalam memimpin.

1

5

3.88

0.64

3

5

4.25

0.55

2

5

4.06

0.748

Kepala sekolah rendah hati (tidak
mengunggul-unggulkan dirinya sendiri).

2

4

3.29

0.771

2

4

3.55

0.605

2

4

3.53

0.514

Kepala sekolah melibatkan guru dan
karyawan dalam menyusun visi dan misi
sekolah.
Kepala sekolah sering mendelegasikan
hal-hal penting kepada wakil-wakilnya
apabila ada tugas keluar.
Kepala sekolah melakukan pelimpahan
tugas kepada beberapa orang guru di
bidang kurikulum, kesiswaan, sarpras,
humas,
dan keuangan.
Kepala sekolah
bukan mencari status

56

57

Data

statistik

deskriptif

pada

tabel

4.11

menunjukkan bahwa responden sekolah A dan B menilai
bahwa kepala sekolah telah dengan baik melaksanakan
karakteristik value people secara keseluruhan. Namun
demikian menurut responden sekolah C sikap kepala
sekolah dalam hal mendengarkan guru dan karyawan
secara empati dinilai responden masih belum maksimal.
Selanjutnya dalam tabel 4.13 menunjukkan bahwa
kepala sekolah dari sekolah B dinilai telah dengan baik
melaksanakan

karakteristik

build

community

secara

keseluruhan. Tetapi sekolah A dan C nampaknya ada satu
hal yang bagi responden belum cukup baik dilakukan oleh
kepala

sekolah

yaitu

didalam

membangun

hubungan

personal dengan guru dan karyawan.
Di sekolah A kepala sekolah dinilai oleh responden
termasuk dalam kategori sedang didalam mengekspresikan
dirinya untuk terbuka menerima kritikan dan dalam hal
belajar dari orang lain. Di sekolah B responden menilai
bahwa kepala sekolah belum maksimal dalam menerima
kritikan dari orang lain dan dalam menentang tindakan
gegabah. Sedangkan di sekolah C secara keseluruhan
kepala sekolah dinilai melaksanakan karakteristik display
authenticity dengan kategori sedang. Hal tersebut diatas

ditunjukkan dalam tabel 4.14.
Selanjutnya melalui tabel 4.16 diatas terlihat bahwa
responden sekolah B menilai sangat rendah kepada kepala
sekolahnya dalam pendelegasian tugas kepada bawahan,

58

sedangkan sekolah A menilai bahwa kepala sekolah belum
cukup rendah hati dan masih mengunggulkan diri sendiri.
Dua karakteristik yang dinilai responden sangat baik
adalah

karakteristik

develop people

yang

ditunjukkan

melalui tabel 4.12 dan karakteristik provide leadership yang
diperlihatkan dalam tabel 4.15.

4.4.

Pembahasan Hasil Penelitian
Kepemimpinan yang melayani mendorong adanya

penghargaan dan pengembangan individu, pengembangan
komunitas,

praktek-praktek

autensitas

(authencity),

kepemimpinan yang lebih mengutamakan pengikutnya,
serta

pendistribusian

kebaikan

semua

kekuasaan

orang,

dan

keseluruhan

status

untuk

organisasi,

serta

pihak-pihak lain yang dilayani oleh organisasi (Jim laub
dalam

Lantu,

2007).

Dalam

rangka

menerapkan

hal

tersebut, kepala sekolah menengah tingkat atas hendaknya
memiliki beberapa karakteristik yaitu value people, develop
people,

build

community,

display

authenticity,

provide

leadership, dan share leadership.

Secara keseluruhan kepala sekolah dipandang telah
melaksanakan

kepemimpinan

yang

melayani

dengan

derajat pelaksanaannya tinggi. Namun demikian masih ada
beberapa hal yang dipandang belum maksimal oleh para
responden. Hasil diatas sejalan dengan hasil penelitian
Aurora (2009) yang menunjukkan bahwa kepemimpinan di

59

IPB juga belum dapat melaksanakan semua karakteristik
servant

leadership

dengan

maksimal.

Mereka

hanya

melaksanakan lima dari sepuluh karakteristik yang diteliti.
Selanjutnya dalam penelitian Barry Foster (2000)
menemukan

bahwa

salah

satu

faktor

penghambat

keberhasilan kepemimpinan yang melayani adalah proses
komunikasi dan kolaborasi yang tidak efektif, nampaknya
proses komunikasi dan kolaborasi antara kepala sekolah
dengan guru dan karyawan juga masih kurang efektif. Hal
ini terlihat dari penilaian responden terhadap kepala
sekolah

yang

dinilai

kurang

maksimal

dalam

hal

mendengarkan

secara

empati

dan

dalam

hal

juga

membangun hubungan personal. Hasil wawancara dengan
kepala sekolah menyatakan bahwa mereka sesungguhnya
merasakan kekurangan waktu untuk melakukannya secara
maksimal. Untuk membangun hubungan personal yang
kuat dan mendengarkan secara empati terhadap setiap
guru

dan

karyawan

terlebih

personal

yang

sedang

menghadapi masalah. Mengapa menjadi sulit karena begitu
banyaknya tugas dan tanggung jawab seorang kepala
sekolah yang sangat menyita waktu terlebih di sekolah
swasta dimana seorang kepala sekolah harus mampu
berpikir lebih keras untuk dapat terus mempertahankan
eksistensi sekolah.
Selain dua

hal diatas masih ada

karakteristik

kepemimpinan yang melayani yang dinilai oleh responden

60

belum maksimal dilakukan oleh kepala sekolah yakni
karakteristik display authenticity. Authenticity berkaitan
erat dengan ungkapan “true self”, bagaimana seorang
pemimpin yang melayani mengekspersikan diri dengan cara
yang konsisten dalam hal pikiran dan perasaaan (Harter,
2002). Menurut Laub (1999) Display Authenticity dapat
ditunjukkan melalui sikap bertanggung jawab dan terbuka
kepada orang lain termasuk terbuka menerima kritikan,
bersedia mengakui apabila memiliki kesalahan, memiliki
keinginan

yang

kuat untuk

belajar

dari orang

lain,

mempertahankan integritas dan sifat dapat dipercaya.
Kepala

sekolah

menunjukkan

berada

display

pada

kategori

authenticity

sedang

karena

dari

dalam
enam

variabel secara keseluruhan memiliki mean yang berada
pada kategori sedang. Sikap terbuka dalam menerima kritik
belum terlaksana dengan baik karena memang menurut
peneliti pada umumnya manusia itu sangat sulit menerima
kritikan.

Meski

bernama

Djajendra

mendengarkan

demikian

kritik

menurut

pemimpin
terhadap

seorang

motivator

yang baik pasti ikhlas
dirinya

oleh

siapapun

termasuk oleh anak buahnya. Pemimpin harus mengakui
manfaat dari kritik,

lalu

berpikir

positif dan

berani

mengevaluasi diri untuk mengembangkan reputasi baik
dalam menangani semua kritikan dan rasa tidak puas agar
dapat meraih simpati dari para pengritik.
Pemimpin

yang

mengakui bahwa mereka

melayani
dapat

seharusnya

bekerja

dengan

berani
baik

61

karena
para

ada

campur tangan

anggota

dan

bukan

dari

orang

bekerja

lain,

sendiri

yaitu
untuk

mendapatkan hasil yang terbaik. Pendapat ini sesuai
dengan ungkapam Patterson (2003) yakni bahwa seseorang
dapat dikatakan sebagai pemimpin yang melayani jika dan
hanya jika ia memiliki sifat rendah hati. Bahkan jika upaya
yang dilakukan mendatangkan keberhasilan maka seorang
kepala sekolah akan menyatakan kepada semua orang yang
ditemuinya bahwa keberhasilan itu adalah hasil kerja keras
guru dan karyawan atau karena faktor eksternal saja.
Berkaitan dengan uraian diatas nampaknya responden
masih merasa bahwa kepala sekolah belum cukup baik
dalam hal bersikap rendah hati bahkan masih memiliki
sikap mengunggulkan diri sendiri. Sikap rendah hati dan
tidak

mengunggulkan

diri

sendiri

seringkali

susah

dilaksanakan oleh seorang kepala sekolah dikarenakan
semua kegiatan di sekolah tersentral pada kepemimpinan
kepala sekolah, segala hasil kegiatan berada dibawah
tanggung

jawab

kepala

sekolah

baik

yang

berupa

keberhasilan maupun kegagalan sekolah berada dibawah
tanggung jawab kepala sekolah sehingga seringkali seorang
kepala sekolah merasa bahwa dialah yang paling berjasa
dalam setiap kegiatan yang ada di sekolah.
Uraian-uraian diatas menunjukkan bahwa masih ada
beberapa

karakteristik

yang

belum

diterapkan

secara

maksimal, padahal dalam penelitian yang dilakukan oleh
Handoyo (2010) dan Maria M. Marianti (2012) dinyatakan

62

bahwa semua dimensi dalam kepemimpinan yang melayani
penting

untuk

diterapkan

supaya

terjadi

perubahan

organisasi menuju keberhasilan yang berkesinambungan.
Selain

beberapa

karakteristik

yang

kurang

maksimal

dilakukan oleh kepala sekolah diatas ada juga beberapa
karakteristik yang sangat menonjol dalam diri kepala
sekolah diantaranya adalah karakteristik develop people
dan provide leadership. Hal ini menunjukkan bahwa kepala
sekolah memiliki visi kedepan yang jelas dan memiliki
keberanian mengambil resiko demi kemajuan sekolah.
Misalnya seperti yang dilakukan kepala SMA Kristen 1
Salatiga di tahun 2006 dengan motto nya “Education For
Liberty,

Development,

and

Dignity

(Pendidikan

untuk

Kemandirian, Tumbuh Kembang dan Martabat)” dan kepala
SMA Muhammadiyah yang menambahkan kata “Plus” pada
nama sekolah di tahun 2011. Kepala sekolah mampu
memberikan perspektif masa depan kepada para guru dan
karyawan, memprakarsai dan mengambil inisiatif, dan
mengklarifikasikan
sekolah

juga

tujuan-tujuan

memberikan

yang

kesempatan

sesuai.

Kepala

seluas-luasnya

kepada guru dan karyawan untuk memberikan ide-ide baru
demi kemajuan sekolah.

63