PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK TEKANAN KELAS VIII SMP NEGERI 1 DOLOK BATU NANGGART.P 2011/2012.

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini semaksimal mungkin dan sesuai waktu yang telah direncanakan.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok
Tekanan Kelas VIII SMP Negeri 1 Dolok Batu Nanggar T.P 2011/2012”,
disusun untuk meperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan dan penulisan karya tulis ini banyak dukungan serta
arahan yang penulis terima. Oleh karena itu, penulis mengucapkan rasa terima
kasih kepada :
1.

Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M. Si, Rektor Universitas Negeri Medan

2.

Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., P.hD, Dekan Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan


3.

Bapak Drs. Maulim Silitonga, M.S, Pembantu Dekan I Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

4.

Ibu Dra. Derlina M. Si, Ketua Jurusan Fisika Universitas Negeri Medan.

5.

Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si, Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika Universitas Negeri Medan

6.

Bapak Drs. Togi Tampubolon, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah meluangkan waktu dalam memberikan arahan dan bimbingan
sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.


7.

Bapak Drs. Abd. Hakim S, M.Si, Dosen Penguji Skripsi 1

8.

Ibu Dra. Ratna Tanjung, M.Pd, Dosen Penguji Skripsi II

9.

Bapak Prof. Dr. Mara Bangun Harahap, M.S, Dosen Penguji Skripsi III

10.

Bapak Drs. Japinten Banjarnahor, M.Pd, Dosen Pembimbing Akademik

11.

Seluruh Bapak dan Ibu dosen serta pegawai Jurusan Fisika FMIPA

Universitas Negeri Medan.

12.

Ibu Arimbi, S.Pd, M.Pd, Kepala SMP Negeri 1 Dolok Batu Nanggar yang
telah memberikan izin penelitian

13.

Ibu Heppy Sipayung, S.Pd, Guru Fisika SMP Negeri 1 Dolok Batu
Nanggar

14.

Ayahanda Sugiono, Ibunda Ratnawati, S.Pd, Kakak Silvi Herawaty, S.E,
S.Pd, Abang Briptu. Agus Priadi, S.H yang telah mendampingi dan
mendukung penulis hingga meraih gelar sarjana pendidikan.

15.


Seluruh teman-teman seperjuangan Pendidikan Fisika Ekstensi 2008
khususnya gank gong (Tuti, Fitri, Harin, Rani, Ridho dan Imam) sahabatsahabat yang selalu berbagi suka dan duka selama ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari pada
kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang
membangun dari pembaca untuk perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis
berharap semoga skripsi ini bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan
memberikan inspirasi bagi pembaca baik hanya sebagai bahan bacaan ataupun
yang ingin melakukan penelitian lanjutan.

Medan,

Agustus 2012

Penulis,

Muhammad Dwi Syahputra
408321040


PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK
KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI POKOK TEKANAN KELAS VIII
SMP NEGERI 1 DOLOK BATU NANGGAR
T.P 2011/2012
Muhammad Dwi Syahputra (408321040)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar siswa pada materi
pokok tekanan kelas VIII SMP Negeri 1 Dolok Batu Nanggar T.P 2011/2012.
Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan menggunakan two
group pretest postest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas VIII SMP Negeri 1 Dolok Batu Nanggar yang terdiri dari 9 kelas. Sampel
penelitian diambil 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random
sampling, yaitu Kelas VIII-A sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-E sebagai
kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 buah, yaitu
tes hasil belajar dan lembar observasi aktivitas. Tes hasil belajar dalam bentuk
pilihan berganda sebanyak 15 soal yang telah dinyatakan valid dan reliabel dan
instrumen yang kedua adalah lembar observasi aktifitas belajar siswa pada
pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kancing

gemerincing. Pengujian hipotesis menggunakan uji regresi linear sederhana.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen
44,27, dan nilai rata-rata kelas pretes kelas kontrol 44,62. Pada pengujian
normalitas diperoleh pada kelas eksperimen dengan sig = 0,098, untuk kelas
kontrol dengan Sig = 0,086, , sehingga diperoleh sig > 0,05 maka data kedua kelas
berdistribusi normal. Pada uji homogenitas diperoleh sig = 0,123 dan α = 0,05,
sehingga diperoleh sig > α maka kedua sampel memiliki varians data yang
homogen. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dan kelas kontrol
dengan model pembelajaran konvensional. Setelah pembelajaran diperoleh nilai
rata-rata postes kelas eksperimen 73,50 dan nilai rata-rata postes kelas kontrol
58,63 dengan. Taraf keseluruhan aktivitas belajar siswa adalah 71% termasuk
kategori cukup baik. Hasil uji regresi linear sederhana diperoleh Y = 54,859 +
0,421X . Koefisien determinasi (R2) = 0,168 yang artinya pengaruh model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar siswa
adalah 16,8 %. Nilai uji t = 2,729 dengan nilai signifikan sebesar 0,010 lebih kecil
dari nilai alpha 0,05, maka Ha diterima, dengan demikian ada pengaruh model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemrincing terhadap hasil belajar siswa
pada materi pokok tekanan kelas VIII SMP Negeri 1 Dolok Batu Nanggar T.P
2011/2012.


DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i
ii
iii
iv
vi
vii
ix
x


BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian

1
1
6
6
6
7
7

BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Belajar

2.1.2. Pengertian Hasil Belajar
2.1.3. Aktivitas – aktivitas Belajar
2.1.4. Pengertian Model Pembelajaran
2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.6. Pembelajaran Konvensional
2.1.7. Materi Pelajaran Tekanan
2.2. Kerangka Konseptual
2.3. Hipotesis

8
8
8
13
14
16
17
33
35
45
46


BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel
3.3. Variabel Penelitian
3.4. Instrumen Penelitian
3.4.1. Tes Hasil Belajar
3.4.2. Observasi
3.5. Jenis danDesainPenelitian
3.6. Prosedur Penelitian
3.7. Teknik Analisis Data
3.7.1. Menhitung Skor Mentah
3.7.2. Menentukan Mean dan Simpangan Baku
3.7.3. Melakukan Uji Normalitas
3.7.4. Uji Homogenitas

47
47
47
47

48
48
48
52
54
54
55
55
55
56

3.7.5. Uji Hipotesis

56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian
4.1.2 Data Hasil Penelitian
4.1.3 Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen
4.1.4 Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol
4.1.5 Analisis Data Penelitian
4.1.5.1 Uji Normalitas Data
4.1.5.2 Pengujian Homogenitas Data
4.1.5.3 Uji Linearitas
4.1.5.4 Uji t
4.1.5.5 Uji R (R Square)
4.1.6 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
4.2. Pembahasan

59
59
59
60
61
63
66
66
66
67
67
68
69
72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran-saran

83
83

DAFTAR PUSTAKA

85

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Perbedaan kelompok belajar kooperatif dengan kelompok belajar
konvensional
21
Tabel 2.2. Perbandingan Empat Pendekatan dalam Pembelajaran Kooperatif 29
Tabel 2.3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
31
Tabel 3.1. Pedoman Observasi Aktivitas Siswa
48
Tabel 3.2. Kriteria dan Persentase Nilai
49
Tabel 3.3. Spesifikasi Tes Hasil Belajar Fisika Materi Pokok Tekanan
50
Tabel 3.3. Two Group Pretes – Postest Design
53
Tabel 4.1. Hasil Pretes dan Postes Untuk Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
60
Tabel 4.2. Hasil Pretes Siswa Kelas Ekperimen
61
Tabel 4.3. Hasil Postes Siswa Kelas Eksperimen
62
Tabel 4.4. Hasil Prestes Siswa Kelas Kontrol
64
Tabel 4.5. Hasil Postes Siswa Kelas Kontrol
65
Tabel 4.6. Ringkasan Uji Normalitas
66
Tabel 4.7. Ringkasan Uji Homogenitas
67
Tabel 4.8. Hasil Perhitungan R Square
68
Tabel 4.9. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Perindividu 69
Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Perkelompok 70
Tabel 4.11 Nilai Pretes, Nilai Postes dan Nilai Aktivitas Kelompok I
72
Tabel 4.12 Nilai Pretes, Nilai Postes dan Nilai Aktivitas Kelompok II
73
Tabel 4.13 Nilai Pretes, Nilai Postes dan Nilai Aktivitas Kelompok III
73
Tabel 4.14 Nilai Pretes, Nilai Postes dan Nilai Aktivitas Kelompok IV
74
Tabel 4.15 Nilai Pretes, Nilai Postes dan Nilai Aktivitas Kelompok V
74
Tabel 4.16 Nilai Pretes, Nilai Postes dan Nilai Aktivitas Kelompok VI
75
Tabel 4.17 Nilai Pretes, Nilai Postes dan Nilai Aktivitas Kelompok VII
75
Tabel 4.18 Nilai Pretes, Nilai Postes dan Nilai Aktivitas Kelompok VIII
76
Tabel 4.19 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
77

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Bejana berisi air
Gambar 2.2. Pada permukaan zat cair bekerja tekanan atmosfer
Gambar 2.3. Bejana berhubungan
Gambar 2.4. Pengangkat hidrolik
Gambar 2.5. PercobaanTorricelli
Gambar 2.6. Barometer Logam
Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian
Gambar 4.1. Diagram Batang Nilai Pretes Siswa Kelas Eksperimen
Gambar 4.2. Diagram Batang Nilai Postes Siswa Kelas Eksperimen
Gambar 4.3. Diagram Batang Nilai Pretes Siswa Kelas Kontrol
Gambar 4.4. Diagram Batang Nilai Postes Siswa Kelas Kontrol
Gambar 4.5. Grafik Peningkatan Nilai Pretes, Aktivitas dan Nilai Pretes

36
37
38
39
44
45
53
62
63
64
65
77

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP I) Kelas Eksperimen
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP II) Kelas Eksperimen
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP III) Kelas Eksperimen
Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP I) Kelas Kontrol
Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP II) Kelas Kontrol
Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP III) Kelas Kontrol
Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa 1
Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa 2
Lampiran 9. Lembar Kerja Siswa 3
Lampiran 10. Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar Siswa
Lampiran 11. Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Lampiran 12. Lembar Aktivitas Belajar Siswa
Lampiran 13. Perhitungan Validaitas Instrumen Tes
Lampiran 14. Perhitungan Reabilitas Instrumen Tes
Lampiran 15. Perhitungan Tingkat Kesukaran Instrumen Tes
Lampiran 16. Perhitungan Daya Pembeda Instrumen Tes
Lampiran 17. Nama-nama Siswa
Lampiran 18. Data Hasil Belajar Siswa
Lampiran 19. Tabulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Eksperimen
Lampiran 20. Tabulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Eksperimen
Lampiran 21. Tabulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Kontrol
Lampiran 22. Tabulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Kontrol
Lampiran 23. Perhitungan Statistik Dasar
Lampiran 24. Prosedur Perhitungan Uji Normalitas Data
Lampiran 25. Prosedur Perhitungan Uji Homogenitas Data
Lampiran 26. Prosedur Pengujian Hipotesis
Lampiran 27. Lembar Distribusi Data Observasi Aktivitas Proses Hasil
Belajar Siswa I
Lampiran 28. Lembar Distribusi Data Observasi Aktivitas Proses Hasil
Belajar Siswa I
Lampiran 29. Lembar Distribusi Data Observasi Aktivitas Proses Hasil
Belajar Siswa I
Lampiran 30. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F
Lampiran 31. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t
Lampiran 32. Dokumentasi Peneltian

87
97
107
118
126
134
145
149
153
155
173
174
175
177
179
181
183
185
173
187
191
193
195
202
205
208
216
218
220
222
224
225

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi pada saat ini

menuntut tersedianya sumber daya manusia berkualitas untuk menghadapi
persaingan global. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting

dalam

menentukan masa depan suatu bangsa. Berkat pendidikan dapat dihasilkan sumber
daya manusia yang berkualitas tinggi. Hal ini sejalan dengan misi pendidikan
nasional yang ditetapkan Depdiknas tahun 2005-2009 yaitu mewujudkan
pendidikan yang mampu membangun insan Indonesia yang cerdas komprehensif
dan kompetitif. Makna insan cerdas komprehensif meliputi cerdas spiritual, cerdas
emosional dan sosial, cerdas intelektual dan cerdas jasmani (Depdiknas, 2007).
Peningkatan kualitas sumber daya manusia sudah merupakan suatu
keharusan bagi bangsa Indonesia, apalagi pada era globalisasi yang menuntut
kesiapan setiap bangsa untuk saling bersaing bebas. Pada era globalisasi hanya
bangsa-bangsa yang berkualitas tinggi yang mampu untuk bersaing atau
berkompetisi di pasar bebas. Bidang pendidikan memegang peranan yang sangat
strategis kerena merupakan salah satu wahana untuk mencapai kualitas sumber
daya manusia. Oleh karena itu sudah semestinya apabila pembangunan sektor
pendidikan menjadi prioritas utama yang harus dilakukan oleh pemerintah
Peranan yang harus dimainkan oleh dunia pendidikan saat ini adalah
mempersiapkan

anak

didik

yang berpartisipasi

aktif dalam kehidupan

bermasyarakat dan dapat bertahan dalam persaingan global. Suasana kelas perlu
direncanakan dan dibangun sedemikian rupa sehingga siswa mendapatkan
kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain. Oleh karena itu guru perlu
menciptakan suasana belajar yang dapat menumbuhkan sikap kerja sama antar
siswa yang satu dengan yang lainnya. Selain itu alur proses belajar tidak harus
berasal dari guru menuju siswa. Sesama siswa juga bisa saling mengajar dan
betukar pikiran, sehingga guru bertindak sebagai motivator, fasilisator dan
kontrol. (Laras Siti Syarah, 2010).

2

Fisika sebagai bagian dari sains diajarkan untuk tujuan yang lebih khusus
yaitu membekali peserta didik dengan pengetahuan, pemahaman dan sejumlah
kemampuan yang disyaratkan untuk memasuki jenjang yang lebih tinggi serta
mengembangkan ilmu dan teknologi. Oleh karena itu, pembelajaran hendaknya
menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui
penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Hasil
pembelajaran diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk
mempelajari diri sendiri dan lingkungan serta prospek pengembangan lebih lanjut
dalam menerapkannya pada kehidupan sehari-hari.
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMPN 1 Dolok Batu
Nanggar dengan melakukan wawancara kepada guru bidang studi IPA, diperoleh
data hasil belajar fisika untuk semester ganjil pada tahun 2011/2012 yaitu nilai
rata-rata 6,5 sedangkan kriteria ketuntasan minimal yang akan dicapai adalah 7,0 .
Sehingga dapat dikatakan nilai rata-rata siswa tidak mencapai kriteria ketuntasan
minimal yang diharapkan.
Kenyataan di lapangan, menurut Supriyono (2003:2), “siswa memandang
pelajaran fisika sebagai pelajaran yang tidak menarik, tidak menyenangkan dan
bahkan dibenci”. Hal ini sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan di SMPN 1
Dolok Batu Nanggar dengan memberikan angket kepada 37 siswa, sebanyak 6
orang mengatakan fisika itu mudah dan menyenangkan, 15 orang mengatakan
fisika itu sulit dan kurang menarik dan 16 orang mengatakan fisika itu biasa saja.
Alasan siswa mengatakan bahwa fisika itu sulit dan kurang menarik karena
menurut siswa fisika itu tidak terlepas dari rumus-rumus yang harus dihafal.
Proses pembelajaran konvensional yang terjadi di SMPN 1 Dolok Batu
Nanggar yang disampaikan guru berupa metode ceramah, tanya jawab,mencatat
dan mengerjakan soal. Dimana pada proses pembelajaran konvensional tujuannya
adalah siswa mengetahui sesuatu bukan mampu untuk melakukan sesuatu, dan
pada saat proses pembelajaran siswa lebih banyak mendengarkan.
Sehubungan dengan masalah di atas, maka salah satu alternatif yang
dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif. Berkaca pada jati diri bangsa yang memiliki jiwa

3

gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat, maka penerapan kooperatif
dalam pembelajaran dapat dipandang sebagai salah satu strategi membelajarkan
siswa secara utuh. Selain itu, ada beberapa alasan penting mengapa sistem
pembelajaran kooperatif perlu dipakai lebih sering di sekolah-sekolah karena
pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan cara belajar siswa menuju belajar
yang lebih baik, sikap tolong menolong dalam beberapa perilaku sosial. Tujuan
utama dalam penerapan model belajar mengajar kooperatif adalah agar peserta
didik dapat belajar secara kelompok bersama teman-temannya dengan cara saling
menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk
mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka secara
berkelompok (Isjoni, 2009).
Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang saat
ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat
pada siswa (student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan yang
ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerja sama dengan
orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang lain. Pada pembelajaran
kooperatif, siswa bukan hanya belajar dan menerima apa yang disajikan oleh guru
dalam proses belajar mengajar, melainkan bisa juga belajar dari siswa yang lain,
dan sekaligus mempunyai kesempatan untuk membelajarkan siswa yang lain.
Pada saat ini siswa belajar dalam kelompok akan berkembang suasana belajar
yang terbuka dalam dimensi kesejawatan, karena pada saat itu akan terjadi
hubungan pribadi yang saling membutuhkan. Pada saat itu juga siswa yang belajar
kelompok kecil akan tumbuh dan berkembang pola belajar tutor sebaya (peer
group) dan belajar secara bekerja sama (cooperative)
Model pembelajaran kooperatif terdiri dari berbagai macam teknik, salah
satunya adalah kancing gemerincing. Latar belakang digunakannya teknik ini
adalah masih sedikitnya penelitian yang menggunakan teknik kancing
gemerincing sebagai model pembelajaran khususnya pada pembelajaran fisika.
Selain itu adanya keluhan klasik yang sering dihadapi guru dalam menerapkan
pembelajaran kooperatif adalah, adanya anak yang terlalu dominan dan banyak
bicara mengemukakan pendapatnya. Sebaliknya, sering ada anak yang pasif dan

4

pasrah saja pada temannya yang lebih dominan. Dalam situasi seperti ini,
pemerataan tanggung jawab dalam kelompok tidak bisa tercapai karena anak
yang pasif akan terlalu menggantungkan diri pada rekannya yang dominan.
Teknik ini dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua
tingkatan usia anak didik, disamping itu juga bisa melatih siswa untuk memiliki
keterampilan, baik keterampilan berpikir maupun keterampilan sosial, seperti
untuk mengemukakan pendapat, menerima saran dan masukan dari orang lain,
bekerja sama, rasa setia kawan, dan mengurangi timbulnya perilaku yang
menyimpang dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.
Penelitian mengenai model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing sudah pernah diteliti sebelumnya oleh Laras Siti Syarah (2010:30),
metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen dan desain
penelitian adalah Control Group Pre-Test and Post-Test design yang melibatkan
dua kelompok dengan pretes dan tes postes.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai tes akhir didapatkan siswa pada kelas
eksperimen dengan rata-rata nilai 70,0 dan pada kelas kontrol dengan rata-rata
nilai 61,5. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
dengan menggunakan model kooperatif tipe kancing gemerincing dapat
meningkatkan penguasaan konsep siswa SMK kelas XI pada pembelajaran
hidrokarbon. Adapun saran yang diberikan pada penelitian lebih lanjut yaitu
mencari materi selain kimia agar dapat membandingkan materi yang paling cocok
untuk model kooperatif teknik kancing gemerincing dan dapat mengefisienkan
waktu dalam proses pembelajaran sehingga setiap tahap dalam pembelajaran
dapat terlaksana dengan baik, karena pada tahap diskusi membutuhkan waktu
yang relatif banyak.
Penelitian berikutnya oleh Tahkim (2010: 38), penelitian yang digunakan
adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan melalui tiga siklus
untuk melihat peningkatan aktivitas belajar siswa dalam mengikuti mata diklat
produktif I. Berdasarkan hasil penelitian terlihat pada siklus I, rerata aktivitas
motorik hanya 40 % atau diketagorikan kurang dan meningkat 67 % pada siklus
II. Pada siklus III, rerata aktivitas motorik siswa meningkat lagi mejadi 79 % atau

5

diketagorikan baik. Aktivitas belajar untuk indikator aktivitas lisan, pada siklus I
didapat rerata sebesar 29 % atau diketagorikan kurang. Pada siklus II, aktivitas
lisan meningkat dari 29 % menjadi 54 % atau diketagorikan cukup. Pada siklus
III, rerata aktivitas lisan meningkat menjadi 72 % atau dikategorikan baik.
Akitifitas visual/menggambar/menulis pada setiap siklus juga meningkat. Pada
siklus I, rerata akivitas visual/menggambar/menulis sebesar 31 % atau
dikategorikan kurang. Pada siklus II meningkat menjadi 55 % atau diketagorikan
cukup, dan meningkat lagi menjadi 69 % atau dikategorikan baik. Rerata
prosentasi aktivitas belajar pada siklus 33 %, siklus II 53 %, dan siklus III 73 %.
Dengan demikian, disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe
kancing gemerincing meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas X TMO 3 SMK
Taruna Mandiri Cimahi. Adapun saran yang diberikan adalah guru harus
memberikan batasan-batasan waktu pada siswa dalam menyelesaikan aktivitasnya
dan guru harus menekankan pada penghargaan terhadap aktivitas individu dan
kelompok.
Perbedaan

peneliti

dengan

peneliti

sebelumnya

adalah

peneliti

menggunakan jenis penelitian kuasi eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan untuk
melihat hasil belajar fisika siswa dan aktivitas belajar siswa. Untuk aktivitas
siswa, peniliti akan menggunakan tujuh aktivitas belajar yaitu, visual, oral,
listening, writing, motor, mental dan emotional. Selain itu peneliti akan lebih
mengefisienkan waktu selama diskusi kelompok, sehingga seluruh tahapan dalam
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing dapat dilaksanakan.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti terdorong mengadakan
penelitian dengan judul ”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik
Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi
Tekanan Di Kelas VIII SMP Negeri 1 Dolok Batu Nanggar T.P 2011/2012”

6

1.2

Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat didefenisikan masalah sebagai

berikut :
1. Hasil belajar fisika siswa masih rendah di bawah kriteria ketuntasan
minimal.
2. Siswa menganggap fisika merupakan pelajaran yang sulit dan kurang
menarik.
3. Proses pembelajaran lebih memfokuskan pada rumus-rumus dan dalil.
4. Metode pembelajaran pada mata pelajaran fisika menggunakan metode
ceramah, tanya jawab, mencatat dan mengerjakan soal.
5. Guru belum menerapkan model pembelajaran yang bervariasi.

1.3

Batasan Masalah
Untuk memberi ruang lingkup yang jelas pada pembahasan maka

penelitian ini dibatasi dengan :
1. Subjek penelitian adalah siswa SMP Negeri 1 Dolok Batu Nanggar kelas
VIII Semester II T.P 2011/2012
2. Materi yang diajarkan dibatasi hanya pada materi pokok Tekanan
3. Model yang digunakan dalam pembelajaran tekanan ini adalah kooperatif
teknik kancing gerincing

1.4

Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian

ini sebagai berikut :
1. Bagaimana hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menerima
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dan
pembelajaran konvensional pada materi pokok Tekanan di kelas VIII
SMP Negeri 1 Dolok Batu Nanggar T.P 2011/2012?
2. Bagaimanakah aktivitas belajar siswa kelas VIII selama proses
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

7

teknik kancing gemerincing pada materi pokok Tekanan di kelas VIII
SMP Negeri 1 Dolok Batu Nanggar T.P 2011/2012?
3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing
gemerincing terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pokok
tekanan di kelas VIII SMP Negeri 1 Dolok Batu Nanggar T.P
2011/2012?

1.5

Tujuan Penelitian
Adapun tujan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa sebelum dan sesudah
menerima pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif dan pembelajaran konvensional pada materi pokok Tekanan di
kelas VIII SMP Negeri 1 Dolok Batu Nanggar T.P 2011/2012?
2. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas belajar siswa kelas VIII selama
proses

pembelajaran

dengan

menggunakan

model

pembelajaran

kooperatif teknik kancing gemerincing pada materi pokok Tekanan di
kelas VIII SMP Negeri 1 Dolok Batu Nanggar T.P 2011/2012
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik
kancing gemerincing terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi
tekanan di kelas VIII SMP Negeri 1 Dolok Batu Nanggar T.P 2011/2012.

1.6

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar fisika pada materi pokok Tekanan
yang diajarkan model kooperatif teknik kancing gemerincing di SMP
Negeri 1 Dolok Batu Nanggar.
2. Sebagai salah satu alternatif pembelajaran yang dapat digunakan guru
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
3. Sebagai bahan masukan untuk peneliti sebagai calon guru fisika untuk
dapat menerapkan model kooperatif teknik kancing gemerincing dalam
kegiatan pembelajaran fisika.

83

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data
hasil penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan
penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain :
1. Hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran dengan model
pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada materi tekanan
kelas VIII SMP Negeri 1 Dolok Batu Nanggar sebelum diberikan
perlakuan rata-rata pretes sebesar 44,27 dan setelah diberikan perlakuan
rata-rata postes siswa sebesar 73,50.
2. Aktifitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing pada materi
pokok tekanan kelas VIII SMP negeri 1 Dolok Batu Nanggar T.P
2011/2012 diperoleh rata-rata skor aktifitas siswa pada ketiga pertemuan
mencapai 14,9 dan persentase 71% dengan kategori nilai aktifitas siswa
cukup baik dan kecenderungan aktifitas yang dilakukan siswa selama
proses pembelajaran adalah melakukan visual atau pengamatan.
3. Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing
terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi pokok tekanan kelas VIII
SMP Negeri 1 Dolok Batu Nanggar T.P 2011/2012 dengan nilai thitung >
ttabel = 2,729 > 2,027 dengan nilai signifikan sebesar 0,01 lebih kecil dari
taraf signifikan 0,05. Besar pengaruh model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing terhadap hasil belajar siswa pada materi
pokok tekanan kelas VIII SMP Negeri 1 Dolok Batu Nanggar adalah 16,8
%.

5.2 Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

84

1. Kepada peneliti yang akan melakukan penelitian sejenis, disarankan
mencari materi lain agar dapat membandingkan materi yang paling cocok
untuk model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing.
2. Waktu diatur seefisien mungkin dalam proses pembelajaran sehingga
setiap tahap dalam pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.
3. Kepada peneliti selanjutnya disarankan agar memperhatikan pengkodisian
dan pengelolaan kelas untuk menciptakan lingkungan belajar yang
kondusif.
4. Kepada peneliti yang akan melakukan penelitian sejenis, disarankan untuk
membimbing diskusi siswa secara merata
5. Kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk memberikan penjelasan
tentang prosedur model

pembelajaran kooperatif teknik

kancing

gemerincing secara jelas.
6. Kepada peniliti selanjutnya disarankan untuk menyusun indikator dalam
observasi aktivitas sesuai dengan sintaks dari model pembelajaran yang
digunakan.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMPN 1 BATU MATERI GERAK PADA TUMBUHAN

0 16 1

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG

2 10 41

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG

0 4 10

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP AKTIVITAS SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Padangcermin Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/20

0 4 61

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP AKTIVITAS SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Padangcermin Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/20

0 6 48

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP AKTIVITAS SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

0 7 57

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP DENGAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ANTARA TEKNIK PEMBELAJARAN TALKING STICK DENGAN MAKE A MATCH PADA MATERI GAYA

0 40 54

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR PKn MATERI PEMERINTAHAN PUSAT KELAS IV SDN 1 SANGKANAYU KABUPATEN PURABALINGGA

1 25 312

1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RAMBAH SAMO

0 0 6

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 SUNGAI LIMAU

0 0 11