HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF KEPALA SEKOLAH DAN STRUKTUR TUGAS SEKOLAH DENGAN KEPUASAN KERJA GURU DI SMP NEGERI KECAMATAN PERCUT SEI TUAN.

(1)

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF KEPALA SEKOLAH DAN STRUKTUR TUGAS SEKOLAH DENGAN

KEPUASAN KERJA GURU DI SMP NEGERI KECAMATAN PERCUT SEI TUAN

T E S I S

Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Pada Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

MANSYUR HIDAYAT PASARIBU

NIM.

8106131009

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF KEPALA SEKOLAH DAN STRUKTUR TUGAS SEKOLAH DENGAN

KEPUASAN KERJA GURU DI SMP NEGERI KECAMATAN PERCUT SEI TUAN

T E S I S

Disusun dan diajukan oleh:

MANSYUR HIDAYAT PASARIBU

NIM.

8106131009

Disetujui Untuk Ujian Tesis Program Studi Administrasi Pendidikan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd Prof. Dr. Muhammad Badiran, M, Pd NIP. 19580509 199611 1001 NIP. 19441030197603 1 001

Diketahui Oleh:

Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan

Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd NIP. 19580509 199611 1001


(3)

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF KEPALA SEKOLAH DAN STRUKTUR TUGAS SEKOLAH DENGAN

KEPUASAN KERJA GURU DI SMP NEGERI KECAMATAN PERCUT SEI TUAN

T E S I S

Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Pada Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

MANSYUR HIDAYAT PASARIBU

NIM.

8106131009

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(4)

(5)

(6)

KATA PENGANTAR

ﻢــﯿﺣ ﺮـﻟا ﻦﻤﺣﺮـﻟا ﷲا ﻢــــــــﺴﺑ

Pertama-tama penulis mengucapkan puji syukur dan terimakasih kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat-Nya, sehingga Tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Tesis ini bertujuan untuk memenuhi sebagian besar persyaratan mendapatkan gelar Magister Pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Tesis ini berjudul “Hubungan Antara Kepemimpinan Partisipatif Kepala Sekolah dan Struktur Tugas Sekolah Dengan Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri Kecamatan Percut Sei Tuan ”. Meskipun dalam proses penulisan banyak memenuhi hambatan dan rintangan namun dengan usaha maksimal yang dilakukan penulis serta bantuan dari berbagai pihak, akhirnya tesis ini dapat diselesaikan tepat waktu. Atas bantuan yang diberikan, maka penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Rektor Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan pada program Pascasarjana selama ini. Prof. Dr. Syaiful Sagala, M. Pd dan Prof. Dr. Muhammad Badiran, M. Pd, selaku pembimbing I dan II yang telah banyak meluangkan waktu dalam mengarahkan, memotivasi serta memberi nasihat kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini. Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M. Pd, sebagai Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Prof. Dr. Zainuddin, M. Pd, Dr. Saut Purba, M.Pd,


(7)

dan Dr. Zulkifli Matondang, M. Si, selaku sebagai narasumber yang telah banyak memberikan saran dan masukan kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini.

2. Bapak Direktur, Asisten Direktur, Ketua dan Sekretaris, Bapak/Ibu Dosen serta Pegawai Program Studi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah membimbing dan memberikan pelayanan kepada penulis selama menjadi mahasiswa.

3. Bapak/Ibu Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Deli Serdang yang telah memberikan izin belajar dan izin penelitian bagi penulis. 4. Bapak/Ibu Kepala Sekolah dan seluruh guru SMP Negeri 1 Kecamatan Percut

Sei Tuan yang telah membantu dalam pelaksanaan uji coba instrumen penelitian ini.

5. Bapak/Ibu Kepala Sekolah serta seluruh guru SMP Negeri di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang yang telah banyak membantu penulis dalam pengumpulan data penelitian ini.

6. Orangtua yang paling tersayang dan terhormat, kepada ayahanda tercinta Abdul Moran Pasaribu dan Ibunda yang tercinta Lamsiah Hasibuan, yang telah memberikan kasih sayang, memelihara dan membesarkan penulis dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, demikian juga senantiasa memberikan dorongan moril dan materil yang tiada terhingga dan dorongan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini tepat pada waktu yang telah direncanakan.


(8)

7. Istri tercinta, Syafrina yang telah memberikan semangat dan cinta serta putri tercinta, Ulia Putri Hidayat Pasaribu, Mita, yang selalu menjadi penyemangat dan alasan bagi penulis untuk terus berusaha meningkatkan kualitas diri. 8. Abang dan adik ku tersayang Syamsiruddin Pasaribu, S.Pd, D.Ismail

Pasaribu,S.Pd serta Dahlia Pasaribu yang telah memberikan dorongan kepada penulis.

9. Demikian juga kepada sahabat ku tercinta Nazri, Jacky, Putra, Sampetua, nasir, Riza, Rani, Jandri, Ispandi, dll yang telah banyak memberikan dorongan dan dukungan kepada penulis.

10. Seluruh rekan-rekan, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus yang telah memberi sumbangan moril dan materil kepada penulis.

Akhirnya semoga semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan kontribusi terhadap penyelesaian pendidikan dan penyusunan tesis ini, mendapat limpahan berkat dan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa.

Medan, 05 Maret 2013 Penulis

Mansyur Hidayat Pasaribu 8106131009


(9)

vi DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 10

1.3. Pembatasan Masalah ... 11

1.4. Perumusan Masalah ... 11

1.5. Tujuan Penelitian ... 12

1.6. Manfaat Penelitian ... 12

BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Landasan Teoretis ... 14

1. Kepuasan Kerja Guru... 14

2. Kepemimpinan Partisipatif Kepala Sekolah ... 38

3. Struktur Tugas Sekolah ... 59

B. Penelitian Yang Relevan ... 70

C. Kerangka Berpikir ... 71

1.Hubungan Kepemimpinan Partisipatif Kepala Sekolah dengan Kepuasan kerja Guru di SMP Negeri Kecamatan Percut Sei Tuan... 71

2.Hubungan Struktur Tugas Sekolah dengan Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri Kecamatan Percut Sei Tuan ... 74

3.Hubungan Kepemimpinan Partisipatif Kepala Sekolah dan Struktur Tugas Sekolah Dengan Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri Kecamatan Percut Sei Tuan ... 77

2.4. Hipotesis Penelitian ... 80

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian B. Populasi dan Sampel Penelitian... 82

1.Populasi ... 82

2.Sampel ... 83

C. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian ... 85

D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 87

1. Instrumen Penelitian ... 87


(10)

vii

b. Instrumen Angket Kepemimpinan Partisipatif Kepala

Sekolah... ... 88

c. Instrumen Angket Struktur Tugas Sekolah ... 90

2. Uji Coba Instrumen ... 92

2.1.Validitas ... 92

2.2. Hasil Uji Coba Instrumen Data ... 95

3. Teknik Analisis Data Penelitian ... 96

A. Uji Deskripsi Data ... 96

1. Mean ... 97

2. Median ... 97

3. Modus ... 97

4. Standar Deviasi ... 98

5. Uji Kecenderungan Data... 98

B. Uji Persyaratan Analisis ... 98

1. Uji Normalitas... 99

2. Uji Homogenitas ... 99

3. Uji Linieritas dan Keberartian Regresi ... 100

4. Pengujian Hipotesis ... 101

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 104

4.1.1. Kinerja Guru... 104

4.1.2. Tes Pengetahuan Manajemen Kelas... 106

4.1.3. Sikap terhadap Supervisi Akademik Kepala Sekolah ... 107

4.2. Uji Kecenderungan Variabel Penelitian... 109

4.2.1. Uji Kecenderungan variabel Kinerja Guru... 109

4.2.2. Uji Kecenderungan variabel Pengetahuan Manajemen Kelas ... 110

4.2.3. Uji Kecenderungan variabel Sikap Terhadap Supervisi Akademik Kepala Sekolah ... 111

4.3. Pengujian Persyaratan Analisis ... 112

4.3.1. Uji Normalitas Data ... 112

4.3.2. Pengujian Homogenitas Data ... 113

4.3.3. Uji Linieritas dan Keberartian Regresi... 114

4.3.4. Uji independensi Antar Variabel Bebas ... 117

4.4. Pengujian Hipotesis... 118

4.4.1. Hipotesis Pertama... 118

4.4.2. Hipotesis Kedua ... 119

4.4.3. Hipotesis Ketiga ... 120

4.5. Pembahasan Hasil Penelitian ... 123

4.6. Keterbatasan Penelitian... 126

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 128

5.2. Implikasi... 129

5.3. Saran... 131


(11)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Jumlah SMP Negeri Kecamatan Percut Sei Tuan... 49

Jumlah Sampel Penelitian ... 50

Kisi-Kisi Instrument Kepuasan Kerja Guru... 53

Kisi-Kisi Instrumen Kepemimpinan Partisipatif kepala Sekolah ... 54

Kisi-Kisi Instrumen Struktur Tugas Sekolah Sekolah ... 55

Alternatif dari skor jawaban kepuasan kerja, kepemimpinan partisipatif kepala sekolah, dan Struktur tugas Sekolah... 56

Penentuan Kecenderungan setiap data variable penelitian ... 62

Distribusi Frekuensi Data Kepemimpinan Partisipatif Kepala Sekolah ... 68

Distribusi Frekuensi Data Struktur Tugas Sekolah ... 70

Distribusi Frekuensi Data Kepuasan Kerja Guru... 71

Tingkat Kecenderungan VariabelKepemimpinan Partisipatif Kepala Sekolah 73 Tingkat Kecenderungan VariabelData Struktur Tugas ... 74

Tingkat Kecenderungan VariabelKepuasan Kerja Guru... 75

Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan Y atas X1 ... 76

Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan Y atas X2 ... 77

Ringkasan Analisis Regresi ganda ... 78

Rangkuman Analisis Uji Normalitas Uji Galat Taksiran... 79

Ringkasan Hasil Analisis Homogentitas Variabel Penelitian ... 79

Rangkuman Hasil Analisis Korelasi X1Dengan Y Dan Uji Keberartiannya . 81 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi X2Dengan Y Dan Uji Keberartiannya . 82 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi X1dan X2Dengan Y Dan Uji Keberartiannya ... 83


(12)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Skema Paradigma Penelitian ... 46

Histogram Variabel Kepemimpinan Partisipatif Kepala Sekolah ... 69

Histogram Variabel Struktur Tugas Sekolah... 70

Histogram Variabel Kepuasan kerja Guru... 72


(13)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Angket Penelitian ... 94

Uji Coba Instrumen Angket Kepeminpinan Partisipatif Kepala Sekolha... 101

Perhitungan Validitas Instrumen Angket Tentang Kepeminpinan Partisipatif Kepala Sekolah ... 102

Perhuitungan Reabilitas Angket Kepemimpinan Partisipatif Kepala sekolah 105 Uji Coba Angket Instrumen Stuktur Tugas Sekolah... 106

Perhitungan Validitas Instrumen Angket Struktur Tugas Sekolah ... 108

Perhitungan Reabilitas Instrumen Angket Struktur Tugas Sekolah... 111

Uji Coba Istrumen Angket Kepuasan Kerja Guru ... 113

Perhitungan Validitas Instrumen Angket Kepuasan Kerja Guru ... 114

Perhitungan Reabilitas Instrumen Angket Kepuasan Kerja Guru ... 117

Perhitungan Harga Rata-rata (M), Standart Deviasai (SD), data distribusi skor hasil penelitian... 124

Tingkat kecendrungan data dari amsing-masing variable penelitian ... 133

Pengujuian persyaratan analisis ... 137

Perhitungan Persamaan Regresi Sederhana ... 148

Perhitungan Uji Homogenitas ... 160

Perhitungan Persamaan Regresi ganda ... 174

Perhitungan Koefisien Korelasi Antar Variabel ... 176

Perhitungan Korelasi Ganda dan Uji Keberartian... 179 Perhitungan Korelasi Parsial Dan Uji keberartianKoefisien Korelasi Parsial 180


(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Berbagai komponen yang terdapat di sekolah harus berfungsi dengan baik sehingga kefektifan sekolah dalam mencapai tujuannya dapat meningkat. Salah satu variabel yang memengaruhi ekefektifan sekolah adalah kepuasaan kerja guru, yaitu keseimbangan harapan dan keadaaan yang diterima oleh guru. Jika kepuasan kerja guru tinggi maka kinerhja guru dalam melaksanakan tugas akan semakinh meningkat dan begitu juga sebaliknya.

Peran guru sangat strategis dalam mewujudkan keefektifan sekolah, maka variabel tentang tingkat kepuasaan kerja guru merupakan yang sangat penting untuk diwujudkan, karena jika kepuasaan guru tinggi maka akan meningkatkan kinerja guru tersebut. Sangatlah tepat apa yang dikatakan Mulyasa (2008: iii) bahwa belum sempurna rasanya kalau membahas pendidikan belum berbicara tentang guru, karena figur yang satu ini sangat menentukan maju mundurnya kualitas mutu pendidikan.

Hubungan keefektifan dengan kepuasaan kerja dalam sebuah organisasi Robbins (2007:105) mengungkapkan “…kita menemukan bahwa organisasi yang mempunyai lebih banyak karyawan yang merasa puas cenderung lebih efektif dari pada organisasi-organisasi yang mempunyai lebih sedikit karyawan yang puas”. Oleh sebab itu agar organsiasi sekolah memiliki keefektifan yang tinggi maka perlu ditingkatkan kepuasaan kerja guru. Lebih lanjut Robbins (2007:109)


(15)

menuliskan bahwa “kepuasaan kerja menjadi penentu utama perilaku kewargaan organisasi (Organizational Citizenship Behavior) karyawan”, yang dapat diartikan bahwa karyawan yang puas berkemungkinan lebih besar untuk berbicara positif tentang organisasi, membantu yang lain, dan berbuat kinerja pekerjaan mereka melampaui perkiraan normal”. Dari pendapat Robbins ini dapat disimpulkan bahwa jika guru puas dengan pekerjaanya, mereka akan bekerja dengan lebih baik bahkan dapat melebihi perkiraan normal dan tingkat keefektifan sekolah semakin meningkat.

Faktor – faktor yang mendasar yang terkait erat dengan kinerja adalah kepuasaan kerja yang berkaitan dengan kesejahteraan. Dapat disimpulkan kembali bahwa jika guru puas dengan pekerjaannya maka kinerjanya akan meningkatkan dan keefektifan sekolah meningkatkan juga.

Efektifitas sekolah sangat tergantung pula pada kepuasan yang diperoleh oleh guru dalam menjalankan tugasnya. Jika guru dalam melaksanakan tugasnya mendapatkan kepuasaan kerja yang tinggi, maka guru tersebut dalam melaksanakan tugasnya dengan sungguh – sungguh, bertanggung jawab, bersemangat tinggi, memiliki motivasi kerja yang tinggi, suasana kerja menggembirakan, absen guru akan rendah, produktivitas kerja tinggi, pengunduran diri akan rendah, sehingga tujuan organisasi sekolah tercapai dengan baik. Sebaliknya, jika kepuasan kerja guru rendah, produktivitas kerja tinggi, pengunduran diri akan rendah, sehingga tujuan organisasi sekolah tercapai dengan baik. Sebaliknya, jika kepuasan kerja guru rendah, maka hal-hal yang diuraikan di atas tidak akan terjadi.


(16)

Senada dengan itu Munir (2008:30) menuliskan bahwa “kinerja” adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi lembaga”.

Selanjutnya, Munir (2008:21) menjelaskan bahwa :

Hal – hal yang membuat kepuasaan kerja muncul kebutuhan-kebutuhan dasar atau pokok seperti kebutuhan primer, sekunder, dan tertier terpenuhi, walaupun jika hal itu telah terpenuhi akanbergeser sampai ke tingkat atas yaitu aktualisasi dirinya, perasaan senang, perilaku kepemimpinan yang memimpin suatu lembaga, nuansa aman untuk mengembangkan diri, dan juga suasana kinerja yang nyaman.

Dengan demikian siapapun yang terlibat dalam lembaga pendidikan atau sekolah, seharusnya berusaha memenuhi kebutuhan – kebutuhan guru mulai dari hal yang paling mendasar sampai ketingkat yang lebih tinggi agar terwujudnya kepuasaan kerja pada guru – guru yang selanjutnya akan meningkatkan kinerja guru dan sekaligus meningkatkan keefektifan sekolah.

Mengenai hubungan kinerja, keefektifan dengan kepuasaan kerja guru, dapat dilihat dari pendapat Robbins (2007:105) yang mengatakan bahwa “ketertarikan para manajer terhadap kepuasaan kerja cenderung berpusat pada dampaknya terhadap kinerja karyawan”. Selanjutnya beliau menulis bahwa para peneliti telah menangkap ketertarikan tersebut, sehingga menemukan banyak penelitian yang dirancang untuk menilai dampak kepuasaan pada produktivitas karyawan, keabsenan, dan pengunduran diri.

Lebih lanjut Robbins (2007:103) mengatakan “faktor – faktor yang memengaruhi kepuasaan kerja adalah suasanan pekerjaan, pengawasan, tingkat upah saat itu, peluang promosi, dan hubungan dengan mitra kerja.


(17)

Sementara Gibson (1997:67) menuliskan bahwa kepuasaan kerja ialah “sikap yang dikembangkan para karyawan sepanjang waktu mengenai berbagai segi pekerjaannya, seperti upah,gaya penyeliaan, dan rekan sekerja. Masih menurut Gibson (1997:67) bahwa “kepuasaan kerja berpangkal dari berbagai aspek kerja, seperti upah, kesempatan promosi, penyelia (supervisi), rekan sekerja, dan juga faktor lingkungan kerja, kebijaksanaan dan prosedur, keanggotaan kelompok kerja, kondisi kerja dan tunjangan.

Dari pendapat Robbins dan Gibson, Ivancevich, Donnelly diatas, dapat pula di simpulkan bahwa sangat pentingnya kepuasaan kerja guru itu diperhatikan serta diwujudkan oleh orang – orang yang berkaitan dengan lembaga pendidikan atau sekolah, khususnya kepala sekolah sebagai pemimpin disekolah tersebut, karena jika kepuasaan kerja guru tinggi, maka guru akan bererja dengan gembiran dan ikhlas, lebih giat, serta dengan rela megoptimalkan segala potensinya untuk pencapaian tujuan yang telah direncanakan atau dengan kata singkat kinerja guru akan meningkat dan sekolah akan memiliki keefektifan yang tinggi pula. Kemudian Yukl (1998:49) yang menuliskan bahwa “ penemuan – penemuan dari beberapa eksperimen lapangan oleh para peneliti University of Machigan bahwa partisipasi dari para bawahan dalam pengambilan keputusan cenderung akan menghasilkan kepuasaan dan kinerja yang lebih tinggi”. Oleh sebab itu salah satu faktor yang dapat memengaruhi kerja dan kinerja adalah faktor kepemimpinan.

Dari berbagai pendapat Yukl (1998) dapat disimpulkan bahwa faktor – faktor yang memengaruhi kepuasaan kerja dan yang memengaruhi kinerja adalah kepemimpihnan yang moderat dalam consideration, dan kualitas pemimpin yang


(18)

“take-charge” atau pemimpin yang melaksanakan berbagai fungsi kepemimpinan yang esensial. Selanjutnya Yukl (1998) dalam berbagai halaman mengungkapkan pula bahwa “banyak studi telah menggunakan kuesioner untuk menghubungkan persepsi bawahan mengenai kepemimpinan partisipatif dengan kriteria tentang keefektifan kepemimpinan, seperti kepuasan, usaha, dan kinerja bawahan. Senada dengan itu, Munir (2008:21) mengatakan “rasa puas dalam bekerja kemungkinan dipengaruhi oleh kepemimpinan yang memimpin suatu lembaga”.

Dari dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan partisipatif sangat berperan untuk meningkaykan kepuasaan kerja guru di sekolah dan meningkatkan kinerja guru.

Dari observasi awal di SMP Negeri 1 Percut Sei tuan, ditemukan bahwa, banyak guru yang tidak puas dengan kepala sekolah karena kepala sekolah tidak pernah mengajak guru-guru untuk bersama-sama memutuskan suatu kebijakan, kemudian sangat jarang kepala sekolahnya membantu guru dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, guru juga mengeluhkan bahwa kepala sekolah sangat tidak berempati terhadap keluhan – keluhan guru. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa kepemimpinan partisipatif kepala sekolah sangat rendah, yang seharusnya jika kepala sekolah menerapkan kepemimpinan partisipatif maka hal itu tentu tidak akan muncul. Selain kepemimpinan partisipatif, seharusnya struktur tugas pada organisasi sekolah juga memengaruhi terwujudnya kepuasaan kerja guru. Hal ini sesuai dengan tulisan Robbins (2007:436) yang mengatakan bahwa “ para pemimpin yang tinggi dalam struktur prakarsa dan pertimbangan, cenderung lebih sering mencapai kinerja dan kepuasaan bawahan”.


(19)

Jadi dapat di-interpretasikan bahwa, jika organisasi sekolah memiliki struktur tugas yang jelas dan baik maka kepuasaan kerja guru juga akan meningkat. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan partisipatif kepala sekolah dan struktur tugas organisasi yang baik akan memengaruhi secara positif kepuasaan kerja guru di sekolah tersebut.

Seharusnya jika satu tempat dari empat perilaku pemimpin yang ada pada teori jalur sasaran yang di kembangkan oleh Evans dan Haouse yaitu perilaku kepemimpinan yang partisipatif yang diterapkan kepala sekolah sebagai perilaku kepemimpinannya akan memotivasi bawahan untuk bekerja dalam hal mengajar dan mendidik dengan sungguh-sungguh yang kemudian akan mewujudkan kepuasan kerja guru, ketika kepala sekolah memakai kepemimpinan partisipatif untuk meningkatkan kepuasan kerja guru maka proses tersebut akan diperlunak oleh satu karakteristik lingkungan yang ada pada teori tersebut yaitu struktur tugas yang baik.

Kast dan Rosenzweig (1974) dalam Fattah (2006:73) mengatakan bahwa “ struktur diartikan sebagai pola hubungan komponen atau bagian suatu organisasi” Struktur merupakan sistem formal hubungan kerja yang membagi dan mengkoordinasikan tugas orang dan kelompk agar tercapai tujuan

Dari hasil observasi dan wawancara Salah seorang guru SMP Negeri 2 yang bernama (Daeng: 2012):” saya merasa kepemimpinan kepala sekolah tidak membuat saya nyaman disekolah ini, sebab tidak sekalipun kepala sekolah melibatkan guru dalam mengambil keputusan”. Sementara di di SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan, pada bulan agustus 2012 tingkat ketidak hadiran guru mencapai


(20)

28%. Ketika salah seorang guru yang bernama Harahap (2012) “ kebanyakan guru yang tidak hadir karena merasa tidak puas dengan hasil keputusan kepala sekolah yang tidak mengajak guru. Kemudian di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan pada bulan agustus 45% guru belum membuat perangkat pembelajaran.

Ada pula yang mengatakan tidak puas bekerja di sekolahnya disebabkan kepala sekolahnya tidak pernah menghargai prestasi – prestasi yang diraih guru. Ketidakpuasaan guru tersebut tentu sangat memengaruhi kinerja guru yang pada akhirnya akan memengaruhi peningkatkan mutu pendidikan khususnya di kecamatan Percut Sei Tuan.

Dari fenomena yang ada tersebutlah yang mendorong penulis berkeinginan untuk mengadakan penelitian tentang bagaimana tingkat kepuasan kerja guru khususnya dalam hubungannya dengan kepemimpinan partisipatif kepala sekolah dan struktur tugas sekolah yang ada pada SMP Negeri Kecamatan Percut Sei Tuan.

1.2 Identifikasi Masalah

Sebenarnya banyak variabel yang memengaruhi kepuasan kerja guru, tetapi dari latar belakang masalah di atas dapat di identifikasi masalah yang berhubungan atau yang memengaruhi kepuasan kerjaguru, antara lain : (1) Apakah kepuasan kerja guru mempunyai hubungan yang signifkan dengan perilaku kepemimpinan partisipatif yang dilaksanakan kepala sekolah ?, (2) Karena fenomena yang ada sangat sering ditemukan guru – guru membicarakan kepemimpinan kepala sekolah dan sekaligus mengutarakan harapan – harapan


(21)

yang diinginkannya tentang perilaku kepemimpinan kepala sekolah, (3) Apakah salah satu dari karakteristik lingkungan seperti yang terdapat pada teori jalur sasaran yakni struktur tugas, seperti pembagian tugas guru (beban tugas) telah membuat guru – guru puas ?, (4) Banyak keluhan guru bahwa pengaturan pembagian tugas tidak jelas, tidak transparan, dan ada kalanya tidak sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki oleh guru terhadap tugas yang diembankan kepadanya. (5) Apakah faktor komunikasi yang dibangun kepala sekolah dengan guru memengaruhi kepuasan kerja guru ? Tidak jarang guru tersinggung terhadap cara kepala sekolah mengomunikasikan tugas – tugas kepada guru, cara kepala sekolah menegur setiap kesalahan yang ada pada guru, dan bahkan ada yang menimbulkan konflik. (6) Apakah kebijakan pemerintah (kebijakan dan prosedur kepegawaian) memengaruhi kepuasan kerja guru ? (7) Seperti pada saat ini pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang sertifikasi guru. Sesuai kebijakan sertifikasi guru tersebut, maka bagi guru yang telah lulus akan mendapatkan tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok, apakah dengan bertambahnya penghasilan atau upah yang diterima guru tersebut meningkatkan kepuasan kerja guru ? (8) Kemudian bagi yang belum memperoleh sertifikasi profesional, apakah menurunakn kepuasan kerjanya ?, (9) Apakah dukungan masyarakat sekitar (lingkungan kerja) memengaruhi kepuasan kerja guru ? Banyak sekolah yang lingkungannya tidak mendukung seperti rendahnya dukungan masyarakat terhadap program sekolah, faktor kebisingan, faktor kebersihan, tidak ada sanitasi, tidak ada air bersih. (10) Kemudia apakah perolehan rata – rata nilai ujian nasional siswa (merupakan gambaran hasil aktualisasi diri guru dan kinerja guru) memengaruhi kepuasan


(22)

kerja guru ?, (11) Apakah kedisiplinan guru – guru dan staf memengaruhi kepuasan kerja guru ? Banyak guru yang mengeluhkan bahwa sekolahnya tidak menerapkan disiplin yang konsisten baik terhadap guru dan pegawai begitu juga terhadap siswa. (12) Apakah sistem kenaikan pangkat dan jabatan (peluang promosi atau karir) memengaruhi kepuasan kerja guru ?, (13) Apakah kecukupan tenaga guru dan staf memengaruhi kepuasan kerja guru ?, (14) Apakah suasana kenyamana kerja memengaruhi kepuasan kerja guru ? Karena banyak guru yang mengeluhkan bahwa suasana ruangan kerja yang tidak baik, sarana kerja yang tidak lengkap. (15) Apakah sistem kepengawasan memengaruhi kepuasan kerja guru ? Banyak guru yang tidak puas atas sikap pengawas baik oleh kepala sekolah maupun petugas fungsional kepengawasan karena tidak konsekuen dalam melaksanakan tugasnya. (16) Apakah keanggotaan kelompok kerja guru seperti Musyawarah Guru Mata Pelajaran, susunan kepanitian pada kegiatan tertentu memengaruhi kepuasan kerja guru ?. Keluhan demi keluhan tersebut adalah hal – hal yang menimbulkan ketidakpuasan kerja guru.

1.3 Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini terarah dan fokus, dan karena keterbatasan waktu, tenaga, pikiran dan dana, penulis perlu membatasi masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini.

Ruang lingkup masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dibatasi pada: Kepuasan kerja guru dibatasi hanya di SMP Negeri Kecamatan Percut Sei Tuan. Kepemimpinan partisipatif kepala sekolah dibatasi hanya di SMP Negeri


(23)

Kecamatan Percut Sei Tuan, dan Struktur tugas sekolah dibatasi hanya di SMP Negeri Kecamatan Percut Sei Tuan.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, dalam penelitian ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah ada hubungan yang signifikan, kepemimpinan partisipatif kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru SMP Negeri Kecamatan Percut Sei Tuan?

2. Apakah ada hubungan yang signifikan, struktur tugas sekolah dengan kepuasan kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Percut Sei Tuan?

3. Apakah ada hubungan yang signifikan, kepemimpinan partisipatif kepala sekolah dan struktur tugas sekolah secara bersama – sama dengan kepuasan kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Percut Sei Tuan?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan menjelaskan hubungan kepemimpinan partisipasif kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Percut Sei Tuan.

2. Untuk mengetahui dan menjelaskan hubungan struktur tugas sekolah dengan kepuasan kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Percut Sei Tuan.


(24)

3. Untuk mengetahui dan menjelaskan hubungan kepemimpinan partisipatif kepala sekolah dan struktur tugas sekolah secara bersama – sama dengan kepuasan kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Percut Sei Tuan.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan secara praktis.

a. Manfaat secara teoritis

1. Menambah khasanah pengetahuan tentang hubungan kepemimpinan partisipatif kepala sekolah, struktur tugas sekolah dengan kepuasan kerja guru.

2. Sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut tentang hal yang sama dalam penelitian ini.

b. Manfaat secara praktis

1. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah khususnya Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang dalam pengambilan kebijaksanaan mengeluarkan kebijakan dapat mempertimbangkan hal – hal yang dapat meningkatkan kepuasan kerja guru, meningkatkan kinerja guru dan sekaligus mengefektifkan sekolah.

2. Sebagai bahan masukan bagi eksekutif dan legislatif di Kabupaten Deli Serdang yang membidangi pendidikan agar memiliki pengetahuan tentang kepuasan kerja, kepemimpinan yang efektif, kemudian agar dalam merencanakan keputusan yang akan diambil dimasukkan hal –


(25)

hal yang dapat meningkatkan kepuasan kerja baik jika keputusan yang dikeluarkan itu mengenai dana maupun kebijakan terhadap lembaga pendidikan yang dalam hal ini sekolah. Karena hal ini mungkin tidak seberapa diperhatikan oleh mereka.

3. Sebagai bahan masukan juga untuk kepala sekolah SMP Negeri di kecamatan Percut Sei Tuan , khususnya dalam hal kepemimpinannya, agar kepala sekolah memahami jenis – jenis kepemimpinan dan perilaku – perilaku pemimpin yang efektif di sekolah.

4. Sebagai bahan masukan bagi guru – guru SMP Negeri di kecamatan Percut Sei Tuan, khususnya bagi calon – calon kepala sekolah, agar kelak nanti menjadi kepala sekolah, telah memiliki bekal ilmu tentang kepemimpinannya dan struktur tugas untuk meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja guru dan mengefektifkan sekolah.


(26)

85

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisa data dan pengajuan hipotesis, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kepemimpinan partisipatif kepala sekolah mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan kepuasan kerja guru di SMP Negeri Kecamatan Percut Sei Tuan. Dari hasil perhitungan koefisien korelasi diperoleh harga rhitung sebesar

0,796. Harga rtabel Product Moment α=0,05 dengan jumlah responden 181 orang

diperoleh rtabel =0,138. Dengan demikian harga rhitung>rtabel (0,796>0,138)

sehingga koefisien korelasi antara kepemimpinan partisipatif kepala sekolah (X1) dengan kepuasan kerja guru (Y) adalah signifikan.

2. Struktur tugas sekolah mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan kepuasan kerja guru di SMP Negeri Kecamatan Percut Sei Tuan. Dari hasil perhitungan koefisien korelasi diperoleh harga rhitung sebesar 0,461. Harga rtabel

Product Moment α=0,05 dengan jumlah responden 181 orang diperoleh rtabel

=0,138. Dengan demikian harga rhitung> rtabel (0,461>0,138) sehingga koefisien

korelasi struktur tugas sekolah (X2) dengan kepuasan kerja guru (Y) adalah

signifikan.

3. kepemimpinan partisipatif kepala sekolah dan struktur tugas sekolah secara bersama-sama memiliki hubungan positif dan signifikan dengan kepuasan kerja guru di SMP Negeri Kecamatan Percut Sei Tuan. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi sebesar 0,8452 dengan harga thitung 173,0531> 1,645, berarti

bahwa variabel kepemimpinan partisipatif kepala sekolah (X1) dan struktur

tugas sekolah (X2) secara bersama-sama mempunyai koreasi positif dan


(27)

86

B. Implikasi Hasil Penelitian

Salah satu tugas kepala sekolah adalah melaksanakan kepemimpinan dengan baik sehingga mampu menjalankan organisasi sekolah dalam mencapai tujua sekolah. Untuk melaksanakan kepemimpinan secara efektif diperlukan keterampilan, keahlian dan pengetahuan dalam memilih dan menerapkan tipe kepemimpinan yang meliputi tujuan, fungsi, dan prinsip-prinsip dalam melaksanakan kepemimpinan.

Kepemimpinan partisipatif kepala sekolah berkaitan dengan upaya memberikan motivasi terhadap guru dalam melaksanakan tugas-tugas sekolah. Kepemimpinan partisipatif adalah upaya motivasi bagi guru – guru sehingga benar-benar berkaitan dan mampu menimbulkan kepuasan kerja bagi guru. Kepala sekolah yang mampu menampung aspirasi guru maka guru akan mampu melakukan tugasnya dengan baik sehingga memperoleh kepuasan dalam bekerja puas. Jika kebutuhan guru terpenuhi maka akan membuat guru itu puas dalam bekerja.

Struktur tugas sekolah adalah merupakan pekerjaan kepala sekolah selaku pemimpin untuk menciptakannya. Kepala sekolah memiliki wewenang tugas dalam merancang dan memproses struktur tugas tersebut, guru mengharapkan agar kepala sekolah menerima saran atau pendapat mereka serta mengakomodir hal – hal yang tentunya posotif bagi peningkatan kinerja sekolah. Sewaktu kepala sekolah memroses struktur tugas tersebut seperti hal tersebut diatas maka akan menimbulkan kepuasan bagi guru – guru, karena harapan – harapan mereka ditampung di dalamnya.


(28)

87

C. Saran

Berdasarkan uraian dalam simpulan dan implikasi hasil penelitian maka dapat diberikan beberapa saran antara lain:

1. Kepala sekolah lebih meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan tugasnya di sekolah termasuk dalam melaksanakan kepemimpinan terutama kepemimpinan partisipasi di sekolah.

2. Para guru hendaknya berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan diri dengan mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan pemahaman kerja sehingga memiliki motivasi kerja yang baik di sekolah.

3. Bagi peneliti lain hasil penelitian ini dapat menjadi bahan perbandingan untuk melakukan penelitian dengan melibatkan lebih banyak lagi variabel prediktor dan responden, sehingga aspek lain yang diduga memiliki hubungan dengan penelitian ini dapat dianalisis sehingga memperoleh hasil penelitian yang lebih sempurna.


(29)

92

DAFATAR PUSTAKA

Fatah, N. 2006. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung. Remaja Rosda karya.

Gibson, 1997. Organisasi Prilaku Struktur Proses. Alih Bahasa: Djarkasih. Jakarta: Erlangga.

Griffin, 1986.Man jemen. Jilid 2 Edisi7. Yokyakarta:BPPE

Hasibuan. H. M. 2008. Organisasi & Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: Aksara

Kartono. K. 1993. Pemimpin dan Kepemimpinan. Apakah Kepemimpinan Abnormal itu?.Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Luthans. F. 2006. Prilaku Organisasi. Terjemahan: Vivin Andika Yuodo: Sekar Purwati. Yokyakarta: Andi

Muhammad, A. 2007.Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Munir. A. 2008.Menjadi Kepala Sekolah Efektif. Yokyakarta: Ar-Ruzz Media.

Nawawi. H. H. 2003. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi. Yokyakarta: Gajah Mada University Press

Pamudji, S. 1992. Kepemimpinan Pemerintahan Di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara

Rivai, H. V. 2009. Education Manajement Analisis Teori dan Praktik. Jakarta: Raja Rosda Karya.

Robbins, S. P & Coulter, M. 2007. Manajemen Edisi Kedelapan. Alih bahasa: Herry Slamet dan Ernawati Lestari. Indonesia: Macanan Jaya Cemerlang.

Robbins, S. P. 2007. Perilaku Organisasi Struktur. Desain dan Aplikasi. Alih Bahasa: jusuf Udaya. Jakarta: Arean.

Robins, 2007.Teori Organisasi Struktur. Perilaku Organisasi Edisi Lengkap. Alih Bahasa: Benyamin Molan.Indonesia: Macana Jaya Cemerlang.

Sagala, S. 2006.Administrasi Pendidikan Kontemporer.Bandung: Alfabetha.

Sagala, S. 2006.Manajemen Berbasis Sekolah & Masyarakat. Studi Memenangkan Persaingan Mutu. Jakarta: Nimas Multina

Sagala, S. 2007. Manajemen Strategi dalam Peningkatan Mutu Pendidikan.

Bandung: Alfhabeta.

Salusu, J. 2006. Pengambilan Keputusan Strategik untuk Organisasi Publik dan Organisasi Non-Profit.Jakarta: Gramedia.


(30)

93

Sugiono, 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kaualitatif dan R & D.Bandung: Alphabeta.

Sutarto, 1989.Dasar- Dasar Kepemimpinan Administrasi. Yokyakarta: Gajahmada university Press.

Usman, H. 2008. Manajemen Teori Praktik & Risert Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara.

Usman, H. 2007.Menjadi Guru Profesional.Bandung: Remaja Rosda karya.

Wahdjosumidjo, 2007. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Tinjauan Teori dan Permasalahannya.Jakarta: Raja Grafindo Persada

Winardi, J. 2003. Teori Organisasi & Pengorganisasian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Yukl, G. 1994. Kepemimpinan Dalam Organisasi. Alih Bahasa: Yusuf Udaya. Jakarta: Prenhallindo


(1)

pendidikan yang dalam hal ini sekolah. Karena hal ini mungkin tidak seberapa diperhatikan oleh mereka.

3. Sebagai bahan masukan juga untuk kepala sekolah SMP Negeri di kecamatan Percut Sei Tuan , khususnya dalam hal kepemimpinannya, agar kepala sekolah memahami jenis – jenis kepemimpinan dan perilaku – perilaku pemimpin yang efektif di sekolah.

4. Sebagai bahan masukan bagi guru – guru SMP Negeri di kecamatan Percut Sei Tuan, khususnya bagi calon – calon kepala sekolah, agar kelak nanti menjadi kepala sekolah, telah memiliki bekal ilmu tentang kepemimpinannya dan struktur tugas untuk meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja guru dan mengefektifkan sekolah.


(2)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisa data dan pengajuan hipotesis, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kepemimpinan partisipatif kepala sekolah mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan kepuasan kerja guru di SMP Negeri Kecamatan Percut Sei Tuan. Dari hasil perhitungan koefisien korelasi diperoleh harga rhitung sebesar 0,796. Harga rtabel Product Moment α=0,05 dengan jumlah responden 181 orang diperoleh rtabel =0,138. Dengan demikian harga rhitung>rtabel (0,796>0,138) sehingga koefisien korelasi antara kepemimpinan partisipatif kepala sekolah (X1) dengan kepuasan kerja guru (Y) adalah signifikan.

2. Struktur tugas sekolah mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan kepuasan kerja guru di SMP Negeri Kecamatan Percut Sei Tuan. Dari hasil perhitungan koefisien korelasi diperoleh harga rhitung sebesar 0,461. Harga rtabel Product Moment α=0,05 dengan jumlah responden 181 orang diperoleh rtabel =0,138. Dengan demikian harga rhitung> rtabel (0,461>0,138) sehingga koefisien korelasi struktur tugas sekolah (X2) dengan kepuasan kerja guru (Y) adalah signifikan.

3. kepemimpinan partisipatif kepala sekolah dan struktur tugas sekolah secara bersama-sama memiliki hubungan positif dan signifikan dengan kepuasan kerja guru di SMP Negeri Kecamatan Percut Sei Tuan. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi sebesar 0,8452 dengan harga thitung 173,0531> 1,645, berarti bahwa variabel kepemimpinan partisipatif kepala sekolah (X1) dan struktur tugas sekolah (X2) secara bersama-sama mempunyai koreasi positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan kerja guru (Y).


(3)

B. Implikasi Hasil Penelitian

Salah satu tugas kepala sekolah adalah melaksanakan kepemimpinan dengan baik sehingga mampu menjalankan organisasi sekolah dalam mencapai tujua sekolah. Untuk melaksanakan kepemimpinan secara efektif diperlukan keterampilan, keahlian dan pengetahuan dalam memilih dan menerapkan tipe kepemimpinan yang meliputi tujuan, fungsi, dan prinsip-prinsip dalam melaksanakan kepemimpinan.

Kepemimpinan partisipatif kepala sekolah berkaitan dengan upaya memberikan motivasi terhadap guru dalam melaksanakan tugas-tugas sekolah. Kepemimpinan partisipatif adalah upaya motivasi bagi guru – guru sehingga benar-benar berkaitan dan mampu menimbulkan kepuasan kerja bagi guru. Kepala sekolah yang mampu menampung aspirasi guru maka guru akan mampu melakukan tugasnya dengan baik sehingga memperoleh kepuasan dalam bekerja puas. Jika kebutuhan guru terpenuhi maka akan membuat guru itu puas dalam bekerja.

Struktur tugas sekolah adalah merupakan pekerjaan kepala sekolah selaku pemimpin untuk menciptakannya. Kepala sekolah memiliki wewenang tugas dalam merancang dan memproses struktur tugas tersebut, guru mengharapkan agar kepala sekolah menerima saran atau pendapat mereka serta mengakomodir hal – hal yang tentunya posotif bagi peningkatan kinerja sekolah. Sewaktu kepala sekolah memroses struktur tugas tersebut seperti hal tersebut diatas maka akan menimbulkan kepuasan bagi guru – guru, karena harapan – harapan mereka ditampung di dalamnya.


(4)

C. Saran

Berdasarkan uraian dalam simpulan dan implikasi hasil penelitian maka dapat diberikan beberapa saran antara lain:

1. Kepala sekolah lebih meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan tugasnya di sekolah termasuk dalam melaksanakan kepemimpinan terutama kepemimpinan partisipasi di sekolah.

2. Para guru hendaknya berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan diri dengan mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan pemahaman kerja sehingga memiliki motivasi kerja yang baik di sekolah.

3. Bagi peneliti lain hasil penelitian ini dapat menjadi bahan perbandingan untuk melakukan penelitian dengan melibatkan lebih banyak lagi variabel prediktor dan responden, sehingga aspek lain yang diduga memiliki hubungan dengan penelitian ini dapat dianalisis sehingga memperoleh hasil penelitian yang lebih sempurna.


(5)

DAFATAR PUSTAKA

Fatah, N. 2006. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung. Remaja Rosda karya. Gibson, 1997. Organisasi Prilaku Struktur Proses. Alih Bahasa: Djarkasih.

Jakarta: Erlangga.

Griffin, 1986.Man jemen. Jilid 2 Edisi7. Yokyakarta:BPPE

Hasibuan. H. M. 2008. Organisasi & Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: Aksara

Kartono. K. 1993. Pemimpin dan Kepemimpinan. Apakah Kepemimpinan Abnormal itu?.Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Luthans. F. 2006. Prilaku Organisasi. Terjemahan: Vivin Andika Yuodo: Sekar Purwati. Yokyakarta: Andi

Muhammad, A. 2007.Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Munir. A. 2008.Menjadi Kepala Sekolah Efektif. Yokyakarta: Ar-Ruzz Media. Nawawi. H. H. 2003. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi. Yokyakarta:

Gajah Mada University Press

Pamudji, S. 1992. Kepemimpinan Pemerintahan Di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara

Rivai, H. V. 2009. Education Manajement Analisis Teori dan Praktik. Jakarta: Raja Rosda Karya.

Robbins, S. P & Coulter, M. 2007. Manajemen Edisi Kedelapan. Alih bahasa: Herry Slamet dan Ernawati Lestari. Indonesia: Macanan Jaya Cemerlang. Robbins, S. P. 2007. Perilaku Organisasi Struktur. Desain dan Aplikasi. Alih

Bahasa: jusuf Udaya. Jakarta: Arean.

Robins, 2007.Teori Organisasi Struktur. Perilaku Organisasi Edisi Lengkap. Alih Bahasa: Benyamin Molan.Indonesia: Macana Jaya Cemerlang.

Sagala, S. 2006.Administrasi Pendidikan Kontemporer.Bandung: Alfabetha. Sagala, S. 2006.Manajemen Berbasis Sekolah & Masyarakat. Studi Memenangkan

Persaingan Mutu. Jakarta: Nimas Multina

Sagala, S. 2007. Manajemen Strategi dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfhabeta.

Salusu, J. 2006. Pengambilan Keputusan Strategik untuk Organisasi Publik dan Organisasi Non-Profit.Jakarta: Gramedia.

Siagian, S. P. 2007.Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.


(6)

dan R & D.Bandung: Alphabeta.

Sutarto, 1989.Dasar- Dasar Kepemimpinan Administrasi. Yokyakarta: Gajahmada university Press.

Usman, H. 2008. Manajemen Teori Praktik & Risert Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara.

Usman, H. 2007.Menjadi Guru Profesional.Bandung: Remaja Rosda karya. Wahdjosumidjo, 2007. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Tinjauan Teori dan

Permasalahannya.Jakarta: Raja Grafindo Persada

Winardi, J. 2003. Teori Organisasi & Pengorganisasian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Yukl, G. 1994. Kepemimpinan Dalam Organisasi. Alih Bahasa: Yusuf Udaya. Jakarta: Prenhallindo


Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI SMP NEGERI KECAMATAN KISARAN TIMUR.

0 4 40

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, SARANA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SMP NEGERI KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, SARANA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SMP NEGERI DI POKJA 02 KECAMATAN BOYOLALI.

0 3 15

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI GURU TERHADAP PEKERJAAN, SUPERVISI KEPALA SEKOLAH, DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG.

0 1 35

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN DISIPLIN KERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG.

0 3 33

TIPE KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH SMP NEGERI 6 PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG.

0 2 21

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN PERCUT SEI TUAN.

0 0 17

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA GURU DAN EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI SE KECAMATAN PERCUT SEI TUAN.

0 4 26

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI KECAMATAN JUWANGI Hubungan Antara Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Guru SMP Negeri Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Tahun 2011.

0 1 18

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI KECAMATAN JUWANGI Hubungan Antara Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Guru SMP Negeri Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Tahun 2011.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA GURU DI SMP NEGERI 5 PERCUT SEI TUAN

0 1 10