ANALISA RHYTHM DAN MELODY INSTRUMEN KULCAPI DALAM UPACARA RTUAL ERPANGIR KU LAU PADA MASYARAKAT KARO.

ABSTRAK
Adenansius Nainggolan, NIM 081222510035, Analisa Rhythm dan Melody
Instrumen Kulcapi dalam Upacara Rtual Erpangir Ku Lau pada masyarakat
Karo, Jurusan Sendratasik, Progrm Studi Pendidkan Seni Musik, UNIMED.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan kucapi, bentuk
Rhythm dan Melody instrumen kulcapi dalam Upacara Ritual Erpangir Ku Lau
pada Masyarakat Karo.
Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah bersifat kerja laboratorium,
menulis atau mencatat semua melodi instrumen kulcapi dalam upacara Ritual
Erpangir Ku Lau kemudian menganalisisnya dengan metodologi musik Barat dan
Tradisional
Hasil penelitian ini diperoleh bahwa dalam upacara ritual Erpangir Ku Lau salah
satu instrumen yang digunakan adalah kulcapi, kulcapi merupakan intrumen
pembawa melodi dalam mengiringi ritual erpangir Ku Lau. untuk proses Guru Si
Baso menjadi trance atau kesurupan, ada empat jenis musik yng dimainkan antara
lain Mari-mari, keudian beralih ke odak-odak selanjutnya beralih ke patam-patam
dan yang terakhir peselukken. Jadi tugas musik disini adalah untuk mengantarkan
Guru Si Baso menjadi trance / kesurupan. Kemudian guru sibaso akan
menyampaikan pesan kepada keluarga yang melaksanakan Ritaual Erpangir Ku
Lau.


i

KATA PENGANTAR
Ucapan syukur dan terima kasih yang setinggi-tingginya penulis panjatkan
kepada TUHAN YESUS KRISTUS, karena atas berkat-Nya penulis dapat
menyelesaikan penelitian ini hingga dalam bentuk skripsi. Penelitian ini berjudul,
“Analisa Rhythm dan Melodi Instrumen Kulcapi dalam Upacara Ritual Erpangir
Ku Lau pada Masyarakat Karo”. Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis telah
berupaya semaksimal mungkin untuk mencapai hasil yang terbaik dan atas Berkat
Anugrah-Nya penulis dapat menyelesaikan perkuliahan hingga pada tingkat akhir.
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis mengalami berbagai kesulitan.
Namun, berkat Doa, bantuan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Di sini penulis dengan segala kerendahan hati
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa Dan Seni.

3. Ibu Dra. Tuti Rahayu, M.Si selaku Ketua Jurusan Sendratasik FBS
Universitas Negeri Medan serta selaku Pembimbing I yang selalu sabar dan
rendah hati dalam membimbing penulis serta memberikan arahan sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Panji Suroso, M.Si selaku Ketua Program Studi Seni Musik Jurusan
Sendratasik Universitas Negeri Medan, serta selaku Pembimbing II yang
selalu memberikan arahan dan bimbingan dengan rendah hati.
5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Sendratasik FBS Unimed yang
telah banyak memberikan sumbangan ilmunya selama perkuliahan.
6. Bapak Pulumun Ginting, M.Sn selaku Dosen Program Studi Seni Musik
Jurusan Sendratasik Unimed yang dengan senang hati memberikan arahan,
bimbingan dengan rendah hati dan penuh semangat. Bujur Ma..!! Dibata
Simasu-masu.
7. Bapak Sastra Pinem selaku Kepala Desa Kuta Buluh
8. Teristimewa kepada kedua Orang Tua saya tercinta Bincar Nainggolan dan
Sarianna br Ginting, terima kasih untuk Doa, kesabaran, kesetiaan, perhatian,
kasih sayang, dukungan, dan pengorbanan baik moral maupun materi
sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan hingga sampai kepada
skripsi. Kugejapken kel keleng atendu ras latihndu e Nande, Bapaku, totondu
singarak-ngarak aku. Lit nge pagi malemna, Dibata simasu-masu.

9. Buat Abangku Gabriel Nainggolan, dan adikku Donelta Nainggolan, Risdo
Nainggolan, terima kasih untuk Doa dan semangatnya. Jadilah anak yang
membanggakan. Aku sayang kalian..!!
10. Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Jabal Sembiring, Bapak Sorensen
Tarigan, yang membantu serta melengkapi referensi yang saya butuhkan.
11. Teman – teman Stambuk 08, untuk semua semangat, doa dan dukungan dari
kalian sangat membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

12. Sahabat – sahabatku Adenansius Nainggolan, Andre Girsang, Teger P.
Bangun, Modalta Barus, Ferydikson Sianturi, Dian P. Bangun, Cinthya Br.
Sitepu, Viva A. Br. Sitepu, Minegia Lola S. Br. Tarigan, Ezma M. Br.
Bangun, Dian Angel Br. Sitorus, Thiodora Br. Sinaga, sebagai teman yang
luar biasa dan terbaik, terima kasih untuk Doa, semangat dan juga
masukannya. Mejuah – juah..!! Dibata Simasu – Masu.
13. Buat Rimenda Sinulimgga terima kasih untuk dukungan dan selalu
mendoakan, menemani penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Thank’s Jin.
14. Buat mama Juriyanto Tarigan terimakasih untuk dukungan, tuhu melala kel
penampatndu ras pelajaren siberekenndu, Dibata lah simasu-masu
pendahinndu.
15. Buat temanku Niko Barus, Egi Barus, Tia Barus, Lili Pinem, Erika

Napitupulu, Mona, Nael Ginting, terimakasih untuk dukungan dan selalu
mendoakan.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kassih kepada semua pihak yang
turut membantu, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Agustus 2013

Adenansius N

DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK ...................................................................................................
i
KATA PENGANTAR .................................................................................
ii
DAFTAR ISI ................................................................................................
iv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................
vi
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

vii
BAB I

BAB II

BAB III

BAB IV

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .........................................................
B. Identifikasi Masalah ...............................................................
C. Pembatasan Masalah ..............................................................
D. Perumusan Masalah................................................................
E. Tujuan Penelitian ....................................................................
F. Manfaat Penelitian ..................................................................

1
4
4

5
6
6

LANDASAN TEORITIS
A. Landasan Teoritis ..................................................................
1. Pengertian Masyarakat Karo....................................... ......
2. Pengertian Ritual ...............................................................
3. Pengertian Analisa .............................................................
4. Pengertian Rhythm ............................................................
5. Pengertian Melody ............................................................
6. Pengertian Instrumen..................................................... ....
7. Pengertian Kulcapi ............................................................
8. Pengertian Upacara dan Ritual ..........................................
9. Pengertian Erpangir Ku Lau .............................................
B. Kerangka Konseptual ............................................................

7
7
10

13
15
15
16
16
17
19
20

METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian..................................................................
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................
C. Populasi dan Sampel Penelitian.............................................
1. Populasi .............................................................................
2. Sampel ...............................................................................
D. Metode Penelitian...................................................................
E. Teknik Pengumpulan Data .....................................................
1. Wawancara ........................................................................
2. Opservasi Lapangan ..........................................................
3. Dokumentasi ......................................................................

4. Studi Pustaka .....................................................................
E. Teknik Analisis Data .............................................................

23
25
25
25
26
27
28
28
29
30
31
33

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Penggunaan Kulcapi ............................................................

34


iv

B. Bentuk Nada ..........................................................................
C. Partitur.................... ...............................................................
1. Mari-mari....... ............................................................
1.1. Bentuk.................................................................
1.2. Variasi Melodi....................................................
1.3. Variasi Irama............ ..........................................
2. Odak-odak............................ .......................................
2.1. Bentuk ................................................................
2.2. Variasi Melodi ....................................................
2.3. Variasi Irama ......................................................
3. Patam-patam ...............................................................
3.1. Bentuk .................................................................
3.2. Variasi Melodi ....................................................
3.3. Variasi Irama ......................................................
4. Peselukken ..................................................................
4.1. Bentuk .................................................................
4.2. Variasi Melodi ....................................................

4.3. Variasi Irama ......................................................

35
38
40
41
41
41
41
41
42
42
43
43
43
44
45
45
45
45


KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan............................................................................
B. Saran ......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

47
48
49

BAB V

v

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1

Partitur

vi

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1

Partitur

vi

1

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Musik adalah salah satu ungkapan kesenian, musik mencerminkan
kebudayaan masyarakat pendukungnya. Didalam musik terkandung nilai dan
norma –norma yang menjadi bagian dari proses enkulturasi budaya,baik dalam
bentuk formal maupun informal. Musik itu sendiri memiliki bentuk yang
khas,baik dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Demikian juga
yang terjadi pada musik dalam kebudayaan karo.
Dalam kehidupan suku karo, sepertinya musik tidak dapat dipisahkan baik
dalam kehidupan sehari- hari maupun dalam praktek adat dan budaya.Tanah karo
yang merupakan daerah dataran tinggi yang subur dan memiliki dua gunung
berapi yang masih aktif sehingga sebagian besar bermata pencaharian sebagai
petani. Dan dalam prakteknya suku karo banyak memasukkan unsur seni musik
sebagai bagian dari

kehidupan agraris itu sendiri,misalnya nyanyian dalam

memanggil angin ketika “ngangin page” yaitu memisahkan padi dari dari sisa
batang ketika panen padi, ketika “ngeria” yaitu proses untuk mendapatkan air
manis atau nira dari pehon enau dan asktifitas lainnya.
Masyarakat karo sendiri masi banyak yang percaya dengan tahayul dan
ilmu – ilmu gaib, hal itu bisa dilihat dari masi banyaknya ritual – ritual tradisi
yang berbau mistik masih dilaksanakan sampai saat ini. Hal ini bisa dibuktikan
dari masih seringnya orang karo melakukan ritual – ritual kebudayaan seperti :
Ritual Erpangir Ku Lau(mandi ke sungai dengan bantuan dukun), ritual Ndilo

1

2

Wari Udan(memanggil hujan), ritual Nengget(buat pasasngan suami istri yang
tidak memiliki keturunan), ritual Motong Buk(memotong rambut anak yang baru
lahir) dan masih banyak lagi. Dalam kegiatan adat sendiri musik juga mengambil
peranan yang penting dalam suku karo, seperti misalnya dalam pesta adat
pernikahan maupun kematian.
Dalam pengamatan sementara penulis, dari keseluruhan ritual – ritual yang
dilakukan oleh orang karo, ritual Erpangir Ku Lausepertinya ritual yang dianggap
paling besar, seperti yang diungkapkan oleh Junaidi Sinuhaji seorang seniman
karo, hasil wawancara, 10 April 2013 mengatakan bahwa : ritual Erpangir Ku Lau
sudah disebut sebuah pesta karena mengundang seluruh sanak saudara dan
memakai jasa seorang Guru Si Baso, sebutan dukun dalam masyarakat karo.
selain itu, dalam melaksanakan ritual Erpangir Ku Lau, harus melibatkan
ansambel Gendang Telu Sendalanen, hal ini disebabkan karena Guru Si Baso
hanya bisa trance ketika diiringi oleh ansambel Gendang telu sendalanen, Guru Si
Baso harus mengalami trance terlebih dahulu, sehingga kita bisa meminta apa
yang kita inginkan.
Ritual Erpangir Ku Lau sampai saat ini masih di yakini masyarakat
setempat sebagai sarana meminta kepada nenek moyang berbagai permintaan.
Contohnya meminta kesehatan, mengusir roh jahat, dan meminta bantuan –
bantuan lainnya. Erpangir artinya mandi, Ku Lau artinya ke sungai. Erpangir Ku
Laumandi ke sungai. Dari penjelasan tersebut terlihat jelas bahwa begitu
pentingnya ansambel Gendang Telu Sendalanen dalam suksesnya sebuah ritual
Erpangir Ku lau.

2

3

Dalam pengamatan penulis,Kulcapi merupakan salah satu alat musik
tradisional karo dalam ansambel Telu sendalanen, terutama dalam ritual Erpangir
Ku Lau.Dimana kulcapi berfungsi sebagai pembawa melodi. Sorensen Tarigan
seorang Penggual(pemain musik karo) dalam ungkapannya, untuk membuat Guru
Sibaso menjadi trance ada empat jenis musik yang dimainkan oleh penggual
(yang memainkan musik) yaitu, (1) Mari – mari, (2) Odak – odak, (3) Patam –
patam, (4) Peselukken. Keempat jenis musik ini memiliki pola irama, rhythm,
melodi, dan tempo yang berbeda – beda.Dalam teknik penggunaan kulcapi,
kulcapi memiliki teknik yang berbeda dengan alat musik lainnya.Begitu juga
dengan melodi yang dimainkan, sepertinya melodi yang dihasilkan instrumen
kulcapi memiliki unsur tersendiri sehingga dapat mempengaruhi guru sibaso
menjadi trance
Menurut fenomena – fenomena diatas, penulis merasa tertarik lebih
mendalami dan selanjutnya bagaimana sebenarnya bentuk rhythm dan melodi
instrumen kulcapi dalam pelaksanaan ritual Erpangir Ku Lau.
Adapun judul yang akan diteliti adalah : “Analisa Rhythm dan Melodi
Instrumen Kulcapi Dalam Ritual Erpangir Ku Lau Pada Masyarakat Karo”.

3

4

B. Identifikasi Masalah
Tujuan dari identifikasi masalah

adalah agar penelitian yang

dilakukanmenjadi terarah serta cakupan masalah tidak terlalu luas. Dalam sebuah
penelitian ilmiah , dalam sebuah penelllitian ilmiah , perlu adanya upaya untuk
mempersempit atau memperkecil lingkup kajian agar sebuah kajian terlihat lebih
fokus dengan analisis yang lebih mendalam sesuai dengan tujuan dari identifikasi
masalah. Maka penelitian ini dapat di identifikasikan menjadi beberapa bagian
yaitu:
1. Bagaimanapenggunaan kulcapi dalam ritual Erpangir Ku Lau.
2. Bagaimanabentuk rhythm yang dimainkandalam ritual Erpangir Ku
Lau.
3. Bagaimana bentuk melodi yang dimainkan dalam ritual Erpangir
Ku Lau.
C. Pembatasan masalah
Mengingat luasnya cakupan permasalahan dalam topik yang diangkat
penulis, maka untuk mempersingkat cakupan, keterbatasan waktu, dana,
kemampuan peneliti oleh karena itu peneliti mengadakan pembatasan masalah
untuk mempermudah penulis dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam
penelitian ini. Hal ini sesuai dengan pendapat Surakhmad (1990:36) yang
menyatakan bahwa:
”Sebuah masalah yang dirumuskan terlalu umum dan luas tidak perlu
dipakai sebagai masalah penyelidikan oleh karena tidak akan pernah
jelas batasan-batasan masalahnya”, pembatasan masalah ini perlu bukan
saja untuk mempermudah atau menyederhanakan masalah bagi
penelitian, akan tetapi juga menetapkan lebig dahulu segala sesuatu

4

5

yang diperlukan dalan memecahkan masalah tenaga, waktu, ongkos dan
sebagainya yang timbul dari rencana tertentu”.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka penulis membatasi masalah
penelitian sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan penggunaan Kulcapi dalam ritual Erpangir Ku Lau.
2. Mendeskripsikan bentuk Rhythm yang dimainkan dalam ritual
Erpangir Ku Lau.
3. Mendeskripsikan bentuk Melodi yang dimainkan dalam ritual
Erpangir Ku Lau.
D. Perumusasan masalah
Rumusan masalah merupakan merupakan suatu titik dari penelitian yang
hendak dilakukan Menurut ( Maryeani : 2005 : 14 ) mengatakan bahwa :
“Rumusan masalah merupakan upaya untuk menentukan jawaban atas
pertanyaan sebagai mana telah terpapar pada rumusan masalahnya. Rumusan
masalah adalah juga suatu jabaran atas fokus penelitian karena dalam prakteknya
proses penelitian berfolus pula pada butir masalah yang telah dirumuskan”
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah, serta
pembatasan masalah, maka permasalahan diatas dapat dirumuskan sebagai berikut
: “Bagaimana penggunaan kulcapi serta bentuk rhythm dan melodi instumen
Kulcapi Dalam ritual Erpangir Ku Laupada masyarakat karo”
E. Tujuan penelitian
setiap kegiatan selalu mengarah pada tujuan, yang merupakan suatu
keberhasilan penelitian yaitu tujuan penelitian, dan tujuan penelitian merupakan
jawaban atas pertanyaan dalam penelitian. Berhasil tidaknya suatu kegiatan

5

6

penelitian yang dilaksanakan terlihat pada tercapainya tujuan yang telah
ditetapkan. Dalam penelitian ini tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui penggunaan Kulcapi pada ritual Erpangir Ku Lau.
2. Untuk mengetahui bentuk rhythm kulcapi yang diamainkanpada ritual
Erpangir Ku Lau.
3. Untuk mengetahui bentuk melodi kulcapi yang dimainkan pada ritual
Erpangir Ku Lau.
F. Manfaat penelitian
Manfaat penelitian merupakan kegunaan dari penelitian yang merupakan
sumber informasi dalam mengembangkan kegiatan penelitian selanjutnya. Setelah
penelitian ini selesai dilaksanakan diharapkan dapat memberi manfaat sebagai
berikut :
1. Sebagai bahan masukan bagi penulis dalam menambah pengetahuan dan
sebagai bahan informasi kepada masyarakat Karo desa Tambunen
mengenai ritual Erpangir Ku Lau.
2. Sebagai bahan motivasi bagi setiap pembaca khususnya generasi muda
untuk melestarikan musik tradisional daerahnya.
3. Sebagai bahan masukan bagi penulis dan pembaca dalam menambah
pengetahuan tentang musik tradisi.
4. Sebagai bahan refrensi dan acuan bagi peneliti berikutnya yang memiliki
keterkaitan dengan topik penelitian ini

6

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan dan saran-saran sebagai berikut:
A.Kesimpulan
1. Hubungan kekrabatan yang paling mendasar pada Masyarakat Karo dikenal
dengan Rakut Si Telu (ikatan yang tiga) yaitu Sukut, kalimbubu dan anak
beruyang menjadei dasar dalam tutur pada masyarakat Karo.
2. Upacara Ritual Erpangir Ku Lau saat ini masih sering dilaksanakan oleh
sebahagian dari masyarakat Karo yakni penganut kepercayaanpemena karena
mereka meyakini dengan pelaksanaan upacara ritual Erpangir Ku Lau dapat
menyelesaikan berbagai macam persoalan yang terjadi. Seperti meminta
kesehatan, meminta rejeki,, dan lain sebagainya.
3. Kulcapi mempunyai reportoar yang khusus serta punya peran yang sangat vital
dalam mengiringi ritual Erpangir Ku Lau. Adapun reportoar tersebut adalah
:mari-mari, odak-odak, patam-patam, dan peselukken. Pada reportoar peselukken
lah Guru Si Baso menjadi trance. Pemberian nama khusus untuk pemain musik
pada masyarakat Karo adalah Si Erjabaten
4. Tradisi Karo juga mengalami perubahan bersamaan dengan perkembangan dan
pengaruh kebudayaan asing (kebudayaan Barat, ini terlihat dari perannya dalam
upacara adat bahkan pada beberapa ritual pada masyarakat Karo termasuk ritual
Erpangir Ku Lau.

47

48

B. Saran
Dari beberapa kesimpulan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat
diajukan saran-saran sebagi berikut:
1.Ansambel Gendang Telu Sendalanen merupakan salah satu ansambel yang
sudah diwariskan oleh nenek moyang kita yang harus tetap kita jaga dan tetap
dipertahankan kedudukannya dalam kesenian musik tradisional Karo.
2.Ritual ErpangirKu Lau sebagai salah satu tradisi budaya Karo perlu mendapat
perhatian dari dinas kebudayaan dan pariwisata, karena hal ini bisa saja membuat
wisatawan lokal maupun mancanegara merasa tertarik untuk mengikutinya.
3. Dalam konteks perubahan baik dalam peran ansambel gendang Telu
Sendalanen dalam kesenian tradisional Karo karena mulai diterimanya keyboard
oleh masyarakat, perlu disikapi sebagai hal yang wajar sebagai konsekuensi
terhadap kemajuan zaman.

49

DAFTAR PUSTAKA

Aswita, Effi & Thamrin. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Medan: Diktat
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Bangun, Roberto. 2006, Mengenal Suku Karo. Jakarta: Yayasan Pendidikan
Bangun.
Barus,Mekawati ”Gendang Lima Sendalanen Pada Upacara Mbuah Page Kerja
Tahun di Desa Barus Jahe Kecamatan Barus Jahe Tanah Karo”, 2006.
Debdikbud (2005:740). Kamus Besar Bahasa indonesia. Jakarta:Balai pustaka
Debdikbud (2005:1163). Kamus Besar Bahasa indonesia. Jakarta:Balai pustaka
Esdawara, Suwardi. 2006, Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka
widiatama
Ginting, Pdt. DR. E. P. (1999 : 38), mengenal suku Karo
Matius Ali, S.Sn.,M.Hum dalam buku Seni Musik SMA kelas XI (2006:46)
Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara.
Noveli,Cerah ”Penyajian Musik Tradisional Karo Pada Upacara Erpangir Ku
lau di Desa Budaya Lingga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten
Karo”, 2010.
Pulungan,Muhammad Rahmat ”Musik Tradisional Mandailing Pada Upacara
Adat Horja Godang Di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan
Tembung”, 2006.
Situmorang,Meliana Suyani ”Peranan Musik Tradisional Batak Toba Pada
Pesta Sulang-Sulang Pahompu Di Desa Sabulan Kecamatan Sitio-Tio
Samosir Sumatera Utara”, 2008.
Sitepu, Putra (2010) “Deskriptif penggabungan alat musik keyboard dengan
gendang lima sendalanen dalam pesta ulang tahun Persadan karo
mergana ras anak beruna di Cinta Damai Medan Helvetia”.

50

Subagyo, B. Andreas. 2001. Pengantar Riset Kuantitatif & Kualitatif. Bandung:
Yayasan Kalam Hidup.
Tarigan, Brevin 2011, Ansambel Gendang Lima Sendalanen pada masyarakat
Karo: studi kasus pembawa trance pada ritual Erpangir Ku Lau dalam
konteks sosio – Budaya di Lau Debuk-debuk Kecamatan Beras Tagi
Kabupaten Karo.
Tarigan, Sarjani. 2010, Kepercayaan Orang Karo Tempoe Doeloe, Medan: Balai
Adat Budaya Karo Indonesia.
Tarigan, Perikuten (2004) Pluralitas Musik Etnik Karo, tulisan ini berisi tentang
letak Geografis suku Karo dan alat musik tradisional suku Karo.
(https://www.google.com/search?q=arti+ritem.html)
(http://carapedia.com/pengertian_definisi_analisis_info2056.html)
(http://www.erapasifik.asia/2012/04/definisi-instrumen.html)
(https://www.google.com/search?q=arti+melodi.html)
(http://ebookbrowse.com/pengertian-instrumen-penelitian-menurut-para-ahli-pdfd390826889)

51

LAMPIRAN
Partitur Kulcapi

52

DAFTAR PUSTAKA

Aswita, Effi & Thamrin. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Medan: Diktat
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Bangun, Roberto. 2006, Mengenal Suku Karo. Jakarta: Yayasan Pendidikan Bangun.
Barus,Mekawati ”Gendang Lima Sendalanen Pada Upacara Mbuah Page Kerja Tahun di
Desa Barus Jahe Kecamatan Barus Jahe Tanah Karo”, 2006.
Debdikbud (2005:740). Kamus Besar Bahasa indonesia. Jakarta:Balai pustaka
Debdikbud (2005:1163). Kamus Besar Bahasa indonesia. Jakarta:Balai pustaka
Esdawara, Suwardi. 2006, Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka widiatama
Ginting, Pdt. DR. E. P. (1999 : 38), mengenal suku Karo
Matius Ali, S.Sn.,M.Hum dalam buku Seni Musik SMA kelas XI (2006:46)
Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara.
Noveli,Cerah ”Penyajian Musik Tradisional Karo Pada Upacara Erpangir Ku lau di Desa
Budaya Lingga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo”, 2010.
Pulungan,Muhammad Rahmat ”Musik Tradisional Mandailing Pada Upacara Adat Horja
Godang Di Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung”, 2006.
Situmorang,Meliana Suyani ”Peranan Musik Tradisional Batak Toba Pada Pesta SulangSulang Pahompu Di Desa Sabulan Kecamatan Sitio-Tio Samosir Sumatera Utara”,
2008.
Sitepu, Putra (2010) “Deskriptif penggabungan alat musik keyboard dengan gendang lima
sendalanen dalam pesta ulang tahun Persadan karo mergana ras anak beruna di
Cinta Damai Medan Helvetia”.

Subagyo, B. Andreas. 2001. Pengantar Riset Kuantitatif & Kualitatif. Bandung:
Yayasan Kalam Hidup.
Tarigan, Brevin 2011, Ansambel Gendang Lima Sendalanen pada masyarakat
Karo: studi kasus pembawa trance pada ritual Erpangir Ku Lau dalam konteks
sosio – Budaya di Lau Debuk-debuk Kecamatan Beras Tagi Kabupaten Karo.

Tarigan, Sarjani. 2010, Kepercayaan Orang Karo Tempoe Doeloe, Medan: Balai Adat
Budaya Karo Indonesia.
Tarigan, Perikuten (2004) Pluralitas Musik Etnik Karo, tulisan ini berisi tentang letak
Geografis suku Karo dan alat musik tradisional suku Karo.
(https://www.google.com/search?q=arti+ritem.html)
(http://carapedia.com/pengertian_definisi_analisis_info2056.html)
(http://www.erapasifik.asia/2012/04/definisi-instrumen.html)
(https://www.google.com/search?q=arti+melodi.html)
(http://ebookbrowse.com/pengertian-instrumen-penelitian-menurut-para-ahli-pdfd390826889)