PENGARUH JUMLAH WAJIB PAJAK, PEMERIKSAAN PAJAK DAN PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN PETISAH.

(1)

PENGARUH JUMLAH WAJIB PAJAK, PEMERIKSAAN PAJAK, DAN PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA TERHADAP

PENERIMAAN PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN PETISAH

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Ekonomi

OLEH :

AGUNG NUGRAHA NIM. 708532004

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2012


(2)

.EMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini diajukan oleh Agung Nugraha, NIM 708532004, Jurusan Akuntansi, S-1- Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan

Telah Diperiksa dan Disetujui Untuk Diuji Dalam Mempertahankan Skripsi

Mengetahui/Menyetujui Ketua Jurusan Akuntansi,

Drs. La Ane, M.Si NIP.19621231 199103 I 023

Medan, Agusutus 20 12

Dosen Pembimbing Skripsi,

Hennansyah Sembiring, SE,M.si,Ak NIP. 19710802 200312 1 002


(3)

.,

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

Skripsi Oleh Agung Nugraha, NIM. 708532004 Telah Dipertahankan Di Depan Tim Penguji

Pada Tanggal10 September 2012

TIM PENGUJI :

Hermansyah Sembi ring, SE. M.Si Ak Pembimbing

Drs. Jihen Ginting, M.Si, Ak Penguji I

Drs. Surbakti Kam-karo, M.Si, Ak Penguji II

OK Sofyan Hidayat, SE, M.Si, Ak Penguji Ill

Disetujui dan Disahkan Pada Tanggal September 2012 Panitia Ujian

Ketua Jurusan Akuntansi,

Drs. L:::::J:


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmad dan hidyahnya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Jumlah Wajib

Pajak,Pemeriksaan Pajak dan Penagihan surak Pajak dengan Surat Paksa Terhadap Penerimaan Pajak di kantor Pelayanan Pajak Medan Petisah”.

Dalam menyelesaikan tulisan ini peneliti menyadari tidak dapat berjalan sendiri tanpa bantuan dan dorongan baik materil maupun spiritual dari berbagai pihak. Penyusuna Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena terbatasnya pengetahuan dan kemapuan penulis. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini penulis sangat mengahrapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini..Dan tidak lupa peneliti menghanturkan rasa hormat paling dalam kepada orang tua Ayahanda Drs. Zulkarnain Ibunda Alm Elna Sari BA dan Kusma Elvina Tarigan SE yang memberikan dukungan moril,inmoril,semangat dan doa agar terselesaikannya skripsi ini

Dalam kesempatan ini ucapan terima kasih juga peneliti sampaikan kepada pihak yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Bapak Prof. DR. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan . 2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si sekaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Negreri Medan.


(5)

4. Bapak Drs. La Ane, M.Si, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. Dan selaku Doesn Pembimbing Akademik yang telah membantu atas segala masalah yang berhubungan dengan akademik perkuliahan

5. Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si, Ak, selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan dan selaku sebagai Dosen Penguji I yang telah telah meluangkan waktunya dalam memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Bapak Hermansyah Sembiring , SE, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing skripsi penulis yang senantiasa memberikan waktu dan ilmunya dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Drs. Surbakti Karo-karo, M.Si,, selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun

8. Bapak Ok.Sofyan Hidayat SE,M.si,Ak selaku dosen penguji III yang telah memberikan saran dan kritik yang membangun

9. Kepada Adinda Beby Karina dan Adinda Nadya Raudah yang telah memberi semangat dan doa

10.Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan selama peneliti menempuh perkuliahan.

11.Bang Ricky Adrian yang telah banyak membantu dalam pengurusan administrasi.

12.Sahabat-sahabat Weli,,Sensei Lily,Rian,Tedy,Dedek, Terima kasih untuk dukungannya selama ini.


(6)

13.Teman-teman seperjuangan Nae, Zizi, Mizwar, Fahrur, Rusdy, S.Rambe Sandi, Khalimah, Dewi ,Windi, Yani, Siti, Oki, Juliadi, Sheila, Amey, Puja, Ajeng, Kafi, Zuzu, Suci, Anggi, Endang, Dinar, Wilda, Syifa, Melda, Syahri, Dimas, Nanda, Tri, Lailyl dan adik-adik stambuk AKP yang telah memberi semangat dalam pengerjaan skripsi ini.

14.Dan para pihak yang telah membantu memberi dukungan dan motivasinya kepada peneliti.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu menyelesaikan skiripsi ini

Medan, Agustus 2012 Peneliti

Agung Nugraha NIM. 708532004


(7)

i

DAFTAR ISI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Batasan Masalah ... 7

1.4 Rumusan Masalah ... 7

1.5 Tujuan Penelitian ... 8

1.6 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

2.1 Kerangka Teoritis... 10

2.1.1 Dasar Perpajakan ... 10

2.1.2 Wajib Pajak ... 12

2.1.3 Utang Pajak ... 14

2.1.4 Surat Pemberitahuan Pajak... 15

2.1.5 Pemeriksaan Pajak... 16

2.1.6 Surat Ketetapan Pajak ... 19

2.1.7 Penagihan Pajak ... 20

2.1.8 Keberatan, Banding dan Gugatan... 23

2.1.9 Penerimaan Pajak ... 24

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 24

2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian ... 27

2.3.1 Kerangka Konseptual ... 27


(8)

ii

BAB III METODELOGI PENELITIAN ... 30

3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ... 30

3.2 Populasi dan Sampel ... 30

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 31

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 31

3.5 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 32

3.6 Metode dan Teknik Analisis Data... 34

3.6.1 Uji Asumsi Klasik ... 34

3.6.2 Uji Normalitas ... 34

3.6.3 Uji Multikolinearitas ... 35

3.6.4 Uji Heterokedasitas ... 36

3.6.5 Uji Autokorelasi ... 37

3.6.6 Pengujian Hipotesis ... 38

3.6.7 Uji t ... 39

3.6.8 Uji F... 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 41

4.1 Hasil Pembahasan ... 41

4.1.1 Gambaran Umum Sampel ... 41

4.1.2 Hasil Pengumpulan Data ... 42

4.1.2.1 Jumlah Penghasilan Wajib Pajak Badan ... 42

4.1.2.2 Jumlah Pemeriksaan Pajak Penghasilan Badan ... 43

4.1.2.3 Jumlah Penagihan Pajak Penghasilan Badan ... 44

4.1.2.4 Penerimaan Pajak Penghasilan Badan ... 45

4.1.3 Hasil Pengujian Data ... 45

4.1.3.1 Analisis Statistik Desriptif ... 45

4.1.3.2 Uji Asumsi Klasik ... 47

4.2 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 52


(9)

iii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

5.1 Kesimpulan ... 61

5.2 Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63 LAMPIRAN


(10)

iv

Daftar Tabel

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 26

Tabel 4.1 Jumlah Wajib Pajak Penghasilan Badan ... 42

Tabe l4.2 Jumlah Pemeriksaan Pajak Penghasilan Badan ... 43

Tabel 4.3 Jumlah Penagihan Pajak Penghasilan Badan ... 44

Tabel 4.4 Penerimaan Pajak Penghasilan Badan ... 45

Tabel 4.5 Deskriptif Statistik ... 46

Tabel 4.6 Uji Normalitas ... 47

Tabel 4.7 Uji Multikolinearitas ... 48

Tabel 4.8 Uji Autokorelasi ... 51

Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi Berganda... 52

Tabel 4.10 Koefisien Dterminasi ... 54


(11)

v

Daftar Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 28 Gambar 4.1 Scatterplot ... 50


(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pajak merupakan sumber pendapatan negara yang sangat penting bagi pelaksanaan dan peningkatan pembangunan nasional untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Penerimaan pajak berasal dari Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), penerimaan cukai, pencairan tunggakan pajak, maupun pajak-pajak lainnya. Kontribusi penerimaan pajak terhadap penerimaan negara dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal tersebut tidak lepas dari peranan pemerintah yang telah memperbaiki sistem perpajakan nasional agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih mandiri dalam pembiayaan negara dan pembiayaan pembangunan dalam arti tidak terlalu tergantung pada pinjaman luar negeri.

Direktorat Jenderal Pajak (fiskus) melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi penerimaan pajak untuk meningkatkan penerimaan pajak.Pembayaran pajak adalah cermin kebanggan untuk ikut melaksanakan kegotongroyongan nasional (Yenni,1999). Ekstensifikasi ditempuh dengan mencari wajib pajak yang baru. Ditinjau dari jumlah wajib pajak yang ada, jika dibandingkan dengan penduduk Indonesia yang lebih dari 230 juta orang, potensi pajak sebenarnya masih sangat besar. Menurut Yusuf (2004), “Upaya


(13)

intensifikasi dapat ditempuh melalui peningkatan kualitas aparatur perpajakan (tax

administration reform), pelayanan prima terhadap wajib pajak dan pembinaan

kepada para wajib pajak, pengawasan administratif, pemeriksaan, penyidikan, dan penagihan aktif serta penegakan hukum atau law enforcement”.

Pajak dipungut dari warga negara Indonesia dan menjadi salah satu kewajiban yang dapat dipaksakan penagihannya. Sistem perpajakan Indonesia mengalami perubahan pada tahun 1983 dari Official Assessment System menjadi

Self Assessment System. Self Assessment System adalah suatu sistem dimana

pemerintah memberikan kepercayaan penuh kepada wajib pajak untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan sendiri kewajiban perpajakannya.. Pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak (fiskus), sesuai dengan fungsinya berkewajiban melaksanakan pembinaan, pelayanan, pengawasan, dan penerapan sanksi perpajakan terhadap pelaksanaan kewajiban perpajakan wajib pajak berdasarkan ketentuan yang digariskan dalam peraturan perundang-undangan perpajakan. Self Assessment System memungkinkan potensi adanya wajib pajak tidak melaksanakan kewajiban perpajakannya dengan baik akibat dari kelalaian, kesengajaan atau mungkin ketidaktahuan para wajib pajak atas kewajiban perpajakannya. Oleh karena itu, diperlukan adanya peran yang aktif dari fiskus untuk menjalankan fungsi pembinaan dan pengawasannya.

Self Assessment System ini dapat berjalan secara efektif melalui keterbukaan dan pelaksanaan penegakan hukum (law enforcement) yang merupakan hal yang paling utama. Kepercayaan yang sangat besar dari pemerintah kepada wajib pajak untuk menghitung sendiri pajak yang harus


(14)

dibayarnya harus diimbangi dengan upaya penegakan hukum dan pengawasan yang ketat atas kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Dalam system self assessment wajib pajak sendiri yang akan menghitung,meyetorkan dan membayarkan pajak yang terutang(Arja,2008) . Penegakan hukum ini dapat dilakukan dengan adanya pemeriksaan atau penyidikan pajak dan penagihan pajak.

Pemeriksaan pajak merupakan instrumen yang baik untuk meningkatkan tingkat kepatuhan wajib pajak, baik formal maupun material dari peraturan perpajakan.Operasi di Indonesia selama bertahun-tahun direkayasa untuk selalu rugi sehingga tidak pernah membayar pajak penghasilan badan (Yenni,2008). Tujuan utamanya adalah untuk menguji dan meningkatkan tax compliance seorang wajib pajak dimana kepatuhan ini akan sangat berdampak pada penerimaan pajak (Priantara, 2000:24). Pemeriksaan pajak dapat dilakukan di kantor atau di tempat wajib pajak yang ruang lingkup pemeriksaannya meliputi satu jenis pajak, beberapa jenis pajak, atau seluruh jenis pajak, baik untuk tahun-tahun yang lalu maupun untuk tahun-tahun berjalan.Wajib pajak dalam memenuhi kewajiban pepajakannya sesuai dengan peraturan yang berlaku (Bayu 2008)

Penagihan pajak dilaksanakan terhadap tunggakan pajak yang belum dipenuhi oleh wajib pajak. Perkembangan jumlah tunggakan pajak secara nasional dari waktu ke waktu menunjukkan jumlah yang semakin besar. Peningkatan jumlah ini masih belum diimbangi dengan kegiatan pemenuhannya.

Salah satu media perpajakan yang mempunyai kekuatan hukum memaksa untuk penagihan tunggakan pajak adalah Penagihan Pajak dengan Surat Paksa


(15)

(PPSP). Menurut UU RI Nomor 19 tahun 2000 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa pasal 1 ayat (12), “Penagihan Pajak dengan Surat Paksa adalah surat perintah membayar utang pajak dan biaya penagihan pajak”. Jumlah tagihan pajak yang tidak atau kurang dibayar sampai dengan tanggal jatuh tempo pembayaran sesuai yang tercantum dalam STP, SKPKB, dan SKPKBT ditagih dengan menggunakan Surat Paksa.

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah merupakan instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah I Sumatera Utara Direktorat Jenderal Pajak. Fungsi Kantor Pelayanan Pajak yaitu melakukan pengumpulan dan pengolahan data, penyajian informasi perpajakan, pengamatan potensi perpajakan dan ekstensifikasi wajib pajak, penelitian dan penatausahaan surat pemberitahuan tahunan, surat pemberitahuan masa serta berkas wajib pajak, penerimaan pajak, penagihan, pemeriksaan, penerapan sanksi perpajakan, dan pelaksanaan administrasi kantor pelayanan pajak sehingga dengan demikian kantor pelayanan pajak mempunyai peranan yang sangat besar dalam pelaksanaan administrasi perpajakan nasional. Terlaksananya tugas dan peranan dari kantor pelayanan pajak akan sangat penting dalam pemenuhan target penerimaan pajak nasional.

Peningkatan jumlah wajib pajak adalah tujuan dari upaya ekstensifikasi. Pemeriksaan dan penagihan pajak adalah upaya intensifikasi penerimaan pajak. Pemeriksaan serta penagihan pajak juga akan meningkatkan kepatuhan wajib pajak (tax compliance), jika kepatuhan dan jumlah wajib pajak meningkat maka akan meningkatkan penerimaan pajak negara.


(16)

Penelitian yang dilakukan Tandililing (2003) mengenai hubungan antara pemeriksaan wajib pajak terhadap tingkat penerimaan pajak pada KPP Jayapura periode 1998-2002 menyimpulkan bahwa “Variabel pemeriksaan pajak berpengaruh terhadap penerimaan pajak di KPP Jayapura”. Chrisanti (2004) dalam penelitiannya mengenai pengaruh penagihan pajak dengan surat paksa dalam rangka meningkatkan penerimaan pajak dan kepatuhan wajib pajak di KPP Surabaya Rungkut menyimpulkan bahwa “Jumlah surat paksa yang diterbitkan berpengaruh signifikan terhadap pencairan tunggakan pajak. Pencairan tunggakan pajak ini secara langsung akan meningkatkan penerimaan pajak”. Penelitian lain yang dilakukan oleh Koerniawati (2004) mengenai apakah jumlah surat-surat yang diterbitkan oleh KPP Kediri sebagai pelaksanaan tindakan penagihan aktif mempunyai pengaruh signifikan terhadap pencairan tunggakan pajak akibat penagihan aktif maupun pada persentase pencairan tunggakan pajak akibat penagihan aktif terhadap penambahan tunggakan pajak menyimpulkan bahwa “Jumlah surat-surat yang diterbitkan oleh KPP Kediri sebagai pelaksanaan tindakan penagihan aktif tidak berpengaruh signifikan baik terhadap pencairan tunggakan pajak akibat penagihan aktif maupun pada persentase pencairan tunggakan pajak akibat penagihan aktif terhadap penambahan tunggakan pajak”.

Hal ini mendorong penulis untuk mereplikasi penelitian Lasria (2010) “pengaruh jumlah wajib pajak pemeriksaan pajak dan penagihan pajak dengan surat paksa terhadap penerimaan pajak di KPP Pratama Medan Kota” hasil penelitian lasria(2010) menunjukan bahwa jumlah wajib pajak,jumlah pemeriksaan pajak dan penagihan pajak dengan surat paksa secara simultan tidak


(17)

berpengaruh terhadap penerimaan pajak di KPP Pratama Medan Kota secara parsial jumlah wajib pajak jumlah penerimaan pajak dan jumlah penagihan pajak dengan surat paksa tidak berpengaruh terhadap penerimaan pajak di KPP Pratama Medam Kota alasan penulis untuk melakukan penelitian di KPP Pratama Medan Petisah penulis ingin mengetahui apakah jumlah wajib pajak,jumlah pemeriksaan pajak dan jumlah penagihan pajak dengan surat paksa berpengaruh di KPP Pratama Medan Petisah Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu penulis tertarik untuk menulis dan meneliti mengenai pengaruh jumlah wajib pajak, pemeriksaan pajak, dan penagihan pajak dengan surat paksa terhadap penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah lokasi penelitian sebelumnya di KPP Medan Kota dan menggunakan tahun data tahun 2007-2009 Di penelitian ini memakai tahun yang tebaru yakni tahun 2009-2011 juga sampling data pajak penghasilan badan

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Apakah jumlah wajib pajak penghasilan badan mempunyai pengaruh terhadap penerimaan pajak di KPP Pratama Medan Petisah?

2. Apakah jumlah pemeriksaan pajak penghasilan badan mempunyai pengaruh terhadap penerimaan pajak di KPP Pratama Medan Petisah?


(18)

3. Apakah jumlah penagihan pajak penghasilan badan dengan surat paksa mempunyai pengaruh terhadap penerimaan pajak di KPP Pratam Medan Petisah?

4. Apakah jumlah wajib pajak penghasilan badan, pemeriksaan pajak penghasilan badan, dan jumlah penagihan pajak penghasilan badan dengan surat paksa secara simultan mempunyai pengaruh terhadap penerimaan pajak di KPP Pratama Medan Petisah?

1.3 Pembatasan Masalah

Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis dibatasi dari segi jumlah wajib pajak penghasilan badan,jumlah pemeriksaan pajak penghasilan badan dan jumlah penagihan pajak penghasilan badan dengan surat paksa guna mengetahui pengaruhnya terhadap penerimaan pajak penghasilan badan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah.

1.4 Rumusan Masalah

Dari uraian diatas,maka penulis mencoba merumuskan permasalahan utama atas objek penelitian yang menjadi dasar penulisan skripsi ini sebagai berikut:

1. Apakah jumlah wajib pajak badan penghasilan berpengaruh terhadap penerimaan pajak di KPP Medan Petisah ?

2. Apakah jumlah pemeriksaan pajak penghasilan badan berpengaruh terhadap penerimaan pajak di KPP Medan Petisah ?


(19)

3. Apakah jumlah penagihan pajak penghasilan badan dengan surat paksa berpengaruh terhadap penerimaan pajak di KPP Medan Petisah?

4. Apakah jumlah wajib pajak penghasilan badan,pemeriksaan pajak penghasilan badan dan penagihan pajak penghasilan dengan surat paksa berpengaruh terhadap penerimaan pajak di KPP Medan Petisah?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini :

1. Untuk mengetahui pengaruh jumlah wajib pajak penghasilan badan terhadap penerimaan pajak penghasilan badan di KPP Medan Petisah 2. Untuk mengetahui pengaruh jumlah pemeriksaan pajak penghasilan

badan terhadap penerimaan pajak penghasilan badan di KPP Medan Petisah

3. Untuk mengetahui pengaruh jumlah penagihan pajak penghasilan badan dengan surat paksa pada penerimaan pajak penghasilan badan di KPP Medan Petisah

4. Untuk mengetahui pengaruh jumlah wajib pajak penghasilan badan ,pemeriksaan pajak penghasilan badan dan penagihan pajak dengan surat paksa terhadap penerimaan pajak penghasilan badan di KPP Medan Petisah


(20)

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini :

1. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan dan memperluas wawasan peneliti sehubungan dengan bidang yang diteliti, 2. Bagi aparat pajak, dapat dijadikan masukan dalam upaya peningkatan

kebijakan penagihan pajak sehingga jumlah tunggakan pajak tidak cenderung meningkat dan diperoleh pencairan tunggakan pajak yang meningkat yang berpengaruh pada peningkatan penerimaaan negara dari sektor pajak,

3. Bagi Peneliti selanjutnya, sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut pada bidang yang sama


(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:

1. Hasil uji t jumlah wajib pajak (JWP) menunjukkan bahwa jumlah wajib pajak memiliki pengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah. Berdasarkan nilai signifikan dimana (0,000 < 0,05), maka keputusannya adalah hipotesis satu (H1) diterima.

2. Hasil uji t jumlah pemeriksaan pajak (JPP) menunjukkan bahwa jumlah pemeriksaan pajak tidak memiliki pengaruh terhadap penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah. Berdasarkan nilai signifikan dimana (0,278 > 0,05 ), maka keputusannya adalah hipotesis dua (H2) ditolak.

3. Hasil uji t jumlah surat paksa (JSP) menunjukkan bahwa jumlah surat paksa tidak memiliki pengaruh terhadap penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah. Berdasarkan nilai signifikan dimana (0,244 > 0,05 ), maka keputusannya adalah hipotesis tiga (H3) ditolak.

4. Hasil uji F menunjukkan bahwa jumlah wajib pajak, jumlah pemeriksaan pajak dan jumlah surat paksa secara simultan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah, nilai Fhitung (6,953) > Ftabel(2,901), yang berarti menerima hipotesis tiga (H3).

5.2 Saran


(22)

1. Agar dapat meningkatkan kesadarn dan niat baik masyarakat dalam membayar pajak, maka perlu banyak dilakukan sosialisasi dan penyuluhan masyarakat akan pentingnya kegunaan pajak. Tentunya hal ini juga menuntut pegawai pajak dalam hal pelayanan kepada masyarakat, agar tercapai tujuan negara dalam menyukseskan pembangunan melalui pajak.

2. Untuk penelitian selanjutnya terkait dengan penelitian ini dapat menambah variabel lainnya, seperti pelayan pajak,kepatuhan pajak dan lain-lain. Karena sangat dimungkinkan ada variabel lainnya yang mungkin lebih memiliki hubungan dengan penerimaan pajak.

Keterbatasaan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan. Keterbatasan-keterbatasan tersebut antara

lain:

1. Penelitian ini hanya mengambil tiga buah variable yaitu jumlah wajib pajak,jumlah pemeriksaan pajak dan jumlah penagihan pajak dengan surat paksa sebagai variable independent namun,sebenarnya masih banyak variable lain yang dapat mempengaruhi penerimaan pajak

2. Periode pengamatan dalam penelitian ini terbatas karena hanya mencakup tahun 2009-2011


(23)

1

DAFTAR PUSTAKA

Anggelina, Lasria, 2010. “Pengaruh Jumlah Wajib Pajak Pemeriksaan Pajak Dan Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa Terhadap Penerimaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota” Universitas Sumatra Utara, Medan

Chrisanti, Yenny, 2004. “Penagihan Pajak Dengan Menggunakan Surat Paksa dalam Rangka Meningkatkan Penerimaan Pajak dan Kepatuhan Wajib Pajak di KPP Surabaya Rungkut”, Skripsi Akuntansi, Universitas Kristen Petra, Surabaya.

Sadjiarto,Arja,2008 “Variasi Perhitungan dan Penyetoran Pajak Penghasilan

21” Jurnal Akuntansi dan Keuangan Volu8me10 no 1 hal 48-68

Universitas Kristen Petra,Surabaya

Mangoting,Yenni,2008”Mengapa Perlu Menghapus SPT Tahunan 1721” Jurnal Akuntansi dan Keuangan Volume 10 no 2 hal 109-120 Universitas Kristen Petra,Surabaya

Santoso,Iman,2004 “Advance Pricing Agreement dan Problematikanya Transfer

Pricing dari Persepektif Perpajakan Indonesia” Jurnal Akuntansi dan

Keuangan Volume 6 no 2 hal 123-139 Universitas Indonesia,Jakarta Witono,Banu,2008 “Peranan Pengetahuan Pajak Pada Kepatuhan Wajib Pajak”

Jurnal Akuntansi dan Keuangan Volume 7 No 2 hal 196-208 Universitas Muhammadiyah Surakarta,Surakarta

Mangoting,Yenni,1999.”Tax Planning; Sebuah Pengantar Sebagai Alternatif

Menimalkan Pajak” Jurnal Akuntansi dan Keuangan Volume 1 no 1 hal

43-53 Universitas kristen Petra,Surabaya

Erlina dan Sri Mulyani, 2007. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan

Manajemen, Edisi Pertama, USU Press, Medan.

Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Ketiga, Cetakan Pertama, Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang.

Gunadi, 2005. “Fungsi Pemeriksaan Terhadap Peningkatan Kepatuhan Pajak (Tax

Compliance)”, Jurnal Perpajakan Indonesia, Februari 2005 hal 4-9.

Hadi, Moeljo SH, 2001. Dasar-Dasar Penagihan Pajak dengan Surat Paksa oleh

Jurusita Pajak Pusat dan Daerah, Edisi Revisi, PT. Raja Grafindo


(24)

2

Hadi, Syamsul, 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Akuntansi dan

Keuangan, Edisi Pertama, Penerbit EKONISIA, Fakultas Ekonomi UII,

Yogyakarta.

Hutagaol, John, 2005. “Sekilas Tentang Pemeriksaan Pajak”, Jurnal Perpajakan

Indonesia, Maret 2005 hal 12-15.

Ilyas, Wirawan dan Richard Burton, 2004. Hukum Pajak, Edisi Revisi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, 2004. Buku

Petunjuk Teknik Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi,

Medan.

Jogiyanto, 2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah Dan

Pengalaman-pengalaman, Edisi 2004/2005, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Koerniawaty, Fanny Budi, 2004. “Analisa Pengaruh Tindakan Penagihan Aktif Dalam Usaha Mencairkan Tunggakan Pajak di KPP Kediri”, Skripsi

Akuntansi, Universitas Kristen Petra, Surabaya.

Nuryadi, 2001. “Pengampunan Pajak Tidak Selalu Sejalan dengan Keadilan”,

Jurnal Perpajakan Indonesia vol 1(3), hal 40-43.

Priantara, Diaz, 2000. Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak, Edisi Pertama, Penerbit Djambatan, Jakarta.

Resmi, Siti, 2008. Perpajakan: Teori dan Kasus, Edisi Keempat, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Rusjdi, Muhammad, 2004. KUP Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Edisi Revisi, Penerbit PT. Index, Jakarta

Suandy, Erly, 2002. Hukum Pajak, Edisi Revisi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Sudjarwadi, Djangkung, 2003. “Tata Cara Penyanderaan (Gijzeling) Penanggung

Pajak”, Jurnal Perpajakan Indonesia vol 3, hal 10-14.

Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Bisnis, Edisi Ketiga, Cetakan Pertama, Alfabeta, Bandung.

Tandililing, Y, 2003. “Pengaruh Pemeriksaan Wajib Pajak Terhadap Tingkat Penerimaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Jayapura”, Skripsi

Akuntansi, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Tjahjono, Achmad dan Muhammad F. Husein, 2000. Perpajakan, Edisi Kedua, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.


(25)

3

Umar, Husein. 2001. Riset Akuntansi: Metode Riset Sebagai Cara Penelitian

Ilmiah, Edisi Pertama, Cetakan Ketiga, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Yusuf, Harry, 2004. Mengapa Laju Pertumbuhan Pajak Tersendat, Artikel, www.kiospajak.com.

Republik Indonesia, 2000. Undang-undang No. 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan

Umum dan Tata Cara Perpajakan, Jakarta.

_______________, 2000. Undang-undang No. 19 Tahun 2000 tentang Penagihan

Pajak dengan Surat Paksa, Jakarta.

_______________, 2003. Keputusan Menteri Keuangan No. 235/KMK.03/2003

tentang Kriteria Wajib Pajak yang Dapat Diberikan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak, Jakarta.


(1)

Adapun manfaat dari penelitian ini :

1. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan dan memperluas wawasan peneliti sehubungan dengan bidang yang diteliti, 2. Bagi aparat pajak, dapat dijadikan masukan dalam upaya peningkatan

kebijakan penagihan pajak sehingga jumlah tunggakan pajak tidak cenderung meningkat dan diperoleh pencairan tunggakan pajak yang meningkat yang berpengaruh pada peningkatan penerimaaan negara dari sektor pajak,

3. Bagi Peneliti selanjutnya, sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut pada bidang yang sama


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:

1. Hasil uji t jumlah wajib pajak (JWP) menunjukkan bahwa jumlah wajib pajak memiliki pengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah. Berdasarkan nilai signifikan dimana (0,000 < 0,05), maka keputusannya adalah hipotesis satu (H1) diterima.

2. Hasil uji t jumlah pemeriksaan pajak (JPP) menunjukkan bahwa jumlah pemeriksaan pajak tidak memiliki pengaruh terhadap penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah. Berdasarkan nilai signifikan dimana (0,278 > 0,05 ), maka keputusannya adalah hipotesis dua (H2) ditolak. 3. Hasil uji t jumlah surat paksa (JSP) menunjukkan bahwa jumlah surat paksa

tidak memiliki pengaruh terhadap penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah. Berdasarkan nilai signifikan dimana (0,244 > 0,05 ), maka keputusannya adalah hipotesis tiga (H3) ditolak.

4. Hasil uji F menunjukkan bahwa jumlah wajib pajak, jumlah pemeriksaan pajak dan jumlah surat paksa secara simultan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah, nilai Fhitung (6,953) > Ftabel(2,901), yang berarti menerima hipotesis tiga (H3).

5.2 Saran


(3)

pajak, maka perlu banyak dilakukan sosialisasi dan penyuluhan masyarakat akan pentingnya kegunaan pajak. Tentunya hal ini juga menuntut pegawai pajak dalam hal pelayanan kepada masyarakat, agar tercapai tujuan negara dalam menyukseskan pembangunan melalui pajak.

2. Untuk penelitian selanjutnya terkait dengan penelitian ini dapat menambah variabel lainnya, seperti pelayan pajak,kepatuhan pajak dan lain-lain. Karena sangat dimungkinkan ada variabel lainnya yang mungkin lebih memiliki hubungan dengan penerimaan pajak.

Keterbatasaan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan. Keterbatasan-keterbatasan tersebut antara lain:

1. Penelitian ini hanya mengambil tiga buah variable yaitu jumlah wajib pajak,jumlah pemeriksaan pajak dan jumlah penagihan pajak dengan surat paksa sebagai variable independent namun,sebenarnya masih banyak variable lain yang dapat mempengaruhi penerimaan pajak

2. Periode pengamatan dalam penelitian ini terbatas karena hanya mencakup tahun 2009-2011


(4)

1

DAFTAR PUSTAKA

Anggelina, Lasria, 2010. “Pengaruh Jumlah Wajib Pajak Pemeriksaan Pajak Dan Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa Terhadap Penerimaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota” Universitas Sumatra Utara, Medan

Chrisanti, Yenny, 2004. “Penagihan Pajak Dengan Menggunakan Surat Paksa dalam Rangka Meningkatkan Penerimaan Pajak dan Kepatuhan Wajib Pajak di KPP Surabaya Rungkut”, Skripsi Akuntansi, Universitas Kristen Petra, Surabaya.

Sadjiarto,Arja,2008 “Variasi Perhitungan dan Penyetoran Pajak Penghasilan 21” Jurnal Akuntansi dan Keuangan Volu8me10 no 1 hal 48-68 Universitas Kristen Petra,Surabaya

Mangoting,Yenni,2008”Mengapa Perlu Menghapus SPT Tahunan 1721” Jurnal Akuntansi dan Keuangan Volume 10 no 2 hal 109-120 Universitas Kristen Petra,Surabaya

Santoso,Iman,2004 “Advance Pricing Agreement dan Problematikanya Transfer Pricing dari Persepektif Perpajakan Indonesia” Jurnal Akuntansi dan Keuangan Volume 6 no 2 hal 123-139 Universitas Indonesia,Jakarta Witono,Banu,2008 “Peranan Pengetahuan Pajak Pada Kepatuhan Wajib Pajak”

Jurnal Akuntansi dan Keuangan Volume 7 No 2 hal 196-208 Universitas Muhammadiyah Surakarta,Surakarta

Mangoting,Yenni,1999.”Tax Planning; Sebuah Pengantar Sebagai Alternatif Menimalkan Pajak” Jurnal Akuntansi dan Keuangan Volume 1 no 1 hal 43-53 Universitas kristen Petra,Surabaya

Erlina dan Sri Mulyani, 2007. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama, USU Press, Medan.

Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Ketiga, Cetakan Pertama, Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang.

Gunadi, 2005. “Fungsi Pemeriksaan Terhadap Peningkatan Kepatuhan Pajak (Tax Compliance)”, Jurnal Perpajakan Indonesia, Februari 2005 hal 4-9. Hadi, Moeljo SH, 2001. Dasar-Dasar Penagihan Pajak dengan Surat Paksa oleh

Jurusita Pajak Pusat dan Daerah, Edisi Revisi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.


(5)

Hadi, Syamsul, 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Akuntansi dan Keuangan, Edisi Pertama, Penerbit EKONISIA, Fakultas Ekonomi UII, Yogyakarta.

Hutagaol, John, 2005. “Sekilas Tentang Pemeriksaan Pajak”, Jurnal Perpajakan Indonesia, Maret 2005 hal 12-15.

Ilyas, Wirawan dan Richard Burton, 2004. Hukum Pajak, Edisi Revisi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, 2004. Buku Petunjuk Teknik Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi, Medan.

Jogiyanto, 2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah Dan Pengalaman-pengalaman, Edisi 2004/2005, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Koerniawaty, Fanny Budi, 2004. “Analisa Pengaruh Tindakan Penagihan Aktif Dalam Usaha Mencairkan Tunggakan Pajak di KPP Kediri”, Skripsi Akuntansi, Universitas Kristen Petra, Surabaya.

Nuryadi, 2001. “Pengampunan Pajak Tidak Selalu Sejalan dengan Keadilan”, Jurnal Perpajakan Indonesia vol 1(3), hal 40-43.

Priantara, Diaz, 2000. Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak, Edisi Pertama, Penerbit Djambatan, Jakarta.

Resmi, Siti, 2008. Perpajakan: Teori dan Kasus, Edisi Keempat, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Rusjdi, Muhammad, 2004. KUP Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Edisi Revisi, Penerbit PT. Index, Jakarta

Suandy, Erly, 2002. Hukum Pajak, Edisi Revisi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Sudjarwadi, Djangkung, 2003. “Tata Cara Penyanderaan (Gijzeling) Penanggung

Pajak”, Jurnal Perpajakan Indonesia vol 3, hal 10-14.

Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Bisnis, Edisi Ketiga, Cetakan Pertama, Alfabeta, Bandung.

Tandililing, Y, 2003. “Pengaruh Pemeriksaan Wajib Pajak Terhadap Tingkat Penerimaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Jayapura”, Skripsi Akuntansi, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Tjahjono, Achmad dan Muhammad F. Husein, 2000. Perpajakan, Edisi Kedua, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.


(6)

3

Umar, Husein. 2001. Riset Akuntansi: Metode Riset Sebagai Cara Penelitian Ilmiah, Edisi Pertama, Cetakan Ketiga, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Yusuf, Harry, 2004. Mengapa Laju Pertumbuhan Pajak Tersendat, Artikel,

www.kiospajak.com.

Republik Indonesia, 2000. Undang-undang No. 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Jakarta.

_______________, 2000. Undang-undang No. 19 Tahun 2000 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa, Jakarta.

_______________, 2003. Keputusan Menteri Keuangan No. 235/KMK.03/2003 tentang Kriteria Wajib Pajak yang Dapat Diberikan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak, Jakarta.