PENGARUH KOMETMEN ORGANISASI DAN PERAN MANAJER PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA SKPD PEMERINTAHAN KOTA MEDAN.
PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN PERAN
MANAJER PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA
SKPD PEMERINTAHAN KOTA MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
OLEH :
SUCI APRILLIYANI SEMBIRING NIM. 708532083
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013
(2)
(3)
(4)
i ABSTRAK
Suci Aprilliyani Sembiring, NIM. 708532083. Pengaruh Komitmen Organisasi dan Peran Manajer Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Manajeria SKPD Pemerintahan Kota Medan. Skripsi Jurusan Akuntansi, Kekhususan Akuntansi Pemerintahan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan.
Pada instansi public pegawai / manajer sangat penting dalam memberikan pelayanan dalam bentuk kinerja berupa layanan kepada masyarakat, layanan kepada masyarakat saat ini menjadi masalah karena rendahnya pelayanan public yang diberikan oleh SKPD di Kota Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah komitmen organisasi dan peran manajer pengelolaan keungan daerah berpengaruh terhadap kinerja manajerial di SKPD Kota Medan.
Penelitian menggunakan data primer yang berupa kuisioner yang disebarkan secara langsung kepada 41 Responden.
Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat pengaruh secara signifikan antara komitmen organisasi dan peran manajer pengelolaan keuangan daerah terhadap kinerja manajerial. Hal ini terlihat pada F-hitung (13,123) > F-tabel (3,24). Koefisien Determinasi (R2) sebesar 0,409 hal ini berarti sebesar 40,9% variabel dependent dapat dijelaskan oleh variabel indevenden sedangkan sisanya di pengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian sebesar 59,1%. Hal ini konsisten dengan penelitian yang di lakukan oleh Natalia (2010).
Kata Kunci : Komitmen Organisasi, Peran Manajer Pengelolaan Keuangan Daerah, Kinerja Manajerial
(5)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ……….
i
KATA PENGANTAR ………. ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ………. ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 7
1.3 Pembatasan Masalah ... 7
1.4 Rumusan Masalah ... 7
1.5 Tujuan Penelitian ... 7
1.6 Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis ... 9
2.1.1 Teori Penetapan Tujuan ... 9
2.1.2 Komitmen Organisasi ... 10
2.1.3 Pengelolaan Keuangan Daerah ... 13
2.1.4 Peran Manajer Pengelolaan Keuangan Daerah ... 16
2.1.5 Pengaruh Komitmen organisasi Terhadap Kinerja Pemerintahan... 18
(6)
2.1.6 Kinerja Manajerial SKPD ... 19
2.1.7 Penelitian Terdahulu ... 20
2.2 Kerangka Berfikir ... 23
2.3 Hipotesis Penelitian ... 24
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 26
3.2 Populasi Dan Sampel ... 26
3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 26
3.4 Variabel Penelitian Dan Definisi Oprasional ... 27
3.4.1 Variabel Penelitian ... 27
3.4.2 Definisi Oprasional ... 27
3.5 Teknik Analisis Data ... 30
3.5.1 Pengujian Kualitas Data ... 30
3.5.1.1 Uji Validitas ... 31
3.5.1.2 Uji Reliabilitas ... 31
3.5.2 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik ... 32
3.5.3 Pengujian Hipotesis ... 34
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian ... 36
4.1.1 Gambaran umum ……….. 36
(7)
4.1.2 Pengujian Data ……….. 39
4.1.3 Pengujian kualitas Data ……… 39
4.1.4 Uji asumsi klasik ……….. 41
4.1.5 Uji regresi linear berganda ………... 45
4.1.6 Pengujian Hipotesis ……….. 47
4.2 Pembahasan ………. 51
BAB V Kesimpulandan Saran 5.1 Kesimpulan ……….. 54
5.2 Saran ………. 55
DAFTAR PUSTAKA ... 56 LAMPIRAN
(8)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ... 24 IV. 1 Hasil Uji Normalitas ……… 42 IV.2 Hasil Uji Heterokedesitas ………. 45
(9)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang MasalahReformasi pengelolaan keuangan daerah ditandai dengan terbitnya berbagai peraturan baru di bidang pengelolaan keuangan negara dan daerah. Berbagai peraturan yang ada diantaranya adalah; Peraturan Pemerintah (PP)Nomor 105 Tahun 2000 yang diganti dengan PP Nomor 58 Tahun 2005; PPNomor 24 Tahun 2005; paket UU di bidang keuangan negara yang terdiri dari UUNomor 17 Tahun 2003, UU Nomor 1 Tahun 2004, serta UU Nomor 15 Tahun2004, Permendagri No 13 tahun 2006. Reformasi pengelolaan keuangan daerah tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan yang mendasar pada pengelolaan keuangan negara/daerah. Peraturan baru tersebut menjadi dasar bagi institusi negara untuk mengubah pola administrasi keuangan menjadi pengelolaan keuangan negara. Proses pengelolaan keuangan tersebut, mencakup aktivitas yang berkaitan dengan; planning, budget setting, activity of budget implementation, budgetmonitoring and control, and review (Rose dalam Natalia, 2010).
Para pejabat yang melakukan fungsi perencanaan serta pengendalian anggaran adalah manajer dalam satuan kerja perangkat daerah. Manajer merupakan orang yang bertanggungjawab atas organisasi atau unit yang dipimpinnya. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan salah satualat untuk meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan tujuan otonomi daerah yang luas nyata dan bertanggung jawab. Keuangan daerah harus dikelola dengan baik agar semua hak dan kewajiban
(10)
daerah yangdapat dinilai dengan uang dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kepentingan daerah.
Pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan/kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penata usahaan, pelaporan, pertanggung jawaban danpen gawasan keuangan daerah. Berdasarkan UU 33 tahun 2004 pasal 66 ayat 1,keuangan daerah harus dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggungjawab dengan memperhatikan keadilan, kepatuhan, dan manfaat untuk masyarakat. Perubahan mendasar dalam pengelolaan keuangan daerah merupakan wujud dari adanya tuntutan publik terhadap akuntabilitas dan transparansi manajemen pemerintahan, salah satunya adalah terkait dengan manajemen keuangan negara maupun daerah.
Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (good governance dan cleangovernment) telah mendorong pengembangan dan penerapan sistem pertanggung jawaban yang jelas, tepat, teratur, dan efektif yang dikenal dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Penerapan sistem tersebut bertujuan agar penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bertanggung jawab dan bebas dari praktik-praktik kolusi, korupsi, dannepotisme (KKN).
Anthony & Govindrajanmenegaskan bahwa anggaran perludisiapkan secara detail dan melibatkan manajer pada setiap level organisasi.Penyusunan anggaran secara partisipasi diharapkan kinerja manajer akanmeningkat, dimana ketika suatu tujuan dirancang dan secara partisipasi disetujui,maka
(11)
karyawan/bawahan manajer akan menginternalisasikan tujuan yangditetapkan, dan memiliki rasa tanggung jawab pribadi untuk mencapainya karenamereka ikut terlibat dalam penyusunan anggaran. (Natalia, 2010:3).
Keterlibatansetiap personel yang kompeten pada setiap level organisasi dapat mendorongpeningkatan kinerja organisasi. Keterlibatan/partisipasi secara luas pada dasarnyamerupakan proses organisasional, dimana para anggota organisasi yang dalam halini adalah para manajer ikut serta dan mempunyai pengaruh dalam suatupembuatan keputusan yang berkepentingan dengan mereka. Partisipasi dalamkonteks penyusunan anggaran merupakan proses dimana para individu yangkinerjanya dievaluasi dan memperoleh penghargaan berdasarkan pencapaiananggaran, ikut serta dan mempunyai pengaruh dalam penyusunan anggaran.
Dalam konteks pengelolaan keuangan daerah,implementasi program pemerintah daerah yang menkonsumsi sejumlahsumberdaya tertentu dapat dievaluasi melalui kinerja yang dihasilkan oleh setiapsatuan kinerja. Dari setiap satuan kerja telah memiliki manajer untuk mengelolakeuangan.Kinerja dari manajer tersebut dapat mencerminkan pengelolaankeuangan daerah yang dilakukan di masing-masing satuan kerja.
Di dalam organisasi pemerintahan diperlukan sumber daya manusia yangmemiliki peranan penting sebagai pengggerak demi kelancaran jalannya kegiatanusaha. Sukses tidaknya seorang karyawan dalam bekerja akan dapat diketahuiapabila perusahaan atau organisasi yang bersangkutan menerapkan systempenilaian kinerja. Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh
(12)
seseorangatau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dantanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasiyang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moralmaupun etika.Jadi kinerja merupakan hal yangpenting bagi perusahaan atau organisasi serta dari pihak karyawan itu sendiri.
Kinerja karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang berhubungandengan tenaga kerja itu sendiri maupun yang berhubungan dengan lingkungan perusahaan atau organisasi.Komitmen organisasi diperlukan sebagai salah satu indikator kinerja karyawan. Karyawan dengan komitmen yang tinggi dapat diharapkan akan memperlihatkan kinerja yang optimal. Seseorang yang bergabung dalam organisasi pada sebuah perusahaan dituntut adanya komitmen dalam dirinya. Sebagai definisi yang umum, (Luthans, dalam Natalia ,2010) mengartikan komitmen organisasional sebagai sikap yang menunjukkan “loyalitas” karyawan dan merupakan proses berkelanjutan bagaimana seorang anggota organisasi mengekspresikan perhatian mereka kepada kesuksesan dankebaikan organisasinya. Komitmen mencakup juga keterlibatan kerja.Hal inidisebabkan karena antara keterlibatan kerja dengan komitmen organisasi sangaterat hubungannya.
Komitmen dari karyawan merupakan sesuatu yang penting. Karenadampaknya antara lain terhadap keterlambatan, ketidakhadiran, keinginan untukpindah kerja, dan perputaran tenaga kerja. Faktor-faktor yang mempengaruhikomitmen terhadap organisasi antara lain karakteristik individu, karakteristikpekerjaan, dan pengalaman kerja. Komitmen organisasi itu sendiri
(13)
mempunyaitiga komponen yaitu keyakinan yang kuat dari seseorang dan penerimaan tujuanorganisasi, kemauan seseorang untuk berusaha keras bergantung pada organisasi,dan keinginan seseorang yang terbatas untuk mempertahankan keanggotaan.
Penelitian yang di lakukan Natalia Dewinda Putri (2010) dengan judul “Pengaruh komitmen organisasional Dan peran manajer pengelolaan Keuangan daerah terhadap kinerja Manajerial satuan kerja perangkat Daerah studi pada kabupaten tegal”. Menunjukkan bahwa komitmen organisasional berpengaruh terhadap kinerja dan peran manajer pengelolaan keuangan daerah berpengaruh terhadap kinerja. Pengumpulan data menggunakan pengumpulan data primer, yaitu kuesioner dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data diperoleh dari pegawai eselon tiga dan empat yang bekerja di Pemerintah Daerah Kabupaten Tegal. Metode untuk menganalisis data menggunakan regresi berganda.Hasil kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja dan peran manajer pengelolaan keuangan daerah berpengaruh terhadap kinerja. Penelitian ini hanya mengukur kinerja secara kualitatif dengan berdasarkan persepsi pegawai.
Penelitian yangdi lakukan Rafika Anggraeni (2009) dengan judul “Pengaruh Partisipasi anggaran dan komitmen organisasi terhadap kinerja SKPD pemerintahan kabupaten labuhan batu”. Secara parsial penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi anggaaran tidak berpengaruh terhadap kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu, sedangkan komitmen organisasi secara
(14)
simultan tidak berpengaruh terhadap kinerja SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu.
Penelitian yang di lakukan Tuasikal (2006) dengan judul “Pengaruh Pengawasan, Pemahaman Sistem Akuntansi Keuangan dan Pengelolaan Keuangan terhadap Kinerja Unit Satuan Kerja Perangkat Daerah Studi pada Provinsi dan Kabupaten/KotadiMaluku”. Secara parsial pengawasan internal dan eksternal serta pemahaman mengenai sistem akuntansi keuangan daerah tidak berpengaruh terhadap kinerja unit satuan kerja perangkat daerah.secara simultan pengawasan internal dan eksternal, dan pemahaman mengenai sistem akuntansi, serta pengelolaan keuangan berpengaruh relatif rendah terhadap kinerja unitsatuan kerja perangkat daerah.
Penelitian ini melanjutkan penelitian saudara Natalia (2010), adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu ada pada waktu dan lokasi yang berbeda, pada penelitian sebelumnya di lakukan di Kab Tegal dan penelitian ini di lakukan di SKPD Dinas Pemerintahan Kota Medan, karena Kota Medan merupakan pusat Pemerintahan di Sumatera Utara yang memiliki kebijakan Ekonomi yang berfokus kepada pertumbuhan ekonomi yang lebih dinamis dan progresif sehingga dapat memposisikan Kota Medan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara.Yang mungkin menghasilkan temuan yang berbeda.
Berdasarkan Uraian di atas penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Peran Manajer Pengelolaan Keuangan
(15)
Daerah Terhadap Kinerja Manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Medan”.
1.2Identifikasi Masalah
1. Apakah komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial satuan kerja perangkat daerah?
2. Apakah peran manajer pengelolaan keuangan daerah berpengaruh terhadap kinerja manajerial satuan kerja perangkat daerah?
3. Seberapa besar pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial satuan kerja perangkat daerah?
4. Seberapa besar pengaruh peran manajer pengelolaan keuangan daerah terhadap kinerja manajerial satuan kerja perangkat daerah?
1.3 Pembatasan Masalah
Penelitian ini di batasi dengan hanya meneliti seberapa besar pengaruh komitmen organisasi dan peran manajer pengelolaan keuangan daerah terhadap kinerja manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Medan.
1.4 Rumusan Masalah
Apakah komitmen organisasi dan peran manajer pengelolaan keuangan daerah Berpengaruh terhadap kinerja manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Medan.
(16)
1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini di lakukan dengan tujuan untuk :
1. Menganalisis pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial satuan kerja perangkat daerah.
2. Menguji pengaruh peran manajer pengelolaan keuangan daerah terhadap kinerja manajerial satuan kerja perangkat daerah.
1.6 Manfaat Penelitian a. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori akuntansi keperilakuan dan akuntansi manajemen terutama pada teori penetapan tujuan (goal setting theory) dalam konteks pemerintah daerah.
b. Bagi akademisi
Diharapkan memberikan implikasi terkait dengan komitmen organisasional karyawan pada organisasi sektor publik, serta diharapkan dapat memberikan informasi mengenai faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan untuk meningkatkan kinerja manajerial satuan kerja pemerintah melalui proses pengelolaan keuangan dan komitmen organisasi.
c. Bagi institusi
Pemerintah daerah dapat menggunakan penelitian ini sebagai bahanacuan dalam implementasi pengelolaan keuangan daerah dan komitmen
(17)
organisasi, serta memberikan perhatian yang mendalam dan merumuskan langkah–langkah yang akan diambil mengenai hal–hal yangberkaitan dengan komitmen organisasi dan pengelolaan keuangan daerah, sehingga dapat terciptanya peningkatan kinerja.
(18)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah di uraikan sebelumnya, maka dapat di ambil beberapa kesimpulan mengenai pengaruh komitmen organisasi dan peran manajer pengelolaan keuangan daerah terhadap kinerja manajerial SKPD pemerintahan kota Medan. Dengan pengujian regresi berganda dengan menggunakan SPSS, dapat disimpulkan bahwa:
1. Komitmen organisasional berpengaruh terhadap kinerja. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja manajerial yang memiliki komitmen tinggi terhadap organisasi, membantu unit kerja untuk mencapai kinerja organisasi yang diharapkan.
2. Peran manajer pengelolaan keuangan daerah berpengaruh terhadap kinerja. Hal ini disebabkan karena pengelolaan keuangan yang baik dalam SKPD membantu unit kerja dalam mencapai kinerja memperlihatkan kinerja manajerial yang baik pula.
3. Dari hasil Analisa Hipotesis Simultan (f)Dapat di simpulkan bahwa ada pengaruh secara bersama- sama secara signifikan antara komitmen organisasi dan peran manajer pengelolaan keuangan daerah terhadap kinerja manajerial.
(19)
5.2 Saran
Berdasarkan uraian dan kesimpulan di atas, maka peneliti member saran sebagai berikut :
1. Menambah jumlah sampel yang di teliti. Dengan demikian di harapkan tingkat genelarasi dari analisis akan lebih akurat.
2. Sebaiknya penelitian selanjutnya di usahakan menggunakan metode observasi atau pengamatan langsung kepada objek atau metode eksperimen sebagai pengganti metode kuisioner.
3. Sebaikny penelitian selanjutnya menggunakan variabel tambahan lain yang mempengaruhi kinerja manajerial lainnya.
(20)
1
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, Rafika. 2009. Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu.Universitas Sumatera Utara. Medan.
Anthony, R. N. dan V. Govindrajan 2005.Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga. Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Halim, A. dan T. Damayanti. 2007. Pengelolaan Keuangan Daerah, Yogyakarta : UPP STIM YKPN.
Indriantoro, N. dan B. Supomo.1999. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Kuncoro, Mudrajat, Ph.D. 2009. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi.Edisi 3.Erlangga.Kaliurang.
Robbins, Teguh. 2006. Pergeseran paradigma administrasi publik :dari prilaku model klasik dan NPM ke Goog Governance. Jurnal ilmu administrasi Negara Vol.VII No.1, juli : Hal 52-30
Mardiasmo, 2006. Perwujudan transparansi dan akuntabilitas public melalui akuntansi sektor publik: suatu sarana good governance. Jurnal akuntansi pemerintahan vol.2, no. 1, mei : hal 1-17 (http://www.bppk.depkeu.go.id). Mitzberg, frank H.M. Adi S. (pent), (2009). “Performance Management practices
in public sector organization: inpact on performance”. Accounting, auditing & accountability journal, Vol.21 No.3, pp.427-456
Pratisto, arif, S.Hut, M.Sc. Statistik Menjadi Mudah Dengan SPSS 17.
Putri, Dewinda Natalia. 2010. Pengaruh komitmen organisasional Dan peran manajer pengelolaan Keuangan daerah terhadap kinerja Manajerial satuan kerja perangkat Daerah (Studi pada Kabupaten Tegal). Fakultas ekonomi.Universitas Diponegoro Semarang.Skripsi Di Publikasikan. Rohman, A. 2007. “Pengaruh Peran Manajerial Pengelola Keuangan Daerah Dan
(21)
2
Pada Pemda Kota, Kabupaten, dan Provinsi di Jawa Tengah).” JurnalMAKSI, Vol. 7, No. 2, pp.206-220
Rohman, A. 2009.Akuntansi Sektor Publik Telaah dari Dimensi : Pengelolaan Keuangan Daerah, Good Governance, Pengendalian, Pengawasan dan Pengukuran Kinerja Pemerintah Daerah. Semarang: Badan PenerbitUniversitas Diponegoro.
Santosa, P. R..dan Ashari. 2005. Analisis Statitik dengan Microsoft Excel dan SPSS. Yogyakarta: Andi.
http://teorionline.wordpress.com/2010/02/04/komitmen-organisasi, (di akses 8
november 2012 pukul 23.30)
Pabundu, A. 2006. “Pengaruh Pemahaman Sistem Akuntansi, Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Satuan Kerja Pemerintah Daerah (Studi pada Kabupaten Maluku Tengah di Provinsi Maluku).” Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Sektor Publik, Vol. 08, No. 01, pp.1466-148. Tuasikal, A. 2007. “Pengaruh Pemahaman Sistem Akuntansi, Pengelolaan
Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Satuan Kerja Pemerintah Daerah (Studi pada Kabupaten Maluku Tengah di Provinsi Maluku).skripsi di publikasikan
UU RI No. 17 tahun 2003 Tentang Keuangan Negara.
UU RI No. 24 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Negara dan Daerah.
(1)
1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini di lakukan dengan tujuan untuk :
1. Menganalisis pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial satuan kerja perangkat daerah.
2. Menguji pengaruh peran manajer pengelolaan keuangan daerah terhadap kinerja manajerial satuan kerja perangkat daerah.
1.6 Manfaat Penelitian a. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori akuntansi keperilakuan dan akuntansi manajemen terutama pada teori penetapan tujuan (goal setting theory) dalam konteks pemerintah daerah.
b. Bagi akademisi
Diharapkan memberikan implikasi terkait dengan komitmen organisasional karyawan pada organisasi sektor publik, serta diharapkan dapat memberikan informasi mengenai faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan untuk meningkatkan kinerja manajerial satuan kerja pemerintah melalui proses pengelolaan keuangan dan komitmen organisasi.
c. Bagi institusi
Pemerintah daerah dapat menggunakan penelitian ini sebagai bahanacuan dalam implementasi pengelolaan keuangan daerah dan komitmen
(2)
langkah–langkah yang akan diambil mengenai hal–hal yangberkaitan dengan komitmen organisasi dan pengelolaan keuangan daerah, sehingga dapat terciptanya peningkatan kinerja.
(3)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah di uraikan sebelumnya, maka dapat di ambil beberapa kesimpulan mengenai pengaruh komitmen organisasi dan peran manajer pengelolaan keuangan daerah terhadap kinerja manajerial SKPD pemerintahan kota Medan. Dengan pengujian regresi berganda dengan menggunakan SPSS, dapat disimpulkan bahwa:
1. Komitmen organisasional berpengaruh terhadap kinerja. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja manajerial yang memiliki komitmen tinggi terhadap organisasi, membantu unit kerja untuk mencapai kinerja organisasi yang diharapkan.
2. Peran manajer pengelolaan keuangan daerah berpengaruh terhadap kinerja. Hal ini disebabkan karena pengelolaan keuangan yang baik dalam SKPD membantu unit kerja dalam mencapai kinerja memperlihatkan kinerja manajerial yang baik pula.
3. Dari hasil Analisa Hipotesis Simultan (f)Dapat di simpulkan bahwa ada pengaruh secara bersama- sama secara signifikan antara komitmen organisasi dan peran manajer pengelolaan keuangan daerah terhadap kinerja manajerial.
(4)
Berdasarkan uraian dan kesimpulan di atas, maka peneliti member saran sebagai berikut :
1. Menambah jumlah sampel yang di teliti. Dengan demikian di harapkan tingkat genelarasi dari analisis akan lebih akurat.
2. Sebaiknya penelitian selanjutnya di usahakan menggunakan metode observasi atau pengamatan langsung kepada objek atau metode eksperimen sebagai pengganti metode kuisioner.
3. Sebaikny penelitian selanjutnya menggunakan variabel tambahan lain yang mempengaruhi kinerja manajerial lainnya.
(5)
1
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, Rafika. 2009. Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu.Universitas Sumatera Utara. Medan.
Anthony, R. N. dan V. Govindrajan 2005.Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga. Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Halim, A. dan T. Damayanti. 2007. Pengelolaan Keuangan Daerah, Yogyakarta : UPP STIM YKPN.
Indriantoro, N. dan B. Supomo.1999. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Kuncoro, Mudrajat, Ph.D. 2009. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi.Edisi 3.Erlangga.Kaliurang.
Robbins, Teguh. 2006. Pergeseran paradigma administrasi publik :dari prilaku model klasik dan NPM ke Goog Governance. Jurnal ilmu administrasi Negara Vol.VII No.1, juli : Hal 52-30
Mardiasmo, 2006. Perwujudan transparansi dan akuntabilitas public melalui akuntansi sektor publik: suatu sarana good governance. Jurnal akuntansi pemerintahan vol.2, no. 1, mei : hal 1-17 (http://www.bppk.depkeu.go.id). Mitzberg, frank H.M. Adi S. (pent), (2009). “Performance Management practices
in public sector organization: inpact on performance”. Accounting, auditing & accountability journal, Vol.21 No.3, pp.427-456
Pratisto, arif, S.Hut, M.Sc. Statistik Menjadi Mudah Dengan SPSS 17.
Putri, Dewinda Natalia. 2010. Pengaruh komitmen organisasional Dan peran manajer pengelolaan Keuangan daerah terhadap kinerja Manajerial satuan kerja perangkat Daerah (Studi pada Kabupaten Tegal). Fakultas ekonomi.Universitas Diponegoro Semarang.Skripsi Di Publikasikan. Rohman, A. 2007. “Pengaruh Peran Manajerial Pengelola Keuangan Daerah Dan
(6)
Pada Pemda Kota, Kabupaten, dan Provinsi di Jawa Tengah).” JurnalMAKSI, Vol. 7, No. 2, pp.206-220
Rohman, A. 2009.Akuntansi Sektor Publik Telaah dari Dimensi : Pengelolaan Keuangan Daerah, Good Governance, Pengendalian, Pengawasan dan Pengukuran Kinerja Pemerintah Daerah. Semarang: Badan PenerbitUniversitas Diponegoro.
Santosa, P. R..dan Ashari. 2005. Analisis Statitik dengan Microsoft Excel dan SPSS. Yogyakarta: Andi.
http://teorionline.wordpress.com/2010/02/04/komitmen-organisasi, (di akses 8
november 2012 pukul 23.30)
Pabundu, A. 2006. “Pengaruh Pemahaman Sistem Akuntansi, Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Satuan Kerja Pemerintah Daerah (Studi pada Kabupaten Maluku Tengah di Provinsi Maluku).” Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Sektor Publik, Vol. 08, No. 01, pp.1466-148. Tuasikal, A. 2007. “Pengaruh Pemahaman Sistem Akuntansi, Pengelolaan
Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Satuan Kerja Pemerintah Daerah (Studi pada Kabupaten Maluku Tengah di Provinsi Maluku).skripsi di publikasikan
UU RI No. 17 tahun 2003 Tentang Keuangan Negara.
UU RI No. 24 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Negara dan Daerah.