PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CAHAYA KELAS VIII SMP NEGERI 11 MEDAN.

PENG ARUH MO DEL PEMBELAJARAN B ERB AS IS MASALAH
BERBANTUAN KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATERI POKOK CAHAYA K ELAS VIII
SM P NEG ERI 11 M EDAN

Oleh :
Dila Sari
NIM 409421006
Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013


i

ii

RIWAYAT HIDUP

Dila Sari dilahirkan di Bogor pada 25 Januari 1991. Ayah bernama Rahmad Yadi dan Ibu
bernama Eliya Fatma Lubis, merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Pada tahun 1997,
penulis masuk SD Negeri Karang Asem Timur I dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003,
penulis melanjutkan sekolah di MTs Negeri 2 Medan dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun
2006, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 9 Medan dan lulus pada tahun 2009. Pada
tahun 2009, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Kegiatan intrakurikuler
yang pernah diikuti di Universitas Negeri Medan adalah IKAMMUFIS (Ikatan Mahasiswa
Muslim Fisika).

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat yang

dikaruniakan-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai
dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan
Komputer Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Cahaya Kelas VIII SMP Negeri
11 Medan.” Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak
Ratelit Tarigan, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan
dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai akhir penyusunan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Manter Sihotang, Ibu Dra. Ida Wahyuni,
M.Pd dan Bapak Drs. Eidi Sihombing, M.S sebagai dosen penguji I, II, dan III yang telah
memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunan
skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si
selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama
perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Motlan, M.Sc,
Ph.D selaku Dekan FMIPA Universitas Negeri Medan.
Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika
yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Khairani, M.M selaku kepala sekolah
SMP Negeri 11 Medan, Bapak Ismed Inonu, S.Pd selaku guru bidang studi fisika yang telah

membantu penulis selama penelitian dan para guru serta staf administrasi yang telah
memberikan bantuan kepada penulis selama penelitian.
Teristimewa kepada Ayahandaku Rahmad Yadi dan Ibundaku tercinta Eliya Fatma
Lubis yang terus memberikan motivasi dan doa serta kasih sayang yang tak pernah henti,
kakandaku tersayang Boy Shandy dan adindaku Nanda Rahmanda, Sofie Noor Aulia yang
menjadi sumber semangat penulis dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan.
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada guru terbaik Bapak S. Sarumpaet,
S.Pd, M.Si yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan doa kepada penulis. Terima
kasih kepada sahabat seperjuanganku Nurhari Santi (Ubai) dan kakandaku terkasih Zul Husni
Siregar yang telah melewati suka dan duka bersama. Tim PHB 2013 (Sarlestari Hutauruk
(terkhusus), Purnama Sari Ginting, Miftahul Husnah, Anisa Octavianggi Ritonga, Icha

v
Novika Sari) dan teman-teman Fisika Dik B/ A/ Eks ‘09, terima kasih atas kebersamaannya
selama ini. Terima kasih pula penulis ucapkan kepada Abangda Satria Mihardi, M.Pd yang
telah meluangkan waktunya dalam membantu menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, untuk
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk
kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.


Medan, Agustus 2013
Penulis,

Dila Sari

iii

PENG ARUH MO DEL PEMBELAJARAN B ERB AS IS MASALAH
BERBANTUAN KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI POKOK CAH AYA
K ELAS VIII SM P NEG ERI 11
M EDAN
DILA SARI (409421006)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh model
pembelajaran berbasis masalah berbantuan komputer terhadap hasil belajar siswa
dan untuk mengetahui hubungan antara kemampuan berpikir kritis tinggi terhadap
hasil belajar kognitif siswa dengan menerapkan model pembelajaran berbasis
masalah berbantuan komputer pada materi pokok cahaya di kelas VIII SMP
Negeri 11 Medan. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam

penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Medan yang terdiri
dari 8 kelas berjumlah 336 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara
cluster random sampling dengan menjadikan 2 kelas dari 8 kelas secara acak yaitu
kelas VIII-8 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-6 sebagai kelas kontrol.
Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar yang terdiri dari 15
soal pilihan berganda dan tes kemampuan berpikir kritis yang terdiri dari 5 soal
essai yang divalidkan oleh dua orang dosen dan satu orang guru fisika sebagai
validator. Sebelum penelitian, dilakukan uji prasyarat penelitian (pretes) dimana
kedua kelas sampel memiliki kemampuan awal yang sama. Berdasarkan nilai ratarata kedua kelas sampel (nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 38,4 dan
nilai rata-rata pretes kelas kontrol adalah 38,2) yang dianalisis dengan
menggunakan uji t dua pihak menunjukkan bahwa kemampuan awal kedua kelas
sampel adalah sama. Selanjutnya diberikan perlakuan yang berbeda yaitu kelas
eksperimen dengan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan komputer
dan kelas kontrol dengan model pembelajaran berbasis masalah. Setelah diberi
perlakuan diperoleh nilai rata-rata postes pada kelas eksperimen 75,3 dan nilai
rata-rata postes kelas kontrol 68,6.
Berdasarkan hasil uji t satu pihak diperoleh thitung = 2,2 sedangkan ttabel =
1,665. Karena thitung > ttabel (2,2 > 1,665) maka H0 ditolak dan Ha diterima, dengan
demikian diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan akibat pengaruh model
pembelajaran berbasis masalah berbantuan komputer terhadap hasil belajar siswa.

Untuk hubungan kemampuan berpikir kritis tinggi dan hasil belajar (kognitif)
siswa, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang positif antara
kemampuan berpikir kritis tinggi dan hasil belajar (kognitif) siswa pada kelas
eksperimen maupun kelas kontrol di kelas VIII SMP N 11 Medan.

Kata Kunci : Quasi Eksperimen, Model Pembelajaran Berbasis Masalah,
Komputer, Hasil Belajar, Berpikir Kritis

vi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran


Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x

BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
1.2.Identifikasi Masalah
1.3.Batasan Masalah
1.4.Rumusan Masalah
1.5.Tujuan Penelitian
1.6.Manfaat Penelitian

1

6
6
7
7
7

BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1.KerangkaTeoritis
2.1.1. Pengertian Belajar
2.1.2. AktivitasBelajar
2.1.3. HasilBelajar
2.1.4. Pengertian Perangkat Pembelajaran
2.1.5. Model Pembelajaran
2.2.Media Pembelajaran
2.2.1. Pengertian Media
2.2.2. Penggunaan Media Dalam Proses BelajarMengajar
2.2.3. Media Komputer
2.2.4. PowerPointSebagai Media DalamPembelajaran
2.3.Model Pembelajaran Berbasis Masalah
2.3.1. Fitur-fitur Pembelajaran Berbasis Masalah

2.3.2. Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Berbasis Masalah
2.3.3. Manfaat Pembelajaran Berbasis Masalah
2.3.4. Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah
2.4. Kajian Materi
2.4.1. Pengertian Cahaya
2.4.2. Perambatan Cahaya
2.4.3. Pemantulan Cahaya
2.4.4. Pembiasan Cahaya
2.4.5. Cermin Datar
2.4.6. Cermin Cekung
2.4.7. Cermin Cembung
2.4.8. Lensa

9
9
9
10
22
24
25

25
26
26
27
28
31
32
32
33
35
35
35
36
36
37
37
37
38

vii


2.5.Penelitian Terdahulu
2.6.Kerangka Konseptual
2.7.Hipotesis

39
41
41

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
3.2.Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.Variabel Penelitian
3.4.DefinisiOperasional
3.5.Jenis dan Desain Penelitian
3.5.1. Jenis Penelitian
3.5.2. Desain Penelitian
3.6.Prosedur Penelitian
3.7.Instrumen Penelitian
3.7.1. TesHasilBelajar Kognitif
3.7.2. LKS
3.7.3. Tes KemampuanBerpikirKritis
3.8.TeknikAnalisis Data
3.8.1. Analisis Data HasilBelajar Kognitif
3.8.2. Analisis PerbedaanTesHasilBelajarKelasX dan Kelas Y
3.8.3. Analisis Data LKS
3.8.4. AnalisisData KemampuanBerpikirKritisSiswa
3.8.5. AnalisisHubunganBerpikirKritisTinggi denganHasilBelajar
3.8.6. KriteriaKetuntasan Minimal BelajarSiswa

43
43
43
44
45
45
45
46
49
49
50
51
51
51
51
54
57
57
58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil Penelitian
4.1.1. Data HasilBelajar (Kognitif)
4.1.2. Data LKS Siswa
4.1.3. Data KemampuanBerpikirKritisSiswa
4.1.4. AnalisisHubunganBerpikirKritisTinggi denganHasilBelajar
4.2.Pembahasan

59
59
64
65
66
71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

76
77

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN -LAMPIRAN

79
81

ix

DAFTAR TABEL
2.1.
2.2.
2.3.
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
4.1.
4.2.
4.3.
4.4.
4.5.
4.6.
4.7.
4.8.
4.9.
4.10.
4.11.
4.12.
4.13.
4.14.
4.15.
4.16.
4.17.

Perbandingan – Revisi Taksonomi Bloom
Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah
PenelitianTerdahulu
Two Group Pretest – Posttest Design
Spesifikasi Tes Hasil Belajar Kognitif
TabelSkor Item JawabanInstrumenSikap
KategoriKeberhasilanKeterampilanSiswa
TabulasiNilaiTesKemampuanBerpikirKritisSiswa
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Ringkasan Hasil UjiNormalitas Kedua Kelas
Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas
Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Pretes Siswa
Hasil Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Perhitungan Nilai Rata-Rata, Standar Deviasi danVarians
Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Postes Siswa
RingkasanHasilPerhitunganSkalaSikapSiswa
RingkasanHasilPerhitunganObservasiPsikomotorikSiswa
Hasil Kemampuan BerpikirKritisTinggi Kedua Kelas
Model SummaryKelas Eksperimen
AnovaKelas Eksperimen
Coefficients Kelas Eksperimen
Model SummaryKelas Kontrol
AnovaKelas Kontrol
Coefficients Kelas Kontrol

Halaman
13
28
33
40
43
49
50
50
53
54
55
55
56
56
57
58

59
60
60
60
62
62
62

viii

DAFTAR GAMBAR
3.1.SkemaRancanganPenelitian
3.2. Skema Pengolahan Data LKS
4.1. Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
4.2. Diagram Batang Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
4.3. Diagram Batang Nilai Psikomotorik Kelas Sampel
4.4. Diagram Histogram Normalitas Kelas Eksperimen
4.5. Grafik P-P Plot Kelas Eksperimen
4.6. Diagram Histogram Normalitas Kelas Kontrol
Grafik P-P Plot Kelas Kontrol

Halaman
42
54
57
61
61
63
6

x

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran6.
Lampiran 7.
Lampiran 8.
Lampiran9.
Lampiran 10.
Lampiran 11.
Lampiran 12.
Lampiran 13.
Lampiran 14.
Lampiran 15.
Lampiran 16.
Lampiran 17.
Lampiran 18.
Lampiran 19.
Lampiran 20.
Lampiran 21.
Lampiran 22.
Lampiran 23.
Lampiran 24.
Lampiran 25.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IV
LKS I
LKS II
LKS III
LKS IV
Kisi– kisiTesHasilBelajar
Kisi – kisiKemampuan BerpikirKritis
Rubrik Penilaian Kemampuan BerpikirKritis
TesHasilBelajar
Tes Kemampuan BerpikirKritis
InstrumenSikap dan Keterampilan
Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen
Data Pretes dan Postes Kelas Kontrol
Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Eksperimen
Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Kontrol
Rekapitulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Eksperimen
Rekapitulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Kontrol
Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasidan Varians
Uji Normalitas
Uji Homogenitas
Uji Hipotesis
RekapitulasiNilai LKSKelasEksperimen dan
Kelas Kontrol
Lampiran 26. RekapitulasiBerpikirKritisKelasEksperimen
Lampiran27. RekapitulasiBerpikirKritisKelasKontrol
Lampiran28. RekapitulasiBerpikirKritisTinggi Kelas Eksperimen
Lampiran29. RekapitulasiBerpikirKritisTinggi Kelas Kontrol
Lampiran 30. Data BerpikirKritisTinggi dan HasilBelajar
Lampiran 31. Pengelompokan Data BerpikirKritisTinggi dan
HasilBelajar
Lampiran 32.DokumentasiPenelitian
Lampiran 33. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors
Lampiran 34. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z
Lampiran35. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F
Lampiran36. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t

Halaman
81
88
95
102
109
113
116
119
122
134
141
143
149
152
155
156
157
159
161
163
165
168
170
171
176
182
184
186
187
188
189
190
192
193
195
196

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam menghasilkan

sumber daya manusia seutuhnya baik dari sisi individu maupun sosial. Hal
tersebut menjadi lebih terfokus setelah diamanatkan bahwa tujuan pendidikan
nasional adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan pada setiap jenis dan
jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Untuk
meningkatkan mutu pendidikan berbagai cara telah diupayakan. Salah satu upaya
untuk meningkatkan mutu pendidikan disekolah ialah dengan cara melalui
perbaikan proses belajar mengajar. Berbagai konsep dan wawasan baru tentang
proses belajar mengajar disekolah telah muncul dan berkembang seiring pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Suryosubroto, 2002 : 5).
Pemerintah juga menerapkan kurikulum baru yaitu Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) yang merupakan hasil penyempurnaan dari kurikulum
2004 (KBK) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh
masing–masing satuan pendidikan/ sekolah yang penekanannya pada standar isi
dan kompetensi. Pada dasarnya tujuan KTSP adalah bagaimana membuat siswa
dan guru lebih aktif dalam pembelajaran. Selain siswa harus aktif dalam kegiatan
belajar dan mengajar guru juga harus aktif dalam memancing kreativitas anak
didiknya sehingga dialog dua arah terjadi dengan dinamis (Masnur Muslic, 2008 :
17–22).
Sains bukan daftar fakta dan prinsip yang harus dipelajari dengan cara
dihafal. Sains adalah cara melihat dunia dan mengajukan pertanyaan. Sains adalah
suatu

kumpulan

pengetahuan

tersusun

secara

sistematik,

dan

dalam

penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangannya
tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode
ilmiah dan sikap ilmiah (Wahyana, 1986). Untuk mengembangkan sikap ilmiah
siswa maka diperlukan suatu pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa
(student centered) yaitu melalui pendekatan ini siswa dapat mempelajari konsep

2

dengan baik dan siswa dapat mencari hal-hal baru. Salah satu masalah yang
dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan
kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada
kemampuan anak untuk menghafal informasi.
Upaya siswa dalam mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
khususnya fisika sering menemui hambatan-hambatan. Hal itu memungkinkan
hasil belajar fisika pada siswa menjadi kurang baik. Kesulitan memahami materi
pelajaran fisika, diakibatkan oleh kegiatan pembelajaran yang lebih banyak
menghafal rumus, mencatat, dan mengerjakan soal daripada memahami konsep.
Sementara di sisi lain, mata pelajaran fisika merupakan cabang IPA yang tidak
menekankan siswa untuk menghafal dan mencatat setiap informasi atau konsep,
melainkan

menekankan

pada

pemberian

pengalaman

langsung

untuk

mengembangkan kompetensi siswa dalam hal menjelajahi informasi dan
memahami konsep (http://kakali.wordpress.com/fisika/ diakses pada jumat 01/ 02/
2013).
Salah satu sasaran yang perlu dicapai oleh siswa untuk memperoleh
pemahaman konsep dalam belajar IPA khususnya fisika adalah memahami mata
pelajaran yang dipelajarinya. Untuk itu materi yang dipelajari harus sesuai dengan
jenjang dan tingkat kemampuan berpikir siswa. Pemahaman konsep yang
diperoleh ketika belajar fisika ini akan dapat menumbuhkan kemampuan berpikir
kritis siswa (Manurung, 2010).
Berdasarkan observasi di SMP Negeri 11 Medan pada Tanggal 7
Februari 2013 (observasi pertama) dan Tanggal 9 Februari 2013 (observasi kedua)
diperoleh hasil observasi sebagai berikut : (1) Observasi pertama pada Tanggal 7
Februari 2013, peneliti membagikan angket kepada responden (siswa) di kelas
VIII8. Berdasarkan angket yang dibagikan kepada 10 responden maka diperoleh
data yaitu 50% responden menyatakan bahwa mata pelajaran fisika adalah mata
pelajaran yang kurang digemari. Hal ini mengindikasikan bahwa mata pelajaran
fisika adalah mata pelajaran yang kurang menarik. 70% responden menyatakan
bahwa mata pelajaran fisika adalah mata pelajaran yang sulit dimengerti,

3

sedangkan 30% responden menyatakan mata pelajaran fisika adalah mata
pelajaran yang biasa saja. Hal ini mengindikasikan adanya kesulitan dalam
memahami konsep fisika. 40% responden menyatakan kegiatan pembelajaran
fisika yang selama ini berlangsung di kelas dilakukan dengan kegiatan mencatat
dan mengerjakan soal-soal. Hal ini membuat siswa mengalami kejenuhan dan
cenderung kurang memahami konsep-konsep fisika sehingga belum mampu
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, 50% responden
menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran fisika adalah biasa
saja. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pada kegiatan pembelajaran tersebut
cenderung teacher centered (berpusat pada guru) sehingga siswa menjadi pasif.
70% responden menyatakan kadang-kadang mengulang pelajaran fisika yang
telah dipelajari, hal ini akan menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam
menghubungkan informasi atau pengetahuan yang sebelumnya dengan informasi
atau pengetahuan yang baru. (2) Observasi kedua Tanggal 9 Februari 2013,
peneliti melakukan wawancara kepada guru mata pelajaran IPA. Berdasarkan
wawancara dengan Bapak Ismed Inonu, S.Pd selaku guru mata pelajaran IPA di
SMP Negeri 11 Medan mengatakan hasil belajar siswa khusus mata pelajaran
fisika tidak seluruhnya mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM),
berdasarkan penilaian dari ulangan harian maupun ujian semester. Namun dengan
tugas-tugas rumah dan remedial, maka nilai-nilai siswa dapat mencapai KKM.
Disamping itu, peneliti mempertanyakan model ataupun metode yang digunakan
guru dalam proses pembelajaran. Pembelajaran teacher centered masih
mendominasi proses pembelajaran dan melakukan percobaan (eksperimen).
Sedangkan untuk model pembelajaran berbasis masalah belum pernah diterapkan.
Selain hal-hal di atas, terdapat kesulitan ataupun kendala yang dihadapi guru
dalam proses pembelajaran yaitu kurangnya minat siswa dalam belajar fisika,
kurangnya media pembelajaran dan fasilitas laboratorium. Sebagai data tambahan,
peneliti turut melampirkan data nilai Ujian Nasional (UN) mata pelajaran fisika
siswa SMP Negeri 11 Medan.

4

Tahun

Nilai

Nilai

Nilai

Ajaran

Tertinggi

Terendah

Rata-rata

1

2009/ 2010

9,25

7,50

8,27

2

2010/ 2011

9,25

2,25

8,15

3

2011/ 2012

10,00

3,00

8,63

No

Keterangan
SMP N 11
Medan
SMP N 11
Medan
SMP N 11
Medan

(Tabel 1.1. Data Nilai UN Siswa SMP Negeri 11 Medan. Sumber : Kementerian
Pendidikan Nasional Ujian Nasional SMP Negeri 11 Medan-Sumatera Utara)
Berdasarkan data nilai UN tersebut terdapat beberapa isu-isu tentang
sistem pelaksanaan UN dan perolehan nilai-nilai UN siswa. Pada satu sisi,
terdapat indikasi bahwa nilai siswa di sekolah tidak semua mencapai KKM. Disisi
lain, terdapat indikasi bahwa perolehan nilai UN telah mencapai KKM yaitu
dengan nilai rata-rata 8,35. Hal tersebut memungkinkan terjadinya isu-isu
kecurangan pelaksanaan UN dan terjadinya kebocoran soal UN sehingga
perolehan nilai UN dengan nilai siswa di sekolah berbanding terbalik. Berikut isuisu tentang sistem pelaksanaan UN dan perolehan nilai-nilai UN siswa.
Seluruh siswa kelas IX SMP di Indonesia serentak mengikuti UN (23/ 4/
2012). Meski telah diantisipasi agar tak terjadi kecurangan, UN masih diwarnai
isu kebocoran soal dan berbagai kecurangan. Sejauh ini, posko pengaduan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah menerima 225
laporan kecurangan. Pada umumnya, laporan itu banyak berkisar dugaan jual beli
soal dan kebocoran jawaban ujian. Pihak Kemendikbud pun bukan tak antisipatif,
beragam cara sudah ditempuh untuk meminimalisasi tingkat kebocoran dan
kecurangan UN, misalnya dengan cara menyita telepon genggam milik siswa dan
menempatkan 2 guru pengawas di setiap ruang ujian serta membatasi jumlah
siswa dalam setiap ruangan hanya 20 peserta (isu kecurangan warnai UN SMPMetrotvnews.com, Jakarta).
Kemdikbud menyatakan setiap isu kecurangan pada UN harus disikapi
dengan objektif. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang)

5

Kemdikbud, Chairil Anwar Notodiputro mengatakan banyak beredar isu tentang
soal UN yang bocor dan kecurangan lainnya. Akan tetapi dalam kasus ini data dan
fakta adalah yang utama, "memang ada beberapa isu kecurangan, tapi itu belum
bisa dibuktikan, maka kami sebut isu". Sejak tiga hari lalu ada puluhan laporan
kecurangan yang diterima oleh Posko Pengaduan UN. Untuk itu, melalui
koordinasi dengan tim dari Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP)
pihaknya langsung menerjunkan tim ke lapangan untuk menelusuri informasi
yang beredar. Isu banyak beredar, tapi tidak pernah menemukan fakta dan data
dari kecurangan tersebut (JAKARTA, KOMPAS.com).
IPA khususnya fisika memerlukan pendekatan pembelajaran berpusat
pada siswa (student centered) sehingga dapat mengembangkan sikap ilmiah dan
minat siswa, pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi
siswa dalam hal menjelajahi informasi dan memahami konsep. Untuk itu
diperlukan pembelajaran berpusat pada siswa dan memberdayakan siswa. Sebuah
model pembelajaran yang tidak mengharuskan peserta didik menghafal faktafakta

dan

rumus-rumus

pengetahuannya

sendiri,

tetapi
pemberian

mendorong
pengalaman

siswa
secara

mengkonstruksikan
langsung

untuk

mengembangkan kompetensi siswa dalam hal menjelajahi informasi dan
memahami konsep. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning) dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam proses pembelajaran
agar siswa memiliki kesempatan bereksplorasi mengumpulkan dan menganalisis
data untuk memecahkan masalah sehingga siswa mampu untuk berpikir kritis,
analitis, sistematis, dan logis dalam menemukan alternatif pemecahan masalah.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti berkeinginan untuk
melakukan penelitian tentang “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis
Masalah Berbantuan Komputer Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Pokok Cahaya Kelas VIII SMP Negeri 11 Medan”.

6

1.2.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, beberapa masalah yang dapat
diidentifikasi adalah :

1. Kurangnya minat siswa dalam belajar IPA khususnya fisika karena mata
pelajaran fisika adalah mata pelajaran yang kurang menarik dan adanya
kesulitan memahami materi fisika.
2. Pencapaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika tidak seluruhnya
mencapai KKM dikarenakan kurangnya penguasaan konsep-konsep fisika.
3. Penggunaan media pembelajaran dan model pembelajaran yang kurang
bervariasi selama proses pembelajaran.
4. Fasilitas laboratorium di sekolah tidak dipergunakan secara maksimal
untuk mendukung proses pembelajaran sehingga membatasi pemanfaatan
dan pemberian pengalaman secara langsung untuk memahami konsepkonsep fisika.

1.3.

Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka batasan masalah dalam

penelitian ini adalah :
1. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 11 Medan dan subjek yang diteliti
adalah siswa kelas VIII.
2. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran berbasis
masalah berbantuan komputer pada kelas eksperimen dan model
pembelajaran berbasis masalah pada kelas kontrol.
3. Perangkat pembelajaran meliputi buku guru, RPP, komputer (animasi
materi cahaya dalam program PowerPoint), kisi-kisi tes hasil belajar dan
LKS.
4. Hasil belajar siswa dan kemampuan berpikir kritis tinggi siswa pada
materi pokok cahaya.

7

1.4.

Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model
Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Komputer (kelas eksperimen)
dengan Pembelajaran Berbasis Masalah (kelas kontrol) pada materi pokok
Cahaya kelas VIII SMP Negeri 11 Medan?
2. Apakah ada perbedaan antara hasil belajar kognitif fisika siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol?
3. Apakah ada hubungan tingkat berpikir kritis tinggi terhadap hasil belajar
kognitif fisika siswa pada kelas eksperimen?
4. Apakah ada hubungan tingkat berpikir kritis tinggi terhadap hasil belajar
kognitif fisika siswa pada kelas kontrol?

1.5.

Tujuan Penelitian

1. Menganalisis hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model
Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Komputer (kelas eksperimen)
dengan Pembelajaran Berbasis Masalah (kelas kontrol) pada materi pokok
Cahaya kelas VIII SMP Negeri 11 Medan.
2. Menganalisis apakah ada perbedaan antara hasil belajar kognitif fisika
siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
3. Menganalisis apakah ada hubungan tingkat berpikir kritis tinggi terhadap
hasil belajar kognitif fisika siswa pada kelas eksperimen.
4. Menganalisis apakah ada hubungan tingkat berpikir kritis tinggi terhadap
hasil belajar kognitif fisika siswa pada kelas kontrol.

1.6.
I.

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini bagi guru adalah :
1. Menambah kepustakaan.
2. Memperbanyak model pembelajaran.
3. Membangun inovasi pembelajaran guru.

8

4. Sebagai pembanding bagi guru untuk melakukan penelitian tindakan
kelas.
II.

Adapun manfaat penelitian ini bagi siswa adalah :
1. Siswa merasa senang belajar fisika.
2. Meningkatkan aktivitas belajar siswa.
3. Meningkatkan tingkat berpikir kritis tinggi siswa.

III. Adapun manfaat penelitian ini bagi mahasiswa adalah :
1. Menambah wawasan.
2. Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.
3. Sebagai referensi bagi calon guru fisika dalam proses pembelajaran.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka

disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil belajar kognitif fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran
berbasis masalah berbantuan komputer pada materi pokok Cahaya kelas
VIII SMP Negeri 11 Medan adalah 75,3 dengan kategori tuntas individu
berjumlah 22 orang dan kategori tuntas kelas sebesar 53,65%.
2. Hasil belajar kognitif fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran
berbasis masalah pada materi pokok Cahaya kelas VIII SMP Negeri 11
Medan adalah 68,6 dengan kategori tuntas individu berjumlah 10 orang
dan kategori tuntas kelas sebesar 24,39%.
3. Terdapat perbedaan hasil belajar kognitif fisika siswa akibat pengaruh
menerapkan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan komputer
dengan model pembelajaran berbasis masalah pada materi pokok Cahaya
kelas VIII SMP Negeri 11 Medan, dengan t hitung > t tabel (2,2 > 1,665).
4. Terdapat hubungan kemampuan berpikir kritis tinggi terhadap hasil belajar
kognitif fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran berbasis
masalah berbantuan komputer pada materi pokok Cahaya kelas VIII SMP
Negeri 11 Medan adalah nilai R2 (korelasi) bernilai 0,294. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat 29,4% hubungan antara kemampuan berpikir
kritis tinggi terhadap hasil belajar, sedangkan residunya 70,6 dijelaskan
oleh faktor-faktor lain. R2 (korelasi) bernilai 0,294 menunjukkan hubungan
yang lemah antara kemampuan berpikir kritis tinggi terhadap hasil belajar.
Nilai pada tabel Sig adalah 0,045 (0,045 < 0,05) maka dapat dikatakan
memiliki pengaruh antara kemampuan berpikir kritis tinggi terhadap hasil
belajar.
5. Terdapat hubungan kemampuan berpikir kritis tinggi terhadap hasil belajar
kognitif fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran berbasis

77

masalah pada materi pokok Cahaya kelas VIII SMP Negeri 11 Medan
adalah nilai R2 (korelasi) bernilai 0,413. Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat 41,3% hubungan antara kemampuan berpikir kritis tinggi terhadap
hasil belajar, sedangkan residunya 58,7 dijelaskan oleh faktor-faktor lain.
R2 (korelasi) bernilai 0,413 menunjukkan hubungan yang lemah antara
kemampuan berpikir kritis tinggi terhadap hasil belajar. Nilai pada tabel
Sig adalah 0,045 (0,045 < 0,05) maka dapat dikatakan memiliki pengaruh
antara kemampuan berpikir kritis tinggi terhadap hasil belajar.

5.2.

Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak

lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Kepada peneliti selanjutnya disarankan memilih kelas sampel dengan
jumlah siswa ± 30 dikarenakan harus memperhatikan efisiensi alokasi
waktu pada saat proses pembelajaran.
2. Kepada peneliti selanjutnya disarankan memilih sekolah yang memiliki
fasilitas cukup memadai, apabila dalam penelitian menggunakan media
yang memerlukan arus listrik dan peralatan laboratorium sehingga dapat
membantu peneliti dalam melakukan penelitian.
3. Dalam melakukan penelitian, peneliti mengalami kesulitan mengatur siswa
untuk membentuk kelompok karena harus mengatur dan mengangkat
tempat duduk, sehingga disarankan pengaturan meja dan tempat duduk
yang lebih efisien agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan
lebih baik.
4. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model
pembelajaran berbasis masalah berbantuan komputer disarankan untuk
memperhatikan efisien waktu pada saat penggunaan media komputer,
tahap pembagian kelompok dan pada saat membimbing masing-masing
kelompok siswa serta mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
5. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model
pembelajaran

berbasis

masalah,

disarankan

menggunakan

media

78

pembelajaran ataupun program komputer yang lebih baik dan efektif agar
hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa dapat meningkat lebih
baik lagi.
6. Bagi mahasiswa calon guru hendaknya lebih memahami model
pembelajaran berbasis masalah berbantuan komputer sebagai salah satu
upaya untuk memotivasi semangat belajar siswa dan meningkatkan hasil
belajar serta kemampuan berpikir kritis siswa.

79

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Arends, R. I. 2004. Learning To Teach Edisi Ketujuh. Yogyakarta; Pustaka
Pelajar
Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta; Bumi Aksara
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rineka Cipta
Djamarah, Z. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta; PT Rineka Cipta
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
2010. Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa
Program Studi Pendidikan. Medan : FMIPA Unimed
Karim, dkk. 2008. Belajar IPA untuk SMP kelas VIII. Jakarta; Departemen
Pendidikan Nasional
Khalim, dkk. 2008. SAINS FISIKA untuk SMP kelas VIII. Jakarta; Bumi Aksara
Manurung, Sri. L. 2010. Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis dan
Berpikir Kritis Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Creative
Problem Solving (CPS) dengan Menggunakan Software Autograph,
Tesis. Medan : Program Pasca Sarjana Unimed
Muslim., dkk. 2006. Konsep Dasar Fisika. Bandung. UPI Press
Pohan, A. Fauzi. 2012. Pengaruh Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah
dan Konvensional Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok
Listrik Dinamis Kelas IX SMP Negeri 5 P. Siantar T.P 2012/2013.
Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan. Medan : FMIPA Unimed
Pratiwi. P. R, dkk. 2008. CTL Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas VIII. Jakarta:
Depdiknas
Sanjaya, Wina. 2006. Srategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Sadiman, S., dkk. 2011. Media Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta

80

Sibarani, J. Lastri. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Usaha dan
Energi Kelas XI SMA Negeri I Doloksanggul T.P 2011/2012. Skripsi
Mahasiswa Program Studi Pendidikan. Medan : FMIPA Unimed
Steinberg, Robert. J.,dkk. 2007. Critical Thinking in Psychology. America :
Cambridge University Press
Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung : Tarsito
Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya
Supranto, J. 2009. Statistik (Teori dan Aplikasi). Jakarta : Erlangga
Tanjung, R. Sari. 2010. Pemanfaatan Media Pembelajaran Powerpoint Terhadap
Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Gerak Semester Genap di Kelas
VII SMP Swasta Muhammadiyah-06 Belawan T.P. 2010/2011. Skripsi
Mahasiswa Program Studi Pendidikan. Medan : FMIPA Unimed
Tarigan, R. 2009. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis
Model Pembelajaran Konstruktivis Untuk Memberdayakan Kemampuan
Berpikir Analitis, Kreatif Siswa SMA. Medan : FMIPA Unimed
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta :
Kencana Prenada Media Group
(http://diyah-pgsd.blogspot.com/2013/01/kemampuan-berpikir-kritis.html)
(http://ekokhoerul.wordpress.com/2012/08/11/ranah-afektif/

diakses

Rabu,

03/04/2013).
(http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2256464-aktivitas-dankarakteristik-pembelajaranberbasismasalah/#ixzz2PbCOW5LM diakses
Jumat 05/ 04/2013)
(http://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPoint diakses Selasa 05/02/2013)
(http://kakali.wordpress.com/fisika diakses Jumat 01/02/2013)

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Team Assisted Individualisation (TAI) Berbantuan Alat Peraga Terhadap Hasil Belajar Siswa SMP Kelas VIII Pada Materi Cahaya

9 41 111

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 11 MEDAN T.A. 2014/2015.

0 2 19

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HUKUM NEWTON.

0 8 15

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBANTUAN KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CAHAYA DI KELAS VIII SMP NEGERI 5 MEDAN T.P. 2012/2013.

0 2 26

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI CAHAYA DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 10 MEDAN.

0 2 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH BERBANTUAN KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SMA NEGERI 16 MEDAN T.P. 2012/2013.

0 1 26

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBANTUAN KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CAHAYA DI KELAS VIII SMP NEGERI 29 MEDAN.

0 1 23

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBASIS INKUIRI DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CAHAYA DI KELAS VIII SMP NEGERI 38 MEDAN T.P. 2011/2012.

0 1 21

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA MATERI CAHAYA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VIII SMP

0 0 6

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN GEOGEBRA TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PRISMA DI SMP

0 0 10