PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 11 MEDAN T.A. 2014/2015.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK GERAK LURUS KELAS X SEMESTER I
SMA NEGERI 11 MEDAN T.A. 2014/2015
Oleh :
Nurliana
4102121018
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
i
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat,
berkah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini tepat
pada waktunya.
Skripsi ini berjudul ”Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Kelas X Semeter I
SMA Negeri 11 Medan T.A. 2014/2015”. Skripsi ini disusun untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rita
Juliani, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah banyak memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis sejak awal hingga akhir penulisan skripsi
ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dr. Mariati P. Simanjuntak,
Bapak Drs. Jonny H Panggabean, M.Si, Bapak Winsyahputra Ritonga, M.Si
sebagai dosen penguji I, penguji II, penguji III yang telah memberikan masukan
berupa saran-saran perbaikan mulai dari rencana penelitian sampai penyelesaian
penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Purwanto, S.Si, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah
membimbing penulis selama perkuliahan. Juga kepada Bapak Drs. Ratelit
Tarigan, M.Pd dan Bapak Drs. Rapel Situmorang, M.Si
selaku validator
instrumen penelitian, penulis ucapkan terima kasih atas arahan dan saran
perbaikan instrumen pada penelitian ini. Selanjutnya ucapan terima kasih juga
penulis ucapkan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku Dekan
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Bapak Alkhafi Maas
Siregar, M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika. Ucapan terima kasih juga kepada
Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika yang telah memberikan
ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs. K.Lumbantoruan,
M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 11 Medan dan Ibu Siti Saleha Lubis,
S.Pd, M.Si selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan
v
membimbing penulis selama penelitian dan para guru serta staf administrasi yang
telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama melakukan
penelitian.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ibunda tercinta atas do’a,
cinta dan kasih sayang yang tiada henti untuk penulis dan ayah tercinta yang telah
menjadi sosok inspirator terbaik selama ini. Juga terima kasih kepada keluarga
penulis, adinda tersayang Nurliani dan Rena serta abangda tersayang Rudi yang
terus memberi semangat dan do’a pada penulis. Dan tidak lupa pula penulis
ucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabat terbaik penulis, sahabat LPJK:
Shabrina, Raminah, dan Yenni Khairani Lubis, S.Pd. Terima kasih atas do’a,
mimpi dan motivasi selama empat tahun ini, semoga kita selalu mendapatkan
yang terbaik. Dan juga kepada keluarga ”TAZKIYAH” terkhusus untuk teman
sekamar penulis, adinda Liya Yohana, adinda Putri Isnaini Damanik dan kakak
yang selalu memberikan ilmu baru dan bermanfaat, Riana Siska Tambunan, dan
adinda yang telah banyak membantu penulis, Sari Dewi Surabina Tarigan serta
untuk saudariku yang sama-sama berjuang menyelesaikan skripsi, Rizki Umi
Marlia Dalimunthe, Ita Ardianti dan Fitriana Hasibuan terima kasih atas
pengertian dan dukungan moril kepada penulis. Kepada Love Circle dan juga
ukhuwah yang begitu indah dari teman-teman Aktivis Dakwah Kampus (UKMI
dan IKAMMUFIS) yang memberikan do’a, ilmu dan semangat yang luar biasa,
penulis ucapkan terima kasih. Juga terima kasih kepada seluruh teman-teman
Fisika Dik C 2010 yang selalu setia memberi dukungan saat penulis mengalami
masa-masa kesulitan dalam penulisan skiripsi ini. Dan ucapan kepada semua
pihak terkait yang tidak dapat penulis uraikan namanya.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
skripsi ini. Untuk itu, penulis mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini
bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.
Medan,
Penulis
Januari 2015
Nurliana
NIM.4102121018
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK GERAK LURUS KELAS X SEMESTER I
SMA NEGERI 11 MEDAN
T.A. 2014/2015
NURLIANA (NIM: 4102121018)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok gerak lurus kelas
X semester I SMA Negeri 11 Medan T.A. 2014/2015.
Jenis penelitian ini adalah quasi experiment. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas X MIA semester ganjil SMA Negeri 11 Medan terdiri
dari lima kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas X MIA 3
(sebagai kelas eksperimen) dan kelas X MIA 4 (sebagai kelas kontrol) yang
masing-masing berjumlah 40 siswa ditentukan dengan cluster random sampling.
Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model
pembelajaran berbasis masalah dan kelas kontrol dengan pembelajaran
konvensional. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa uraian dengan
jumlah soal 10 item yang telah divalidkan.
Melalui uji hipotesis satu pihak diperoleh bahwa ada pengaruh model
pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok
gerak lurus kelas X semester I SMA Negeri 11 Medan T.A. 2014/2015.
Kata kunci
: Pembelajaran berbasis masalah, Gerak lurus, Hasil belajar siswa
vi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
1.2
Identifikasi Masalah
1.3
Batasan Masalah
1.4
Rumusan Masalah
1.5
Tujuan Penelitian
1.6
Manfaat Penelitian
1
1
4
4
5
5
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kerangka teoritis
2.1.1
Pengertian Belajar
2.1.2
Pengertian Hasil Belajar
2.1.3
Pengertian Aktivitas Belajar
2.1.4
Model Pembelajaran Berbasis Masalah
2.1.4.1 Pengertian Model Pembelajaran
2.1.4.2 Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah
2.1.4.3 Ciri-Ciri Pembelajaran Berbasis Masalah
2.1.4.4 Manfaat Pembelajaran Berbasis Masalah
2.1.4.5 Sintak Pembelajaran Berbasis Masalah
2.1.4.6 Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Masalah
2.1.5
Pembelajaran Konvensional
2.1.6
Materi Pembelajaran
2.2
Penelitian Terdahulu
2.3
Kerangka Konseptual
2.4
Hipotesis
6
6
6
6
7
8
8
9
9
11
11
12
13
14
21
22
23
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2
Populasi dan Sampel Penelitian
3.3
Variabel Penelitian
3.4
Jenis dan Desain Penelitian
3.4.1
Jenis Penelitian
3.4.2
Desain Penelitian
3.5
Prosedur Penelitian
24
24
24
24
25
25
25
26
vii
3.6
3.6.1
3.6.2
3.7
3.7.1
3.7.2
3.7.3
3.7.4
3.7.5
3.8
3.8.1
3.8.2
3.8.3
3.8.4
3.8.4.1
3.8.4.2
Teknik Pengumpulan Data
Pretes
Postes
Instrumen Penelitian
Tes Hasil Belajar
Validitas Tes
Uji Reliabilitas
Uji Tingkat Kesukaran
Uji Daya Pembeda
Teknik Analisis Data
Menentukan Mean dan Simpangan Baku
Uji Normalitas
Uji Homogenitas
Pengujian Hipotesis
Uji Kesamaan rata-rata pretes
Uji Kesamaan rata-rata postes
28
28
28
28
28
29
30
31
31
32
32
33
34
34
34
36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian
4.1.1
Deskripsi Data Penelitian
4.1.2
Analisis Data Penelitian
4.1.3
Pengujian Hipotesis
4.1.4
Observasi
4.2
Pembahasan Hasil Penelitian
38
38
38
40
42
44
48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
5.2
Saran
53
53
53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
54
56
ix
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar.2.1. Lintasan lari Toni
16
Gambar 2.2. Grafik hubungan kelajuan terhadap waktu pada GLB
19
Gambar 2.3. Grafik perlajuan terhadap waktu pada GLBB
20
Gambar 3.1. Skema rancangan penelitian
27
Gambar 4.1. Diagram batang nilai pretes siswa
39
Gambar 4.2. Diagram batang nilai postes siswa
40
Gambar 4.3. Diagram batang nilai aktivitas siswa kelas eksperimen
45
Gambar 4.4. Diagram batang nilai aktivitas siswa kelas kontrol
46
Gambar 4.5. Diagram batang nilai rata-rata aktivitas siswa kelas eksperimen
dan kontrol
Gambar.4.6. Diagram batang nilai keterampilan siswa kelas eksperimen
46
48
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1
56
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2
71
Lampiran 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3
85
Lampiran 4
Lembar Kerja Siswa 1
99
Lampiran 5
Lembar Kerja Siswa 2
101
Lampiran 6
Lembar Kerja Siswa 3
103
Lampiran 7
Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar
105
Lampiran 8
Instrumen Tes Hasil Belajar
114
Lampiran 9
Instrumen Aktivitas
117
Lampiran 10 Instrumen Keterampilan
118
Lampiran 11 Tabel Persiapan Perhitungan Validitas Tes
119
Lampiran 12 Perhitungan Validitas Tes
121
Lampiran 13 Tabel Persiapan Perhitungan Reliabilitas Tes
123
Lampiran 14 Perhitungan Reliabilitas Tes
125
Lampiran 15 Tabel Persiapan Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes
126
Lampiran 16 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes
127
Lampiran 17 Perhitungan Daya Pembeda Tes
128
Lampiran 18 Tabulasi Data Pretes
131
Lampiran 19 Tabulasi Data Postes
135
Lampiran 20 Ringkasan Data Hasil Pretes Dan Postes
139
Lampiran 21 Tabulasi Penilaian Sikap
141
Lampiran 22 Tabulasi Penilaian Keterampilan
148
Lampiran 23 Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi, Varians Dan
Distribusi Frekuensi
152
Lampiran 24 Uji Normalitas
156
Lampiran 25 Uji Homogenitas
162
Lampiran 26 Uji Hipotesis
167
Lampiran 27 Angket Siswa
172
Lampiran 28 Lembar Wawancara Guru
175
xi
Lampiran 29 Dokumentasi Penelitian
177
Lampiran 30 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Chi Kuadrat
182
Lampiran 31 Daftar Wilayah Luas Bawah Kurva Normal 0 Ke Z
183
Lampiran 32 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F
184
Lampiran 33 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi T
186
Lampiran 34 Daftar Harga Kritik Dari R Product-Moment
187
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Pengembangan kualitas sumber daya manusia
menjadi suatu keharusan yang diemban pendidikan formal dalam memasuki era
globalisasi. Namun, salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan
di Indonesia adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Proses pembelajaran
yang diterapkan lebih diarahkan pada kemampuan untuk menghafal informasi,
siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya.
“Kebiasaan menghafal informasi tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran
yang masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta
didik itu sendiri. Secara
substansial, proses pembelajaran hingga kini masih
didominasi oleh guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk
berkembang secara mandiri melalui penemuan dalam proses berpikirnya”
(Trianto, 2009:5).
Proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, khususnya fisika kini masih
didominasi oleh guru. Guru sering menjadikan siswa sebagai objek belajar bukan
sebagai subjek belajar, siswa tampak pasif dan menerima pengetahuan sesuai
dengan yang diberikan guru. Proses belajar mengajar yang dilakukan di sekolah
masih berpusat pada guru (teacher centered). Guru menyajikan materi fisika
dalam bentuk rumus- rumus dan perhitungan, sehingga banyak siswa yang kurang
menyukai pelajaran fisika karena menganggap belajar fisika sulit, tidak menarik
dan membosankan.
Proses pembelajaran yang masih didominasi oleh guru tarlihat dari hasil
observasi awal yang telah penulis lakukan di SMA Negeri 11 Medan dengan
menggunakan instrumen angket dan wawancara, diperoleh sejumlah data dari 37
siswa kelas X, 91,9% menyatakan bahwa proses belajar mengajar yang dilakukan
di sekolah masih berpusat pada guru. Guru hanya menjelaskan materi kemudian
memberikan latihan soal. Siswa kurang dibimbing untuk melakukan percobaan
1
2
atau eksperimen dari materi yang telah dijelaskan oleh guru. Laboratorium
di sekolah sebenarnya sudah ada, akan tetapi kurang diperdayakan, sehingga
pengetahuan yang diperoleh siswa di sekolah sebatas dari buku dan materi yang
disampaikan guru melalui metode ceramah serta pemberian latihan soal. Minat
siswa terhadap pelajaran fisika masih tergolong rendah. Hasil observasi
menunjukkan bahwa 86,5% siswa kurang termotivasi untuk bertanya saat proses
pembelajaran fisika berlangsung, bahkan ada 12 orang siswa yang tidak pernah
bertanya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru bidang studi fisika
di SMA Negeri 11 Medan, diketahui bahwa hanya 25% siswa yang menyukai
pelajaran fisika. Salah satu faktor penyebabnya karena proses belajar mengajar
yang
dilaksanakan
masih
berpusat
pada
guru dan masih menggunakan
pembelajaran konvensional.
Salah satu pembenahan dalam proses belajar mengajar fisika yang dapat
dilakukan adalah penerapan model pembelajaran yang kreatif, aplikatif dan
menyenangkan, sehingga siswa mudah memahami dan menguasai konsep fisika
dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pemilihan model yang tepat
atau sesuai untuk setiap konsep membuat tujuan proses hasil belajar mengajar
yang sudah ditentukan tercapai dengan baik.
Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan
tersebut adalah dengan menciptakan suasana pembelajaran yang langsung
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan dapat menyampaikan berbagai
konsep yang diajarkan, sehingga siswa dapat menggunakan dan mengingat lebih
lama konsep tersebut. Model pembelajaran berbasis masalah adalah salah satu
upaya solusinya, model pembelajaran berbasis masalah dirancang dengan tujuan
untuk
membantu
siswa
mengembangkan
kemampuan
berfikir
dan
mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari.
Model
pembelajaran
pembelajaran
yang
berbasis
didasarkan
pada
masalah
merupakan
permasalahan
yang
suatu
model
membutuhkan
penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata
dari permasalahan yang nyata, sehingga memungkinkan siswa memahami konsep
3
fisika bukan sekedar menghafal konsep (Trianto, 2009:90). Menurut Arends
(2008:4), esensi pembelajaran berbasis masalah berupa menyuguhkan berbagai
situasi bermasalah yang autentik dan bermakna kepada siswa, yang berfungsi
sebagai landasan bagi investigasi dan penyelidikan siswa. Dengan kata lain, dapat
dikatakan bahwa model pembelajaran berbasis masalah bukan hanya sekedar
model pembelajaran yang diarahkan agar peserta didik dapat mengingat dan
memahami berbagai data, fakta atau konsep, akan tetapi bagaimana data, fakta,
dan konsep tersebut dapat dijadikan sebagai alat untuk melatih kemampuan
berpikir siswa dalam menghadapi dan memecahkan suatu persoalan.
Peneliti sebelumnya dilakukan oleh Hasibuan (2009:42) menyatakan bahwa
terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran
berdasarkan masalah pada materi pokok gerak lurus di kelas X semester 1 SMAN
3 Medan, diperoleh rata-rata pretes siswa kelas eksperimen sebesar 4,32 dan kelas
kontrol sebesar 4,15. Setelah diberikan pembelajaran yang berbeda, kelas
eksperimen diberi pembelajaran dengan model pembelajaran berdasarkan masalah
dan kelas kontrol model pembelajaran konvensional maka diperoleh rata-rata
postes untuk kelas eksperimen sebesar 7,54 dan kelas kontrol 6,55. Peneliti
mengungkapkan bahwa
model pembelajaran berdasarkan masalah memiliki
kelemahan yang menyebabkan hasil pencapaian hasil belajar belum maksimal dan
peningkatan hasil belajar masih tergolong rendah. Adapun kelemahannya antara
lain karena beberapa siswa terlihat kurang aktif saat melakukan pengumpulan
data yang
relevan, keterbatasan peneliti dalam mengalokasikan waktu dan
kurangnya pengalaman peneliti dalam mengelola kelas sehingga kondisi siswa
yang ribut menyebabkan penelitian menjadi kurang efisien.
Model pembelajaran berbasis masalah juga pernah diterapkan oleh Fauzi
(2012:63). Peneliti menemukan bahwa model pembelajaran berbasis masalah
secara signifikan memberikan pengaruh lebih baik dibandingkan dengan
pembelajaran konvensional dalam meningkatkan hasil belajar. Hal ini ditunjukkan
oleh hasil rata- rata postes untuk kelas dengan model pembelajaran berbasis
masalah 60,43, sedangkan untuk kelas dengan pembelajaran konvensional 54,43.
Walaupun demikian, peneliti memiliki kendala dalam melakukan penelitian.
4
Adapun yang menjadi kendala yaitu sulitnya menentukan masalah yang
akan dipecahkan saat proses pembelajaran berlangsung, peneliti menemukan
masalah dalam pengumpulan Lembar Kerja Siswa (LKS) karena kelompok lebih
fokus pada penyelesaian masalah yang diberikan sedangkan Lembar Kerja Siswa
(LKS) tidak bisa diselesaikan dengan tepat waktu, dan peneliti belum maksimal
dalam mengelola waktu sehingga semua sintaks kurang efektif saat pelaksanaan
proses pembelajaran.
Kharida, dkk (2009:88) menyarankan bagi peneliti selanjutnya agar lebih
matang dalam membuat perencanaan pembelajaran agar pembelajaran dapat
berlangsung lebih maksimal dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin sesuai
dengan yang direncanakan,sehingga penerapan model pembelajaran berbasis
masalah sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “ Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Kelas X Semester I
SMA Negeri 11 Medan T.A. 2014/2015”.
1.2.
Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa masalah dapat diidentifikasi
sebagai berikut:
1. Model Pembelajaran yang digunakan guru fisika di SMA Negeri 11
Medan masih menggunakan pembelajaran konvensional.
2. Motivasi belajar siswa terhadap pelajaran fisika masih rendah.
3. Pengembangan kemampuan siswa dilakukan melalui penjelasan materi
dari guru dan penyelesaian soal-soal tertulis tanpa disertai dengan
percobaan atau eksperimen.
1.3.
Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, batasan masalah adalah:
1. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 11 Medan dan objek yang diteliti
adalah siswa kelas X semester I T.A. 2014/2015.
5
2. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah gerak lurus.
3. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran berbasis
masalah dan pembelajaran konvensional.
1.4.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian mengenai batasan masalah di atas, maka yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitin ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah dan konvensional pada materi pokok
gerak lurus kelas X semester I di SMA Negeri 11 Medan ?
2. Apakah ada pengaruh model pembelajaran berbasis masalah
terhadap
hasil belajar siswa pada materi pokok gerak lurus kelas X semester I
di SMA Negeri 11 Medan ?
1.5.
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan
model pembelajaran berbasis masalah dan konvensional pada materi
pokok gerak lurus kelas X semester I di SMA Negeri 11 Medan.
2. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok gerak lurus kelas X
semester I di SMA Negeri 11 Medan.
1.6.
Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti, dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai Model
pembelajaran berbasis masalah untuk dapat diterapkan dimasa yang akan
datang.
2. Menambah pengalaman bagi peneliti dalam upaya meningkatkan hasil
belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.
3. Sebagai bahan informasi hasil belajar fisika pada materi pokok gerak lurus
kelas X semester I di SMA Negeri 11 Medan.
4. Sebagai bahan perbandingan dan referensi bagi penelitian selanjutnya
yang akan mengkaji masalah yang relevan dengan penelitian ini.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan didasarkan pada data-data hasil penelitian, sistematika
sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan penelitian yang telah
dirumuskan. Maka kesimpulan yang diperoleh yaitu:
1. Hasil belajar siswa yang diterapkan dengan menggunakan model pembelajaran
berbasis masalah lebih tinggi dibanding dengan menggunakan pembelajaran
konvensional.
2. Ada pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar
siswa pada materi pokok gerak lurus kelas X semester I di SMA Negeri 11
Medan T.A. 2014/2015.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang menunjukkan pengaruh
model pembelajaran berbasis masalah lebih baik karena adanya beberapa
keunggulan model pembelajaran berbasis masalah, maka sebagai tindak lanjut
dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Sebelum model pembelajaran berbasis masalah diterapkan, sebaiknya
mempertimbangkan materi pelajarannya.
2. Belajar untuk bisa mengelola kelas dengan baik sehingga kegiatan
pembelajaran dapat terlaksana dengan efektif dan efisien.
53
54
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R.I., (2008), Learning To Teach Edisi Ketujuh, Penerbit Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, S., (2012), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Djamarah, S.B., dan Aswan, Z., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Fauzi, A., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas IX SMP N 5
Pematang Siantar T.P 2012/2013 ., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Hasibuan, Y., (2009), Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus
Di Kelas X SMA Negeri 3 Medan T.A 2009/2010., Skripsi, FMIPA,
Unimed, Medan.
Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.
Khamidah, N., dan Nani, A., (2014), Evaluasi program pelaksaan praktikum
biologi kelas XI SMA se-kecamatan Umbulharjo Yogyakarta semester II
Tahun Ajaran 2013/2014, JUPEMASI-PBIO 1: 6
Kharida, L.A., A.Rusilowati, dan K.Pratikyo, (2009), Penerapan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Pada Pokok Bahasan Elastisitas Bahan, Laporan Hasil Penelitian, FMIPA
Universitas Negeri Semarang.
Sagala, S., (2009), Konsep Dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.
Sardiman, (2011), Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Grafindo Persada,
Jakarta.
Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.
Suherman, (2008), Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Melalui
Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem BasedLearning) Penelitian Tindakan Kelas Di MTs Negeri 3 Pondok Pinang
Jakarta., Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif
Hidayatullah, Jakarta.
55
Suprijono, A., (2009), Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Surapranata, S., (2005), Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil
Tes, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana,
Jakarta
ii
RIWAYAT HIDUP
Nurliana lahir di Punggulan, Kecamatan Air Joman pada tanggal 10
oktober 1992. Ayahanda bernama Raji dan ibunda bernama Siti Halimah dan
merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Pada tahun 1998, penulis masuk
sekolah di SD Negeri 010245 dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004,
penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Air Joman dan lulus pada tahun
2007 dan melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Air Joman dan lulus pada tahun
2010. Pada tahun 2010, penulis diterima di Universitas Negeri Medan Jurusan
Fisika Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam.
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK GERAK LURUS KELAS X SEMESTER I
SMA NEGERI 11 MEDAN T.A. 2014/2015
Oleh :
Nurliana
4102121018
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
i
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat,
berkah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini tepat
pada waktunya.
Skripsi ini berjudul ”Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Kelas X Semeter I
SMA Negeri 11 Medan T.A. 2014/2015”. Skripsi ini disusun untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rita
Juliani, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah banyak memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis sejak awal hingga akhir penulisan skripsi
ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dr. Mariati P. Simanjuntak,
Bapak Drs. Jonny H Panggabean, M.Si, Bapak Winsyahputra Ritonga, M.Si
sebagai dosen penguji I, penguji II, penguji III yang telah memberikan masukan
berupa saran-saran perbaikan mulai dari rencana penelitian sampai penyelesaian
penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Purwanto, S.Si, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah
membimbing penulis selama perkuliahan. Juga kepada Bapak Drs. Ratelit
Tarigan, M.Pd dan Bapak Drs. Rapel Situmorang, M.Si
selaku validator
instrumen penelitian, penulis ucapkan terima kasih atas arahan dan saran
perbaikan instrumen pada penelitian ini. Selanjutnya ucapan terima kasih juga
penulis ucapkan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku Dekan
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Bapak Alkhafi Maas
Siregar, M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika. Ucapan terima kasih juga kepada
Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika yang telah memberikan
ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs. K.Lumbantoruan,
M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 11 Medan dan Ibu Siti Saleha Lubis,
S.Pd, M.Si selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan
v
membimbing penulis selama penelitian dan para guru serta staf administrasi yang
telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama melakukan
penelitian.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ibunda tercinta atas do’a,
cinta dan kasih sayang yang tiada henti untuk penulis dan ayah tercinta yang telah
menjadi sosok inspirator terbaik selama ini. Juga terima kasih kepada keluarga
penulis, adinda tersayang Nurliani dan Rena serta abangda tersayang Rudi yang
terus memberi semangat dan do’a pada penulis. Dan tidak lupa pula penulis
ucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabat terbaik penulis, sahabat LPJK:
Shabrina, Raminah, dan Yenni Khairani Lubis, S.Pd. Terima kasih atas do’a,
mimpi dan motivasi selama empat tahun ini, semoga kita selalu mendapatkan
yang terbaik. Dan juga kepada keluarga ”TAZKIYAH” terkhusus untuk teman
sekamar penulis, adinda Liya Yohana, adinda Putri Isnaini Damanik dan kakak
yang selalu memberikan ilmu baru dan bermanfaat, Riana Siska Tambunan, dan
adinda yang telah banyak membantu penulis, Sari Dewi Surabina Tarigan serta
untuk saudariku yang sama-sama berjuang menyelesaikan skripsi, Rizki Umi
Marlia Dalimunthe, Ita Ardianti dan Fitriana Hasibuan terima kasih atas
pengertian dan dukungan moril kepada penulis. Kepada Love Circle dan juga
ukhuwah yang begitu indah dari teman-teman Aktivis Dakwah Kampus (UKMI
dan IKAMMUFIS) yang memberikan do’a, ilmu dan semangat yang luar biasa,
penulis ucapkan terima kasih. Juga terima kasih kepada seluruh teman-teman
Fisika Dik C 2010 yang selalu setia memberi dukungan saat penulis mengalami
masa-masa kesulitan dalam penulisan skiripsi ini. Dan ucapan kepada semua
pihak terkait yang tidak dapat penulis uraikan namanya.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
skripsi ini. Untuk itu, penulis mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini
bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.
Medan,
Penulis
Januari 2015
Nurliana
NIM.4102121018
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK GERAK LURUS KELAS X SEMESTER I
SMA NEGERI 11 MEDAN
T.A. 2014/2015
NURLIANA (NIM: 4102121018)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok gerak lurus kelas
X semester I SMA Negeri 11 Medan T.A. 2014/2015.
Jenis penelitian ini adalah quasi experiment. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas X MIA semester ganjil SMA Negeri 11 Medan terdiri
dari lima kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas X MIA 3
(sebagai kelas eksperimen) dan kelas X MIA 4 (sebagai kelas kontrol) yang
masing-masing berjumlah 40 siswa ditentukan dengan cluster random sampling.
Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model
pembelajaran berbasis masalah dan kelas kontrol dengan pembelajaran
konvensional. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa uraian dengan
jumlah soal 10 item yang telah divalidkan.
Melalui uji hipotesis satu pihak diperoleh bahwa ada pengaruh model
pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok
gerak lurus kelas X semester I SMA Negeri 11 Medan T.A. 2014/2015.
Kata kunci
: Pembelajaran berbasis masalah, Gerak lurus, Hasil belajar siswa
vi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
1.2
Identifikasi Masalah
1.3
Batasan Masalah
1.4
Rumusan Masalah
1.5
Tujuan Penelitian
1.6
Manfaat Penelitian
1
1
4
4
5
5
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kerangka teoritis
2.1.1
Pengertian Belajar
2.1.2
Pengertian Hasil Belajar
2.1.3
Pengertian Aktivitas Belajar
2.1.4
Model Pembelajaran Berbasis Masalah
2.1.4.1 Pengertian Model Pembelajaran
2.1.4.2 Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah
2.1.4.3 Ciri-Ciri Pembelajaran Berbasis Masalah
2.1.4.4 Manfaat Pembelajaran Berbasis Masalah
2.1.4.5 Sintak Pembelajaran Berbasis Masalah
2.1.4.6 Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Masalah
2.1.5
Pembelajaran Konvensional
2.1.6
Materi Pembelajaran
2.2
Penelitian Terdahulu
2.3
Kerangka Konseptual
2.4
Hipotesis
6
6
6
6
7
8
8
9
9
11
11
12
13
14
21
22
23
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2
Populasi dan Sampel Penelitian
3.3
Variabel Penelitian
3.4
Jenis dan Desain Penelitian
3.4.1
Jenis Penelitian
3.4.2
Desain Penelitian
3.5
Prosedur Penelitian
24
24
24
24
25
25
25
26
vii
3.6
3.6.1
3.6.2
3.7
3.7.1
3.7.2
3.7.3
3.7.4
3.7.5
3.8
3.8.1
3.8.2
3.8.3
3.8.4
3.8.4.1
3.8.4.2
Teknik Pengumpulan Data
Pretes
Postes
Instrumen Penelitian
Tes Hasil Belajar
Validitas Tes
Uji Reliabilitas
Uji Tingkat Kesukaran
Uji Daya Pembeda
Teknik Analisis Data
Menentukan Mean dan Simpangan Baku
Uji Normalitas
Uji Homogenitas
Pengujian Hipotesis
Uji Kesamaan rata-rata pretes
Uji Kesamaan rata-rata postes
28
28
28
28
28
29
30
31
31
32
32
33
34
34
34
36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian
4.1.1
Deskripsi Data Penelitian
4.1.2
Analisis Data Penelitian
4.1.3
Pengujian Hipotesis
4.1.4
Observasi
4.2
Pembahasan Hasil Penelitian
38
38
38
40
42
44
48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
5.2
Saran
53
53
53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
54
56
ix
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar.2.1. Lintasan lari Toni
16
Gambar 2.2. Grafik hubungan kelajuan terhadap waktu pada GLB
19
Gambar 2.3. Grafik perlajuan terhadap waktu pada GLBB
20
Gambar 3.1. Skema rancangan penelitian
27
Gambar 4.1. Diagram batang nilai pretes siswa
39
Gambar 4.2. Diagram batang nilai postes siswa
40
Gambar 4.3. Diagram batang nilai aktivitas siswa kelas eksperimen
45
Gambar 4.4. Diagram batang nilai aktivitas siswa kelas kontrol
46
Gambar 4.5. Diagram batang nilai rata-rata aktivitas siswa kelas eksperimen
dan kontrol
Gambar.4.6. Diagram batang nilai keterampilan siswa kelas eksperimen
46
48
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1
56
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2
71
Lampiran 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3
85
Lampiran 4
Lembar Kerja Siswa 1
99
Lampiran 5
Lembar Kerja Siswa 2
101
Lampiran 6
Lembar Kerja Siswa 3
103
Lampiran 7
Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar
105
Lampiran 8
Instrumen Tes Hasil Belajar
114
Lampiran 9
Instrumen Aktivitas
117
Lampiran 10 Instrumen Keterampilan
118
Lampiran 11 Tabel Persiapan Perhitungan Validitas Tes
119
Lampiran 12 Perhitungan Validitas Tes
121
Lampiran 13 Tabel Persiapan Perhitungan Reliabilitas Tes
123
Lampiran 14 Perhitungan Reliabilitas Tes
125
Lampiran 15 Tabel Persiapan Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes
126
Lampiran 16 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes
127
Lampiran 17 Perhitungan Daya Pembeda Tes
128
Lampiran 18 Tabulasi Data Pretes
131
Lampiran 19 Tabulasi Data Postes
135
Lampiran 20 Ringkasan Data Hasil Pretes Dan Postes
139
Lampiran 21 Tabulasi Penilaian Sikap
141
Lampiran 22 Tabulasi Penilaian Keterampilan
148
Lampiran 23 Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi, Varians Dan
Distribusi Frekuensi
152
Lampiran 24 Uji Normalitas
156
Lampiran 25 Uji Homogenitas
162
Lampiran 26 Uji Hipotesis
167
Lampiran 27 Angket Siswa
172
Lampiran 28 Lembar Wawancara Guru
175
xi
Lampiran 29 Dokumentasi Penelitian
177
Lampiran 30 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Chi Kuadrat
182
Lampiran 31 Daftar Wilayah Luas Bawah Kurva Normal 0 Ke Z
183
Lampiran 32 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F
184
Lampiran 33 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi T
186
Lampiran 34 Daftar Harga Kritik Dari R Product-Moment
187
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Pengembangan kualitas sumber daya manusia
menjadi suatu keharusan yang diemban pendidikan formal dalam memasuki era
globalisasi. Namun, salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan
di Indonesia adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Proses pembelajaran
yang diterapkan lebih diarahkan pada kemampuan untuk menghafal informasi,
siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya.
“Kebiasaan menghafal informasi tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran
yang masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta
didik itu sendiri. Secara
substansial, proses pembelajaran hingga kini masih
didominasi oleh guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk
berkembang secara mandiri melalui penemuan dalam proses berpikirnya”
(Trianto, 2009:5).
Proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, khususnya fisika kini masih
didominasi oleh guru. Guru sering menjadikan siswa sebagai objek belajar bukan
sebagai subjek belajar, siswa tampak pasif dan menerima pengetahuan sesuai
dengan yang diberikan guru. Proses belajar mengajar yang dilakukan di sekolah
masih berpusat pada guru (teacher centered). Guru menyajikan materi fisika
dalam bentuk rumus- rumus dan perhitungan, sehingga banyak siswa yang kurang
menyukai pelajaran fisika karena menganggap belajar fisika sulit, tidak menarik
dan membosankan.
Proses pembelajaran yang masih didominasi oleh guru tarlihat dari hasil
observasi awal yang telah penulis lakukan di SMA Negeri 11 Medan dengan
menggunakan instrumen angket dan wawancara, diperoleh sejumlah data dari 37
siswa kelas X, 91,9% menyatakan bahwa proses belajar mengajar yang dilakukan
di sekolah masih berpusat pada guru. Guru hanya menjelaskan materi kemudian
memberikan latihan soal. Siswa kurang dibimbing untuk melakukan percobaan
1
2
atau eksperimen dari materi yang telah dijelaskan oleh guru. Laboratorium
di sekolah sebenarnya sudah ada, akan tetapi kurang diperdayakan, sehingga
pengetahuan yang diperoleh siswa di sekolah sebatas dari buku dan materi yang
disampaikan guru melalui metode ceramah serta pemberian latihan soal. Minat
siswa terhadap pelajaran fisika masih tergolong rendah. Hasil observasi
menunjukkan bahwa 86,5% siswa kurang termotivasi untuk bertanya saat proses
pembelajaran fisika berlangsung, bahkan ada 12 orang siswa yang tidak pernah
bertanya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru bidang studi fisika
di SMA Negeri 11 Medan, diketahui bahwa hanya 25% siswa yang menyukai
pelajaran fisika. Salah satu faktor penyebabnya karena proses belajar mengajar
yang
dilaksanakan
masih
berpusat
pada
guru dan masih menggunakan
pembelajaran konvensional.
Salah satu pembenahan dalam proses belajar mengajar fisika yang dapat
dilakukan adalah penerapan model pembelajaran yang kreatif, aplikatif dan
menyenangkan, sehingga siswa mudah memahami dan menguasai konsep fisika
dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pemilihan model yang tepat
atau sesuai untuk setiap konsep membuat tujuan proses hasil belajar mengajar
yang sudah ditentukan tercapai dengan baik.
Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan
tersebut adalah dengan menciptakan suasana pembelajaran yang langsung
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan dapat menyampaikan berbagai
konsep yang diajarkan, sehingga siswa dapat menggunakan dan mengingat lebih
lama konsep tersebut. Model pembelajaran berbasis masalah adalah salah satu
upaya solusinya, model pembelajaran berbasis masalah dirancang dengan tujuan
untuk
membantu
siswa
mengembangkan
kemampuan
berfikir
dan
mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari.
Model
pembelajaran
pembelajaran
yang
berbasis
didasarkan
pada
masalah
merupakan
permasalahan
yang
suatu
model
membutuhkan
penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata
dari permasalahan yang nyata, sehingga memungkinkan siswa memahami konsep
3
fisika bukan sekedar menghafal konsep (Trianto, 2009:90). Menurut Arends
(2008:4), esensi pembelajaran berbasis masalah berupa menyuguhkan berbagai
situasi bermasalah yang autentik dan bermakna kepada siswa, yang berfungsi
sebagai landasan bagi investigasi dan penyelidikan siswa. Dengan kata lain, dapat
dikatakan bahwa model pembelajaran berbasis masalah bukan hanya sekedar
model pembelajaran yang diarahkan agar peserta didik dapat mengingat dan
memahami berbagai data, fakta atau konsep, akan tetapi bagaimana data, fakta,
dan konsep tersebut dapat dijadikan sebagai alat untuk melatih kemampuan
berpikir siswa dalam menghadapi dan memecahkan suatu persoalan.
Peneliti sebelumnya dilakukan oleh Hasibuan (2009:42) menyatakan bahwa
terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran
berdasarkan masalah pada materi pokok gerak lurus di kelas X semester 1 SMAN
3 Medan, diperoleh rata-rata pretes siswa kelas eksperimen sebesar 4,32 dan kelas
kontrol sebesar 4,15. Setelah diberikan pembelajaran yang berbeda, kelas
eksperimen diberi pembelajaran dengan model pembelajaran berdasarkan masalah
dan kelas kontrol model pembelajaran konvensional maka diperoleh rata-rata
postes untuk kelas eksperimen sebesar 7,54 dan kelas kontrol 6,55. Peneliti
mengungkapkan bahwa
model pembelajaran berdasarkan masalah memiliki
kelemahan yang menyebabkan hasil pencapaian hasil belajar belum maksimal dan
peningkatan hasil belajar masih tergolong rendah. Adapun kelemahannya antara
lain karena beberapa siswa terlihat kurang aktif saat melakukan pengumpulan
data yang
relevan, keterbatasan peneliti dalam mengalokasikan waktu dan
kurangnya pengalaman peneliti dalam mengelola kelas sehingga kondisi siswa
yang ribut menyebabkan penelitian menjadi kurang efisien.
Model pembelajaran berbasis masalah juga pernah diterapkan oleh Fauzi
(2012:63). Peneliti menemukan bahwa model pembelajaran berbasis masalah
secara signifikan memberikan pengaruh lebih baik dibandingkan dengan
pembelajaran konvensional dalam meningkatkan hasil belajar. Hal ini ditunjukkan
oleh hasil rata- rata postes untuk kelas dengan model pembelajaran berbasis
masalah 60,43, sedangkan untuk kelas dengan pembelajaran konvensional 54,43.
Walaupun demikian, peneliti memiliki kendala dalam melakukan penelitian.
4
Adapun yang menjadi kendala yaitu sulitnya menentukan masalah yang
akan dipecahkan saat proses pembelajaran berlangsung, peneliti menemukan
masalah dalam pengumpulan Lembar Kerja Siswa (LKS) karena kelompok lebih
fokus pada penyelesaian masalah yang diberikan sedangkan Lembar Kerja Siswa
(LKS) tidak bisa diselesaikan dengan tepat waktu, dan peneliti belum maksimal
dalam mengelola waktu sehingga semua sintaks kurang efektif saat pelaksanaan
proses pembelajaran.
Kharida, dkk (2009:88) menyarankan bagi peneliti selanjutnya agar lebih
matang dalam membuat perencanaan pembelajaran agar pembelajaran dapat
berlangsung lebih maksimal dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin sesuai
dengan yang direncanakan,sehingga penerapan model pembelajaran berbasis
masalah sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “ Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Kelas X Semester I
SMA Negeri 11 Medan T.A. 2014/2015”.
1.2.
Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa masalah dapat diidentifikasi
sebagai berikut:
1. Model Pembelajaran yang digunakan guru fisika di SMA Negeri 11
Medan masih menggunakan pembelajaran konvensional.
2. Motivasi belajar siswa terhadap pelajaran fisika masih rendah.
3. Pengembangan kemampuan siswa dilakukan melalui penjelasan materi
dari guru dan penyelesaian soal-soal tertulis tanpa disertai dengan
percobaan atau eksperimen.
1.3.
Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, batasan masalah adalah:
1. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 11 Medan dan objek yang diteliti
adalah siswa kelas X semester I T.A. 2014/2015.
5
2. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah gerak lurus.
3. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran berbasis
masalah dan pembelajaran konvensional.
1.4.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian mengenai batasan masalah di atas, maka yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitin ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah dan konvensional pada materi pokok
gerak lurus kelas X semester I di SMA Negeri 11 Medan ?
2. Apakah ada pengaruh model pembelajaran berbasis masalah
terhadap
hasil belajar siswa pada materi pokok gerak lurus kelas X semester I
di SMA Negeri 11 Medan ?
1.5.
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan
model pembelajaran berbasis masalah dan konvensional pada materi
pokok gerak lurus kelas X semester I di SMA Negeri 11 Medan.
2. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok gerak lurus kelas X
semester I di SMA Negeri 11 Medan.
1.6.
Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti, dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai Model
pembelajaran berbasis masalah untuk dapat diterapkan dimasa yang akan
datang.
2. Menambah pengalaman bagi peneliti dalam upaya meningkatkan hasil
belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.
3. Sebagai bahan informasi hasil belajar fisika pada materi pokok gerak lurus
kelas X semester I di SMA Negeri 11 Medan.
4. Sebagai bahan perbandingan dan referensi bagi penelitian selanjutnya
yang akan mengkaji masalah yang relevan dengan penelitian ini.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan didasarkan pada data-data hasil penelitian, sistematika
sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan penelitian yang telah
dirumuskan. Maka kesimpulan yang diperoleh yaitu:
1. Hasil belajar siswa yang diterapkan dengan menggunakan model pembelajaran
berbasis masalah lebih tinggi dibanding dengan menggunakan pembelajaran
konvensional.
2. Ada pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar
siswa pada materi pokok gerak lurus kelas X semester I di SMA Negeri 11
Medan T.A. 2014/2015.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang menunjukkan pengaruh
model pembelajaran berbasis masalah lebih baik karena adanya beberapa
keunggulan model pembelajaran berbasis masalah, maka sebagai tindak lanjut
dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Sebelum model pembelajaran berbasis masalah diterapkan, sebaiknya
mempertimbangkan materi pelajarannya.
2. Belajar untuk bisa mengelola kelas dengan baik sehingga kegiatan
pembelajaran dapat terlaksana dengan efektif dan efisien.
53
54
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R.I., (2008), Learning To Teach Edisi Ketujuh, Penerbit Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, S., (2012), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Djamarah, S.B., dan Aswan, Z., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Fauzi, A., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas IX SMP N 5
Pematang Siantar T.P 2012/2013 ., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Hasibuan, Y., (2009), Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus
Di Kelas X SMA Negeri 3 Medan T.A 2009/2010., Skripsi, FMIPA,
Unimed, Medan.
Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.
Khamidah, N., dan Nani, A., (2014), Evaluasi program pelaksaan praktikum
biologi kelas XI SMA se-kecamatan Umbulharjo Yogyakarta semester II
Tahun Ajaran 2013/2014, JUPEMASI-PBIO 1: 6
Kharida, L.A., A.Rusilowati, dan K.Pratikyo, (2009), Penerapan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Pada Pokok Bahasan Elastisitas Bahan, Laporan Hasil Penelitian, FMIPA
Universitas Negeri Semarang.
Sagala, S., (2009), Konsep Dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.
Sardiman, (2011), Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Grafindo Persada,
Jakarta.
Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.
Suherman, (2008), Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Melalui
Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem BasedLearning) Penelitian Tindakan Kelas Di MTs Negeri 3 Pondok Pinang
Jakarta., Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif
Hidayatullah, Jakarta.
55
Suprijono, A., (2009), Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Surapranata, S., (2005), Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil
Tes, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana,
Jakarta
ii
RIWAYAT HIDUP
Nurliana lahir di Punggulan, Kecamatan Air Joman pada tanggal 10
oktober 1992. Ayahanda bernama Raji dan ibunda bernama Siti Halimah dan
merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Pada tahun 1998, penulis masuk
sekolah di SD Negeri 010245 dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004,
penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Air Joman dan lulus pada tahun
2007 dan melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Air Joman dan lulus pada tahun
2010. Pada tahun 2010, penulis diterima di Universitas Negeri Medan Jurusan
Fisika Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam.