PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBANTUAN KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CAHAYA DI KELAS VIII SMP NEGERI 29 MEDAN.

(1)

P E NG A RUH MO DE L P EM B E LAJ A RAN AD VA N CE O RG A NI CE R BERBANTUAN KOMPUTER TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK C AH AY A D I K E LAS VI I I SM P

NE G E R I 2 9 M E DAN

Oleh :

Icha Novika Sari

NIM 409 121 037

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2013


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan

nikmat yang dikaruniakan-Nya kepada penulis hingga penelitian ini dapat selesai

dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran

Advance Organizer

Berbantuan Komputer Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Cahaya

Kelas VIIISMP Negeri 29 Medan” Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada Drs.

Ratelit Tarigan, M.Pdselaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan

proposal hingga akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan

kepada Bapak Drs.Pintor Simamora,M.Si, Bapak Drs. Khairul Amdani, M.Pd dan

Bapak Purwanto, S.Si., M.Pd sebagai dosen penguji I, II, dan III yang telah

memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai

penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.

Karya Sinulingga, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah

membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan, Ucapan terima kasih juga

disampaikan kepadaIbu Dr. Derlina, M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika, Bapak Drs.

Sehat Simatupang, M. Si selaku ketua Program Studi Pendidikan Fisika serta Bapak

Prof. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed.

Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai

Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis

selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Drs.

Bowonaso Lahagu, M.M selaku kepala sekolah SMP Negeri 29 Medan, Bapak S.

Ompusunggu selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan

membimbing penulis selama penelitian.


(4)

Ucapan terima kasih teristimewa penulis ucapkan kepada kedua orangtua

yaitu AyahandaUgi Hastono dan Mama tercinta Wahyumi Intan Sari serta

adik-adikku (Devi, Syahrial dan Tiara) yang terus memberikan do’a serta motivasi dalam

menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini.

Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada kakanda Imam

Bukhari yang selalu mendukung dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan

studi di UNIMED, seluruh teman – teman PPLT SMA Negeri 2 Pematang Siantar

2012 yang selalu mendukung dan memotivasi penulis, ucapan terimakasih juga

penulis sampaikan kepada teman-teman jurusan fisika stambuk 2009 khususnya

kelas Fisika Dik B’09, Sahabatku (Wasiyah, Siti Nurlayly BB, Suci Khairani, Fajar

Afandi, Sartika Sari Rambe, Desaka Novita, Sarlestari Hutauruk, Purnama Sari

Ginting), dan teman-teman yang tidak penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi

ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari

pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam

memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Agustus 2013

Penulis,

Icha Novika Sari

NIM. 409 121 037


(5)

P E N G A RU H M O D E L P EM B E L A JA R AN

AD V A N C E

O R G A N IZ E R

BERBANTUAN KOMPUTER TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK

C A H AY A D I K E L AS V I I I SM P

N E G E R I 2 9 M E D AN

ICHA NOVIKA SARI (NIM: 409121037)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui hasil belajar siswa setelah

guru menerapkan model pembelajaran

advance organizer

pada materi pokok Cahaya

dikelas VIII semester II SMP Negeri 29 Medan, 2) Mengetahui apakah ada pengaruh

tingkat berpikir kritis tingkat tinggi terhadap hasil belajar siswa dengan model

pembelajaran

advance organizer

pada materi pokok Cahaya dikelas VIII semester II

SMP Negeri29 Medan, 3) Mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa

dengan menerapkan model pembelajaran

advance organizer

pada materi pokok

Cahaya dikelas VIII semester II SMP Negeri 29 Medan.

Jenis penelitian ini adalah

quasi eksperimen

. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh siswa kelas VIII Semester genap SMP Negeri 29 Medan, terdiri dari

delapan kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas VIII-4 (sebagai

kelas eksperimen) berjumlah 37 siswa dan kelas VIII-5 (sebagai kelas kontrol)

berjumlah 36 siswa ditentukan dengan teknik

Cluster Random Sampling

. Untuk

memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan tes pilihan

berganda dengan jumlah 15 item yang telah divalidkan oleh validator.

Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah

36,403 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 36,300. Dari hasil penelitian

menunjukkan bahwa kemampuan awal kedua kelas adalah sama. Kemudian

diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran

advance organizer

berbantuan komputer dan kelas kontrol dengan pembelajaran

advance organizer

. Setelah pembelajaran selesai diberikan postes dengan hasil

rata-rata kelas eksperimen73,695 dan kelas kontrol 66,108.Dari hasil uji t diperoleh thitung

= 2,165 sedangkan ttabel = 1,99. Karena thitung> ttabel (2,165>1,99) maka Ho ditolak,

dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa

pada materi pokok cahaya dengan menerapkan model pembelajaran

advance

organizer

berbantuan komputer dengan model pembelajaran

advance organizer

di

kelas VIII semester genap SMP Negeri 29 Medan. Terdapat hubungan tingkat

berpikir kritis terhadap hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model

pembelajaran

advance organizer

pada materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II

SMP Negeri 29 Medan, dengan F

(hitung)

> F

(tabel)

(300.96 > 4.10) dan diperoleh F

(hitung)

> F

(tabel)

(181.87>4.10) setelah menerapkan model pembelajaran

advance organizer

berbantuan komputer pada materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II SMP

Negeri 29 Medan.


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan

i

Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii

Kata Pengantar

iv

Daftar Isi

vi

Daftar Gambar

x

Daftar Tabel

xi

Daftar Lampiran

xii

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1

Latar Belakang Masalah

1

1.2

Identifikasi Masalah

6

1.3

Batasan Masalah

7

1.4

Rumusan Masalah

7

1.5

Tujuan Penelitian

1.6

Manfaat Penelitian

8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

9

2.1 Kerangka teoritis

9

2.1.1 Pengertian Belajar

9

2.1.2 Aktivitas Belajar

10

2.1.3 Hasil Belajar

11

2.1.3.1 Ranah Kognitif

13

2.1.3.2 Ranah Afektif

13

2.1.3.3 Ranah Psikomotorik

13

2.1.3.4 Berpikir Kritis

14

2.1.4 Pengertian Perangkat Pembelajaran

17

2.1.4.1 Silabus

17

2.1.4.2 Rencana Proses Pembelajaran (RPP)

17

2.1.4.3 Lembar Kerja Siswa (LKS)

17

2.1.4.4 Tes Hasil Belajar

18

2.1.5 Pengertian Model Pembelajaran

18

2.1.6 Model Pembelajaran

Advance Organizer

20

2.1.6.1 Struktur Model Pembelajaran

Advance Organizer

23

2.1.6.2 Tugas dan Peran Guru dalam Model Pembelajaran

Advance Organizer

25


(7)

2.1.7. Media Pembelajaran

27

2.1.7.1 Pengertian Media

27

2.1.7.2 Penggunaan Media dalam Proses Pembelajaran

27

2.1.7.3 Media Komputer

28

2.1.7.4 Media Powerpoint

29

2.1.7.5 Peta Konsep

30

2.1.8 Kajian Materi

31

2.1.8.1. Pengertian Cahaya

31

2.1.8.2. Pemantulan Cahaya

31

2.1.8.2.1. Hukum Pemantulan

31

2.1.8.3. Pembiasan Cahaya

32

2.1.8.4. Pembentukan dan Sifat Bayangan pada Cermin Datar

32

2.1.8.5. Sinar-sinar Istimewa pada Cermin Cekung

33

2.1.8.6. Pembentukan dan Sifat Bayangan pada Cermin Cekung

34

2.1.8.7. Pembentukan dan Sifat Bayangan pada Cermin Cembung

34

2.1.8.8. Lensa

35

2.1.8.9. Lensa Cekung

35

2.1.8.10. Lensa Cembung

35

2.2. Kerangka Konseptual

36

2.3. Hipotesis Penelitian

36

BAB III METODE PENELITIAN

38

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

38

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian

38

3.3. Variabel Penelitian

38

3.4. Defenisi Operasional

39

3.5 Jenis dan Desain Penelitian

40

3.5.1. Jenis Penelitian

40

3.5.2. Desain Penelitian

40

3.6 Prosedur Penelitian

40

3.7. Instrumen Penelitian

43

3.7.1. Tes Hasil Belajar

43

3.7.1.1. Validitas Tes

44

3.7.2. Instrumen Sikap (Afektif)

44

3.7.3. Instrumen Keterampilan (Psikomotorik)

44

3.7.4.Tes Kemampuan Berpikir Kritis

45

3.8.Teknik Analisis Data

45

3.8.1. Analisis Data Hasil Belajar Kognitif

45

3.8.2. Ananlisis Data Sikap (Afektif) Siswa

46

3.8.3. Analisis Data Observasi Keterampilan (Psikomotorik) Siswa

46

3.8.4. Analisis Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

47

3.8.5. Analisis Hubungan Berpikir Kritis dengan Tes Hasil Belajar siswa 47

3.8.6. Analisis Perbedaan Tes Hasil Belajar Kelas Kontrol dan


(8)

Eksperimen

49

3.8.6.1. Uji Normalitas

49

3.8.6.2.Uji Homogenitas

50

3.8.6.3. Uji Hipotesis

50

3.8.7. Kriteria Ketuntasan Minimal Belajar Siswa

52

3.8.8. Jadwal Penelitian

52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

54

4.1 Hasil Penelitian

54

4.1.1.

Analisis Data Hasil Belajar (Kognitif)

54

4.1.2.

Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen

59

4.1.3.

Hasil Belajar Kelas Kontrol

59

4.1.4.

Analisis Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

59

4.1.5.

Analisis Hubungan Berpikir Kritis Siswa dengan Tes

Hasil Belajar Siswa

61

4.1.6 Analisis Perbedaan Tes Hasil Belajar Kelas Kontrol

Dan Eksperimen

63

4.1.7 Analisis Data Sikap (Afektif)

64

4.1.8

Analisis Data Observasi Keterampilan (Psikomotorik Siswa)

64

4.2

Pembahasan

66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

70

5.1. Kesimpulan

70

5.2.Saran

71

DAFTAR PUSTAKA

73


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 : Sintaks Model Pembelajaran

Advance Organizer

24

Tabel 3.1 : Two-Group Pretest-Postest Design

40

Tabel 3.2 : Spesifikasi Tes Hasil Belajar

43

Tabel 3.3 : Tabulasi Nilai Tes Hasil Belajar Siswa

46

Tabel 3.4 : Kategori Keberhasilan Keterampilan Siswa

47

Tabel 3.5 : Tabulasi Nilai Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

47

Tabel 3.6 : Tabel Penolong Anava

48

Tabel 4.1 : Jadwal Pelaksanaan Penelitian

54

Tabel 4.2 : Hasil Pretes Kelas Eksperimen

55

Tabel 4.3 : Ringkasan Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen Dan

Kelas Kontrol

56

Tabel 4.4 : Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas

57

Tabel 4.5 : Hasil Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol

57

Tabel 4.6 : Ringkasan Hasil Perhitungan Nilai Rata-Rata

Standar Deviasi Dan Varians

59

Tabel 4.7 : Hasil Berpikir Kritis Tingkat Tinggi dan Hasil Belajar

Kelas Eksperimen

60

Tabel 4.8 : Hasil Berpikir Kritis Tingkat Tinggi dan Hasil Belajar

Kelas Kontrol

61

Tabel 4.9 : Ringkasan Perhitungan Analisis Regresi Kelas Eksperimen

62

Tabel 4.10 : Ringkasan Perhitungan Analisis Regresi Kelas Kontrol

62

Tabel 4.11 : Ringkasan Perhitungan Koefisien Korelasi

63

Tabel 4.12 : Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Postes Siswa

64

Tabel 4.13 : Ringkasan Hasil Perhitungan Skala Sikap Siswa

64

Tabel 4.14 : Ringkasan Hasil Perhitungan Observasi Psikomotorik Siswa 65


(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar2.1 :Dampak Instruksional dan Pengiring dari

Advance

Organizer

23

Gambar 2.2 :Skema Penerapan Model Pembelajaran

Advance

Organizer

26

Gambar 2.3 : Skema Percobaan untuk Mengidentifikasi sifat

Pemantulan Cahaya

33

Gambar 2.4 : Hukum Pemantulan Cahaya

34

Gambar 2.5 : Bayangan pada Cermin Datar

35

Gambar 2.6 : Sinar-sinar Istimewa pada Cermin Cekung

36

Gambar 2.7 : Proses Pembentukan Bayangan dan Sifat Bayangan

Pada Cermin Cekung

37

Gambar 3.1 : Skema Rancangan Penelitian

42

Gambar 4.1 : Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Eksperimen

55

Gambar 4.2 : Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Kontrol

56

Gambar 4.3 : Diagram Batang Nilai Postes Kelas Eksperimen

58

Gambar 4.4 : Diagram Batang Nilai Postest Kelas Kontrol

58

Gambar 4.5 : Diagram Batang Nilai Psikomotorik Kelas Eksperimen dan


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP I)

75

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP II)

87

Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP III)

99

Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP IV)

115

Lampiran 5 : Lembar Kerja Siswa (LKS I)

130

Lampiran 6 : Lembar Kerja Siswa (LKS II)

135

Lampiran 7 : Lembar Kerja Siswa (LKS III)

141

Lampiran 8 : Lembar Kerja Siswa (LKS IV)

145

Lampiran 9 : Sketsa Advance I

149

Lampiran 10 : Sketsa Advancer II

150

Lampiran 11 : Sketsa Advance III

151

Lampiran 12 : Sketsa Advance IV

152

Lampiran 13 : Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar

153

Lampiran 14 : Kisi – Kisi Berpikir Kritis

164

Lampiran 15 : Tes Hasil Belajar

173

Lampiran 16 : Tes Berpikir Kritis

182

Lampiran 17 : Instrumen Keterampilan

197

Lampiran 18 : Instrumen Sikap Kelas Eksperimen

200

Lampiran 19 : Insrumen Sikap Kelas Kontrol

202

Lampiran 20 : Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen

204

Lampiran 21 : Data Pretes dan Postes Kelas Kontrol

206

Lampiran 22 : Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Eksperimen

208

Lampiran 23 : Rekapitulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Eksperimen

210

Lampiran 24 : Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Kontrol

212

Lampiran 25 : Rekapitulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Kontrol

214

Lampiran 26 : Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi

216

Lampiran 27 : Uji Normalitas

219

Lampiran 28 : Uji Homogenitas

222

Lampiran 29 : Uji Hipotesis

225

Lampiran 30 : Distribusi Skala Sikap Kelas Eksperimen

229

Lampiran 31 : Distribusi Skala Sikap Kelas Kontrol

231

Lampiran 32 : Distribusi Nilai Psikomotorik Kelas Eksperimen

233

Lampiran 33 : Distribusi Nilai Psikomotorik Kelas Kontrol

235

Lampiran 34 : Distribusi Hasil Berpikir Kritis Kelas Eksperimen

237

Lampiran 35 : Distribusi Hasil Berpikir Kritis Kelas Kontrol

239

Lampiran 36 : DataBerpikir Kritis Siswa dan Hasil Belajar


(12)

Lampiran 37 : DataBerpikir Kritis Siswa dan Hasil Belajar

Kelas Kontrol

242

Lampiran 38 : AnalisisRegresi

243

Lampiran 39 : Dokumentasi Penelitian

250

Lampiran 40 : Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors

258

Lampiran 41 : Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z

259

Lampiran 42 : Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F

260

Lampiran 43 : Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t

262


(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mempersiapkan manusia yang berkualitas bagi pembangunan Negara. Keberhasilan membangun disektor pendidikan mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap pembangunan disektor lain. Oleh karena itu, pendidikan hendaknya dikelola dengan cara semaksimal mungkin baik secara kualitas maupun kuantitasnya. Kualitas suatu bangsa itu tercermin dari siswa yang dapat menyelesaikan pendidikan tepat waktu dengan hasil belajar yang baik.

Menurut Staf Ahli Kemendikbud, Kacung Marijan, Indonesia mengalami masalah pendidikan yang komplek. Selain angka putus sekolah, pendidikan di Indonesia juga menghadapi berbagai masalah lain, mulai dari buruknya infrastruktur hingga kurangnya mutu guru. Masalah utama pendidikan di Indonesia adalah kualitas guru yang masih rendah, kualitas kurikulum yang belum standar, dan kualitas infrastruktur yang belum memadai.

Salah satu masalah yang di hadapi dunia pendidikan kita saat ini adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, peserta didik kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan peserta didik untuk menghafal informasi; otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingat.(Sanjaya, 2010). Lemahnya proses pembelajaran dalam dunia pendidikan kita dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini tampak dari hasil Ujian Nasional tingkat SMP sederajat di Sumut tahun 2010 yang mengalami penurunan persentasi tingkat kelulusan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2009 sebanyak 98 persen siswa dinyatakan lulus Ujian Nasional sementara di tahun 2010 berkurang menjadi 94,74 persen saja. Artinya sebanyak 5,26 persen siswa dinyatakan tidak lulus. (Bahrumsyah, 2010 dalam detik.com)


(14)

2

Hal senada juga dibuktikan dari data hasil ujian nasional kelompok IPA di salah satu SMP Negeri di Medan yaitu SMP Negeri 29.Pada tahun 2008 diperoleh nilai tertinggi UN SMP Negeri 29 Medan 9,75, terendah 3,00 dan rata-rata 8,13. Pada tahun 2009 nilai tertinggi UN diperoleh 9,25, terendah 2,50 dan rata-rata 7,21. Pada tahun 2010 nilai tertinggi diperoleh 8,50, terendah 4,25 dan rata-rata 6,95 dan pada tahun 2011 diperoleh nilai tertinggi 9,75, terendah 2,75 dan rata-rata 8,54. Pada tahun 2009 nilai rata-rata UN Fisika di sekolah ini menunjukkan penurunan yang signifikan dibandingkan dengan nilai rata-rata di tahun 2010. Pada tahun 2009 nilai rata-rata siswa mencapai angka 8,13 sedangkan di tahun 2010 hanya mencapai angka 7,21. Artinya penurunan nilai rata-rata UN fisika mencapai angka 1,92.

Oleh karena itu, rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika adalah salah satu hal yang perlu dicermati. Menurut siswa, fisika adalah salah satu pelajaran yang sangat sulit untuk dipahami. Pernyataan ini didukung oleh hasil wawancara peneliti terhadap Bapak S.Opusungguh (guru bidang studi Fisika di SMP Negeri 29 Medan), yakni nilai hasil belajar siswa yang masih dalam kategori rendah dengan nilai rata-rata 60-75, dan mengatakan bahwa siswa diajarkan secara teori, maka minat siswa terhadap fisika sangat kurang. Sedangkan bila siswa diajak praktikum atau membawa alat peraga akan muncul minat siswa terhadap fisika. Tetapi guru tersebut jarang membawa siswa praktikum dan alat peraga, karena alatnya kurang memadai dan waktu yang tidak cukup. Model pembelajaran yang digunakan bapak O.Opusungguh masih menggunakan model konvensional , dengan metode ceramah, mencatat, mengerjakan soal saja.

Demikian pula halnya dengan observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap siswa di kelas VIII SMP Negeri 29 Medan, Hasil studi pendahuluan dengan menggunakan instrumen angket yang disebarkan ke 34 responden siswa di kelas VIII5 di SMP Negeri 29 Medan maka diperoleh data sebagai berikut. Berdasarkan angket kegiatan pembelajaran fisika yang selama ini berlangsung di kelas 32 orang siswa menyatakan kegiatan mencatat dan mengerjakan soal-soal. Cara ini membuat siswa mengalami kejenuhan dan tidak sepenuhnya menikmati pelajaran, siswa juga cenderung menghapal konsep-konsep materi dan


(15)

prinsip-3

prinsip yang ada dalam fisika tanpa mengetahui terciptanya konsep serta unsur yang terkandung dalam suatu konsep dan belum mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, 24 orang siswa menyatakan bahwa pelajaran fisika adalah pelajaran yang biasa saja, dari hasil tersebut terdapat indikasi bahwa pada kegiatan pembelajaran tersebut suasana kelas cenderung

teacher-centered guru yang menjelaskan, guru yang memberikan soal dan guru

juga yang menjawab soal sehingga siswa menjadi pasif dan menyatakan pelajaran fisika adalah pelajaran yang biasa-biasa saja. Dari angket juga diperoleh 28 orang siswa menyatakan kadang-kadang mengulang pelajaran fisika yang telah dipelajari. Hal ini akan menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam menghubungkan informasi atau pengetahuan yang sebelumnya dengan informasi atau pengetahuan yang baru.

Kesulitan memahami materi pelajaran fisika, diakibatkan oleh kegiatan pembelajaran yang lebih banyak menghafal rumus, mencatat, dan mengerjakan soal daripada memahami konsep. Sementara di sisi lain, mata pelajaran fisika merupakan cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang tidak menekankan siswa untuk menghafal dan mencatat setiap informasi atau konsep, melainkan menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi siswa dalam hal menjelajahi informasi dan memahami konsep. (http://kakali.wordpress.com/fisika/ diakses pada jumat 01-02-2013).

Salah satu sasaran yang perlu dicapai oleh siswa untuk memperoleh pemahaman konsep dalam belajar IPA khususnya fisika adalah memahami mata pelajaran yang dipelajarinya. Untuk itu materi yang dipelajari harus sesuai dengan jenjang dan tingkat kemampuan berpikir siswa. Pemahaman konsep yang diperoleh ketika belajar fisika ini akan dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis siswa (Manurung, 2010).

Adapun faktor lain yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa adalah proses pembelajaran yang selama ini masih didominasi oleh aktivitas guru (Teaching Center). Guru akan lebih aktif daripada siswa sehingga keterampilan atau kemampuan berpikir kritis siswa tidak dapat dikembangkan, selain itu guru juga lebih menekankan perannya sebagai transformator ilmu kepada siswa.


(16)

4

Menurut Pusat kurikulum (dalam Kurniawati, 2011) hal ini bertentangan dengan amanah kurikulum berbasis kompetensi dan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang mengharapkan agar paradigma pembelajaran berubah dari (Teaching Center) menjadi (Learning Center). Berdasarkan perubahan paradigma ini, maka perlu adanya variasi model pembelajaran yang harus diterapkan oleh guru di kelas agar siswa lebih aktif selama pembelajaran berlangsung.

Dalam pembelajaran, siswa diharapkan mampu menguasai/memahami konsep fisika dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik untuk meningkatkan hasil belajarnya. Oleh karena itu, guru juga harus menyiapkan perangkat pembelajaran dan memilih variasi model pembelajaran yang paling efektif dan efisien sesuai dengan situasi dan kondisinya, serta menetapkan media dan sumber belajar yang diperlukan untuk memberikan kegiatan atau pengalaman langsung pada proses pembelajaran.

Pembenahan yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran yang dapat dilakukan salah satunya adalah seorang guru harus mampu berhubungan dan berinteraksi secara baik dengan siswa. Seorang guru harus mampu memilih model pembelajaran yang digunakn dengan tepat dalam menyampaikan setiap materi yang diajarkan. Dengan model pembelajaran yang tepat dapat membuat pelajaran fisika menjadi lebih menyenangkan dan mampu memancing siswa untuk lebih aktif selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Manfaat dari model pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan kemampuan, minat, mempermudah siswa dalam memahami materi fisika dan akhirnya dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika siswa. Salah satu model pembelajaran yang diangkat oleh penulis adalah model pembelajaran advance organizer.

Model pembelajaran advance organizer sangat cocok diterapkan dalam kegiatan proses pembelajaran di sekolah. Menurut Ausel dalam buku Bruce Joyce (2009) mengatakan bahwa “ Model pembelajaran advance organizer dirancang untuk memperkuat pengetahuan siswa tentang pelajaran tertentu dan bagaimana mengelola, memperjelas, dan memelihara pengetahuan tersebut dengan baik”. Menurut Slameto (2003) mengatakn bahwa “ Model pembelajaran advance


(17)

5

terjadi antara apa yang telah diketahui oleh siswa dan apa yang dibutuhkan sebelum siswa berhasil mempelajari tugas-tugas yang diberikan. Hal itu diperkuat oleh Dahar (1989) mengatakan bahwa “advance organizer mengarahkan kepada siswa ke materi yang akan dipelajari dan menolong mereka untuk mengingat kembali informasi yang berhubungan yang dapat digunakan dalam memahami pengetahuan baru”.

Mengingat pentingnya pengertian suatu konsep dalam pembelajaran fisika, dalam proses pembelajaran advance organizer ini peneliti akan menggunakan animasi yang akan membuat siswa lebih termotivasi dalam memahami suatu materi hingga akhirnya siswa mengetahui perbedaan pengetahuannya sebelum dan sesudah pembelajaran serta dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Hasil penelitian model pembelajaran advance organizer terdahulu yang dilakukan Tuti Mardiana (2009) diperoleh rata-rata hasil belajar siswa di kelas eksprimen mengalami peningkatan sebesar 4,6 yaitu rata-rata nilai pretes sebesar 3,6 dan rata-rata nilai postes sebesar 8,3. Maryono (2010) diperoleh rata-rata hasil belajar siswa di kelas eksperimen 64,9. Begitu juga Eskalinah Sitorus (2011) diperoleh nilai rata-rata postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 78,60 dengan standar deviasi 12,21. Hal ini memperlihatkan bahwa model pembelajaran

advance organizer cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Dalam penelitian ini, untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol peneliti menggunakan model pembelajaran yang sama yaitu model advance organizer; namun yang membedakannya adalah pada kelas eksperimen akan menggunakan powerpoint, sedangkan kelas kontrol tidak menggunakan Powerpoint. Penggunaan media berupa Powerpoint di salah satu kelas pada penelitian ini adalah untuk melihat apakah siswa di kelas tersebut dapat semakin mudah memahami pelajaran fisika sehingga hasil belajarnya akan meningkat dibandingkan dengan kelas yang tidak menggunakan powerpoint.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul : “P eng a ru h Mo d el P e mb ela ja ra n Ad va n ce O rg a ni ze r


(18)

6

Menggunakan PowerPoint Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Cahaya Di K ela s VI II S M P Neg er i 2 9 M eda n. ”

1.2 Iden tif ik a si Ma sa la h

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat diidentifikasi maslah yang relevan dengan penelitian antara lain :

1 . Model pembelajaran yang kurang bervariasi, 2 . Siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran, 3 . Proses pembelajaran yang cenderung teacher center

4 . Fasilias praktikum yang kurang memadai.

1 .3 Ba t a sa n Ma sa la h

Mengingat luasnya permasalahan maka perlu dilakukan pembatasan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1 . Model pembelajaran yang digunakan adalah advance organizer

2 . Subjek yang diteliti adalah siswa kelas VIIIsemester genap T.P 2012/2013 di SMP Negeri 29 Medan

3 . Hasil belajar siswa pada materi pokok cahaya

4 . Perangkat pembelajaran meliputi, buku guru, buku siswa, RPP, kisi-kisi tes hasil belajar, dan LKS.

5 . Media pembelajaran yang digunakan yaitu media power point.

1 .4 Rumu sa n Ma sa la h

Berdasarkan batasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa setelah guru menerapkan model pembelajaran advance organizer pada materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 29 Medan?

2. Bagaimana hasil belajar siswa setelah guru menerapkan model pembelajaran advance organizer berbantuan komputer menggunakan


(19)

7

PowerPoint pada materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II SMP

Negeri 29 Medan?

3. Apakah ada hubungan tingkat berpikir kritis tingkat tinggi terhadap hasil belajar kognitif siswa dengan model pembelajaran advance organizer

pada materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 29 Medan?

4. Apakah ada hubungan tingkat berpikir kritis tingkat tinggi terhadap hasil belajar kognitif siswa dengan model pembelajaran advance organizer

berbantuan komputer menggunakan PowerPoint pada materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 29 Medan?

5. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran advance organizer dengan model pembelajaran advance

organizer berbantuan komputer menggunakan PowerPoint pada materi

pokok Cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 29 Medan?

1 .5 Tuj ua n Penelit ia n

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah guru menerapkan model pembelajaran advance organizer pada materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 29 Medan.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah guru menerapkan model pembelajaran advance organizer menggunakan PowerPoint pada materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 29 Medan.

3. Mengetahui apakah ada pengaruh tingkat berpikir kritis tingkat tinggi terhadap hasil belajar siswa dengan model pembelajaran advance

organizer pada materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri

29 Medan.

4. Mengetahui apakah ada pengaruh tingkat berpikir kritis tingkat tinggi terhadap hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Advance


(20)

8

organizer menggunakan PowerPoint pada materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 29 Medan.

5. Mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran advance organizer dengan model pembelajaran

advance organizer menggunakan PowerPoint pada materi pokok Cahaya

di kelas VIII semester II SMP Negeri 29 Medan.

1.6 Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan maka manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

Untuk Guru

1. Menambah Kepustakaan guru. 2. Memperbanyak model pembelajaran. 3. Membangun inovasi pembelajaran guru.

4. Sebagai Pembanding untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas Untuk Mahasiswa

1. Sebagai bahan informasi mengenai pengaruh model pembelajaran Advance

organizer terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan media

powerpoint.

2. Sebagai referensi untuk melakukan penelitian lanjutan. Untuk Siswa

1. Meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Menciptakan suasana belajar siswa yang menyenangkan. 3. Meningkatkan berpikir


(21)

70 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran

advance organizer pada materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II

SMP Negeri 29 Medan secara kelas dikatakan tidak tuntas karena nilai rata-rata secara keseluruhan masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal Belajar (KKM) yaitu  70 dengan nilai rata-rata X = 66,108, dan secara individu dinyatakan tuntas dengan persentase kelas yaitu 50%.

2. Hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran

advance organizer berbantuan komputer pada materi pokok Cahaya di

kelas VIII semester II SMP Negeri 29 Medan, secara kelas tuntas dengan KKM  70 dengan nilai rata-rata X = 73,695 dan secara individu ketuntasan kelas mencapai 64,86%.

3. Terdapat hubungan tingkat berpikir kritis terhadap hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran advance organizer pada materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 29 Medan, dengan F(hitung)>F(tabel) (300.96 > 4.10).

4. Terdapat hubungan tingkat berpikir kritis terhadap hasil belajar kognitif fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran advance organizer

berbantuan komputer pada materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 29 Medan, dengan F(hitung)>F(tabel) (181.87 > 4.10).

5. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh menerapkan model pembelajaran advance organizer berbantuan komputer dengan model pembelajaran advance organizer pada materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 29 Medan, dengan thitung> ttabel (2,14 > 1,667)


(22)

71

5.2.Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Bagi mahasiswa calon guru hendaknya lebih memahami model pembelajaran advance organizer berbantuan komputer sebagai salah satu upaya untuk mengaktifkan siswa belajar, menambah kreativitas dan semangat belajar siswa, serta meningkatkan hasil belajar dan berpikir kritis siswa.

2. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran advance organizer berbantuan komputer , disarankan untuk memperhatikan efisien waktu pada saat penggunaan media komputer, tahap pembagian kelompok dan pada saat membimbing masing-masing kelompok siswa.

3. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model napembelajaran advance organizer, disarankan menggunakan media pembelajaran ataupun program komputer yang lebih baik dan efektif agar hasil belajar dan aktivitas siswa dapat meningkat lebih baik lagi.

4. Dalam melakukan penelitian, peneliti mengalami kendala dengan tidak tersedianya arus listrik pada kelas, sehingga peneliti pindah keruangan yang tersedia arus, keaadaan tersebut menghambat proses pembelajaran dikelas, oleh karena itu disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk memperhatikan hal tersebut, mencocokkan media yang akan digunakan dengan kondisi kelas yang akan diteliti.

5. Dalam melakukan penelitian, peneliti mengalami kesulitan mengatur siswa untuk membentuk kelompok karena harus mengatur dan mengangkat tempat duduk, sehingga disarankan pengaturan meja dan tempat duduk yang lebih efesien agar kegiatan pembelajran dalam berlangsung dengan baik dan lancar.

6. Jumlah siswa terlalu banyak, sehingga penerapan model pembelajaran


(23)

72

siswa berkisar 20 orang, agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan kondusif.

7. Keterampilan siswa yang akan diobservasi banyak, oleh karena itu supaya penilaian lebih objektif dan efektif sebaiknya peneliti selanjutnya perlu menambah jumlah observer yaitu dua observer.


(1)

6

Menggunakan PowerPoint Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Cahaya Di K ela s VI II S M P Neg er i 2 9 M eda n. ”

1.2 Iden tif ik a si Ma sa la h

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat diidentifikasi maslah yang relevan dengan penelitian antara lain :

1 . Model pembelajaran yang kurang bervariasi, 2 . Siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran, 3 . Proses pembelajaran yang cenderung teacher center

4 . Fasilias praktikum yang kurang memadai.

1 .3 Ba t a sa n Ma sa la h

Mengingat luasnya permasalahan maka perlu dilakukan pembatasan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1 . Model pembelajaran yang digunakan adalah advance organizer

2 . Subjek yang diteliti adalah siswa kelas VIII semester genap T.P 2012/2013 di SMP Negeri 29 Medan

3 . Hasil belajar siswa pada materi pokok cahaya

4 . Perangkat pembelajaran meliputi, buku guru, buku siswa, RPP, kisi-kisi tes hasil belajar, dan LKS.

5 . Media pembelajaran yang digunakan yaitu media power point.

1 .4 Rumu sa n Ma sa la h

Berdasarkan batasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa setelah guru menerapkan model pembelajaran advance organizer pada materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 29 Medan?

2. Bagaimana hasil belajar siswa setelah guru menerapkan model pembelajaran advance organizer berbantuan komputer menggunakan


(2)

PowerPoint pada materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 29 Medan?

3. Apakah ada hubungan tingkat berpikir kritis tingkat tinggi terhadap hasil belajar kognitif siswa dengan model pembelajaran advance organizer

pada materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 29 Medan?

4. Apakah ada hubungan tingkat berpikir kritis tingkat tinggi terhadap hasil belajar kognitif siswa dengan model pembelajaran advance organizer

berbantuan komputer menggunakan PowerPoint pada materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 29 Medan?

5. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran advance organizer dengan model pembelajaran advance

organizer berbantuan komputer menggunakan PowerPoint pada materi

pokok Cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 29 Medan?

1 .5 Tuj ua n Penelit ia n

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah guru menerapkan model pembelajaran advance organizer pada materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 29 Medan.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah guru menerapkan model pembelajaran advance organizer menggunakan PowerPoint pada materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 29 Medan.

3. Mengetahui apakah ada pengaruh tingkat berpikir kritis tingkat tinggi terhadap hasil belajar siswa dengan model pembelajaran advance

organizer pada materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri

29 Medan.

4. Mengetahui apakah ada pengaruh tingkat berpikir kritis tingkat tinggi terhadap hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Advance


(3)

8

organizer menggunakan PowerPoint pada materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 29 Medan.

5. Mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran advance organizer dengan model pembelajaran

advance organizer menggunakan PowerPoint pada materi pokok Cahaya

di kelas VIII semester II SMP Negeri 29 Medan.

1.6 Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan maka manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

Untuk Guru

1. Menambah Kepustakaan guru. 2. Memperbanyak model pembelajaran. 3. Membangun inovasi pembelajaran guru.

4. Sebagai Pembanding untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas Untuk Mahasiswa

1. Sebagai bahan informasi mengenai pengaruh model pembelajaran Advance

organizer terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan media

powerpoint.

2. Sebagai referensi untuk melakukan penelitian lanjutan. Untuk Siswa

1. Meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Menciptakan suasana belajar siswa yang menyenangkan. 3. Meningkatkan berpikir


(4)

70 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran

advance organizer pada materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 29 Medan secara kelas dikatakan tidak tuntas karena nilai rata-rata secara keseluruhan masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal Belajar (KKM) yaitu  70 dengan nilai rata-rata X = 66,108, dan secara individu dinyatakan tuntas dengan persentase kelas yaitu 50%.

2. Hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran

advance organizer berbantuan komputer pada materi pokok Cahaya di

kelas VIII semester II SMP Negeri 29 Medan, secara kelas tuntas dengan KKM  70 dengan nilai rata-rata X = 73,695 dan secara individu ketuntasan kelas mencapai 64,86%.

3. Terdapat hubungan tingkat berpikir kritis terhadap hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran advance organizer pada materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 29 Medan, dengan F(hitung)>F(tabel) (300.96 > 4.10).

4. Terdapat hubungan tingkat berpikir kritis terhadap hasil belajar kognitif fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran advance organizer

berbantuan komputer pada materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 29 Medan, dengan F(hitung)>F(tabel) (181.87 > 4.10).

5. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh menerapkan model pembelajaran advance organizer berbantuan komputer dengan model pembelajaran advance organizer pada materi pokok Cahaya di kelas VIII semester II SMP Negeri 29 Medan, dengan thitung> ttabel (2,14 > 1,667)


(5)

71

5.2.Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Bagi mahasiswa calon guru hendaknya lebih memahami model pembelajaran advance organizer berbantuan komputer sebagai salah satu upaya untuk mengaktifkan siswa belajar, menambah kreativitas dan semangat belajar siswa, serta meningkatkan hasil belajar dan berpikir kritis siswa.

2. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran advance organizer berbantuan komputer , disarankan untuk memperhatikan efisien waktu pada saat penggunaan media komputer, tahap pembagian kelompok dan pada saat membimbing masing-masing kelompok siswa.

3. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model napembelajaran advance organizer, disarankan menggunakan media pembelajaran ataupun program komputer yang lebih baik dan efektif agar hasil belajar dan aktivitas siswa dapat meningkat lebih baik lagi.

4. Dalam melakukan penelitian, peneliti mengalami kendala dengan tidak tersedianya arus listrik pada kelas, sehingga peneliti pindah keruangan yang tersedia arus, keaadaan tersebut menghambat proses pembelajaran dikelas, oleh karena itu disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk memperhatikan hal tersebut, mencocokkan media yang akan digunakan dengan kondisi kelas yang akan diteliti.

5. Dalam melakukan penelitian, peneliti mengalami kesulitan mengatur siswa untuk membentuk kelompok karena harus mengatur dan mengangkat tempat duduk, sehingga disarankan pengaturan meja dan tempat duduk yang lebih efesien agar kegiatan pembelajran dalam berlangsung dengan baik dan lancar.

6. Jumlah siswa terlalu banyak, sehingga penerapan model pembelajaran


(6)

siswa berkisar 20 orang, agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan kondusif.

7. Keterampilan siswa yang akan diobservasi banyak, oleh karena itu supaya penilaian lebih objektif dan efektif sebaiknya peneliti selanjutnya perlu menambah jumlah observer yaitu dua observer.


Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas Vii-H

0 16 239

Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VII Di SMP Negeri 142 Jakarta.

0 4 239

Pengaruh Model Pembelajaran Team Assisted Individualisation (TAI) Berbantuan Alat Peraga Terhadap Hasil Belajar Siswa SMP Kelas VIII Pada Materi Cahaya

9 41 111

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBANTUAN KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CAHAYA DI KELAS VIII SMP NEGERI 5 MEDAN T.P. 2012/2013.

0 2 26

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI CAHAYA DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 10 MEDAN.

0 2 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBASIS MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI DI KELAS VIII MTSN 2 MEDANT.P 2012/2013.

1 5 19

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GAYA DI KELAS VIII SMP NEGERI 10 MEDAN T.P. 2012/2013.

0 3 20

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CAHAYA KELAS VIII SMP NEGERI 11 MEDAN.

0 4 24

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KALOR DI KELAS VII SEMESTER I SMP NEGERI 10 BINJAI T.P. 2012/2013.

0 2 17

PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETAKONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VII SMP NEGERI 3 SUKOHARJO.

0 1 8