PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI CAHAYA DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 10 MEDAN.
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
CAHAYA DI KELAS VIII SEMESTER II
SMP NEGERI 10 MEDAN
Oleh:
Esti Nora Limbong
4103121024
Program Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
iii
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
CAHAYA DI KELAS VIII SEMESTER II
SMP NEGERI 10 MEDAN
Esti Nora Limbong
4103121024
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa
pada materi pokok Cahaya di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 10 Medan.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdiri
dari 13 kelas paralel yang masing-masing berjumlah 30 orang siswa. Sampel
penelitian diambil 2 kelas dengan cara cluster random sampling yaitu kelas VIII-L
sebagai kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan kelas VIII-M sebagai kelas kontrol yang diajar dengan
menggunakan pembelajaran konvensional. Sebelum proses belajar mengajar
dimulai, terlebih dahulu dilakukan pretes ternyata kedua kelas berdistribusi
normal dan homogen berdasarkan thitung = 0,667 < ttabel = 2,002 hal ini
menunjukkan kemampuan awal kedua kelas sama. Instrumen yang diberikan
menggunakan tes pilihan berganda, sebanyak 25 soal (a,b,c dan d) yang terlebih
dahulu sudah divalidasi oleh validator kemudian dilakukan pembelajaran yang
berbeda dan setelah selesai pembelajaran dilakukan postes.
Dari data penelitian diperoleh nilai rata – rata pretes kelas eksperimen
adalah 51,8 dengan standar deviasi 7,5 dan nilai rata – rata pretes kelas kontrol
adalah 50,5 dengan standar deviasi 7,7. Dapat dilihat bahwa rata-rata peningkatan
aktivitas belajar siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol mengalami
peningkatan pada setiap pertemuannya. Pada kelas eksperimen diperoleh gpert I&II
= 28,4% dan gpert II&III =35,3% dengan kategori sedang dan pada kelas kontrol
diperoleh gpert I&II = 11,8% dan gpert II&III = 12,1% dengan kategori rendah. Hasil
postes diperoleh nilai rata – rata untuk kelas eksperimen 74,3 dengan standar
deviasi 8,3 dan nilai rata – rata postes untuk kelas kontrol 66,7 dengan standart
deviasi 9,7. Hasil analisis data dari uji t diperoleh thitung = 3,274 > ttabel = 1,671
maka H a diterima, hal ini menujukkan ada pengaruh yang signifikan pada
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar
siswa pada materi pokok Cahaya di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 10
Medan.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkatNya yang memberikan kekuatan kepada penulis sehingga penelitian
ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “ Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Cahaya Di Kelas VIII
Semester II SMP Negeri 10 Medan ”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengeahuan Alam, Universitas
Negeri Medan.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak
Drs. Juniar Hutahaean, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan, saran serta motivasi kepada penulis sejak awal
rencana penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima
kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Dr. Mariati P. Simanjuntak, Bapak Drs.
Rappel Situmorang, M.Si, Bapak Drs.Ratelit Tarigan,M.Pd, selaku penguji, serta
Bapak Dr. Nurdin Bukit, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik. Selanjutnya
ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc.,
Ph.D selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA),
Ibu Dra. Derlina, M.Si, selaku ketua Jurusan Fisika, serta Bapak Drs. Abdul
Hakim, M.Si selaku sekretaris Jurusan Fisika. Ucapan terima kasih juga penulis
sampaikan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika
FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan
kepada Ibu Hotnauli Sinaga, S.Si selaku guru pengampuh bidang studi fisika di
SMP Negeri 10 Medan yang telah banyak membantu selama penelitian ini.
Teristimewa kepada Ibunda tercinta T.Sitompul, abang Rony Limbong, kakak
Ester Limbong, abang Erik Limbong, abang Jurist Saragih, eda Eva Sitorus, eda
Irma Lumbangaol, keponakan Renata Saragih dan Pratama Limbong yang terus
memotivasi penulis dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan.
Kepada rekan-rekan seperjuangan di fisika dik b 2010 terima kasih atas saransaran dan masukannya. Buat sahabat-sahabatku khususnya Juli, Roni Rohmauli,
v
Robasa, Sulastri, Vera, Tahando dan Noto yang senantiasa mendukung penulis
dengan motivasi untuk tetap semangat dalam menyelesaikan dan memperbaiki
sikripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini. Namun penulis menyadari, masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari
pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam
memperkaya ilmu pendidikan.
Medan,
Juli 2014
Penulis,
Esti Nora Limbong
vi
DAFTAR ISI
halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1
1.2. Identifikasi Masalah
4
1.3. Batasan Masalah
4
1.4. Rumusan Masalah
5
1.5. Tujuan Penelitian
5
1.6. Manfaat Penelitian
5
1.7. Defenisi Operasional
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Kerangka Teoritis
7
2.1.1
Pengertian Belajar
7
2.1.2
Aktivitas Belajar
8
2.1.3
Hasil Belajar
8
2.1.4
Pengertian Model Pembelajaran
13
2.1.5
Pembelajaran kooperatif
13
2.1.5.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif
13
2.1.5.2 Hasil Pembelajaran Kooperatif
14
2.1.5.3 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif
15
2.1.6
16
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
vii
2.1.6.1.Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
16
2.1.6.2 Tahap-Tahap Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
17
2.1.7
Pembelajaran Konvensional
20
2.2
Materi Cahaya
21
2.2.1
Sifat-Sifat Cahaya
21
2.2.2
Pemantulan Cahaya
22
2.2.2.1 Pemantulan Cahaya Pada Cermin
25
2.3
Peneliti Terdahulu
32
2.4
Kerangka Konseptual
34
2.5
Hipotesis Penelitian
35
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian
36
3.2.
Populasi dan Sampel Penelitian
36
3.2.1. Populasi Penelitian
36
3.2.2. Sampel Penelitian
36
3.3.
Variabel Penelitian
36
3.4.
Jenis dan Desain Penelitian
37
3.4.1
Jenis Penelitian
37
3.4.2
Desain Penelitian
37
3.5.
Prosedur Peneitian
38
3.6
Instrumen Penelitian
41
3.6.1. Wawancara Guru
41
3.6.2. Angket Siswa
41
3.6.3. Lembar Observasi
41
3.6.4
Lembar Penilaian Afektif
41
3.6.5
Lembar Penilaian Psikomotorik
41
3.6.6
Penilaian Aktivitas Siswa
42
3.6.7. Tes Hasil Belajar
42
3.6.7.1 Validitas Tes
43
3.6.7.2 Reliabilitas
45
3.6.7.3 Taraf Kesukaran
47
viii
3.6.7.4 Daya Pembeda Tes
48
3.8.
Teknik Analisis Data
49
3.8.1
Wawancara Guru
49
3.8.2
Angket Siswa
49
3.8.3
Penilaian Psikomotorik dan Afektif
50
3.8.4
Observasi Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa
50
3.8.5. Tes Hasil Belajar
51
3.8.5.1 Menentukan Nilai Rata-rata dan simpangan baku
51
3.8.5.2 Uji Normalitas
51
3.8.5.3 Uji Homogenitas
52
3.8.5.4 Uji Hipotesis
53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
55
4.1.1. Deskripsi Data Penelitian
55
4.1.2 Kategori Penghargaan Kelompok Siswa Kelas Eksperimen
57
4.1.2. Analisis Data
58
4.1.2.1. Analisis Data Hasil Belajar
58
4.1.2.2. Uji Normalitas Data
58
4.1.2.3. Uji Homogenitas Data
59
4.1.2.4. Pengujian Hipotesis
59
4.1.2.5. Aktivitas Belajar Siswa
60
4.1.2.6. Penilaian Afektif
62
4.1.2.7. Penilaian Psikomotor
63
4.2. Pembahasan
64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
69
5.2. Saran
69
DAFTAR PUSTAKA
71
ix
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 2.1
Hukum Snellius
23
Gambar 2.2
Pemantulan beraturan dan pemantulan baur
24
Gambar 2.3
Pembentukan bayangan oleh cermin datar
25
Gambar 2.4
Jalannya sinar istimewa pada cermin cembung
27
Gambar 2.5
Bayangan pada cermin cembung
27
Gambar 2.6
Sifat-sifat pemantulan pada cermin cekung
29
Gambar 2.7
Pembentukan bayangan pada cermin cekung
30
Gambar 2.8
Pembagian ruang pada cermin cekung
31
Gambar 3.1
Alur rancangan penelitian
40
Gambar 4.1. Diagram Perbandingan Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan 56
Kelas Kontrol
Gambar 4.2. Diagram Perbandingan Nilai Postes pada Kelas Eksperimen 57
dan Kelas Kontrol
Gambar 4.3
Peningkatan Aktivitas pada Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
62
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1.
Tabel 2.2.
Tabel 2.3
Tabel 2.4
Tabel 2.5
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Tabel 3.6
Tabel 3.7
Tabel 3.8
Tabel 3.9
Tabel 3.10
Tabel 3.11
Tabel 3.12
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Tabel 4.10
Tabel 4.11
Dimensi Proses Kognitif
Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Perhitungan Skor Perkembangan
Tingkat Penghargaan Tim
Peneliti Terdahulu
Two group pretest-postest design
Kategori Penilaian Aktivitas Siswa
Tabel spesifikasi tes hasil belajar pada materi cahaya
Tabel spesifikasi tes hasil belajar pada materi cahaya
Nilai dan Kategori Validitas
Kategori Validitas Tiap Butir Soal
Nilai dan Kategori Reliabilitas
Nilai dan Kategori Taraf Kesukaran
Kategori Tingkat Kesukaran Tiap Butir Soal
Nilai dan Kategori Daya Pembeda
Kategori Daya Pembeda Tiap Butir Soal
Kriteria Tingkat Gain
Perbandingan Nilai Pretes Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol
Perbandingan Nilai Postes Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol
Kategori Penghargaan Untuk Setiap Kelompok
Uji Normalitas Data dengan Uji Liliefors
Uji Homogenitas Varians
Uji Hipotesis
Aktivitas Belajar Siswa Pada Kelas Eksperimen
Aktivitas Belajar Siswa Pada Kelas Kontrol
Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol pada Pertemuan I, II dan III
Persentase Aspek yang Dinilai pada Penilaian Afektif
Kelas Eksperimen
Persentase Aspek yang Dinilai pada Penilaian
Psikomotorik Kelas Eksperimen
9
18
19
19
32
42
42
43
43
45
45
46
47
47
48
49
50
55
56
58
58
59
59
60
61
61
63
64
xi
DAFTAR LAMPIRAN
halaman
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
73
Lampiran 2
Kisi-kisi Tes Hasil Belajar
123
Lampiran 3
Tes Hasil Belajar
147
Lampiran 4
Lembar Wawancara Siswa
153
Lampiran 5
Lembar Wawancara Guru
155
Lampiran 6
Lembar Penilaian Aktivitas
157
Lampiran 7
Lembar Penilaian Afektif
158
Lampiran 8
Lembar Penilaian Psikomotor
159
Lampiran 9
Uji Validitas Tes Hasil Belajar
160
Lampiran 10 Uji Reliabilitas Tes Hasil Belajar
161
Lampiran 11 Perhitungan Daya Beda dan Tingkat Kesukaran
162
Lampiran 12 Tabulasi Hasil Jawaban Pretes Siswa Kelas Eksperimen
163
Lampiran 13 Tabulasi Hasil Jawaban Pretes Siswa Kelas Kontrol
164
Lampiran 14 Tabulasi Hasil Jawaban Postest Siswa Kelas Eksperimen
165
Lampiran 15 Tabulasi Hasil Jawaban Postest Siswa Kelas Kontrol
166
Lampiran 16 Perhitungan Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi
167
Lampiran 17 Uji Normalitas
170
Lampiran 18 Uji Homogenitas
174
Lampiran 19 Uji Hipotesis
177
Lampiran 20 Lampiran Penilaian Aktivitas Siswa
182
Lampiran 21 Lampiran Penilaian Afektif Siswa
196
Lampiran 22 Lampiran Penilaian Psikomotor Siswa
203
Lampiran 23 Skor Kuis dan Kategori Penghargaan
210
Lampiran 24 Dokumentasi Penelitian
211
Lampiran 25 Tabel Harga Kritis
218
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Hampir semua orang dikenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan.
Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. Anak-anak
menerima pendidikan dari orangtuanya dan manakala anak-anak sudah dewasa
dan berkeluarga mereka juga akan mendidik anak-anaknya. Begitu pula di sekolah
dan perguruan tinggi, para siswa dan mahasiswa di didik oleh guru dan dosen.
Pendidikan adalah khas milik dan alat manusia. Tidak ada mahluk lain yang
membutuhkan pendidikan. Melalui pendidikan diharapkan dapat menghasilkan
sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat menjawab tantangan zaman
yang pada akhirnya dapat mewujudkan kemajuan dan kemakmuran bangsa.
Pendidikan adalah proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi
lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan
(Sagala, 2009).
Sering dikemukakan bahwa mutu pendidikan di Indonesia masih sangat
rendah ini dapat kita perhatikan dalam berbagai penjelasan di media massa, baik
media cetak atau elektronika. Oleh karena itu, perlu kiranya dilakukan
penyempurnaan proses belajar mengajar, diantaranya proses pembelajaran fisika.
Karena, Fisika merupakan salah satu ilmu dasar yang mempunyai peranan yang
cukup besar baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian mata pelajaran fisika dapat
menempatkan diri sebagai sarana strategis dalam mengembangkan kemampuan
dan keterampilan intelektual.
Pelajaran fisika pada jenjang pendidikan menengah pertama merupakan
hal yang penting sebab jenjang ini merupakan pondasi yang sangat menentukan
dalam membentuk kecerdasan, dan untuk menanamkan konsep – konsep awal
tentang fisika tersebut. Dimasa inilah pembelajaran fisika harus ditanamkan
dengan cara yang menarik dan menyenangkan sehingga dapat menanamkan
2
pandangan pada siswa bahwa fisika merupakan mata pelajaran yang
menyenangkan. Namun kenyataan menunjukkan banyaknya keluhan dan
pernyataan dari siswa tentang pelajaran fisika yang sulit, tidak menarik, dan
membosankan. Keluhan ini secara langsung maupun tidak langsung akan sangat
berpengaruh terhadap prestasi belajar fisika pada setiap jenjang pendidikan.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di SMP Negeri 10 Medan dengan
mewawancarai salah seorang guru IPA kelas VIII dan dengan memberikan angket
kepada siswa, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran di sekolah tersebut
hanya menggunakan pembelajaran konvensional dan aktivitas siswa masih
rendah. Pembelajaran konvensional ini, proses pembelajaran berlangsung secara
satu arah (teacher centered) bukan student center, dimana guru lebih dominan
menggunakan metode ceramah. Dari hasil angket yang disebarkan kepada 30
orang siswa, siswa lebih dominan tertarik kepada pelajaran yang berbau hal-hal
yang berkenaan dengan praktek seperti Olahraga, Kesenian, B.Indonesia,
B.Inggris dan diperoleh data bahwa 45% mengatakan fisika biasa saja dalam arti
tidak terlalu menarik 37% menyatakan membosankan karena pembelajaran
cenderung berpusat pada guru, sedangkan 23% mengatakan fisika sulit dipahami
karena banyak menggunakan rumus-rumus dan 17% menyatakan menyenangkan
karena merasa tertantang untuk mengenal pelajaran Fisika lebih dalam. Saat guru
ditanya lebih lanjut tentang hasil belajar siswa selama ini, beliau menyatakan hasil
belajar siswa masih rendah, dimana siswa belum mencapai nilai KKM, dimana
KKM di sekolah tersebut adalah 70.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD diperoleh peningkatan hasil belajar siswa.
Beberapa peneliti yang telah menerapkan model pembelajaran ini diantaranya
adalah: Sihombing (2008) melakukan penelitian dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok bunyi di kelas VIII SMP
Swasta GKPI di Medan. Diperoleh nilai
rata – rata
pretest untuk kelas
eksperiment adalah 51,75 dan untuk kelas kontrol diperoleh 51,63. Sementara
untuk nilai rata – rata hasil postest diperoleh untuk kelas eksperimen adalah 71,75
dan untuk kelas kontrol 64,13. Ramayani (2009) pada materi pokok besaran dan
3
satuan di kelas X semester I SMA Negeri 2 Medan. Diperoleh nilai rata-rata
pretest untuk kelas eksperimen adalah 46,04 dan untuk kelas kontrol diperoleh
48,85. Sementara untuk nilai rata-rata hasil postest diperoleh untuk kelas
eksperimen adalah 74,16 dan untuk kelas kontrol 61,25. Nadeak (2011) pada
pokok bahasan bunyi di kelas VIII SMP Negeri 3 Tebing tinggi. Diperoleh nilai
rata-rata pretest untuk kelas eksperimen adalah 46,28 dan untuk kelas kontrol
diperoleh 47,26. Sementara untuk nilai rata-rata hasil postest diperoleh untuk
kelas eksperimen adalah 68,95 dan untuk kelas kontrol 58,29.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dikembangkan model
pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan
bekerja sama, menemukan sesuatu untuk dirinya dan saling mendiskusikan
masalah dengan teman-temannya. Dalam konteks saling tukar pengetahuan,
mengajukan dan menjawab pertanyaan, komunikasi interaktif antar sesama siswa,
antar siswa dengan guru, memecahkan masalah dan mengerjakan tugas bersama
merupakan strategi pokok dalam model pembelajaran kooperatif (Isjoni, 2009).
Pengalaman bekerja sama tidak hanya membantu siswa menguasai materi
pelajaran tetapi juga sekaligus memberikan wawasan pada dunia nyata bahwa
untuk menyelesaikan suatu tugas akan lebih berhasil secara bersama-sama dengan
membentuk tim misalnya bentuk kelompok belajar.
STAD merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif yang
paling sederhana dimana siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok
dengan anggota empat sampai lima orang, dan setiap kelompok harus heterogen.
Tipe ini dikembangkan oleh Slavin, tipe ini merupakan salah satu tipe kooperatif
yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling
memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna
mencapai prestasi yang maksimal (Isjoni, 2009 : 51).
4
Berdasarkan uraian di atas penulis ingin melakukan penelitian dengan
mengembangkan perangkat pembelajaran yang bercirikan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD sebagai salah satu alternatif dalam mengatasi masalah
pembelajaran fisika di SMP Negeri 10 Medan. Penelitian ini berjudul :
“Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Cahaya di Kelas VIII
Semester II SMP Negeri 10 Medan”
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan
beberapa masalah yang ada di sekolah tersebut, yaitu:
1) Kerjasama antar siswa dalam pembelajaran masih kurang.
2) Aktivitas belajar siswa yang masih pasif dalam mempelajari pelajaran
fisika.
3) Interaktif yang terjadi cenderung antar guru dan beberapa murid yang
pintar.
4) Penggunaan metode pembelajaran yang kurang bervariasi.
5) Pembelajaran masih banyak didominasi oleh guru.
1.3.Batasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan maka masalah dalam
penelitian ini dibatasi hanya pada masalah-masalah berikut:
1) Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
kooperatif tipe STAD untuk kelas eksperimen dan model konvensional
untuk kelas kontrol pada materi pokok cahaya.
2) Subjek yang diteliti adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Medan.
3) Hasil belajar siswa dibatasi pada hasil belajar fisika pada materi pokok
cahaya.
5
1.4.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1) Bagaimana hasil belajar siswa dengan penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD pada materi pokok cahaya di kelas VIII SMP Negeri
10 Medan?
2) Bagaimana peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok cahaya di
kelas VIII SMP Negeri 10 Medan?
3) Bagaimana perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe
STAD pada materi pokok cahaya di kelas VIII SMP Negeri 10 Medan?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model
pembelajaran konvensional pada materi pokok cahaya di kelas VIII SMP
Negeri 10 Medan.
2) Untuk
mengetahui
peningkatan
aktivitas
belajar
siswa
dengan
menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada materi
pokok cahaya di kelas VIII SMP Negeri 10 Medan.
3) Untuk mengetahui perbedaan akibat pengaruh penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok cahaya di kelas
VIII SMP Negeri 10 Medan.
1.6.Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka hasil penelitian ini
diharapkan dapat bermanfaat sebagai:
1) Bahan informasi bagi guru dan calon guru tentang pelaksanaan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD.
6
2) Model pembelajaran alternatif bagi guru dan calon guru untuk memilih
model pembelajaran fisika.
3) Menambah pengetahuan dan memperluas wawasan penulis tentang metode
pembelajaran aktif tipe STAD yang dapat digunakan nantinya dalam
mengajar.
4) Pedoman penelitian lanjutan bagi peneliti selanjutnya.
1.7.Definisi Operasional
1) Model pembelajaran adalah suatu deskripsi dari lingkungan belajar yang
menggambarkan perencanaan kurikulum,kursus-kursus,desain unit-unit
pelajaran dan pembelajaran, perlengkapan belajar,buku-buku pelajaran,
buku-buku kerja, program multimedia, dan bantuan belajar melalui
program komputer (Joyce., dkk, 2009)
2) Cooperative Learning mengacu pada model pengajaran dimana siswa
bekerja bersama dalam kelompok kecil saling membantu dalam belajar.
Kebanyakan melibatkan siswa dalam kelompok yang terdiri dari empat
siswa yang mempunyai kemampuan yang berbeda dan ada yang
menggunakan ukuran kelompok yang berbeda-beda (Fatirul, 2009)
3) Aktivitas belajar adalah kegiatan yang bersifat fisik/jasmani maupun
mental/rohani yang berkaitan dengan kegiatan belajar (Sardiman, 2008).
69
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah
1. Hasil belajar siswa pada materi pokok cahaya dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD secara individu terdapat 24 orang
siswa yang tuntas (80%) dan secara kelas dinyatakan tidak tuntas (
jumlah siswa yang tuntas tidak mencapai 85%).
Hasil
belajar
siswa
pada
materi
cahaya
dengan
menggunakan
pembelajaran konvensional secara individu terdapat 15 orang siswa yang
tuntas (50%) dan secara kelas dinyatakan tidak tuntas ( jumlah siswa yng
tuntas tidak mencapai 85%).
2. Aktivitas belajar siswa pada materi pokok cahaya dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas VIII semester II SMP
Negeri 10 Medan termasuk kategori cukup aktif.
3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan uji-t satu pihak diperoleh
bahwa ada pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok cahaya di kelas VIII
semester II SMP Negeri 10 Medan.
5.2. Saran
Saran dari penelitian ini adalah :
Bagi peneliti selanjutnya yang ingin menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD :
1. Ada baiknya memberikan motivasi terlebih dahulu kepada siswa yang
akan mempresentasekan hasil diskusi untuk meningkatkan rasa percaya
diri pada siswa tersebut karena dengan kooperatif tipe STAD tidak
semuanya siswa siap untuk mempresentasekan hasil diskusi ketika
namanya dipanggil oleh guru sebagai perwakilan dari tiap kelompok.
2. Lebih meningkatkan kemampuan dalam membimbing kelompok melalui
kerja sama dengan guru bidang studi sehingga tercapai pembelajaran yang
70
efektif di dalam kelas karena dengan kooperatif tipe STAD siswa taraf
SMP masih belum siap untuk bertanggung jawab bila namanya dipanggil
sebagai perwakilan kelompok.
3. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk melakukan simulasi model
pembelajaran tipe STAD agar dalam proses pelaksanaan lebih mudah
untuk menerapkannya.
4. Memberikan nuansa yang berbeda dengan menambahkan media berbantu
untuk
memberikan
kesan
yang
lebih
menarik
terhadap
model
pembelajaran tipe STAD.
5. Memeriksa kesediaan alat-alat praktikum yang akan dipergunakan, kondisi
dari setiap alat yang akan digunakan.
6. Lebih menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari agar siswa
lebih mudah mengerti tentang materi yang akan disampaikan sehingga
tidak menghabiskan banyak waktu hanya untuk mengulang materi
pembelajaran.
71
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R., (2008), Learning To Teaching Belajar Untuk Mengajar, Pustaka
Pelajar,Yogyakarta
Anderson, L. W. and Krathwohl, D. R. (eds). (2001). A. Taxonomy for Learning
Teaching and Assessing. A. Revision of Bloom’s. Taxonomy of Education
Objectives.New York; Addition Wesly.
Arikunto, S., (2006), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta
Hake,
(1998), Analyzing Change/Gain Scores [On-Line] Tersedia :
(www.physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf, diakses 1 Juli
2014)
Isjoni, (2009),Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok,
Alfabeta,Bandung
Joyce, B., Weil, M., dan Calhoun, E., (2009), Models of Teaching : Model-Model
Pengajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Karim,Saeful ., (2008), Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar Untuk
Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, Bandung,
PT Karsa Mandiri Persada
Nadeak, J., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Berbasis Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok
Bahasan Bunyi di Kelas VIII SMP Negeri 3 Tebing Tinggi T.A.2011/2012,
FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan
Noor, A., (2010), Cooperative Learning Jurnal Model Pembelajaran Kooperatif
Mahasiswa Program Doktor Teknologi Pembelajaran Universitas Negeri
Malang
Ramayani, L., (2009), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Pada Materi Pokok Besaran dan Satuan Di Kelas X Semester I SMA Negeri
2 Medan T.A.2009/2010,FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan
Saeful (2009), Belajar IPA I Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VIII.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran. Penerbit Alfabeta.
Bandung
Sanjaya, W., (2007), Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana Predana Group, Jakarta
72
Sardiman, (2008), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Sihombing, T., (2008), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Pada Materi Pokok Bunyi di Kelas VIII SMP Swasta GKPI di Medan
T.A.2008/2009, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan
Slavin, R.E., (2009), Cooperative Learning:Teori,Riset dan Praktik, Nusa Media,
Bandung
Sudjana, (2002), Metoda Statistik, Tarsito, Bandung
Sudjana, N., (2005), Penilaian Hasil Proses Mengajar, PT. Rosdakarya, Bandung
Supartono, (2011), Pengembangan Perangkat Pembelajaran Perkuliahan
Kegiatan Laboratorium Fisika Dasar II Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk
Meningkatkan Kerja Ilmiah Mahasiswa, FMIPA Universitas Negeri
Semarang, Semarang
Surbakti, J., (2010), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Model Pembelajaran
Konvensional Pada Materi Pokok Besaran dan Satuan di Kelas X Semester
I SMA Negeri 2 Kabanjahe T.A.2010/2011, FMIPA Universitas Negeri
Medan, Medan
Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), PT. Bumi Aksara, Jakarta
Turnip, Charles., (2007), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Pada Materi Pokok Bunyi Di Kelas VIII SMP Swasta GKPI di Medan,
FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan
Uno, H., (2007), Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar
yang Kreatif dan Efektif, Bumi Aksara, Jakarta
Wulandari, S., (2010), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya di
Kelas VII SMP Swasta Darussalam Medan T.A.2010/2011, FMIPA
Universitas Negeri Medan, Medan
ii
RIWAYAT HIDUP
Esti Nora Limbong dilahirkan di P.Siantar pada tanggal 16 September
1992. Ayahanda bernama R.Limbong (Alm) dan Ibunda bernama T.Sitompul
merupakan anak keempat dari empat bersaudara. Pada tahun 1998, penulis masuk
SD Santo Yosep Sidikalang, dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis
melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Sidikalang, dan lulus pada tahun 2007.
Pada tahun 2007, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 2 Sidikalang dan
lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010, penulis diterima di Program Studi
Pendidikan Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Medan.
TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
CAHAYA DI KELAS VIII SEMESTER II
SMP NEGERI 10 MEDAN
Oleh:
Esti Nora Limbong
4103121024
Program Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
iii
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
CAHAYA DI KELAS VIII SEMESTER II
SMP NEGERI 10 MEDAN
Esti Nora Limbong
4103121024
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa
pada materi pokok Cahaya di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 10 Medan.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdiri
dari 13 kelas paralel yang masing-masing berjumlah 30 orang siswa. Sampel
penelitian diambil 2 kelas dengan cara cluster random sampling yaitu kelas VIII-L
sebagai kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan kelas VIII-M sebagai kelas kontrol yang diajar dengan
menggunakan pembelajaran konvensional. Sebelum proses belajar mengajar
dimulai, terlebih dahulu dilakukan pretes ternyata kedua kelas berdistribusi
normal dan homogen berdasarkan thitung = 0,667 < ttabel = 2,002 hal ini
menunjukkan kemampuan awal kedua kelas sama. Instrumen yang diberikan
menggunakan tes pilihan berganda, sebanyak 25 soal (a,b,c dan d) yang terlebih
dahulu sudah divalidasi oleh validator kemudian dilakukan pembelajaran yang
berbeda dan setelah selesai pembelajaran dilakukan postes.
Dari data penelitian diperoleh nilai rata – rata pretes kelas eksperimen
adalah 51,8 dengan standar deviasi 7,5 dan nilai rata – rata pretes kelas kontrol
adalah 50,5 dengan standar deviasi 7,7. Dapat dilihat bahwa rata-rata peningkatan
aktivitas belajar siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol mengalami
peningkatan pada setiap pertemuannya. Pada kelas eksperimen diperoleh gpert I&II
= 28,4% dan gpert II&III =35,3% dengan kategori sedang dan pada kelas kontrol
diperoleh gpert I&II = 11,8% dan gpert II&III = 12,1% dengan kategori rendah. Hasil
postes diperoleh nilai rata – rata untuk kelas eksperimen 74,3 dengan standar
deviasi 8,3 dan nilai rata – rata postes untuk kelas kontrol 66,7 dengan standart
deviasi 9,7. Hasil analisis data dari uji t diperoleh thitung = 3,274 > ttabel = 1,671
maka H a diterima, hal ini menujukkan ada pengaruh yang signifikan pada
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar
siswa pada materi pokok Cahaya di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 10
Medan.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkatNya yang memberikan kekuatan kepada penulis sehingga penelitian
ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “ Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Cahaya Di Kelas VIII
Semester II SMP Negeri 10 Medan ”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengeahuan Alam, Universitas
Negeri Medan.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak
Drs. Juniar Hutahaean, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan, saran serta motivasi kepada penulis sejak awal
rencana penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima
kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Dr. Mariati P. Simanjuntak, Bapak Drs.
Rappel Situmorang, M.Si, Bapak Drs.Ratelit Tarigan,M.Pd, selaku penguji, serta
Bapak Dr. Nurdin Bukit, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik. Selanjutnya
ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc.,
Ph.D selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA),
Ibu Dra. Derlina, M.Si, selaku ketua Jurusan Fisika, serta Bapak Drs. Abdul
Hakim, M.Si selaku sekretaris Jurusan Fisika. Ucapan terima kasih juga penulis
sampaikan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika
FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan
kepada Ibu Hotnauli Sinaga, S.Si selaku guru pengampuh bidang studi fisika di
SMP Negeri 10 Medan yang telah banyak membantu selama penelitian ini.
Teristimewa kepada Ibunda tercinta T.Sitompul, abang Rony Limbong, kakak
Ester Limbong, abang Erik Limbong, abang Jurist Saragih, eda Eva Sitorus, eda
Irma Lumbangaol, keponakan Renata Saragih dan Pratama Limbong yang terus
memotivasi penulis dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan.
Kepada rekan-rekan seperjuangan di fisika dik b 2010 terima kasih atas saransaran dan masukannya. Buat sahabat-sahabatku khususnya Juli, Roni Rohmauli,
v
Robasa, Sulastri, Vera, Tahando dan Noto yang senantiasa mendukung penulis
dengan motivasi untuk tetap semangat dalam menyelesaikan dan memperbaiki
sikripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini. Namun penulis menyadari, masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari
pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam
memperkaya ilmu pendidikan.
Medan,
Juli 2014
Penulis,
Esti Nora Limbong
vi
DAFTAR ISI
halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1
1.2. Identifikasi Masalah
4
1.3. Batasan Masalah
4
1.4. Rumusan Masalah
5
1.5. Tujuan Penelitian
5
1.6. Manfaat Penelitian
5
1.7. Defenisi Operasional
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Kerangka Teoritis
7
2.1.1
Pengertian Belajar
7
2.1.2
Aktivitas Belajar
8
2.1.3
Hasil Belajar
8
2.1.4
Pengertian Model Pembelajaran
13
2.1.5
Pembelajaran kooperatif
13
2.1.5.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif
13
2.1.5.2 Hasil Pembelajaran Kooperatif
14
2.1.5.3 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif
15
2.1.6
16
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
vii
2.1.6.1.Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
16
2.1.6.2 Tahap-Tahap Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
17
2.1.7
Pembelajaran Konvensional
20
2.2
Materi Cahaya
21
2.2.1
Sifat-Sifat Cahaya
21
2.2.2
Pemantulan Cahaya
22
2.2.2.1 Pemantulan Cahaya Pada Cermin
25
2.3
Peneliti Terdahulu
32
2.4
Kerangka Konseptual
34
2.5
Hipotesis Penelitian
35
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian
36
3.2.
Populasi dan Sampel Penelitian
36
3.2.1. Populasi Penelitian
36
3.2.2. Sampel Penelitian
36
3.3.
Variabel Penelitian
36
3.4.
Jenis dan Desain Penelitian
37
3.4.1
Jenis Penelitian
37
3.4.2
Desain Penelitian
37
3.5.
Prosedur Peneitian
38
3.6
Instrumen Penelitian
41
3.6.1. Wawancara Guru
41
3.6.2. Angket Siswa
41
3.6.3. Lembar Observasi
41
3.6.4
Lembar Penilaian Afektif
41
3.6.5
Lembar Penilaian Psikomotorik
41
3.6.6
Penilaian Aktivitas Siswa
42
3.6.7. Tes Hasil Belajar
42
3.6.7.1 Validitas Tes
43
3.6.7.2 Reliabilitas
45
3.6.7.3 Taraf Kesukaran
47
viii
3.6.7.4 Daya Pembeda Tes
48
3.8.
Teknik Analisis Data
49
3.8.1
Wawancara Guru
49
3.8.2
Angket Siswa
49
3.8.3
Penilaian Psikomotorik dan Afektif
50
3.8.4
Observasi Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa
50
3.8.5. Tes Hasil Belajar
51
3.8.5.1 Menentukan Nilai Rata-rata dan simpangan baku
51
3.8.5.2 Uji Normalitas
51
3.8.5.3 Uji Homogenitas
52
3.8.5.4 Uji Hipotesis
53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
55
4.1.1. Deskripsi Data Penelitian
55
4.1.2 Kategori Penghargaan Kelompok Siswa Kelas Eksperimen
57
4.1.2. Analisis Data
58
4.1.2.1. Analisis Data Hasil Belajar
58
4.1.2.2. Uji Normalitas Data
58
4.1.2.3. Uji Homogenitas Data
59
4.1.2.4. Pengujian Hipotesis
59
4.1.2.5. Aktivitas Belajar Siswa
60
4.1.2.6. Penilaian Afektif
62
4.1.2.7. Penilaian Psikomotor
63
4.2. Pembahasan
64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
69
5.2. Saran
69
DAFTAR PUSTAKA
71
ix
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 2.1
Hukum Snellius
23
Gambar 2.2
Pemantulan beraturan dan pemantulan baur
24
Gambar 2.3
Pembentukan bayangan oleh cermin datar
25
Gambar 2.4
Jalannya sinar istimewa pada cermin cembung
27
Gambar 2.5
Bayangan pada cermin cembung
27
Gambar 2.6
Sifat-sifat pemantulan pada cermin cekung
29
Gambar 2.7
Pembentukan bayangan pada cermin cekung
30
Gambar 2.8
Pembagian ruang pada cermin cekung
31
Gambar 3.1
Alur rancangan penelitian
40
Gambar 4.1. Diagram Perbandingan Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan 56
Kelas Kontrol
Gambar 4.2. Diagram Perbandingan Nilai Postes pada Kelas Eksperimen 57
dan Kelas Kontrol
Gambar 4.3
Peningkatan Aktivitas pada Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
62
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1.
Tabel 2.2.
Tabel 2.3
Tabel 2.4
Tabel 2.5
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Tabel 3.6
Tabel 3.7
Tabel 3.8
Tabel 3.9
Tabel 3.10
Tabel 3.11
Tabel 3.12
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Tabel 4.10
Tabel 4.11
Dimensi Proses Kognitif
Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Perhitungan Skor Perkembangan
Tingkat Penghargaan Tim
Peneliti Terdahulu
Two group pretest-postest design
Kategori Penilaian Aktivitas Siswa
Tabel spesifikasi tes hasil belajar pada materi cahaya
Tabel spesifikasi tes hasil belajar pada materi cahaya
Nilai dan Kategori Validitas
Kategori Validitas Tiap Butir Soal
Nilai dan Kategori Reliabilitas
Nilai dan Kategori Taraf Kesukaran
Kategori Tingkat Kesukaran Tiap Butir Soal
Nilai dan Kategori Daya Pembeda
Kategori Daya Pembeda Tiap Butir Soal
Kriteria Tingkat Gain
Perbandingan Nilai Pretes Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol
Perbandingan Nilai Postes Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol
Kategori Penghargaan Untuk Setiap Kelompok
Uji Normalitas Data dengan Uji Liliefors
Uji Homogenitas Varians
Uji Hipotesis
Aktivitas Belajar Siswa Pada Kelas Eksperimen
Aktivitas Belajar Siswa Pada Kelas Kontrol
Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol pada Pertemuan I, II dan III
Persentase Aspek yang Dinilai pada Penilaian Afektif
Kelas Eksperimen
Persentase Aspek yang Dinilai pada Penilaian
Psikomotorik Kelas Eksperimen
9
18
19
19
32
42
42
43
43
45
45
46
47
47
48
49
50
55
56
58
58
59
59
60
61
61
63
64
xi
DAFTAR LAMPIRAN
halaman
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
73
Lampiran 2
Kisi-kisi Tes Hasil Belajar
123
Lampiran 3
Tes Hasil Belajar
147
Lampiran 4
Lembar Wawancara Siswa
153
Lampiran 5
Lembar Wawancara Guru
155
Lampiran 6
Lembar Penilaian Aktivitas
157
Lampiran 7
Lembar Penilaian Afektif
158
Lampiran 8
Lembar Penilaian Psikomotor
159
Lampiran 9
Uji Validitas Tes Hasil Belajar
160
Lampiran 10 Uji Reliabilitas Tes Hasil Belajar
161
Lampiran 11 Perhitungan Daya Beda dan Tingkat Kesukaran
162
Lampiran 12 Tabulasi Hasil Jawaban Pretes Siswa Kelas Eksperimen
163
Lampiran 13 Tabulasi Hasil Jawaban Pretes Siswa Kelas Kontrol
164
Lampiran 14 Tabulasi Hasil Jawaban Postest Siswa Kelas Eksperimen
165
Lampiran 15 Tabulasi Hasil Jawaban Postest Siswa Kelas Kontrol
166
Lampiran 16 Perhitungan Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi
167
Lampiran 17 Uji Normalitas
170
Lampiran 18 Uji Homogenitas
174
Lampiran 19 Uji Hipotesis
177
Lampiran 20 Lampiran Penilaian Aktivitas Siswa
182
Lampiran 21 Lampiran Penilaian Afektif Siswa
196
Lampiran 22 Lampiran Penilaian Psikomotor Siswa
203
Lampiran 23 Skor Kuis dan Kategori Penghargaan
210
Lampiran 24 Dokumentasi Penelitian
211
Lampiran 25 Tabel Harga Kritis
218
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Hampir semua orang dikenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan.
Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. Anak-anak
menerima pendidikan dari orangtuanya dan manakala anak-anak sudah dewasa
dan berkeluarga mereka juga akan mendidik anak-anaknya. Begitu pula di sekolah
dan perguruan tinggi, para siswa dan mahasiswa di didik oleh guru dan dosen.
Pendidikan adalah khas milik dan alat manusia. Tidak ada mahluk lain yang
membutuhkan pendidikan. Melalui pendidikan diharapkan dapat menghasilkan
sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat menjawab tantangan zaman
yang pada akhirnya dapat mewujudkan kemajuan dan kemakmuran bangsa.
Pendidikan adalah proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi
lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan
(Sagala, 2009).
Sering dikemukakan bahwa mutu pendidikan di Indonesia masih sangat
rendah ini dapat kita perhatikan dalam berbagai penjelasan di media massa, baik
media cetak atau elektronika. Oleh karena itu, perlu kiranya dilakukan
penyempurnaan proses belajar mengajar, diantaranya proses pembelajaran fisika.
Karena, Fisika merupakan salah satu ilmu dasar yang mempunyai peranan yang
cukup besar baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian mata pelajaran fisika dapat
menempatkan diri sebagai sarana strategis dalam mengembangkan kemampuan
dan keterampilan intelektual.
Pelajaran fisika pada jenjang pendidikan menengah pertama merupakan
hal yang penting sebab jenjang ini merupakan pondasi yang sangat menentukan
dalam membentuk kecerdasan, dan untuk menanamkan konsep – konsep awal
tentang fisika tersebut. Dimasa inilah pembelajaran fisika harus ditanamkan
dengan cara yang menarik dan menyenangkan sehingga dapat menanamkan
2
pandangan pada siswa bahwa fisika merupakan mata pelajaran yang
menyenangkan. Namun kenyataan menunjukkan banyaknya keluhan dan
pernyataan dari siswa tentang pelajaran fisika yang sulit, tidak menarik, dan
membosankan. Keluhan ini secara langsung maupun tidak langsung akan sangat
berpengaruh terhadap prestasi belajar fisika pada setiap jenjang pendidikan.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di SMP Negeri 10 Medan dengan
mewawancarai salah seorang guru IPA kelas VIII dan dengan memberikan angket
kepada siswa, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran di sekolah tersebut
hanya menggunakan pembelajaran konvensional dan aktivitas siswa masih
rendah. Pembelajaran konvensional ini, proses pembelajaran berlangsung secara
satu arah (teacher centered) bukan student center, dimana guru lebih dominan
menggunakan metode ceramah. Dari hasil angket yang disebarkan kepada 30
orang siswa, siswa lebih dominan tertarik kepada pelajaran yang berbau hal-hal
yang berkenaan dengan praktek seperti Olahraga, Kesenian, B.Indonesia,
B.Inggris dan diperoleh data bahwa 45% mengatakan fisika biasa saja dalam arti
tidak terlalu menarik 37% menyatakan membosankan karena pembelajaran
cenderung berpusat pada guru, sedangkan 23% mengatakan fisika sulit dipahami
karena banyak menggunakan rumus-rumus dan 17% menyatakan menyenangkan
karena merasa tertantang untuk mengenal pelajaran Fisika lebih dalam. Saat guru
ditanya lebih lanjut tentang hasil belajar siswa selama ini, beliau menyatakan hasil
belajar siswa masih rendah, dimana siswa belum mencapai nilai KKM, dimana
KKM di sekolah tersebut adalah 70.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD diperoleh peningkatan hasil belajar siswa.
Beberapa peneliti yang telah menerapkan model pembelajaran ini diantaranya
adalah: Sihombing (2008) melakukan penelitian dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok bunyi di kelas VIII SMP
Swasta GKPI di Medan. Diperoleh nilai
rata – rata
pretest untuk kelas
eksperiment adalah 51,75 dan untuk kelas kontrol diperoleh 51,63. Sementara
untuk nilai rata – rata hasil postest diperoleh untuk kelas eksperimen adalah 71,75
dan untuk kelas kontrol 64,13. Ramayani (2009) pada materi pokok besaran dan
3
satuan di kelas X semester I SMA Negeri 2 Medan. Diperoleh nilai rata-rata
pretest untuk kelas eksperimen adalah 46,04 dan untuk kelas kontrol diperoleh
48,85. Sementara untuk nilai rata-rata hasil postest diperoleh untuk kelas
eksperimen adalah 74,16 dan untuk kelas kontrol 61,25. Nadeak (2011) pada
pokok bahasan bunyi di kelas VIII SMP Negeri 3 Tebing tinggi. Diperoleh nilai
rata-rata pretest untuk kelas eksperimen adalah 46,28 dan untuk kelas kontrol
diperoleh 47,26. Sementara untuk nilai rata-rata hasil postest diperoleh untuk
kelas eksperimen adalah 68,95 dan untuk kelas kontrol 58,29.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dikembangkan model
pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan
bekerja sama, menemukan sesuatu untuk dirinya dan saling mendiskusikan
masalah dengan teman-temannya. Dalam konteks saling tukar pengetahuan,
mengajukan dan menjawab pertanyaan, komunikasi interaktif antar sesama siswa,
antar siswa dengan guru, memecahkan masalah dan mengerjakan tugas bersama
merupakan strategi pokok dalam model pembelajaran kooperatif (Isjoni, 2009).
Pengalaman bekerja sama tidak hanya membantu siswa menguasai materi
pelajaran tetapi juga sekaligus memberikan wawasan pada dunia nyata bahwa
untuk menyelesaikan suatu tugas akan lebih berhasil secara bersama-sama dengan
membentuk tim misalnya bentuk kelompok belajar.
STAD merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif yang
paling sederhana dimana siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok
dengan anggota empat sampai lima orang, dan setiap kelompok harus heterogen.
Tipe ini dikembangkan oleh Slavin, tipe ini merupakan salah satu tipe kooperatif
yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling
memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna
mencapai prestasi yang maksimal (Isjoni, 2009 : 51).
4
Berdasarkan uraian di atas penulis ingin melakukan penelitian dengan
mengembangkan perangkat pembelajaran yang bercirikan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD sebagai salah satu alternatif dalam mengatasi masalah
pembelajaran fisika di SMP Negeri 10 Medan. Penelitian ini berjudul :
“Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Cahaya di Kelas VIII
Semester II SMP Negeri 10 Medan”
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan
beberapa masalah yang ada di sekolah tersebut, yaitu:
1) Kerjasama antar siswa dalam pembelajaran masih kurang.
2) Aktivitas belajar siswa yang masih pasif dalam mempelajari pelajaran
fisika.
3) Interaktif yang terjadi cenderung antar guru dan beberapa murid yang
pintar.
4) Penggunaan metode pembelajaran yang kurang bervariasi.
5) Pembelajaran masih banyak didominasi oleh guru.
1.3.Batasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan maka masalah dalam
penelitian ini dibatasi hanya pada masalah-masalah berikut:
1) Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
kooperatif tipe STAD untuk kelas eksperimen dan model konvensional
untuk kelas kontrol pada materi pokok cahaya.
2) Subjek yang diteliti adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Medan.
3) Hasil belajar siswa dibatasi pada hasil belajar fisika pada materi pokok
cahaya.
5
1.4.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1) Bagaimana hasil belajar siswa dengan penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD pada materi pokok cahaya di kelas VIII SMP Negeri
10 Medan?
2) Bagaimana peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok cahaya di
kelas VIII SMP Negeri 10 Medan?
3) Bagaimana perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe
STAD pada materi pokok cahaya di kelas VIII SMP Negeri 10 Medan?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model
pembelajaran konvensional pada materi pokok cahaya di kelas VIII SMP
Negeri 10 Medan.
2) Untuk
mengetahui
peningkatan
aktivitas
belajar
siswa
dengan
menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada materi
pokok cahaya di kelas VIII SMP Negeri 10 Medan.
3) Untuk mengetahui perbedaan akibat pengaruh penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok cahaya di kelas
VIII SMP Negeri 10 Medan.
1.6.Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka hasil penelitian ini
diharapkan dapat bermanfaat sebagai:
1) Bahan informasi bagi guru dan calon guru tentang pelaksanaan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD.
6
2) Model pembelajaran alternatif bagi guru dan calon guru untuk memilih
model pembelajaran fisika.
3) Menambah pengetahuan dan memperluas wawasan penulis tentang metode
pembelajaran aktif tipe STAD yang dapat digunakan nantinya dalam
mengajar.
4) Pedoman penelitian lanjutan bagi peneliti selanjutnya.
1.7.Definisi Operasional
1) Model pembelajaran adalah suatu deskripsi dari lingkungan belajar yang
menggambarkan perencanaan kurikulum,kursus-kursus,desain unit-unit
pelajaran dan pembelajaran, perlengkapan belajar,buku-buku pelajaran,
buku-buku kerja, program multimedia, dan bantuan belajar melalui
program komputer (Joyce., dkk, 2009)
2) Cooperative Learning mengacu pada model pengajaran dimana siswa
bekerja bersama dalam kelompok kecil saling membantu dalam belajar.
Kebanyakan melibatkan siswa dalam kelompok yang terdiri dari empat
siswa yang mempunyai kemampuan yang berbeda dan ada yang
menggunakan ukuran kelompok yang berbeda-beda (Fatirul, 2009)
3) Aktivitas belajar adalah kegiatan yang bersifat fisik/jasmani maupun
mental/rohani yang berkaitan dengan kegiatan belajar (Sardiman, 2008).
69
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah
1. Hasil belajar siswa pada materi pokok cahaya dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD secara individu terdapat 24 orang
siswa yang tuntas (80%) dan secara kelas dinyatakan tidak tuntas (
jumlah siswa yang tuntas tidak mencapai 85%).
Hasil
belajar
siswa
pada
materi
cahaya
dengan
menggunakan
pembelajaran konvensional secara individu terdapat 15 orang siswa yang
tuntas (50%) dan secara kelas dinyatakan tidak tuntas ( jumlah siswa yng
tuntas tidak mencapai 85%).
2. Aktivitas belajar siswa pada materi pokok cahaya dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas VIII semester II SMP
Negeri 10 Medan termasuk kategori cukup aktif.
3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan uji-t satu pihak diperoleh
bahwa ada pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok cahaya di kelas VIII
semester II SMP Negeri 10 Medan.
5.2. Saran
Saran dari penelitian ini adalah :
Bagi peneliti selanjutnya yang ingin menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD :
1. Ada baiknya memberikan motivasi terlebih dahulu kepada siswa yang
akan mempresentasekan hasil diskusi untuk meningkatkan rasa percaya
diri pada siswa tersebut karena dengan kooperatif tipe STAD tidak
semuanya siswa siap untuk mempresentasekan hasil diskusi ketika
namanya dipanggil oleh guru sebagai perwakilan dari tiap kelompok.
2. Lebih meningkatkan kemampuan dalam membimbing kelompok melalui
kerja sama dengan guru bidang studi sehingga tercapai pembelajaran yang
70
efektif di dalam kelas karena dengan kooperatif tipe STAD siswa taraf
SMP masih belum siap untuk bertanggung jawab bila namanya dipanggil
sebagai perwakilan kelompok.
3. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk melakukan simulasi model
pembelajaran tipe STAD agar dalam proses pelaksanaan lebih mudah
untuk menerapkannya.
4. Memberikan nuansa yang berbeda dengan menambahkan media berbantu
untuk
memberikan
kesan
yang
lebih
menarik
terhadap
model
pembelajaran tipe STAD.
5. Memeriksa kesediaan alat-alat praktikum yang akan dipergunakan, kondisi
dari setiap alat yang akan digunakan.
6. Lebih menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari agar siswa
lebih mudah mengerti tentang materi yang akan disampaikan sehingga
tidak menghabiskan banyak waktu hanya untuk mengulang materi
pembelajaran.
71
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R., (2008), Learning To Teaching Belajar Untuk Mengajar, Pustaka
Pelajar,Yogyakarta
Anderson, L. W. and Krathwohl, D. R. (eds). (2001). A. Taxonomy for Learning
Teaching and Assessing. A. Revision of Bloom’s. Taxonomy of Education
Objectives.New York; Addition Wesly.
Arikunto, S., (2006), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta
Hake,
(1998), Analyzing Change/Gain Scores [On-Line] Tersedia :
(www.physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf, diakses 1 Juli
2014)
Isjoni, (2009),Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok,
Alfabeta,Bandung
Joyce, B., Weil, M., dan Calhoun, E., (2009), Models of Teaching : Model-Model
Pengajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Karim,Saeful ., (2008), Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar Untuk
Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, Bandung,
PT Karsa Mandiri Persada
Nadeak, J., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Berbasis Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok
Bahasan Bunyi di Kelas VIII SMP Negeri 3 Tebing Tinggi T.A.2011/2012,
FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan
Noor, A., (2010), Cooperative Learning Jurnal Model Pembelajaran Kooperatif
Mahasiswa Program Doktor Teknologi Pembelajaran Universitas Negeri
Malang
Ramayani, L., (2009), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Pada Materi Pokok Besaran dan Satuan Di Kelas X Semester I SMA Negeri
2 Medan T.A.2009/2010,FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan
Saeful (2009), Belajar IPA I Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VIII.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran. Penerbit Alfabeta.
Bandung
Sanjaya, W., (2007), Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana Predana Group, Jakarta
72
Sardiman, (2008), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Sihombing, T., (2008), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Pada Materi Pokok Bunyi di Kelas VIII SMP Swasta GKPI di Medan
T.A.2008/2009, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan
Slavin, R.E., (2009), Cooperative Learning:Teori,Riset dan Praktik, Nusa Media,
Bandung
Sudjana, (2002), Metoda Statistik, Tarsito, Bandung
Sudjana, N., (2005), Penilaian Hasil Proses Mengajar, PT. Rosdakarya, Bandung
Supartono, (2011), Pengembangan Perangkat Pembelajaran Perkuliahan
Kegiatan Laboratorium Fisika Dasar II Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk
Meningkatkan Kerja Ilmiah Mahasiswa, FMIPA Universitas Negeri
Semarang, Semarang
Surbakti, J., (2010), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Model Pembelajaran
Konvensional Pada Materi Pokok Besaran dan Satuan di Kelas X Semester
I SMA Negeri 2 Kabanjahe T.A.2010/2011, FMIPA Universitas Negeri
Medan, Medan
Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), PT. Bumi Aksara, Jakarta
Turnip, Charles., (2007), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Pada Materi Pokok Bunyi Di Kelas VIII SMP Swasta GKPI di Medan,
FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan
Uno, H., (2007), Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar
yang Kreatif dan Efektif, Bumi Aksara, Jakarta
Wulandari, S., (2010), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya di
Kelas VII SMP Swasta Darussalam Medan T.A.2010/2011, FMIPA
Universitas Negeri Medan, Medan
ii
RIWAYAT HIDUP
Esti Nora Limbong dilahirkan di P.Siantar pada tanggal 16 September
1992. Ayahanda bernama R.Limbong (Alm) dan Ibunda bernama T.Sitompul
merupakan anak keempat dari empat bersaudara. Pada tahun 1998, penulis masuk
SD Santo Yosep Sidikalang, dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis
melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Sidikalang, dan lulus pada tahun 2007.
Pada tahun 2007, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 2 Sidikalang dan
lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010, penulis diterima di Program Studi
Pendidikan Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Medan.