PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP PENYALURAN PEMBIAYAAN PADA BANK UMUM SYARIAH YANG BEROPERASI DI INDONESIA.
Nomor Skripsi : 136/UN40.7.DI/LT/2014
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN NON PERFORMING
FINANCING (NPF) TERHADAP PENYALURAN PEMBIAYAAN PADA
BANK UMUM SYARIAH YANG BEROPERASI DI INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Ujian Sidang Sarjana
Ekonomi pada Progam Studi Akuntansi
Disusun Oleh:
Asep Kerisnandi
0808945
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
Asep Kerisnandi, 2014
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP
PENYALURAN PEMBIAYAAN PADA BANK UMUM SYARIAH YANG BEROPERASI DI INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nomor Skripsi : 136/UN40.7.DI/LT/2014
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN NON PERFORMING
FINANCING (NPF) TERHADAP PENYALURAN PEMBIAYAAN PADA
BANK UMUM SYARIAH YANG BEROPERASI DI INDONESIA
Disusun Oleh
Asep Kerisnandi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© 2014 Asep Kerisnandi
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
Asep Kerisnandi, 2014
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP
PENYALURAN PEMBIAYAAN PADA BANK UMUM SYARIAH YANG BEROPERASI DI INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nomor Skripsi : 136/UN40.7.DI/LT/2014
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN NON PERFORMING
FINANCING (NPF) TERHADAP PEMBIAYAAN PADA BANK UMUM
SYARIAH YANG BEROPERASI DI INDONESIA
SKRIPSI
Telah disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing 1
Pembimbing 2
Dr. Arim, S.E, M.Si Ak.
AristantiWidyaningsih.,S.Pd.,M.Si.,Ak
NIP 19690327 200112 1 002
NIP 19740911 200112 2 002
Mengetahui,
Ketua Program Studi Akuntansi
FPEB UPI
Dr. H. Nono Supriatna, M.Si
NIP 19610405 198609 1 001
Asep Kerisnandi, 2014
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP
PENYALURAN PEMBIAYAAN PADA BANK UMUM SYARIAH YANG BEROPERASI DI INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nomor Skripsi : 136/UN40.7.DI/LT/2014
Asep Kerisnandi, 2014
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP
PENYALURAN PEMBIAYAAN PADA BANK UMUM SYARIAH YANG BEROPERASI DI INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Non Performing Financing
terhadap Penyaluran Pembiayaan pada Bank Umum syariah
yang beroperasi di Indonesia
Oleh:
Asep Kerisnandi (0808945)
Dosen Pembimbing:
Dr. Arim, SE., M.Si., Ak.
Aristanti Widyaningsih, SE., M.Si.
Bank adalah lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara
keuangan. Baik menerima simpanan uang dari masyarakat dan selanjutnya
menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit. Penyaluran kredit memungkinkan
dilakukannya investasi, distribusi, dan juga konsumsi barang dan jasa, mengingat
semua kegiatan tersebut berkaitan dengan penggunaan uang. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap penyaluran
pembiayaan pada bank umum syariah yang beroperasi di Indonesia, Non
Performing Financing terhadap Penyaluran Pembiayaan pada bank umum syariah
yang beroperasi di Indonesia, dan pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Non
performing Financing secara bersama-sama terhadap penyaluran pembiayaan pada
bank umum syariah yang beroperasi di Indonesia Penelitian ini terdiri dari
variabel bebas yaitu Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Financing (NPF)
dan variabel terikat yaitu penyaluran pembiayaan pada bank Umum Syariah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode verifikatif dan
kausalitas. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan
tahunan Bank Umum Syariah periode 2010-2012 yang dipublikasikan di Bank
Indonesia dengan jumlah sepuluh bank. Adapun metode statistik yang digunakan
adalah analisis regresi linear berganda dengan terlebih dahulu melakukan uji
asumsi klasik yang terdiri dari: uji linearitas; uji multikolinearitas; uji
heteroskedastisitas; uji autokorelasi serta uji F(simultan). Berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan, diketahui hasil pengujian statistik dengan menggunakan
analisis koefisien regresi diperoleh bahwa DPK
memiliki pengaruh positif
terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah, sedangkan NPF memiliki
pengaruh negatif terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah. Adapun
hasil uji F menyatakan bahwa dana pihak ketiga dan non performing berpengaruh
secara bersama-sama terhadap penyaluran pembiayaan pada Bank Umum Syariah.
Kata kunci : Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF),
penyaluran pembiayaan
As ep Kerisnandi, 2014
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP PENYALURAN
PEMBIAYAAN PADA BANK UMUM SYARIAH YANG BEROPERASI DI INDONESIA
Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Influence Third Party Fund (DPK) and Non Performing
Financing(NPF) on the Banking Financing Distribution of Public
Sharia Bank in Indonesia
By:
Asep Kerisnandi (0808945)
Lecturers:
Dr. Arim, SE., M.Si., Ak.
Aristanti Widyaningsih, SE., M.Si.
Bank is the financial institution possessing function as the financial
intermediary. Bank accepts the money savings from the society and then
redistributes them upon the Financing. The Financing distribution creates
opportunity to complete investment, distribution, and also the consumption of
good and service, considering that the entire activities are related to the money
usage. This research aims to know the influence of the Third Party Fund on the
Banking Financing distribution of the public sharia bank, Non Performing
Financing on the Banking Financing distribution of the public sharia bank, and
third-party funds and Non Performing Financing simultaneous influence on the
Banking Financing Distribution of the Public Sharia Bank. This research consists
of independent variables, namely Third Party Fund (DPK) and Non Performing
Financing (NPF), and the dependent variable is banking Financing distribution of
the Public Sharia Bank in Indonesia. The methods used in this research is
verifikatif method and causality. The Data used in this research is a annualy Bank
financial reports public sharia periode 2010-2012 published in Bank Indonesia
with a total of ten banks. As for the statistical methods used are multiple linear
regression analysis by first doing a classic assumption test comprising: linearity
test; multicollinearity test; heteroskedastisitas test; autocorrelation test and Ftest. Based on the research that has been done, the test results using the statistical
analysis of the regression coefficients obtained in that Third Party Fund have
positive influence on performance of the Banking Financing distribution public
sharia bank, Non Performing Financing had a negative influence on the Banking
Financing distribution of the public sharia bank. While the test results F-test
states that third-party funds and non performing financing simultaneous influence
on the Banking Financing Distribution of the Public Sharia Bank .
As ep Kerisnandi, 2014
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP PENYALURAN
PEMBIAYAAN PADA BANK UMUM SYARIAH YANG BEROPERASI DI INDONESIA
Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keywords : Third Party Fund (DPK), Non Performing Financing (NPF),
Financing Distribution
As ep Kerisnandi, 2014
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP PENYALURAN
PEMBIAYAAN PADA BANK UMUM SYARIAH YANG BEROPERASI DI INDONESIA
Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., berkat ridha dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam tak henti
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. dan keluarga, sebagai panutan kita semua.
Maksud penulisan skripsi ini ialah untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapat
gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi. Adapun judul dari skripsi ini yaitu,
“Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Financing terhadap Penyaluran
Pembiayaan pada Bank Umum Syariah yang beroperasi di Indonesia ”.
Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada dosen pembimbing dan semua pihak yang terkait yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT. senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amin.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan
demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Bandung, Juli 2014
As ep Kerisnandi, 2014
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP PENYALURAN
PEMBIAYAAN PADA BANK UMUM SYARIAH YANG BEROPERASI DI INDONESIA
Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan syukur dan terima kasih yang pertama penulis tujukan kepada Allah
SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Selama penulisan skripsi ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis
hadapi, namun berkat bantuan, dukungan, serta do’a dari berbagai pihak maka
akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini juga,
dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya terutama orang tua yaitu Ayahanda Didi Ruhendi, Ibunda Karmi,
orang tua terbaik yang pernah ada yang selalu mendukung, mendoakan, memberikan
semangat, kasih sayang, pengorbanan dan juga materi ,serta adik-adik tercinta Yogi
Nursamsi. Tidak lupa juga peneliti ucapkan terima kasih peneliti kepada Bapak Dr.
Arim, S.E, M.Si Ak dan Ibu Aristanti Widyaningsih.,S.Pd.,M.Si.,selaku Dosen
Pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktu,
membimbing,
memberikan
motivasi dan dukungan kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini.
Selain itu, melalui kesempatan ini juga, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak
Prof.
Dr.
H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd., Rektor Universitas
Pendidikan Indonesia.
2. Bapak Dr. Edi Suryadi, M.Si., Dekan Fakultas Pendidikan Ekonomi dan
Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia.
ii
3. Bapak Dr. H. Nono Supriatna, M.Si., Ketua Program Studi Akuntansi
Universitas Pendidikan Indonesia.
4. Ibu Hj. Alfira Sofia, ST., MM selaku Dosen Pembimbing Akademik.
5. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Akuntansi yang telah mendidik penulis
selama menjadi mahasiswa di Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pendidikan Indonesia.
6. Staf administrasi Program Studi Akuntansi Bapak Rizky Hidayat alias Pak
Kiki yang telah banyak memberikan bantuan dan kemudahan-kemudahan
administrasi
7. A Ade Kadarisman, dan Teh Teti Rahmawati Sekeluarga serta Teh Ratna,
yang telah membantu selama masa kuliah yang terus ,memberikan bantuan
dan dorongan dari awal kuliah hingga selesai masa kuliah.
8. Icih Sri Sukma Asih, yang memberikan dorongan dalam penyelesaian skripsi
dan memberikan masukan.
9. Ade Yusuf Gumilar, M. Fajri Zulfikar, Ramdhan Yuka P.
dan Rifki Meirizal
yang selama ini telah membantu penulis baik dalam memberikan masukan
tentang skripsi maupun dukungan moril pada penulis.
10. Teman-teman Akuntansi 2008, khususnya para pejuang syariah yang telah
bersama-sama dalam penyelesaian masa studi maupun skripsi. Serta semua
orang yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu per satu. Terima kasih atas doa dan dukungan kalian
semua.
iii
Mudah-mudahan
semua
pihak
yang
telah
memberikan
bantuannya
mendapatkan rahmat dan pahala dari Allah SWT. Dan semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semuanya. Amin.
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
i
UCAPAN TERIMA KASIH
ii
DAFTAR ISI
v
DAFTAR GRAFIK
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
1
1.2
Rumusan masalah
9
1.3
Maksud dan Tujuan
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Tinjauan Pustaka
11
2.1.1
Bank Syariah
11
2.1.2
Dana Pihak Ketiga
14
2.1.3
Pembiayaan Bermasalah/Non Performing Financing (NPF)
16
2.1.4
Pembiayaan
19
2.1.5
Asset Liability Management
28
v
………30
2.1.6
Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Pembiayaan
2.1.7
Pengaruh Non Performing Financing terhadap Pembiayaan ………31
2.1.8
Penelitian Terdahulu
32
2.2
Kerangka Pemikiran
34
2.3
Hipotesis
39
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Objek Penelitian
40
3.2
Metode Penelitian
40
3.2.1
Jenis Data dan Sumber Data
41
3.2.2
Operasional Variabel
3.2.3
Populasi dan Sampel
3.3
……
41
44
Teknik Analisis Data
47
3.3.1
Uji Asumsi Klasik
47
3.3.1.1 Uji Normalitas Data
48
3.3.1.2 Uji Multikolonieritas
49
3.3.1.3 Uji Heteroskedastisitas
50
3.3.1.4 Uji Autokorelasi
50
3.3.2
Analisis Regresi Linear Berganda
……….
52
3.3.2.1 Uji Hipotesis
53
3.3.2.2 Uji F
54
vi
3.4
Rancangan Hipotesis
BAB IV
4.1
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
57
4.1.1 Tinjauan Umum Bank Syariah
57
4.1.2
4.1.1.1 Sejarah Bank Umum Syariah di Indonesia
57
4.1.1.2 Ketentuan Kebijakan Pembiayaan Di Bank Syari’ah
69
Deskripsi Data Variabel Penelitian
4.1.2.1 Dana Pihak Ketiga (DPK)
78
4.1.2.2 Non Performing Financing (NPF)
79
4.1.2.3 Pembiayaan
81
4.1.3
4.1.4
4.2
55
Teknik Analisis Data
82
4.1.3.1 Pengujian Asumsi Klasik
82
4.1.3.2 Uji Normalitas
83
4.1.3.3 Uji Autokorelasi
84
4.1.3.4 Uji Heteroskedastisitas
85
4.1.3.5 Uji Multikolinieritas
86
Analisis Regresi Linear Berganda
……….
87
4.1.4.1 Persamaan Regresi
87
4.1.4.2 Pengujian Hipotesis
89
Pembahasan
4.2.1 Dana Pihak Ketiga
91
vii
4.2.2 Non Performing Financing (NPF)
92
4.2.3 Pembiayaan
93
4.2.4 Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Penyaluran Pembiayaan
94
4.2.5
Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap Penyaluran
Pembiayaan
4.2.5
95
Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Financing (NPF)
terhadap Penyaluran Pembiayaan secara bersama-sama
97
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................ ........... 99
5.1 Simpulan................................................................................................... ........... 99
5.2 Saran ........................................................................................................ ........... 100
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... ........... 101
LAMPIRAN
viii
ix
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Sudah cukup lama umat Islam Indonesia, demikian juga belahan dunia
Islam (muslim world) lainnya, menginginkan sistem perekonomian yang berbasis
nilai-nilai dan prinsip syariah (Islamic economic system) untuk dapat diterapkan
dalam segenap aspek kehidupan bisnis dan transaksi umat. Keinginan ini didasari
oleh suatu kesadaran menerapkan Islam secara utuh dan total seperti yang
ditegaskan Allah SWT dalam surah al-Baqarah ayat 85. Dalam ayat tersebut
dengan tegas mengingatkan kita bahwa selama kita menerapkan Islam secara
Parsial (terpisah), kita akan mengalami keterpurukan duniawi dan kerugian
ukhrawi. Banyak kalangan yang melihat bahwa Islam tidak berurusan dengan
pasar uang, sehingga ada beberapa cendikiawan dan ekonom melihat Islam,
dengan
sistem nilai dan
pembangunan.
tatanan
normatifnya,
sebagai faktor penghambat
Penganut paham liberalisme dan pragmatisme ini menilai bahwa
kegiatan ekonomi dan keuangan akan semakin meningkat dan berkembang bila
dibebaskan dari nilai- nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi.
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia dan Negara Asia pada khususnya
resesi dan ketidakseimbangan ekonomi global pada umumnya adalah suatu bukti
asumsi
paham
tersebut
adalah
salah.
Hal
ini menyebabkan
sendi-sendi
perekonomian bangsa luluh lantak(M. Syafii Antonio,2011: ix).
Implementasi dari keinginan kembali kepada sistem perekonomian yang
berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah ditandai dengan berdirinya Bank Muamalat
As ep Kerisnandi, 2014
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP PENYALURAN
PEMBIAYAAN PADA BANK UMUM SYARIAH YANG BEROPERASI DI INDONESIA
Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
Indonesia (BMI) pada tahun 1992. Bank Muamalat Indonesia muncul pasca
pemberlakuan Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang bank yang menerapkan
bagi hasil. Bank syariah semakin berkembang dengan diberlakukannya undangundang No. 10 Tahun 1998 yang memperbolehkan bank konvensional untuk
membuka
cabang syariah atau mengkonversi total menjadi Bank Syariah.
Kemudian diikuti oleh berdirinya Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah.
Hal ini menandakan bank syariah memiliki potensi yang sangat besar. Selain itu
masyarakat Indonesia juga mayoritas muslim bahkan penduduk muslim terbesar
didunia. Hingga tahun 2012 ini Bank Umum Syariah berjumlah 11 bank, bank
konvensional yang membuka layanan syariah berjumlah 24 bank, dan bank
pembiayaan rakyat syariah berjumlah 156 bank. Jaringan kantor pelayanan
syariah mencapai 2.513 kantor.
Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi, perbankan syariah
saat ini masih berada pada tahap perkembangan dengan tetap terus berusaha untuk
meningkatkan pangsanya pasarnya, salah satunya dari sisi pembiayaan. Perbankan
syariah,
yang merupakan instrumen pengembangan ekonomi nasional telah
mampu memberikan dukungan besar terhadap pengembangan sektor riil yang ada
selama ini
Bank Syariah menurut Adiwarman Karim (2006:17) pada hakikatnya sama
dengan bank umum lainnya, yaitu sebagai lembaga perantara (intermediary
institution) yang menjembatani antara unit-unit yang mengalami kelebihan dana
(surplus units) dengan unit-unit lain yang mengalami kekurangan dana (defisit
3
units). Melalui bank kelebihan dana tersebut disalurkan kepada pihak-pihak yang
memerlukan dan memberi manfaat kepada dua belah pihak.
Bank Syariah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya
kembali dengan mekanisme tertentu. Penghimpunan dana dapat dilakukan melalui
simpanan serta investasi seperti giro, wadiah, tabungan, dan deposito berjangka.
Adiwarman Karim(2006:54) menyebutkan “Penyaluran dana dilakukan oleh bank
syariah melalui pembiayaan dengan empat pola penyaluran yaitu prinsip jual beli,
bagi hasil, prinsip ujroh dan akad pelengkap”. Pembiayaan merupakan indikator
utama untuk mengukur perkembangan atau pertumbuhan pangsa pasar perbankan
syariah
nasional(Akhyar
Adnan,2005).
Berkaitan
dengan
hal
tersebut,
Perkembangan penyaluran pembiayaan dapat dilihat pada grafik 1.1.
150,000
130,357
102,655
100,000
50,000
68,181
46,886
38,195
20,44527,944
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012*september
sumber : www.bi.go.id (data diolah),2012
Grafik 1.1
Perkembangan pembiayaan dari tahun 2006 – 2012 (dalam miliar rupiah)
Dilihat dari grafik 1.1 perkembangan jumlah pembiayaan yang disalurkan
oleh bank syariah terus meningkat dari tahun ketahun. Secara keselurahan
mengalami peningkatan tahun 2006 sebesar Rp 20.455 miliar, hingga September
2012 meningkat menjadi Rp
130.357 miliar. Pertumbuhan yang paling tinggi
4
terjadi pada tahun 2011 yang meningkat sebesar Rp 34.474 milliar. Akan tetapi
pada tahun 2012 ini hingga September pertumbuhan pembiayaan mengalami
penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Peningkatan pembiayaan tiap tahunnya yang cukup besar tersebut pada
kenyataanya belum bisa meningkatkan pangsa pasar pembiayaan bank syariah.
Hingga kuartal II tahun 2012 pangsa pasar perbankan syariah dari sisi aset tercatat
hanya sebesar 3,8 persen. Angka itu turun dari pangsa pasar tahun 2011 yang
sebesar 3,98 persen. untuk mencapai share 5 persen pada akhir tahun ini agak
sulit,kendati saat ini pembiayaan sudah mulai meningkat lagi. Jika dibandingkan
dengan market share perbankan syariah di Malaysia telah mencapai 20 persen.
Sedangkan di Indonesia tiga tahun terakhir, pangsa pasar perbankan syariahnya
hanya naik tipis, yaitu sebesar 2 persen, 2,5 persen, dan saat ini baru mendekati 4
persen(www.muamalat.com).
Dalam penyaluran pembiayaan bank syariah membutuhkan dana. Dalam
hal ini bank tidak dapat sendiri untuk memenuhinya. Pada saat inilah bank syariah
melakukan
salah satu fungsi intermediasinya
yaitu menghimpun dana dari
masyarakat untuk kemudian disalurkan kepada nasabahnya. Jika bank hanya
mengandalkan modal sendiri, bank akan mengalami kesulitan dalam memenuhi
permintaan pembiayaan dari masyarakat dan sulit berkembang penghimpunan
dana dari masyarakat dapat berupa giro wadiah, tabungan dan deposito berjangka.
Seperti halnya pertumbuhan pembiayaan, dana pihak ketiga (DPK) pun
mengalami peningkatan tiap tahunnya. Pada 2006 Dana Pihak Ketiga (DPK) yang
berhasil dihimpun mencapai Rp 20.672 miliar, hingga 2012 September mencapai
5
Rp 127.678 miliar. Pertumbuhan tertinggi tahun ini terjadi pada tahun 2011
sebesar Rp 39.379 miliar. Hingga September tahun 2012 DPK yang dihimpun
mencapai Rp 127.678 miliar. Walaupun memperlihatkan peningkatan, akan tetapi
peningkatan tersebut tidak seperti tahun-tahun sebelumnya(lihat grafik 1.2).
127,678
115,415
140,000
120,000
100,000
76,036
80,000
52,271
60,000
40,000
20,672
28,012 32,685
20,000
1
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012* per september
sumber : www.bi.go.id (data diolah),2012
Grafik 1.2
Perkembangan dana pihak ketiga dari tahun 2006 – 2012 (dalam miliar rupiah)
Dalam setiap penyaluran dananya, pihak bank selalu dihadapkan dengan
berbagai risiko, salah satunya adalah kredit macet/bermasalah. Jika pada bank
konvensional dikenal dengan istilah Non Performing Loan (NPL), maka dalam
perbankan syariah rasio yang menggambarkan besaran jumlah kredit macet
disebut Non Performing Financing (NPF).
Menurut Siamat (2005:92), pembiayaan bermasalah adalah “Pinjaman
yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya faktor kesengajaan dan atau
karena faktor eksternal diluar kemampuan/kendali nasabah peminjam”.
6
5
4.75
4.5
4.05
4
3.95
4.01
3.5
3.02
3
2.74
2.52
2.5
2
1.5
1
0.5
0
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
sumber : www.bi.go.id (data diolah),2012
Grafik 1.3
Perkembangan Non Performing Financing (NPF) dari tahun 2006 – 2012
(dalam %)
Dari tahun ketahun Non Perporming Financing perkembangannya
memiliki kecenderungan menurun pada awal 2006 yaitu sebesar 4,75 % hingga
September menjadi 2,74 %. Walaupun pada tahun 2009 dan 2012(sampai dengan
September) NPF bank syariah mengalami peningkatan walaupun masih dalam
angka yang relatif kecil.
Selain itu dalam kehidupannya bank harus disertai dengan kemampuan
dalam mengelola bank itu sendiri. Kemampuan mengelola bank akan sangat
menentukan
kelangsungan
hidup
dan
pertumbuhan
suatu
bank
sehingga
diperlukan tenaga-tenaga yang terampil, handal, jujur dan profesional di semua
lini, tenaga-tenaga yang kritis dan kreatif serta tanggap terhadap perubahan
lingkungan. Akibat dari kian meningkatnya kompleksitas karakteristik asset dan
liabilities, tajamnya persaingan antar bank dan ketidakpastian perekonomian.
Dengan
adanya
ketidakpastian
usaha
akan
mendorong
manajemen
bank
7
melakukan pendekatan yang bertitik berat pada interaksi antara sisi Asset &
Liability.
Beberapa
penelitian
yang
meneliti
tentang
pembiayaan
diantaranya
Akhyar Adnan dan Pratin (2005), dengan analisis hubungan simpanan, modal
sendiri,
NPL,
persentase bagi hasil,
dan mark up keuntungan terhadap
pembiayaan pada Bank Muamalat Indonesia. Hasil penelitian Akhyar Adnan dan
Pratin menyatkan bahwa Simpanan mempunyai hubungan positif dan signifikan
terhadap pembiayaan, sedangkan Modal Sendiri, NPL, mark up keuntungan tidak
mempunyai hubungan yang signifikan terhadap pembiayaan. Desti Anggraini
(2005),
dalam penelitiannya
menganalisis
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
jumlah penawaran pembiayaan musyarakah dan mudharabah. Hasil penelitiannya
menyatakan
Profit,
Dana Pihak
mempengaruhi variabel
Ketiga,
dan NPF
secara bersama-sama
jumlah penawaran pembiayaan mudharabah
dan
musyarakah. Meydianawati (2007) yang berjudul analisis perilaku penawaran
kredit perbankan kepada sektor UMKM di Indonesia, dengan hasil DPK, ROA,
dan CAR berpengaruh terhadap penawaran kredit Investasi dan modal kerja.
Sedangkan NPL berpengaruh negatif terhadap penawaran kredit investasi dan
modal kerja. Siswati (2009), dalam penelitiannya tentang Analisis Pengaruh Dana
Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan Bonus SWBI
Terhadap Penyaluran Dana Bank Syariah. DPK, NPF, dan bonus SWBI
berpengaruh terhadap penyaluran dana (financing).
Khadijah Hadiyatul Maula (2009) dengan pengaruh dana pihak ketiga
(DPK), modal sendiri, margin keuntungan, dan NPF terhadap pembiayaan
8
murabahah pada Bank Syariah Mandiri. Adapun hasil penelitiannya Dana Pihak
Ketiga
(DPK)
berpengaruh
negatif terhadap
positif
signifikan
pembiayaan,
sedangkan
NPF
Modal sendiri dan
berpengaruh
margin
negatif
dan
signifikan. Emha Nur Zainata(2011) DPK, bagi hasil dan non performing
financing terhadap penyaluran pembiayaan pada bank syariah di Indonesia baik
dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Hasil penelitiannya menyatakan
bahwa dana pihak ketiga (DPK) dan bagi hasil berpengaruh secara positif dan
signifikan
terhadap
sedangkan non performing financing tidak
berpengaruh
terhadap penyaluran pembiayaan, berdasarkan uji F menujukkan bahwa dana
pihak ketiga (DPK), bagi hasil dan non performing financing secara serentak
mempengaruhi penyaluran pembiayaan. Wuri Arianti Nopi P. (2011) dengan
Analisis Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non
Performing Financing (NPF), dan Return On Asset (ROA) terhadap pembiayaan
pada Perbankan Syariah. Dengan hasil yang menyatakan bahwa DPK hanya
memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap pembiayaan, sementara CAR,
NPF, dan ROA tidak berpengaruh terhadap pembiayaan.
Secara simultan DPK,
CAR, NPF, dan ROA berpengaruh dan signifikan terhadap pembiayaan,
Adanya hasil penelitian yang berbeda pada penelitian terdahulu yang
menarik untuk diteliti kembali, antara lain :
1. Dana pihak Ketiga, menurut
Siswati
(2009)
pembiayaan,
DPK
Akhyar Adnan dan Pratin (2005)
berpengaruh
positif dan
sedangkan menurut Khadijah H.
signifikan
serta
terhadap
Maula (2008) DPK
berpengaruh negatif terhadap pembiayaan murabahah.
9
2. Non Performing Financing (NPF), menurut Emha Nur Zainata (20011)
NPF tidak berpengaruh terhadap penyaluran pembiayaan, sedangkan
menurut Wuri arianti Novi P. (2005) NPF berpengaruh dan Signifikan dan
menurut
Meydianawati
(2007)
NPL
berpengaruh
negatif
terhadap
penawaran kredit kepada UMKM.
Berdasarkan data di atas penulis merasa tertarik untuk meneliti dengan
judul “Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Financing(NPF)
terhadap Penyaluran Pembiayaan (Studi kasus pada Bank Umum Syariah
yang beroperasi di Indonesia)”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh dana pihak ketiga terhadap penyaluran pembiayaan
pada Bank Umum Syariah yang beroperasi di Indonesia.
2. Bagaimana
pengaruh Non
Performing
Financing
(NPF) terhadap
penyaluran pembiayaan pada Bank Umum Syariah yang beroperasi di
Indonesia.
3. Bagaimana pengaruh dana pihak ketiga dan Non Performing Financing
(NPF) terhadap pembiayaan secara bersama-sama pada Bank Umum
Syariah yang beroperasi di Indonesia.
1.3 Maksud dan Tujuan
Merujuk
pada
permasalahan
di
atas,
penelitian
ini
bermaksud
mendapatkan gambaran tentang Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Non Performing
Financing terhadap penyaluran Pembiayaan (Studi kasus pada Bank Umum
10
Syariah dari Tahun 2010-2012). Adapun yang hendak dicapai dalam penelitian ini
adalah :
1. Mengetahui pengaruh dana pihak ketiga terhadap pembiayaan pada Bank
Umum Syariah yang beroperasi di Indonesia.
2. Mengetahui pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap
pembiayaan pada Bank Umum Syariah beroperasi di Indonesia.
3.
Mengetahui pengaruh dana pihak ketiga dan Non Performing Financing
(NPF) terhadap pembiayaan secara bersama-sama pada Bank Umum
Syariah yang beroperasi di Indonesia.
BAB III
METODE PENELITIAN
3. 1
Objek Penelitian
Objek pengamatan dalam penelitian ini adalah pembiayaan, pertumbuhan
dana pihak ketiga (DPK) dan non performing financing (NPF).
Tujuannya adalah
mengetahui pengaruh dana pihak ketiga dan non performing financing terhadap
pembiayaan bank syariah.
Sumber data yang digunakan adalah laporan keuangan
Bank Umum Syariah di Indonesia dari tahun 2010-2012.
3. 2
Metode Penelitian
Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode
penelitian verifikatif.
Suharsimi Arikunto (2002:07), menyatakan bahwa metode
verifikatif adalah metode yang digunakan untuk menguji kebenaran suatu hipotesis
yang dilaksanakan peneliti melalui pengumpulan data di lapangan.
Metode verifikatif
(Hasan 2006:22), adalah menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada dan
digunakan untuk menguji laporan dengan menggunakan perhitungan statistik.
Desain penelitian adalah framework dari suatu penelitian ilmiah.
Dengan
adanya desain penelitian akan membuat penelitian menjadi terarah pada berbagai hal
yang harus dilakukan dalam upaya untuk melakukan suatu penelitian ilmiah.
Desain
penelitian juga mencerminkan standar mutu yang hendak diraih oleh peneliti, dalam
arti, pembaca dapat dengan mudah menilai kualitas dari suatu penelitian hanya
As ep Kerisnandi, 2014
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP PENYALURAN
PEMBIAYAAN PADA BANK UMUM SYARIAH YANG BEROPERASI DI INDONESIA
Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41
dengan mencermati desain suatu penelitian (Sujoko, et al, 2008:48-50).
dikatakan
bahwa
desain
penelitian
adalah
proses
yang
Jadi bisa
diperlukan
dalam
merencanakan dan melaksanakan analisis data sehingga memperoleh jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan penelitian.
3. 2. 1 Jenis Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah data sekunder. Data
sekunder adalah data yang tidak secara langsung diperoleh dari sumbernya.
Data
sekunder biasanya dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan
kepada masyarakat pengguna data (Sugiyono,1999).
Data tersebut berasal dari
laporan keuangan Bank Umum Syariah yang beroperasi di Indonesia. Data-data
tersebut dapat diperoleh dari www. bi. go. id.
Selain dari website milik bank
Indonesia peneliti juga mengambil data dari website masing- masing bank untuk
dibandingkan dengan laporan keuangan tahunan yang diperoleh dari Bank Indonesia.
3. 2. 2 Operasionalisasi Variabel
Menurut Cooper (dalam Sujoko Efferin dkk,2008:57) “variabel is use as a
synonym for construct or the property being studied. In this context, a variabel is a
symbol to which numeral or value assigned”. Jadi pada dasarnya variabel adalah
sesuatu yang berbeda atau membedakan antara suatu hal dengan hal lainnya. Unit of
analysis
biasanya akan terdiri dari banyak variabel, oleh karena itu peneliti dituntut
untuk dapat mengidentifikasi variabel yang sekiranya relevan untuk dijadikan fokus
42
dalam penelitian.
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari
orang atau obyek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya(Sugiyono,1999:32)
1. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahan terjadinya variabel dependen (Sugiyono,1999:33).
Variabel Bebas
(Independent) adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, entah secara
positif atau negatif (Sekaran, 2006).
Dalam penelitian ini penulis menggunakan
variabel Independen yaitu dana pihak ketiga dan non performing financing (NPF).
1.
Dana pihak ketiga adalah dana yang berhasil dihimpun oleh bank yang
berasal dari masyarakat. Dana pihak ketiga ini dapat berupa deposito,
tabungan maupun giro(UU No. 21 tahun 2008 pasal 1 ayat 21-23).
Data tentang dana pihak ketiga (DPK) ini dapat di peroleh dari website
Bank Indonesia di www. bi. go. id dan website masing-masing bank
umum syariah. DPK dapat dinyatakan dalam rumus :
DPK = Deposito + Tabungan Mudharabah + Giro Wadiah (UU No. 21
tahun 2008 pasal 1 ayat 21-23)
2.
Non Performing Financing adalah pembiayaan yang masuk kedalam
kategori pembiayaan kurang lancar, diragukan, dan macet berdasarkan
kriteria yang sudah ditetapkan oleh bank Indonesia.
Data NPF ini
43
dapat di peroleh dari website Bank Indonesia di www. bi. go. id dan
website masing- masing bank umum syariah.
NPF
dinyatakan
NPF =
2.
dalam
Pembiayaan KL, D, M
X
Pembiayaan
rumus
(SE BI No.9/24/DPbS/2007)
:
%
Variabel Dependen
Variabel Terikat (Dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas (independent)(Sugiyono,1999:33).
Dalam
penelitian
ini
yang
merupakan
Variabel Terikat
Penyaluran pembiayaan. Pembiayaan atau financing
(Dependent)
adalah
yaitu pendanaan yang diberikan
oleh suatu pihak kepihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan,
baik sendiri maupun lembaga.
Data pembiayaan ini dapat diperoleh dari website
Bank Indonesia di www. bi. go. id dan website masing-masing bank umum syariah.
Pembiayaan dapat dinyatakan dalam rumus :
Pembiayaan = Murabahah + Mudharabah+ Musyarakah+ Salam + Isthisna +
Qardh + Ijarah
Untuk mengetahui lebih jelas penggunaan ketiga variabel yang digunakan
dalam penelitian ini, maka penulis membuat operasionalisasi variabel sebagai berikut
dalam tabel dibawah ini:
44
Tabel 3. 1
Operasionalisasi Variabel
Variabel
Indikator
Dana Pihak Ketiga (UU No. 21
DPK
tahun 2008 pasal 1 ayat 21-23)
Mudharabah + Giro Wadiah
Non Perporming Financing
SE BI No.9/24/DPbS/2007)
NPF=
=
�
� �
Deposito
Skala
� �
� �
,�,
Tabungan
=
Rasio
X100%
Rasio
(SE BI No.9/24/DPbS/2007)
Pembiayaan
Pembiayaan
�
+
Murabahah
+
Rasio
Mudharabah+ Musyarakah + Salam
+ Isthisna + Qardh + Ijarah
3. 2. 3 Populasi dan Sampel
Populasi juga dapat diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas :
objek atau subjek yang memiliki kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Populasi bukan
hnaya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan
45
sekedar jumlah yang ada pada obyek yang dipelajari, tetepi meliputi seluruh
karakteristik/sifat yang dimiliki subyek atau obyek itu(Sugiyono,1999:72).
Dalam
penelitian ini yang menjadi populasinya adalah laporan keuangan bank umum
syariahyang beroperasi di Indonesia.
Data laporan keuangan tahunan bank umum
syariah dapat diperoleh dari website Bank Indonesia di www. bi. go. id yang
kemudian dibandingkan dengan laporan keuangan tahunan yang diperoleh dari
website bank umum syariah.
Berikut ini adalah bank umum syariah yang tercatat di
bank Indonesia:
Tabel 3. 2
Daftar Bank Umum Syariah(BUS) yang beroperasi di Indonesia
No
Nama Bank
1
Bank BCA Syariah
2
Bank BNI Syariah
3
Bank BRI Syariah
4
Bank Bukopin Syariah
5
Bank Jawa Barat-Banten Syariah
6
Bank Mega Syariah Indonesia
7
Bank Muamalat Indonesia
8
Bank Panin Syariah
9
Bank Syariah Mandiri
10
Bank Victoria Syariah
46
Sumber : Statistik Bank Indonesia
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi itu besar, dan peneliti tidak mungkin untuk
mempelajari semua yang ada pada populasi.
harus betul-betul resprentatif mewakili
Untuk itu sampel diambil dari populasi
(Sugiyono, 1999:73).
Pengambilan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan non probability
sampling dengan dengan pendekatan purposive sampling, yaitu teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Non probability sampling merupakan teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur
atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2011:125). Sampel
dari penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan dari Bank umum syariah yang
beroperasi di Indonesia dari tahun 2010-2012. Data laporan keuangan tahunan bank
umum syariah dapat diperoleh dari website Bank Indonesia di www. bi. go. id yang
kemudian dibandingkan dengan laporan keuangan yang diperoleh dari website bank
umum syariah. Dari total 11 bank umum syariah yang beroperasi di Indonesia hanya
sepuluh bank umum syariah yang memenuhi syarat
penelitian. Adapun syarat dari
sampel 10 bank tersebut yaitu bank tersebut menerbitkan laporan tahunan dengan
periode 2010-2012.
3. 3
Teknik Analisis data
Teknis analisis data adalah kegiatan mengelompokan data, mentabulasi data
dan menyajikan data berdasarkan variabel yang diteliti serta melakukan perhitungan
47
untuk
menjawab
rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji
hipotesis yang telah diajukan(Sugiyono,2010:206).
3. 3. 1
Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk memastikan bahwa hasil penelitian
adalah valid dengan data yang digunakan secara teori dan tidak bias, konsisten, dan
penaksiran koefisien regresinya efisien.
Suatu model dikatakan cukup baik dan dapat
dipakai untuk memprediksi apabila sudah lolos dari serangkaian uji ekonometrika
yang melandasinya (Gujarati,2007:97)
Menurut Firdaus (2004:96) untuk menggunakan model regresi perlu dipenuhi
beberapa asumsi, yaitu:
1) Datanya berdistribusi normal
2) Tidak ada autokorelasi
3) Tidak terjadi heteroskedaktisitas
4) Tidak ada multikolinearitas
Metode
analisis
data
yang
digunakan
dengan metode analisis Regresi Linier Berganda.
dalam
penelitian
ini
adalah
Regresi linear berganda bertujuan
untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara dana pihak ketiga
dan non performing financing
beroperasi di Indonesia.
terhadap pembiayaan pada bank umum syariah yang
Menurut Suharyadi dan Purwanto (2009:230) asumsi-asumsi
48
yang harus dipenuhi dalam menyusun regresi berganda agar hasilnya tidak bias, maka
harus dilakukan uji asumsi klasik
Berdasarkan tujuan dan penelitian ini, maka beberapa metoda analisis data
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3. 3. 1. 1
Uji Normalitas Data
Normalitas data adalah data penelitian yang mempunyai distribusi data normal
yang berarti memiliki sebaran yang normal pula sehingga data tersebut bisa mewakili
populasi.
Normal tidaknya berdasarkan patokan distribusi normal dari data dengan
mean dan standar deviasi yang sama.
Persamaan regresi dikatakan baik jika
mempunyai data variabel bebas dan data terikat (dependen) berdistribusi mendekati
normal atau normal sama sekali.
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah
dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi
normal atau mendekati normal. Deteksi normalitas digunakan uji KolmogorovSmirnov dengan kriteria apabila Asymp. Sig (2-tailed) atau p-value >0,05 maka data
berdistribusi normal(Singgih,2002:32)
Pada prinsipnya linearitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data
(titik) pada sumbu diagonal dari grafik.
Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
49
i.
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,
maka model regresi memenuhi asumsi linearitas.
ii.
Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi linearitas.
3. 3. 1. 2
Uji Multikolonieritas
Multikolonieritas adalah adanya suatu hubungan yang kuat antar semua atau
beberapa variabel penjelas dalam model regresi yang digunakan. Pengujian gejala
multikolonieritas ini bertujuan untuk mnegetahui adanya lebih dari suatu hubungan
linear yang sempurna(Suharyadi dan Purwanto,2009: 231).
Uji multikolonieritas ini
bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara
variabel independen. Deteksi ada tidaknya multikolonieritas dapat dilihat dari besaran
VIF (Variance Inflation Factor) dan nilai toleransi (tolerance value). Regresi bebas
dari masalah multikolonieritas jika nilai VIF < 10 dan tolerance value > 0. 10(Imam
Ghozali,2010:105)
Adapun rumus dari VIF adalah :
VIF =
−� ,
(Gujarati,2003:351)
Keterangan :
VIF
= Variance Inflation Factor
�
= korelasi antara� ��� �
3. 3. 1. 3
Uji Heteroskedastisitas
50
Heteroskedastisitas yaitu pelanggaran dimana nilai residu ternyata tidak
bersifat konstan(Suharyadi dan Purwanto,2009:238). Uji heteroskedastisitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual
dari suatu pengamatan ke pengamatan lain.
Gejala ini ditimbulkan dari perubahan
situasi yang tidak tergambarkan dalam model regresi.
Jika varian dan residual satu
pengamaan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika
berbedadisebut
heteroskedastisitas.
Pendeteksiannya dilakukan dengan metode
Glejser yaitu dengan meregresikan nilai absolute residuals. Jika probabilitas
signifikansi
variabel
bebasnya
diatas
tingkat
kepercayaan
5%
maka
tidak
mengandung adanya heteroskedastisitas(Imam Ghozali,2010:139).
i.
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang
teratur
(bergelombang,
melebar
kemudian
menyempit),
maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
ii.
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3. 3. 1. 4 Autokorelasi
Autokorelasi
merupakan korelasi antara anggota observasi yang disuusn
menurut urutan waktu(Suharyadi dan Purwanto,2009:232).
Uji autokorelasi ini
digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antara anggota sampel yang
diurutkan berdasarkan urutan waktu. Gejala ini menimbulkan konsekuensi yaitu
interval keyakinan menjadi lebih lebar serta varian dan kesalahan standarakan ditafsir
51
terlalu
rendah.
Pendekatan
yang
digunakan
untuk
menguji ada
tidaknya
autokorelasiadalah uji Durbin Watson (DW), dimana rumus untuk di uji DW adalah
sebagai berikut :
DW =
∑ �� −��−
Adapun
∑�
(Suharyadi dan Purwanto,2009:232)
ketentuan
dari rumus
DW
adalah sebagai berikut (Imam
Ghazali,2011:111):
1) 0
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN NON PERFORMING
FINANCING (NPF) TERHADAP PENYALURAN PEMBIAYAAN PADA
BANK UMUM SYARIAH YANG BEROPERASI DI INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Ujian Sidang Sarjana
Ekonomi pada Progam Studi Akuntansi
Disusun Oleh:
Asep Kerisnandi
0808945
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
Asep Kerisnandi, 2014
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP
PENYALURAN PEMBIAYAAN PADA BANK UMUM SYARIAH YANG BEROPERASI DI INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nomor Skripsi : 136/UN40.7.DI/LT/2014
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN NON PERFORMING
FINANCING (NPF) TERHADAP PENYALURAN PEMBIAYAAN PADA
BANK UMUM SYARIAH YANG BEROPERASI DI INDONESIA
Disusun Oleh
Asep Kerisnandi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© 2014 Asep Kerisnandi
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
Asep Kerisnandi, 2014
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP
PENYALURAN PEMBIAYAAN PADA BANK UMUM SYARIAH YANG BEROPERASI DI INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nomor Skripsi : 136/UN40.7.DI/LT/2014
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN NON PERFORMING
FINANCING (NPF) TERHADAP PEMBIAYAAN PADA BANK UMUM
SYARIAH YANG BEROPERASI DI INDONESIA
SKRIPSI
Telah disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing 1
Pembimbing 2
Dr. Arim, S.E, M.Si Ak.
AristantiWidyaningsih.,S.Pd.,M.Si.,Ak
NIP 19690327 200112 1 002
NIP 19740911 200112 2 002
Mengetahui,
Ketua Program Studi Akuntansi
FPEB UPI
Dr. H. Nono Supriatna, M.Si
NIP 19610405 198609 1 001
Asep Kerisnandi, 2014
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP
PENYALURAN PEMBIAYAAN PADA BANK UMUM SYARIAH YANG BEROPERASI DI INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nomor Skripsi : 136/UN40.7.DI/LT/2014
Asep Kerisnandi, 2014
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP
PENYALURAN PEMBIAYAAN PADA BANK UMUM SYARIAH YANG BEROPERASI DI INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Non Performing Financing
terhadap Penyaluran Pembiayaan pada Bank Umum syariah
yang beroperasi di Indonesia
Oleh:
Asep Kerisnandi (0808945)
Dosen Pembimbing:
Dr. Arim, SE., M.Si., Ak.
Aristanti Widyaningsih, SE., M.Si.
Bank adalah lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara
keuangan. Baik menerima simpanan uang dari masyarakat dan selanjutnya
menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit. Penyaluran kredit memungkinkan
dilakukannya investasi, distribusi, dan juga konsumsi barang dan jasa, mengingat
semua kegiatan tersebut berkaitan dengan penggunaan uang. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap penyaluran
pembiayaan pada bank umum syariah yang beroperasi di Indonesia, Non
Performing Financing terhadap Penyaluran Pembiayaan pada bank umum syariah
yang beroperasi di Indonesia, dan pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Non
performing Financing secara bersama-sama terhadap penyaluran pembiayaan pada
bank umum syariah yang beroperasi di Indonesia Penelitian ini terdiri dari
variabel bebas yaitu Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Financing (NPF)
dan variabel terikat yaitu penyaluran pembiayaan pada bank Umum Syariah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode verifikatif dan
kausalitas. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan
tahunan Bank Umum Syariah periode 2010-2012 yang dipublikasikan di Bank
Indonesia dengan jumlah sepuluh bank. Adapun metode statistik yang digunakan
adalah analisis regresi linear berganda dengan terlebih dahulu melakukan uji
asumsi klasik yang terdiri dari: uji linearitas; uji multikolinearitas; uji
heteroskedastisitas; uji autokorelasi serta uji F(simultan). Berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan, diketahui hasil pengujian statistik dengan menggunakan
analisis koefisien regresi diperoleh bahwa DPK
memiliki pengaruh positif
terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah, sedangkan NPF memiliki
pengaruh negatif terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah. Adapun
hasil uji F menyatakan bahwa dana pihak ketiga dan non performing berpengaruh
secara bersama-sama terhadap penyaluran pembiayaan pada Bank Umum Syariah.
Kata kunci : Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF),
penyaluran pembiayaan
As ep Kerisnandi, 2014
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP PENYALURAN
PEMBIAYAAN PADA BANK UMUM SYARIAH YANG BEROPERASI DI INDONESIA
Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Influence Third Party Fund (DPK) and Non Performing
Financing(NPF) on the Banking Financing Distribution of Public
Sharia Bank in Indonesia
By:
Asep Kerisnandi (0808945)
Lecturers:
Dr. Arim, SE., M.Si., Ak.
Aristanti Widyaningsih, SE., M.Si.
Bank is the financial institution possessing function as the financial
intermediary. Bank accepts the money savings from the society and then
redistributes them upon the Financing. The Financing distribution creates
opportunity to complete investment, distribution, and also the consumption of
good and service, considering that the entire activities are related to the money
usage. This research aims to know the influence of the Third Party Fund on the
Banking Financing distribution of the public sharia bank, Non Performing
Financing on the Banking Financing distribution of the public sharia bank, and
third-party funds and Non Performing Financing simultaneous influence on the
Banking Financing Distribution of the Public Sharia Bank. This research consists
of independent variables, namely Third Party Fund (DPK) and Non Performing
Financing (NPF), and the dependent variable is banking Financing distribution of
the Public Sharia Bank in Indonesia. The methods used in this research is
verifikatif method and causality. The Data used in this research is a annualy Bank
financial reports public sharia periode 2010-2012 published in Bank Indonesia
with a total of ten banks. As for the statistical methods used are multiple linear
regression analysis by first doing a classic assumption test comprising: linearity
test; multicollinearity test; heteroskedastisitas test; autocorrelation test and Ftest. Based on the research that has been done, the test results using the statistical
analysis of the regression coefficients obtained in that Third Party Fund have
positive influence on performance of the Banking Financing distribution public
sharia bank, Non Performing Financing had a negative influence on the Banking
Financing distribution of the public sharia bank. While the test results F-test
states that third-party funds and non performing financing simultaneous influence
on the Banking Financing Distribution of the Public Sharia Bank .
As ep Kerisnandi, 2014
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP PENYALURAN
PEMBIAYAAN PADA BANK UMUM SYARIAH YANG BEROPERASI DI INDONESIA
Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keywords : Third Party Fund (DPK), Non Performing Financing (NPF),
Financing Distribution
As ep Kerisnandi, 2014
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP PENYALURAN
PEMBIAYAAN PADA BANK UMUM SYARIAH YANG BEROPERASI DI INDONESIA
Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., berkat ridha dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam tak henti
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. dan keluarga, sebagai panutan kita semua.
Maksud penulisan skripsi ini ialah untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapat
gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi. Adapun judul dari skripsi ini yaitu,
“Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Financing terhadap Penyaluran
Pembiayaan pada Bank Umum Syariah yang beroperasi di Indonesia ”.
Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada dosen pembimbing dan semua pihak yang terkait yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT. senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amin.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan
demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Bandung, Juli 2014
As ep Kerisnandi, 2014
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP PENYALURAN
PEMBIAYAAN PADA BANK UMUM SYARIAH YANG BEROPERASI DI INDONESIA
Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan syukur dan terima kasih yang pertama penulis tujukan kepada Allah
SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Selama penulisan skripsi ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis
hadapi, namun berkat bantuan, dukungan, serta do’a dari berbagai pihak maka
akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini juga,
dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya terutama orang tua yaitu Ayahanda Didi Ruhendi, Ibunda Karmi,
orang tua terbaik yang pernah ada yang selalu mendukung, mendoakan, memberikan
semangat, kasih sayang, pengorbanan dan juga materi ,serta adik-adik tercinta Yogi
Nursamsi. Tidak lupa juga peneliti ucapkan terima kasih peneliti kepada Bapak Dr.
Arim, S.E, M.Si Ak dan Ibu Aristanti Widyaningsih.,S.Pd.,M.Si.,selaku Dosen
Pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktu,
membimbing,
memberikan
motivasi dan dukungan kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini.
Selain itu, melalui kesempatan ini juga, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak
Prof.
Dr.
H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd., Rektor Universitas
Pendidikan Indonesia.
2. Bapak Dr. Edi Suryadi, M.Si., Dekan Fakultas Pendidikan Ekonomi dan
Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia.
ii
3. Bapak Dr. H. Nono Supriatna, M.Si., Ketua Program Studi Akuntansi
Universitas Pendidikan Indonesia.
4. Ibu Hj. Alfira Sofia, ST., MM selaku Dosen Pembimbing Akademik.
5. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Akuntansi yang telah mendidik penulis
selama menjadi mahasiswa di Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pendidikan Indonesia.
6. Staf administrasi Program Studi Akuntansi Bapak Rizky Hidayat alias Pak
Kiki yang telah banyak memberikan bantuan dan kemudahan-kemudahan
administrasi
7. A Ade Kadarisman, dan Teh Teti Rahmawati Sekeluarga serta Teh Ratna,
yang telah membantu selama masa kuliah yang terus ,memberikan bantuan
dan dorongan dari awal kuliah hingga selesai masa kuliah.
8. Icih Sri Sukma Asih, yang memberikan dorongan dalam penyelesaian skripsi
dan memberikan masukan.
9. Ade Yusuf Gumilar, M. Fajri Zulfikar, Ramdhan Yuka P.
dan Rifki Meirizal
yang selama ini telah membantu penulis baik dalam memberikan masukan
tentang skripsi maupun dukungan moril pada penulis.
10. Teman-teman Akuntansi 2008, khususnya para pejuang syariah yang telah
bersama-sama dalam penyelesaian masa studi maupun skripsi. Serta semua
orang yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu per satu. Terima kasih atas doa dan dukungan kalian
semua.
iii
Mudah-mudahan
semua
pihak
yang
telah
memberikan
bantuannya
mendapatkan rahmat dan pahala dari Allah SWT. Dan semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semuanya. Amin.
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
i
UCAPAN TERIMA KASIH
ii
DAFTAR ISI
v
DAFTAR GRAFIK
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
1
1.2
Rumusan masalah
9
1.3
Maksud dan Tujuan
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Tinjauan Pustaka
11
2.1.1
Bank Syariah
11
2.1.2
Dana Pihak Ketiga
14
2.1.3
Pembiayaan Bermasalah/Non Performing Financing (NPF)
16
2.1.4
Pembiayaan
19
2.1.5
Asset Liability Management
28
v
………30
2.1.6
Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Pembiayaan
2.1.7
Pengaruh Non Performing Financing terhadap Pembiayaan ………31
2.1.8
Penelitian Terdahulu
32
2.2
Kerangka Pemikiran
34
2.3
Hipotesis
39
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Objek Penelitian
40
3.2
Metode Penelitian
40
3.2.1
Jenis Data dan Sumber Data
41
3.2.2
Operasional Variabel
3.2.3
Populasi dan Sampel
3.3
……
41
44
Teknik Analisis Data
47
3.3.1
Uji Asumsi Klasik
47
3.3.1.1 Uji Normalitas Data
48
3.3.1.2 Uji Multikolonieritas
49
3.3.1.3 Uji Heteroskedastisitas
50
3.3.1.4 Uji Autokorelasi
50
3.3.2
Analisis Regresi Linear Berganda
……….
52
3.3.2.1 Uji Hipotesis
53
3.3.2.2 Uji F
54
vi
3.4
Rancangan Hipotesis
BAB IV
4.1
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
57
4.1.1 Tinjauan Umum Bank Syariah
57
4.1.2
4.1.1.1 Sejarah Bank Umum Syariah di Indonesia
57
4.1.1.2 Ketentuan Kebijakan Pembiayaan Di Bank Syari’ah
69
Deskripsi Data Variabel Penelitian
4.1.2.1 Dana Pihak Ketiga (DPK)
78
4.1.2.2 Non Performing Financing (NPF)
79
4.1.2.3 Pembiayaan
81
4.1.3
4.1.4
4.2
55
Teknik Analisis Data
82
4.1.3.1 Pengujian Asumsi Klasik
82
4.1.3.2 Uji Normalitas
83
4.1.3.3 Uji Autokorelasi
84
4.1.3.4 Uji Heteroskedastisitas
85
4.1.3.5 Uji Multikolinieritas
86
Analisis Regresi Linear Berganda
……….
87
4.1.4.1 Persamaan Regresi
87
4.1.4.2 Pengujian Hipotesis
89
Pembahasan
4.2.1 Dana Pihak Ketiga
91
vii
4.2.2 Non Performing Financing (NPF)
92
4.2.3 Pembiayaan
93
4.2.4 Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Penyaluran Pembiayaan
94
4.2.5
Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap Penyaluran
Pembiayaan
4.2.5
95
Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Financing (NPF)
terhadap Penyaluran Pembiayaan secara bersama-sama
97
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................ ........... 99
5.1 Simpulan................................................................................................... ........... 99
5.2 Saran ........................................................................................................ ........... 100
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... ........... 101
LAMPIRAN
viii
ix
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Sudah cukup lama umat Islam Indonesia, demikian juga belahan dunia
Islam (muslim world) lainnya, menginginkan sistem perekonomian yang berbasis
nilai-nilai dan prinsip syariah (Islamic economic system) untuk dapat diterapkan
dalam segenap aspek kehidupan bisnis dan transaksi umat. Keinginan ini didasari
oleh suatu kesadaran menerapkan Islam secara utuh dan total seperti yang
ditegaskan Allah SWT dalam surah al-Baqarah ayat 85. Dalam ayat tersebut
dengan tegas mengingatkan kita bahwa selama kita menerapkan Islam secara
Parsial (terpisah), kita akan mengalami keterpurukan duniawi dan kerugian
ukhrawi. Banyak kalangan yang melihat bahwa Islam tidak berurusan dengan
pasar uang, sehingga ada beberapa cendikiawan dan ekonom melihat Islam,
dengan
sistem nilai dan
pembangunan.
tatanan
normatifnya,
sebagai faktor penghambat
Penganut paham liberalisme dan pragmatisme ini menilai bahwa
kegiatan ekonomi dan keuangan akan semakin meningkat dan berkembang bila
dibebaskan dari nilai- nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi.
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia dan Negara Asia pada khususnya
resesi dan ketidakseimbangan ekonomi global pada umumnya adalah suatu bukti
asumsi
paham
tersebut
adalah
salah.
Hal
ini menyebabkan
sendi-sendi
perekonomian bangsa luluh lantak(M. Syafii Antonio,2011: ix).
Implementasi dari keinginan kembali kepada sistem perekonomian yang
berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah ditandai dengan berdirinya Bank Muamalat
As ep Kerisnandi, 2014
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP PENYALURAN
PEMBIAYAAN PADA BANK UMUM SYARIAH YANG BEROPERASI DI INDONESIA
Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
Indonesia (BMI) pada tahun 1992. Bank Muamalat Indonesia muncul pasca
pemberlakuan Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang bank yang menerapkan
bagi hasil. Bank syariah semakin berkembang dengan diberlakukannya undangundang No. 10 Tahun 1998 yang memperbolehkan bank konvensional untuk
membuka
cabang syariah atau mengkonversi total menjadi Bank Syariah.
Kemudian diikuti oleh berdirinya Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah.
Hal ini menandakan bank syariah memiliki potensi yang sangat besar. Selain itu
masyarakat Indonesia juga mayoritas muslim bahkan penduduk muslim terbesar
didunia. Hingga tahun 2012 ini Bank Umum Syariah berjumlah 11 bank, bank
konvensional yang membuka layanan syariah berjumlah 24 bank, dan bank
pembiayaan rakyat syariah berjumlah 156 bank. Jaringan kantor pelayanan
syariah mencapai 2.513 kantor.
Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi, perbankan syariah
saat ini masih berada pada tahap perkembangan dengan tetap terus berusaha untuk
meningkatkan pangsanya pasarnya, salah satunya dari sisi pembiayaan. Perbankan
syariah,
yang merupakan instrumen pengembangan ekonomi nasional telah
mampu memberikan dukungan besar terhadap pengembangan sektor riil yang ada
selama ini
Bank Syariah menurut Adiwarman Karim (2006:17) pada hakikatnya sama
dengan bank umum lainnya, yaitu sebagai lembaga perantara (intermediary
institution) yang menjembatani antara unit-unit yang mengalami kelebihan dana
(surplus units) dengan unit-unit lain yang mengalami kekurangan dana (defisit
3
units). Melalui bank kelebihan dana tersebut disalurkan kepada pihak-pihak yang
memerlukan dan memberi manfaat kepada dua belah pihak.
Bank Syariah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya
kembali dengan mekanisme tertentu. Penghimpunan dana dapat dilakukan melalui
simpanan serta investasi seperti giro, wadiah, tabungan, dan deposito berjangka.
Adiwarman Karim(2006:54) menyebutkan “Penyaluran dana dilakukan oleh bank
syariah melalui pembiayaan dengan empat pola penyaluran yaitu prinsip jual beli,
bagi hasil, prinsip ujroh dan akad pelengkap”. Pembiayaan merupakan indikator
utama untuk mengukur perkembangan atau pertumbuhan pangsa pasar perbankan
syariah
nasional(Akhyar
Adnan,2005).
Berkaitan
dengan
hal
tersebut,
Perkembangan penyaluran pembiayaan dapat dilihat pada grafik 1.1.
150,000
130,357
102,655
100,000
50,000
68,181
46,886
38,195
20,44527,944
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012*september
sumber : www.bi.go.id (data diolah),2012
Grafik 1.1
Perkembangan pembiayaan dari tahun 2006 – 2012 (dalam miliar rupiah)
Dilihat dari grafik 1.1 perkembangan jumlah pembiayaan yang disalurkan
oleh bank syariah terus meningkat dari tahun ketahun. Secara keselurahan
mengalami peningkatan tahun 2006 sebesar Rp 20.455 miliar, hingga September
2012 meningkat menjadi Rp
130.357 miliar. Pertumbuhan yang paling tinggi
4
terjadi pada tahun 2011 yang meningkat sebesar Rp 34.474 milliar. Akan tetapi
pada tahun 2012 ini hingga September pertumbuhan pembiayaan mengalami
penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Peningkatan pembiayaan tiap tahunnya yang cukup besar tersebut pada
kenyataanya belum bisa meningkatkan pangsa pasar pembiayaan bank syariah.
Hingga kuartal II tahun 2012 pangsa pasar perbankan syariah dari sisi aset tercatat
hanya sebesar 3,8 persen. Angka itu turun dari pangsa pasar tahun 2011 yang
sebesar 3,98 persen. untuk mencapai share 5 persen pada akhir tahun ini agak
sulit,kendati saat ini pembiayaan sudah mulai meningkat lagi. Jika dibandingkan
dengan market share perbankan syariah di Malaysia telah mencapai 20 persen.
Sedangkan di Indonesia tiga tahun terakhir, pangsa pasar perbankan syariahnya
hanya naik tipis, yaitu sebesar 2 persen, 2,5 persen, dan saat ini baru mendekati 4
persen(www.muamalat.com).
Dalam penyaluran pembiayaan bank syariah membutuhkan dana. Dalam
hal ini bank tidak dapat sendiri untuk memenuhinya. Pada saat inilah bank syariah
melakukan
salah satu fungsi intermediasinya
yaitu menghimpun dana dari
masyarakat untuk kemudian disalurkan kepada nasabahnya. Jika bank hanya
mengandalkan modal sendiri, bank akan mengalami kesulitan dalam memenuhi
permintaan pembiayaan dari masyarakat dan sulit berkembang penghimpunan
dana dari masyarakat dapat berupa giro wadiah, tabungan dan deposito berjangka.
Seperti halnya pertumbuhan pembiayaan, dana pihak ketiga (DPK) pun
mengalami peningkatan tiap tahunnya. Pada 2006 Dana Pihak Ketiga (DPK) yang
berhasil dihimpun mencapai Rp 20.672 miliar, hingga 2012 September mencapai
5
Rp 127.678 miliar. Pertumbuhan tertinggi tahun ini terjadi pada tahun 2011
sebesar Rp 39.379 miliar. Hingga September tahun 2012 DPK yang dihimpun
mencapai Rp 127.678 miliar. Walaupun memperlihatkan peningkatan, akan tetapi
peningkatan tersebut tidak seperti tahun-tahun sebelumnya(lihat grafik 1.2).
127,678
115,415
140,000
120,000
100,000
76,036
80,000
52,271
60,000
40,000
20,672
28,012 32,685
20,000
1
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012* per september
sumber : www.bi.go.id (data diolah),2012
Grafik 1.2
Perkembangan dana pihak ketiga dari tahun 2006 – 2012 (dalam miliar rupiah)
Dalam setiap penyaluran dananya, pihak bank selalu dihadapkan dengan
berbagai risiko, salah satunya adalah kredit macet/bermasalah. Jika pada bank
konvensional dikenal dengan istilah Non Performing Loan (NPL), maka dalam
perbankan syariah rasio yang menggambarkan besaran jumlah kredit macet
disebut Non Performing Financing (NPF).
Menurut Siamat (2005:92), pembiayaan bermasalah adalah “Pinjaman
yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya faktor kesengajaan dan atau
karena faktor eksternal diluar kemampuan/kendali nasabah peminjam”.
6
5
4.75
4.5
4.05
4
3.95
4.01
3.5
3.02
3
2.74
2.52
2.5
2
1.5
1
0.5
0
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
sumber : www.bi.go.id (data diolah),2012
Grafik 1.3
Perkembangan Non Performing Financing (NPF) dari tahun 2006 – 2012
(dalam %)
Dari tahun ketahun Non Perporming Financing perkembangannya
memiliki kecenderungan menurun pada awal 2006 yaitu sebesar 4,75 % hingga
September menjadi 2,74 %. Walaupun pada tahun 2009 dan 2012(sampai dengan
September) NPF bank syariah mengalami peningkatan walaupun masih dalam
angka yang relatif kecil.
Selain itu dalam kehidupannya bank harus disertai dengan kemampuan
dalam mengelola bank itu sendiri. Kemampuan mengelola bank akan sangat
menentukan
kelangsungan
hidup
dan
pertumbuhan
suatu
bank
sehingga
diperlukan tenaga-tenaga yang terampil, handal, jujur dan profesional di semua
lini, tenaga-tenaga yang kritis dan kreatif serta tanggap terhadap perubahan
lingkungan. Akibat dari kian meningkatnya kompleksitas karakteristik asset dan
liabilities, tajamnya persaingan antar bank dan ketidakpastian perekonomian.
Dengan
adanya
ketidakpastian
usaha
akan
mendorong
manajemen
bank
7
melakukan pendekatan yang bertitik berat pada interaksi antara sisi Asset &
Liability.
Beberapa
penelitian
yang
meneliti
tentang
pembiayaan
diantaranya
Akhyar Adnan dan Pratin (2005), dengan analisis hubungan simpanan, modal
sendiri,
NPL,
persentase bagi hasil,
dan mark up keuntungan terhadap
pembiayaan pada Bank Muamalat Indonesia. Hasil penelitian Akhyar Adnan dan
Pratin menyatkan bahwa Simpanan mempunyai hubungan positif dan signifikan
terhadap pembiayaan, sedangkan Modal Sendiri, NPL, mark up keuntungan tidak
mempunyai hubungan yang signifikan terhadap pembiayaan. Desti Anggraini
(2005),
dalam penelitiannya
menganalisis
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
jumlah penawaran pembiayaan musyarakah dan mudharabah. Hasil penelitiannya
menyatakan
Profit,
Dana Pihak
mempengaruhi variabel
Ketiga,
dan NPF
secara bersama-sama
jumlah penawaran pembiayaan mudharabah
dan
musyarakah. Meydianawati (2007) yang berjudul analisis perilaku penawaran
kredit perbankan kepada sektor UMKM di Indonesia, dengan hasil DPK, ROA,
dan CAR berpengaruh terhadap penawaran kredit Investasi dan modal kerja.
Sedangkan NPL berpengaruh negatif terhadap penawaran kredit investasi dan
modal kerja. Siswati (2009), dalam penelitiannya tentang Analisis Pengaruh Dana
Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan Bonus SWBI
Terhadap Penyaluran Dana Bank Syariah. DPK, NPF, dan bonus SWBI
berpengaruh terhadap penyaluran dana (financing).
Khadijah Hadiyatul Maula (2009) dengan pengaruh dana pihak ketiga
(DPK), modal sendiri, margin keuntungan, dan NPF terhadap pembiayaan
8
murabahah pada Bank Syariah Mandiri. Adapun hasil penelitiannya Dana Pihak
Ketiga
(DPK)
berpengaruh
negatif terhadap
positif
signifikan
pembiayaan,
sedangkan
NPF
Modal sendiri dan
berpengaruh
margin
negatif
dan
signifikan. Emha Nur Zainata(2011) DPK, bagi hasil dan non performing
financing terhadap penyaluran pembiayaan pada bank syariah di Indonesia baik
dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Hasil penelitiannya menyatakan
bahwa dana pihak ketiga (DPK) dan bagi hasil berpengaruh secara positif dan
signifikan
terhadap
sedangkan non performing financing tidak
berpengaruh
terhadap penyaluran pembiayaan, berdasarkan uji F menujukkan bahwa dana
pihak ketiga (DPK), bagi hasil dan non performing financing secara serentak
mempengaruhi penyaluran pembiayaan. Wuri Arianti Nopi P. (2011) dengan
Analisis Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non
Performing Financing (NPF), dan Return On Asset (ROA) terhadap pembiayaan
pada Perbankan Syariah. Dengan hasil yang menyatakan bahwa DPK hanya
memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap pembiayaan, sementara CAR,
NPF, dan ROA tidak berpengaruh terhadap pembiayaan.
Secara simultan DPK,
CAR, NPF, dan ROA berpengaruh dan signifikan terhadap pembiayaan,
Adanya hasil penelitian yang berbeda pada penelitian terdahulu yang
menarik untuk diteliti kembali, antara lain :
1. Dana pihak Ketiga, menurut
Siswati
(2009)
pembiayaan,
DPK
Akhyar Adnan dan Pratin (2005)
berpengaruh
positif dan
sedangkan menurut Khadijah H.
signifikan
serta
terhadap
Maula (2008) DPK
berpengaruh negatif terhadap pembiayaan murabahah.
9
2. Non Performing Financing (NPF), menurut Emha Nur Zainata (20011)
NPF tidak berpengaruh terhadap penyaluran pembiayaan, sedangkan
menurut Wuri arianti Novi P. (2005) NPF berpengaruh dan Signifikan dan
menurut
Meydianawati
(2007)
NPL
berpengaruh
negatif
terhadap
penawaran kredit kepada UMKM.
Berdasarkan data di atas penulis merasa tertarik untuk meneliti dengan
judul “Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Non Performing Financing(NPF)
terhadap Penyaluran Pembiayaan (Studi kasus pada Bank Umum Syariah
yang beroperasi di Indonesia)”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh dana pihak ketiga terhadap penyaluran pembiayaan
pada Bank Umum Syariah yang beroperasi di Indonesia.
2. Bagaimana
pengaruh Non
Performing
Financing
(NPF) terhadap
penyaluran pembiayaan pada Bank Umum Syariah yang beroperasi di
Indonesia.
3. Bagaimana pengaruh dana pihak ketiga dan Non Performing Financing
(NPF) terhadap pembiayaan secara bersama-sama pada Bank Umum
Syariah yang beroperasi di Indonesia.
1.3 Maksud dan Tujuan
Merujuk
pada
permasalahan
di
atas,
penelitian
ini
bermaksud
mendapatkan gambaran tentang Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Non Performing
Financing terhadap penyaluran Pembiayaan (Studi kasus pada Bank Umum
10
Syariah dari Tahun 2010-2012). Adapun yang hendak dicapai dalam penelitian ini
adalah :
1. Mengetahui pengaruh dana pihak ketiga terhadap pembiayaan pada Bank
Umum Syariah yang beroperasi di Indonesia.
2. Mengetahui pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap
pembiayaan pada Bank Umum Syariah beroperasi di Indonesia.
3.
Mengetahui pengaruh dana pihak ketiga dan Non Performing Financing
(NPF) terhadap pembiayaan secara bersama-sama pada Bank Umum
Syariah yang beroperasi di Indonesia.
BAB III
METODE PENELITIAN
3. 1
Objek Penelitian
Objek pengamatan dalam penelitian ini adalah pembiayaan, pertumbuhan
dana pihak ketiga (DPK) dan non performing financing (NPF).
Tujuannya adalah
mengetahui pengaruh dana pihak ketiga dan non performing financing terhadap
pembiayaan bank syariah.
Sumber data yang digunakan adalah laporan keuangan
Bank Umum Syariah di Indonesia dari tahun 2010-2012.
3. 2
Metode Penelitian
Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode
penelitian verifikatif.
Suharsimi Arikunto (2002:07), menyatakan bahwa metode
verifikatif adalah metode yang digunakan untuk menguji kebenaran suatu hipotesis
yang dilaksanakan peneliti melalui pengumpulan data di lapangan.
Metode verifikatif
(Hasan 2006:22), adalah menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada dan
digunakan untuk menguji laporan dengan menggunakan perhitungan statistik.
Desain penelitian adalah framework dari suatu penelitian ilmiah.
Dengan
adanya desain penelitian akan membuat penelitian menjadi terarah pada berbagai hal
yang harus dilakukan dalam upaya untuk melakukan suatu penelitian ilmiah.
Desain
penelitian juga mencerminkan standar mutu yang hendak diraih oleh peneliti, dalam
arti, pembaca dapat dengan mudah menilai kualitas dari suatu penelitian hanya
As ep Kerisnandi, 2014
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP PENYALURAN
PEMBIAYAAN PADA BANK UMUM SYARIAH YANG BEROPERASI DI INDONESIA
Uni versitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41
dengan mencermati desain suatu penelitian (Sujoko, et al, 2008:48-50).
dikatakan
bahwa
desain
penelitian
adalah
proses
yang
Jadi bisa
diperlukan
dalam
merencanakan dan melaksanakan analisis data sehingga memperoleh jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan penelitian.
3. 2. 1 Jenis Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah data sekunder. Data
sekunder adalah data yang tidak secara langsung diperoleh dari sumbernya.
Data
sekunder biasanya dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan
kepada masyarakat pengguna data (Sugiyono,1999).
Data tersebut berasal dari
laporan keuangan Bank Umum Syariah yang beroperasi di Indonesia. Data-data
tersebut dapat diperoleh dari www. bi. go. id.
Selain dari website milik bank
Indonesia peneliti juga mengambil data dari website masing- masing bank untuk
dibandingkan dengan laporan keuangan tahunan yang diperoleh dari Bank Indonesia.
3. 2. 2 Operasionalisasi Variabel
Menurut Cooper (dalam Sujoko Efferin dkk,2008:57) “variabel is use as a
synonym for construct or the property being studied. In this context, a variabel is a
symbol to which numeral or value assigned”. Jadi pada dasarnya variabel adalah
sesuatu yang berbeda atau membedakan antara suatu hal dengan hal lainnya. Unit of
analysis
biasanya akan terdiri dari banyak variabel, oleh karena itu peneliti dituntut
untuk dapat mengidentifikasi variabel yang sekiranya relevan untuk dijadikan fokus
42
dalam penelitian.
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari
orang atau obyek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya(Sugiyono,1999:32)
1. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahan terjadinya variabel dependen (Sugiyono,1999:33).
Variabel Bebas
(Independent) adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, entah secara
positif atau negatif (Sekaran, 2006).
Dalam penelitian ini penulis menggunakan
variabel Independen yaitu dana pihak ketiga dan non performing financing (NPF).
1.
Dana pihak ketiga adalah dana yang berhasil dihimpun oleh bank yang
berasal dari masyarakat. Dana pihak ketiga ini dapat berupa deposito,
tabungan maupun giro(UU No. 21 tahun 2008 pasal 1 ayat 21-23).
Data tentang dana pihak ketiga (DPK) ini dapat di peroleh dari website
Bank Indonesia di www. bi. go. id dan website masing-masing bank
umum syariah. DPK dapat dinyatakan dalam rumus :
DPK = Deposito + Tabungan Mudharabah + Giro Wadiah (UU No. 21
tahun 2008 pasal 1 ayat 21-23)
2.
Non Performing Financing adalah pembiayaan yang masuk kedalam
kategori pembiayaan kurang lancar, diragukan, dan macet berdasarkan
kriteria yang sudah ditetapkan oleh bank Indonesia.
Data NPF ini
43
dapat di peroleh dari website Bank Indonesia di www. bi. go. id dan
website masing- masing bank umum syariah.
NPF
dinyatakan
NPF =
2.
dalam
Pembiayaan KL, D, M
X
Pembiayaan
rumus
(SE BI No.9/24/DPbS/2007)
:
%
Variabel Dependen
Variabel Terikat (Dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas (independent)(Sugiyono,1999:33).
Dalam
penelitian
ini
yang
merupakan
Variabel Terikat
Penyaluran pembiayaan. Pembiayaan atau financing
(Dependent)
adalah
yaitu pendanaan yang diberikan
oleh suatu pihak kepihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan,
baik sendiri maupun lembaga.
Data pembiayaan ini dapat diperoleh dari website
Bank Indonesia di www. bi. go. id dan website masing-masing bank umum syariah.
Pembiayaan dapat dinyatakan dalam rumus :
Pembiayaan = Murabahah + Mudharabah+ Musyarakah+ Salam + Isthisna +
Qardh + Ijarah
Untuk mengetahui lebih jelas penggunaan ketiga variabel yang digunakan
dalam penelitian ini, maka penulis membuat operasionalisasi variabel sebagai berikut
dalam tabel dibawah ini:
44
Tabel 3. 1
Operasionalisasi Variabel
Variabel
Indikator
Dana Pihak Ketiga (UU No. 21
DPK
tahun 2008 pasal 1 ayat 21-23)
Mudharabah + Giro Wadiah
Non Perporming Financing
SE BI No.9/24/DPbS/2007)
NPF=
=
�
� �
Deposito
Skala
� �
� �
,�,
Tabungan
=
Rasio
X100%
Rasio
(SE BI No.9/24/DPbS/2007)
Pembiayaan
Pembiayaan
�
+
Murabahah
+
Rasio
Mudharabah+ Musyarakah + Salam
+ Isthisna + Qardh + Ijarah
3. 2. 3 Populasi dan Sampel
Populasi juga dapat diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas :
objek atau subjek yang memiliki kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Populasi bukan
hnaya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan
45
sekedar jumlah yang ada pada obyek yang dipelajari, tetepi meliputi seluruh
karakteristik/sifat yang dimiliki subyek atau obyek itu(Sugiyono,1999:72).
Dalam
penelitian ini yang menjadi populasinya adalah laporan keuangan bank umum
syariahyang beroperasi di Indonesia.
Data laporan keuangan tahunan bank umum
syariah dapat diperoleh dari website Bank Indonesia di www. bi. go. id yang
kemudian dibandingkan dengan laporan keuangan tahunan yang diperoleh dari
website bank umum syariah.
Berikut ini adalah bank umum syariah yang tercatat di
bank Indonesia:
Tabel 3. 2
Daftar Bank Umum Syariah(BUS) yang beroperasi di Indonesia
No
Nama Bank
1
Bank BCA Syariah
2
Bank BNI Syariah
3
Bank BRI Syariah
4
Bank Bukopin Syariah
5
Bank Jawa Barat-Banten Syariah
6
Bank Mega Syariah Indonesia
7
Bank Muamalat Indonesia
8
Bank Panin Syariah
9
Bank Syariah Mandiri
10
Bank Victoria Syariah
46
Sumber : Statistik Bank Indonesia
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi itu besar, dan peneliti tidak mungkin untuk
mempelajari semua yang ada pada populasi.
harus betul-betul resprentatif mewakili
Untuk itu sampel diambil dari populasi
(Sugiyono, 1999:73).
Pengambilan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan non probability
sampling dengan dengan pendekatan purposive sampling, yaitu teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Non probability sampling merupakan teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur
atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2011:125). Sampel
dari penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan dari Bank umum syariah yang
beroperasi di Indonesia dari tahun 2010-2012. Data laporan keuangan tahunan bank
umum syariah dapat diperoleh dari website Bank Indonesia di www. bi. go. id yang
kemudian dibandingkan dengan laporan keuangan yang diperoleh dari website bank
umum syariah. Dari total 11 bank umum syariah yang beroperasi di Indonesia hanya
sepuluh bank umum syariah yang memenuhi syarat
penelitian. Adapun syarat dari
sampel 10 bank tersebut yaitu bank tersebut menerbitkan laporan tahunan dengan
periode 2010-2012.
3. 3
Teknik Analisis data
Teknis analisis data adalah kegiatan mengelompokan data, mentabulasi data
dan menyajikan data berdasarkan variabel yang diteliti serta melakukan perhitungan
47
untuk
menjawab
rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji
hipotesis yang telah diajukan(Sugiyono,2010:206).
3. 3. 1
Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk memastikan bahwa hasil penelitian
adalah valid dengan data yang digunakan secara teori dan tidak bias, konsisten, dan
penaksiran koefisien regresinya efisien.
Suatu model dikatakan cukup baik dan dapat
dipakai untuk memprediksi apabila sudah lolos dari serangkaian uji ekonometrika
yang melandasinya (Gujarati,2007:97)
Menurut Firdaus (2004:96) untuk menggunakan model regresi perlu dipenuhi
beberapa asumsi, yaitu:
1) Datanya berdistribusi normal
2) Tidak ada autokorelasi
3) Tidak terjadi heteroskedaktisitas
4) Tidak ada multikolinearitas
Metode
analisis
data
yang
digunakan
dengan metode analisis Regresi Linier Berganda.
dalam
penelitian
ini
adalah
Regresi linear berganda bertujuan
untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara dana pihak ketiga
dan non performing financing
beroperasi di Indonesia.
terhadap pembiayaan pada bank umum syariah yang
Menurut Suharyadi dan Purwanto (2009:230) asumsi-asumsi
48
yang harus dipenuhi dalam menyusun regresi berganda agar hasilnya tidak bias, maka
harus dilakukan uji asumsi klasik
Berdasarkan tujuan dan penelitian ini, maka beberapa metoda analisis data
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3. 3. 1. 1
Uji Normalitas Data
Normalitas data adalah data penelitian yang mempunyai distribusi data normal
yang berarti memiliki sebaran yang normal pula sehingga data tersebut bisa mewakili
populasi.
Normal tidaknya berdasarkan patokan distribusi normal dari data dengan
mean dan standar deviasi yang sama.
Persamaan regresi dikatakan baik jika
mempunyai data variabel bebas dan data terikat (dependen) berdistribusi mendekati
normal atau normal sama sekali.
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah
dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi
normal atau mendekati normal. Deteksi normalitas digunakan uji KolmogorovSmirnov dengan kriteria apabila Asymp. Sig (2-tailed) atau p-value >0,05 maka data
berdistribusi normal(Singgih,2002:32)
Pada prinsipnya linearitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data
(titik) pada sumbu diagonal dari grafik.
Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
49
i.
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,
maka model regresi memenuhi asumsi linearitas.
ii.
Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi linearitas.
3. 3. 1. 2
Uji Multikolonieritas
Multikolonieritas adalah adanya suatu hubungan yang kuat antar semua atau
beberapa variabel penjelas dalam model regresi yang digunakan. Pengujian gejala
multikolonieritas ini bertujuan untuk mnegetahui adanya lebih dari suatu hubungan
linear yang sempurna(Suharyadi dan Purwanto,2009: 231).
Uji multikolonieritas ini
bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara
variabel independen. Deteksi ada tidaknya multikolonieritas dapat dilihat dari besaran
VIF (Variance Inflation Factor) dan nilai toleransi (tolerance value). Regresi bebas
dari masalah multikolonieritas jika nilai VIF < 10 dan tolerance value > 0. 10(Imam
Ghozali,2010:105)
Adapun rumus dari VIF adalah :
VIF =
−� ,
(Gujarati,2003:351)
Keterangan :
VIF
= Variance Inflation Factor
�
= korelasi antara� ��� �
3. 3. 1. 3
Uji Heteroskedastisitas
50
Heteroskedastisitas yaitu pelanggaran dimana nilai residu ternyata tidak
bersifat konstan(Suharyadi dan Purwanto,2009:238). Uji heteroskedastisitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual
dari suatu pengamatan ke pengamatan lain.
Gejala ini ditimbulkan dari perubahan
situasi yang tidak tergambarkan dalam model regresi.
Jika varian dan residual satu
pengamaan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika
berbedadisebut
heteroskedastisitas.
Pendeteksiannya dilakukan dengan metode
Glejser yaitu dengan meregresikan nilai absolute residuals. Jika probabilitas
signifikansi
variabel
bebasnya
diatas
tingkat
kepercayaan
5%
maka
tidak
mengandung adanya heteroskedastisitas(Imam Ghozali,2010:139).
i.
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang
teratur
(bergelombang,
melebar
kemudian
menyempit),
maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
ii.
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3. 3. 1. 4 Autokorelasi
Autokorelasi
merupakan korelasi antara anggota observasi yang disuusn
menurut urutan waktu(Suharyadi dan Purwanto,2009:232).
Uji autokorelasi ini
digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antara anggota sampel yang
diurutkan berdasarkan urutan waktu. Gejala ini menimbulkan konsekuensi yaitu
interval keyakinan menjadi lebih lebar serta varian dan kesalahan standarakan ditafsir
51
terlalu
rendah.
Pendekatan
yang
digunakan
untuk
menguji ada
tidaknya
autokorelasiadalah uji Durbin Watson (DW), dimana rumus untuk di uji DW adalah
sebagai berikut :
DW =
∑ �� −��−
Adapun
∑�
(Suharyadi dan Purwanto,2009:232)
ketentuan
dari rumus
DW
adalah sebagai berikut (Imam
Ghazali,2011:111):
1) 0