PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS: Penelitian Tindakan Kelas VII-D SMP Negeri 1 Cimahi.

(1)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJI ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GRAFIK ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Kreativitas ... 8

1. Pengertian Kreativitas ... 8

2. Kriteria Kreativitas ... 11

3. Indikator Kreativitas ... 13

B. Tinjauan Tentang REACT ... 15

1. Pengertian REACT ... 15

2. Penilaian dalam Strategi REACT ... 23

3. Indikator dan Penerapan Strategi REACT ... 20

4. Kelebihan dan Kelemahan Strategi REACT ... 24


(2)

E. Kerangka Berpikir ... 29

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek Penelitian ... 31

B. Desain Penelitian ... 31

C. Fokus Penelitian ... 36

D. Instrumen Penelitian ... 38

1. Lembar Observasi ... 38

2. Catatan Lapangan ... 38

3. Pedoman Wawancara ... 39

4. Angket ... 39

5. Lembar Penilaian ... 39

6. Rubrik Penilaian ... 40

E. Teknik Pengumpulan Data ... 40

1. Observasi ... 41

2. Wawancara ... 41

3. Dokumentasi ... 41

4. Penilaian ... 42

5. Catatan Lapangan ... 42

6. Angket ... 42

F. Teknik Analisis Data ... 43

1. Analisis Data Kualitatif ... 43

a. Reduksi Data dan Kategorisasi ... 43

b. Validasi Data ... 44

2. Analisis Data Kuantitatif ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ... 46

1. Profil Sekolah ... 46

2. Deskripsi Kelas Penelitian ... 50

3. Profil Guru Mitra ... 51

4. Kondisi Kelas Penelitian ... 52 B. Deskripsi Hasil-hasil Temuan Penelitian dengan Menerapkan


(3)

1. Desain Perencanaan Strategi REACT ... 56

a. Perencanaan Pelaksanaan PTK Siklus 1 ... 56

b. Perencanaan Pelaksanaan PTK Siklus 2 ... 57

2. Pelaksanaan Penerapan Strategi REACT ... 58

-

SIKLUS Ke-1

a.

Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 Tindakan ke-1 ... 58

b.

Deskripsi Hasil Observasi Penelitian terhadap Aktivitas Guru dan siswa dalam Kegiatan pembelajaran Siklus 1 Tindakan 1 ... 63

c.

Hasil Penilaian Kreativitas Siswa Siklus 1 Tindakan 1 .. 68

d.

Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 Tindakan ke-2 ... 75

e.

Penilaian Hasil Kreativitas Siswa Siklus 1 Tindakan ke-2 76

f.

Deskripsi Hasil Observasi Penelitian terhadap Aktivitas Guru dan siswa dalam Kegiatan pembelajaran Siklus 1 Tindakan 2 ... 85

g.

Deskripsi Hasil Angket Siklus 1 ... 89

h.

Hasil Refleksi PTK Siklus 1 ... 95

- SIKLUS Ke-2 a. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 2 Tindakan ke-1 ... 96

b. Deskripsi Hasil Observasi Penelitian terhadap Aktivitas Guru dan siswa dalam Kegiatan pembelajaran Siklus 2 Tindakan 1 ... 99

c. Hasil Penilaian Kreativitas Siswa Siklus 2 Tindakan 1 .. 104

d. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 2 Tindakan ke-2 ... 112

e. Penilaian Hasil Kreativitas Siswa Siklus 2 Tindakan ke2 112 f. Deskripsi Hasil Observasi Penelitian terhadap Aktivitas Guru dan siswa dalam Kegiatan pembelajaran Siklus 2 Tindakan 2 ... 124


(4)

h. Deskripsi Hasil Observasi Penelitian terhadap Aktivitas Guru dan siswa dalam Kegiatan pembelajaran Siklus 2 Tindakan 3 ... 134 i. Deskripsi Hasil Angket Siklus 2 ... 138 3. Peningkatan Hasil Siklus PTK ... 143 a. Peningkatan Hasil Siklus PTK berdasarkan Data Observasi

Aktivitas Guru dan Siswa 143

b. Peningkatan Hasil Siklus PTK berdasarkan Keativitas Siswa dalam Mengerjakkan LKS ... 155 c. Peningkatan Hasil Siklus PTK berdasarkan Kreativitas

Siswa dalam Pembuatan Produk Kreatif ... 157 d. Peningkatan Hasil Siklus PTK Berdasarkan data angket 160 C. Analisis Hasil Pelaksanaan PTK

1. Merencanakan Strategi Pembelajaran REACT untuk

Meningkatkan Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran IPS .. 166 2. Melakasanakan Strategi Pembelajaran REACT untuk

Meningkatkan Kreativitas Siswa Pada Pembelajaran IPS .... 170 3. Upaya Mengatasi Kendala Strategi Pembelajaran REACT dalam Meningkatkan Kreativitas Siswa pada Pembelajaran IPS .... 174

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 175 B. Saran ... 178 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Peta Jalur SMP Negeri 1 Cimahi ... 46

Gambar 4.2 Gedung SMP Negeri 1 Cimahi ... 47

Gambar 4.3 Siswa sedang melakukan kegiatan diskusi kelompok .... 61

Gambar 4.4 Presentasi Poster Kelompok 1 ... 82

Gambar 4.5 Presentasi Poster Kelompok 2 ... 83

Gambar 4.6 Presentasi Poster Kelompok 3 ... 84

Gambar 4.7 Presentasi Poster Kelompok 4 ... 84

Gambar 4.8 Siswa sedang melakukan diskusi kelompok siklus 2 ... 100

Gambar 4.9 Hasil Kreativitas Pembuatan Siklus Air Kelompok 1 .... 115

Gambar 4.10 Hasil Kreativitas Pembuatan Siklus Air Kelompok 2 .... 116

Gambar 4.11 Hasil Kreativitas Pembuatan Siklus Air Kelompok 3 .... 117

Gambar 4.12 Hasil Kreativitas Pembuatan Siklus Air Kelompok 4 .... 118

Gambar 4.13 Presentasi Siklus Air Sedang Kelompok 1 ... 121

Gambar 4.14 Presentasi Siklus Air Panjang Kelompok 2 ... 122

Gambar 4.15 Presentasi Siklus Air Pendek Kelompok 3 ... 123


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Daftar Nama Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah ... 48

Tabel 4.2 Daftar Guru Mata Pelajaran Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan ... 48

Tabel 4.3 Daftar Tenaga Pendukung Berdarkan Kualifikasi Pendidikan . 49 Tabel 4.4 Jumlah Siswa pada Setiap Kelas Tahun Ajaran 2013/2014 ... 50

Tabel 4.5 Daftar Nama Siswa Kelas VII D ... 51

Tabel 4.6 Hasil Observasi aktivitas Guru Siklus 1 Tindakan ke-1 ... 64

Tabel 4.7 Hasil Observasi aktivitas Siswa Siklus 1 Tindakan ke-1 ... 66

Tabel 4.8 Rubrik Capaian Kreativitas Siswa Siklus 1 Tindakan ke-1 ... 68

Tabel 4.9 Penilaian Indikator Kreativitas Siklus 1 Tindakak ke-1 ... 69

Tabel 4.10 Tugas Kelompok ... 74

Tabel 4.11 Rubrik Capaian Kreativitas Siswa dalam Pembuatan Produk Poster Siklus 1 Tindakan ke-1 ... 76

Tabel 4.12 Penilaian Kreativitas Siswa dalamPembuatan Produk Poster .. 77

Tabel 4.13 Rubrik Capaian Kreativitas Siswa dalam Kegiatan Presentasi Siklus 1 Tindakan ke-2 ... 80

Tabel 4.14 Penilaian Kreativitas Siswa pada Kegiatan Presentasi Siklus 1 Tindakan ke-2 ... 81

Tabel 4.15 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus 1 Tindakan 2 ... 86

Tabel 4.16 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 Tindakan 2 ... 88

Tabel 4.17 Presentase Hasil Angket tahap Relating Siklus 1 ... 89

Tabel 4.18 Presentase Hasil Angket tahap Experiencing Siklus 1 ... 91

Tabel 4.19 Presentase Hasil Angket tahap Applying Siklus 1 ... 92

Tabel 4.20 Presentase Hasil Angket tahap Cooperating Siklus 1 ... 93

Tabel 4.21 Presentase Hasil Angket tahap Transferring Siklus 1 ... 94

Tabel 4.22 Hasil Observasi aktivitas Guru Siklus 2 Tindakan ke-1 ... 100

Tabel 4.23 Hasil Observasi aktivitas Siswa Siklus 2 Tindakan ke-1 ... 102

Tabel 4.24 Rubrik Capaian Kreativitas Siswa Siklus 2 Tindakan ke-1 ... 105


(7)

Tabel 4.27 Rubrik Capaian Kreativitas Siswa dalam Pembuatan Produk

Siklus Air pada Siklus 2 Tindakak ke-2 ... 112

Tabel 4.28 Penilaian Kreativitas Siswa Pada Siklus 2 Tindakan ke-2 ... 113

Tabel 4.29 Rubrik Capaian Kreativitas Siswa dalam Kegiatan Presentasi Siklus 2 Tindakan ke-2 ... 118

Tabel 4.30 Penilaian Kreativitas Siswa dalam Kegiatan Presentasi Siklus 2 Tindakan ke-2 ... 119

Tabel 4.31 Hasil Observasi aktivitas Guru Siklus 2 Tindakan ke-2 ... 125

Tabel 4.32 Hasil Observasi aktivitas Siswa Siklus 2 Tindakan ke-2 ... 126

Tabel 4.33 Rubrik Capaiak Kreativitas Siswa dalam Pembuatan Produk Penyaringan Air Sederhana Siklus 2 Tindakan ke-3 ... 128

Tabel 4.34 Penilaian Kreativitas Siswa pada Siklus 2 Tindakan ke-3 ... 129

Tabel 4.35 Rubrik Capaian Kreativitas Siswa dalam kegiatan Presentasi Siklus 2 Tindakan ke-3 ... 129

Tabel 4.36 Penilaian Kreativitas Siswa dalam Presentasi Siklus 2 Tindakan ke-3 ... 129

Tabel 4.37 Hasil Observasi aktivitas Guru Siklus 2 Tindakan ke-3 ... 134

Tabel 4.38 Hasil Observasi aktivitas Siswa Siklus 2 Tindakan ke-3 ... 136

Tabel 4.39 Presentase Hasil Angket tahap Relating Siklus 2 ... 137

Tabel 4.40 Presentase Hasil Angket tahap Experiencing Siklus 2 ... 138

Tabel 4.41 Presentase Hasil Angket tahap Applying Siklus 2 ... 139

Tabel 4.42 Presentase Hasil Angket tahap Cooperating Siklus 2 ... 140

Tabel 4.43 Presentase Hasil Angket tahap Transferring Siklus 2 ... 141

Tabel 4.44 Peningkatan Siklus PTK Berdasarkan Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Tahap Kegiatan Awal ... 142

Tabel 4.45 Peningkatan Siklus PTK Berdasarkan Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Tahap Kegiatan REACT ... 144

Tabel 4.46 Peningkatan Siklus PTK Berdasarkan Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Tahap Kegiatan Penutup ... 148

Tabel 4.47 Peningkatan Siklus PTK Berdasarkan Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Tahap Kegiatan Awal ... 149


(8)

Tabel 4.48 Peningkatan Siklus PTK Berdasarkan Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Tahap Kegiatan REACT ... 150 Tabel 4.49 Peningkatan Siklus PTK Berdasarkan Data Hasil Observasi

Aktivitas Guru Tahap Kegiatan Penutup ... 153 Tabel 4.50 Persentase Perkembangan Keativitas Siswa dalam Mengerjakan

LKS ... 155 Tabel 4.51 Persentase Peningakatan Kreativitas Siswa dalam Pembuatan


(9)

(10)

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi di kelas VII D SMP Negeri 1 Cimahi. Berdasarkan hasil observasi, peneliti menemukan permasalahan yang dihadapi selama proses pembelajaran IPS seperti, kreativitas siswa yang masih relatif rendah, dimana banyak pemberian materi yang diberikan guru sehingga yang tercipta dalam proses pembelajaran adalah seperti teacher centered. Siswa juga tidak terbiasa mengembangkan pemikiran yang kemudian dituangkan dalam hasil sebuah produk pembelajaran IPS. Padahal pada prinsipnya belajar sambil melakukan (learning by doing) akan lebih memiliki daya ingat yang panjang, selain itu akan memperlihatkan sejauh mana siswa dapat membangun kreativitasnya. Karena dengan membiasakan siswa untuk selalu kreatif, maka menjadikan salah satu modal awal bagi dirinya untuk dapat memenangkan pertarungan di era globalisasi seperti sekarang ini.

Kreativitas siswa kelas VII-D di SMP Negeri 1 Cimahi belum begitu terlihat, hal ini disebabkan karena siswa kurang dapat mengekspresikannya baik dalam bentuk, lisan, tulisan maupun sebuah karya. Kalaupun ada yang berani bertanya, adalah siswa yang itu-itu saja, sedangkan yang lainnya menjadi pasif. Pembelajaranpun cenderung satu arah, hal itu terlihat dari guru yang sangat mendominasi sehingga pengembangan kreativitas siswa tidak menjadi prioritas utama. Padahal belajar bukan saja berkaitan dengan buku, serta hafalan. Seperti menurut Ditjen Dikdasmen (dalam Komalasari, 2011, hlm.17) proses belajar meliputi :

1) Belajar tidak hanya sekedar menghafal, akan tetapi siswa harus mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri;

2) Siswa belajar dari mengalami, dimana siswa mencatat sendiri pola-pola bermakna dari pengetahuan baru, bukan diberi begitu saja oleh guru;


(12)

2

3) Pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang terorganisasi dan mencerminkan pemahaman yang mendalam tentang sesuatu persoalan

(subject matter);

4) Pengetahuan tidak dapat dipisah-pisahkan menjadi fakta-fakta atau Sproposisi yang terpisah, tetapi mencerminkan keterampilan yang dapat diterapkan;

5) Manusia mempunyai tingkatan yang berbeda dalam menyikapi situasi baru;

6) Siswa perlu dibiasakan memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya, dan bergelut dengan ide-ide;

7) Proses belajar dapat mengubah struktur otak. Perubahan struktur otak itu berjalan terus seiring dengan perkembangan organisasi pengetahuan dan keterampilan seseorang.

Belajar bukan hanya sekedar menerima apa yang disampaikan oleh guru, tetapi juga harus menuntut siswa agar telibat secara langsung sehingga mengalami proses disetiap tahapannya. Dengan pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat mengembangkan kreativitasnya. Karena pada prinsipnya tidak ada siswa yang tidak kreatif, yang ada adalah siswa yang belum bisa menemukan atau mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Di kelas VII D jika dilihat dari potensi untuk mengembangkan kreativitas, terlihat sangat potensial selain didukung oleh sarana dan prasarana yang sangat baik, antar kelompok atau sesama siswa pun terlihat jelas ada persaingan untuk dapat memperoleh prestasi terutama pada bidang yang bersifat pengetahuan. Melalui iklim kelas yang terlihat ada persaingan, maka peneliti memanfaatkan kondisi yang terjadi yaitu menerapkan pembelajaran yang dapat meningatkan kreativitas siswa.

Proses kreativitas tidak dapat berjalan dengan baik jika kecenderungan satu arahnya lebih tinggi yaitu guru memberikan materi dan peserta didik hanya menerima. Kreativitas ini ditandai oleh adanya kegiatan menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan dilakukan oleh


(13)

3

seseorang atau adanya kecenderungan untuk menciptakan sesuatu yang baru.

Kreativitas siswa pada pembelajaran IPS yang peneliti temui belum terlalu terlihat dengan baik, hal itu terlihat ketika peneliti melakukan obserasi dan melakukan wawancara. Pada saat menjawab pertanyaan dari guru, siswa kurang dapat mengembangkan kreativitas dalam memberikan jawaban karena hanya terpaku pada buku teks, peneliti juga tidak menemukan hasil karya siswa yang berkaitan dengan tema pembelajaran. Kemudian pada pemahaman siswa terdapat anggapan bahwa IPS itu adalah hafalan dan sedikit membosankan. Sehingga bedasarkan kenyataan ini mendorong peneliti untuk menerapkan strategi pembelajaran yang menarik dan menyenangkan serta dapat mengembangkan kreativitas siswa. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam pembelaran IPS adalah stratergi pembelajaran Relating, Experiencing,

Applying, Cooperating, Transferring (REACT). Strategi pembelajaran ini

dianggap lebih menarik dan cocok karena pembelajaran ini menyajikan tema-tema pembelajaran yang lebih kontekstual dengan kehidupan sehari-hari siswa dan melalui pengetahuan yang dimilikinya siswa dapat membuat produk kreatif yang sesuai dengan tema pembelajaran.

Pembelajaran IPS dengan menerapkan strategi REACT akan terlihat ideal, terutama pada kurikulum 2013 terdapat kewajiban bagi guru agar dapat mendorong siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran dan dapat mengembangkan pengetahuan serta kreativitasnya secara mandiri ataupun berkelompok. Tetapi dalam pelaksanaannya pembelajaran yang terjadi di kelas VII D masih berpusat pada guru. Sehingga kreativitas siswa belum terllihat dengan baik. Hal tersebut sejalan dengan hasil wawancara peneliti dengan guru mitra ibu Dra. Hj. Laelawaeti. Rendahnya kreativitas siswa dalam pembelajaran IPS langsung berkaitan dengan kemampuan guru dalam melakukan pengembangan dan inovasi dalam pembelajaran. Hal itu terlihat ketika beliau merasa kebingungan atau sedikit kesulitan dalam mengintegrasikan antara materi pembelajaran dan pemberian tugas yang


(14)

4

dikaitkan dengan kreativitas siswa. Kemudian tidak semua siswa dapat berperan aktif pada proses pembelajaran.

Berkaitan dengan latar belakang yang telah dipaparkan, maka peneliti tertarik melakukan tindakan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran tersebut. Dan peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Strategi Pembelajaran REACT (Relating,

Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring) Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Pada Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas VII-D SMP Negeri 1 Cimahi)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil pengamatan, peneliti membuat identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Kreativitas siswa masih relatif rendah

2. Pembelajaran cenderung satu arah (teacher centred) 3. Siswa tidak terbiasa mengembangkan pemikirannya.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan laar belakang, penulis kemudian mencari, memilih dan selanjutnya menetapkan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana desain perencanaan strategi pembelajaran REACT (Relating,

Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring) untuk meningkatkan kreativitas siswa pada pembelajaran IPS di kelas VII-D SMP Negeri 1 Cimahi?

2. Bagaimana pelaksanaan strategi pembelajaran REACT (Relating,

Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring) untuk meningkatkan kreativitas siswa pada pembelajaran IPS di kelas VII-D SMP Negeri 1 Cimahi?

3. Bagaimana tingkat kemampuan kreativitas siswa setelah diterapkan strategi REACT pada pembelajaran IPS di Kelas VII D SMP Negeri 1 Cimahi?


(15)

5

4. Bagaimana solusi untuk mengatasi kendala dalam pelaksanaan penerapan strategi pembelajaran REACT (Relating, Experiencing,

Applying, Cooperating, Transferring) untuk meningkatkan kreativitas

siswa pada pembelajaran IPS di kelas VII-D SMP Negeri 1 Cimahi?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah strategi pembelajaran REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating,

Transferring) dapat meningkatkan kreativitas siswa pada materi

pembelajaran IPS di kelas VII-D SMP Negeri 1 Cimahi. Adapun yang menjadi tujuan khusus dari penelitian ini yaitu :

1. Menganlisis dan mendeskripsikan desain perencanaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi REACT sehingga dapat meningkatkan kreativitas siswa pada pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Cimahi;

2. Menganlisis dan mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi REACT sehingga dapat meningkatkan kreativitas siswa pada pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Cimahi; 3. Menganlisis dan mendeskripsikan tingkat kemampuan kreativitas siswa

setelah diterapkan strategi REACT pada pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Cimahi; dan

4. Menganlisis dan mendeskripsikan solusi unuk mengatasi kendala yang dihadapai oleh guru dalam menerapkan strategi REACT untuk meningkatkan kreativitas siswa pada pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Cimahi.

E. Manfaat Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu:

1. Bagi peneliti, mendapatkan pengalaman secara langsung dalam pelaksanaan pembelajaran IPS dan dapat mengembangkan pembelajaran lebih kreatif.


(16)

6

2. Bagi siswa, dapat meningkatkan kreaivitas dan antusiasme siswa dalam kegiatan pembelajaran IPS.

3. Bagi guru, dapat meningkatkan kualitas pembelajaran serta dapat memperbaiki permasalahan pembelajaran yang dihadapi.

4. Bagi sekolah, dapat memberian sumbangan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelelajaran.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini terdiri dari lima bab, pada masing-masing bab membahas setiap pokok bahasan. Adapun sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi ini sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini secara garis besar berisi mengenai uraian latar belakang penelitian, idenifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang pemaparan tentang konsep-konsep serta landasan teoritis yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu terkait dengan strategi REACT untuk meningkakan kreaivitas siswa dalam pembelajaran IPS yang diambil dari berbagai literatur baik sumber buku, karya ilmiah, maupun internet.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini memaparkan tentang deskripsi lokasi dan subjek penelitian, tahapan-tahapan penelitian yang akan ditempuh untuk melakukan penelitian serta definisi operasional yang menjelaskan tentang variabel penelitian. Tahapan-tahapan penelitian yang dimaksud pada bab ini berupa desain penelitian, metode penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data yang digunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini secara rinci membahas deksripsi hasil penelitian mulai dari pengolahan data sampai analisis yang didasarkan pada fakta, data, dan


(17)

7

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memaparkan tentang kesimpulan berupa jawaban dari rumusan masalah yang telah ditulis dalam bab I beserta penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian berdasarkan hasil analisis pada bab IV. Serta rekomendasi peneliti untuk penelitian selanjutnya


(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini penulis akan menjelaskan megenai metode yang digunakan dalam penelitian. Metode yang digunakan disesuaikan dengan permasalahan yang ditemui di kelas VII-D SMP Negeri 1 Cimahi. Adapun dasar dari pemilihan metode ini adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas, sehingga tujuan dari penelitian dapat berjalan dengan baik.

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas VII-D SMP Negeri 1 Cimahi, yang berlokasi di Jalan Raden Embang Artawidjaja No.12 kota Cimahi. Peneilian ini dilakukan pada awal semester satu tahun pelajaran 2014/2015, yaitu pada bulan Agustus sampai dengan November tahun 2014. Jumlah siswa yang terdapat dikelas VII-D yaitu berjumlah 32 orang, siswa laki-laki berjumlah 14 orang dan siswa perempuan berjumlah 18 orang. Sekolah ini merupakan tempat peneliti melakukan kegiatan PPL, sehingga peneliti mengetahui kondisi siswa di sekolah tersebut. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah, karena PTK memerlukan beberapa siklus dengan melibatkan proses belajar mengajar dikelas agar efektif.

Sementara itu alasan peneliti memilih kelas VII D dalam penelitian ini adalah karena melihat kurangnya kreativias siswa dalam kegiatan pembelajaran IPS. Kreativitas yang dimaksud disini adalah baik dalam bentuk pemahaman terhadap pengetahuan ataupun dalam pembuatan sebuah produk.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model siklus Ebbut, karena peneliti menganggap model siklus ini sesuai dengan tema dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Ebbut dalam


(19)

32

penelitian yang dimulai dengan pemikiran awal penelitian yang dilanjutkan dengan reconnaissance. Menurutnya, reconnaissance mencakup kegiatan-kegiatan diskusi, negosiasi, menyelidiki kesempatan, mengakses segala kemungkinan, dan kendala atau dengan singkat mencakup keseluruhan analisis. Cara yang tepat untuk memahami proses penelitian tindakan ialah dengan memikirkannya sebagai suatu seri dari siklus yang berturut-turut, dengan setiap siklus mencakup kemungkinan masukan balik informasi di dalam dan di antara siklus.

Pelaksanaan siklus berdasarkan desain Ebbut terdapat lebih dari satu tindakan, karena peneliti menyadari, untuk meningkatkan kreativitas siswa dengan menggunakan strategi REACT bukanlah hal yang mudah dan dapat ditempuh hanya dalam satu tindakan. Pada prakteknya, untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam pembelajaran IPS guru membutuhkan waktu untuk menilai pada setiap prosesnya yang disesuaikan pada setiap tahapan strategi REACT. Dan berikut adalah gambar desain PTK menurut Ebbutt :

Gambar : 3.1

Model Ebbutt (dalam Wiriaatmadja, 2012, hlm.67) atau

Pemikiran Awal

Reconnaissance

Rencana Keseluruhan

Pelaksanaan Tindakan 1

Pengawasan dan

Reconnaissance

atau

Pelaksanaan Tindakan 2

Perubahan Pemikiran

Reconnaissance

Rencana Baru

Pelaksanaan Tindakan 2 Dst Revisi Perencanaan atau Rencana Perencanaan Pelaksanaan Tindakan 2, Dst Perubahan


(20)

33

Berdasarkan gambar desain penelitian di atas, maka dapat dijelaskan beberapa tahapan yang terdapat pada disain Ebbutt, seperti:

1. Identifikasi Masalah

Ide pemikiran yang diajukan peneliti yaitu penerapan strategi REACT dalam pembelajaran IPS untuk meningkatkan kreativitas siswa. Permasalahan yang ditemukan di kelas VII D SMP Negeri 1 Cimahi adalah kreativitas siswa relative rendah, pembelajaran cenderung satu arah, dan siswa kurang terbiasa untuk mengembangkan kreativitasnya dalam sebuah produk.

2. Memeriksa di Lapangan (Reconnaissance)

Reconnaissance bukan hanya kegiatan menemukan fakta di

lapangan akan tetapi juga mencakup analisis, dan terus berlanjut pada siklus berikutnya, setelah memeriksa kondisi kelas, peneliti dapat menentukan cara yang tepat dalam memecahkan masalah yang terjadi di kelas tersebut. reconnaissance dalam penelitian ini telah di lakukan pada obsrevasi awal di kelas VII D SMPN 1 Cimahi.

3. Perencanaan

Pada penelitian ini rencana tindakan bersifat fleksibel, hal ini dimaksudkan agar penelitian lebih bersifat mudah dan menyesuaikan dengan apa yang telah direncanakan dari jauh-jauh hari untuk melakukan penelitian ini. Dalam penelitian tindakan ini merupakan tantangan dalam proses pembelajaran dan mengenal rintangan yang sebenarnya. Sehingga rencana merupakan hal yang terpenting sebelum melakukan tindakan penelitian ini yang diharapkan dapat memecahkan masalah yang terjadi di kelas. Pada penelitian ini rencana yang disusun adalah sebagai berikut :

a. Menentukan kelas yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian b. Melakukan pra penelitian terhadap kelas yang akan digunakan untuk

penelitian

c. Meminta kesedian guru mitra dalam penelitian yang akan dilaksanakan


(21)

34

d. Menyusun kesepakatan dengan guru mitra dan observer mengenai waktu penelitian

e. Menyusun silabus dan rencana pengajaran yang akan digunakan saat pembelajaran di kelas

f. Merencanakan penilaian yang akan digunakan dalam proses KBM sehingga dapat meningkatkan kreativitas siswa

g. Menyusun instrument yang akan digunakan dalam penelitian.

h. Merencanakan diskusi yang akan dilakukan oleh peneliti dengan guru mitra dan dosen pembimbing.

i. Membuat rencana perbaikan sebagai tindak lanjut yang akan di lakukan peneliti dengan guru mitra

j. Merencanakan pengolahan data dari hasil yang diperoleh dari penelitian.

4. Tindakan (act)

Tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini merupakan kegiatan praktis yang terencana. Hal ini dapat terjadi jika tindakan tersebut dibantu dan mengacu kepada rencana yang rasional dan terukur. Tindakan yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun

bersama antara peneliti bersama dengan mitra peneliti di sekolah, pada tahap perencanaan yaitu tindakan yang sesuai dengan silabus dan rencana pengejaran yang telah disusun.

b. Mengorganisasikan siswa untuk belajar, dengan cara guru menyampaikan kepada siswa tentang kegiatan-kegiatan belajar yang harus ditempuh siswa dalam mempelajari tema pembelajaran.

c. Guru membimbing siswa untuk melakukan kegiatan diskusi dengan pengerjaan LKS / hasil pembuatan produk kreatif

d. Guru membimbing siswa untuk melaporkan hasil diskusinya dalam bentuk persentasi.

e. Guru melakukan evaluasi dan reflektif mengenai hasil diskusi dan persentasi produk kreatif yang dibuat oleh siswa.


(22)

35

Tindakan yang dilakukan dalam penelitian berdasarkan pada tahap sebelumnya yaitu reconnaissance sebagai acuan, yang meliputi catatan lapangan secara detail mengenai keadaan kelas yang akan diberikan tindakan. Penerapan materi-materi menampilkan video-video tentang air dan air sungai kemudian pengerjaan LKS secara berkelompok, dan pada tindakan selanjutnya siswa diberi penugasan untuk membuat produk keatif berupa poster, siklus air dalam bentuk 3D, dan membuat penyaringan air sederhana. dengan menggunakan strategi REACT.

5. Pengamatan (Observe)

Observe mempunyai manfaat yang beranekaragam di dalam penelitian, seperti memiliki orientasi prospektif, memiliki dasar-dasar reflektif waktu sekarang, dan masa yang akan datang. Dalam tahap ini pelaksanaan observasi atau pengamatan dilakukan bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan. Pada kegiatan observasi ini peneliti melakukan :

a. Pengamatan terhadap kelas VII D yang sedang diteliti

b. Pengamatan tentang perilaku siswa selama proses pembelajaran berlangsung

c. Pengamatan kesesuaian materi yang disajikan peneliti pada saat KBM dengan tujuan yang ingin di capai peneliti.

d. Pengamatan tentang kreativitas siswa baik berupa hasil diskusi ataupun hasil pembuatan produk kreatif yang telah dibuatnya

Pada tahap ini peneliti melakukan peninjauan kembali terhadap siswa dan guru di kelas dan mencatat kekurangan dalam setiap tindakan yang dilakukan sebelumnya untuk direvisi menjadi perencanaan baru dan tindakan selanjutnya.

6. Refleksi (reflect)

Dalam model Ebbut, refleksi disebut juga dengan

reconnaissance. Langkah ini merupakan bagian dari tahap diskusi dan


(23)

36

memberikan arahan kepada perbaikan pada tindakan selanjutnya. Pada kegiatan ini peneliti melakukan :

a. Mengecek kelengkapan untuk proses kegiatan pembelajaran dan instrument penelitian;

b. Melakukan diskusi balikan, dengan cara mendiskusikan serta menganalisis hasil data yang telah diperoleh saat melakukan observasi

c. Mendiskusikan hasil observasi kepada dosen pembimbing

C. Fokus Penelitian

Untuk memperoleh kesamaan dalam pandangan dan menghindari perbedaan maka di bawah ini adalah fokus penelitian dari variabel-variabel yang akan digunakan, berikut penjelasannya:

1. Strategi pembelajaran REACT

Menurut Sounders (dalam Komalasari, 2011, hlm.8) menjelaskan (relating : belajar dari konteks pengalaman hidup), (experiencing : belajar dalam konteks pencarian dan penemuan), (applying : belajar ketika pengetahuan diperkenalkan dalam konteks penggunaannya), (cooperating : belajar melalui konteks komunikasi interpersonal dan saling berbagi), dan (transferring : belajar penggunaan pengetahuan dalam suatu konteks atau situasi baru).

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan strategi pembelajran REACT adalah strategi pembelajran yang berangkat dari satu tema yang diambil dari kompetensi inti dan kompetensi dasar pada satuan pendidikan SMP/MTS yang diintegrasikan dengan proses kreatif yang pada akhirnya adalah siswa menjadi aktif karena terlibat secara langsung dalam kegiatan pembelajaran dan dapat mengasah kreativitasnya dan mampu menghasilkan produk yang kreatif. Pada penelitian ini untuk melihat ketercapaian strategi REACT pada setiap siklusnyalebih dari satu tindakan. Dimana pada tindakan pertama indikator yang dicapai adalah pada tahapan relating, applying, dan cooperating. Sedangkan


(24)

37

selanjutnya. Hal ini dilakukan karena harus menyesuaikan dengan keadaan siswa serta kurang memungkinkannya jika semua indikator harus tercapai dalam waktu yang bersamaan karena proses kreatif siswa dalam penelitian ini diberikan dalam bentuk penugasan di rumah secara berkelompok. Pada pembelajran IPS kreativitas siswa pun dapat diberikan, seperti melalui pembuatan produk kreatif. Dengan demikian dapat mengubah pemikiran siswa bahwa IPS itu hanya hafalan saja, yang tidak ada praktiknya.

2. Kreativitas

Menurut Moustaks yang dikutip oleh Munandar (dalam Sujiono ; 2010:38) menyatakan bahwa kreativitas berhubungan dengan pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, alam dan orang lain. Kreativitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dilihat dari aspek proses dan produk yang dihasilkan siswa yang ditandai oleh adanya kegiatan menciptakan sesuatu yang sudah ada ataupun memodifikasinya. Fokus kreativitas dalam penelitian ini adalah pada hasil pembuatan produk yang dibuat oleh siswa. menurut Amabile dalam Supriadi (1994, hlm.9) adalah : (a) produk tersebut bersifat baru, unik, berguna, benar, atau bernilai dilihat dari segi kebutuhan; (b) lebih bersifat heuristik, yaitu menampilkan metode yang masih belum pernah atau jarang dilakukan oleh orang lain sebelumnya. Dan berikut adalah kreativitas yang menjadi fokus dalam penelitian ini :

a. Berani mengungkapkan gagasan-gagasan baru b. Dapat memecahkan masalah

c. Menghasilkan suatu produk yang kreatif sesuai dengan tema pembelajaran

d. Terampil dalam bekerjasama


(25)

38

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian diperlukan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian terhadap penerapan strategi REACT dan kreativitas siswa dalam pembelajaran IPS. Data yang akan dihasilkan dari penelitian ini akan dikumpulkan melalui instrumen penelitian sebagai berikut.

1. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mangmati proses kegiatan selam proses penelitian berlangsung. Pelaksanaan observasi dilakukan

dengan memberi ceklis (√) pada keterlaksanaan proses pembelajaran

dengan strategi pembelajaran REACT untuk memperolah informasi tentang kesesuaian antara perncanaan yang dilakukan guru sebelum mengajar dan keterlaksanaan di dalam kelas. Instrument ini digunakan observer untuk mengamati peneliti dan aktivitas siswa pada saat pembelajaran atau tindakan berlangsung. Panduan dalam mengamati keterlaksanaan strategi REACT.

2. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan rekaman kejadian yang dilakukan oleh observer maupun peneliti sendiri untuk menuliskan hal-hal yang terjadi selama penelitian berlangsung. Format catatan lapangan ini meliputi pengisian waktu, mendeskripsikan kegiatan yang terjadi selama penelitian berlangsung meliputi beberapa aspek saat pembelajaran dikelas, seperti suasana kelas, pengelolaan kelas, hubungan interaksi guru dengan siswa, interaksi siswa dengan siswa lainnya serta komentar dari guru mitra saat melakukan pengamatan. Catatan lapangan digunakan untuk mendapatkan refleksi terhadap keterlaksanaan pembelajaran dengan strategi pembelajran REACT dan kreativitas siswa. Menurut Sanjaya (2011, hlm. 98) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat catatan lapangan yaitu:

a. Catatan ditulis dengan segala kegiatan yang berlangsung;

b. Hal-hal yang ditulis adalah yang bersangkutan secara langsung dengan fokus masalah;


(26)

39

c. Ditulis dengan kata-kata singkat dan padat sesuai dengan fokus dan sasaran penelitian.

3. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara ini digunakan saat pra-penelitian dilakukan kepada guru dan beberapa orang siswa dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah-masalah awal yang dirasakan oleh siswa dan guru disamping hasil pengamatan peneliti. wawancara ini bertujuan untuk mengetahui apakah guru pernah menerapkan strategi REACT atau belum dalam pembelajaran di kelas yang akan dilakukan penelitian. Pedoman wawancara digunakan setelah dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pendapat siswa mengenai pembelajaran IPS serta untuk mengetahui kualitas guru dalam melaksanakan strategi pembelajaran REACT dikelas dalam rangka meningkatkan kreativitas siswa. Wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur, yaitu dengan menggunakan beberapa pertanyaan yang telah dibuat oleh peneliti.

4. Angket

Peneliti juga membuat instrumen penelitian berupa lembaran angket yang akan diberikan kepada siswa. Lembaran angket ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif dan efisien penerapan strategi REACT dalam meningkatkan kreativitas siswa pada pembelajran IPS. Lembar angket mencakup pernyataan-pernayatan yang berhubungan dengan tingkat kepuasan siswa terhadap penerapan strategi REACT.

5. Lembar Penilaian

Lembar penilaian digunakan untuk menilai tingkat kreativitas siswa selama diterapkan strategi REACT pada pembelajaran IPS. Peneliti membuat lembar penilaian sesuai dengan rubrik penilaian yang telah dibuat. Hal ini perlu dilakukan untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa dalam meningkatkan kreativitasnya.


(27)

40

6. Rubrik Penilaian

Rubrik ini digunakan sebagai patokan kriteria penilaian pada lembar penilaian terhadap tingkat capaian kreativitas siswa dan aspek kegiatan pembelajaran lainnya. Zaniul (2001, hlm. 26) berpendapat bahwa rubrik biasanya dibuat dalam bentuk tabel dua jalur, yaitu baris yang berisi kriteria dan kolom yang berisi mutu. Kriteria dapat dinyatakan secara garis besar, kemudian dirinci menjadi komponen-komponen penting. Adapun langkah-langkah pengembangan rubrik yang dikemukakan oleh Zainul (2001 hlm. 26) sebagai berikut.

a. Menentukan konsep, kemampuan atau kinerja yang akan diasesmen; b. Merumuskan atau mendefinisikan dan menentukan urutan konsep

dan atau kemampuan yang akan diasesmen ke dalam rumusan atau definisi yang menggambarkan aspek kognitif dan aspek kinerja; c. Menentukan konsep atau kemampuan yang terpenting dalam tugas

yang harus diasesemen;

d. Menentukan skala yang akan digunakan;

e. Mendeskripsikan kinerja mulai dari yang diharpakan sampai dengan kinerja yang tidak diharapkan;

f. Melakukan uji coba dengan membandingkan kinerja atau hasil kerja siswa dengan rubrik yang telah dikembangkan;

g. Berdasarkan hasil penelitian terhadap kinerja atau hasil kerja siswa dari uji coba tersebut kemudian dilakukan revisi, terhadap deskripsi kinerja, maupun konsep dan kemampuan yang akan diasesmen; h. Memikirkan kembali tentang skala yang digunakan;

i. Merevisi skala yang akan digunakan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa metode. Adapun metode-metode yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data adalah :


(28)

41

1. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran, sebagai upaya untuk mengetahui kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan tindakan secara menyeluruh didalam kelas. Observasi dilakukan oleh guru mitra yang berlaku sebagai observer dengan berpedoman pada instrument atau lembar observasi yang telah dibuat sebelumnya. Pengamat dapat mengamati aspek-aspek yang sesuai dengan yang tertera pada lembar observasi sehingga dapat mengukur atau menilai proses belajar antara lain : perilaku peserta didik pada saat KBM, kegiatan kreatif yang dilakukan peserta didik, partisipasi peserta didik pada saat persentasi hasil karyanya. Jadi melalui pengamatan dapat diketahui bagaimana sikap siswa, kegiatan yang dilakukan, tingkat partisipasi saat melakukan kegiatan, proses kegiatan yang dilakukan bahkan hasil kreatif yang diperoleh dari kegiatan.

2. Wawancara

Untuk mendapatkan data tentang keberhasilan penerapan strategi REACT, wawancara yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini terhadap guru mitra dan beberapa orang siswa. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan untuk memperoleh data tentang sejauh mana dukungan sekolah dan lingkungan terhadap peningkatan kualitas proses belajar, baik didalam kelas maupun diluar kelas. Seperti pengalaman mengajar, metode yang digunakan saat mengajar, latar belakang pendidikan. Wawancara juga dilakukan dengan beberapa siswa kelas VII-D, tujuannya untuk mengetahui pandangan mereka terhadap pembelajaran IPS yang mereka rasakan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi menjadi salah satu alat pencatatan untuk menggambarkan secara visual tentang kegiatan yang terjadi saat penelitian penerapan strategi REACT dilakukan. Pengambilan gambar foto ini akan dilakukan oleh mitra peneliti pada saat-saat kegiatan


(29)

42

tertentu yang dianggap perlu untuk diabadikan sebagai gambaran umum dari kegiatan penelitian.

4. Penilaian

Penilaian memiliki bertujuan untuk mengetahui sejauh mana suatu program pembelajaran berhasil diterapkan. Penilaian menurut Zainul dan Nasution (2001, hlm. 8) adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan tes maupun nontes.

5. Catatan Lapangan

Sumber informasi yang sangat penting dalam penelitian, catatan lapangan di buat oleh peneliti / mitra peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi berbagai aspek pembelajaran di kelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, hubungan interaksi guru dan siswa, interaksi siswa dan siswa. Catatan ini memuat secara deksriptif berbagai kegiatan, suasana kelas dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi REACT.

6. Angket

Penyebaran angket ini merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti dengan menyebarkan lembaran angket yang telah dibuat kepada siswa. Menurut Hopkins (2011 hlm. 204) fungsi utama angket dalam penelitian tindakan kelas adalah untuk memperoleh respon-respon kuantitatif siswa atas pertanyaan atau pernyataan spesifik yang telah ditentukan sebelumnya. Angket menurut Arikunto (2008, hlm.151) adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal yang ia ketahui. Menurut Arikunto (2008, hlm. 151) Angket dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

a. Angket Terbuka (Angket Tidak Berstruktur) ialah angket yang disajikan dalam bentuk sederhana sehingga responden dapat


(30)

43

memberikan isian sesuai dengan kehendak dan keadaannya yang dialami.

b. Angket Tertutup (Angket Berstruktur) ialah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (X) atau tanda checklist (√).

Berdasarkan data yang akan diambil yaitu mengenai respon siswa terhadap penerapan strategi REACT, peneliti memilih angket tertutup dalam penelitian ini. Karena dengan angket tertutup dapat memudahkan peneliti dalam menganalisis tingkat respon siswa dari setiap siklus terhadap penerapan strategi REACT dalam meningkatkan kemampuan kreativitas siswa.

F. Teknik Analisis Data

Data yang telah diperoleh diolah kemudian dianalisis agar menjadi data yang memiliki arti dan makna. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data yang telah diperoleh dari instrumen yang digunakan. Data yang diambil dari penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.

1. Analisis Data Kualitatif

a. Reduksi Data dan Kategorisasi

Reduksi data merupakan kegiatan menyeleksi data sesuai dengan focus permasalahan. Data yang telah diperoleh dalam penelitian direduksi terlebih dahulu supaya data tersebut memberikan gambaran yang jelas tentang pengamatan dilapangan. Kategorisasi dalam penelitian ini dapat dilakukan berdasarkan prosedur sebagai berikut: 1. latar dan situasi kelas, yaitu berupa informasi umum dan khusus

tentang latar fisik kelas dan pelaku dalam proses pembelajaran 2. Proses pembelajaran, yaitu berupa informasi tentang kinerja


(31)

44

3. Aktivitas, berupa informasi tentang kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung dan kinerja guru dalam pembelajaran tersebut.

b. Validasi Data

Peneliti melakukan validasi data untuk menguji keabsahan atau kebenaran penelitian. Menurut Hopkins (dalam Wiriatmadja, 2012, hlm. 168-171) mengungkapkan bahwa ada beberapa bentuk-bentuk validasi data yang dapat dilakukan dalam PTK yang sekaligus akan dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini, antara lain:

a. Member check, dilakukan dengan cara memeriksa kembali

keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh selama observasi;

b. Audit trial, dilakukan dengan memeriksa catatan yang ditulis oleh

peneliti atau guru mitra. Hal ini dilakukan untuk memeriksa apakah terdapat kesalahan-kesalahan dalam metode atau prosedur yang dilakukan dalam penelitian maupun dalam pengambilan kesimpulan; c. Expert opinion, yaitu meminta nasehat dari pakar atua ahli. Pada

penelitian tindakan kelas ini, expert opinion dilakukan dengan meminta saran atau nasehat dari dosen pembiming. Dalam kegiatan ini peneliti mengkonsultasikan temuan peneliti kepada Prof. Dr. Aim Abdulkarim, M.Pd selaku pembimbing I dan kepada ibu Dra.Yani Kusmarni, M.Pd selaku pembimbing II. Agar mendapat arahan dan masukan sehingga validasi data dapat dipertanggungjawabkan.

2. Analisis data kuantitatif

Data kuantitatif ini diperoleh dari hasil angket yang diisi oleh siswa dan lembar observasi capaian kreativitas siswa yang kemudian dihitung untuk mencari rata-rata dan disajikan dalam bentuk persentase. Dalam menganalisis data kuantitiatif ini hasil penelitian ini dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menghitung checklist setiap jawaban pada setiap pernyataan b. Menjumlahkan jawaban subjek penelitian


(32)

45

P = F x100% N

Persentase Jawaban Siswa =T Total Frekuensi Jawaban .x100% Total Maksimum Frekuensi Jawaban

Persentase Tingkat Kreativitas Siswa =T jumlah skor subjek .x100% Jumlah skor total maksimum

c. Menghitung presentase jawaban responden untuk setiap alternatif jawaban. Rumus untuk menghitung persentase jawaban dalam penelitian ini menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Sudjana (2001, hlm.19)

keterangan:

P= Jumlah persentase yang dicari

F= Jumlah frekuensi jawaban untuk tiap alternatif N= Jumlah sampel penelitian

Semua data yang masuk berdasarkan alat penelitian yang telah diperiksa dilakukan kategorisasi dan tabulasi dan hasilnya disajikan dalam bentuk tabel, diagram dan sejenisnya. Dengan demikian, langkah penghitungan data angket adalah sebagai berikut:

Sedangkan langkah penghitungan persentase pencapaian tingkat kreativitas siswa adalah sebagai berikut:

Setelah dihitung kemudian hasilnya diklasifikasikan dalam klasifikasi kategori rentang skor yang disusun oleh peneliti yang mengacu pada kriteria kuantitatif dengan pertimbangan yang dijelaskan oleh Arikunto dan Jabar (2009, hlm. 35) sebagai berikut:

Tabel 3.1. Klasifikasi Kategori Rentang Skor

RENTANG SKOR KATEGORI

85%-100% Sangat Baik

71%-84% Baik

55%-70% Cukup


(33)

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari, dkk. (2010). Pembelajaran Studi Sosial. Bandung : CV Alfabeta.

Arifin, Zaenal. (2009). “Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru”. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi dan Jabar, Cepi S.A. 2009. Evaluasi Program

Pendidikan. Jakarta: Bumi Akara.

Basrowi & Suwandi. (2008). “Memahami Penelitian Kualitatif”. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. (2010). “Kurikulum dan Pembelajaran”. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Hamalik, Oemar. (2006). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Hopkins, David. (2011). A Teacher’s Guide to Classroom Research. New

York: Two Pen Plaza. Diterjemahkan Oleh: Fawaid, Achmad. (2011). Panduan Guru: Penelitian Tindakan Kelas Edisi Ke empat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Komalasari, Kokom. (2011). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan

Aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama.

Sanjaya,Wina. (2012). Pernecanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, Wina. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Santoso, Slamet. (2010). Teori-teori Psikologi Sosial. Bandung : PT Refika Aditama.

Sapriya, dkk. (2008). Konsep Dasar IPS. Bandung : CV Yasindo Multi Aspek.

Sapriya. (2012). “Pendidikan IPS”. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Supriadi, Dedi. (1994). Kreativitas, Kebudayaan & Perkembangan IPTEK.


(34)

Semiawan, Conny, dkk. (1984). Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa

Sekolah Menengah. Jakarta : PT Gramedia.

Suyadi. (2012). Panduan Penelitian Tindakan Kelas (Buku Panduan Wajib

bagi Para Pendidik). Jogjakarta : CV Diva Press.

Soekanto, Soerjono. (2006). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Wahyuni dan Baharudin. (2008). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Wiriaatmadja, Rochiati. (2012). Metode Penelitian Tindakan Kelas (Untuk

Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen). Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

Zainul, A. (2001). Alternative Assesment. Jakarta: PAU-PPAI-UT

Zainul, Asmawi dan Nasution, Noehi. (2001). Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Skripsi dan Tesis:

Murniarti, Baqi. (2011). “Pengaruh Pendekatan Analisis Nilai Dalam

Pembelajaran IPS Terhadap Sikap Kepedulian Sosial Peserta Didik: Studi Eksperimen Kuasi Pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 Prayu Barat di Kabupaten Lombok Tengah”. Tesis UPI : Tidak diterbitkan.

Purnamasiswi, Pratiwi. (2013). Penerapan Strategi REACT Dalam

Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMP. Skripsi Jurusan Matematika,

FPMIPA UPI : tidak diterbitkan.

Safutra, Nia Yuni. (2011). Pencapaian Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

SMP dalam Pembelajaran Matematika dengan Stratergi REACT (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa kelas VII SMP). Skripsi

Jurusan Pendidikan Matematika. FPMIPA UPI : tidak diterbitkan. Herlina, Sari. (2012). Efektivitas Strategi REACT dalam upaya peningkatan

kemampuan Komunikasi dan Pemecaham Masalah Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama. Tesis Jurusan Pendidikan Matematika.

FPMIPA UPI : tidak diterbitkan.

Internet :


(35)

Mathematics and Science. Texas: CCI Publishing. Tersedia [online]

http://www.cord.org/uploadedfiles/Teaching%20Contextually%20( Crawford).pdf. Diakses 18 Juli 2014


(1)

43

memberikan isian sesuai dengan kehendak dan keadaannya yang dialami.

b. Angket Tertutup (Angket Berstruktur) ialah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (X) atau tanda checklist (√).

Berdasarkan data yang akan diambil yaitu mengenai respon siswa terhadap penerapan strategi REACT, peneliti memilih angket tertutup dalam penelitian ini. Karena dengan angket tertutup dapat memudahkan peneliti dalam menganalisis tingkat respon siswa dari setiap siklus terhadap penerapan strategi REACT dalam meningkatkan kemampuan kreativitas siswa.

F. Teknik Analisis Data

Data yang telah diperoleh diolah kemudian dianalisis agar menjadi data yang memiliki arti dan makna. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data yang telah diperoleh dari instrumen yang digunakan. Data yang diambil dari penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.

1. Analisis Data Kualitatif

a. Reduksi Data dan Kategorisasi

Reduksi data merupakan kegiatan menyeleksi data sesuai dengan focus permasalahan. Data yang telah diperoleh dalam penelitian direduksi terlebih dahulu supaya data tersebut memberikan gambaran yang jelas tentang pengamatan dilapangan. Kategorisasi dalam penelitian ini dapat dilakukan berdasarkan prosedur sebagai berikut: 1. latar dan situasi kelas, yaitu berupa informasi umum dan khusus

tentang latar fisik kelas dan pelaku dalam proses pembelajaran 2. Proses pembelajaran, yaitu berupa informasi tentang kinerja


(2)

44

3. Aktivitas, berupa informasi tentang kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung dan kinerja guru dalam pembelajaran tersebut.

b. Validasi Data

Peneliti melakukan validasi data untuk menguji keabsahan atau kebenaran penelitian. Menurut Hopkins (dalam Wiriatmadja, 2012, hlm. 168-171) mengungkapkan bahwa ada beberapa bentuk-bentuk validasi data yang dapat dilakukan dalam PTK yang sekaligus akan dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini, antara lain:

a. Member check, dilakukan dengan cara memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh selama observasi;

b. Audit trial, dilakukan dengan memeriksa catatan yang ditulis oleh peneliti atau guru mitra. Hal ini dilakukan untuk memeriksa apakah terdapat kesalahan-kesalahan dalam metode atau prosedur yang dilakukan dalam penelitian maupun dalam pengambilan kesimpulan; c. Expert opinion, yaitu meminta nasehat dari pakar atua ahli. Pada penelitian tindakan kelas ini, expert opinion dilakukan dengan meminta saran atau nasehat dari dosen pembiming. Dalam kegiatan ini peneliti mengkonsultasikan temuan peneliti kepada Prof. Dr. Aim Abdulkarim, M.Pd selaku pembimbing I dan kepada ibu Dra.Yani Kusmarni, M.Pd selaku pembimbing II. Agar mendapat arahan dan masukan sehingga validasi data dapat dipertanggungjawabkan. 2. Analisis data kuantitatif

Data kuantitatif ini diperoleh dari hasil angket yang diisi oleh siswa dan lembar observasi capaian kreativitas siswa yang kemudian dihitung untuk mencari rata-rata dan disajikan dalam bentuk persentase. Dalam menganalisis data kuantitiatif ini hasil penelitian ini dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menghitung checklist setiap jawaban pada setiap pernyataan b. Menjumlahkan jawaban subjek penelitian


(3)

45

P = F x100% N

Persentase Jawaban Siswa =T Total Frekuensi Jawaban .x100% Total Maksimum Frekuensi Jawaban

Persentase Tingkat Kreativitas Siswa =T jumlah skor subjek .x100% Jumlah skor total maksimum

c. Menghitung presentase jawaban responden untuk setiap alternatif jawaban. Rumus untuk menghitung persentase jawaban dalam penelitian ini menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Sudjana (2001, hlm.19)

keterangan:

P= Jumlah persentase yang dicari

F= Jumlah frekuensi jawaban untuk tiap alternatif N= Jumlah sampel penelitian

Semua data yang masuk berdasarkan alat penelitian yang telah diperiksa dilakukan kategorisasi dan tabulasi dan hasilnya disajikan dalam bentuk tabel, diagram dan sejenisnya. Dengan demikian, langkah penghitungan data angket adalah sebagai berikut:

Sedangkan langkah penghitungan persentase pencapaian tingkat kreativitas siswa adalah sebagai berikut:

Setelah dihitung kemudian hasilnya diklasifikasikan dalam klasifikasi kategori rentang skor yang disusun oleh peneliti yang mengacu pada kriteria kuantitatif dengan pertimbangan yang dijelaskan oleh Arikunto dan Jabar (2009, hlm. 35) sebagai berikut:

Tabel 3.1. Klasifikasi Kategori Rentang Skor

RENTANG SKOR KATEGORI

85%-100% Sangat Baik

71%-84% Baik

55%-70% Cukup

<55% Kurang


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari, dkk. (2010). Pembelajaran Studi Sosial. Bandung : CV Alfabeta.

Arifin, Zaenal. (2009). “Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru”. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi dan Jabar, Cepi S.A. 2009. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Akara.

Basrowi & Suwandi. (2008). “Memahami Penelitian Kualitatif”. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. (2010). “Kurikulum dan Pembelajaran”. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Hamalik, Oemar. (2006). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Hopkins, David. (2011). A Teacher’s Guide to Classroom Research. New

York: Two Pen Plaza. Diterjemahkan Oleh: Fawaid, Achmad. (2011). Panduan Guru: Penelitian Tindakan Kelas Edisi Ke empat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Komalasari, Kokom. (2011). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama.

Sanjaya,Wina. (2012). Pernecanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, Wina. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Santoso, Slamet. (2010). Teori-teori Psikologi Sosial. Bandung : PT Refika Aditama.

Sapriya, dkk. (2008). Konsep Dasar IPS. Bandung : CV Yasindo Multi Aspek.

Sapriya. (2012). “Pendidikan IPS”. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Supriadi, Dedi. (1994). Kreativitas, Kebudayaan & Perkembangan IPTEK.


(5)

Semiawan, Conny, dkk. (1984). Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah. Jakarta : PT Gramedia.

Suyadi. (2012). Panduan Penelitian Tindakan Kelas (Buku Panduan Wajib bagi Para Pendidik). Jogjakarta : CV Diva Press.

Soekanto, Soerjono. (2006). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Wahyuni dan Baharudin. (2008). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Wiriaatmadja, Rochiati. (2012). Metode Penelitian Tindakan Kelas (Untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen). Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Zainul, A. (2001). Alternative Assesment. Jakarta: PAU-PPAI-UT

Zainul, Asmawi dan Nasution, Noehi. (2001). Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Skripsi dan Tesis:

Murniarti, Baqi. (2011). “Pengaruh Pendekatan Analisis Nilai Dalam Pembelajaran IPS Terhadap Sikap Kepedulian Sosial Peserta Didik: Studi Eksperimen Kuasi Pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 Prayu Barat di Kabupaten Lombok Tengah”. Tesis UPI : Tidak diterbitkan. Purnamasiswi, Pratiwi. (2013). Penerapan Strategi REACT Dalam

Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMP. Skripsi Jurusan Matematika, FPMIPA UPI : tidak diterbitkan.

Safutra, Nia Yuni. (2011). Pencapaian Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP dalam Pembelajaran Matematika dengan Stratergi REACT (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa kelas VII SMP). Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika. FPMIPA UPI : tidak diterbitkan. Herlina, Sari. (2012). Efektivitas Strategi REACT dalam upaya peningkatan

kemampuan Komunikasi dan Pemecaham Masalah Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama. Tesis Jurusan Pendidikan Matematika. FPMIPA UPI : tidak diterbitkan.

Internet :

Crawford, M. L. 2001. Teaching Contextually : Research, Rationale, and Techniques for Improving Students Motivation and Achievment in


(6)

Mathematics and Science. Texas: CCI Publishing. Tersedia [online]

http://www.cord.org/uploadedfiles/Teaching%20Contextually%20(


Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING

0 3 22

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas IX G SMP Negeri 29 Bandung).

0 2 53

PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA.

0 0 10

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RELATING-EXPERIENCING-APPLYING-COOPERATING-TRANSFERRING (REACT) MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA.

2 2 46

PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI BANGUN RUANG.

1 3 38

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI MELALUI STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING DAN TRANSFERRING) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA TOPIK SUHU DAN KALOR.

0 0 31

Peningkatan Kemampuan Pemahaman Dan Pemecahan Masalah Matematik Siswa SMP Melalui Strategi REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring).

0 0 47

PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V-3 SD Negeri Mangkubumen Lor No. 15 Surakarta Tahun Aja

0 3 30

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING) PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 11 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015.

0 0 20

Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kontekstual REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, dan Transferring)

0 0 14