PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas IX G SMP Negeri 29 Bandung).

(1)

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

NO. DAFTAR FPIPS: 4685/UN.40.2.7/PL/2015 PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING,

COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN

KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial

Oleh: Lisda 1006096

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


(2)

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

NO. DAFTAR FPIPS: 4685/UN.40.2.7/PL/2015

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

2015

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING,

COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK

MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

(Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas IX G SMP Negeri 29 Bandung)

Oleh Lisda

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial


(3)

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

NO. DAFTAR FPIPS: 4685/UN.40.2.7/PL/2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu


(5)

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

NO. DAFTAR FPIPS: 4685/UN.40.2.7/PL/2015

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING,

TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR

KREATIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

(Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas IX G SMP Negeri 29 Bandung)

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan sebuah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran mengenai keterampilan berfikir kreatif siswa dengan penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transfering (REACT) dalam menumbuhkan keterampilan berfikir kreatif siswa. Sebagai subjek penelitiannya adalah siswa kelas IX G SMP Negeri 29 Bandung, berjumlah 37 siswa pada semester dua tahun ajaran 2014/2015. Sedangkan teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik observasi terstruktur, lembar kerja siswa, dan dokumentasi. Hasil penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa siswa kelas IX G SMP Negeri 29 Bandung mengalami peningkatan keterampilan berfikir kreatif setelah diberikannya tindakan berupa penerapan pembelajaran strategi REACT. Jadi, perencanaan, implementasi, dan refleksi dalam penerapan strategi REACT dapat mengasah keterampilana berfikir kreatif siswa dalam pembelajaran IPS. Siswa mampu mengemukakan sebuah respon yang tidak biasa, unik, dan jarang terjadi merupakan ciri-ciri dari orang yang berfikir kreatif. Peningkatan aspek keterampilan berfikir kreatif siswa ditandai dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada siklus I mendapat perolehan nilai sebesar 67.78%, meningkat menjadi 73.89% pada siklus II, dan meningkat menjadi 88.89% pada siklus III. Sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan, menunjukan bahwa penerapan pembelajaran strategi REACT, siswa mampu mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan nyata, siswa dapat mengalami sendiri kegiatan yang ada pada materi pelajaran dengan melakukan kegiatan penelitian, siswa dapat bekerja sama dalam kelompok, dan siswa dapat diajak untuk bertukar pikiran dengan teman lainnya. Rekomendasi untuk peneliti selanjutnya hendaknya pembelajaran mengacu pada aktivitas siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial yakni masyarakat secara langsung. Siswa harus bisa mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata. Hal ini dikarenakan pembelajaran IPS sangat cocok belajar dengan mengenal lingkungan secara langsung.

Kata Kunci: Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transfering (REACT), Berfikir Kreatif, Pembelajaran IPS di SMP.


(6)

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

NO. DAFTAR FPIPS: 4685/UN.40.2.7/PL/2015

IMPLEMENTING RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING,

TRANSFERRING (REACT) STRATEGY TO IMPROVE STUDENTS’ CREATIVE

THINKING IN SOCIAL SCIENCE LEARNING

(A Classroom Action Research to IX G Students in SMP Negeri 29 Bandung)

ABSTRACT

This research is a classroom action research aimed to describe learning about students’ creative thinking skills with the implication of relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (REACT) strategy in improving students’ creative thinking skills. The participant of this research was approximately 37 ninth grade students in SMP Negeri 29 Bandung. The students were in the second semester of the school year 2014/2015. The data collection techniques in this research were structured observation techniques, student worksheets, and documentation. The results of the research revealed that the students improved their creative thinking skills after the implementation of REACT strategy in social science learning. Therefore, planning, implementation, and reflection in the implementation of REACT strategy couldfoster students’ creative thinking social science learning. The students were able to express an unusual, unique, and rare response showing the characteristics of learners who think creatively. The improving aspects of students creative thinking skills wereindicated by the increaseof the average value of students score in the first cycle that was 67.78% to 73.89% in the second cycle, and improved to 88.89% in the third cycle. The result also indicated that the implementation of REACT strategy enables the student to be able to associate learning with real life. In addition, the students can experience the activities that exist on the subject matter by conducting research. The students can also work together in groups. Moreover, the students can be encouraged to exchange their opinion with their friends. Based on the result of the research, it is recommended for further research thatthe learning process should refer to the activity of students in the social environment in which they are interacting with the society directly. Students should be able to relate the subject matter with real life because social science learning should be conducted through direct learning with environment.

Keywords: Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring (REACT), Creative Thinking, Social Science Learning in junior high school


(7)

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu


(8)

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Masalah ... 5

1.4 Manfaat penelitian ... 6

1.5 Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA ... 8

2.1 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ... 8

2.1.1 Pengertian Belajar ... 8

2.1.2 Pengertian IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) ... 9

2.1.3 Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPS ... 12

2.1.4 Tujuan IPS di SMP ... 13


(9)

ii Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2.2 Pembelajaran Strategi Relating, Experiencing, Applying, Cooperating,

Transferring (REACT) ... 18

2.2.1 Pengertian Strategi REACT ... 18

2.2.2 Langkah-Langkah Pembelajaran Strategi REACT ... 20

2.2.3 Penilaian dalam pembelajaran Strategi REACT ... 20

2.2.4 Penerapan Strategi REACT dalam Pembelajaran IPS ... 21

2.2.5 Keunggulan dan Kelemahan Strategi REACT ... 22

2.2.6 Keterkaitan Penerapan Strategi REACT dalam Menumbuhkan Keterampilan Berfikir Kreatif ... 24

2.3 Keterampilan Berfikir Kreatif dalam Pembelajaran ... 26

2.3.1 Pengertian Berfikir ... 26

2.3.2 Pengertian Kreativitas ... 26

2.3.3 Pengukuran Kreativitas ... 28

2.3.4 Pengertian Berfikir Kreatif ... 30

2.3.5 Karakteristik Berfikir Kreatif ... 32

2.3.6 Proses Kreatif ... 34

2.3.7 Iklim Penunjang Berfikir Kreatif ... 34

2.4 Penelitian Terdahulu ... 36

BAB 3 METODE PENELITIAN... 38

3.1Latar Penelitian ... 38

3.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 38

3.1.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 38

3.2Desain Penelitian ... 38

3.3Definisi Operasional ... 44

3.3.1 Keterampilan Berfikir Kreatif ... 44


(10)

iii Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3.3.3 Pembelajaran IPS ... 45

3.4Instrumen Penelitian ... 46

3.4.1 Tes ... 46

3.4.2 Lembar Observasi aktivitas Sisswa ... 47

3.4.3 Lembar Observasi aktivitas Gur ... 47

3.4.4 Dokumentasi ... 47

3.5Indikator Pencapaian Keterampilan Berfikir Kreatif ... 49

3.6Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 50

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data ... 50

3.6.2 Teknik Anaisis Data ... 52

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 57

4.1 Deskripsi Umum Lokasi dan Subjek Penelitian... ... 57

4.1.1 Profil Sekolah.. ... 57

4.1.2 Visi, Misi, dan Program Sekolah ... 58

4.1.3 Profil Siswa ... 58

4.2 Deskripsi Pra Penelitian.. ... 60

4.3 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Siklus I ... 62

4.3.1 Tahap Perencanaan pelaksanaan Siklus I ... 62

4.3.2 Tahap Pelaksanaan Siklus I ... 63

4.3.3 Hasil Penilaian Pelaksanaan Siklus I ... 70

4.3.4 Tahap Refleksi Siklus I ... 83

4.4Pembahasan Hasil Pelaksanaan Siklus II ... 84

4.4.1 Tahap Perencanaan pelaksanaan Siklus II ... 84

4.4.2 Tahap Pelaksanaan Siklus II ... 86

4.4.3 Hasil Penilaian Pelaksanaan Siklus II ... 91


(11)

iv Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4.5 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Siklus III ... 106

4.5.1 Tahap Perencanaan pelaksanaan Siklus III ... 106

4.5.2 Tahap Pelaksanaan Siklus III ... 107

4.5.3 Hasil Penilaian Pelaksanaan Siklus III ... 112

4.5.4 Tahap Refleksi Siklus III ... 125

4.6 Peningkatan Kemampuan Berfikir Kreatif setelah Penerapan Strategi REACT ... 126

4.6.1 Hasil Penerapan Siklus berdasarkan Data Observasi Guru ... 127

4.6.2 Hasil Penerapan Siklus berdasarkan Data Observasi Siswa ... 130

4.6.3 Hasil ketercapaian Indikator Keterampilan Berfikir Kreatif ... 134

4.7 Solusi dalam Mengatasi Kendala yang Muncul Saat menerapkan Strategi REACT untuk Meningkatkan Keterampilan Berfikir Kreatif ... 138

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 144

5.1 Kesimpulan ... 144

5.2 Saran ... 146

DAFTAR PUSTAKA ... 148 LAMPIRAN


(12)

v Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

3.1 Variabel Penelitian ... 45

3.2 Indikator Keterampilan Berfikir Kreatif ... 49

3.3 Kriteria Interval Nilai ... 53

3.4 Kriteria Interval Nilai ... 54

4.1 Nama Kepala Sekolah SMP N 29 Bandung ... 57

4.2 Daftar Nama Siswa Kelas IX G ... 59

4.3 Pembagian Tema Diskusi Siklus I ... 64

4.4 Pengelompokan Siswa ... 65

4.5 Lembar Observasi Penampilan Guru Siklus I ... 71

4.6 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 74


(13)

vi Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4.8 Data Nilai Kelompok 1 ... 76

4.9 Data Nilai Kelompok 2 ... 77

4.10 Data Nilai Kelompok 3 ... 78

4.11 Data Nilai Kelompok 4 ... 79

4.12 Data Nilai Kelompok 5 ... 79

4.13 Hasil Penilaian Keterampilan Berfikir Kreatif Siklus I ... 80

4.14 Presentase Hasil Penilaian Keterampilan Berfikir Kreatif Siklus I ... 81

4.15 Hasil Perolehan Ketercapaian Nilai Berfikir Kreatif Siklus I ... 82

4.16 Interval Nilai ... 82

4.17 Pembagian Tema Tugas Kelompok ... 87

4.18 Lembar Observasi Penampilan Guru Siklus II ... 92

4.19 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 96

4.20 Kriteria Interval Nilai ... 98

4.21 Data Nilai Kelompok 1 Siklus II ... 98

4.22 Data Nilai Kelompok 2 Siklus II ... 99

4.23 Data Nilai Kelompok 3 Siklus II ... 100

4.24 Data Nilai Kelompok 4 Siklus II ... 101

4.25 Data Nilai Kelompok 5 Siklus II ... 101

4.26 Hasil Penilaian Keterampilan Berfikir Kreatif Siklus II ... 102

4.27 Presentase Hasil Penilaian Keterampilan Berfikir Kreatif Siklus II ... 103

4.28 Hasil Perolehan Ketercapaian Nilai Berfikir Kreatif Siklus II... 104

4.29 Interval Nilai ... 104

4.30 Lembar Observasi Penampilan Guru Siklus III ... 113

4.31 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 116

4.32 Kriteria Interval Nilai ... 119


(14)

vii Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4.34 Data Nilai Kelompok 2 Siklus III ... 119

4.35 Data Nilai Kelompok 3 Siklus III ... 120

4.36 Data Nilai Kelompok 4 Siklus III ... 121

4.37 Data Nilai Kelompok 5 Siklus III ... 122

4.38 Hasil Penilaian Keterampilan Berfikir Kreatif Siklus III ... 123

4.39 Presentase Hasil Penilaian Keterampilan Berfikir Kreatif Siklus III ... 123

4.40 Hasil Perolehan Ketercapaian Nilai Berfikir Kreatif Siklus III ... 124

4.41 Interval Nilai ... 124

4.42 Hasil Data Observasi Aktivitas Guru Siklus I,II,dan III ... 127

4.43 Hasil Data Observasi Aktivitas Siswa Siklus I,II,dan III ... 131

DAFTAR GAMBAR 3.1 Bagan Model Kemmis dan Taggart ... 41

4.1 Grafik Ketercapaian Indikator Keterampilan Berfikir Kreatif ... 134

4.2 Grafik Rata-rata Ketercapaian Berfikir Kreatif ... 136


(15)

viii Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )


(16)

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING,

TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Dilatarbelakangi oleh hasil observasi awal dan wawancara langsung dengan guru IPS di SMP Negeri 29 Bandung, peneliti mendapatkan banyak informasi mengenai kondisi belajar siswa mulai dari aspek afektif sampai aspek kognitif. Berdasarkan hasil observasi prapenelitian di SMP Negeri 29 Bandung, sebagian besar siswa memiliki kemampuan berpikir kreatif yang masih rendah.

Pada umumnya kemampuan berpikir kreatif siswa rendah, hal itu disebabkan oleh dua faktor. Pertama, faktor internal siswa. Dalam hal ini, minat belajar siswa masih rendah disebabkan banyak siswa yang tidak senang belajar IPS dan menganggap tidak penting pelajaran IPS. Terbatasnya kemampuan siswa dalam membaca dan mencari referensi untuk menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru, menyebabkan kreativitas mereka rendah. Kedua, faktor eksternal siswa yang tergantung terhadap guru dalam kegiatan pembelajaran.

Selama pengamatan, peneliti menemukan bahwa banyak siswa yang tidak memperhatikan pembelajaran IPS. Hal itu dikarenakan siswa tidak memiliki ketertarikan dalam belajar. Selain itu, jenis pertanyaan yang diajukan atau tugas yang diberikan oleh guru kurang menggali potensi siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut. Pertanyaan yang dibuat berdasarkan pada kemampuan mengingat dan mendefinisikan. Hal ini dapat dilihat pada instrumen tes yang digunakan oleh guru ketika ulangan harian dan ulangan tengah semester. Instrumen tes yang dibuat oleh guru akan berdampak pada kemampuan berfikir siswa. Dimana hanya terpusat pada kemampuan mengingat tentang pengertian dan cenderung sesuai dengan apa yang ada dibuku. Selain itu, tidak adanya pengembangan kemampuan kognisi siswa sampai pada tingkat berfikir analisis.


(17)

2

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING,

TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pertanyaan atau tugas yang diberikan tidak hanya untuk memfokuskan siswa pada kegiatan pembelajaran, tetapi juga untuk menggali potensi belajar mereka. Pertanyaan atau tugas yang memicu siswa untuk berfikir analitis, evaluatif, dan kreatif dapat melatih siswa untuk menjadi pemikir yang kritis dan kreatif.

Apabila kondisi pembelajaran di atas dibiarkan, akan mengakibatkan kecenderungan keterampilan berfikir siswa yang rendah, dan salah satu tujuan pembelajaran IPS untuk mengembangkan keterampilan berpikir kreatif, akan sulit untuk tercapai. Rendahnya keterampilan berfikir kreatif siswa pada saat pembelajaran IPS merupakan masalah besar pada siswa. Hal itu dapat menimbulkan dampak negatif bagi ketercapaian hasil belajar yang diharapkan oleh guru. Jika diusahakan dengan berbagai aksi, berbagai strategi atau model pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan berfikir kreatif siswa, maka potret buram itu akan terhapus.

Masalah yang mendasar adalah bahwa mata pelajaran yang tergabung ke dalam rumpun ilmu sosial menghadapi masalah yang relatif sama. Dimana pembelajaran pengetahuan sosial lebih menekankan pada aspek pengetahuan, fakta dan konsep-konsep yang bersifat hafalan belaka. Hal ini sejalan dengan pendapat Somantri (2001) dalam (Rahmania, 2006, hlm. 23), yang menyatakan bahwa pembelajaran IPS di sekolah selalu disajikan dalam bentuk faktual, konsep yang kering, guru hanya mengejar target pencapaian kurikulum, tidak mementingkan proses. Hal ini menyebabkan pembelajaran IPS selalu menjenuhkan dan membosankan dan dianggap oleh peserta didik sebagai pelajaran kelas dua.

Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (REACT) yang dijadikan sebagai pengembangan pembelajaran IPS untuk menumbuhkan keterampilan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran IPS. Hal ini dianggap


(18)

3

penting karena mengingat keterampilan berpikir penting bagi pendidikan ilmu sosial. Dengan menguasai keterampilan berpikir, siswa yang belajar ilmu-ilmu sosial akan mampu mengolah apa yang dibacanya, dibahasnya, maupun dilihatnya sehingga mereka menemukan sesuatu yang memiliki makna bagi dirinya (Hasan,1996, hlm. 113).

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa dalam pembelajaran bergaya ceramah, siswa kurang menaruh perhatian selama 40% dari seluruh waktu pembelajaran. Siswa dapat mengingat 70% dalam sepuluh menit pertama pembelajaran. Sedangkan dalam sepuluh menit terakhir, mereka hanya dapat mengingat 20% materi pembelajaran (Melvin L, Silberman. 2006, hlm. 24)

Idealnya pembelajaran IPS di sekolah dapat menumbuhkembangkan kemampuan berfikir kreatif siswa dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari mereka. Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 BAB II Pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Salah satu alasan peneliti menggunakan strategi REACT adalah strategi ini memunculkan lima strategi yaitu relating, experiencing, applying, cooperating, dan transfering. Menurut Sounders (dalam Komalasari (2010, hlm. 8) menjelaskan bahwa pembelajaran kontekstual difokuskan pada REACT. Relating adalah belajar dalam konteks pengalaman hidup, experiencing adalah belajar dalam konteks pencarian dan penemuan, applying adalah belajar ketika pengetahuan diperkenalkan dalam konteks penggunaanya, cooperating adalah belajar melalui konteks komunikasi interpersonal dan saling berbagi, transfering adalah belajar penggunaan pengetahuan dalam suatu konteks atau situasi baru.

Salah satu aspek penting dalam mengajar termasuk mengajar IPS agar peserta didik dapat menguasai dimensi-dimensi pembelajaran IPS di sekolah, yaitu : ”menguasai pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), sikap dan nilai (attitudes and values), dan bertindak (action)” (Sapriya, 2009, hlm. 21). Akan


(19)

4

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING,

TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

tetapi, dimensi-dimensi tersebut seperti keterampilan berfikir kreatif pada diri siswa belum sepenuhnya tumbuh dalam jiwa-jiwa peserta didik.

Dalam konteks pembelajaran, pengembangan kemampuan berpikir ditujukan untuk beberapa hal, diantaranya adalah: (1) mendapat latihan berfikir secara kreatif untuk membuat keputusan dan menyelesaikan masalah dengan bijak, misalnya luwes, reflektif, ingin tahu, mampu mengambil resiko, tidak putus asa, mau bekerjasama dan lain lain, (2) mengaplikasikan pengetahuan, pengalaman dan kemahiran berfikir secara lebih praktik baik di dalam atau di luar sekolah, (3) menghasilkan ide atau ciptaan yang kreatif dan inovatif, (4) mengatasi cara-cara berfikir yang terburu-buru, kabur dan sempit, (5) bersikap terbuka dalam menerima dan memberi pendapat, membuat pertimbangan berdasarkan alasan dan bukti, serta berani memberi pandangan dan kritik.

Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) merupakan salah satu program yang harus ditempuh oleh siswa di jenjang SMP ditujukan supaya siswa mampu untuk berpikir dan berlatih kritis, analitis dan kreatif, serta membiasakan diri dalam proses berpikir ilmuwan sosial dan proses internalisasi yang menekankan pada proses mengambil keputusan secara rasional berdasarkan pengetahuan yang sudah disederhanakan. Proses ini diharapkan juga dapat membiasakan siswa melakukan klarifikasi terhadap sistem nilai, dengan Pancasila sebagai kerangka rujukan disertai keimanan dan ketakwaan terhadap Allah SWT (Somantri , 2001, hlm. 45). Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Ninis Mudda’iyah Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, tahun 2010. Menunjukan bahwa hasil penelitian berikut mengenai penerapan pembelajaran kontekstual model relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (REACT) untuk meningkatkan motivasi belajar mata pelajaran ekonomi berhasil. Hal tersebut dapat diketahui dari keaktifan dan keantusiasan siswa dalam pembelajaran serta termotivasinya siswa untuk lebih mengetahui akan sesuatu yang baru berdasarkan


(20)

5

dari hasil pencarian dan penemuan sendiri. Sebelum diterapkannya pembelajaran ini, siswa kurang aktif dan kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran dan nilainya juga dibawah standar. Dari tiga siklus yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa nilai post test siswa mengalami peningkatan, pada siklus I sebesar 9,6%, pada siklus II 28,3%, pada siklus III 50,6%.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: “penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (REACT) untuk menumbuhkan keterampilan berpikir kreatif dalam pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMPN 29 Bandung Kelas IX G )”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana perencanaan strategi REACT dalam menumbuhkan keterampilan berfikir kreatif siswa dalam pembelajaran IPS siswa kelas IX G di SMP Negeri 29 Bandung ?

2.Bagaimana pelaksanaan strategi REACT dalam menumbuhkan keterampilanberfikir kreatif siswa dalam pembelajaran IPS siswa kelas IXG di SMP Negeri 29 Bandung?

3.Bagaimana peningkatan keterampilan berfikir kreatif siswa setelah penerapan strategi strategi REACT kelas IX G di SMP Negeri 29 Bandung ?

4.Apa solusi untuk menghadapi kendala ketika menerapkan strategi REACT dalam menumbuhkan keterampilan berfikir kreatif siswa dalam pembelajara IPS kelas IXG di SMP Negeri 29 Bandung ?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasar rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan proses perencanaan strategi REACT dalam menumbuhkan

keterampilan berfikir kreatif siswa dalam pembelajara IPS siswa kelas IX G di SMP Negeri 29 Bandung


(21)

6

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING,

TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Mendeskripsikan proses pelaksanaan strategi REACT dalam menumbuhkan keterampilan berfikir kreatif siswa dalam pembelajaran IPS siswa kelas IXG di SMP Negeri 29 Bandung

3. Mengkaji seberapa besar peningkatan kemampuan berfikir kreatif siswa setelah penerapan strategi REACT kelas IX G di SMP Negeri 29 Bandung

4. Mendeskripsikan solusi dalam menghadapi kendala penerapan strategi REACT dalam menumbuhkan keterampilan berfikir kreatif siswa dalam pembelajaran IPS kelas IX G di SMP Negeri 29 Bandung

1.4Manfaat Penelitian

Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini, yaitu diharapkan hasil penelitian ini memberikan manfaat yang positif, antara lain : 1. Manfaat teoritis, yaitu hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan

tambahan pengembangan pendidikan utamanya dalam penerapan strategi REACT penyusunan dalam rangka menumbuhkan kemampuan berpikir kreatif siswa.

2. Manfaat praktis, secara praktis penelitian tindakan kelas ini dapat dimanfaatkan sebagaiberikut:

a. Bagi Siswa

 Menumbuhkan keterampilan berfikir kreatif pada diri siswa

 Membantu siswa untuk mengetahui sejauh mana keterampilan berpikir kreatifnya

 Diharapkan siswa lebih mudah memahami materi pelajaran yang dapat diajdikan suatu pengalaman belajar yang menarik dan bermakna sehingga meningkatkan keterampilan berfikir kreatif siswa.

b. Bagi Peneliti dan Guru


(22)

7

Strategi REACT dikembangkan dapat digunakan sebagai alternatif alat ukur untuk mengukur keterampilan berpikir kreatif siswa

 Dapat membantu guru untuk lebih memahami hakikat pendidikan, pengetahuan, dan pembelajaran yang dihayati oleh guru di lapangan

 Semoga menjadi masukan dan pengetahuan baru yang bermanfaat untuk dikembangkan dalam pembelajran yang lebih bermakna.

c. Bagi Sekolah

 Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran, guna meningkatkan kualitas pembelajaran IPS.

 Dapat dijadikan sumber masukan dalam rangka mengembangkan kurikulum dan pembelajaran

1.5Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika adalah tata urutan yang beraturan dan berkesesuaian. Sistematika ini memuat kerangka pemikiran yang akan digunakan dalam pelaporan hasil penelitian untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan menyeluruh tentang isi skripsi, secara singkat dapat dilihat dalam sistematika penulisan ini, dimana dalam skripsi ini dibagi menjadi lima bab, antara lain: BAB I PENDAHULUAN.

Bab ini merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA.

Kajian pustaka menguraikan tentang kajian teori yang berhubungan dengan strategi pembelajaran relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (REACT), keterampilan berfikir kreatif, dan penelitian terdahulu yang mendasari penelitian tindakan kelas ini.

BAB III STRATEGI PENELITIAN.

Strategi penelitian menjelaskan tentang strategi-strategi yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas yang berisi pendekatan dan jenis penelitian,


(23)

8

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING,

TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data, pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data, tahap-tahap penelitian (siklus penelitian: perencanaan, implementasi, pengamatan dan refleksi).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian menjelaskan data-data yang diperoleh di lapangan (rencana pembelajaran dan hasil pembelajaran) yaitu gambaran umum SMP Negeri 29 Bandung dan deskripsi data sesuai dengan rumusan masalah.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Ini merupakan bab terakhir yang berisi tentang kesimpulan dari penelitian dan saran yang akan diberikan oleh peneliti terhadap hasil penelitian.


(24)

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang desain penelitian, jenis penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data, jenis data, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, pengecekan keabsahan data, serta tahapan penelitian.

3.1 Latar Penelitian

3.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IX SMP Negeri 29 Bandung. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah dan pelaksanaan penelitiannya akan disesuaikan dengan jampelajaran IPS pada kelas yang digunakan sebagai obyek penelitian.

3.1.2 Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX- K SMP Negeri 29 Bandung yang terdiri dari 36 orang peserta didik, terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Objek penlitian ini adalah penerapan pembelajaran strategi REACT.

3.2 Desain Penelitian 3.2.1 Strategi Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah PenelitianTindakan Kelas (PTK) yang dalam bahasa Inggris, PTK disebut Classroom Action Research (CAR). PTK sangat cocok untuk penelitian ini, karenapenellitian


(25)

39

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

diadakan dalam kelas dan lebih dipusatkan pada masalah–masalahyang terjadi di dalam kelas atau pada proses belajar mengajar. Penelitian tindakan kelas menurut Zainal Aqib (2009, hlm. 12) berasal dari tiga kata yaitu penelitian, tindakan, dan kelas. Berikut penjelasannya:

1) Penelitian, diartikan sebagai kegiatan mencermati suatu obyek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan penting bagi penelitian.

2) Tindakan, diartikan sebagai suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan

3) Kelas, diartikan sebagai sekelompok peserta didik yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru

Menurut Suharsimi Arikunto (2002, hlm. 82), penelitian tindakan adalah penelitian tentang hal-hal yang terjadi di masyarakat atau sekelompok sasaran dan hasilnya langsung dapat dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan. Ciri atau karakteristik utama dalam penelitian tindakan adalah adanya partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dengan anggota kelompok sasaran. Penelitian tindakan adalah salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang dicoba sambil jalan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Dalam prosesnya, pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut dapat saling mendukung satu sama lain.

Sedangkan tujuan penelitian tindakan harus memenuhi beberapa prinsip sebagai berikut;

1. Permasalahan atau topik yang dipilih harus memenuhi kriteria, yaitu benar-benar nyata dan penting, menarik perhatian dan mampu ditangani serta dalam jangkauan kewenangan peneliti untuk melakukan perubahan.


(26)

40

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Kegiatan penelitian, baik inferensi maupun pengamatan yang dilakukan tidak boleh sampai mengganggu atau menghambat kegiatan utama.

3. Jenis intervensi yang dicobakan harus efektif dan efisien, artinya terpilih dengan tepat sasaran dan tidak memboroskan waktu, dana dan tenaga.

4. Metodologi yang digunalkan harus jelas, rinci dan terbuka, setiap langkah dari tindakan dirumuskan dengan tegas sehingga orang yang berminat terhadap penelitian tersebut dapat mengecek setiap hipotesis dan pembuktiannya.

5. Kegiatan penelitian diharapkan dapat merupakan proses kegiatan yang berkelanjutan (on-going), mengingat bahwa pengembangan dan perbaikan terhadap kualitas tindakan memang tidak dapat berhenti tetapi menjadi tantangan sepanjang waktu (Arikunto, Suharsimi, 2002, hlm. 82).

Sesuai dengan jenis rancangan penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan kelas, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (dalam Arikunto, Suharsimi, 2002, hlm. 83), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observasi (pengamatan) dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus I dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan.

Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar 1 berikut.


(27)

41

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Model Kemmis dan Taggart


(28)

42

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Berikut adalah pemaparan secara lengkap mengenai tahapan-tahapan penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Taggart sebagai berikut:

1. Perencanaan (planning)

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan dimana,oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan (Arikunto Suharsimi,hlm. 17). Menurut Sanjaya, 2012, proses perencanaan yang dilakukan peneliti berupa aktiftas tinjauan lapangan, diagnosis masalah, penentuan pemilihan penanganan masalah, pemilihan materi yang akan digunakan untuk penerapan strategi, penentuan waktu pelaksanaan siklus penanganan masalah, pencarian observer sebagai tenaga bantuan selama peneliti menerapkan tindakan, dan perencanaan instrumen-instrumen yang akan digunakan untuk mendukung proses tindakan.

2. Tindakan (action)

Tahapan tindakan ini merupakan tahapan penerapan strategi yang dipilih untuk penanganan masalah.Pemaparan strategi pembelajaran sudah tersusun rapi dalam Rancangan Proses Pembelajaran.Strategi yang menjadi tindakan penanganan adalah strategi REACT untuk menumbuhkan keterampilan berfikir kreatif dalam pembelajaran IPS.

Tindakan ini diterapkan selama waktu dan materi yang telah direncanakan pada tahap perencanaan. Tindakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa siklus yang tiap siklusnya terdiri dari 2 sampai 4 Jam Pelajaran (JP).

Proses pembelajaran dilakukan sesuai dengan strategi REACT yang dipilih peneliti. Di tahap ini peran observer sangat diperlukan. Mereka bertugas mencatat secara detail proses pembelajaran di kelas dan menilai kinerja guru yang sedang menerapkan strategi.


(29)

43

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pelaksanan tindakan dilakukan sangat bergantung terhadap hasil yang didapat di setiap tindakan. Pelaksanaan tindakan akan selalu berjalan terus bilamana permasalahan di kelas masih ada. Hal tersebut membuat peneliti tidak bisa merencanakan jumlah tindakan atau siklus yang akan dilakukan. 3. Pengamatan (observing)

Tahapan pengamatan merupakan kajian deskripsi dan analisis pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan.Dalam tahap ini catatan dari para observer dijadikan salah satu data yang digunakan untuk menganalisis tindakan.

Pengamatan ini menggunakan catatan-catatan mengenai apa saja yang terjadi selama proses pembelajaran dengan menggunakan tindakan yang sedang peneliti terapkan. Catatan-catatan tersebut berupa lembar observasi tindakan, rekaman audio maupun audio visual. Pelaksanaan pengamatan dan pelaksanaan tindakan harus dilakukan secara bersama, karena pelaksanaan tindakan lah yang sedang diamati. Catatan-catatan dari hasil pengamatan ini yang berupa data akurat menjadikan bahan untuk analisis tindakan yang berguna untuk menganalisis dan perbaikan tindakan dalam siklus berikutnya.

Data yang dihasilkan dari tahap pengamatan ini berupa hasil dari strategi yang diterapkan oleh peneliti. Data tersebut berupa ketercapaian tujuan penelitian dengan penggunaan strategi pembelajaran yang digunakan. Maka dari itu, hasil data dari tahapan ini berguna untuk proses berikutnya yaitu refleksi.

4. Refleksi (Reflection)

Tahapan berikutnya adalah refleksi yakni, kegiatan mengemukakan atau menyampaikan kembali tindakan-tindakan yang telah dilakukan. Peneliti beserta observer mendiskusikan hasil dari pengamatan proses kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan berdasarkan dari instrumen pengamatan.


(30)

44

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pengamatan yang dilakukan refleksi mulai dari deskripsi dan penilaian pelaksanan tindakan, hasil tindakan yang dalam penelitian ini berupa hasil perubahan keterampilan berfikir kreatif yang dimiliki siswa, dan aktifitas pembelajaran di kelas secara keseluruhan.

Kelebihan yang terdapat dalam pembelajaran siklus pertama akan dijadikan acuan peneliti atau guru dalam melakukan siklus berikutnya, dan kekurangan yang masih terdapat dalam pembelajaran akan didiskusikan bersama cara penyelesaiannya, sehingga peneliti dapat menentukan perbaikan pembelajaran sebagai bahan menyusun tindakan pada siklus berikutnya.

Tahapan refleksi ini juga merupakan tahapan penganalisisan hasil tindakan yang dilakukan dengan teori-teori terkait yang digunakan oleh peneliti. Dengan demikian peneliti melihat keterhubungan antara teori-teori yang digunakan dengan kondisi nyata melalui proses tindakan kelas yang diterapkan.

3.3 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan rumusan setiap variabel-variabel dalam penelitian ini. Di bawah ini peneliti memaparkan definisi-definisi dari variabel judul penelitian.

3.3.1 Keterampilan Berfikir Kreatif

Berfikir adalah kegiatan mental yang bertujuan yaitu suatu proses mental bila seseorang berinteraksi dengan data dan informasi dalam memperoleh pengetahuan (Wahab, 2007, hlm. 45).

Menurut Maslow (1968) dalam Supardan (2000, hlm. 37) kreativitas merupakan suatu kebutuhan tingkat tinggi, merupakan manifestasi dalam individu yang berfungsi sepenuhnya sebagai aktualisasi diri. Sedangkan makna sosial yang terkandung dalam pengembangan kreativitas.


(31)

45

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Menurut Munandar (1999, hlm. 12) pengembangan kreatifitas seseorang tidak hanya memperhatikan pengembangan kemampuan berpikir kreatif tetapi juga pemupukan sikap dan ciri-ciri kepribadian kreatif. Orang-orang kreatif memiliki rasa ingin tahu, banyak akal, memliki keinginan menemukan, memilih pekerjaan sulit, senang menyelesaikan masalah, memiliki dedikasi terhadap pekerjaan dan banyak lagi karakteristik yang lain.

3.3.2 Strategi REACT

Menurut Sounders (dalam Komalasari, 2010, hlm. 8) menjelaskan bahwa pembelajaran kontekstual difokuskan pada REACT. Relating adalah belajar dalam konteks pengalaman hidup, experiencing adalah belajar dalam konteks pencarian dan penemuan, applying adalah belajar ketika pengetahuan diperkenalkan dalam konteks penggunaanya, cooperating adalah belajar melalui konteks komunikasi interpersonal dan saling berbagi, transferring adalah belajar penggunaan pengetahuan dalam suatu konteks atau situasi baru.

3.3.3 Pembelajaran IPS

Sapriya (2012, hlm. 20) memberikan pengertian IPS bahwa IPS di tingkat persekolahan mempunyai perbedaan makna, disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik khususnya antara IPS untuk Sekolah Dasar (SD) dengan IPS untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan IPS utuk Sekolah Menengah Atas (SMA). Pengertian IPS di persekolahan tersebut ada yang berarti nama mata pelajaran yang berdiri sendiri, ada yang berarti gabungan (integrated) dari sejumlah mata pelajaran atau disiplin ilmu, dan ada yang berarti program pengajaran. Perbedaan ini dapat pula diidentifikasi dari perbedaan pendekatan yang dirapkan pada masing-masing jenjang persekolahan tersebut.

Dari uraian di atas dapat disajikan dalam bentuk tabel berikut ini: Tabel 3.1


(32)

46

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Variabel Penelitian

Variabel Dimensi

Indikator Strategi Pembelajaran REACT (X) (Sounders dalam Komalasari, 2010)

Relating ada keterkaitan (relevansi) dengan bekal pengetahuan (prerequisite knowledge) yang telah ada pada diri siswa

Experiencing Adanya pengalaman langsung melalui kegiatan eksplorasi, penemuan (discovery), inventori, investigasi, penelitian, dan sebagainya.

Applying Tercapainya tujuan pembelajaran dalam bentuk menggunakan

Siswa dapat melakukan sesuatu atau kegiatan yang sesuai dengan materi yang telah dipelajari Cooperating Adanya kerja sama dalam bentuk saling tukar

pikiran, mengajukan dan menjawab pertanyaan, komunikasi interaktif antar sesama siswa, antar siswa dengan guru, antar siswa dengan nara sumber.

Transfering Dapat mentransfer pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang telah dimiliki pada situasi lain Berfikir

Kreatif (Y) (Torrance)

Keluwesan (flexibility)

Memberikan jawaban yang bervariasi, menemukan atau menghasilkan berbagai macam ide, melihat masalah dari berbagai sudut pandang.

Kelancaran (fluency)

Mencetuskan banyak ide, banyak jawaban, banyak penyelesaian masalah, banyak


(33)

47

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu pertanyaan dengan lancar.

Memberikan banyak cara atau saran serta memberikan lebih dari satu jawaban Orsinil

(originality)

Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik serta memikirkan cara yang tidak lazim Originalitas dalam hal ini adalah relatif karena yang baru bagi dirinya belum tentu baru bagi yang lain.

Elaborasi (elaboration)

Mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk.

Menambah atau memperinci detil-detil dari suatu obyek, gagasan, atau situasi sehingga menjadi lebih menarik

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dalam PTK ini yang pertama ialah peneliti sendiri yang berperan penting dalam penelitian ini. Hal tersebut karena peneliti yang membuat keseluruhan materi-materi penyelesaian masalah yang terjadi di kelas penelitian. Pada mulanya peneliti hanya sebagai observer keadaan kelas, namun saat pelakasanaan tindakan, peneliti lah yang berperan sebagai instrumen penelitian yang peneliti lakukan atau lebih sering disebut dengan istilah human instrument.

Selain peneliti sebagai instrumen penelitian, PTK juga memerlukan perangkat instrumen penelitian lain yang dibutuhkan mulai dari tahap observasi awal sampai pelaksanaan tindakan yang digunakan antara lain yaitu;

3.4.1 Tes

Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan – aturan yang sudah


(34)

48

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ditentukan (Arikunto, 2010, hlm. 52). Selain pengukuran melalui pengamatan kemampuan berpikir kreatif siswa, peneliti juga menggunakan tes sebagai alat untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa karena pada lembar pengamatan, ada indikator yang belum terukur, jadi peneliti menggunakan keduanya sebagai alat pengukuran dalam mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa.

Tes dikembangkan menggunakan bentuk uraian. Bentuk uraian dipilih karena cocok untuk mengukur higher level learning outcomes (Franenkel dan Walen, 1993 dalam Munandar, 2002, hlm. 22). Adapun soal-soal yang dipilih untuk mengukur ketersmpilsn berfikir kreatif yang bersifat open enden, soal yang cara penyelesaiannya banyak pilihan dan jawabannya lebih dari satu.

Alat evaluasi berupa tes ini sebelum diberikan kepada siswa yang menjadi sampel penelitian, dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dosen pembimbing. 3.4.2 Lembar observasi aktivitas siswa

Lembar observasi ini merupakan perangkat yang digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktifitas siswa selama pelaksanaan tindakan strategi REACT.

Instrumen observasi aktifvitas siswa terdiri dari dua bentuk, yakni lembar observasi aktivitas siswa yang diisi oleh observer dan lembar observasi aktifvitas siswa yang berdasarkan pengerjaan LKS dan diisi oleh peneliti. Lembar observasi aktifvitas siswa yang diisi oleh observer digunakan untuk melihat secara umum kegiatan yang dilakukan siswa di dalam aktivitas pembelajaran langsung di kelas yang nampak oleh observer secara langsung. Sedangkan lembar observasi aktivitas siswa yang berdasarkan pengerjaan LKS yang diisi oleh guru untuk melihat secara lebih detail penilaian siswa dalam menilai keterampilan berfikir kreatif siswa dari hasil jawaban siswa dalam pengerjaan LKS.

Lembar Kerja Siswa yang diberikan ke siswa disesuaikan dengan kebutuhan proses pembelajaran. LKS dibuat oleh peneliti dengan konsultasi kepada


(35)

49

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pembimbing. LKS yang dibuat akan selalu disesuaikan dengan materi dan tujuan proses pembelajaran, sehingga LKS yang diberikan ke siswa lebih bertema dan sesuai dengan materi yang disampaikan guru.

Lembar observasi aktivitas siswa di kelas juga disertakan mengenai pembelajaran strategi REACT memuat indikator yang peneliti kembangkan dalam penelitian ini, yakni indikator tentang kemampuan siswa dalam tahapan orientasi materi pelajaran dalam mengetahui berjalan atau tidaknya pembelajaran REACT sesuai jalannya rencana yang telah direncanakan oleh guru dalam rangka peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa.

3.4.3 Lembar observasi aktivitas guru

Dalam lembar observasi aktivitas guru, terkandung unsur-unsur proses pembelajaran dengan menggunakan strategi REACT. Indikator-indikator pelaksanaan strategi REACT masuk kedalam penilaian untuk tahap orientasi, tahap kegiatan inti, tahap evaluasi, dan tahap kegiatan akhir.

3.4.4 Dokumentasi

Dokumentasi ini terdiri dari Rancana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dibuat untuk melakukan penelitian tindakan kelas ini dibuat dengan format per-pertemuan. Komponen yang terdapat di RPP yakni indikator pencapaian yang diharapkan, tujuan pembelajaran, materi pokok, pendekatan dan strategi yang diterapkan dalam pembelajaran, kegiatan pembelajaran dalam bentuk skenario pembelajaran, evaluasi, dan perangkat lampiran seperti LKS (baik tes maupun non tes), rubrik penilaian dan format penilaian.

Dalam penyususan RPP, hal yang harus ditekankan adalah indikator yang ingin dicapai dalam pelaksanaan tindakan, rubrik penilaian yang dalam penelitian ini adalah rubrik penilaian berfikir kreatif.


(36)

50

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Indikator yang digunakan dalam penelitian ini untuk melihat keberhasilan keterampilan berfikir kreatif menurut Guilford (1975) dan Torrance (1984) dalam Filsaime (2008, hlm. 21) menentukan empat karakteristik berfikir kreatif, diantaranya sebagai berikut:

Tabel 3.2

Indokator Keterampilan Berfikir Kreatif Variabel penelitian Indikator (By. Torrance) Berfikir kreatif Originality (originalitas)

Respon yang tidak biasa Unik

Jarang terjadi Flexibility

(Keluwesan)

Memandang masalah dari berbagai perspektif Memberikan bermacam-macam penafsiran terhadap suatu gambar, cerita, atau masalah; Fluency

(Kelancaran)

Menciptakan sejumlah ide

Membuat keputusan dengan cepat Elaboration

(Elaborasi)

Mampu menguraikan jawaban atau pemecahan masalah dengan terperinci

Mampu mengkomunikasikan ide kreatifnya pada orang lain

Sumber: Guilford (1975) dan Torrance (1984) dalam Filsaime (2008, hlm. 21). 3.6 Teknik Pengumpulan dan analisis Data

3.6.1 Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan, (Mohammad Nasir,1998, hlm. 125). Dibawah ini


(37)

51

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

adalah teknik-teknik yang digunakan peneliti dalam pelaksaan penelitian yang akan peneliti lakukan, yaitu:

3.6.1.1 Observasi

Observasi dilakukan dengan segenap alat indra terutama mata dicurahkan untuk mengamati fokus objek yang diteliti dalam sebuah penelitian yang dilakukan dilapangan, maka teknik observasi adalah suatu keharusan. Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.Observasi juga artinya tindakan yang melakukan penafsiran dari teori seperti yang dikemukakan oleh Karl Popper, Hopkins, 1993 (dalam Wiriatmadja 2009, hlm. 109).

Observasi sebagai teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap aktifitas yang terjadi dan mencatat hal-hal yang diamati dan diteliti tersebut. Menurut Sanjaya (2011, hlm. 86) observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati.

Prinsip penggunaan observasi sebagai alat pemantau dalam PTK yang dikemukakan Hopkins (dalam Sanjaya, 2011, hlm. 88) ialah sebagai berikut :

a. Direncanakan bersama

b. Difokuskan pada hal yang spesifik c. Membuat criteria yang jelas d. Keterampilan observasi e. Balikan

Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data aktivitas guru, aktivitas siswa, serta kemampuan berpikir kreatif siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Prosedur pelaksanaan observasi terhadap guru, aktivitas siswa, dan kemampuan berpikir kreatif siswa dilakukan setiap pertemuan kegiatan belajar menggunakan pembelajaran REACT.


(38)

52

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu a. Observasi guru

Observasi guru digunakan untuk mengamati aktivitas guru pada saat proses pembelajaran REACT berlangsung. Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui berjalan atau tidaknya pembelajaran REACT sesuai jalannya rencana yang telah direncanakan dalam rangka peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa. b. Observasi aktivitas siswa

Observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengamati aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran REACT berlangsung. Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui berjalan atau tidaknya pembelajaran REACT sesuai jalannya rencana yang telah direncanakan oleh guru dalam rangka peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa.

3.6.1.2 Tes

Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan – aturan yang sudah ditentukan (Arikunto,2010, hlm. 52). Selain pengukuran melalui pengamatan kemampuan berpikir kreatif siswa, peneliti juga menggunakan tes sebagai alat untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa karena pada lembar pengamatan, ada indikator yang belum terukur, jadi peneliti menggunakan keduanya sebagai alat pengukuran dalam mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa.

Tes dikembangkan menggunakan bentuk uraian.Bentuk uraian dipilih karena cocok untuk mengukur higher level learning outcomes, Franenkel dan Walen (dalam Munandar, 2002, hal. 35). Adapun soal-soal yang dipilih untuk mengukur ketersmpilsn berfikir kreatif yang bersifat open ended, soal yang cara penyelesaiannya banyak pilihan dan jawabannya lebih dari satu.


(39)

53

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3.6.2 Teknik analisis data

Moleong (2002, hlm. 102) menyatakan bahwa analisis data merupakan proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya dalam suatu pola, kategori dan satuan dasar.

Tujuan dari analisis data ini adalah:

1. Data dapat diberi arti atau makna yang berguna dalam memecahkan masalah - masalah penelitian.

2. Memperlihatkan hubungan - hubungan antara fenomena yang terdapat dalam penelitian.

3. Untuk memberikan jawaban terhadap hipotesis yanng diajukan dalam penelitian.

4. Bahan untuk membuat kesimpulan serta implikasi-implikasi dan saran-saran yang berguna untuk kebijakan penelitian selanjutnya (Iqbal Hasan, 2002, hlm. 98).

Teknik analisis data menurut Miles & Huberman (dalam, Basrowi & Suwandi, 2008, hlm. 20) terdiri dari dua teknik yaitu teknik analisis data kualitatif dan teknik analisis kuantitatif. Di bawah ini akan dipaparkan mengenai kedua teknik analisis tersebut.

3.6.2.1 Teknik analisis data kuantitatif

Analisis data kuantitatif dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui hasil angket yang telah diisi siswa, analisis hasil observasi aktivitas guru, serta analisis hasil observasi aktivitas siswa baik dalam pengerjaan LKS dan penilaian aktivitas siswa yang berdasarkan pengamatan observer. Di bawah ini adalah pemaparan prosedur perhitungan analisis data kuantitatif berdasarkan bentuk instrumennya.


(40)

54

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Analisis data dalam bentuk hasil observasi aktivitas siswa adalah berupa penilaian dari pengerjaan LKS yang telah diberikan pada siswa. Dalam LKS sudah dimasukan indikator-indikator ketercapaian keterampilan berfikir kreatif siswa terhadap pembelajaran IPS dan indikator-indikator proses pembelajaran dengan strategi REACT.

Kriteria interval nilai yang digunakan untuk menilai hasil pengerjaan LKS siswa adalah kriteria interval nilai dari sistem penilaian kurikulum 2013.Kriteria tersebut yakni sebagai berikut.

Tabel 3.3 Kriteria Interval Nilai

Interval Nilai Predikat

< 1,66 K (Kurang)

1,66 – 2,65 C (Cukup)

2,66 – 3,65 B (Baik)

>3,65 SB (Sangat Baik)

b.Hasil observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru berdasarkan pengamatan observer

Analisis data aktivitas siswa dan aktivitas guru berdasarkan pengamatan observer dapat dihitung deangan rumus sebagai berikut.

Persentase aktivitas guru = Perolehan skor × 100% Seluruh aktivitas Persentase aktivitas siswa = Perolehan skor × 100%


(41)

55

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Setelah dihitung kemudian hasilnya diklasifikasikan sesuai dengan klasifikasi, klasifikasi tersebut yakni sebagai berikut (dalam Komalasari, 2011, hlm. 156)

Tabel 3.4 Kriteria Interval Nilai

Rentang skor Katagori

66,68% - 100% Baik

33,34% - 66,67% Cukup

<33,3% Kurang

3.6.2.2 Teknik analisis data kualitatif

Analisis data kualitatif menurut Bogdan & Biklen adalah upaya yang dilakukan dengan jalan berkerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milihnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensiskannya, mencari dan menemukan apa yang penting, apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (Moleong, J Lexy,2005, hlm. 245). Teknik analisa deskriptif kualitatif (berupa kata-kata bukan angka) meliputi:

a.Reduksi data

Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian, penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan (Mathew B. Miles.1992, hlm. 15). Reduksi data dilakukan untuk mempermudah dalam pemahaman data yang telah terkumpul dari hasil catatan lapangan.

b.Display (penyajian data)

Penyajian data yang telah direduksi berupa tabel, grafik, diagram maupun matriks guna untuk melihat gambaran data yang diperoleh secara keseluruhan atau


(42)

56

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

bagian-bagian tertentu. Data yang disajikan berupa data yang jelas, singkat, terperinci dan menyeluruh.Hal tersebut ditujukan untuk mempermudah memahami gambaran terhadap bagian-bagian yang diteliti.Penyajian data juga berupa deskripsi secara uraian yang jelas.

c. Pengambilan kesimpulan dan verifikasi

Menarik kesimpulan adalah kegiatan memberi kesimpulan terhadap hasil penafsiran dan evaluasi.Kesimpulan ini meliputi pencarian makna data dan penjelasannya, dan makna-makna yang muncul dari data tersebut yang di uji kebenarannya, kekokohannya dan kecocokannya dari data yang diperoleh di lapangan untuk menarik kesimpulan yang tepat dan benar.

d. Validasi data

Pernyataan Hopkins, 1993 (dalam Wiriatmadja 2012, hlm. 168) untuk menguji derajat keterpercayaan atau derajat kebenaran suatu penelitian.Untuk menghindari kesalahan atau kekeliruan data yang telah terkumpul perlu dilakukan pengecekan keabsahan data.Bentuk-bentuk validasi tersebut juga peneliti akan gunakan dalam menganalisis data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:

1.Triangulasi data

Teknik ini merupakan kegiatan pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknis triangulasi lebih mengutamakan efektifitas dan hasil yang diinginkan, oleh karena itu triangulasi dilakukan dengan menguji apakah proses dan hasil yang digunakan sudah berjalan dengan baik (Burhan Bungin, 2007, hlm. 23).

Triangulasi, membandingkan data yang diperoleh dengan data lain, atau kriteria tertentu yang telah baku. Menurut Elliott (dalam Wiriatmadja, Rochiati: 169)


(43)

57

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dilakukan berdasarkan tiga sudut pandang, yakni sudut pandang guru, sudut pandang siswa dan sudut pandang yang melakukan pengamatan atau observasi (peneliti).

2.Audit Trial

Audit trial yakni mengecek kebenaran hasil penelitian dan kebenaran prosedur dan strategi pengumpulan data dengan cara mengkonfirmasi buku-buku temuan dan dicek kesahihannya pada sumber data pertama guru dan siswa (Wiriatmadja, 2005, hlm. 168).

3.Expert Opinion

Expert opinion merupakan penggunaan istilah yang jika dimasukan ke dalam Bahasa Indonesia merupakan pendapat para ahli. Pendapat para ahli ini dilakukan dengan cara pengecekan data terakhir terhadap validnya temuan peneliti pada pakar profesional. Kegiatan ini dilakukan melalui proses konsultasi kepada pembimbing sampai validasi data yang diperoleh agar dapat dipertanggung jawabkan (Wiriatmadja, 2005, hlm. 168).


(44)

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

144

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang simpulan dari keselurughan pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang dilakukan. Selain itu, dalam bab ini peneliti akan memberikan saran dalam upaya membantu penyelesaian kendala-kendala yang terjadi pada penelitian tindakan kelas ini.

5.1Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan penelitian tentang penerapan strategi relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (REACT) untuk menumbuhkan keterampilan berfikir kreatif dalam pembelajaran IPS siswa kelas IX G SMP Negeri 29 Bandung, Kota Bandung dapat disimpulkan bahwa:

1. Dalam perencanaan pembelajaran peneliti harus memperhatikan permasalahan yang terjadi pada saat pembelajaran baik permasalahan dari guru maupun dari siswa, karena permasalahan tersebut sebagai awal dalam menentukan tujuan dilaksanakannya tindakan. Perencanaan pembelajaran tersebut harus dapat direalisasikan dalam pelaksanaan tindakan. Kondisi yang ditemukan adalah keterampilan berfikir kreatif siswa masih kurang serta sikap partisipasi siswa masih rendah yang dikarenakan strategi yang digunakan belum sepenuhnya membuat keterampilan berfikir kreatif siswa menjadi maksimal. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti menggunakan strategi REACT dengan lima strategi yang ada di dalamnya yaitu relating, experiencing, applying, cooperating, dan transfering dalam menumbuhkan keterampilan berfikir kreatif. Hal tersebut dikarenakan pada strategi REACT ini siswa dituntut untuk bisa belajar dalam konteks pengalaman hidup (relating), belajar dalam konteks pencarian dan penemuan (experiencing), belajar ketika pengetahuan diperkenalkan dalam konteks penggunaanya (applying), belajar melalui konteks komunikasi dalam


(45)

145

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kelompok dan saling berbagi (cooperating), dan belajar penggunaan pengetahuan dalam suatu konteks atau situasi baru atau mempresentasikan hasil temuan nya (transfering). Perencanaan pembelajaran menggunakan strategi REACT harus memperhatikan tujuan pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan berfikir kreatif siswa dapat sesuai dengan yang direncanakan. Selain merancang proses pembelajaran dengan menggunakan strategi REACT, peneliti juga merancang media pembelajaran, merancang penilaian menggunakan LKS (lembar kerja siswa) dan rubrik penilaian yang relevan dengan penugasan siswa.

2. Penerapan pembelajaran strategi REACT pada mata pelajaran IPS dapat terlaksana dengan apa yang telah direncanakan. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 3 siklus. Pada tiap-tiap siklus yang dilaksanakan peneliti menggunakan langkah-langkah yang beragam, akan tetapi masih dalam batasan strategi REACT. Pada siklus I, materi yang diberikan adalah perubahan sosial-budaya di era global dimana siswa ditugaskan untuk melakukan penelitian dan wawancara pada kelompok remaja yang memiliki kecenderungan cepat terbuka dalam menerima globalisasi. Proses pengamatan ini dilakukan secara kelompok di luar jam pelajaran sekolah. Pada siklus II, guru menerapkan tema pembelajaran mengenai peristiwa pemberontakan siswa ditugaskan untuk membuat sekenario dan pembuatan film pendek yang diperankan oleh tiap kelompok. Pada siklus III, materi tentang dampak kerjasama antarnegara terhadap perekonomian Indonesia siswa ditugaskan untuk melakukan penelitian terhadap barang-barang luar negeri yang ada di pasar Indonesia (supermarket, minimarket dll). Penugasan kelompok yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui sejauh mana peningkatan keterampilan berfikir kreatif siswa dalam pembelajaran IPS.

3. Dengan menggunakan pembelajaran strategi REACT mampu menumbuhkan keterampilan berfikir kreatif siswa dalam pembelajaran IPS siswa kelas IX-G


(46)

146

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

SMP Negeri 29 Bandung, Kota Bandung, yaitu pada siklus I ketika diberi tindakan sebanyak dua kali terjadi peningkatan keterampilan berfikir kreatif siswa dalam pembelajaran IPS pada setiap pelaksanan siklus. Pada siklus pertama, perolehan nilai keterampilan berfikir kreatif siswa sekitar 43 % masuk kedalam klasifikasi cukup masih sanyat banyak yang belum mencapai kategori baik bahkan sangat baik. Meningkat naik pada siklus 2 dimana perolehan nilai keterampilan berfikir kreatif siswa 60 % masuk kedalam kalsifikasi baik dan 17,78% masuk kedalam klasifikasi sangat baik. Pada siklus tiga kenaikan sangat signifikan dimana 44% mendapat kategori baik dan 56% mendapat kategori sangat baik. Maka terbukti setiap siklus yang dilaksanakan mengalami peningkatan yang sesuai dengan harapan.

4. Sesuai dengan hasil pelaksanaan tindakan kelas yang dilakukan di SMP Negeri 29 Bandung ini, penerapan strategi REACT untuk meningkatkan keterampilan berfikir kreatif siswa sudah dilaksanakan dan tercapai tujuan sesuai dengan yang telah direncanakan. Terdapat beberapa kendala yang peneliti temukan selama penerapan tindakan yaitu pertama adanya keterbatasan waktu untuk menerapkan pembelajaran strategi REACT secara penuh sehingga peneliti harus memperbaiki keadaan tersebut yaitu dipersiapkan sebaik mungkin. Kedua, peneliti dirasa masih belum seutuhnya menguasai kelas dengan sempurna sehingga guru memberikan reward and punishment yang diberikan pada siswa dalam kegiatan pembelajaran. Ketiga, pada saat diskusi maupun presentasi keaktifan masih didominasi kelompok tertentu saja, masih ada kelompok yang kurang aktif dalam bertanya maupun menyampaikan jawaban, oleh karena itu harus diperhitungkan tindakan yang akan diberikan sehingga seluruh kelompok bisa lebih aktif dan tidak didominasi oleh beberapa kelompok saja. Keempat, karena keterbatasan- keterbatasan sarana prasarana seperti LCD Proyektor yang diadakan oleh sekolah, penggunan ruang multimedia yang harus bergantian dengan yang lainnya, dan sarana internet (HotSpot) yang kurang memadai.


(1)

148

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dengan baik. Hasil yang diharapkan, tidak hanya terjadi pengajaran tetapi pembelajaran.


(2)

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING,

TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Adair, Jhon. (2009). Berfikir Kreatif, Berfikir Sukses. Yogyakarta: Penerbit Rumpun. Arikunto, S. (2010). Dasar -Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. .

Arikunto, Suharsimi. (2006). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi, cet. 6, Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Basrowi & Suwardi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta. Rineka Cipta Burhan Bungin, (2007). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja

Gravindo Persada.

Depdiknas. (2005). Panduan pengembangan silabus mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs). Jakarta: Depdiknas.

Dimyanti dan Mudjiono, (2004). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Edmund Bachman. (2005). Metode Belajar Berpikir Kritis dan Inovatif. Jakarta:

Prestasi Pustakaraya,

Faturrahman, Pupuh. (2005). Strategi Belajar Dan Mengajar. Bandung: CV Alfabeta Filsaime, D. K. (2008). Menguak Rahasia Berfikir Kritis dan Kreatif. Jakarta:

Prestasi Pustaka

Hanafiah & Cucu Suhana. (2009). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Refika Aditama.


(3)

149

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING,

TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Johnson, Elaine. (2007). Contextual Teaching and Learning;Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. terj. Ibnu Setiawan. Bandung: Mican Learning Center.

John Brew. (2008). Permainan Berpikir, Melejitkan Kekuatan Berfikir. Surabaya: Penerbit Jabal

Komalasari, Kokom. (2011). Pembelajaran Kontekstual. PT. Refika Aditama Komalasari, Kokom. (2011). Media Pembelajaran IPS. Bandung FPIPS UPI

Moloeng, Lex J. (2002), Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Moleong, Lexy. (2005). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada Munandar, U. (2012). Mengembangkan Bakat dan Kualitas Anak Sekolah. Jakarta:

Gramedia

Munandar, Utami. (1999). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Munandar, S.C.U. (1985). Mengem-bangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Grasindo. Jakarta

M. Iqbal Hasan.(2002). Pokok Materi Metodologi Penelitian & Aplikasinya. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Rachmawati Yeni dan Kurniati Euis. (2010). Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak. Jakarta: Kencana

Saidihardjo.(2005). Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta : Depdiknas Sanjaya, Wina. (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada media Group.

Semiawan, Conny, A.S Munandar dan S.C.U Munandar (1984). Memupuk bakat dan kreatifitas siswa sekolah menengah. (petunjuk bagi guru dan orang tua). Jakarta: PT. Gramedia


(4)

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING,

TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sapriya. (2012). Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sapriya. (2009). Pendidikan IPS: Konsep dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Sapriya, dkk. (2008). Konsep Dasar IPS. Bandung. FPIPS UPI

Silberman L. Melvin. (2006). Active Learning 101 cara Belajar Siswa Aktif. Bandung. Nusamedia

Sumaatmadja, N. (2000), Manusia dalam Konteks Sosial Budayadan Lingkungan Hidup. Bandung : Alfabeta

Sunaryo, Wowo. (2009). Taksonomi Berfikir. Bandung PT. Remaja Rosdakarya Supriadi, D. (2001). Kreativitas, kebudayaan, dan perkembangan IPTEK. Bandung:

Alfabeta

Supardan, Dadang. (2008). Pengantar Ilmu Pengetahuan Sosial (sebuah kajian pendekatan structural). Jakarta: Bumi Aksara.

Supardan, D. (2000). Kreativitas Guru Sejarah Dalam Pembelajaran Sejarah. (Studi Deskripsi-Analisis Terhadap Guru dan Implikasinya Untuk Program Pengembangan Kreativitas Guru Sejarah SMA di Kota Madya Bandung) .Bandung: Program Pascasarjana UPI Bandung (tidak diterbitkan).

Somantri, Muhammad Numan. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penuliasan Karya Ilmiah. Bandung: tidak diterbitkan

Puskur (2006). Model Pengembangan Silabus Mata Pelajaran dan Rencana Pelaksanaan pembelajaran IPS terpadu Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs). Jakarta. Depdiknas

Wahab, Abdul aziz. (2007). Metode dan model-model mengajar (Ilmu Pengetahuan Sosial). Bandung: Alfabeta

Wiriatmadja, R. (2009). Metode Penelitian Tindakan Kelas; Untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung : Remaja Rosda Karya.


(5)

151

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING,

TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Wiriatmadja, Rochiati. (2002). Pendidikan Sejarah di Indonesia: Perspektif Lokal, Jakarta: Bina Media Informasi.

Zainal Aqib, (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya, cet. V

Skripsi:

Nunin, Ni’mah. (2009). Penerapan Pembelajaran Kontekstual Strategi REACT Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi di kelas VII SMP Kartika IV-8 Malang.

Ninis Mudda’iyah. (2010). Penerapan Pembelajaran Kontekstual Model Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring (REACT) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi.

Tessis:

Dessy, T.R. (2010). Pengaruh Metode Role Playing Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran IPS-Ekonomi (Studi Eksperimen di SMA Nusantara Indah Sintang Kalimantan Barat).Tesis Pada SPs UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Mariana M. Daties. (2010). Pengaruh Metode Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Terhdap Peningkatan Kemampuan Berfikir Kreatif Siswa. Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Sekolah Pasca Sarjana. Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan

Internet:

Yasa, D. 2008. Pendekatan kontekstual-contextual teaching and learning (online). Tersedia pada http://www.shortcut-to-pendekatan kontekstual-atau-contextual-teaching-and-learning-ctl.ipotes.wodpress.com diakses tanggal 25 September 2014.


(6)

Lisda , 2014

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING,

TRANSFERRING (REACT) UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas SMP Negeri 29 Bandung Kelas IX G )


Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING

0 3 22

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS: Penelitian Tindakan Kelas VII-D SMP Negeri 1 Cimahi.

6 32 35

PENGARUH STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) TERHADAP SIKAP DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA.

0 4 27

PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA.

0 0 10

PENGEMBANGAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERING).

0 3 72

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING (REACT) DALAM KEGIATAN PRAKTIKUM MATA PELAJARAN TIK TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 6 50

PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG : Penelitian tindakan kelas pada siswa kelas v b sdn 1 cibodas kecamatan lembang kabupaten bandung barat tahu

1 2 11

PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI BANGUN RUANG.

1 3 38

Peningkatan Kemampuan Pemahaman Dan Pemecahan Masalah Matematik Siswa SMP Melalui Strategi REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring).

0 0 47

PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANSFERRING) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V-3 SD Negeri Mangkubumen Lor No. 15 Surakarta Tahun Aja

0 3 30