MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN TIPE KANCING GEMERINCING.

(1)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI

PENERAPAN TIPE KANCING GEMERINCING

( Penelitian Tindakan Kelas Pada PAUD AL-Hidayah Kecamatan Mekar Mukti KabupatenGarutTahunAjaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidkan Pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan

Indonesia

Oleh : UUS ARISANDI

1009359

PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI

PENERAPAN TIPE KANCING GEMERINCING

( Penelitian Tindakan Kelas Pada PAUD AL-Hidayah Kecamatan Mekar Mukti KabupatenGarutTahunAjaran 2013/2014)

Oleh

Uus Arisandi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan

©Uus Arisandi

Universitas Pendidikan Indonesia

Mei 2014

Hak cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagiannya,


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

UUS ARISANDI

NIM 1009359

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN TIPE KANCING GEMERINCING

( Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak Paud AL-Hidayah Kecamatan Mekarmukti Kabupaten Garut Tahun Ajaran 2013/2014)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I,

Rudiyanto, S.Pd, M.Si NIP:197406171999031003

Pembimbing II,

Dr. Mubiar Agustin, M.Pd NIP:197708282003121002

Mengetahui

Ketua Program Studi PGPAUD

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas pendidikan Indonesia

Dr. Ocih Setiasih, M.Pd NIP:196007071986012001


(4)

(5)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN

KATA PENGANTAR ……….. i

UCAPAN TERIMA KASIH ……… ii

ABSTRAK ……… iv

DAFTAR ISI ……… vi

DAFTAR TABEL……… vii

DAFTAR GAMBAR ……… viii

DAFTAR LAMPIRAN ……… ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……… 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ……… 6

C. Rumusan Masalah ……… 7

D. Tujuan Penelitian ……… 7

E. Manfaat Penelitian ……… 7

F. Struktur Organisasi Skripsi ……… 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Perkembangan Bahasa Anak ……… 10

B. Hakikat Keterampilan Bicara ……… 22

C. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing ……….. 24

D. Teori Pendukung Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing ……….. 25

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian………. 26

B. Desain Penelitian………. 26

C. Metode Penelitian ……… 27

D. Definisi Operasional ……… 31

E. Instrumen Penelitian……… 31

F. Teknik Pengumpulan Data……… 33

G. Analisis Data ……… 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Umum Lokasi dan Subjek Penelitian……… 36

B. Deskripsi HasilPenelitian……… 47

C. Pembahasan Hasil Penelitian……… 57

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ……… 59

B. Rekomendasi……… 60 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP


(6)

(7)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN TIPE KANCING GEMERINCING

(Penelitian Tindakan Kelas di PAUD AL-Hidayah Kecamatan Mekarmukti Kabupaten Garut Tahun Ajaran 2013/2014)

Uus Arisandi 1009359

ABSTRAK

Latar belakang dalam penelitian ini adalah perkembangan kemampuan berbicara anak di PAUD AL-Hidayah, kecamatan MekarmuktiKabupaten Garut belum berkembang. Oleh karena itudiperlukan suatu media yang dapat mengembangkankemampuan berbicara pada anakPAUD tersebut. Solusi yang diambil untuk mengatasi permasalahannya dapat diupayakan dengan menggunakan media yang tepat yaitu melalui penerapan kancing gemerincing. Kancing gemerincing yaitu media visual yang pembuatanya melalui peroses pencetakan.

Tujuan dari penelitian ini adalah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan kancing gemerincing untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada anak PAUD AL-Hidayah. Jenis penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi yang dilakukan secara bersiklus. Subyek penelitian ini yaitu anak PAUD AL-Hidayah Kecamatan Mekarmukti Kabupaten Garut yang berjumlah 25 anak terdiri dari 9 anak laki-laki dan 16 anak perempuan.

Hasil penelitian yang diperoleh tentang kemampuan berbicara anak menunjukan perkembangan yang sangat baik. Hal ini terlihat dari data peningkatan setiap siklus setelah melakukan pembelajaran menggunakan kancing gemerincing. Pada siklus 1 adalah anak Belum Berkembang (BB) 20.8 %, anak Mulai Berkembang (MB) 51.2 %, anak Berkembang Sesuai Harapan(BSH) 23.2%, dan anak Berkembang Sangat Baik (BSB) 4.8%. Pada tindakan siklus II kemampuan anak menunjukan sudah tidak ada yang Belum Berkembang, anak Mulai Berkembang (MB) 52.8%, anak Berkembang Sesuai Harapan(BSH) 35.2%, dan anak Berkembang Sangat Baik (BSB) 12 %.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat direkomendasikan bahwa kancing gemerincing dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada anak PAUD.


(8)

IMPROVINGSPEAKINGSKILLSTHROUGHAPPLICATIONTYPEBUTTONS CLATTER

(Classroom Action Research inearly childhoodAL-Hidayah MekarmuktiGarutDistrict ofAcademic Year2013/2014)

UusArisandi 1009359 ABSTRACT

Background in this research is development ability talk child in PAUD AL Hidayah, Mekarmukti Kabupaten Garut subdistrict underdeveloped. Therefore needed something media that can develop ability talk in PAUD child. Solution taken to overcome the problem can laboured by using media that is appropriate namely through clang button implementation. Button clang namely visual media that pembuatanya through peroses printing.

Purpose from this research is perform learning by using button clang to improve ability talk in PAUD AL Hidayah child. Type research used namely Penelitian Tindakan Kelas start from planning, implementation, observation, and reflection conducted by cycle. Subyek this research namely PAUD AL Hidayah Subdistrict Mekarmukti Regency Garut child that total 25 child consisting of 9 boy and 16 girl.

Result research obtained about ability talk child shows development that is excellent. This thing seen from data increase every cycle having taken steps learning use button clang. In cycle 1 is Belum Berkembang (BB) child 20.8 %, Mulai Berkembang (MBs) child 51.2 %, Berkembang Sesuai Harapan(BSH) child 23.2%, and Berkembang Sangat Baik (BSB) child 4.8%. In II action cycle ability child shows already nothing that Belum Berkembang, Mulai Berkembang (MBs) child 52.8%, Berkembang Sesuai Harapan(BSH) child 35.2%, and Berkembang Sangat Baik (BSB) child 12 %.

Based on result research can be recommended that button clang serve the purpose of instructional media that is effective to improve ability talk in PAUD child. Keyword : Ability Talk, Button Clang


(9)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Anak usia dini (PAUD) merupakan kelompok usia yang berada dalam proses perkembangan unik karena proses perkembangannya (tumbuh dan kembang) dengan golden age (masa peka). Golden age merupakan waktu paling tepat untuk memberikan bekal yang kuat kepada anak. Menurut (Slamet Suyanto) golden age adalah masa yang paling tepat untuk menggali segala potensi anaksebanyak-banyaknya. Upaya pembinaan yang ditunjukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan perkembangan anak didik untuk membantu perkembangan jasmani dan rohani, yang berarti terutama dengan kreativitasas dan kemampuan. Anak usia dini yang identik dengan kegiatan bermain. Perkembangan yaitu menunjukkan perubahan kuantitatif dan kualitatif. Pertumbuhan dan perkembangan anak pada umumnya amat bergantung dari genetik dan pengasuhan ibunya masing-masing. Pengasuhan anak yang optimal akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan berkembangannya.

Menurut Undang-undang Republik indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1 ayat 14 (Sujiono: 2012:6) Menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui memberikan rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih lanjut.

Anak mempunyai hak untuk tumbuh dan berkembang, bermain dan beristirahat, berekreasi, dan belajar dalam suatu pendidikan. Jadi belajar adalah hak bukan kewajiban. Orang tua dan pemerintah wajib menyediakan sarana dan prasarana pendidikan untuk anak dalam rangka program belajar. Karena belajar


(10)

adalah hak anak, maka belajar harus menyenangkan, kondusif, dan memungkinkan anak untuk termotivasi dan antusias. Memperoleh rangsangan-rangsangan kemampuan dasar terhadap perkembangan bahasa, kognitif, fisik motorik dan seni, serta pengembangan pembiasaan yang terdiri dari nilai-nilai agama, sosial, emosional dan kemandirian.

Kemampuan dasar anak saling mendukung satu sama lainnya. Salah satu kemampuan dasar yaitu kemampuan berbicara. Perkembangan berbicara pada masa bayi baru mengeluarkan bunyi “ocehan” yang kemudian berkembang menjadi sistem simbol bunyi yang bermakna tanpa diberi suatu instruksi formal. Pada masa usia 3-5 tahun anak menggunakan banyak kosa kata dan kata tanya seperti apa dan siapa.

Komunikasi merupakan berbicara atau menyampaikan informasi kepada oran lain. Guru harus berkomunikasi dengan anak harus dengan berbagai cara diantaranya dengan melalui perkataan atau dengan isyarat. Berkomunikasi dengan anak haruslah dengan cara yang tepat supaya anak dapat mengerti dengan apa yang kita sampaikan. Guru menyampaikan informasi yang benar kepada anak agar anak tidak ragu dengan apa yang kita sampaikan.

Berkomunikasi dengan anak haruslah dengan bahasa yang jelas atau bahasa yang cepat dimengerti oleh anak. Dalam proses pembelajaran seorang guru dalam menyampaikan pembelajarannya hendaknya dapat memancing anak agar dapat berkomunikasi dengan teman atau dengan guru. Namun untuk saat ini masih saja kita temui kekurangan-kekurangan untuk menciptakan suasana yang menyenangkan bagi anak dalam proses belajar, sehingga kemampuan berbicara anak masih rendah.

Pendidikan adalah salah satu aspek dasar untuk membangun suatu bangsa dan negara. Didalam suatu penyelenggaraan pendidikan disekolah terdapat guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik dan diwujudkan dengan adanya interaksi antara guru dengan murid melalui kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini guru dituntut untuk menyelenggarakan suatu kegiatan pembelajaran yang


(11)

sistematis, inovatif dan sesuai dengan kurikulum. Suatu pembelajaran agar tujuannya tercapai dengan baik maka dibutuhkan suatu strategi pembelajaran, teknik, metode dan pendekatan pembelajaran.

Agar suatu pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik, maka seorang pendidik harus mampu menguasai kelas. Pada saat ini banyak tenaga pendidik yang cenderung pada pencapaian target kurikulum, sehingga kegiatan pembelajaran menjadi monoton dan membosankan karena mementingkan pada hafalan konsep bukan pemahaman. Oleh karena itu dibutuhkan kreatifitas guru menciptakan suasana yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran.

Model pembelajaran sangat dibutuhkan dalam suatu kegiatan pembelajaran. Salah satu model pembelajaran tersebut adalah cooperative learning. Jadi dalam hal ini guru bertindak sebagai motivator dan fasilitator agar suasana didalam kelas dapat hidup. Dan siswa berperan aktif mencari informasi dari berbagai sumber, diskusi, bertanya dan mengungkapkan pendapat. Maka diperlukannya kerjasama antara guru dan murid supaya terjalin komunikasi.

Di dalam masyarakat modern dikenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi kegiatan secara langsung dan komunikasi tidak langsung. Komunikasi langsung dilakukan melalui kegiatan berbicara dan menyimak, sedangkan komunikasi tidak langsung melalui kegiatan menulis dan membaca. Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan atau menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaaan. Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakan bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar (audible) dan yang kelihatan (visible) yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot tubuh manusia demi maksud dan tujuan gagasan-gagasan atau ide-ide yang dikombinasikan. Tujuan utama dari berbicara adalah untuk berkomunikasi agar dapat menyampaikan pikiran secara efektif .

Kehidupan manusia tidak lepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi antar manusia. Keterampilan berbahasa


(12)

terdiri dari empat aspek yaitu menyimak atau mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Anak harus menguasai keempat aspek tersebut agar terampil dalam berbahasa. Dengan demikian, pembelajaran keterampilan berbahasa disekolah tidak hanya menekankan pada teori saja, tetapi anak dituntut untuk mampu menggunakan bahasa sebagaimana fungsinya, yaitu sebagai alat untuk berkomunikasi. Pengembangan keterampilan berbahasa pada anak usia dini bertujuan agar anak mampu berkomunikasi secara lisan dengan lingkungannya (Rike Riwayanti : 2010)

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan suatu upaya bimbingan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pengembangan berbahasa pada anak usia dini khususnya dalam keterampilan berbicara perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh, baik perhatian orang tua itu sendiri maupun orang lain yang memiliki kepedulian untuk membinmbing anak dirumah dan di tempat belajar. Pengembangan bicara itu berguna bagi anak untuk memperlancar keterampilan berbicara anak itu sendiri. Akan tetapi tidak semua anak mempunyai keterampilan berbicara yang baik dan juga sering mengalami kesulitan dalam memahami kata-kata. Oleh sebab itu, pembelajaran keterampilan berbicara harus dilakukan sedini mungkin karena anak yang terampil dalam berbicara dapat dengan mudah menjelaskan kebutuhan dan keinginannya, serta dapat mengungkapkan perasaan dan idenya kepada orang lain.

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum dan lain-lain dikemukakan oleh Joyce (1992 ; 4) dalam trianto. Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran kooperatif tipe kancing


(13)

gemerincing. Model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing pertama kali dikembangkan oleh Spencer Kagan. Tipe kancing gemerincing merupakan salah satu dari jenis metode struktural, yaitu metode yang menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola-pola interaksi siswa. Selain itu juga model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif yang memiliki keunggulan tersendiri, dimana pada model pembelajaran kooperatif kancing gemerincing ini dapat mengatasi hambatan pemerataan kesempatan yang sering terjadi dan mewarnai kegiatan belajar kelompok. Dan teknik kancing gemerincing akan memastikan bahwa setiap siswa akan mendapat kesempatan dan dapat berperan serta dalam kelompoknya. Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing seperti yang dikemukakan oleh sugiyanto (2009:57) makan dapat membantu guru dalam mengajar dan juga anak-anak dalam memahami pembelajaran dengan baik karena pembelajaran menyenangkan dan tidak membosankan.

Menurut Lie langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing adalah :

1) Guru menyiapkan kotak kecil yang berisi kancing-kancing atau bisa juga benda-benda kecil lainnya seperti kacang merah, biji kenari, potongan sedotan, batang-batang lidi, sendok ekstrim dan sebagainya.

2) Sebelum kelompok memulai tugasnya, setiap siswa dalam masing-masing kelompok mendapat dua atau tiga buah kancing (jumlah kancing tergantung pada sukar tidaknya tugas yang diberikan).

3) Setiap kali seorang siswa berbicara atau mengeluarkan pendapat, dia harus menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakannya ditengah-tengah kelompoknya.

4) Jika kancing yang dimiliki seorang siswa habis, dia tidak boleh berbicara lagi sampai semua rekannya juga menghabiskan kancing mereka.


(14)

5) Jika semua kancing sudah habis, sedang tugas belum selesai, kelompok boleh mengambil kesepakatan untuk membagikan kancing lagi dan mengulangi prosedurnya kembali.

Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing adalah sebagai berikut :

1) Dengan kancing gemerincing, individu memberikan konstribusi mereka dalam mengemukakan pendapat dan mendengarkan pandangan serta pemikiran orang lain.

2) Dengan kancing gemerincing, setiap anggota mempunyai kesempatan yang sama, tidak ada anggota yang mendominasi dan banyak bicara sementara anggota yang lain pasif.

3) Dengan kancing gemerincing, pemerataan tanggung jawab dapat tercapai, tidak ada anggota yang menggantungkan diri pada rekannya yang dominan. 4) Kancing gemerincing memastikan siswa mendapat kesempatan untuk

berperan serta.

Sedangkan kelemahannya ;

1) Persiapannya memerlukan lebih banyak tenaga, fikiran dan waktu.

2) Kadang-kadang siswa dapat terjebak dengan orang yang harus melakukan semua pekerjaan dan tidak membantu sehingga dia bekerja sendiri.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti akan melakukan penelitian dengan

judul “MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI

PENERAPAN TIPE KANCING GEMERINCING”.

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka dapat diperoleh masalah sebagai berikut :

Faktor bicara dipengaruhi oleh beberapa hal :

1. Kemampuan berbicara peserta didik yang umumnya masih relatif rendah. 2. Tuntutan orang tua terhadap pentingnya keterampilan berbahasa pada anak.


(15)

3. Perlu adanya media pembelajaran yang menarik untuk meningkatkan kemampuan berbicara peserta didik.

4. Untuk meningkatkan kemampuan berbicara peserta didik, diharapkan guru memberikan pembelajaran semenarik mungkin

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan yang diajukan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1.Bagaimana kondisi objektif kemampuan berbicara di PAUD AL-Hidayah? 2.Bagaimana penerapan penggunaan kancing gemerincing dalam meningkatkan

keterampilan berbicara di PAUD AL-Hidayah?

3.Bagaimanakah peningkatan keterampilan berbicara setelah penerapan tipe kancing gemerincing ?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dimaksud adalah

1. untuk meningkatkan keterampilan berbicara melalui teknik kancing gemerincing pada PAUD Al- Hidayah.

2. Menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa dalam berbagai kegiatan individu maupun kelompok.

3. Meningkatkan kreatifitas guru untuk menciptakan suasana pengajaran yang efektif, efisien, dan menyenangkan sesuai dengan kurikulum.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak, Untuk lebih spesifik penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut :


(16)

Guru akan lebih mudah mengajarkan kemampuan berbicara anak, karena memakai teknik yang menarik, menyenangkan, dan bermakna bagi anak sehingga anak banyak terlibat dalam kegiatan aktivitas berbicara.

b.Bagi Lembaga Pendidikan

Hasil Penelitian diharapkan menjadi sumbangsih kepada seluruh lembaga pendidikan padaa umumnya, dan khususnya bagi PAUD Al-Hidayah dalam meningkatkan kualitas belajar, terutama kemampuan berbicara anak di usia dini.

c. Bagi Orang Tua

Penelitian ini diharapkan menjadi alternatif dalam meningkatkan kemampuan berbicara sebagai bahan bacaan dan pengetahuan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

d.Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat dijadikan sebagai acuan untuk kajian pendidikan selanjutnya dan menjadi inspirasi serta motivasi bagi kemajuan pengembangan pendidikan anak usia dini.

F. Struktur Organisasi Skripsi 1. BAB I yang berisi tentang :

a. Latar Belakang Penelitian b. Identifikasi Masalah Penelitian c. Rumusan Masalah Penelitian d. Tujuan Penelitian

e. Manfaat Penelitian/ Signifikasi Penelitian f. Struktur Organisasi Skripsi

2. BAB II KAJIAN PUSTAKA berisi tentang teori hasil penelitian yang telah dilakukan atau diteliti oleh orang lain sebelumnya.


(17)

3. BAB III METODE PENELITIAN berisi tentang : a. Lokasi dan Subyek Penelitian

b. Desain Penelitian c. Metode Penelitian d. Definisi Operasional e. Instrumen Penelitian

f. Prosen Pengembangan Penelitian g. Teknik Pengumpulan Data h. Analisa Data

4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

berisi tentang :

a. Deskripsi Data Awal Penelitian b. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian c. Deskripsi Hasil Penelitian

1) Hasil Penelitian Siklus 1 2) Hasil Penelitian Siklus 2 d. Pembahasan

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN berisi tentang :

a. Kesimpulan : berisi pemaknaan terhadap hasil analisis temuan penelitian. b. Saran : terutama ditujukan bagi pembuat kebijakan, pengguna hasil

penelitian, dan bagi peneliti berikutnya. DAFTAR PUSTAKA


(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di TK PGRI III Bungbulang yang berlokasi di Desa Bungbulang Kecamatan Bungbulang. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini yaitu berjumlah 25 orang anak, terdiri dari 16 perempuan 9 orang laki-laki.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode dan desain penelitian tindakan kelas.

Penelitian tindakan kelas mempunyai empat langkah penelitian yang harus

dilakukan secara sistematis. Ke empat langkah tersebut merupakan desain dari

penelitian tindakan kelas. Namun karena penelitian tindakan kelas merupakan

penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan maka

tindakan tidak dilakukan hanya dengan satu kali tindakan saja, karena apabila

penelitian hanya dilakukan satu kali tindakan saja perubahan pada subjek

penelitian tidak akan nampak, oleh karena itu, jika sudah sampai pada langkah ke

empat, kemudian kembali lagi pada langkah pertama dan seterusnya sampai ada

perubahan atau meningkatkan keterampilan berbicara melalui teknik kancing

gemerincing pada anak PAUD Al-Hidayah. Keempat langkah tersebut

merupakan satu putaran yang berarti satu siklus.

Adapun desain penelitian tindakan kelas yang dilakukan, diadaptasi dari

model Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2010: 137) yang menyebutkan empat


(19)

SIKLUS PENELITIAN TINDAKAN

Gambar 3.1

Siklus Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2010:137)

C. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan atas dasar permasalahan yang timbul dilapangan yaitu terlambatnya berbicara pada PAUD Al-Hidayah. Pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui teknik kancing gemerincing yang dilakukan oleh guru yang merupakan suatu bentuk upaya dalam meningkatkan kemampuan berbicara sehingga diharapkan dapat meningkatkan berbicara anak akan lebih baik.

Perencanaan

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Siklus II Pelaksanaan

Pengamatan


(20)

Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas (PTK) Menurut pengertiannya, penelitian tindakan adalah penelitian tentang hal-hal yang terjadi di masyarakat atau kelompok sasaran dan hasilnya lansung dapat dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan (Arikunto, 2010:129). Sedangkan menurut Harjodipuro Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pendekatan yang memperbaiki pendidikan melalui perubahan, dengan mendorong para guru untuk memikirkan praktek mengajarnya sendiri agar kritis terhadap praktek tersebut dan agar mau mengubahnya. Karakteristik penelitian tindakan kelas yaitu bahwa masalah yang diangkat sehari yang dihadapi oleh guru dikelas (Muslihuddin, 2009:7).

Adapun karakteristik penelitian tindakan kelas (PTK) menurut Muslihuddin (2009:13-14) yaitu: 1) didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional; 2) adanya kolaborasi dalam pelaksanaanya, 3) peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi; 4) bertujuan memperbaiki atau meningkatkan kualitas praktek instruksional; 5) dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.

Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dalam tiga siklus, dan prosedur penelitian tindakan kelas untuk memperoleh data tentang proses dan hasil yang dicapai pada penelitian ini. Adapun prosedur PTK menurut Muslihuddin (2009: 50) yaitu penelitian tindakan kelas secara berurutan dimulai dengan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Kemudian dilanjutkan dengan tahap kedua yang diawali dengan revisi rencana, tindakan, observasi, refleksi. Tahapan terus berulang sampai intervensi yang dilakukan dianggap berhasil atau menunjukan terjadinya perubahan prilaku.Tahapan prosedur penelitian tindakan kelas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Identifikasi Masalah

Pada tahap ini, peneliti terlebih dahulu mengidentifikasi permasalahan mengenai peningkatan berbicara yang timbul pada PAUD Al-Hidayah. Teknik yang digunakan yaitu observasi langsung PAUD. Adapun yang menjadi target


(21)

observasi yaitu mengenai penggunaan teknik kancing gemerincing untuk meningkatkan kemampuan berbicara PAUD yang dilakukan ditempat penelitian. Berdasarkan hasil observasi tersebut maka ditemukan permasalahan pada anak mengenai kemampuan berbicara.

2. Perumusan Rencana Tindakan

Pada tahap ini peneliti merancang kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka meningkatkan kemampuan berbicara PAUD Al-Hidayah agar menjadi lebih baik dan meningkat dari sebelumnya. Adapun hal-hal yang perlu direncanakan dalam menyusun rancangan antara lain:

a. Menetapkan permasalahan secara fokus pada teknik kancing gemerincing untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada PAUD Al-Hidayah, kemudian memutuskan teknik kancing gemerincingsebagai alat yang dapat menstimulasi dan meningkatkan penguasaan keterampilan berbicara pada anak.

b. Menetapkan indikator-indikator sebagai program pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berbicara.

c. Membuat rancangan tindakan dengan menentukan perlakuan yang akan diberikan dalam proses pembelajaran menggunakan teknik kancing gemerincing.

3. Pengembangan Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibuat berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan sebelumnya kemudian peneliti berdiskusi dengan guru sebagai bentuk kolaborasi untuk membahas permasalahan yang dihadapi guru dalam pembelajaran meningkatkan kemampuan berbicara. 4. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi dari isi rancangan yang telah disusun pada saat sebelumnya. Proses pelaksanaan tindakan pembelajaran penggunaan foto untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak usia dini di PAUD Al-Hidayah yang dilaksanakan setelah peneliti


(22)

mengetahui fokus permasalahan. Peneliti dan guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan teknik kancing gemerincing.Pelaksanan tindakan ini berguna meningkatkan kemampuan berbicara pada anak usia dini di PAUD Al- Hidayah.

Masing masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi, kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang atau revisi terhadap pelaksanaan siklus sebelumnya untuk melanjutkan ke siklus berikutnya. Setiap siklus dikatakan berhasil apabila ada perkembangan berbicara terhadap anak. Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai rencana pelaksanaan tindakan pada setiap siklus antara lain:

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan peneliti bersama guru merancang kegiatan yang akan dilakukan dengan membuat skenario pembelajaran, materi pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada anak usia dini PAUD Al-Hidayah, dan melaksanakan stimulasi pembelajaran dengan menggunakan teknik kancing gemerincing.

b. Pelaksanaan

Pada tahap ini penelitian dilakukan sesuai dengan rencana yang sudah dirancang sebelumnya. Guru memberikan pembelajaran dengan menggunakan teknik kancing gemerincing yang sudah dirancang sesuai dengan materi yang akan disampaikan pada saat pembelajaran berlangsung. Penggunaan teknik kancing gemerincingdigunakan untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada anak usia dini PAUD Al- Hidayah.

c. Pengamatan

Pada tahap ini ketika tindakan penelitian berlangsung, peneliti hendaknya juga melakukan pengamatan terhadap apa yang terjadi secara cermat. Menyiapkan instrumen penelitian untuk guru dan anak merupakan salah satu teknik persiapan untuk berlangsungnya proses pengamatan. Peneliti mengamati segala proses dalam aktivitas pembelajaran untuk


(23)

meningkatkan kemampuan berbicara pada anak usia dini di PAUD Al-Hidayah menggunakan teknik kancing gemerincing. Pengamatan tersebut menggunakan instrumen yang sudah disiapkan dan dilakukan secara continue mulai dari siklus I sampai siklus II yang diharapkan dapatnya tercapai tujuan.

d. Refleksi

Refleksi merupakan suatu rujukan yang digunakan untuk mengkaji apa yang telah dilakukan, apa yang belum dilakukan atau apa yang sudah tuntas dan apa yang belum tuntas dari apa yang sudah direncanakan. Refleksi dilakukan pada setiap siklus dimulai dari siklus I sampai pada siklus II yang menunjukan bahwa tujuan yang diharapkan telah tercapai. Adanya refleksi membantu peneliti untuk memaksimalkan tindakan dalam rangka meningkatkan kemampuan berbicara menggunakan teknik kancing gemerincing.

D. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu meningkatkan kemampuan berbicara menggunakan teknik kancing gemerincing. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

a. Meningkatkan kemampuan berbicara

Berbicara bukanlah sekedar pengucapan kata atau bunyi tetapi merupakan suatu alat untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan atau mengkomunikasikan pikiran, ide maupun perasaan. Meningkatkan kemampuan berbicara yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu dengan cara mengulang kalimat, menyebutkan nama benda dalam gambar dan menyusun kalimat sederhana.

b. Teknik Kancing Gemerincing

Teknik ini dapat di gunakan untuk mengatasi hambatan pemerataan kesempatan yang sering mewarnai kerja kelompok.


(24)

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Arikunto, 2007:101). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pedoman observasi dengan memberikan ceklis dan dokumentasi. Adapun prosedur pengembangan instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut (Margono, 2002: 157): 1. Menganalisis Variabel Penelitian

Langkah pertama, variabel dikaji terlebih dahulu oleh peneliti menjadi sub variabel/dimensi, indikator sehingga apa yang diteliti dapat diukur dan terlihat hasilnya. Pembuatan indikator, dalam hal ini indikator penggunaan media foto untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada anak usia dini. 2. Menetapkan Jenis Instrumen

Langkah kedua, peneliti menetapkan jenis instrumen penelitian yang akan digunakan untuk mengukur variabel, sub variabel atau indikator yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan teori. Dalam penelitian ini akan menggunakan jenis instrumen berupa pedoman observasi dalam bentuk checklist dan pedoman dokumentasi berupa catatan lapangan dan foto untuk dokumentasi pelaksanaan penggunaan media fotountuk meningkatkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.

3. Menyusun Kisi-kisi Instrumen

Langkah ketiga, menetapkan jenis instrument. kemudian peneliti menyusun kisi-kisi instrumen yang berisi terkait variabel, sub variabel, indikator, teknik pengumpulan data dan sumber data. Adapun kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini sebagai berikut:

4. Membuat Instrumen Penelitian

Langkah keempat peneliti membuat instrument penelitian dengan berdasarkan pada kisi-kisi yang telah disusun pada langkah sebelumnya. Jenis instrument


(25)

yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi dalam bentuk checklist.

5. Judgement Instrumen

Langkah kelima peneliti mendiskusikan dan mengkonsultasikan instrumen yang telah dibuat kepada dua dosen yang ahli di bidang pendidikan anak usia dini. Judgment instrumen ini dilakukan u ntuk memperbaiki instrument apabila terdapat kesalahan dalam pembuatannya, misalnya dengan membuang instrumen yang tidak perlu, mengganti indikator, perbaikan isi atau redaksi dan lain sebagainya.

KISI-KISI INSTRUMENT PENELITIAN (Permen No. 58 Tahun 2009)

Variabel Sub Variabel Indikator Tehnik

Kemampuan Berbicara

1. Meyebutkan Kalimat yang Lebih Kompleks

1. Anak mampu mengulangan kalimat yang diucapkan guru 2. Anak mampu mengulang

sebagian kalimat dari cerita yang pernah didengar

Observasi

2. Menjawab pertanyaan yang lebih kompleks

1. Anak mampu menyebutkan nama-nama binatang peliharaan 2. Anak mampu menyebutkan

binatang yang berkaki empat 3. Anak mampu menyebutkan

ciri-ciri binatang

Observasi

Tabel 3.1 Instrumen Penelitian


(26)

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang diperlukan dalam

mendokumentasikan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu :

1. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung (Sukmadinata, 2010:220).

Observasi ini dilakukan oleh peneliti sebelum, pada saat dan sesudah diterapkannya penggunaan Teknik kancing gemerincing untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.

2. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi diperlukan untuk memberikan gambaran yang detail mengenai pokok penelitian berupa proses dan hasil yang dicapai dari penggunaan teknik kancing gemerincinguntuk meningkatakan kemampuan berbicara pada anak usia dini di PAUD Al-Hidayah dengan menggunakan data-data fisik yang berbentuk audio, visual, berupa foto, rekaman suara, dan lain-lain.

G.Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mengunakan teknik analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (1984). Kunandar (Yuliasari, 2009:73) mengemukakan bahwa analisis interaktif terdiri dri tiga komponen kegiatan yang saling terkait satu sama lainnya. Tiga komponen tersebut yaitu:

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses dimana peneliti menyeleksi data dan merangkumnya sesuai dengan fokus masalah. Pada tahap ini peneliti memilih


(27)

hal-hal pokok dan membuang data yang dianggap tidak perlu. Keseluruhan rangkuman data yang berupa hasil observasi mengenai penggunaan teknik kancing gemerincinguntuk meningkatkan kemampuan berbicara pada anak usia dini PAUD Al-Hidayah..

2. Mendeskipsikan Data/Display Data

Setelah reduksi data dilakukan, kemudian peneliti mendisplaykan data atau mendeskripsikan data baik dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya yang berbentuk teks bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data maka akan memudahkan dalam memahami apa yang terjadi, kemudian merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

3. Penarikan Kesimpulan

Tahap selanjutnya yaitu penarikan kesimpulan tentang peningkatan atau perubahan yang terjadi, hal tersebut dilakukan secara bertahap mulai dari kesimpulan sementara yang ditarik pada akhir siklus satu kesimpulan yang sudah di revisi pada akhir siklus dua dan seterusnya dan kesimpulan terakhir pada siklus terakhir.


(28)

1

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Kemampuaan anak dalam berbicara setelah menggunakan teknik kancing gemerincing Tahun Ajaran 2013/2014 sebelum penelitian tindakan kelas ini dilakukan masih belum berkembang dan masih relatif rendah. Hal ini ditunjukkan oleh hasil observasi awal dimana kemampuan anak dalam berbicara masih belum berkembang sebanyak 48,3 % sedangkan yang berkembang sesuai harapan hanya 2,5 % dan tidak ada anak yang berkembang sangat baik dalam kemampuan memahami manfaat dari media kancing gemerincing.

2. Penerapan pembelajaranberbicara menggunakan media kancing gemerincing dilaksanakan dalam dua siklus. Pada tindakan siklus pertama kemampuan memahami konsep dan manfaat berbicara menunjukan Belum Berkembang (BB) sebanyak 4,5 % anak Mulai Berkembang (MB) sebanyak 79,2 %, anak Berkembang Sesuai Harapan (BSH) sebanyak 13,8 %, dan anak Berkembang Sangat Baik (BSH) sebanyak 2,5 %. Pada tindakan siklus kedua kemampuan anak menunjukkan sudah tidak ada anak yang Belum berkembang, anak Mulai Berkembang (MB) sebanyak 5 %, anak Berkembang Sesuai Harapna (BSH) sebanyak 81,7 % dan Berkembang Sangat Baik (BSB) sebanyak 13,3 %.

3. Kemampuan berbicara anak setelah menggunakan media kancing gemerincing dengan peningkatan. Hasil siklus II menunjukkan bahwa sebagaian besar anak sudah mengalami kemajuan dalam perkembangannya yaitu sudah mencapai tingkat Berkembang sesuai harapan.


(29)

2

B. REKOMENDASI

Berdasarkan hasik tindakan kelas yang telah dilakukan, penulis memberikan rekomendasi pada pihak-pihak terkait sebagai berikut :

1. Guru

a. Guru hendaknya menggunakan berbagai media yang menarik bagi anak dalam melakukan pembelajaran.

b. Guru hendaknya menggunakan media pembelajaran yang berbasis permainan sehingga anak akan tertarik mengikuti pembelajaran tersebut.

2. Sekolah

a. Sekolah hendaknya memberikan kesempatan pada guru untuk menggunakan berbagai media dalam pembelajaran yang dilaksanakan b. Sekolah menyediakan fasilitas yang dapat mendukung proses

pembelajaran

3. Penelitian selanjutnya

Hendaknya melakukan penelitian lebih lanjut terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan ini terutam pada aspek-aspek yang belum diungkap seperti aspek bahasa, kognitif dan motorik dari perkembangan anak.


(30)

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Decaprio, Richard. (2013). Aplikasi Teori Pembelajaran Motorik Di Sekolah. Yogyakarta : Diva Press.

Mulyasa, H.E. (2012) . Manajemen PAUD. Bandung: PT Remaja Pasda Karya.

Permen 58. (2009). Panduan Layanan Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Balik Papan: Bina Dharma Putra.

Susilana, Rudi dkk. (2007). Media Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima.

Tarigan, H.G. (1979).Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.Bandung: Angkasa.


(31)

KISI-KISI INSTRUMENT PENELITIAN (Permen No. 58 Tahun 2009)

Variabel Sub Variabel Indikator Tehnik

Kemampuan Berbicara

1. Meyebutkan Kalimat yang Lebih Kompleks

1.Pengulangan kalimat yang diucapkan guru

2.Mengungkapkan kembali pada kelompok yang belum selesai

Observasi

2. Dapat Memahami Perintah

1. Memahami dua perintah saat guru mulai memainkan kancing gemerincing 2. Berbicara atau berpendapat

siswa harus menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkan di tengah tengah 3. Menebak kotak kecil yang

berisi kancing Observasi Pembelajaran Menggunakan Kancing Gemerincing 1. Perencanaan Kegiatan

1. Memetakan bidang Kemampuan Sesuai dengan Kurikulum 2. Membuat Rencana

Mingguan dan Harian 3. Merumuskan Tujuan

Pembelajaran

4. Merancang kegiatan untuk mengembangkan

kemampuan berbicara 5. Menetapkan strategi yang


(32)

digunakan dalam proses belajar mengajar

6. Memilih media yang sesuai dengan kegiatan

pembelajaran 7. Menetapkan teknik

penilaian untuk

mengetahui kemampuan anak

2. Seting Kelas 1. Mempersiapkan alat untuk kegiatan

2. Penataan kelompok untuk memudahkan pemantauan 3. Penataan ruang belajar

sesuai dengan tema

Observasi

3. Kesiapan Guru 1. Kesiapan untuk memberi materi

2. Guru menguasai materi 3. Guru memberi bimbingan

Observasi

4. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Awal

1. Melakukan tanya jawab /apresiasi 2. Melakukan kegiatan

fisik /motorik Kegiatan Inti

3. Memberikan informasi mengenai permainan kancing gemerincing


(33)

4. Mengarahkan anak untuk mengikuti kegiatan kancing gemerincing 5. Memberikan

kesempatan pada anak untuk menjawab pertanyaan yang diajukan

Kegiatan Penutup /Akhir

6. Mengevaluasi kegiatan yang sudah dilakukan 7. Mengarahkan anak

untuk membuat kesimpulam setelah kegiatan permainan kancing gemerincing

Media 1. Menyiapkan media sesuai

dengan kartu pembelajaran yang akan dilakukan 2. Melibatkan anak dalam

melakukan media pembelajaran

Observasi

Evaluasi 1. Memberikan penguatan

kepada anak

2. Menilai hasil karya anak 3. Melakukan evaluasi

setelah kegiatan berakhir


(34)

PEDOMAN OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN KANCING GEMERINCING ANAK PAUD

Dimensi Kategori Kegiatan Pengamatan Komentar

Ya Tidak

Perencanaan Kegiatan

1. Membuat Rencana Mingguan dan Harian

2. Merumuskan tujuan pembelajaran

3. Memilih media sesuai dengan kegiatan

pembelajaran

4. Menyiapkan media sesuai dengan kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan

Seting kelas 1. Mempersiapkan alat untuk kegiatan

2. Penataan kelompok untuk memudahkan

pemantauan

3. Ruang belajar ditata ulang sesuai dengan tema

Kesiapan Guru 1. Kesiapan untuk memberi materi

2. Guru menguasai materi

3. Guru memberikan bimbingan

Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Awal

1. Melakukan tanya jawab /apresiasi

2. Melakukan kegiatan fisik /motorik

Kegiatan Inti

3. Memberikan informasi mengenai penggunaan

media kartu huruf hijaiyah

4. Mengarahkan anak untuk mengikuti kegiatan

bermain kancing gemerincing

5. Memberikan kesempatan pada anak untuk

menjawab pertanyaan yang diajukan Kegiatan Penutup /Akhir

6. Mengevaluasi kegiatan yang sudah dilakukan

7. Mengarahkan anak untuk membuat

kesimpulam setelah kegiatan bermain kancing gemerincing


(35)

DAFTAR CEK LIST KEGIATAN DALAM PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN KANCING GEMERINCING ANAK PAUD

Siklus :

Nama Guru :

Hari, Tanggal Pengamatan :

Tema /Sub Tema :

Petunjuk :

Berilah tanda cek list pada peristiwa/ kegiatan yang diamati!

No Kegiatan Ya Tidak Ket

1. Membuat Rencana Mingguan dan Harian

2. Merumuskan tujuan pembelajaran

3. Memilih media sesuai dengan kegiatan pembelajaran

4. Menyiapkan media sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang akan

dilakukan

5. Mempersiapkan alat untuk kegiatan

6. Penataan kelompok untuk memudahkan pemantauan

7. Ruang belajar ditata ulang sesuai dengan tema

8. Kesiapan untuk memberi materi

9. Guru menguasai materi

10. Guru memberikan bimbingan

11. Melakukan tanya jawab /apresiasi

12. Melakukan kegiatan fisik /motorik

13. Memberikan informasi mengenai permainan kancing gemerincing

14. Mengarahkan anak untuk mengikuti kegiatan bermain kancing

gemerincing

15. Memberikan kesempatan pada anak untuk menjawab pertanyaan yang

diajukan

16. Kegiatan Penutup /Akhir

Mengevaluasi kegiatan yang sudah dilakukan

17. Mengarahkan anak untuk membuat kesimpulan setelah permainan kancing


(36)

PEDOMAN TEST KEMAMPUAN BERBICARA ANAK PAUD

Nama Siswa :

Nama TK : PAUD AL-Hidayah Kelas : Kelmpok B

Hari /Tanggal :

No Indikator Nilai Keterangan

BB MB BSH BSB

1 Pengulangan kalimat yang lebih kompleks

2 Mengulang sebagian kalimat dari cerita yang pernah didengar

3 Menyebutkan nama-nama binatang peliharaan

4 Menyebutkan binatang yang berkaki empat


(37)

SKENARIO PEMBELAJARAN

Tema : Binatang

Topik : Binatang Berkaki dua dan empat

Nama TK : PAUD AL-Hidayah

Kelompok : B

Semester : 1

I. Kompetensi Dasar

Anak mampu melakukan permainan kancing gemerincing II. Tujuan Pembelajaran

Anak dapat melakukan permainan kancing gemerincing III. Indikator

1. Pengulangan kalimat yang kalimat yang lebih kompleks

2. Pengulangan sebagian kalimat dari ceritakan yang pernah didengar 3. Menyebutkan nama-nama binatang peliharaan

4. Menyebutkan binatang yang berkaki empat 5. Menyebutkan ciri-ciri binatang

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Anak dapat mengulangan kalimat yang kalimat yang lebih kompleks 2. Anak dapat mengulangan sebagian kalimat dari ceritakan yang pernah

didengar

3. Anak dapat menyebutkan nama-nama binatang peliharaan 4. Anak dapat menyebutkan binatang yang berkaki empat 5. Anak dapat menyebutkan ciri-ciri binatang

V. Metode Pembelajaran a. Demostrasi b. Praktek Langsung


(38)

VI. Alat dan Sumber Belajar Kancing

VII. Rancangan Kegiatan

a) Kegiatan awal (30 menit)

Kegiatan diawali dengan berbaris di lapangan dan dipimpin oleh ibu guru. Semua anak berbaris dan menyanyi “Lonceng berbunyi“, kemudian anak melakukan senam pagi. Setelah selesai melakukan senam pagi maka anak masuk kedalam kelas dengan tertib.

b) Kegiatan Inti (60 menit)

Melakukan berbagai kegiatan sesuai dengan RKH yang telah disusun.

c) Istirahat (30 menit)

Pada saat istirahat anak melakukan kegiatan bermain bersama diluar ruangan dengan memanfaatkan berbagai alat permainan yang tersedia di luar. Setelah bermain kemudian anak makan bersama setelah sebelumnya cuci tangan dan berdoa sebelum makan, kemudian anak dan guru menutup makan bersama dengan membaca doa setelah makan dan membereskan peralatan makan.

d) Kegiatan akhir (60 menit)

Guru melakukan evaluasi kegiatan hari itu dengan tanya jawab tentang kegiatan yang dilakukan anak-anak, serta menanyakan kesan anak tentang kegiatan yang telah dilaksanakannya. Setelah tanya jawab selesai dilanjutkan dengan memberikan pengumuman kegiatan untuk besok. Kemudian guru menurtup pertemuan dengan bernyanyi “selamat siang” dan dilanjutkan dengan doa bersma dan salam, anak dipersilahkan pulang dengan tertib.

e) Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi dilakukan oleh guru ketika proses pembelajaran sedang berlangsung, observasi ini dilakukan oleh guru pada saat anak


(39)

berbaris sampai pada waktu pulang. Lingkup perkembangan anak yang diamati atau yang dievaluasi oleh guru adalah nilai agama dan moral, kognitif, bahasa, fisik, sosial emosional

VII. Teknik Penilaian 1. Observasi


(40)

PEDOMANOBSERVASI PENGGUNAAN KANCING GEMERINCING

SIKLUS I

Nama :

Berilah tanda bintang pada kolom yang disediakan.

No Indikator Nilai Keterangan

BB MB BSH BSB

1 Pengulangan kalimat yang lebih kompleks

2 Mengulang sebagian kalimat dari cerita yang pernah didengar

3 Menyebutkan nama-nama binatang peliharaan

4 Menyebutkan binatang yang berkaki empat


(41)

SKENARIO PEMBELAJARAN

Tema : Binatang

Topik : Binatang Peliharaan

Nama TK : PAUD AL-Hidayah

Kelompok : B

Semester : 1

I. Kompetensi Dasar

Anak mampu melakukan permainan kancing gemerincing II. Tujuan Pembelajaran

Anak dapat melakukan permainan kancing gemerincing III. Indikator

1. Pengulangan kalimat yang kalimat yang lebih kompleks

2. Pengulangan sebagian kalimat dari ceritakan yang pernah didengar 3. Menyebutkan nama-nama binatang peliharaan

4. Menyebutkan binatang yang berkaki empat 5. Menyebutkan ciri-ciri binatang

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Anak dapat mengulangan kalimat yang kalimat yang lebih kompleks 2. Anak dapat mengulangan sebagian kalimat dari ceritakan yang pernah

didengar

3. Anak dapat menyebutkan nama-nama binatang peliharaan 4. Anak dapat menyebutkan binatang yang berkaki empat 5. Anak dapat menyebutkan ciri-ciri binatang

V. Metode Pembelajaran a. Demostrasi b. Praktek Langsung


(42)

VI. Alat dan Sumber Belajar Kancing

VII. Rancangan Kegiatan

a) Kegiatan awal (30 menit)

Kegiatan diawali dengan berbaris di lapangan dan dipimpin oleh ibu guru. Semua anak berbaris dan menyanyi “Lonceng berbunyi“, kemudian anak melakukan senam pagi. Setelah selesai melakukan senam pagi maka anak masuk kedalam kelas dengan tertib.

b) Kegiatan Inti (60 menit)

Melakukan berbagai kegiatan sesuai dengan RKH yang telah disusun.

c) Istirahat (30 menit)

Pada saat istirahat anak melakukan kegiatan bermain bersama diluar ruangan dengan memanfaatkan berbagai alat permainan yang tersedia di luar. Setelah bermain kemudian anak makan bersama setelah sebelumnya cuci tangan dan berdoa sebelum makan, kemudian anak dan guru menutup makan bersama dengan membaca doa setelah makan dan membereskan peralatan makan.

d) Kegiatan akhir (60 menit)

Guru melakukan evaluasi kegiatan hari itu dengan tanya jawab tentang kegiatan yang dilakukan anak-anak, serta menanyakan kesan anak tentang kegiatan yang telah dilaksanakannya. Setelah tanya jawab selesai dilanjutkan dengan memberikan pengumuman kegiatan untuk besok. Kemudian guru menurtup pertemuan dengan bernyanyi “selamat siang” dan dilanjutkan dengan doa bersma dan salam, anak dipersilahkan pulang dengan tertib.

e) Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi dilakukan oleh guru ketika proses pembelajaran sedang berlangsung, observasi ini dilakukan oleh guru pada saat anak


(43)

berbaris sampai pada waktu pulang. Lingkup perkembangan anak yang diamati atau yang dievaluasi oleh guru adalah nilai agama dan moral, kognitif, bahasa, fisik, sosial emosional

VII. Teknik Penilaian 1. Observasi


(44)

PEDOMAN OBSERVASI PENGGUNAAN KANCING GEMERINCING

SIKLUS II

Nama :

Berilah tanda bintang pada kolom yang disediakan.

No Indikator Nilai Keterangan

BB MB BSH BSB

1 Pengulangan kalimat yang lebih kompleks

2 Mengulang sebagian kalimat dari cerita yang pernah didengar

3 Menyebutkan nama-nama binatang peliharaan

4 Menyebutkan binatang yang berkaki empat


(45)

Hasil Observasi Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

No Indikator Pra Siklus Siklus I Siklus II

BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB

1 Pengulangan kalimat yang

diucapkan guru

14 11 0 0 7 16 2 0 0 18 5 2

2 Memahami dua perintah saat guru

mulai memainkan kancing gemerincing

16 9 0 0 6 13 4 2 0 15 6 4

3 Menebak kotak kecil yang berisi

kancing

15 9 1 0 3 12 7 3 0 13 8 4

4 Berbicara atau berpendapat siswa

harus menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkan di tengah-tengah

12 11 2 0 6 12 6 1 0 22 3 0

5 Mengungkapkan kembali kepada

kelompok yang belum selesai

14 10 1 0 4 11 10 0 0 6 16 3

Jumlah 71 50 4 0 26 64 29 6 0 66 44 15


(46)

HASIL OBSERVASI AWAL (Pra Siklus)

No Indikator Nilai

BB MB BSH BSB

1 Pengulangan kalimat yang lebih kompleks 14 11 0 0

2 Pengulangan sebagian kalimat dari cerita yang pernah didengar

16 9 0 0

3 Menyebutkan nama-nama binatang peliharaan 15 9 1 0

4 Menyebutkan binatang yang berkaki empat 12 11 2 0

5 Menyebutkan ciri-ciri binatang 14 10 1 0

Jumlah 71 50 4 0


(47)

HASIL OBSERVASI SIKLUS I

No Indikator Nilai

BB MB BSH BSB

1 Pengulangan kalimat yang lebih kompleks 7 16 2 0

2 Pengulangan sebagian kalimat dari cerita yang pernah didengar

6 13 4 2

3 Menyebutkan nama-nama binatang peliharaan 3 12 7 3

4 Menyebutkan binatang yang berkaki empat 6 12 6 1

5 Menyebutkan ciri-ciri binatang 4 11 10 0

Jumlah 26 62 29 6


(48)

HASIL OBSERVASI SIKLUS II

No Indikator Nilai

BB MB BSH BSB

1 Pengulangan kalimat yang lebih kompleks 0 18 5 2

2 Pengulangan sebagian kalimat dari cerita yang pernah didengar

0 15 6 4

3 Menyebutkan nama-nama binatang peliharaan 0 13 8 4

4 Menyebutkan binatang yang berkaki empat 0 22 3 0

5 Menyebutkan ciri-ciri binatang 0 6 16 3

Jumlah 0 66 44 10


(49)

INSTRUMEN PENELITIAN (Permen No. 58 Tahun 2009)

Variabel Sub Variabel Indikator Tehnik

Kemampuan berbicara

1. Meyebutkan Kalimat yang lebih kompleks

1. Anak mampu mengulangan kalimat yang diucapkan guru 2. Anak mampu mengulang

sebagian kalimat dari cerita yang pernah didengar

Observasi

2. Menjawab

pertanyaan yang lebih kompleks

1. Anak mampu menyebutkan nama-nama binatang peliharaan 2. Anak mampu menyebutkan

binatang yang berkaki empat 3. Anak mampu menyebutkan

ciri-ciri binatang Observasi Pembelajaran Menggunakan Kancing Gemerincing 1. Perencanaan Kegiatan

1. Memetakan bidang Kemampuan Sesuai dengan Kurikulum 2. Membuat Rencana Mingguan

dan Harian

3. Merumuskan Tujuan Pembelajaran

4. Merancang kegiatan untuk mengembangkan berbicara 5. Menetapkan strategi yang

digunakan dalam proses belajar mengajar

6. Memilih media yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran


(50)

7. Menetapkan teknik penilaian untuk mengetahui kemampuan anak

2.Seting Kelas 1. Mempersiapkan alat untuk kegiatan

2. Penataan kelompok untuk memudahkan pemantauan 3. Penataan ruang belajar sesuai

dengan tema

Observasi

3. Kesiapan Guru

1. Kesiapan untuk memberi materi

2. Guru menguasai materi 3. Guru memberi bimbingan

Observasi

4. Kegiatan Pembelajar an

Kegiatan Awal

1. Melakukan tanya jawab /apresiasi

2. Melakukan kegiatan fisik /motorik Kegiatan Inti 1. Memberikan informasi mengenai permainan kancing gemerincing

2. Mengarahkan anak untuk mengikuti kegiatan kancing gemerincing 3. Memberikan


(51)

kesempatan pada anak untuk menjawab pertanyaan yang diajukan

Kegiatan Penutup /Akhir 1. Mengevaluasi

kegiatan yang sudah dilakukan

2. Mengarahkan anak untuk membuat 3. kesimpulam setelah

kegiatan permainan kancing gemerincing

Media 1. Menyiapkan media sesuai

dengan kartu pembelajaran yang akan dilakukan 2. Melibatkan anak dalam

melakukan media pembelajaran

Observasi

Evaluasi 1. Memberikan penguatan

kepada anak

2. Menilai hasil karya anak 3. Melakukan evaluasi

setelah kegiatan berakhir


(52)

CATATAN LAPANGAN

Siklus : Siklus 1

Tempat penelitian : PAUD AL-HIDAYAH

Hari / Tanggal : Selasa , 18 Maret 2014

Observer : Uus Arisandi

Pada hari selasa seperti biasanya anak–anak berbaris di lapangan dan dipimpin oleh guru. Semua anak berbaris dan menyanyi lagu anak “Lonceng berbunyi“kemudian anak melakukan senam pagi. Setelah selesai melakukan senam pagi anak masuk ke dalam kelas dengan tertib, anak melempar bola kecil satu per satu, anak duduk di karpet dan mulai membaca do’a sebelum melakukan kegiatan, kemudian tanya jawab sesuai tema.

Kegiatan selanjutnya bermain menggunakan kancing gemerincing dimana

anak anak memilih sendiri beberapa kancing yang akan dibagikan, kemudian anak menyusun anak bergiliran untuk menjawab pertanyaan guru, setelah selesai menjawab anak diwajibkan untuk menyimpan kembali kancingnya .

Hasil pengamatan menunjukkan masih ada anak yang belum bisa bermain kancing gemerincing. Masih ada anak yang belum tertarik dan belum mengerti tentang bermain kancing gemerincing yang dilaksanakan, dan belum mengerti apa manfaat kancing gemerincing. Selanjutnya pembelajaran ditutup do’a, kemudian anak disuruh berbaris untuk persiapan pulang dan memberi salam kepada guru

Bungbulang 18 Maret2014 Mengetahui

Kepala sekolah PAUD AL-HIDAYAH

Uus Arisandi NIP

Observer

Uus Arisandi Nim :109359


(53)

CATATAN LAPANGAN

Siklus : Siklus II

Tempat penelitian : PAUD AL-HIDAYAH

Hari / Tanggal : Selasa , 25 Maret 2014

Observer : Uus Arisandi

Pada hari selasa seperti biasanya anak–anak berbaris di lapangan dan dipimpin oleh guru. Semua anak berbaris dan menyanyi lagu anak “Lonceng berbunyi “ kemudian anak melakukan senam pagi. Setelah selesai melakukan senam pagi anak masuk ke dalam kelas dengan tertib, anak melempar bola kecil satu per satu, anak duduk di karpet dan mulai membaca do’a sebelum melakukan kegiatan, kemudian tanya jawab sesuai tema.

Kegiatan selanjutnya bermain menggunakan kancing gemerincing dimana

anak anak memilih sendiri beberapa kancing yang akan dibagikan, kemudian anak menyusun anak bergiliran untuk menjawab pertanyaan guru, setelah selesai menjawab anak diwajibkan untuk menyimpan kembali kancingnya.

Hasil pengamatan menunjukkan selama kegiatan bermain kancing

gemerincing, anak-anak terlihat aktif dan merespon berbagai pertanyaan yang diajukan oleh guru terutama apabila diminta untuk menjawab pertanyaan yang ditanyakan guru. Anak sudah mulai meningkat kemampuan berbicaranya. Pada kegiatan akhir, guru mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan dari kegiatan awal sampai kegiatan istirahat. Selanjutnya pembelajaran ditutup dengan membaca doa, kemudian anak disuruh berbaris untuk persiapan pulang dan memberi salam pada guru.

Bungbulang 25 Maret2014 Mengetahui

Kepala sekolah PAUD AL-HIDAYAH

Uus Arisandi NIP

Observer

Uus Arisandi Nim :109359


(54)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Uus Arisandi lahir di Garut tepatnya pada tanggal 15 Februari 1971 dari ibu bernama Umi dan ayah bernama Oon. Penulis anak ke 6 dari 6 bersaudara.Penulis bertempat tinggal di Kp. Cikanyere RT 03, Rw 05, Desa Mekarmukti, Kecamatan Mekarmukti, Kabupaten Garut. Pendidikan yang pernah diselaikan yaitu pada tahun 1985 penulis menyelasaikan SDN Mekarmukti I, setelah selesai SD langsung masuk kepasantren Urug yang terletak di Kecamatan Bayongbong selama 9 tahun dan di lanjutkan selama 3 tahun di Pesantren Limbangan,sedangkan SMP dan SMA dilanjutkan ke Kesetaraan Paket B dan Paket C, yaitu SMP lulus pada tahun 2005 sedangka SMA lulus pada th 2008,dari yayasan Winaya Bhakti.

Pada saat ini penulis bekerja sebagai pengolola yayasan yang kelola, dimana pagi-pagi sebagai Kepala sekolah di PAUD Al-Hidayah sedangkan sore hari mengajar anak-anak mengaji.


(55)

MOTTO HIDUP

1. Jika manusia masih tetap jahat dengan adanya agama, bagaimana lagi jika tiada agama.

2. Kesusahan dan kesulitan adalah laksana musim dingin, basah dan lembab, tidak disukai insan. tetapi sesudah musim sejuk itulah tumbuh bunga-bunga yang harum dan buah-buahan yang subur.

3. Meminta doa kepada Tuhan adalah laksana samudera yang dapat mencapai setiap sudut pantai keperluan hidup manusia.


(56)

LEMBAR REVISI Nama : Uus Arisandi

NIM : 1009359

Judul : Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Tipe Kancing Gemerincing

No Revisi Hasil Perbaikan Keterangan ACC

/Revisi Kembali 1 Kisi-kisi instrumen penelitian

2 Cara penulisan

Penguji 1

Asep Deni Gustiana, M.Pd NIP 19740806 200112 1 002


(57)

LEMBAR REVISI Nama : Uus Arisandi

NIM : 1009359

Judul : Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Tipe Kancing Gemerincing

No Revisi Hasil Perbaikan Keterangan ACC

/Revisi Kembali 1 Siklus pembelajaran

Penguji 2

Ali Nugraha, M.Pd


(58)

LEMBAR REVISI Nama : Uus Arisandi

NIM : 1009359

Judul : Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Tipe Kancing Gemerincing

No Revisi Hasil Perbaikan Keterangan ACC

/Revisi Kembali

1 Judul - -

Penguji 3

Dr. Nur Faizah Romadona


(59)

DOKUMEN FOTO PENELITIAN


(60)

Anak sedang mengulangi apa yang sudah diceritakan oleh guru

Anak akan memulai permainan kancing gemerincing


(1)

MOTTO HIDUP

1. Jika manusia masih tetap jahat dengan adanya agama, bagaimana lagi jika

tiada agama.

2. Kesusahan dan kesulitan adalah laksana musim dingin, basah dan lembab,

tidak disukai insan. tetapi sesudah musim sejuk itulah tumbuh bunga-bunga yang harum dan buah-buahan yang subur.

3. Meminta doa kepada Tuhan adalah laksana samudera yang dapat mencapai


(2)

LEMBAR REVISI Nama : Uus Arisandi

NIM : 1009359

Judul : Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Tipe Kancing Gemerincing

No Revisi Hasil Perbaikan Keterangan ACC

/Revisi Kembali

1 Kisi-kisi instrumen penelitian

2 Cara penulisan

Penguji 1

Asep Deni Gustiana, M.Pd NIP 19740806 200112 1 002


(3)

LEMBAR REVISI Nama : Uus Arisandi

NIM : 1009359

Judul : Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Tipe Kancing Gemerincing

No Revisi Hasil Perbaikan Keterangan ACC

/Revisi Kembali

1 Siklus pembelajaran

Penguji 2

Ali Nugraha, M.Pd NIP 19680524 1998021001


(4)

LEMBAR REVISI Nama : Uus Arisandi

NIM : 1009359

Judul : Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Tipe Kancing Gemerincing

No Revisi Hasil Perbaikan Keterangan ACC

/Revisi Kembali

1 Judul - -

Penguji 3

Dr. Nur Faizah Romadona NIP 19701129 200312 2 001


(5)

DOKUMEN FOTO PENELITIAN


(6)

Anak sedang mengulangi apa yang sudah diceritakan oleh guru


Dokumen yang terkait

Penerapan Metode Pembelajaran Kancing Gemerincing Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII-3 MTs Negeri Tangerang II Pamulang

0 4 263

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI

6 102 237

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING DALAM Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Dalam Pembelajaran Ipa Kelas

0 0 17

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DAN MENULIS SISWA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA.

0 4 43

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE KOOPERATIF KANCING GEMERINCING Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Metode Kooperatif Kancing Gemerincing Kelas III SD Kanisius Pati 02 Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 18

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE KOOPERATIF KANCING GEMERINCING Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Metode Kooperatif Kancing Gemerincing Kelas III SD Kanisius Pati 02 Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pilangsari 1 Sr

0 2 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pilangsari 1 Sragen Tah

0 2 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING PADA SISWA KELAS IIIA SD NEGERI 4 WATES KULONPROGO TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 1 242

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PERANCIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MERTOYUDAN MAGELANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK "KANCING GEMERINCING".

1 1 210