PENGARUH PROFITABILITAS DAN NILAI PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PADAPT. BAKRIELAND DEVELOPMENT.Tbk DI BURSA EFEK INDONESIA.

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Ujian Sidang Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen

Universitas Pendidikan Indonesia

FERRY FERDIANSYAH 0707599

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

BURSA EFEK INDONESIA

Oleh Ferry Ferdiansyah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Ferry Ferdiansyah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang – undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

PENGARUH PROFITABILITAS DAN NILAI PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PADA PT. BAKRIELAND DEVELOPMENT. TBK DI BURSA EFEK

INDONESIA

FERRY FERDIANSYAH 0707599

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

1. Pembimbing

Mayasari, SE.MM.

NIP. 19710705200212 2 001

2. Ketua Program Studi

Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak., MBA NIP. 19740307 200212 2 001


(4)

(5)

Ferry Ferdiansyah, 0707599. Pengaruh Profitabilitas dan Nilai Pasar Terhadap Return Saham pada PT. Bakrieland Development.Tbk di Bursa Efek Indonesia. Di bawah bimbingan Maya Sari, SE. MM.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh turunnya return saham yang didapat oleh PT. Bakrieland Development.Tbk. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui gambaran profitabilitas yang diukur dengan Earning per Share (EPS), nilai pasar yang diukur dengan Price to Book Value (PBV) dan return saham pada PT. Bakrieland Development.Tbk di Bursa Efek Indonesia. Serta untuk menguji pengaruh Earning per Share (EPS) dan Price to Book Value (PBV) terhadap return saham.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif, kemudian teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda, pengujian hipotesis menggunakan teknik analisis korelasi pearson product moment, koefisien determinasi dan uji hipotesis dengan menggunakan uji F dan uji t.Data yang digunakan adalah data sekunderEPS, PBV dan return saham PT. Bakrieland Development.Tbk di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2008 – 2012. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 20 kuartal.

Hasil dari penelitian ini,secara parsial variabel Earning per Share(EPS) tidak berpengaruh terhadap return saham. Sedangkan variabel Price to Book Value (PBV)berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap return saham. Hasil dari uji simultan menggunakan uji F, menyatakan bahwa Profitabilitas (EPS) dan Nilai Pasar (PBV) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap return saham. Nilai dari R2adalah 0,468 yang menunjukkan bahwa pengaruh dari EPS dan PBV terhadap return saham sebesar 46,8%, sedangkan sisanya sebesar 53,2% dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak ada di dalam penelitian ini.

Kata Kunci : Profitabilitas, Nilai Pasar, Earning per Share, Price to Book Value, Return Saham.


(6)

ABSTRACT

Ferry Ferdiansyah, 0707599. The influence of Profitability and Market Value to the Stock Return on PT. Bakrieland Development.Tbk in Indonesia Stock Exchange. Under the guidance of Maya Sari, SE. MM.

The research was motivated by the decline in stock returns earned by the company in the PT. Bakrieland Development.Tbk. The purpose of this research is to reveal the profitability which is measured by Earning per Share (EPS)market value which ismeasuredby Price to Book Value (PBV) and stock returns in the PT. Bakrieland Development.Tbk in Indonesia Stock Exchange. And to determine the effect of Earning per Share (EPS) and Price to Book Value (PBV) to stock return.

The method that used in this research is descriptive and verification method. This research used secondary data such asEPS, PBV, and stock return of thePT. Bakrieland Development.Tbk in Indonesia Stock Exchange from year 2008 to 2012. This research used 20 quarters for its sample. The analytycal technique that used is multiple linear regression, hypothesis testing using the technique of pearson product moment correlation analysis, the coefficient of determination and hypothesis test using the F test and t test.

The results of this research shows that a partial variable Earning per Share (EPS) is no significanton stock return. While the Price to Book Value (PBV) variables has significant influence and have positive effect on stock returns. The results of simultaneous tests that using the F test, shows that profitability (EPS) and market value (PBV) have jointly significant effect on stock returns. The value of R2 is 0.468 which shows that the influence of the EPS and PBV to stock return is46.8%, while the other remaining 53.2% is influenced by other factors that are not examined in this research.

Keywords: Profitability, Market Value, Earning per Share, Price to Book Value, Stock Return


(7)

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ...iv

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 14

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 14

1.2.2 Rumusan Masalah ... 16

1.3 Tujuan Penelitian ... 16

1.4 Kegunaan Penelitian... 17

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS . 19 2.1 Kajian Pustaka ... 19


(8)

2.1.2 Profitabilitas ... 23

2.1.3 Earning per Share ... 26

2.1.4 Nilai Pasar ... 29

2.1.5 Price to Book Value ... 31

2.1.6 Saham ... 34

2.1.6.1 Pengertian Saham ... 34

2.1.6.2 Jenis – Jenis Saham ... 34

2.1.6.3 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham ... 37

2.1.6.4 Return Saham ... 39

2.1.7 Pengaruh Profitabilitas dan Nilai Pasar TerhadapReturn Saham ... 41

2.1.7.1 Pengaruh Profitabilitas (EPS)Terhadap Return Saham ... 41

2.1.7.2 Pengaruh Nilai Pasar (PBV) Terhadap Return Saham... 42

2.1.8 Penelitian Terdahulu ... 43

2.2 Kerangka Pemikiran ... 45

2.3 Hipotesis ... 49

BAB III METODE PENELITIAN ... 50

3.1 Objek Penelitian ... 50

3.2 Metode dan Desain Penelitian ... 50


(9)

3.3 Operasionalisasi Variabel ... 52

3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 54

3.4.1 Sumber Data ... 54

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... 55

3.5 Populasi dan Sampel ... 56

3.5.1 Populasi... 56

3.5.2 Sampel ... 56

3.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis ... 57

3.6.1 Rancangan Analisis Data ... 57

3.6.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 58

3.6.3 Uji Asumsi Klasik ... 58

3.6.4 Analisis Korelasi ... 60

3.6.5 Koefisien Determinasi ... 61

3.6.6 Uji Hipotesis ... 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 64

4.1 Hasil Penelitian ... 64

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 64


(10)

Bursa Efek Indonesia ... 71

4.1.2.2 Gambaran Nilai Pasar pada PT. Bakrieland Development. Tbk di Bursa Efek Indonesia ... 76

4.1.2.3 Gambaran Return Saham pada PT. Bakrieland Development. Tbk di Bursa Efek Indonesia ... 82

4.1.3 Statistik Deskriptif ... 87

4.1.4 Analisis Statistik ... 88

4.1.4.1 Uji Asumsi Klasik ... 88

4.1.4.1.1 Uji Normalitas Data ... 88

4.1.4.1.2 Uji Multikolinearitas ... 89

4.1.4.1.3 Uji Heteroskedastisitas ... 90

4.1.4.1.4 Uji Autokorelasi ... 91

4.1.4.2 Analisis Regresi Berganda ... 92

4.1.5 Analisi Korelasi ... 94

4.1.5.1 Koefisien Korelasi ... 94

4.1.5.2 Koefisien Determinasi... 95

4.1.6 Uji Hipotesis ... 96

4.1.6.1 Uji Simultan (Uji F) ... 96

4.1.6.2 Uji Parsial (Uji t) ... 97


(11)

5.1 Kesimpulan ... 106 5.2 Saran ... 108 DAFTAR PUSTAKA ... 110 LAMPIRAN - LAMPIRAN


(12)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Semakin banyak para pelaku bisnis yang muncul di Indonesia, dan mendirikan berbagai macam perusahaan di berbagai sektor usaha. Harapan mereka tentu saja salah satunya ingin mengembangkan usahanya menjadi perusahaan yang bisa menguasai pasar dalam negeri bahkan melakukan kerjasama dengan pihak asing, sehingga usahanya bisa terus berkembang luas dan tentu saja harapan akan keuntungan yang sangat besar bisa diraih.

Dari berbagai macam bisnis yang menghasilkan, bisnis property adalah salah satu yang benar-benar menjanjikan dan sangat prospektif di Indonesia. Hal ini dikarenakan pertumbuhan kebutuhan atau permintaan hunian yang mencapai 800.000

– 1 juta unit per tahun, sedangkan suplai atau pasokan yang dibangun hanya 200 – 300 ribu unit per tahun. Peluang pasar inilah yang menjadikan bisnis property sangat prospektif, ditambah lagi dengan harga tanah atau hunian yang akan terus naik setiap tahunnya serta tidak terpengaruh inflasi, membuat bisinis property semakin menjanjikan.Menurut Ketua DPP REI Setyo Maharso, pasar property di dalam negeri Indonesia masih sangat besar potensinya, terlebih karena bisnis property itu termasuk bisnis padat modal. Optimisme ini terbangun dengan melihat pada semester pertama


(13)

2012, pasar property tetap tumbuh mencapai 20 persen yang lebih banyak ditopang dari property komersial.Pasar property komersial, khususnya pada wilayah Jabodetabek akan menjadi pasar terbesar untuk pulau Jawa. Namun seiring pembangunan masing-masing daerah, membawa angin segar pasar property di luar Jawa. REI mencatat terjadi lonjakan pertumbuhan pada wilayah Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.(franchise.century21.co.id, Agustus 2012)

MenurutTeguh Satria (Presiden FIABCI Asia Pasifik), memprediksi pertumbuhan property di tahun 2013 akan lebih baik dari tahun 2012, terutama di semester pertama tahun 2013. “Indikatornya antara lain suku bunga yang masih berada di posisi 5,75%, atau setidaknya jika memang harus naik, tidak akan lebih dari

6%,” jelasnya. Selain itu, imbuh Teguh, middle income atau middle class kian bertambah. Menurut data, sekarang kelas menengah mencapai 60 juta. Angka ini terus bertambah, dan diperkirakan akan menjadi 100 juta dalam waktu dekat.

“Dengan bertambahnya kelas menengah yang memiliki daya beli, maka akan

menciptakan pasar yang besar, sebab kelas menengah ini umumnya adalah usia produktif yang memerlukan hunian dan investasi”.(rumah.com, 18 Januari 2013)

Semua perusahaan pasti ingin memaksimalkan laba yang ingin didapat. Laba perusahaan selain merupakan indikator dari kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bagi para pemegang saham, juga merupakan cerminan dalam penciptaan


(14)

nilai perusahaan yang menunjukkan bagaimana prospek perusahaan di masa mendatang. Sehingga para investor dapat membuat suatu keputusan yang paling baik dalam memilih jenis investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan mendapat tingkat pengembalian inventasi (return) yang layak.Return yang bisa didapat oleh investor berasal dari selisih harga saham.

Salah satu sektor yang listing di Bursa Efek Indonesia adalah sektor property, real estate & building construction. Pada sektor property, real estate and building construction, hanya terdapat 2 subsektor yaitu subsektor property &real estate serta 1 subsektor lainnya yaitu subsektor building construction. Berkaitan dengan return saham pada perusahaan subsektor property & real estateyang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI), kita dapat memperoleh gambaran tentang keadaan return saham subsektor property & real estatetersebut dengan membandingkan returnsahamnya dengan subsektor building construction, yang dijelaskan oleh tabel berikut ini.

Tabel 1.1

Return Saham di Sektor Property, Real Estate & Building Construction Tahun 2008-2012

(Dalam satuan %) NO Sektor Property, Real

Estate &

Building Construction

Return Saham

2008 2009 2010 2011 2012 1 Subsektor Property &

Real Estate

35 49 40 21 37

2 Subsektor Building Construction


(15)

Sumber: www.idx.co.id (data diolah)

Untuk lebih jelasnya, fluktuasi return saham di sektor property, real estate and building construction akan dijelaskan di gambar berikut ini.

Gambar 1.1

Perbandingan Return Sahamdi Sektor Property, Real Estate and Building Construction Tahun 2008-2012

Sumber :www. idx.co.id (data diolah)

Dari tabel dan grafik diatas dapat kita lihat bahwa return saham di subsektor building construction, pada tahun 2008 – 2009 terjadi kenaikanyaitu dari 50% menjadi 65%. Penurunan yang sangat tajam terjadi ditahun berikutnya yaitu antara tahun 2010 – 2011yaitu dari 71% menjadi -8%, namun di tahun 2012 meningkat pesat menjadi 92% melampaui nilai pada tahun 2010. Berbeda dengan apa yang terjadi pada subsektor property &real estate, yangmengalami kenaikan tahun

2008-35 49 40 21 37 50 65 71 -8 92 0 20 40 60 80 100 120 140

2008 2009 2010 2011 2012

Return saham Building Construction

Return saham Property & Real estate


(16)

2009 yaitu dari 35% menjadi 49%. Namun ditahun berikutnya terjadi penurunanantara tahun 2010 – 2011 yaitu 40% menjadi 21%, namun di tahun 2012 mengalami kenaikan menjadi 37%. Peningkatan yang terjadi pada subsektor property & real estate ini masih dinilai belum bagus, karena masih di bawah nilai return saham pada tahun 2010 yang mencapai 40%.Sertakenaikan return saham antara tahun 2011

– 2012yang terjadi pada subsektor property & real estate inimasih di bawah nilai return saham subsektor building construction, dan yang paling penting kenaikan return saham antara tahun 2011 – 2012 ini tidak sepenuhnya terjadi pada semua perusahaan yang berada pada subsektor property & real estate.

Trend positif kenaikan return saham yang terjadi pada subsektor property & real estate, ternyata tidak dialami oleh semua perusahaan yang berada pada subsektor property & real estate ini.Dari 46 perusahaan yang ada di subsektor property & real estate,ternyata ada perusahaan – perusahaan yang mengalami penurunanreturn saham dari tahun ke tahun, berbanding terbalik dengan apa yang terjadi pada perusahaan lainnya yang berada satu subsektor dengan perusahaan tersebut.Salah satu perusahaan yang mengalami penurunan return saham dari tahun ke tahun yaitu terjadi pada PT. Bakrieland Development.Tbk. Secara lebih rinci,berikut data perkembangan return saham padaPT. Bakrieland Development.Tbkdi BEI yang dijadikan sampel penelitian.


(17)

Tabel 1.2

Return Saham PT. Bakrieland Development.TbkPeriode 2008-2012 ( Dalam satuan % )

Kode Emiten

Nama Perusahaan Harga Saham

2008 2009 2010 2011 2012 ELTY Bakrieland Development Tbk. 72 193 157 119 54

Return Saham -89 168 -18 -24 -55

Sumber: IDX Statistics (data diolah kembali)

Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa return sahamdi PT. Bakrieland Development.Tbk mengalami kecenderungan penurunan selama empat tahun terakhir, bahkan penurunan tersebut menyentuh nilai negatif. Perkembanganreturn sahamdi PT. Bakrieland Development.Tbk akan digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1.2

Return Saham PT. Bakrieland Development.Tbk Periode 2008-2012


(18)

Sumber :www. idx.co.id (data diolah)

Berdasarkan Tabel 1.2 terlihat perkembangan return saham PT. Bakrieland Development.Tbk dari tahun 2008 – 2009 mengalami kenaikan yang sangat besar yaitu dari -89% menjadi 168%. Namunperkembangan return saham PT. Bakrieland Development.Tbk di tahun-tahun berikutnya, yaituselama periode 2009-2012 mengalami penurunan terus menerus. Pada tahun 2009 - 2010PT. Bakrieland Development.Tbk tercatat mengalami penurunan returnsahamyang sangat besar yaitu dari 168% menjadi -18%, penurunan ini terjadi lagi di tahun berikutnya yaitu tahun 2011 menjadi -24%. Penurunan return saham ini terus berlanjut hingga tahun berikutnya, bahkan penurunan return saham pada tahun 2012 ini sangatlah drastis sampai menyentuh nilai -55%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja PT. Bakrieland Development.Tbkkurang baik, karena semakin bagus kinerja perusahaan

-89

168

-18 -24

-55

-150 -100 -50 0 50 100 150 200

2008 2009 2010 2011 2012

Return Saham


(19)

tercatat maka permintaan investor terhadap saham pun semakin tinggi, sehingga harga sahamnya cenderung tinggi, serta pada akhirnya return saham yang didapat semakin besar, begitu pula sebaliknya. Penurunan return saham ini mengindikasikan kurang baiknya kinerja keuangan di PT. Bakrieland Development.Tbk, serta bisa menyebabkan ketidakpuasan investor dan menjadi cerminan yang kurang baik pada perusahaan itu sendiri.

Salah satu penyebab penurunan return saham ini dipengaruhi oleh menurunnya kinerja profitabilitas yang diwakili oleh rasio Earning per Share(EPS). Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Brigham, Eugene F dan Weston, J. Fred (2004:26) bahwa: “Seorang investor yang melakukan investasi pada perusahaan akan menerima laba atas saham yang dimilikinya. Semakin tinggi laba per saham yang diberikan perusahaan maka para investor akan semakin percaya bahwa perusahaan akan memberikan pengembalian yang cukup baik. Ini akan mendorong investor untuk melakukan investasi yang lebih besar lagi sehingga harga saham


(20)

Perusahaan yang mampu meningkatkan EPS berarti mempunyai kemampuan untuk meningkatkan harga saham sehingga mampu meningkatkan return saham bagi investor. Dengan meningkatnya returnsaham, maka perusahaan tersebut akan diminati oleh banyak investor dikarenakan return yang dibagikan cukup menggiurkan bagi para investor.Dalam hal ini, investasi saham yang makin tinggi akan menyebabkan harga saham di bursa naik, dan akhirnya laba perusahaan meningkat karena sahamnya banyak dibeli investor. Jika laba perusahaan meningkat, pengembalian (return) yang didapat oleh investor pun akan semakin tinggi, maka dapat disimpulkan bahwa Earning per Share akan mempengaruhi return saham. Tabel berikut ini akan menjelaskan fluktuasi Earning per Share(EPS) di PT. Bakrieland Development.Tbk.

Tabel 1.3

Earning per Share (EPS) PT. Bakrieland Development.Tbk Periode 2008-2012

( Dalam satuan (Rp) ) Kode

Emiten

Nama Perusahaan Earning per Share

2008 2009 2010 2011 2012

ELTY Bakrieland Development Tbk. 9 6 4 6 -13


(21)

Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa Earning per Share tahun 2012di PT. Bakrieland Development.Tbk, mengalami kecenderungan penurunan yang sangat tajam dibandingkan dengan tahun- tahun sebelumnya. PerkembanaganEPSdi PT. Bakrieland Development.Tbk akan digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1.3

Perkembangan EPSPT. Bakrieland Development.Tbk Periode 2008-2012

Sumber: www.idx.co.id (data diolah)

Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa tingkatprofitabilitas yang diwakili oleh Earning per Sharedari yahun 2008 terus mengalami penurunan sampai tahun 2010, kemudian mengalami kenaikan yang sangat signifikan di tahun 2010 – 2011 yaitu dari Rp 4,- menjadi Rp 6,-. Namun pada tahun 2012 Earning per Share pada PT. Bakrieland Development.Tbk menurun sangat tajam, hingga mencapai titik minus Rp 13,-. Dari data diatas dapat diketahui bahwa tingkat profitabilitas yang diwakili

9

6

4 6

-13 -15

-10 -5 0 5 10 15

2008 2009 2010 2011 2012

Earning per Share


(22)

oleh Earning per Share mengalami penurunan yang sangat tajam, hal ini menggambarkan masih belum maksimalnya laba yang diperoleh oleh investor. Earning per share merupakan rasio yang penting bagi para investor atau calon investor untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menggunakan modal yang diinvestasikannya. Selain ituEarning per Share dapat menunjukkan tingkat kesejahteraan perusahaan, jadi apabila Earning per Share (yang dibagikan kepada para investor) tinggi maka menandakan bahwa perusahaan tersebut mampu memberikan tingkat kesejahteraan yang baik kepada pemegang saham, sedangkan Earning per Share yang dibagikan rendah maka menandakan bahwa perusahaan tersebut gagal memberikan tingkat kesejahteraan kepada pemegang saham.

Return saham juga bisadipengaruhi olehnilai pasar yang diukur oleh rasio Price to Book Value(PBV), karena PBV ini mencerminkan nilai perusahaan, yang merupakan ukuran kepercayaan pasar terhadap nilai saham perusahaan di masa yang akan datang.Kinerja pasar dipakai karena memberikan gambaran tentang kemampuan perusahaan dalam mengembangkan nilai pasar sahamnya jika dibandingkan dengan nilai rata-rata pasar pada industri yang sama.

Kinerja pasar ini dapat dilihat dari rasio pasar (market ratios) suatu perusahaan. Pendekatan nilai pasar didasarkan kepada perkiraan laba per saham di masa yang akan datang, sehingga dapat diketahui berapa lama investasi suatu saham akan


(23)

kembali. Salah satu indikator dalam kinerja pasar yang sering dipakai oleh investor dalam menganalisa returnsaham adalah Price to Book Value (PBV). Darmadji & Fakhrudin, (2001:57) mengatakan bahwa “PBV menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan atau bisa juga digunakan untuk

mengukur tingkat kemahalan dari suatu saham.”

Semakin tinggi rasio ini berarti pasar percaya akan prospek suatu perusahaan, sehingga mengakibatkan harga saham dari perusahaan tersebut meningkat dan pada akhirnya return saham yang diterima akan meningkat pula. Begitu juga sebaliknya jika PBV rendah akan berdampak pada rendahnya kepercayaan pasar terhadap prospek perusahaan yang berakibat pada turunnya permintaan saham dan selanjutnya berimbas pula dengan menurunnya return saham dari perusahaan tersebut.

PBV atau Price to Book Value adalah rasio yang menjelaskan seberapa kali seorang investor bersedia membayar sebuah saham untuk setiap nilai buku per sahamnya. PBV digunakan untuk mengukur nilai perusahaan.Perkembangan PBV pada PT. Bakrieland Development.Tbk, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.4

Price to Book Value (PBV) PT. Bakrieland Development.Tbk Periode 2008-2012


(24)

Kode Emiten

Nama Perusahaan Price to Book Value

2008 2009 2010 2011 2012

ELTY Bakrieland Development Tbk. 0.33 0.84 0.79 0.52 0.23

Sumber : www.idx.co.id (data diolah)

Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa rasio pembentuk nilai pasar yaitu Price to Book Value mengalami kecenderungan penurunan pula dari tahun ke tahunnya. Gambaran perkembangan PBV di PT. Bakrieland Development.Tbk,akan disajikan dalam gambar berikut ini :

Gambar 1.4

Perkembangan PBVPT. Bakrieland Development.Tbk Periode 2008-2012

Sumber : www.idx.co.id (data diolah)

Pada gambar di atas menunjukkan adanya kenaikan antara tahun 2008-2009 yaitu dari 0,33 menjadi 0,84. Tetapi ditahun berikutnya terjadipenurunan dari tahun 2010 sebesar 0,79 menjadi 0,52 di tahun 2011. Dan di tahun 2012 terjadi lagi

0.33 0.84 0.79 0.52 0.23 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1

2008 2009 2010 2011 2012

Price to Book Value


(25)

penurunan PBV menjadi0,23. Turunnya PBV ini menandakan bahwa penilaian investor kepada perusahaan di PT. Bakrieland Development.Tbk,ini cenderung menurun.

Dari data – data yang telah dipaparkan diatas,dapat dilihatprofitabilitas di PT. Bakrieland Development.Tbk yang diukur dengan EPSkurang baik, serta nilai pasar pun yang diwakili oleh PBVmenurun.Menurunnya EPS dan PBVdiduga penyebab dari menurunnyareturn saham di PT. Bakrieland Development.Tbk,serta tidak menutup kemungkinanakibat dari penurunan return saham ini calon investor pun enggan menanamkan sahamnya di PT. Bakrieland Development.Tbk.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas dan Nilai Pasar Terhadap Return Saham Pada PT. Bakrieland Development.Tbk Di Bursa Efek Indonesia”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah


(26)

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, dapat diketahui bahwa return saham PT. Bakrieland Development.Tbk cenderung mengalami penurunan setiap tahunnya. Jika terus seperti ini, kedepannya perusahaan akan mendapat laba yang sedikit, dan investor pun akan lari dan mencari tempat investasi yang lain.

Return saham dapat kita lihat dari kemampuan perusahaan menghasilkan laba, yaitu kinerja profitabilitas yang diwakili oleh Earning per Share (EPS). Rasio ini menunjukkan berapa besar kemampuan per lembar saham dalam menghasilkan laba.Dari data diatas dapat diketahui bahwa tingkat profitabilitasPT. Bakrieland Development.Tbk yang diwakili oleh Earning per Share mengalami penurunan yang sangat tajam, hal ini menggambarkan masih belum maksimalnya laba yang diperoleh oleh investor, serta menandakan bahwa perusahaan tersebut gagal memberikan tingkat kesejahteraan kepada pemegang saham.

Perusahaan yang mampu meningkatkan EPS berarti mempunyai kemampuan untuk meningkatkan harga saham sehingga mampu meningkatkan return saham bagi investor. Dengan meningkatnya returnsaham, maka perusahaan tersebut akan diminati oleh banyak investor, dikarenakan return yang dibagikan cukup menggiurkan bagi para investor.

Alat ukur lainnya yang dapat memperkirakan return saham adalah dari kinerja nilai pasar yang diperlihatkan oleh tingkat Price toBook Value (PBV), yaitu rasio


(27)

yang mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh.Dari data yang ada, diketahui bahwa rasio pembentuk nilai pasar yaitu Price to Book Value (PBV) pada PT. Bakrieland Development.Tbk mengalami kecenderungan penurunan pula dari tahun ke tahunnya.Turunnya PBV ini menandakan bahwa penilaian investor terhadap PT. Bakrieland Development.Tbk, ini cenderung menurun.

Keinginan investor melakukan analisis kesehatan suatu saham melalui rasio-rasio keuangan seperti Price toBook Value, dikarenakan adanya keinginan investor atau calon investorakan hasil (return) yang layak dari suatu investasi saham. Semakin tinggi PBV suatu perusahaan, maka akan meningkatkan kepercayaan investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut sehingga saham pun akan naik karena lebih diminati di bursa.

Semakin tinggi profitabilitas maka laba yang dihasilkan pun akan meningkat, maka nilai dari perusahaan tersebut akan bagus dan akan membuat investor mendapatkan return yang tinggi pula. Return yang dihasilkan tinggi, investor pun akan semakin giat untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.


(28)

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitiannya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran profitabilitasPT. Bakrieland Development.Tbk di Bursa Efek Indonesia

2. Bagaimana gambaran nilai pasarPT. Bakrieland Development.Tbk di Bursa Efek Indonesia

3. Bagaimana gambaran return saham PT. Bakrieland Development.Tbkdi Bursa Efek Indonesia

4. Bagaimana pengaruh profitabilitasdan nilai pasarterhadap return saham PT. Bakrieland Development.Tbk di Bursa Efek Indonesia

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. GambaranprofitabilitasPT. Bakrieland Development.Tbk di Bursa Efek Indonesia

2. Gambaran nilai pasarPT. Bakrieland Development.Tbkdi Bursa Efek Indonesia


(29)

3. Gambaranreturn saham PT. Bakrieland Development.Tbk di Bursa Efek Indonesia

4. Gambaran pengaruh profitabilitasdan nilai pasarterhadap return saham PT. Bakrieland Development.Tbk di Bursa Efek Indonesia

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah: 1. Kegunaan teoritis

Diharapkan penelitian yang dilakukan dapat memberikan kontribusibagi pengembangan ilmu manajemen keuanganpasar modal, khususnya dalam penilaian profitabilitasdan nilai pasar serta pengaruhnya terhadap return saham, sehingga bisa menjadi acuan dalam berinvestasi. 2. Kegunaan praktis

a. Bagi penulis

Dapat menambah ilmu tentang analisis fundamental, dalam pemilihan saham potensial yang dapat memberikan jumlah keuntungan yang tinggi. Selain itu penulis dapat mengetahui aplikasi sebenarnya dari pelaksanaan manajemen investasi berdasarkan informasi kinerja keuangan yang diwakili olehprofitabilitas (Earning per Share) dan nilai pasar (Price toBook Value). Penelitian ini juga


(30)

diharapkan dapat bermanfaat sebagai pengetahuan bagi penulis bila kelak akan terjun ke dunia investasi di pasar modal secara langsung.

b. Investor

Informasi dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan referensi dalam pemilihan saham yang memberikan keuntungan optimal melalui analisis kinerja keuangan.

c. Emiten

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk terus meningkatkan kinerja keuangan, sehingga dapat menghasilkan kinerjaperusahaan yang optimal.


(31)

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini ada 3 variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Adapun yang menjadi variabel bebas adalah profitabilitas sebagai X1

yang diukur dengan Earning per Share (EPS) dan nilai pasar sebagai X2 yang diukur

dengan Price to Book Value (PBV), sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah return saham sebagai Y.

Berdasarkan objek penelitian di atas, maka akan dianalisis bagaimana pengaruh Earning per Sharedan Price to Book Value terhadap ReturnSaham pada perusahaan emitenPT. Bakrieland Development.Tbkyang listing di Bursa Efek Indonesiaper kuartal dari tahun 2008-2012.

3.2 Metode dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2009:2), metode merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Demikian juga yang dimaksud dengan metode penelitian adalah juga suatu cara yang digunakan untuk mendapatkan data yang sesuai dengan tujuan dan kegunaan penelitian.


(32)

dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode verifikatif.

Menurut M. Subana dan Sudrajat, (2005:26),mengemukakan bahwa : “Metode deskriptif yaitu metode penelitian yang menuturkan danmenafsirkan data yang berkenaan dengan situasi yang terjadi dan dialami sekarang, sikap dan pandangan yang menggejala saat sekarang, hubungan antar variabel,pertentangan dua kondisi atau lebih, pengaruh terhadapsuatu kondisi, perbedaan - perbedaan antarfakta, dan lain - lain”.Metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan kondisi kinerjaProfitabilitas (EPS), dan Nilai Pasar (PBV) serta perkembangan return saham pada PT. Bakrieland Development.Tbk.

Penelitian verifikatif diterangkan oleh Arikunto (2006:8) bahwa, “Penelitian verifikatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengecek kebenaran hasil hipotesis”. Sifat verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, dimana dalam penelitian verifikatif ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Profitabilitas (EPS) danNilai Pasar (PBV) terhadap return saham pada PT. Bakrieland Development.Tbk.

3.2.2 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan serangkaian kegiatan pengamatan yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu yang membutuhkan penjelasan dan jawaban. Desain penelitian ini dilakukan guna mengumpulkan, mengukur dan melakukan


(33)

membantu dalam memudahkan pelaksanaan penelitian.

Suharsimi Arikunto (2006:51) mengemukakan bahwa “Desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai rancangan kegiatan, yang akan dilaksanakan”.

Menurut Husein Umar (2003:62), terdapat tiga jenis desain penelitian, yaitu : 1. Desain deskriptif

Desain deskriptif adalah desain riset yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu.

2. Desainkausal

Desain kausal yaitu desain riset yang digunakan untuk menguji hubungan sebab akibat.

3. Desain eksplanatori yaitu desain riset yang berusaha mencari ide-ide atau hubungan-hubungan baru.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa desain penelitian yang digunakan adalah desain kausal karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas (EPS) dan Nilai Pasar (PBV) terhadap return saham.


(34)

orang ataupun objek yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Operasional variabel dilakukan untuk membatasi agar pembahasan tidak terlalu meluas. Operasionalisasi dari variabel dilihat secara lebih rinci pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL

Variabel Konsep Variabel Indikator Alat Ukur Skala

Profitabilitas

Profitabilitas

menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan

laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah

cabang, dan sebagainya. (Harahap 2008 : 304)

EPS yaitu Semakin tinggi laba per saham yang diberikan perusahaan maka para investor akan

semakin percaya bahwa perusahaan akan memberikan pengembalian yang cukup baik. Ini akan mendorong investor untuk

melakukan investasi yang lebih besar lagi sehingga harga saham perusahaan akan meningkat (Brigham,

Eugene F dan Weston, J. Fred 2004 : 26)

��� � � �� ℎ���

= Laba Bersih setelah Pajak Jumlah Saham yang Beredar Rasio


(35)

Nilai Pasar

Nilai pasar digunakan untuk melihat perkembangan nilai perusahaan secara relatif

terhadap nilai buku perusahaan. (Robert Ang :

1997)

menggambarkan seberapa besar pasar menghargai

nilai buku saham suatu perusahaan atau bisa juga digunakan untuk mengukur

tingkat kemahalan dari suatu saham (Darmadji &

Fakhrudin 2001)

����� � �� �

= Harga saham

Nilai buku saham

Rasio

Return Saham

Returnsaham merupakan hasil yang diperoleh dari

investasi (Jogiyanto 2008:195)

Selisih harga saham periode berjalan dengan

periode sebelumnya dengan mengabaikan

dividen

� = Pt−(Pt−1)

(Pt−1)

Rasio

3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Sumber Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain atau lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data (Arikunto, 2010:172). Dalam penelitian ini, data sekunder yang digunakan adalah:

a. Data laporan keuangan per kuartalPT. Bakrieland Development.Tbk dari tahun 2008 - 2012.


(36)

IDX Annually Statisticper kuartal daritahun 2008 - 2012.

c. Data dan fenomena yang berkaitan dengan penelitian dari surat kabar, majalah, internet, maupun hasil-hasil penelitian lainnya.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data untuk menunjang pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan adalah teknik memperoleh informasi dari penelitian terdahulu, menelusuri literatur yang ada, kemudian menelaah nya secara tekun.

b. Dokumentasi

Merupakan upaya untuk melengkapi data dalam rangka analisa masalah yang sedang diteliti dengan mencari informasi dari dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan objek yang diteliti meliputi pengumpulan data melalui laporan, naskah, serta dokumen-dokumen yang berhubungan dengan laporan keuangan.


(37)

3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2009:80) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi dalam penelitian ini adalahlaporan keuangan PT. Bakrieland Development.Tbk.

3.5.2 Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2010 : 174), “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Sampel yang digunakan adalah laporan keuanganPT. Bakrieland Development.Tbkper kuartal dari tahun 2008 - 2012tentangEarning per Sharedan Price to Book ValuesertaReturn Saham nya.

Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik nonprobability sampling. Nonprobability sampling menurut Sugiyono (2007:77) adalah “teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel”. Lebih tepatnya teknik yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik pengumpulan sampel dengan pertimbangan tertentu(Sugiyono, 2007:78).


(38)

Menggunakan teknik yang tepat akan memungkinkan peneliti dapat menarik data yang reliabel. Perusahaan yang memenuhi syarat untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini yaitu PT. Bakrieland Development.Tbk.

Pertimbangan dalam mengambil sampel ini adalah data-data keuangan yang berasal dari laporan keuangan yang merupakan data-data keuangan yang paling baru (aktual) dan terdapat dalam laporan keuangan publikasi saham PT. Bakrieland Development.Tbkper kuartal daritahun 2008 - 2012 di Bursa Efek Indonesia.

3.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis 3.6.1 Rancangan Analisis Data

Data yang berupa laporan keuangan kemudian dihitung dengan kinerja keuangan yang diukur dari beberapa rasio sebelum diuji segala asumsi dan hipotesisnya.

Langkah-langkah analisis data dalam penelitian berikut adalah:

1. Menyusun kembali data yang telah diperoleh kedalam tabel dan menyajikannya dalam bentuk grafik.

2. Analisis deskripsi terhadap Profitabilitas dan Nilai Pasar pada perusahaan yang diteliti dengan terlebih dahulu menghitung rasio keuangan dari Earning per Share, dan Price to Book Value.


(39)

kuartal.

4. Analisis statistik untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas (EPS) dan Nilai Pasar (PBV)terhadap return saham.

3.6.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis linier berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi(dinaik turunkan nilainya). Berikut persamaan regresi berganda:

Y = a + b1X1 + b2X2(Sugiyono, 2011:275) Keterangan :

Y = Return saham a = Konstanta

X1 = Profitabilitas(EPS) X2 = Nilai Pasar (PBV)

b1 = Koefisien persamaan regresi variabel bebas b2 = Koefisien persamaan regresi variabel bebas

3.6.3 Uji Asumsi Klasik a) Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji t


(40)

asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.

b) Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolinearitas dilihat dari nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor (VIF).

c) Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.

d) Uji Autokorelasi

Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk menguji keberadaan autokorelasi dalam penelitian ini digunakan


(41)

metode tersebut adalah dl, du, 4-dl, dan 4-du.

3.6.4 Analisis Korelasi

Analisis korelasi adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk derajat hubungan antara kedua variabel tersebut. Apakah memiliki derajat hubungan yang kuat, sedang atau lemah.

Adapun analisis korelasi yang digunakan adalah analisis korelasi parsial. Koefisien korelasi parsial adalah koefisien korelasi untuk mengukur ke eratan hubungan dari dua variabel, sedangkan variabel lainnya dianggap konstan (tidak memberikan pengaruh) pada hubungan yang melibatkan lebih dari dua variabel. Koefisien korelasi parsial dirumuskan dengan:

 Koefisien Korelasi parsial antara Y dan X1 apabila X2 konstan ��1.2

��1− (��1.�12) 1− �22 1− �22


(42)

��12

1− �21 1− �212

Keterangan :

��1 = Koefisien korelasi antara Y dan X1 ��2 = Koefisien korelasi antara Y dan X2 ��12 = Koefisien korelasi antara X1 dan X2

Nilai koefisien korelasi r berkisar -1 hingga 1 yang berkriteria pemanfaatannya sebagai berikut :

a. r > 0 : terjadi hubungan positif yaitu makin besar nilai X maka besar pula nilai variabel Y.

b. r < 0 : terjadi hubungan negatif yaitu makin kecil nilai variabel X maka besar pula nilai variabel Y atau sebaliknya.

Pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2

Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,20 Sangat Lemah

0,21 – 0,40 Lemah


(43)

0,81 – 1,00 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono (2009 : 184)

3.6.5 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi atau multi korelasi (R2) bertujuan untuk menentukan besarnya hubungan antara variabel X dan variabel Y. Besarnya koefisien determinasi dapat dirumuskan sebagai berikut:

Kd = R2 X 100 % Keterangan:

Kd = Koefisien determinasi R = Koefisien korelasi 3.6.6 Uji Hipotesis

a. Uji Simultan (Uji F-statistik)

Uji F-statistik digunakan untuk menguji besarnya pengaruh dari seluruh variabel independen secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen. Hipotesis ini dirumuskan sebagai berikut :

Ho : variabel dependen secara serentak (simultan) tidak berpengaruh terhadap variabel independen.

Ha : variabel dependen secara serentak (simultan) berpengaruh terhadap variabel independen.


(44)

Uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel independennya. Adapun rumusnya sebagai berikut:

ℎ� � = � −122 Keterangan :

ℎ� � = Nilai t

r = Koefisien Korelasi n = banyaknya data

 Jika

t

hitung> ttabel maka Ho di tolak dan Ha diterima atau dikatakan

signifikan, artinya secara bersama-sama variabel bebas (X1 dan X2) berpengaruh signifikan terhadap variabel independen (Y) = hipotesis diterima.

 Jika thitung < ttabel maka Ho di diterima dan Ha tolak maka dikatakan tidak

signifikan, artinya secara bersama-sama variabel bebas (X1 dan X2) berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel dependen (Y) = hipotesis ditolak.


(45)

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data serta pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Profitabilitaspada PT. Bakrieland Development.Tbk diukur dengan menggunakanEarning per Share (EPS). EPSPT. Bakrieland Development.Tbk pada periode penelitian ini adalah dari tahun 2008 – 2012. Pada tahun penelitian tersebut, gambaran dari nilai EPS PT. Bakrieland Development.Tbk mengalami fluktuasi naik turun dan cenderung mengalami penurunan. Rata – rata nilai EPS dari keseluruhan data adalah Rp 3,57,- dengan nilai EPS tertinggi sebesar Rp 14,- dan nilai terendah sebesar Rp 13,-.

2. Nilai pasarpada PT. Bakrieland Development.Tbk diukur dengan menggunakan Price to Book Value (PBV). PBV PT. Bakrieland Development.Tbk pada periode penelitian ini adalah dari tahun 2008 – 2012. Pada tahun penelitian tersebut, gambaran dari nilai PBV PT. Bakrieland Development.Tbk sangat fluktuatif sekali, namun memiliki


(46)

adalah 0.86, dengan nilai PBV tertinggi sebesar 2.50 dan nilai terendah sebesar 0.22.

3. Return saham pada PT. Bakrieland Development.Tbk pada periode tahun 2008 – 2012 mengalami fluktuasi dan cenderung memiliki tren menurun. Hal ini dikarenakan harga saham yang terus menurun, maka return yang didapat pun akan semakin kecil. Rata – rata return saham yang diperoleh sebesar11%, dengan return saham tertinggi sebesar512% dan return saham terendah sebesar-69%.

4. Profitabilitas yang diukur dengan menggunakan Earning per Share (EPS) tidak berpengaruh terhadap return saham PT. Bakrieland Development.Tbk sedangkan nilai pasar yang diukur dengan menggunakan Price to Book Value (PBV) berpengaruh terhadap return saham PT. Bakrieland Development.Tbk.Profitabilitas yang diukur dengan Earning per Share (EPS) dan nilai pasar yang diukur denganPrice to Book Value (PBV) di PT. Bakrieland Development.Tbk secara bersama sama memiliki pengaruh terhadapreturn sahamnya. EPS dan PBV berpengaruh sebesar 46,8% terhadap return saham, sedangkan sisanya sebesar 53,2% dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak ada di penelitian ini.


(47)

Dari kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka saran yang dapat penulis kemukakan dari penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Untuk PT. Bakrieland Development.Tbk agar bisa meningkatkan kinerja keuangannya, terutama kinerja nilai pasar (PBV),karena faktor tersebut dapat mempengaruhi returnsaham. Peningkatan nilai pasar (PBV) pada PT. Bakrieland Development.Tbk dapat dilakukan yaitu diantaranya dengan cara meningkatkan harga saham perusahaan, meningkatkan tingkat penjualan, serta meningkatkan pembagian laba yang didapat kepada para pemegang saham, hal ini dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan dari pemegang saham sehingga nantinya harga saham akan naik. Semakin tinggi PBV, berarti investor percaya akan prospek suatu perusahaan, sehingga mengakibatkan harga saham dari perusahaan tersebut meningkat dan pada akhirnya return saham yang diterima akan meningkat pula, maka dengan nilai PBV yang tinggi pula, investor akan semakin percaya dan tertarik untuk berinvestasi. Dengan semakin tingginya return saham ini, maka akan banyak investor yang berminat untuk menanam investasi di PT. Bakrieland Development.Tbk, karena hasil yang didapat investor semakin besar.


(48)

fundamental yang bisa menjadi pertimbangan diantaranya dengan melihat Return sahamnya, Profitabilitas dan Nilai Pasar.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai return saham, diharapkan dapat meneliti indikator lain dalam kinerja keuangannya seperti solvabilitas, aktivitas, dan likuiditas. Selain itu, penulis menyarankan untuk menambah jumlah tahun pengamatan untuk menambah keakuratan hasil penelitian serta menambahkan objek yang diteliti.


(49)

DAFTAR PUSTAKA

Andy P Tambunan. (2007). Menilai harga wajar saham ( stock valuation ). Jakarta : PT Elex Media.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Brigham, Eugene F. and Joel F. Houston. (2001). Fundamental Of FinancialManagement. Jakarta : Salemba Empat.

Brigham, Eugene F. and Weston, J. Fred.(2004). Dasar-Dasar ManajemenKeuangan. Jakarta : Erlangga.

Darmadji, T dan Fakhruddin M.Hendy. (2001). Pasar Modal Di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Darmadji, T dan Fakhruddin M.Hendy. (2006). Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab, Jakarta: Salemba Empat.

Dahlan Siamat. (2004). Manajemen Lembaga Keuangan. edisi keempat. Jakarta : Lembaga Penerbit Ekonomi-Universitas Indonesia.

Dodd, J.L and Chen. (1996). A New Panacea Business and Economic Review, July September : 26-28.


(50)

Fadia Zen . (2009). Pengaruh EPS, BV & EVA terhadap Return saham Subsektor Property & Real Estate di BEI tahun 2004 – 2006. Jurnal Manajemen Gajayana

Gitman, J. Lawrence. (2006). Principle of Managerial Finance, 11th edition. Boston: Adison and Wesley, Inc.

Jogiyanto, H.M. (1998). Analisis Dan Disain Sistem Informasi : PendekatanTerstruktur Teori Dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta : Andi.

Jogiyanto, H.M. (2008). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Lima.

BPFE UGM. Yogyakarta.

Mariana Mathilda.(2012). Pengaruh Price Earnings Ratio dan Price To Book Value terhadap Return Saham Indeks LQ 45 (Perioda 2007-2009). Jurnal Akuntansi, Universitas Kristen Maranatha, Volume 4, Nomor 1, Mei 2012, hal. 1-21, ISSN: 2085-8698.

Munawir, (2002). Akuntansi Keuangan Dan Manajemen. Edisi Revisi. Penerbit BPFE. Yogyakarta.

Ni Gusti Putu Wirawati. (2008). Pengaruh Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price To Book Value Dalam Penilaian Saham di Bursa Efek Jakarta Dalam Kondisi Krisis Moneter. Buletin Studi Ekonomi, 13(1), 92-101.


(51)

Belas. JilidKedua. Erlangga, Jakarta.

Nurainun Bangun, Sherviyana. (2008). Analisis Pengaruh Operating Cash Flow, Earning Per Share, Price Earning Ratio dan Return On Equity terhadap Return Saham Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (periode 2003-2005). Jurnal Akutansi Universitas Tarumanagara.

Poernamawatie, Fahmi. (2008). Pengaruh Price Book Value (PBV) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen Gajayana Vol. 5, No. 2, November 2008, 105 – 118.

Rusdin. (2005). Pasar Modal. Bandung : Alfabeta.

Subana, M. Dan Sudrajat. (2005). Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung:CV Pustaka Pelajar.

Sugiyono. (2009).Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R & D. Alfabeta:Bandung

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Tandaellin, Eduardus. (2001). Analisis Investasi Manajemen Portofolio, Cetakan Pertama. Yogyakarta : BPFE

Tandellin, Eduardus. (2007). Analisis Investasi Manajemen Portofolio. CetakanPertama, Yogyakarta : BPFE.


(52)

Tika Maya Pribawanti. (2007). Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Total Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Membagikan Deviden di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akutansi Universitas Negeri Semarang 2007.

Umar, Husein. (2003). Metode Riset Bisnis. PT. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Website :

http://franchise.century21.co.id/pasar-properti-tetap-optimis-tumbuh-hingga-15-persen/ (Agustus, 2012)

http://www.rumah.com/berita-properti/2013/01/2459/teguh-satria-dua-indikator-pertumbuhan-properti-20 (Januari, 2013)


(1)

5.2 Saran

Dari kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka saran yang dapat penulis kemukakan dari penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Untuk PT. Bakrieland Development.Tbk agar bisa meningkatkan kinerja keuangannya, terutama kinerja nilai pasar (PBV),karena faktor tersebut dapat mempengaruhi returnsaham. Peningkatan nilai pasar (PBV) pada PT. Bakrieland Development.Tbk dapat dilakukan yaitu diantaranya dengan cara meningkatkan harga saham perusahaan, meningkatkan tingkat penjualan, serta meningkatkan pembagian laba yang didapat kepada para pemegang saham, hal ini dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan dari pemegang saham sehingga nantinya harga saham akan naik. Semakin tinggi PBV, berarti investor percaya akan prospek suatu perusahaan, sehingga mengakibatkan harga saham dari perusahaan tersebut meningkat dan pada akhirnya return saham yang diterima akan meningkat pula, maka dengan nilai PBV yang tinggi pula, investor akan semakin percaya dan tertarik untuk berinvestasi. Dengan semakin tingginya return saham ini, maka akan banyak investor yang berminat untuk menanam investasi di PT. Bakrieland Development.Tbk, karena hasil yang didapat investor semakin besar.

2. Untuk investor sebelum mengambil keputusan untuk berinvestasi disarankan untuk melakukan analisis fundamental perusahaan untuk


(2)

109

menilai baik atau buruknya kinerja perusahaan. Salah satu aspek fundamental yang bisa menjadi pertimbangan diantaranya dengan melihat

Return sahamnya, Profitabilitas dan Nilai Pasar.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai return saham, diharapkan dapat meneliti indikator lain dalam kinerja keuangannya seperti solvabilitas, aktivitas, dan likuiditas. Selain itu, penulis menyarankan untuk menambah jumlah tahun pengamatan untuk menambah keakuratan hasil penelitian serta menambahkan objek yang diteliti.


(3)

Ferry Ferdiansyah , 2014

PENGARUH PROFITABILITAS DAN NILAI PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PADAPT. BAKRIELAND DEVELOPMENT.TbkDI BURSA EFEK INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Andy P Tambunan. (2007). Menilai harga wajar saham ( stock valuation ). Jakarta : PT Elex Media.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Brigham, Eugene F. and Joel F. Houston. (2001). Fundamental Of FinancialManagement. Jakarta : Salemba Empat.

Brigham, Eugene F. and Weston, J. Fred.(2004). Dasar-Dasar ManajemenKeuangan. Jakarta : Erlangga.

Darmadji, T dan Fakhruddin M.Hendy. (2001). Pasar Modal Di Indonesia:

Pendekatan Tanya Jawab. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Darmadji, T dan Fakhruddin M.Hendy. (2006). Pasar Modal di Indonesia:

Pendekatan Tanya Jawab, Jakarta: Salemba Empat.

Dahlan Siamat. (2004). Manajemen Lembaga Keuangan. edisi keempat. Jakarta : Lembaga Penerbit Ekonomi-Universitas Indonesia.

Dodd, J.L and Chen. (1996). A New Panacea Business and Economic Review, July September : 26-28.


(4)

111

Kanisius

Fadia Zen . (2009). Pengaruh EPS, BV & EVA terhadap Return saham Subsektor Property & Real Estate di BEI tahun 2004 – 2006. Jurnal Manajemen Gajayana

Gitman, J. Lawrence. (2006). Principle of Managerial Finance, 11th edition. Boston: Adison and Wesley, Inc.

Jogiyanto, H.M. (1998). Analisis Dan Disain Sistem Informasi : PendekatanTerstruktur Teori Dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta :

Andi.

Jogiyanto, H.M. (2008). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Lima. BPFE UGM. Yogyakarta.

Mariana Mathilda.(2012). Pengaruh Price Earnings Ratio dan Price To Book

Value terhadap Return Saham Indeks LQ 45 (Perioda 2007-2009). Jurnal

Akuntansi, Universitas Kristen Maranatha, Volume 4, Nomor 1, Mei 2012, hal. 1-21, ISSN: 2085-8698.

Munawir, (2002). Akuntansi Keuangan Dan Manajemen. Edisi Revisi. Penerbit BPFE. Yogyakarta.

Ni Gusti Putu Wirawati. (2008). Pengaruh Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Price To Book Value Dalam Penilaian Saham di Bursa Efek Jakarta Dalam Kondisi Krisis Moneter. Buletin Studi Ekonomi, 13(1), 92-101.


(5)

Niswonger, Warren, dkk.(2000). Prinsip-Prinsip Akuntansi, Edisi Kesembilan Belas. JilidKedua. Erlangga, Jakarta.

Nurainun Bangun, Sherviyana. (2008). Analisis Pengaruh Operating Cash Flow, Earning Per Share, Price Earning Ratio dan Return On Equity terhadap Return Saham Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (periode 2003-2005). Jurnal Akutansi Universitas Tarumanagara.

Poernamawatie, Fahmi. (2008). Pengaruh Price Book Value (PBV) dan Price

Earning Ratio (PER) terhadap Return Saham pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen Gajayana Vol. 5, No. 2, November 2008, 105 – 118.

Rusdin. (2005). Pasar Modal. Bandung : Alfabeta.

Subana, M. Dan Sudrajat. (2005). Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung:CV Pustaka Pelajar.

Sugiyono. (2009).Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R & D.

Alfabeta:Bandung

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Tandaellin, Eduardus. (2001). Analisis Investasi Manajemen Portofolio, Cetakan

Pertama. Yogyakarta : BPFE

Tandellin, Eduardus. (2007). Analisis Investasi Manajemen Portofolio. CetakanPertama, Yogyakarta : BPFE.


(6)

113

Tika Maya Pribawanti. (2007). Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Total Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Membagikan Deviden di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akutansi Universitas Negeri Semarang 2007.

Umar, Husein. (2003). Metode Riset Bisnis. PT. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Website :

http://franchise.century21.co.id/pasar-properti-tetap-optimis-tumbuh-hingga-15-persen/ (Agustus, 2012)

http://www.rumah.com/berita-properti/2013/01/2459/teguh-satria-dua-indikator-pertumbuhan-properti-20 (Januari, 2013)