PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH MATERI DIAGRAM FASA DALAM PEMBELAJARAN MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK.

(1)

EFEKTIVITAS KOORDINASI KEPALA PERPUSTAKAAN

DALAM PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN

PEMUSTAKA PADA SMA PASUNDAN 3 BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Oleh

Bella Muhammad Anugrah 1001874

PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

Efektivitas Koordinasi Kepala

Perpustakaan Dalam Pelaksanaan

Program Bimbingan Pemustaka

Pada SMA Pasundan 3 Bandung

Oleh

Bella Muhammad Anugrah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Bella Muhammad Anugrah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

BELLA MUHAMMAD ANUGRAH 1001874

EFEKTIVITAS KOORDINASI KEPALA PERPUSTAKAAN DALAM PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN PEMUSTAKA

PADA SMA PASUNDAN 3 BANDUNG

Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I

Dr. Hj. Yooke Tjuparmah S K, M.Pd NIP. 19500417198003 2001

Pembimbing II

Hana Silvana, M,Si NIP. 197303242010122001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ketua

Program Studi

Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Perpustakaan dan


(4)

Dr. Toto Ruhimat, M.Pd. Dr. Laksmi Dewi, M.Pd

NIP.195911211985031001 NIP.


(5)

vii Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN PENGESAHAN………..

HALAMAN PERNYATAAN………...

ABSTRAK………. KATA PENGANTAR……….…... UCAPAN TERIMA KASIH……… DAFTAR ISI………... DAFTAR TABEL….……….

DAFTAR GAMBAR………..

DAFTAR LAMPIRAN………. BAB I PENDAHULUAN………...………

A. Latar Belakang Masalah……….……….. B. Identifikasi Masalah……… C. Rumusan Masalah ..……….……….. D. Tujuan Penelitian ………. E. Manfaat Penelitian………... 1. Manfaat Teoritis ………. 2. Manfaat Praktis ……….. F. Strukur Organisasi Skripsi.………...…

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ………....

A. Media Pembelajaran ……… 1. Definisi Media Pembelajaran……….

2. Ciri-ciri Media Pendidikan……….

a. Ciri Fiksatif (Fixative Property)……….

b. Ciri Manipulatif (Manipulative Property)………

c. Ciri Distributif………..

3. Jenis-jenis Media Pembelajaran……….

a. Media hasil teknologi cetak……….

b. Media hasil teknologi audio-visual……….. c. Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer…….. d. Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer…..

4. Fungsi Media Pembelajaran………....

5. Manfaat Media Pembelajaran………. 6. Dasar Pertimbangan Pemilihan Media Pembelajaran……… B. Pembelajaran Berbasis Komputer……… 1. Pembelajaran Berbasis Komputer……….. a. Model Pembelajaran Berbasis Komputer……… 2. Pembelajaran Berbasis Multimedia Animasi……… 3. Multimedia Animasi Dalam Pembelajaran……… 4. Perancangan Animasi……….. 5. Aspek Penilaian Perangkat Pembelajaran………..

i ii iii iv v vii x xi xii 1 1 5 5 6 6 6 6 7 8 8 8 9 9 9 10 10 11 11 11 12 14 16 17 19 19 21 21 22 23 24


(6)

viii Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Aspek Rekayasa Perangkat Lunak……… b. Aspek Desain Pembelajaran……… c. Aspek Komunikasi Visual……… C. Belajar dan Hasil Belajar………

1. Pengertian Belajar………... 2. Teori Belajar………... 3. Hasil Belajar………..

a. Hakikat hasil belajar………..

b. Jenis-jenis hasil Belajar………..

D. Pemecahan Masalah……….

E. Deskripsi Mata Kuliah Material Teknik…….………. F. Penelitian Yang Relevan……….. G. Kerangka Pemikiran……….

H. Hipotesis ……….

BAB III METODE PENELITIAN………...

A. Lokasi dan Subjek Penelitian………... B. Desain Penelitian………. C. Metode Penelitian Yang Digunakan……… D. Definisi Operasional……… E. Instrumen Penelitian……… 1. Kuisioner Multimedia………

2. Soal Tes………..

F. Proses Pengembangan Instrumen……… G. Teknik Pengumpulan Data………...

1. Instrument non-tes……….

2. Instrument tes………. H. Analisis Data………

1. Uji Homogenitas………

2. Uji Normalitas………

3. Nilai N-Gain………...

4. Uji Hipotesis………..

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………...

A. Deskripsi Hasil Penelitian………...

1. Deskripsi Hasil Pengembangan Media …………... a. Tahap analisis……… b. Tahap desain………. c. Tahap pengembangan……… d. Tahap implementasi……….. e. Tahap penilaian………. 2. Deskripsi Data Pre-test, Post-test, dan N-Gain.... B. Analisis Data………..

C. Pembahasan ………

24 25 25 25 25 27 30 30 31 32 43 43 44 46 47 47 47 48 49 50 51 52 52 52 52 52 53 53 53 55 55 57 57 57 57 59 59 60 60 60 65 67


(7)

ix Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN……….

A. Simpulan………

B. Saran………...

DAFTAR PUSTAKA………. LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

72 72 72 73


(8)

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH MATERI DIAGRAM FASA

DALAM PEMBELAJARAN MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

1

Gian Favian Giovani, 2Mumu Komaro, 3Ariyano Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI,

Jl. Dr. Setiabudhi No.207 Bandung 40154 Email: giovanifgian30@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesulitan yang dihadapi mahasiswa dalam proses pembelajaran pokok-pokok bahasan mata kuliah Material Teknik khususnya diagram fasa. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan peningkatan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa yang diberi pembelajaran menggunakan diktat dan menggunakan multimedia animasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Desain penelitian eksperimen semu yang digunakan adalah dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah mahasiswa kelas A JPTM angkatan 2013 sebagai kelas kontrol dan mahasiswa kelas B JPTM angkatan 2013 sebagai kelas eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa yang diberi pembelajaran menggunakan multimedia animasi lebih tinggi dari pada peningkatan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa yang diberi pembelajaran menggunakan diktat.

Kata kunci: Multimedia, Animasi, Keterampilan Pemecahan Masalah, Diagram Fasa, Material Teknik.

Abstract

The study was backed by the difficulties faced by students in the learning process of the fine points of discussion Material Engineering courses especially phase diagrams. The purpose of this research is to know the difference improved problem solving skills of students who are learning using multimedia animation and using the diktat. The method of research used quasi experimental research method. Quasi experimental research design used was design with Nonequivalent Control Group Research Design. Samples used in this research is a student of class A JPTM 2013 as a control class and student of class B JPTM 2013 as a experiment class. The results showed an increase in problem solving skills of students who are learning using multimedia animation is higher than on improving problem solving skills of students who are learning using diktat


(9)

1 Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sudah menjadi kenyataan bahwa kehidupan manusia ini dikelilingi oleh material. Semua yang ada di sekitar manusia dihasilkan dari material. Sejak zaman prasejarah, revolusi material ini sudah ada, dimulai dari zaman batu, era perunggu, dan era besi seperti sekarang ini. Tembaga, perunggu, besi, dan komposit merupakan bukti pentingnya material bagi kelangsungan hidup manusia. Kemajuan pengembangan material adalah kunci pertumbuhan teknologi. Untuk pengembangan material tersebut dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang memadai tentang material, dan disiplin ilmu yang dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan tentang material itu sendiri yaitu Material Teknik.

Material teknik adalah ilmu yang mempelajari sifat bahan dan aplikasinya terhadap berbagai bidang ilmu dan teknik. Ilmu ini mempelajari hubungan antara struktur bahan dan sifatnya. Material teknik merupakan komponen yang tidak terpisahkan dari semua bidang teknik. Pada bidang teknik mesin berhubungan dengan material logam, pada bidang teknik sipil berhubungan dengan material pasir, batu, kayu, beton, dan lain-lain. Pada bidang teknik listrik berhubungan dengan material keramik semi konduktor. Pada bidang teknik mesin secara umum berhubungan dengan logam.

Mata kuliah Material Teknik dalam kurikulum jurusan Pendidikan Teknik Mesin, merupakan mata kuliah dasar yang termasuk pada kelompok mata kuliah keahlian program studi. Mata kuliah ini diberikan pada semester 1 dengan jumlah kredit 2 SKS, dan diberikan pada tiga konsestrasi yang ada, yakni; Otomotif, Produksi dan Perancangan, dan Refrigerasi Tata Udara. Mata kuliah material teknik sangat diperlukan untuk menunjang pembelajaran pada mata kuliah-mata kuliah keahlian program studi lanjutan, diantaranya; Fabrikasi Logam, Teknik Penyambungan, Teknik Pengelasan, Teknik Pengecoran, Teknik Pemesinan,


(10)

2

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik Pembentukan, Chasis Otomotif, Body Otomotif, Elemen Mesin I, dan Elemen Mesin II.

Meninjau betapa pentingnya mata kuliah Material Teknik ini untuk menunjang pembelajaran pada mata kuliah-mata kuliah keahlian program studi lanjutan di atas, maka pada proses pembelajaran mata kuliah Material Teknik ini harus benar-benar tersampaikan dengan jelas sehingga mahasiswa dapat menerima lalu mencerna materi-materi yang telah disampaikan oleh dosen dengan baik. Penelitian awal dilakukan terhadap 32 mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI yang disiapkan sebagai calon guru SMK. Hasil yang didapat menunjukan bahwa tingkat kesulitan yang dihadapi mahasiswa dalam proses pembelajaran pokok-pokok bahasan mata kuliah material teknik ini bervariasi, seperti terlihat pada tabel 1.1.

Tabel 1.1. Data tingkat kesulitan yang dihadapi Mahasiswa JPTM dalam proses pembelajaran mata kuliah Material Teknik

No. Pokok Bahasan

Mata Kuliah Material Teknik Prosentase [%]

1 Diagram fasa 68.8

2 Pergeseran atau pergerakan atom, dan struktur kristal:

- bidang geser - struktur kristal

18.8 6.2

3 Lain-lain 6.2

(Sumber: Komaro, 2013) Berdasarkan tabel di atas, ada beberapa pokok bahasan yang dipelajari pada mata kuliah Material Teknik, antara lain; diagram fasa, pergeseran atau pergerakan atom, struktur kristal, dan pokok bahasan lain. Terlihat bahwa kesulitan yang paling banyak dihadapi mahasiswa dalam proses pembelajaran pokok-pokok bahasan mata kuliah material teknik ini yaitu terdapat pada pokok bahasan diagram fasa yakni sebesar 68,8%. Pada pokok bahasan diagram fasa ini dipelajari jenis-jenis serta gambar diagram fasa, perubahan fasa, jenis fasa yang terjadi, prosentase fasa, dan gambar fasa masing-masing dari paduan pada tiap perubahan temperatur dari temperatur cair sampai ke temperatur kamar atau sebaliknya. Data lain menunjukan 25,0% mahasiswa mengalami kesulitan pada


(11)

3

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pokok bahasan pergeseran atau pergerakan atom, dan struktur kristal (18,8% mengalami kesulitan pada bidang geser, yaitu; bidang tempat bergesernya atom-atom untuk setiap sel satuan yang berbeda, begitu pula aplikasinya pada kehidupan nyata, dan 6,2% mengalami kesulitan pada struktur kristal, yakni; jenis sel satuan berikut karakteristiknya), sedangkan sisanya 6,2% mengalami kesulitan pada pokok bahasan lainnya.

Faktor penghambat yang dihadapi mahasiswa dalam pembelajaran material teknik diantaranya yaitu kesulitan memahami konsep yang abstrak, komplek dan dinamis. Data terakhir menunjukan bahwa prosentasi mahasiswa yang mampu menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan struktur atom, perubahan struktur atom, dan interaksi atom yang menyebabkan perubahan-perubahan sifat logam, rata-rata 41,6% sebagaimana terlihat pada tabel 1.2.

Tabel 1.2. Data Mahasiswa JPTM yang menguasai materi esensial pada kuliah Material Teknik

No. Waktu Ujian

Prosentase mahasiswa yang menguasai materi esensial pada kuliah Material Teknik

2008 2009 2010 2011 2012

1 UTS 52 57 63 44 50

2 UAS 24 25 24 42 35

Rata-rata 38 41 43,5 43,0 42,5

(Sumber: Komaro, 2013) Data lain yang didapat dari hasil studi pendahuluan di atas yaitu terlihat dengan jelas bahwa kesulitan yang paling banyak dihadapi mahasiswa dalam proses pembelajaran pokok-pokok bahasan mata kuliah material teknik ini yaitu terdapat pada pokok bahasan diagram fasa yakni sebesar 68,8%. Pada pokok bahasan diagram fasa, mahasiswa mengalami kesulitan paling banyak pada perhitungan fasa-fasa yang terjadi, yakni 59,4%. Dalam hal ini masalah mahasiswa terjadi akibat; tidak suka rumus atau hitungan, dan susah menghapal rumus atau rumus sering tertukar, sedangkan yang lainnya mengalami kesulitan pada gambar diagram fasa sebesar 21,9%, dan 18,8% mengalami kesulitan dalam hal urutan pengerjaan serta kesulitan lainnya.


(12)

4

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil studi pendahuluan tersebut di atas, bisa diketahui bahwa faktor yang menyebabkan mahasiswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran mata kuliah Material Teknik ini yaitu karena kesulitan memahami konsep yang abstrak, komplek dan dinamis. Hal tersebut disebabkan karena pada mata kuliah Material Teknik banyak membahas hal-hal yang bersifat kasat mata (invisible) atau mikroskopis yang menyebabkan mahasiswa kesulitan berimajinasi atau mengilustrasikan bentuk nyatanya, sehingga kemungkinan tidak terjangkau (inacceessible) oleh mahasiswa.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas, maka perlu dilakukan usaha untuk memecahkannya. Diantara usaha untuk memecahkan permasalahan diatas, yaitu diperlukan media pembelajaran yang tidak hanya dalam tataran teoritis, tetapi sebuah media praktis, ekonomis, dan mudah dijangkau (accessible).

Upaya memenuhi kriteria accessible akan ditempuh dengan manipulasi model teoritis (gambar) menjadi model realistis agar lebih menarik perhatian mahasiswa sehingga mudah diajarkan (teachable) dalam bentuk multimedia. Hasil penelitian awal, 81% mahasiswa memiliki laptop atau komputer. Hal ini menjadi peluang untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dengan memanfaatkan komputer sebagai alat bantu untuk mengulang-ulang materi pembelajaran yang dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa kapanpun dan dimanapun. Arsyad (2003, hlm. 54) mengemukakan beberapa kekuatan komputer yang digunakan untuk tujuan-tujuan pendidikan sebagai berikut:

1. Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran, karena ia dapat memberikan iklim yang lebih bersifat afektif dengan cara yang lebih individual, tidak pernah lupa, tidak pernah bosan, sangat sabar dalam menjalankan intsruksi, seperti yang diinginkan program yang digunakan.

2. Komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan, melakukan kegiatan laboratorium atau simulasi karena tersedianya animasi grafik, warna, dan musik yang dapat menambah realisme. 3. Kendali berada di tangan siswa sehingga tingkat kecepatan belajar siswa

dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaannya.

Berdasarkan hasil penelitan (Purnawan, 2006), penyebab diakibatkan model teoritis berupa simbol-simbol verbal maupun media/alat bantu pembelajaran yang


(13)

5

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersedia, tidak cukup representatif untuk dapat menjelaskan konsep suatu sistem secara realistis, sehingga kemungkinan tidak terjangkau (inaccessible) oleh peserta didik yang efeknya kurang menimbulkan pengalaman belajar.

Media pembelajaran berbasis multimedia animasi sebetulnya pernah dibuat oleh Callister yakni berupa CD multimedia interaktif. Namun animasinya masih terbatas pada struktur kristal, bidang serta arah kristal, dan pergerakan atom pada dislokasi, dan belum memuat animasi pada bahasan perhitungan diagram fasa. Selain itu bahasa pengantar yang digunakannya adalah bahasa Inggris. Atas dasar kendala tersebut maka penulis lebih menfokuskan kajian ini pada diagram fasa serta perhitungan fasa-fasanya, dan bahasa pengantarnya bahasa Indonesia.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran mata kuliah Material Teknik ini antara lain sebagai berikut:

1. Kesulitan menyerap materi disebabkan kesulitan memahami konsep yang abstrak, komplek dan dinamis.

2. Pada pokok bahasan diagram fasa, mahasiswa mengalami kesulitan pada perhitungan fasa-fasa, kesulitan pada gambar diagram fasa, dan kesulitan dalam hal urutan pengerjaan serta kesulitan lainnya.

3. Media pembelajaran yang digunakan dosen untuk menyampaikan materi pada perkuliahan Material Teknik ini masih banyak menggunakan buku atau diktat/handout, dan itu dirasa kurang realistis, kurang menarik, sehingga kemungkinan tidak terjangkau (inaccessible) oleh mahasiswa yang efeknya kurang menimbulkan pengalaman belajar yang pada akhirnya membuat banyak mahasiswa kurang mampu menangkap materi pelajaran dengan maksimal.

C. Rumusan Masalah

Kemudian penulis memandang perlu untuk merumuskan masalah penelitian agar tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini lebih terarah. Masalah yang


(14)

6

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akan diteliti, yaitu “Apakah pembelajaran menggunakan multimedia animasi akan memberikan peningkatan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa yang lebih baik daripada pembelajaran dengan menggunakan diktat?”.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan, tujuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui peningkatan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan diktat dalam pembelajaran materi diagram fasa pada mata kuliah Material Teknik.

2. Mengetahui peningkatan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan multimedia animasi dalam pembelajaran diagram fasa pada mata kuliah Material Teknik.

3. Mengetahui perbedaan peningkatan keterampilan pemecahan masalah antara mahasiswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan diktat dan dengan menggunakan multimedia animasi dalam pembelajaran materi diagram fasa pada mata kuliah Material Teknik.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan menghasilkan suatu bahan dan sekaligus media pembelajaran pada mata kuliah Material Teknik khususnya pada materi diagram fasa bagi mahasiswa JPTM yang dapat meningkatkan hasil belajarnya. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah kajian tentang pembelajaran, multimedia animasi baik sebagai sumber belajar maupun sebagai media belajar, secara khusus yang dapat meningkatkan hasil belajar.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis bagi mahasiswa, dosen, dan lembaga:


(15)

7

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Bagi mahasiswa diharapkan menjadi sumber, dan media belajar bagi yang mudah digunakan dan dicerna untuk belajar mandiri dengan hasil belajar yang lebih baik.

b. Bagi Dosen diharapkan menjadi sumber, dan media mengajar yang mudah digunakan dan diajarkan dengan hasil belajar yang lebih baik.

c. Bagi UPI diharapakan menjadi tambahan pengembangan pembelajaran, khususnya pada pengembangan sumber, dan media belajar.

F. Strukur Organisasi Skripsi

BAB I Pendahuluan, meliputi Latar Belakang Penelitian, Identifikasi, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Stuktur Organisasi Skripsi.

BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian. Kajian Pustaka berisi konsep-konsep/teori-teori/dalil-dalil/hukum-hukum/model-model/rumus-rumus utama dan turunannya dalam bidang yang dikaji, penelitian terdahulu yang relevan. Kerangka Pemikiran merupakan tahapan yang harus ditempuh untuk merumuskan hipotesis dengan mengkaji hubungan teoritis antar variabel penelitian. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dirumuskan dalam penelitian.

BAB III Metode Penelitian, berisi Lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, Desain Penelitian, Metode Penelitian, Definisi Operasional, Instrumen Penelitian, Proses Pengembangan Instrumen, Teknik Pengumpulan Data, dan Analisis Data

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, membahas mengenai pengolahan atau analisa data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan penelitian, dan pembahasan atau analisis temuan.

BAB V Simpulan dan Saran, berisi penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.


(16)

47

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi penelitian berada di Provinsi Jawa Barat di Kota Bandung, yaitu di Universitas Pendidikan Indonesia. Subjek utama pada penelitian pengaruh penggunaan multimedia animasi terhadap keterampilan pemecahan masalah ini adalah mahasiswa JPTM FPTK UPI Bandung. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah mahasiswa kelas A JPTM angkatan 2013 sebagai kelas kontrol dan mahasiswa kelas B JPTM angkatan 2013 sebagai kelas eksperimen.

Sampel tersebut di atas dipilih karena sampel tersebut diasumsikan memiliki kemampuan yang setaraf atau homogen karena melalui proses seleksi yang sama. Menurut Ruseffendi (2010, hlm. 45), “karakteristik pertama dari penelitian eksperimen dapat dilakukan dengan cara pemilihan sampel, salah satu cara pemilihan sampel adalah subjek secara acak atau menggunakan kelompok

yang homogen”.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonequivalent control group design. Dalam desain penelitian ini, terdapat dua kelompok yakni kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang tidak dipilih secara random. Pada penelitian ini kelompok eksperimen yaitu kelompok yang diberi perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan multimedia animasi, sedangkan kelompok kontrol yaitu kelompok yang diberikan perlakuan berupa pembelajaran menggunakan diktat. Kedua kelompok tersebut diberi pre-test untuk mengetahui keadaan awal. Sugiyono (2013, hlm. 113) mengemukakan bahwa, “hasil pre-test

dikatakan baik bila nilai antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan”. Selanjutnya kedua kelompok tersebut diberikan

treatment yang berbeda, lalu kedua kelompok tersebut diberikan post-test untuk melihat adakah perbedaan hasil akibat perbedaan treatment yang diberikan antara


(17)

48

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pola desain pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1. Nonequivalent Control Group Design

Keterangan:

X = treatment berupa pembelajaran menggunakan multimedia animasi.

Y = treatment berupa pembelajaran menggunakan diktat. O1 & O3 = hasil/keadaan awal kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol sebelum diberikan treatment yang berbeda. Kedua kelompok tersebut diobservasi dengan pre-test untuk mengetahui hasil awal.

O2 = hasil kelas eksperimen setelah diberikan treatment X. O4 = hasil kelompok kontrol diberikan treatment Y.

C. Metode Penelitian Yang Digunakan

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan multimedia animasi lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan diktat dalam upaya meningkatkan keterampilan pemecahan masalah materi diagram fasa dalam pembelajaran mata kuliah material teknik. Peningkatan keterampilan pemecahan masalah tersebut dapat diketahui

dengan hasil pre-test dan post-test antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Menurut tujuan penelitian yang telah dijelaskan tersebut diatas maka metode

penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Desain penelitian eksperimen semu yang digunakan adalah dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design.

Pemilihan metode penelitian ini didasarkan pada ketepatan tujuan penelitian yang sejalan dengan metode penelitian ini. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 107),


(18)

49

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam

kondisi yang terkendalikan”. D. Definisi Operasional

Menghindari kesimpangsiuran dan salah pengertian terhadap istilah yang terdapat dalam judul, maka terlebih dahulu peneliti akan mencoba menjelaskan maksud yang terdapat dalam judul tersebut. Hal ini diharapkan terdapat keseragaman landasan berfikir atau pemahaman antara peneliti dan pembaca. Sesuai dengan judul yang diteliti, maka pengertian dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut.

1. Multimedia animasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2014), istilah multimedia memiliki arti “berbagai jenis sarana”, sedangkan animasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2014) memiliki arti “rangkaian lukisan atau gambar yang digerakkan secara mekanik elektronis sehingga tampak dilayar menjadi bergerak”. Multimedia animasi dalam penelitian ini didefinisikan sebagai kombinasi dari media grafik, gambar statis dan dinamis, suara, dan teks yang dioperasikan melalui media komputer yang menampilkan materi-materi pemecahan masalah pokok bahasan diagram fasa pada mata kuliah material teknik yang akan digunakan dalam proses pembelajaran pada kelas eksperimen dan diukur tingkat kelayakan oleh ahli media

Dalam konteks penelitian ini multimedia animasi digunakan untuk melihat peningkatan keterampilan pemecahan masalah materi diagram fasa pada mata kuliah material teknik. Data kelayakan multimedia animasi yang akan digunakan sebagai media pembelajaran didapatkan dengan melakukan teknik penilaian ahli (expert judgement) melalui angket, kemudian diolah untuk menghasilkan deskripsi hasil penilaian kelayakannya.

2. Pemecahan Masalah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2014), istilah pemecahan memiliki


(19)

50

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2014) memiliki arti “sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan”. Pemecahan masalah pada penelitian ini didefinisikan sebagai proses dimana mahasiswa menemukan kombinasi dari kaidah-kaidah yang telah dipelajari sebelumnya yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah materi diagram fasa pada mata kuliah material teknik.

Data hasil pemecahan masalah didapatkan melalui proses tes yang dilakukan dalam dua tahapan yakni tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test). Data hasil

pre-test dan post-test tersebut akan digunakan untuk menganalisis peningkatan keterampilan pemecahan masalah antara mahasiswa yang diberikan pembelajaran dengan menggunakan multimedia animasi dengan mahasiswa yang diberikan pembelajaran menggunakan diktat dalam pembelajaran pokok bahasan materi diagram fasa.

3. Diagram fasa

Istilah diagram menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2014) memiliki

arti “gambaran (buram, sketsa) untuk memperlihatkan atau menerangkan sesuatu, sedangkan fasa (phase) menurut Oxford Dictionaries (2014) didefinisikan: “a distinct and homogeneus form of matter”, dalam bahasa Indonesia berarti “bentuk

yang berbeda dan homogen dari suatu materi”. Diagram fasa pada penelitian ini

didefinisikan sebagai suatu grafik yang merupakan representasi tentang fasa-fasa yang ada dalam suatu material pada variasi temperatur, tekanan dan komposisi tertentu.

E. Instrumen Penelitian

Sugiyono (2013, hlm. 149) menyatakan bahwa “Jumlah instrumen penelitian

tergantung pada jumlah variabel penelitian yang telah ditetapkan untuk diteliti”. Penelitian yang akan meneliti “Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi Terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah Materi Diagram Fasa Dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik”. Jadi dapat terlihat bahwa dalam hal ini ada dua buah instrumen yang perlu dibuat yaitu:

1. Instrumen untuk mengukur kelayakan multimedia animasi.


(20)

51

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Kuisioner Multimedia

Instrumen ini digunakan untuk mengukur kelayakan multimedia animasi. Pada instrumen ini akan dilakukan dua tahap evaluasi yang menggunakan lembar evaluasi yaitu lembar evaluasi materi yang berfungsi untuk mengevaluasi media pembelajaran dari sisi materinya dan akan dievaluasi oleh salah satu dosen mata kuliah material teknik Jurusan Pendidikan Teknik Mesin. Lembar evaluasi yang kedua yaitu lembar evaluasi media pembelajaran dari sisi medianya dan evaluasinya akan dilakukan oleh dosen ahli media.

Proses pengujian instrumen multimedia animasi ini yaitu berupa kuisioner yang diberikan kepada evaluator untuk mengevaluasi multimedia animasi dari sisi media dan dari sisi materinya. Proses evaluasi multimedia pembelajaran ini dengan penggunaan kuisioner dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang terdapat pada multimedia ini melalui indikator-indikator serta pertanyaan yang diberikan, kemudian diadakan perbaikan lagi setelah evaluasi dilakukan sampai menemukan hasil evaluasi yang dinyatakan minimal layak. Kemudian peneliti memilih menggunakan skala rating scale karena menurut Sugiyono (2013, hlm. 141) bahwa:

Penggunaan skala rating scale ini akan lebih fleksibel karena tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk mengukur persepsi atau responden terhadap fenomena lainnya, seperti skala untuk mengukur status sosial ekonomi, kelembagaan, pengetahuan, kemampuan, proses kegiatan dan lain-lain.

Cara menjawab skala rating scale ini adalah para responden hanya memberi tanda, yaitu tanda ceklis pada skala yang dipilihnya sesuai dengan pertanyaan atau indikator, selanjutnya angket yang telah diisi responden perlu dilakukan penilaian. Pemberian skor pada skala rating scale masing-masing jawaban diberi bobot nilai yang berbeda. Berikut ini adalah uraian bobot nilainya.

4 : Sangat Setuju. 3 : Setuju.

2 : Ragu-ragu. 1 : Tidak Setuju.


(21)

52

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Soal Tes

Instrumen ini digunakan untuk mengukur peningkatan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa. Instrumen ini berupa soal yang digunakan untuk melakukan pre-test dan post-test. Data hasil pre-test dan post-test tersebut akan digunakan untuk menganalisis peningkatan keterampilan pemecahan masalah. Instrumen ini digunakan setelah dikonsultasikan dan judgement oleh dosen mata kuliah Material Teknik.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Proses pengujian instrumen soal untuk mengukur atau mengetahui apakah soal yang akan digunakan telah layak atau belum diberikan kepada mahasiswa. Pengujian instrumen yang akan diterapkan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan expert judgement.

Pengujian expert judgement adalah pengujian instrumen yang diuji oleh ahli dibidang bersangkutan. Pada penelitian ini, expert judgement dilakukan oleh ahli dibidang material teknik.

G. Teknik Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data yang tepat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Instrumen non-tes

Instrumen non-tes yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini diantaranya lembar judgement media, judgement soal, dan

judgement materi ajar.

2. Instrumen tes

Instrumen tes ini berupa soal yang diberikan kepada mahasiswa baik kepada mahasiswa kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Soal pre-test diberikan sebelum perlakuan dan soal post-test diberikan setelah perlakuan.


(22)

53

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H. Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan adalah pengujian homogenitas pada hasil pre-test, pengujian normalitas pada data pre-test, post-test dan N-Gain, pengujian hipotesis pada data N-Gain. Untuk lebih jelasnya dijelaskan sebagai berikut.

1. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menetukan sampel dari populasi dua kelas yang homogen. Apabila data menunjukan kelompok data homogen, maka data yang berasal dari populasi yang sama layak untuk digunakan. Rumus uji homogenitas yang digunakan menurut Siregar (2004, hlm. 50) adalah sebagai berikut.

�= S1

2

S12………(Siregar, 2004, hlm. 167)

Keterangan:

�12 = Varian terbesar. �22 = Varian terkecil. 2. Uji Normalitas

Uji normalitas data ini bertujuan untuk menguji apakah data yang diuji itu berdistribusi normal atau tidak. Teknik pengujian normalitas data dilakukan

dengan menggunakan Chi Kuadrat (χ2). Pengujian normalitas data dengan (χ2 ) dilakukan dengan cara membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data yang terkumpul dengan kurva normal baku/standar.

Pada uji normalitas ini menggunakan aturan Sturgess dengan memperlihatkan tabel berikut.

Tabel 3.1 Persiapan Uji Normalitas

No. Kelas Interval F � � 2

(Siregar, 2004, hlm. 87) Adapun langkah-langkah pengujian normalitas data adalah sebagai berikut.

a. Menentukan rentang (R)


(23)

54

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

� = Data besar.

� = Data kecil.

b. Menentukan banyak kelas interval (i)

i = 1 + 3,3 log n ………...(Siregar, 2004, hlm. 84) Keterangan:

n = Jumlah sampel.

c. Menghitung jumlah kelas interval (P)

� =R

i……….(Siregar, 2004, hlm. 25)

Keterangan: R = Rentang. i = Banyak kelas.

Berdasarkan data tersebut, kemudian dimasukan ke tabel distribusi frekuensi. d. Menghitung rata-rata (x)

x =

∑fi.xi

∑fi ………(Siregar, 2004, hlm. 26)

Keterangan:

fi = frekuensi absolute data ditiap kelas interval xi = nilai tengah kelas interval

e. Menghitung standar deviasi (S)

�= ∑ �.��− (∑ �.��)2

( −1) ……….(Siregar, 2004, hlm. 26)

f. Menentukan batas bawah kelas interval (� )

�� = Bb– 0,5 kali desimal yang digunakan interval kelas Keterangan:

Bb = Batas bawah interval.

g. Menentukan nilai Zi setiap batas bawah kelas interval

Zi= Xin −X


(24)

55

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

h. Melihat nilai peluang Zi pada tabel statistik, isikan pada kolom Lo, harga xi dan xn selalu diambil nilai peluang 0,5000.

i. Hitung nilai setiap kelas interval, isikan pada kolom Li, contoh Li = Lo1– Lo2 (Siregar, 2004, hlm. 87) j. Menghitung frekuensi harapan (ei)

ei = Li . ∑fi………(Siregar, 2004, hlm. 87)

k. Menghitung nilai Chi kuadrat (χ2) untuk menghitung P-value.

l. Mengambil kesimpulan, kelompok berdistribusi normal jika P-value > α = 0,05.

3. Nilai N-Gain

Uji N-Gain dipergunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa. Rumus yang digunakan untuk Uji N-Gain menurut Hake (2002, hlm. 4) adalah sebagai berikut.

N-Gain = Skor � −Skor �

Skor Ideal−Skor �

………

(Hake, 2002, hlm. 4)

Tabel 3.2 Kriteria N-Gain

Batasan Kategori

G > 0,7 Tinggi

0,3 ≤ G ≤ 0,7 Sedang

G < 0,3 Rendah

(Hake, 2002, hlm. 4)

4. Uji Hipotesis

Sugiyono (2013, hlm. 96) mengemukakan bahwa “Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah, dimana rumusan masalah

penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan”. Uji t-test dilakukan dengan syarat data harus homogen dan normal, apabila data tidak berdistribusi normal dan tidak homogen maka hipotesis diuji dengan pengujian statistika nonparametris. Sebagaimana diungkapkan oleh Sugiyono (2013, hlm. 211) bahwa


(25)

56

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang akan dianalisis tidak harus berdistribusi normal”. Pengujian t-test yang dilakukan menurut Sugiyono (2013, hlm. 273) adalah sebagai berikut.

t =

� −1 � 2

�12 1 +

22 2

……… (Sugiyono, 2013, hlm. 273)

Keterangan : �1

= Nilai rata-rata kelas eksperimen. �2

= Nilai rata-rata kelas kontrol. �12= Varians kelas eksperimen.

�1 2= Varians kelas kontrol.

1 = Jumlah siswa kelas eksperimen. 2= Jumlah siswa kelas kontrol.

Ho: µ1≤ µ2:

“Peningkatan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa yang menggunakan multimedia animasi tidak lebih baik dibandingkan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa yang menggunakan diktat”.

Ha: µ1 > µ2:

“Peningkatan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa yang menggunakan multimedia animasi lebih baik dibandingkan keterampilan pemecahan masalah

mahasiswa yang menggunakan diktat”.

Kriteria pengujian t-test:

Tolak Ho jika: thitung > ttabel pada ∝ = 0,05 dan dk = 50 Terima Ho jika: thitung≤ ttabel pada ∝ = 0,05 dan dk = 50


(26)

72

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan penelitian, dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Peningkatan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa yang diberikan pembelajaran menggunakan diktat dalam pembelajaran materi diagram fasa pada mata kuliah Material Teknik peningkatannya termasuk dalam kategori sedang.

2. Peningkatan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa yang diberikan pembelajaran menggunakan multimedia animasi dalam pembelajaran materi diagram fasa pada mata kuliah Material Teknik peningkatannya termasuk dalam kategori tinggi.

3. Peningkatan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa yang diberikan pembelajaran menggunakan multimedia animasi lebih baik dibandingkan dengan peningkatan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa yang diberikan pembelajaran menggunakan diktat.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan, penulis memberikan saran-saran yang diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak yang terkait. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti berikutnya, multimedia animasi diagram fasa ini lebih dikembangkan dan disesuaikan kembali dengan karakteristik pokok bahasan diagram fasa agar mendapatkan hasil yang lebih baik, atau.

2. Dicari media pembelajaran jenis lain selain multimedia animasi yang karakteristiknya lebih cocok dengan karakteristik pokok bahasan diagram fasa.


(27)

73

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Anitah, S. (2009) Media pembelajaran. Kadipiro Surakarta: Yuma Pustaka bekerja sama dengan FKIP UNS.

Arsyad, A. (2013) Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Bustaman, Burmansyah. (2001) Web design dengan macromedia flash mx 2004. Yogyakarta: Andi Offset.

Callister, W. D. Jr. (2002) Material Science and Engineering an Introduction. Canada: John Wiley & Sons, Inc.

Djamarah, S. B. dan Zain, A. (2006) Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hake, R.R. (2002) Relationship of Individual Student Normalized Learning Gains in Mechanis with Gender, High School Mathematics and Spatial Visualization.

[Online]. Tersedia: http://www.phscsIndiana.e-du/hake [10 September 2013] Hamalik, O. (2004) Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito

Komaro, M., dkk. (2013) E-Book Berbasis Multimedia Animasi untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Diagram Fasa. Proposal Penelitian Hibah Inovasi Pembelajaran UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Purnawan. (2006) Desain Model Komponen Pneumatik untuk Media Pembelajaran Mekanisme Komponen Pneumatik, Jurnal INVOTEC Volume III, No. 9, Agustus 2006, hlm. 116 – 124.

Ruseffendi, E.T. (2010) Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksakta Lainnya. Bandung: Tarsito.

Rusman, dkk. (2012) Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Siregar, S. (2004) Statistik Terapan. Jakarta: Grasindo.

Slameto. (2010) Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Suciadi, A.A. (2003) Menguasai Pembuatan Animasi dengan Macromedia Flash MX. Jakarta: Dinastindo.


(28)

74

Gian Favian Giovani, 2014

Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah MAteri Diagram Fasa dalam Pembelajaran Mata Kuliah Material Teknik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana, N. dan Rivai, A. (1989) Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru. Sugiyono. (2012) Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013) Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suherman, A. (2010) Pengembangan Model Desain Pembelajaran Mata Pelajaran Produktif Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis kompetensi SMK Teknologi dan Rekayasa. Disertasi. Sekolah Pascasarjana UPI, tidak diterbitkan. Wahono, W. (2010) Pengembangan Model Pembelajaran “Mikir” pada Perkuliahan Fisika Dasar untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains dan Pemecahan Masalah Calon Guru SMK Program Keahlian Tata Boga, Disertasi Sekolah Pascasarjana UPI: tidak diterbitkan.

Warsita, Bambang. (2008) Teknologi Pembelajaran. Landasan & Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Wena, M. (2009) Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.

Kuswana, W.S. (2011) Taksonomi Berfikir. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Zembry. (2001) Animasi web dengan macromedia Flash 8. Jakarta: Elex Media Komputindo.


(1)

54

Keterangan:

� = Data besar.

� = Data kecil.

b. Menentukan banyak kelas interval (i)

i = 1 + 3,3 log n ………...(Siregar, 2004, hlm. 84) Keterangan:

n = Jumlah sampel.

c. Menghitung jumlah kelas interval (P)

� =R

i……….(Siregar, 2004, hlm. 25) Keterangan:

R = Rentang. i = Banyak kelas.

Berdasarkan data tersebut, kemudian dimasukan ke tabel distribusi frekuensi. d. Menghitung rata-rata (x)

x =

∑fi.xi

∑fi ………(Siregar, 2004, hlm. 26)

Keterangan:

fi = frekuensi absolute data ditiap kelas interval xi = nilai tengah kelas interval

e. Menghitung standar deviasi (S)

�= ∑ �.��− (∑ �.��)2

( −1) ……….(Siregar, 2004, hlm. 26) f. Menentukan batas bawah kelas interval (� )

�� = Bb– 0,5 kali desimal yang digunakan interval kelas Keterangan:

Bb = Batas bawah interval.

g. Menentukan nilai Zi setiap batas bawah kelas interval Zi=

Xin −X


(2)

55

h. Melihat nilai peluang Zi pada tabel statistik, isikan pada kolom Lo, harga xi dan xn selalu diambil nilai peluang 0,5000.

i. Hitung nilai setiap kelas interval, isikan pada kolom Li, contoh Li = Lo1– Lo2 (Siregar, 2004, hlm. 87) j. Menghitung frekuensi harapan (ei)

ei = Li . ∑fi………(Siregar, 2004, hlm. 87) k. Menghitung nilai Chi kuadrat (χ2) untuk menghitung P-value.

l. Mengambil kesimpulan, kelompok berdistribusi normal jika P-value > α = 0,05.

3. Nilai N-Gain

Uji N-Gain dipergunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa. Rumus yang digunakan untuk Uji N-Gain menurut Hake (2002, hlm. 4) adalah sebagai berikut.

N-Gain = Skor � −Skor �

Skor Ideal−Skor �

………

(Hake, 2002, hlm. 4)

Tabel 3.2 Kriteria N-Gain

Batasan Kategori

G > 0,7 Tinggi 0,3 ≤ G ≤ 0,7 Sedang

G < 0,3 Rendah

(Hake, 2002, hlm. 4) 4. Uji Hipotesis

Sugiyono (2013, hlm. 96) mengemukakan bahwa “Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan”. Uji t-test dilakukan dengan syarat data harus homogen dan normal, apabila data tidak berdistribusi normal dan tidak homogen maka hipotesis diuji dengan pengujian statistika nonparametris. Sebagaimana diungkapkan oleh Sugiyono (2013, hlm. 211) bahwa “Statistik nonparametris tidak menuntuk terpenuhi banyak asumsi, misalnya data


(3)

56

yang akan dianalisis tidak harus berdistribusi normal”. Pengujian t-test yang dilakukan menurut Sugiyono (2013, hlm. 273) adalah sebagai berikut.

t =

� −1 � 2 �12

1 +

22 2

……… (Sugiyono, 2013, hlm. 273)

Keterangan : �1

= Nilai rata-rata kelas eksperimen. �2

= Nilai rata-rata kelas kontrol. �12= Varians kelas eksperimen. �1 2= Varians kelas kontrol.

1 = Jumlah siswa kelas eksperimen. 2= Jumlah siswa kelas kontrol.

Ho: µ1 ≤ µ2:

“Peningkatan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa yang menggunakan multimedia animasi tidak lebih baik dibandingkan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa yang menggunakan diktat”.

Ha: µ1 > µ2:

“Peningkatan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa yang menggunakan multimedia animasi lebih baik dibandingkan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa yang menggunakan diktat”.

Kriteria pengujian t-test:

Tolak Ho jika: thitung > ttabel pada ∝ = 0,05 dan dk = 50 Terima Ho jika: thitung ≤ ttabel pada ∝ = 0,05 dan dk = 50


(4)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan penelitian, dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Peningkatan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa yang diberikan pembelajaran menggunakan diktat dalam pembelajaran materi diagram fasa pada mata kuliah Material Teknik peningkatannya termasuk dalam kategori sedang.

2. Peningkatan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa yang diberikan pembelajaran menggunakan multimedia animasi dalam pembelajaran materi diagram fasa pada mata kuliah Material Teknik peningkatannya termasuk dalam kategori tinggi.

3. Peningkatan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa yang diberikan pembelajaran menggunakan multimedia animasi lebih baik dibandingkan dengan peningkatan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa yang diberikan pembelajaran menggunakan diktat.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan, penulis memberikan saran-saran yang diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak yang terkait. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti berikutnya, multimedia animasi diagram fasa ini lebih dikembangkan dan disesuaikan kembali dengan karakteristik pokok bahasan diagram fasa agar mendapatkan hasil yang lebih baik, atau.

2. Dicari media pembelajaran jenis lain selain multimedia animasi yang karakteristiknya lebih cocok dengan karakteristik pokok bahasan diagram fasa.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Anitah, S. (2009) Media pembelajaran. Kadipiro Surakarta: Yuma Pustaka bekerja sama dengan FKIP UNS.

Arsyad, A. (2013) Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Bustaman, Burmansyah. (2001) Web design dengan macromedia flash mx 2004. Yogyakarta: Andi Offset.

Callister, W. D. Jr. (2002) Material Science and Engineering an Introduction. Canada: John Wiley & Sons, Inc.

Djamarah, S. B. dan Zain, A. (2006) Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hake, R.R. (2002) Relationship of Individual Student Normalized Learning Gains in Mechanis with Gender, High School Mathematics and Spatial Visualization. [Online]. Tersedia: http://www.phscsIndiana.e-du/hake [10 September 2013]

Hamalik, O. (2004) Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito

Komaro, M., dkk. (2013) E-Book Berbasis Multimedia Animasi untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Diagram Fasa. Proposal Penelitian Hibah Inovasi Pembelajaran UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Purnawan. (2006) Desain Model Komponen Pneumatik untuk Media Pembelajaran Mekanisme Komponen Pneumatik, Jurnal INVOTEC Volume III, No. 9, Agustus 2006, hlm. 116 – 124.

Ruseffendi, E.T. (2010) Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksakta Lainnya. Bandung: Tarsito.

Rusman, dkk. (2012) Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Siregar, S. (2004) Statistik Terapan. Jakarta: Grasindo.

Slameto. (2010) Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Suciadi, A.A. (2003) Menguasai Pembuatan Animasi dengan Macromedia Flash MX. Jakarta: Dinastindo.


(6)

74

Sudjana, N. dan Rivai, A. (1989) Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru. Sugiyono. (2012) Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013) Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suherman, A. (2010) Pengembangan Model Desain Pembelajaran Mata Pelajaran Produktif Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis kompetensi SMK Teknologi dan Rekayasa. Disertasi. Sekolah Pascasarjana UPI, tidak diterbitkan. Wahono, W. (2010) Pengembangan Model Pembelajaran “Mikir” pada Perkuliahan Fisika Dasar untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains dan Pemecahan Masalah Calon Guru SMK Program Keahlian Tata Boga, Disertasi Sekolah Pascasarjana UPI: tidak diterbitkan.

Warsita, Bambang. (2008) Teknologi Pembelajaran. Landasan & Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Wena, M. (2009) Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.

Kuswana, W.S. (2011) Taksonomi Berfikir. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Zembry. (2001) Animasi web dengan macromedia Flash 8. Jakarta: Elex Media Komputindo.


Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK.

1 2 35

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK.

1 6 28

PENGARUH PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP MATERI DIAGRAM FASA PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK UNTUK MAHASISWA JPTM.

0 2 31

Penggunaan multimedia animasi untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada pembelajaran materi bidang geser Mata kuliah material teknik.

0 3 30

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA PEMBELAJARAN MATERI BIDANG GESER MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK.

0 4 52

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK.

0 0 39

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK - repositoryUPI S TM 0806344 Title

0 0 3

Penggunaan multimedia animasi untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada pembelajaran materi bidang geser Mata kuliah material teknik - repository UPI S TM 0807833 Title

0 0 3

PENGARUH PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP MATERI DIAGRAM FASA PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK UNTUK MAHASISWA JPTM - repository UPI S TM 0905867 Title

0 0 3

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH MATERI DIAGRAM FASA DALAM PEMBELAJARAN MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK - repository UPI S IP 1001874 Title

0 1 4