PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK.

(1)

Zevi Mufti Fratandha, 2015

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI

PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik Mesin

Oleh

Zevi Mufti Fratandha E. 0551. 0902012

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

Zevi Mufti Fratandha, 2015

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN

LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

Oleh

Zevi Mufti Fratandha

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Zevi Mufti Fratandha 2015 Universitas Pendidikan Indonesia


(3)

Zevi Mufti Fratandha, 2015

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hak Cipta dilindungi undang – undang,

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(4)

Zevi Mufti Fratandha, 2015

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK


(5)

Zevi Mufti Fratandha, 2015

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Zevi Mufti Fratandha, 0902012: Penggunaan Multimedia Animasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran Materi Penguatan Logam Pada Mata Kuliah Material Teknik.

Kesulitan dalam memahami materi yang bersifat abstrak, dinamis dan kompleks adalah salah satu faktor yang menghambat mahasiswa dalam memahami materi perkuliahan material teknik yang khususnya pembahasan mengenai materi Penguatan Logam. Terdapat 20% mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran materi Penguatan Logam. Mahasiswa kesulitan pada materi Penguatan Logam karena susah untuk memahami dan menggambarkan pokok bahasan materi Penguatan Logam. Sulitnya membayangkan materi Penguatan Logam masuk dalam kategori dimensi sifat abstrak yang pergerakan atomnya sulit untuk dilihat dengan kasat mata. Salah satu upaya untuk memecahkan permasalahan diatas dilakukannya sebuah penelitian mengenai penggunaan multimedia animasi pada pembelajaran materi Penguatan Logam di DPTM FPTK UPI Tahun Akademik 2014/2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis mahasiswa DPTM UPI pada pembelajaran materi Penguatan Logam dengan menerapkan pembelajaran menggunakan multimedia animasi dibandingkan dengan menggunakan diktat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan menggunaan pola desain Nonequivalent Control Group Design. Teknik Pengumpulan data dilakuan dengan menggunakan tes soal essay yang dilakukan sebelum dan sesudah mahasiswa diberikan treatment. Hasil penelitian dilihat dari nilai rata-rata N-Gain dari masing-masing kelompok menunjukan peningkatan kemampuan berpikir kritis pada kelompok yang menggunakan multimedia animasi dalam pembelajarannya yang berada pada kategori sedang lebih baik dibandingkan peningkatan kemampuan berpikir kritis pada kelompok yang menggunakan media diktat dalam pembelajarannya yang berada pada kategori rendah.


(6)

Zevi Mufti Fratandha, 2015

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Zevi Mufti Fratandha, 0902012: Use of Multimedia Animation To Improve Critical Thinking Ability in Learning Materials Reinforcement Metal On Course Material Engineering.

Difficulty in understanding the material that is abstract, dynamic and complex is one of the factors that hinder the students in understanding the lecture material engineering material that particular discussion on strengthening material Metal. There are 20% of the students who have difficulties in learning the material Strengthening Metals. Students difficulty in Metal Reinforcement material because it is difficult to understand and describe the subject matter Strengthening Metals. Strengthening Metals imagine the difficulty of the material included in the category dimensional abstract nature of the atomic movement is difficult to see with the naked eye. One attempt to solve the above problems doing a study on the use of multimedia learning materials animation on Strengthening Metals in DPTM FPTK UPI Academic Year 2014/2015. This study aims to determine differences in improvement of students' critical thinking skills in the learning material DPTM UPI Strengthening Metals by applying learning using multimedia animation compared to using diktat. The method used in this research is quantitative method, by the use of design patterns Nonequivalent Control Group Design. The data collection technique was done using essay tests conducted before and after the students are given treatment. Research results seen from the average value of N-Gain of each group showed an increase in critical thinking skills in the group using the multimedia animation in learning who are in the category of being better than the increase in critical thinking skills in the group using the media dictates of the learning, is at a low category.


(7)

Zevi Mufti Fratandha, 2015

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ...i

LEMBAR PERNYATAAN ...ii

ABSTRAK ...iii

KATA PENGANTAR ...v

UCAPAN TERIMAKASIH ...vi

DAFTAR ISI ...viii

DAFTAR TABEL ...x

DAFTAR GAMBAR ...xi

DAFTAR LAMPIRAN ...xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ...5

C. Tujuan Penelitian ...5

D. Manfaat Penelitian ...6

E. Struktur Organisasi Skripsi ...7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Media Pembelajaran ...8

1. Pengertian Media Pembelajaran ...8

2. Jenis-jenis Media Pembelajaran………... ...11

3. Fungsi Media Pembelajaran………... ...14

4. Manfaat Media Pembelajaran ...15

5. Dasar Pertimbangan Pemilihan Media Pembelajaran ...17

B. Pembelajaran Berbasis Komputer dan Multimedia Animasi ...18

1. Pembelajaran Berbasis Komputer ...18

2. Model Pembelajaran Berbasis Komputer ...19

3. Pembelajaran Berbasis Multimedia Animasi………... ...20

C. Belajar dan Hasil Belajar ...22

1. Pengertian Belajar ...22

2. Teori Belajar...22

3. Hasil Belajar ...24

D. Berpikir Kritis ...26

E. Sistem Evaluasi ...29


(8)

ix

Zevi Mufti Fratandha, 2015

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Jenis-jenis Evaluasi ...30

3. Jenis-jenis Alat Evaluasi ...30

F. Deskripsi Mata Kuliah Material Teknik ...30

G. Penelitian yang Relevan ...31

H. Kerangka Pemikiran ...31

I. Hipotesis ...33

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ...34

B. Partisipan ...35

C. Populasi dan Sampel ...35

D. Instrumen Penelitian...36

1. Kuisioner Multimedia ...36

2. Soal Tes ...39

3. Proses Pengembangan instrumen... ...39

E. Prosedur Penelitian...39

F. Analisis Data ...42

1. Uji Homogenitas ...42

2. Uji Normalitas... ...42

3. Nilan N-Gain... ...45

4. Uji Hipotesis ...45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ...49

1. Deskripsi Data Judgment oleh Ahli Materi ...49

2. Deskripsi Data Judgment oleh Ahli Media ...49

3. Deskripsi Data Judgment Instrumen Soal Test ...50

4. Deskripsi Data Pre-test, Post-test dan N-Gain ...50

B. Analisi dan Pengolahan Data Hasil Penelitian ...51

1. Analisis dan Pengolahan Data Judgment oleh Ahli Materi ...51

2. Analisis dan Pengolahan Data Judgment oleh Ahli Media ...53

3. Analisis dan Pengolahan Data Pre-test dan Post-test ...54

C. Pembahasan Hasil Penelitian ...59

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ...63

B. Saran ...64

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(9)

x DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(10)

Zevi Mufti Fratandha, 2015

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Material teknik dalam kurikulum Departemen Pendidikan Teknik Mesin (DPTM), merupakan mata kuliah dasar yang termasuk dalam kelompok mata kuliah keahlian bidang studi. Mata kuliah Material Teknik ini dipelajari oleh mahasiswa pada semester satu dengan jumlah kredit 2 SKS. Mata kuliah Material Teknik sangat diperlukan untuk menunjang pembelajaran pada mata kuliah keahlian program studi lanjutan, diantaranya; Teknik Pengelasan, Fabrikasi Logam, Teknik Pengecoran, Teknik Penyambungan, Teknik Pemesinan, Chasis

Otomotif, Body Otomotif, Elemen Mesin I, dan Elemen Mesin II. Mata kuliah ini sangat penting karena diberikan kepada tiga konsentrasi yang ada di Departemen Pendidikan Teknik Mesin yaitu; konsentrasi Produksi dan Perancangan, konsentrasi Otomotif, serta konsentrasi Refrigerasi dan Tata Udara.

Mata kuliah material teknik ini dinilai penting karena mata kuliah ini merupakan mata kuliah prasyarat untuk menempuh mata kuliah lanjutan yang berhubungan dengan sifat mekanik dan sifat logam, maka pada saat penyampaian materinya harus benar-benar jelas dan tepat agar mudah dimengerti dan dipahami oleh mahasiswa. Material teknik ini merupakan mata kuliah yang memiliki pokok-pokok bahasan dalam proses pembelajarannya, salah satu pokok-pokok bahasan yang disampaikan pada mata kuliah material teknik ini yaitu pokok bahasan penguatan logam. Pokok bahasan penguatan logam ini memiliki beberapa pokok materi yang harus disampaikan kepada peserta didik yaitu dislokasi, penghalusan butir, perlakuan panas dan pemaduan. Penguatan logam merupakan salah satu pokok bahasan pada mata kuliah material teknik yang dalam proses pembelajarannya mahasiswa diharuskan untuk menguasai pokok-pokok bahasan sebelumnya, yakni pokok bahasan struktur kristal, bidang geser dan cacat kristal. Mata kuliah ini juga dinilai memiliki karakteristik dan tingkat kesulitan pada masing-masing pokok bahasannya. Tingkat kesulitan yang dihadapi pada proses pembelajaran yang


(11)

2

Zevi Mufti Fratandha, 2015

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dialami mahasiswa dapat diketahui dengan data yang dimiliki oleh dosen material teknik. Data tersebut dilakukan terhadap 32 mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah material teknik. Hasil yang dihadapi mahasiswa dalam menempuh mata kuliah material teknik dapat dilihat pada tabel 1.1

Tabel 1.1 Data Kesulitan yang Dihadapi dalam Pembelajaran Struktur Kristal Atom

No Pokok Bahasan Pembelajaran

Struktur Kristal Atom

Persentase (%)

1 Bidang Geser Atom 60

2 Penguatan Logam 20

3 Struktur Kristal Atom 20

(Komaro, M. 2013, hlm. 11) Tabel 1.1 di atas menjelaskan bahwa tingkat kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa pada pembelajaran struktur kristal atom. Sebanyak 60% mahasiswa mengalami kesulitan pada pokok pembahasan bidang geser atom, 20% mahasiswa mengalami kesulitan pada pokok pembahasan penguatan logam, dan 20% mahasiswa yang mengalami kesulitan pada pokok pembahasan struktur kristal atom. Kesulitan-kesulitan tersebut khususnya pada pokok bahasan penguatan logam dinilai cukup tinggi dan dapat menjadi kendala yang besar pada proses pembelajaran. Pokok bahasan ini menuntut mahasiswa untuk memiliki hasil/output yakni mahasiswa mampu berpikir kritis.

Berpikir kritis adalah kemampuan berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pada pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan (Ennis dalam Hassoubah, 2004). Mengingat betapa pentingnya kemampuan tersebut maka dalam proses penguasaan materi mengenai pokok bahasan ini diperlukan suatu upaya yang mampu membentuk mahasiswa berpikir kritis dalam menghadapi kesulitan-kesulitan yang ada. Kemampuan berpikir kritis ini dapat membuat mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi, menganalisa serta mengetahui inti permasalahan yang dihadapi sehingga dapat menemukan serta menentukan solusi/jalan keluar yang tepat untuk memecahkan permasalahan yang ada. Sebagai contoh perlunya kemampuan berpikir kritis dapat kita lihat pada proses pembelajaran fisika. Dalam proses


(12)

3

Zevi Mufti Fratandha, 2015

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran fisika mahasiswa diberikan suatu kasus yang harus dipecahkan, sebelum memecahkan kasus dalam pembelajaran tersebut mahasiswa harus mampu mengidentifikasi, menganalisis serta mengetahui inti permasahan sehingga solusi untuk memecahkan kasus tersebut dapat diperoleh.

Kesulitan-kesulitan khususnya penguatan logam tersebut muncul

diakibatkan oleh beberapa hal, yakni kurangnya referensi yang dimiliki, referensi yang ada sulit untuk dimengerti karena menggunakan bahasa asing, kurangnnya media pembelajaran yang dapat mengatasi kendala yang ada serta karakteristik pokok bahasan penguatan logam yang abstrak yakni proses atom pada bahasan ini sulit dilihat dengan mata langsung, dinamis yang berarti bahwa pergerakan atom dalam proses penguatan logam tidak selalu sama arah serta pergerakannya dan kompleks yakni pokok bahasan ini memiliki dampak pada hasil dari proses penguatannya sehingga mengakibatkan upaya dalam merangsang mahasiswa untuk berpikir kritis masih sulit untuk dilakukan. Mengingat sangat pentingnya mata kuliah material teknik ini, maka mahasiswa diharapkan mampu menguasai materi-materi pokok pada pembelajarannya khususnya pada tingkat kognitif analisis (berpikir kritis) yang ditandai dengan mampunya mahasiswa untuk menganalisis, memberikan bukti, mengidentifikasi alasan, dan menyimpulkan dari permasalahan-permasalahan yang ada. Hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh dosen material teknik di atas menunjukkan bahwa diperlukan adanya upaya yang dapat mengatasi kesulitan-kesulitan yang ada, ini dikarenakan kesulitan kesulitan yang dihadapi dapat berpengaruh terhadap hasil pembelajaran seperti yang dikemukakan oleh Purnawan (2006) bahwa;

Penyebab diakibatkan model teoritis berupa simbol-simbol verbal maupun media/alat bantu pembelajaran yang tersedia, tidak cukup representatif untuk dapat menjelaskan konsep suatu sistem secara realistis, sehingga kemungkinan tidak terjangkau (inaccessible) oleh peserta didik yang efeknya kurang menimbulkan pengalaman belajar. Usaha lain yang berhubungan dengan masalah buku diktat asli dan kendala bahasa, diperlukan media pembelajarkan berbahasa Indonesia untuk materi yang diperlukan yang diambil dari buku diktat aslinya.


(13)

4

Zevi Mufti Fratandha, 2015

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasar pada kenyataan yang ada pada proses pembelajaran material teknik khususnya materi penguatan logam, maka diperlukan suatu upaya perbaikan agar proses pembelajaran tidak menjadi sulit, mudah dipahami serta dijelaskan dalam bahasa Indonesia sehingga bahasan tersebut dapat dipelajari secara berulang. Salah satu cara melakukan perbaikan tersebut yaitu dengan menggunakan multimedia animasi. Media ini dinilai mampu melakukan perbaikan karena media jenis ini cukup terjangkau (accessible) sehingga memungkinkan suatu bahan dapat dipelajari secara berulang. Penggunaan media jenis ini tidak akan terlepas dari suatu alat yang dapat menampilkannya, contoh alat yang dapat menampilkan media jenis ini yaitu komputer/laptop. Hasil penelitian awal menunjukkan sebanyak 81% mahasiswa memiliki komputer/laptop pada tahun pertama dan 97% mahasiswa memiliki komputer/laptop pada tahun kedua. Dimana dalam hal ini kepemilikan komputer/laptop tersebut menjadi peluang untuk mengembangkan proses pembelajaran menggunakan komputer yang bisa mengatasi permasalahan dalam proses pembelajaran material teknik khususnya konsep atom yang bersifat abstrak, dan kompleks akan lebih mudah untuk dipahami dan dimengerti dengan menggunakan multimedia animasi.

Multimedia animasi yang digunakan pada penelitian ini adalah multimedia

adobe flash actionscript 2 karena dinilai paling tepat oleh penulis sebagai solusi untuk konsep atom yang bersifat abstrak dan kompleks. Multimedia ini memiliki keunggulan dalam penggunaannya dibandingkan dengan multimedia animasi yang lainnya adalah sebagai berikut:

1. Mudah dipelajari bagi seorang pemula yang masih awam dengan dunia desain.

2. Pengguna dapat dengan mudah dan bebas dalam berkreasi membuat animasi

dengan gerakan bebas sesuai dengan alur adegan yang dikehendaki.

3. Dapat menghasilkan file yang ukurannya kecil. Karena flash menggunakan animasi yang berbasis vektof.

4. Adobe flash menghasilkan file bertipe FLA yang bersifat fleksibel, karena dapat dikonversikan menjadi tipe .swf, .html, .gif, .png, .exe, .mov.


(14)

5

Zevi Mufti Fratandha, 2015

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang ada pada proses pembelajaran mata kuliah material teknik, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Pada pembelajaran materi konsep material teknik khususnya materi tentang penguatan logam yang bersifat abstrak dan kompleks.

2. Masih terbatasnya media pembelajaran tentang pemahaman penguatan logam

yang hanya dijelaskan oleh diktat saja sehingga mahasiswa masih sulit untuk memahami dan mengerti materi tentang penguatan logam.

3. Masih banyaknya mahasiswa mengalami kesulitan pembelajaran materi

tentang penguatan logam.

Penulis memandang sangat diperlukannya rumusan masalah penelitian supaya tujuan yang akan dicapai didalam penelitian ini lebih terarah dan

tersampaikan. Rumusan masalah yang akan diteliti, adalah “Apakah

pembelajaran menggunakan multimedia animasi dapat memberikan peningkatan kemampuan berpikir kritis mahasiswa mengenai penguatan logam yang lebih baik dibandingkan dengan hanya pembelajaran yang menggunakan diktat?”

C. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan multimedia animasi yang dapat meningkatkan berpikir kritis materi penguatan logam pada mata kuliah material teknik. Tujuan penelitian berhubungan sangat erat dengan rumusan masalah yang diajukan. Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan, tujuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam

pembelajaran materi penguatan logam pada mata kuliah material teknik dengan menggunakan diktat.


(15)

6

Zevi Mufti Fratandha, 2015

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam

pembelajaran penguatan logam pada mata kuliah material teknik menggunakan multimedia animasi.

3. Mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam pembelajaran materi penguatan logam yang diberikan menggunakan diktat dan dengan menggunakan multimedia animasi materi penguatan logam pada mata kuliah material teknik.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan pada tujuan penelitian di atas maka setelah penelitian ini dilakukan serta hasilnya diperoleh, diharapkan memiliki manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian tentang pembelajaran dan multimedia animasi baik sebagai sumber pembelajaran maupun sebagai media pembelajaran yang secara khusus dapat memberikan pemahaman dan penguasaan konsep tentang materi penguatan logam pada mata kuliah material teknik.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis bagi mahasiswa, dosen, dan lembaga:

a. Bagi mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI,

diharapkan menjadi sumber pembelajaran dan media pembelajaran yang mudah digunakan dan dapat dipahami untuk belajar mandiri dengan hasil belajar berpikir kritis penguatan logam yang baik dan tepat.

b. Bagi dosen Material Teknik, diharapkan menjadi sumber pengajaran dan media pengajaran yang mudah untuk digunakan dan diajarkan dengan hasil belajar berpikir kritis penguatan logam yang baik dan tepat.


(16)

7

Zevi Mufti Fratandha, 2015

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Bagi lembaga, diharapkan menjadi tambahan pengembangan media

pembelajaran khususnya pada pengembangan sumber dan media

pembelajaran.

E. Struktur Organisasi Skripsi

struktur organisasi berperan sebagai pedoman penulis agar dalam penulisan skripsi ini lebih terarah, maka perlu dilakukan pembagian penulisan kedalam beberapa bab sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, meliputi Latar Belakang Penelitian, Identifikasi dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Struktur Organisasi Skripsi.

BAB II Kajian Pustaka, berisi konsep-konsep/teori-teori/dalil-dalil/hukum-hukum/model-model/rumus-rumus utama dan turunannya dalam bidang yang dikaji, penelitian terdahulu yang relevan.

BAB III Metode Penelitian, berisi Desain Penelitian, Partisipan, Populasi dan Sampel, Instrumen Penelitian, Prosedur Penelitian, dan Analisis Data.

BAB IV Temuan dan Pembahasan, membahas mengenai hasil yang diperoleh setelah melakukan penelitian.

BAb V Simpulan dan Saran, berisi penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.


(17)

Zevi Mufti Fratandha, 2015

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Kelompok kontrol diperlukan untuk melihat sejauh mana peningkatan berpikir kritis dengan pembelajaran menggunakan multimedia animasi, yang selanjutnya dibandingkan dengan kelompok pembelajaran menggunakan multimedia animasi. Desain yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

Quasi Experimental Design dalam bentuk nonequivalent control group design

alasan yang mendasari dari pemilihan desain penelitian ini adalah karena sampel yang dipilih tidak secara acak, sehingga desain penelitian ini cocok dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis.

Sugiyono (2012, hlm. 118) mengumukakan bahwa “desain ini

(Nonequivalent Control Group Design) hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random”. Contohnya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Design

Group Keadaan Awal Treatment Keadaan Akhir

Eksperimen OE1 X OE2

Kontrol OK1 Y OK2

(Sugiyono, 2012, hlm. 118) Keterangan:

OE1 = Hasil/keadaan awal kelompok eksperimen sebelum diberikan treatment yang berbeda. Diobservasi dengan pre-test untuk mengetahui hasil awal. OK1 = Hasil/keadaan awal kelompok kontrol sebelum diberikan treatment yang


(18)

35

Zevi Mufti Fratandha, 2015

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

X = Treatment berupa pembelajaran menggunakan multimedia animasi. Y = Treatment berup pembelajaran menggunakan diktat.

OE2 = Hasil kelas eksperimen setelah diberikan treatment X. OK2 = Hasil kelompok kontrol diberikan treatment Y.

B. Partisipan

Subjek utama dalam penelitian dalam pengaruh pembelajaran menggunakan multimedia animasi ini adalah mahasiswa DPTM FPTK UPI Bandung, partisipan yang digunakan pada penelitian ini adalah mahasiswa kelas A DPTM angkatan 2014 sebagai kelas kontrol dan mahasiswa kelas B DPTM angkatan 2014 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah partisipan pada penelitian ini sebanyak 30 orang. jumlah partisipan yang dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok, kelompok partisipan pertama kelas A untuk kelompok kontrol sebanyak 15 orang sedangkan kelompok kedua partisipan Kelas B untuk kelompok eksperimen sebanyak 15 orang. Pemilihan karakteristik pada penelitian ini adalah data mahasiswa yang mengontrak mata kuliah Material Teknik karena mahasiswa yang mengontrak mata kuliah ini adalah mahasiswa DPTM FPTK UPI angkatan 2014. Mahasiswa tersebut dalam mengikuti penelitian ini dimulai dari awal Pre-test, treatment, dan pos-test. Selain itu juga, partisipan dalam penelitian ini adanya peningkatan kemampuan berpikir kritis mahasiswa yang lebih besar dari nol. C. Populasi dan Sampel

Sampel yang digunakan adalah mahasiswa DPTM UPI Bandung angkatan 2014. Berdasarkan hal tersebut, maka teknik pengambilan sampel yang digunakan termasuk dalam teknik sampling insidental dan sampling jenuh. Teknik sampling insidental menurut Sugiyono (2012, hlm. 126) adalah “teknik penentuan sampel

berdasarkan kebetulan”. Sedangkan teknik sampling jenuh menurut Sugiyono (2012, hlm. 126) adalah “teknik penggunaan sampel bila semua anggota populasi


(19)

36

Zevi Mufti Fratandha, 2015

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pendapat Sugiyono, maka teknik sampling yang digunakan adalah gabungan sampling insidental dan sampling jenuh. Penggunaan teknik

sampling insidental pada penelitian dikarenakan penelitian ini dilakukan pada tahun akademik 2014/2015 dan mata kuliah Material Teknik diberikan pada awal perkuliahan, sehingga sampel yang digunakan adalah mahasiswa DPTM FPTK UPI angkatan 2014 yang telah mengikuti mata kuliah Material Teknik. Penggunaan teknik sampling jenuh pada penelitian ini dikarenakan peneliti ingin memberikan kesempatan kepada seluruh mahasiswa DPTM FPTK UPI angkatan 2014 untuk dipilih menjadi sampel. Selain itu, teknik sampling jenuh menurut Sugiyono (2012, hlm. 126) “…membuat generalisasi kesalahan yang sangat

kecil”.

Dalam implementasi teknik sampling yang digunakan, peneliti juga menggunakan teknik sampling purposive. Teknik sampling purposive menurut

Sugiyono (2012, hlm. 126) adalah “teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Pertimbangan tertentu mahasiswa DPTM FPTK UPI

angkatan 2014 yang dijadikan sampel adalah jika mahasiswa tersebut mengikuti kegiatan penelitian ini dari mulai pretest, treatment, dan posttest. Selain itu, mahasiswa yang dijadikan sampel dalam penelitian ini jika data peningkatan kemampuan berpikir kritis mahasiswa tersebut lebih besar dari nol.

D. Instrumen Penelitian

Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Sugiyono (2012:149) ‘Jumlah instrument penelitian tergantung pada jumlah variable penelitian yang telah

ditetapkan untuk diteliti’, maka instrument yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut: 1. Kuisioner Multimedia

Instrument digunakan untuk mengukur kelayakan multimedia pembelajaran animasi. Pada instrument penelitian ini, dilakukan tiga tahap evaluasi yang menggunakan lembar evaluasi. Dimana lembar evaluasi yang pertama adalah lembar evaluasi produk media pembelajaran dari sisi desain media yang dievaluasi oleh Ahli Media. Lembar evaluasi yang kedua adalah lembar evaluasi


(20)

37

Zevi Mufti Fratandha, 2015

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

media pembelajaran dari sisi materi yang dievaluasi oleh Ahli Materi. Sedangkan lembar evaluasi yang ketiga adalah lembar evaluasi produk media dilihat dari sisi kesesuaian dengan ketertarikan dan manfaat penggunaan multimedia ini bagi mahasiswa DPTM UPI yang dilakukan oleh mahasiswa DPTM UPI pada kelas eksperimen.

Proses pengujian instrumen multimedia animasi ini berupa kuisioner. Proses evaluasi multimedia animasi dengan penggunaan kuisioner dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam multimedia animasi ini dengan melalui indicator-indikator yang telah diberikan. Skala yang dipilih untuk angket pada penelitian ini ada dua, adalah skala Rating Scale dan Skala Likert. Pemilihan skala Rating Scale ini dikarenakan skala Rating Scale lebih fleksibel dibandingkan dengan skala pengukuran instrument yang lainnya, hal ini berdasarkan pendapat Sugiyono (2012, hlm. 142) yang menyatakan bahwa:

Penggunaan skala rating scale ini lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya, seperti skala untuk mengukur status social ekonomi, kelembagaan, pengetahuan, kemampuan, proses kegiatan dan lain-lain. Cara untuk menjawab skala ini dengan memberikan tanda centang pada skala penilaian yang dianggap sesuai dengan pernyataan dan indikator yang ada selanjtnya dari angket tersebut dilakukan penilaian. Setiap penilaian pada skala ini memiliki bobot yang berbeda. Bobot yang diberikan untuk masing-masing penilaian adalah sebagai berikut:

4 : Sangat Setuju

3 : Setuju

2 : Ragu-ragu

1 : Tidak Setuju


(21)

38

Zevi Mufti Fratandha, 2015

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrument untuk Ahli Materi Aspek

Penilaian Indikator

Desain Pembelajaran

Relevansi tujuan pembelajaran dengan SK/KD/Kurikulum Interaktivitas

Pemberian motivasi belajar

Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran Kedalaman pembahasan materi

Kemudahan untuk dipahami Sistematis, runut, alur logika jelas

Kejelasan uraian, pembahasan, dan contoh Ketuntasan materi

Relevansi gambar dan animasi dengan materi

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrument untuk Ahli Media No Aspek Penilaian Indikator

1.

Rekayasa

Perangkat Lunak

Usabilitas (mudah digunakan dan sederhana dalam pengoperasiannya)

Ketepatan pemilihan jenis

aplikasi/software/tool untuk pengembangan Kompatibilitas (media pembelajaran dapat diinstalasi/dijalankan di berbagai hardware dan software yang ada)

Reusable (sebagian atau seluruh program media pembelajaran dapat dimanfaatkan kembali untuk mengembangkan media pembelajaran lain)

Efektif dan efisien dalam pengembangan maupun penggunaan media pembelajaran 2.

Komunikasi Visual

Komunikatif; sesuai dengan pesan dan dapat diterima/sejalan dengan keinginan sasaran Kreatif dalam ide berikut penuangan gagasan Sederhana dan memikat

Penggunaan Narasi Penggunaan Sound Effect

Penggunaan Backsound


(22)

39

Zevi Mufti Fratandha, 2015

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penggunaan Layout Design Penggunaan Warna

Penggunaan Animasi

Penggunaan MovieClip

Penggunaan Ikon Navigasi

2. Soal Tes

Instrument yang digunakan untuk mengukur hasil belajar khususnya berpikir kritis penguatan logam ini adalah berupa soal pre-test dan post-test

sebagai data untuk menganalisis peningkatan hasil pembelajaran. Instrument ini digunakan setelah dikonsultasikan dan judgment dosen pengempu mata kuliah Material Teknik. Setiap butir soal essay yang dibuat mewakili dari setiap indikator-indikator pada kisi-kisi instrumen penelitian ini. Soal essay dapat dilihat pada Lampiran 1.6 sedangkan kisi-kisi instrumen dapat dilihat dengan lebih lengkap pada Lampiran 1.2

3. Proses Pengembangan instrumen

Proses pengujian instrument soal untuk mengukur atau mengetahui apakah soal yang akan digunakan telah layak atau belum kepada mahasiswa. Pengujian

instrument yang akan digunakan dilakukan dengan menggunakan expert

judgment. Pengujian expert judgment adalah pengujian instrument yang diuji oleh ahli dibidang terkait, pada penelitan ini expert judgment dilakukan oleh ahli dibidang material teknik.

E. Prosedur Penelitian


(23)

40

Zevi Mufti Fratandha, 2015

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK


(24)

41

Zevi Mufti Fratandha, 2015

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Alur Prosedur Penelitian

Secara garis besar langkah-langkah atau prosedur pelaksanaan dapat diuraikan pada penjelasan sebagai berikut:

1. Identifikasi masalah dan tujuan, pada tahap ini penulis dapat mengidentifikasi masalah yang terjadi di Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI serta penulis menetapkan tujuan penelitian dapat menyelesaikan masalah yang terdapat pada bidang proses pembelajaran materi penguatan logam. 2. Proses pembuatan multimedia animasi, sebelum pembuatan media animasi

yang pertama dilakukan adalah menganalisis materi, standar isi, dan teks dan dilanjutkan dengan mengumpulkan materi serta bahan medianya untuk proses


(25)

42

Zevi Mufti Fratandha, 2015

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembuatan multimedia animasi dan dilakukan proses validasi melalui proses

judgment oleh dosen mata kuliah material teknik hingga multimedia ini dianggap sudah layak untuk ditayangkan kepada peserta didik.

3. Proses pembuatan instrumen, pada tahan ini penulis melakukan melakukan kegiatan pembuatan instrument berupa lembar judgment media dan materi dari multimedia animasi pembelajaran, lembar soal. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) setelah selesai divalidasi sampai pembuatan instrument sudah benar dan baik.

4. Penentuan kelas, ditahap ini peneliti sudah menentukan dua kelas yag akan dilakukan penelitian diantaranya adalah kelas kontrol dan kelas eksperimen. 5. Kelas kontrol dan kelas eksperimen

a. Pre-test, pada tahapan ini dilakukan untuk melihat kemampuan awal mahasiswa pada kedua kelas yang telah ditentukan terhadap materi yang akan diberikan kepada peserta didik.

b. Proses treatment, ditahapan ini peneliti akan memberikan treatment pada kedua kelas yang telah ditentukan dalam proses pembelajarannya.

Treatment eksperimen akan diberikan dengan penggunaan media animasi sedangkan pada kelas kontrol akan diberikan pembelajaran yang hanya berupa diktat pada proses pembelajarannya.

c. Post-test, pada tahapan ini dilakukan peneliti untuk mengetahui apakah hasil pembelajarannya pada kedua kelas yang sudah diberikan treatment

dengan memberikan proses pembelajarannya yang berbeda.

6. Analisis data, pada tahapan ini adalah tahapan dimana peneliti melakukan analisis terhadap data yang sudah didapatkan dari kedua kelas yaitu data pre-test dan post-test. Karena pada tahapan ini hasilnya akan diketahui oleh peneliti apakah sudah ada peningkatan tentang berpikir kritis pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, selain itu juga peneliti akan mengetahui apakah penggunaan multimedia animasi sudah memberikan manfaat bagi peserta didik untuk lebih memahami dan mengerti tentang materi penguatan logam.


(26)

43

Zevi Mufti Fratandha, 2015

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Kesimpulan dan saran, tahapan akhir ini merupakan rangkaian langkah-langkah penelitian yang sudah dilakukan dimana pada tahapan ini peneliti akan menyimpulkan berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dilakukan sebelumnya selain itu juga tahapan ini merupakan tahapan untuk menjawab rumusan masalah pada penelitian.

F. Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan adalah pengujian homogenitas pada hasil pre-test, pengujian normalitas pada data pre-test, post-test dan N-Gain, pengujian hipotesis pada data N-Gain. Untuk lebih jelasnya dijelaskan sebagai berikut.

1. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menetukan sampel dari populasi dua kelas yang homogen. Apabila data menunjukan kelompok data homogen, maka data yang berasal dari populasi yang sama layak untuk digunakan. Rumus uji homogenitas yang digunakan menurut Siregar (2005, hlm. 50) adalah sebagai berikut.

� = …………... (3.5) (Siregar, 2005, hlm. 50)

Keterangan:

� = Varian terbesar. � = Varian terkecil.

Menurut Siregar (2005, hlm. 50), besaran-besaran tersebut di atas merupakan besaran yang dimiliki setiap kelompok data, dengan derajat kebebasannya masing-masik dkA = (nA - 1) dan dkB = (nB - 1). Varians yang relatif sama besar dapat dinyatakan relatif homogen, dan sebaliknya. Kelompok data dapat dikatakan homogen jika nilai p-value> α = 0,05 (Siregar, 2005, hlm. 103). 2. Uji Normalitas

Uji normalitas data ini bertujuan untuk menguji apakah data yang diuji itu berdistribusi normal atau tidak. Suatu data dikatakan berdistribusi normal jika


(27)

44

Zevi Mufti Fratandha, 2015

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jumlah data di atas dan di bawah rata-rata adalah sama. Demikian juga simpangan bakunya (Sugiyono, 2011, hlm. 176). Teknik pengujian normalitas data dilakukan

dengan menggunakan Chi Kuadrat (χ2). Pengujian normalitas data dengan chi

kuadrat (χ2) dilakukan dengan cara membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data yang terkumpul dengan kurva normal baku/standar. Menurut Sugiyono (2011, hlm. 80), kurva normal baku yang luasnya mendekati 100% dibagi menjadi enam bidang berdasarkan simpangan bakunya, yaitu tiga bidang di bawah rata-rata dan tiga bidang diatas rata-rata-rata-rata. Luas enam bidang dalam kurva normal baku adalah 2,27%, 13,53%, 34,13%, 34,13%, 13,53% dan 2,27%.

Pada uji normalitas ini menggunakan aturan Sturgess dengan memperlihatkan tabel berikut.

Tabel 3.4 Persiapan Uji Normalitas

No. Kelas Interval f � �

(Siregar, 2005, hlm. 87) Adapun langkah-langkah pengujian normalitas data adalah sebagai berikut.

a. Menentukan rentang (R)

R = � - � ………... (3.6) (Siregar, 2005, hlm. 24)

Keterangan: � = Data besar. � = Data kecil.

b. Menentukan banyak kelas interval (i)

i = 1 + 3,3 log n ……... (3.7) (Siregar, 2005, hlm. 24)

Keterangan:

n = Jumlah sampel.

c. Menghitung jumlah kelas interval (P)

� = i ………... (3.8) (Siregar, 2005, hlm. 25)


(28)

45

Zevi Mufti Fratandha, 2015

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan: R = Rentang. i = Banyak kelas.

Berdasarkan data tersebut, kemudian dimasukan ke tabel distribusi frekuensi. d. Menghitung rata-rata (x)

x =∑ i.xi∑ i ……… ... (3.9) (Siregar, 2005, hlm. 22)

Keterangan:

fi = frekuensi absolute data ditiap kelas interval xi = nilai tengah kelas interval

e. Menghitung standar deviasi (S)

� = √ ∑ �.��− ∑ �.�� ……… ... (3.10) (Siregar, 2005, hlm. 26)

f. Menentukan batas bawah kelas interval (� )

�� = Bb– 0,5 kali desimal yang digunakan interval kelas...(3.11) (Siregar, 2005, hlm. 86)

Keterangan:

Bb = Batas bawah interval.

g. Menentukan nilai Zi setiap batas bawah kelas interval

Zi =Xin −X………... (3.12) (Siregar, 2005, hlm. 86)

h. Melihat nilai peluang Zi pada tabel statistik, isikan pada kolom Lo, harga xi dan xn selalu diambil nilai peluang 0,5000.

i. Hitung nilai setiap kelas interval, isikan pada kolom Li,

Li = Lo1– Lo2... (3.13) (Siregar, 2005, hlm. 87)

Keterangan:

L01 = Nilai L0 pada kelompok interval pertama. L02 = Nilai L0 pada kelompok interval kedua.


(29)

46

Zevi Mufti Fratandha, 2015

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

j. Menghitung frekuensi harapan (ei)

ei = Li. ∑fi ……… ... (3.14) (Siregar, 2005, hlm. 87)

k. Menghitung nilai Chi kuadrat (χ2) untuk menghitung P-value.

l. Mengambil kesimpulan, kelompok berdistribusi normal jika P-value > α = 0,05.

3. Nilai N-Gain

Uji N-Gain dipergunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa. Rumus yang digunakan untuk Uji N-Gain menurut Hake (2002, hlm.. 4) adalah sebagai berikut.

N-Gain = kor � − kor �

kor I a�− kor �

………

...(3.15)

(Hake, 2002, hlm. 4)

Tabel 3.5 Kriteria N-Gain

Batasan Kategori

G > 0,7 Tinggi

0,3 ≤ G ≤ 0,7 Sedang

G < 0,3 Rendah

(Hake, 2002, hlm. 4) Selanjutnya rata-rata N-Gain dari kelompok kontrol dibandingkan dengan rata-rata N-Gain kelompok eksperimen. Jika rata-rata N-Gain kelompok kontrol lebih besar daripada kelompok eksperimen, maka dapat dikatakan bahwa

“peningkatan penguasaan konsep kelompok kontrol lebih baik dibandingkan

peningkatan penguasaan konsep pada kelompok eksperimen”. Jika rata-rata N-Gain kelompok kontrol lebih kecil daripada kelompok ekperimen, maka dapat

dikatakan bahwa “peningkatan penguasaan konsep kelompok ekperimen lebih baik dibandingkan peningkatan penguasaan konsep pada kelompok kontrol”.

4. Uji Hipotesis

Sugiyono (2013, hlm. 96) mengemukakan bahwa “Hipotesis merupakan

jawaban sementara terhadap rumusan masalah, dimana rumusan masalah


(30)

47

Zevi Mufti Fratandha, 2015

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan syarat data harus homogen dan normal, apabila data tidak berdistribusi normal dan tidak homogen maka hipotesis diuji dengan pengujian statistika non parametrik. Sebagaimana diungkapkan oleh Siregar (2005, hlm. 284) bahwa

“Pengujian statistika non parametrik tidak mempermasalahkan bentuk distribusi asal sampel, dengan demikian tidak memerlukan pengujian normalitas atau

homogenitas”. Pengujian t-test yang dilakukan menurut Sugiyono (2013, hlm. 273) adalah sebagai berikut:

1. Bila jumlah anggota sampel n1 = n2 dan varian homogen (σ12 = σ22) maka dapat digunakan rumus t-test 3.16 maupun 3.17. Untuk melihat harga t-tabel digunakan dk = n1 + n2 – 2.

2. Bila n1 ≠ n2, varian homogen (σ12= σ22), dapat digunakan rumus t-test 3.17. Derajat kebebasannya (dk) = n1 + n2 – 2.

3. Bila n1 = n2, varian tidak homogen (σ12 ≠ σ22), dapat digunakan rumus t-test 3.16 maupun 3.17, dengan dk = n1– 1 atau n2 – 1. Jadi dk bukan n1 + n2 – 2.

4. Bila n1≠ n2dan varian tidak homogen (σ12≠ σ22). Untuk ini digunakan rumus t-test 3.16. Harga t sebagai pengganti t-tabel dihitung dari selisih harga t-tabel dengan dk = n1– 1 dan dk = n2 – 1 dibagi dua, dan kemudian ditambahkan dengan harga t yang terkecil.

5. Bila sampel berkorelasi/berpasangan, misalnya membandingkan

sebelum dan sesudah treatment atau perlakuan, atau membandingkan kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen, maka digunakan t-test sampel berpasangan 3.18.

� = �̅̅̅̅ − �̅̅̅̅ √�

� + � �

………..…….…… (3.16)

(Sugiyono, 2012, hlm. 259)

� = �̅̅̅̅ − �̅̅̅̅

√� − � + � − �

� + � − � + �


(31)

48

Zevi Mufti Fratandha, 2015

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Sugiyono, 2012, hlm. 259) � = �̅̅̅̅ − �̅̅̅̅

√� + � − (√�� )(√�� )

……….……. (3.18)

(Sugiyono, 2012, hlm. 259) Keterangan:

�̅̅̅ = Nilai rata-rata N-Gain kelas eksperimen. �̅̅̅ = Nilai rata-rata N-Gain kelas kontrol. � = Varian kelas eksperimen.

= Varian kelas kontrol.

� = Jumlah mahasiswa kelas eksperimen. � = Jumlah mahasiswa kelas kontrol. � = Regresi.

� = Standar deviasi kelas eksperimen. � = Standar deviasi kelas kontrol.

Hasil thitung yang telah didapatkan kemudian dibandingkan dengan ttabeldan α

sebesar 0,05. Penentuan nilai α berdasarkan pendapat Siregar (2005, hlm. 134) yang menyatakan “…penelitian sosial berpedoman pada nilai α = 0,05 atau 5%. Jika nilai thitung ≤ ttabel, maka thitung berada pada daerah penerimaan Ho, dan Ha ditolak, yang artinya “peningkatan kemampuan berpikir kritis mahasiswa pada kelompok eksperimen tidak lebih baik daripada kelompok kontrol dalam pembelajaran materi Penguatan Logam”. Jika thitung > ttabel, maka thitung berada pada daerah penolakan Ho, dan Ha diterima, yang artinya “peningkatan kemampuan berpikir kritis mahasiswa pada kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol pada pembelajaran materi Penguatan Logam”. Berdasarkan notasi penerimaan Ho dan Ha, maka pengujian t-test menggunakan uji pihak kanan, hal ini sejalan dengan pendapat Siregar (2005, hlm. 132) yang menyatakan


(32)

49

Zevi Mufti Fratandha, 2015

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan uji pihak kanan”. Berdasarkan penjelasan di atas, maka formulasi

matematis untuk rumusan hipotesis statistik adalah sebagai berikut:

Tolak Ho jika thitung > ttabelpada taraf signifikansi α = 0,05; dk = 28 Terima Ho jika thitung≤ ttabelpada taraf signifikansi α = 0,05; dk = 28

Ho: μ ≤ μo : “Peningkatan berpikir kritis materi penguatan logam mahasiswa yang menggunakan multimedia animasi tidak lebih baik

dibandingkan dengan mahasiswa yang menggunakan diktat”

Ha: μ > μo : “Peningkatan berpikir kritis materi penguatan logam mahasiswa yang menggunakan multimedia animasi lebih baik dibandingkan


(33)

50

Zevi Mufti Fratandha, 2015

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK


(34)

Zevi Mufti Fratandha, 2015

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan analisis dan hasil pembahasan penelitian, maka dapat diperoleh temuan-temuan diantaranya sebagai berikut:

1. Peningkatan kemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam pembelajaran materi Penguatan Logam pada mata kuliah material teknik dengan menggunakan diktat rata-rata nilai N-Gain nya berada pada kategori rendah.

2. Peningkatan kemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam pembelajaran

penguatan logam pada mata kuliah material teknik dengan menggunakan multimedia animasi rata-rata nilai N-Gain nya berada pada kategori sedang.

3. Terdapatnya perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis antara mahasiswa

yang pembelajarannya menggunakan multimedia animasi lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa yang pembelajarannya hanya menggunakan diktat pada proses pembelajaran materi Penguatan Logam mata kuliah Material Teknik.

Selanjutnya berdasarkan dengan temuan-temuan yang didapatkan setelah pengolahan data pada penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran dengan menggunakan multimedia animasi dapat memberikan peningkatan kemampuan berpikir kritis mahasiswa mengenai materi Penguatan logam lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan diktat. Perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis ini didukung dengan hasil pengolahan data pengujian uji t yang menghasilkan keputusan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, perbandingan peningkatan kemampuan berpikir kritis ini diperkuat dengan hasil dari pengolahan data pada uji N-Gain


(35)

64

Zevi Mufti Fratandha, 2015

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, penulis memberikan saran-saran yang diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak yang terkait, adalah sebagai berikut:

1. Saran bagi peneliti lain yang berminat untuk meneliti tentang multimedia animasi pada proses pembelajarannya adalah:

a. Animasi dibuat agar lebih divisualisasikan dari berbagai sudut pandang, lebih konkrit, serta disesuaikan lagi dengan karakteristik dari pokok bahasan yang akan disampaikan.

b. Animasi dibuat agar tidak langsung menjelaskan pada pokok bahasan yang akan disampaikan, tetapi harus mengarahkan atau membimbing mahasiswa agar menemukan inti dari pokok bahasannya itu sendiri.

2. Saran bagi dosen, disarankan agar untuk menerapkan sistem pembelajaran dengan menggunakan multimedia animasi agar mahasiswa lebih dapat memahami dan mengerti materi pembelajaran.


(1)

dengan syarat data harus homogen dan normal, apabila data tidak berdistribusi normal dan tidak homogen maka hipotesis diuji dengan pengujian statistika non parametrik. Sebagaimana diungkapkan oleh Siregar (2005, hlm. 284) bahwa

“Pengujian statistika non parametrik tidak mempermasalahkan bentuk distribusi asal sampel, dengan demikian tidak memerlukan pengujian normalitas atau

homogenitas”. Pengujian t-test yang dilakukan menurut Sugiyono (2013, hlm. 273) adalah sebagai berikut:

1. Bila jumlah anggota sampel n1 = n2 dan varian homogen (σ12 = σ22) maka dapat digunakan rumus t-test 3.16 maupun 3.17. Untuk melihat harga t-tabel digunakan dk = n1 + n2 – 2.

2. Bila n1 ≠ n2, varian homogen (σ12= σ22), dapat digunakan rumus t-test 3.17. Derajat kebebasannya (dk) = n1 + n2 – 2.

3. Bila n1 = n2, varian tidak homogen (σ12 ≠ σ22), dapat digunakan rumus t-test 3.16 maupun 3.17, dengan dk = n1 – 1 atau n2 – 1. Jadi dk bukan n1 + n2 – 2.

4. Bila n1 ≠ n2 dan varian tidak homogen (σ12≠ σ22). Untuk ini digunakan rumus t-test 3.16. Harga t sebagai pengganti t-tabel dihitung dari selisih harga t-tabel dengan dk = n1 – 1 dan dk = n2 – 1 dibagi dua, dan kemudian ditambahkan dengan harga t yang terkecil.

5. Bila sampel berkorelasi/berpasangan, misalnya membandingkan sebelum dan sesudah treatment atau perlakuan, atau membandingkan kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen, maka digunakan t-test sampel berpasangan 3.18.

� = �̅̅̅̅ − �̅̅̅̅ √� � + � � ………..…….…… (3.16)

(Sugiyono, 2012, hlm. 259)

� = �̅̅̅̅ − �̅̅̅̅

√� − � + � − �

� + � − � + �


(2)

48

Zevi Mufti Fratandha, 2015

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Sugiyono, 2012, hlm. 259)

� = �̅̅̅̅ − �̅̅̅̅

√� + � − (√�� )(√�� )

……….……. (3.18)

(Sugiyono, 2012, hlm. 259)

Keterangan:

�̅̅̅ = Nilai rata-rata N-Gain kelas eksperimen. �̅̅̅ = Nilai rata-rata N-Gain kelas kontrol. � = Varian kelas eksperimen.

= Varian kelas kontrol.

� = Jumlah mahasiswa kelas eksperimen. � = Jumlah mahasiswa kelas kontrol. � = Regresi.

� = Standar deviasi kelas eksperimen. � = Standar deviasi kelas kontrol.

Hasil thitung yang telah didapatkan kemudian dibandingkan dengan ttabel dan α

sebesar 0,05. Penentuan nilai α berdasarkan pendapat Siregar (2005, hlm. 134)

yang menyatakan “…penelitian sosial berpedoman pada nilai α = 0,05 atau 5%.

Jika nilai thitung ≤ ttabel, maka thitung berada pada daerah penerimaan Ho, dan Ha ditolak, yang artinya “peningkatan kemampuan berpikir kritis mahasiswa pada kelompok eksperimen tidak lebih baik daripada kelompok kontrol dalam pembelajaran materi Penguatan Logam”. Jika thitung > ttabel, maka thitung berada pada daerah penolakan Ho, dan Ha diterima, yang artinya “peningkatan kemampuan berpikir kritis mahasiswa pada kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol pada pembelajaran materi Penguatan Logam”. Berdasarkan notasi penerimaan Ho dan Ha, maka pengujian t-test menggunakan uji pihak kanan, hal ini sejalan dengan pendapat Siregar (2005, hlm. 132) yang menyatakan


(3)

dilakukan uji pihak kanan”. Berdasarkan penjelasan di atas, maka formulasi

matematis untuk rumusan hipotesis statistik adalah sebagai berikut:

Tolak Ho jika thitung > ttabel pada taraf signifikansi α = 0,05; dk = 28 Terima Ho jika thitung ≤ ttabel pada taraf signifikansi α = 0,05; dk = 28

Ho : μ ≤ μo : “Peningkatan berpikir kritis materi penguatan logam mahasiswa yang menggunakan multimedia animasi tidak lebih baik

dibandingkan dengan mahasiswa yang menggunakan diktat”

Ha : μ > μo : “Peningkatan berpikir kritis materi penguatan logam mahasiswa yang menggunakan multimedia animasi lebih baik dibandingkan


(4)

50

Zevi Mufti Fratandha, 2015

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK


(5)

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis dan hasil pembahasan penelitian, maka dapat diperoleh temuan-temuan diantaranya sebagai berikut:

1. Peningkatan kemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam pembelajaran materi Penguatan Logam pada mata kuliah material teknik dengan menggunakan diktat rata-rata nilai N-Gain nya berada pada kategori rendah.

2. Peningkatan kemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam pembelajaran penguatan logam pada mata kuliah material teknik dengan menggunakan multimedia animasi rata-rata nilai N-Gain nya berada pada kategori sedang. 3. Terdapatnya perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis antara mahasiswa

yang pembelajarannya menggunakan multimedia animasi lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa yang pembelajarannya hanya menggunakan diktat pada proses pembelajaran materi Penguatan Logam mata kuliah Material Teknik.

Selanjutnya berdasarkan dengan temuan-temuan yang didapatkan setelah pengolahan data pada penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran dengan menggunakan multimedia animasi dapat memberikan peningkatan kemampuan berpikir kritis mahasiswa mengenai materi Penguatan logam lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan diktat. Perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis ini didukung dengan hasil pengolahan data pengujian uji t yang menghasilkan keputusan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, perbandingan peningkatan kemampuan berpikir kritis ini diperkuat dengan hasil dari pengolahan data pada uji N-Gain


(6)

64

Zevi Mufti Fratandha, 2015

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, penulis memberikan saran-saran yang diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak yang terkait, adalah sebagai berikut:

1. Saran bagi peneliti lain yang berminat untuk meneliti tentang multimedia animasi pada proses pembelajarannya adalah:

a. Animasi dibuat agar lebih divisualisasikan dari berbagai sudut pandang, lebih konkrit, serta disesuaikan lagi dengan karakteristik dari pokok bahasan yang akan disampaikan.

b. Animasi dibuat agar tidak langsung menjelaskan pada pokok bahasan yang akan disampaikan, tetapi harus mengarahkan atau membimbing mahasiswa agar menemukan inti dari pokok bahasannya itu sendiri.

2. Saran bagi dosen, disarankan agar untuk menerapkan sistem pembelajaran dengan menggunakan multimedia animasi agar mahasiswa lebih dapat memahami dan mengerti materi pembelajaran.


Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK.

1 6 28

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH MATERI DIAGRAM FASA DALAM PEMBELAJARAN MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK.

0 2 28

Penggunaan multimedia animasi untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada pembelajaran materi bidang geser Mata kuliah material teknik.

0 3 30

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA PEMBELAJARAN MATERI BIDANG GESER MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK.

0 4 52

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK - repositoryUPI S TM 0905665 Title

0 0 4

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK - repositoryUPI S TM 0902012 Title

0 0 4

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI BIDANG GESER PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK. - repositoryUPI S TM 0905685 Title

0 0 3

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PADA PEMBELAJARAN MATERI BIDANG GESER MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK - repository UPI S TM 0900563 Title

0 0 4

Penggunaan multimedia animasi untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada pembelajaran materi bidang geser Mata kuliah material teknik - repository UPI S TM 0807833 Title

0 0 3

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PENGUATAN LOGAM DALAM PEMBELAJARAN MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK - repository UPI S TM 0905552 Title

0 0 3