PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK.

(1)

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Mesin

Konsentrasi Pendidikan Produksi dan Perancangan

Oleh

AGUS WARDIYANTO 0806344

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI

TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN

PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL

PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK

Oleh Agus Wardiyanto

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Agus Wardiyanto 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(4)

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Abstrak

Agus Wardiyanto, 0806344 : Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Cacat Kristal Pada Mata Kuliah Dasar Material Teknik.

Rendahnya kemampuan pemecahan masalah materi cacat kristal pada mahasiswa angkatan 2012 JPTM FPTK UPI menjadi salah satu pendorong untuk menerapkan multimedia animasi dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang peningkatan kemampuan pemecahan masalah antara mahasiswa yang belajar menggunakan multimedia animasi dengan mahasiswa yang menggunakan media gambar dan mengetahui respon mahasiswa terhadap penggunaan multimedia animasi. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental semu

(quasi eksperiment) dengan desain the non equivalent, pretest-posttest desain. Teknik

pengumpulan data yang dilakukan menggunakan tes uraian. Hasil penelitian menunjukan bahwa peningkatan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa yang menggunakan multimedia animasi lebih tinggi dibandingkan mahasiswa yang menggunakan media gambar.

Kata Kunci : multimedia animasi, cacat kristal, pemecahan masalah.

Abstract

The low ability of problem solving crystal defects in material students of 2012 JPTM FPTK UPI became one driver for implementing multimedia animation in the learning process. This study aims to gain an overview of the increase in problem solving ability among students who learn to use multimedia animation with students using media images and study the response of students to the use of multimedia animation. The research method used was a quasi-experiment with the non-equivalent design, pretest-posttest design. Data collection techniques were performed using the test description. The results showed that an increase in problem-solving ability of students who use multimedia animation higher than students who use the media image.


(5)

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul ” Pengaruh Penggunaan

Multimedia Animasi Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Cacat Kristal pada Mata Kuliah Dasar Material Teknik” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas perhatian ini, saya siap menanggung sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2014 Yang membuat penyataan,


(6)

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Agus Wardiyanto, 0806344 : Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Cacat Kristal Pada Mata Kuliah Dasar Material Teknik.

Rendahnya kemampuan pemecahan masalah materi cacat kristal pada mahasiswa angkatan 2012 JPTM FPTK UPI menjadi salah satu pendorong untuk menerapkan multimedia animasi dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang peningkatan kemampuan pemecahan masalah antara mahasiswa yang belajar menggunakan multimedia animasi dengan mahasiswa yang menggunakan media gambar dan mengetahui respon mahasiswa terhadap penggunaan multimedia animasi. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental semu (quasi eksperiment) dengan desain the non equivalent, pretest-posttest desain. Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan tes uraian. Hasil penelitian menunjukan bahwa peningkatan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa yang menggunakan multimedia animasi lebih tinggi dibandingkan mahasiswa yang menggunakan media gambar.


(7)

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. Sholawat serta salam tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya sampai akhir zaman.

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi

Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Cacat Kristal Pada Mata Kuliah Dasar Material Teknik”. Penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI.

Dengan diselesaikannya skripsi ini, penulis berharap mendapat kritik dan saran yang bersifat membangun. Penulis ucapkan terimakasih atas kritik dan saran yang diberikan untuk perbaikan dalam menyelesaikan penelitian ini.

Bandung, Agustus 2014


(8)

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UCAPAN TERIMAKASIH

Pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyampaikan rasa terimakasih serta penghargaan kepada:

1. Bapak Drs. H. Mumu Komaro, M.T, selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan bantuan, arahan dan koreksi dalam penyelesaian skripsi dan studi secara menyeluruh di JPTM FPTK-UPI.

2. Bapak Drs. Ariyano, M.T, selaku Dosen Pembimbing II sekaligus Dosen Pembimbing Akademik, yang telah banyak memberikan bantuan, arahan dan koreksi dalam penyelesaian skripsi dan studi secara menyeluruh di JPTM FPTK-UPI.

3. Bapak Drs. Yayat, M.Pd, Drs. H. R. Aam Hamdani, MT. dan Dr. Amay Suherman, M.Pd, selaku dosen penguji yang bersedia dalam memberikan kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan skripsi ini.

4. Seluruh Dosen dan Staff di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin.

5. Bapak Dr. H. Wahid Munawar, M.Pd, selaku ketua JPTM UPI yang bersedia meluangkan waktu dalam berkonsultasi mengenai target penyelesaian studi.


(9)

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Ibunda, Ayahanda dan keluarga tercinta yang terus berjuang, bekerja keras, memberikan motivasi, nasihat dan do’a sehingga penulis selalu diberikan kelancaran dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Bang Dian dan Om Agung, yang meluangkan waktu dan membantu dalam proses kegiatan penelitian.

8. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin angkatan 2008 Konsentrasi Produksi dan Perancangan.

9. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih banyak atas bantuan dan kerjasamanya, semoga Allah SWT membalas segala amal baiknya, Amin.

10.Semoga Allah SWT memberikan balasan atas bantuan dan kebaikan semua pihak dengan kesuksesan didunia maupun diakhirat.

Bandung, Agustus 2014


(10)

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK_Toc192839759 ... ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 4

C. Pembatasan Masalah Penelitian ... 5

D. Perumusan Masalah Penelitian... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6


(11)

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Media Pembelajaran ... 8

1. Pengertian Media Pembelajaran ... 8

2. Jenis-Jenis Media Pembelajaran ... 9

3. Fungsi Media Pembelajaran ... 10

4. Dasar Pemilihan Media Pembelajaran ... 12

B. Pembelajaran Berbasis Komputer ... 12

C. Media Pembelajaran Multimedia ... 14

1. Pengertian Multimedia ... 14

2. Jenis-Jenis Multimedia Pembelajaran ... 15

3. Fungsi Multimedia Pembelajaran ... 15

D. Media Pembelajaran Animasi ... 17

1. Pengertian Animasi ... 17

2. Jenis-Jenis Animasi ... 18

E. Deskripsi Mata Kuliah Material Teknik ... 19

F. Multimedia Animasi Cacat Kristal ... 20

1. Pembuatan Multimedia Animasi Cacat Kristal ... 20

2. Keunggulan Multimedia Animasi Cacat Kristal ... 20

3. Kelemahan Multimedia Animasi Cacat Kristal ... 21

G. Hubungan Media dengan Hasil Belajar ... 21

H. Pemecahan Masalah ... 22

I. Evaluasi Pembelajaran ... 27

J. Penelitian yang Relevan ... 29

K. Kerangka Pemikiran ... 30

L. Hipotesis Penelitian ... 31

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 32

B. Desain dan Alur Penelitian ... 32

C. Metode Penelitian yang Digunakan ... 36

D. Definisi Operasional ... 36

E. Instrumen Penelitian ... 37

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 39

G. Teknik Pengumpulan Data ... 39

H. Teknik Analisis Data ... 39

1. Nilai N-Gain ... 40

2. Uji Homogenitas ... 40

3. Uji Normalitas ... 41


(12)

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pemaparan Data... 46

1. Pemaparan Data Hasil Pengembangan Soal Pretest dan Posttest ... 47

2. Pemaparan Data Pretest dan Posttest Kelas Kontrol ... 47

3. Pemaparan Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen ... 48

4. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Mahasiswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 49

5. Pemaparan Data Angket Respon Mahasiswa ... 51

B. Analisis Data ... 51

C. Pembahasan Data... 53

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 58

B. Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 60

LAMPIRAN ... 63

DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Data Penguasaan Mahasiswa pada Materi Struktur Kristal Atom ... 2

Tabel 1.2. Data Tingkat Kesulitan yang Dihadapi Mahasiswa JPTM Dalam Proses Pembelajaran Struktur Kristal Atom... 3

Tabel 2.1. Uraian Alur Tahapan Pemecahan Masalah Sistematis ... 24

Tabel 3.1. Desain penelitian ... 33

Tabel 3.2. Kriteria Penilaian Kemampuan Pemecahan Masalah ... 38

Tabel 3.3. Skala Persentase Judgment ... 38

Tabel 3.4. Kategori Perolehan Skor N-Gain ... 40

Tabel 3.5. Persiapan Uji Normalitas... 42

Tabel 4.1. Data Hasil Pre-test, Post-test dan N-Gain... 46

Tabel 4.2. Kategori Perolehan N-Gain Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen .... 50


(13)

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Alur Pembelajaran dengan Media Bantu ... 9

Gambar 2.2. Kerucut Pengalaman Edgar Dale ... 21

Gambar 2.3. Tahap-Tahap Pemecahan Masalah Sistematis ... 24

Gambar 2.4. Skema Kerangka Berpikir... 31

Gambar 3.1. Alur Prosedur Penelitian ... 34

Gambar 3.2. Kurva Normal Baku ... 41

Gambar 4.1. Distribusi Data Pretest dan Posttest Mahasiswa Kelas Kontrol ... 47

Gambar 4.2. Distribusi Data Pretest dan Posttest Mahasiswa Kelas Eksperimen ... 48

Gambar 4.3. Perbandingan Nilai Rata-rata Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 49


(14)

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4.4. Rata-Rata Perolehan N-Gain Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

... 50

Gambar 4.5. Kerucut Edgar Dale Tentang Pengalaman Belajar ... 54

DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN A Lampiran A.1 Silabus ... 63

Lampiran A.2 RPP Kelas Kontrol ... 65

Lampiran A.3 RPP Kelas Eksperimen ... 70

Lampiran A.4 Materi Cacat Kristal ... 75

LAMPIRAN B Lampiran B.1 Kisi-Kisi Judgment Multimedia Animasi ... 86


(15)

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lampiran B.2 Judgment Multimedia Animasi ... 87

Lampiran B.3 Surat Permohonan Judgment Ahli Media ... 89

Lampiran B.4 Storyboard ... 90

Lampiran B.5 Surat Permohonan Judgment Ahli Materi ... 99

Lampiran B.6 Lembar Judgment Materi ... 100

Lampiran B.7 Kisi-Kisi Angket Respon Mahasiswa ... 101

Lampiran B.8 Lembar Angket Respon Mahasiswa ... 102

LAMPIRAN C Lampiran C.1 Kisi-Kisi Soal Tes ... 104

Lampiran C.2 Lembar Soal Tes ... 106

Lampiran C.3 Kunci Jawaban Soal Tes ... 107

Lampiran C.4 Lembar Jawaban Soal Tes ... 109

Lampiran C.5 Rubrik Soal Tes Uraian (KR-Chart) ... 110

Lampiran C.6 Judgment Soal Tes ... 113

LAMPIRAN D Lampiran D.1 Data Kelas Kontrol ... 114

Lampiran D.2 Data Kelas Eksperimen ... 115

Lampiran D.3 Distribusi Nilai Kemampuan Pemecahan Masalah... 116

Lampiran D.4 Pengujian Homogenitas Data Penelitian ... 117

Lampiran D.5 Uji Normalitas Data Penelitian ... 120

Lampiran D.6 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 126

Lampiran D.7 Tabulasi Respon Mahasiswa ... 128

Lampiran D.8 Tabulasi Judgment Multimedia Animasi ... 130

Lampiran D.9 Tabulasi Judgment Materi... 133

LAMPIRAN D Lampiran E.1 Tabel Distribusi F ... 134

Lampiran E.2 Tabel Distribusi Z ... 138

Lampiran E.3 Tabel Distribusi t ... 139

Lampiran E.4 Tabel Distribusi Chi-Kuadrat χ² ... 140

Lampiran E.5 Lembar Bimbingan... 141


(16)

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Material sangat penting peranannya dalam kehidupan manusia saat ini. Material dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari karena semua yang ada disekitar kita berasal dari material. Material biasanya berupa bahan mentah yang belum diolah atau belum diproses lebih lanjut. Akan tetapi dengan teknologi yang semakin maju, material biasanya bahan yang sudah diproses, namun perlu perlakuan lebih lanjut. Dalam mengembangkan dan mengolah material dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus.

Salah satu cabang ilmu pengetahuan yang memfokuskan pembelajaran dalam material adalah Material Teknik. Material merupakan salah satu hal yang akan selalu ada dalam bidang keteknikan. Bidang teknik mesin biasanya berhubungan dengan material logam, untuk bidang teknik sipil biasanya berhubungan dengan material batu, pasir, kayu beton, sedangkan untuk teknik listrik berhubungan dengan material semi konduktor dan lainnya.

Dalam kurikulum Jurusan Pendidikan Teknik Mesin (JPTM), mata kuliah Material Teknik merupakan mata kuliah yang termasuk dalam kelompok mata kuliah program studi. Mata kuliah ini diberikan pada semester satu dengan tiga konsentrasi keahlian yaitu; Produksi dan Perancangan, Otomotif, dan Refrigerasi Tata Udara, dengan jumlah kredit dua SKS. Mata kuliah dasar ini merupakan mata kuliah yang sangat penting karena akan sangat menunjang untuk pembelajaran mata kuliah program studi lanjutan, yaitu; Teknik Pengecoran, Teknik Pembentukan, Teknik Pemesianan, Teknik Pengelasan, Teknik Penyambungan, Fabrikasi Logam, Chasis Otomotif, Body Otomotif, Elemen Mesin satu, dan Elemen Mesin dua. Dalam mata kuliah Material Teknik kita dapat mempelajari hubungan antara sifat dan struktur material


(17)

2

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kesulitan dalam memahami konsep yang abstrak, komplek, dan dinamis merupakan permasalahan dalam pembelajaran Material Teknik. Data terakhir persentase mahasiswa yang mampu menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan struktur kristal atom, perubahan struktur atom, dan interaksi atom yang menyebabkan perubahan-perubahan sifat logam, rata-rata hanya mencapai 41,6% sebagaimana terlihat pada tabel 1.1.

Tabel 1.1. Data Penguasaan Mahasiswa pada Materi Struktur Kristal Atom

No. Waktu

Ujian

Persentase mahasiswa yang menguasai materi struktur kristal atom dan karakteristiknya (%)

2008 2009 2010 2011 2012

1 UTS 52 57 63 44 50

2 UAS 24 25 24 42 35

Rata-rata 38 41 43,5 43,0 42,5

Rata-rata total 41,6

(Komaro, 2013, hlm. 11) Berdasarkan data pada tabel 1.1. dapat dilihat ternyata banyak mahasiswa yang menyatakan kesulitan dalam mempelajari struktur kristal atom. Kesulitan tersebut diantaranya karena media pembelajaran yang digunakan masih bersifat abstrak, sehingga mahasiswa sulit untuk menggambarkan, mengilustrasikan dan berimajinasi tentang pergerakan atom pada cacat kristal.

Data lain hasil penelitian awal yang dilakukan terhadap 32 mahasiswa JPTM FPTK UPI sebagai calon guru SMK, tingkat kesulitan mata kuliah Material Teknik pada tiap pokok bahasan bervariasi. Mahasiswa yang mengalami kesulitan pada materi struktur kristal atom dan karakteristiknya, terlihat pada tabel 1.2. Berdasarkan data pada tabel 1.2. dapat diketahui bahwa 60% mahasiswa mengalami kesulitan pada materi bidang geser atom, yaitu; bidang tempat bergesernya atom-atom untuk setiap sel satuan yang berbeda. Mahasiswa lainnya sebanyak 20% mengalami kesulitan pada struktur kristal atom, yakni; jenis sel satuan berikut karakteristiknya dan pengaruh cacat kristal terhadap sifat material.


(18)

3

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun sisanya sebanyak 20% mengalami kesulitan pada pokok bahasan Penguatan Logam.

Tabel 1.2. Data Tingkat Kesulitan yang Dihadapi Mahasiswa JPTM Dalam Proses Pembelajaran Struktur Kristal Atom

No Pokok Bahasan Mata Kuliah Material

Teknik (Teori Atom Pada Struktur Kristal) Persentase (%)

1 Bidang geser atom 60

2 Struktur kristal atom 20

3 Penguatan Logam 20

(Komaro, 2013, hlm. 11) Masalah lain yang ada adalah mahasiswa tidak semuanya memiliki buku referensi. Selain itu, adanya kendala bahasa pada mahasiswa yang secara umum tidak menguasai bahasa Inggris pada teks aslinya. Berdasarkan data dari dosen mata kuliah Material Teknik, persestase Mahasiswa JPTM yang memiliki buku rata-rata 59%, itu pun dalam bahasa Indonesia.

Mengingat pentingnya mata kuliah Material Teknik ini, mahasiswa diharapkan mampu menguasai materi pada aspek kognitif tingkat analisis (Pemecahan Masalah). Pembelajaran pemecahan masalah sangat penting untuk diajarkan. Suharsono (Wena, 2011, hlm. 53) berpendapat bahwa:

Kemampuan pemecahan masalah sangat penting artinya bagi siswa dan masa depannya. Para ahli pembelajaran sependapat bahwa kemampuan pemecahan masalah dalam batas-batas tertentu, dapat dibentuk melalui bidang studi dan disiplin ilmu yang diajarkan.

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dijadikan pedoman bahwa kemampuan pemecahan masalah dapat dibentuk pada saat mempelajari materi cacat kristal pada mata kuliah Material Teknik. Dalam materi cacat kristal mahasiswa diharapkan dapat menguasai materi sampai level analisis berupa


(19)

4

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemampuan pemecahan masalah sebagai bekal dalam mempelajari mata kuliah selanjutnya yang akan berhubungan dengan material teknik.

Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, perangkat komputer sudah tidak asing lagi bagi kehidupan sekarang ini. Penelitian yang dilakukan oleh dosen mata kuliah Material Teknik didapat data jumlah mahasiswa yang mempunyai perangkat komputer yaitu 81%. Berdasarkan data tersebut dapat dijadikan peluang untuk melakukan pembelajaran berbasis komputer yaitu dengan multimedia animasi. Multimedia animasi diharapkan dapat mengilustrasikan pergerakan atom pada cacat kristal yang tidak memungkinkan dilihat secara langsung. Dimana cacat kristal merupakan ketidaksempurnaan susunan atom kristal pada suatu titik tertentu. Cacat Kristal yang terjadi pada susunan atom akan berpengaruh pada sifat material.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang diuraikan di atas, maka perlu diadakan suatu usaha untuk memecahkan permalahan tersebut, karena pentingnya mata kuliah Material Teknik ini. Media pembelajaran harus praktis, ekonomis, dan mudah dijangkau (accessible). Untuk memenuhi kriteria accessible, perlu dilakukan manipulasi model teoritis (gambar) menjadi model realistis yang akan lebih menarik perhatian mahasiswa sehingga mudah diajarkan (teachable) dalam bentuk multimedia.

Hasil penelitian yang dilakukan Purnawan (2006), faktor penyebab yang terdapat dalam model teoritis berupa simbol-simbol verbal maupun media/alat bantu pembelajaran yang tersedia tidak cukup representatif untuk dapat menjelaskan konsep suatu sistem secara realistis, sehingga kemungkinan tidak terjangkau (inaccessible) oleh peserta didik yang efeknya kurang menimbulkan pengalaman belajar. Multimedia animasi sebenarnya pernah dibuat oleh Callister berupa CD multimedia interaktif. Namun animasi yang dibuatnya masih terbatas pada struktur kristal, bidang serta arah kristal, dan pergerakan atom pada dislokasi. Multimedia interaktif ini belum memuat animasi materi pembahasan cacat kristal. Bahasa pengantar juga berupa Bahasa Inggris yang merupakan permasalahan lain yang terdapat dalam media ini. Berdasarkan uraian


(20)

5

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

permasalahan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian pengaruh penggunaan multimedia animasi terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah untuk materi cacat kristal.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Perlu dilakukan pengidentifikasian masalah berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan untuk memfokuskan penelitian yang akan dilaksanakan, antara lain sebagai berikut:

1. Dosen dan mahasiswa masih menggunakan gambar sebagai media pembelajaran Material Teknik materi cacat kristal.

2. Proses pergerakan struktur atom yang membentuk cacat kristal sangat sulit untuk dilihat secara langsung.

3. Sulitnya penguasaan materi cacat kristal sampai pada kemampuan pemecahan masalah.

4. Media pembelajaran berupa multimedia animasi untuk materi Cacat Kristal masih belum ada dalam pembelajaran mata kuliah Material Teknik.

C. Pembatasan Masalah Penelitian

Mengingat materi ajar yang begitu banyak dengan waktu yang terbatas, penelitian ini dibatasi pada materi cacat kristal yang dilakukan pada semester 1 angkatan 2013 JPTM yang mengontrak mata kuliah material teknik. Lingkup permasalahan dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut:

1. Dosen dan mahasiswa masih menggunakan Gambar sebagai media pembelajaran Material Teknik materi cacat kristal.

2. Proses pergerakan struktur atom yang membentuk cacat kristal sangat sulit untuk dilihat secara langsung.

3. Sulitnya penguasaan materi cacat kristal sampai pada kemampuan pemecahan masalah.


(21)

6

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pembatasan masalah, perumusan masalah pada penelitian ini yaitu “Bagaimana pengaruh penggunaan Multimedia Animasi terhadap peningkatan kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah pada materi cacat kristal?”.

Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas maka akan muncul pertanyaan-pertanyaan penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kemampuan pemecahan masalah kelas kontrol yang menggunakan media berupa gambar pada materi cacat kristal?

2. Bagaimanakah kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen yang menggunakan media berupa multimedia animasi pada materi cacat kristal? 3. Bagaimana perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah antara

kelas kontrol dengan kelas eksperimen?

4. Bagaimana respon mahasiswa yang menggunakan multimedia animasi pada proses pembelajaran materi cacat kristal?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan umum yang ingin dicapai pada penelitian ini yaitu untuk “Mengetahui pengaruh penggunaan Multimedia Animasi terhadap peningkatan kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah pada materi cacat kristal”. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan penelitian yaitu:

1. Mengetahui kemampuan pemecahan masalah kelas kontrol yang menggunakan media berupa gambar pada materi cacat kristal.

2. Mengetahui kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen yang menggunakan media berupa multimedia animasi pada materi cacat Kristal. 3. Mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah antara

kelas kontrol dengan kelas eksperimen.

4. Mengetahui respon mahasiswa yang menggunakan multimedia animasi pada proses pembelajaran materi cacat kristal.


(22)

7

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut. 1. Bagi dosen, hasil penelitian ini dapat menjadi sebuah rujukan dalam

menerapkan media pada proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi pada materi cacat kristal.

2. Bagi mahasiswa, hasil penelitian ini dapat memberikan masukan terhadap penggunaan media dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah mengenai cacat kristal.

3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan rujukan atau komparator untuk mengembangkan multimedia animasi cacat kristal.

G. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut. Terdiri dari lima bab yaitu; Bab I Pendahuluan, pada bab ini berisi latar belakang masalah penelitian yang menjadi dasar dalam penelitian ini, identifikasi masalah penelitian, perumusan masalah penelitian, pembatasan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian, bab ini berisi tentang landasan teoritis yang mendukung penggunaan multimedia animasi dalam pembelajaran, penelitian-penelitian yang relevan, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian. Bab III Metode Penelitian, bab ini berisi tentang, lokasi dan subjek penelitian, desain dan prosedur penelitian, metode penelitian yang digunakan, definisi operasional, instrument penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data penelitian. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, bab ini berisi tentang deskripsi data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian. Bab V Simpulan dan Saran, bab ini berisi tentang simpulan dan saran hasil penelitian. Diakhir bab V disajikan lampiran-lampiran tentang instrumen-intrumen penelitian, analisis data penelitian dan administrasi dalam penelitian.


(23)

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia dan yang menjadi subjek penelitian adalah mahasiswa JPTM yang mengontrak mata kuliah Material Teknik. Sampel diambil sebanyak dua kelas yang dijadikan kelas kontrol dan eksperimen. Penarikan sampel dilakukan dengan cara purposive sample atau tidak dipilih secara random. Arikunto (2006, hlm. 140) mengemukakan bahwa syarat yang harus dipenuhi dalam penarikan sampel adalah:

a. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri pokok populasi.

b. Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi.

c. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat didalam studi pendahuluan.

B.Desain dan Alur Penelitian

Studi yang dilakukan menggunakan desain kelompok kontrol tak-setara. Desain penelitian ini biasanya diawali dengan memilih dua kelompok intak; satu kelompok sebagai kelompok eksperimen yang akan memperoleh perlakuan dan satu kelompok lagi dijadikan kelompok kontrol. Terhadap kedua kelompok itu, sebelum pelaksanaan pemberian perlakuan, dilakukan pengukuran awal atau pretest (O1) untuk kelas eksperimen dan (O3) untuk kelas kontrol. Selanjutnya terhadap kelompok eksperimen diberikan perlakuan (XE), sedangkan kelompok kontrol diberi perlakuan pembelajaran seperti biasanya (XK). Setelah itu, terhadap kedua kelompok dilakukan pengukuran setelah pemberian perlakuan atau posttest (O2) untuk kelas eksperimen dan (O4) untuk kelas kontrol. Desain penelitian ini terlihat pada tabel 3.1.


(24)

33

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1. Desain Penelitian

No Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

1 Eksperimen O1 XE O2

2 Kontrol O3 Xk O4

(Ali, 2010, hlm. 107) Sampel akan dijadikan dua kelompok yang disebut dengan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kedua kelas tersebut diberikan pretest dengan soal yang sama. Selanjutnya kelas kontrol diberikan pembelajaran menggunakan media gambar (seperti biasanya), sedangkan kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan multimedia animasi. Setelah perlakuan yang berbeda diberikan kepada masing-masing kelas, kedua kelas tersebut diberikan soal posttest yang sama dengan pretest untuk mengetahui pengaruh perbedaan perlakuan yang diberikan. Untuk mengukur bagaimana pengaruh penggunaan multimedia animasi terhadap kemampuan pemecahan masalah mahasiswa digunakan persamaan 3.1.

= (O2– O1) – (O4– O3)

(Sugiyono, 2012, hlm. 79) Keterangan:

O1 = Nilai pretest kelas eksperimen. O2 = Nilai posttest kelas eksperimen. O3 = Nilai pretest kelas kontrol. O4 = Nilai posttest kelas kontrol.

Penggunaan multimedia animasi pada pembelajaran mengenai materi cacat kristal memberikan pengaruh yang positif terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa. Hal ini diperkuat berdasarkan perhitungan besarnya pengaruh pembelajaran menggunakan multimedia animasi dikelas eksperimen yang menghasilkan:


(25)

34

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

= 62,58 – 21,94 = 40,64 (+)

Dari hasil tersebut, diperoleh nilai +40,64 yang artinya penggunaan multimedia animasi mampu memberikan pengaruh ke arah yang lebih baik/ positif. Alur penelitian ini dilakukan dengan mengikuti prosedur penelitian dengan alur prosedur penelitian seperti yang digambarkan pada gambar 3.1.


(26)

35

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1. Alur Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Proses identifikasi masalah dan tujuan masalah, Pada tahap ini peneliti melakukan identifikasi masalah yang terjadi di Jurusan Pendidikan Teknik

memilih, mengidentifikasi masalah, tujuan

instrumen penelitian

penentuan kelas analisis materi,

standar isi dan wacana teks

pembuatan media

validasi media

pretest pretest

pembelajaran menggunakan media gambar

pembelajaran menggunakan multimedia animasi

posttest posttest

kelas kontrol kelas eksperimen

analisis data menarik kesimpulan dan saran T

Y

T

Y

selesai

mulai


(27)

36

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mesin, Universitas Pendidikan Indonesia dan menetapkan tujuan yang dianggap dapat menyelsaikan masalah pembelajaran materi cacat kristal mata kuliah Material Teknik.

2. Proses pembuatan multimedia animasi, pada tahap ini diawali dengan menganalisis materi, standar isi, dan wacana teks, kemudian dilanjutkan lagi dengan kegiatan pengumpulan dan pembuatan bahan media, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan multimedia dan proses validasi melalui judgment ahli media dan oleh dosen mata kuliah Material Teknik sehingga multimedia ini akan terus diperbaiki hingga dianggap layak.

3. Proses pembuatan instrumen, pada tahap ini melakukan kegiatan pembuatan instrumen berupa lembar judgment media dan materi dari multimedia pembelajarannya, lembar soal, RPP dan instrumen-instrumen tersebut divalidasi, diujicoba dan diperbaiki.

4. Penentuan kelas, pada tahap ini peneliti menentukan dua kelas yang dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol

5. Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

a. Pretest, pada tahap ini peneliti melakukan tes awal pada dua kelas yang akan dijadikan objek penelitian.

b. Proses treatment, pada tahap ini peneliti melakukan proses pembelajaran menggunakan multimedia animasi untuk kelas eksperimen dan pemakaian media gambar untuk kelas kontrolnya.

c. Posttest, pada tahap ini peneliti melakukan tes akhir setelah kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi treatment yang berbeda. 6. Analisis Data, pada tahap ini peneliti melakukan analisis data untuk

mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

7. Kesimpulan dan saran, pada tahapan ini peneliti menjawab rumusan masalah penelitian.


(28)

37

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode penelitian merupakan suatu pendekatan dengan cara ilmiah yang digunakan untuk memperoleh data yang obyektif, valid dan reliabel dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan. Seperti yang dikemukakan Sugiyono (1994, hlm. 1) bahwa “metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu”. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian eksperimen yang berbentuk quasi experimental atau eksperimental semu. Bentuk quasi eksperiment dianggap memiliki kemampuan memberikan perkiraan informasi yang diperoleh secara tepat mendekati penelitian eksperimen sesungguhnya pada penelitian pendidikan. Hal ini dikarenakan subjek yang dilakukan penelitian adalah manusia dimana variabel-variabel yang mempengaruhi sulit untuk dikontrol.

Desain ini mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak dapat berfungsi secara sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel yang mempengruhi eksperimen. Sugiyono (1994, hlm. 54) mengemukakan:

Dengan adanya kelompok kontrol tersebut penelitian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perbedaan hasil belajar siswa pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tanpa mengontrol semua variabel-variabel luar yang mempengaruhi subjek penelitian.

Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan tes sebelum perlakuan sebagai dasar mengetahui tingkat homogenitas sampel, serta tes sesudah perlakuan yang dijadikan sebagai data untuk membandingkan hasil belajar siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

D.Definisi Operasional

Definisi operasional dimaksudkan untuk merumuskan setiap variabel sehingga melahirkan indikator- indikator dari setiap variabel yang diteliti yang kemudian dijabarkan dalam instrument penelitian. Terdapat definisi operasional pada penelitian ini yaitu Pengaruh Penggunaan Multimedia Animasi Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Cacat Kristal Pada Mata


(29)

38

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kuliah Dasar Material Teknik ditinjau dari studi komparasi antara penggunaan multimedia animasi dengan media gambar.

1. Multimedia animasi yang dimaksud pada penelitian ini yaitu media pembelajaran yang mengkombinasikan grafik, teks, audio, dan gambar animasi pergerakan atom pada cacat kristal dengan media proyeksi berupa layar komputer.

2. Pemecahan masalah yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu mahasiswa diharapkan mampu melakukan tahapan-tahapan pembelajaran untuk menguasai materi pembelajaran cacat kristal, dapat memecahkan masalah-masalah pada materi cacat kristal, dan keberhasilannya dapat dilihat dengan melakukan tes yang dinyatakan dalam bentuk angka atau nilai.

3. Cacat Kristal yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu terjadinya ketidaksempurnaan kristal yang terjadi pada suatu titik tertentu. Pembelajaran cacat Kristal ini diharapkan mahasiswa mampu menguasai materi pada aspek kognitif level C4 (analisis) dengan pengukuran tingkat keberhasilannya menggunakan pretest dan posttest dengan tes tertulis berupa soal uraian (esai).

E.Instrumen Penelitian

Arikunto (2006, hlm. 160) mengemukakan:

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Instrumen yang akan dibuat dalam penelitian ini yaitu:

1. Instrumen tes berupa soal pretest dan soal posttest sebagai data untuk menganalisis peningkatan kemampuan pemecahan masalah. Instrumen ini dapat digunakan setelah dilakukan konsultasi isi kepada dosen pembimbing dan melewati serangkaian pengujian. Kriteria yang digunakan pada proses penilaian kemampuan pemecahan masalah menggunakan tabel 3.2.


(30)

39

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2. Kriteria Penilaian Kemampuan Pemecahan Masalah

No Data Nilai Kemampuan

Pemecahan Masalah Mahasiswa Kriteria/ Kategori

1 90 – 100 Sangat Baik

2 80 – 89 Baik

3 70 – 79 Cukup

4 60 – 69 Kurang

5 < 59 Sangat Kurang

(Arifin, 2012, hal.291) 2. Instrumen non-tes

a. Lembar judgment, lembar judgment media, judgment soal tes dan judgment materi.

“Data yang terkumpul diproses dengan cara dijumlahkan, dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh persentase” (Arikunto, 1996, hlm. 244). Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif yang diungkapkan dalam distribusi skor dan persentase terhadap kategori skala penilaian yang telah ditentukan. Setelah penyajian dalam bentuk persentase, langkah selanjutnya mendeskriptifkan dan mengambil kesimpulan tentang masing-masing indikator. Kesesuaian aspek dalam pengembangan bahan ajar, soal tes dan media pembelajaran dapat menggunakan tabel 3.3.

Tabel 3.3. Skala Persentase Judgment

Persentase

Pencapaian Kategori

76 - 100 % Layak

56 - 75 % Cukup Layak 40 - 55 % Kurang Layak

0 - 39 % Tidak Layak (Arikunto, 1996, hlm. 244)

Selanjutnya untuk memperoleh persentase pencapaian media pembelajaran dengan persamaan 3.2.


(31)

40

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

...(3.2) (Arikunto, 1996, hlm. 244)

F. Proses Pengembangan Instrumen

Instrumen yang ideal untuk pengambilan data penelitian, terlebih dahulu melewati serangkaian proses pengembangan instrumen berupa judgment instrumen penelitian. Dalam penelitian ini, pengembangan instrumen dilakukan sebelum dilakukan pengambilan data penelitian. Setelah didapatkan hasil judgment dan dinyatakan layak untuk digunakan pada penelitian ini selanjutnya dilakukan pengambilan data penelitian.

G.Teknik Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data yang tepat dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan alat tes berupa soal tes. Soal tes diberikan kepada mahasiswa kelas kontrol dan eksperimen sebelum perlakuan proses pembelajaran dilakukan (pretest) dan setelah perlakuan proses pembelajaran (posttest). Dimana perlakuan untuk kelas kontrol menggunakan media gambar, kelas eksperimen menggunakan multimedia animasi. Instrumen non-test yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian diantaranya lembar judgment media, judgment soal tes, judgment materi ajar, dan angket respon mahasiswa.

Proses pengujian instrumen soal untuk mengukur atau mengetahui soal yang akan digunakan apakah telah layak atau belum. Pengujian yang akan diterapkan pada instrumen soal ini adalah expert judgment. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur, sebuah item (butir soal) dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total, skor pada item menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah. Berdasarkan penjelasan tersebut, dalam penelitian ini penulis mengadakan pengujian expert judgment, pengujian expert judgment adalah pengujian instrumen butir soal tes oleh para ahli dibidangnya atau pada mata pelajaran tersebut.


(32)

41

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H.Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam mengolah data hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Analisis data yang dilakukan setelah data-data yang diperlukan terkumpul, Arikunto (2006, hlm. 235) mengemukakan:

Secara garis besar, pekerjaan analisis data meliputi 3 langkah yaitu: 1. Persiapan.

2. Tabulasi.

3. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian. Langkah-langkah analisis data uji instrumen:

1. Data pretest digunakan untuk mendapatkan tingkat homogenitas dari kedua kelompok dalam penelitian,

2. Jika sampel berdistribusi homogen, maka data dilanjutkan dengan pengujian normalitas distribusi data,

3. Jika data berdistribusi normal, maka analisis dilanjutkan dengan uji “t”. Berdasarkan penjelasan di atas maka teknik dalam mengolah data rencana penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Nilai N-Gain

N-Gain digunakan untuk mengukur peningkatan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa secara ternormalisasi. Rumus N-Gain dapat dihitung melalui persamaan 3.3.

(Hake, 1997, hlm. 65) Kriteria perolehan pertumbuhan skor ternormalisasi dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4. Kategori Perolehan Skor

Batasan Kategori

g > 0,7 Tinggi 0,3 < g ≤0,7 Sedang

g ≤ 0,3 Rendah


(33)

42

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Uji homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menentukan sampel dari populasi dari dua kelas yang homogen. Apabila data menunjukan kelompok data homogen, maka data yang berasal dari populasi yang sama layak untuk digunakan. Rumus uji homogenitas yang digunakan seperti pada persamaan 3.4.

(Siregar, 2004, hlm. 167) Keterangan:

S12 = Varian terbesar. S22 = Varian terkecil.

Kelompok populasi homogen jika p-value > 0,05, dengan dk1=(n1-1) dan dk2+(n2-1).

3. Uji normalitas

Teknik pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan Chi Kuadrat ( χ2 ). Pengujian normalitas data dengan ( χ2

) dilakukan dengan cara membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data yang terkumpul dengan kurva normal baku/standar. Menurut Sugiyono (2009, hlm. 79), kurva normal yang luasnya mendekati 100% dibagi menjadi enam bidang berdasarkan simpangan bakunya, yaitu tiga bidang di bawah rata-rata dan tiga bidang diatas rata-rata. Luas enam bidang dalam kurva normal baku adalah 2,27%, 13,53%, 34,13%, 34,13%, 13,53% dan 2,27%.

34,13%

34,13% 13,53%

13,53% 2,7%


(34)

43

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2. Kurva normal baku

(Sugiyono, 2009, hlm. 80) Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Kondisi data berdistribusi normal menjadi syarat untuk menguji hipotesis menggunakan statistik parametrik. Uji normalitas dengan menggunakan tabel 3.5.

Tabel 3.5. Persiapan Uji Normalitas

No. Kelas Interval fi Xi Zi Lo Li ei X2

Jumlah

Adapun langkah-langkah pengujian normalitas data adalah sebagai berikut. a. Menentukan range (R)

(Siregar, 2004, hlm. 24) Keterangan :

xa = Data tertinggi. xb = Data terendah.

b. Menentukan banyaknya kelas interval (i) dengan aturan sturgess

(Siregar, 2004, hlm. 24) Keterangan :

n = Jumlah sampel.

c. Menentukan panjang kelas interval (p)

(Siregar, 2004, hlm. 25) Keterangan :


(35)

44

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

R = Rentang interval.

i = Banyaknya kelas interval.

Berdasarkan data tersebut, kemudian dimasukan ke tabel distribusi frekuensi.

d. Menghitung rata-rata ( )

(Siregar, 2004, hlm. 26) Keterangan:

fi = Frekuensi absolute data di tiap kelas interval. xt = Nilai tengah kelas interval.

e. Menghitung standar deviasi (S)

(Siregar, 2004, hlm. 26) Keterangan:

fi = Frekuensi absolute data di tiap kelas interval. xt = Nilai tengah kelas interval.

= Nilai rata-rata hitung.

f. Menentukan batas bawah kelas interval (xin)

Xin = Bb – 0,5 kali decimal yang digunakan interval kelas Keterangan:

Bb = Batas bawah interval

g. Menentukan angka baku (Zi)

(Siregar, 2004, hlm. 86) Keterangan:


(36)

45

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

= Nilai rata-rata hitung. S = Standar deviasi.

h. Lihat nilai peluang Zi pada tabel statistik, isikan pada kolom Lo. Harga xl selalu ambil nilai peluang 0,5000, demikian juga xin terakhir.

i. Hitung luas pada kelas interval isikan pada kolom Li, contoh Li = L1 – L2 (Siregar, 2004, hlm. 87) j. Hitung frekuensi harapan (ei)

(Siregar, 2004, hlm. 87) Keterangan:

Li = Nilai luas tiap kelas interval. ∑fi = Jumlah frekuensi interval.

k. Hitung nilai chi kuadrat (χ2) untuk menghitung p-value

(Siregar, 2004, hlm. 87) l. Lakukan interpolasi pada tabel χ 2, untuk menghitung p-value

m.Kesimpulan, kelompok data berdistribusi normal jika p-value > 0,05. Apabila dari uji normalitas data berdistribusi tidak normal, maka pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan statistik nonparametrik.

4. Uji Hipotesis Penelitian

Uji hipotesis penelitian didasarkan pada data N-Gain. Menurut Sugiyono (Setiawan, 2012, hlm. 59) bahwa “untuk sampel independen (tidak berkorelasi) dengan jenis data interval, uji hipotesis yang digunakan adalah uji t separated variant seperti pada persamaan 3.13.


(37)

46

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Siregar, 2004, hlm. 155) Keterangan:

1 = Nilai rata-rata kelas eksperimen. 2 = Nilai rata-rata kelas kontrol. S1 = Varians kelas eksperimen. S2 = Varians kelas kontrol.

n1 = Jumlah sampel data kelas eksperimen. n2 = Jumlah sampel data kelas kontrol.

Peningkatan kemampuan pemecahan masalah yang menggunakan multimedia animasi lebih baik dibandingkan dengan kemampuan pemecahan masalah yang tanpa menggunakan multimedia animasi dan hanya menggunakan media gambar. Hasil thitung dengan yang telah didapatkan kemudian dibandingkan dengan ttabel dengan kriteria pengujian:

Ho : µ1 = µ2: “Tidak terdapat perbedaan pengaruh peningkatan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa secara signifikan antara mahasiswa yang menerapkan multimedia animasi dengan mahasiswa yang menerapkan media gambar”.

Ha : µ1 ≠ µ2: “Terdapat perbedaan pengaruh peningkatan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa secara signifikan antara mahasiswa yang menerapkan multimedia animasi dengan mahasiswa yang menerapkan media gambar”.


(38)

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan pemecahan masalah pada kelas kontrol pada saat pretest rata-rata berada pada kategori sangat kurang, dan setelah diberi perlakuan berupa pembelajaran menggunakan media gambar dan dilakukan posttest nilai kemampuan pemecahan masalah pada kelas kontrol masih pada kategori sangat kurang.

2. Kemampuan pemecahan masalah pada kelas eksperimen pada saat pretest rata-rata berada pada kategori sangat kurang, sedangkan setelah diberi perlakuan berupa pembelajaran menggunakan multimedia animasi dan dilakukan posttest rata-rata kemampuan pemecahan masalah pada kelas eksperimen meningkat menjadi pada kategori cukup.

3. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah kelas kontrol ditinjau dari N-Gain diperoleh rata-rata N-N-Gain kelas kontrol berada pada kategori rendah, sedangkan rata-rata N-Gain kelas eksperimen berada pada kategori sedang. 4. Respon mahasiswa terhadap penggunaan multimedia animasi pada saat proses

pembelajaran cacat kristal memberikan respon positif terhadap penggunaan multimedia animasi dengan respon positif berada pada kategori tinggi.

Berdasarkan uraian di atas, penggunaan multimedia animasi pada proses pembelajaran material teknik materi ajar cacat kristal dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa secara signifikan. Jadi, Penggunaan multimedia animasi pada pembelajaran cacat kristal berpengaruh positif terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah.


(39)

59

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berasarkan hasil penelitian dan simpulan, penulis memberikan saran yang diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak yang terkait. Saran-saran tersebut adalah.

1. Bagi dosen, disarankan agar dapat menerapkan multimedia animasi dalam pembelajaran kognitif mata kuliah material teknik untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa.

2. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk mengembangkan multimedia animasi materi cacat kristal dengan mengintegrasikan animasi yang lebih konkrit.

3. Multimedia animasi cacat kristal ini dapat digunakan pada proses pembelajaran yang berhubungan dengan cacat kristal. Hal ini karena berdasarkan angket respon mahasiswa termasuk dalam kategori tinggi dan berdasarkan judgment ahli media dan ahli materi termasuk dalam kategori layak.


(1)

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2. Kurva normal baku

(Sugiyono, 2009, hlm. 80) Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Kondisi data berdistribusi normal menjadi syarat untuk menguji hipotesis menggunakan statistik parametrik. Uji normalitas dengan menggunakan tabel 3.5.

Tabel 3.5. Persiapan Uji Normalitas

No. Kelas Interval fi Xi Zi Lo Li ei X2

Jumlah

Adapun langkah-langkah pengujian normalitas data adalah sebagai berikut. a. Menentukan range (R)

(Siregar, 2004, hlm. 24) Keterangan :

xa = Data tertinggi. xb = Data terendah.

b. Menentukan banyaknya kelas interval (i) dengan aturan sturgess

(Siregar, 2004, hlm. 24) Keterangan :

n = Jumlah sampel.

c. Menentukan panjang kelas interval (p)

(Siregar, 2004, hlm. 25) Keterangan :


(2)

44

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu R = Rentang interval.

i = Banyaknya kelas interval.

Berdasarkan data tersebut, kemudian dimasukan ke tabel distribusi frekuensi.

d. Menghitung rata-rata ( )

(Siregar, 2004, hlm. 26) Keterangan:

fi = Frekuensi absolute data di tiap kelas interval. xt = Nilai tengah kelas interval.

e. Menghitung standar deviasi (S)

(Siregar, 2004, hlm. 26) Keterangan:

fi = Frekuensi absolute data di tiap kelas interval. xt = Nilai tengah kelas interval.

= Nilai rata-rata hitung.

f. Menentukan batas bawah kelas interval (xin)

Xin = Bb – 0,5 kali decimal yang digunakan interval kelas Keterangan:

Bb = Batas bawah interval

g. Menentukan angka baku (Zi)

(Siregar, 2004, hlm. 86) Keterangan:


(3)

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu = Nilai rata-rata hitung.

S = Standar deviasi.

h. Lihat nilai peluang Zi pada tabel statistik, isikan pada kolom Lo. Harga xl selalu ambil nilai peluang 0,5000, demikian juga xin terakhir.

i. Hitung luas pada kelas interval isikan pada kolom Li, contoh Li = L1– L2

(Siregar, 2004, hlm. 87) j. Hitung frekuensi harapan (ei)

(Siregar, 2004, hlm. 87) Keterangan:

Li = Nilai luas tiap kelas interval.

∑fi = Jumlah frekuensi interval.

k. Hitung nilai chi kuadrat (χ2) untuk menghitung p-value

(Siregar, 2004, hlm. 87) l. Lakukan interpolasi pada tabel χ 2, untuk menghitung p-value

m.Kesimpulan, kelompok data berdistribusi normal jika p-value > 0,05. Apabila dari uji normalitas data berdistribusi tidak normal, maka pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan statistik nonparametrik.

4. Uji Hipotesis Penelitian

Uji hipotesis penelitian didasarkan pada data N-Gain. Menurut Sugiyono (Setiawan, 2012, hlm. 59) bahwa “untuk sampel independen (tidak berkorelasi) dengan jenis data interval, uji hipotesis yang digunakan adalah uji t separated


(4)

46

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Siregar, 2004, hlm. 155) Keterangan:

1 = Nilai rata-rata kelas eksperimen. 2 = Nilai rata-rata kelas kontrol. S1 = Varians kelas eksperimen. S2 = Varians kelas kontrol.

n1 = Jumlah sampel data kelas eksperimen. n2 = Jumlah sampel data kelas kontrol.

Peningkatan kemampuan pemecahan masalah yang menggunakan multimedia animasi lebih baik dibandingkan dengan kemampuan pemecahan masalah yang tanpa menggunakan multimedia animasi dan hanya menggunakan media gambar. Hasil thitung dengan yang telah didapatkan kemudian dibandingkan dengan ttabel dengan kriteria pengujian:

Ho : µ1 = µ2: “Tidak terdapat perbedaan pengaruh peningkatan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa secara signifikan antara mahasiswa yang menerapkan multimedia animasi dengan mahasiswa yang menerapkan media gambar”.

Ha : µ1 ≠ µ2: “Terdapat perbedaan pengaruh peningkatan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa secara signifikan antara mahasiswa yang menerapkan multimedia animasi dengan mahasiswa yang menerapkan media gambar”.


(5)

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan pemecahan masalah pada kelas kontrol pada saat pretest rata-rata berada pada kategori sangat kurang, dan setelah diberi perlakuan berupa pembelajaran menggunakan media gambar dan dilakukan posttest nilai kemampuan pemecahan masalah pada kelas kontrol masih pada kategori sangat kurang.

2. Kemampuan pemecahan masalah pada kelas eksperimen pada saat pretest rata-rata berada pada kategori sangat kurang, sedangkan setelah diberi perlakuan berupa pembelajaran menggunakan multimedia animasi dan dilakukan posttest rata-rata kemampuan pemecahan masalah pada kelas eksperimen meningkat menjadi pada kategori cukup.

3. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah kelas kontrol ditinjau dari

N-Gain diperoleh rata-rata N-N-Gain kelas kontrol berada pada kategori rendah,

sedangkan rata-rata N-Gain kelas eksperimen berada pada kategori sedang. 4. Respon mahasiswa terhadap penggunaan multimedia animasi pada saat proses

pembelajaran cacat kristal memberikan respon positif terhadap penggunaan multimedia animasi dengan respon positif berada pada kategori tinggi.

Berdasarkan uraian di atas, penggunaan multimedia animasi pada proses pembelajaran material teknik materi ajar cacat kristal dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa secara signifikan. Jadi, Penggunaan multimedia animasi pada pembelajaran cacat kristal berpengaruh positif terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah.


(6)

59

Agus Wardiyanto, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berasarkan hasil penelitian dan simpulan, penulis memberikan saran yang diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak yang terkait. Saran-saran tersebut adalah.

1. Bagi dosen, disarankan agar dapat menerapkan multimedia animasi dalam pembelajaran kognitif mata kuliah material teknik untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa.

2. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk mengembangkan multimedia animasi materi cacat kristal dengan mengintegrasikan animasi yang lebih konkrit.

3. Multimedia animasi cacat kristal ini dapat digunakan pada proses pembelajaran yang berhubungan dengan cacat kristal. Hal ini karena berdasarkan angket respon mahasiswa termasuk dalam kategori tinggi dan berdasarkan judgment ahli media dan ahli materi termasuk dalam kategori layak.


Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK.

1 2 35

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK.

1 6 28

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH MATERI DIAGRAM FASA DALAM PEMBELAJARAN MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK.

0 2 28

Penggunaan multimedia animasi untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada pembelajaran materi bidang geser Mata kuliah material teknik.

0 3 30

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI STRUKTUR KRISTAL.

0 2 35

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP MATERI PENGUATAN LOGAM PADA MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK - repositoryUPI S TM 0905665 Title

0 0 4

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATERI CACAT KRISTAL PADA MATA KULIAH DASAR MATERIAL TEKNIK - repositoryUPI S TM 0806344 Title

0 0 3

Penggunaan multimedia animasi untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada pembelajaran materi bidang geser Mata kuliah material teknik - repository UPI S TM 0807833 Title

0 0 3

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH MATERI DIAGRAM FASA DALAM PEMBELAJARAN MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK - repository UPI S IP 1001874 Title

0 1 4

PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI STRUKTUR KRISTAL - repository UPI S TM 0908928 Title

0 0 4