MODIFIKASI TES KETERAMPILAN TEKNIK DASAR SHORT PASS DALAM CABANG OLAHRAGA FUTSAL:(MODIFIKASI LOUGHBOROUGH SOCCER PASSING TEST).

(1)

MODIFIKASI TES KETERAMPILAN TEKNIK DASAR SHORT PASS DALAM CABANG OLAHRAGA FUTSAL

(MODIFIKASI LOUGHBOROUGH SOCCER PASSING TEST) SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan program Studi

Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh :

Dimas Iqbal Tawakal 1104625

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

MODIFIKASI TES KETERAMPILAN TEKNIK DASAR SHORT PASS DALAM CABANG OLAHRAGA FUTSAL

(MODIFIKASI LOUGHBOROUGH SOCCER PASSING TEST)

Oleh:

Dimas Iqbal Tawakal

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mempreoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

© Dimas Iqbal Tawakal 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, di fotokopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis


(3)

Dimas Iqbal Tawakal 1104625

MODIFIKASI TES KETERAMPILAN TEKNIK DASAR SHORT PASS DALAM CABANG OLAHRAGA FUTSAL

(MODIFIKASI LOUGHBOROUGH SOCCER PASSING TEST) Disetujui dan Disahkan Oleh Pembimbing :

Pembimbing I

Drs. Dudung Hasanudin Ch. NIP. 196003151987031002

Pembimbing II

Muhamad Tafaqur M.Pd NIP.197810052009121003

Mengetahui,

Jurusan Pendidikan Kepelatihan

Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Dr. Komarudin, M. Pd. NIP. 196210231989031001


(4)

(5)

Dimas Iqbal Tawakal, 2015

MOD IFIKASI TES KETERAMPILAN TEKNIK D ASAR SHORT PASS D ALAM CABANG OLAHRAGA FUTSAL: (MOD IFIKASI LOUGHBOROUGH SOCCER PASSING TEST)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Modifikasi Tes Keterampilan Teknik Dasar Short Pass dalam Cabang Olahraga Futsal

(Modifikasi Loughborough Soccer Passing Test))

Dosen Pembimbing I : Drs. Dudung Hasanudin Ch. Dosen Pembimbing II : Muhamad Tafaqur, M.Pd

Dimas Iqbal Tawakal* 1104625

Skripsi ini di latarbelakangi dari temuan peneliti di lapangan, saat ini belum banyak bentuk tes keterampilan teknik dasar passing untuk futsal khususnya yang spesifik ke tipe short pass. Untuk itu peneliti menguji tingkat validitas dan reliabilitas tes keterampilan teknik dasar short pass hasil modifikasi

loughborough soccer passing test. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah pemain Futsal Ganesha, sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 15 orang, dengan menggunakan teknik purposive sampling.

Berdasarkan pengolahan dan analisis data diperoleh tingkat validitas tes modifikasi model A (jarak 4 meter) sebesar 0,62, model B (jarak 3 meter) sebesar 0,82, model C (jarak 2 meter) sebesar 0,77, dan model D sebesar 0,79. Sedangkan tingkat reliabilitasnya tes modifikasi model A (jarak 4 meter) sebesar 0,53, model B (jarak 3 meter) sebesar 0,76, model C (jarak 2 meter) sebesar 0,84, dan model D sebesar 0,83. Oleh karena itu peneliti menarik kesimpulan bahwa tes modifikasi teknik dasar short pass menunjukan tingkat validitas dan reliabilitas yang baik.

*) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Angkatan 2011


(6)

Dimas Iqbal Tawakal, 2015

MOD IFIKASI TES KETERAMPILAN TEKNIK D ASAR SHORT PASS D ALAM CABANG OLAHRAGA FUTSAL: (MOD IFIKASI LOUGHBOROUGH SOCCER PASSING TEST)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACK

Modifying the Base-short pass Technic’s Test in Futsal

Supervisor 1 : Drs. Dudung Hasanudin Ch. Supervisor 2 : Muhamad Tafaqur, M.Pd

Dimas Iqbal Tawakal* 1104625

Based on what the researcher has found in reality, there has not been any kind of Test for a base-passsing in Futsal, especially in base-short pass. The researcher does the experiment on whether it is reliable or it is valid to modifying a base-short pass through the loughborough soccer passsing test on some Test which has been running around the participant. It uses the descriptive methode.

The Population was Ganesha Futsal’s players, and the sample was 15 of them more thoroughly the sampling purposive technics. From what can be analyzed, the validity A’s model (in 4m) has got 0,62; the B’s model (in 3m) has got 0,82; the

C’s model (2m) has got 0,77; and the D’s model has got 0,79. This is against the

reliability of the data which show 0,53 for A’s model (4m); 0,76 for B’s model

(3m); 0,84 for C’s model (2m); and 0,83 for D’s. Thus, it can be concluded that

the test by modifying the base-short shows good validilties and reliabilities.

*) Students of Sport Training of Education 2011. Faculty of sport and Health of Education.


(7)

Dimas Iqbal Tawakal, 2015

MOD IFIKASI TES KETERAMPILAN TEKNIK D ASAR SHORT PASS D ALAM CABANG OLAHRAGA FUTSAL: (MOD IFIKASI LOUGHBOROUGH SOCCER PASSING TEST)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... ... iii

ABSTRAK ... ... v

ABSTRACT ... ... vi

DAFTAR ISI ... ... vii

DAFTAR TABEL ... ... ix

DAFTAR GAMBAR ... ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... .... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 9

A. Kajian Pustaka ... 9

1. Olahraga Futsal ... 9

2. Teknik dasar Permainan Futsal ... 10

a. Mengumpan (Passing) ... 10

b. Mengumpan Lambung (Chipping) ... 11

c. Menerima Bola (Receiving) ... 12

d. Menggiring Bola (Dribbling)... 12

e. Menembak (Shooting) ... 13

f. Menyundul (Heading) ... 13

3. Karateristik Permainan Futsal ... 14

4. Konsep Tes dan Pengukuran ... 15


(8)

Dimas Iqbal Tawakal, 2015

MOD IFIKASI TES KETERAMPILAN TEKNIK D ASAR SHORT PASS D ALAM CABANG OLAHRAGA FUTSAL: (MOD IFIKASI LOUGHBOROUGH SOCCER PASSING TEST)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Kriteria Tes... 16

a. Kesahihan (Validity)... 16

b. Keterandalan (Reliability) ... 17

c. Obyektivitas (Objectivity) ... 18

d. Tes Modifikasi Loughborough Soccer Passing Test ... 19

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

A. Metode Penelitian ... 23

B. Desain dan Alur Penelitian ... 23

C. Populasi dan Sampel ... 26

D. Instrumen Penelitian ... 26

E. Prosedur Pengambilan Data ... 31

F. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data ... 33

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA ... 38

A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data ... 38

B. Hasil Perhitungan Validitas ... 39

C. Hasil Perhitungan Signifikansi Koefesien Validitas Tes... 40

D. Hasil Perhitungan Reliabilitas ... 41

E. Hasil Perhitungan Signifikansi Koefesien Reliabilitas Tes ... 41

F. Diskusi Penemuan ... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 45

A. Kesimpulan ... 45

B. Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 46

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 47


(9)

Dimas Iqbal Tawakal, 2015

MOD IFIKASI TES KETERAMPILAN TEKNIK D ASAR SHORT PASS D ALAM CABANG OLAHRAGA FUTSAL: (MOD IFIKASI LOUGHBOROUGH SOCCER PASSING TEST)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Hal

3.7. Kriteria Penafsiran Validitas dan Reliabilitas Tes ... 36

4.1. Hasil Perhitungan Rata-Rata dan Simpangan Baku ... 37

4.2. Hasil Perhitungan Uji Distribusi Normal Model-Model Tes ... 38

4.3. Hasil Perhitungan Validias Tes Modifikasi Model A, B, C,dan D ... 39

4.4. Hasil Perhitungan Uji Signifikansi Nilai Korelasi Validitas Tes ... 40

4.5. Hasil Perhitungan Reliabilitas TesModifikasi Model A, B, C, dan D .. 40


(10)

Dimas Iqbal Tawakal, 2015

MOD IFIKASI TES KETERAMPILAN TEKNIK D ASAR SHORT PASS D ALAM CABANG OLAHRAGA FUTSAL: (MOD IFIKASI LOUGHBOROUGH SOCCER PASSING TEST)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

GAMBAR

1.1. Area Tes Pelaksanaan Loughborough Soccer Passing Test...3

2.1. Teknik Dasar Passing...9

3.1. Desain Penelitian ...24

3.2. Alur Penelitian...25

3.3. Area Tes Model A ...29

3.4. Area Tes Model B ...30

3.5. Area Tes Model C ...31

3.6. Area Tes Model D ...32


(11)

Dimas Iqbal Tawakal, 2015

MOD IFIKASI TES KETERAMPILAN TEKNIK D ASAR SHORT PASS D ALAM CABANG OLAHRAGA FUTSAL: (MOD IFIKASI LOUGHBOROUGH SOCCER PASSING TEST)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

1. Surat Keputusan Pengesahan Judul dan Penunjukkan Dosen

Pembimbing Skripsi ...47

2. Surat Ijin Mengadakan Penelitian ...52

3. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ...53

4. Hasil Pengambilan Data Tes Pertama dan Kedua (Model A) ...54

5. Hasil Pengambilan Data Tes Pertama dan Kedua (Model B) ...55

6. Hasil Pengambilan Data Tes Pertama dan Kedua (Model C) ...56

7. Hasil Pengambilan Data Tes Pertama dan Kedua (Model D) ...57

8. Hasil Perhitungan Rata-Rata, Simpangan Baku, dan Compsite Score ...58

9. Uji Normalitas Tes Model A ...59

10. Uji Normalitas Tes Model B ...60

11. Uji Normalitas Tes Model C ...61

12. Uji Normalitas Tes Model D ...62

13. Uji Validitas Dan Uji Signifikansi Model A ...63

14. Uji Validitas Dan Uji Signifikansi Model B ...65

15. Uji Validitas Dan Uji Signifikansi Model C ...67

16. Uji Validitas Dan Uji Signifikansi Model D ...69

17. Uji Reliabilitas Dan Uji Signifikansi Model A ...71

18. Uji Reliabilitas Dan Uji Signifikansi Model B ...73

19. Uji Reliabilitas Dan Uji Signifikansi Model C ...75

20. Uji Reliabilitas Dan Uji Signifikansi Model D ...77

21. Tabel Distribusi Z ...79

22. Tabel T ...80

23. Tabel L (Uji Liliefors) ...81


(12)

Dimas Iqbal Tawakal, 2015

MOD IFIKASI TES KETERAMPILAN TEKNIK D ASAR SHORT PASS D ALAM CABANG OLAHRAGA FUTSAL: (MOD IFIKASI LOUGHBOROUGH SOCCER PASSING TEST)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Perkembangan olahraga di Indonesia sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai dengan perkembangan jaman. Oleh karena itu turut pula mempengaruhi terhadap munculnya cabang olahraga yang baru, salah satunya yaitu olahraga futsal. Futsal merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang di mainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari empat pemain dan satu penjaga gawang. Cabang olahraga ini hampir serupa dengan cabang olahraga sepakbola namun ukuran lapangan maupun bolanya lebih kecil dan peraturannya berbeda. Futsal adalah salah satu olahraga permainan yang sangat di gemari mulai dari anak-anak usia sekolah, kalangan remaja, dan sebagian orang-orang yang sudah bekerja. Tujuan mereka melakukan olahraga futsal ada yang hanya untuk sekedar mengisi waktu luang atau rekreasi, kesehatan, dan ada juga yang melakukan olahraga futsal dengan tujuan prestasi.

Karena futsal merupakan cabang olahraga yang hampir serupa dengan sepakbola, maka dalam segi teknik dasarpun mempunyai kesamaan dengan teknik dasar sepakbola. Irawan (2009, hlm. 22) menjelaskan bahwa : “ Pemain futsal harus memiliki teknik dasar yang mumpuni, seperti mengumpan (passing),

menerima (receiving), menggiring (dribbling), menembak (shooting), dan menyundul (heading)”. Teknik dasar tersebut merupakan karakteristik cabang olahraga futsal, jadi apabila kelima teknik dasar tersebut telah dikuasai maka seorang pemain futsal dapat bermain secara baik dan mencapai prestasi maksimal.

Dalam mencapai prestasi yang maksimal bagi seorang pemain futsal diperlukan beberapa aspek yang harus dilatih seperti aspek fisik, aspek taktik, dan aspek mental. Seperti yang dijelaskan oleh Sidik (2008, hlm. 11) bahwa : “ Apa yang harus dilatihkan (aspek-aspek) ? (1) Aspek fisik, (2) Aspek teknik, (3) Aspek taktik – strategi, (4) Aspek psikis”.

Untuk bermain futsal dengan baik, selain harus mempunyai kondisi fisik yang baik, pemain harus menguasai teknik dasar yang baik pula. Salah satu teknik yang paling banyak dibutuhkan dan digunakan oleh seorang atlet futsal adalah


(13)

2

teknik dasar passing. Sesuai dengan yang di kemukakan oleh Irawan (2009, hlm.22) bahwa : “Karena dengan lapangan yang rata dan ukuran lapangan yang lebih kecil dibutuhkan passing yang keras dan akurat sebab hampir sepanjang permainan futsal menggunakan passing”.

Passing terbagi dua macam yaitu passing menggunakan kaki bagian dalam dan dengan menggunakan kaki bagian luar. Mengenai tipe passing Irawan (2009, hlm 23) mengemukakan bahwa :

Tipe passing berdasarkan jarak terbagi dalam 3 jenis, yaitu : (1) Jarak pendek (short pass) antara 0 meter sampai dengan 4 meter atau 10-12 feet, (2) Jarak menengah (medium pass) 4 meter sampai dengan 10 meter atau 10-30 feet, (3) Jarak jauh (long pass) diatas 10 meter atau lebih dari 30 feet.

Dari ketiga jenis passing tersebut tipe, teknik dasar passing tipe short pass

yang paling sering digunakan oleh seorang pemain. Dengan ukuran lapangan yang kecil, jarak antar pemain saling berdekatan, oleh karena itu dibutuhkan short pass

yang baik. Selain itu dengan short pass pula sebuah tim akan dapat memulai serangan untuk mencetak gol. Pada saat melakukan short pass perkenaan kaki dengan bola dan arah bola yang akurat ke posisi rekan setim pada saat yang tepat, akan menghasilkan short pass yang baik dan akurat. Seorang pemain futsal dapat dikatakan baik apabila dapat melakukan passing yang akurat.

Pada saat sebuah tim menyusun serangan dibutuhkan pergerakan yang cepat dari setiap pemain untuk membuka pertahanan lawan, oleh karena itu teknik dasar

short pass yang akurat dan receiving sangat dominan saat sebuah tim mencoba membuka pertahanan lawan untuk mencetak gol. Sering terjadinya kesalahan seorang pemain dalam melakukan short pass dan receiving, dan hasil short pass

seorang pemain sering tidak akurat kepada rekan setimnya maupun receiving yang buruk sehingga membuat strategi dalam menyerang tidak efektif. Selain itu dalam cabang olahraga futsal, taktik dalam menyerang di futsal selalu menggunakan teknik short pass.

Dari penjelasan penulis di atas dapat disimpulkan bahwa teknik dasar short pass sangat penting dalam permainan futsal. Namun sampai saat ini belum banyak bentuk tes keterampilan teknik dasar passing untuk cabang olahraga futsal


(14)

3

khususnya yang lebih spesifik ke tipe teknik dasar short pass, oleh karena itu penulis ingin mencari suatu instrumen tes dan pengukuran untuk teknik short pass

yang tepat dan sesuai dengan karateristik cabang olahraga futsal dengan kriteria tes yang baik. Penulis bermaksud membuat modifikasi tes short pass untuk cabang olahraga futsal. Tes ini adalah modifikasi dari Lougborough soccer passing test yang merupakan bentuk tes keterampilan teknik dasar passing dalam sepakbola. Bentuk tes lougborough soccer passing test seperti berikut:

Gambar 1.1

Area Pelaksanaan Loughborough soccer passing test

Adapun prosedur pengetesan dari loughborough soccer passing test yang dijelaskan Bennouis (2013 hlm.43) adalah sebagai berikut :

• Participants started with the soccer ball by central cone.

• The first examiner started timing the test, using a hand-held stopwatch, from the moment the ball was played out of the inner rectangle.

The second examiner was involved in calling out the order of passes; the specific colour was called out just before the participant completed the


(15)

4

current pass. The same examiner was used in each role so as to eliminate interexperimenter variability.

• The sequence of passes was determined by the investigators that each trial consisted of 8 long (4m; green and blue) and 8 short (3.5m; white and red) passes.

• Participants were informed that passes could only be executed from within the passing area between the set of marked lines.

• They were also told that upon retrieval from the previous pass the ball had to cross two of the inner marked lines before the next pass could be attempted.

• Furthermore, the players were informed that for best performance on the LSPT they would have to perform the test as quickly as possible whilst making the fewest mistakes.

• The second examiner stopped the watch when the last pass was completed.

Penalty time was awarded for the following:

• 5s for missing the bench completely or passing to the wrong target.

• 3s for missing the target area (0.6 × 0.3m).

• 3s for handling the ball.

• 2s for passing the ball from outside of the designated area.

• 2s for the ball touching any cone.

• 1s for every second taken over the allocated 43s to complete the test. 1s (bonus) was deducted from the total time if the ball hit the 10-cm strip in the middle of the target.

Berdasarkan prosedur pengetesan diatas penulis menterjemahkannya ke Bahasa Indonesia sebagai berikut :

Testee memulai dengan bola di cones tengah.

Testeer pertama memulai mencatat waktu tes, dengan stopwatch, dari saat bola dimainkan keluar dari persegi panjang dalam (testee area)

Testeer kedua memanggil urutan umpan, warna selanjutnya di sebutkan sebelum testee menyelesaikan umpan yang sedang dilakukan. Testeer yang sama digunakan oleh testee yang lain untuk menghilangkan keadaan yang bervariasi.

 Urutan umpan ditentukan secara acak yang dihasilkan oleh peneliti, setiap tes terdiri dari 8 umpan panjang (4 m, hijau dan biru) dan 8 umpan pendek (3,5m, putih dan merah).

Testee diberitahu bahwa melakukan umpan hanya bisa dilakukan dari dalam area umpan (passing area).


(16)

5

Testee juga diberitahu bahwa setelah menerima bola hasil pantulan sebelumnya bola harus melewati dua garis sebelumnya (passing area dan testee area) sebelum melakukan umpan selanjutnya.

 Selanjutnya, testee diberitahu bahwa hasil terbaik dari LSPT mereka harus melakukan tes secepat mungkin danmelakukan kesalahan sedikit mungkin.

Testeer memberhentikan waktu ketika umpan terakhir telah beres.

Adapun tambahan waktu (penalty) dan bonus diberikan apabila testee melakukan sebagai berikut:

Penalty 5 detik apabila bola melewati bench atau hasil umpan yang salah dari perintah.

Penalty 3 detik apabila tidak mengenai target (0,6 x 0,3 m) (Target warna)

Penalty 3 detik untuk menguasai bola.

Penalty 2 detik apabila melakukan umpan di luar area untuk mengumpan.

Penalty 2 detik apabila mengenai cones.

Penalty 1 detik apabila hasil test melewati 43 detik.

 1 detik bonus diberikan apabila bola mengenai target tengah (10cm).

Modifikasi dilakukan karena karateristik cabang olahraga sepakbola hampir sama dengan olahraga futsal yang membedakan terletak pada ukuran bola dan lapangan yang lebih kecil dari sepakbola, sehingga penulis melakukan modifikasi pada jarak dari passing area ke target dan perintah arah melakukan passing. Penulis merubah jarak ke setiap target warna tersebut agar sesuai dengan jarak yang termasuk ke dalam teknik dasar short pass pada cabang olahraga futsal dan merubah perintah arah melakukan passing agar setiap testee mempunyai tugas gerak yang sama. Penulis membuat empat model tes yaitu tes modifikasi model A (4 meter) , Model B (3 meter), model C (2 meter), dan model D (1 meter). Perubahan dilakukan di karenakan setiap pemain sering melakukan umpan pendek

(short pass) kepada teman setimnya. Tipe jarak dalam teknik dasar short pass di futsal adalah 0 meter sampai 4 meter. Tes tersebut nantinya dapat digunakan oleh pelatih-pelatih futsal untuk mengetahui tingkat keakuratan short pass para pemainnya, sehingga bisa menjadi tolak ukur para pelatih evaluasi hasil latihan yang telah diberikan, dan untuk membantu pemain mencapai prestasi yang maksimal.


(17)

6

Menurut Nurhasan dan Cholil (2007, hlm.1) “ Tes merupakan suatu alat yang digunakan dalam memperoleh data dari suatu obyek yang akan diukur, sedangkan pengukuran merupakan suatu proses untuk memperoleh data”. Suatu tes yang baik adalah tes yang dapat menggambarkan apa yang hendak di lihat. Setiap cabang olahraga mempuyai karateristik yang berbeda-beda. Tes dan pengukuran dalam setiap cabang olahraga selain harus sesuai karateristiknya juga mempunyai tingkat validitas dan reliabilitas yang baik, oleh sebab itu hasil dari tes dan pengukuran yang tinggi dapat membantu meningkatkan prestasi atlet dalam cabang olahraganya masing-masing. Begitu juga pada cabang olahraga futsal, untuk mengetahui kemampuan salah satu keterampilan teknik dasar yaitu short pass

seorang atlet futsal dapat diketahui dengan melaksanankan tes short pass.

Tes atau alat ukur yang baik haruslah mempunyai validitas dan reliabilitas yang baik. Oleh karena itu penilitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas instrumen tes passing untuk cabang olahraga sepakbola yang telah dimodifikasi, yang selanjutnya diujikan untuk cabang olahraga futsal.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1. Apakah instrument tes short pass untuk cabang olahraga futsal hasil modifikasi loughborough soccer passing test model A (4 meter) menunjukan tingkat validitas dan reliabilitas yang baik ?

2. Apakah instrument tes short pass untuk cabang olahraga futsal hasil modifikasi loughborough soccer passing test model B (3 meter) menunjukan tingkat validitas dan reliabilitas yang baik ?

3. Apakah instrument tes short pass untuk cabang olahraga futsal hasil modifikasi loughborough soccer passing test model C (2 meter) menunjukan tingkat validitas dan reliabilitas yang baik ?

4. Apakah instrument tes short pass untuk cabang olahraga futsal hasil modifikasi loughborough soccer passing test model D (1 meter) menunjukan tingkat validitas dan reliabilitas yang baik ?


(18)

7

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang tingkat validitas dan reliabilitas modifikasi tes short pass (loughborough soccer passing test) untuk olahraga futsal. Oleh karena itu penulis merumuskan tujuan penelitian sebagai berikut: untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas instrumen tes keterampilan teknik dasar short pass untuk cabang olahraga futsal hasil modifikasi dari loughborough soccer passing test.

D.Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang serta tujuan penelitian, maka manfaat dari penelitian ini yang diharapkan penulis adalah sebagai berikut :

1) Sebagai parameter yang dapat di jadikan alat ukur pemain futsal bagi pelatih-pelatih futsal.

2) Memudahkan dalam mengukur tingkat keterampilan teknik dasar passing

pemain futsal.

3) Merupakan alat untuk mendapatkan data yang objektif

E.Struktur Organisasi Skripsi

Dalam penulisan skripsi ini penulis, memaparkan urutan dalam penyusunannya. Sebagai berikut :

Pada BAB I tentang pendahuluan yaitu mengenai : latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisai penelitian.

Pada BAB II tentang landasan teoritis yaitu mengenai : memberikan konteks yang jelas terhadap topik atau permasalahan yang diankat dalam penelitian.

BAB III tentang metode penelitian yaitu mengenai : desain penelitian, partisipan, populasi dan sampel, instrumen penelitian, proedur penelitian, dan analisis data.

BAB IV tentang temuan dan pembahasan yaitu mengenai : temuan penelitian berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dengan berbagai kemungkinan bentuknya sesuai dengan urutan permasalahan penelitian, dan pembahasan


(19)

8

penemuan penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian yang sebelum nya sudah di rumuskan.

BAB V tentang simpulan dan saran yaitu mengenai : penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian sekaligus mengajukan hal-hal penting yang dapat dimanfaatkan dari hasil penelitian tersebut.


(20)

23

Dimas Iqbal Tawakal, 2015

MOD IFIKASI TES KETERAMPILAN TEKNIK D ASAR SHORT PASS D ALAM CABANG OLAHRAGA FUTSAL: (MOD IFIKASI LOUGHBOROUGH SOCCER PASSING TEST)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian sangat diperlukan dalam setiap melakukan suatu penelitian. Metode adalah cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Dalam menentukan metode penelitian harus disesuaikan dengan masalah dan tujuan dari penelitian itu sendiri. Tujuan dari diadakannya suatu penelitian adalah untuk menggambarkan, mengungkapkan, menggambarkan, dan menyimpulkan hasil dari pemecahan masalah menggunakan cara-cara tertentu sesuai dengan prosedur penelitian.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat validitas dan reliabilitas modifikasi tes short pass (umpan pendek) untuk cabang olahraga futsal. Oleh karena itu penulis menggunakan metode deskriptif dalam penelitian ini. Mengenai Metode deskriptif menurut Arikunto (2013, hlm.3)

“ Metode deskriptif yaitu metode yang digunakan untuk meneliti keadaan,

kondisi, situasi, kejadian, kegiatan, dan sebagainya”.

Tujuan yang ingin dicapai dari metode deskriptif ialah untuk dapat menyelidiki keadaan dan kondisi yang selanjutnya disusun dalam bentuk laporan penelitian. Sesuai yang dikemukakan Arikunto (2013, hlm.3) “ penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian”. Dalam penelitian ini penulis mengharapkan dapat mengungkapkan tingkat validitas dan reliabilitas tes keterampilan teknik dasar

short pass untuk cabang olahraga futsal.

B. Desain dan Alur Penelitian

Suatu penelitian akan berjalan baik apabila penelitian tersebut memiliki langkah-langkah dan desain penelitian. Hal ini dilakukan agar arah penelitian tidak keluar dari ketentuan yang sudah ditetapkan dan tujuan serta hasil dari penelitian dapat tercapai sesuai yang penulis harapkan. Mengenai desain penelitian menurut Nasution (2009, hlm.23) “ Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat


(21)

24

Dimas Iqbal Tawakal, 2015

MOD IFIKASI TES KETERAMPILAN TEKNIK D ASAR SHORT PASS D ALAM CABANG OLAHRAGA FUTSAL: (MOD IFIKASI LOUGHBOROUGH SOCCER PASSING TEST)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu ”. Oleh sebab itu penulis membuat desain penelitian dan alur penelitian sebagai berikut :

Gambar 3.1 Paradigma Sederhana (Sugiyono 2014, hlm.66) Keterangan :

X1 : Tes model A dengan jarak 4 m ke arah target.

X2 : Tes model B dengan jarak 3 m ke arah target.

X3 : Tes model C dengan jarak 2 m ke arah target

X4 : Tes model D dengan jarak 1 m ke arah target.

Y1 : Validitas dan reliabilitas tes model A.

Y2 :Validitas dan reliabilitas tes model B.

Y3 : Validitas dan reliabilitas tes model C.

Y4 : Validitas dan reliabilitas tes model D.


(22)

25

Dimas Iqbal Tawakal, 2015

MOD IFIKASI TES KETERAMPILAN TEKNIK D ASAR SHORT PASS D ALAM CABANG OLAHRAGA FUTSAL: (MOD IFIKASI LOUGHBOROUGH SOCCER PASSING TEST)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2 Alur penelitian

SAMPEL

Tes model D

Pengumpulan data Modifikasi tes short pass cabang olahraga

futsal

(lougborough passing

Tes model A

POPULASI

Pengolahan dan analisis data

Kesimpulan Tes

model B

Tes model C


(23)

26

Dimas Iqbal Tawakal, 2015

MOD IFIKASI TES KETERAMPILAN TEKNIK D ASAR SHORT PASS D ALAM CABANG OLAHRAGA FUTSAL: (MOD IFIKASI LOUGHBOROUGH SOCCER PASSING TEST)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Populasi dan Sampel

Agar suatu penelitian dapat menghasilkan data yang diperlukan maka perlu ada sumber data, sumber data tersebut bisa diperoleh dari populasi. Menurut Sugiyono (2014, hlm.117) “ populasi adalah wilayah generalisi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Oleh sebab itu populasi dalam penelitian adalah atlet pemula yaitu anggota Futsal Ganesha sebanyak 24 orang.

Setelah menentukan populasi, penulis memilih beberapa orang untuk menjadi sampel dalam penelitian. Mengenai pengertian sampel menurut Sugiyono (2014,

hlm.118) “ sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Untuk memilih beberapa orang untuk dijadikan sampel tidak

bisa asal pilih, namun terdapat beberapa teknik menentukan sampel yang disebut teknik sampling, seperti yang dikemukakan Sugiyono (2014, hlm.119) bahwa:

...teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokan menjadi dua yaitu

Probability sampling dan nonprobility sampling. Probability sampling

meliputi, simple random, proportionate stratified random, disproportionate stratfied random, dan area random. Non-probability sampling meliputi,

sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik sampling purposive.

Menurut Sugiyono (2014, hlm.124) “ sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Selain itu ada syarat penentuan sampel

menurut Nasution (1991,hlm.118) adalah “Syaratnya ialah bahwa sampel itu representatif bagi keseluruhan populasi. Oleh karena itu sampel penelitian ini adalah anggota Futsal Ganesha sebanyak 15 orang ditentukan berdasarkan pertimbangan sebagai berikut :

1. Berdasarkan kemampuan penguasaan teknik dasar.short pass.

D. Instrument Penelitian

Instrument penelitian adalah segala peralatan yang digunakan untuk memperoleh, mengelola, dan menginterprestasikan informasi dari para responden


(24)

27

Dimas Iqbal Tawakal, 2015

MOD IFIKASI TES KETERAMPILAN TEKNIK D ASAR SHORT PASS D ALAM CABANG OLAHRAGA FUTSAL: (MOD IFIKASI LOUGHBOROUGH SOCCER PASSING TEST)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang dilakukan dengan pola pengukuran yang sama. Instrument penelitian digolongkan menjadi dua, yaitu yang berbentuk tes dan non tes. Sesuai dengan penelitian ini penulis menggunakan instrumen penelitian berupa tes. Tes menurut Arikunto (2013, hlm.193) “ Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegasi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”.

Suatu tes haruslah mempuyai tingkat validitas dan reliabilitas yang baik, untuk itu perlu diujicobakan. Dalam penelitian ini penulis melakukan uji coba tes

loughborough soccer passing test untuk sepakbola yang dimodifikasi untuk teknik dasar short pass dalam cabang olahrga futsal. Perubahan dilakukan karena dalam cabang olahraga futsal, teknik dasar maupun cara bermainnya hampir sama dengan cabang olahraga sepakbola. Sehingga tes ini mempunyai validitas dan reliabilitas yang baik sesuai karateristik cabang olahraga futsal. Perubahan yang dilakukan dengan membuat empat model tes. Model A dengan jarak 4 m, model B dengan jarak 3 m, model C dengan jarak 2 m, dan model D dengan jarak 1 m. Empat model yang penulis tambahkan yaitu model A,B,C, dan D, ditambahkan dengan alasan melihat dari seringya passing yang dilakukan oleh pemain pada saat pertandingan, dengan lapangan yang lebih kecil sehingga dalam permainan futsal passing jarak pendek (short pass) sangat dibutuhkan dalam permainan futsal. Sesuai yang dikatakan Justinus dan Ishak (2008, hlm. 64) “ Operan-operan

bola jarak pendek mutlak diperlukan karena lapangan futsal relatif sempit”. Selain

itu jarak tersebut diambil sesuai dengan tipe teknik dasar short pass dalam futsal yang di jelaskan oleh Irawan (2009, hlm.23) bahwa “ jarak short pass (umpan pendek) antara 0 meter sampai dengan 4 meter atau 10-12 feet”.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan alat ukur tes passing yang telah dimodifikasi sehingga sesuai dengan karateristik cabang olahraga futsal, yang kemudian empat model tersebut di uji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Berdasarkan penjelasan diatas, penulis dapat mengumpulkan data yang diperlukan secara objektif dalam penelitian ini melalui tes dan pengukuran. Data yang telah didapat tadi berupa angka-angka yang kemudian diolah secara statistika sesuai dengan prosedur yang ada. Adapun prosedur pelaksanaan tes short pass cabang


(25)

28

Dimas Iqbal Tawakal, 2015

MOD IFIKASI TES KETERAMPILAN TEKNIK D ASAR SHORT PASS D ALAM CABANG OLAHRAGA FUTSAL: (MOD IFIKASI LOUGHBOROUGH SOCCER PASSING TEST)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

olahraga futsal hasil modifikasi Loughborough soccer passing test adalah sebagai berikut :

a. Tujuan tes untuk mengetahui keterampilan teknik dasar short pass seorang pemain futsal.

b. Alat yang digunakan :

 Area target berupa bahan yang dapat memantulkan bola dan rata (papan).

 Bola futsal

 Stopwatch

 Lakban

 Alat tulis

 Peluit

 Cones

c. Petunjuk Pelaksanaan

Testee berdiri di testee area yang telah ditentukan

Testee mulai melakukan short pass kearah warna target sesuai yang di sebutkan (biru, putih, hijau, dan merah) oleh peneliti setelah bunyi peluit.

 Testeer pertama memulai mencatat waktu tes, dengan stopwatch, dari saat

testee melakukan short pass dari passing area.

Testeer pertama mengamati testee apabila terkena penalty dan dilaporkan ke testeer kedua.

Testeer pembantu 1,2,3 dan 4 mengamati hasil short pass testee di setiap target untuk melihat hasil short pass testee menghasilkan bonus atau tidak dan dilaporkan ke testeer kedua.

Testee melakukan 8 kali short pass kearah target warna hijau dan biru dan 8 kali short pass kearah target warna putih dan merah secepat cepatnya..

Testeer pertama menghentikan waktu ketika umpan terakhir selesai.

Testeer kedua mencatat waktu, jumlah penalty dan jumlah bonus yang di dapat oleh testee.

d. Petunjuk penilaian :


(26)

29

Dimas Iqbal Tawakal, 2015

MOD IFIKASI TES KETERAMPILAN TEKNIK D ASAR SHORT PASS D ALAM CABANG OLAHRAGA FUTSAL: (MOD IFIKASI LOUGHBOROUGH SOCCER PASSING TEST)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Penalti waktu di berikan apabila :

o 5 detik apabila testee melakukan short pass ke arah target yang salah. o 3 detik apabila testeeshort pass tidak mengenai target warna.

o 3 detik apabila testee menguasai bola.

o 2 detik apabila testee melakukan short pass diluar dari area testee. o 2 detik apabila bola menyentuh cone.

o 1 detik untuk yang menyelesaikan lewat dari 43 detik.  Bonus diberikan apabila :

o 1 detik di potong apabila setiap bola hasil short pass mengenai target

tengah di dalam target warna .

 Perhitungan hasil akhir = waktu yang diperoleh –penalty + bonus

Prosedur pelaksanaan tes yang di lakukan oleh testee sama dengan prosedur pelaksanaan tes loughborough soccer passing test, namun yang membedakan dengan modifikasi tes loughborough soccer passing test adalah jaraknya diubah menjadi 0-4 m sesuai dengan tipe teknik dasar short pass dan juga perintah arah melakukan short pass yang disamakan agar setiap testee mempunyai tugas gerak yang sama dengan urutan (biru, putih, hijau, dan merah).

Adapun gambar untuk area melakukan tes model A,B,C, dan D terdapat pada gambar 3.3, 3.4, 3.5, dan 3.6


(27)

30

Dimas Iqbal Tawakal, 2015

MOD IFIKASI TES KETERAMPILAN TEKNIK D ASAR SHORT PASS D ALAM CABANG OLAHRAGA FUTSAL: (MOD IFIKASI LOUGHBOROUGH SOCCER PASSING TEST)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.3

Area Pelaksanaan Tes Short pass Model A (4 meter)

Gambar 3.4


(28)

31

Dimas Iqbal Tawakal, 2015

MOD IFIKASI TES KETERAMPILAN TEKNIK D ASAR SHORT PASS D ALAM CABANG OLAHRAGA FUTSAL: (MOD IFIKASI LOUGHBOROUGH SOCCER PASSING TEST)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.5

Area Tes Pelaksanaan Short pass Model C (2 meter)

Gambar 3.6

Area Pelaksanaan Tes Short pass model D (1 meter)

E.Prosedur Pengambilan Data

1. Persyaratan Administrasi

Pertama yang harus dilakukan sebelum memulai penelitian adalah mempersiapkan surat izin untuk dapat melakukan penelitian. Dalam proses penelitian persyaratan administrasi merupakan salah satu prosedur yang harus ditempuh oleh peneliti.

2. Pengarahan Tes Short Pass Modifikasi Loughborough Soccer Passing Test. Setelah perizinan selesai langkah selanjutnya adalah melakukan pengarahan kepada para testee. Tujuan pengarahan ini agar pada saat tes dilakukan para testee

memahami dan mengetahui prosedur pelaksanaan tes sehingga penelitian dapat berjalan dengan baik dan lancar.

3. Persiapan Alat Pengambilan data dan Alat Tes.

Dalam pengambilan data penelitian ini, diperlukan alat yaitu berupa

stopwatch dan alat untuk tes ini yaitu berupa area target (papan), bola futsal, lakban, alat tulis, peluit, dan cones.


(29)

32

Dimas Iqbal Tawakal, 2015

MOD IFIKASI TES KETERAMPILAN TEKNIK D ASAR SHORT PASS D ALAM CABANG OLAHRAGA FUTSAL: (MOD IFIKASI LOUGHBOROUGH SOCCER PASSING TEST)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Agar penelitian ini berjalan dengan baik dan lancar, peneliti harus di bantu oleh beberapa orang, dengan berbagai macam tugas peneliti sulit untuk melaksanakan pengambilan data seorang diri. Dalam penelitian ini penulis di bantu oleh 6 orang pengambil data yang masing-masing mempunyai tugasnya.

Testeer pertama bernama Harsya Muhammad, testeer kedua bernama Dyza

Pratiwi, Testeer pembantu 1 bernama, Herdiansyah Agus, Testeer pembantu 2 bernama Bobi Bagja, testeer pembantu 3 bernama Rd. Fahmi, dan testeer

pembantu 3 bernama Ibnu Indriawan. Ke 6 orang pengambil data tersebut merupakan mahasiswa PKO semester 8 UPI Bandung. Setiap petugas pengambil data sudah diberitahukan tugas masing-masing secara detail, agar penelitian ini berjalan baik dan lancar.

5. Posisi Tim Pengambil Data Beserta Tugasnya.

 Harsya (testeer pertama) bertugas untuk pengambilan waktu dan mengamati testee apabila terkena penalty. Dilaporkan ke testeer kedua.

 Dyza (testeer kedua) bertugas mencatat waktu, penalty, dan bonus.

 Herdiansyah (testeer pembantu 1) bertugas untuk melihat hasil short pass testee dan di laporkan ke testeer kedua.

 Bobi (testeer pembantu 2) bertugas untuk melihat hasil short pass testee

dan di laporkan ke testeer kedua.

 Rd. Fahmi (testeer pembantu 3) bertugas untuk melihat hasil short pass testee dan di laporkan ke testeer kedua.

 Ibnu (testeer pembantu 4) bertugas untuk melihat hasil short pass testee


(30)

33

Dimas Iqbal Tawakal, 2015

MOD IFIKASI TES KETERAMPILAN TEKNIK D ASAR SHORT PASS D ALAM CABANG OLAHRAGA FUTSAL: (MOD IFIKASI LOUGHBOROUGH SOCCER PASSING TEST)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

Gambar 3.7

Denah Tim Pengambilan Data Keterangan :

= Testeer pertama. = Testeer pembantu 2

= Testeer kedua. = Testeer pembantu 3

= Testeer pembantu 1 = Testeer pembantu 4

6. Tugas Peneliti Sebagai Koordinator.

Banyaknya tugas dalam penelitian ini tidak memungkinkan peneliti mengerjakan semuanya, maka dari itu peneliti bertugas sebagai koordinator pengambilan data dalam penelitian ini.

7. Prosedur Pengetesan.

a) Testee berkumpul untuk berdoa dan diberikan pengarahan pelaksanaan tes yang akan di lakukan.

b) Testee melakukan pemanasan sebelum melaksanakan tes.

2

1

2

3


(31)

34

Dimas Iqbal Tawakal, 2015

MOD IFIKASI TES KETERAMPILAN TEKNIK D ASAR SHORT PASS D ALAM CABANG OLAHRAGA FUTSAL: (MOD IFIKASI LOUGHBOROUGH SOCCER PASSING TEST)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c) Testee di perbolehkan mencoba tes sebanyak 1 kali, agar testee

mengetahui gambaran tes yang akan dilakukan.

d) Testee melaksanakan tes dengan ketentuan petunjuk pelaksanaan yang telah di jelaskan di instrument penelitian.

e) Testee dinyatakan selesai melaksanakan tes apabila testee

menyelesaikan 16 kali melakukan short pass dan di catat waktunya. f) Testee mendapat penalty (tambahan waktu) apabila :

o short pass ke arah target yang salah (5 detik). o short pass tidak mengenai target warna (3 detik).

o menguasai bola (3 detik).

o short pass diluar dari area testee (2 detik).

o bola menyentuh cone (2 detik).

o menyelesaikan lewat dari 43 detik (1 detik).

g) Testee mendapat bonus (potongan waktu) apabila testee melakukan :

o 1 detik di potong apabila setiap bola hasil short pass mengenai target tengah di dalam target warna.

F. Prosedur Pengumpulan dan Analisis Data

Data yang terkumpul dari hasil tes adalah berupa angka-angka, data tersebut merupakan data asli. Data tersebut kemudian diolah dan dianalisis menggunakan rumus statistika agar hasil nya dapat dipercaya. Untuk mengolah dan menganalisis data tersebut, penulis menggunakan rumus statistika yang dikutip dari buku tes dan pengukuran Nurhasan dan Dudung C (2007). Adapun langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Data yang telah terkumpul di periksa kembali dan di susun. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan penilaian dalam proses pengolahan atau hilangya data.

2. Menghitung nilai rata-rata dari item tes yang dilakukan dengan menggunakan rumus :


(32)

35

Dimas Iqbal Tawakal, 2015

MOD IFIKASI TES KETERAMPILAN TEKNIK D ASAR SHORT PASS D ALAM CABANG OLAHRAGA FUTSAL: (MOD IFIKASI LOUGHBOROUGH SOCCER PASSING TEST)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

̅ = Nilai rata-rata

X = Skor yang diperoleh n = Jumlah sampel

= Jumlah skor

3. Menghitung simpangan baku dari hasil data mentah setiap variabel dengan menggunakan rumus :

̅

keterangan :

S = Simpangan baku

X1 = skor yang dicapai seseorang

̅ = nilai rata-rata n = sampel

4. Menguji normalitas data dengan pendekatan uji Liliefors. Adapun langkah-langkah pengujian yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

a) Menyusun data hasil pengamatan, yang dimulai dari nilai pengamatan yang paling kecil sampai nilai pengamatan yang paling besar.

b) Untuk semua nilai pengamatan dijadikan angka baku Z dengan pendekatan Z-skor yaitu :

̅

c) Untuk setiap bilangan baku ini,menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F (Zi ) = P (Z ≤ Zi )

d) Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, ... Z n yang lebih kecil atau sama

dengan Zi, jika proporsi ini dinyatakan dengan S (Zi) , maka :


(33)

36

Dimas Iqbal Tawakal, 2015

MOD IFIKASI TES KETERAMPILAN TEKNIK D ASAR SHORT PASS D ALAM CABANG OLAHRAGA FUTSAL: (MOD IFIKASI LOUGHBOROUGH SOCCER PASSING TEST)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e) Untuk tiap angka baku tersebut, dengan bantuan tabel distribusi normal baku ( tabel distribusi Z). Kemudian hitung peluang dari masing-masing nilai Z (FZi) dengan ketentuan : jika nilai Z negatif, maka dalam menentukan FZi-nya adalah 0,5 – luas daerah distribusi Z pada tabel. f) Menentukan proporsi masing-masing nilai Z (SZi) dengan cara melihat

kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel yang kemudian di bagi dengan banyaknya sampel.

g) Hitung selisih antara F(Zi) – S(Zi) dan tentukan harga mutlaknya.

h) Ambilah harga mutlak yang paling besar diantara harga mutlak dari seluruh sampel yang ada dan berilah simbol Lo,

i) Bandingkan lo dengan nilai kritis L yang dimbil dari daftar nilai kritis L untuk uji Liliefors, dengan taraf nyata yang dipilih. Apabila Lo < nilai kritis L.

5. Mencari validitas dan reliabilitas butir. Untuk mencari validitas, dengan menggunakan cara mengkorelasikan skor hasil tes pertama dengan kriteria (dalam penelitian ini menggunakan composite score yaitu skor gabungan dari kedua model tes) di gunakan rumus korelasi product moment dengan simpangan baku, sedangkan untuk mencari reliabilitas penulis menggunakan cara mengkorelasikan hasil tes pertama dengan tes kedua (test re-rest). Adapun rumus untuk mencari validitas dan reliabilitas tes short pass yang penulis kutip dari buku Nurhasan (2007) adalah sebagai berikut :

a) Mencari validitas tes dengan teknik korelasi product moment

kemudian dengan teknik koelasi angka kasar menurut Nurhasan (2007, hlm.38).

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

b) Menghitung reliabilitas tes dengan melakukan dua kali pengukuran (tes re-test), kemudian mengkorelasikan tes yang pertama dan yang kedua, menurut Nurhasan (2013:43).


(34)

37

Dimas Iqbal Tawakal, 2015

MOD IFIKASI TES KETERAMPILAN TEKNIK D ASAR SHORT PASS D ALAM CABANG OLAHRAGA FUTSAL: (MOD IFIKASI LOUGHBOROUGH SOCCER PASSING TEST)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

Keterangan :

= koefesien korelasi antara variabel X dan Y

x = skor pada variabel X y = skor pada variabel Y

x = jumlah skor variabel X = jumlah skor variabel Y

2

= jumlah dari kuadrat skor X

2

= jumlah dari kuadrat skor Y Xy = skor X kali Y

N = jumlah subyek

6. Menguji signifikansi tingkat validitas dan reliabilitas tes yang diperoleh, dengan menggunakan uji-t dengan dk= n-2. Rumus uji-t sebagai berikut:

√ Keterangan :

t = Besarnya tingkat signifikansi validitas dan reliabilitas tes yang dicari r = Koefesien korelasi variabel

n = jumlah sampel

r2 = Hasil perhitungan korelasi dikuadratkan

7. Adapun kriteria penafsiran validitas dan reliabilitas instrumen tes menurut

Riduwan (2012, hlm.98) menjelaskan bahwa:

Tabel 3.7

kriteria penafsiran validitas dan reliabilitas

0,800-1,000 Sangat Tinggi

0,600-0,799 Tinggi

0,400-0,599 Cukup

0,200-0,399 Rendah


(35)

38

Dimas Iqbal Tawakal, 2015

MOD IFIKASI TES KETERAMPILAN TEKNIK D ASAR SHORT PASS D ALAM CABANG OLAHRAGA FUTSAL: (MOD IFIKASI LOUGHBOROUGH SOCCER PASSING TEST)


(36)

Dimas Iqbal Tawakal, 2015

MOD IFIKASI TES KETERAMPILAN TEKNIK D ASAR SHORT PASS D ALAM CABANG OLAHRAGA FUTSAL: (MOD IFIKASI LOUGHBOROUGH SOCCER PASSING TEST)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, hasil perhitungan, pengolahan data dan analisis data yang dilakukan, maka penelitian ini dapat di tarik kesimpulannya bahwa : 1. Instrument Tes Keterampilan Teknik dasar short pass model A hasil

modifikasi Loughborough Soccer Passing test menunjukan tingkat validitas dan reliabilitas yang baik.

2. Instrument Tes Keterampilan Teknik dasar short pass model B hasil modifikasi

Loughborough Soccer Passing test menunjukan tingkat validitas dan

reliabilitas yang baik

3. Instrument Tes Keterampilan Teknik dasar short pass model C hasil modifikasi

Loughborough Soccer Passing test menunjukan tingkat validitas dan

reliabilitas yang baik

4. Instrument Tes Keterampilan Teknik dasar short pass model D hasil modifikasi

Loughborough Soccer Passing test menunjukan tingkat validitas dan

reliabilitas yang baik

B.Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan, penulis memiliki beberapa hal yang ingin penulis sampaikan sebagai masukan dan saran :

1. Bagi pelatih dan pemain cabang olahraga futsal maupun para pelaku olahraga ini, tes ini dapat di jadikan instrumen atau alat ukur untuk mengetahui tingkat keterampilan teknik dasar short pass utuk cabang olahraga futsal.

2. Bagi rekan-rekan dan para pelaku futsal, sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan atlet profesional.

Demikian kesimpulan dan saran penulis atas penelitian yang telah dilakukan

dengan judul “ Modifikasi Tes Keterampilan Teknik Dasar Short pass dalam Cabang Olahraga Futsal (Modifikasi Loughborough Soccer Pasing Test)”.

Semoga hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh semua pihak yang terlibat dalam olahraga futsal.


(37)

Dimas Iqbal Tawakal, 2015

MOD IFIKASI TES KETERAMPILAN TEKNIK D ASAR SHORT PASS D ALAM CABANG OLAHRAGA FUTSAL: (MOD IFIKASI LOUGHBOROUGH SOCCER PASSING TEST)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT Rineka Cipta

Bennouis, Omar (2013) Association of Short-Passing Ability with Athletic Performances in Youth Soccer Players. Asian Journal of Sport Medicine..

Irawan, Andri . (2009). Teknik Dasar Modern Futsal . Jakarta: PT. Pena

Lhaknsana, Justinus. (2011). Taktik Dan Strategi Futsal Modern. Jakarta: Be Champion.

Nurhasan, Hasanudin C, Hidayah N (2012). Modul Mata Kuliah Statistika.

Bandung : FPOK UPI Bandung

Nurhasan, Hasanudin C, (2007) . Tes Dan Penguuran Olahraga. Bandung: FPOK UPI

Nasution. S (2009). Metode Research ( Penelitian Ilmiah ) Jakarta: Bumi Aksara.

Nasution. S (1991). Metode Research Bandung:Jemmars.

Riduwan, M.B.A. (2012). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Sidik, D.Z. (2008) Pembinaan Kondisi Fisik. Bandung: Red Point FPOK UPI Bandung

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tanpa nama. (2011). kickofffutsal.blogspot.com. (Online). Diakses dari:


(1)

Keterangan : ̅ = Nilai rata-rata X = Skor yang diperoleh n = Jumlah sampel

= Jumlah skor

3. Menghitung simpangan baku dari hasil data mentah setiap variabel dengan menggunakan rumus :

̅

keterangan :

S = Simpangan baku

X1 = skor yang dicapai seseorang

̅ = nilai rata-rata n = sampel

4. Menguji normalitas data dengan pendekatan uji Liliefors. Adapun langkah-langkah pengujian yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

a) Menyusun data hasil pengamatan, yang dimulai dari nilai pengamatan yang paling kecil sampai nilai pengamatan yang paling besar.

b) Untuk semua nilai pengamatan dijadikan angka baku Z dengan

pendekatan Z-skor yaitu :

̅

c) Untuk setiap bilangan baku ini,menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F (Zi ) = P (Z ≤ Zi )

d) Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, ... Z n yang lebih kecil atau sama

dengan Zi, jika proporsi ini dinyatakan dengan S (Zi) , maka :


(2)

36

Dimas Iqbal Tawakal, 2015

MOD IFIKASI TES KETERAMPILAN TEKNIK D ASAR SHORT PASS D ALAM CABANG OLAHRAGA FUTSAL: (MOD IFIKASI LOUGHBOROUGH SOCCER PASSING TEST)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e) Untuk tiap angka baku tersebut, dengan bantuan tabel distribusi normal baku ( tabel distribusi Z). Kemudian hitung peluang dari masing-masing nilai Z (FZi) dengan ketentuan : jika nilai Z negatif, maka dalam

menentukan FZi-nya adalah 0,5 – luas daerah distribusi Z pada tabel. f) Menentukan proporsi masing-masing nilai Z (SZi) dengan cara melihat

kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel yang kemudian di bagi dengan banyaknya sampel.

g) Hitung selisih antara F(Zi) – S(Zi) dan tentukan harga mutlaknya.

h) Ambilah harga mutlak yang paling besar diantara harga mutlak dari seluruh sampel yang ada dan berilah simbol Lo,

i) Bandingkan lo dengan nilai kritis L yang dimbil dari daftar nilai kritis L untuk uji Liliefors, dengan taraf nyata yang dipilih. Apabila Lo < nilai kritis L.

5. Mencari validitas dan reliabilitas butir. Untuk mencari validitas, dengan menggunakan cara mengkorelasikan skor hasil tes pertama dengan kriteria (dalam penelitian ini menggunakan composite score yaitu skor gabungan dari kedua model tes) di gunakan rumus korelasi product moment dengan simpangan baku, sedangkan untuk mencari reliabilitas penulis menggunakan cara mengkorelasikan hasil tes pertama dengan tes kedua (test re-rest). Adapun rumus untuk mencari validitas dan reliabilitas tes short pass yang penulis kutip dari buku Nurhasan (2007) adalah sebagai berikut :

a) Mencari validitas tes dengan teknik korelasi product moment kemudian dengan teknik koelasi angka kasar menurut Nurhasan (2007, hlm.38).

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

b) Menghitung reliabilitas tes dengan melakukan dua kali pengukuran (tes re-test), kemudian mengkorelasikan tes yang pertama dan yang kedua, menurut Nurhasan (2013:43).


(3)

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

Keterangan :

= koefesien korelasi antara variabel X dan Y

x = skor pada variabel X y = skor pada variabel Y

x = jumlah skor variabel X = jumlah skor variabel Y

2

= jumlah dari kuadrat skor X

2

= jumlah dari kuadrat skor Y Xy = skor X kali Y

N = jumlah subyek

6. Menguji signifikansi tingkat validitas dan reliabilitas tes yang diperoleh, dengan menggunakan uji-t dengan dk= n-2. Rumus uji-t sebagai berikut:

√ √ Keterangan :

t = Besarnya tingkat signifikansi validitas dan reliabilitas tes yang dicari r = Koefesien korelasi variabel

n = jumlah sampel

r2 = Hasil perhitungan korelasi dikuadratkan

7. Adapun kriteria penafsiran validitas dan reliabilitas instrumen tes menurut

Riduwan (2012, hlm.98) menjelaskan bahwa:

Tabel 3.7

kriteria penafsiran validitas dan reliabilitas

0,800-1,000 Sangat Tinggi

0,600-0,799 Tinggi

0,400-0,599 Cukup

0,200-0,399 Rendah


(4)

38

Dimas Iqbal Tawakal, 2015

MOD IFIKASI TES KETERAMPILAN TEKNIK D ASAR SHORT PASS D ALAM CABANG OLAHRAGA FUTSAL: (MOD IFIKASI LOUGHBOROUGH SOCCER PASSING TEST)


(5)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, hasil perhitungan, pengolahan data dan analisis data yang dilakukan, maka penelitian ini dapat di tarik kesimpulannya bahwa : 1. Instrument Tes Keterampilan Teknik dasar short pass model A hasil

modifikasi Loughborough Soccer Passing test menunjukan tingkat validitas dan reliabilitas yang baik.

2. Instrument Tes Keterampilan Teknik dasar short pass model B hasil modifikasi Loughborough Soccer Passing test menunjukan tingkat validitas dan reliabilitas yang baik

3. Instrument Tes Keterampilan Teknik dasar short pass model C hasil modifikasi Loughborough Soccer Passing test menunjukan tingkat validitas dan reliabilitas yang baik

4. Instrument Tes Keterampilan Teknik dasar short pass model D hasil modifikasi Loughborough Soccer Passing test menunjukan tingkat validitas dan reliabilitas yang baik

B.Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan, penulis memiliki beberapa hal yang ingin penulis sampaikan sebagai masukan dan saran :

1. Bagi pelatih dan pemain cabang olahraga futsal maupun para pelaku olahraga ini, tes ini dapat di jadikan instrumen atau alat ukur untuk mengetahui tingkat keterampilan teknik dasar short pass utuk cabang olahraga futsal.

2. Bagi rekan-rekan dan para pelaku futsal, sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan atlet profesional.

Demikian kesimpulan dan saran penulis atas penelitian yang telah dilakukan

dengan judul “ Modifikasi Tes Keterampilan Teknik Dasar Short pass dalam Cabang Olahraga Futsal (Modifikasi Loughborough Soccer Pasing Test)”. Semoga hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh semua pihak yang terlibat dalam olahraga futsal.


(6)

Dimas Iqbal Tawakal, 2015

MOD IFIKASI TES KETERAMPILAN TEKNIK D ASAR SHORT PASS D ALAM CABANG OLAHRAGA FUTSAL: (MOD IFIKASI LOUGHBOROUGH SOCCER PASSING TEST)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Bennouis, Omar (2013) Association of Short-Passing Ability with Athletic Performances in Youth Soccer Players. Asian Journal of Sport Medicine.. Irawan, Andri . (2009). Teknik Dasar Modern Futsal . Jakarta: PT. Pena

Lhaknsana, Justinus. (2011). Taktik Dan Strategi Futsal Modern. Jakarta: Be Champion.

Nurhasan, Hasanudin C, Hidayah N (2012). Modul Mata Kuliah Statistika. Bandung : FPOK UPI Bandung

Nurhasan, Hasanudin C, (2007) . Tes Dan Penguuran Olahraga. Bandung: FPOK UPI

Nasution. S (2009). Metode Research ( Penelitian Ilmiah ) Jakarta: Bumi Aksara.

Nasution. S (1991). Metode Research Bandung:Jemmars.

Riduwan, M.B.A. (2012). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Sidik, D.Z. (2008) Pembinaan Kondisi Fisik. Bandung: Red Point FPOK UPI Bandung

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tanpa nama. (2011). kickofffutsal.blogspot.com. (Online). Diakses dari: