ANALISA KINERJA STRUKTUR PERKERASAN LENTUR JALAN TOL JAKARTA – CIKAMPEK.

(1)

ANALISA KINERJA STRUKTUR PERKERASAN LENTUR

JALAN TOL JAKARTA

CIKAMPEK

Tugas Akhir

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Ujian Sarjana Teknik Sipil

Disusun oleh:

Alfi Sofyan 1002400

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

ANALISA KINERJA STRUKTUR PERKERASAN LENTUR JALAN TOL JAKARTA - CIKAMPEK

Oleh Alfi Sofyan

Sebuah Tugas Akhir yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Alfi Sofyan

Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Tugas Akhir ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

ALFI SOFYAN

ANALISA KINERJA STRUKTUR PERKERASAN LENTUR JALAN TOL JAKARTA CIKAMPEK

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing 1

Dr. Ir. Syahril.,MT. NIP. 196306091992031001

Pembimbing 2

Dr. H. Dian Hardijana., ST., MT. NIP. 196312291997021001

Mengetahui :

Ketua Departemen Pendidikan Teknik Sipil Ketua Program Studi Teknik Sipil

Drs. Odih Supratman,ST.,MT. Drs. H. Rakhmat Yusuf., MT NIP. 196208091991011002 NIP. 196404241991011001


(4)

ABSTRAK

Jalan tol Jakarta - Cikampek dibuat pada tahun 1985 – 1987. Jalan tol yang memiliki total panjang 83 km ini mulai dioperasikan oleh PT.Jasa Marga pada tahun 1988. Jalan tol yang menghubungkan kota Jakarta dengan Cikampek ini menjadi salah satu infrastruktur penting dan menjadi urat nadi transportasi yang menghubungkan Jakarta dan Bekasi dengan kota – kota lain di Pantai Utara Jawa. Jalan tol yang dikelola oleh PT.Jasa Marga ini akan menjadi ruas yang terpadat dari jaringan jalan tol Trans Jawa.

Jalan tol ini menjadi jalan bebas hambatan yang selalu mengalami kemacetan pada akhir pekan maupun musim liburan. Struktur perkerasan lentur pada jalan tol ini sering mengalami kerusakan yang disebabkan oleh tingginya tingkat pertumbuhan volume lalu lintas tahun ke tahun. Peningkatan volume ini membuat tubuh jalan harus memikul beban yang lebih besar. Kerusakan yang terjadi meliputi retak kecil maupun sedang, tubuh jalan bergelombang, dan lain sebagainya.

Dalam Tugas Akhir ini, studi dilakukan dengan cara melakukan perencanaan ulang terhadap drainase serta lapisan perkerasan lentur dengan Metode Bina Marga. Kemudian dibandingkan dengan kondisi asli di lapangan.

Kata Kunci : Perkerasan Lentur, Pertumbuhan Lalu Lintas, Metode Bina Marga, Drainase.


(5)

ABSTRACT

The Toll of Jakarta – Cikampek be made in years 1985 – 1987. The Toll that has a total length of the 83 Km is starting to be operating by PT. Jasa Marga in 1988. The highway that connects Jakarta city with Cikampek this be one of the essential infrastructure and to the pulse of transport in the northern coast of Java.The toll that is managed by PT. Jasa Marga will be the segment of the most populous of the road toll of Trans Java.

The Toll be the freeway that has always be traffic jam at weekend as well as holiday. Flexible pavement structure of the toll is often suffered the damage caused by high levels of growth the volume of traffic over the years. The increase in volume of this makes the way to shoulder a greater load. Damage that happened includes cracking, body of a bumpy road and etc.

In the thesis, study carried out by means of doing planning on drainage and flexible pavement structure with Bina Marga method. Then as compared to existing condition.

Keyword : Flexible Pavement, Growth The Volume of Traffic, Bina Marga Method, Drainage


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……… i

DAFTAR ISI ……….. ii

DAFTAR GAMBAR ………. v

DAFTAR TABEL ……….. vi

DAFTAR NOTASI ……… ix

DAFTAR LAMPIRAN ……….. xi

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1

1.1. LATAR BELAKANG ………. 1

1.2. IDENTIFIKASI MASALAH ……….. 3

1.3. RUMUSAN MASALAH ………... 4

1.4. BATASAN MASALAH ………. 4

1.5. TUJUAN PENELITIAN ………. 4

1.6. SISTEMATIKA PENULISAN ………... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………... 6

2.1. PENGERTIAN JALAN TOL ………. 6

2.2. LALU LINTAS ………... 7

2.3. PERKERASAN LENTUR SNI ………....……….. 9

2.4. PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR SNI …... 11

2.4.1. Beban Lalu Lintas ………. 11

2.4.2. Daya Dukung Tanah Dasar ………... 14

2.4.3. Parameter Penunjuk Kondisi Lingkungan ………… 15

2.4.4. Indeks Permukaan ………. 16

2.4.5. Rumus Dasar Metode SNI 1732-1989-F …………... 18

2.4.6. Indeks Tebal Perkerasan (ITP) ……….. 19

2.4.7. Tebal Minimum Lapis Perkerasan ……… 31

2.5. PERENCANAAN DRAINASE ………. 32 Gambaran Topografi ………


(7)

2.5.2. Data Eksisting ………... 33

2.5.3. Panjang Segmen Saluran (L) ………. 33

2.5.4. Luas Daerah Layanan (A) ………. 33

2.5.5. Koefisien Pengaliran (C) ………... 33

2.5.6. Faktor Limpasan (fk) ………. 34

2.5.7. Waktu Konsentrasi (Tc) ……… 35

2.5.8. Analisis Frekuensi Curah Hujan ……….... 36

2.5.9. Analisis Intensitas Hujan ………... 41

2.5.10. Debit Banjir Rencana ……… 43

2.5.11. Analisis Hidrolis Saluran ………... 43

2.5.12. Kecepatan Pengaliran ……… 46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……….. 47

3.1. PERSIAPAN ………... 49

3.2. STUDI PUSTAKA ………. 50

3.3. PENGUMPULAN DATA ……….. 50

3.4. PENGOLAHAN DATA ………. 51

3.5. ANALISIS DAN PERENCANAAN ……….. 51

BAB IV PEMBAHASAN ………. 54

4.1. DATA EKSISTING ………... 54

4.2. DATA PERENCANAAN ……….. 55

4.3. PERTUMBUHAN LALU LINTAS ………... 65

4.4. ARUS LALU LINTAS ………... 68

4.5. PARAMETER PERENCANAAN ………. 70

4.5.1. Koefisien Distribusi (C) ……… 70

4.5.2. Umur Rencana ………... 71

4.5.3. Faktor Regional ………. 71

4.5.4. Indeks Permukaan pada Awal Umur Rencana …….. 71

4.5.5. Indeks Permukaan pada Akhir Umur Rencana ……. 72

4.5.6. Koefisien Kekuatan Relatif ………... 72

4.6. PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR …………... 72

4.6.1. Konfigurasi dan Distribusi Beban Sumbu Kendaraan ………. 72


(8)

4.6.2. Perhitungan Angka Ekivalen (E) ………... 74

4.6.3. Perhitungan Lintas Ekivalen Permulaan (LEP) ……. 74

4.6.4. Perhitungan Lintas Ekivalen Akhir (LEA) ……….... 75

4.6.5. Perhitungan Lintas Ekivalen Rencana (LER) ……… 76

4.6.6. Perhitungan Indeks Tebal Perkerasan (ITP) ……….. 76

4.7. PERENCANAAN SALURAN SAMPING ……… 78

4.7.1. Panjang Segmen Saluran ………... 78

4.7.2. Luas Daerah Layanan ……….... 78

4.7.3. Koefisien Pengaliran (C) ………... 79

4.7.4. Waktu Konsentrasi (Tc) ………. 80

4.7.5. Data Curah Hujan ……….. 82

4.7.6. Analisis Frekuensi Curah Hujan ……….... 90

4.7.7. Intensitas Curah Hujan ……….. 95

4.7.8. Debit Banjir Rencana ……… 103

4.7.9. Dimensi Saluran Samping ………. 103

BAB V PENUTUP ……….... 106

5.1. KESIMPULAN ………... 106

5.2. SARAN ……… 107


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Kondisi Perkerasan Jalan Tol Eksisting ……… 2

Gambar 1.2. Kondisi Saluran Samping Jalan Tol ……….. 2

Gambar 1.3. Peta Tol Jakarta –Cikampek ………. 3

Gambar 1.4. Peta Lokasi Pengamatan ……… 3

Gambar 2.1. Golongan Jenis Kendaraan PT. Jasa Marga ……….. 8

Gambar 2.2. Distribusi Beban pada Perkerasan Lentur …………. 10

Gambar 2.3. Struktur Lapisan Perkerasan Lentur ……….. 10

Gambar 2.4. Korelasi Nilai DDT dan Nilai CBR ………... 15

Gambar 2.5. Nomogram untuk IPt = 2,5 dan IP0≥ 4 ……….. 22

Gambar 2.6. Nomogram untuk IPt = 2,5 dan IP0 = 3,9 –3,5 …….. 23

Gambar 2.7. Nomogram untuk IPt = 2,0 dan IP0≥ 4 ……….. 24

Gambar 2.8. Nomogram untuk IPt = 2,0 dan IP0 = 3,9 –3,5 …….. 25

Gambar 2.9. Nomogram untuk IPt = 1,5 dan IP0 = 3,9 – 3,5 …….. 26

Gambar 2.10. Nomogram untuk IPt = 1,5 dan IP0 = 3,4 – 3,0 …….. 27

Gambar 2.11. Nomogram untuk IPt = 1,5 dan IP0 = 2,9 – 2,5 …….. 28

Gambar 2.12. Nomogram untuk IPt = 1,0 dan IP0 = 2,9 – 2,5 …….. 29

Gambar 2.13. Nomogram untuk IPt = 1,0 dan IP0 ≥ 2,4 …………... 30

Gambar 3.1. Diagram Alir Metodologi Penelitian ………. 48

Gambar 3.2. Diagram Alir Perencanaan Perkerasan dengan Metode SNI 1732-1989 ………. 52

Gambar 3.3. Diagram Alir Perencanaan Drainase ………. 53


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Distribusi Beban Sumbu ………. 9

Tabel 2.2. Jumlah Lajur Berdasarkan Lebar Jalur ………... 12

Tabel 2.3. Koefisien Distribusi ke Lajur Rencana ………... 12

Tabel 2.4. Korelasi antara CBR dan DDT ………... 14

Tabel 2.5. Faktor Regional ………... 16

Tabel 2.6. Indeks Permukaan pada Awal Umur Rencana (IP0) ……… 17

Tabel 2.7. Indeks Permukaan pada Akhir Umur Rencana (IPt) ……... 18

Tabel 2.8. Kinerja Struktur Perkerasan Jalan di Akhir Umur Rencana ………... 18

Tabel 2.9. Koefisien Kekuatan Relatif ………. 20

Tabel 2.10. Tebal Minimum Lapis Perkerasan ……….. 31

Tabel 2.11. Kemiringan Melintang Perkerasan dan Bahu Jalan (ix) …. 36

Tabel 2.12. Kemiringan Saluran Memanjang (is) ………. 32

Tabel 2.13. Nilai Koefisien Pengaliran (C) dan Nilai Faktor Limpasan ………. 34

Tabel 2.14. Nilai Koefisien Hambatan ………... 36

Tabel 2.15. Reduced Variate (Yt) ……….. 38

Tabel 2.16. Reduced Mean (Yn) ……… 39

Tabel 2.17. Reduced Standard Deviation (Sn) ……….. 40

Tabel 2.18. Koefisien Kekasaran Manning (n) ……….. 44

Tabel 2.19. Kecepatan Aliran Air yang Diijinkan ………. 46

Tabel 4.1. Data Eksisting Badan Jalan ………. 54

Tabel 4.2. Hasil Traffic Counting Pintu Tol Cikampek Tanggal 30 Januari 2015 ………. 56

Tabel 4.3. Hasil Traffic Counting Pintu Tol Cikampek Tanggal 31 Januari 2015 ………. 59

Tabel 4.4. Data Lalu Lintas Harian Rata – Rata PT. Jasa Marga …… 62

Tabel 4.5. Persentase Jenis Kendaraan Berdasarkan Traffic Counting ……….. 62


(11)

Tabel 4.6. Jumlah Kendaraan Setiap Jenisnya ………. 64

Tabel 4.7. Data Lalu Lintas ……….. 66

Tabel 4.8. Hasil Perhitungan Regresi Linear ……… 67

Tabel 4.9. Hasil Perhitungan Regresi Linear ……… 68

Tabel 4.10. Hasil Perhitungan LHRT ………. 69

Tabel 4.11. Menentukan Nilai Koefisien Distribusi (C) ……… 71

Tabel 4.12. Nilai Konfigurasi Sumbu dan Distribusi Beban Kendaraan ……… 73

Tabel 4.13. Hasil Perhitungan Nilai Angka Ekivalen ……… 74

Tabel 4.14. Hasil Perhitungan Lintas Ekivalen Permulaan (LEP) ……. 75

Tabel 4.15. Jenis Bahan Tiap Lapisan Beserta Koefisien Kekuatan Relatif ………. 76

Tabel 4.16. Resume Hasil ITP ………... 77

Tabel 4.17. Perbandingan Nilai Eksisting dan Nilai Rencana ………... 77

Tabel 4.18. Data Curah Hujan Bendung Cikarang Tahun 2008 ……… 83

Tabel 4.19. Data Curah Hujan Bendung Cikarang Tahun 2009 ……… 84

Tabel 4.20. Data Curah Hujan Bendung Cikarang Tahun 2010 ……… 85

Tabel 4.21. Data Curah Hujan Bendung Cikarang Tahun 2011 ……… 86

Tabel 4.22. Data Curah Hujan Bendung Cikarang Tahun 2012 ……… 87

Tabel 4.23. Data Curah Hujan Total Bulanan ……….... 89

Tabel 4.24. Data Hari Hujan Bulanan ……….... 89

Tabel 4.25. Data Curah Hujan Maksimum ……… 90

Tabel 4.26. Periode Ulang Debit Rencana ………. 91

Tabel 4.27. Curah Hujan Maksimum Metode Gumbel ……….. 92

Tabel 4.28. Nilai Koefisien Yn ………... 93

Tabel 4.29. Nilai Koefisien Yt ………... 93

Tabel 4.30. Nilai Koefisien Sn ………... 94

Tabel 4.31. Hasil Perhitungan Tebal Hujan Maksimum Tiap Tahun … 95

Tabel 4.32. Hasil Perhitungan Intensitas Hujan ……… 96

Tabel 4.33. Hasil Perhitungan Intensitas Hujan Tiap Durasi dan Periode Ulang ………. 97


(12)

Tabel 4.34. Harga Tetapan – Tetapan Rumus Intensitas

Curah Hujan ……….... 99 Tabel 4.35. Resume Tetapan – Tetapan Rumus Intensitas

Curah Hujan ……….... 101 Tabel 4.36. Perbandingan Kecocokan Rumus Intensitas


(13)

DAFTAR NOTASI

a1 = Koefisien kekuatan relatif lapis permukaan a2 = Koefisien kekuatan relatif lapis pondasi

a3 = Koefisien kekuatan relatif lapis pondasi bawah A = Luas daerah layanan

C = Koefisien pengaliran

Ci = Koefisien distribusi jenis kendaraan i CBR = California Bearing Ratio

D1 = Tebal lapis permukaan D2 = Tebal lapis pondasi

D3 = Tebal lapis pondasi bawah DDT = Daya dukung tanah dasar

Ei = Angka ekivalen untuk jenis kendaraan i Fk = Faktor limpasan

FP = Faktor penyesuaian untuk umur rencana FR = Faktor regional

I = Intensitas hujan

i = Faktor pertumbuhan lalu lintas

IP0 = Indeks permukaan pada awal umur rencana IPt = Indeks permukaan pada akhir umur rencana Is = Kemiringan memanjang

ITP = Indeks tebal perkerasan Ix = Kemiringan melintang


(14)

L = Panjang saluran

LEA = Lintas ekivalen di akhir umur rencana LEP = Lintas ekivalen di awal umur rencana LER = Lintas ekivalen rencana

Qp = Debit rencana

Sn = Reduced standard deviation

t = Waktu

Tc = Waktu konsentrasi UR = Umur rencana V = Kecepatan aliran W = Lebar daerah layanan Yn = Reduced mean Yt = Reduced variate


(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kondisi Perkerasan Lentur Jalan Tol Jakarta – Cikampek Lampiran 2. Kondisi Saluran Samping Jalan Tol Jakarta – Cikampek Lampiran 3. Kondisi Jalan Tol Jakarta – Cikampek

Lampiran 4. Surat Tugas Penunjukan Dosen Pembimbing Lampiran 5. Surat Administrasi Pencarian Data

Lampiran 6. Berita Acara Seminar I, Seminar II dan Sidang Lampiran 7. Kartu Bimbingan Tugas Akhir


(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Jalan merupakan prasarana transportasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk melakukan mobilitas keseharian sehingga volume kendaraan yang melewati suatu ruas jalan mempengaruhi kapasitas dan kemampuan dukungnya. Kekuatan dan keawetan kontruksi perkerasan jalan sangat ditentukan oleh sifat-sifat daya dukung tanah dasar (Silvia Sukirman, 1999).

Jalan tol Jakarta - Cikampek dibuat pada tahun 1985 – 1987. Jalan tol Jakarta – Cikampek dengan total panjang 83 km yang mulai dioperasikan oleh Jasa Marga semenjak tahun 1988. Jalan tol yang menghubungkan kota Jakarta dengan Cikampek ini menjadi salah satu infrastruktur penting dan menjadi urat nadi transportasi yang penting menghubungkan Jakarta dan Bekasi dengan kota – kota lain di Pantai Utara Jawa. Jalan tol yang dikelola oleh Jasa Marga ini akan menjadi ruas yang terpadat dari jaringan jalan tol Trans Jawa.

Jalan tol Jakarta – Cikampek menjadi salah satu jalan tol dengan volume lalu lintas terpadat. Jalan tol ini menjadi jalan bebas hambatan yang selalu mengalami kemacetan pada akhir pekan maupun musim liburan. Struktur perkerasan lentur pada jalan tol ini sering mengalami kerusakan yang disebabkan oleh tingginya tingkat pertumbuhan volume lalu lintas tahun ke tahun. Peningkatan volume ini membuat tubuh jalan harus memikul beban yang lebih besar. Kerusakan yang terjadi meliputi retak kecil maupun sedang, tubuh jalan bergelombang, dan lain sebagainya. Kerusakan seperti pada Gambar 1.1. Selain itu pada jalan tol tempat dilakukannya pengamatan tidak di temukan saluran samping seperti pada Gambar 1.2.


(17)

2

Gambar 1.1. Kondisi Perkerasan Jalan Tol Eksisting

Gambar 1.2. Kondisi Saluran Samping Jalan Tol

Oleh karena itu, penulis mengambil judul tugas akhir “Analisa Kinerja Struktur Perkerasan Lentur Jalan Tol Jakarta - Cikampek” yang mengambil sampel pengamatan pada jalur A di Km. 68+200 – 72+200. Pada Km. 68+200 – 72+200 terdapat persimpangan antara jalan tol Jakarta – Cikampek dengan jalan tol Bandung – Cikampek, diperkirakan volume lalu lintas yang didapatkan maksimal dan memudahkan saat dilakukan Traffic


(18)

3

Counting karena menuju pada satu titik yaitu pintu tol Cikampek. Selain itu, pada Km. 68+200 – 72+200 terdapat beberapa titik kerusakan seperti retakan maupun lapisan tambah untuk menutupi lubang.

Gambar 1.3. Peta Tol Jakarta – Cikampek

(Sumber : http://cybermap.co.id/download/2011/peta-tol.pdf)

Gambar 1.4. Peta Lokasi Pengamatan (Sumber : http://cybermap.co.id/download/2011/peta-tol.pdf)

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH

Ada beberapa masalah yang ditemukan dari penelitian ini yaitu : 1. Kondisi jalan tol Jakarta – Cikampek jalur A banyak mengalami

kerusakan seperti retak, bergelombang dan lain sebagainya. 2. Volume lalu lintas dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. 3. Tidak ditemukannya saluran samping (Drainase).

Jalan Tol Jakarta - Cikampek


(19)

4

1.3 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah :

1. Bagaimana kondisi struktur perkerasan lentur pada jalan tol Jakarta – Cikampek Km. 68+200 – 72+200.

2. Berapa tebal lapisan perkerasan lentur yang sesuai dengan volume lalu lintas saat ini.

3. Bagaimana kondisi drainase pada tol Jakarta – Cikampek Km. 68+200 – 72+200.

1.4 BATASAN MASALAH

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini dilakukan terhadap kinerja lapisan perkerasan lentur jalan tol Jakarta – Cikampek Km. 68+200 – 72+200.

2. Penelitian ini dilakukan di jalan tol Cikampek – Cirebon, tepatnya pada Km. 68+200 – 72+200.

3. Penelitian ini meninjau sistem drainase yang berupa saluran samping jalan tol Jakarta – Cikampek Km. 68+200 – 72+200.

1.5 TUJUAN PENELITIAN

Ada beberapa tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengevaluasi kinerja struktur perkerasan pada jalan tol Jakarta – Cikampek Km. 68+200 – 72+200 saat ini.

2. Merencanakan tebal lapisan perkerasan lentur yang ideal untuk kondisi volume lalu lintas saat ini.

3. Merencanakan drainase pada jalan tol Jakarta – Cikampek Km. 68+200 – 72+200.


(20)

5

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN

Tugas akhir yang berjudul “Analisa Kinerja Struktur Perkerasan Lentur Jalan Tol Jakarta - Cikampek” ini dibagi menjadi lima bab, dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian dan sistematika penulisan yang digunakan pada laporan tugas akhir.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan landasan teori yang mendukung penulisan dan pengerjaan tugas akhir.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai kegiatan dan langkah – langkah yang dilakukan dalam menyelesaikan tugas akhir.

BAB IV PEMBAHASAN

Bab ini membahas ruang lingkup mengenai tugas akhir yang meliputi desain struktur perkerasan, analisis tebal perkerasan dan desain drainase.

BAB V PENUTUP

Bab ini membahas tentang ringkasan hasil yang didapat dalam penulisan tugas akhir yang berupa kesimpulan.


(21)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi adalah ilmu – ilmu / cara yang digunakan untuk memperoleh kebenaran menggunakan penelusuran dengan tata cara tertentu dalam menemukan kebenaran, tergantung dari realitas yang sedang dikaji (KBBI).

Sedangkan metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku disiplin ilmu dalam suatu penyelidikan yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban (KBBI).

Metodologi penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah metode analisis deskriptif. Secara garis besar, metodologi penelitian dalam penyusunan tugas akhir adalah seperti pada Gambar 3.1.


(22)

48

Gambar 3.1. Diagram Alir Metodologi Penelitian

Mulai

Persiapan

Studi Pustaka

Pengumpulan Data

Data Cukup?

Pengolahan Data Data Primer :

Traffic Counting Pengukuran Drainase

Tidak

Ya

Data Sekunder : LHR Data Curah Hujan Gambar Cross Section

Menghitung Kinerja Perkerasan Jalan dan Drainase

Kapasitas Perkerasan Jalan dan Drainase

Masih Memadai ?

A Tidak

Ya Tidak Perlu Desain Ulang Perkerasan Jalan dan Drainase


(23)

49

Gambar 3.1. Diagram Alir Metodologi Penelitian (Lanjutan)

3.1 PERSIAPAN

Suatu kegiatan harus didahului dengan proses persiapan, begitu pula dengan penelitian ini. Kegiatan persiapan pada penelitian ini mempunyai maksud persiapan yang dilakukan agar mendapatkan data yang dibutuhkan untuk pengerjaan penelitian ini.

Adapun kegiatan persiapan pada penelitian ini adalah : 1. Menentukan topik sebagai dasar penulisan tugas akhir. Sehingga

didapatkan topik penulisan Analisa Kinerja Struktur Perkerasan Lentur Jalan Tol Jakarta – Cikampek.

A

Perlu Desain Ulang Perkerasan Jalan dan Drainase

Desain Ulang Perkerasan Jalan Desain Ulang Drainase

Perhitungan Tebal Lapis Perkerasan Jalan

Hasil Perhitungan Tebal Lapis Perkerasan

Perhitungan Dimensi Drainase Sesuai dengan Kebutuhan

Hasil Perhitungan Dimensi Drainase

Selesai Kesimpulan


(24)

50

2. Melakukan studi pustaka tentang perancangan desain perkerasan kaku dan drainase.

3. Menentukan data apa saja yang diperlukan baik primer maupun sekunder.

4. Menentukan instansi mana saja yang akan dijadikan sumber data. 5. Membuat surat pengantar dari Jurusan Teknik Sipil Universitas

Pendidikan Indonesia untuk permohonan meminta data kepada instansi – instansi terkait.

6. Melakukan survei ke lapangan yakni ke jalan to Jakarta – Cikampek pada Km. 68+200 – 72+200.

3.2 STUDI PUSTAKA

Studi pustaka yang dilakukan pada penulisan tugas akhir ini adalah melakukan suatu pembahasan yang berdasarkan pada buku - buku referensi dengan tujuan untuk memperkuat materi pembahasan maupun sebagai dasar untuk penggunaan rumus - rumus tertentu didalam menganalisis dan mendesain perkerasan jalan dan drainase. Referensi tersebut berupa pedoman teknis, peraturan pemerintah, undang - undang, buku, jurnal ilmiah, dan artikel.

3.3 PENGUMPULAN DATA

Data adalah keterangan yang benar dan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian (KBBI). Pengumpulan data dilakukan dengan tujuan untuk memberikan data yang dibutuhkan dalam proses perhitungan dan analisis. Berdasarkan sumber pengambilannya, data dibagi menjadi dua jenis yaitu : 1. Data Primer merupakan data yang didapatkan dengan cara mengadakan

survei langsung di lapangan.

2. Data Sekunder merupakan data yang diperoleh dengan cara observasi ke instansi – instansi terkait yang telah memiliki data tersebut.


(25)

51

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah :

1. Data primer didapat dari hasil survey lapangan berupa pencacahan lalu lintas melaluki proses traffic counting untuk menentukan komposisi masing-masing kendaraan pada penggolongan jenis kendaraan menurut PT. Jasa Marga, dan menghitung dimensi eksisting drainase sebagai pembanding antara nilai riil di lapangan dengan hasil rencana perhitungan yang dilakukan penulis.

2. Data sekunder yang berupa parameter-parameter perencanaan diperoleh dari instansi yang berwenang dalam hal ini adalah PT. Jasa Marga dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU.

3.4 PENGOLAHAN DATA

Pengolahan data dilakukan berdasarkan data-data yang dikumpulkan yang selanjutnya dikelompokkan sesuai dengan identifikasi tujuan permasalahan sehingga diperoleh analisis pemecahan yang efektif dan terarah. Adapun aturan yang dipakai saat pengolahan data yaitu :

1. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 2. SNI 1732-1989-F

3. Pd. T-02-2006-B

3.5 ANALISIS DAN PERENCANAAN

Analisis dan perencanaan yang dilakukan pada tugas akhir ini didasarkan pada identifikasi tujuan permasalahan yang ditentukan saat memilih topik tugas akhir, dan pengolahan data berlangsung sesuai dengan ketersediaan referensi pustaka, narasumber, dan batas waktu pengerjaan tugas akhir. Adapun analisis dan perencanaan yang dilakukan berupa :


(26)

52

1. Analisis perencanaan perkerasan lentur jalan tol Jakarta – Cikampek Km. 68+200 – 72+200 jalur A dengan metode SNI 1732-1989-F. Alur perencanaan perkerasan lentur jalan Tol Jakarta – Cikampek Km. 68+200

– 72+200 dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2. Diagram Alir Perencanaan Perkerasan dengan Metode SNI-1732-1989

Apakah tebal perkerasan Mencukupi ? Didapat ITP sesuai

nilai FR Survei data

Analisis data lalu lintas

Didapat pertumbuhan lalu lintas

Perhitungan angka ekivalen beban sumbu

kendaraan

Perhitungan LEP, LEA, LET, LER

Tentukan Tebal masing2 lapis perkerasan

Ya Tidak

Mulai


(27)

53

2. Analisis perencanaan drainase jalan tol Jakarta – Cikampek Km. 68+200

– 72+200 jalur A. Alur perencanaan drainase jalan Tol Jakarta – Cikampek Km. 68+200 – 72+200 dapat dilihat pada Gambar 3.3.

3.

Gambar 3.3. Diagram Alir Perencanaan Drainase

Mulai

Pengumpulan Data Curah Hujan

Analisis Frekuensi Curah Hujan

Analisis Intensitas Curah Hujan

Analisis Debit Hujan Rencana

Analisis Hidrolis Saluran

Menentukan Dimensi Saluran

Selesai Kesimpulan


(28)

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya dalam laporan tugas akhir yang berjudul “Analisa Kinerja Struktur Perkerasan Lentur Jalan Tol Jakarta – Cikampek”, didapatkan kesimpulan sebagai berikut.

1. Hasil evaluasi kinerja struktur perkerasan pada jalan tol Jakarta – Cikampek Km. 68+200 – 72+200 didapatkan bahwa kondisi perkerasan lentur pada lapis permukaan dengan ketebalan 5 cm, sudah tidak memadai untuk menahan beban kendaraan saat ini. Ini disebabkan pertumbuhan lalu lintas dari tahun ke tahun kian meningkat sehingga beban yang dipikul lapis permukaan pun bertambah.

2. Hasil perencanaan struktur perkerasan pada jalan tol Jakarta – Cikampek Km. 68+200 – 72+200 untuk umur rencana 10 tahun terhitung dari tahun 2014 sebagai berikut.

Lapisan Bahan Kekuatan Eksisting Rencana Permukaan Laston MS-744 MS-744 5 cm 15 cm

Pondasi Laston MS-590 MS-590 15 cm 15 cm Pondasi Bawah Sirtu Kelas C CBR 30% 56 cm 56 cm

Tanah Dasar CBR 6%

Dari data diatas didapatkan kesimpulan bahwa tebal lapis permukaan pada struktur perkerasan di jalan tol Jakarta – Cikampek harus ditambah sebesar 10 cm agar dapat mempertahankan kinerja jalan dari tahun 2014 hingga 2024.

3. Hasil perencanaan dimensi saluran samping pada jalan tol Jakarta – Cikampek Km. 68+200 – 72+200 didapatkan debit rencana sebesar 4,788 m3/detik dan dimensi saluran samping dengan bentuk trapesium dengan ukuran lebar 1,6 m dan tinggi 1,38 m.


(29)

107

5.2 SARAN

Dari analisis dan pembahasan laporan tugas akhir yang berjudul

Analisa Kinerja Struktur Perkerasan Lentur Jalan Tol Jakarta Cikampek”, ada beberapa saran dari penulis yaitu :

1. Untuk melakukan analisis kinerja jalan, pilih data mana yang akan dijadikan data primer maupun sekunder.

2. Untuk pencarian data – data perencanaan, carilah pada instansi yang terkait langsung dengan data – data tersebut.

3. Untuk data lalu lintas, cari data selengkap – lengkapnya yang menyediakan data rincian hingga per golongan kendaraan. Jika tidak didapatkan hingga sedetail itu, lakukan Traffic Counting pada jalan tersebut dengan bantuan teman atau siapapun minimal 2 orang untuk mempermudah dalam perhitungan.

4. Untuk data curah hujan, cari lokasi stasiun hujan terdekat dengan lokasi penelitian dan sebisa mungkin cari data curah hujan 10 tahun ke belakang atau lebih. Jika data yang didapatkan kurang dari 10 tahun, lakukan analisis curah hujan dengan Metode Partial Duration Series.


(30)

DAFTAR PUSTAKA

Aulia, Dian dan Sindy Dwi Yuliani. 2013. Perancangan Peningkatan Struktur Perkerasan Jalan Tol Padaleunyi Ruas Pasteur-Kopo Jalur A Km 127+200 – Km 136+050. Tugas Akhir. Politeknik Negeri Bandung

Manual Kapasitas Jalan Indonesia. 1997. Direktorat Jenderal Bina Marga Pedoman Konstruksi dan Bangunan. 2006. Perencanaan Sistem Drainase

Jalan. Departemen Pekerjaan Umum

Sukirman, Silvia. 2010. Perencanaan Tebal Struktur Perkerasan Lentur. Bandung : Nova

Suripin. 2003. Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Yogyakarta : ANDI


(1)

51

Alfi Sofyan, 2015

ANALISA KINERJA STRUKTUR PERKERASAN LENTUR JALAN TOL JAKARTA CIKAMPEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah :

1. Data primer didapat dari hasil survey lapangan berupa pencacahan lalu lintas melaluki proses traffic counting untuk menentukan komposisi masing-masing kendaraan pada penggolongan jenis kendaraan menurut PT. Jasa Marga, dan menghitung dimensi eksisting drainase sebagai pembanding antara nilai riil di lapangan dengan hasil rencana perhitungan yang dilakukan penulis.

2. Data sekunder yang berupa parameter-parameter perencanaan diperoleh dari instansi yang berwenang dalam hal ini adalah PT. Jasa Marga dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU.

3.4 PENGOLAHAN DATA

Pengolahan data dilakukan berdasarkan data-data yang dikumpulkan yang selanjutnya dikelompokkan sesuai dengan identifikasi tujuan permasalahan sehingga diperoleh analisis pemecahan yang efektif dan terarah. Adapun aturan yang dipakai saat pengolahan data yaitu :

1. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 2. SNI 1732-1989-F

3. Pd. T-02-2006-B

3.5 ANALISIS DAN PERENCANAAN

Analisis dan perencanaan yang dilakukan pada tugas akhir ini didasarkan pada identifikasi tujuan permasalahan yang ditentukan saat memilih topik tugas akhir, dan pengolahan data berlangsung sesuai dengan ketersediaan referensi pustaka, narasumber, dan batas waktu pengerjaan tugas akhir. Adapun analisis dan perencanaan yang dilakukan berupa :


(2)

1. Analisis perencanaan perkerasan lentur jalan tol Jakarta – Cikampek Km. 68+200 – 72+200 jalur A dengan metode SNI 1732-1989-F. Alur perencanaan perkerasan lentur jalan Tol Jakarta – Cikampek Km. 68+200 – 72+200 dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Apakah tebal perkerasan Mencukupi ? Didapat ITP sesuai

nilai FR Survei data

Analisis data lalu lintas

Didapat pertumbuhan lalu lintas

Perhitungan angka ekivalen beban sumbu

kendaraan

Perhitungan LEP, LEA, LET, LER

Tentukan Tebal masing2 lapis perkerasan

Tidak


(3)

53

Alfi Sofyan, 2015

ANALISA KINERJA STRUKTUR PERKERASAN LENTUR JALAN TOL JAKARTA CIKAMPEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Analisis perencanaan drainase jalan tol Jakarta – Cikampek Km. 68+200 – 72+200 jalur A. Alur perencanaan drainase jalan Tol Jakarta – Cikampek Km. 68+200 – 72+200 dapat dilihat pada Gambar 3.3.

3.

Gambar 3.3. Diagram Alir Perencanaan Drainase Mulai

Pengumpulan Data Curah Hujan

Analisis Frekuensi Curah Hujan

Analisis Intensitas Curah Hujan

Analisis Debit Hujan Rencana

Analisis Hidrolis Saluran

Menentukan Dimensi Saluran

Selesai Kesimpulan


(4)

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya dalam laporan tugas akhir yang berjudul “Analisa Kinerja Struktur Perkerasan Lentur Jalan Tol Jakarta – Cikampek”, didapatkan

kesimpulan sebagai berikut.

1. Hasil evaluasi kinerja struktur perkerasan pada jalan tol Jakarta – Cikampek Km. 68+200 – 72+200 didapatkan bahwa kondisi perkerasan lentur pada lapis permukaan dengan ketebalan 5 cm, sudah tidak memadai untuk menahan beban kendaraan saat ini. Ini disebabkan pertumbuhan lalu lintas dari tahun ke tahun kian meningkat sehingga beban yang dipikul lapis permukaan pun bertambah.

2. Hasil perencanaan struktur perkerasan pada jalan tol Jakarta – Cikampek Km. 68+200 – 72+200 untuk umur rencana 10 tahun terhitung dari tahun 2014 sebagai berikut.

Lapisan Bahan Kekuatan Eksisting Rencana Permukaan Laston MS-744 MS-744 5 cm 15 cm

Pondasi Laston MS-590 MS-590 15 cm 15 cm Pondasi Bawah Sirtu Kelas C CBR 30% 56 cm 56 cm

Tanah Dasar CBR 6%

Dari data diatas didapatkan kesimpulan bahwa tebal lapis permukaan pada struktur perkerasan di jalan tol Jakarta – Cikampek harus ditambah sebesar 10 cm agar dapat mempertahankan kinerja jalan dari tahun 2014 hingga 2024.


(5)

107

Alfi Sofyan, 2015

ANALISA KINERJA STRUKTUR PERKERASAN LENTUR JALAN TOL JAKARTA CIKAMPEK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5.2 SARAN

Dari analisis dan pembahasan laporan tugas akhir yang berjudul

Analisa Kinerja Struktur Perkerasan Lentur Jalan Tol Jakarta Cikampek”, ada beberapa saran dari penulis yaitu :

1. Untuk melakukan analisis kinerja jalan, pilih data mana yang akan dijadikan data primer maupun sekunder.

2. Untuk pencarian data – data perencanaan, carilah pada instansi yang terkait langsung dengan data – data tersebut.

3. Untuk data lalu lintas, cari data selengkap – lengkapnya yang menyediakan data rincian hingga per golongan kendaraan. Jika tidak didapatkan hingga sedetail itu, lakukan Traffic Counting pada jalan tersebut dengan bantuan teman atau siapapun minimal 2 orang untuk mempermudah dalam perhitungan.

4. Untuk data curah hujan, cari lokasi stasiun hujan terdekat dengan lokasi penelitian dan sebisa mungkin cari data curah hujan 10 tahun ke belakang atau lebih. Jika data yang didapatkan kurang dari 10 tahun, lakukan analisis curah hujan dengan Metode Partial Duration Series.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Aulia, Dian dan Sindy Dwi Yuliani. 2013. Perancangan Peningkatan Struktur Perkerasan Jalan Tol Padaleunyi Ruas Pasteur-Kopo Jalur A Km 127+200 – Km 136+050. Tugas Akhir. Politeknik Negeri Bandung

Manual Kapasitas Jalan Indonesia. 1997. Direktorat Jenderal Bina Marga Pedoman Konstruksi dan Bangunan. 2006. Perencanaan Sistem Drainase

Jalan. Departemen Pekerjaan Umum

Sukirman, Silvia. 2010. Perencanaan Tebal Struktur Perkerasan Lentur. Bandung : Nova

Suripin. 2003. Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Yogyakarta : ANDI