Efek Teh Jiaogulan (Gynostemma pentaphyllum) terhadap Penurunan Tekanan Darah Wanita Dewasa Tahun 2014.

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

EFEK TEH JIAOGULAN (Gynostemma pentaphyllum) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH WANITA DEWASA TAHUN 2014

Chrissan, 2014. Pembimbing I : Yenni Limyati,dr.,Sp.KFR.,M.Kes. Hipertensi yang tidak diobati dapat menyebabkan penyakit kardiovaskuler. Di negara maju penyakit kardiovaskuler adalah penyebab angka kematian terbesar yaitu sekitar 40%. Karena alasan tersebut, penderita hipertensi berusaha mencari alternatif lain dengan menggunakan pengobatan nonfarmakologis contohnya seperti tanaman herbal. Salah satunya adalah teh jiaogulan (Gynostemma pentaphyllum).

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah teh Jiaogulan (Gynostemma pentaphyllum) menurunkan tekanan darah.

Penelitian ini menggunakan desain eksperimental quasi. Dilakukan pada 15 orang perempuan berumur 18–25 tahun. Data yang diukur adalah tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah konsumsi teh jiaogulan sebanyak 1

sachet (2 gram) /200mL dengan suhu 85°C, pada posisi duduk dengan metode auskultasi. Analisa data menggunakan uji ”t” berpasangan dengan α < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tekanan darah setelah minum teh Jiaogulan sebesar 99/71 mmHg, lebih rendah daripada rata-rata tekanan darah sebelum minum teh Jiaogulan, yaitu sebesar 112/77 mmHg (p ≤ 0,01).

Simpulan dari penelitian ini adalah teh Jiaogulan (Gynostemma pentaphyllum)

menurunkan tekanan darah.


(2)

v Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

THE EFFECT OF JIAOGULAN TEA FOR REDUCTION OF BLOOD PRESSURE ON ADULT WOMEN 2014

Chrissan, 2014. 1st tutor : Yenni Limyati,dr.,Sp.KFR.,M.Kes.

Untreated hypertension can lead to cardiovascular disease. In developed countries cardiovascular disease is the biggest cause of mortality rate is about 40%. Based on this reason, patients with hypertension are trying to find the other alternative way that using non-pharmacological treatments such as herbs for example Jiaogulan Tea (Gynostemma pentaphyllum).

The purpose of this research to determine whether Jiaogulan tea (Gynostemma pentaphyllum) lowers blood pressure.

This research used a quasi-experimental design. Involved 15 women aged 18-25 years. The data are measured systolic and diastolic blood pressure before and after consumption of jiaogulan tea as much as 1 sachet (2 gram) / 200ml with a temperature of 85 ° C, in a sitting position with the auscultation method. Analysis of the data is using the test "t" paired with α < 0.05level.

The results showed that the average of blood pressure after drinking Jiaogulan tea at 99/71 mmHg, lower than average blood pressure before drinking Jiaogulan tea, the amount of 112/77 mmHg (p≤ 0.01).

Conclusions of this research is Jiaogulan tea (Gynostemma pentaphyllum) lowers blood pressure.


(3)

vi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 2

1.4.1 Manfaat Akademis ... 2

1.4.2 Manfaat Praktis ... 2

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 2

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 2

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Jantung ... 4

2.2 Tekanan Darah ... 5

2.3 Faktor – Faktor Utama yang Mempengaruhi Tekanan darah ... 6

2.4 Faktor Tambahan yang Mempengaruhi Tekanan Darah ... 10

2.5 Sistem Renin Angiotensin ... 12


(4)

vii Universitas Kristen Maranatha

2.7 Hipertensi ... 15

2.7.1 Definisi ... 15

2.7.2 Klasifikasi ... 16

2.7.3 Faktor Risiko ... 16

2.8 Teh Jiaogulan (Gynostemma pentaphyllum) ... 17

2.8.1 Taksonomi ... 17

2.8.2 Sejarah Teh Jiaogulan ... 18

2.8.3 Manfaat dan Kandungan Teh Jiaogulan ... 18

2.8.4 Efek Teh Jiaogulan sebagai Anti Hipertensi ... 19

2.8.5 Toksisitas ... 22

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat ... 23

3.1.1 Bahan ... 23

3.1.2 Alat ... 23

3.2 Subjek Penelitian ... 23

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23

3.4 Metode Penelitian ... 24

3.4.1 Desain Penelitian ... 24

3.4.2 Variabel Penelitian ... 24

3.4.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 24

3.4.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 24

3.4.3 Besar Sampel Penelitian ... 24

3.5 Prosedur Penelitian ... 25

3.5.1 Uji Pendahuluan ... 25

3.5.2 Persiapan Bahan Uji ... 25

3.5.3 Persiapan Sebelum Tes Dilakukan ... 25

3.5.4 Prosedur Tes Tekanan Darah ... 26

3.6 Metode Analisis ... 26


(5)

viii Universitas Kristen Maranatha

3.8 Kriteria Uji ... 26

3.9 Aspek Etik Penelitian ... 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 28

4.2 Pembahasan ... 30

4.3 Hipotesis Penelitian ... 31

4.4 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 32

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 34

5.2 Saran ... 34

DAFTAR PUSTAKA ... 35

LAMPIRAN ... 38


(6)

ix Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah Menurut JNC VII ... 16 Tabel 4.1Rata-Rata Tekanan Darah Sistolik Sebelum dan Setelah Minum Teh

Jiaogulan ... 27 Tabel 4.2 Hasil Pengolahan Data Tekanan Darah Sistolik Setelah Minum Teh

Jiaogulan ... 27 Tabel 4.3 Rata-Rata Tekanan Darah Diastolik Sebelum dan Setelah Minum Teh

Jiaogulan ... 28 Tabel 4.4 Hasil Pengolahan Data Tekanan Darah Diastolik Setelah Minum Teh


(7)

x Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistem Renin Angiotensin ... 12

Gambar 2.2 Pengukuran Tekanan Darah Metode Auskultasi ... 14

Gambar 2.3 Gynostemma pentaphyllum ... 17


(8)

xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Hasil Percobaan ... 38 Lampiran 2. Hasil Uji t Berpasangan untuk Tekanan Darah Sistolik Sebelum dan

Setelah Minum Teh Jiaogulan ... 40 Lampiran 3. Hasil Uji t Berpasangan untuk Tekanan Darah Diastolik Sebelum dan

Setelah Minum Teh Jiaogulan ... 41 Lampiran 4. Surat Pernyataan Persetujuan untuk Ikut Serta Salam Penelitian

(informed consent) ... 42 Lampiran 5. Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 43 Lampiran 6. Foto Dokumentasi ... 44


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Penyakit kardiovaskular sekarang merupakan penyebab kematian paling umum di seluruh dunia. Penyakit kardiovaskular menyebabkan sekitar 40% kematian di negara maju (Gaziano, 2008).

Penderita hipertensi yang tidak diobati terbukti mengalami pemendekan masa kehidupan sekitar 10 – 20 tahun. Bahkan individu yang mengalami hipertensi ringan jika tidak diobati selama 7 – 10 tahun beresiko tinggi mengalami komplikasi yaitu sekitar 30% terbukti mengalami aterosklerosis dan lebih dari 50% akan mengalami kerusakan organ yang berhubungan dengan hipertensi itu sendiri, seperti kardiomegali, gagal jantung kongestif, retinopati, masalah serebrovaskular, dan atau insufisiensi ginjal. Oleh karena itu, walaupun bentuk ringan, hipertensi merupakan penyakit yang progresif dan letal jika tidak segera diobati (Fisher, 2005).

Prevalensi dari penyakit hipertensi hampir sama besar di negara berkembang maupun di negara maju. Diperkirakan sekitar 80% kenaikan kasus hipertensi terutama di negara berkembang hingga tahun 2025 dari jumlah 639 juta kasus di tahun 2000 menjadi 1,15 milyar kasus di tahun 2025. Hipertensi diperkirakan menjadi penyebab kematian sekitar 7,1 juta orang di seluruh dunia, yaitu sekitar 13% dari total kematian di negara berkembang seperti Indonesia (Ridwan Amirudin, 2007). Pengobatan hipertensi dapat secara farmakologis dan nonfarmakologis. Pengobatan hipertensi secara farmakologis dapat menimbulkan efek samping pada penderita hipertensi itu sendiri (Wijayakusuma, 2006). Karena alasan tersebut, penderita hipertensi berusaha mencari alternatif lain dengan menggunakan pengobatan nonfarmakologis contohnya seperti tanaman herbal yang salah satunya adalah teh jiaogulan (Gynostemma pentaphyllum) yang lebih dikenal pada kalangan masyarakat yaitu teh abadi atau miracle tea. Teh jiaogulan memiliki banyak manfaat seperti dapat meningkatkan stamina, mempertahankan


(10)

2 Universitas Kristen Maranatha kadar kolesterol tetap dalam keadaan normal, bersifat sebagai anti kanker, anti

aging dan dapat menurunkan tekanan darah sehingga dapat menurunkan risiko hipertensi itu sendiri (Chen, 2010).

1.2 Identifikasi Masalah

Apakah teh Jiaogulan (Gynostemma pentaphyllum) menurunkan tekanan darah wanita dewasa.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah teh Jiaogulan (Gynostemma pentaphyllum)

menurunkan tekanan darah wanita dewasa.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah 1.4.1 Manfaat Akademis

Menambah wawasan kalangan kedokteran mengenai tanaman herbal terutama teh jiaogulan (Gynostemma pentaphyllum) yang dapat dipakai sebagai penurun tekanan darah.

1.4.2 Manfaat Praktis

Memberi informasi kepada masyarakat mengenai tanaman herbal terutama teh jiaogulan (Gynostemma pentaphyllum) yang dapat dipakai sebagai penurun tekanan darah.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian 1.5.1 Kerangka Pemikiran

Teh Jiaogulan mengandung senyawa kimia berupa kalium dan saponin (yang dikenal sebagai gypenosides). Gypenosides telah diketahui sebagai penginduksi kuat enzim eNOS (Tanner, 1999). Sehingga selanjutnya nitric oxide yang terbentuk dari [14C]-L-arginine berdifusi melewati sel endotel pembuluh darah ke dalam sel otot polos dan mengkonversi guanylyl cyclase ke dalam bentuk aktif lalu meningkatkan produksi dari cyclic GMP (cGMP) (Pocock P. & Richards


(11)

3 Universitas Kristen Maranatha C.D., 2006). cGMP menstimulasi enzim protein kinase G (PKG) yang akan menutup calcium channel, sehingga menyebabkan calcium ekstraseluler tidak dapat masuk kedalam sel, selain itu enzim protein kinase G (PKG) juga menyebabkan efflux calcium kedalam reticulum sarcoplasmic meningkat. Dari kedua mekanisme tersebut maka menyebabkan calcium intraseluler sedikit dan terjadi relaksasi otot polos maka terjadi vasodilatasi sehingga tekanan darah dapat turun(Ian & Krishna, 1998).

Mekanisme kerja kalium dalam menurunkan tekanan darah bisa melalui beberapa cara, antara lain sebagai berikut :

1. Kalium menghambat sistem renin angiotensin, dimana kalium menghambat pengeluaran ACE yang seharusnya mengubah angiotensin I menjadi angiotensis II, karena adanya blok pada sistem ini maka pembuluh darah akan mengalami vasodilatasi sehingga tekanan darah akan turun.

2. Kalium menghambat sekresi aldostreron, sehingga eksresi Na dan air oleh ginjal meningkat, sehingga cairan atau volume intravaskuler

menurun, maka tekanan darah akan turun.

3. Kalium dapat menurunkan potensial membran pada dinding pembuluh darah sehingga akan terjadi relaksasi pada dinding pembuluh darah yang akhirnya akan menurunkan tekanan darah (Guyton & Hall, 1997). Berdasarkan efek saponin dan kalium tersebut, maka penulis ingin mengetahui efek teh Jiaogulan terhadap tekanan darah.

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Teh Jiaogulan (Gynostemma pentaphyllum) menurunkan tekanan darah wanita dewasa.


(12)

34 Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Teh Jiaogulan (Gynostemma pentaphyllum) menurunkan tekanan darah wanita dewasa

5.2Saran

- Teh Jiaogulan dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan untuk menurunkan tekanan darah

- Penelitian efek teh Jiaogulan terhadap penurunan tekanan darah perlu dilanjutkan dengan :

 Menggunakan subjek penelitian penderita hipertensi  Menggunakan subjek penelitian kelompok usia berbeda

 Penelitian lebih lanjut mengenai dosis toksik teh jiaogulan pada manusia

 Penelitian lebih lanjut mengenai komposisi dan dosis efektif teh jiaogulan untuk menurunkan tekanan darah


(13)

35 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Buehler LK. 2003. Nitric oxide. Retrieved 12 Febuari, 2014, from

http://whatislife.com/reader2/Metabolism/pathway/no.html.

Chen J. 2010. Gynostemma pentaphyllum miracle tea for radiant health. Retrieved 15 Febuari, 2014, from http://exryu.com/pdf/Gynostemma.pdf

Chen J, et al. 1989. Antistress action of Gynostemma pentaphyllum. In : R. N. Mishra, D. Joshi: Jiao Gu Lan (Gynostemma pentaphyllum): The Chinese Rasayan - Current Research Scenario. International Journal of Research in Pharmaceutical and Biomedical Sciences. p.1486.

Chen L, et al. 1990. Comparison between the effects of gypenosides and ginsenosides on cardiac function and hemodynamics in dogs. In : R. N. Mishra, D. Joshi: Jiao Gu Lan (Gynostemma pentaphyllum): The Chinese Rasayan- Current Research Scenario. International Journal of Research in Pharmaceutical and Biomedical Sciences. p.1494

Chen X. 1996. Cardiovascular protection by ginsenosides and their nitric oxide releasing action. Retrieved 22 April, 2014, from

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/888649

Dahlan M. S. 2009. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel, Dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: SalembaMedika. p. 30, 73. Fisher, N.D.L, Wiliams, G.H., 2005. Hypertensive Vascular Disease. In : kasper,

D.L., et al., eds. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 16th

ed. USA : McGraw-Hill, 1466.

Ganong, William F. 2005. Review of medical physiology. Singapore: Mc Graw Hill. p. 244, 359-60, 442, 454-8, 584-5, 588, 590, 604, 633-4.

Guyton, AC., Hall, J.E. 2008. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC. Hal. 169,172-77, 182, 214-15, 218-20, 226, 230, 232-36, 244, 819. Gaziano, T.A., Gaziano, J.M., 2008. Epidemiology of Cardiovascular Disease. In :

Fauci, A.S., et al., eds. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 17th ed. USA : McGraw-Hill, 1375.


(14)

36 Universitas Kristen Maranatha

Ian, E., & Krishna, S. (1998). Erectile Dysfunction. UK: Mosby International Ltd. Lu, GH et al. 1996. Comparative study on anti - hypertensive effect of

Gypenosides, Ginseng and Indapamide in patients with essential hypertension. In : R. N. Mishra, D. Joshi: Jiao Gu Lan (Gynostemma pentaphyllum): The Chinese Rasayan - Current Research Scenario. International Journal of Research in Pharmaceutical and Biomedical Sciences. p. 1493

Mahono, C. K. (2012). PENGARUH TEH JIAOGULAN (Gynostemma pentaphyllum) TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL LAKI – LAKI DEWASA.

Masud, I. (1996). Dasar-dasar Fisiologi Kardiovaskuler. Jakarta: ECG.

Mc Cance K.L., and Huether S.E, 2010. Alterations of Cardiovascular Function. In : Brashers V.L., ed. Pathophysiology The Biologic Basis for Disease in Adults and Children. 6th edition. Canada : Mosby Elsevier. p. 1149, 1150, 1153-55.

Mishra, R. N., & Joshi, D. (2011). Jiao Gu Lan (Gynostemma pentaphyllum): The Chinese Rasayan - Current Research Scenario. International Journal of Research in Pharmaceutical and Biomedical Sciences .

Pocock P., Richards C.D. 2006. Human physiology : the basis of medicine. 3rd ed. USA: Oxford University Press. p. 58

Ridwan Amirudin. 2007. Hipertensi dan faktor risikonya dalam kajian epidemiologi, Retrieved 22 Febuari, 2014, from

http://ridwanamiruddin.com/2007/12/08/hipertensi-dan-faktor-risikonya-dalam-kajian-epidemiologi/.,

Sherwood :. 2007. Human Physiology From Cells to Systems. 6th edition. USA : Thomson Brooks/Cole. p. 322-24, 339.

Tanner. 1999. The direct release of nitric oxide by gypenosides derived from the herb Gynostemma pentaphyllum. In : Kellon E. M. : Use of The Herb

Gynostemma pentaphyllum and The Blue-Green Algae spirulina pantensis in Horses. Equine Nutritional Solution. p. 2


(15)

37 Universitas Kristen Maranatha

Wibowo, D. S., & Paryana, W. (2009). Anatomi Tubuh Manusia. Bandung: Graha Ilmu.

Wijayakusuma, H., & Dalimartha, S. (2007). Ramuan Tradisional untuk Pengobatan Darah Tinggi. Jakarta: Penebar Swadaya.

Wikipedia. (2014, Oktober 20). Renin–angiotensin system. Retrieved Desember 2,

2014, from

http://en.wikipedia.org/wiki/Renin%E2%80%93angiotensin_system

Wirawan, I. M. (2009, febuari 28). Pengukuran Tekanan Darah. Retrieved April 16, 2014, from http://drady.blogspot.com/2009/02/blood-pressure-measurement_28.html

Woolson, R. F. 1987. Statistical Method for the Analysis of Biomedical Data. New York: John Wiley & Sons, Inc. p.154.


(1)

2 Universitas Kristen Maranatha kadar kolesterol tetap dalam keadaan normal, bersifat sebagai anti kanker, anti aging dan dapat menurunkan tekanan darah sehingga dapat menurunkan risiko hipertensi itu sendiri (Chen, 2010).

1.2 Identifikasi Masalah

Apakah teh Jiaogulan (Gynostemma pentaphyllum) menurunkan tekanan darah wanita dewasa.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah teh Jiaogulan (Gynostemma pentaphyllum) menurunkan tekanan darah wanita dewasa.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah 1.4.1 Manfaat Akademis

Menambah wawasan kalangan kedokteran mengenai tanaman herbal terutama teh jiaogulan (Gynostemma pentaphyllum) yang dapat dipakai sebagai penurun tekanan darah.

1.4.2 Manfaat Praktis

Memberi informasi kepada masyarakat mengenai tanaman herbal terutama teh jiaogulan (Gynostemma pentaphyllum) yang dapat dipakai sebagai penurun tekanan darah.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian 1.5.1 Kerangka Pemikiran

Teh Jiaogulan mengandung senyawa kimia berupa kalium dan saponin (yang dikenal sebagai gypenosides). Gypenosides telah diketahui sebagai penginduksi kuat enzim eNOS (Tanner, 1999). Sehingga selanjutnya nitric oxide yang terbentuk dari [14C]-L-arginine berdifusi melewati sel endotel pembuluh darah ke dalam sel otot polos dan mengkonversi guanylyl cyclase ke dalam bentuk aktif lalu meningkatkan produksi dari cyclic GMP (cGMP) (Pocock P. & Richards


(2)

3 Universitas Kristen Maranatha C.D., 2006). cGMP menstimulasi enzim protein kinase G (PKG) yang akan menutup calcium channel, sehingga menyebabkan calcium ekstraseluler tidak dapat masuk kedalam sel, selain itu enzim protein kinase G (PKG) juga menyebabkan efflux calcium kedalam reticulum sarcoplasmic meningkat. Dari kedua mekanisme tersebut maka menyebabkan calcium intraseluler sedikit dan terjadi relaksasi otot polos maka terjadi vasodilatasi sehingga tekanan darah dapat turun (Ian & Krishna, 1998).

Mekanisme kerja kalium dalam menurunkan tekanan darah bisa melalui beberapa cara, antara lain sebagai berikut :

1. Kalium menghambat sistem renin angiotensin, dimana kalium menghambat pengeluaran ACE yang seharusnya mengubah angiotensin I menjadi angiotensis II, karena adanya blok pada sistem ini maka pembuluh darah akan mengalami vasodilatasi sehingga tekanan darah akan turun.

2. Kalium menghambat sekresi aldostreron, sehingga eksresi Na dan air oleh ginjal meningkat, sehingga cairan atau volume intravaskuler menurun, maka tekanan darah akan turun.

3. Kalium dapat menurunkan potensial membran pada dinding pembuluh darah sehingga akan terjadi relaksasi pada dinding pembuluh darah yang akhirnya akan menurunkan tekanan darah (Guyton & Hall, 1997). Berdasarkan efek saponin dan kalium tersebut, maka penulis ingin mengetahui efek teh Jiaogulan terhadap tekanan darah.

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Teh Jiaogulan (Gynostemma pentaphyllum) menurunkan tekanan darah wanita dewasa.


(3)

34 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Teh Jiaogulan (Gynostemma pentaphyllum) menurunkan tekanan darah wanita dewasa

5.2Saran

- Teh Jiaogulan dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan untuk menurunkan tekanan darah

- Penelitian efek teh Jiaogulan terhadap penurunan tekanan darah perlu dilanjutkan dengan :

 Menggunakan subjek penelitian penderita hipertensi  Menggunakan subjek penelitian kelompok usia berbeda

 Penelitian lebih lanjut mengenai dosis toksik teh jiaogulan pada manusia

 Penelitian lebih lanjut mengenai komposisi dan dosis efektif teh jiaogulan untuk menurunkan tekanan darah


(4)

35 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Buehler LK. 2003. Nitric oxide. Retrieved 12 Febuari, 2014, from http://whatislife.com/reader2/Metabolism/pathway/no.html.

Chen J. 2010. Gynostemma pentaphyllum miracle tea for radiant health. Retrieved 15 Febuari, 2014, from http://exryu.com/pdf/Gynostemma.pdf Chen J, et al. 1989. Antistress action of Gynostemma pentaphyllum. In : R. N.

Mishra, D. Joshi: Jiao Gu Lan (Gynostemma pentaphyllum): The Chinese Rasayan - Current Research Scenario. International Journal of Research in Pharmaceutical and Biomedical Sciences. p.1486.

Chen L, et al. 1990. Comparison between the effects of gypenosides and ginsenosides on cardiac function and hemodynamics in dogs. In : R. N. Mishra, D. Joshi: Jiao Gu Lan (Gynostemma pentaphyllum): The Chinese Rasayan- Current Research Scenario. International Journal of Research in Pharmaceutical and Biomedical Sciences. p.1494

Chen X. 1996. Cardiovascular protection by ginsenosides and their nitric oxide releasing action. Retrieved 22 April, 2014, from http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/888649

Dahlan M. S. 2009. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel, Dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: SalembaMedika. p. 30, 73. Fisher, N.D.L, Wiliams, G.H., 2005. Hypertensive Vascular Disease. In : kasper,

D.L., et al., eds. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 16th

ed. USA : McGraw-Hill, 1466.

Ganong, William F. 2005. Review of medical physiology. Singapore: Mc Graw Hill. p. 244, 359-60, 442, 454-8, 584-5, 588, 590, 604, 633-4.

Guyton, AC., Hall, J.E. 2008. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC. Hal. 169,172-77, 182, 214-15, 218-20, 226, 230, 232-36, 244, 819. Gaziano, T.A., Gaziano, J.M., 2008. Epidemiology of Cardiovascular Disease. In :

Fauci, A.S., et al., eds. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 17th ed. USA : McGraw-Hill, 1375.


(5)

36 Universitas Kristen Maranatha Ian, E., & Krishna, S. (1998). Erectile Dysfunction. UK: Mosby International Ltd. Lu, GH et al. 1996. Comparative study on anti - hypertensive effect of

Gypenosides, Ginseng and Indapamide in patients with essential hypertension. In : R. N. Mishra, D. Joshi: Jiao Gu Lan (Gynostemma pentaphyllum): The Chinese Rasayan - Current Research Scenario. International Journal of Research in Pharmaceutical and Biomedical Sciences. p. 1493

Mahono, C. K. (2012). PENGARUH TEH JIAOGULAN (Gynostemma pentaphyllum) TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL LAKI – LAKI DEWASA.

Masud, I. (1996). Dasar-dasar Fisiologi Kardiovaskuler. Jakarta: ECG.

Mc Cance K.L., and Huether S.E, 2010. Alterations of Cardiovascular Function. In : Brashers V.L., ed. Pathophysiology The Biologic Basis for Disease in Adults and Children. 6th edition. Canada : Mosby Elsevier. p. 1149, 1150, 1153-55.

Mishra, R. N., & Joshi, D. (2011). Jiao Gu Lan (Gynostemma pentaphyllum): The Chinese Rasayan - Current Research Scenario. International Journal of Research in Pharmaceutical and Biomedical Sciences .

Pocock P., Richards C.D. 2006. Human physiology : the basis of medicine. 3rd ed. USA: Oxford University Press. p. 58

Ridwan Amirudin. 2007. Hipertensi dan faktor risikonya dalam kajian epidemiologi, Retrieved 22 Febuari, 2014, from http://ridwanamiruddin.com/2007/12/08/hipertensi-dan-faktor-risikonya-dalam-kajian-epidemiologi/.,

Sherwood :. 2007. Human Physiology From Cells to Systems. 6th edition. USA : Thomson Brooks/Cole. p. 322-24, 339.

Tanner. 1999. The direct release of nitric oxide by gypenosides derived from the herb Gynostemma pentaphyllum. In : Kellon E. M. : Use of The Herb Gynostemma pentaphyllum and The Blue-Green Algae spirulina pantensis in Horses. Equine Nutritional Solution. p. 2


(6)

37 Universitas Kristen Maranatha Wibowo, D. S., & Paryana, W. (2009). Anatomi Tubuh Manusia. Bandung: Graha

Ilmu.

Wijayakusuma, H., & Dalimartha, S. (2007). Ramuan Tradisional untuk Pengobatan Darah Tinggi. Jakarta: Penebar Swadaya.

Wikipedia. (2014, Oktober 20). Renin–angiotensin system. Retrieved Desember 2,

2014, from

http://en.wikipedia.org/wiki/Renin%E2%80%93angiotensin_system

Wirawan, I. M. (2009, febuari 28). Pengukuran Tekanan Darah. Retrieved April 16, 2014, from http://drady.blogspot.com/2009/02/blood-pressure-measurement_28.html

Woolson, R. F. 1987. Statistical Method for the Analysis of Biomedical Data. New York: John Wiley & Sons, Inc. p.154.