Pengaruh Musik Klasik Mozart Violin Sonata No 18 In G KV 301 Terhadap Memori Jangka Pendek Pada Wanita Dewasa.

(1)

ABSTRAK

PENGARUH MUSIK KLASIK MOZART VIOLIN SONATA

NO 18 IN G, KV 301

TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK PADA WANITA DEWASA Vincent Laurence Hamonangan Simanjuntak, 2014.

Pembimbing I : Harijadi Pramono, dr., M.Kes. Pembimbing II : Sijani Prahastuti, dr., M.Kes.

Musik klasik adalah salah satu komposisi musik yang sudah bersifat mendunia, musik ini mempunyai susunan melodi yang ritmis dan kompleks, dan pada penelitian musik klasik dapat mengaktivasi area otak, terutama area prefrontal. area ini berfungsi terutama dalam memori jangka pendek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh musik klasik terhadap memori jangka pendek pada wanita dewasa.

Penelitian ini bersifat kuasi-eksperimental dengan desain penelitian prospektif. Subjek penelitian adalah 30 mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, yang mana orang percobaan akan diperdengarkan musik klasik Mozart Violin Sonata no 18 in G, KV301, karangan Wolfgang Amadeus Mozart selama 10 menit, kemudian memori jangka pendek dihitung dengan cara forward digit span test, dan dilakukan uji t berpasangan pada memori jangka pendek.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa memori jangka pendek setelah mendengar musik klasik lebih tinggi secara sangat signifikan, yaitu 7.67 (SD= 0,111), dibanding sebelum mendengarkan musik klasik, yaitu 6,50 (SD= 0,142), dengan p = 0,000. Simpulan penelitian adalah musik klasik dapat meningkatkan memori jangka pendek wanita dewasa.


(2)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

THE EFFECT OF CLASSICAL MUSIC MOZART VIOLIN SONATA NO 18 IN G, KV 301

ON WORKING MEMORY OF ADULT FEMALE

Vincent Laurence Hamonangan Simanjuntak, 2014. Tutor I : Harijadi Pramono, dr., M.Kes.

Tutor II : Sijani Prahastuti, dr., M.Kes.

Classical music in one of musical composition which has it’s effect on wide range, this type of music has rhythmical and complex melodies, and in research, classical music had shown to activate brain area, especially prefrontal cortex, which functions in working memory, this study is carried out to know whether classical music can affect working memory in adult females.

The methods of this study is a quasi-experimental study with a prospective design, the subject of research were 30 students of Maranatha Faculty of Medicine, the subject of this test were played Mozart Violin Sonata no 18 in G, KV301 by Wolfgang Amadeus Mozart for 10 minutes, then the working memory will be measured using forward digit span test, and the data analysis was performed by paired sample t test. The result of this study, shown that working memory score after listening to classical music has increases very significantly, 7.67 points with SD value of 0.111, compared to before listening to classical music which is 6.50 points with SD value of 0.142, with p value = 0.000.

The conclusion finds that classical music improves working memory. Keywords: working memory, classical music.


(3)

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

SURAT PERNYATAAN... iii

ABSRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

DAFTAR BAGAN... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 3

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.4. Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1. Manfaat Akademis... ... 3

1.4.2. Manfaat Praktis... ... 3

1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 4

1.5.1. Kerangka Pemikiran ... 4


(4)

Universitas Kristen Maranatha

2.4. Klasifikasi Memori... 8

2.4.1. Memori Episodik ... 8

2.4.2. Memori Semantik ... 8

2.4.3. Memori Prosedural ... 8

2.4.4. Memori Jangka Pendek... 9

2.4.5 Memori Sensoris... 9

2.5. Bagian Otak yang Berperan Dalam Memori Jangka Pendek ... 10

2.5.1. Lobus Frontalis ... 11

2.5.2. Lobus Temporalis ... 12

2.5.3. Lobus Oksipitalis ... 12

2.6. Fisiologi Pendengaran. ... 13

2.6.1. Telinga Luar ... 13

2.6.2. Telinga Tengah ... 14

2.6.3. Telinga Dalam ... 15

2.7. Pengaruh Musik Terhadap Tubuh... 18

2.8. Tes Memori Jangka Pendek... 22

2.9. Musik Klasik... 22

2.9.1. Sejarah Musik Klasik... 23

2.9.2. Bagian Otak yang Berperan Dalam Musik Klasik ... 24

2.9.3. Hubungan Musik Klasik Dengan Memori Jangka Pendek... 24

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 25

3.1. Alat dan Bahan ... 25

3.1.1. Alat dan Bahan Penelitian ... 25

3.1.2. Subjek Penelitian ... 25

3.1.3. Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

3.2. Metode Analisis Penelitian ... 26


(5)

3.2.2. Variabel Penelitian... 26

3.2.3. Besar Sampel Penelitian ... 27

3.3. Prosedur Kerja ... 27

3.3.1. Persiapan Subjek Penelitian ... 27

3.3.2. Prosedur Penelitian ... 28

3.3.3. Data yang Diukur... 29

3.4. Metode Analisis ... 29

3.5. Aspek Etik Penelitian ... 29

BAB IV HASIL, PEMBAHASAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS ... 31

4.1. Hasil Penelitian ... 31

4.2. Pembahasan ... 32

4.3. Hipotesis Penelitian... 34

4.4. Pengujian Hipotesis Penelitian... 34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 35

5.1. Simpulan ... 35

5.2. Saran ... 35

DAFTAR PUSTAKA ... 36

LAMPIRAN ... 38


(6)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Contoh Forward Digit Span Test ... 22 Tabel 4.1 Rerata Memori Jangka Pendek Sebelum dan Sesudah Mendengarkan Musik Klasik ... 31 Tabel 4.2 Hasil Pengolahan Data Memori Jangka Pendek Setelah Mendengar Musik Klasik ... 32


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagian Otak Yang Berperan Dalam Musik Klasik ... 10

Gambar 2.2 Bagian Otak Yang Berperan Dalam Memori ... 11

Gambar 2.3 Anatomi Lobus Otak ... 12

Gambar 2.4 Anatomi Telinga ... 17

Gambar 2.5 Anatomi Telinga ... 18


(8)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 ... 38

Lampiran 2 ... 39

Lampiran 3 ... 40


(9)

DAFTAR BAGAN


(10)

Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Memori adalah suatu proses dimana informasi yang didapat dari proses pembelajaran disimpan dan diambil. Tipe memori dapat dibedakan berdasarkan waktu, yaitu memori sensori, memori kerja, dan memori jangka panjang, memori jangka pendek adalah memori yang bertahan dari hitungan detik hingga menit. Memori atau daya ingat dibutuhkan untuk banyak hal, seperti menghafal nomor telefon, jalan, angka-angka. dan sebagian besar bidang kedokteran mengandalkan ingatan atau memori (Tortora, 2014).

Kerja simultan pada otak kiri dan kanan dapat memaksimalkan belajar, pemprosesan dan penyimpanan memori informasi, Mozart Violin Sonata no 18 in G, KV301, merupakan sebuah karya komposisi asal Jerman, Wolfgang Amadeus Mozart, yang dibuat pada tahun 1778, mempunyai tempo Adante Religioso (tempo/beat per minute 60), mempunyai durasi sekitar 10 menit, dan merupakan salah satu karya komposisi instrumen biola yang paling terkenal dan sering didengar, karya ini berisikan harmoni, dan mempunyai tinggi nada yang tidak datar, dan tidak rumit, berisikan sustained note. dan musik seperti ini bermanfaat dalam meningkatkan konsentrasi dan kemampuan belajar seseorang efek musik ini dikenal sebagai Mozart effect (J S Jenkins, 2001). Musik juga dapat memperkuat ingatan, dengan mendengarkan musik dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk mengingat ejaan, puisi dan kata-kata asing ( Don Campbell, 2002).

Musik pada dasarnya merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan daripada kehidupan manusia, musik sudah ada sejak jaman awal peradaban, dimana secara arkeologi selalu ditemukan kaitan musik dengan suatu peradaban, Hal ini didasarkan berbagai penelitian yang mengungkapkan bahwa musik dapat mempengaruhi kehidupan manusia baik dari segi fisik, emosi, dan mental.


(11)

Musik tidak hanya bila kita memainkannya, bahkan cukup dengan mendengarkannya, atau berayun mengikuti iramanya juga telah terbukti dapat mengaktifkan gelombang- gelombang otak untuk kegiatan berpikir, meningkatkan kemampuan membaca, daya ingat, konsentrasi, perbendaharaan kata, menciptakan kondisi mental yang positif, santai, dan kreativitas yang merupakan hal-hal ideal untuk belajar terdapat berbagai macam jenis musik, dari yang paling dikenal seperti, pop, jazz, dangdut, rock, metal, klasik, dan sebagainya (Don Campbell, 2002).

Musik klasik merupakan suatu tipe musik yang berasal dari Eropa, berawal dari sekitar abad 15, pada awalnya musik ini hanya dimainkan oleh bangsawan atau sebagai lagu gereja, akan tetapi semakin lama musik klasik juga diperkenalkan sebagai musik sekuler sekitar tahun 1750, komposer seperti Wolfgang Amadeus Mozart, Joseph Haydn, Ludwig van Beethoven, dimana komposisi mulai bertemakan tentang cinta, atau alam, atau kebahagiaan. Musik klasik juga semakin dikenal dan digemari berbagai kalangan di Indonesia, dikarenakan memiliki susunan melodi yang teratur, dan irama yang terstruktur (Julius H, 2008), susunan melodi tersebut mengaktifkan area tertentu di otak ketika mendengarkan musik klasik. Dari penelitian sebelumnya, telah diketahui bahwa musik komposisi Mozart mempunyai efek mengaktifkan area-area tersebut (Bodner M, 2001).

Area otak tersebut adalah area pendengaran primer dan sekunder lobus temporalis (Brodmann 41 dan 42), prefrontal kanan (Brodmann 9 dan 46), lobus oksipitalis (Brodmann 17,18,19) (Green A C, 2012), beberapa area yang teraktivasi saat mendengarkan musik klasik juga ditemukan berperan dalam memori jangka pendek, yaitu Lobus prefrontal (Brodmann 9 dan 46), Lobus temporal (Brodmann 22 dan 42), dan oksipital, berdasarkan hal itu, diperkirakan saat mendengarkan musik klasik aka terjadi suatu efek priming dan aktivasi otak yang berperan dalam memori jangka pendek.


(12)

Universitas Kristen Maranatha

1.2Identifikasi Masalah

Apakah musik klasik “Mozart Violin Sonata no 18 in G, KV301” meningkatkan

memori jangka pendek pada wanita dewasa.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah memberikan informasi bahwa musik

klasik “Mozart Violin Sonata no 18 in G, KV301” dapat digunakan sebagai sarana

untuk meningkatkan memori jangka pendek pada wanita dewasa.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Untuk memberikan informasi dan wawasan kepada masyarakat kedokteran mengenai pengaruh musik klasik “Mozart Violin Sonata no 18 in G, KV301”, bahwa dengan mendengar musik tersebut meningkatkan memori jangka pendek pada wanita dewasa.


(13)

1.4.2 Manfaat Praktis

Agar masyarakat lebih menyadari dan memahami akan pengaruh musik klasik

Mozart Violin Sonata no 18 in G, KV301”, bahwa dengan mendengar musik tersebut meningkatkan memori jangka pendek pada wanita dewasa.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Pemberian jenis musik tertentu dapat menyebabkan seseorang berada dalam keadaan relaksasi yang membuat pikiran selalu siap siaga (alertness) dan mampu berkonsentrasi dan kemudian akan meningkatkan memori atau ingatan

(DePorter, Hernacki, M, 2004).

Suara sebagai gelombang akan menggetarkan membran timpani dan kemudian menggetarkan tulang-tulang pendengaran (Maleus, Incus, Stapes), kemudian masuk ke dalam Fenestrata ovale, dan menggetarkan cairan perilimfe yang akan merangsang saraf sensoris dalam koklea, dan akan diteruskan ke dalam cerebral cortex. Setelah masuk ke dalam cerebral cortex tepatnya di auditory cortex akan dilanjutkan ke sistem limbik. Dari sistem limbik, jaras pendengaran dilanjutkan ke hipoccampus, tempat salah satu ujung hipoccampus berbatasan dengan nuclei amygdala. Amygdala yang merupakan area perilaku kesadaran yang bekerja pada tingkat bawah sadar, menerima sinyal dari limbic cortex lalu menjalarkannya ke hipothalamus. Di hipothalamus yang merupakan pengaturan sebagian fungsi vegetatif dan fungsi endokrin tubuh seperti halnya banyak aspek perilaku emosional, jaras pendengaran diteruskan ke formatio reticularis sebagai penyalur impuls menuju serabut saraf otonom, sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis. Kedua sistem saraf ini


(14)

Universitas Kristen Maranatha

otak yang sama yang beperan baik dalam memori kerja maupun saat mendengarkan musik klasik, jadi ketika mendengarkan musik klasik area otak yang berperan terhadap memori juga akan ikut teraktivasi, dan akan meningkatkan kinerja otak dalam memori jangka pendek (Zattore RJ, 1994).

1.5.2 Hipotesa Penelitian

Musik klasik “Mozart Violin Sonata no 18 in G, KV301” meningkatkan memori


(15)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Musik klasik “Mozart Violin Sonata no 18 in G, KV301” meningkatkan memori jangka pendek pada wanita dewasa.

5.2 Saran

 Menggunakan musik klasik sebagai cara suportif untuk meningkatkan memori jangka pendek.

 Penelitian dilakukan dengan membandingkan berdasarkan kelompok jenis kelamin, dan usia.

Perlu dilakukan penelitian dengan membandingkan musik genre lain apakah memiliki efek yang sama.

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan musik klasik, dengan kondisi yang lebih ideal seperti peralatan yang lebih baik dan ruangan kedap suara.


(16)

Universitas Kristen Maranatha

RIWAYAT HIDUP

Nama : Vincent Laurence Hamonangan Simanjuntak.

NRP : 110090.

Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 29 April 1992.

Alamat : Jl. Cibogo bawah no 24, Bandung. E-mail : vincentlaurence@rocketmail.com Agama : Kristen Protestan.

Riwayat Pendidikan :

 TK Santa Maria, Banjarmasin, 1997-1998.

 SD Xaverius, Surabaya, 1998-2004.

 SMPK Angelus Custos 1, Surabaya, 2004-2007.

 SMAK Frateran, Surabaya, 2007-2010.

 Universitas Airlangga, Surabaya, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Studi Hubungan Internasional, 2010-2011.

 Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Fakultas Kedokteran Umum, Program Studi Pendidikan Dokter, 2011-sekarang.


(17)

PENGARUH MUSIK KLASIK MOZART VIOLIN SONATA NO 18 IN G, KV 301, TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK

PADA WANITA DEWASA

THE EFFECT OF CLASSICAL MUSIC MOZART VIOLIN SONATA NO 18 IN G, KV 301 ON WORKING MEMORY OF ADULT FEMALE

Harijadi Pramono1, Sijani Prahastuti2 Vincent Laurence3

1Bagian Faal, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha,

2Bagian Biokimia, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha

3Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha

Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia

ABSTRAK

Musik klasik adalah salah satu komposisi musik yang sudah bersifat mendunia, musik ini mempunyai susunan melodi yang ritmis dan kompleks, dan pada penelitian musik klasik dapat mengaktivasi area otak, terutama area prefrontal. area ini berfungsi terutama dalam memori jangka pendek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh musik klasik terhadap memori jangka pendek pada wanita dewasa.

Penelitian ini bersifat kuasi-eksperimental dengan desain penelitian prospektif. Subjek penelitian adalah 30 mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, yang mana orang percobaan akan diperdengarkan musik klasik Mozart Violin Sonata no 18 in G, KV301, karangan Wolfgang Amadeus Mozart selama 10 menit, kemudian memori jangka pendek dihitung dengan cara forward digit span test, dan dilakukan uji t berpasangan pada memori jangka pendek.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa memori jangka pendek setelah mendengar musik klasik lebih tinggi secara sangat signifikan, yaitu 7.67 (SD= 0,111), dibanding sebelum mendengarkan musik klasik, yaitu 6,50 (SD= 0,142), dengan p = 0,000.

Simpulan penelitian adalah musik klasik dapat meningkatkan memori jangka pendek wanita dewasa. Kata kunci: memori jangka pendek, musik klasik.

ABSTRACT

Classical music in one of musical composition which has it’s effect on wide range, this type of music has rhythmical and complex melodies, and in research, classical music had shown to activate brain area, especially prefrontal cortex, which functions in working memory, this study is carried out to know whether classical music can affect working memory in adult females.

The methods of this study is a quasi-experimental study with a prospective design, the subject of research were 30 students of Maranatha Faculty of Medicine, the subject of this test were played Mozart Violin Sonata no 18 in G, KV301 by Wolfgang Amadeus Mozart for 10 minutes, then the working memory will be measured using forward digit span test, and the data analysis was performed by paired sample t test.


(18)

Universitas Kristen Maranatha PENDAHULUAN

Memori adalah suatu proses dimana informasi yang didapat dari proses pembelajaran disimpan dan diambil. Tipe memori dapat dibedakan berdasarkan waktu, yaitu memori sensori, memori kerja, dan memori jangka panjang, memori jangka pendek adalah memori yang bertahan dari hitungan detik hingga menit. Memori atau daya ingat dibutuhkan untuk banyak hal, seperti menghafal nomor telefon, jalan, angka-angka. dan sebagian besar bidang kedokteran mengandalkan ingatan atau memori1.

Kerja simultan pada otak kiri dan kanan dapat memaksimalkan belajar, pemprosesan dan penyimpanan memori informasi, Mozart Violin Sonata no 18 in G, KV301, merupakan sebuah karya komposisi asal Jerman, Wolfgang Amadeus Mozart, yang dibuat pada tahun 1778, mempunyai tempo Adante Religioso (tempo/beat per minute 60), mempunyai durasi sekitar 10 menit, dan merupakan salah satu karya komposisi instrumen biola yang paling terkenal dan sering didengar, karya ini berisikan harmoni, dan mempunyai tinggi nada yang tidak datar, dan tidak rumit, berisikan sustained note. dan musik seperti ini bermanfaat dalam meningkatkan konsentrasi dan kemampuan belajar seseorang efek musik ini dikenal sebagai Mozart effect Musik juga dapat memperkuat ingatan, dengan mendengarkan musik dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk mengingat ejaan, puisi dan kata-kata asing2. Dari penelitian sebelumnya, telah diketahui bahwa musik komposisi Mozart mempunyai efek mengaktifkan area-area tersebut3.

METODOLOGI

Penelitian ini merupakan penelitian bersifat eksperimental quasi dengan desain penelitian pre test dan post test. Variabel perlakuan pada penelitian ini adalah pemberian musik klasik, Mozart Violin Sonata no 18 in G, KV 301, yang diperdengarkan kepada subjek percobaan selama 8 menit, 10 detik. Variabel respon pada penelitian ini adalah nilai skor pada tes forward digit span test, yang dilakukan sebelum dan sesudah mendengarkan musik klasik.

Subjek penelitian terdiri atas 30 orang percobaaan laki-laki berusia 19-22 tahun yang bersedia mengikuti penelitian dari awal hingga akhir secara sukarela dan bersedia menandatangani informed consent. Satu hari sebelum tes, subjek percobaan harus cukup istirahat dan tidur, tidak boleh melakukan aktivitas fisik yang melelahkan, makan teratur, serta tidak mengkonsumsi makanan, minuman, dan obat-obatan yang dapat mempengaruhi konsentrasi seperti kopi, coklat, alkohol.. Tes dilakukan minimal 2 jam setelah makan makanan ringan atau 4 jam setelah makan makanan berat. Sebelum tes, subjek tidak mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein dan alkohol dan tidak mengkonsumsi obat-obat yang dapat mempengaruhi konsentrasi.

penguji akan memulai tes dengan awal yaitu tiga pasang angka (digits) yang berbeda, sebanyak dua kali trial pada setiap pasang angka (trial one and two). Bila tidak terdapat kesalahan, maka tes akan dilanjutkan dengan empat pasang angka berbeda, juga dengan dua kali trial. Tes ini akan dilanjutkan hingga pasang angka berikutnya, dimana didapat subjek percobaan salah menyebutkan ulang angka baik pada trial satu dan dua, pada jumlah pasang angka berapa saja. Hasil tes diambil dari jumlah pasang angka terakhir yang oleh subjek percobaan berhasil mengulangi dengan benar pada kedua trials. Percobaan akan dilanjutkan selama subjek bisa mengulangi angka dengan benar. Tidak ada aturan baku untuk jumlah pasang angka maksimal.

Setelah pre test, dilakukan pemutaran musik klasik menggunakan headphone selama delapan menit sepuluh detik, dan kemudian setelah mendengarkan musik, akan dilakukan post test dengan cara yang sama seperti pre test.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil uji t berpasangan menunjukkan didapatkan peningkatan rerata memori jangka pendek yang bermakna yaitu 1,167 (p value = 0,000). Berbagai penelitian menyatakan bahwa prefrontal adalah area otak yang paling berperan dalam memori jangka pendek, Korteks prefrontal merupakan tempat penyimpanan informasi sementara (dalam


(19)

detik hingga menit), area prefrontal atau area Brodmann 10 berperan sebagai eksekutif sentral atau pusat dari memori jangka pendek atau memori kerja1.

Studi anatomi sebelumnya juga mengatakan bahwa korteks prefrontal berperan dalam mempertahankan informasi memori berupa simbol dan hafalan. selain itu lobus temporal juga berperan dalam menerima informasi berupa suara, jadi ketika mendengarkan suara yang diucapkan penguji, maka area auditori utama atau area Brodmann 41 dan 42 yang terdapat pada gyrus Heschl, dinding inferior sulkus lateralis teraktivasi, kemudian informasi tersebut dibawa ke area Wernicke yang bertugas untuk mengartikan kata yang sudah diucapkan, yang kemudian diucapkan kembali oleh orang percobaan. begitu juga dengan saat mendengarkan musik klasik yang dianggap sebagai stimulus auditori juga merangsang aktifnya sel otak pada auditori sekunder pada sulkus lateralis dan superior temporal (area Brodmann 22 dan 42)3.

Pada pemeriksaan FMRI untuk melihat area otak yang teraktivasi ketika mendengar musik klasik ditemukan adanya aktivasi pada area frontal, prefrontal, atau area Brodman 9

dan 46, lobus oksipital (area 17,18,19), dan juga area otak yang berperan dalam pendengaran yaitu korteks auditori primer3.

Pada studi yang dilakukan oleh Ho YC, Cheung MC, Chan AS pada tahun 2003, para subjek penelitian wanita diperdengarkan musik klasik, dan pada hasilnya terdapat peningkatan pada aspek memori para subjek percobaan, termasuk memori jangka pendek.

Berdasarkan hasil penelitian-penelitian tersebut, pada kondisi otak yang mendengarkan musik klasik, terdapat area otak yang sama (overlapping), ketika mendengarkan musik klasik maupun saat mengerjakan soal memori jangka pendek dan karena itulah ketika seseorang mendengarkan musik klasik akan menyebabkan efek persiapan (priming) yang kemudian diaktivasi oleh sel-sel otak yang juga berperan dalam memori jangka pendek2.

Pada penelitian ini, didapat 4 subjek percobaan, yang tidak mengalami peningkatan skor forward digit span test sesudah diperdengarkan musik klasik, hal ini dapat disebabkan karena berbagai faktor, seperti kurang konsentrasi atau fokus selama mengerjakan tes

Tabel 1. Hasil uji t berpasangan untuk Memori Jangka Pendek Setelah Mendengar Musik Klasik

Rerata Standar Deviasi t p MJP Sebelum-Sesudah 1,167 2,366 9,866 0,000

SIMPULAN

Musik klasik “Mozart Violin Sonata no 18 in G, KV301” meningkatkan memori jangka pendek pada wanita dewasa

DAFTAR PUSTAKA

1. Tortora & Derrickson. Principle of Anatomy and Physiology. Wiley. 2014.

2. Campbell, Don. The Mozart Effect. Quill. 2001.

3. M, Bodner. FMRI Study Relevant to Mozart Effect. Neoram. 2001.


(20)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

A, Ward. (2004). Attention: A neurophysiological approach (1 ed.). Physiology press.

Alberti, P. (1994). The anatomy of physiology and hearing. NCBI, p. 1-11.

Bernardi, & Porta, L. (2006). cerebrovascular, and respiratory changes induced by different types of music in musicians and non-musicians: the importance of silence. PubMed. p. 252-261.

Campbell, Don. (2001). The Mozart effect, Quill.

Gruppe, & E, H. (2013). Music therapy as an early intervention to prevent chronification of tinnitus. Int J Clin Exp Med. p. 72.

Hall, G. &. (2007). Textbook of Medical Physiology. Jakarta: EGC. p. 362-378.

Joe, K., & Tasman. (2006). Essentials of psychiatry. Wiley and Sons. p. 77.

JR, H. (2007). Cognitive assesment for clinicians. Oxford University press.

Kuhn. (2002). The effects of active and passive participation in musical activity on the immune system as measured by salivary immunoglobulin A. PubMed, 30-39. Lewis, M. (2009). Short term memory. NCBI. p. 4

Lin, Lei, Wei, & C, Y. (2014). Mozart K.448 listening decreased seizure recurrence and epileptiform discharges in children with first unprovoked seizures: a randomized controlled study. AlternMed, p. 18.

Luke, M. (2012). http://www.human-memory.net. Retrieved 8-12-2014, from Human Memory.

M, Bodner. (2001). FMRI study relevant to the Mozart effect: the brain area involves in spatial and temporal reasoning. Neoram. p.22.

May, & Niparko, B. (2004). Behavioural studies of the cochlear system. p. 15-32.

N Mammarella., B Fairfield ., & Cornoldi. (2007). Does music enhance cognitive in healthy adults? the Antonio Vivaldi effect. clinex. p. 394-399.


(21)

Oelkers, Leinz A, M., & Hillecke. (2008) Root extract and music therapy in the prevention of childhood migraine: an explorative study. European Journal of Pain, p. 851.

Risch, & Schercke. (2001). Evaluation of music therapeutic groups for patients suffering from chronic headaches. PubMed, p. 128.

RJ, Z., & AC, E. (1994). Neural Mechanism underlying melodic perception and memory in pitch. Hills.

Sarkarno, Tevaniemi, & Latienens. (2008). Music listening enhances cognitive recovery and mood after middle cerebral artery stroke. PubMed. p. 56.

Siedliecky, G. (2006). The effect of music on power, pain, depression. Journal of Adv Nurse, p. 495.

Simvali, Kayligusus, & I, G. (2014). Effect of music therapy during vaginal delivery on postpartum pain relief and mental health. Journal affect disord, p. 156.

Snells. (2009). Clinical Neuroanatomy. Lippincotts & Wilkins.

Soetirto. (1992). Fisiologi pendengaran. USU repository, p. 2-24.

Swafford, J. (1992). Vintage guide to classical music, an indispensible guide. New York: Vintage books.

Tortora, & Derrickson. (2014). Principles of anatomy and physiology (Vol. 14). New York: Wiley. p. 567-595.

Zhang, Wong, & Teng. (2007). Effect of music on hypertensive patients. England Med Bio. p. 77.


(1)

Universitas Kristen Maranatha

RIWAYAT HIDUP

Nama

: Vincent Laurence Hamonangan Simanjuntak.

NRP

: 110090.

Tempat, Tanggal Lahir

: Surabaya, 29 April 1992.

Alamat

: Jl. Cibogo bawah no 24, Bandung.

E-mail

: vincentlaurence@rocketmail.com

Agama

: Kristen Protestan.

Riwayat Pendidikan

:

TK Santa Maria, Banjarmasin, 1997-1998.

SD Xaverius, Surabaya, 1998-2004.

SMPK Angelus Custos 1, Surabaya, 2004-2007.

SMAK Frateran, Surabaya, 2007-2010.

Universitas Airlangga, Surabaya, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Program Studi Hubungan Internasional, 2010-2011.

Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Fakultas Kedokteran Umum,

Program Studi Pendidikan Dokter, 2011-sekarang.


(2)

Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH MUSIK KLASIK MOZART VIOLIN SONATA

NO 18 IN G, KV 301, TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK PADA WANITA DEWASA

THE EFFECT OF CLASSICAL MUSIC MOZART VIOLIN SONATA NO 18 IN G, KV 301 ON WORKING MEMORY OF ADULT FEMALE

Harijadi Pramono1, Sijani Prahastuti2 Vincent Laurence3

1Bagian Faal, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha,

2Bagian Biokimia, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha

3Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha

Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia

ABSTRAK

Musik klasik adalah salah satu komposisi musik yang sudah bersifat mendunia, musik ini mempunyai susunan melodi yang ritmis dan kompleks, dan pada penelitian musik klasik dapat mengaktivasi area otak, terutama area prefrontal. area ini berfungsi terutama dalam memori jangka pendek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh musik klasik terhadap memori jangka pendek pada wanita dewasa.

Penelitian ini bersifat kuasi-eksperimental dengan desain penelitian prospektif. Subjek penelitian adalah 30 mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, yang mana orang percobaan akan diperdengarkan musik klasik Mozart Violin Sonata no 18 in G, KV301, karangan Wolfgang Amadeus Mozart selama 10 menit, kemudian memori jangka pendek dihitung dengan cara forward digit span test, dan dilakukan uji t berpasangan pada memori jangka pendek.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa memori jangka pendek setelah mendengar musik klasik lebih tinggi secara sangat signifikan, yaitu 7.67 (SD= 0,111), dibanding sebelum mendengarkan musik klasik, yaitu 6,50 (SD= 0,142), dengan p = 0,000.

Simpulan penelitian adalah musik klasik dapat meningkatkan memori jangka pendek wanita dewasa. Kata kunci: memori jangka pendek, musik klasik.

ABSTRACT

Classical music in one of musical composition which has it’s effect on wide range, this type of music has rhythmical and complex melodies, and in research, classical music had shown to activate brain area, especially prefrontal cortex, which functions in working memory, this study is carried out to know whether classical music can affect working memory in adult females.

The methods of this study is a quasi-experimental study with a prospective design, the subject of research were 30 students of Maranatha Faculty of Medicine, the subject of this test were played Mozart Violin Sonata no 18 in G, KV301 by Wolfgang Amadeus Mozart for 10 minutes, then the working memory will be measured using forward digit span test, and the data analysis was performed by paired sample t test.

The result of this study, shown that working memory score after listening to classical music has increases very significantly, 7.67 points with SD value of 0.111, compared to before listening to classical music which is 6.50 points with SD value of 0.142, with p value = 0.000.

The conclusion finds that classical music improves working memory Keywords: working memory, classical music.


(3)

Universitas Kristen Maranatha

PENDAHULUAN

Memori adalah suatu proses dimana informasi yang didapat dari proses pembelajaran disimpan dan diambil. Tipe memori dapat dibedakan berdasarkan waktu, yaitu memori sensori, memori kerja, dan memori jangka panjang, memori jangka pendek adalah memori yang bertahan dari hitungan detik hingga menit. Memori atau daya ingat dibutuhkan untuk banyak hal, seperti menghafal nomor telefon, jalan, angka-angka. dan sebagian besar bidang kedokteran mengandalkan ingatan atau memori1.

Kerja simultan pada otak kiri dan kanan dapat memaksimalkan belajar, pemprosesan dan penyimpanan memori informasi, Mozart Violin Sonata no 18 in G, KV301, merupakan sebuah karya komposisi asal Jerman, Wolfgang Amadeus Mozart, yang dibuat pada tahun 1778, mempunyai tempo Adante Religioso (tempo/beat per minute 60), mempunyai durasi sekitar 10 menit, dan merupakan salah satu karya komposisi instrumen biola yang paling terkenal dan sering didengar, karya ini berisikan harmoni, dan mempunyai tinggi nada yang tidak datar, dan tidak rumit, berisikan sustained note. dan musik seperti ini bermanfaat dalam meningkatkan konsentrasi dan kemampuan belajar seseorang efek musik ini dikenal sebagai Mozart effect Musik juga dapat memperkuat ingatan, dengan mendengarkan musik dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk mengingat ejaan, puisi dan kata-kata asing2. Dari penelitian sebelumnya, telah diketahui bahwa musik komposisi Mozart mempunyai efek mengaktifkan area-area tersebut3.

METODOLOGI

Penelitian ini merupakan penelitian bersifat eksperimental quasi dengan desain penelitian pre test dan post test. Variabel perlakuan pada penelitian ini adalah

pemberian musik klasik, Mozart Violin Sonata no 18 in G, KV 301, yang diperdengarkan kepada subjek percobaan selama 8 menit, 10 detik. Variabel respon pada penelitian ini adalah nilai skor pada tes forward digit span test, yang dilakukan sebelum dan sesudah mendengarkan musik klasik.

Subjek penelitian terdiri atas 30 orang percobaaan laki-laki berusia 19-22 tahun yang bersedia mengikuti penelitian dari awal hingga akhir secara sukarela dan bersedia menandatangani informed consent. Satu hari sebelum tes, subjek percobaan harus cukup istirahat dan tidur, tidak boleh melakukan aktivitas fisik yang melelahkan, makan teratur, serta tidak mengkonsumsi makanan, minuman, dan obat-obatan yang dapat mempengaruhi konsentrasi seperti kopi, coklat, alkohol.. Tes dilakukan minimal 2 jam setelah makan makanan ringan atau 4 jam setelah makan makanan berat. Sebelum tes, subjek tidak mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein dan alkohol dan tidak mengkonsumsi obat-obat yang dapat mempengaruhi konsentrasi.

penguji akan memulai tes dengan awal yaitu tiga pasang angka (digits) yang berbeda, sebanyak dua kali trial pada setiap pasang angka (trial one and two). Bila tidak terdapat kesalahan, maka tes akan dilanjutkan dengan empat pasang angka berbeda, juga dengan dua kali trial. Tes ini akan dilanjutkan hingga pasang angka berikutnya, dimana didapat subjek percobaan salah menyebutkan ulang angka baik pada trial satu dan dua, pada jumlah pasang angka berapa saja. Hasil tes diambil dari jumlah pasang angka terakhir yang oleh subjek percobaan berhasil mengulangi dengan benar pada kedua trials. Percobaan akan dilanjutkan selama subjek bisa mengulangi angka dengan benar. Tidak ada aturan baku untuk jumlah pasang angka maksimal.

Setelah pre test, dilakukan pemutaran musik klasik menggunakan headphone selama delapan menit sepuluh detik, dan kemudian setelah mendengarkan musik, akan dilakukan post test dengan cara yang sama seperti pre test.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil uji t berpasangan menunjukkan didapatkan peningkatan rerata memori jangka pendek yang bermakna yaitu 1,167 (p value = 0,000). Berbagai penelitian menyatakan bahwa prefrontal adalah area otak yang paling berperan dalam memori jangka pendek, Korteks prefrontal merupakan tempat penyimpanan informasi sementara (dalam


(4)

Universitas Kristen Maranatha

detik hingga menit), area prefrontal atau area Brodmann 10

berperan sebagai eksekutif sentral atau pusat dari memori jangka pendek atau memori kerja1.

Studi anatomi sebelumnya juga mengatakan bahwa korteks prefrontal berperan dalam mempertahankan informasi memori berupa simbol dan hafalan. selain itu lobus temporal juga berperan dalam menerima informasi berupa suara, jadi ketika mendengarkan suara yang diucapkan penguji, maka area auditori utama atau area Brodmann 41 dan 42 yang terdapat pada gyrus Heschl, dinding inferior sulkus lateralis teraktivasi, kemudian informasi tersebut dibawa ke area Wernicke yang bertugas untuk mengartikan kata yang sudah diucapkan, yang kemudian diucapkan kembali oleh orang percobaan. begitu juga dengan saat mendengarkan musik klasik yang dianggap sebagai stimulus auditori juga merangsang aktifnya sel otak pada auditori sekunder pada sulkus lateralis dan superior temporal (area Brodmann 22 dan 42)3.

Pada pemeriksaan FMRI untuk melihat area otak yang teraktivasi ketika mendengar musik klasik ditemukan adanya aktivasi pada area frontal, prefrontal, atau area Brodman 9

dan 46, lobus oksipital (area 17,18,19), dan juga area otak yang berperan dalam pendengaran yaitu korteks auditori primer3.

Pada studi yang dilakukan oleh Ho YC, Cheung MC, Chan AS pada tahun 2003, para subjek penelitian wanita diperdengarkan musik klasik, dan pada hasilnya terdapat peningkatan pada aspek memori para subjek percobaan, termasuk memori jangka pendek.

Berdasarkan hasil penelitian-penelitian tersebut, pada kondisi otak yang mendengarkan musik klasik, terdapat area otak yang sama (overlapping), ketika mendengarkan musik klasik maupun saat mengerjakan soal memori jangka pendek dan karena itulah ketika seseorang mendengarkan musik klasik akan menyebabkan efek persiapan (priming) yang kemudian diaktivasi oleh sel-sel otak yang juga berperan dalam memori jangka pendek2.

Pada penelitian ini, didapat 4 subjek percobaan, yang tidak mengalami peningkatan skor forward digit span test sesudah diperdengarkan musik klasik, hal ini dapat disebabkan karena berbagai faktor, seperti kurang konsentrasi atau fokus selama mengerjakan tes

Tabel 1. Hasil uji t berpasangan untuk Memori Jangka Pendek Setelah Mendengar Musik Klasik

Rerata Standar Deviasi t p

MJP Sebelum-Sesudah 1,167 2,366 9,866 0,000

SIMPULAN

Musik klasik “Mozart Violin Sonata no 18 in G, KV301” meningkatkan memori jangka pendek pada wanita dewasa

DAFTAR PUSTAKA

1. Tortora & Derrickson. Principle of Anatomy and Physiology. Wiley. 2014.

2. Campbell, Don. The Mozart Effect. Quill. 2001.

3. M, Bodner. FMRI Study Relevant to Mozart Effect. Neoram. 2001.


(5)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

A, Ward. (2004). Attention: A neurophysiological approach (1 ed.). Physiology press.

Alberti, P. (1994). The anatomy of physiology and hearing. NCBI, p. 1-11.

Bernardi, & Porta, L. (2006). cerebrovascular, and respiratory changes induced by

different types of music in musicians and non-musicians: the importance of silence.

PubMed. p. 252-261.

Campbell, Don. (2001).

The Mozart effect

, Quill.

Gruppe, & E, H. (2013). Music therapy as an early intervention to prevent

chronification of tinnitus. Int J Clin Exp Med. p. 72.

Hall, G. &. (2007). Textbook of Medical Physiology. Jakarta: EGC. p. 362-378.

Joe, K., & Tasman. (2006). Essentials of psychiatry. Wiley and Sons. p. 77.

JR, H. (2007). Cognitive assesment for clinicians. Oxford University press.

Kuhn. (2002). The effects of active and passive participation in musical activity on

the immune system as measured by salivary immunoglobulin A. PubMed, 30-39.

Lewis, M. (2009). Short term memory. NCBI. p. 4

Lin, Lei, Wei, & C, Y. (2014). Mozart K.448 listening decreased seizure recurrence

and epileptiform discharges in children with first unprovoked seizures: a randomized

controlled study. AlternMed, p. 18.

Luke, M. (2012). http://www.human-memory.net. Retrieved 8-12-2014, from Human

Memory.

M, Bodner. (2001). FMRI study relevant to the Mozart effect: the brain area involves

in spatial and temporal reasoning. Neoram. p.22.

May, & Niparko, B. (2004). Behavioural studies of the cochlear system. p. 15-32.

N Mammarella., B Fairfield ., & Cornoldi. (2007). Does music enhance cognitive in

healthy adults? the Antonio Vivaldi effect. clinex. p. 394-399.


(6)

Universitas Kristen Maranatha

Oelkers, Leinz A, M., & Hillecke. (2008) Root extract and music therapy in the

prevention of childhood migraine: an explorative study. European Journal of Pain, p.

851.

Risch, & Schercke. (2001). Evaluation of music therapeutic groups for patients

suffering from chronic headaches. PubMed, p. 128.

RJ, Z., & AC, E. (1994). Neural Mechanism underlying melodic perception and

memory in pitch. Hills.

Sarkarno, Tevaniemi, & Latienens. (2008). Music listening enhances cognitive

recovery and mood after middle cerebral artery stroke. PubMed. p. 56.

Siedliecky, G. (2006). The effect of music on power, pain, depression. Journal of Adv

Nurse, p. 495.

Simvali, Kayligusus, & I, G. (2014). Effect of music therapy during vaginal delivery

on postpartum pain relief and mental health. Journal affect disord, p. 156.

Snells. (2009). Clinical Neuroanatomy. Lippincotts & Wilkins.

Soetirto. (1992). Fisiologi pendengaran. USU repository, p. 2-24.

Swafford, J. (1992). Vintage guide to classical music, an indispensible guide. New

York: Vintage books.

Tortora, & Derrickson. (2014). Principles of anatomy and physiology (Vol. 14). New

York: Wiley. p. 567-595.

Zhang, Wong, & Teng. (2007). Effect of music on hypertensive patients. England

Med Bio. p. 77.