Pengaruh Iklan Di Televisi Terhadap Minat Beli Konsumen Akan Produk Beng-Beng Di PT.Mayora Indah Cibitung.

(1)

ABSTRAK

Anastasia Meiliana Darmansya, Pengaruh Iklan di Televisi terhadap Minat Beli Konsumen Akan Produk Beng beng di PT Mayora Indah Cibitung, Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Kristen Maranatha, tahun 2005, di bawah

bimbingan Ibu A. Rinny Maharsi, SE.,MM.

Saat ini persaingan antar perusahaan*perusahaan di Indonesia sangat ketat dan memicu perusahaan untuk lebih gencar memasarkan produknya. Banyak perusahaan yang menawarkan produk*produk sejenis dan bersaing ketat untuk mendapatkan konsumen. Hal ini membuat para pengusaha berusaha untuk memasarkan produknya dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengadakan periklanan produknya kepada masyarakat.

PT Mayora Indah sebagai perusahaan yang memproduksi produk makanan ringan Beng*beng, tidak terlepas dari persaingan. Kondisi persaingan yang semakin tajam menuntut PT Mayora Indah melakukan berbagai upaya agar dapat menarik konsumen, salah satunya adalah dengan melaksanakan periklanan melalui media televisi. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat mengadakan komunikasi mengenai produknya sehingga konsumen mengetahui produk perusahaan, dan pada akhirnya membeli produk perusahaan tersebut.

Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan pendekatan survey konsumen. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode pengambilan sampel secara acak sederhana (simple random sampling), dan jumlah sampel yang diambil sebanyak 40 orang responden.

Untuk mempermudah pengolahan data, maka penulis menggunakan metode korelasi Rank Spearman dimana iklan di televisi merupakan variabel x dan minat beli konsumen merupakan variabel y.

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa secara keseluruhan pengaruh iklan di televisi terhadap minat beli konsumen dinilai sudah baik. Sedangkan dari hasil perhitungan didapat nilai rs = 0,99 hal ini menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara iklan di televisi dengan minat beli konsumen. Sedangkan dari perhitungan uji signifikan dengan tingkat α = 5% dan derajat bebas = 38 maka diperoleh thitung ttabel yaitu 43,26 ≥ 1,6860 . Hal ini menunjukkan bahwa Hi yang menyatakan ada pengaruh antara iklan di televisi dengan minat beli konsumen diterima. Besarnya pengaruh iklan di televisi terhadap minat beli konsumen dapat dilihat berdasarkan perhitungan koefisien determinasi yaitu sebesar 98,01% dan sisanya sebesar 1,99% dipengaruhi faktor yang lainnya.


(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR... xiv

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 7

1.3 Maksud dan tujuan Penelitian... 7

1.4 Kegunaan Penelitian... 8

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesa... 9

1.5.1 Kerangka Pemikiran... 9

1.5.2 Hipotesa... 14

1.6 Metode Penelitian... 14

1.6.1 Oprasionalisasi Variabel... 14

1.6.2 Metode Penarikan Sampel... 18

1.6.3 Metode Pengumpulan Data... 20

1.6.4 Metode Analisis Data... 21

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian... 25


(3)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemasaran... 32

2.1.1 Pengertian Pemasaran... 32

2.1.2 Konsep Inti Pemasaran... 33

2.1.2.1 Konsep Pemasaran... 36

2.2 Bauran Pemasaran... 37

2.2.1 Pengertian Bauran Pemasaran... 37

2.2.2 Variabel*variabel Bauran Pemasaran... 38

2.3 Produk... 43

2.3.1 Pengertian Produk... 43

2.3.2 Tingkatan Produk... 44

2.3.3 Klasifikasi Produk... 46

2.3.4 Hierarki Produk... 49

2.4 Promosi... 50

2.4.1 Pengertian Promosi... 50

2.5 Bauran Promosi... 51

2.5.1 Pengertian Bauran Promosi... 51

2.5.2 Variabel*variabel Bauran Promosi... 52

2.6 Periklanan... 60

2.6.1 Fungsi Periklanan... 62

2.6.2 Sifat dan Tujuan Periklanan... 63

2.6.3 Jenis*jenis Periklanan... 66


(4)

2.6.5 Jenis*jenis Media Periklanan...……….. 69

2.6.6 Kekuatan dan Kelemahan Media Periklanani…….. 71

2.6.7 Teknik Pelaksanaan Iklan……...………. 75

2.6.8 Penetapan Anggaran Periklanan……….. 78

2.6.9 Penilaian Program Periklanan... 80

2.6.10 Strategi Iklan Kreatif... 81

2.7 Perilaku Konsumen dan Strategi Promosi...……….. 85

2.7.1 Pengertian Perilaku Konsumen...…………... 85

2.7.2 Faktor*faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen... 88 2.7.3 Strategi Promosi...………. 91

2.7.3.1 Mendesain Strategi Promosi……….…. 91

2.7.3.2 Menerapkan Strategi Promosi... 92

2.8 Proses Komunikasi Promosi... 94

2.8.1 Tujuan dari Komunikasi Promosi... 96

2.8.2 Model Hirarki Tanggapan...………... 97

2.9 Minat Beli...………. 99

2.9.1 Pengertian Minat Beli…………...………...……….. 99

2.9.2 Faktor*faktor yang menumbuhkan Minat Beli...

99

2.9.3 AIDA... 103

BAB III. OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan... 106


(5)

3.2 Misi dan Tujuan Perusahaan... 108

3.3 Struktur Organisasi Perusahaan... 108

3.4 Bahan Baku... 112

3.5 Proses Produksi... 114

3.6 Permodalan... 118

3.7 Tenaga Kerja... 118

3.7.1 Perencanaan Tenaga Kerja... 118

3.7.2 Perekrutan Tenaga Kerja... 119

3.7.3 Pemeliharaan Tenaga Kerja... 120

3.7.4 Pemberhentian Kerja, mutasi, Promosi, Pensiun... 121

3.8 Pemasaran... 122

3.8.1 Jenis*jenis Produk yang Dihasilkan... 122

3.8.2 Promosi... 124

3.8.3 Sistem Distribusi... 125

3.8.4 Harga Produk Yang Dihasilkan... 126

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Periklanan di Televisi yang dilakukan PT Mayora Indah... 127

4.1.1 Tujuan Perusahaan Melakukan Periklanan... 127

4.1.2 Menetapkan Anggaran Periklanan... 129

4.1.3 Menetapkan Pesan Periklanan... 130


(6)

4.2 Profil Konsumen... 134 4.3 Analisis Tanggapan Konsumen Mengenai Iklan Beng*beng

Di Televisi... 138 4.4 Analisis Tanggapan Konsumen Mengenai Minat Beli... 154 4.5 Analisis Pengaruh Iklan di Televisi Terhadap Minat Beli 166

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan………. 174 5.2 Saran………... 177

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Klasifikasi Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin... 134

Tabel 4.2 Klasifikasi Konsumen Berdasarkan Usia... 134

Tabel 4.3 Klasifikasi Konsumen Berdasarkan Pekerjaan... 135

Tabel 4.4 Klasifikasi Konsumen Berdasarkan Penghasilan Perbulan... 136

Tabel 4.5 Klasifikasi Konsumen Berdasarkan Jenis Produk Yng Dibeli... 136

Tabel 4.6 Sasaran iklan Beng*beng di Televisi untuk anak*anak dan Remaja... 138 Tabel 4.7 Iklan Beng*beng menarik Untuk Mengenal Produk... 139

Tabel 4.8 Iklan Beng*beng Membantu Untuk Mengingat Produk... 140

Tabel 4.9 Iklan dapat Meningkatkan Citra Perusahaan... 141 Tabel 4.10 Iklan yang lebih Besar Diperlukan untuk Memperluas 142


(8)

Pangsa Pasar...

Tabel 4.11 Perusahaan Gencar Mengiklankan Produk... 143

Tabel 4.12 Penggulangan Iklan Diperlukan... 144

Tabel 4.13 Penayangan Iklan Yang Eksklusif... 144

Tabel 4.14 Tema yang Digunakan... 145

Tabel 4.15 Pesan yang Disampaikan... 146

Tabel 4.16 Informasi yang Disampaikan... 146

Tabel 4.17 Bahasa yang Digunakan... 147

Tabel 4.18 Waktu Penayangan Iklan... 148

Tabel 4.19 Frekuensi Penayangan Iklan... 149

Tabel 4.20 Durasi Penayangan Iklan... 149

Tabel 4.21 Gaya Pelaksanaan Iklan... 150

Tabel 4.22 Menyadari Produk yang Diiklankan... 151

Tabel 4.23 Iklan Ditelevisi menambah Pengetahuan mengenai Produk... 151

Tabel 4.24 Memahami Produk yang Diiklankan... 152

Tabel 4.25 Memperhatikan Iklan... 153

Tabel 4.26 Ketertarikan terhadap Produk Beng*beng... 154

Tabel 4.27 Mencoba Produk Baru Beng*beng... 155

Tabel 4.28 Ketertarikan Pada Produk serupa Beng*beng... 155

Tabel 4.29 Beng*beng Diproduksi di PT Mayora Indah... 156

Tabel 4.30 Beng*beng sebagai Snack... 157

Tabel 4.31 Produk yang Diproduksi PT Mayora Indah... 157 Tabel 4.32 Keunggulan Beng*beng Dibanding Produk Lain Yang


(9)

Sejenis... 158

Tabel 4.33 Harga Ynag Ditawarkan... 159

Tabel 4.34 Ketertarikan Akan Produk Beng*beng Beraneka Rasa... 160

Tabel 4.35 Menyukai Produk Beng*beng... 160

Tabel 4.36 Ketertarikan Mencoba Produk Beng*beng... 161

Tabel 4.37 Ketertarikan untuk Membeli Produk Beng*beng... 162

Tabel 4.38 Daya Beli Akan Produk Beng*beng... 163

Tabel 4.39 Kesesuaian Dengan Harapan... 164

Tabel 4.40 Kepuasan Mengkonsumsi Produk Beng*beng... 165

Tabel 4.41 Ketertarikan Mempromosikan... 165

Tabel 4.42 Perhitungan Korelasi Rank Spearman... 167

Tabel 4.43 Angka Kembar Variabel X... 168


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Konsep Inti Pemasaran... 35

Gambar 2.2 Bauran Pemasaran... 42

Gambar 2.3 Tingkatan Produk... 45

Gambar 2.4 Lima M... 61

Gambar 2.5 Model Perilaku Konsumen... 87

Gambar 2.6 Model MECCAS... 93

Gambar 2.7 Proses Komunikasa Promosi... 95

Gambar 2.8 Model Hirarki Tanggapan... 98

Gambar 3.1 Proses Pembuatan Wafer... 116


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Konsep Inti Pemasaran... 35

Gambar 2.2 Bauran Pemasaran... 42

Gambar 2.3 Tingkatan Produk... 45

Gambar 2.4 Lima M... 61

Gambar 2.5 Model Perilaku Konsumen... 87

Gambar 2.6 Model MECCAS... 93

Gambar 2.7 Proses Komunikasa Promosi... 95

Gambar 2.8 Model Hirarki Tanggapan... 98

Gambar 3.1 Proses Pembuatan Wafer... 116


(12)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Negara indonesia pada saat ini sedang mengalami berbagai masalah ekonomi, dimana krisis rupiah dan krisis kepercayaan yang terus berlangsung mengakibatkan perekonomian indonesia semakin memburuk. Perubahan* perubahan terjadi pada berbagai aspek kehidupan, khususnya aspek ekonomi. Perusahaan*perusahaan yang menawarkan produknya perlu melakukan berbagai efisiensi dan promosi yang lebih efektif, karena masyarakat semakin selektif dalam memilih barang dan jasa yang akan digunakannya.

Perusahaan*perusahaan harus menyadari bahwa persaingan semakin ketat, dimana semuanya berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan keinginan konsumen. Perusahaan harus mengakui juga bahwa tidak cuma satu produsen yang memproduksi produk*produk yang ada disekitar kita ini, tetapi ada banyak produsen dan semuanya berusaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan segala macam tuntutannya. Sedangkan bagi konsumennya sendiri seringkali menimbulkan kesulitan dalam menentukan pilihan atau mendapatkan informasi tentang kebradaan suatu produk, karena beragamnya jenis produk yang ada.

Untuk mengatasi persaingan dalam menjual produknya dan mengurangi kesulitan yang dialami oleh konsumen, perusahaan harus berusaha sedemikian rupa agar produk yang dijualnya dapat diketahui dan dibeli oleh konsumen. Dalam situasi seperti ini diperlukan cara pemasaran


(13)

yang tepat, perusahaan perlu menawarkan keunggulan produknya melalui

kegiatan pemasaran. Kegiatan pemasaran menjadi salah satu kegiatan yang

terpenting bagi perusahaan dalam memasarkan produknya. Pemasaran yang

dilakukan dimaksudkan agar barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan

dapat menarik minat konsumen, yang pada akhirnya akan meningkatkan

minat beli dari konsumen itu.

Perusahaan perlu melakukan langkah*langkah yang tepat, salah

satunya dengan melakukan promosi, perusahaan diharapkan dapat

menjangkau konsumen secara luas dan menyampaikan informasi yang bersifat

membujuk masyarakat untuk menggunakan produknya. Menurut Carthy dan

Perreault ( 1993 : 418 ) mendefinisikan promosi sebagai berikut :

Promosi merupakan suatu kegiatan yang bertujuan mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada calon pembeli atau pihak lain untuk mempengaruhi sikap dan perilaku calon pembeli atau pihak lain tersebut

Bauran promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari

variabel*variabel yang terdiri dari periklanan (advertising) yaitu promosi ide barang atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapatkan bayaran,

promosi penjualan (sales promotion) yaitu kegiatan mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada pembeli untuk mengetahui sikap dan perilaku

konsumen, hubungan masyarakat (public relation) yaitu program yang dirancang untuk mempromosikan perusahaan, penjualan langsung (direct marketing) dapat berupa surat, telepon atau alat penghubung lainnya untuk berkomunikasi dengan pelanggan, penjualan personal (personal selling) yaitu


(14)

interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.

Salah satu unsur dari bauran promosi yang sering digunakan perusahaan adalah periklanan (advertising). Periklanan digunakan pemasar dengan tujuan untuk mengimformasikan mengenai ketersediaan dan keunggulan dari produk yang ditawarkan perusahaan agar dapat menyakinkan konsumen. Adapun pengertian iklan menurut ( kotler, 2000 : 637) adalah :

“Iklan yaitu semua bentuk presentasi non personal dan promosi ide barang atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk untuk mendapatkan pembayaran.”

Media periklanan yang dapat digunakan adalah surat kabar, majalah, televisi, radio, papan reklame, bioskop dan lain*lain. Adapun tujuan dari periklanan yaitu untuk memberitahukan pasar tentang suatu produk baru, mengusulkan kegunaan baru suatu produk, membentuk preferensi merek, dan membujuk pembeli untuk membeli.

Dilakukannya kegiatan periklanan oleh perusahaan adalah untuk menimbulkan kesan (image) yang baik dari masyarakat terhadap produk yang ditawarkan perusahaan dan diharapkan konsumen tertarik lalu memutuskan untuk membeli. AIDA merupakan tahap*tahap yang saling berkaitan satu sama lain atau saling berhubungan yang terbentuk dalam diri konsumen atau sering disebut perilaku konsumen sebelum melakukan pembelian, dimana pada akhirnya akan membentuk suatu tindakan pembelian.(Kotler, 2000 : 202).


(15)

Dalam melakukan pembelian terhadap suatu produk oleh konsumen,

AIDA berperan penting dalam keputusan pembelian yang dilakukan. AIDA

terdiri dari perhatian (Attention) yaitu mencari dan mendapatkan perhatian calon pembeli, minat (Interest) yaitu menumbuhkan rasa tertarik pada produk yang bersangkutan, keinginan (Desire) yaitu melancarkan tindakan setelah adanya rasa tertarik dan berkembang menjadi minat beli dari konsumen,

tindakan (Action) yaitu tindakan yang mengarah pada pembelian produk yang bersangkutan.

AIDA memiliki hubungan erat dengan iklan dimana hubungan itu

terbentuk pada saat perusahaan mengiklankan suatu produknya di televisi

semenarik mungkin dengan tujuan agar produk tersebut dapat dikenal oleh

masyarakat. Dengan iklan di televisi akan dapat menarik perhatian

konsumen akan produk yang di iklankannya, kemudian dari perhatian itu akan

timbul rasa ketertarikan terhadap produk yang di iklankan sehingga

menimbulkan keinginan pada diri konsumen untuk mencoba produk tersebut

yang pada akhirnya akan menimbulkan minat beli pada produk yang di

iklankannya tersebut.

Pengertian minat beli secara umum adalah keinginan konsumen untuk

membeli suatu produk barang atau jasa yang didukung oleh kemampuan

konsumen tersebut dan juga ketertarikan konsumen terhadap produk barang

atau jasa karena memiliki keunikan atau ciri khas tertentu. (Kotler, 2000 :

202)

Saat ini, produsen berlomba*lomba menawarkan produknya, salah


(16)

satu produk yang banyak diiklankan pada berbagai media. Dalam melaksanakan kegiatan periklanan ini, produsen makanan ringan dapat menggunakan berbagai media. Iklan yang dibuat perusahaan dimaksudkan agar konsumen mendapatkan informasi yang cukup, mengetahui keunggulan* keunggulan produk dan tertarik untuk mengkonsumsinya. Dalam kegiatan periklanan produk makanan ringan ini diarahkan untuk semua pembeli potensial, yaitu kaum muda maupun orang tua, serta khususnya untuk anak* anak. Iklan yang tepat harus ditujukan pada pasar sasaran agar hasilnya lebih efektif. Misalnya dengan mengiklankan produk makanan ringan tersebut melalui media elektronik seperti televisi ataupun radio. Program promosi melalui periklanan ini diharapkan akan dapat meningkatkan minat beli konsumen potensial tersebut.

Persaingan yang semakin ketat dalam memproduksi makanan ringan khususnya berupa wafer coklat mendorong PT Mayora Indah untuk melakukan kegiatan pemasaran yang lebih dalam menawarkan produk makanan ringan beng*beng.

Periklanan yang dilakukan dalam menawarkan produk makanan ringan beng*beng dapat dilaksanakan dengan berbagai macam media yang tersedia. Salah satu media yang digunakan adalah media televisi. Iklan ditelevisi diharapkan akan dapat mempengaruhi hasil penjualan perusahaan. Melalui iklan ditelevisi, pesan yang disampaikan diharapkan akan lebih efektif dan dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang diiklankan.

Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa maksud diadakannya iklan ditelevisi yang dilakukan perusahaan adalah untuk


(17)

mempengaruhi minat beli para konsumen pada pasar sasaran yang telah ditentukan, sehingga konsumen melakukan pembelian terhadap produk yang diiklankan. Dan jika tujuan dari periklanan tercapai maka pada akhirnya akan meningkatkan hasil penjualan perusahaan.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang : ” Pengaruh Iklan di Televisi terhadap Minat Beli Konsumen akan Produk Beng*beng Di PT Mayora Indah Cibitung.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian tersebut diatas, maka penulis mengemukakan beberapa pokok permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut :

1) Bagaimana pelaksanaan periklanan produk makanan ringan Beng*beng di televisi yang dilakukan oleh PT Mayora Indah ?

2) Adakah hubungan antara periklanan di televisi terhadap minat beli produk Beng*beng di PT Mayora Indah Cibitung?

3) Bagaimana pengaruh periklanan di televisi terhadap minat beli produk Beng*beng di PT Mayora Indah Cibitung?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian yang dilakukan penulis adalah untuk memperoleh data*data yang diperlukan sebagai bahan masukan yang akan


(18)

diolah, dianalisis dan diinterpretasikan sebagai bahan penulisan skripsi yang merupakan salah satu syarat dalam menempuh sidang sarjana pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha.

Adapun tujuan kegiatan penelitian yang dilakukan oleh penulis di PT Mayora Indah adalah sebagai berikut :

1) Untuk mengetahui pelaksanaan periklanan produk Beng*beng di televisi yang dilakukan oleh PT Mayora Indah ?

2) Untuk mengetahui adanya hubungan antara periklanan produk beng*beng ditelevisi terhadap minat beli konsumen ?

3) Untuk mengetahui pengaruh periklanan di televisi terhadap minat beli konsumen Beng*beng pada PT Mayora Indah ?

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut : 1) Bagi penulis, selain untuk melengkapi persyaratan sidang sarjana di

Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha, juga untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis.

2) Bagi akademik, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam bidang pemasaran khususnya periklanan di televisi di samping pengetahuan teoritis yang telah diperoleh selama perkuliahan. 3) Bagi praktisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang

berharga bagi perusahaan dalam menjawab dan memecahkan masalah yang dihadapi perusahaan khususnya yang berhubungan dengan periklanan di televisi.


(19)

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesa

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan landasan berpikir teoritis untuk menjawab masalah dan mengungkapkan tujuan penelitian. Dalam pemasaran yang modern membutuhkan pengembangan produk yang inovatif, penetapan harga yang kompetitif, dan komunikasi yang tepat pada konsumen. Perusahaan dapat menggunakan bauran komunikasi pemasaran, salah satunya adalah periklanan (advertising).

Periklanan adalah salah satu hal penting yang digunakan oleh perusahaan dalam melakukan komunikasi yang bersifat persuasif terhadap pelanggan yang ada sekarang dan pelanggan potensial. Periklanan melalui media televisi yaitu iklan audio visual untuk menginformasikan keberadaan produk dan menjelaskan karakteristik produk yang dihasilkan perusahaan. Suatu produk bagaimanapun baiknya jika tanpa diperkenalkan kepada masyarakat tidak dapat mencapai hasil penjualan yang memuaskan. Tujuan periklanan adalah untuk membangkitkan permintaan terhadap produk yang dihasilkan sehingga dapat mendorong konsumen dan meningkatkan minat beli konsumen akan produk yang dihasilkan. Kemudian dengan pengelolaan


(20)

periklanan yang baik diharapkan realisasi penjualan akibat dari meningkatnya minat beli konsumen akan meningkat.

Definis advertising menurut Kottler (2000: 578)

” Periklanan adalah semua bentuk penyajian yang tidak bersifat perorangan yang berupa promosi ide, barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu sponsor tertentu yang membiayainya.”

Dalam membuat program periklanan, manajer pemasaran harus selalu mulai dengan mengidentifikasi pasar sasaran dan motif pembeli. Periklanan dipengaruhi oleh lingkungan makro dan lingkungan mikro. Lingkungan makro yang mempengaruhi terdiri atas teknologi, politik, demografi, sosial budaya, ekonomi dan hukum. Sedangkan lingkungan mikro yang mempengaruhi diantaranya adalah pemasok, pesaing, kreditur dan pelanggan. Media yang digunakan dalam pemasangan iklan bisa berupa media cetak atau media elektronik. Periklanan melalui media elektronik yaitu televisi digunakan perusahaan dengan tujuan agar dapat lebih menarik perhatian konsumen dan konsumen akan lebih jelas memperoleh informasi tentang keberadaan produk yang diiklankan.

Menurut Kottler (2000 : 579), terdapat lima keputusan utama dalam pembuatan program periklanan agar kegiatan periklanan benar*benar efektif dalam meningkatkan hasil penjualan yang disebut 5M, yaitu :


(21)

Perusahaan menetapkan sasaran*sasaran dan mengkomunikasikan

sasaran*sasaran tersebut untuk meningkatkan penjualan.

2. Money (uang)

Perusahaan memetapkan keputusan anggaran dengan pendekatan

yang bisa dilaksanakan untuk meningkatkan presentasi penjualan,

selain itu perusahaan melaksanakan prioritas kompetitif beserta

sasaran dan tugas untuk meningkatkan hasil penjualan.

3. Message (pesan)

Perusahaan menetapkan tema dari pesan yang disampaikan

kemudian mengevaluasi, menyeleksi pesan tersebut untuk

meningkatkan hasil penjualan.

4. Media (sarana)

Perusahaan mengukur jangkauan, frekuensi dan dampak iklan

kemudian memilih media untyuk meningkatkan hasil penjualan

5. Measurement (pengukuran)

Perusahaan mengevaluasi periklanan dengan cara melihat dampak

terhadap komunikasi dan penjualan untuk meningkatkan hasil

penjualan.

Adapun berbagai kemungkinan tujuan periklanan adalah untuk

menginformasikan tentang keberadaan atribut produk kepada konsumen,

untuk membujuk (persuasif) melakukan pembelian, dan untuk mengingatkan

konsumen kepada produk perusahaan. Dengan adanya ikaln tersebut,

diharapkan adanya komunikasi dengan konsumen yang menghasilkan


(22)

Terdapat enam tingkat kesiapan pembeli menurut Kotler (2000:554), yaitu sebagai berikut:

1. Kesadaran 2. Pengetahuan 3. Menyukai 4. Preferensi 5. Keyakinan 6. Membeli

Konsumen merupakan objek yang sangat penting bagi perusahaan, karena tanpa konsumen, perusahaan tidak dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan kelancaran aktivitasnya. Periklanan melaui televisi akan mempengaruhi hasil penjualan, dimana hasil penjualan diperoleh dari penjumlahan antara jumlah unit yang terjual dikalikan dengan harga per unitnya. Periklanan dapat meningkatkan hasil penjualan apabila periklanan dilaksanakan secara intensif dan dapat membujuk konsumen untuk melakukan pembelian.


(23)

(24)

1.5.2. Hipotesis Periklanan (advertaising) Promosi penjualan (sales promotiom) Penjualan personali ((personal selling) Hubungan masyarakat (public relation)

Keputusan iklan : 1. Misi (mission) 2. Uang (money) 3. Pesan (message) 4. Sarana (media)

5. Pengukuran (measurement)

Tujuan iklan : 1. Memberitahu pasar tentang

produk baru

2. Membentuk preferensi merek 3. Membangun citra perusahaan 4. Membujuk pembeli untuk

melakukan pembelian (minat beli)

Tanggapan Konsumen AIDA Attention (perhatian) Interest (minat) Desire (keinginan) Action (tindakan) Pembelian Loyalitas pelanggan Peningkatan volume penjualan Kerangka Pemikiran Bauran Pemasaran Pemasaran langsung (direct marketing)


(25)

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diambil suatu hipotesa sebagai berikut :”Iklan Televisi Berpengaruh Terhadap Minat Beli Konsumen.”

1.6 Metode Penelitian

1.6.1 Operasionalisasi Variabel

Variabel bebas (Independent Variabel)

Yaitu variabel yang mendahului variabel lainnya yang tidak bebas (variabel X). Sehubungan dengan judul penelitian ini maka yang menjadi variabel bebas adalah iklan televisi. Sebagai sub variabelnya adalah misi (mision), uang (money), pesan (massage), sarana (media), pengukuran (measurement).

► Variabel terikat (Dependent Variabel)

Yaitu variabel yang dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel lainnya (variabel Y) maka yang menjadi variabel terikat adalah minat beli konsumen. Sebagai sub variabelnya adalah perhatian (attention), minat (interest), keinginan (desire), tindakan (action).

Operasionalisasi Variabel secara lengkap

Variabel Konsep Variabel Sub Variabel Indikator Skala Sumber data Iklan Komunikasi non personal 1. Mission Sasaran Ordinal Pelanggan


(26)

Televisi Variabel (X)

yang digunakan untuk menginformasikan, membujuk konsumen akan produk, jasa, ide dan dibiayai oleh sponsor yang jelas (kemampuan dalam mencapai tujuan periklanan) 2.Money (keefisienan dalam menentukan anggaran periklanan) 3. Message (kemampuan pesan dari periklanan) 4. Media (ketepatan dalam penentuan media periklanan) 5.Measurement (keefektifitasan pelaksanaan periklanan)

• kemampuan Mengingat produk • Kemampuan

mengenalkan produk

• Citra perusahaan

• Persaingan • Pengulangan iklan • Pangsa pasar • Produk baru

• Tema • Bahasa • Informasi • Pesan

• Jam tayang • Frekuensi • Sumber pesan • Durasi

• Kesadaran • Pengetahuan • Pemahaman • Perhatian

Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan


(27)

Minat Beli Konsum en Variabel (Y)

Kemampuan atau keinginan daya beli konsumen terhadap produk 1. Attention (perhatian terhadap produk) 2. Interest (ketertarikan terhadap produk)

• Kesadaran konsumen terhadap produk. • Keingintahuan

konsumen terhadap produk. • Kepekaan

konsumen terhadap produk. • Pernah

mendengar tentang produk. • Pengetahuan

konsumen tentang produk.

• Manfaat produk yang ditawarkan. • Keingintahuan

produk*produk yang

ditawarkan. • Keungulan

dibanding produk lain. • Harga produk

yang

Ordinal

Ordinal

Pelanggan


(28)

3. Desire (keinginan untuk mencoba dan membeli produk) 4. Action (melakukan pembelian) terjangkau. • Mutu produk

yang baik

• Kebutuhan untuk memiliki produk. • Menyukai

produk yang ditawarkan. • Kebangaan

terhadap keunggulan produk. • Keinginan

untuk memiliki produk. • Ketertarikan

untuk membeli produk.

• Keharusan membeli dan memiliki produk tersebut. • Daya beli

untuk membeli produk. • Produk yang

dimiliki

Ordinal

Ordinal

Pelanggan


(29)

sesesuai harapan. • Kepuasan

membeli produk. • Keinginan

untuk

mempromosik an

1.6.2. Metode Penarikan Sampel

Dalam penelitian ini yang digunakan adalah adalah metode deskriptif dengan cara pengumpulan data langsung ke perusahaan dan dengan mengumpulkan data sekunder serta data penunjang lainnya.

Menurut Prof Dr Sudjana, untuk menentukan jumlah sampel (n) dalam memperoleh data yang diperlukan dengan menggunakan teknik penarikan sampel, yaitu untuk memperoleh sampel yang sesuai dengan karakteristik sampel yang ditentukan. Untuk menentukan ukuran sampel dari suatu populasi digunakan suatu rumus Slovin sebagai berikut :

n ≥ 2

) ( 1 N e

N +


(30)

n ≥ 2 ) 1 . 0 ( 65 1

65

+

n ≥ 39.9

n ≈ 40 (dibulatkan) Keterangan :

n = jumlah sampel N = jumlah populasi

e = persentasi ketidaktelitian, besarnya 10% atau 0.1

Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka penulis mengambil jumlah sampel yang akan diteliti berjumlah 40 orang responden. Karakteristik sampel penelitian ini adalah 40 orang konsumen yang akan membeli produk beng* beng.

1.6.3 Metode Pengumpulan Data

Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan data primer dan data sekunder, yaitu :

• Data Primer

Yaitu merupakan data atau segala informasi yang diperoleh, diamati, dicatat oleh penulis serta yang diperoleh langsung dari pihak perusahaan sebagai objek penelitian. Dalam hal ini adalah data yang langsung diperoleh dari bagian marketing PT. Mayora Indah Cibitung.


(31)

• Data Sekunder

Yaitu data atau segala informasi yang berasal dari literatur, dokumen perusahaan dan bacaan*bacaan dari media cetak lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

Adapun teknik penelitian yang digunakan dalam memperoleh data adalah dengan :

1. Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan wawancara langsung dengan pihak yang bersangkutan dalam perusahaan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan pembahasan masalah.

2. Observasi

Yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung pada perusahaan yang menjadi objek penelitian untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan pembahasan masalah.

3. Kuesioner

Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan daftar pertanyaan atau angket yang disebarkan kepada responden.

Penilaian terhadap setiap pertanyaan untuk pengaruh iklan terhadap minat beli konsumen akan diukur dalam skala Likert sebagai berikut:


(32)

Menarik = 4 Tertarik = 4 Kurang Menarik = 3 Kurang Tertarik = 3 Tidak Menarik = 2 Tidak Tertarik = 2 Sangat Tidak Menarik = 1 Sangat Tidak Tertarik = 1

1.6.4 Metode Analisis Data.

Dalam teknik pengolahan data, informasi dan data*data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan dan diolah secara kualitatif dan kuantitatif.

a. Analisis kualitatif

Yaitu data yang diteliti berupa keterangan*keterangan dan uraian* uraian untuk memberikan gambaran mengenai pengaruh iklan di televisi terhadap minat beli konsumen yang diperoleh perusahaan. b. Analisis kuantitatif

Yaitu analisis data yang diteliti dalam bentuk angka atau perhitungan dengan cara penyelesaiannya, dengan menggunakan metode statistik yaitu dengan menggunakan rumus koefisien korelasi Rank Spearman, rancangan pengujian hipotesis dan koefisien determinasi.

a. Analisis Korelasi Rank Spearman

Yaitu dengan mengetahui pelaksanaan iklan di televisi dan pengaruhnya terhadap minat beli konsumen. Rumus koefisien korelasi Rank Spearman adalah :

n

n

di

rs

*

6

*

1

3


(33)

Jika terdapat rank kembar dalam perangkingan untuk variabel x dan variabel y, maka harus digunakan faktor korelasi untuk menghitung ∑x2 dan ∑y2 terlebih dahulu sebelum menghitung besarnya rs, dengan rumus

Tx n

n

X = − −∑

∑ 12 3 2 Ty n n

Y = − −∑

∑ 12 3 2 Dimana,

12

3

t

t

T

=

t menunjukan jumlah rank kembar dari penelitian, sehingga nilai korelasi spearman dapat dihitung sebagai berikut:

) )( (

2 2 2

2 2 Y X di Y X rs ∑ ∑ − ∑ + ∑ = keterangan:

X = Variabel bebas kualitas pelayanan

Y = Variabel tidak bebas kepuasan konsumen Tx = Faktor korelasi x

Ty = Faktor korelasi y T = Banyaknya data kembar


(34)

b. Rancangan Uji Hipotesa

Perhitungan dengan memakai metode statistik analisa korelasi tersebut di atas adalah untuk memperoleh nilai r yang menggambarkan hubungan antara dua variabel yang diteliti.

Setelah r didapat, maka perlu diadakan pengujian hipotesis yaitu dengan menggunakan rumus distribusi t sebagai berikut :

t =

2 1

) 2 (

r n r

− −

Dimana : t = uji hipotesis (diterima atau tidak) r = koefisien korelasi

n = jumlah tahu

Ho : r = 0, artinya iklan ditelevisi tidak berpengaruh terhadap minat beli konsumen.

Ha : r ≠ 0, artinya iklan ditelevisi berpengaruh terhadap minat beli konsumen.

Kriteria dan kesimpulan :

• Bila thitung ttabel : Ho ditolak, berarti terdapat hubungan yang erat antara variabel X dan variabel Y.

• Bila thitung < ttabel : Ho diterima, berarti tidak terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y.


(35)

Untuk menganalisis besarnya pengaruh iklan televisi terhadap minat beli konsumen dengan menggunakan rumus korelasi determinasi.

Kd = rs2 x 100%

Nilai koefisien korelasi Rank Spearman menurut Kendall seharusnya terletak

antara –1 s/d +1, dirumuskan –1 rs +1.

Tanda negatif menunjukkan hubungan yang berlawanan arah dan tanda positif menunjukkan hubungan yang searah, artinya adalah;

• rs = +1 atau mendekati 1, berarti ada hubungan yang kuat antara variabel x

dan variabel y dan hubungannya searah.

• rs = 0 atau mendekati 0, berarti hubungannya lemah atau tidak ada hubungan

sama sekali.

• rs = *1 atau mendekati –1, berarti ada hubungan yang kuat antara variabel x

dan variabel y tapi hubungannya berlawanan arah.

Adapun batasan mengenai kuat lemahnya dari koefisien korelasi menurut Dean J Champion adalah:

• *0,25 s/d 0,00 atau 0,00 s/d 0,25 menunjukkan tidak adanya hubungan

(hubungan lemah).

• *0,50 s/d *0,26 atau 0,26 s/d 0,50 menunjukkan hubungan yang cenderung

lemah (moderat).

• *0,75 s/d –0,51 atau 0,51 s/d 0,75 menunjukkan hubungan yang cenderung kuat.

• *1,00 s/d –0,76 atau 0,76 s/d 1,00 menunjukkan hubungan yang kuat sekali atau


(36)

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di PT Mayora Indah Cibitung, Kawasan Industri MM 2100 Blok H No 10.


(37)

DAFTAR PUSTAKA

Bovee and Arens, 1986, Contemporary Periklanan, PT. Pustaka Utama Grafiti. Jakarta

Cravens, W. David, 2000, Pemasaran Strategis, Edisi keenam, Erlangga, Jakarta.

Djaslim Saladin, 2002, Manajemen Pemasaran, Edisi pertama, Linda Karya, Bandung.

Kotler, Philip, and Gary Armstrong, 1997, Jilid 1, Edisi ketujuh, Prehallindo, Jakarta.

Kotler, Philip, 1999, Manajemen Pemasaran, “Perspektif Asia” Prehallindo, Jakarta.

Kotler, Philip, and Gary Armstrong, 2001, Prinsip*prinsip Pemasaran, Jilid 1, Edisi kedelapan, Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip, and Gary Armstrong, 2004, Principles of Marketing, Prentice Hall International, Inc, New Jersey.

Kotler, Philip, 2000, Manajemen Pemasaran, Edisi milenium, Prehallindo, Jakarta.

Kotler, Philip, 2006, Management Marketing, Eleventh edition, Prentice Hall, Singapore.


(38)

Lamb, Charles.W, Joseph F. Hair, Carl Mc Daniel, 2001, Pemasaran, Salemba Empat, Jakarta.

Peter, Paul. J, and Olson. C, Jerry, “Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran”, Edisi keempat, Jilid 1 dan Jilid 2.

Shimp, A. Terence, 2003, Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Konsumen Pemasaran Terpadu, Jilid 1, Edisi kelima, Erlangga, Jakarta.

Sudjana, Prof. Dr.,M.A.,Msc. 1993, Statistika Untuk Ekonomi Dan Niaga, Tarsito, Bandung.


(1)

Jika terdapat rank kembar dalam perangkingan untuk variabel x dan variabel y, maka harus digunakan faktor korelasi untuk menghitung ∑x2 dan ∑y2 terlebih dahulu sebelum menghitung besarnya rs, dengan rumus

Tx n

n

X = − −∑

∑ 12 3 2 Ty n n

Y = − −∑

∑ 12 3 2 Dimana,

12

3

t

t

T

=

t menunjukan jumlah rank kembar dari penelitian, sehingga nilai korelasi spearman dapat dihitung sebagai berikut:

)

)(

(

2

2 2

2 2

Y

X

di

Y

X

rs

+

=

keterangan:

X = Variabel bebas kualitas pelayanan

Y = Variabel tidak bebas kepuasan konsumen Tx = Faktor korelasi x

Ty = Faktor korelasi y T = Banyaknya data kembar


(2)

b. Rancangan Uji Hipotesa

Perhitungan dengan memakai metode statistik analisa korelasi tersebut di atas adalah untuk memperoleh nilai r yang menggambarkan hubungan antara dua variabel yang diteliti.

Setelah r didapat, maka perlu diadakan pengujian hipotesis yaitu dengan menggunakan rumus distribusi t sebagai berikut :

t =

2 1

) 2 (

r n r

− −

Dimana : t = uji hipotesis (diterima atau tidak) r = koefisien korelasi

n = jumlah tahu

Ho : r = 0, artinya iklan ditelevisi tidak berpengaruh terhadap minat beli konsumen.

Ha : r ≠ 0, artinya iklan ditelevisi berpengaruh terhadap minat beli konsumen.

Kriteria dan kesimpulan :

• Bila thitung ≥ ttabel : Ho ditolak, berarti terdapat hubungan yang erat antara

variabel X dan variabel Y.

• Bila thitung < ttabel : Ho diterima, berarti tidak terdapat hubungan antara

variabel X dan variabel Y.


(3)

Untuk menganalisis besarnya pengaruh iklan televisi terhadap minat beli konsumen dengan menggunakan rumus korelasi determinasi.

Kd = rs2 x 100%

Nilai koefisien korelasi Rank Spearman menurut Kendall seharusnya terletak antara –1 s/d +1, dirumuskan –1 rs +1.

Tanda negatif menunjukkan hubungan yang berlawanan arah dan tanda positif menunjukkan hubungan yang searah, artinya adalah;

• rs = +1 atau mendekati 1, berarti ada hubungan yang kuat antara variabel x dan variabel y dan hubungannya searah.

• rs = 0 atau mendekati 0, berarti hubungannya lemah atau tidak ada hubungan sama sekali.

• rs = *1 atau mendekati –1, berarti ada hubungan yang kuat antara variabel x dan variabel y tapi hubungannya berlawanan arah.

Adapun batasan mengenai kuat lemahnya dari koefisien korelasi menurut Dean J Champion adalah:

• *0,25 s/d 0,00 atau 0,00 s/d 0,25 menunjukkan tidak adanya hubungan (hubungan lemah).

• *0,50 s/d *0,26 atau 0,26 s/d 0,50 menunjukkan hubungan yang cenderung lemah (moderat).

• *0,75 s/d –0,51 atau 0,51 s/d 0,75 menunjukkan hubungan yang cenderung kuat.

• *1,00 s/d –0,76 atau 0,76 s/d 1,00 menunjukkan hubungan yang kuat sekali atau mendekati sempurna.


(4)

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di PT Mayora Indah Cibitung, Kawasan Industri MM 2100 Blok H No 10.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Bovee and Arens, 1986, Contemporary Periklanan, PT. Pustaka Utama Grafiti. Jakarta

Cravens, W. David, 2000, Pemasaran Strategis, Edisi keenam, Erlangga, Jakarta.

Djaslim Saladin, 2002, Manajemen Pemasaran, Edisi pertama, Linda Karya, Bandung.

Kotler, Philip, and Gary Armstrong, 1997, Jilid 1, Edisi ketujuh, Prehallindo, Jakarta.

Kotler, Philip, 1999, Manajemen Pemasaran, “Perspektif Asia” Prehallindo, Jakarta.

Kotler, Philip, and Gary Armstrong, 2001, Prinsip*prinsip Pemasaran, Jilid 1, Edisi kedelapan, Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip, and Gary Armstrong, 2004, Principles of Marketing, Prentice Hall International, Inc, New Jersey.

Kotler, Philip, 2000, Manajemen Pemasaran, Edisi milenium, Prehallindo, Jakarta.

Kotler, Philip, 2006, Management Marketing, Eleventh edition, Prentice Hall, Singapore.


(6)

Lamb, Charles.W, Joseph F. Hair, Carl Mc Daniel, 2001, Pemasaran, Salemba Empat, Jakarta.

Peter, Paul. J, and Olson. C, Jerry, “Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran”, Edisi keempat, Jilid 1 dan Jilid 2.

Shimp, A. Terence, 2003, Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Konsumen Pemasaran Terpadu, Jilid 1, Edisi kelima, Erlangga, Jakarta.

Sudjana, Prof. Dr.,M.A.,Msc. 1993, Statistika Untuk Ekonomi Dan Niaga, Tarsito, Bandung.