Analisis dan Usulan Perbaikan dan Pengendalian Kualitas Kain Sarung CNI Pada Perusahaan Pertenunan Djarum Terbang Di Bandung.

(1)

Abstrak

Seiring dengan semakin dekatnya era globalisasi, persaingan di dunia industri semakin ketat dan hal ini memberi dampak yang besar pada perkembangan bisnis di Indonesia. Banyak perusahaan tekstil yang tidak mampu bersaing dan akhirnya bangkrut. Perusahaan harus mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan cara menjaga dan meningkatkan kualitas produknya.

Perusahaan Djarum Terbang merupakan perusahaan yang memproduksi kain sarung. Perusahaan ini berlokasi di Jalan Maleber Barat, Bandung. Selama ini, perusahaan hanya melakukan inspeksi dengan cara memisahkan antara produk cacat dan tidak cacat, Perusahaan belum mencari akar penyebab terjadinya cacat tersebut, sehingga kesalahan dalam proses produksi dilakukan berulang-ulang dan hal ini mengakibatkan pemborosan sumber daya seperti tenaga, bahan baku yang digunakan dan sebagainya Oleh karena itu penulis melakukan penelitian untuk memecahkan permasalahan ini dan ditulis dalam laporan Tugas Akhir ini yang berjudul “ Analisis dan Usulan Perbaikan dan Pengendalian Kualitas Kain Sarung CNI Pada Perusahaan Pertenunan Djarum Terbang “.

Data dikumpulkan dengan cara observasi dan pengamatan secara langsung di bagian produksi dan bagian inspeksi. Data yang dikumpulkan adalah data umum perusahaan, data sarana perusahaan , data proses produksi, data jenis jumlah cacat dan data hasil pengukuran lingkungan.

Dari jenis dan jumlah cacat dikumpulkan selama 30 hari. Kemudian digunakan stratifikasi dan diagram pareto diperoleh urutan dari frekuensi cacat terbesar sampai terkecil yaitu cacat sobek, pola, anyaman tidak sempurna, lusi putus, kotor, pakan putus, dan pakan berbulu. Dengan menggunakan diagram pareto diperoleh frekuensi yang telah dibobot dimulai dari frekuensi terbesar hingga terkecil dan prioritas penanganan cacat berdasarkan keinginan perusahaan yaitu sebesar kumulatif 90%. Cacat yang menjadi prioritas penanganan adalah cacat sobek, pola, anyaman tidak sempurna dan lusi putus. Setelah itu, dibuat peta kendali u dan diketahui bahwa proses tidak terkendali sedangkan untuk peta demerit diketahui bahwa terjadi cacat serius. Kemudian dengan menggunakan Fault Tree Analysis diketahui akar penyebab cacat yang terjadi. Nilai sigma produksi saat ini 3.7965.

Berdasarkan hasil analisis, diusulkan perbaikan lingkungan (pencahayaan, kebersihan, kelembaban, tata letak mesin) , bahan baku, perawatan mesin, metode (pelatihan), manusia (pengawasan), software design desk agar dapat mengurangi terjadinya cacat. Kemudian diusulkan kepada perusahaan agar melakukan pengendalian kualitas dengan menggunakan konsep DMAIC dengan tujuan agar perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.


(2)

viii

DAFTAR ISI

PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI………..iii

SURAT KETERANGAN……….iv

ABSTRAK………v

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ……….vi

DAFTAR ISI……….viii

DAFTAR TABEL……….xii

DAFTAR GAMBAR………xiv

DAFTAR LAMPIRAN……….xv BAB1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah ………..1-1 1.2Identifikasi Masalah ………..1-2 1.3Pembatasan Masalah dan Asumsi …….………..1-3 1.4Perumusan Masalah ……...………..1-3 1.5Tujuan penelitian ………..1-3 1.6Sistematika Penulisan………...1-3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kualitas Secara Umum...………..2-1 2.1.1 Pengertian Kualitas ………..2-1 2.1.2 Faktor-Faktor Yang Memperngaruhi Kualitas ………..2-1 2.1.3 Pengertian Pengendalian Kualitas ………..2-4 2.1.4 Proses Industri Dipandang Sebagai Suatu Peningkatan Terus Menerus ………....2-4 2.2 Alat Bantu Pengendalian Kualitas dari Seven Tools………..2-6 2.3 Pengertian Six Sigma ……….2-13

2.3.1 Keuntungan Six Sigma ……….2-13 2.3.2 Strategi Manajemen dan Perbaikan Six Sigma ……….2-14 2.3.3 Model Perbaikan Six Sigma ……….2-15 2.3.4 Perhitungan Nilai Sigma ……….2-16


(3)

ix

2.4 Analisis Pohon Kesalahan (Fault Tree Analysis) ………..2-17 2.5 Menetapkan Suatu Rencana Tindakan (Action Plan) Untuk

Melaksanakan Peningkatan Kualitas Six Sigma ………...2-18 2.6 Pencahayaan ………. 2-20 2.7 Kebisingan …..………. 2-20 2.8 Kelembaban ………. 2-21 2.9 Suhu ………. 2-21

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Studi Pendahuluan ……….3-2 3.2 Studi Pustaka ……….3-3 3.3 Identifikasi Masalah ……….3-3 3.4 Pembatasan Masalah dan Asumsi……….3-3 3.5 Perumusan Masalah ……….3-3 3.6 Penetapan Tujuan Penelitian ……….3-3 3.7 Pengumpulan Data ……….3-4 3.8 Pengolahan Data ……….3-4 3.9 Analisis ……….3-5 3.10 Usulan ……….3-5 3.11 Kesimpulan ……….3-5 BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Data Umum Perusahaan ……….4-1 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ……….4-1 4.1.2 Tenaga Kerja dan Jam Kerja ……….4-2 4.1.3 Sarana Produksi ……….4-2 4.1.4 Bagan danStruktur Organisasi ……….4-3 4.2 Proses Produksi ……….4-10 4.3 Data Jenis cacat dan Jumlah Cacat Kain ……….4-11 4.3.1 Data Jenis Cacat ………4-11 4.3.2 Jumlah Cacat Kain ……….4-13 4.4 Data Hasil Pengukuran Lingkungan …..……….4-15


(4)

x

BAB 5 PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

5.1 Pengolahan Data ……….……5-1 5.1.1 Stratifikasi Data ……….……5-1 5.1.2 Diagram Pareto …..……….…..5-2 5.1.3 Pembuatan Peta Kendali U …..……….…..5-4

5.1.3.1 Pembuatan Peta Kendali Untuk Jenis Cacat Sobek ………...5-4 5.1.3.2 Pembuatan Peta Kendali Untuk Jenis Cacat

Pola ………...5-6 5.1.3.3 Pembuatan Peta Kendali Untuk Jenis Cacat

Anyaman Tidak Sempurna ………...5-10 5.1.3.4 Pembuatan Peta Kendali Untuk Jenis Cacat

Lusi Putus ………..……...5-12 5.1.4 Pembuatan Peta Demerit ……….…5-13 5.1.5 Perhitungan Nilai Sigma .……….…5-20 5.1.6 Fault Tree Analysis (FTA) ………5-21 5.1.6.1 Fault Tree Analysis Untuk Cacat Sobek …….5-22 5.1.6.2 Fault Tree Analysis Untuk Cacat Pola ……....5-25 5.1.6.3 Fault Tree Analysis Untuk Cacat Anyaman

Tidak Sempurna ……….……….5-27 5.1.6.4 Fault Tree Analysis Untuk Cacat Lusi Putus...5-31 5.1.7 Analisis Prosedur Pengendalian Kualitas Perusahaan

Saat Ini ……….5-34

5.2 Usulan ……….………5-34

5.2.1 Usulan Berdasarkan Fault Tree Analysis ……….…….5-34 5.2.1.1 Usulan Berdasarkan Jenis Cacat Sobek ………5-34 5.2.1.2 Usulan Berdasarkan Jenis Cacat Pola ………5-35 5.2.1.3 Usulan Berdasarkan Jenis Cacat Anyaman

Tidak Sempurna ……….5-36 5.2.1.4 Usulan Berdasarkan Jenis Cacat Lusi Putus ....5-37 5.2.2 Usulan Pengendalian Kualitas ……….……5-38


(5)

xi

5.2.3 Usulan Untuk Menentukan Jadwal Perawatan Mesin....5-46

BAB6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan...………..6-1

6.2 Saran ……….6-2

DAFTAR PUSTAKA ……….xvi LAMPIRAN ………L 1-1 KOMENTAR DOSEN PENGUJI ………..xvii DATA PENULIS ……….…xviii


(6)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman 2.1 Tinjauan Strategi Perbaikan Proses 2-16

2.2 Penggunaan metode 5W-1H 2-19

2.3 Pemandu untuk kadar cahaya 2-20

2.4 Pemandu untuk kebisingan 2-21

4.1 Data Jenis dan Jumlah Cacat 4-14

4.2 Data Pengukuran Pencahayaan di Tenun 4-15 4.3 Data Pengukuran Pencahayaan di Mihane 4-16 4.4 Data Pengukuran Pencahayaan di Cucuk 4-16 4.5 Data Pengukuran Pencahayaan di Inspeksi

Dan Gunting Bulu 4-16

4.6 Data Pngukuran Pencahayaan di Finishing 4-17

4.7 Data Pengukuran Kebisingan 4-17

4.8 Data Pengukuran Suhu 4-18

5.1 Tabel Stratifikasi Data 5-1

5.2 Jumlah Cacat 5-2

5.3 Perhitungan Batas-Batas Kendali Untuk

Peta U Jenis Cacat Sobek 5-2

5.4 Perhitungan Batas-Batas Kendali Untuk

Peta U Jenis Cacat Pola 5-6

5.5 Perhitungan Batas-Batas Kendali Untuk

Peta U Jenis Cacat Pola Revisi 5-8 5.6 Perhitungan Batas-Batas Kendali Untuk

Peta U Jenis Cacat Anyaman Tidak

Sempurna 5-10

5.7 Perhitungan Batas-Batas Kendali Untuk

Peta U Jenis Cacat Lusi Putus 5-12 5.8 Perhitungan Rata-rata Keseluruhan Setiap


(7)

xiii

xiii

Tabel Judul Halaman

5-9 Perhitungan Batas –Batas Kendali Peta

Demerit 5-14

5-10 Perhitungan Rata-rata Keseluruhan Setiap

Jenis Cacat 5-17

5-11 Perhitungan Batas –Batas Kendali Peta

Demerit Revisi 5-18

5-12 Contoh Tabel Check Sheet 5-39

5-13 Meode 5W-1H 5-41

5-14 Penyebab Cacat dan Usulan Perbaikan 5-45 5-15 Kartu Pemakaian Komponen Dan Kondisi


(8)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Proses Industri Dipandang sebagai Suatu Peningkatan

Terus Menerus 2-5

2.2 Penggunaan alat-alat Statistika 2-7 2.3 Pohon Keputusan Pemilihan Peta Kendali 2-10

2.4 Tiga Strategi Six Sigma 2-14

2.5 Model Perbaikan Six Sigma DMAIC 2-15

2.6 Simbol Pohon Kesalahan 2-18

3.1 Metodologi Penelitian 3-1

4.1 Struktur Organisasi 4-4

4.2 Proses Produksi 4-12

4.3 Posisi Lampu Dengan Mesin Tenun dan Operator 4-15

5.1 Diagram Pareto 5-3

5.2 Peta Kendali U Untuk Jenis Cacat Sobek 5-5 5.3 Peta Kendali U Untuk Jenis Cacat Pola 5-7 5.4 Peta Kendali U Untuk Jenis Cacat Pola Revisi 5-9 5.5 Peta Kendali U Untuk Jenis Cacat Anyaman Tidak

Sempurna 5-11

5.6 Peta Kendali U Untuk Jenis Cacat Lusi Putus 5-13

5.7 Peta Demerit 5-15

5.8 Peta Demerit Revisi 5-19

5.9 Fault Tree Analysis Untuk Jenis Cacat Sobek 5-22

5.10 Fault Tree Analysis Untuk Jenis Cacat Pola 5-25

5.11 Fault Tree Analysis Untuk Jenis Cacat Anyaman

Tidak Sempurna 5-30


(9)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

1 Floor Space Required L1-1


(10)

xviii

DATA PENULIS

Nama : Airin Wuniardy Alamat di Bandung : Gg. Adimaja No 28 No. Handphone : 0816 421 3883

Alamat email : [email protected]

Pendidikan : SMUK 1 BPK PENABUR , BANDUNG

Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Nilai Tugas Akhir : A


(11)

xvii

KOMENTAR DOSEN PENGUJI

Nama Mahasiswa : Airin Wuniardy NRP : 0023017

Judul Tugas Akhir : Analisis dan Usulan Perbaikan dan Pengendalian Kualitas Kain Sarung CNI Pada Perusahaan Pertenunan Djarum Terbang di Bandung

Komentar-Komentar Dosen Penguji :

1. Dasar-dasar pemilihan metode : perlu dijelaskan alasan pemilihan metode. 2. Langkah-langkah perhitungan jadwal perawatan mesin lebih diperjelas. 3. ‘Penulis’ sebisa mungkin dihindari dengan menggunakan kalimat pasif saja. 4. Tujuan penelitian menjawab perumusan masalah.


(12)

BAB 1 PENDAHULUAN .

1 - 1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring dengan semakin dekatnya era globalisasi, persaingan di dunia industri semakin ketat, dan hal ini memberikan dampak yang besar pada perkembangan bisnis di Indonesia. Banyak perusahaan tekstil yang tidak mampu bersaing dan akhirnya tidak bisa bertahan ( bangkrut ) . Oleh sebab itu, perusahaan harus mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya yaitu dengan cara menjaga dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkannya.

Perusahaan pertenunan Djarum Terbang adalah sebuah perusahaan yang memproduksi kain sarung. Dalam usahanya, perusahaan ini berusaha untuk memberikan kualitas sarung yang terbaik. Hal ini dapat dilihat dari keseriusan perusahaan dalam menyeleksi suplier bahan baku (benang) yang berkualitas baik, yaitu melalui penelitian di Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Industri Tekstil. Meski demikian, masih juga terdapat banyak produk cacat yang disebabkan oleh kesalahan pada proses produksi. Produk yang cacat ini, harus dijual dengan potongan harga dan kain sarung CNI sudah disepakati tidak dijual maupun diberikan kepada pihak manapun.

Pada perusahaan Djarum Terbang, bagian QC melakukan pemeriksaan 100% artinya perusahaan melakukan pemeriksaan terhadap produk secara menyeluruh dan hanya memisahkan produk mana yang cacat dan tidak cacat. Hal ini menyebabkan kesalahan yang terjadi pada proses produksi dapat terulang kembali dikarenakan perusahaan tidak mendeteksi kesalahan yang terjadi tersebut. Dan hal ini menyebabkan pemborosan sumber daya (waktu, bahan baku, tenaga dan sebagainya) . Masalah ini sekaligus menjadi tantangan bagi perusahaan dalam mengantisipasi terulangnya kembali kesalahan dalam proses produksi.


(13)

BAB 1 PENDAHULUAN 1-2

1.2 Identifikasi Masalah

Permasalahan yang terjadi di perusahaan pertenunan Djarum Terbang adalah cacat pada kain sarung dan hal ini lebih banyak disebabkan pada saat proses produksi dibandingkan cacat pada bahan baku. Kain sarung yang cacat merugikan bagi perusahaan, karena produk yang cacat mendapatkan potongan harga.

Selain itu, di bagian QC hanya bertugas untuk melakukan pemeriksaan 100% dan memisahkan produk mana yang cacat dan tidak cacat. Hal ini menyebabkan perusahaan sulit untuk mengetahui dan mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya cacat secara terperinci dan mengontrol produksinya agar mencapai target atau kualitas yang maksimal. Dengan demikian, kesalahan yang sama tersebut, terus dilakukan berulang-ulang. Padahal dengan banyaknya produk cacat yang dihasilkan pada saat proses produksi selain menyebabkan penurunan kualitas produk tersebut juga mengakibatkan pemborosan sumber daya perusahaan (waktu, bahan baku, tenaga dan sebagainya).

Adapun jenis-jenis cacat yang ditimbulkan adalah cacat lusi putus, cacat pakan putus , cacat anyaman tidak sempurna, cacat pakan berbulu, cacat sobek, cacat pola, cacat kotor.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka penulis melakukan penelitian yang diberi judul “ANALISIS DAN USULAN PERBAIKAN DAN PENGENDALIAN KUALITAS KAIN SARUNG CNI PADA PERUSAHAAN PERTENUNAN DJARUM TERBANG DI BANDUNG”

1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi

Dalam penyusunan laporan ini, penulis membatasi permasalahan yang terjadi sehingga tidak menyimpang dari pencapaian tujuan penelitian dan lingkup pembahasan. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Penelitian dibatasi hanya pada kain sarung CNI. 2. Penelitian hanya dilakukan di bagian proses produksi. 3. Tidak membahas masalah biaya.


(14)

BAB 1 PENDAHULUAN 1-3

Asumsi dalam penelitian ini adalah jumlah cacat mengikuti distribusi normal

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang terjadi di atas , dapat dirumuskan permasalahan yang akan dihadapi oleh penulis dalam penelitian ini, yaitu :

1. Prioritas jenis cacat apa yang mempengaruhi kualitas kain sarung CNI? 2. Bagaimana pengendalian kualitas yang telah dilaksanakan oleh perusahaan

pada saat ini?

3. Apa saja yang menjadi faktor-faktor penyebab terjadinya cacat pada kain sarung CNI?

4. Apa saja usulan yang dapat diberikan sebagai upaya dalam perbaikan dan pengendalian kualitas produk yang dihasilkan agar kesalahan yang sama tidak terulang kembali untuk proses produksi selanjutnya?

1.5 Tujuan Penelitian

Mengusulkan perbaikan dan pengendalian kualitas yang dapat dilakukan dalam mengantisipasi terulangnya kesalahan yang sama dalam proses produksi untuk meminimasi cacat pada kain sarung CNI.

1.6 Sistematika penulisan

Untuk memudahkan pemahaman dan memberikan gambaran tentang penyusunan penelitian ini, maka penulis menyusun bentuk penulisan laporan tugas akhir sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah yang terjadi, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang akan dibahas, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan secara garis besar.


(15)

BAB 1 PENDAHULUAN 1-4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang uraian singkat teori yang berhubungan dengan masalah yang terjadi dan digunakan untuk mendukung sebagai dasar pemikiran dalam membantu untuk memecahkan masalah yang terjadi.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang kerangka pemikiran dan langkah-langkah sistematis dalam penyusunan laporan tugas akhir ini.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bab ini berisi tentang data-data umum mengenai perusahaan baik struktur organisasi, deskripsi produk ,data-data cacat yang akan digunakan untuk penelitian, dan pengolahan data

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab ini berisi tentang pengolahan data dan analisis terhadap hasil pengumpulan dan pengolahan data serta mengusulkan perbaikan dan pengendalian kualitas .

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi rangkuman isi dari bagian analisis, jawaban atas masalah yang telah dirumuskan pada bab 1 dengan jelas dan ringkas. Dan saran berisi tentang saran untuk perusahaan agar masalah yang terjadi dapat diantisipasi dan memperbaiki pengendalian kualitas pada saat ini.


(16)

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN .

6-1

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan pengolahan data dan analisis, maka dapat ditarik kesimpulan sehubungan dengan penelitian yang dilakukan :

1. Prioritas penanganan cacat terdiri dari 4 jenis cacat dengan persentase kumulatif cacat sebesar 92.801% dan 4 jenis cacat ini adalah cacat sobek, cacat pola, cacat anyaman tidak sempurna, dan cacat lusi putus. 2. Pada saat ini, pengendalian kualitas yang dilakukan di perusahaan

adalah dilakukan pemeriksaan sebanyak 2 kali dan dilakukan pemeriksaan 100%. Pada pemeriksaan ini, hanya dilakukan pengklasifikasian grade dan perusahaan tidak ada upaya untuk mencari akar penyebab terjadinya cacat.

3. Penyebab terjadinya cacat pada kain sarung adalah kurang ventilasi, ruang kerja sempit, konsentrasi secara terus menerus, operator tidak bertanggung jawab, skill operator kurang, letak lampu tidak tepat, jumlah lampu kurang, kualitas komponen, cuaca panas, suara mesin yang bising dan belum ada preventive maintenance.

4. Penyebab terjadinya cacat sobek pada kain sarung adalah teropong rusak. Penyebab terjadinya cacat pola pada kain sarung adalah kartu rusak dan kabel dobby putus. Penyebab terjadinya cacat anyaman tidak sempurna pada kain sarung adalah petugas kebersihan kurang, frekuensi membersihkan kurang, debu, faktor gen, gudang lembab ,bahan baku yang kurang baik, bahan baku kotor. Penyebab terjadinya cacat lusi putus pada kain sarung adalah gudang lembab, otomatis mesin tidak berfungsi dengan baik, bahan baku yang kurang baik, faktor gen, kualitas teropong kurang baik, bahan baku kotor.


(17)

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6-2

5. Usulan perbaikan dan pengendalian kualitas adalah :

• Dilakukan pelatihan terhadap operator setiap departemen.

• Lampu diletakkan dengan benar dan jumlah lampu sebaiknya tersedia di setiap mesin.

• Melakukan pengawasan secara berkala pada masing-masing departemen yang dilakukan oleh masing-masing mandor.

• Memasang exhaust fan.

• Memberikan penyuluhan pentingnya untuk menggunakan earplug.

• Melakukan preventive maintenance.

• Mengganti komponen dengan kualitas yang lebih baik. • Mengganti benang dengan kualitas yang lebih baik

• Tempat penyimpanan benang dijaga kelembabannya dengan menggunakan Power Dry.

• Tempat penyimpanan benang diberi penutup .

• Membuat jadwal kebersihan agar kebersihan dalam lantai produksi dapat terjaga.

6.2 Saran

Saran agar perusahaan melakukan penelitian lebih lanjut antara lain adalah sebagai berikut :

1. Menentukan MTBF agar dapat dilakukan perawatan mesin secara berkala.

2. Mengatur kembali tata letak mesin dengan memperhitungkan jarak antar mesin sesuai dengan buku referensi.

3. Mencari probabilitas untuk Fault Tree Analysis.

4. Meneliti lingkungan kerja operator agar lebih nyaman. 5. Menerapkan siklus DMAIC.


(18)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

1. Besterfield, E.H. ; “Quality Control”, Fourth Edition , Prentice-Hall,Inc., United States of America , 1994

2. Feigenbaum and Vallin, Armand.; Total Quality Control, Third Edition,

Mc Graw Hill Book, Inc., New York , 1986

3. Gaspersz , Vincent.; “Pedoman Implementasi Program Six Sigma

Terintegrasi Dengan ISO 9001 : 2000 , MBNQ , Dan HACCP “, PT Gramedia Pustaka Utama , Jakarta , 2002.

4. Grant, Eugene L. and Leavenworth, Richard S.; “Statistical Quality

Control”, Fifth Edition , Mc Graw Hill Book Company, New York, 1981.

5. Miranda dan Widjaja Tunggal, Amin; “Six Sigma : Gambaran Umum,

Penerapan Proses dan Metode-Metode yang Digunakan untuk Perbaikan” , Harvarindo, Jakarta, 2002

6. Pande , Peter S., Neuman, Robert P. and Cavanagh, Roland R.; “The Six

Sigma Way”, Mc Graw Hill, New York, 2000.

7. Pyzdeck, , Thomas T., “The Six Sigma Hand Book Panduan Lengkap

Untuk Greenbelts, Blackbelts & Managers Pada Semua Tingkat

“,Salemba Empat, Jakarta, 2002

8. Watanabe, Shigeru dan Hartanto, N. Sugiarto ; “Teknologi Tekstil “,

PT.Pradnya Paramita , Jakarta , 1993

9. Yudiantyo, Wawan , “Kumpulan-kumpulan Teori Praktikum Analisis

Perancangan Kerja & Ergonomi II “, Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi I & II, Bandung , 2001


(1)

BAB 1 PENDAHULUAN 1-2

1.2 Identifikasi Masalah

Permasalahan yang terjadi di perusahaan pertenunan Djarum Terbang adalah cacat pada kain sarung dan hal ini lebih banyak disebabkan pada saat proses produksi dibandingkan cacat pada bahan baku. Kain sarung yang cacat merugikan bagi perusahaan, karena produk yang cacat mendapatkan potongan harga.

Selain itu, di bagian QC hanya bertugas untuk melakukan pemeriksaan 100% dan memisahkan produk mana yang cacat dan tidak cacat. Hal ini menyebabkan perusahaan sulit untuk mengetahui dan mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya cacat secara terperinci dan mengontrol produksinya agar mencapai target atau kualitas yang maksimal. Dengan demikian, kesalahan yang sama tersebut, terus dilakukan berulang-ulang. Padahal dengan banyaknya produk cacat yang dihasilkan pada saat proses produksi selain menyebabkan penurunan kualitas produk tersebut juga mengakibatkan pemborosan sumber daya perusahaan (waktu, bahan baku, tenaga dan sebagainya).

Adapun jenis-jenis cacat yang ditimbulkan adalah cacat lusi putus, cacat pakan putus , cacat anyaman tidak sempurna, cacat pakan berbulu, cacat sobek, cacat pola, cacat kotor.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka penulis melakukan penelitian yang diberi judul “ANALISIS DAN USULAN PERBAIKAN DAN PENGENDALIAN KUALITAS KAIN SARUNG CNI PADA PERUSAHAAN PERTENUNAN DJARUM TERBANG DI BANDUNG”

1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi

Dalam penyusunan laporan ini, penulis membatasi permasalahan yang terjadi sehingga tidak menyimpang dari pencapaian tujuan penelitian dan lingkup pembahasan. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Penelitian dibatasi hanya pada kain sarung CNI. 2. Penelitian hanya dilakukan di bagian proses produksi. 3. Tidak membahas masalah biaya.


(2)

BAB 1 PENDAHULUAN 1-3

Asumsi dalam penelitian ini adalah jumlah cacat mengikuti distribusi normal

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang terjadi di atas , dapat dirumuskan permasalahan yang akan dihadapi oleh penulis dalam penelitian ini, yaitu :

1. Prioritas jenis cacat apa yang mempengaruhi kualitas kain sarung CNI? 2. Bagaimana pengendalian kualitas yang telah dilaksanakan oleh perusahaan

pada saat ini?

3. Apa saja yang menjadi faktor-faktor penyebab terjadinya cacat pada kain sarung CNI?

4. Apa saja usulan yang dapat diberikan sebagai upaya dalam perbaikan dan pengendalian kualitas produk yang dihasilkan agar kesalahan yang sama tidak terulang kembali untuk proses produksi selanjutnya?

1.5 Tujuan Penelitian

Mengusulkan perbaikan dan pengendalian kualitas yang dapat dilakukan dalam mengantisipasi terulangnya kesalahan yang sama dalam proses produksi untuk meminimasi cacat pada kain sarung CNI.

1.6 Sistematika penulisan

Untuk memudahkan pemahaman dan memberikan gambaran tentang penyusunan penelitian ini, maka penulis menyusun bentuk penulisan laporan tugas akhir sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah yang terjadi, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang akan dibahas, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan secara garis besar.


(3)

BAB 1 PENDAHULUAN 1-4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang uraian singkat teori yang berhubungan dengan masalah yang terjadi dan digunakan untuk mendukung sebagai dasar pemikiran dalam membantu untuk memecahkan masalah yang terjadi.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang kerangka pemikiran dan langkah-langkah sistematis dalam penyusunan laporan tugas akhir ini.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bab ini berisi tentang data-data umum mengenai perusahaan baik struktur organisasi, deskripsi produk ,data-data cacat yang akan digunakan untuk penelitian, dan pengolahan data

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab ini berisi tentang pengolahan data dan analisis terhadap hasil pengumpulan dan pengolahan data serta mengusulkan perbaikan dan pengendalian kualitas .

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi rangkuman isi dari bagian analisis, jawaban atas masalah yang telah dirumuskan pada bab 1 dengan jelas dan ringkas. Dan saran berisi tentang saran untuk perusahaan agar masalah yang terjadi dapat diantisipasi dan memperbaiki pengendalian kualitas pada saat ini.


(4)

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN .

6-1

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan pengolahan data dan analisis, maka dapat ditarik kesimpulan sehubungan dengan penelitian yang dilakukan :

1. Prioritas penanganan cacat terdiri dari 4 jenis cacat dengan persentase kumulatif cacat sebesar 92.801% dan 4 jenis cacat ini adalah cacat sobek, cacat pola, cacat anyaman tidak sempurna, dan cacat lusi putus. 2. Pada saat ini, pengendalian kualitas yang dilakukan di perusahaan

adalah dilakukan pemeriksaan sebanyak 2 kali dan dilakukan pemeriksaan 100%. Pada pemeriksaan ini, hanya dilakukan pengklasifikasian grade dan perusahaan tidak ada upaya untuk mencari akar penyebab terjadinya cacat.

3. Penyebab terjadinya cacat pada kain sarung adalah kurang ventilasi, ruang kerja sempit, konsentrasi secara terus menerus, operator tidak bertanggung jawab, skill operator kurang, letak lampu tidak tepat, jumlah lampu kurang, kualitas komponen, cuaca panas, suara mesin yang bising dan belum ada preventive maintenance.

4. Penyebab terjadinya cacat sobek pada kain sarung adalah teropong rusak. Penyebab terjadinya cacat pola pada kain sarung adalah kartu rusak dan kabel dobby putus. Penyebab terjadinya cacat anyaman tidak sempurna pada kain sarung adalah petugas kebersihan kurang, frekuensi membersihkan kurang, debu, faktor gen, gudang lembab ,bahan baku yang kurang baik, bahan baku kotor. Penyebab terjadinya cacat lusi putus pada kain sarung adalah gudang lembab, otomatis mesin tidak berfungsi dengan baik, bahan baku yang kurang baik, faktor gen, kualitas teropong kurang baik, bahan baku kotor.


(5)

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6-2

5. Usulan perbaikan dan pengendalian kualitas adalah :

• Dilakukan pelatihan terhadap operator setiap departemen.

• Lampu diletakkan dengan benar dan jumlah lampu sebaiknya

tersedia di setiap mesin.

• Melakukan pengawasan secara berkala pada masing-masing

departemen yang dilakukan oleh masing-masing mandor.

• Memasang exhaust fan.

• Memberikan penyuluhan pentingnya untuk menggunakan earplug.

• Melakukan preventive maintenance.

• Mengganti komponen dengan kualitas yang lebih baik.

• Mengganti benang dengan kualitas yang lebih baik

• Tempat penyimpanan benang dijaga kelembabannya dengan

menggunakan Power Dry.

• Tempat penyimpanan benang diberi penutup .

• Membuat jadwal kebersihan agar kebersihan dalam lantai produksi

dapat terjaga.

6.2 Saran

Saran agar perusahaan melakukan penelitian lebih lanjut antara lain adalah sebagai berikut :

1. Menentukan MTBF agar dapat dilakukan perawatan mesin secara

berkala.

2. Mengatur kembali tata letak mesin dengan memperhitungkan jarak

antar mesin sesuai dengan buku referensi. 3. Mencari probabilitas untuk Fault Tree Analysis.

4. Meneliti lingkungan kerja operator agar lebih nyaman.


(6)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

1. Besterfield, E.H. ; “Quality Control”, Fourth Edition , Prentice-Hall,Inc., United States of America , 1994

2. Feigenbaum and Vallin, Armand.; Total Quality Control, Third Edition,

Mc Graw Hill Book, Inc., New York , 1986

3. Gaspersz , Vincent.; “Pedoman Implementasi Program Six Sigma

Terintegrasi Dengan ISO 9001 : 2000 , MBNQ , Dan HACCP “, PT Gramedia Pustaka Utama , Jakarta , 2002.

4. Grant, Eugene L. and Leavenworth, Richard S.; “Statistical Quality

Control”, Fifth Edition , Mc Graw Hill Book Company, New York, 1981.

5. Miranda dan Widjaja Tunggal, Amin; “Six Sigma : Gambaran Umum,

Penerapan Proses dan Metode-Metode yang Digunakan untuk Perbaikan” , Harvarindo, Jakarta, 2002

6. Pande , Peter S., Neuman, Robert P. and Cavanagh, Roland R.; “The Six

Sigma Way”, Mc Graw Hill, New York, 2000.

7. Pyzdeck, , Thomas T., “The Six Sigma Hand Book Panduan Lengkap

Untuk Greenbelts, Blackbelts & Managers Pada Semua Tingkat

“,Salemba Empat, Jakarta, 2002

8. Watanabe, Shigeru dan Hartanto, N. Sugiarto ; “Teknologi Tekstil “,

PT.Pradnya Paramita , Jakarta , 1993

9. Yudiantyo, Wawan , “Kumpulan-kumpulan Teori Praktikum Analisis

Perancangan Kerja & Ergonomi II “, Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi I & II, Bandung , 2001