Metode inkuiri dalam pembelajaran alur dan tokoh novel Hilangnya Halaman Rumahku karya Gregorius Budi Subanar untuk pembelajaran sastra Di SMA kelas XI semester I.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
Ngaga, Delsiana Yos Sudarso. 2015. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Alur
dan Tokoh Novel Hilangnya Halaman Rumahku Karya Gregorius Budi
Subanar untuk Pembelajaran Sastra Di SMA Kelas XI Semester I. Skripsi.
Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, USD.
Penelitian ini meneliti tokoh dan alur dalam novel “Hilangnya Halaman
Rumahku” karya Gregorius Budi Subanar dan mengimplementasi metode inkuiri
dalam pembelajaran sastra di SMA.
Tujuan penelitian ini yaitu (1)
mendeskripsikan metode inkuiri terhadap alur dan tokoh dalam novel Hilangnya
Halaman Rumahku karya Gregorius Budi Subanar untuk pembelajaran sastra di
SMA kelas XI semester I.
Penerapan metode inkuiri diperoleh langkah-langkah (1) mengajukan
pertanyaan atau masalah (2) mengumpulkan data (3) analisis data (4) membuat
kesimpulan. Unsur-unsur intrinsik yang diterapkan dalam penelitian ini adalah
tokoh dan alur.
Penelitian metode inkuiri dalam pembelajaran tokoh dan alur novel
Hilangnya Halaman Rumahku karya Gregorius Budi Subanar untuk pembelajaran
sastra di SMA kelas XI semester I ini termasuk dalam penelitian deskriptif
kualitatif, karena penelitian ini berisi gambaran metode inkuiri dan data diperoleh
dari novel Hilangnya Halaman Rumahku. Metode pengumpulan data yakni,
pertama,metode catat, kedua,membaca novel secara berulang-ulang. Dalam
analisis data, penelitian ini menggunakan metode inkuiri, yakni mengajukan
pertanyaan atau masalah dalam langkah pertama ini, guru membuat empat
pertanyaan, yaitu, pertama, siswa diminta untuk membaca cerita pertama
“Langkah Nyaris Terhenti” dari novel Hilangnya Halaman Rumahku.Kedua,
siswa menentukan tokoh. Ketiga, siapa saja tokoh-tokoh yang berperan dalam
cerita pertama. Keempat, unsur alur apa yang terdapat dalam cerita pertama.
Dalam novel Hilangnya Halaman Rumahku berisi 9 cerita yang harus dikerjakan
oleh siswa, dan masing-masing cerita mempunyai pertanyaan yang sama.
Pembelajaran tokoh dan alur yang dideskripsikan melalui metode inkuiri akan
disesuaikan dengan pembelajaran sastra di SMA. Kesesuaian pembelajaran sastra
tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengajaran novel dan diajarkan pada
siswa kelas XI semester I yaitu standar kompetensi (SK) membaca: Memahami
berbagai hikayat, novel Indonesia atau novel terjemahan dengan kompetensi dasar
(KD): Menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia atau
terjemahan.
Kata kunci: Inkuiri, bahan pembelajaran, membaca
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
Ngaga, Delsiana Yos Sudarso.2015. Inquiry Method in Learning Plot and
Character of The Novel Hilangnya Halaman Rumahku by Gregorius Budi
Subanar for Teacing Literature for. 11th Grade Students in Semester I.
Undergraduate Thesis. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, USD.
This research discuss about character and plot in the novel Hilangnya
Halaman Rumahku by Gregorius Budi Subanar and implementing inquiry method
in learning literature in Senior High School. The aim of this research is describing
inquiry method toward plot and character in the novel Hilangnya Halaman
Rumahku by Gregorius Budi Subanar for teaching literature for 11th grade in
semester I.
Inquiry method research some methods are used. They are (1) giving question
or problem, (2) collecting data, (3) analyzing data, and (4) making conclusion.
The intrinsic elements used for this research are character and plot.
The implementation of inquiry method for learning character and plot of
the novel Hilangnya Halaman Rumahku by Gregorius Budi Subanar in learning
literature in 11th grade in semester I is descriptive qualitative research because this
research consists of the picture of inquiry method. The data was gotten from
novel Hilangnya Halaman Rumahku. The data were collecting by making note
and reading novel for many times. In analyzing the data inquiry method was used
by making question or problem. In this first step teacher makes four problems
which are (1) students were asked to read the first story “Langkah Nyaris
Terhenti” from novel Hilangnya Halaman Rumahku, (2) students were asked to
determine the characters, (3) students were asked to determine the major
characters in the first story, (4) students were asked to determine the plot of the
first story. The novel Hilangnya Halaman Rumahku consists of 9 stories that
students have to do and every story has the same questions. The learning of
character and plot described through the inquiry method will be matched with the
learning of literature in Senior High School. The uniformity of the learning of
literature can be used as the learning material and be taught to the students of 11th
grade in semester I. The reading competency standard is understanding various
tales, Indonesian novel, or translated novel with the basic competency analyzing
intrinsic and extrinsic elements of Indonesian novel or translated novel.
Keywords: Inquiry, Learning material, Reading
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN ALUR DAN TOKOH NOVEL
HILANGNYA HALAMAN RUMAHKU KARYA GREGORIUS BUDI SUBANAR
UNTUK PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS XI SEMESTER I
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Oleh
Delsiana Yos Sudarso Ngaga
Nim: 111224026
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN ALUR DAN TOKOH NOVEL
HILANGNYA HALAMAN RUMAHKU KARYA GREGORIUS BUDI SUBANAR
UNTUK PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS XI SEMESTER I
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Oleh
Delsiana Yos Sudarso Ngaga
Nim: 111224026
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Terima kasih saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan rahmat dan kelancaran dalam penyusunan skripsi, karya ini akan
saya persembahkan untuk:
Kedua orang tua, Cyrilus Ngaga, S.pd dan Ibu Helena Yoli Peda, A,Ma. Pd yang
selalu mendukung dan mendoakan saya.
Dan seluruh keluarga besar yang selalu mendoakan dan mendukung saya.
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
M OT O
Kekuatan tidak berasal dari kapasitas fisik.
Kekuatan berasal dari kemauan yang gigih.
(Mahatma Gandhi)
“Anda tidak harus kaya untuk mencapai potensi anda”
(Barrack Obama)
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 5 Agustus 2015
Penulis
Delsiana Yos Sudarso Ngaga
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
: Delsiana Yos Sudarso Ngaga
Nomor Mahasiswa
: 111224026
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN ALUR DAN TOKOH NOVEL
HILANGNYA HALAMAN RUMAHKU KARYA GREGORIUS BUDI SUBANAR
UNTUK PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS XI SEMESTER I”
Dengan demikian saya menyerahkan kepada Universitas Sanata Dharma hak
untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam
bentuk dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis:
Dibuat di Yogyakarta, pada tanggal : 5 Agustus 2015
Yang menyatakan,
Delsiana Yos Sudarso Ngaga
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
Ngaga, Delsiana Yos Sudarso. 2015. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Alur
dan Tokoh Novel Hilangnya Halaman Rumahku Karya Gregorius Budi
Subanar untuk Pembelajaran Sastra Di SMA Kelas XI Semester I. Skripsi.
Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, USD.
Penelitian ini meneliti tokoh dan alur dalam novel “Hilangnya Halaman
Rumahku” karya Gregorius Budi Subanar dan mengimplementasi metode inkuiri
dalam pembelajaran sastra di SMA.
Tujuan penelitian ini yaitu (1)
mendeskripsikan metode inkuiri terhadap alur dan tokoh dalam novel Hilangnya
Halaman Rumahku karya Gregorius Budi Subanar untuk pembelajaran sastra di
SMA kelas XI semester I.
Penerapan metode inkuiri diperoleh langkah-langkah (1) mengajukan
pertanyaan atau masalah (2) mengumpulkan data (3) analisis data (4) membuat
kesimpulan. Unsur-unsur intrinsik yang diterapkan dalam penelitian ini adalah
tokoh dan alur.
Penelitian metode inkuiri dalam pembelajaran tokoh dan alur novel
Hilangnya Halaman Rumahku karya Gregorius Budi Subanar untuk pembelajaran
sastra di SMA kelas XI semester I ini termasuk dalam penelitian deskriptif
kualitatif, karena penelitian ini berisi gambaran metode inkuiri dan data diperoleh
dari novel Hilangnya Halaman Rumahku. Metode pengumpulan data yakni,
pertama,metode catat, kedua,membaca novel secara berulang-ulang. Dalam
analisis data, penelitian ini menggunakan metode inkuiri, yakni mengajukan
pertanyaan atau masalah dalam langkah pertama ini, guru membuat empat
pertanyaan, yaitu, pertama, siswa diminta untuk membaca cerita pertama
“Langkah Nyaris Terhenti” dari novel Hilangnya Halaman Rumahku.Kedua,
siswa menentukan tokoh. Ketiga, siapa saja tokoh-tokoh yang berperan dalam
cerita pertama. Keempat, unsur alur apa yang terdapat dalam cerita pertama.
Dalam novel Hilangnya Halaman Rumahku berisi 9 cerita yang harus dikerjakan
oleh siswa, dan masing-masing cerita mempunyai pertanyaan yang sama.
Pembelajaran tokoh dan alur yang dideskripsikan melalui metode inkuiri akan
disesuaikan dengan pembelajaran sastra di SMA. Kesesuaian pembelajaran sastra
tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengajaran novel dan diajarkan pada
siswa kelas XI semester I yaitu standar kompetensi (SK) membaca: Memahami
berbagai hikayat, novel Indonesia atau novel terjemahan dengan kompetensi dasar
(KD): Menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia atau
terjemahan.
Kata kunci: Inkuiri, bahan pembelajaran, membaca
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
Ngaga, Delsiana Yos Sudarso.2015. Inquiry Method in Learning Plot and
Character of The Novel Hilangnya Halaman Rumahku by Gregorius Budi
Subanar for Teacing Literature for. 11th Grade Students in Semester I.
Undergraduate Thesis. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, USD.
This research discuss about character and plot in the novel Hilangnya
Halaman Rumahku by Gregorius Budi Subanar and implementing inquiry method
in learning literature in Senior High School. The aim of this research is describing
inquiry method toward plot and character in the novel Hilangnya Halaman
Rumahku by Gregorius Budi Subanar for teaching literature for 11th grade in
semester I.
Inquiry method research some methods are used. They are (1) giving question
or problem, (2) collecting data, (3) analyzing data, and (4) making conclusion.
The intrinsic elements used for this research are character and plot.
The implementation of inquiry method for learning character and plot of
the novel Hilangnya Halaman Rumahku by Gregorius Budi Subanar in learning
literature in 11th grade in semester I is descriptive qualitative research because this
research consists of the picture of inquiry method. The data was gotten from
novel Hilangnya Halaman Rumahku. The data were collecting by making note
and reading novel for many times. In analyzing the data inquiry method was used
by making question or problem. In this first step teacher makes four problems
which are (1) students were asked to read the first story “Langkah Nyaris
Terhenti” from novel Hilangnya Halaman Rumahku, (2) students were asked to
determine the characters, (3) students were asked to determine the major
characters in the first story, (4) students were asked to determine the plot of the
first story. The novel Hilangnya Halaman Rumahku consists of 9 stories that
students have to do and every story has the same questions. The learning of
character and plot described through the inquiry method will be matched with the
learning of literature in Senior High School. The uniformity of the learning of
literature can be used as the learning material and be taught to the students of 11th
grade in semester I. The reading competency standard is understanding various
tales, Indonesian novel, or translated novel with the basic competency analyzing
intrinsic and extrinsic elements of Indonesian novel or translated novel.
Keywords: Inquiry, Learning material, Reading
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Yang Maha Kuasa, atas
rahmat dan kuasa-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga skripsi ini
dapat selesai dengan baik.
Skripsi yang berjudul “Metode inkuiri terhadap pembelajaran alur dan tokoh
novel Hilangnya Halaman Rumahku karya Gregorius Budi Subanar dalam
pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester I” bertujuan untuk memenuhi
persyaratan gelar kesarjanaan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Karena itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Ibu Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd. Selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang selalu memberikan dukungan
kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. Drs. B. Rahmanto, M.Hum. Selaku dosen pembimbing yang selama ini
bersedia meluangkan waktu dan tenanganya untuk membimbing,
mendorong dan memberikan masukan yang baik untuk penyusunan skripsi
ini hingga terselesaikan dengan baik.
4. Drs. J. Prapta Diharja, S.J. M.Hum. Selaku dosen pembimbing kedua yang
telah membimbing dan meluangkan waktu serta tenaga hingga
menyelesaikan skripsi ini.
5. Sekretariat PBSI yang telah membantu kelancaran perkuliahan penulis.
6. Bapak, Ibu, dan adikku tercinta, serta seluruh kerabat dekat yang tak
pernah henti memberi dorongan dan mendoakan penulis.
7. Sahabat-sahabatku Yosefina Milla Ngara,S.Pd. Vinsensius Wae, Felisitas
Yos Sudarso Ngaga, Lourensiana Yos Sudarso Ngaga,S.Km serta teman-
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
teman Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2011 atas kerjasama,
kebersamaan, semangat, suka-duka, dan semua dinamika yang dilalui
bersama.
8. Semua pihak yang tidak penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan untuk menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Karena itu, saran dan kritik sangat diharapkan bagi
penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat menjadi kajian yang
bermanfaat bagi pembaca umumnya.
Penulis
Delsiana Yos Sudarso Ngaga
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .....................................................
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ......................................
vii
ABSTRAK ..................................................................................................
viii
ABSTRACT ................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ................................................................................
xi
DAFTAR ISI ..............................................................................................
xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................
1
A. Latar Belakang ............................................................................
1
B. Rumusan Masalah ........................................................................
4
C. Tujuan Penelitian .........................................................................
4
D. Manfaat Penelitian ........................................................................
4
E. Batasan Istilah ..............................................................................
4
F. Sistematika Penulisan ...................................................................
6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................
7
A. Penelitian Terdahulu yang Relevan ..............................................
7
B. Landasan Teori ............................................................................
8
1. Pengertian Novel ....................................................................
8
2. Konsep Pembelajaran .............................................................
15
3. Metode Inkuiri .......................................................................
15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................
29
A. Jenis Penelitian (Kualitatif) ..........................................................
29
B. Metode Penelitian ........................................................................
30
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
C. Data dan Sumber Data .................................................................
30
D. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................
31
E. Instrumen Penelitian ....................................................................
31
F. Teknik Analisis Data .....................................................................
32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................
33
A. Deskripsi Data .............................................................................
33
B. Analisis Data ...............................................................................
34
1. Hasil analisis yang ditemukan dalam novel Hilangnya
Halaman Rumahku karya Gregorius Budi Subanar
cerita pertama “Langkah Nyaris Terhenti” ............................
34
2. Hasil analisis yang ditemukan dalam novel Hilangnya
Halaman Rumahku karya Gregorius Budi Subanar
Cerita kedua “Risiko Guru” ..................................................
43
3. Hasil yang ditemukan dalam novel Hilangnya Halaman
Rumahku karya Gregorius Budi Subanar Cerita ketiga
“Melintasi Padang Alang-alang .............................................
50
4. Hasil yang ditemukan dalam novel Hilangnya Halaman
Rumahku karya Gregorius Budi Subanar Cerita keempat
“Negeri Angin” ......................................................................
58
5. Hasil yang ditemukan dalam novel Hilangnya Halaman
Rumahku karya Gregorius Budi Subanar Cerita kelima
“Keterbatasan Mengatasi Alam” ...........................................
64
6. Hasil yang ditemukan dalam novel Hilangnya Halaman
Rumahku karya Gregorius Budi Subanar Cerita keenam
“Pulang Kampung” ...............................................................
71
7. Hasil yang ditemukan dalam novel Hilangnya Halaman
Rumahku karya Gregorius Budi Subanar Cerita ketujuh
“Naik Rumah-Memilih Hidup Membujang”? ........................
xiii
77
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8. Hasil yang ditemukan dalam novel Hilangnya Halaman
Rumahku karya Gregorius Budi Subanar Cerita kedelapan
“Yang Terasing di Tanah Sendiri” .......................................
83
9. Hasil analisis yang ditemukan dalam novel Hilangnya
Halaman Rumahku karya Gregorius Budi Subanar
Cerita kesembilan “Amok” ...................................................
89
C. Relevansinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA
kelas XI Semester I .........................................................................
96
1. Silabus ...................................................................................
96
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ..............................
97
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 106
A. Simpulan ..................................................................................... 106
B. Saran ........................................................................................... 107
1. Bagi Penelitian Lain ............................................................... 107
2. Bagi Sekolah........................................................................... 108
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 109
LAMPIRAN ................................................................................................ 111
BIOGRAFI PENULIS
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar pada hakekatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi
yang ada disekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang
diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman.
Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu
(Sudjana,1989:28). Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh dua orang pelaku,
yaitu guru dan siswa. Perilaku guru adalah mengajar dan perilaku siswa adalah
belajar. Perilaku mengajar dan perilaku belajar tersebut terkait dengan bahan
pembelajaran. Bahan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, nilai-nilai
kesusilaan, seni, agama, sikap, dan keterampilan. Hubungan antar guru, siswa,
dan bahan ajar bersifat dinamis dan kompleks. Untuk mencapai keberhasilan
dalam kegiatan pembelajaran, terdapat beberapa komponen yang dapat
menunjang, yaitu komponen tujuan, komponen materi, komponen strategi
belajar mengajar, dan komponen evaluasi. Tiap-tiap komponen tersebut saling
terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain. Pembelajaran merupakan
suatu sistem, yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan
satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, metode,
dan evaluasi.
Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk
mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian
ekstrim yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
berlangsung dialami siswa (Winkel, 1991). Sementara Gagne (1985),
mendefinisikan pembelajaran sebagai pengaturan peristiwa secara seksama
dengan maksud agar terjadi belajar dan membuatnya berhasil guna.
Smith, R.M. 1 (1982:34) berpendapat bahwa pembelajaran tidak dapat
didefinisikan dengan tepat karena istilah tersebut dapat digunakan dalam
banyak hal. Pembelajaran digunakan untuk menunjukkan: (1) pemerolehan
dan penguasaan tentang apa yang telah diketahui mengenai sesuatu, (2)
penyuluhan dan penjelasan mengenai arti pengalaman seseorang, atau (3)
suatu proses pengujian gagasan yang teroganisasi yang relevan dengan
masalah. Dengan kata lain, pembelajaran digunakan untuk menjelaskan suatu
hasil, proses, atau fungsi.
Melalui karya sastra, para pembaca akan menikmati realitas imajinasi
pengarang melalui tokoh, peristiwa, dan latar
yang disajikan. Dengan
membaca tokoh, peristiwa, dan latar sastra yang berlatar peristiwa tertentu,
pembaca akan diajak berpikir dan bersentuhan dengan sejarah. Salah satu
tujuan kehadiran karya sastra di tengah-tengah masyarakat pembaca adalah
berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia sebagai makhluk
berbudaya, berpikir, dan berketuhanan. Namun, tak dapat disangkal karya
sastra selalu mengungkapkan hal-hal yang dipikirkan pengarang sebagai
refleksi pengarang atas realita kehidupan yang dilihat, dibaca, didengar, atau
dialami.
Apabila karya-karya sastra dianggap tidak berguna, tidak bermanfaat lagi
untuk menafsirkan dan memahami masalah-masalah dunia nyata, maka tentu
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
saja pengajaran sastra tidak akan ada gunanya lagi untuk diadakan. Namun,
jika dapat ditunjukkan bahwa sastra itu mempunyai relevansi dengan masalahmasalah dunia nyata, maka pengajaran sastra harus kita pandang sebagai
sesuatu yang penting yang patut menduduki tempat yang selayaknya. Jika
pengajaran sastra dilakukan dengan cara yang tepat, maka pengajaran sastra
dapat juga memberikan sumbangan yang besar untuk memecahkan masalahmasalah nyata yang cukup sulit untuk dipecahkan di dalam masyarakat.
Novel (Inggris: novel) dan cerita pendek (disingkat: cerpen; Inggris: short
story) merupakan dua bentuk karya sastra yang sekaligus disebut fiksi.
Bahkan, dalam perkembangannya yang kemudian, novel dianggap bersinonim
dengan fiksi.
Peneliti memilih judul Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Alur dan
Tokoh dalam Novel Hilangnya Halaman Rumahku Karya Gregorius Budi
Subanar untuk Pembelajaran Sastra di SMA Kelas XI Smester I. Karena
peneliti menyadari bahwa guru diharapkan mampu memanfaatkan berbagai
media dalam proses pembelajaran di sekolah. Novel sebagai salah satu media
yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran melalui pembelajaran sastra
dan dengan menggunakan metode inkuiri. Melalui pembelajaran sastra
diharapkan guru dapat membantu para peserta didik dapat menemukan dan
mencari nilai-nilai positif yang dapat diambil dalam novel Hilangnya
Halaman Rumahku.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang akan diteliti pada
penelitian ini adalah: bagaimanakah metode inkuiri dalam pembelajaran tokoh
dan alur novel Hilangnya Halaman Rumahku karya Gregorius Budi Subanar
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan
rumusan
masalah
diatas
tujuan
penelitian
adalah:
mendeskripsikan metode inkuiri dalam pembelajaran alur dan tokoh novel
Hilangnya Halaman Rumahku karya Gregorius Budi Subanar untuk
pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester I
D. Manfaat Penelitian
1. Sebagai acuan untuk para pelajar agar terus belajar dan membaca
novel-novel yang berguna tentunya memiliki nilai-nilai pendidikan
2. Sebagai referensi bagi peneliti lainnya baik dalam karya sastra maupun
yang lainnya
E. Batasan Istilah
Istilah-istilah yang perlu dibatasi pengertiannya dalam penelitian ini adalah:
1. Novel
suatu cerita fiksi yang melukiskan para tokoh gerak serta adegan
kehidupan, representatif dalam suatu alur (Tarigan, 2012:16).
2. Belajar
belajar juga merupakan proses melihat, mengamati, dan memahami
sesuatu (Sudjana, 1989: 28).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
3. Pembelajaran
Seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar
siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang
berperanan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang
berlangsung dialami siswa (Winkel, 1991).
4. Inkuiri
Sund, seperti yang dikutip oleh Suryosubroto (1993: 193), menyatakan
bahwa discovery merupakan bagian dari inkuiri, atau inkuiri
merupakan perluasan proses discovery yang digunakan lebih
mendalam. Inkuiri yang dalam bahasa Inggrisnya inkuiry, berarti
pertanyaan, atau pemeriksaan, penyelidikan. Inkuiri sebagai suatu
proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau memahami
informasi.
5. Metode
Metode atau method secara harafiah diartikan sebagai cara atau jalan
yang ditempuh. Secara etimologis, istilah ini berasal dari kata “met”
dan “hodes” yang berarti melalui. Selain itu, metode atau metodik
berasal dari bahasa Greeka, “metha” yang berarti jalan atau cara. Jadi
metode bisadiartikan sebagai jalan atau cara yang harus dilalui untuk
mencapai tujuan tertentu.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
6. Tokoh
Menurut Sudjiman (1988: 16) tokoh adalah individu rekaan yang
mengalami peristiwa atau berlakuan dalam berbagai peristiwa dalam
cerita.
F. Sistematika Penulisan
Proposal ini terdiri dari 3 bab, bab 1 pendahuluan berisikan tentang latar
belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi
istilah, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II penelitian
terdahulu yang relevan, kajian pustaka membahas tentang pengertian novel,
metode inkuiri, konsep pembelajaran, metode inkuiri, pembelajaran sastra di
SMA, silabus, dan RPP. Pada bab III metodologi penelitian membahas
tentang, jenis penelitian (Kualitatif), metode penelitian, data dan sumber data,
teknik pengumpulan data, instrument penelitian, teknik analisis data.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Penelitian terdahulu yang relevan adalah sebagai berikut: pertama,
penelitian yang dilakukan oleh Benedicta saptica Chandra (2009) dengan
judul Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Prestasi Belajar dan
Berpikir Kritis Kategori Kognitif pada Mata Pelajaran IPA SDK Demangan
Baru 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) ada peningkatan prestasi
belajar dengan menggunakan metode inkuiri hal ini dibuktikan dengan uji t
(independent samples T-test) yang menunjukkan harga sig. penelitian ini
merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian terdahulu yang relevan adalah sebagai berikut: kedua, penelitian
yang dilakukan oleh Margarita Hary Dwi Hastuti (2004) dengan judul.
Penerapan Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Matematika pada Pokok
Bahasan Fungsi di Kelas VIII SMP Negeri 3 Godean. Hasil menunjukkan
bahwa hasil penelitiannya mengenai penerapan metode inkuiri dalam
pembelajaran matematika pada pokok bahasan fungsi menunjukkan bahwa :
(1). Penggunaan metode inkuiri dalam pembelajaran matematika cukup dapat
membantu dalam memahami materi pembelajaran matematika. Penelitian ini
merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian terdahulu yang relevan adalah sebagai berikut: ketiga, penelitian
yang dilakukan oleh Trisno Nugroho (2009). Peningkatan Prestasi Belajar
7
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
Siswa Dengan Pendekatan Kontekstual Melalui Metode Inkuiri Pada Mata
Pelajaran IPA Kelas V SD Budya Wacana Semester Genap Tahun Ajaran
2010/2011. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan kontekstual
melalui metode inkuiri dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas V
di SD Budya Wacana. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas
(PTK)
B. Landasan Teori
1. Pengertian Novel
Novel merupakan salah satu bentuk sastra yang memiliki unsur-unsur
pembangun yang kemudian secara bersama-sama membentuk sebuah
totalitas. Unsur-unsur tersebut adalah unsur-unsur yang secara langsung
turut serta membangun cerita. Kepaduan antarberbagai unsur instrinsik
inilah yang membuat sebuah novel berwujud. Unsur-unsur yang dimaksud
adalah tema, tokoh, alur, dan latar. Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur
yang berada di luar karya itu, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi
bangunan atau sistem organisme karya sastra (Nurgiyantoro, 1995: 23)
Unsur intrinsik adalah unsur-unsur pembangun sebuah novel yang
kemudian secara bersama membentuk sebuah totalitas itu di samping
unsur formal bahasa, masih banyak lagi macamnya. Namun, secara garis
be s a r
berbagai
macam
unsur
tersebut
secara
tradisional
dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian walau pembagian itu tidak benarbenar pilah.Pembagian unsur yang di maksud adalah unsur instrinsik dan
ekstrinsik. Kedua unsur inilah yang sering banyak disebut para kritikus
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
dalam rangka mengkaji dan atau membicarakan novel atau karya sastra
pada umumnya.
Unsur-unsur inilah yang menyebabkan suatu teks hadir sebagai teks sastra.
Kepaduan antarberbagai unsur intrinsik inilah yang akan dijumpai jika kita
membaca sebuah novel. Unsur yang dimaksud misalnya peristiwa, cerita,
plot, tema, latar, penokohan, sudut pandang pencerita, bahasa atau gaya
bahasa dan lain-lain. Unsur-unsur pembentuk novel yang utama meliputi
tokoh, alur (plot), dan latar (setting). Dalam peneliti ini peneliti membatasi
unsur intrinsik tokoh dan alur karena peneliti mearasa bahwa kedua unsur
intrinsik ini penting untuk dianalisis terkait dengan metode inkuiri.
a). Tokoh
Tokoh menunjukkan pada orang sebagai pelaku cerita. Abramsvia
Nurgiantoro (1981:20) memaparkan tokoh cerita adalah orang-orang
yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama yang oleh
pembaca ditafsirkan memiliki moral dan kecenderungan tertentu
seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan
dalam tindakan. Tokoh cerita
menempati posisi strategis sebagai
pembaca dan penyampai pesan, amanat, moral, atau sesuatu yang
sengaja ingin disampaikan pengarang kepada pembaca.
b). Penokohan
(1) Unsur penokohan dalam fiksi
Sama halnya dengan unsur plot dan pemlotan, tokoh dan
penokohan merupakan unsur yang penting dalam cerita fiksi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
Plot boleh saja dipandang orang sebagai tulang punggung
cerita, namun kita pun dapat mempersoalkan: siapa yang
diceritakan itu? Siapa yang melakukan sesuatu dan dikenai
sesuatu, “sesuatu” yang dalam plot disebut sebagai peristiwa,
siapa pembuat konflik, dan lain-lain adalah urusan tokoh dan
penokohan.
(2) Hakikat penokohan
Istilah tokoh menunjuk pada orangnya, pelaku cerita,
misalnya sebagai jawaban terhadap pertanyaan: “siapakah
tokoh utama novel itu?”, atau “ada berapa orang jumlah
tokoh novel itu?”, dan sebagainya. Watak, perwatakan, dan
karakter, menunjuk pada sifat dan sikap para tokoh seperti
yang ditafsirkan oleh pembaca, lebih menunjuk pada
kualitas pribadi seorang tokoh.
Penggunaan istilah karakter (character) sendiri dalam
berbagai literature bahasa Inggris menyarankan pada dua
pengertian yang berbeda, yaitu sebagai tokoh cerita yang
ditampilkan dan sebagai sikap ketertarikan, keinginan,
emosi, dan prinsip moral yang dimiliki tokoh-tokoh
tersebut (Stanton, 1965:17).
Tokoh cerita (character), sebagaimana dikemukakan
Abrams
(1999:32-33),
adalah
orang-orang
yang
ditampilkan dalam sesuatu karya naratif, atau drama, yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan
kecendrungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam
ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan.
c) Alur
Alur merupakan salah satu unsur prosa fiksi yang penting. Stanton
(1965:14) mengemukakan plot adalah cerita yang berisi urutan
kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab
akibat, peristiwa yang satu disebabkan terjadinya peristiwa yang
lain. Kenny (1966: 14) mengemukakan plot sebagai peristiwaperistiwa yang ditampilkan dalam cerita yang tidak bersifat
sederhana, karena pengarang menyusun peristiwa-peristiwa itu
beradasarkan kaitan sebab akibat. Jauh sebelumnya, seperti
ditunjukkan di atas, Forster juga telah mengemukakan hal yang
senada. Plot, menurut Forster (1970 (1927): 93) adalah peristiwaperistiwa cerita yang mempunyai penekanan pada adanya
hubungan kausalitas. Menurut Abrams (1981:137) mengemukakan
bahwa
plot
merupakan
struktur
peristiwa-peristiwa,
yaitu
sebagaimana yang terlihat dalam pengurutan dan penyajian
berbagai peristiwa untuk mencapai efek emosional dan efek artistik
tertentu.
Struktur alur terdiri dari bagian awal, tengah, dan akhir. Bagian
awal terdiri dari paparan (exposition), rangsangan (inciting
moment), gawatan (rising action). Bagian tengah terdiri dari tikaian
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
(conflict), rumitan (complication), klimaks. Bagian akhir terdiri
atas leraian (falling action) dan selesaian (denouement). Pengertian
bagian alur menurut Sudjiman yaitu paparan merupakan fungsi
utama awal suatu cerita. Rangsangan adalah peristiwa yang
mengawali timbulnya gawatan. Rangsangan sering ditimbulkan
oleh masuknya seorang tokoh baru yang berlaku sebagai
katalisator. Gawatan adalah tahapan yang ditimbulkan oleh
rangsangan. Tikaian atau konflik ialah perselisihan yang timbul
sebagai akibat adanya dua kekuatan yang bertentangan. Rumitan
adalah perkembangan dari gejala mula tikaian menuju keklimaks.
Klimaks tercapai apabila rumitan mencapai puncak kehebatannya.
Penyelesaian merupakan bagian akhir atau penutup cerita
(Sudjiman, 1988:30-36). Berikut penjelasan pengertian tiap bagian
alur menurut P. Hariyanto (2000:38-39).
(1) Eksposisi atau paparan
Eksposisi atau paparan adalah bagian karya sastra yang berisi
keterangan mengenai tokoh dan latar. Biasanya eksposisi ini
terletak pada bagian awal karya tersebut. Dalam tahapan ini
pengarang memperkenalkan para tokoh, menjelaskan tempat
peristiwa, memberikan gambaran peristiwa yang akan terjadi.
(2) Rangsangan
Rangsangan adalah tahapan alur ketika muncul kekuatan,
kehendak,
kemauan,
sikap,
pandangan
yang
saling
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
bertentangan dalam drama. Bentuknya berupa peristiwa yang
segera terjadi setelah bagian eksposisi terakhir serta memulai
konflik. Peristiwa ini sering ditimbulkan oleh masuknya
seorang tokoh baru datangnya suatu berita yang merusakkan
keadaan yang semula laras.
(3) Konflik atau tikaian
Konflik adalah tahapan ketika emosional memanas karena
adanya pertentangan dua atau lebih kekuatan. Pertentangan
tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat: manusia dengan
alam, manusia dengan manusia, manusia dengan dirinya sendiri
(konflik batin), dan manusia dengan penciptanya.
(4) Rumitan atau komplikasi
Rumitan merupakan tahapan ketika suasana semakin panas
karena konflik semakin mendekati puncaknya. Gambaran tokoh
semakin jelas meskipun belum sepenuhnya terlukiskan.
(5) Klimaks
Klimaks adalah titik puncak cerita. Bagian ini merupakan
tahapan ketika pertentangan yang terjadi mencapai titik
optimalnya. Peristiwa dalam tahap ini merupakan pengubahan
nasib tokoh.
(6) Krisis atau Titik balik
Krisis adalah bagian alur yang mengawalai leraian. Tahap ini
ditandai oleh perubahan alur cerita menuju kesudahan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
(7) Leraian
Leraian adalah bagian struktur alur sesudah tercapai klimaks
dan
krisis,
merupakan
peristiwa
yang
menunjukkan
perkembangan lakuan kearah selesaian. Dalam tahap ini kadar
pertentangan
mereda.
Ketegangan
emosional
menyusut.
Suasana panas mulai mendingin, menuju kembali ke keadaan
semula seperti sebelumnya terjadi pertentangan.
(8) Penyelesaian
Penyelesaian merupakan bagian akhir alur. Dalam tahap ini
biasanya rahasia atau kesalahpahaman yang bertalian dengan
alur cerita terjelaskan. Ketentuan final dari segala pertentangan
yang terjadi terungkap.
Peneliti mengambil plot menurut Abrams (1981: 137)
mengemukakan
bahwa
plot
merupakan
struktur
peristiwa-
peristiwa, yaitu sebagaimana yang terlihat dalam pengurutan dan
penyajian berbagai peristiwa untuk mencapai efek emosional dan
efek artistik tertentu. Karena menurut peneliti bahwa dalam suatu
karya fiksi baik itu novel, puisi, dan cerpen mempunyai alur atau
struktur peristiwa-peristiwa yang telah diurutkan sedemikian baik
sehingga membuat novel Hilangnya Halaman Rumahku tertarik
untuk dibaca oleh masyarakat luas khususnya bagi pelajar-pelajar
di Indonesia.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
2. Konsep Pembelajaran
Ada banyak sekali konsep pembelajaran yang diterapkan khususnya di
Indonesia. Salah satunya konsep pembelajaran kontekstual yang
dipandang
sebagai
salah
satu
strategi
yang
memenuhi
prinsip
pembelajaran. Konsep pembelajaran yang kontekstual ini merupakan
pembelajaran aktif antar guru dan siswa. Dan di dalam konsep
pembelajaran kontekstual ada unsur-unsurnya.
a) Constructivisme
b) Inquiry
c) Quetioning
d) Learning Community
e) Modeling
f) Reflection
g) Autentic Assesment
Jadi dari berbagai konsep pembelajaran kontekstual peneliti
mengambil salah satu unsur dari konsep pembelajaran kontekstual
yaitu: Inquiry
3. Metode Inkuiri
a) Pengertian pembelajaran inkuiri
Menemukan sesuatu merupakan bagian inti dari pembelajaran
kontekstual. Proses menemukan itulah yang paling penting dalam
pembelajaran. Ketika itu menemukan sesuatu yang kita cari, daya ingat
kita akan lebih melekat dibandingkan dengan orang lain yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
menemukannya. Demikian pula dalam memperoleh pengetahuan dan
pengalaman belajar, pikiran, perasaan, dan gerak motorik kita akan
secara terpadu dan seimbang dalam merespon sesuatu yang diperoleh
dari ikhtiar belajar melalui proses menemukan. Hal itu berbeda dari
belajar yang hanya sekadar menyerap pengetahuan dari orang yang
sudah lebih tahu, atau lebih-lebih menghafal sejumlah pengetahuan
yang terpilah-pilah, yang pada akhirnya menganggu keseimbangan
potensi diri siswa.
Apabila dikaitkan dengan pembelajaran, proses menemukan
merupakan hal yang jarang dilakukan oleh guru. Untuk itu, dalam
upaya peningkatan mutu belajar, guru perlu memberikan kesempatan
kepada siswa untuk melakukan pengamatan, bertanya, mengajukan
dugaan-dugaan, mengumpulkan data, dan menyimpulkan sendiri.
Melalui siklus proses menemukan seperti itu, diharapkan pengetahuan
dan pengalaman siswa dipahami sebagai pengetahuan dan pengalaman
yang dari, oleh, dan untuk mereka.
Model inkuiri bertujuan untuk mengorganisasikan pengetahuan
yang dimiliki siswa sebagai fondasi yang kuat berdasarkan konsep
metode ilmiah. Model ini berusaha untuk mengajarkan berbagai
keterampilan dalam bahasa ilmiah (Bruce dan Wiil, 1980). Membantu
siswa dalam mengembangkan disiplin intelektual siswa yang perlu
untuk mencari data, mengolah data, dan menggunakan logika berpikir
terhadap data tersebut. Suchman menginginkan agar para siswa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
bertanya tentang sebab-sebab terjadinya gejala untuk mengembangkan
strategi intelektual yang dapat digunakan untuk menentukan hubungan
sebab-akibat dari gejala-gejala tersebut. Suchman juga menekankan
kepada siswa terhadap siswa bahwa semua pengetahuan bersifat
sementara.
Bruner (1987) mengenalkan pendekatan inkuiri yang menekankan
pada pentingnya anak belajar menemukan dan memecahkan masalah
sehingga menemukan konsep secara mandiri. Sejalan dengan Bruner,
Gagne (dalam Collette, 1987) juga menekankan pentingnya siswa
memecahkan masalah dan menemukan konsep melalui kegiatan
terpadu untuk memperoleh jawaban dari permasalahan yang mereka
hadapi.
Eruce & Will (1980) menyebutkan bahwa latihan inkuiri dapat
menambah pengetahuan sains, menghasilkan kemampuan berpikir
kreatif, ketrampilan dalam memperoleh dan menganalisis suatu data.
Ivany dan Collins (1969,dalam Bruce & Will, 1980) menjelaskan
bahwa model ini memperoleh hasil yang lebih baik saat konflik
semakin menguak, pemunculan teka-teki dan pemilihan/pendalaman
topik. Inkuiri sebagai pembelajaran istimewa. Voss (1982, dalam
Bruce & Will, 1980) menyatakan bahwa inkuiri dapat digunakan untuk
pembelajaran sekolah dasar dan menengah, dapat menarik perhatian
pembelajar yang tuli (keterbatasan fisik). Tahapan dalam latihan
inkuiri adalah sebagai berikut.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
(1) Pada tahap pertama siswa, dibingungkan oleh suatu teka-teki.
Pengajar menyajikan suatu permasalahan dan menjelaskan
prosedur inkuiri
(2) Pada tahap kedua dan ketiga adalah pengumpulan data, proses
penyelidikan dan pengujian. Siswa mengajukan serangkaian
pertanyaan yang memungkinkan guru untuk menjawabnya
dengan ya atau tidak, melakukan serangkaian kegiatan atau
eksperimen yang berkaitan dengan permasalahan.
(3) Pada tahap ketiga, siswa mengorganisasikan informasi yang
diperoleh selama proses pengumpulan data dan mencoba
menjelaskan gejala-gejala yang dianggap tak sesuai. Misalkan
secara teori campuran warna tertentu menghasilkan warna
hijau, tapi kenyataannya berbeda.
(4) Pada tahap keempat, pembelajar menganalisis pola pikir yang
mereka gunakan dalam menyelesaiakan permasalahan selama
proses inkuiri secara sistematis dan mengungkapkannya;
interaksi sosial dalam kelas. Sistem sosial menurut Suchman,
adanya suatu kerja sama yang jelas dan tampak.
Pembelajaran inkuiri menekankan kepada proses mencari dan
menemukan. Peran peserta didik dalam strategi ini adalah mencari
dan menemukan sendiri materi pembelajaran, sedangkan pendidik
berperan sebagai fasilitator dan pembimbing peserta didik untuk
belajar. Pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan
analitis untuk mencari dan menemuka sendiri jawaban dari suatu
masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya
dilakukan melalui Tanya jawab antara pendidik dan peserta didik.
Pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristic, yang
berasala dari bahasa yunani, yaitu heuriskein, yang berarti saya
menemukan.
Indrawati (1999:9) menyatakan, bahwa suatu pembelajaran
pada umumnya akan lebih efektif bila diselenggarakan melalui
model-model pembelajaran yang termasuk rumpun pemrosesan
informasi. Hal ini dikarenakan model-model pemrosesan informasi
menekankan pada bagaimana seseorang berpikir dan bagaimana
dampaknya terhadap cara-cara mengolah informasi.
Gulo (2002), menyatakan strategi inkuiri berarti suatu
rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal
seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara
sistematis,
kritis,
logis,
analitis,
sehingga
mereka
dapat
merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
Sasaran
utama
kegiatan
pembelajaran
inkuiri
adalah
(1)
keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar;
(2) ketetarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan
pembelajaran; dan (3) mengembangkan sikap percaya pada diri
siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
Pembelajaran inkuiri dirancang untuk mengajak siswa secara
langsung ke dalam proses ilmiah ke dalam waktu yang relative
singkat. Hasil penelitian Schlenker, dalam Joyce dan Weil
(1992:198),
menunjukkan
bahwa
latihan
inkuiri
dapat
meningkatkan pemahaman sains, produktif dalam berpikir kreatif,
dan siswa menjadi teraampil dalam memperoleh dan menganalisis
informasi.
(a) Proses Inkuiri
Gulo
(2002)
menyatakan,
bahwa
inkuiri
tidak
hanya
mengembangkan kemampuan intelektual tetapi seluruh potensi
yang ada, termasuk pengembangan emosional dan ketrampilan
inkuiri merupakan suatu proses yang bermula dari merumuskan
masalah,
merumuskan
hipotesis,
mengumpulkan
data,
menganalisis data, dan membuat kesimpulan.
(b) Pelaksanaan pembelajaran inkuiri
Gulo (2002) menyatakan, bahwa kemampuan yang diperlukan
untuk melaksanakan pembelajaran inkuiri adalah sebagai
berikut:
(1) Mengajukan pertanyaan atau permasalahan
Kegiatan
inkuiri
permasalahn
dimulai
diajukan.
ketika
Untuk
pertanyaan
meyakinkan
atau
bahwa
pertanyaan sudah jelas, pertanyaan tersebut dituliskan di
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
papan tulis, kemudian siswa diminta untuk merumuskan
hipotesis
(2) Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan atau
solusi permasalahan yang dapat diuji dengan data. Untuk
memudahkan proses ini, guru menanyakan kepada siswa
gagasan mengenai hipotesis yang mungkin. Dari semua
gagasan yang ada, dipilih salah satu hgipotesis yang relevan
dengan permasalahan yang diberikan.
(3) Mengumpulkan data
Hipotesis digunakan untuk menuntun proses pengumpulan
data. Data yang dihasilkan dapat berupa table, matrik, atau
grafik.
(4) Analisis data
Siswa bertanggung jawab menguji hipotesis yang telah
dirumuskan dengan menganalisis data yang telah diperoleh.
Faktor penting dalam menguji hipotesis adalah pemikiran
‘benar’ atau ‘salah’. Setelah memperoleh kesimpulan, dari
data percobaan, siswa dapat menguji hipotesis yang telah
dirumuskan. Bila ternyata hipotesis itu salah satu ditolak,
siswa dapat menjelaskan sesuai dengan proses inkuiri yang
telah dilakukannya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
(5) Membuat kesimpulan
Langkah
penutup
dari
pembelajaran
inkuiri
adalah
membuat kesimpulan sementara berdasarkan data yang
diperoleh s
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
Ngaga, Delsiana Yos Sudarso. 2015. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Alur
dan Tokoh Novel Hilangnya Halaman Rumahku Karya Gregorius Budi
Subanar untuk Pembelajaran Sastra Di SMA Kelas XI Semester I. Skripsi.
Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, USD.
Penelitian ini meneliti tokoh dan alur dalam novel “Hilangnya Halaman
Rumahku” karya Gregorius Budi Subanar dan mengimplementasi metode inkuiri
dalam pembelajaran sastra di SMA.
Tujuan penelitian ini yaitu (1)
mendeskripsikan metode inkuiri terhadap alur dan tokoh dalam novel Hilangnya
Halaman Rumahku karya Gregorius Budi Subanar untuk pembelajaran sastra di
SMA kelas XI semester I.
Penerapan metode inkuiri diperoleh langkah-langkah (1) mengajukan
pertanyaan atau masalah (2) mengumpulkan data (3) analisis data (4) membuat
kesimpulan. Unsur-unsur intrinsik yang diterapkan dalam penelitian ini adalah
tokoh dan alur.
Penelitian metode inkuiri dalam pembelajaran tokoh dan alur novel
Hilangnya Halaman Rumahku karya Gregorius Budi Subanar untuk pembelajaran
sastra di SMA kelas XI semester I ini termasuk dalam penelitian deskriptif
kualitatif, karena penelitian ini berisi gambaran metode inkuiri dan data diperoleh
dari novel Hilangnya Halaman Rumahku. Metode pengumpulan data yakni,
pertama,metode catat, kedua,membaca novel secara berulang-ulang. Dalam
analisis data, penelitian ini menggunakan metode inkuiri, yakni mengajukan
pertanyaan atau masalah dalam langkah pertama ini, guru membuat empat
pertanyaan, yaitu, pertama, siswa diminta untuk membaca cerita pertama
“Langkah Nyaris Terhenti” dari novel Hilangnya Halaman Rumahku.Kedua,
siswa menentukan tokoh. Ketiga, siapa saja tokoh-tokoh yang berperan dalam
cerita pertama. Keempat, unsur alur apa yang terdapat dalam cerita pertama.
Dalam novel Hilangnya Halaman Rumahku berisi 9 cerita yang harus dikerjakan
oleh siswa, dan masing-masing cerita mempunyai pertanyaan yang sama.
Pembelajaran tokoh dan alur yang dideskripsikan melalui metode inkuiri akan
disesuaikan dengan pembelajaran sastra di SMA. Kesesuaian pembelajaran sastra
tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengajaran novel dan diajarkan pada
siswa kelas XI semester I yaitu standar kompetensi (SK) membaca: Memahami
berbagai hikayat, novel Indonesia atau novel terjemahan dengan kompetensi dasar
(KD): Menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia atau
terjemahan.
Kata kunci: Inkuiri, bahan pembelajaran, membaca
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
Ngaga, Delsiana Yos Sudarso.2015. Inquiry Method in Learning Plot and
Character of The Novel Hilangnya Halaman Rumahku by Gregorius Budi
Subanar for Teacing Literature for. 11th Grade Students in Semester I.
Undergraduate Thesis. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, USD.
This research discuss about character and plot in the novel Hilangnya
Halaman Rumahku by Gregorius Budi Subanar and implementing inquiry method
in learning literature in Senior High School. The aim of this research is describing
inquiry method toward plot and character in the novel Hilangnya Halaman
Rumahku by Gregorius Budi Subanar for teaching literature for 11th grade in
semester I.
Inquiry method research some methods are used. They are (1) giving question
or problem, (2) collecting data, (3) analyzing data, and (4) making conclusion.
The intrinsic elements used for this research are character and plot.
The implementation of inquiry method for learning character and plot of
the novel Hilangnya Halaman Rumahku by Gregorius Budi Subanar in learning
literature in 11th grade in semester I is descriptive qualitative research because this
research consists of the picture of inquiry method. The data was gotten from
novel Hilangnya Halaman Rumahku. The data were collecting by making note
and reading novel for many times. In analyzing the data inquiry method was used
by making question or problem. In this first step teacher makes four problems
which are (1) students were asked to read the first story “Langkah Nyaris
Terhenti” from novel Hilangnya Halaman Rumahku, (2) students were asked to
determine the characters, (3) students were asked to determine the major
characters in the first story, (4) students were asked to determine the plot of the
first story. The novel Hilangnya Halaman Rumahku consists of 9 stories that
students have to do and every story has the same questions. The learning of
character and plot described through the inquiry method will be matched with the
learning of literature in Senior High School. The uniformity of the learning of
literature can be used as the learning material and be taught to the students of 11th
grade in semester I. The reading competency standard is understanding various
tales, Indonesian novel, or translated novel with the basic competency analyzing
intrinsic and extrinsic elements of Indonesian novel or translated novel.
Keywords: Inquiry, Learning material, Reading
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN ALUR DAN TOKOH NOVEL
HILANGNYA HALAMAN RUMAHKU KARYA GREGORIUS BUDI SUBANAR
UNTUK PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS XI SEMESTER I
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Oleh
Delsiana Yos Sudarso Ngaga
Nim: 111224026
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN ALUR DAN TOKOH NOVEL
HILANGNYA HALAMAN RUMAHKU KARYA GREGORIUS BUDI SUBANAR
UNTUK PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS XI SEMESTER I
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Oleh
Delsiana Yos Sudarso Ngaga
Nim: 111224026
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Terima kasih saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan rahmat dan kelancaran dalam penyusunan skripsi, karya ini akan
saya persembahkan untuk:
Kedua orang tua, Cyrilus Ngaga, S.pd dan Ibu Helena Yoli Peda, A,Ma. Pd yang
selalu mendukung dan mendoakan saya.
Dan seluruh keluarga besar yang selalu mendoakan dan mendukung saya.
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
M OT O
Kekuatan tidak berasal dari kapasitas fisik.
Kekuatan berasal dari kemauan yang gigih.
(Mahatma Gandhi)
“Anda tidak harus kaya untuk mencapai potensi anda”
(Barrack Obama)
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 5 Agustus 2015
Penulis
Delsiana Yos Sudarso Ngaga
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
: Delsiana Yos Sudarso Ngaga
Nomor Mahasiswa
: 111224026
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN ALUR DAN TOKOH NOVEL
HILANGNYA HALAMAN RUMAHKU KARYA GREGORIUS BUDI SUBANAR
UNTUK PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS XI SEMESTER I”
Dengan demikian saya menyerahkan kepada Universitas Sanata Dharma hak
untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam
bentuk dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis:
Dibuat di Yogyakarta, pada tanggal : 5 Agustus 2015
Yang menyatakan,
Delsiana Yos Sudarso Ngaga
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
Ngaga, Delsiana Yos Sudarso. 2015. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Alur
dan Tokoh Novel Hilangnya Halaman Rumahku Karya Gregorius Budi
Subanar untuk Pembelajaran Sastra Di SMA Kelas XI Semester I. Skripsi.
Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, USD.
Penelitian ini meneliti tokoh dan alur dalam novel “Hilangnya Halaman
Rumahku” karya Gregorius Budi Subanar dan mengimplementasi metode inkuiri
dalam pembelajaran sastra di SMA.
Tujuan penelitian ini yaitu (1)
mendeskripsikan metode inkuiri terhadap alur dan tokoh dalam novel Hilangnya
Halaman Rumahku karya Gregorius Budi Subanar untuk pembelajaran sastra di
SMA kelas XI semester I.
Penerapan metode inkuiri diperoleh langkah-langkah (1) mengajukan
pertanyaan atau masalah (2) mengumpulkan data (3) analisis data (4) membuat
kesimpulan. Unsur-unsur intrinsik yang diterapkan dalam penelitian ini adalah
tokoh dan alur.
Penelitian metode inkuiri dalam pembelajaran tokoh dan alur novel
Hilangnya Halaman Rumahku karya Gregorius Budi Subanar untuk pembelajaran
sastra di SMA kelas XI semester I ini termasuk dalam penelitian deskriptif
kualitatif, karena penelitian ini berisi gambaran metode inkuiri dan data diperoleh
dari novel Hilangnya Halaman Rumahku. Metode pengumpulan data yakni,
pertama,metode catat, kedua,membaca novel secara berulang-ulang. Dalam
analisis data, penelitian ini menggunakan metode inkuiri, yakni mengajukan
pertanyaan atau masalah dalam langkah pertama ini, guru membuat empat
pertanyaan, yaitu, pertama, siswa diminta untuk membaca cerita pertama
“Langkah Nyaris Terhenti” dari novel Hilangnya Halaman Rumahku.Kedua,
siswa menentukan tokoh. Ketiga, siapa saja tokoh-tokoh yang berperan dalam
cerita pertama. Keempat, unsur alur apa yang terdapat dalam cerita pertama.
Dalam novel Hilangnya Halaman Rumahku berisi 9 cerita yang harus dikerjakan
oleh siswa, dan masing-masing cerita mempunyai pertanyaan yang sama.
Pembelajaran tokoh dan alur yang dideskripsikan melalui metode inkuiri akan
disesuaikan dengan pembelajaran sastra di SMA. Kesesuaian pembelajaran sastra
tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengajaran novel dan diajarkan pada
siswa kelas XI semester I yaitu standar kompetensi (SK) membaca: Memahami
berbagai hikayat, novel Indonesia atau novel terjemahan dengan kompetensi dasar
(KD): Menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia atau
terjemahan.
Kata kunci: Inkuiri, bahan pembelajaran, membaca
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
Ngaga, Delsiana Yos Sudarso.2015. Inquiry Method in Learning Plot and
Character of The Novel Hilangnya Halaman Rumahku by Gregorius Budi
Subanar for Teacing Literature for. 11th Grade Students in Semester I.
Undergraduate Thesis. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, USD.
This research discuss about character and plot in the novel Hilangnya
Halaman Rumahku by Gregorius Budi Subanar and implementing inquiry method
in learning literature in Senior High School. The aim of this research is describing
inquiry method toward plot and character in the novel Hilangnya Halaman
Rumahku by Gregorius Budi Subanar for teaching literature for 11th grade in
semester I.
Inquiry method research some methods are used. They are (1) giving question
or problem, (2) collecting data, (3) analyzing data, and (4) making conclusion.
The intrinsic elements used for this research are character and plot.
The implementation of inquiry method for learning character and plot of
the novel Hilangnya Halaman Rumahku by Gregorius Budi Subanar in learning
literature in 11th grade in semester I is descriptive qualitative research because this
research consists of the picture of inquiry method. The data was gotten from
novel Hilangnya Halaman Rumahku. The data were collecting by making note
and reading novel for many times. In analyzing the data inquiry method was used
by making question or problem. In this first step teacher makes four problems
which are (1) students were asked to read the first story “Langkah Nyaris
Terhenti” from novel Hilangnya Halaman Rumahku, (2) students were asked to
determine the characters, (3) students were asked to determine the major
characters in the first story, (4) students were asked to determine the plot of the
first story. The novel Hilangnya Halaman Rumahku consists of 9 stories that
students have to do and every story has the same questions. The learning of
character and plot described through the inquiry method will be matched with the
learning of literature in Senior High School. The uniformity of the learning of
literature can be used as the learning material and be taught to the students of 11th
grade in semester I. The reading competency standard is understanding various
tales, Indonesian novel, or translated novel with the basic competency analyzing
intrinsic and extrinsic elements of Indonesian novel or translated novel.
Keywords: Inquiry, Learning material, Reading
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Yang Maha Kuasa, atas
rahmat dan kuasa-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga skripsi ini
dapat selesai dengan baik.
Skripsi yang berjudul “Metode inkuiri terhadap pembelajaran alur dan tokoh
novel Hilangnya Halaman Rumahku karya Gregorius Budi Subanar dalam
pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester I” bertujuan untuk memenuhi
persyaratan gelar kesarjanaan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Karena itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Ibu Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd. Selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang selalu memberikan dukungan
kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. Drs. B. Rahmanto, M.Hum. Selaku dosen pembimbing yang selama ini
bersedia meluangkan waktu dan tenanganya untuk membimbing,
mendorong dan memberikan masukan yang baik untuk penyusunan skripsi
ini hingga terselesaikan dengan baik.
4. Drs. J. Prapta Diharja, S.J. M.Hum. Selaku dosen pembimbing kedua yang
telah membimbing dan meluangkan waktu serta tenaga hingga
menyelesaikan skripsi ini.
5. Sekretariat PBSI yang telah membantu kelancaran perkuliahan penulis.
6. Bapak, Ibu, dan adikku tercinta, serta seluruh kerabat dekat yang tak
pernah henti memberi dorongan dan mendoakan penulis.
7. Sahabat-sahabatku Yosefina Milla Ngara,S.Pd. Vinsensius Wae, Felisitas
Yos Sudarso Ngaga, Lourensiana Yos Sudarso Ngaga,S.Km serta teman-
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
teman Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2011 atas kerjasama,
kebersamaan, semangat, suka-duka, dan semua dinamika yang dilalui
bersama.
8. Semua pihak yang tidak penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan untuk menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Karena itu, saran dan kritik sangat diharapkan bagi
penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat menjadi kajian yang
bermanfaat bagi pembaca umumnya.
Penulis
Delsiana Yos Sudarso Ngaga
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .....................................................
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ......................................
vii
ABSTRAK ..................................................................................................
viii
ABSTRACT ................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ................................................................................
xi
DAFTAR ISI ..............................................................................................
xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................
1
A. Latar Belakang ............................................................................
1
B. Rumusan Masalah ........................................................................
4
C. Tujuan Penelitian .........................................................................
4
D. Manfaat Penelitian ........................................................................
4
E. Batasan Istilah ..............................................................................
4
F. Sistematika Penulisan ...................................................................
6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................
7
A. Penelitian Terdahulu yang Relevan ..............................................
7
B. Landasan Teori ............................................................................
8
1. Pengertian Novel ....................................................................
8
2. Konsep Pembelajaran .............................................................
15
3. Metode Inkuiri .......................................................................
15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................
29
A. Jenis Penelitian (Kualitatif) ..........................................................
29
B. Metode Penelitian ........................................................................
30
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
C. Data dan Sumber Data .................................................................
30
D. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................
31
E. Instrumen Penelitian ....................................................................
31
F. Teknik Analisis Data .....................................................................
32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................
33
A. Deskripsi Data .............................................................................
33
B. Analisis Data ...............................................................................
34
1. Hasil analisis yang ditemukan dalam novel Hilangnya
Halaman Rumahku karya Gregorius Budi Subanar
cerita pertama “Langkah Nyaris Terhenti” ............................
34
2. Hasil analisis yang ditemukan dalam novel Hilangnya
Halaman Rumahku karya Gregorius Budi Subanar
Cerita kedua “Risiko Guru” ..................................................
43
3. Hasil yang ditemukan dalam novel Hilangnya Halaman
Rumahku karya Gregorius Budi Subanar Cerita ketiga
“Melintasi Padang Alang-alang .............................................
50
4. Hasil yang ditemukan dalam novel Hilangnya Halaman
Rumahku karya Gregorius Budi Subanar Cerita keempat
“Negeri Angin” ......................................................................
58
5. Hasil yang ditemukan dalam novel Hilangnya Halaman
Rumahku karya Gregorius Budi Subanar Cerita kelima
“Keterbatasan Mengatasi Alam” ...........................................
64
6. Hasil yang ditemukan dalam novel Hilangnya Halaman
Rumahku karya Gregorius Budi Subanar Cerita keenam
“Pulang Kampung” ...............................................................
71
7. Hasil yang ditemukan dalam novel Hilangnya Halaman
Rumahku karya Gregorius Budi Subanar Cerita ketujuh
“Naik Rumah-Memilih Hidup Membujang”? ........................
xiii
77
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8. Hasil yang ditemukan dalam novel Hilangnya Halaman
Rumahku karya Gregorius Budi Subanar Cerita kedelapan
“Yang Terasing di Tanah Sendiri” .......................................
83
9. Hasil analisis yang ditemukan dalam novel Hilangnya
Halaman Rumahku karya Gregorius Budi Subanar
Cerita kesembilan “Amok” ...................................................
89
C. Relevansinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA
kelas XI Semester I .........................................................................
96
1. Silabus ...................................................................................
96
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ..............................
97
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 106
A. Simpulan ..................................................................................... 106
B. Saran ........................................................................................... 107
1. Bagi Penelitian Lain ............................................................... 107
2. Bagi Sekolah........................................................................... 108
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 109
LAMPIRAN ................................................................................................ 111
BIOGRAFI PENULIS
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar pada hakekatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi
yang ada disekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang
diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman.
Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu
(Sudjana,1989:28). Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh dua orang pelaku,
yaitu guru dan siswa. Perilaku guru adalah mengajar dan perilaku siswa adalah
belajar. Perilaku mengajar dan perilaku belajar tersebut terkait dengan bahan
pembelajaran. Bahan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, nilai-nilai
kesusilaan, seni, agama, sikap, dan keterampilan. Hubungan antar guru, siswa,
dan bahan ajar bersifat dinamis dan kompleks. Untuk mencapai keberhasilan
dalam kegiatan pembelajaran, terdapat beberapa komponen yang dapat
menunjang, yaitu komponen tujuan, komponen materi, komponen strategi
belajar mengajar, dan komponen evaluasi. Tiap-tiap komponen tersebut saling
terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain. Pembelajaran merupakan
suatu sistem, yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan
satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, metode,
dan evaluasi.
Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk
mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian
ekstrim yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
berlangsung dialami siswa (Winkel, 1991). Sementara Gagne (1985),
mendefinisikan pembelajaran sebagai pengaturan peristiwa secara seksama
dengan maksud agar terjadi belajar dan membuatnya berhasil guna.
Smith, R.M. 1 (1982:34) berpendapat bahwa pembelajaran tidak dapat
didefinisikan dengan tepat karena istilah tersebut dapat digunakan dalam
banyak hal. Pembelajaran digunakan untuk menunjukkan: (1) pemerolehan
dan penguasaan tentang apa yang telah diketahui mengenai sesuatu, (2)
penyuluhan dan penjelasan mengenai arti pengalaman seseorang, atau (3)
suatu proses pengujian gagasan yang teroganisasi yang relevan dengan
masalah. Dengan kata lain, pembelajaran digunakan untuk menjelaskan suatu
hasil, proses, atau fungsi.
Melalui karya sastra, para pembaca akan menikmati realitas imajinasi
pengarang melalui tokoh, peristiwa, dan latar
yang disajikan. Dengan
membaca tokoh, peristiwa, dan latar sastra yang berlatar peristiwa tertentu,
pembaca akan diajak berpikir dan bersentuhan dengan sejarah. Salah satu
tujuan kehadiran karya sastra di tengah-tengah masyarakat pembaca adalah
berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia sebagai makhluk
berbudaya, berpikir, dan berketuhanan. Namun, tak dapat disangkal karya
sastra selalu mengungkapkan hal-hal yang dipikirkan pengarang sebagai
refleksi pengarang atas realita kehidupan yang dilihat, dibaca, didengar, atau
dialami.
Apabila karya-karya sastra dianggap tidak berguna, tidak bermanfaat lagi
untuk menafsirkan dan memahami masalah-masalah dunia nyata, maka tentu
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
saja pengajaran sastra tidak akan ada gunanya lagi untuk diadakan. Namun,
jika dapat ditunjukkan bahwa sastra itu mempunyai relevansi dengan masalahmasalah dunia nyata, maka pengajaran sastra harus kita pandang sebagai
sesuatu yang penting yang patut menduduki tempat yang selayaknya. Jika
pengajaran sastra dilakukan dengan cara yang tepat, maka pengajaran sastra
dapat juga memberikan sumbangan yang besar untuk memecahkan masalahmasalah nyata yang cukup sulit untuk dipecahkan di dalam masyarakat.
Novel (Inggris: novel) dan cerita pendek (disingkat: cerpen; Inggris: short
story) merupakan dua bentuk karya sastra yang sekaligus disebut fiksi.
Bahkan, dalam perkembangannya yang kemudian, novel dianggap bersinonim
dengan fiksi.
Peneliti memilih judul Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Alur dan
Tokoh dalam Novel Hilangnya Halaman Rumahku Karya Gregorius Budi
Subanar untuk Pembelajaran Sastra di SMA Kelas XI Smester I. Karena
peneliti menyadari bahwa guru diharapkan mampu memanfaatkan berbagai
media dalam proses pembelajaran di sekolah. Novel sebagai salah satu media
yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran melalui pembelajaran sastra
dan dengan menggunakan metode inkuiri. Melalui pembelajaran sastra
diharapkan guru dapat membantu para peserta didik dapat menemukan dan
mencari nilai-nilai positif yang dapat diambil dalam novel Hilangnya
Halaman Rumahku.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang akan diteliti pada
penelitian ini adalah: bagaimanakah metode inkuiri dalam pembelajaran tokoh
dan alur novel Hilangnya Halaman Rumahku karya Gregorius Budi Subanar
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan
rumusan
masalah
diatas
tujuan
penelitian
adalah:
mendeskripsikan metode inkuiri dalam pembelajaran alur dan tokoh novel
Hilangnya Halaman Rumahku karya Gregorius Budi Subanar untuk
pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester I
D. Manfaat Penelitian
1. Sebagai acuan untuk para pelajar agar terus belajar dan membaca
novel-novel yang berguna tentunya memiliki nilai-nilai pendidikan
2. Sebagai referensi bagi peneliti lainnya baik dalam karya sastra maupun
yang lainnya
E. Batasan Istilah
Istilah-istilah yang perlu dibatasi pengertiannya dalam penelitian ini adalah:
1. Novel
suatu cerita fiksi yang melukiskan para tokoh gerak serta adegan
kehidupan, representatif dalam suatu alur (Tarigan, 2012:16).
2. Belajar
belajar juga merupakan proses melihat, mengamati, dan memahami
sesuatu (Sudjana, 1989: 28).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
3. Pembelajaran
Seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar
siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang
berperanan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang
berlangsung dialami siswa (Winkel, 1991).
4. Inkuiri
Sund, seperti yang dikutip oleh Suryosubroto (1993: 193), menyatakan
bahwa discovery merupakan bagian dari inkuiri, atau inkuiri
merupakan perluasan proses discovery yang digunakan lebih
mendalam. Inkuiri yang dalam bahasa Inggrisnya inkuiry, berarti
pertanyaan, atau pemeriksaan, penyelidikan. Inkuiri sebagai suatu
proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau memahami
informasi.
5. Metode
Metode atau method secara harafiah diartikan sebagai cara atau jalan
yang ditempuh. Secara etimologis, istilah ini berasal dari kata “met”
dan “hodes” yang berarti melalui. Selain itu, metode atau metodik
berasal dari bahasa Greeka, “metha” yang berarti jalan atau cara. Jadi
metode bisadiartikan sebagai jalan atau cara yang harus dilalui untuk
mencapai tujuan tertentu.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
6. Tokoh
Menurut Sudjiman (1988: 16) tokoh adalah individu rekaan yang
mengalami peristiwa atau berlakuan dalam berbagai peristiwa dalam
cerita.
F. Sistematika Penulisan
Proposal ini terdiri dari 3 bab, bab 1 pendahuluan berisikan tentang latar
belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi
istilah, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II penelitian
terdahulu yang relevan, kajian pustaka membahas tentang pengertian novel,
metode inkuiri, konsep pembelajaran, metode inkuiri, pembelajaran sastra di
SMA, silabus, dan RPP. Pada bab III metodologi penelitian membahas
tentang, jenis penelitian (Kualitatif), metode penelitian, data dan sumber data,
teknik pengumpulan data, instrument penelitian, teknik analisis data.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Penelitian terdahulu yang relevan adalah sebagai berikut: pertama,
penelitian yang dilakukan oleh Benedicta saptica Chandra (2009) dengan
judul Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Prestasi Belajar dan
Berpikir Kritis Kategori Kognitif pada Mata Pelajaran IPA SDK Demangan
Baru 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) ada peningkatan prestasi
belajar dengan menggunakan metode inkuiri hal ini dibuktikan dengan uji t
(independent samples T-test) yang menunjukkan harga sig. penelitian ini
merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian terdahulu yang relevan adalah sebagai berikut: kedua, penelitian
yang dilakukan oleh Margarita Hary Dwi Hastuti (2004) dengan judul.
Penerapan Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Matematika pada Pokok
Bahasan Fungsi di Kelas VIII SMP Negeri 3 Godean. Hasil menunjukkan
bahwa hasil penelitiannya mengenai penerapan metode inkuiri dalam
pembelajaran matematika pada pokok bahasan fungsi menunjukkan bahwa :
(1). Penggunaan metode inkuiri dalam pembelajaran matematika cukup dapat
membantu dalam memahami materi pembelajaran matematika. Penelitian ini
merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian terdahulu yang relevan adalah sebagai berikut: ketiga, penelitian
yang dilakukan oleh Trisno Nugroho (2009). Peningkatan Prestasi Belajar
7
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
Siswa Dengan Pendekatan Kontekstual Melalui Metode Inkuiri Pada Mata
Pelajaran IPA Kelas V SD Budya Wacana Semester Genap Tahun Ajaran
2010/2011. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan kontekstual
melalui metode inkuiri dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas V
di SD Budya Wacana. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas
(PTK)
B. Landasan Teori
1. Pengertian Novel
Novel merupakan salah satu bentuk sastra yang memiliki unsur-unsur
pembangun yang kemudian secara bersama-sama membentuk sebuah
totalitas. Unsur-unsur tersebut adalah unsur-unsur yang secara langsung
turut serta membangun cerita. Kepaduan antarberbagai unsur instrinsik
inilah yang membuat sebuah novel berwujud. Unsur-unsur yang dimaksud
adalah tema, tokoh, alur, dan latar. Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur
yang berada di luar karya itu, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi
bangunan atau sistem organisme karya sastra (Nurgiyantoro, 1995: 23)
Unsur intrinsik adalah unsur-unsur pembangun sebuah novel yang
kemudian secara bersama membentuk sebuah totalitas itu di samping
unsur formal bahasa, masih banyak lagi macamnya. Namun, secara garis
be s a r
berbagai
macam
unsur
tersebut
secara
tradisional
dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian walau pembagian itu tidak benarbenar pilah.Pembagian unsur yang di maksud adalah unsur instrinsik dan
ekstrinsik. Kedua unsur inilah yang sering banyak disebut para kritikus
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
dalam rangka mengkaji dan atau membicarakan novel atau karya sastra
pada umumnya.
Unsur-unsur inilah yang menyebabkan suatu teks hadir sebagai teks sastra.
Kepaduan antarberbagai unsur intrinsik inilah yang akan dijumpai jika kita
membaca sebuah novel. Unsur yang dimaksud misalnya peristiwa, cerita,
plot, tema, latar, penokohan, sudut pandang pencerita, bahasa atau gaya
bahasa dan lain-lain. Unsur-unsur pembentuk novel yang utama meliputi
tokoh, alur (plot), dan latar (setting). Dalam peneliti ini peneliti membatasi
unsur intrinsik tokoh dan alur karena peneliti mearasa bahwa kedua unsur
intrinsik ini penting untuk dianalisis terkait dengan metode inkuiri.
a). Tokoh
Tokoh menunjukkan pada orang sebagai pelaku cerita. Abramsvia
Nurgiantoro (1981:20) memaparkan tokoh cerita adalah orang-orang
yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama yang oleh
pembaca ditafsirkan memiliki moral dan kecenderungan tertentu
seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan
dalam tindakan. Tokoh cerita
menempati posisi strategis sebagai
pembaca dan penyampai pesan, amanat, moral, atau sesuatu yang
sengaja ingin disampaikan pengarang kepada pembaca.
b). Penokohan
(1) Unsur penokohan dalam fiksi
Sama halnya dengan unsur plot dan pemlotan, tokoh dan
penokohan merupakan unsur yang penting dalam cerita fiksi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
Plot boleh saja dipandang orang sebagai tulang punggung
cerita, namun kita pun dapat mempersoalkan: siapa yang
diceritakan itu? Siapa yang melakukan sesuatu dan dikenai
sesuatu, “sesuatu” yang dalam plot disebut sebagai peristiwa,
siapa pembuat konflik, dan lain-lain adalah urusan tokoh dan
penokohan.
(2) Hakikat penokohan
Istilah tokoh menunjuk pada orangnya, pelaku cerita,
misalnya sebagai jawaban terhadap pertanyaan: “siapakah
tokoh utama novel itu?”, atau “ada berapa orang jumlah
tokoh novel itu?”, dan sebagainya. Watak, perwatakan, dan
karakter, menunjuk pada sifat dan sikap para tokoh seperti
yang ditafsirkan oleh pembaca, lebih menunjuk pada
kualitas pribadi seorang tokoh.
Penggunaan istilah karakter (character) sendiri dalam
berbagai literature bahasa Inggris menyarankan pada dua
pengertian yang berbeda, yaitu sebagai tokoh cerita yang
ditampilkan dan sebagai sikap ketertarikan, keinginan,
emosi, dan prinsip moral yang dimiliki tokoh-tokoh
tersebut (Stanton, 1965:17).
Tokoh cerita (character), sebagaimana dikemukakan
Abrams
(1999:32-33),
adalah
orang-orang
yang
ditampilkan dalam sesuatu karya naratif, atau drama, yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan
kecendrungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam
ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan.
c) Alur
Alur merupakan salah satu unsur prosa fiksi yang penting. Stanton
(1965:14) mengemukakan plot adalah cerita yang berisi urutan
kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab
akibat, peristiwa yang satu disebabkan terjadinya peristiwa yang
lain. Kenny (1966: 14) mengemukakan plot sebagai peristiwaperistiwa yang ditampilkan dalam cerita yang tidak bersifat
sederhana, karena pengarang menyusun peristiwa-peristiwa itu
beradasarkan kaitan sebab akibat. Jauh sebelumnya, seperti
ditunjukkan di atas, Forster juga telah mengemukakan hal yang
senada. Plot, menurut Forster (1970 (1927): 93) adalah peristiwaperistiwa cerita yang mempunyai penekanan pada adanya
hubungan kausalitas. Menurut Abrams (1981:137) mengemukakan
bahwa
plot
merupakan
struktur
peristiwa-peristiwa,
yaitu
sebagaimana yang terlihat dalam pengurutan dan penyajian
berbagai peristiwa untuk mencapai efek emosional dan efek artistik
tertentu.
Struktur alur terdiri dari bagian awal, tengah, dan akhir. Bagian
awal terdiri dari paparan (exposition), rangsangan (inciting
moment), gawatan (rising action). Bagian tengah terdiri dari tikaian
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
(conflict), rumitan (complication), klimaks. Bagian akhir terdiri
atas leraian (falling action) dan selesaian (denouement). Pengertian
bagian alur menurut Sudjiman yaitu paparan merupakan fungsi
utama awal suatu cerita. Rangsangan adalah peristiwa yang
mengawali timbulnya gawatan. Rangsangan sering ditimbulkan
oleh masuknya seorang tokoh baru yang berlaku sebagai
katalisator. Gawatan adalah tahapan yang ditimbulkan oleh
rangsangan. Tikaian atau konflik ialah perselisihan yang timbul
sebagai akibat adanya dua kekuatan yang bertentangan. Rumitan
adalah perkembangan dari gejala mula tikaian menuju keklimaks.
Klimaks tercapai apabila rumitan mencapai puncak kehebatannya.
Penyelesaian merupakan bagian akhir atau penutup cerita
(Sudjiman, 1988:30-36). Berikut penjelasan pengertian tiap bagian
alur menurut P. Hariyanto (2000:38-39).
(1) Eksposisi atau paparan
Eksposisi atau paparan adalah bagian karya sastra yang berisi
keterangan mengenai tokoh dan latar. Biasanya eksposisi ini
terletak pada bagian awal karya tersebut. Dalam tahapan ini
pengarang memperkenalkan para tokoh, menjelaskan tempat
peristiwa, memberikan gambaran peristiwa yang akan terjadi.
(2) Rangsangan
Rangsangan adalah tahapan alur ketika muncul kekuatan,
kehendak,
kemauan,
sikap,
pandangan
yang
saling
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
bertentangan dalam drama. Bentuknya berupa peristiwa yang
segera terjadi setelah bagian eksposisi terakhir serta memulai
konflik. Peristiwa ini sering ditimbulkan oleh masuknya
seorang tokoh baru datangnya suatu berita yang merusakkan
keadaan yang semula laras.
(3) Konflik atau tikaian
Konflik adalah tahapan ketika emosional memanas karena
adanya pertentangan dua atau lebih kekuatan. Pertentangan
tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat: manusia dengan
alam, manusia dengan manusia, manusia dengan dirinya sendiri
(konflik batin), dan manusia dengan penciptanya.
(4) Rumitan atau komplikasi
Rumitan merupakan tahapan ketika suasana semakin panas
karena konflik semakin mendekati puncaknya. Gambaran tokoh
semakin jelas meskipun belum sepenuhnya terlukiskan.
(5) Klimaks
Klimaks adalah titik puncak cerita. Bagian ini merupakan
tahapan ketika pertentangan yang terjadi mencapai titik
optimalnya. Peristiwa dalam tahap ini merupakan pengubahan
nasib tokoh.
(6) Krisis atau Titik balik
Krisis adalah bagian alur yang mengawalai leraian. Tahap ini
ditandai oleh perubahan alur cerita menuju kesudahan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
(7) Leraian
Leraian adalah bagian struktur alur sesudah tercapai klimaks
dan
krisis,
merupakan
peristiwa
yang
menunjukkan
perkembangan lakuan kearah selesaian. Dalam tahap ini kadar
pertentangan
mereda.
Ketegangan
emosional
menyusut.
Suasana panas mulai mendingin, menuju kembali ke keadaan
semula seperti sebelumnya terjadi pertentangan.
(8) Penyelesaian
Penyelesaian merupakan bagian akhir alur. Dalam tahap ini
biasanya rahasia atau kesalahpahaman yang bertalian dengan
alur cerita terjelaskan. Ketentuan final dari segala pertentangan
yang terjadi terungkap.
Peneliti mengambil plot menurut Abrams (1981: 137)
mengemukakan
bahwa
plot
merupakan
struktur
peristiwa-
peristiwa, yaitu sebagaimana yang terlihat dalam pengurutan dan
penyajian berbagai peristiwa untuk mencapai efek emosional dan
efek artistik tertentu. Karena menurut peneliti bahwa dalam suatu
karya fiksi baik itu novel, puisi, dan cerpen mempunyai alur atau
struktur peristiwa-peristiwa yang telah diurutkan sedemikian baik
sehingga membuat novel Hilangnya Halaman Rumahku tertarik
untuk dibaca oleh masyarakat luas khususnya bagi pelajar-pelajar
di Indonesia.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
2. Konsep Pembelajaran
Ada banyak sekali konsep pembelajaran yang diterapkan khususnya di
Indonesia. Salah satunya konsep pembelajaran kontekstual yang
dipandang
sebagai
salah
satu
strategi
yang
memenuhi
prinsip
pembelajaran. Konsep pembelajaran yang kontekstual ini merupakan
pembelajaran aktif antar guru dan siswa. Dan di dalam konsep
pembelajaran kontekstual ada unsur-unsurnya.
a) Constructivisme
b) Inquiry
c) Quetioning
d) Learning Community
e) Modeling
f) Reflection
g) Autentic Assesment
Jadi dari berbagai konsep pembelajaran kontekstual peneliti
mengambil salah satu unsur dari konsep pembelajaran kontekstual
yaitu: Inquiry
3. Metode Inkuiri
a) Pengertian pembelajaran inkuiri
Menemukan sesuatu merupakan bagian inti dari pembelajaran
kontekstual. Proses menemukan itulah yang paling penting dalam
pembelajaran. Ketika itu menemukan sesuatu yang kita cari, daya ingat
kita akan lebih melekat dibandingkan dengan orang lain yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
menemukannya. Demikian pula dalam memperoleh pengetahuan dan
pengalaman belajar, pikiran, perasaan, dan gerak motorik kita akan
secara terpadu dan seimbang dalam merespon sesuatu yang diperoleh
dari ikhtiar belajar melalui proses menemukan. Hal itu berbeda dari
belajar yang hanya sekadar menyerap pengetahuan dari orang yang
sudah lebih tahu, atau lebih-lebih menghafal sejumlah pengetahuan
yang terpilah-pilah, yang pada akhirnya menganggu keseimbangan
potensi diri siswa.
Apabila dikaitkan dengan pembelajaran, proses menemukan
merupakan hal yang jarang dilakukan oleh guru. Untuk itu, dalam
upaya peningkatan mutu belajar, guru perlu memberikan kesempatan
kepada siswa untuk melakukan pengamatan, bertanya, mengajukan
dugaan-dugaan, mengumpulkan data, dan menyimpulkan sendiri.
Melalui siklus proses menemukan seperti itu, diharapkan pengetahuan
dan pengalaman siswa dipahami sebagai pengetahuan dan pengalaman
yang dari, oleh, dan untuk mereka.
Model inkuiri bertujuan untuk mengorganisasikan pengetahuan
yang dimiliki siswa sebagai fondasi yang kuat berdasarkan konsep
metode ilmiah. Model ini berusaha untuk mengajarkan berbagai
keterampilan dalam bahasa ilmiah (Bruce dan Wiil, 1980). Membantu
siswa dalam mengembangkan disiplin intelektual siswa yang perlu
untuk mencari data, mengolah data, dan menggunakan logika berpikir
terhadap data tersebut. Suchman menginginkan agar para siswa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
bertanya tentang sebab-sebab terjadinya gejala untuk mengembangkan
strategi intelektual yang dapat digunakan untuk menentukan hubungan
sebab-akibat dari gejala-gejala tersebut. Suchman juga menekankan
kepada siswa terhadap siswa bahwa semua pengetahuan bersifat
sementara.
Bruner (1987) mengenalkan pendekatan inkuiri yang menekankan
pada pentingnya anak belajar menemukan dan memecahkan masalah
sehingga menemukan konsep secara mandiri. Sejalan dengan Bruner,
Gagne (dalam Collette, 1987) juga menekankan pentingnya siswa
memecahkan masalah dan menemukan konsep melalui kegiatan
terpadu untuk memperoleh jawaban dari permasalahan yang mereka
hadapi.
Eruce & Will (1980) menyebutkan bahwa latihan inkuiri dapat
menambah pengetahuan sains, menghasilkan kemampuan berpikir
kreatif, ketrampilan dalam memperoleh dan menganalisis suatu data.
Ivany dan Collins (1969,dalam Bruce & Will, 1980) menjelaskan
bahwa model ini memperoleh hasil yang lebih baik saat konflik
semakin menguak, pemunculan teka-teki dan pemilihan/pendalaman
topik. Inkuiri sebagai pembelajaran istimewa. Voss (1982, dalam
Bruce & Will, 1980) menyatakan bahwa inkuiri dapat digunakan untuk
pembelajaran sekolah dasar dan menengah, dapat menarik perhatian
pembelajar yang tuli (keterbatasan fisik). Tahapan dalam latihan
inkuiri adalah sebagai berikut.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
(1) Pada tahap pertama siswa, dibingungkan oleh suatu teka-teki.
Pengajar menyajikan suatu permasalahan dan menjelaskan
prosedur inkuiri
(2) Pada tahap kedua dan ketiga adalah pengumpulan data, proses
penyelidikan dan pengujian. Siswa mengajukan serangkaian
pertanyaan yang memungkinkan guru untuk menjawabnya
dengan ya atau tidak, melakukan serangkaian kegiatan atau
eksperimen yang berkaitan dengan permasalahan.
(3) Pada tahap ketiga, siswa mengorganisasikan informasi yang
diperoleh selama proses pengumpulan data dan mencoba
menjelaskan gejala-gejala yang dianggap tak sesuai. Misalkan
secara teori campuran warna tertentu menghasilkan warna
hijau, tapi kenyataannya berbeda.
(4) Pada tahap keempat, pembelajar menganalisis pola pikir yang
mereka gunakan dalam menyelesaiakan permasalahan selama
proses inkuiri secara sistematis dan mengungkapkannya;
interaksi sosial dalam kelas. Sistem sosial menurut Suchman,
adanya suatu kerja sama yang jelas dan tampak.
Pembelajaran inkuiri menekankan kepada proses mencari dan
menemukan. Peran peserta didik dalam strategi ini adalah mencari
dan menemukan sendiri materi pembelajaran, sedangkan pendidik
berperan sebagai fasilitator dan pembimbing peserta didik untuk
belajar. Pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan
analitis untuk mencari dan menemuka sendiri jawaban dari suatu
masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya
dilakukan melalui Tanya jawab antara pendidik dan peserta didik.
Pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristic, yang
berasala dari bahasa yunani, yaitu heuriskein, yang berarti saya
menemukan.
Indrawati (1999:9) menyatakan, bahwa suatu pembelajaran
pada umumnya akan lebih efektif bila diselenggarakan melalui
model-model pembelajaran yang termasuk rumpun pemrosesan
informasi. Hal ini dikarenakan model-model pemrosesan informasi
menekankan pada bagaimana seseorang berpikir dan bagaimana
dampaknya terhadap cara-cara mengolah informasi.
Gulo (2002), menyatakan strategi inkuiri berarti suatu
rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal
seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara
sistematis,
kritis,
logis,
analitis,
sehingga
mereka
dapat
merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
Sasaran
utama
kegiatan
pembelajaran
inkuiri
adalah
(1)
keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar;
(2) ketetarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan
pembelajaran; dan (3) mengembangkan sikap percaya pada diri
siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
Pembelajaran inkuiri dirancang untuk mengajak siswa secara
langsung ke dalam proses ilmiah ke dalam waktu yang relative
singkat. Hasil penelitian Schlenker, dalam Joyce dan Weil
(1992:198),
menunjukkan
bahwa
latihan
inkuiri
dapat
meningkatkan pemahaman sains, produktif dalam berpikir kreatif,
dan siswa menjadi teraampil dalam memperoleh dan menganalisis
informasi.
(a) Proses Inkuiri
Gulo
(2002)
menyatakan,
bahwa
inkuiri
tidak
hanya
mengembangkan kemampuan intelektual tetapi seluruh potensi
yang ada, termasuk pengembangan emosional dan ketrampilan
inkuiri merupakan suatu proses yang bermula dari merumuskan
masalah,
merumuskan
hipotesis,
mengumpulkan
data,
menganalisis data, dan membuat kesimpulan.
(b) Pelaksanaan pembelajaran inkuiri
Gulo (2002) menyatakan, bahwa kemampuan yang diperlukan
untuk melaksanakan pembelajaran inkuiri adalah sebagai
berikut:
(1) Mengajukan pertanyaan atau permasalahan
Kegiatan
inkuiri
permasalahn
dimulai
diajukan.
ketika
Untuk
pertanyaan
meyakinkan
atau
bahwa
pertanyaan sudah jelas, pertanyaan tersebut dituliskan di
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
papan tulis, kemudian siswa diminta untuk merumuskan
hipotesis
(2) Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan atau
solusi permasalahan yang dapat diuji dengan data. Untuk
memudahkan proses ini, guru menanyakan kepada siswa
gagasan mengenai hipotesis yang mungkin. Dari semua
gagasan yang ada, dipilih salah satu hgipotesis yang relevan
dengan permasalahan yang diberikan.
(3) Mengumpulkan data
Hipotesis digunakan untuk menuntun proses pengumpulan
data. Data yang dihasilkan dapat berupa table, matrik, atau
grafik.
(4) Analisis data
Siswa bertanggung jawab menguji hipotesis yang telah
dirumuskan dengan menganalisis data yang telah diperoleh.
Faktor penting dalam menguji hipotesis adalah pemikiran
‘benar’ atau ‘salah’. Setelah memperoleh kesimpulan, dari
data percobaan, siswa dapat menguji hipotesis yang telah
dirumuskan. Bila ternyata hipotesis itu salah satu ditolak,
siswa dapat menjelaskan sesuai dengan proses inkuiri yang
telah dilakukannya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
(5) Membuat kesimpulan
Langkah
penutup
dari
pembelajaran
inkuiri
adalah
membuat kesimpulan sementara berdasarkan data yang
diperoleh s