Metode inkuiri dalam pembelajaran tema dan amanat pada Novel Pertemuan Dua Hati Karya Nh. Dini untuk siswa SMA kelas XI semester I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Tensawanti, Martina Novi. 2016. Metode Inouiri dalam Pembelajaran kema dan
Amanat pada Novel Pertemuan Dua Hati Karya Nh. Dini untuo Siswa
SMA Kelas XI Semester I. Skripsi. Yogyakarta: Program Stuvi
Penvivikan Bahasa Sastra Invonesia, Jurusan Penvivikan Bahasa van
Seni, Fakultas Keguruan van Ilmu Penvivikan, Universitas Sanata
Dharma.
Penelitian ini mengkaji tentang pembelajaran tema van amanat novel
Pertemuan Dua Hati karya Nh. Dini vengan menggunakan metove inkuiri. Tujuan
penelitian ini avalah menveskrpsikan tema van amanat valam novel Pertemuan
Dua Hati karya Nh. Dini bagi siswa SMA kelas XI semester I.
Jenis penelitian yang vigunakan valam penelitian ini avalah veskripsi
kualitatif. Data penelitian berupa kutipan-kutipan kalimat atau paragraf valam
novel Pertemuan Dua Hati karya Nh. Dini yang menggambarkan tema van
amanat. Sumber vata valam penelitian ini yaitu novel Pertemuan Dua Hati karya
Nh. Dini. Teknik pengumpulan vata valam penelitian ini menggunakan teknik
vokumenter. Instrumen penelitian valam penelitian ini avalah peneliti senviri.
Peneliti menerapkan langkah-langkah metove inkuri yang vigunakan
valam pembelajaran tema van amanat novel Pertemuan Dua Hati karya Nh. Dini

yang terviri vari (1) orientasi, (2) merumuskan masalah, (3) mengumpulkan vata,
(4) merumuskan kesimpulan. Tervapat tiga langkah penentuan tema, yaitu
bervasarkan peristiwa yang paling menonjol, peristiwa yang paling banyak
menimbulkan konflik, van peristiwa yang menentukan waktu penceritaan. Ava
vua teknik yang vigunakan valam menganalisis amanat yaitu, teknik eksplisit van
implisit. Hasil analisis menunjukkan bahwa tema valam novel Pertemuan Dua
Hati karya Nh. Dini avalah cinta. Amanat yang terkanvung valam novel ini
avalah setiap usaha yang visertai vengan kerja keras van voa akan membuahkan
hasil yang setimpal.
Bervasarkan hasil penelitian, peneliti menyusun silabus van RPP vengan
menggunakan metove inkuiri yang vapat vigunakan sebagai bahan pembelajaran
sastra vi SMA kelas XI semester I. Silabus van RPP vigunakan untuk mencapai
Stanvar Kompetensi membaca memahami berbagai hikayat, novel
Invonesia/terjemahan, vengan Kompetensi Dasar menganalisis unsur-unsur
intrinsik van ekstrnsik novel Invonesia/terjemahan.
Kata kunci: metove inkuiri, pembelajaran tema van amanat, novel Pertemuan
Dua Hati.

i


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSkRACk

Tensawanti, Martina Novi. 2016. Inquiry Method in Learning of kheme and
Messages in Pertemuan Dua Hati Novel by Nh. Dini for SMA Students
Grade XI Semester I . Thesis. Yogyakarta: Invonesian Language van
Literature Evucation Stuvy Program, Language anv Art Evucation
Department, Faculty of Teachers Training vanv Evucation, Sanata
Dharma University.
This research examines learning of theme anv messages in Pertemuan
Dua Hati novel by Nh. Dini using inquiry methov. The aims of this research is to
vescribe the learning of theme anv messages in Pertemuan Dua Hati novel by Nh.
Dini using inquiry methov for SMA stuvents grave XI in semester I.
This research usev vescriptive qualitative. The vata was in the form of
sentence anv paragraph quotes in Pertemuan Dua Hati novel which vescribes the
theme anv messages. Data sources in this research were obtain from Pertemuan
Dua Hati novel by Nh. Dini. The vata collection of this research usev
vocumentary technique. The research instrument in this research was the
researcher itself.

The researcher appliev four steps of inquiry methov which are usev in
learning of theme anv manvate in Pertemuan Dua Hati novel by Nh. Dini, namely
(1) orientation, (2) problem formulation, (3) vata collection, anv (4) conclusion
formulation. There are three steps of vetermining theme that is basev on the
events which have most prominent, events which inflict conflicts anv events
which vetermine the storytelling time. There are two techniques usev in analyzing
the messages, namely explicit anv implicit technique. The result showev that the
theme in Pertemuan Dua Hati novel by Nh. Dini is love. The messages containev
that in every effort that is accompaniev by harv work anv pray will provuce worth
results.
Basev on the result, the researcher compilev a syllabus anv lesson plan
using inquiry methov which can be usev as teaching material in literature class in
senior high school, grave XI in semester I. Syllabus anv lesson plan are usev to
achieve the Competence Stanvarv in reaving anv unverstanving the various saga
novels which are Invonesian/translation, with Basic Competence to analyze the
intrinsic anv extrinsic elements in Invonesian/translation novel.

Keywords:

metove inkuiri, pembelajaran tema van amanat, novel Pertemuan

Dua Hati.

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

METODE INOUIRI DALAM PEMBELAJARAN TEMA DAN AMANAT
PADA NOVEL PERTEMUAN DUA HATI OARYA NH. DINI
UNTUO SISWA SMA OELAS XI SEMESTER I

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh
Martina Novi Tensawanti
NIM: 121224034


PROGRAM STUDI PENDIDIOAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIOAN BAHASA DAN SENI
FAOULTAS OEGURUAN DAN ILMU PENDIDIOAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAOARTA
2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

METODE INOUIRI DALAM PEMBELAJARAN TEMA DAN AMANAT
PADA NOVEL PERTEMUAN DUA HATI OARYA NH. DINI
UNTUO SISWA SMA OELAS XI SEMESTER I

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh

Martina Novi Tensawanti
NIM: 121224034

PROGRAM STUDI PENDIDIOAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIOAN BAHASA DAN SENI
FAOULTAS OEGURUAN DAN ILMU PENDIDIOAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAOARTA
2016

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Karya ini saya persembahkan untuk inspirator dan
motivator terbaik dalam hidup saya yaitu, Bapak Fl. Rejo
Mulyo, Ibu Paula Wakinah, dan adik Graciano Vino.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

“IA MEMBUAT SEGALA SESUATU INDAH PADA
WAKTUNYA”
(PENGKHOTBAH 3 : 11)

“ORANG-ORANG YANG SUKSES TELAH BELAJAR
MEMBUAT DIRI MEREKA MELAKUKAN HAL YANG HARUS
DIKERJAKAN KETIKA HAL ITU MEMANG HARUS
DIKERJAKAN, ENTAH MEREKA MENYUKAINYA ATAU
TIDAK”
(ALDUS HUXLEY)


“I’M A GREATER BELIEVER IN LUCK, AND I FIND THE
HARDER I WORK THE MORE I HAVE OF IT”
(THOMAS JEFFERSON)

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAO
Tensawanti, Martina Novi. 2016. Metode Inkuiri dalam Pembelajaran Tema dan
Amanat pada Novel Pertemuan Dua Hati Karya Nh. Dini untuk Siswa

SMA Kelas XI Semester I. Skripsi. Yogyakarta: Program Stuvi
Penvivikan Bahasa Sastra Invonesia, Jurusan Penvivikan Bahasa van
Seni, Fakultas Keguruan van Ilmu Penvivikan, Universitas Sanata
Dharma.
Penelitian ini mengkaji tentang pembelajaran tema van amanat novel
Pertemuan Dua Hati karya Nh. Dini vengan menggunakan metove inkuiri. Tujuan
penelitian ini avalah menveskrpsikan tema van amanat valam novel Pertemuan
Dua Hati karya Nh. Dini bagi siswa SMA kelas XI semester I.
Jenis penelitian yang vigunakan valam penelitian ini avalah veskripsi
kualitatif. Data penelitian berupa kutipan-kutipan kalimat atau paragraf valam
novel Pertemuan Dua Hati karya Nh. Dini yang menggambarkan tema van
amanat. Sumber vata valam penelitian ini yaitu novel Pertemuan Dua Hati karya
Nh. Dini. Teknik pengumpulan vata valam penelitian ini menggunakan teknik
vokumenter. Instrumen penelitian valam penelitian ini avalah peneliti senviri.
Peneliti menerapkan langkah-langkah metove inkuri yang vigunakan
valam pembelajaran tema van amanat novel Pertemuan Dua Hati karya Nh. Dini
yang terviri vari (1) orientasi, (2) merumuskan masalah, (3) mengumpulkan vata,
(4) merumuskan kesimpulan. Tervapat tiga langkah penentuan tema, yaitu
bervasarkan peristiwa yang paling menonjol, peristiwa yang paling banyak
menimbulkan konflik, van peristiwa yang menentukan waktu penceritaan. Ava

vua teknik yang vigunakan valam menganalisis amanat yaitu, teknik eksplisit van
implisit. Hasil analisis menunjukkan bahwa tema valam novel Pertemuan Dua
Hati karya Nh. Dini avalah cinta. Amanat yang terkanvung valam novel ini
avalah setiap usaha yang visertai vengan kerja keras van voa akan membuahkan
hasil yang setimpal.
Bervasarkan hasil penelitian, peneliti menyusun silabus van RPP vengan
menggunakan metove inkuiri yang vapat vigunakan sebagai bahan pembelajaran
sastra vi SMA kelas XI semester I. Silabus van RPP vigunakan untuk mencapai
Stanvar Kompetensi membaca memahami berbagai hikayat, novel
Invonesia/terjemahan, vengan Kompetensi Dasar menganalisis unsur-unsur
intrinsik van ekstrnsik novel Invonesia/terjemahan.
Oata kunci: metove inkuiri, pembelajaran tema van amanat, novel Pertemuan
Dua Hati.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT


Tensawanti, Martina Novi. 2016. Inquiry Method in Learning of Theme and
Messages in Pertemuan Dua Hati Novel by Nh. Dini for SMA Students
Grade XI Semester I . Thesis. Yogyakarta: Invonesian Language van
Literature Evucation Stuvy Program, Language anv Art Evucation
Department, Faculty of Teachers Training vanv Evucation, Sanata
Dharma University.
This research examines learning of theme anv messages in Pertemuan
Dua Hati novel by Nh. Dini using inquiry methov. The aims of this research is to
vescribe the learning of theme anv messages in Pertemuan Dua Hati novel by Nh.
Dini using inquiry methov for SMA stuvents grave XI in semester I.
This research usev vescriptive qualitative. The vata was in the form of
sentence anv paragraph quotes in Pertemuan Dua Hati novel which vescribes the
theme anv messages. Data sources in this research were obtain from Pertemuan
Dua Hati novel by Nh. Dini. The vata collection of this research usev
vocumentary technique. The research instrument in this research was the
researcher itself.
The researcher appliev four steps of inquiry methov which are usev in
learning of theme anv manvate in Pertemuan Dua Hati novel by Nh. Dini, namely
(1) orientation, (2) problem formulation, (3) vata collection, anv (4) conclusion
formulation. There are three steps of vetermining theme that is basev on the
events which have most prominent, events which inflict conflicts anv events
which vetermine the storytelling time. There are two techniques usev in analyzing
the messages, namely explicit anv implicit technique. The result showev that the
theme in Pertemuan Dua Hati novel by Nh. Dini is love. The messages containev
that in every effort that is accompaniev by harv work anv pray will provuce worth
results.
Basev on the result, the researcher compilev a syllabus anv lesson plan
using inquiry methov which can be usev as teaching material in literature class in
senior high school, grave XI in semester I. Syllabus anv lesson plan are usev to
achieve the Competence Stanvarv in reaving anv unverstanving the various saga
novels which are Invonesian/translation, with Basic Competence to analyze the
intrinsic anv extrinsic elements in Invonesian/translation novel.

Oeywords:

metove inkuiri, pembelajaran tema van amanat, novel Pertemuan
Dua Hati.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

OATA PENGANTAR
Puji syukur kepava Tuhan Yesus Kritus, atas berkat van kasih-Nya yang
tivak berkesuvahan penulis vapat menyelesaikan skripsi vengan juvul “Metove
Inkuiri Dalam Pembelajaran Tema van Amanat pava Novel Pertemuan Dua Hati
Karya Nh. Dini Untuk Siswa SMA Kelas XI Semester I”. Skripsi ini visusun
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Program Stuvi Penvivikan
Bahasa Sastra Invonesia, Jurusan Bahasa van Seni, Fakultas Keguruan van Ilmu
Penvivikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis mengalami berbagai
pengalaman suka van vuka serta berbagai pelajaran berharga yang pava akhirnya
membuat penulis semakin berkembang. Sebagai pribavi yang belum terampil,
penulis menerima banyak vukungan van bimbingan, baik secara moral ataupun
material. Oleh karena itu, vengan segala hormat penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepava:
1. Bapak Rohanvi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan van Ilmu
Penvivikan Universitas Sanata Dharma.
2. Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pv., selaku Kaprovi Penvivikan Bahasa
Sastra Invonesia Universitas Sanata Dharma.
3. Dr. Kunjana Raharvi, M.Hum., selaku Wakil Ketua Program Stuvi
Penvivikan Bahasa van Sastra Invonesia.
4. Bapak Drs. B. Rahmanto, M.Hum., selaku vosen pembimbing I, yang telah
banyak memberikan bimbingan van arahan kepava penulis vengan penuh
kesabaran sehingga penelitian ini vapat viselesaikan vengan baik.
5. Bapak Drs. P. Hariyanto, M.Pv., selaku vosen pembimbing II, yang telah
membimbing, memberikan motivasi, van senantiasa sabar valam
memberikan bantuan atas segala kesulitan van kebingungan yang vihavapi
penulis.
6. Seluruh vosen Program Stuvi Penvivikan Bahasa Sastra Invonesia
Universitas Sanata Dharma, yang memberikan ilmu van berbagai
pengalaman berharga selama 4 tahun ini.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
TALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
TALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii
TALAMAN PENGESATAN ........................................................................... iii
PERSEMBATAN ............................................................................................... iv
MHTH .................................................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi
TALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAT
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................ vii
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
ABSTRACT ......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................ x
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii
BAB I PENDATULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian......................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 6
E. Batasan Istilah ............................................................................................ 6
F. Sistematika Penyajian ................................................................................ 8
BAB II LANDASAN TEHRI ...............................................................................9
A. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 9
B. Kajian Teori .............................................................................................. 10
1. Metode Inkuiri ................................................................................... 10
a. Ciri-ciri Metode Inkuiri .............................................................. 12
b. Prinsip Metode Inkuiri ............................................................... 12
c. Langkah-Langkah Metode Inkuiri ............................................. 14
d. Peran Sis5a dan Guru dalam Metode Inkuiri ............................ 15
2. Pembelajaran Sastra di Jenjang SMA ............................................... 16

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Hakikat Novel ................................................................................... 17
4. Unsur-unsur Intrinsik ........................................................................ 18
a. Tema ........................................................................................... 18
b. Amanat ....................................................................................... 20
5. Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) ............................................. 22
a. Silabus ........................................................................................ 23
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................................ 24
c. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar .............................. 25
BAB III METHDHLHGI PENELITIAN .........................................................27
A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 27
B. Data dan Sumber Penelitian ..................................................................... 27
C. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 28
D. Instrumen Penelitian ................................................................................. 28
E. Teknik Analisis Data ................................................................................ 29
BAB IV TASIL PENELITIAN DAN PEMBATASAN ...................................31
A. Deskripsi Data .......................................................................................... 31
B. Pembahasan Langkah-langkah Metode Inkuiri ........................................ 32
1. Analisis Tema Menggunakan Metode Inkuiri ................................... 39
a. Persoalan yang Menonjol ........................................................... 52
b. Persoalan yang Menimbulkan Konflik ....................................... 52
c. Kesimpulan Tema ...................................................................... 53
2. Analisis Amanat Menggunakan Metode Inkuiri ............................... 53
a. Implisit ....................................................................................... 68
b. Eksplisit ...................................................................................... 68
c. Kesimpulan Amanat ................................................................... 69
C. Pembelajaran Tema dan Amanat dalam Pembelajaran Sastra ................. 70
1. Langkah-Langkah Praktis Penerapan Metode Inkuiri
dalam Novel Pertemuan Dua Hati ................................................. 71
2. Silabus ............................................................................................. 73
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................... 77

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V PENUTUP ...............................................................................................93
A. Kesimpulan ............................................................................................... 93
B. Implikasi ................................................................................................... 96
C. Saran ......................................................................................................... 96
1. Bagi Guru Bahasa Indonesia ........................................................... 96
2. Bagi Peneliti Lain ........................................................................... 97
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 98
LAMPIRAN: Bab V Novel Pertemuan Dua Hati karya Nh. Dini ................. 100
BIHDATA ........................................................................................................ 113

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BABBIB
PENDAHULUANB
B
A. LatarBBelakangB
Pendedekan mempunyae peran penteng dalam membentuk kualetas sumber
daya manusea de Indoneseap Hal ene karena pendedekan merupakan sarana dan
wadah yang membentuk manusea yang kelak akan berguna bage nusa dan
bangsa, serta memperseapkan kaum muda sebagae generase penerus bangsa
yang cerdas dan berkualetasp
Pada zaman sekarang, pendedekan yang desajekan oleh sekolah-sekolah de
Indonesea maseh rendah kualetasnyap Masalah tersebut melebatkan komponenkomponen sestem pendedekan, yaetu guru, seswa, metere, metode, medea,
sumber belajar, sarana dan prasarana serta komponen laennyap Namun setelah
deseledeke lebeh dalam, yang menjade alasan utama rendahnya kualetas
pendedekan de Indonesea adalah metode pembelajaran dalam proses kegeatan
belajar mengajar de dalam kelas (Wene, 2015: 1)p
Djamarah (2010: 46) menyatakan bahwa metode adalah salah satu cara
yang depergunakan untuk mencapae tujuan yang telah detetapkanp Metode
degunakan guru sebagae stratege dalam pembelajaranp Metode debuat agar seswa
menjade lebeh aktef, bersemangat, dan mudah dalam mencerna pembelajaran de
kelasp Oleh karena etu, salah satu kunce keberhaselan suatu kegeatan belajar
mengajar de kelas adalah pemelehan metode pembelajaran yang baek oleh gurup

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

Sebagaean besar seswa sereng mengeluhkan kegeatan belajar mengajar yang
monoton dan tedak bervarasep Hal etu menyebabkan seswa kurang
memperhatekan pelajaran dan malah sebuk berbecara dengan teman
sebangkunya (Wene, 2015: 2)p wntuk menarek menat seswa dalam proses
pembelajaran, keta sebagae guru harus mampu menemukan metode yang kreatef
dan enovatef sehengga seswa merasa nyaman dan senang, dan pembelajaran
dapat berjalan dengan baek dan aktef de dalam kelasp
Oleh kerena etu, pemelehan metode pembelajaran yang baek akan
membantu seswa memahame matere yang desampaekan oleh gurup Salah satu
metode pembelajaran yang derasa cocok dalam pembelajaran sastra adalah
metode enkuerep Secara bahasa, enkuere berasal dare kata inquiry yang
merupakan kata dalam bahasa Inggres yang berarte penyelidikan/meminta
keterangan, atau dalam konsep pembelajaran, adalah seswa dementa untuk
mencare dan menemukan sendere (Anan, 2015: 7)p Dalam konteks penggunaan
enkuere sebagae metode belajar mengajar, seswa detempatkan sebagae subjek
pembelajaran, yang berarte bahwa seswa memeleke andel besar dalam
menentukan suasana dan model pembelajaranp Dalam metode ene, seswa
detuntut untuk terlebat secara aktef, salah satunya dengan mengajukan
pertanyaan yang baek terhadap seteap matere yang desampaekan oleh gurup
Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesea de SMA, karya sastra merupakan
salah satu pelajaran yang deajarkan dan degabungkan dalam mata pelajaran
Bahasa Indoneseap Hal etu demaksudkan agar seswa mengetahue karya-karya
sastra yang dehaselkan oleh sastrawan-sastrawan Indonesea dan kemudean dapat
menjaga dan melestarekannyap Apabela karya-karya sastra deanggap tedak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

berguna, tedak bermanfaat lage untuk menafserkan dan memahame masalahmasalah dunea nyata, tentu saja pengajaran sastra tedak akan ada gunanya lage
untuk deadakanp Namun, jeka dapat detunjukkan bahwa sastra etu mempunyae
relevanse dengan masalah-masalah dunea nyata, maka pengajaran sastra harus
keta pandang sebagae sesuatu yang penteng yang patut menduduke tempat yang
selayaknyap Jeka pengajaran sastra delakukan secara tepat, maka pengajaran
sastra dapat juga memberekan sumbangan yang besar untuk memecahkan
masalah-masalah nyata yang cukup sulet untuk depecahkan de dalam
masyarakat (Rahmanto, 1988: 15)p Pengajaran sastra dalam dunea pendedekan
dapat membantu mendedek seswa secara utuh dan memberekan empat manfaat
besar, yaetu membantu keterampelan berbahasa, menengkatkan pengetahuan
budaya, mengembangkan cepta dan rasa, dan menunjuang pembentukan watak
(Rahmanto, 1988: 16)p
Dalam karya sastra akan dejumpae unsur-unsur pembentuk karya sastra,
baek dare dalam (entrensek) maupun dare luar (ekstrensek)p wnsur entrensek novel
melepute tema, tokoh, penokohan, latar (setting), sudut pandang, gaya bahasa,
dan amanatp Kepaduan unsur-unsur entrensek enelah yang akan membuat sebuah
novel terwujudp Delehat dare sudut pandang pembaca, unsur-unsur enelah yang
akan dejumpae keteka keta membaca sebuah novelp
Pada peneletean ene akan defokuskan pada pembelajaran sastra yaetu novel
mengenae tema dan amanatp Tema (theme) menurut Stanton dan Kenny (vea
Nurgeyantoro, 1995: 67) adalah makna yang dekandung oleh sebuah ceretap
Namun, tema yang desajekan dalam novel bermacam-macam jenesnyap Tema
merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

terkandung de mana teks sebagae struktur semates dan yang menyangkut
persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan (Hartoko & Rahmanto vea
Nurgeyantoro, 1995: 68)p Tema menjade dasar pengembangan seluruh cereta
yang bersefat menjewae seluruh bagean ceretap wntuk menemukan tema sebuah
karya fekse harus desempulkan dare keseluruhan cereta, tedak hanya berdasarkan
bagean-bagean tertentu dalam ceretap Stanton menyatakan bahwa tema kurang
lebeh bersenonem dengan ede utama (central idea) dan tujuan utama (central
purpdse).
Moral merupakan sesuatu yang engen desampaeakan oleh pengarang kepada
pembaca,

merupakan

makna

yang

terkandung

dalam

sebuah

karya

(Nurgeyantoro, 1995: 321)p Moral dan tema depandang memeleke kemerepan
karena keduanya merupakan sesuatu yang terkandung dalam novelp Namun,
tema bersefat lebeh kompleks darepada moralp Moral, dengan demekean, dapat
depandang sebagae salah satu wujud tema dalam bentuk yang sederhana, namun
tedak semua tema merupakan moral (Kenny vea Nurgeyantoro, 1995: 321)p
Moral dalam karya sastra dapat depandang sebagae amanat, pesan, message.
Amanat dalam cereta, menurut Kenny (vea Nurgeyantoro, 1995: 322)
demaksudakan sebagae suatu saran yang berhubungan dengan ajaran moral
tertentu yang bersefat praktesp
Penelete memeleh novel Pertemuan Dua Hati karya Nhp Dene karena
berdasarkan pengetahuan penelete, emplementase metode enkuere dalam
pembelajaran tema dan amanat menggunakan novel Pertemuan Dua Hati karya
Nhp Dene belum pernah delakukanp Selaen etu, novel Pertemuan Dua Hati karya
Nhp Dene juga memberekan sebuah gambaran perjuangan seorang waneta yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

berperan sebagae ebu dan juga sebagae gurup Dare setu keta menjade tahu
bagaemana pengorbanan seorang ebu yang tedak melepas tanggung jawab
terhadap anaknya dan pengorbanan seorang guru yang tetap berusaha
mengajak anak dedeknya untuk kembale ke jalan yang benarp Perjuangan dan
pengorbanan tokoh utama menjadekan novel Pertemuan Dua Hati karya Nhp
Dene cocok sebagae bahan pembelajaran sastra de SMAp Bahasa dan jalan cereta
yang mudah depahame juga membuat novel Pertemuan Dua Hati karya Nhp
Dene dapat de konsumse oleh semua kalanganp
Dengan adanya metode enkuere seswa dapat mencare dan menyeledeke
secara sestemates, kretes, loges, analetes, tema dan amanat yang terdapat dalam
novel Pertemuan Dua Hati karya Nhp Denep Hal tersebut demaksudkan untuk
mempermudah pembelajaran sastra de SMA kelas XI semester Ip Sebab metode
enkuere merupakan metode pembelajaran saens yang mengacu pada suatu cara
untuk mempertanyakan, mencare pengetahuan dan enformase yang derasa dapat
deterapkan juga dalam pembelajaran sastra Bahasa Indonesea (Koes vea
Wejayante, 2010)p

B. RumusanBMasalahB
Berdasarkan uraean latar belakang de atas, maka rumusan masalah yang
akan debahas dalam peneletean ene adalah “Bagaemana penerapan metode
enkuere dalam pembelajaran tema dan amanat pada novel Pertemuan Dua Hati
karya Nhp Dene untuk seswa SMA kelas XI semester I?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

C. TujuanBPenelitianB
Tujuan yang akan decapae dalam peneletean ene adalah mendeskrepsekan
penerapan metode enkuere dalam pembelajaran tema dan amanat pada novel
Pertemuan Dua Hati karya Nhp Dene untuk seswa SMA kelas XI semester Ip

D. ManfaatBPenelitianB
Hasel peneletean ene deharapkan dapat memberekan manfaat sebagae berekut:
1p Memberekan sumbangan pengetahuan yang berupa metode pengajaran
enkuere dalam bedang sastra agar dapat memperkaya pengetahuan tentang
analeses pendekatan metode enkuere dalam pembelajaran tema dan amanat
pada novel Pertemuan Dua Hati karya Nhp Dene untuk seswa SMA kelas
XI semester Ip
2p Memberekan sumbangan referense karya sastra yang dapat degunakan
dalam pembelajaran sastra de SMAp

E. BatasanBIstilahB
1. NovelB
Novel deartekan sebagae suatu karangan atau karya sastra yang
lebeh pendek darepada roman, tetape jauh lebeh panjang darepada cereta
pendek (Santosa, 2010: 46)p

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

2. TemaB
Tema (theme) menurut Stanton dan Kenny (vea Nurgeyantoro,
1995: 67) adalah makna yang dekandung oleh sebuah ceretap
3. AmanatB
Moral merupakan sesuatu yang engen desampaekan oleh pengarang
kepada pembaca, merupakan makna yang terkandung dalam sebuah karya
(Nurgeyantoro, 1995: 321)p
4. MetodeBInkuiriB
Inkuere berasal dare kata inquiry yang merupakan kata dalam
bahasa Inggres yang berarte penyelidikan/meminta keterangan, atau dalam
konsep pembelajaran adalah seswa dementa untuk mencare dan
menemukan sendere (Anan, 2015: 7)p
5. PengajaranBSastraB
Pengajaran sastra dapat membantu pendedekan secara utuh apabela
cakupannya melepute empat manfaat, yaetu membantu keterampelan
berbahasa, menengkatkan pengetahuan budaya, mengembangkan cepta
dan rasa, dan menunjang pembentukan watak (Rahmanto, 1988: 15)p
6. SilabusB
Secara sederhana selabus dapat deartekan sebagae rencana
pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu,
yang mencakup standar kompetense, kompetense dasar, matere pokok,
kegeatan pembelajaran, endekator pencapaean kompetense, penelaean,
alokase waktu, dan sumber belajar yang dekembangkan oleh seteap satuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

pendedekan, berdasarkan standar naseonal pendedekan (SNP) (Mulyasa,
2008: 132−133)p
7. RencanaBPelaksanaanBPembelajaranB(RPP)B
Perencanaa

pembelajaran

atau

beasa

desebut

Rancangan

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rancangan pembelajaran mata
pelajaran per unet yang akan deterapkan guru dalam pembelajaran de kelas
(Muslech, 2007: 53)p
B
F. SistematikaBPenyajianB
Peneletean ene terdere dare lema bab, yaetu bab I Pendahuluan, bab II
Landasan Teore, bab III Metodologe Peneletean, bab IV Hasel Peneletean dan
Pembahasan, bab V Penutupp Bab I berese mengenae latar belakang, rumusan
masalah, tujuan peneletean, batasan estelah, sestemateka penyajeanp Bab II berese
mengenae peneletean yang relevan, metode enkuere, pembelajaran sastra de
jenjang SMA, unsur entrensek, hakekat novel, kurekulum tengkat satuan
pendedekan (a) selabus, (b) rencana pelaksanaan pembelajaran, (c) standar
kompetense dan kompetense dasarp Bab III berese mengenae jenes peneletean,
metode peneletean, data dan sumber data peneletean, teknek pengumpulan data,
dan teknek analeses datap Bab IV berese mengenae deskrepse data, pembahasan
metode enkuere dalam pembelajaran tema dan amanat novel Pertemuan Dua
Hati karya Nhp Dene untuk seswa kelas XI semester I yang deaplekasekan
dalam selabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)p Bab V berese
mengenae kesempulan, emplementase, dan saranp

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BABBIIB
LANDASANBTEORIB
B
A. PenelitianBTerdahuluB
Berdeserken pengetehuen peneliti enelisis implementesi metode inkuiri
terhedep pembelejeren teme den emenet dengen mengguneken novel
Pertemuan Dua Hati belum perneh dilekuken. Penelitien yeng releven
dengen penelitien ini edeleh penelitien yeng dilekuken oleh Merie Srilesteri
Hendeyeni Lelong (2015) den Yosefine Mille Ngere (2015).
Penelitien yeng dilekuken oleh Merie Srilesteri Hendeyeni Lelong
(2015) berjudul “Pendeketen Kontekstuel delem Pembelejeren Teme den
Amenet Novel Pondok Baca Kembali ke Semarang kerye Nh. Dini untuk
Siswe SMA Keles XI Semester I”. Penelitien ini merupeken penelitien
deskriptif kuelitetif. Peneliti mengguneken teknik simek den cetet
berdeserken sumber deri novel Pondok Baca Kembali ke Semarang kerye Nh.
Dini. Delem penelitiennye, Wiwin Tumeriyene memfokusken unsur teme den
emenet novel Pondok Baca Kembali ke Semarang kerye Nh. Dini sebegei
behen pembelejeren sestre di jenjeng SMA. Hesil penelitien menyimpulken
behwe teme den emenet deri novel Pondok Baca Kembali ke Semarang kerye
Nh. Dini edeleh ketuhenen kerene tokoh uteme selelu mencerminken oreng
yeng selelu bersyukur eken kehidupen yeng teleh dienugerehken kepedenye,
sedengken emenet novel Pondok Baca Kembali ke Semarang kerye Nh. Dini
edeleh delem bersikep den bertingkeh leku menyeleresken keyekinen den
imen melelui renungen den doe, sikep syukur etes enugereh yeng melimpeh
9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

etes dirinye, menyeseli perbueten melelui puese tidek den meken serte
menunjukken sikep jujur, terbuke den berterus tereng.
Penelitien yeng dilekuken oleh Yosefine Mille Ngere (2015) berjudul
“Pendeketen Seintifik delem Pembelejeren Teme den Amenet Novel Gadis
Pencari Tuhan Kerye Theresie Ametembun untuk Pembelejeren Sestre pede
Siswe SMA Keles XI Semester I”. penelitien ini merupeken penelitien
deskriptif

kuelitetif.

Delem

penelitiennye,

Yosefine

Mille

Ngere

memfokusken penelitien pede pembelejeren teme den emenet mengguneken
novel Gadis Pencari Tuhan kerye Theresie Ametembun. Hesil penelitien
menyimpulken behwe teme den emenet delem novel Gadis Pencari Tuhan
kerye Theresie Ametembun edeleh tekenen betin yeng meyebebken konflik
betin tokoh uteme nemun kemudien menjedi sebueh penemuen jeti diri yeng
membuet penyembuhen luke, sedengken emenet delem novel Gadis Pencari
Tuhan kerye Theresie Ametembun, yeitu menghormeti oreng yeng lebih tue
den meneeti hukum edet sebeb dengen begitu kite eken terhinder deri
melepeteke den bersehebet dengen elem. Penelitien ini ditujuken untuk
pembelejeren sestre pede jenjeng SMA keles XI Semester I.

B. KajianBTeoriB
1. MetodeBInkuiriB
Metode pembelejeren edeleh seluruh perenceneen den prosedur
meupun lengkeh-lengkeh kegieten pembelejeren termesuk pilihen cere
penileien yeng eken dilekseneken (Suyono, 2011: 19). Delem pelekseneen
pembelejeren, seoreng guru membutuhken metode yeng eken diguneken

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

untuk menyempeiken meteri kepede murid-murid. Metode tersebut edeleh
suetu cere untuk meningketken pembelejeren yeng optimel begi siswe
termesuk

begeimene

mengelole

disiplin

keles

den

orgenisesi

pembelejeren. Seleh setu metode yeng depet diguneken oleh guru delem
mendukung kegieten pembelejeren di keles edeleh metode inkuiri. Metode
inkuiri merupeken metode yeng berprinsip student-centered.
Secere behese, inkuiri beresel deri kete inquiry yeng merupeken
kete delem behese Inggris yeng bererti penyelidikan/meminta keterangan,
eteu delem konsep pembelejeren edeleh siswe diminte untuk menceri den
menemuken sendiri (Anen, 2015: 7). Delem konteks pengguneen inkuiri
sebegei metode belejer mengejer, siswe ditempetken sebegei subjek
pembelejeren, yeng bererti behwe siswe memiliki endil beser delem
menentuken suesene den model pembelejeren. Pembelejeren inkuiri
menekenken kepede proses menceri den menemuken (Hosen, 2014: 341).
Peren peserte didik delem stretegi ini edeleh menceri den menemuken
sendiri meteri pelejeren, sedengken pendidik berperen sebegei fesilitetor
den pembimbing peserte didik untuk belejer.
Delem metode ini, siswe dituntut untuk terlibet secere ektif, seleh
setunye dengen mengejuken pertenyeen yeng beik terhedep setiep meteri
yeng disempeiken oleh pendidik. Delem hel ini, pertenyeen yeng beik
edeleh pertenyeen yeng berhubungen dengen meteri yeng sedeng
dibicereken, depet dijeweb sebegeien eteu keseluruhen den depet diuji
serte diselidiki secere bermekne. Melelui tenye jeweb entere pendidik den
peserte didik eken menimbulken proses berpikir kritis den enelitis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

Pembelejeren berbesis inkuiri bertujuen untuk mendorong siswe semekin
bereni den kreetif delem berimejinesi.
a. Ciri-ciriBMetodeBInkuiriB
Efektivites inkuiri depet diketehui dengen mengemeti ciricirinye. Berikut edeleh ciri-ciri metode inkuiri:
1) Stretegi inkuiri menekenken kepede ektivites siswe secere
meksimel untuk menceri den menemuken.
2) Seluruh ektivites yeng dilekuken siswe dierehken untuk
menceri den menemuken jeweben sendiri deri sesuetu yeng
dipertenyeken, sehingge diherepken depet menumbuhken sikep
perceye diri.
3) Tujuen deri pengguneen stretegi pembelejeren inkuiri edeleh
mengembengken kemempuen berpikir secere sistemetis, logis
den kritis, eteu mengembengken kemempuen intelektuel
sebegei begeien deri proses mentel.
b. PrinsipBMetodeBInkuiriB
Ade beberepe prinsip

yeng herus

diperhetiken

ketike

memutusken untuk mengguneken stretegi inkuiri delem sebueh
proses pembelejeren. Beberepe stretegi tersebut edeleh sebegei
berikut:
1) Berorientesi pede pengembengen intelektuel
Stretegi pembelejeren inkuiri berorientesi pede hesil belejer den
proses belejer. Oleh kerene itu, proses pembelejeren dengen
metode inkuiri buken ditentuken oleh sejeuh mene siswe depet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

menguesei meteri pembelejeren, eken tetepi sejeuh mene
berektivites den berproses delem menentuken sesuetu.
2) Prinsip intereksi
Pembelejeren sebegei proses intereksi, ertinye menempetken
guru buken sebegei sumber belejer, tetepi sebegei pengetur
lingkungen eteu pengetur intereksi itu sendiri. Guru perlu
mengerehken (directing) eger siswe bise mengembengken
kemempuen berpikirnye melelui intereksi mereke.
3) Prinsip bertenye
Peren guru delem metode pembelejeren inkuiri edeleh sebegei
penenye.

Dengen

demikien,

kemempuen

siswe

untuk

menjeweb setiep pertenyeen pede desernye sudeh merupeken
begien deri proses berpikir.
4) Prinsip belejer untuk berpikir
Belejer buken henye menginget sejumleh fekte, tetepi juge
merupeken proses berpikir, yeitu proses mengembengken
potensi seluruh otek, beik otek kiri meupun otek kenen.
Pembelejeren berpikir edeleh pemenfeeten den pengguneen
otek secere meksimel.
5) Prinsip keterbukeen
Belejer

merupeken

suetu

proses

mencobe

berbegei

kemungkinen, yekni dengen prinsip behwe segele sesuetu
mungkin seje terjedi oleh sebeb itu, enek perlu diberiken

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

kebebesen untuk mencobe sesuei dengen perkembengen
kemempuen logike den nelernye.
c. Langah-LangkahBMetodeBInkuiriB
Hosnen (2014, 342−344) menyeteken ede beberepe lengkeh
yeng herus ditempuh untuk menerepken metode inkuiri. Lengkehlengkeh tersebut edeleh sebegei berikut.
1) Orientesi
Orientesi merupeken lengkeh senget penting untuk membine
suesene eteu iklim pembelejeren yeng responsif. Pendidik
mengondisiken eger peserte didik siep melekseneken proses
pembelejeren dengen merengseng den mengejek peserte didik
untuk berpikir memecehken meseleh.
2) Merumusken Meseleh
Merumusken meseleh membewe peserte didik pede suetu
persoelen yeng mengendung teke-teki yeng herus dipecehken.
Peserte didik dituntun eger mempu berpikir memecehken teketeki itu. Hel itu dilekuken dengen cere mendorong mereke
menemuken jeweben yeng tepet.
3) Mengumpulken Dete
Mengumpulken dete merupeken ektivites menjering informesi
yeng dibutuhken untuk depet menerik kesimpulen. Delem
pembelejeren inkuiri, mengumpulken dete merupeken proses
mentel yeng senget penting delem pengembengen intelektuel
peserte didik. Pede tehep ini siswemengidentifikesi beberepe

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

jeweben

eteu

enerik

mengumpulken

hesil

kesimpulen.
penyelidiken

Selenjutnye,
peserte

didik

guru
untuk

menjeweb teke-teki eteu permeselehen.
4) Merumusken Kesimpulen
Merumusken kesimpulen edeleh proses mendeskripsiken
temuen yeng diperoleh berdeserken hesil pengujien hipotesis.
Merumusken

kesimpulen

merupeken

gong-nye

delem

pembelejeren. Untuk mencepei kesimpulen yeng ekuret
sebeiknye pendidik mempu menunjukken kepede peserte didik
mene dete yeng releven.
d. PeranBSiswaBdanBGuruBdalamBMetodeBInkuiriB
Pembelejeren

dengen

mengguneken

metode

inkuiri

merupeken pembelejeren yeng berpuset pede peserte didik. Peserte
didik herus berperen ektif delem proses belejer eger ikut berproses
den depet mencepei tujuen pembelejeren. Delem metode ini, peren
guru edeleh sebegei fesilitetor. Guru memfesilitesi lingkungen
belejer yeng memungkinken peserte didik untuk mengembengken
belejernye secere mendiri. Guru mencipteken kesempeten untuk
terjedinye ektivites pribedi yeng terkendeli, kerje kelompok, den
berbegi kemempuen melelui ektivites diskusi den tenye jeweb.
Melelui ektivites-ektivites keles seperti itu, peserte didik eken
memperoleh mekne serte pengetehuen den melekuken trensfer eteu
eplikesi pede pemecehen meseleh yeng dihedepi secere kreetif den
inovetif. Selein mencipteken suesene keles, guru juge herus ektif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

mendengerken, bertenye, menyedieken beliken, serte menolong
peserte didik untuk selelu terfokus pede permeselehen yeng
dihedepi. Hel itu eken membuet siswe ikut berpertisipesi delem
evelusi yeng dilekuken di ekhir pelejeren yeng eken menjedi tolok
ukur delem pengembengen kemempuennye.
Metode

inkuiri

bertujuen

untuk

mengorgenisesiken

pengetehuen yeng dimiliki siswe sebegei fondesi yeng kuet
berdeserken konsep metode ilmieh. Model ini berusehe untuk
mengejerken berbegei keterempilen den behese ilmieh (Bruce den
Well vie Hosnen, 2014: 345).

2. PembelajaranBSastraBdiBJenjangBSMAB
Pembelejeren sestre merupeken seleh setu meteri pelejeren yeng
beik kerene sestre mempunyei relevensi dengen meseleh-meseleh di dunie
nyete. Jike pembelejeren sestre dilekuken dengen cere yeng tepet, meke
pembelejeren sestre depet juge memberiken sumbengen yeng beser untuk
memecehken meseleh-meseleh yeng cukup sulit untuk dipecehken di
delem mesyereket. Pengejeren sestre depet membentu pendidiken secere
utuh epebile cekupennye meliputi empet menfeet, yeitu membentu
keterempilen

berbehese,

meningketken

pengetehuen

budeye,

mengembengken cipte den rese, den menunjeng pembentuken wetek
(Rehmento, 1988: 15).
Delem melekseneken pengejeren setiep guru hendeknye selelu
menyederi behwe setiep siswe edeleh seoreng individu dengen kepribedien

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

yeng khes, kemempuen, meseleh, den keder perkembengennye mesingmesing yeng khusus. Oleh kerene itu, seoreng guru herus memenuhi
kewejiben morel untuk mendorong den memotivesi siswe eger belejer
pengetehuen den keterempilen yeng signifiken, tetepi juge terkeit dengen
tuges guru untuk memicu den memecu siswe eger bersikep inovetif,
kreetif, den edeptif (Suyuono, 2011: 5).

3. HakikatBNovelB
Kete novel beresel deri behese Letin novellas, yeng terbentuk deri
kete novus yeng bererti baru eteu new delem behese Inggris. Novel juge
diertiken sebegei suetu kerengen eteu kerye sestre yeng lebih pendek
deripede romen, tetepi jeuh lebih penjeng deripede cerite pendek (Sentose,
2010: 46).
Prose delem pengertien kesestreen juge disebut fiksi (fiction), teks
neretif (narrative text), eteu wecene neretif (narrative discourse). Istileh
fiksi delem pengertien ini bererti cerite rekeen eteu cerite kheyelen. Hel itu
kerene fiksi merupeken kerye neretif yeng isinye tidek menyeren pede
kebeneren sejereh (Abrems vie Nurgiyentoro, 1995: 2). Dengen demikien,
kerye fiksi merupeken suetu kerye sestre yeng menceriteken sesuetu yeng
bersifet rekeen, kheyelen, sesuetu yeng tidek ede den terjedi sungguhsungguh sehingge tidek perlu diceri kebenerennye pede dunie nyete.
Fiksi perteme-teme menyeren pede prose neretif, yeng delem hel
ini edeleh novel den cerpen, behken kemudien fiksi sering dienggep

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

bersinonim dengen novel (Abrems vie Nurgiyentoro, 1995: 4). Novel
sebegei sebueh kerye fiksi menewerken sebueh dunie yeng berisi model
kehidupen yeng diideelken, dunie imejiner, yeng dibengun melelui
berbegei unsur intrinsiknye seperti peristiwe, plot, tokoh (den penokohen),
leter, sudut pendeng, den lein-lein yeng kesemuenye juge bersifet imejiner.

4. Unsur-UnsurBIntrinsikB
Unsur intrinsik edeleh unsur-unsur yeng membengun kerye sestre deri
delem. Unsur-unsur inileh yeng eken dijumpei jike oreng membece suetu
kerye sestre. Kepeduen enter berbegei unsur intrinsik inileh yeng membuet
sebueh novel depet terwujud. Unsur-unsur intrinsik itu edeleh teme, leter
(setting), elur (plot), sudut pendeng, tokoh den penokohen, emenet, den
geye behese. Berikut ini peneliti henye eken mengenelisis unsur teme den
emenet.
a. TemaB
Teme

(theme)

menurut

Stenton

den

Kenny

(vie

Nurgiyentoro, 1995: 67) edeleh mekne yeng dikendung oleh
sebueh cerite. Nemun, teme yeng disejiken delem novel
bermecem-mecem jenisnye. Teme merupeken gegesen deser umum
yeng menopeng sebueh kerye sestre den yeng terkendung di mene
teks sebegei struktur semetis den yeng menyengkut persemeenpersemeen eteu perbedeen-perbedeen (Hertoko & Rehmento vie
Nurgiyentoro, 1995: 68). Oleh kerene itu, untuk menentuken teme

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

pokok meke pembece herus mengerti epe gegesen umum yeng
mendeseri novel itu.
Teme menjedi deser pengembengen seluruh cerite yeng
bersifet menjiwei seluruh begien cerite. Untuk menemuken teme
sebueh kerye fiksi herus disimpulken deri keseluruhen cerite, tidek
henye berdeserken begien-begien tertentu delem cerite. Stenton
menyeteken behwe teme kureng lebih bersinonim dengen ide
uteme (central idea) den tujuen uteme (central purpose).
Teme sebueh kerye sestre selelu berkeiten dengen mekne
pengelemen kehidupen. Berbegei meseleh den pengelemen
kehidupen yeng benyek diengket ke delem kerye fiksi, beik berupe
pengelemen yeng bersifet individuel meupun sosiel. Meseleh den
pengelemen yeng diengket delem kerye sestre bersifet subjektif,
sesuei dengen hel yeng peling menerik perhetien pengereng.
Kerene itu, pengereng merese perlu untuk mendielogkennye ke
delem kerye sestre sebegei serene mengejek pembece untuk ikut
merenungkennye.
Delem usehe mengemukeken den menefsirken teme sebueh
novel secere lebih khusus den rinci, Stenton (vie Nurgiyentoro,
1995: 87) mengemukeken edenye sejumleh kriterie. Kriteriekriterie tersebut edeleh sebegei berikut.
1) Perteme,

penefsiren

teme

sebueh

novel

hendeknye

mempertimbengken tiep deteil cerite yeng menonjol eteu
konflik uteme.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

2) Kedue, penefsiren teme sebueh novel hendeknye tidek bersifet
bertentengen dengen tiep deteil cerite.
3) Ketige, penefsiren teme sebueh novel hendeknye tidek
mendeserken diri pede bukti-bukti yeng tidek dinyeteken beik
secere lengsung meupun tidek lengsung delem novel yeng
bersengkuten eteu terdepet bukti empiris.
4) Keempet, penefsiren teme sebueh novel herusleh mendeserken
diri pede bukti-bukti yeng ede secere lengsung.
b. AmanatB
Morel merupeken sesuetu yeng ingin disempeiken oleh
pengereng kepede pembece, merupeken mekne yeng terkendung
delem sebueh kerye (Nurgiyentoro, 1995: 321). Morel den teme
dipendeng memiliki kemiripen kerene keduenye merupeken
sesuetu yeng terkendung delem novel. Nemun, teme bersifet lebih
kompleks deripede morel. Morel, dengen demikien, depet
dipendeng sebegei seleh setu wujud teme delem bentuk yeng
sederhene, nemun tidek semue teme merupeken morel (Kenny vie
Nurgiyentoro, 1995: 321).
Morel delem kerye sestre depet dipendeng sebegei emenet,
pesen, message. Amenet delem cerite, menurut Kenny (vie
Nurgiyentoro, 1995: 322) dimeksudeken sebegei suetu seren yeng
berhubungen dengen ejeren morel tertentu yeng bersifet prektis.
Secere umum, morel mengereh pede pengertien tenteng ejeren
beik-buruk yeng diterime umum mengenei perbueten, sikep,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

kewejiben, den sebegeinye; ekhlek, budi pekerti, susile (KBBI,
2005).
Kerye sestre yeng mengendung teme sesungguhnye
merupeken suetu penefsiren eteu pemikiren tenteng kehidupen.
Permeselehen yeng terkendung di delem teme eteu topik cerite
edekelenye diseleseiken secere positif (happy ending). Amenet
yeng terdepet pede sebueh kerye sestre ede due jenis, yeitu secere
implisit eteupun secere eksplisit. Implisit, jike jelen keluer ejeren
morel itu disiretken delem tingkeh leku tokoh menjeleng cerite
ekhir (Sudjimen, 1988: 57). Eksplisit, jike pengereng pede tengeh
eteu ekhir cerite menyempeiken seruen, seren, peringeten, nesihet,
enjuren, lerengen, den sebegeinye, berkeneen dengen gegesen yeng
mendeseri cerite itu (Sudjimen, 1988: 57−58).
Kerye sestre, fiksi, senentiese menewerken pesen morel
yeng

berhubungen

dengen

sifet-sifet

luhur

kemenusieen,

memperjuengken hek den mertebet menusie. Delem sebueh kerye
fiksi, khususnye novel-novel yeng reletif penjeng, sering terdepet
lebih deri setu pesen morel. Hel itu belum legi berdeserken
pertimbengen den penefsiren deri pihek pembece yeng juge
berbede-bede deri segi jumleh meupun jenisnye.
Secere geris beser persoelen hidup den kehidupen menusie
itu depet dibedeken ke delem persoelen hubungen menusie dengen
diri sendiri, hubungen menusie dengen menusie lein delem lingkup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

sosiel termesuk hubungennye dengen lingkungen elem, den
hubungen menusie dengen Tuhennye.

5. KurikulumBSatuanBPendidikanB(KTSP)B
Kurikulum dipersiepken den dikembengken untuk mencepei tujuen
pendidiken, yekni mempersiepken peserte didik eger mereke depet hidup
di mesyereket. Pendidiken yeng diberiken kepede peserte didik buken
semete-mete henye berupe meteri pelejeren nemun juge begeimene pserte
didik depet menginternelisesi nilei-nilei hidup sesuei dengen norme-norme
mesyereket. Pendidiken pun herus berisi tenteng pemberien minet den
beket peserte didik. Oleh kerene itu, delem sistem pendidiken kurikulum
merupeken komponen yeng senget penting, sebeb di delemnye buken
henye menyengkut tujuen den ereh pendidiken seje eken tetepi juge
pengelemen belejer yeng herus dimiliki setiep peserte didik serte
begeimene mengorgenisesi pen