Selanjutnya

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN
ANTARA
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
DAN
PEMERINTAH REPUBLIK FILIPINA ·
r.iENGENAI
KERJASAMA DI BIDANG PENERANGAN

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik
Filipina yang selanjutnya disebut sebagai -Para Pihak-;

r

Berhasrat untuk mempererat dan memperluas kerjasama di
bidang penerangan;
Berdasarkan Persetujuan Kerjasama di bidang Ekonomi dan
Tehnik antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah
Republik Filipina yang ditandatangani di Jakarta pada tanggal
8 Agustus 1974;

TELAH MENCAPAI KESEPAKATAN SEBAGAI BERIKUT:

Pas a 1 1

RADIO, TELEVISI DAN FILM
(1)

r

Pertukaran Siaran Radio dan Televisi :
a. Kedua pihak akan mengadakan pertukaran siaran radio
dan/atau televisi, baik siaran langsung maupun rekaman
bahan siaran, sesuai keperluan masing-masing.
b. Penyiaran acara-acara yang dipertukarkan untuk siaran
radio dan/atau televisi
di
negara masing- masing
diserahkan kepada kebijakan negara yang bersangkutan.

(2)

Pertukaran Film :

Kedua pi hak akan mengadakan pertukaran film bai k film
dokumenter maupun cerita sesuai dengan keperluan masingmasing.

Pasal 2
PELAYANAN PENERANGAN PEMERINTAH
Kedua pi hal< akan mengadakan pertukaran bahan-bahan
penerangan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan
penghargaan terhadap sejarah dan kebudayaan masing-masing
negara.
Pasal 3
PERS DAN peセrbitan@
Kedua pihak akan mendorong pertukaran pers dan penerbitan
yang memuat liputan kegiatan pembangunan masing-masing negara
sesuai kebijakan masing-masing negara.

Pasal 4
PERTUKARAN KUNJUNGAN
Kedua pihak akan mengadakan pertukaran kunjungan personil
untuk sa 1 i ng mempero 1eh tambahan pengetahuann dan penga 1aman
dalam bidang kerja mereka masing-masing, bagi :

a. karyawan radio, televisi dan media massa lainnya;
b. artis radio, televisi dan film;
c. pejabat penerangan.

Pasal 5
PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN PENELITIAN
(1) Kedua pihak akan mengadakan pertukaran peserta pendidikan
dan latihan di bidang radio, televisi, wartawan dan
karyawan media cetak sesuai dengan program pendidikan dan
latihan di masing-masing negara.
(2) Kedua pihak akan mengadakan pertukaran hasil penelitian
mengenai pengalaman dari penggunaan teknologi maju di
bidang komunikasi dan pengaruhnya di negara masing-masing.

Pasal 6
PELAKSANAAN
Wak i l mas i ng-mas i ng negara akan mengadakan pert emuan
paling sedikit sekali dalam setahun untuk mempersiapkan
program pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini.


Pasal 7
PEMBIAYAAN
Pembiayaan da lam rangka pe 1 aksanaan Memorandum Saling
Pengertian ini di t anggung o 1 eh mas i ng-mas i ng pi hak menu rut
kepentingannya.

r
Pasal 8
PIHAK KETIGA
Bahan-bahan
yang
dipertukarkan
dalam
pelaksanaan
Memorandum Saling Pengertian ini, tidak boleh dihibahkan
kepada pihak ketiga dengan alasan atau maksud apapun, tanpa
izin tertulis negara asal.

Pasal 9
PERUBAHAN


r

Salah satu pihak dapat mengajukan usulan tertulis
mengenai revisi atau perubahan atas seluruh atau sebagian dari
Memorandum Saling Pengertian ini.
Setiap revisi
atau
perubahan yang telah disepakati oleh kedua pihak akan berlaku
pada tanggal yang ditentukan oleh kedua pihak.

Pasal 10
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
セ・ャZ@
lap perse 1 is i han yang ti mbu 1 ant ara kedua pi hak karena
perbedaan penafsiran atau pelaksanaan dari Memorandum Saling
Pengertian ini diselesaikan secara bersahabat sesuai jiwa dan
semangat solidaritas Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara
(ASEAN) melalui konsultasi atau perundingan antara kedua
pihak.


Pasal 11
MULA! BERLAKU DAN BERAKHIRNYA
1. Memorandum

Saling Pengertian 1n1 mulai
tanggal penandatanganan oleh kedua pihak.

berlaku

sejak

2. Memorandum Saling Pengertian ini dapat berakhir dengan
pemberitahuan tertulis oleh salah satu pihak kepada pihak
yang lainnya, sekurang-kurangnya 1 tahun sebelumnya.
3. Bilamana

tidak ada pihak yang memberitahukan kehendaknya
untuk mengakhiri, maka Memorandum Saling Pengertian ini
terus berlaku.


SEBAGAI BUKTI, Para penandatangan di bawah ini telah
diberi kuasa penuh oleh pemerintah masing-masing, telah menandatangani Memorandum Saling Pengertian ini.
DIBUAT di Jakarta pada tanggal dua puluh dua April tahun
seribu sembilan ratus sembilan puluh enam, dalam empat rangkap
naskah asli, masing-masing dua dalam bahasa Indonesia dan dua
dalam bahasa Inggris, yang mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Untuk
Pemerintah
Republik Indonesia

Untuk
Pemerintah
Republik Filipina

Signed

Signed


H A R M 0 K 0

MENTER! PENERANGAN

MEMORANDUM OF UNDERSTANDING
BETWEEN
THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
AND
THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF THE PHIUPPINES
CONCERNING
COOPERATION IN THE FIELD OF INFORMATION

The Government of the Republic of iョセ。@
and the Government of the Republic of the
Philippines (hereinafter referred to as the "Parties");
WISHING to strengthen the bilateral friendly relations between the two countries;
DESIRING to develop cooperation in the field of information in general;
REFERRING to the Basic Agreement on Economic and Technical Cooperation between the
Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of the
Philippines, signed in Jakarta on August 8, 1974;

HAVE AGREED AS FOLLOWS:

Article 1

RADIO. TELEVISION. AND FILM

(1)

Exchange of radio and television broadcasting:
a.

The Parties shall exchange radio and/or television broadcasting, either live or
recorded material in accordance with their respective necessity.

b.

Each country has the right to broadcast and/or telecast the exchanged
programmes for radio and/or television broadcasting in accordance with its
respective policies.


2

(2)

Exchange of Films:
The Parties shall exchange either documentary or feature films in accordance with
their respective necessity.

Article 2
GOVERNMENT INEORMAIION SERVICE

r

The Parties shall exchange information materials to promote knowledge, cognizance,
and appreciation of each other's history and culture.

Article 3
PRESS AND PUBLICATIONS
The Parties shall exchange press reports and publications containing development
activities of each country in accordance with their respective policies.


Article 4

r

EXCHANGE OF VISITS
The Parties shall exchange visits of personnel to mutually improve and broaden their
knowledge and their experience in their respective field of work, for:
a.

personnel of radio, television, film and other mass media;

b.

radio, television and film artists;

c.

information officials.

3
Article 5
EDUCATION. TRAINING AND RESEARCH
( l)

The Parties shall exchange participants for education and training in the fields of
radio, television, journalism and other printed media professions in accordance with
their respective educational and training programmes.

(2)

The Parties shall exchange the results of research on the experience from the use of
advanced technology in the field of communication and its influence in their
respective countries.

Article 6

IMPLEMENTATION
Representatives of each country shall meet at least once a year to prepare the
implementation programme of this Memorandum of Understanding.

Article 7
EXPENSES

Expenses of the implementation of this Memorandum of Understanding shall be born
by each Party on its necessity.

Article 8
THIRD PARTY
The exchanged material for the implementation of this Memorandum of Understanding
shall not be handed over to any third party, for any reason or purpose, without any prior
written consent of the originating country.

4

Article 9
AMENDMENT
of this
Either Party may request in writing a revision or amendment of all or セ@
or amendment which bas been agreed upon
Memorandum of Understanding. Any イ・カゥセッョ@
by the Parties shall come into effect on such date as is determined by the Parties.

Article 10
SETTLEMENT OF DISPUTE
Any matter arising out of the interpretation or implementation of this Memorandum

of Understanding shall be settled in a friendly atmosphere in the spirit of the Associatioo of
South-East Asian Nations (ASEAN) solidarity through consultation or negotiation between
the Parties.

Article 11
ENTRY INTO FORCE AND TERMINAIION
( l)

This Memorandum of Understanding shall come into force a period of one year from
the date signature by both Parties and shall be automatically renewed for every
following years.

(2)

This Memorandum of Understanding may be terminated by written notification by
either Parties to the other at least one year prior to its termination.

(3)

When neither Party notifies its desire to terminate, this Memorandum of
Understanding shall remain in force.

5

IN WITNESS WHEREOF the undersigned, being duly authori7.ed by their respective
Governments, have signed this Memorandum of Understanding.
DONE in duplicate at j。セイエ@

twenttseccn:;t

day of P\pnl

in the
ye.ar one thousand nine hundred and ninety six in Indonesian and English languages, all texts
being equally authentic. In case of any divergence of interpretation of this Memorandum of
Understanding, the English text shaJl prevail.
this

FOR THE GOVERNMENT OF
THE REPUBLIC OF INDONESIA

Signed

HARMOKQ
Minister of Information

FOR THE GOVERNMENT OF
THE REPUBLIC OF
THE PHILIPPINES

Signed

llECT0lt1{.R. VILLANUEVA
Secretary