Blok 2.5.

(1)

Jadwal Skills Lab Blok 2.5 ( Gangguan Hormon dan metabolisme ) Tahun 2013 1

FAK ULT AS K EDOK T ERAN

UNIVERSIT AS ANDALAS

Jl. Perintis Kemerdekaan Padang 25127. Telp.: 0751-31746. Fax.: 0751-32838 e-mail : [email protected]

JA DW A L KEGIA TA N KETERA M PILA N LA BORA TORIUM

(SKILLS LAB)

PBL BLOK 2.5 ( GANGGUAN HORMON DAN METABOLISME )

TAHUN AJARAN 2012/2013

MINGGU KE -1

Hari/Tanggal : Senin, 18 Maret 2013

JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT

14.00-16.00 A

Latihan

1 Pemeriksaan Tiroid dan Pemeriksaan Glukosa Darah

dr. Syaiful Azmi, Sp.PD-KGEH.FINASIM

Lokal F.12

2 dr. Saptino Miro, Sp.PD Lokal F.13

3 dr. Arina Widya Murni,

Sp.PD

Lokal F.14

4 dr. Rudi Afriant, Sp.PD Lokal F.15

5 dr. Fauzar, Sp.PD Lokal F.16

6 dr. Sukri Rahman,

Sp.THT-KL

Lokal F.17

7 dr. Ade Asyari Lokal F.18

Hari/Tanggal : Selasa, 19 Maret 2013

JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT

14.00-16.00 B

Latihan

8 Pemeriksaan Tiroid dan Pemeriksaan Glukosa Darah

dr. Reveinal, Sp.PD Lokal F.12

9 dr. Rose Dinda Martini,

Sp.PD

Lokal F.13

10 dr. Arnelis, Sp.PD-KGEH Lokal F.14

11 dr. Roza Kurniati, Sp.PD Lokal F.15

12 dr. Dwita Elfira Lokal F.16

13 dr. Eka Kurniawan Lokal F.17


(2)

Jadwal Skills Lab Blok 2.5 ( Gangguan Hormon dan metabolisme ) Tahun 2013 2

FAK ULT AS K EDOK T ERAN

UNIVERSIT AS ANDALAS

Jl. Perintis Kemerdekaan Padang 25127. Telp.: 0751-31746. Fax.: 0751-32838 e-mail : [email protected]

Hari/Tanggal : Rabu, 20 Maret 2013

JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT

14.00-16.00 C

Latihan

15 Pemeriksaan Tiroid dan Pemeriksaan Glukosa Darah

dr. Syaiful Azmi, Sp.PD-KGEH.FINASIM

Lokal F.12

16 dr. Saptino Miro, Sp.PD Lokal F.13

17 dr. Arina Widya Murni,

Sp.PD

Lokal F.14

18 dr. Rudi Afriant, Sp.PD Lokal F.15

19 dr. Fauzar, Sp.PD Lokal F.16

20 dr. Sukri Rahman,

Sp.THT-KL

Lokal F.17

21 dr. Ade Asyari Lokal F.18

Hari/Tanggal : Kamis, 21 Maret 2013

JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT

14.00-16.00 D

Latihan

22 Pemeriksaan Tiroid dan Pemeriksaan Glukosa Darah

dr. Reveinal, Sp.PD Lokal F.12

23 dr. Rose Dinda Martini,

Sp.PD

Lokal F.13

24 dr. Arnelis, Sp.PD-KGEH Lokal F.14

25 dr. Roza Kurniati, Sp.PD Lokal F.15

26 dr. Dwita Elfira Lokal F.16

27 dr. Eka Kurniawan Lokal F.17


(3)

Jadwal Skills Lab Blok 2.5 ( Gangguan Hormon dan metabolisme ) Tahun 2013 3

FAK ULT AS K EDOK T ERAN

UNIVERSIT AS ANDALAS

Jl. Perintis Kemerdekaan Padang 25127. Telp.: 0751-31746. Fax.: 0751-32838 e-mail : [email protected]

MINGGU KE -2

Hari/Tanggal : Senin, 25 Maret 2013

JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT

14.00-16.00 A

Ujian

1 Pemeriksaan Tiroid dan Pemeriksaan Glukosa Darah

dr. Syaiful Azmi,

Sp.PD-KGEH.FINASIM

Lokal F.12

2 dr. Saptino Miro, Sp.PD Lokal F.13

3 dr. Arina Widya Murni,

Sp.PD

Lokal F.14

4 dr. Rudi Afriant, Sp.PD Lokal F.15

5 dr. Fauzar, Sp.PD Lokal F.16

6 dr. Sukri Rahman,

Sp.THT-KL

Lokal F.17

7 dr. Ade Asyari Lokal F.18

Hari/Tanggal : Selasa, 26 Maret 2013

JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT

14.00-16.00 B

Ujian

8 Pemeriksaan Tiroid dan Pemeriksaan Glukosa Darah

dr. Reveinal, Sp.PD Lokal F.12

9 dr. Rose Dinda Martini,

Sp.PD

Lokal F.13

10 dr. Arnelis,

Sp.PD-KGEH

Lokal F.14

11 dr. Roza Kurniati, Sp.PD Lokal F.15

12 dr. Dwita Elfira Lokal F.16

13 dr. Eka Kurniawan Lokal F.17

14 dr. Wahyudi Lokal F.18

Hari/Tanggal : Rabu, 27 Maret 2013

JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT

14.00-16.00 C

Ujian

15 Pemeriksaan Tiroid dan Pemeriksaan Glukosa Darah

dr. Syaiful Azmi,

Sp.PD-KGEH.FINASIM

Lokal F.12

16 dr. Saptino Miro, Sp.PD Lokal F.13

17 dr. Arina Widya Murni,

Sp.PD

Lokal F.14

18 dr. Rudi Afriant, Sp.PD Lokal F.15

19 dr. Fauzar, Sp.PD Lokal F.16

20 dr. Sukri Rahman,

Sp.THT-KL

Lokal F.17


(4)

Jadwal Skills Lab Blok 2.5 ( Gangguan Hormon dan metabolisme ) Tahun 2013 4

FAK ULT AS K EDOK T ERAN

UNIVERSIT AS ANDALAS

Jl. Perintis Kemerdekaan Padang 25127. Telp.: 0751-31746. Fax.: 0751-32838 e-mail : [email protected]

Hari/Tanggal : Kamis, 28 Maret 2013

JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT

14.00-16.00 D

Ujian

22 Pemeriksaan Tiroid dan Pemeriksaan Glukosa Darah

dr. Reveinal, Sp.PD Lokal F.12

23 dr. Rose Dinda Martini,

Sp.PD

Lokal F.13

24 dr. Arnelis,

Sp.PD-KGEH

Lokal F.14

25 dr. Roza Kurniati, Sp.PD Lokal F.15

26 dr. Dwita Elfira Lokal F.16

27 dr. Eka Kurniawan Lokal F.17


(5)

Jadwal Skills Lab Blok 2.5 ( Gangguan Hormon dan metabolisme ) Tahun 2013 5

FAK ULT AS K EDOK T ERAN

UNIVERSIT AS ANDALAS

Jl. Perintis Kemerdekaan Padang 25127. Telp.: 0751-31746. Fax.: 0751-32838 e-mail : [email protected]

MINGGU KE -3

Hari/Tanggal : Senin, 1 April 2013

JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT

14.00-16.00 A

Latihan

1 Pemeriksaan panggul dan

kemajuan persalinan

DR. dr. Joserizal Serudji, Sp.OG (K)

Lokal F.12

2 dr. Hefial Helmi, Sp.OG (K) Lokal F.13

3 dr. Yusrawati, Sp.OG (K) Lokal F.14

4 dr. Hariadi, Sp.OG Lokal F.15

5 dr. Putri Sri Lasmini, Sp.OG

(K)

Lokal F.16

6 dr.Syahredi S Adenin,

Sp.OG (K)

Lokal F.17

7 dr. Bobby Indra Utama,

Sp.OG (K)

Lokal F.18

Hari/Tanggal : Selasa, 2 April 2013

JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT

14.00-16.00 B

Latihan

8 Pemeriksaan panggul dan

kemajuan persalinan

dr. Desmawarti, Sp.OG (K) Lokal F.12

9 dr. Ermawati, Sp.OG (K) Lokal F.13

10 dr. Syamel Muhammad Lokal F.14

11 dr. Defrin, Sp.OG Lokal F.15

12 dr. Yanasta Moendanu,

Sp.OG

Lokal F.16

13 DR. dr. Joserizal Serudji,

Sp.OG (K)

Lokal F.17

14 dr. Hefial Helmi, Sp.OG (K) Lokal F.18

Hari/Tanggal : Rabu, 3 April 2013

JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT

14.00-16.00 C

Latihan

15 Pemeriksaan panggul dan

kemajuan persalinan

dr. Yusrawati, Sp.OG (K) Lokal F.12

16 dr. Hariadi, Sp.OG Lokal F.13

17 dr. Putri Sri Lasmini, Sp.OG

(K)

Lokal F.14

18 dr.Syahredi S Adenin,

Sp.OG (K)

Lokal F.15

19 dr. Bobby Indra Utama,

Sp.OG (K)

Lokal F.16

20 dr. Desmawarti, Sp.OG (K) Lokal F.17


(6)

Jadwal Skills Lab Blok 2.5 ( Gangguan Hormon dan metabolisme ) Tahun 2013 6

FAK ULT AS K EDOK T ERAN

UNIVERSIT AS ANDALAS

Jl. Perintis Kemerdekaan Padang 25127. Telp.: 0751-31746. Fax.: 0751-32838 e-mail : [email protected]

Hari/Tanggal : Kamis, 4 April 2013

JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT

14.00-16.00 D

Latihan

22 Pemeriksaan panggul dan kemajuan

persalinan

dr. Syamel Muhammad Lokal F.12

23 dr. Defrin, Sp.OG Lokal F.13

24 dr. Yanasta Moendanu,

Sp.OG

Lokal F.14

25 DR. dr. Joserizal Serudji,

Sp.OG (K)

Lokal F.15

26 dr. Hefial Helmi, Sp.OG (K) Lokal F.16

27 dr. Yusrawati, Sp.OG (K) Lokal F.17


(7)

Jadwal Skills Lab Blok 2.5 ( Gangguan Hormon dan metabolisme ) Tahun 2013 7

FAK ULT AS K EDOK T ERAN

UNIVERSIT AS ANDALAS

Jl. Perintis Kemerdekaan Padang 25127. Telp.: 0751-31746. Fax.: 0751-32838 e-mail : [email protected]

MINGGU KE -4

Hari/Tanggal : Senin, 8 April 2013

JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT

14.00-16.00 A

Ujian

1 Pemeriksaan panggul dan

kemajuan persalinan

DR. dr. Joserizal Serudji, Sp.OG (K)

Lokal F.12

2 dr. Hefial Helmi, Sp.OG (K) Lokal F.13

3 dr. Yusrawati, Sp.OG (K) Lokal F.14

4 dr. Hariadi, Sp.OG Lokal F.15

5 dr. Putri Sri Lasmini, Sp.OG

(K)

Lokal F.16

6 dr.Syahredi S Adenin,

Sp.OG (K)

Lokal F.17

7 dr. Bobby Indra Utama,

Sp.OG (K)

Lokal F.18

Hari/Tanggal : Selasa, 9 April 2013

JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT

14.00-16.00 B

Ujian

8 Pemeriksaan panggul dan

kemajuan persalinan

dr. Desmawarti, Sp.OG (K) Lokal F.12

9 dr. Ermawati, Sp.OG (K) Lokal F.13

10 dr. Syamel Muhammad Lokal F.14

11 dr. Defrin, Sp.OG Lokal F.15

12 dr. Yanasta Moendanu,

Sp.OG

Lokal F.16

13 DR. dr. Joserizal Serudji,

Sp.OG (K)

Lokal F.17

14 dr. Hefial Helmi, Sp.OG (K) Lokal F.18

Hari/Tanggal : Rabu, 10 April 2013

JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT

14.00-16.00 C

Ujian

15 Pemeriksaan panggul dan

kemajuan persalinan

dr. Yusrawati, Sp.OG (K) Lokal F.12

16 dr. Hariadi, Sp.OG Lokal F.13

17 dr. Putri Sri Lasmini, Sp.OG

(K)

Lokal F.14

18 dr.Syahredi S Adenin,

Sp.OG (K)

Lokal F.15

19 dr. Bobby Indra Utama,

Sp.OG (K)

Lokal F.16

20 dr. Desmawarti, Sp.OG (K) Lokal F.17


(8)

Jadwal Skills Lab Blok 2.5 ( Gangguan Hormon dan metabolisme ) Tahun 2013 8

FAK ULT AS K EDOK T ERAN

UNIVERSIT AS ANDALAS

Jl. Perintis Kemerdekaan Padang 25127. Telp.: 0751-31746. Fax.: 0751-32838 e-mail : [email protected]

Hari/Tanggal : Kamis, 11 April 2013

JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT

14.00-16.00 D

Ujian

22 Pemeriksaan panggul dan kemajuan

persalinan

dr. Syamel Muhammad Lokal F.12

23 dr. Defrin, Sp.OG Lokal F.13

24 dr. Yanasta Moendanu,

Sp.OG

Lokal F.14

25 DR. dr. Joserizal Serudji,

Sp.OG (K)

Lokal F.15

26 dr. Hefial Helmi, Sp.OG

(K)

Lokal F.16

27 dr. Yusrawati, Sp.OG (K) Lokal F.17


(9)

Jadwal Skills Lab Blok 2.5 ( Gangguan Hormon dan metabolisme ) Tahun 2013 9

FAK ULT AS K EDOK T ERAN

UNIVERSIT AS ANDALAS

Jl. Perintis Kemerdekaan Padang 25127. Telp.: 0751-31746. Fax.: 0751-32838 e-mail : [email protected]

MINGGU KE -5

Hari/Tanggal : Senin, 15 April 2013

JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT

14.00-16.00 A

Latihan

1 Membantu persalinan Episiotomi dan repair

DR. dr. Joserizal Serudji, Sp.OG (K)

Lokal F.12

2 dr. Hefial Helmi, Sp.OG (K) Lokal F.13

3 dr. Yusrawati, Sp.OG (K) Lokal F.14

4 dr. Hariadi, Sp.OG Lokal F.15

5 dr. Putri Sri Lasmini, Sp.OG

(K)

Lokal F.16

6 dr.Syahredi S Adenin,

Sp.OG (K)

Lokal F.17

7 dr. Bobby Indra Utama,

Sp.OG (K)

Lokal F.18

Hari/Tanggal : Selasa, 16 April 2013

JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT

14.00-16.00 B

Latihan

8 Membantu persalinan Episiotomi dan repair Darah

dr. Desmawarti, Sp.OG (K) Lokal F.12

9 dr. Ermawati, Sp.OG (K) Lokal F.13

10 dr. Syamel Muhammad Lokal F.14

11 dr. Defrin, Sp.OG Lokal F.15

12 dr. Yanasta Moendanu,

Sp.OG

Lokal F.16

13 DR. dr. Joserizal Serudji,

Sp.OG (K)

Lokal F.17

14 dr. Desmawarti, Sp.OG (K) Lokal F.18

Hari/Tanggal : Rabu, 17 April 2013

JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT

14.00-16.00 C

Latihan

15 Membantu persalinan Episiotomi dan repair

dr. Yusrawati, Sp.OG (K) Lokal F.12

16 dr. Hariadi, Sp.OG Lokal F.13

17 dr. Putri Sri Lasmini, Sp.OG

(K)

Lokal F.14

18 dr.Syahredi S Adenin, Sp.OG

(K)

Lokal F.15

19 dr. Bobby Indra Utama,

Sp.OG (K)

Lokal F.16

20 dr. Desmawarti, Sp.OG (K) Lokal F.17


(10)

Jadwal Skills Lab Blok 2.5 ( Gangguan Hormon dan metabolisme ) Tahun 2013 10

FAK ULT AS K EDOK T ERAN

UNIVERSIT AS ANDALAS

Jl. Perintis Kemerdekaan Padang 25127. Telp.: 0751-31746. Fax.: 0751-32838 e-mail : [email protected]

Hari/Tanggal : Kamis, 18 April 2013

JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT

14.00-16.00 D

Latihan

22 Membantu persalinan Episiotomi dan repair

dr. Syamel Muhammad Lokal F.12

23 dr. Defrin, Sp.OG Lokal F.13

24 dr. Yanasta Moendanu,

Sp.OG

Lokal F.14

25 DR. dr. Joserizal Serudji,

Sp.OG (K)

Lokal F.15

26 dr. Hefial Helmi, Sp.OG (K) Lokal F.16

27 dr. Yusrawati, Sp.OG (K) Lokal F.17


(11)

Jadwal Skills Lab Blok 2.5 ( Gangguan Hormon dan metabolisme ) Tahun 2013 11

FAK ULT AS K EDOK T ERAN

UNIVERSIT AS ANDALAS

Jl. Perintis Kemerdekaan Padang 25127. Telp.: 0751-31746. Fax.: 0751-32838 e-mail : [email protected]

MINGGU KE -6

Hari/Tanggal : Senin, 22 April 2013

JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT

14.00-16.00 A

Responsi

1 Membantu persalinan Episiotomi dan repair

DR. dr. Joserizal Serudji, Sp.OG (K)

Lokal F.12

2 dr. Hefial Helmi, Sp.OG (K) Lokal F.13

3 dr. Yusrawati, Sp.OG (K) Lokal F.14

4 dr. Hariadi, Sp.OG Lokal F.15

5 dr. Putri Sri Lasmini, Sp.OG

(K)

Lokal F.16

6 dr.Syahredi S Adenin,

Sp.OG (K)

Lokal F.17

7 dr. Bobby Indra Utama,

Sp.OG (K)

Lokal F.18

Hari/Tanggal : Selasa, 23 April 2013

JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT

14.00-16.00 B

Responsi

8 Membantu persalinan Episiotomi dan repair

dr. Desmawarti, Sp.OG (K) Lokal F.12

9 dr. Ermawati, Sp.OG (K) Lokal F.13

10 dr. Syamel Muhammad Lokal F.14

11 dr. Defrin, Sp.OG Lokal F.15

12 dr. Yanasta Moendanu,

Sp.OG

Lokal F.16

13 DR. dr. Joserizal Serudji,

Sp.OG (K)

Lokal F.17

14 dr. Desmawarti, Sp.OG (K) Lokal F.18

Hari/Tanggal : Rabu, 24 April 2013

JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT

14.00-16.00 C

Responsi

15 Membantu persalinan Episiotomi dan repair

dr. Yusrawati, Sp.OG (K) Lokal F.12

16 dr. Hariadi, Sp.OG Lokal F.13

17 dr. Putri Sri Lasmini,

Sp.OG (K)

Lokal F.14

18 dr.Syahredi S Adenin,

Sp.OG (K)

Lokal F.15

19 dr. Bobby Indra Utama,

Sp.OG (K)

Lokal F.16

20 dr. Desmawarti, Sp.OG (K) Lokal F.17


(12)

Jadwal Skills Lab Blok 2.5 ( Gangguan Hormon dan metabolisme ) Tahun 2013 12

FAK ULT AS K EDOK T ERAN

UNIVERSIT AS ANDALAS

Jl. Perintis Kemerdekaan Padang 25127. Telp.: 0751-31746. Fax.: 0751-32838 e-mail : [email protected]

Hari/Tanggal : Kamis, 25 April 2013

JAM GRUP KLP KEGIATAN INSTRUKTUR TEMPAT

14.00-16.00 D

Responsi

22 Membantu persalinan Episiotomi dan repair

dr. Syamel Muhammad Lokal A.1

23 dr. Defrin, Sp.OG Lokal A.2

24 dr. Yanasta Moendanu,

Sp.OG

Lokal A.3

25 DR. dr. Joserizal Serudji,

Sp.OG (K)

Lokal A.4

26 dr. Hefial Helmi, Sp.OG

(K)

Lokal A.5

27 dr. Yusrawati, Sp.OG (K) Lokal B.1

28 dr. Hariadi, Sp.OG Lokal B.2

Mengetahui Padang, Maret 2013 Wakil Dekan I FK-UNAND Koordinator Blok 2.5

Prof.DR.dr.Hj. Eryati Darwin, PA (K) Dr.dr. Eva Decroli, Sp.PD-KMD NIP : 195311091982112002 NIP. 195912191986111001


(13)

BUKU PANDUAN M AHASISW A

BLOK 2 .5

GANGGUAN HORM ON DAN M ETABOLISM E

KEM ENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS ANDALAS

FAKULTAS KEDOKTERAN

PADANG 2013

Jl.Perintis Kemerdekaan. Padang 25127. Telp.: +62 751 31746. Fax.: +62 751 32838 e-mail : [email protected]


(14)

Buku Panduan Mahasiswa 2

PENANGGUNG JAW AB

BLOK 2.5

GANGGUAN HORM ON DAN M ETABOLISM E

W akil Dekan I, Koordinator Blok 2.5

Prof.Dr.dr.Eryati Darw in, PA (K) Dr. dr.Eva Decroli, SpPD-KEM D-FINASIM NIP. 195610211994121001 NIP. 195912191986111001


(15)

Buku Panduan Mahasiswa 3

DAFTAR I SI

Halaman

Penanggung Jawab ii

Daftar isi iii

Daftar lampiran iv

Pendahuluan 1

Pohon topik 2

Karakteristik Mahasiswa 3

Lingkup bahasan 4

Metode Pembelajaran 6

Evaluasi 8

Daftar Kuliah Pengantar 9

Daftar referensi 11

Modul 1. Skenario 1: Mata gadis melotot 12 Modul 2. Skenario 2: Nyonya Diana yang malang 13 Modul 3. Skenario 3: Nyonya Simet yang tambun 14 Modul 4. Skenario 4: Putri mendadak gemuk 15 Modul 5. Skenario 5: Kisah Nagari janjang Ampek 16 Modul 6. Skenario 6: Derita Tuan Ano 17


(16)

Buku Panduan Mahasiswa 4

DAFTAR LAMPI RAN

Halaman

Lampiran 1. Tim Pengelola Blok 2.5 18

Lampiran 2. Daftar nama tutor Blok 2.5 19

Lampiran 3. Daftar nama moderator dan narasumber diskusi pleno 20

Lampiran 4. Metode Seven Jump 21


(17)

Buku Panduan Mahasiswa 5

PENDAHULUAN

Ist ilah hormon berasal dari bahasa Yunani, yang berart i t o set in motion yaitu dim ana aksi dinamiknya, m elalui respon seluler, mengat ur proses fisiologi tubuh dengan m ekanism e umpan balik (Feedback m echanism). Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin dan disekresi langsung m asuk darah.

Dalam fisik endokrin t erdapat saling t erkait ant ar berbagai horm on. Secara um um, hipot alam us dengan ” releasing hormones” nya m erupakan pusat kembali m elalui hipofisis ant erior/ yang m enghasilkan t ropic hormones akan m engem balikan kelenjer endokrin t arget sep ert i kelenjar t iroid (menghasilkan horm on-hormon tiroid), kelenjar adrenal (m enghasilkan horm on-hormon kortikost eroid) dan kelenjer gonad yang m enghasilkan hormon-hormon seks. Kelenjar adrenal t erdiri at as sepasang, t erlet ak pada kutub superior masing-m asing ginjal. Kelenjar ini berbent uk piram id dan m asing-masing t erdiri at as dua bagian, yaitu kort eks dan medula. Horm on yang disint esis di bagian kort eks disebut hormon kort eks adrenal, sedangkan yang dihasilkan di bagian m edula disebut hormon m edula adrenal. Bagian m edula dirangsang m elalui saraf preganglionik sim pat ik dari hipot alam us.

Hormon-hormon yang berperan dalam m et abolism e t ubuh sebagai contoh : kadar gula darah meningkat (hiperglikem ia) at as pengaruh horm on pert um buhan (grow th hormone), hormon tiroid, kort ikost eroid, glukagon dan adrenalin, sedangkan kadar gula dit urunkan (bisa sampai hipoglikem ia) oleh hormon insulin.

Obesit as m erupakan suatu penyakit mult ifakt orial, yang t erjadi akibat akum ulasi jaringan lem ak berlebihan, sehingga dapat mengganggu kesehat an. Obesit as t erjadi apabila besar dan jum lah sel lem ak bert ambah pada t ubuh seseorang. Bila seseorang bert am bah berat badannya m aka ukuran sel lem ak akan bert am bah besar dan kem udian jumlahnya juga bert ambah banyak.


(18)

Buku Panduan Mahasiswa 6

POHON TOPIK

Gangguan hormon dan metabolisme

Sistem hormon

metabolik

Pankreas Tiroid Kelenjar

adrenal

Obesitas

Diabet es m elit us St ruma t oksik St rum a non t oksik

Diagnosis dan penat alaksanaan holistik dan komprehensif


(19)

Buku Panduan Mahasiswa 7

KARAKTERISTIK M AHASISW A

M ahasisw a yang dapat mengikuti Blok Gangguan Hormon dan met abolisme ini adalah m ahasisw a Fakult as Kedokt eran Universit as Andalas angkat an 2011 yang t elah m engikut i blok 1.1 sam pai 2.4, yaitu :

Blok 1.1 Pengant ar Pendidikan Kedokt eran Blok 1.2 Kardiorespirasi

Blok 1.3 Neuromuskuloskelet al

Blok 1.4 Pencernaan, met abolisme dan hormon Blok 1.5 Urogenit al

Blok 1.6 Siklus Kehidupan

Blok 2.1 Pert umbuhan sel, im unologi dan kanker Blok 2.2 Penyakit infeksi

Blok 2.3 Reproduksi


(20)

Buku Panduan Mahasiswa 8

LINGKUP BAHASAN

Lingkup bahasan dalam blok 2.5 berdasarkan pada m asalah kesehat an yang t erjadi pada sist em hormon,met abolisme dan gizisesuai dengan lampiran daftar penyakit pada st andar kom pet ensi dokt er. Tingkat pencapaian mahasisw a pada masing-m asing penyakit dit ent ukan berdasarkan st andar dan insidens penyakit .

Tingkat kemampuan yang harus dicapai:

Tingkat Kemampuan 1: mengenali dan menjelaskan

Lulusan dokt er mampu m engenali dan m enjelaskan gam baran klinik penyakit , dan m enget ahui cara yang paling t epat unt uk mendapat kan inform asi lebih lanjut m engenai penyakit t ersebut , selanjutnya m enent ukan rujukan yang paling t epat bagi pasien. Lulusan dokt er juga m ampu m enindaklanjuti sesudah kem bali dari rujukan.

Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk

Lulusan dokt er m am pu membuat diagnosis klinik t erhadap penyakit t ersebut dan m enentukan rujukan yang paling t epat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokt er juga m ampu m enindaklanjuti sesudah kem bali dari rujukan.

Tingkat Kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan aw al, dan merujuk 3A. Bukan gaw at darurat

Lulusan dokt er mampu membuat diagnosis klinik dan m emberikan t erapi pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat . Lulusan dokt er mampu m enentukan rujukan yang paling t epat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokt er juga m ampu m enindaklanjuti sesudah kem bali dari rujukan.

3B. Gaw at darurat

Lulusan dokt er mam pu mem buat diagnosis klinik dan m emberikan t erapi pendahuluan pada keadaan gaw at darurat dem i m enyelamat kan nyaw a at au m encegah keparahan dan/ at au kecacat an pada pasien. Lulusan dokt er mampu m enentukan rujukan yang paling t epat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokt er juga m ampu m enindaklanjuti sesudah kem bali dari rujukan.

Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas

Lulusan dokt er m ampu mem buat diagnosis klinik dan m elakukan penatalaksanaan penyakit t ersebut secara m andiri dan tunt as.

4A. Kompet ensi yang dicapai pada saat lulus dokt er

4B. Profisiensi (kem ahiran) yang dicapai set elah sel esai int ernsip dan/ at au Pendidikan Kedokt eran Berkelanjut an (PKB)


(21)

Buku Panduan Mahasiswa 9

N

Noo DDaaffttaarrPPeennyyaakkiitt TTiinnggkkaattKKeemmaammppuuaann

Endocrine Glands

1 Diabet es melit us t ipe 1 4A

2 Diabet es melit us t ipe 2 4A

3 Diabet es melit us t ipe lain (int oleransi glukosa akibat penyakit lain at au obat -obat an)

3A

4 Ket oasidosis diabet ikum 3B

5 Hiperglikemi hiperosmolar non ket ot ik 3B

6 Hipoglikemia ringan 4A

7 Hipoglikemia berat 3B

8 Diabet es insipidus 1

9 Akromegali, gigant isme 1

10 Defisiensi hormon pert umbuhan 1

11 Hiperparat iroid 1

12 Hipoparat iroid 3A

13 Hipert iroid 3A

14 Tirot oksikosis 3B

15 Hipot iroid 2

16 Goit er 3A

17 Tiroidit is 2

18 Cushing's disease 3B

19 Krisis adrenal 3B

20 Addison's disease 1

21 Pubert as prekoks 2

22 Hipogonadisme 2

23 Prolakt inemia 1

24 Adenoma t iroid 2

25 Karsinoma t iroid 2

Gizi dan M et abolisme

26 M alnut risi energi-prot ein 4A

27 Defisiensi vit amin 4A

28 Defisiensi mineral 4A

29 Dislipidemia 4A

30 Porfiria 1

31 Hiperurisemia 4A


(22)

Buku Panduan Mahasiswa 10

M ETODE PEM BELAJARAN

A. Aktivitas Pembelajaran a. Tutorial.

Diskusi kelom pok kecil yang difaslilitasi oleh tut or, dijadw alkan dua kali sem inggu dengan menggunakan m et ode seven jumps. Jika berhalangan hadir karena sesuat u hal, mahasisw a yang bersangkut an harus menginformasikan kepada t utor dalam w akt u 2 x 24 jam.

b. Skill’s lab.

Kegiat an untuk m endapat kan keterampilan m edik, m ulai dari komunikasi, ket erampilan laborat orium, ket erampilan prosedural dan ket eram pilan klinik. M at eri ket erampilan dalm Blok reproduksi adalah pemeriksaan kehamilan. Sebelum pem eriksaan langsung ke pasien, t erlebih dulu m ahasiswa harus melakukan pem eriksaan secara sim ulasi dibaw ah bimbingan inst rukt ur. Hasil pemeriksaan langsung t erhadap pasien didiskusikan pada minggu berikut nya.

c. Praktikum

Kegiat an yang dilakukan di laborat orium, yang bert ujuan untuk meningkat kan pem ahaman tent ang t eori.

d. Diskusi pleno

Tujuan dari diskusi ini untuk m em persam akan dan m em bandingkan proses pem belajaran kelompok unt uk m encegah adanya kelom pok yang mengam bil jalur yang salah. Kelompok dapat mengajukan m asalah yang belum t erpecahkan dan fasilit ator akan mengarahkan diskusi . Kegiat an ini diadakan set iap minggu dan dihadiri oleh pakar yang t erkait .

e. Kuliah pakar

M ahasiswa m engikuti kuliah oleh dosen yang ekspert dalam bidangnya, sebagai pengant ar ke mat eri Blok 2.5 ini. Jadw al, m at eri, dan pem beri kuliah diatur t ersendiri.

f. Konsultasi dengan fasilitator / instruktur / pakar.

Konsult asi dengan pakar apabila diperlukan dengan m em buat perjanjian sebelumnya

g. Belajar mandiri

Sebagai seorang pelajar dew asa, anda diharapkan untuk m elakukan belajar mandiri, suat u ket erampilan yang penting untuk karir anda ke depan dan perkembangannya. Ket eram pilan ini m eliputi m enget ahui minat anda sendiri, m encari inform asi yang lebih banyak dari sumber pembelajaran yang t ersedia, m engert i inform asi dengan m enggunakan st rat egi pem belajaran yang berbeda dan berbagai akt ivit as, m enilai pem belajaran anda sendiri dan mengident ifikasi kebutuhan pem belajaran selanjutnya. Tidaklah cukup belajar hanya dari cat at an kuliah at au buku t eks. Belajar m andiri adalah ciri yang pent ing pada pendekat an PBL dan belajar harus dianggap sebagai perjalanan yang tiada akhir t anpa bat as unt uk mem peroleh informasi.


(23)

Buku Panduan Mahasiswa 11 h. Diskusi kelompok tanpa tutor

Tergant ung pada kebut uhan, m ahasisw a juga dapat m erancang pert em uan kelom pok t anpa kehadiran tutor. Tujuan dari diskusi t anpa tutor bisa bervariasi, sepert i mengident ifikasi pert anyaan secara t eorit is, m engident ifikasi tujuan pem belajaran kelom pok, untuk mem ast ikan bahw a kelompok t ersebut t elah mengum pulkan cukup informasi, at au untuk mengident ifikasi pert anyaan prakt is

B. Sumber Pembelajaran.

Sumber pembelajaran berupa: a. Buku t eks

b. M ajalah dan Jurnal. c. Int ernet (e-library). d. Nara sumber. e. Laboratorium.

C. M edia Instruksional.

M edia inst ruksional yang digunakan

a. Panduan tutorial (unt uk t ut or dan m ahasisw a) b. Penunt un Prakt ikum .

c. CD Rom.

d. Preparat dan peraga prakt ikum . e. Panduan Skill’s Lab.


(24)

Buku Panduan Mahasiswa 12

EVALUASI

NO KOM PONEN BOBOT

1 Penilaian Tut orial 20% 2 Ujian Skills Lab 20% 3 Ujian Tulis (M CQ, PAQ) 60%

Ketentuan :

1. M ahasiswa yang akan mengikut i ujian tulis/ skills lab/ prakt ikum harus m engikuti persyarat an berikut :

a. M inim al kehadiran dalam kegiat an diskusi tut orial 80% b. M inim al kehadiran dalam kegiat an diskusi pleno 80% c. M inim al kehadiran dalam kegiat an skills lab 80% d. M inim al kehadiran dalam kegiat an prakt ikum 80%

2. Apabila tidak lulus dalam ujian tulis, m ahasiswa mendapat kesem pat an untuk ujian rem edial satu kali pada akhir t ahun akadem ik yang bersangkut an. Jika masih gagal, mahasisw a yang bersangkut an harus m engulang Blok.

3. Apabila t idak lulus ujian skills lab, mahasisw a mendapat kesem pat an untuk ujian rem edial sat u kali di akhir blok. Jika m asih gagal, mahasisw a yang bersangkut an harus mengulang Blok

4. Ket ent uan penilaian berdasarkan perat uran akademik program sarjana Universit as Andalas t ahun 2011.

Nilai Angka Nilai M utu Angka M utu Sebutan M utu ≥ -100 A 4.00 Sangat cem erlang

≥ 0 < A- 3.50 Cemerlang

≥ < 0 B+ 3.25 Sangat baik

≥ 0 < B 3.00 Baik

≥ < 0 B- 2.75 Ham pir baik

≥ 0 < C+ 2.25 Lebih dari cukup

≥ < 0 C 2.00 Cukup

≥ 0 < C- 1.75 Ham pir cukup

≥ 0 < 0 D 1.00 Kurang


(25)

Buku Panduan Mahasiswa 13

DAFTAR TOPIK KULIAH PENGANTAR

M INGGU TOPIK KULIAH PENGANTAR KODE TOPIK KULIAH

NAM A PEM BERI KULIAH

I 1. Kuliah pengant ar : Gangguan hormon dan met abolisme

KP.2.5.1.1 Dr. dr. H. Eva Decroli SpPD-KEM D, FINASIM

2. Klasifikasi dan diagnost ik kelainan nodul kelenjar t iroid

KP.2.5.1.2 Dr. dr. H. Eva Decroli SpPD-KEM D, FINASIM

3. Aspek kedokt eran nuklir pada kelainan kelenjar t iroid”

KP.2.5.1.3 dr. Aisyah Eliyant i, SpKN

4. Kelainan fungsi kelenjar t iroid” KP.2.5.1.4 Dr. dr. H. Eva Decroli SpPD-KEM D, FINASIM

5. Pengaruh kelainan hormon t iroid dalam kehamilan

KP.2.5.1.5 Dr. dr. H. Eva Decroli SpPD-KEM D, FINASIM

6. Kelainan hormon t iroid pada anak KP.2.5.1.6 dr.Eka Agust ia Rini SpA 7. Obat – obat pada kelainan kelenjar

t iroid

KP.2.5.1.7 Dra. Erlina Rust am, Apt 8. Aspek bedah pada kelainan t iroid KP.2.5.1.8 Prof . Dr. Azamris, SpB-Onk(K)

II 9. Klasifikasi dan Epidemiologi DM dan permasalahan

KP.2.5.2.9 Dr. dr. H. Eva Decroli SpPD-KEM D, FINASIM

10.Diabet es melit us pada anak KP.2.5.2.10 dr.Eka Agust ia Rini SpA 11.Diagnosis dan penat alaksanaan

Diabet es melit us t ype 2

KP.2.5.2.11 Dr. dr. H. Eva Decroli SpPD-KEM D, FINASIM

12.Diabet es karena penyakit lain dan kehamilan”

KP.2.5.2.12 Dr. dr. H. Eva Decroli SpPD-KEM D, FINASIM

13.Nut risi pada DM KP.2.5.2.13 Prof . Dr.Nur Indraw at i Lipoet o M Sc, PhD, Sp.GK

14.Obat – obat ant i hiperglikemia

KP.2.5.2.14

Dra. Elly Usman, Apt

15.Prevensi dan promosi pada DM ” KP.2.5.2.15 Dr. dr. H. Eva Decroli SpPD-KEM D, FINASIM

16.Komplikasi akut dan kronik Diabet es”

KP.2.5.2.16 Dr. dr. H. Eva Decroli SpPD-KEM D, FINASIM

III 17.Epidemiologi permasalahan, diagnosis dan penat alaksanaan obesit as

KP.2.5.3.17 Dr. dr. H. Eva Decroli SpPD-KEM D, FINASIM

18.Obat – obat hipolipidemik KP.2.5.3.18 Dr. Yust icia Kat ar, Apt 19.Hubungan obesit as

dengan sindroma met abolik

KP.2.5.3.19 Dr. dr. H. Eva Decroli SpPD-KEM D, FINASIM

20.Prevent if dan promot if pada obesit as

KP.2.5.3.20 Dr. dr. H. Eva Decroli SpPD-KEM D, FINASIM

21.Dampak obesit as pada kesehat an masyarakat


(26)

Buku Panduan Mahasiswa 14 M INGGU TOPIK KULIAH PENGANTAR KODE TOPIK

KULIAH

NAM A PEM BERI KULIAH

IV 22.Pat ofisiologi, diagnosis dan penat alaksanaan kelainan kort ek adrenal

KP.2.5.4.22 Dr. dr. H. Eva Decroli SpPD-KEM D, FINASIM

23.Pengobat an dan kelainan kort ek adrenal

KP.2.5.4.23 Dr. dr. H. Eva Decroli SpPD-KEM D, FINASIM

24.Farmakologi hormon st eroid KP.2.5.4.24 Dr. dr. Handayani, M .Kes 25.Terapi gizi m edik pada kelainan

kort ek adrenal

KP.2.5.4.25 Prof . Dr.Nur Indraw at i Lipoet o M Sc, PhD, Sp.GK

V 26.Definisi, et iologi dan pat ofisiologi malnut risi, defisiensi vit amin ,dan GAKI pada masyarakat ”

KP.2.5.5.26 Prof .dr. Fasli Jalal, PhD, SpGK

27.Aspek prevent if danedukat if penanganan malnut risi, defisiensi vit amin dan GAKI pada masyarakat

KP.2.5.5.27 Prof .dr. Fasli Jalal, PhD, SpGK

28.Diagnosis dan penat alaksaan malnut risi, defisiensi vit amin dan GAKI

KP.2.5.5.28 Dr. dr. H. Eva Decroli SpPD-KEM D, FINASIM

29.Peranan laborat orium penunjang pada malnut risi, defisiensi vit amin,dan GAKI

KP.2.5.5.29 dr. Zelly Dia Rof inda, SpPK

30.Program pem erint ah dalam menanggulangi kasus malnut risi, defisiensi vit amin dan GAKI

KP.2.5.5.30 Dr. dr. M asrul, M Sc, SpGK

VI 31.Perhit ungan jumlah kebut uhan kalori,prot ein, lemak dan mikronut rien pada dew asa dan anak”

KP.2.5.6.31 Dr. dr. M asrul, M Sc, SpGK

32.Perhit ungan jumlah asupan kalori,prot ein, lemak dan mikronut rien pada st res met abolik”

KP.2.5.6.32 Dr.dr. Delmi Sulast ri, M S, SpGK

33.Implem ent asi program Realiment asi pada st ress met abolic

KP.2.5.6.33 Prof . Dr.Nur Indraw at i Lipoet o M Sc, PhD, Sp.GK

34.Pem eriksaan penunjang unt uk mendet eksi kelainan gizi pada st res met abolik

KP.2.5.6.34 Prof . dr. Rismaw at i Yasw ir, SpPK(K)

35.Pemberian diet ent eral dan parent eral pada st ress met abolik

KP.2.5.6.35 Dr. dr. M asrul, M Sc, SpGK 36.Asupan gizi pada st res met abolic KP.2.5.6.36 Dr.dr. Delmi Sulast ri, M S, SpGK


(27)

Buku Panduan Mahasiswa 15

DAFTAR REFERENSI

1. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam 2. Handbook of Obesit y

3. M elm ed Endocrinology Basic and Clinical Principles 2nd Ed 4. Type 2 Diabet es Principles and Pract ice Second Edit ion 5. Harrison’s Priciples of Int ernal M edicine 17 Ed

6. Nuclear M edicine

7. Goodm an and Gilm an’s t he Pharm acological Basic of Therapeut ic 11t h Ed, 8. The Pharmaceut ical Regulat ory Process

9. Principles of Clinical Pharm acology, 10. Pediat ric Endocrinology (Sperling) 11. Pediat ric Endocrinology (Brook) 12. Pediat ric endocrinology (Lipshift Fima) 13. William’ s Endocrinology


(28)

Buku Panduan Mahasiswa 16

M ODUL 1

SKENARIO 1 : M ATA GADIS M ELOTOT

Gadis usia 20 t ahun, m ahasisw a salah sat u perguruan t inggi di kot a Padang, m engunjungi dokt er keluarga dengan keluhan kedua m at a yang semakin m elot ot sejak t iga bulan yang lalu. Teman-t eman sekampus Gadis mengat akan bahw a akhir-akhir ini, Gadis sep ert inya m enjadi lebih sensit if dan sedikit pemarah. Ia m enyadari bahw a berat badannya t urun tiga kilogram pada sat u bulan ini dan sering m erasakan lelah nam un ia m em perkirakan hal ini akibat kesibukan di kam pus. Kadang – kadang Gadis sering m erasa cem as dan berdebar – debar t erut ama jika sedang m elakukan akt ifit as. Bajunya sering basah oleh keringat w alaupun ia t idak sedang berolahraga. Nam un sat u hal yang m engganggu pikirannya adalah pembesaran yang t erlihat pada daerah kelenjar gondoknya. Gadis cemas hal ini disebabkan oleh tum or.

Dokt er yang m em eriksa Gadis mendapat kan hasil sebagai berikut : denyut nadi : 112 x perm enit , irama regular, t ekanan darah : 140/ 70 mm Hg, frekuensi nafas 20 x perm enit , pada pem eriksaan mat a dit emukan eksoft alm us, t anda Von Graefe + dan t anda St ellw ag +. Pada pem eriksaan t iroid dit emukan pem besaran tiroid difusa, t idak dit emukan pem besaran kelenjar get ah bening leher. Dokt er m enganjurkan untuk pem eriksaan laborat orium FT 4 dan TSH.


(29)

Buku Panduan Mahasiswa 17

M ODUL 2

SKENARIO 2 : NYONYA DIANA YANG M ALANG

Ny. Diana 50 t ahun, dibaw a ke puskesmas dalam keadaan t idak sadar dan sesak nafas. Berdasarkan allo anamnesis dokt er m endapat kan inform asi bahw a Ny. Diana sudah dikenal menderit a diabet es m elit us, ibu dan tiga saudara kandungnya juga menderit a diabet es melit us. Namun akhir-akhir ini Ny. Diana sudah jarang kont rol. Pada pemeriksaan didapat kan pasien kom a, t ekanan darah 90/ 60 mm Hg, nafas cepat dan dalam . Pada pem eriksaan gula darah sew akt u dengan alat pengukur gula darah didapat kan hasil

Hi.Dokt er segera memasang infus, memberi O2 dan menyuntikkan insulin I.V 10 Unit pada Ny.Diana. sert a m enganjurkan pada keluarganya unt uk dirujuk ke Rum ah Sakit .

Di RS, Ny. Diana diraw at di HCU, pemberian infus dan insulin dit eruskan sert a dilakukan pem eriksaan AGD. Hari kedua raw atan Ny. Diana mulai sadar, t ekanan darah 140/ 90 mm Hg dan hari ket iga Ny. Diana dipindahkan ke bangsal w anit a penyakit dalam .

Dokt er ruangan kem bali m em beri penjelasan kepada Ny. Diana t ent ang diabet es t erut am a diet dan exercise. Ny. Diana berjanji dalam hati akan m em at uhi segala nasehat dokt er. Bagaimana anda menjelaskan apa yang t erjadi pada Ny. Diana?


(30)

Buku Panduan Mahasiswa 18

M ODUL 3

SKENARIO 3 : NYONYA SIM ET YANG TAM BUN

Ny. Simet 40 t ahun dat ang ke Poliklinik RS M . Djam il dengan m asalah berat badan yang semakin bert am bah. Sebenarnya Ny. Simet sudah t ergolong gemuk sejak masa remajanya, nam un usaha untuk menurunkan berat badannya belum berhasil. Ibu Ny.Sim et juga t ergolong gemuk. Konsult asi dengan dokt er bedahpun sudah dilakukannya, namun dokt er bedah t idak m enyarankan untuk tindakan operat if.

Di poliklinik Ny. Sim et m emint a medical check up, unt uk m enget ahuiapa sebenarnya m asalah kesehat annya. Dari pem eriksaan dokter m endapat kan t ekanan darah 150/ 95 m mHg, lingkaran perut 120 cm, pemeriksaan laborat orium gula darah sew akt u 170 mg/ dL, kolest erol tot al 230 mg/ dL.

Dokt er m enerangkan pada Ny. Sim et , bahw a Ny. Sim et m enderit a sindroma m et abolik, dan sem ua komponen sindrom a m et abolik harus dikoreksi. Untuk itu dokt er m em beri beberapa macam obat sepert i sim vast at in dan captopril, pengaturan diet dan “ exercise” .


(31)

Buku Panduan Mahasiswa 19

M ODUL 4

SKENARIO 4 : PUTRI M ENDADAK GEM UK

Put ri, 10 t ahun dibaw a ibunya ke Puskesm as, karena merasa anaknya m endadak gem uk dan sem bab, t api anehnya hanya pada daerah w ajah, bahu dan perut saja. Beberapa bulan ini nafsu m akan Put ri memang sangat m eningkat . Kepada dokt er, ibunya menjelaskan bahw a gejala ini m uncul set elah Put ri m akan obat prednison yang dibelinya di toko obat karena gat al-gat al di lipat sikunya. Obat t ersebut dikonsum si hampir set ahun ini karena gat al-gat al sering t imbul.

Pada pemeriksaan, dokt er m enem ukan adanya moon face, st riae, hirsut ism. Pada pem eriksaan fisik didapat kan t ekanan darah Putri 160/ 90 m mHg dan pada rongga m ulut t erdapat oral thrush. Juga t erlihat adanya at rofi otot pada kedua ekst rem it as inferior.

Dokt er m enjelaskan bahw a kelainan yang diderit a Put ri mungkin disebabkan oleh obat t ersebut at au karena kelainan endogen yang manifest asi klinisnya sam a, t api penat alaksanaannya berbeda. Untuk itu Dokt er m enganjurkan agar Put ri dirujuk ke RS Dr M Djam il untuk pem eriksaan kort isol, elekt rolit dan laboratorium lainnya. Apabila diperlukan dapat dilakukan pem eriksaan Ront gen at au CT Scan. Penat alaksanaan akan melibat kan berbagai disiplin ilm u.Bagaimana anda m enjelaskan apa yang t erjadi pada Put ri?


(32)

Buku Panduan Mahasiswa 20

M ODUL 5

SKENARIO 5: KISAH NAGARI JANJANG AM PEK

Seorang kader akt if di Jorong Janjang Ampek, sebuah desa t erpencil di Nagari Limo Bangso yang m erupakan daerah endemik GAKI, melaporkan ke Tim pemant au gizi puskesmas t ent ang seorang balit a bernama Sangguno (2 t ahun) yang berw ajah bulat sepert i bulan purnam a, perut besar nam un lengan kecil yang menghit am dan sering t erjat uh pada senja hari. Balit a t ersebut t ak pernah sem pat dibawa ibunya ke posyandu karena ibu t erlalu sibuk bekerja sebagai buruh pem et ik baw ang yang berada agak jauh dari rumahnya. Sangguno anak ke 6 dari 7 bersaudara, sehari-hari dit inggal dengan kakaknya. Adiknya yang m asih berum ur 6 bulan dibawa ibunya bekerja.

Dokt er Puskesmas menginst ruksikan t im pem antau gizi untuk m elakukan kunjungan rum ah dan m elakukan penilaian st atus gizi Sangguno. Jika Sangguno t erm asuk dalam kat egori anak yang berada di Baw ah Garis M erah (BGM ), Sangguno akan dirujuk ke

Terapeut ic Feeding Cent re untuk dilakukan pem eriksaan dan penat alaksanaan. Set elah

kunjungan rum ah dilakukan, tim mendapat kan tinggi badan Sangguno kurang dari -3 SD St andar WHO NCHS.

Bagaim ana Saudara menjelaskan apa yang t erjadi pada Sangguno dan m asalah kesehatan yang t erjadi di Nagari Limo Bangso?


(33)

Buku Panduan Mahasiswa 21

M ODUL 6

SKENARIO 6: DERITA TUAN ANO

Tuan Ano, 35 t ahun, m engalami demam t inggi disert ai mual dan munt ah selama 7 hari ini. Sejak demam, Tn.Ano kehilangan nafsu m akan sehingga t idak mampu m enghabiskan m akanan yang disajikan ist rinya. Tn.Ano t erlihat sem akin lem ah, sehingga ist rinya m em baw a Tn.Ano ke puskesmas. Dokt er puskesmas m elakukan pem eri ksaan fisik, didapat kan BB 40 kg dan t anda-t anda defisiensi vit amin. Dokt er m enganjurkan agar Tn.Ano diraw at inap oleh karena berat badannya t elah t urun lebih dari 10% dan st at us gizinya dikat egorikan gizi kurang berdasarkan Indeks M assa Tubuh.

Berdasarkan anamnesis pada ist rinya, diket ahui bahw a Tuan Ano perokok dan t idak suka makan sayur. Tn.Ano bekerja sebagai buruh di pert am bangan sehingga t idak m endapatkan sinar mat ahari berhari-hari.

Oleh karena mengalam i anoreksia, dokt er m em utuskan m emberikan dukungan nut risi lew at ent eral dan parent eral. Untuk m encapai realim ent asi, dokt er m em ut uskan unt uk segera m enghitung kebut uhan kalori dan zat gizi secara cermat . Bagaim ana anda m enjelaskan kebutuhan kalori dan zat gizi lain Tn.Ano?


(34)

Buku Panduan Mahasiswa 22 Lampiran 1:

TIM PENGELOLA

BLOK 2.5.GANGGUAN HORM ON DAN M ETABOLISM E TAHUN 2013

Koordinator : Dr. dr. H. Eva Decroli, SpPD-KEM D, FINASIM Sekret aris :dr. Rudy Afriant, SpPD

Anggot a :Dr.dr. Delmi Sulast ri. M S, SpGK dr. Eka Kurniaw an


(35)

Buku Panduan Mahasiswa 23 Lampiran 2 :

DAFTAR NAM A TUTOR

BLOK 2.5.GANGGUAN HORM ON DAN M ETABOLISM E TAHUN AKADEM IK 2012/ 2013

No Nama Tutor Kelompok Tempat

1 dr. Djusm aini Ism ail 1 Ruang A1 ( Gedung A,B,C,D ) 2 dr. GayatriAsman 2 Ruang A2 ( Gedung A,B,C,D ) 3 dr. HasnarHasjim 3 Ruang A3 ( Gedung A,B,C,D ) 4 dr. Aswiyant iAsri, M .Si.M ed, Sp.PA 4 Ruang A4 ( Gedung A,B,C,D ) 5 dr. NozaHilbert ina, M .Biomed, Sp.PA 5 Ruang A5 ( Gedung A,B,C,D ) 6 dr. SelfiRenit aRusdji, M .Biomed 6 Ruang B1 ( Gedung A,B,C,D ) 7 dr. Nurhayat i, M .Biomed 7 Ruang B2 ( Gedung A,B,C,D ) 8 dr. M Setia Budi Zein, PA 8 Ruang B3 ( Gedung A,B,C,D ) 9 dr. RoslailyRasyid, M .Biomed 9 Ruang B4 ( Gedung A,B,C,D ) 10 dr. A Aziz Djamal, M Sc. DTM & H, Sp.M K 10 Ruang B5 ( Gedung A,B,C,D ) 11 dr. Dew iRusnit a 11 Ruang C1 ( Gedung A,B,C,D ) 12 dr. Rahm atini, M .Kes 12 Ruang C2 ( Gedung A,B,C,D ) 13 dr. IfdeliaSuryadi 13 Ruang C3 ( Gedung A,B,C,D ) 14 dr. M ailindaM ainapuri, M Si..M ed 14 Ruang C4 ( Gedung A,B,C,D ) 15 Dr. dr. HafniBacht iar, M PH 15 Ruang C5 ( Gedung A,B,C,D ) 16 dr. Edison, M PH 16 Ruang C6 ( Gedung A,B,C,D ) 17 Prof.dr. Rahm at ina B Herm an, PhD, AIF 17 Ruang D1 ( Gedung A,B,C,D ) 18 dr. SofinaRusdan, Cert .M ed 18 Ruang D2 ( Gedung A,B,C,D ) 19 dr. Det t yIryani, M .Kes, M .Pd.Ked 19 Ruang D3 ( Gedung A,B,C,D ) 20 Prof.dr. FadilOenzil, PhD, Sp.GK(K) 20 Ruang D4 ( Gedung A,B,C,D ) 21 Dr.dr. Delm iSulast ri, M S, Sp.GK 21 Ruang D5 ( Gedung A,B,C,D ) 22 dr. Zaidulfar, Sp.An(K) 22 Ruang D6 ( Gedung A,B,C,D ) 23 Prof.dr. NurIndraw at iLipoet o, M Sc, PhD,

Sp.GK

23 Ruang E1 ( Gedung E / F ) 24 dr. HusnilKadri, M .Kes 24 Ruang E2 ( Gedung E / F ) 25 Prof.dr. NursalAsbiran 25 Ruang E4 ( Gedung E / F ) 26 dr. Erkadius, M Sc 26 Ruang E5 ( Gedung E / F ) 27 dr. LailaIsrona, M Sc 27 Ruang E6 ( Gedung E / F ) 28 dr. UlyaUt iFasrini 28 Ruang Tutorial Bagian Kimia


(36)

Buku Panduan Mahasiswa 24 Lampiran 3 :

DAFTAR NAM A M ODERATOR DAN NARASUM BER

DISKUSI PLENO BLOK 2.5 (GANGGUAN HORM ON DAN M ETABOLISM E) TAHUN AKADEM IK 2012/ 2013

M INGGU KE

HARI/ TANGGAL

JAM NAM A M ODERATOR NAM A NARASUM BER

1 25 M aret 2013

09.00-11.00

Dra. Elly Usman, Apt 1) Dr. H. Eva Decroli SpPD-KEM D, FINASIM

2) dr.Eka Agust ia Rini SpA 3) Dra. Elly Usman, Apt

4) Prof. Dr.Nur Indraw at i Lipoet o M Sc, PhD, Sp.GK

2 1 April 2013 09.00-11.00

dr.Eka Agust ia Rini SpA 1) Dr. H. Eva Decroli SpPD-KEM D, FINASIM

2) dr.Eka Agust ia Rini SpA 3) Prof. Dr. Azamris, SpB-Onk(K) 4) Dra. Elly Usman, Apt

5) dr. Aisyah Eliyant i, SpKN 3 8 April 2013

09.00-11.00

Dr.dr. Delmi Sulast ri, M S, Sp.GK

1) Dr. H. Eva Decroli SpPD-KEM D, FINASIM

2) Dr.dr. Delmi Sulast ri, M S, Sp.GK

3) Dr. Yust icia Kat ar, Apt 4 15 April

2013

09.00-11.00

Dr.dr. Handayani, M .Kes

1) Dr. H. Eva Decroli SpPD-KEM D, FINASIM

2) Prof. Dr.Nur Indraw at i Lipoet o M Sc, PhD, Sp.GK

3) Dr.dr. Handayani, M .Kes 5 22 April

2013

09.00-11.00

dr. Zelly Dia Rofinda, SpPK

1) Prof.dr. Fasli Jalal, PhD, SpGK 2) dr. Zelly Dia Rof inda, SpPK 3) Dr.dr. Hafni Bacht iar, M PH 4) Dr. H. Eva Decroli SpPD-KEM D,

FINASIM

5) Dr. dr. M asrul, M Sc, SpGK 6 29 April

2013

09.00-11.00

Prof. Dr.Nur Indraw at i Lipoet o M Sc, PhD, Sp.GK

1) Dr. dr. M asrul, M Sc, SpGK 2) Prof. Dr.Nur Indraw at i Lipoet o

M Sc, PhD, Sp.GK

3) dr. Delmi Sulast ri, M S, Sp.GK 4) Prof. dr. Rismaw at i Yasw ir,


(37)

Buku Panduan Mahasiswa 25 Lampiran 4 :

M ETODE SEVEN JUM P (TUJUH LANGKAH)

LANGKAH 1. Klarifikasi istilah/ terminologi asing (yang tidak dimengerti)

• Proses

M ahasisw a m engidentifikasi kat a-kat a yang m aknanya belum jelas dan anggot a kelompok yang lain m ungkin dapat memberikan definisinya. Semua mahasisw a harus dibuat m erasa am an, agar mereka dapat m enyam paikan dengan jujur apa yang m ereka t idak m engert i.

• Alasan

Ist ilah asing dapat menghambat pemahaman. Klarifikasi ist ilah w alaupun hanya sebagian bisa mengawali proses belajar.

• Out put t ert ulis

Kat a-kat a at au ist ilah yang t idak disepakat i pengert iannya oleh kelom pok dijadikan t ujuan pem belajaran (learning object ives)

LANGKAH 2. M enetapkan masalah

• Proses

Ini merupakan sesi t erbuka dim ana sem ua m ahasiswa didorong untuk berkont ribusi pendapat t ent ang m asalah. Tutor mungkin perlu m endorong semua m ahasiswa unt uk berkont ribusi dengan cepat t et api dengan analisis yang luas.

• Alasan

Sangat mungkin set iap anggot a kelompok t ut orial mem punyai perspekt if yan g berbeda t erhadap suatu m asalah. M em bandingkan dan m enyatukan pandangan ini akan m emperluas cakraw ala int elekt ual mereka dan menent ukan t ugas berikut nya. • Out put t ert ulis

Daft ar masalah yang akan dijelaskan

LANGKAH 3. Curah pendapat kemungkinan hipotesis atau penjelasan

• Proses

Lanjut an sesi t erbuka, t et api sekarang semua mahasisw a m encoba m em form ulasikan, m enguji dan mem bandingkan m anfaat relat if hipot esis m ereka sebagai penjelasan m asalah at au kasus. Tutor mungkin perlu menjaga agar diskusi berada pada tingkat hipotet is dan mencegah m asuk t erlalu cepat ke penjelasan yang sangat detail. Dalam kont eks ini:

a. Hipot esis berart i dugaan yang dibuat sebagai dasar penalaran t anpa asum si kebenarannya, at aupun sebagai tit ik aw al invest igasi


(38)

Buku Panduan Mahasiswa 26

b. Penjelasan berart i mem buat pengenalan secara det ail dan pem ahaman, dengan t ujuan untuk saling pengert ian

• Alasan

Ini merupakan langkah penting, yang m endorong penggunaan prior know ledge dan m em ori sert a m em ungkinkan m ahasisw a untuk m enguji at au menggam barkan pem aham an lain; link dapat dibentuk antar it em jika ada penget ahuan tidak lengkap dalam kelompok. Jika dit angani dengan baik oleh t utor dan kelom pok, langkah ini akan m em buat m ahasiswa belajar pada tingkat pem aham an yang lebih dalam .

• Out put t ert ulis

Daft ar hipot esis at au penjelasan

LANGKAH 4. M enyusun penjelasan menjadi solusi sementara

• Proses

M ahasisw a akan m em iliki banyak penjelasan yang berbeda. M asalah dijelaskan secara rinci dan dibandingkan dengan hipot esis at au penjelasan yang diajukan, unt uk m elihat kecocokannya dan jika diperlukan eksplorasi lebih lanjut. Langkah ini mem ulai proses penent uan tujuan pembelajaran (learning objectives), namun tidak disarankan unt uk m enuliskannya t erlalu cepat .

• Alasan

Tahap ini m erupakan pem rosesan dan rest rukt urisasi penget ahuan yang ada secara akt if sert a m engident ifikasi kesenjangan pem aham an. M enuliskan t ujuan pem belajaran t erlalu cepat akan m enghalangi proses berpikir dan proses int elekt ual cepat , sehingga tujuan pembelajaran m enjadi t erlalu m elebar dan dangkal.

• Out put t ert ulis

Pengorganisasian penjelasan m asalah secara skem at is yait u m enghubungkan ide-ide baru satu sam a lain, dengan penget ahuan yang ada dan dengan kont eks yan g berbeda. Proses ini m emberikan out put visual hubungan antar pot ongan informasi yang berbeda dan m emfasilit asi penyimpanan informasi dalam memori jangka panjang. (Perhat ian: Dalam m emori, unsur-unsur penget ahuan disusun secara skem at is dalam framew orks at au net w orks, bukan secara sem antis sepert i kam us).

LANGKAH 5. M enetapkan Tujuan Pembelajaran

• Proses

Anggot a kelompok m enyet ujui seperangkat inti tujuan pem belajaran (learning

object ives) yang akan m ereka pelajari. Tutor m endorong m ahasisw a untuk fokus, tidak

t erlalu lebar at au dangkal sert a dapat dicapai dalam w aktu yang t ersedia. Beberapa m ahasisw a bisa saja punya tujuan pem belajaran yang bukan merupakan t ujuan pem belajaran kelom pok, karena kebut uhan at au kepent ingan pribadi.


(39)

Buku Panduan Mahasiswa 27

Proses konsensus m enggunakan kemam puan seluruh anggot a kelom pok (dan t utor) unt uk mensint esis diskusi sebelum nya m enjadi tujuan pem belajaran yang t epat dan dapat dicapai. Proses ini t idak hanya m enet apkan tujuan pembelajaran, akan t et api juga m engajak sem ua anggot a kelom pok bersam a-sama m enyimpulkan diskusi.

• Out put t ert ulis

Tujuan pembelajaran adalah out put ut am a dari t ut orial pert am a. Tujuan

pem belajaran seharusya berupa isu yang dit ujukan pada pert anyaan at au hipot esis spesifik. M isalnya, "penggunaan grafik cantle untuk menilai pert um buhan anak" lebih baik dan lebih t epat daripada ” topik global pert umbuhan”

LANGKAH 6. M engumpulkan informasi dan belajar mandiri

• Proses

Proses ini m encakup pencarian m at eri di buku t eks, di lit erat ur yang t erkom put erisasi, m enggunakan int ernet , melihat spesim en patologis, konsult asi pakar, at au apa saja yang dapat m em bantu m ahasiswa m em peroleh inform asi yang dicari. Kegiat an PBL yang t erorganisir dengan baik m eliputi buku program at au buku blok yang m emuat saran cara memperoleh at au mengont ak sum ber pembelajaran spesifik yang mungkin sulit dit em ukan at au diakses.

• Alasan

Jelas bagian penting dari proses belajar adalah mengumpulkan dan m em peroleh inform asi baru yang dilakukan sendiri oleh mahasisw a

• Out put t ert ulis

Cat at an individual m ahasisw a.

LANGKAH 7. Berbagi hasil mengumpulkan informasi dan belajar mandiri

• Proses

Berlangsung beberapa hari set elah t ut orial pertam a (langkah 1-5). M ahasisw a m em ulai dengan kem bali ke daft ar t ujuan pem belajaran m ereka. Pert am a, m ereka m engident ifikasi sumber inform asi individual, mengum pulkan inform asi dari belajar m andiri sert a saling m em bantu m em ahami dan mengident ifikasikan area yang sulit unt uk dipelajari lebih lanjut (at au bantuan pakar). Set elah it u, m ereka berusaha untuk m elakukan dan menghasilkan analisis lengkap dari m asalah.

• Alasan

Langkah ini mensint esis kerja kelom pok, mengkonsolidasi pem belajaran dan m engident ifikasikan area yang masih m eragukan, mungkin unt uk st udi lebih lanjut . Pem belajaran pasti tidak lengkap (incomplet e) dan t erbuka (open-ended), t api ini agak hati-hati karena mahasiswa harus kembali ke t opik ket ika ’pem icu’ yang t epat t erjadi di m asa dat ang.


(40)

Buku Panduan Mahasiswa 28

Cat at an individual m ahasisw a.

Lampiran 5 :

LEM BAR PENILAIAN TUTORIAL KELOM POK …..

NAM A TUTOR : ……….

Blok : Diskusi ke :

M odul : Tanggal :

NO NO.BP NAM A M AHASISW A

UNSUR PENILAIAN TOTAL NILAI Kehadiran Keaktifan dan kreativitas

Relevansi Sikap

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Keterangan : 1. Kehadiran

0 Tidak hadir at au terlam bat > 10 m enit 1 Terlam bat <10 m enit

2 Hadir tepat w akt u

2. Keaktifan dan kreatifit as

0 Tidak m ember ikan pendapat selam a diskusi t ut orial 0,5 M emberikan pendapat set elah dimint a ket ua/ t ut or

1 M emberikan pendapat pada sebagian kecil LO at au selalu menyam paikan pendapat dengan cara m embacakan buku/ cat at an/ handout/ dll

2 M emberikan pendapat pada sebagian besar LO at au kadang-kadang m enyam paikan pendapat dengan cara m em bacakan buku/ catat an/ handout / dll

2,5 M emberikan pendapat pada sebagian besar LO t anpa mem bacakan buku/ cat at an/ handout/ dll dan at au kreat if (m enyam paikan secara sist em at is at au m enggunakan gam bar/ skem a sehingga m udah dim engert i) 3 M enyam paikan pendapat pada set iap LO t anpa m em bacakan buku/ cat at an/ handout / dll dan kreat if

(m enyampaikan secara sist em at is at au menggunakan gam bar / skem a sehingga m udah dim engert i)

3. Relevansi

0 Pendapat yang disampaikan tidak relevan dengan LO at au tidak m em berikan pendapat 1 Sebagian kecil dar i pendapat yang disam paikan relevan dengan LO

2 Sebagian besar dar i pendapat yang disam paikan relevan dengan LO 3 Sem ua pendapat yang disam paikan relevan dengan LO

4. Sikap

0 M engham bat jalannya diskusi at au t idak m enghargai pendapat anggot a lain (dom inasi, m engej ek at au m enyela) at au tidak m enghar gai t utor

1 Tidak acuh at au m elakukan kegiat an yang t idak ada hubungannya dengan kegiat an t ut orial 1,5 M emberikan pendapat t anpa melalui ket ua kelompok

2 M enunjukkan sikap m enghargai pendapat dan peran anggot a lain dan t utor

Padang,……….. Tut or,


(41)

1

BLOK 2.5

GANGGGUAN HORM ON DAN

M ETABOLISM E

I.

Seri keterampilan Pemeriksaan Fisik:

PEMERIKSAAN FISIK KELENJAR TIROID

II. Seri Keterampilan Laboratorium:

PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH

III. Seri keterampilan pemeriksaan fisik:

OBSTETRI 2. :

PEMERIKSAAN PANGGUL DAN KEMAJUAN PERSALINAN

IV. Seri keterampilan prosedural:

MEMBANTU PERSALINAN

EPISIOTOMI DAN REPAIR

Edisi 4 REVISI 2013

TIM PELAKSANA SKILLS LAB

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ANDALAS


(42)

2

CARA PENGGUNAAN BUKU INI:

Untuk mahasiswa

Bacalah penuntun skills lab ini

sebelum

proses pembelajaran

dimulai. Hal ini akan membantu saudara lebih cepat memahami materi

skills lab yang akan dipelajari dan memperbanyak waktu untuk latihan

dibawah pengawasan instruktur masing-masing.

Bacalah juga bahan /materi pembelajaran yang terkait dengan

keterampilan yang akan dipelajari seperti: Anatomi, fisiologi,

biokimia, dan ilmu lainnya. Hal ini akan membantu saudara untuk

lebih memahami ilmu-ilmu tersebut dan menemukan keterkaitannya

dengan skills lab yang sedang dipelajari.

Saudara juga diwajibkan untuk menyisihkan waktu diluar jadwal.

Perhatian...

Lembar penilaian keterampilan skills lab yang digunakan

untuk nilai skills lab Obstetri (minggu III-VI) adalah lembar

penilaian kode O (ada sepuluh aitem) yang terdaat pada halaman

46. 2 checklist keterampilan yang lebih banyak aitemnya (lebih

dari 40 aitem) berfungsi untuk panduan saudara dalam berlatih

.

Selamat belajar dan berlatih ...

Terima kasih


(43)

3

Minggu Ke Bentuk keterampilan Topik Tempat

I &II

Keterampilan pemeriksaan fisik dan

laboratorium

1. Pemeriksaan fisik kelenjar tiroid (T)

2. Pemeriksaan Glukosa

Darah (GD) Ruang skills lab

III Ujian

III

Keterampilan pemeriksaan fisik dan

prosedural

1. Obstetri 2. :(O)

Pemeriksaan panggul dan kemajuan persalinan 2. Membantu persalinan 3. Episiotomi dan repair

Ruang skills lab

IV

V

VI Ujian

Nilai akhir skills lab: Nilai = (T+GD) + 2O

3

Ketentuan :

1. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian tulis/skills lab/praktikum harus mengikuti persyaratan berikut :

a. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi tutorial 90% b. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi pleno 90% c. Minimal kehadiran dalam kegiatan skills lab 100% d. Minimal kehadiran dalam kegiatan praktikum 100%

2. Apabila tidak lulus dalam ujian tulis, mahasiswa mendapat kesempatan untuk ujian remedial satu kali pada akhir tahun akademik yang bersangkutan. Jika masih gagal, mahasiswa yang bersangkutan harus mengulang blok.

3. Batas minimal nilai kelulusan skills lab adalah 81 untuk kesemua keterampilan

4. Apabila tidak lulus ujian skills lab, mahasiswa mendapat kesempatan untuk ujian remedial satu kali di akhir blok. Jika masih gagal, mahasiswa yang bersangkutan harus mengulang blok


(44)

4

PENUNTUN SKILLS LAB BLOK 2.5

(GANGGUAN HORMON DAN METABOLISME)

PEMERIKSAAN FISIK KELENJAR TIROID

Edisi 4

Revisi 2013

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ANDALAS


(45)

5

I.

PENGANTAR

Modul ini dibuat untuk mahasiswa dengan tujuan mencapai kemampuan tertentu dalam pemeriksaan fisis kelenjar Tiroid (gondok). Pemeriksaan terdiri dari kegiatan inspeksi, palpasi dan auskultasi. Seorang dokter harus mampu melakukan pemeriksaan Kelenjar Tiroid karena pembesaran kelenjar tiroid berhubungan dengan Diagnosis berbagai penyakit Tiroid seperti akibat insufisiensi iodium, inflamasi, hipertiroid (Graves Disease ) dan neoplasma tiroid.

II.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah menyelesaikan blok ini mahasiswa mampu menegakkan diagnosis gangguan hormon tiroid secara klinis praktis dengan melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik kelenjar Tiroid, meliputi inspeksi, palpasi dan auskultasi.

Tujuan Pembelajaran Khusus:

Mahasiswa mampu melakukan:

1. Menginformasikan kepada pasien tentang tujuan dari pemeriksaan.

2. Menginformasikan kepada pasien agar melakukan apa yang diinstruksikan oleh pemeriksa.

3. Dapat melakukan pemeriksaan anamnesis, inspeksi, palpasi dan auskultasi Kelenjar Tiroid.

4. Dapat menentukan derajad pembesaran kelenjar tiroid.

5. Dapat melaporkan keadaan Kelenjar Tiroid tersebut, yaitu meliputi, ukuran, konsistensi, suhu dan warna kulit diatasnya, noduler atau difusa, ada atau tidak ada nyeri, ada atau tidak ada perlengketan serta ada atau tidak adanya bising pembuluh darah (bruit).

6. Dapat menetapkan status fungsi kelenjar tiroid (eutiroid/hipertiroid) dengan menggunakan Indeks Wayne dan New Castle


(46)

6 3.1Latihan dengan instruktur skillslab

3.2Responsi

3.3Bekerja kelompok

3.4Bekerja dan belajar mandiri

IV.

PRASYARAT

4.1 Sebelum berlatih mahasiswa harus menguasai ilmu dasar anatomi, histologi, fisiologi, biokimia kelenjar Tiroid pada tubuh manusia.

4.2 Sebelum memeriksa kelenjar Tiroid, mahasiswa harus mengetahui Penyakit-penyakit Tiroid atau Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan kelenjar tiroid.


(47)

7

PENDAHULUAN

Pada kegiatan skills lab ini akan dipelajari bagaimana memeriksa penderita dengan dugaan kelainan kelenjar tiroid. Sebagai dasar tentulah dipahami anatomi dan letak kelenjar tersebut dibadan kita. Berapa ukuran normalnya? Pembuluh darah manakah yang memberi vaskularisasi dan di inervasi oleh syaraf apakah kelenjar ini.

Ada tiga komponen yang diharapkan dilakukan oleh dokter dalam mengelola pasien : menegakkan diagnosis, memberi pengobatan dalam arti luas serta memantau pengobatan tersebut. Penegakkan diagnosis maupun pemantauan pasien dapat dikerjakan secara anamnesis dan pemeriksaan fisik, secara biokimia yang rasional dan bila diperlukan menggunakan alat penunjang.

1. ANAMNESIS

Dalam anamnesis ditanyakan mengenai pembesaran didaerah leher depan, adanya keluhan-keluhan hipertiroid (seperti selalu kepanasan, keringatan, makin kurus, dll). Disamping itu apakah ada merasakan nyeri atau tanda-tanda penekanan (seperti gangguan menelan, sesak nafas, suara serak). Apakah terdapat anggota keluarga atau tetangga yang menderita penyakit yang sama.

2. PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik kelenjer tiroid merupakan bagian dari pemeriksaan umum seorang penderita. Dalam memeriksa leher seseorang, struktur leher lainnya pun harus diperhatikan. Ada beberapa alasan untuk hal ini, pertama sering struktur ini tertutup atau berubah oleh keadaan kelenjar tiroid, kedua metastasis tiroid sering terjadi ke kelenjar limfe leher dan ketiga banyak juga kelainan leher yang sama sekali tidak berhubungan dengan gangguan kelenjer gondok. Riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik sistematik juga diperlukan, sebab dampak yang ditimbulkan oleh gangguan fungsi kelenjer tiroid melibatkan hampir seluruh oragan tubuh, sehingga pengungkapan detail kelainan organ lainnya sangat membantu menegakkan maupun mengevaluasi gangguan kelainan penyakit kelenjar tiroid. Pemeriksaan kelenjar tiroid meliputi inspeksi, palpasi dan auskultasi.


(48)

8 Waktu memeriksa kelenjar tiroid hendaknya dipastikan arah sinar yang tepat, sehingga masih memberi gambaran jelas pada kontur, relief, tekstur kulit maupun benjolan. Demikian pula harus diperhatikan apakah ada bekas luka operasi. Dengan dagu agak diangkat, perhatikan struktur dibagian bawah-depan leher. Kelenjar tiroid normal biasanya tidak dapat dilihat dengan cara inspeksi, kecuali pada orang yang amat kurus, namun apabila dalam keadaan tertentu ditemukan deviasi trachea atau dilatasi vena maka harus curiga kemungkinan adanya gondok substernal. Biasanya dengan inspeksi saja kita dapat menduga adanya pembesaran kelenjar tiroid yang lazim disebut gondok.

Gondok yang agak besar dapat dilihat, namun untuk memastikan serta melihat gambaran lebih jelas maka pasien diminta untuk membuat gerakan menelan (oleh karena tiroid melekat pada trachea ia akan tertarik keatas bersama gerakan menelan). Manuver ini cukup diagnostik untuk memisahkan apakah satu struktur leher tertentu berhubungan atau tidak dengan tiroid. Sebaliknya apabila struktur kelenjar tiroid tidak ikut gerakan menelan sering disebabkan perlengkapan dengan jaringan sekitarnya. Untuk ini dipikirkan kemungkinan radang kronik atau keganasan tiroid.

B.

Palpasi

Dalam menentukan besar, bentuk konsistensi dan nyeri tekan kelenjar tiroid maka palpasi merupakan jalan terbaik dan terpenting. Ada beberapa cara, tergantung dari kebiasaan pemeriksa. Syarat untuk palpasi tiroid yang baik adalah menundukkan leher sedikit serta menoleh kearah tiroid yang akan diperiksa (menoleh kekanan untuk memeriksa tiroid kanan, maksudnya untuk memberi relaksasi otot sternokleidomastoideus kanan). Pemeriksa berdiri didepan pasien atau duduk setinggi pasien.

Sebagian pemeriksa lebih senang memeriksa tiroid dari belakang pasien. Apapun yang dipilih langkah pertama ialah meraba daerah tiroid dengan jari telunjuk (dan atau 3 jari) guna memastikan ukuran, bentuk, konsistensi, nyeri tekan dan simetri. Untuk mempermudah meraba tiroid, kita dapat menggeser laring dan tiroid ke satu sisi dengan menggunakan ibu jari atau jari tangan lain pada kartilago tiroid. Kedua tiroid diperiksa dengan cara yang sama sambil pasien melakukan gerakan menelan.


(49)

9 Palpasi lebih mudah dilakukan pada orang kurus, meskipun pada orang gemuk tiroid yang membesar juga dapat diraba dengan mudah. Ukuran tiroid dapat dinyatakan dalam bermacam-macam cara :

 Misalnya dapat diterjemahkan dalam ukuran volume (cc) dibandingkan dengan ukuran volume ibu jari pemeriksa

 Ukuran lebar dan panjang (cm x cm) atau ukuran berat (gram jaringan dengan perbandingan ibu jari pemeriksa yang sudah ditera sendiri berdasarkan volume air yang tergeser oleh ibu jari dan volume dikaitkan dengan berat daging dalam gram)

 Mengukur luas permukaan kelenjar dapat digunakan sebagai ukuran besarnya tiroid  Gradasi pembesaran kelenjar tiroid untuk keperluan epidemiologi (untuk menentukan

prevalensi gondok endemik) menggunakan klasifikasi perez atau modifikasinya. Umumnya wanita mempunayi gondok lebih besar sehingga lebih mudah diraba. Tujuan menggunakan metoda ini ialah mendapat angka statistik dalam mengendalikan masalah gondok endemik dan kurang yodium, dengan cara yang reploducible. Klasifikasi awal (Perez 1960) adalah sebagai berikut :

Derajat 0 : Subjek tanpa gondok

Derajat 1 : Subjek dengan gondok yang dapat diraba (palpable) Derajat 2 : Subjek dengan gondok terlihat (visible)


(50)

10 Derajat IA : Subjek dengan gondok teraba membesar tetapi tidak terlihat meskipun leher

sudah ditengadahkan maksimal.

Derajat IB : Subjek dengan gondok teraba membesar tetapi terlihat dengan sikap kepala biasa, artinya leher tidak ditengadahkan.

Adapun kriteria untuk menyatakan bahwa gondok membesar ialah apabila lobus leteral tiroid sama atau lebih besar dari falang akhir ibu jari tangan pasien (bukan jari pemeriksa). Dalam sistem klasifikasi ini setiap nodul perlu dilaporkan khusus (pada survei GAKI dapatan ini mempunyai arti tersendiri).

Apabila dalam pemeriksaan survei populasi ditemukan nodularitas artinya ditemukan nodul pada lobus kelenjar tiroid, maka temuan ini perlu dilaporkan secara khusus. Kista kita duga apabila pada rabaan berbentuk hemisferik, berkonsistensi kenyal, dengan permukaan halus. Gondok keras sering ditemukan pada tiroiditis kronik atau keganasan pada gondok, kenyal atau lembek pada struma colloides dan pada defisiensi yodium. Nyeri tekan atau nyeri spontan dapat dijumpai pada radang atau infeksi (tiroiditis autoimun, virus atau bakteri) tetapi dapat juga karena peregangan mendadak kapsul tiroid oleh hemoragi ke kista, keganasan atau malahan dapat ditemukan pada hipertiroidisme.

Pita ukuran seperti gambar diatas kadang digunakan untuk menilai secara kasar perubahan ukuran kelenjar, membesar, tetap atau mengecil selama pengobatan atau observasi. Dalam pengobatan penyakit Graves pengecilan kelenjar diawal pengobatan memberikan indikasi respon baik sedangkan pembesaran menandakan adanya overtreatment Obat Anti Tiroid (terjadi hipotiroidisme → TSH naik → stimulasi dan lingkar leher membesar). Namun ini biasanya terlambat 2 minggu sesudah perubahan biokimia.

Palpasi juga berguna dalam menentukan pergeseran trachea (bisa karena trachea terdesak atau tertarik sesuatu). Cari massa yang menyebabkan pergeseran dengan cara palpasi. Rabalah pembesaran limfonodi yang dapat merupakan petunjuk penyebaran karsinoma kelenjar tiroid ke kelenjar limfe regional. Khusus perhatikan limfonodi sepanjang daerah trachea yang menutupi trachea, kartilago krikoid, kartilago tiroid di linea mediana (disebut upper pretracheal node atau delphian group) dan limfonodi mastoid yang terdapat di sudut radang bawah, raba pula kalau ada pembesaran vena.


(51)

11 Gambar 2. Lokasi kelenjar Tiroid.

C.

Auskultasi

Tidak banyak informasi yang dapat disumbangkan oleh auskultasi tiroid, kecuali untuk mendengarkan bruit, bising pembuluh di daerah gondok yang paling banyak ditemukan pada gondok toksik (utamanya ditemukan di lobus kanan tiroid-ingat vaskularisasinya).

Menegakkan Diagnosis Klinis Penyakit Graves/Hipertiroid

Diagnosis penyakit Graves diawali dengan mencurigai tanda-tanda hipertiroidisme yang ditegaskannya dengan indeks klinis Wayne dan New Castle. Indeks Wayne ini merupakan cara sederhana menegakkan diagnosis secara klinis, dapat membedakan antara keadaan klinis hipertiroidisme dengan eutiroidisme bukan dengan hipotiroidisme. Dari indeks ini yang menempati posisi penting adalah gejala dan tanda : usia, bising gondok dan jumlah nadi permenit, tremor serta ada tidaknya faktor psikologis yang memicu keadaan.

Dengan indeks-indeks ini dapat ditegakkan diagnosis klinis namun untuk memastikannya diperlukan pemeriksaan lainnya yaitu konfirmasi laboratorik. Maksud dari frequent checking pada indeks Wayne adalah keraguan pasien, misalnya ia berkali-kali mencheck apa pintu sudah dikunci, lampu sudah dimatikan, kran sudah ditutup dan sebagainya.

Dari praktek kita bisa mulai anamnesis dan memeriksa fisik berdasarkan indeks diagnostik Wayne maupun New Castle dengan menggunakan variabel dengan nilai beda besar. Contohnya, usia, kepekaan atas suhu, berat badan, nafsu makan, permukaan gondok, bising gondok, nadi filbrasi atrium. Secara klinis diagnosis dapat dinyatakan dalam indeks


(52)

12 Langkah berikutnya memastikan diagnosis hipertiroidisme dengan berbagai cara (laboratorik dan penunjang lain).

Diagnosis penyakit Graves umumnya mudah ditegakkan dengan ditemukannya kombinasi gejala dan tanda mata, gondok serta beberapa tanda khas hipertiroidisme.

Gambar 3. Penonjolan Mata (eksoftalmus) pada hipertiroid (graves disease)


(53)

(1)

2. Perbaikan Episiotomi Mediolateralis

Teknik menjahit luka pada episiotomi mediolateralis hampir sama dengan teknik menjahit episiotomi mediana, jahitan pertama di mulai 1 cm diatas puncak luka. Penjahitan dilakukan sedemikian rupa sehingga setelah penjahitan selesai hasilnya harus simetris.


(2)

DAFTAR TILIK LATIHAN SKILLS LAB

ASUHAN PERSALINAN NORMAL, EPISIOTOMI DAN REPAIR PERINEUM

KEGIATAN SKOR

0 1 2 3

PENATALAKSANAAN KALA II DAN EPISIOTOMI 1. Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan Kala Dua

1. Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran 2. Perineum tampak menonjol

3. Vulva dan anus membuka

2. Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial untuk menolong persalinan dan menatalaksana komplikasi ibu dan bayi baru lahir. Untuk resusitasi  tempat datar, rata, bersih, kering dan hangat, 3 handuk/kain bersih dan kering, alat penghisap lendir, lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm di atas tubuh bayi

 Menggelar kain di atas perut ibu dan tempat resusitasi serta ganjal bahu bayi

 Menyiapkan oksitosin 10 unit dan alat suntik steril sekali pakai di dalam partus set

3. Pakai celemek plastik

4. Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk periksa dalam

5. Masukkan oksitosin ke dalam tabung suntik (gunakan tangan yang memakai sarung tangan DTT dan steril (pastikan tidak terjadi kontaminasi pada alat suntik)

6. Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati dari depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang dibasahi air DTT

 Jika introitus vagina, perineum atau anus terkontaminasi tinja, bersihkan dengan seksama dari arah depan ke belakang

 Buang kapas atau kasa pembersih (terkontaminasi) dalam wadah yang tersedia

 Ganti sarung tangan jika terkontaminasi (dekontaminasi, lepaskan dan rendam dalam larutan klorin 0,5%  langkah # 9) 7. Lakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap.

 Bila selaput ketuban belum pecah dan pembukaan sudah lengkap maka lakukan amniotomi

8. Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5% kemudian lepaskan dan rendam dalam keadaan terbalik dalam larutan 0,5% selama 10 menit. Cuci kedua tangan setelah sarung tangan dilepaskan


(3)

[[

9. Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi/ saat relaksasi uterus untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas normal (120 – 160x/ menit)

 Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal

 Mendokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan dalam, DJJ dan semua hasil-hasil penilaian serta asuhan lainnya pada partograf 10. Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu,

jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm 11. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu 12. Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan

bahan

13. Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan

14. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 3-4 cm membuka vulva, dan perineum sudah menipis saat kepala turun oleh karena HIS, dimasukan 2 jari tangan kiri diantara perineum dan kepala, dilakukan anestesi lokal infiltrasi pada daerah perineum yang akan dilakukan episiotomi, kemudian dilakukan episiotomi

15. Saat perineum membuka 5-6 cm lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan kering. Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala. Anjurkan ibu untuk meneran perlahan atau bernapas cepat dan dangkal

16. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi, dan segera lanjutkan proses kelahiran bayi

 Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan lewat bagian atas kepala bayi

 Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat di dua tempat dan potong di antara dua klem tersebut

17. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan 18. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara

biparental. Anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut gerakkan kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu depan muncul di bawah arkus pubis dan kemudian gerakkan arah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang

19. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah untuk kepala dan bahu. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas.

20. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke punggung, bokong, tungkai dan kaki. Pegang kedua mata kaki (masukkan telunjuk diantara kaki dan pegang masing-masing mata kaki dengan ibu jari dan jari-jari lainnya)


(4)

22. Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus (hamil tunggal).

23. Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi baik.

24. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 unit IM (intramuskuler) di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum menyuntikkan oksitosin).

25. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah distal(ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama.

26. Pemotongan dan pengikatan tali pusat

 Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat di antara 2 klem tersebut.

 Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul kunci pada sisi lainnya

 Lepaskan klem dan masukkan dalam wadah yang telah disediakan

27. Letakkan bayi tengkurap di dada ibu. Luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel di dada/perut ibu. Usahakan kepala bayi berada di antara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari puting payudara ibu

28. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi.

PENATALAKSANAAN AKTIF PERSALINAN KALA TIGA , REPAIR PERINENUM

29. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva 30. Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi atas

simfisis, untuk mendeteksi. Tangan lain menegangkan tali pusat 31. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat ke arah bawah

sambil tangan yang lain mendorong uterus ke arah belakang – atas (dorso-kranial) secara hati-hati (untuk mencegah inversio uteri). Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik, hentikan penegangan tali pusat dan tunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan ulangi prosedur di atas.

32. Lakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial hingga plasenta terlepas, minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian ke arah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan tekanan dorso-kranial)

33. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase uterus, letakkan telapak tangan di fundus dan lakukan masase dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi (fundus teraba keras)


(5)

Keterangan skor:

0 = Tidak dilakukan, langkah tugas atau keterampilan tidak di lakukan oleh peserta pada saat

dievaluasi oleh pelatih

1 = Tidak memuaskan: langkah atau tugas tidak di lakukan sesuai prosedur atau panduan

Standard, perlu banyak perbaikan

2 = Kurang memuaskan : Dilakukan dengan sedikit perbaikan

3 = Memuaskan : langkah atau tugas yang di lakukan sesuai dengan prosedur atau panduan

standar

34. Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan pastikan selaput ketuban lengkap dan utuh. Masukkan plasenta ke dalam kantung plastik atau tempat khusus

35. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum. 36. Lakukan penjahitan episiotomi

Penjahitan dilakukan mulai dari puncak luka episiotomi dengan jelujur dan diikat pada batas introitus, kemudian jahitan dilanjutkan pada perineum.

37. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam

38. Lanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan per vaginam

 2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan  Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pascapersalinan  Setiap 20-30 menit pada jam kedua pascapersalinan

 Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, melakukan asuhan yang sesuai untuk menatalaksana atonia uteri

39. Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam pertama pascapersalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan

 Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam selama 2 jam pertama pasca persalinan

 Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak normal

40. Periksa kembali bayi dan pantau setiap 15 menit untuk pastikan bahwa bayi bernafas dengan baik (40-60 kali / menit), suhu tubuh normal (36,5 – 37,5 ºC).

 Jika bayi sulit bernapas, merintih, atau retraksi, diresusitasi dan segera merujuk ke rumah sakit.

 Jika bayi napas terlalu cepat, segera dirujuk.

 Jika kaki teraba dingin, pastikan ruangan hangat. Kembalikan bayi kulit-ke-kulit dengan ibunya dan selimuti ibu dan bayi dengan satu selimut.


(6)

LEMBAR PENILAIAN SKILLS LAB BLOK 2.5

KETERAMPILAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL, EPISIOTOMI DAN REPAIR PERINEUM

Nama: ... No. BP: ...

Jumlah

Keterangan skor:

0 = Tidak dilakukan, langkah tugas atau keterampilan tidak di lakukan oleh peserta pada saat

dievaluasi oleh pelatih

1 = Tidak memuaskan: langkah atau tugas tidak di lakukan sesuai prosedur atau panduan

Standard, perlu banyak perbaikan

2 = Kurang memuaskan : Dilakukan dengan sedikit perbaikan

3 = Memuaskan : langkah atau tugas yang di lakukan sesuai dengan prosedur atau panduan

standar

Nilai Keterampilan rata-rata = total skor /30 x 100 % = ………...

Padang, …… ... 2013

Instruktur

( __________________________ ) NIP.

KEGIATAN SKOR

0 1 2 3

PENATALAKSANAAN KALA II DAN EPISIOTOMI DAN REPAIR PERINEUM

1. Menyebutkan 3 tanda kala II

2. Menyebutkan persiapan pasien, bayi dan penolong 3. Memastikan Diagnosis Kala II dengan VT.

4. Memimpin persalinan, melakukan episiotomy dengan anestesi (atas indikasi)

5. Melahirkan kepala bayi dengan benar (termasuk bila ada tali pusat di leher)

6. Melahirkan bahu bayi dengan benar.

7. Melahirkan bagian tubuh bayi yang lain dan pertolongan bayi baru lahir dengan benar sampai IMD.

8. Melakukan manajemen aktif kala III.

9. Melakukan penjahitan episiotomy dengan benar. 10. Menyebutkan kala IV dan pengawasannya.