KONTRIBUSI TINGKAT PENGUASAAN SISWA DALAM BIDANG STUDI PENDIDiKAN MORAL PANCASILA DAN PERSEPSI SISWA TENTANG SIKAP ORANG TUA DALAM PERGAULAN DI RUMAH TERHADAP SIKAP DEMOKRATIS PADA SISWA-SISWA KELAS III SMA Di KOTAMADYA BANDUNG.
KONTRIBUSI TINGKAT PENGUASAAN SISWA DALAM BIDANG
STUDI PENDIDiKAN MORAL PANCASILA DAN PERSEPSI SISWA
TENTANG SIKAP ORANG TUA DALAM PERGAULAN Dl RUMAH
TERHADAP SIKAP DEMOKRATIS PADA SISWA-SISWA KELAS III
S.M.A. Dl KOTAMADYA BANDUNG
T
E S I S
Diajukan Kepada Panitia Ujian Tesis
Institut Keguruan dan llmu Pendidikan Bandung
Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat
Program Pasca Sarjana
Bidang Studi Pendidikan Umum
D1DIH
SUGANDI
Nomor Pokok : 49I/G/XVI-8
FAKULTAS PASCA SARJANA
IN6T1TUT KEGURUAN DAN 1LMU PENDIDIKAN BANDUNG
19 8
9
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :
PROF. DR. S. NASUTION, M.A.
Pembimbing
DR. BAMBANG SUWARNO, M.A,
Pembimbing
DR. H.S. HAMID HASAN, M.A.
Pembimbing
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
i
UCAPAN TERIMA KASIH
v
DAFTAR I SI
xii
DAFTAR TABEL . . ...
xiv
BAB
I
PERMASALAHAN
1
A. Rumusan Masalah serta Pemikiran
yang
Melatarbelakanginya
BAB
II
BAB III
1
B.
Kedudukan Masalah
10
C.
Corak Penelitian
11
D. Signifikansi Masalah .
11
E. Tujuan Penelitian
12
F. Anggapan Dasar
13
G. Hipotesis
14
H. Variabel-variabel Penelitian
15
LANDA3AN TEORITIK
17
A. Pengertian Demokrasi serta. PrinsipPrinsip Pokoknya
18
B. Pengertian Sikap, Pembentukan
Sikap
dan Pembentukan Sikap Demokratis
33
G. Tinjauan dari Segi Psikologi Rema^a..
56
D.
65
Pengukuran Variabel Penelitian
MET0DOL0GI PENELITIAN
83
A. Populasi dan Sampel
83
B.
85
Variabel-variabel Penelitian
C. Inst rumen Pengumpul Data
90
D. Teknik Pengolahan Data
95
XXX
Halaman
BAB IV
BAB
V
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
96
A. Persiapan
96
B. Pelaksanaan Pengumpulan Data
97
C. Pengolahan Data
98
ANALISIS HASIL PENELITIAN, KSSIMPULAN
IMPLIKASI DAN PENUTUP
119
A.
119
Analisis Hasil Penelitian
B. Kesimpulan
139
C. Implikasi Hasil Penelitian
140
D. Keterbatasan Penelitian
153
DAFTAR KEPUSTAKAAN
156
LAMPIRAN 1
161
•LAMPIRAN 2 ....- .. ., .. s. v. ... ...-.-
183
LAMPIRAN 3
199
xxia.
1
1
PZI
:-•£> j
«•_•_
2,
——
--J
•->—•
...*».*.»«».«•«
V^r;]
3
\
.».«•»
'il
-•-,-,
(p
(3
:-li
o,
v^i^HiL y, di::o:/i?:c:
CL^H 7A?:IAHEL
•
•«•••«•*•«*
~i ,1
BAB
I
PERMASALAHAN
A. Rumusan
Masalah serta Pemikiran yang Melatarbelakangi-
nya
Manusia adalah mahluk
pribadi sekaligus juga
luk sosial. la lahir, dibesarkan dan mati di dalam
kungan sosialnya. Oleh sebab itu setiap pribadi
nya mampu berperan sebagai anggota masyarakat.
mahling
seyogya-
Seseorang
dapat berperan sebagai anggota masyarakatnya jika pada di
rinya telah tertanam sikap hidup mau menerima
kehadiran
orang lain yang berbeda dengan dirinya, mau bekerja
sama
dengan sesamanya, menghormati martabat kemanusiaan
lain, singkatnya mampu bersikap dan berperilaku
orang
demokra
tis.
Didasari, bahwa pemahaman tentang sikap hidup demo
kratis itu pada setiap orang bisa berbeda-beda, namun dari
sikap yang berbeda-beda itu bisa tumbuh suatu sikap
seje-
nis yang ditampilkan atau dimiliki oleh
orang
sejumlah
terhadap objek yang sama. Ini berarti bahwa suatu
keadaan
tertentu yang melatarbelakangi pengalaman seseorang
turut
menentukan perkembangan sikapnya.
Dalam hubungan ini, disadari betapa pentingnya
pe-
ranan Pendidikan Umum sebagai komponen pendidikan yang di
harapkan berfungsi dalam upaya pembentukan kepribadian peserta didik,
baik
dalam lingkungan
1
pendidikan
formal
(di sekolah), maupun dalam lingkungan pendidikan non for
mal (di rumah). Pendidikan Moral Pancasila, sebagai salah
satu bagian dari komponen Pendidikan Umum, mempunyai fungsi penting dalam menanamkan penghayatan nilai-nilai hidup
bermasyarakat, berbangsa, termasuk di dalamnya
nilai-ni
lai kehidupan demokrasi.
Tentu masih banyak faktor lain yang turut mempengaruhi perkembangan sikap seseorang. Tesis ini tidak
maksud menelusuri keseluruhan faktor-faktor yang
ber-
diper-
kirakan dapat mempengaruhi perkembangan sikap
seseorang.
Perhatian dipusatkan kepada penelitian yang
menyangkut
kontribusi komponen Pendidikan Umum, khususnya Pendidikan
Moral Pancasila, dan persepsi siswa tentang kualitas
kap demokratis orang tua dalam pergaulan di rumah
si
bagi
pembentukan sikap demokratis siswa.
Rumusan masalah yang diajukan sebagai bahan
kaji-
an adalah sebagai berikut:
Bagaimanakah kontribusi penguasaan siswa dalam bi-
dang studi Pendidikan Moral Pancasila (PMP), khusus dalam
aspek demokrasi, dan persepsi siswa tentang kualitas
kap demokratis orang tua dalam pergaulan di rumah
si
terha
dap sikap demokratis siswa.
Masalah ini dapat dipecah dalam sub masalah
seba
gai berikut:
1. Bagaimanakah kontribusi penguasaan materi bidang studi
Pendidikan Pancasila (PMP), khususnya aspek demokrasi,
terhadap sikap demokratis siswa?
2. Bagaimanakah kontribusi persepsi siswa tentang
kuali
tas sikap demokratis orang tua terhadap sikap demokra
tis
siswa?
3. Bagaimanakah kontribusi penguasaan materi
Pendidikan
Moral Pancasila (PMP) dan persepsi siswa tentang
litas sikap demokratis orang tua,
secara
kua
bersama-sama
terhadap sikap demokratis siswa?
Dari analisis masalah tersebut di atas dapat
di-
perjelas batas-batas permasalahan dan arah penelitian seperti digambarkan dalam bagan berikut:
Penguasaan Materi
Bidang Studi PMP
(Sekolah)
JK
Sikap Demokra
tis Siswa
^L.
Persepsi siswa
tentang sikap Demo
kratis orang
Tua
(Rumah)
Masalah pertama yang diteliti adalah
kontribusi
tingkat penguasaan materi yang dicapai siswa dalam bidang
studi PMP, khususnya materi yang berkenaan dengan
demokrasi yang bersumber kepada buku
paket
aspek
Pendidikan
Moral Pancasila yang dipergunakan di SMA terhadap
kuali
tas sikap demokratis siswa.
Masalah yang kedua yang diteliti adalah kontribusi
kualitas sikap demokratis orang tua menurut persepsi sis
wa terhadap sikap demokratis siswa. Dari pergaulannya
di
lingkungan keluarga, siswa tentu mempunyai kesan mengenai
sikap orang tua terhadap keluarga dan dirinya.
Kesan-ke-
san itu "dijaring" dengan instrumen berupa angket
khusus
mengenai hal itu dan dari padanya diperoleh persepsi sis
wa mengenai kualitas sikap demokratis orang tuanya
dalam
pergaulan di rumah. Persepsi siswa tersebut dicari
ke-
mungkinan kontribusinya terhadap kualitas sikap
demokra
t i s siswa.
Permasalahan di atas timbul dilatarbelakangi
hal-
hal berikut:
Latar belakang permasalahan pertama.
Mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila
(PMP)
mempunyai kedudukan strategis. Garis-garis Besar
Program
Pengajaran PMP (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
publik Indonesia, Jakarta, 1984) antara lain
Re-
menegaskan,
bahwa tujuan PMP adalah:
...meneruskan dan mengembangkan jiwa, semangat,
dan
nilai-nilai yang terkandung dalam Pedoman Penghayatan
dan Pengalaman Pancasila (P-4), UUD 1945, dan
GBHN
kepada generasi muda, dengan menekankan pengembangan
ranah sikap dan nilai yang mendorong semangat,merangsang ilham, dan menyeimbangkan kepribadian
peserta
didik. (Garis bawah dari penulis).
Kutipan di atas menegaskan bahwa
Pendidikan Moral
Pancasila (PMP) harus mampu mengembangkan jiwa dan
sema
ngat serta nilai-nilai lihur yang terkandung dalam
Pedo-
man Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P-4),
UUD 1945
dan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) kepada
Dengan demikian, di dalam materi PMP termasuk
siswa.
tuntutan
pengembangan nilai-nilai hidup demokratis berdasarkan Pan
casila kepada siswa sehingga terbina sikap hidup demokra
tis yang berlandaskan Pandangan Hidup bangsa Indonesia.
Jika di dalam Garis Besar Program Pengajaran (GBPP)
dikemukakan topik-topik yang berkaitan dengan penyampaian
materi aspek demokrasi, maka dalam proses pengajaran
ke
pada siswa, penyampaian materi itu harus "berkesan" dalam
sikap hidupnya, sikap hidup demokratis.
Adapun arah perkembangan aspek demokratis ini
se
cara umum ditegaskan dalam GBPP (I986) bahwa, melalui PMP
anak didik hendaknya dipersiapkan dan dibentuk
menjadi
warga negara dan warga masyarakat Indonesia yang baik dan
bertanggung jawab serta mencintai bangsa dan
negaranya.
Penegasan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
di
atas menunjukkan bahwa PMP mempunyai misi utama membentuk
warga negara dan warga masyarakat. Secara umum dapat
katakan bahwa bidang studi PMP mengacu kepada
pembinaan
sikap sebagai wargan negara dan warga masyarakat
baik.
di-
yang
Penyajian materi aspek demokrasi mengacu kepada
pengem-
bangan sikap demokratis siswa.
Masalahnya adalah:
Apakah hal tersebut telah menjadi kenyataan? Apa
kah. ada keselarasan antara kualitas pengetahuan,pemaham—
an dan pengertian siswa mengenai nilai-nilai
demokrasi
yang dimiliki siswa dengan kualitas sikap demokratis sis
wa? Bagaimanakah kontribusi ranah kognitif di atas
ter
hadap sikap demokratis siswa?
Dasar teoritik dari pembahasan masalah
pertama
ini bertolak dari apa yang telah dikemukakan oleh
Fishbein (1975, h. 15). Fishbein menerangkan, bahwa
pek beliefs mengenai suatu objek tertentu dapat
as
mempe
ngaruhi terbentuknya sikap-sikap yang selaras.Secara sederhana hal itu ditunjukkan melalui bagan berikut:
Beliefs about
influence
object X
Attitude toward
object X
feedback
Bagan di atas menunjukkan bahwa perolehan pengua
saan ranah kognitif dapat mempengaruhi pembentukan ranah
afektif (sikap) dan sebaliknya terbentuknya suatu
tertentu dapat merupakan umpan balik bagi
beliefs yang baru.
sikap
pembentukan
Latar belakang permasalahan kedua.
Keluarga sebagai kelompok sosial pertama mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan anak sebagai manusia
sosial. Di dalam keluarga setiap anak belajar dan menyata-
kan diri sebagai manusia sosial di dalam hubungan
inter-
aksi dengan kelompoknya (Gerungan, 1976, h. 182). Keluarga merupakan faktor yang menentukan bagi kehidupan
anak
(David, 1958, h. 405). Di dalam keluarga ini peranan orang
tua dalam hubungan "orang tua-anak" sangat penting.
Permasalahan yang diteliti dalam penelitian
ini
tidak ditekahkan kepada hal apakah orang tua telah
mampu
melaksanakan prinsip-prinsip demokrasi dalam pergaulan di
rumah, melainkan kepada masalah bagaimanakah
persepsi
siswa (sebagai anak) mengenai sikap orang tua dalam per-
gaulannya di rumah? Dari persepsi itu akan dapat
diketa-
hui bagaimanakah kualitas sikap demokratis orang tua me-
nurut persepsi anaknya sendiri. Kualitas sikap demokratis
itulah yang dicari kontribusinya terhadap kualitas
sikap
demokratis siswa (anaknya).
Apakah persepsi anak tentang kualitas sikap
kratis orang tuanya berpengaruh terhadap pembentukan
demo
si
kap selaras pada dirinya?
Pertama-tama perlu ditegaskan bahwa persepsi
tentang kualitas sikap demokratis orang tuanya
makna penafsiran dan penilaian secara
anak
merupakan
subjektif
dari
8
anak terhadap sikap orang tuanya. Oleh
sebab
itu hal
ini belum merupakan jaminan ada atau tidak adanya
demokratis itu dimiliki orang tuanya,
sikap
atau tinggi-rendah-
nya kualitas sikap demokratis orang tuanya.
Sehubungan dengan itu perlu dipertimbangkan
nyataan Biggs (1982, h. I83) mengenai persepsi.
kannya, bahwa persepsi seseorang terhadap
per-
Dikata-
lingkungannya
(juga terhadap sikap dan pergaulannya dengan orang
tua
nya di rumah) dipengaruhi oleh tingkat kedewasaannya,pengetahuannya dan tujuannya. Jika diingat, bahwa
respon-
den dalam penelitian ini adalah kaum remaja yang
masih
sedang menuju kedewasaannya, rasanya perlu diambil sikap
hati-hati dalam menentukan kontribusi persepsi
tersebut
bagi pembentukan sikap anak yang bersangkutan.
Oleh karena itu persepsi anak terhadap
kualitas
sikap demokratis orang tuanya mungkin sesuai dengan
nyataannya mungkin pula tidak. Yang terpenting
ke-
adalah,
bahwa instrumen yang menjaring data tentang persepsi di- .
maicsud sesuax dengan perasaan hatinya. Jika demikian hal-
nya maka data yang terungkap mempunyai makna untuk dicari kemungkinan kontribusinya terhadap variabel
sikap demokratis siswa. Jika instrumen tersebut
kualitas
tidak
diisi sesuai dengan perasaan hatinya maka data yang ter
ungkap tidak akan mempunyai arti untuk dicari kemungkin
an kontribusinya bagi pembentukan sikap siswa.
Secara sederhana bagan hubungan antara
variabel
persepsi siswa tentang sikap demokratis orang tua
dengan
pembentukan setiap demokratis siswa adalah sebagai
ber
ikut:
Persepsi Siswa ten
Sikap Demokratis
tang Sikap Demokra
tis Orang Tua
(
-> )
Siswa
^ = mempengaruhi
>
= tidak mempengaruhi
Untuk sementara diasumsikan bahwa variabel
sepsi itu mempunyai pengaruh terhadap pembentukan
per
sikap
siswa.
Sebagai kelanjutan dari timbulnya permasalahan
di
atas dapat dicari kemungkinan kontribusi penguasaan ranah
kognitif mengenai anak demokrasi dari bidang studi Pendi
dikan Moral Pancasila dan kualitas sikap demokratis orang
tua, secara bersama-sama,
terhadap sikap demokratis siswa.
Yang dipertanyakan apakah kontribusi kedua
variabel
di
atas terhadap sikap demokratis siswa signifikan?
Akhimya perlu dikemukakan perbandingan
kontribusi antara kontribusi tingkat penguasaan
kognitif PMP dan persepsi siswa tentang sikap
orang tuanya terhadap sikap demokratis siswa.
tingkat
aspek
demokratis
10
B. Kedudukan Masalah
Masalah yang diajukan dalam penelitian ini
ber
kaitan dengan kontribusi penguasaan ranah kognitif mate
ri Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dan persepsi
tentang sikap orang tua dalam pergaulan di rumah
siswa
terha
dap sikap demokratis siswa. Penguasaan ranah kognitif me
ngenai materi PMP tersebut di atas berkenaan dengan perolehan informasi mengenai materi PMP yang memperluas pengetahuan, pemahaman dan pengertian siswa tentang
yang diberikan, dalam hal ini mengenai aspek
bahan
demokrasi,
melalui proses belajar di sekolah. Persepsi siswa
ten
tang sikap orang tua dalam pergaulan di rumah, berkenaan
dengan kesan siswa terhadap sikap orang tuanya
pergaulan sehari-hari, khususnya yang berkenaan
dalam
dengan
sikap demokratis. Kedua variabel di atas itu dicari kon
tribusinya terhadap sikap demokratis siswa.
Secara lebih umum terhadap masalah-masalah pemben
tukan sikap dan pengaruh orang tua terhadap anak,
telah
pernah dilakukan berbagai penelitian. Oleh karena
itu
penelitian mengenai kontribusi penguasaan ranah kognitif
dari suatu bidang studi (dalam hal ini Pendidikan
Pancasila) dan persepsi siswa tentang sikap
Moral
demokratis
orang tua terhadap sikap demokratis siswa merupakan
nelitian lanjutan dari penelitian-penelitian yang
mukakan pada Bab II, sub B, tentang pembentukan
pe
dike
sikap.
11
Penelitian ini bersifat khusus dan tidak merupakan pengulangan dari apa yang telah pemah dilakukan
oleh sebab itu pemecahan
masalah
yang diajukan
bersifat lebih khusus dan tidak merupakan
C.
sebelumnya
juga
reduplikasi.
Corak Penelitian
Bentuk penelitian yang dilakukan adalah penelitian
survey bersifat deskriptif. Penelitian ini
"memusatkan
perhatian kepada upaya mencari kontribusi variabel
nguasaan ranah kognitif bidang studi PMP
dan
pe
variabel
persepsi siswa tentang kualitas sikap demokratis
orang
tua terhadap variabel kualitas sikap demokratis siswa.
Anggota populasi adalah siswa-siswa kelas III SMA
di Kotamadya Bandung. Anggota sampel penelitian
secara acak dari siswa-siswa kelas III SMA
diambil
Negeri
dan
swasta di Kotamadya Bandung.
D. Signifikansi Masalah
Penelitian ini dilakukan sebab ada gunanya
bagi
pengembangan pendidikan baik teoritis maupun
praktis,
khususnya dalam pelaksanaan Pendidikan Moral
Pancasila
(PMP) di sekolah. Beberapa alasan dapat dikemukakan
se
bagai berikut:
1. Penelitian ini dapat melengkapi hasil peneliti
an yang pernah dilakukan, khususnya yang menyangkut kon
tribusi penguasaan ranah kognitif dari materi Pendidikan
12
Moral Pancasila dan kualitas sikap demokratis orang
tua
(menurut persepsi siswa) terhadap pembentukan sikap demo
kratis. Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran
ba-
gaimana perbandingan kontribusi variabel-variabel
bebas
tersebut di atas terhadap variabel terikat, sikap
demo
kratis
siswa.
Dari gambaran yang diperoleh tersebut di atas
ranya dapat ditentukan posisi pendidikan moral yang
ki-
di-
berikan di sekolah melalui Pendidikan Moral Pancasila dan
posisi pendidikan orang tua di rumah - keduanya
berkena
an dengan aspek demokrasi- dalam pembentukan sikap
demo
kratis siswa.
2. Penelitian ini mengandung implikasi praktis,dan
implikasi teoritis bagi penyelenggaraan pendidikan
afek
tif, baik melalui pendidikan formal maupun non formal,se-
perti akan diuraikan pada bagian akhir dari penulisan te
sis ini.
3. Hasil penelitian ini mungkin dapat lebih
me-
ningkatkan minat untuk penelitian lebih lanjut, khususnya
penelitian yang berkaitan dengan pembentukan sikap
demo
kratis warga negara.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
peroleh gambaran tentang masalah yang dikembangkan
mem
di
13
atas, sehingga diperoleh petunjuk tentang kontribusi
riabel-variabel bebas (penguasaan ranah kognitif
va
materi
PMP dan persepsi siswa tentang sikap orang tua dalam per
gaulan di rumah) terhadap variabel terikat, sikap demokra
t i s siswa.
Hasil penelitian ini secara khusus digunakan
se
bagai bahan penulisan tesis pada S2 FPS IKIP Bandung. Le
bih jauh dari itu penelitian ini mungkin ada
manfaatnya
bagi para pelaksana di lapangan dan juga para
pengambil
kebijakan dalam bidang studi Pendidikan Moral
Pancasila.
E.
Anggapan Dasar
Penelitian ini dilakukan dengan bertitik tolak da
ri anggapan dasar bahwa:
1. Orang akan melakukan sesuatu yang terbaik baginya sesuai dengan tingkat perkembangan moral yang dimilikinya. la akan mengidentifikasikan dirinya dan
mewujud-
kan kesetiaannya kepada prinsip-prinsip atau gagasan yang
dihayatinya (Bigg«, 1982, 171).
2. Melalui proses belajar, prinsip-prinsip
yang dihormatinya akan diinternalisasikan di dalam
hidup
diri
nya dan hal ini besar pengaruhnya bagi proses perkembang
an dan pembentukan sikap seseorang.
3. Sikap hidup demokratis merupakan sikap
bermasyarakat yang esensial bagi setiap orang.
hidup
Dengan
14
sikap demokratis itu setiap anggota masyarakat akan mam
pu melaksanakan tugas-tugas sosialnya.
F. Hipotesis
Di dalam penelitian ini diajukan beberapa hipote
sis sebagai berikut:
1. Penguasaan materi bidang studi Pendidikan Moral Panca
sila (PMP) khususnya aspek demokrasi, berkorelasi se
cara signifikan dengan sikap demokratis siswa.
2. Persepsi siswa tentang sikap orang tua dalam pergaul
an di rumah berkorelasi secara signifikan dengan
si
kap demokratis siswa.
3. Penguasaan materi Pendidikan Moral Pancasila
(PMP)
dan persepsi siswa tentang kualitas sikap demokratis
orang tua di rumah, secara bersama-sama, berkorelasi
secara signifikan dengan sikap demokratis siswa.
Dari hasil pengujian hipotesis di atas
kemudian
ditunjukkan kontribusinya sebagai berikut:
1. Kontribusi penguasaan materi bidang studi
Pendidikan
Moral Pancasila (PMP) terhadap pembentukan sikap
de
mo ratis siswa.
2. Kontribusi persepsi siswa tentang kualitas sikap
de
mokratis orang tua dalam pergaulan di rumah terhadap
pembentukan sikap demokratis siswa.
3. Kontribusi penguasaan materi bidang studi
\
\
•
PMP
dan
15
persepsi siswa tentang kualitas sikap demokratis
orang
tua, secara bersama-sama, terhadap pembentukan sikap de
mokratis siswa.
G.
Variabe1-Variabe1 Penelitian
1.
Variabel Bebas
a. Variabel Penguasaan Ranah Kognitif dalam bidang
studi Pendidikan Moral Pancasila, khususnya da. lam aspek demokrasi,
dalam rangka
pembentukan
warga negara demokratis (X,).
Untuk mengukur variabel ini digunakan tes
yang
disusun oleh peneliti. Tes tersebut berkenaan dengan pe—
ngetahuan, pemahaman dan pengertian aspek
pembentukan
warga negara demokratis berdasarkan materi yang terdapat
di dalam Buku Paket Pendidikan Moral Pancasila (PMP) un
tuk SMA. Bentuk tes yang digunakan adalah Tes Objektif.
b. Variabel Persepsi Siswa tentang Kualitas
Demokratis Orang Tua dalam pergaulan di
Sikap
rumah
(x2)
2. Variabel Terikat yaitu:
Si^ap Demokratis Siswa (Y)
Untuk mengukur variabel ini digunakan skala Likert
(Nasution, 1982, h. 72-76). Penyusunan skala dan
anali-
sisnya berpedoman kepada Penyusunan Instrumen Penelitian
(Rochman Natawidjaja, 1984, h. 24-26).
16
Seluruh variabel yang dikemukakan di atas mengacu
kepada prinsip-prinsip demokrasi seperti dikemukakan da
lam Bab II, Landasan Teori.
Untuk memperoleh gambaran lebih jelas dan sederhana paradigma penelitian digambarkan sebagai berikut:
Variabel
Xl
1
• K
"^? ^^^
^""^fr
*
'
Variabel
X2
Variabel
Y
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah hasil belajar
siswa dalam bidang studi Pendidikan Moral Pancasila aspek
demokrasi, persepsi siswa tentang sikap
orang
tua dalam
pergaulan di rumah, dan sikap hidup demokratis dari
sis-
wa-siswa SMA kelas III di kotamadya Bandung.
Anggota populasi adalah adalah seluruh si3wa kelas
III SMA di Kotamadya Bandung. Pengambilan anggota popula
si siswa-siswa SMA kelas III dilakukan berdasarkan
bebe
rapa pertimbangan, sebagai berikut:
1. Pada umumnya mereka itu berusia antara 17;
0 - 20; 0. Mereka ini ada dalam tingkat perkembangan masa
adolesensi. Dari mereka diharapkan dapat diperoleh
data
mengenai kesiapannya untuk terjun dalam masyarakat,
ke
siapan dalam hidup bermasyarakat. Sebagai remaja
tingkat
akhir seyogianya mereka telah mempersiapkan diri
untuk
dapat menentukan posisinya dalam hidup bermasyarakat, se
suai dengan kematangan fisiknya, serta aspirasi
pribadi-
nya yang baik. Usia antara 17; 0 - 20; 0 adalah usia
un
tuk menemukan egoidentity dan self-concept.
2. Mereka itu telah mengalami suasana
baik formal di sekolah maupun non formal, di
83
pendidikan
rumah
yang
84
cukup lama, baik pendidikan di rumah (orang tua)
di sekolah (guru) seyogianya telah memberikan
atau keteladanan tentang bagaimana sebaiknya
maupun
informasi
kita hidup
bermasyarakat yang baik, bagaimana bersikap dan
meng-
amalkan hidup demokratis itu.
Sampel dalam penelitian ini adalah hasil
belajar
t
siswa bidang studi Pendidikan Moral Pancasila,
persepsi
siswa tentang sikap orang tua dalam pergaulan di
rumah,
dan sikap hidup demokratis dari siswa-siswa anggota sam
pel. Anggota sampel diambil dari siswa-siswa SMA
III di kotamadya Bandung. Cara penentuan sampel
kelas
dilaku
kan secara acak dari SMA negeri dan swasta yang ada
di
kotamadya Bandung.
Penentuan jumlah sampel sebesar itu disebabkan ka
rena kondisi pembiayaan penelitian yang terbatas,
oleh
karena itu terpaksa batas probabilitas yang diambil rendah, yaitu sebesar 95$, tingkat error yang digunakan selonggar 6$.
Rumus yang digunakan:
n Stt ( 1 - TT )
X
(Sudjana, 1982, h.
208)
( zl/2 c< ^2
Karena proporsi siswa putra-putri tidak ditentukan
maka diambil proporsi 50$ - 50$, dengan demikian varian3
( 1 -"t ) diganti dengan harga maksimumnya,yaitu o,25.
85
Rumus di atas diubah menjadi:
-•=?
n =. (0,25) /- (Z1/2C
STUDI PENDIDiKAN MORAL PANCASILA DAN PERSEPSI SISWA
TENTANG SIKAP ORANG TUA DALAM PERGAULAN Dl RUMAH
TERHADAP SIKAP DEMOKRATIS PADA SISWA-SISWA KELAS III
S.M.A. Dl KOTAMADYA BANDUNG
T
E S I S
Diajukan Kepada Panitia Ujian Tesis
Institut Keguruan dan llmu Pendidikan Bandung
Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat
Program Pasca Sarjana
Bidang Studi Pendidikan Umum
D1DIH
SUGANDI
Nomor Pokok : 49I/G/XVI-8
FAKULTAS PASCA SARJANA
IN6T1TUT KEGURUAN DAN 1LMU PENDIDIKAN BANDUNG
19 8
9
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :
PROF. DR. S. NASUTION, M.A.
Pembimbing
DR. BAMBANG SUWARNO, M.A,
Pembimbing
DR. H.S. HAMID HASAN, M.A.
Pembimbing
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
i
UCAPAN TERIMA KASIH
v
DAFTAR I SI
xii
DAFTAR TABEL . . ...
xiv
BAB
I
PERMASALAHAN
1
A. Rumusan Masalah serta Pemikiran
yang
Melatarbelakanginya
BAB
II
BAB III
1
B.
Kedudukan Masalah
10
C.
Corak Penelitian
11
D. Signifikansi Masalah .
11
E. Tujuan Penelitian
12
F. Anggapan Dasar
13
G. Hipotesis
14
H. Variabel-variabel Penelitian
15
LANDA3AN TEORITIK
17
A. Pengertian Demokrasi serta. PrinsipPrinsip Pokoknya
18
B. Pengertian Sikap, Pembentukan
Sikap
dan Pembentukan Sikap Demokratis
33
G. Tinjauan dari Segi Psikologi Rema^a..
56
D.
65
Pengukuran Variabel Penelitian
MET0DOL0GI PENELITIAN
83
A. Populasi dan Sampel
83
B.
85
Variabel-variabel Penelitian
C. Inst rumen Pengumpul Data
90
D. Teknik Pengolahan Data
95
XXX
Halaman
BAB IV
BAB
V
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
96
A. Persiapan
96
B. Pelaksanaan Pengumpulan Data
97
C. Pengolahan Data
98
ANALISIS HASIL PENELITIAN, KSSIMPULAN
IMPLIKASI DAN PENUTUP
119
A.
119
Analisis Hasil Penelitian
B. Kesimpulan
139
C. Implikasi Hasil Penelitian
140
D. Keterbatasan Penelitian
153
DAFTAR KEPUSTAKAAN
156
LAMPIRAN 1
161
•LAMPIRAN 2 ....- .. ., .. s. v. ... ...-.-
183
LAMPIRAN 3
199
xxia.
1
1
PZI
:-•£> j
«•_•_
2,
——
--J
•->—•
...*».*.»«».«•«
V^r;]
3
\
.».«•»
'il
-•-,-,
(p
(3
:-li
o,
v^i^HiL y, di::o:/i?:c:
CL^H 7A?:IAHEL
•
•«•••«•*•«*
~i ,1
BAB
I
PERMASALAHAN
A. Rumusan
Masalah serta Pemikiran yang Melatarbelakangi-
nya
Manusia adalah mahluk
pribadi sekaligus juga
luk sosial. la lahir, dibesarkan dan mati di dalam
kungan sosialnya. Oleh sebab itu setiap pribadi
nya mampu berperan sebagai anggota masyarakat.
mahling
seyogya-
Seseorang
dapat berperan sebagai anggota masyarakatnya jika pada di
rinya telah tertanam sikap hidup mau menerima
kehadiran
orang lain yang berbeda dengan dirinya, mau bekerja
sama
dengan sesamanya, menghormati martabat kemanusiaan
lain, singkatnya mampu bersikap dan berperilaku
orang
demokra
tis.
Didasari, bahwa pemahaman tentang sikap hidup demo
kratis itu pada setiap orang bisa berbeda-beda, namun dari
sikap yang berbeda-beda itu bisa tumbuh suatu sikap
seje-
nis yang ditampilkan atau dimiliki oleh
orang
sejumlah
terhadap objek yang sama. Ini berarti bahwa suatu
keadaan
tertentu yang melatarbelakangi pengalaman seseorang
turut
menentukan perkembangan sikapnya.
Dalam hubungan ini, disadari betapa pentingnya
pe-
ranan Pendidikan Umum sebagai komponen pendidikan yang di
harapkan berfungsi dalam upaya pembentukan kepribadian peserta didik,
baik
dalam lingkungan
1
pendidikan
formal
(di sekolah), maupun dalam lingkungan pendidikan non for
mal (di rumah). Pendidikan Moral Pancasila, sebagai salah
satu bagian dari komponen Pendidikan Umum, mempunyai fungsi penting dalam menanamkan penghayatan nilai-nilai hidup
bermasyarakat, berbangsa, termasuk di dalamnya
nilai-ni
lai kehidupan demokrasi.
Tentu masih banyak faktor lain yang turut mempengaruhi perkembangan sikap seseorang. Tesis ini tidak
maksud menelusuri keseluruhan faktor-faktor yang
ber-
diper-
kirakan dapat mempengaruhi perkembangan sikap
seseorang.
Perhatian dipusatkan kepada penelitian yang
menyangkut
kontribusi komponen Pendidikan Umum, khususnya Pendidikan
Moral Pancasila, dan persepsi siswa tentang kualitas
kap demokratis orang tua dalam pergaulan di rumah
si
bagi
pembentukan sikap demokratis siswa.
Rumusan masalah yang diajukan sebagai bahan
kaji-
an adalah sebagai berikut:
Bagaimanakah kontribusi penguasaan siswa dalam bi-
dang studi Pendidikan Moral Pancasila (PMP), khusus dalam
aspek demokrasi, dan persepsi siswa tentang kualitas
kap demokratis orang tua dalam pergaulan di rumah
si
terha
dap sikap demokratis siswa.
Masalah ini dapat dipecah dalam sub masalah
seba
gai berikut:
1. Bagaimanakah kontribusi penguasaan materi bidang studi
Pendidikan Pancasila (PMP), khususnya aspek demokrasi,
terhadap sikap demokratis siswa?
2. Bagaimanakah kontribusi persepsi siswa tentang
kuali
tas sikap demokratis orang tua terhadap sikap demokra
tis
siswa?
3. Bagaimanakah kontribusi penguasaan materi
Pendidikan
Moral Pancasila (PMP) dan persepsi siswa tentang
litas sikap demokratis orang tua,
secara
kua
bersama-sama
terhadap sikap demokratis siswa?
Dari analisis masalah tersebut di atas dapat
di-
perjelas batas-batas permasalahan dan arah penelitian seperti digambarkan dalam bagan berikut:
Penguasaan Materi
Bidang Studi PMP
(Sekolah)
JK
Sikap Demokra
tis Siswa
^L.
Persepsi siswa
tentang sikap Demo
kratis orang
Tua
(Rumah)
Masalah pertama yang diteliti adalah
kontribusi
tingkat penguasaan materi yang dicapai siswa dalam bidang
studi PMP, khususnya materi yang berkenaan dengan
demokrasi yang bersumber kepada buku
paket
aspek
Pendidikan
Moral Pancasila yang dipergunakan di SMA terhadap
kuali
tas sikap demokratis siswa.
Masalah yang kedua yang diteliti adalah kontribusi
kualitas sikap demokratis orang tua menurut persepsi sis
wa terhadap sikap demokratis siswa. Dari pergaulannya
di
lingkungan keluarga, siswa tentu mempunyai kesan mengenai
sikap orang tua terhadap keluarga dan dirinya.
Kesan-ke-
san itu "dijaring" dengan instrumen berupa angket
khusus
mengenai hal itu dan dari padanya diperoleh persepsi sis
wa mengenai kualitas sikap demokratis orang tuanya
dalam
pergaulan di rumah. Persepsi siswa tersebut dicari
ke-
mungkinan kontribusinya terhadap kualitas sikap
demokra
t i s siswa.
Permasalahan di atas timbul dilatarbelakangi
hal-
hal berikut:
Latar belakang permasalahan pertama.
Mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila
(PMP)
mempunyai kedudukan strategis. Garis-garis Besar
Program
Pengajaran PMP (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
publik Indonesia, Jakarta, 1984) antara lain
Re-
menegaskan,
bahwa tujuan PMP adalah:
...meneruskan dan mengembangkan jiwa, semangat,
dan
nilai-nilai yang terkandung dalam Pedoman Penghayatan
dan Pengalaman Pancasila (P-4), UUD 1945, dan
GBHN
kepada generasi muda, dengan menekankan pengembangan
ranah sikap dan nilai yang mendorong semangat,merangsang ilham, dan menyeimbangkan kepribadian
peserta
didik. (Garis bawah dari penulis).
Kutipan di atas menegaskan bahwa
Pendidikan Moral
Pancasila (PMP) harus mampu mengembangkan jiwa dan
sema
ngat serta nilai-nilai lihur yang terkandung dalam
Pedo-
man Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P-4),
UUD 1945
dan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) kepada
Dengan demikian, di dalam materi PMP termasuk
siswa.
tuntutan
pengembangan nilai-nilai hidup demokratis berdasarkan Pan
casila kepada siswa sehingga terbina sikap hidup demokra
tis yang berlandaskan Pandangan Hidup bangsa Indonesia.
Jika di dalam Garis Besar Program Pengajaran (GBPP)
dikemukakan topik-topik yang berkaitan dengan penyampaian
materi aspek demokrasi, maka dalam proses pengajaran
ke
pada siswa, penyampaian materi itu harus "berkesan" dalam
sikap hidupnya, sikap hidup demokratis.
Adapun arah perkembangan aspek demokratis ini
se
cara umum ditegaskan dalam GBPP (I986) bahwa, melalui PMP
anak didik hendaknya dipersiapkan dan dibentuk
menjadi
warga negara dan warga masyarakat Indonesia yang baik dan
bertanggung jawab serta mencintai bangsa dan
negaranya.
Penegasan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
di
atas menunjukkan bahwa PMP mempunyai misi utama membentuk
warga negara dan warga masyarakat. Secara umum dapat
katakan bahwa bidang studi PMP mengacu kepada
pembinaan
sikap sebagai wargan negara dan warga masyarakat
baik.
di-
yang
Penyajian materi aspek demokrasi mengacu kepada
pengem-
bangan sikap demokratis siswa.
Masalahnya adalah:
Apakah hal tersebut telah menjadi kenyataan? Apa
kah. ada keselarasan antara kualitas pengetahuan,pemaham—
an dan pengertian siswa mengenai nilai-nilai
demokrasi
yang dimiliki siswa dengan kualitas sikap demokratis sis
wa? Bagaimanakah kontribusi ranah kognitif di atas
ter
hadap sikap demokratis siswa?
Dasar teoritik dari pembahasan masalah
pertama
ini bertolak dari apa yang telah dikemukakan oleh
Fishbein (1975, h. 15). Fishbein menerangkan, bahwa
pek beliefs mengenai suatu objek tertentu dapat
as
mempe
ngaruhi terbentuknya sikap-sikap yang selaras.Secara sederhana hal itu ditunjukkan melalui bagan berikut:
Beliefs about
influence
object X
Attitude toward
object X
feedback
Bagan di atas menunjukkan bahwa perolehan pengua
saan ranah kognitif dapat mempengaruhi pembentukan ranah
afektif (sikap) dan sebaliknya terbentuknya suatu
tertentu dapat merupakan umpan balik bagi
beliefs yang baru.
sikap
pembentukan
Latar belakang permasalahan kedua.
Keluarga sebagai kelompok sosial pertama mempunyai
pengaruh besar terhadap perkembangan anak sebagai manusia
sosial. Di dalam keluarga setiap anak belajar dan menyata-
kan diri sebagai manusia sosial di dalam hubungan
inter-
aksi dengan kelompoknya (Gerungan, 1976, h. 182). Keluarga merupakan faktor yang menentukan bagi kehidupan
anak
(David, 1958, h. 405). Di dalam keluarga ini peranan orang
tua dalam hubungan "orang tua-anak" sangat penting.
Permasalahan yang diteliti dalam penelitian
ini
tidak ditekahkan kepada hal apakah orang tua telah
mampu
melaksanakan prinsip-prinsip demokrasi dalam pergaulan di
rumah, melainkan kepada masalah bagaimanakah
persepsi
siswa (sebagai anak) mengenai sikap orang tua dalam per-
gaulannya di rumah? Dari persepsi itu akan dapat
diketa-
hui bagaimanakah kualitas sikap demokratis orang tua me-
nurut persepsi anaknya sendiri. Kualitas sikap demokratis
itulah yang dicari kontribusinya terhadap kualitas
sikap
demokratis siswa (anaknya).
Apakah persepsi anak tentang kualitas sikap
kratis orang tuanya berpengaruh terhadap pembentukan
demo
si
kap selaras pada dirinya?
Pertama-tama perlu ditegaskan bahwa persepsi
tentang kualitas sikap demokratis orang tuanya
makna penafsiran dan penilaian secara
anak
merupakan
subjektif
dari
8
anak terhadap sikap orang tuanya. Oleh
sebab
itu hal
ini belum merupakan jaminan ada atau tidak adanya
demokratis itu dimiliki orang tuanya,
sikap
atau tinggi-rendah-
nya kualitas sikap demokratis orang tuanya.
Sehubungan dengan itu perlu dipertimbangkan
nyataan Biggs (1982, h. I83) mengenai persepsi.
kannya, bahwa persepsi seseorang terhadap
per-
Dikata-
lingkungannya
(juga terhadap sikap dan pergaulannya dengan orang
tua
nya di rumah) dipengaruhi oleh tingkat kedewasaannya,pengetahuannya dan tujuannya. Jika diingat, bahwa
respon-
den dalam penelitian ini adalah kaum remaja yang
masih
sedang menuju kedewasaannya, rasanya perlu diambil sikap
hati-hati dalam menentukan kontribusi persepsi
tersebut
bagi pembentukan sikap anak yang bersangkutan.
Oleh karena itu persepsi anak terhadap
kualitas
sikap demokratis orang tuanya mungkin sesuai dengan
nyataannya mungkin pula tidak. Yang terpenting
ke-
adalah,
bahwa instrumen yang menjaring data tentang persepsi di- .
maicsud sesuax dengan perasaan hatinya. Jika demikian hal-
nya maka data yang terungkap mempunyai makna untuk dicari kemungkinan kontribusinya terhadap variabel
sikap demokratis siswa. Jika instrumen tersebut
kualitas
tidak
diisi sesuai dengan perasaan hatinya maka data yang ter
ungkap tidak akan mempunyai arti untuk dicari kemungkin
an kontribusinya bagi pembentukan sikap siswa.
Secara sederhana bagan hubungan antara
variabel
persepsi siswa tentang sikap demokratis orang tua
dengan
pembentukan setiap demokratis siswa adalah sebagai
ber
ikut:
Persepsi Siswa ten
Sikap Demokratis
tang Sikap Demokra
tis Orang Tua
(
-> )
Siswa
^ = mempengaruhi
>
= tidak mempengaruhi
Untuk sementara diasumsikan bahwa variabel
sepsi itu mempunyai pengaruh terhadap pembentukan
per
sikap
siswa.
Sebagai kelanjutan dari timbulnya permasalahan
di
atas dapat dicari kemungkinan kontribusi penguasaan ranah
kognitif mengenai anak demokrasi dari bidang studi Pendi
dikan Moral Pancasila dan kualitas sikap demokratis orang
tua, secara bersama-sama,
terhadap sikap demokratis siswa.
Yang dipertanyakan apakah kontribusi kedua
variabel
di
atas terhadap sikap demokratis siswa signifikan?
Akhimya perlu dikemukakan perbandingan
kontribusi antara kontribusi tingkat penguasaan
kognitif PMP dan persepsi siswa tentang sikap
orang tuanya terhadap sikap demokratis siswa.
tingkat
aspek
demokratis
10
B. Kedudukan Masalah
Masalah yang diajukan dalam penelitian ini
ber
kaitan dengan kontribusi penguasaan ranah kognitif mate
ri Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dan persepsi
tentang sikap orang tua dalam pergaulan di rumah
siswa
terha
dap sikap demokratis siswa. Penguasaan ranah kognitif me
ngenai materi PMP tersebut di atas berkenaan dengan perolehan informasi mengenai materi PMP yang memperluas pengetahuan, pemahaman dan pengertian siswa tentang
yang diberikan, dalam hal ini mengenai aspek
bahan
demokrasi,
melalui proses belajar di sekolah. Persepsi siswa
ten
tang sikap orang tua dalam pergaulan di rumah, berkenaan
dengan kesan siswa terhadap sikap orang tuanya
pergaulan sehari-hari, khususnya yang berkenaan
dalam
dengan
sikap demokratis. Kedua variabel di atas itu dicari kon
tribusinya terhadap sikap demokratis siswa.
Secara lebih umum terhadap masalah-masalah pemben
tukan sikap dan pengaruh orang tua terhadap anak,
telah
pernah dilakukan berbagai penelitian. Oleh karena
itu
penelitian mengenai kontribusi penguasaan ranah kognitif
dari suatu bidang studi (dalam hal ini Pendidikan
Pancasila) dan persepsi siswa tentang sikap
Moral
demokratis
orang tua terhadap sikap demokratis siswa merupakan
nelitian lanjutan dari penelitian-penelitian yang
mukakan pada Bab II, sub B, tentang pembentukan
pe
dike
sikap.
11
Penelitian ini bersifat khusus dan tidak merupakan pengulangan dari apa yang telah pemah dilakukan
oleh sebab itu pemecahan
masalah
yang diajukan
bersifat lebih khusus dan tidak merupakan
C.
sebelumnya
juga
reduplikasi.
Corak Penelitian
Bentuk penelitian yang dilakukan adalah penelitian
survey bersifat deskriptif. Penelitian ini
"memusatkan
perhatian kepada upaya mencari kontribusi variabel
nguasaan ranah kognitif bidang studi PMP
dan
pe
variabel
persepsi siswa tentang kualitas sikap demokratis
orang
tua terhadap variabel kualitas sikap demokratis siswa.
Anggota populasi adalah siswa-siswa kelas III SMA
di Kotamadya Bandung. Anggota sampel penelitian
secara acak dari siswa-siswa kelas III SMA
diambil
Negeri
dan
swasta di Kotamadya Bandung.
D. Signifikansi Masalah
Penelitian ini dilakukan sebab ada gunanya
bagi
pengembangan pendidikan baik teoritis maupun
praktis,
khususnya dalam pelaksanaan Pendidikan Moral
Pancasila
(PMP) di sekolah. Beberapa alasan dapat dikemukakan
se
bagai berikut:
1. Penelitian ini dapat melengkapi hasil peneliti
an yang pernah dilakukan, khususnya yang menyangkut kon
tribusi penguasaan ranah kognitif dari materi Pendidikan
12
Moral Pancasila dan kualitas sikap demokratis orang
tua
(menurut persepsi siswa) terhadap pembentukan sikap demo
kratis. Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran
ba-
gaimana perbandingan kontribusi variabel-variabel
bebas
tersebut di atas terhadap variabel terikat, sikap
demo
kratis
siswa.
Dari gambaran yang diperoleh tersebut di atas
ranya dapat ditentukan posisi pendidikan moral yang
ki-
di-
berikan di sekolah melalui Pendidikan Moral Pancasila dan
posisi pendidikan orang tua di rumah - keduanya
berkena
an dengan aspek demokrasi- dalam pembentukan sikap
demo
kratis siswa.
2. Penelitian ini mengandung implikasi praktis,dan
implikasi teoritis bagi penyelenggaraan pendidikan
afek
tif, baik melalui pendidikan formal maupun non formal,se-
perti akan diuraikan pada bagian akhir dari penulisan te
sis ini.
3. Hasil penelitian ini mungkin dapat lebih
me-
ningkatkan minat untuk penelitian lebih lanjut, khususnya
penelitian yang berkaitan dengan pembentukan sikap
demo
kratis warga negara.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
peroleh gambaran tentang masalah yang dikembangkan
mem
di
13
atas, sehingga diperoleh petunjuk tentang kontribusi
riabel-variabel bebas (penguasaan ranah kognitif
va
materi
PMP dan persepsi siswa tentang sikap orang tua dalam per
gaulan di rumah) terhadap variabel terikat, sikap demokra
t i s siswa.
Hasil penelitian ini secara khusus digunakan
se
bagai bahan penulisan tesis pada S2 FPS IKIP Bandung. Le
bih jauh dari itu penelitian ini mungkin ada
manfaatnya
bagi para pelaksana di lapangan dan juga para
pengambil
kebijakan dalam bidang studi Pendidikan Moral
Pancasila.
E.
Anggapan Dasar
Penelitian ini dilakukan dengan bertitik tolak da
ri anggapan dasar bahwa:
1. Orang akan melakukan sesuatu yang terbaik baginya sesuai dengan tingkat perkembangan moral yang dimilikinya. la akan mengidentifikasikan dirinya dan
mewujud-
kan kesetiaannya kepada prinsip-prinsip atau gagasan yang
dihayatinya (Bigg«, 1982, 171).
2. Melalui proses belajar, prinsip-prinsip
yang dihormatinya akan diinternalisasikan di dalam
hidup
diri
nya dan hal ini besar pengaruhnya bagi proses perkembang
an dan pembentukan sikap seseorang.
3. Sikap hidup demokratis merupakan sikap
bermasyarakat yang esensial bagi setiap orang.
hidup
Dengan
14
sikap demokratis itu setiap anggota masyarakat akan mam
pu melaksanakan tugas-tugas sosialnya.
F. Hipotesis
Di dalam penelitian ini diajukan beberapa hipote
sis sebagai berikut:
1. Penguasaan materi bidang studi Pendidikan Moral Panca
sila (PMP) khususnya aspek demokrasi, berkorelasi se
cara signifikan dengan sikap demokratis siswa.
2. Persepsi siswa tentang sikap orang tua dalam pergaul
an di rumah berkorelasi secara signifikan dengan
si
kap demokratis siswa.
3. Penguasaan materi Pendidikan Moral Pancasila
(PMP)
dan persepsi siswa tentang kualitas sikap demokratis
orang tua di rumah, secara bersama-sama, berkorelasi
secara signifikan dengan sikap demokratis siswa.
Dari hasil pengujian hipotesis di atas
kemudian
ditunjukkan kontribusinya sebagai berikut:
1. Kontribusi penguasaan materi bidang studi
Pendidikan
Moral Pancasila (PMP) terhadap pembentukan sikap
de
mo ratis siswa.
2. Kontribusi persepsi siswa tentang kualitas sikap
de
mokratis orang tua dalam pergaulan di rumah terhadap
pembentukan sikap demokratis siswa.
3. Kontribusi penguasaan materi bidang studi
\
\
•
PMP
dan
15
persepsi siswa tentang kualitas sikap demokratis
orang
tua, secara bersama-sama, terhadap pembentukan sikap de
mokratis siswa.
G.
Variabe1-Variabe1 Penelitian
1.
Variabel Bebas
a. Variabel Penguasaan Ranah Kognitif dalam bidang
studi Pendidikan Moral Pancasila, khususnya da. lam aspek demokrasi,
dalam rangka
pembentukan
warga negara demokratis (X,).
Untuk mengukur variabel ini digunakan tes
yang
disusun oleh peneliti. Tes tersebut berkenaan dengan pe—
ngetahuan, pemahaman dan pengertian aspek
pembentukan
warga negara demokratis berdasarkan materi yang terdapat
di dalam Buku Paket Pendidikan Moral Pancasila (PMP) un
tuk SMA. Bentuk tes yang digunakan adalah Tes Objektif.
b. Variabel Persepsi Siswa tentang Kualitas
Demokratis Orang Tua dalam pergaulan di
Sikap
rumah
(x2)
2. Variabel Terikat yaitu:
Si^ap Demokratis Siswa (Y)
Untuk mengukur variabel ini digunakan skala Likert
(Nasution, 1982, h. 72-76). Penyusunan skala dan
anali-
sisnya berpedoman kepada Penyusunan Instrumen Penelitian
(Rochman Natawidjaja, 1984, h. 24-26).
16
Seluruh variabel yang dikemukakan di atas mengacu
kepada prinsip-prinsip demokrasi seperti dikemukakan da
lam Bab II, Landasan Teori.
Untuk memperoleh gambaran lebih jelas dan sederhana paradigma penelitian digambarkan sebagai berikut:
Variabel
Xl
1
• K
"^? ^^^
^""^fr
*
'
Variabel
X2
Variabel
Y
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah hasil belajar
siswa dalam bidang studi Pendidikan Moral Pancasila aspek
demokrasi, persepsi siswa tentang sikap
orang
tua dalam
pergaulan di rumah, dan sikap hidup demokratis dari
sis-
wa-siswa SMA kelas III di kotamadya Bandung.
Anggota populasi adalah adalah seluruh si3wa kelas
III SMA di Kotamadya Bandung. Pengambilan anggota popula
si siswa-siswa SMA kelas III dilakukan berdasarkan
bebe
rapa pertimbangan, sebagai berikut:
1. Pada umumnya mereka itu berusia antara 17;
0 - 20; 0. Mereka ini ada dalam tingkat perkembangan masa
adolesensi. Dari mereka diharapkan dapat diperoleh
data
mengenai kesiapannya untuk terjun dalam masyarakat,
ke
siapan dalam hidup bermasyarakat. Sebagai remaja
tingkat
akhir seyogianya mereka telah mempersiapkan diri
untuk
dapat menentukan posisinya dalam hidup bermasyarakat, se
suai dengan kematangan fisiknya, serta aspirasi
pribadi-
nya yang baik. Usia antara 17; 0 - 20; 0 adalah usia
un
tuk menemukan egoidentity dan self-concept.
2. Mereka itu telah mengalami suasana
baik formal di sekolah maupun non formal, di
83
pendidikan
rumah
yang
84
cukup lama, baik pendidikan di rumah (orang tua)
di sekolah (guru) seyogianya telah memberikan
atau keteladanan tentang bagaimana sebaiknya
maupun
informasi
kita hidup
bermasyarakat yang baik, bagaimana bersikap dan
meng-
amalkan hidup demokratis itu.
Sampel dalam penelitian ini adalah hasil
belajar
t
siswa bidang studi Pendidikan Moral Pancasila,
persepsi
siswa tentang sikap orang tua dalam pergaulan di
rumah,
dan sikap hidup demokratis dari siswa-siswa anggota sam
pel. Anggota sampel diambil dari siswa-siswa SMA
III di kotamadya Bandung. Cara penentuan sampel
kelas
dilaku
kan secara acak dari SMA negeri dan swasta yang ada
di
kotamadya Bandung.
Penentuan jumlah sampel sebesar itu disebabkan ka
rena kondisi pembiayaan penelitian yang terbatas,
oleh
karena itu terpaksa batas probabilitas yang diambil rendah, yaitu sebesar 95$, tingkat error yang digunakan selonggar 6$.
Rumus yang digunakan:
n Stt ( 1 - TT )
X
(Sudjana, 1982, h.
208)
( zl/2 c< ^2
Karena proporsi siswa putra-putri tidak ditentukan
maka diambil proporsi 50$ - 50$, dengan demikian varian3
( 1 -"t ) diganti dengan harga maksimumnya,yaitu o,25.
85
Rumus di atas diubah menjadi:
-•=?
n =. (0,25) /- (Z1/2C