Fz4010 PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN D (1)

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN DORONGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANAK KELAS II (DI SMK TRIGUNA UTAMA CIPUTAT TANGERANG) SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (SI)

Oleh : ROHIDIN JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2006

Serpong, 13 Juli 2006 No : Istimewa !

Lamp : 1 (satu) bundel proposal Hal : Proposal Pengajuan Judul Skripsi Kepada Yth :

Drs. H. Abdul Fatah Wibisono, MA

(Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Di- Tempat

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Salam sejahtera saya sampaikan, semoga Ibu senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT. Amien Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penulisan skripsi sebagai salahsatu tugas akademik, maka dengan ini saya yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Achmad Syukur NIM

: 102011023536 Fakultas

: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan

: Pendidikan Agama Islam Semester

: VIII / C Bermaksud Mengajukan Judul skripsi : HUBUNGAN ANTARA KEMEMPUAN GURU DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA (DI MTs SERPONG TANGERANG BANTEN) sebagai bahan pertimbangan saya lampirkan satu bundel. Demikian pengajuan judul ini saya sampaikan, atas pertimbangan Bapak/Ibu saya udapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr. Wb. Dosen Pembimbing

Seminar Proposal Skripsi Pemohon

DR. Hj. Zurinal Z.

Achmad Syukur

NIP. 150 170 332 NIM :102011023536

Mengetahui, Dosen Pembimbing Akademik

Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A.

NIP: 150 231 356

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN DORONGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANAK KELAS 11 (DI SMK TRIGUNA UTAMA CIPUTAT TANGERANG) SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (SI)

Oleh : ROHIDIN JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2006

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN DORONGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANAK KELAS 11 (DI SMK TRIGUNA UTAMA CIPUTAT TANGERANG) SKRIPSI

Diajukan Kepada fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan

Untuk memenuhi syarat mencapai gela Sarjana Pendidikan Islam (SI)

Oleh : ROHIDIN

Di bawah Bimbingan

Dr. Hj. Zurinal.Z NIP : 150 170 330

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2006

1. INSTUMEN DATA PENGARUH DORONGAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA

Angket penelitian

A. Tujuan dan Petunjuk

1. Angket ini bertujuan ilmiah, disebarkan untuk mengumpulkan data dalam rangka studi kesarjanaan (SI) di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Jawablah pertanyaan dibagian poin ( C ) dengan memberi tanda silang ( X ) pada jawaban yang menurut anda benar

3. Isilah biodata ini dengan jelas

4. Atas segala perhatian dan partisipasinya kami ucapkan terima kasih

B. Biodata Responden

1. Nama :…………………………………

2. Kelas / semester :………………………………....

3. Nama Ibu kandung :………………………………….

4. Nama Ayah Kandung : ………………………………...

C. Daftar Pertanyaan

1. Apendidikan pendidikan terakhir Ibu anda

a. SI / S II / S III

b. SLTA / SMA / MA

c. SLTP / SMP /MTs

d. SD / MI

2. Apakah orang tua anda sering mengingatkan anda agar rajin dalam belajar

a. Selalu

c. Kadang-kadang

b. Sering

d. Tidak pernah

3. Jika anda malas belajar, apakah orang tua anda akan menegur mengingatkan anda untuk belajar dengan rajin dan sungguh-sungguh supaya mendapatkan prestasi belajar yang memuaskan

a. Selalu

c. Kadang-kadang

b. Sering

d. Tidak pernah

4. Untuk menambah jam pelajaran anda di sekolah, apakah orang tua anda sering menganjurkan anda agar ikut les atau privat atau kursus dan semacamnya

a. Selalu

c. Kadang-kadang

b. Sering

d. Tidak pernah

5. Bila nilai anda memuaskan, apakah orang tua anda akan memberi hadiah atau pujian

a. Selalu

c. Kadang-kadang

b. Sering

d. Tidak pernah

6. Apakah orang tua anda sering menanyakan hasil ulangan/latiahan anda

a. Selalu

c. Kadang-kadang

b. Sering

d. Tidak pernah

7. Apakah anda Mendapatkan nilai ulangan yang kurang memuaskan

a. Selalu

c. Kadang-kadang

b. Sering

d. Tidak pernah

8. Apakah orang tua anda akan memarahi atau mengingatkan anda agar lebih rajin dalam belajar

a. Selalu

c. Kadang-kadang

b. Sering

d. Tidak pernah

9. Apakah orang tua anda sering menanyakan pelajaran yang tidak anda pahami di sekolah

a. Selalu

c. Kadang-kadang

b. Sering

d. Tidak pernah

10. Apakah orang tua anda sering menanyakan kesulitan anda dalam belajar di rumah

a. Selalu

c. Kadang-kadang

b. Sering

d. Tidak pernah

11. Saat anda belajar dirumah, apakah orang tua anda sering membantu anda belajar

a. Selalu

c. Kadang-kadang

b. Sering

d. Tidak pernah

12. Bila orang tua anda tidak dapat membantu anda dalam belajar anda, apakah orang tua anda akan meminta bantu orang lain untuk memecahkan kesulitan belajar anda

a. Selalu

c. Kadang-kadang

b. Sering

d. Tidak pernah

13. Apakah orang tua anda sering dating kesekolah untuk menanyakan kepada guru anda tentang kesulitan belajar anda di sekolah

a. Selalu

c. Kadang-kadang

b. Sering

d. Tidak pernah

14. Apakah orang tua anda sering mengikuti pertemuan yang diselenggerakan oleh pihak sekolah

a. Selalu

c. Kadang-kadang

b. Sering

d. Tidak pernah

15. Apakah orang tua anda sering memberikan sumbangan pemikiran (ulasan) atau masukan dalam pertemuan yang diselenggarakan disekolah

a. Selalu

c. Kadang-kadang

b. Sering

d. Tidak pernah

2. INSTRUMEN DATA PRESTASI BELAJAR ANAK

Petunjuk

1. Jawablah pernyataan-pernyataan dibawah ini dengan sejujur-jujurnya !

2. Berilah tanda silang pada jawaban yang telah anda pilih diantara empat alternative jawaban yang ada !

3. Keempat alternatif tersebut adalah :

a. Sangat sering : SS

b. Sering

:S

c. Jarang

:J

d. Tidak pernah : TP

4. Selamat menerjakan !

1 Saya bolos sekolah

2 Saya pulang jika Bapak/Ibu guru tidak hadir kesekolah

3 Buku-buku yang diberikan orang tua menbantu kreatipitas saya sehingga mendapatkan prestasi belajar yang memuaskan

4 Saya suka menyontek saat ujian atau ulangan

5 Orang tua saya memberi pujian atau hadiah jika nilai saya baik

6 Saya senang belajar di sekolah

7 Saya tidak membuat PR

8 Saya memperhatikan Ibu/Bapak guru saat mereka menerangkan/ menjelaskan materi

9 Saya patuh jika disuruh belajar dirumah

10 Saya dating kesekolah walaupun bel belum berbunyi

11 Saya mengerjakan PR walaupun tidak punya buku paket / panduan supaya paham mengenai pelajaran

12 Saya tekun dan ulet dalam pelajaran

13 Saya tidak masuk sekolah jika ada pelajaran yang tidak saya senangi / sukai

14 Saya ingin terus sekolah keperguruan tinggi dan kejenjang pendidikan selanjutnya yang lebih tinggi

15 Saya berseragam rapih juga bersih

16 Saya melaporkan keguru jika ada teman yang mengganggu dalam proses belajar mengajar

17 Saya mengikuti pelajaran dengan seksama dan tekun

18 Saya mempunyai jadual belajar di rumah

19 Saya menggunakan waktu dengan baik untuk belajar di rumah supaya hasil belajar baik

20 Saya di sekolah memperoleh peringkat nilai/ rangking, juara 1 - 3

21 Saya di sekolah memperoleh peringkat nilai/ rangking, juara 4 -7

22 Saya di sekolah memperoleh peringkat nilai/ rangking, juara 8 - 10

23 Saya mendapatkan nilai 7 keatas dari hasil ulangan harian / tugas

24 Di raport saya, mendapat nilai rata-rata 7, sekian keatas

25 Saya mendapatkan hadiah dari orang tua dan dari guru katrena 25 Saya mendapatkan hadiah dari orang tua dan dari guru katrena

Hormat Kami

Rohidin 102011023566

INSTRUMEN PERTANYAAN DATA PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Angket penelitian

Tujuan dan Petunjuk

1. Angket ini bertujuan ilmiah, disebarkan untuk mengumpulkan data dalam rangka studi kesarjanaan (SI) di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan sejujur-jujurnya !

3. Berilah tanda silang pada jawaban yang telah anda pilih diantara empat alternative jawaban yang ada !

4. Keempat alternatif tersebut adalah :

a. Sangat sering : SS

b. Sering

:S

c. Jarang

:J

d. Tidak pernah : TP

4. Selamat menerjakan !

1 Apakah orang tua anda menyediakan tempat/ruangan belajar

2 Apakah orang tua anda Menyediakan bangku di ruangan belajar

3 Apakah ruangan belajar anda nyaman dan kondusif uintuk belajar

4 Apakah di ruangan belajar anda dilengkapi pentilasi dan alat penerang yang memadai

5 Apakah orang tua anda menyiapkan seragam sekolah

6 Apakah orang tua anda menberi hadiah jika anda naik kelas

7 Apakah orang tua memberi pujian jika anda mendapat prestasi belajar yang baik

8 Apakah orang tua menasehati jika anda malas bangun pagi untuk persiapan sekolah

9 Apakah orang tua anda menyarankan agar tidak terlambat masuk kelas

10 Apakah orang tua menyuruh anda agar mengikuti kegiatan ekstra kurikuler

11 Apakah orang tua anda menyuruh untuk mengikuti les atau kursus pada bidang studi tertentu

12 Apakah orang tua anda menanyakan hasil belajar disekolah setiap hari

13 Apakah orang tua anda membacakan buku pelajaran tentang materi di sekolah jika anda sudah di rumah

14 Apakah orang tua anda menyuruh agar mempunyai jadwal belajar di rumah

15 Apakah orang tua dapat menjawab (memberikan penjelasan) dari pertanyaan-pertanyaan yang anda ajikan

16 Apakah pendidikan terakhir orang tua (ibu) anda

17 Apakah orang tua anda mengajak ketoko buku untuk membeli buku pelajaran

18 Apakah orang tua membantu atau mengajari anda apbila ada PR / tugas sekolah

19 Apakah orang tua memberi teknik cara belajar yang baik dan benar

20 Apakah orang tua anda membimbing belajar di rumah dan memperhatikan tingkah laku anda

INSTRUMEN PERTANYAAN DATA PENGARUH DORONGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Angket penelitian

1 Apakah orang tua anda menyediakan semua perlengkapan alat tulis menulis untuk belajar

2 Apakah orang tua anda membeli buku-buku pelajaran yang anda butuhkan

3 Apakah orang tua menyediakan pakaian seragam dan sepatu serta tas buku

4 Apakah orang tua anda menyediakan alat transportasi dan uang untuk kebutuhan sekolah

5 Apakah orang tua anda membeli majalah-majalah tentang pendidikan yang menunjang pelajaran anda

6 Apakah orang tua memerintah anda, ketika guru sedang menyampaikan materi anda dituntut untuk memperhatikan dengan seksama

7 Apakah orang tua anda menyarankan agar mengikuti semua bidang setudi dengan penuh perhatian dan tekun

8 Apakah orang tua anda mendorong agar anda rajin dan giat dalam belajar

9 Apakah orang tua anda menyarankan agar masuk kelas sebelum pelajaran dimulai

10 Apakah orang tua menaya anda tentang kesulitan yang anda alami dalam belajar

11 Apakah orang tua anda menganjurkan agar berteman dengan orang yang baik dan pandai

12 Apakah orang tua melarang keras anda agar tidak merokok dan mengkonsumsi obat- obat terlarang

13 Apakah orang tua menyarankan anda agar mengikuti semua kegiatan sekolah

14 Apakah orang tua menganjurkan anda agar mendapatkan prestasi belajar baik

15 Apakah orang tua menganjurkan anda agar dapat terus melanjutkan sekolah sampai keperguruan tinggi dan seterusnya

16 Apakah orang tua anda memberi hukuman atau sangsi kalau anda bolos sekolah

17 Apakah orang tua anda memberi tanggapan positif terhadap kebutuhan dalam belajar

18 Apakah orang tua anda menyarankan agar berusaha untuk lebih aktif dalam belajar dikelas dalam segalahal

19 Apakah orang tua menyuruh tetap belajar di kelas jika guru yang bersangkutan berhalangan hadir

20 Apakah anda disuruh orang tua untuk bertanya jika ada materi yang kurang dimengerti kepada guru yang bersangkutan

Hormat Kami

Rohidin 102011023566

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN DORONGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANAK KELAS II (DI SMK TRIGUNA UTAMA CIPUTAT TANGERANG) SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (SI)

Oleh : ROHIDIN

Di bawah Bimbingan

Dr. Hj. Zurinal.Z NIP : 150 170 330

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhammdulillah segala puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta kekuatan lahir dan batin sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak sedikit hambatan rintangan serta kesulitan yang dihadapi. Namun berkat bantuan dan motivasi serta bimbingan yang tidak ternilai dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan;

2. Bapak Drs. Sapiudin Shidiq, M.Ag, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam;

3. Bapak Drs. E. Kusnadi selaku Penasehat Akademik;

4. Ibu Dr.Hj. Zurinal Z, Dosen pembimbing skripsi yang telah menyediakan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan, pengarahan dan petunjuknya kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini;

5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah mendidik dan memberi bekal ilmu pengetahuan kepada penulis;

6. Pemimpin dan para karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah memberikan keleluasaan kepada penulis dan memberikan pinjaman buku-buku yang dibutuhkan;

7. Bapak Mardias selaku Kepala Sekolah, Bapak Ambiar selaku Pengembangan Kurikulum dan Bapak Mahfuzi selaku Guru Pamong serta kepada seluruh guru dan karyawan SMK Triguna Utama yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu;

8. Ayahanda Yoyo Sunaryo, Ibunda Titi Darmiyati, yang telah mencurahkan seluruh waktu dan tenaganya serta membesarkan dan membiayai segalanya;

9. Kakak Enok Reni dan Ipan serta Adik Mia Rurmiati, Siti Rohayati, Rudi Abbrar, Nana

Supena, Ani Cahyani yang selalu memberi motivasi dan doa serta perjuangannya;

10. Nurun Nasihah selaku teman yang setia setiap saat dan membantu serta menemani penulis dalam menyelesaikan skipsi ini;

11. Sesepuh Masjid Jami ’ Al-Barkah Drs. H. Muhammad Yusuf Adam, Drs. Edifahmi Idrus, Bapak Umar Kuman dan Novi Surya Unggul S.H, serta teman-teman Mushalla Arrahman Pamulang Portal Heri Qushaeri, Ahmad Syukur, Maulidin;

12. Teman-teman Organisasi Himpunan Mahasiswa Persatuan Ummat Islam (PUI);

13. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skrip Hanya harapan dan doa semoga Allah Swt memberikan balasan yang berlipat ganda

kepada semua pihak yang telah berjasa dalam membantu penulis menyelesaika sskripsi ini. Akhirnya kepada Allah Swt jualah penulis serahkan segalanya dalam mengharapkan keridhaan, semoga sskipsi ini bermanfaat bagi masyarakat umumnya dan bagi penulis khususnya, anak dan keturunan penulis kelak. Amien

Jakarta, 17 Nopember 2006

Penulis

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dipahami secara luas dan umum sebagai usaha sadar yang dilakukan pendidik melalui bimbingan, pengajaran, dan latihan untuk membantu peserta didik mengalami proses pemanusiaan kearah tercapainya pribadi yang dewasa/susila yaitu sosok manusia dewasa yang sudah terisi secara penuh bekal ilmu pengetahuan serta memiliki integritas moral yang tinggi sehingga dalam perjalanannya nanti, manusia

yang selalu siap baik jasmani maupun rohani. 1 Lingkungan keluarga (orang tua) merupakan pusat pendidikan yang pertama

dan utama bagi seorang anak. Keluarga merupakan proses penentu dalam keberhasilan belajar. Orang tua dikatakan sebagai pendidik pertama karena orang tualah yang pertama mendidik anaknya sejak dilahirkan dan dikatakan sebagai pendidik utama karena pendidikan yang diberikan orang tua merupakan dasar dan sangat menentukan perkembangan anak selanjutnya.

Pengalaman pergaulan dalam keluarga akan memberikan pengaruh yang besar bagi pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa yang akan datang. Keluarga yang akan memberikan wacana kehidupan seorang anak, baik prilaku, budipekerti, maupun adat kebiasaan sehari-hari. Dengan memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anak dalam lingkungan keluarga, maka akan dapat tumbuh dan

1 Darmaningtiyas, Pendidikan Pada dan Setelah Krisis, (Evaluasi Pendidikan Pada Masa Krisis), (Jogjakarta : Pustaka Pelajar, 1999), Cet Ke-1, h.3 1 Darmaningtiyas, Pendidikan Pada dan Setelah Krisis, (Evaluasi Pendidikan Pada Masa Krisis), (Jogjakarta : Pustaka Pelajar, 1999), Cet Ke-1, h.3

Pada diri setiap anak terdapat suatu dorongan dan daya untuk meniru, dengan dorongan ini anak dapat melakukan sesuatu yang telah dilakukan orang tuanya. Masa ini juga merupakan masa sensitif bagi anak, sebab apa yang dilihat dan apa yang didengarnya akan selalu ditiru tanpa mempertimbangkan baik dan buruknya. Dalam hal ini sangat diharapkan kewaspadaan serta perhatian yang besar dari orang tua, karena masa meniru ini secara tidak langsung turut membentuk watak anak dikemudian hari

Dengan demikian faktor identifikasi dan meniru pada anak-anak amat penting, sehingga mereka menjadi terbina, terdidik, dan belajar dari pengalaman langsung. Hal ini pula yang nantinya akan berpengaruh lebih besar daripada informasi atau pengajaran lewat instruksi dan petunjuk yang disampaikan dengan kata-kata.

Dalam lingkungan keluarga, pendidikan yang berlangsung didalamnya adalah pendidikan informal, dengan orang tua sebagai pendidik. Orang tua adalah pendidik

kodrati. 2 Mereka pendidik bagi anak-anaknya, karena secara kodrati ibu dan bapak diberikan anugrah oleh Allah berupa naruri orang tua. Kasih saying dan pengertian

keluarga khususnya orang tua akan meninggalkan yang positif dalam perekembangan jiwa anak. Untuk itu sudah sepantasnya orang tua menjadi teladan yang baik bagi anak.

2 Jalaludin, Psikologi Agama, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2001). Cet. Ke-5. h. 215

Sebelum anak dewasa, orang tua berkewajiban untuk mendidik anaknya dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan seperti berbicara, berhitung, membaca, menulis, dan sebagainya. Ketika anak mencapai usia belajar, maka orang tua harus bertanggung jawab memasukkan anaknya ke Sekolah dan membiayai pendidikannya. Orang tua bertanggung jawab untuk membina anak-anaknya dan mensejahterakan kehidupan mereka, adapun kesejahteraan anak itu meliputi segi fisik (Jasmani) dan mental (rohani).

Tanggung jawab dalam segi mental (rohani) ini merupakan masalah penting karena kualitas pribadi anak merupakan dari hasil pembinaan mental rohaninya. Salah satu bagian dari tanggung jawab pembinaan mental rohani anak adalah menyekolahkan anak ke sekolah atau ke lembaga pendidikan.

Berdasarkan realita dan peranan ketiga lembaga ini maka ahli pendidikan DR Ki Hajar Dewantara menganggap ketiga lembaga pendidikan ini sebagai tri pusat pendidikan yang meliputi keluarga, sekolah dan masyarakat. Istilah tiga lingkungan pendidikan itu dikenal dengan “ pendidikan informal, pendidikan formal dan

pendidikan non formal. ” 3

Didalam lingkungan keluarga (informal) yang berperan menjadi pendidik adalah orang tua (ayah dan ibu) orang tua merupakan pendidik yang pertama dan utama dalam membantu mengembangkan potensi anak-anaknya, Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa “ keluarga merupakan pusat pendidikan yang pertama dan

3 Madyo Ekosusilo, Rb Kasitid, Dasar-Dasar Pendidikan, (Semarang: Efkarpublishing, 1995), Cet I h. 73 3 Madyo Ekosusilo, Rb Kasitid, Dasar-Dasar Pendidikan, (Semarang: Efkarpublishing, 1995), Cet I h. 73

Sehubungan dengan hal ini, komisi pembaharuan pendidikan nasional juga mengatakan bahwa : Agar keluarga dapat memainkan peranannya sebagai pendidik,

ia perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan. 5 Pendidikan merupakan suatu usaha atau proses yang ditujukan untuk membina

kualitas sumber daya manusia seutuhnya agar ia dapat melakukan perannya dalam kehidupan secara fungsional dan optimal, dalam Islam manusia dituntut untuk belajar dan juga mengajar. kewajiban setiap individu orang Islam untuk menuntut ilmu dari sejak buayan hingga akhir hayat, hal tersebut merupakan perintah Allah dan Rasul- Nya, Adapun motivasi dan sekaligus anjuran untuk keutamaan memiliki ilmu pengetahuan sesuai dengan firman Allah yang terdapat dalam Al-qur an pada surat Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi :

Artinya : Allah meninggikan orang-orang yang beriman di dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat 6 .

Dengan belajar kita akan memperoleh ilmu, dengan belajar pula kita akan memperoleh pahala dari Allah Swt. Dan dengan ilmu hidup kita akan menjadi lebih berguna.

4 Muhammad Shoehib, Pola Asuh Orang Tua, (Jakarta : PT Runeka Cipta, 1998), Cet Ke-1, h. 10

5 Depdikbud, Program Akta Menagjar V-B Dasar Kependidikan, (Jakarta : UT, 1989), h. 740 6 Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta : Yayasan Penyelenggara Penterjemah/

Pentafsir Al-Qur an, 1971), h. 910-911

Orang tua yang memiliki tingkat pendidikan tinggi biasanya memiliki cita-cita tinggi pula terhadap pendidikan anak-anaknya. Mereka menginginkan agar pendidikan anak-anaknya lebih tinggi atau Setidaknya sama dengan pendidikan orang tua mereka, cita-cita dan dorongan ini akan mempengaruhi sikap dan keberhasilan anak-anaknya di Sekolah.

Cara orang tua dalam membimbing anak belajar di Rumah berbeda satu sama lain, karena tingkat pendidikan yang berbeda, kemungkinan ilmu pengetahuan cara membimbing anak dalam belajar belum dikuasai oleh semua orang tua, karena tidak semua orang tua mempunyai tingkat pendidikan tinggi. Cara membimbing anak dalam belajar di Rumah akan berpengaruh terhadap prestasi belajar anak, sehingga anak di sekolah akan mempunyai prestasi belajar yang berbeda sesuai dengan bimbingan yang diperoleh anak dari orang tuanya.

Anak adalah amanah bagi para orang tuanya. Dia bagaikan kertas putih yang siap diwarnai dan dibentuk sesuai dengan keinginan orang tuanya. Selain itu dalam kefitrahannya, anak membawa potensi yang siap dikembangkan, baik melalui tangan orang tuannya, pendidik, maupun masyarakat sekitarnya karenanya orang tua harus pandai dan bijak dalam memberikan arahan, bimbingan, dan pendidikan bagi anak-

anaknya . 7 Orang tua dalam mendidik anaknya tidak harus sama persis dengan para

pendidik (guru) yang berada di lingkungan sekolah. Mendidik anak dengan baik dan

7 Fatmawati M, famawi Dkk, Manfaat Waktu Luang Anakbagaimana Caranya ? (Jakarta : Gema Insani Pers 2001), Cet. Ke- I, h. 5-6

benar berarti menumbuh kembangkan totalitas potensi anak secara wajar, disela-sela waktu luang orang tua dapat memberikan berbagai arahan bimbingan dan pendidikan, para orang tua harus menguasai dan menyesuakannya perkembangan anak, ada tiga aspek penting yang harus diperhatikan oleh orang tua dalam mendidik anaknya yaitu : pertama : aspek kognitif mencakup didalamnya pengetahuan, pemahaman penerapan, analisa, sintesis dan evaluasi. Kedua, adalah aspek afektif mencakup penilaian, penentuan sikap, organisasi dan pembentukan pola hidup. Ketiga aspek psiomotorik mencakup persepsi, persiapan, berbagai gerakan penyesuaian pola gerakan serta kreatifitas. Ketiga aspek diatas haruslah menjadi prioritas utama bagi para pendidik atau orang tua dalam mendidik anak-anaknya sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Menurut Ramayulis orang tua menjadi pendidik terhadap anak-anaknya fungsinya adalah mempertanggungjawabkan melindungi, mengasah, mangasuh, dan mengasihi.

Pendidikan dalam keluarga berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan pergaulan yang berlaku dalamnya tanpa harus diumumkan atau dituliskan terlebih dahulu agar diketahui dan diikuti oleh seluruh anggota keluarga disini diletakkan dasar-dasar pergaulan melalui kasih sayang dan penuh kecintaan kebutuhan akan kewibawaan dan nilai-nilai kepatuhan.

Setiap waktu manusia tidak pernah lepas dari belajar, belajar merupakan perubahan tingkah laku yang menetap sebagai akibat dari latihan dan pengalaman. Latihan dan pengalaman itu tidak saja diperoleh dari buku-buku atau sekolah saja Setiap waktu manusia tidak pernah lepas dari belajar, belajar merupakan perubahan tingkah laku yang menetap sebagai akibat dari latihan dan pengalaman. Latihan dan pengalaman itu tidak saja diperoleh dari buku-buku atau sekolah saja

Mendidik anak dengan baik dan benar berarti menumbuh kembangkan totalitas potensi anak secara wajar potensi jasmaniyah dan rohaniyah anak diupayakan tumbuh dan berkembang secara wajar melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani seperti pemenuhan kebutuhan sandang pangan dan papan sedangkan potensi rohaniyahnya anak diupayakan pengembangannya secara wajar melalui usaha pembinaan intelektual, keagamaan, perasaan dan budi pekerti yang agung dan mulia.

Selain itu melihat dari kenyataan bahwa keluarga yang orang tuanya berpendidikan rendah atau tidak berpendidikan ternyata berhasil dalam mendidik anaknya. Sebaliknya ada keluarga yang orang tuanya berpendidikan tinggi ternyata kurang berhasil dalam mendidik anaknya. Keberhasilan mendidik anak disini adalah anak yang di sekolahnya pintar dan memperoleh prestasi yang baik Dari uraian di atas penulis merasa tertarik dan terpanggil untuk menyusun skripsi dengan judul : Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Dorongan Orang Tua

terhadap Prestasi Belajar Anak Kelas II SMK Triguna Utama, Ciputat, Tangerang, Banten.

Adapun alasan penulis memilih judul di atas sebagai berikut :

1. Penulis ingin mengetahui apakah pengalaman belajar orang tua berpengaruh terhadap prestasi belajar anak?

2. Penulis ingin mengetahui Apabila orang tuanya berpendidikan tinggi, apakah prestasi belajar anaknya juga tinggi ?

3. Penulis ingin mengetahui apakah dorongan dari orang tua mempunyai pengaruh yang dominan terhadap prestasi belajar anak ?

B Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

a. Mengingat terbatasnya waktu, tenaga dan kemampuan penulis yang tidak mungkin dapat melakukan pada semua jenjang sekolah, maka masalah penelitian dibatasi hanya pada SMK Triguna Utama yaitu tentang

Pengaruh tingkat pendidikan dan dorongan orang tua terhadap prestasi belajar anak , Orang tua yang akan diteliti yaitu orang tua kandung dari siswa kelas dua, dan dorongan atau motivasi yang dimaksud adalah motivasi dari luar yang diberikan oleh orang tua terhadap anaknya.

Adapun dorongan orang tua dilihat dari :

1. Pemenuhan alat-alat belajar atau pasilitas belajar yang berupa materi

2. Dorongan orang tua dari segi ucapan atau perkataan

3. Dorongan orang tua dari segi tingkah laku atau perbuatan.

b. Dalam Penelitian ini, prestasi belajar siswa yang digunakan nilai raport, yaitu kemampua nsiswa setelah menjalani proses belajar mengajar dengan indikator nilai raport semester III

c. Siswa yang penulis maksud adalah siswa SMK Triguna Utama kelas dua

2. Perumusan Masalah

Agar permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini jelas dan terarah maka perlu adanya perumusan masalah, yaitu : Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Dorongan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Anak SMK Triguna Utama Ciputat

Tangerang . Apakah ada pengaruh yang signifikan antara tingkat pendidikan dan dorongan orang tua terhadap prestasi belajar anak. Untuk lebih jelasnya perumusan masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar anak ?

b. Bagaimana dorongan orang tua terhadap prestasi belajar anak ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini :

a. Untuk mengetahui tentang ada tidaknya hubungan tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar anak Kelas II SMK Triguna Utama Ciputat Tangerang Banten

b. Untuk mengetahui tentang ada tidaknya pengaruh dorongan orang tua terhadap prestasi belajar anak kelas II SMK Triguna Utama Ciputat Tangerang Banten

c. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat pendidikan dan dorongan orang tua terhadap prestasi belajar anak kelas II SMK Triguna Utama Ciputat tangerang Banten

D. Kegunaan Penelitian

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi para Orang tua/ibu dan dapat dijadikan rujukan atau sumber yang bermanfaat untuk memberikan motivasi atau dorongan terhadap prestasi belajar anak

b. Bagi Orang tua murid, sebagai bahan pemikiran untuk meningkatkan diri dalam bidang pendidikan, pengetahuan dan pengalamannya agar dapat membimbing anaknya untuk memperoleh prestasi belajar yang baik, orang tua murid sebagai pendidik yang pertama dan utama dapat dijadikan informasi dan pertimbangan dalam mendidik dan mengarahka serta memberikan dorongan anaknya agar mendapatkan prestasi belajar yang optimal

c. Memberikan informasi tentang pengaruh tingkat pendidikan dan dorongan orang tua terhadap prestasi belajar anak

d. Sebagai bahan informasi bagi para peneliti yang akan mengembangkan ilmu pengetahuan dibidang pendidikan dan hal-hal yang berkaitan dengannya

e. Bagi peneliti sendiri, sebagai ajang latihan, pengembangan ilmu pengetahuan dan menanbah wawasan untuk mendalami sebagai pendidik dan pengajar.

E. Sistematika Penulisan

Dalam menyusun skripsi ini penulis membagi kedalam beberapa bab dan masing-masing bab mencakup beberapa sub bab yang berisi sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari : A. Latar Belakang Masalah, B.

Pembatasan dan Perumusan Masalah, C. Tujuan Penelitian, D. Kegunaan Penelitian, dan E. Sistematika Penulisan.

BAB II : Kajian Teoritis, terdiri dari : A. Tinjauan Pustaka Meliputi Pengertian Pendidikan, Faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan dan Jalur jenis dan jenjang Pendidikan. B. Dorongan atau motivasi Meliputi Pengertian Dorongan atau Motivasi, macam-macam dorongan atau Motivasi dan Fungsi Dorongan atau Motivasi. C. Hakikat Prestasi Belajar Meliputi Pengertian Prestasi Belajar. D. Pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar anak Meliputi Pengertian Orang Tua, Tingkat Pendidikan Formal Orang Tua, dan Tugas Dan Peran Orang Tua E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar F. Kerangka Berfikir. G. Pengujian Hipotesis.

BAB III : Metodologi Penelitian yang terdiri dari : A.Tujuan Penelitian, B. Tempat dan waktu penelitian, C. Tehnik pengumpulan data, D. Populasi dan sampel E. Konsep dan pengukuran variabel, F. Tehnik analisa data

BAB IV : Hasil penelitian yang terdiri dari gambaran umum objek penelitian, terdiri dari : 1. sejarah singkat SMK Triguna Utama, 2. Visi dan Misi SMK Triguna Utama, 3. Keadaan Lingkungan sosial sekitar, 4. Biodata Guru SMK Triguna Utama, 5. Biodata Karyawan, B. Deskripsi hasil penelitian, C. Deskripsi data

BAB V : Bab ini merupakan bab penutup atau bab akhir dari penyusunan skripsi yang penulis susun. Bab lima ini penulis mengemukakan kesimpulan dari seluruh hasil penelitian, dan saran-saran dalam rangka meningkatkan prestasi belajar anak di SMK Triguna Utama Ciputat Tangerang Banten.

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Pendidikan

Dalam upaya agar manusia dapat menjalankan fungsi kemanusiaannya, maka diperlukan suatu sarana agar fungsi tersebut dapat terlaksana, dan pendidikan adalah salah satunya. Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan, bukan saja sangat penting, bahkan masalah pendidikan ini sama sekali tidak bisa dipisahkan dari kehidipan, baik dalam kehidupan keluarga, maupun dalam kehidupan bangsa dan negara. Maju mundurnya suatu bangsa sebagian besar ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan di negara tersebut, sebab pembangunan ekonomi, sosial budaya, politik dan pertahanan keamanan pada suatu bangsa atau negara, mutlak memerlukan keikutsertaan upaya pendidikan untuk menstimulir dan menyertai dalam setiap fase dan proses pembangunan.

Pengertian pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan kehidupan secara efektif dan efisien. Pendidikan lebih dari sekadar pengajaran, karena dalam kenyataan pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa atau negara membina dan mengembangkan kesadaran diri di antara individu-individu. Dengan kesadaran tersebut, suatu bangsa atau negara dapat mewariskan kekayaan Pengertian pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan kehidupan secara efektif dan efisien. Pendidikan lebih dari sekadar pengajaran, karena dalam kenyataan pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa atau negara membina dan mengembangkan kesadaran diri di antara individu-individu. Dengan kesadaran tersebut, suatu bangsa atau negara dapat mewariskan kekayaan

Para ahli pendidikan telah banyak yang mengartikan pengertian pendidikan. Pengertian-pengertian yang diberikan beragam sekali, sehingga terjadi perbedaan- perbedaan tergantung tokoh itu memandangnya. Walaupun ada perbedaan pandangan tentang pengertian pendidikan, secara umum terdapat kesamaan didalam merumuskan pengertian pendidikan tersebut.

Secara etimologi kata pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat

awalan pe dan akhiran an , maka menjadi kata pendidikan .

Dalam bahasa Arab disebut tarbiyah dan kata rabba kata ini sering digunakan sejak Zaman Nabi Muhammad SAW sebagai yang tercantum dari surat Al- Isra ayat 24 :

Artinya : Dan redakanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan kasih sayang dan ucapkanlah wahai Tuhanku, kasihanilah mereka keduanya, sebagai mana mereka berdua telah mendidik ku waktu kecil . (QS Al-Isra: 24) 2

Menurut epistimologi para ahli mengemukakan berbagai arti tentang pendidikan Prof. Zaharai Idris, M.A. misalnya, mengatakan bahwa Pendidikan ialah serangkaian kegiatan komunikasi yang bertujuan, antara manusia dewasa dengan si

1 Azyumardi Azra, Esai-esai Intelektual Muslim dan Pendidian Islam, (Yogyakarta : Logos. 1999). Cet. Ke- 1. h. 3

2 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandng : Angkasa, t. th), h. 11 2 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandng : Angkasa, t. th), h. 11

Prof. Dr. M.J Langeveld mengatakan bahwa Pendidikan ialah pemberian bimbingan dan bantuan rohani bagi yang masih memerlukannya. 4

Ahmad D. Marimba berpendapat bahwa Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terdapat perkembangan jasmani dan rohani

terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama 5 . Menurut John Dewey Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-

kecakapan yang fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia 6 .

Menurut K.H. Dewantara Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek) dan jasmani anak 7 .

Dalam Ensiklopedia Pendidikan Indonesia, dijelaskan tentang pengertian pendidikan sebagai berikut Pendidikan adalah proses membimbing manusia dari kegelapan, kebodohan dan kecerdasan pengetahuan. Dalam artian, pendidikan baik yang formal maupun informal, meliputi segala yang memperluas segala pengetahuan manusia tentang dirinya sendiri dan tentang dunia dimana hidup .

3 Zahara Idris, Dasar-Dasar Kependidika, ( Bandung : Angkasa. T.th ). h. 11 4 Sutari Imam Bernadib, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta : Yayasan Penerbit FIP IKIP

, t. Th), Cet. Ke-10, h. 5 5 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsapat Pendidikan Islam, (Bandung : PT.Al-Ma arif , t.

Th), cet. Ke-1, h. 20

6 Sudirman.et. al. Ilmu Pendidikan. (Bandung : PT. Rosdakarya, 1991 ). Cet. Ke-5. h.4

7 Madyo Ekosusilo. R.B, Kasihadi. Dasar-Dasar Pendidikan, (Semarang : Effhar Publising. 1990 ), Cet. Ke-1, h.12

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan ialah : usaha manusia secara sadar bertujuan mengembangkan jasmani dan rohani anak didik sampai tujuan yang dicita-citakan oleh Pendidikan, hal ini mengandung arti bahwa Pendidikan merupakan suatu proses yang kontinyu. Ia merupakan pengulangan yang perlahan tetapi pasti dan terus-menerus sehingga sampai pada bentuk yang diinginkan. Disisi lain pendidikan sangat penting bagi kehidupan manusia, ia merupakan kebutuhan mutlak harus dipenuhi untuk mempertahankan eksistensi ummat manusia atau juga dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah tuntunan atau bimbingan itu harus dapat merealisasikan potensi-potensi yang dimiliki oleh anak didik yang bersifat menumbuhkan serta mengembangkan baik jasmani maupun rohani.

Setelah penulis uraikan beberapa pengertian pendidikan secara umum maka tentunya ada pengertian secara khusus. Pengertian secara khusus ini adalah pengertian pendidikan menurut Islam. Jika pengertian pendidikan dikaitkan dengan agama Islam akan menimbulkan makna lain dan mempunyai arti tersendiri, di samping ada perbedaan-perbedaan atau sifat yang menjadi ciri-ciri dalam pendidikan Islam, yaitu pendidikan yang diwarnai oleh nilai-nilai Islam. Pendidikan umum diharapkan terbentuknya kepribadian anak didik sesuai dengan ajaran Islam, sehingga ia menjadi orang dewasa yang berbudi pekerti luhur menurut ukuran Islam. Hal ini sesuai dengan pengertian pendidikan Islam yang dikemukakan oleh :

Menurut Drs. Ahmad D. Marimba Pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada

terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam 8 . Dari uraian tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa para ahli didik Islam

berbeda pendapat menitik beratkan pada segi pembentukan akhlak anak, sebagian lagi menurut pendidikan teori dan praktek, sebagian lain menghendaki terwujudnya kepribadian muslim. Namun dari perbedaan pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan adanya titik persamaan yang secara ringkas dapat dikemukakan sebagai berikut : Pendidikan Islam adalah bimbingan yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak didik dalam masa pertumbuhan agar ia memiliki kepribadian muslim.

Konsep yang lebih jelas dan tegas bahkan mudah dipahami banyak orang adalah pendidikan yang dirumuskan dalam UU RI No 2 th 1989. Bab 1, pasal 1. butir 1 : Pendidikan ialah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranan masa yang akan datang 9 . Konsep ini menjelaskan, bahwa pendidikan memiliki fungsi dan tujuan tertentu,

dengan pendidikan akan tercapai kehidupan yang harmonis yang seimbang antara kehidupan fisik material, kebutuhan mental spiritual, mampu berdiri sendiri tanpa ketergantungan terhadap orang lain dan berfungsi sebagaimana mestinya sesuai dengan nilai-nilai yang dianut serta cita-cita yang telah ditetapkan.

8 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung : Pustaka Setia,1997), Cet. Ke-2, h. 9 9 Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 1994), Cet. Ke-7

Dari beberapa pengertian pendidikan secara umum yang telah diuraikan di atas, jika dikaitkan dengan agama Islam, akan menimbulkan lain, dan mempunyai arti tersendiri, disamping ada perbedaan-perbedaan atau sifat yang menjadi ciri-ciri dalam pendidikan, yaitu pendidikan yang diwarnai oleh nilai-nilai muatan agama Islam. Jika dengan pendidikan umum diharapkan terbentuknya kepribadian anak didik, maka dengan pendidikan Islam diharapkan dapat terbentuk kepribadian anak didik sesuai dengan ajaran Islam, sehingga ia menjadi orang dewasa yang berbudi luhur menurut ajaran Islam, sebagaimana pengertian pendidikan Islam yang dikemukakan oleh Ahmad D. Marimba sebagai berikut : Pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju pada terbentuknya

kepribadian utama 10 . Menurut Soegarda Poerbakawatja adalah : Pendidikan Islam adalah segala usaha

yang dilakukan umat Islam yang telah dewasa untuk membentuk manusia muslim yang berakhlak luhur, berbudi mulia atau tinggi dan bertakwa serta bertanggung

jawab tentang kesejahteraan umat atas dasar pengabdian kepada Allah 11 . Sementara DR. Hasan Langulung mendefinisikan sebagai berikut : Pendidikan

Islam adalah proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peran, pemindah pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan Fungsi manusia untuk

beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat 12 .

10 Ahmad D Marimba, op.cit.. h.23 11 Soegarda Poerbakawartja, Ensiklopedi Pendidikan, (Jakarta : Gunung Agung, 1998), h. 214 12 Hasan Langgung, Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam, (Bandung : Al-Ma arif.

1908), Cet. Ke-1, h. 75

Dari beberapa pengertian-pengertian tentang pendidikan tersebut di atas, terlihat jelas perbedaan antara pendidikan Islam dengan pendidikan umum. Dalam pendidikan umum yang menjadi sumber pengetahuan adalah kebudayaan, yaitu nilai- nilai yang berkembang dalam masyarakat sehingga dari hasil cita rasa dan karya manusia secara estafet diwariskan kepada generasi penerus, sedangkan dalam pengertian pendidikan Islam, pengembangan pengetahuan disamping bersumber pada kebudayaan juga bersumber pada Al-Qur an dan Hadits yang sekaligus menjadi filter nilai-nilai kebudayaan.

2. Faktor Yang Mempengaruhi Pendidikan

Kelancaran proses pendidikan dan keberhasilan pendidikan tidak dapat dibebankan secara berat pada salah satu faktor pendidikan. Faktor yang mempengaruhi pendidikan adalah anak didik, alat pendidikan, tujuan pendidikan, pendidik dan lingkungan pendidikan. Kelima faktor pendidikan tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya.

Dari kelima faktor pendidikan di atas, faktor yang paling menentukan ialah guru atau pendidik, seperti pembinaan yang telah diperolehnya, kemampuan, atau keterampilannya dalam melakukan tugas sebagai guru, kepribadiannya, atau falsafah hidup yang dianutnya, tujuan guru dalam melakukan tugas guru, teori belajar dan mengajar yang dianutnya. Semua itu akan memberi cap pada pekerjaannya dan menentukan hasil pendidikan yang diberikannya.

3. Jalur, Jenis dan Jenjang Pendidikan

Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003, ketentuan tentang jalur, jenis dan jenjang pendidikan terdapat dalam Bab VI pasal 13,14,15, dan

a. Jalur Pendidikan Sesuai dengan pasal 13, ayat 1 UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 bahwa Jalur

Pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. 13

b. Jenis Pendidikan Sesuai dengan pasal 15 Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20

tahun 2003 bahwa Jenis pendidika mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan dan khusus .

Jalur pendidikan yang dimaksud oleh penulis di sini adalah tingkat pendidikan formal, di mana sekolah sebagai tempat berlangsungnya pendidikan formal melaksanakan tugas pendidikan yang disesuaikan dengan tahapan kemampuan peserta didik sehingga perlu adanya jenjang-jenjang pendidikan. Menurut A. Murni Yusuf, jalur pendidikan formal yaitu pendidikan yang berstruktur, mempunyai

jenjang atau tingkatan dalam periode tertentu dari sekolah dasar perguruan tinggi. 14 Sementara Yusuf Enoch menyatakan bahwa pendidikan formal adalah

pendidikan yang berstruktur mempunyai jenjang dalam periode waktu tertentu yang berlangsung dari sekolah dasar sampai universitas dengan cakupan di samping bidang

13 Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasiona, (Bandung : Citra Umbara, 2003), h. 12

14 A. Marni Yusuf, Ilmu Pengantar Pendidikan, (Jakarta : Gunung Mulia, 1998), Cet. Ke-3 14 A. Marni Yusuf, Ilmu Pengantar Pendidikan, (Jakarta : Gunung Mulia, 1998), Cet. Ke-3

Contoh dari pendidikan formal antara lain, untuk bidang pendidikan umum, yakni : SD

3 tahun, sedangkan untuk bidang pendidikan kejuruan, Yakni : STM, SMK, dan SMKK selama 3 tahun.

6 tahun dan SMU

c. Jenjang Pendidikan Istilah jenjang pendidikan dapat dikatakan sebagai tahapan atau tingkatan yang akan ditempuh dalam pendidikan sesuai yang tercantum dalam jenjang pendidikan di Indonesia, yang mengatakan, Jenjang pendidikan adalah suatu tahapan dalam pendidikan berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan para perserta didik serta keluasan dan kedalaman bahan pelajaran .

Sementara dalam UU SISDIKNAS pasal 14 dinyatakan bahwa jenjang pendidikan formal yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan dasar diselenggarakan untuk mengembangkan sikap, kemampuan serta membentuk pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup di masyarakat. Selain itu befungsi pula sebagai landasan untuk jenjang pendidikan menengah, karena tidak cukup hanya dengan mengenyam pendidikan dasar saja untuk memperluas wawasan dan pengetahuan. Khusus bagi wanita dalam membina rumah tangganya dengan segala problemnya nanti. Pendidikan menengah diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar dan juga memiliki kemampuan mengenai hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial budaya dan juga alam Sementara dalam UU SISDIKNAS pasal 14 dinyatakan bahwa jenjang pendidikan formal yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan dasar diselenggarakan untuk mengembangkan sikap, kemampuan serta membentuk pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup di masyarakat. Selain itu befungsi pula sebagai landasan untuk jenjang pendidikan menengah, karena tidak cukup hanya dengan mengenyam pendidikan dasar saja untuk memperluas wawasan dan pengetahuan. Khusus bagi wanita dalam membina rumah tangganya dengan segala problemnya nanti. Pendidikan menengah diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar dan juga memiliki kemampuan mengenai hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial budaya dan juga alam

mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan teknologi dan kesenian 15 Dengan pendidikan tinggi inilah seseorang, dalam hal ini adalah orang tua

khususnya ibu diharapkan mampu menghadapi segala masalah yang dihadapi baik oleh diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Sehingga seorang ibu dalam sebuah keluarga dihpkan dapat mengenyam pendidikan tinggi sebagai bekal wawasan yang akan menuntunnya dalam kedewasaan berfikir dan bertindak di dalam rumah tangganya sehingga menjadi keluarga sakinnah mawaddah wa rahmah atau dalam bahasa kita menjadi keluarga sejahtera.

Jadi yang dimaksud dengan tingkat pendidikan dalam penulisan skripsi ini adalah pendidikan yang berstruktur dan berjenjang dengan periode tertentu serta memiliki program dan tujuan yang disesuaikan dengan jenjang yang diikuti dalam mendidik.

B. Dorongan atau Motivasi

1. Pengertian dorongan atau motivasi

Motif (motine) berasal dari akar kata bahasa latin "movere" yang kemudian menjadi "motion" yang artinya gerak atau dorongan untuk bergerak. Jadi motive

15 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta : PT. Grafindo Persada, 1997 ). Cet. Ke-2, h. 83 15 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta : PT. Grafindo Persada, 1997 ). Cet. Ke-2, h. 83

Adapun motivasi yang tercantum dalam kamus besar bahasa Indonesia Kontempoler adalah keinginan atau dorongan yang timbul pada diri seseorang baik

secara sadar untuk melakukan sesuatu perbuatan dengan jalan tertentu. 17 Hal ini sejalan dengan pengertian yang dikemukakan oleh Wood Worth dan