PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL WARGA NEGARA : Studi Analisis Korelasi, Analisis Determinan dan Analisis Kovarians Pada Mahasiswa Universitas Nasional Pasim Bandung dan Universitas Nurtanio Bandung.

(1)

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA

TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL WARGA NEGARA

(Studi Analisis Korelasi, Analisis Determinan dan Analisis Kovarians Pada Mahasiswa Universitas Nasional Pasim Bandung dan Universitas Nurtanio

Bandung)

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

Yussi Retna Wulan Sari

1009680

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG


(2)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Dasim Budimansyah, M.Si NIP. 196203161988031003

Pembimbing II

Prof. H. Ace Suryadi, M.Sc.,Ph.D. NIP. 195207251978031001

Mengetahui Ketua Program Studi

Pendidikan Kewarganegaraan SPS UPI

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed NIP. 196308201988031001


(3)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Tanggung Jawab Sosial Warga Negara (Studi Analisis Korelasi, Analisis Determinan dan Analisis Kovarians Pada Mahasiswa Universitas Nasional Pasim Bandung dan Universitas Nurtanio Bandung)” adalah sepenuhnya benar-benar karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat akademik.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Januari 2013


(4)

(5)

ABSTRAK

Yussi Retna Wulan Sari (1009680) “Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Tanggung Jawab Sosial Warga Negara (Studi Analisis Korelasi, Analisis Determinan dan Analisis Kovarians Pada Mahasiswa Universitas Nasional Pasim Bandung dan Universitas Nurtanio Bandung) Penelitian ini berlatar belakang dari keprihatinan oleh kondisi dari karakter warga negara saat ini, dimana kepedulian mahasiswa sudah menjadi hal yang langka. Dengan keilmuannya, tidak banyak mahasiswa yang mau terjun langsung ke tengah masyarakat memberikan solusi kemasyarakatan. Tanggung jawab sosial sebagai bentuk kepedulian, bukan hanya dipahami saja tetapi di tuntut untuk diwujudkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari sesuai status, peran dan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing warga negara. Dari hal tersebut, maka pertanyaan penelitiannya yaitu:(1) Bagaimana status sosial ekonomi keluarga mahasiswa? (2) Bagaimana tanggung jawab sosial mahasiswa? (3) Apakah status sosial ekonomi keluarga berpengaruh terhadap tanggung jawab sosial setelah dilakukan kontrol oleh variabel covariates? (4) Bagaimana perbandingan pengaruh status sosial ekonomi keluarga terhadap tanggung jawab sosial mahasiswa berdasarkan covariates?. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Teknik pengumpulan data dan informasi menggunakan kuesioner, wawancara dan studi literatur, dimana mahasiswa sebagai sampelnya yang ditarik secara random. Data diolah dengan menggunakan analisis korelasi, analisis determinan dan analisis kovarians. Hasil penelitian ini yaitu: (1)Sebagian besar mahasiswa Universitas Nasional Pasim Bandung memiliki status sosial ekonomi keluarga tingkat atas sebesar 64,67% dan mahasiswa Universitas Nurtanio Bandung memiliki status sosial ekonomi keluarga tingkat atas sebesar 74,12% (2) Tanggung jawab sosial yang dimiliki mahasiswa Universitas Nasional Pasim adalah kategori tinggi, dengan nilai rata-rata 4,19 dan mahasiswa Universitas Nurtanio Bandung memiliki tanggung jawab sosial dengan kategori tinggi, dengan nilai rata-rata 4,18 (3) Status sosial ekonomi keluarga yang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tanggung jawab sosial mahasiswa Universitas Nasional Pasim dan Universitas Nurtanio Bandung, dimana variabel covariates sebagai pengontrolnya adalah penghasilan rata-rata keluarga (4) Berdasarkan covariates, mahasiswa yang memiliki tanggung jawab sosial adalah mahasiswa dengan usia di atas rata-rata, berjenis kelamin laki-laki, asal sekolah dari luar Bandung, dan bertempat tinggal di desa, aktif dalam kegiatan di kampus, menggunakan kendaraan umum atau kendaraan pribadi, dan memiliki Indeks Prestasi Akademik di atas rata-rata. Adapun rekomendasi penelitian ini yaitu kepada: 1) Orang tua mahasiswa terkait pendidikan, 2) Mahasiswa sebagai agen perubahan sosial 3) Akademisi, kampus sebagai sarana pengembangan wawasan, 4) Peneliti, memperluas penelitian agar mampu mensinergikan setiap status perguruan tinggi baik swasta maupun negeri.


(6)

ABSTRACT

Yussi Retna Wulan Sari ( 1009680) “Effect of Socioeconomic Status Families to Social Responsibility of Citizens (Corelation Analysis Study, Determinans Analysis and Covariance Analysis on Students at the National Pasim University and the Nurtanio University of Bandung )”.

This research background of concerns by the condition of the character of citizens today, where concerned students has become a scarce.With a scientific, not a lot of students who want to go directly to the community providing community solutions. Social responsibility as a concern, not only to understand it but are in demand for manifested in daily life according the status, role and capabilities of the individual citizen. From this, the research question is: (1) How family socioeconomic status students? (2) How does social responsibility students? (3) Is family socioeconomic status influence social responsibility after control by variable covariates? (4) What is the ratio effect of family socioeconomic status on student social responsibility based on covariates?. This study uses a quantitative approach with a survey method. Data collection techniques and information using questionnaires, interviews and literature studies, where students as a sample drawn at random. The data were processed using correlation analysis, analysis of the determinants and analysis of covariance.

The results of this study are: (1) Most of the students of the National Pasim University of Bandung socioeconomic status families have a top level of 64.67% and the students of the Nurtanio University of Bandung socioeconomic status families have a top level of 74.12% (2) Social responsibility held National Pasim University student is a high category, by the acquisition value of the average grades 4.19 and Nurtanio University students Bandung is the high category also, it is indicated by the average grades 4.18 (3) Family socioeconomic status have a significant influence on student social responsibility National Pasim University and the University of Nurtanio Bandung, where the covariates as the controlling variable is the average family income (4) Based on the covariates, students who have a social responsibility is a students over the age of the average, male sex, as long as the school from outside Bandung, and living in the village, active in campus activities, either use public transport or private vehicles, and has index Academic achievement at the top of the average. The recommendation of this research is to: 1) Parents of students related to education, 2) Students as agents of social change, 3) Academics, the campus as a means of developing insights, 4) Researchers, expand research to be able to synergize each status of universities, both private and state.


(7)

DAFTAR ISI

PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ...xvii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 10

E. Variabel Penelitian ... 11

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 12

a. Status Sosial Ekonomi ... 12

b. Tanggung Jawab Sosial Warga Negara... 13

c. Covariates ... 20

G. Asumsi dan Hipotesis Penelitian ... 21

H. Metode dan Pendekatan Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ... 21

J. Teknik Analisis Data ... 22

K. Validitas dan Reliabilitas ... 23


(8)

2. Reabilitas ... 23

L. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 24

BAB II KERANGKA TEORITIS ... 27

A. Status Sosial Ekonomi... 27

1. Pengertian Status Sosial Ekonomi ... 27

2. Status Sosial Ekonomi Masyarakat... 28

3. Variabel-variabel Status Sosial Ekonomi ... 33

4. Metode Pengukuran Status Sosial Ekonomi ... 35

B. Tanggung Jawab Sosial ... 35

1. Pengertian Tanggung Jawab ... 35

2. Tanggung Jawab Merupakan Watak Kewarganegaraan ... 38

2.1. Karakter Privat dan Karakter Publik ... 39

3. Tanggung Jawab Sosial ... 41

4. Tanggung Jawab Sosial Mahasiswa ... 46

5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tanggung Jawab Sosial .. 50

C. Hakikat Warga Negara ... 53

1. Pengertian Warga Negara ... 53

2. Karakteristik Warga Negara ... 57

3. Warga Negara Yang Baik ... 58

4. Relevansi antara Status Sosial Ekonomi dengan Tanggung Jawab Sosial Mahasiswa Sebagai Warga negara Yang Baik ... 62

5. Hasil Penelitian Terdahulu Yang Relevan ... 66

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 69

A. Metode dan Pendekatan Penelitian ... 69

B. Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 71

a. Status Sosial Ekonomi ... 71

b. Tanggung Jawab Sosial Warga Negara ... 72

c. Covariates ... 74


(9)

D. Prosedur dan Kegiatan Penelitian ... 79

E. Populasi dan Sampel Penelitian ... 80

1. Populasi Penelitian ... 80

2. Sampel Penelitian ... 80

F. Pengujian Validitas dan Reliabilas ... 81

1. Validitas ... 81

2. Reliabilitas ... 83

3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 85

G. Teknik Analisis Data ... 86

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 92

A. Gambaran Lokasi Penelitian... 92

1. Universitas Nasional Pasim Bandung... 92

2. Universitas Nurtanio Bandung... 96

B. Gambaran Hasil Penelitian ... 99

1. Gambaran Mengenai Status Sosial Ekonomi Keluarga Mahasiswa Universitas Nasional Pasim dan Universitas Nurtanio ... 100

2. Gambaran Mengenai Mahasiswa Universitas Nasional Pasim dan Mahasiswa Universitas Nurtanio Berdasarkan Variabel Covariates ... 108

3. Gambaran Mengenai Tanggung Jawab Sosial Mahasiswa ... 114

4. Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Tanggung Jawab Sosial dengan Covariates Sebagai Variabel Kontrol ... 130

1. Analisis Korelasi Status Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Tanggung Jawab Sosial Mahasiswa Universitas Pasim dan Mahasiswa UniversitasNurtanio ... 134

2. Analisis Determinan Status Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Tanggung Jawab Sosial Mahasiswa Universitas Pasim dan Universitas Nurtanio .... 140


(10)

3. Analisis Kovarians... 144

C. Pembahasan Hasil Penelitian... 157

1. Status Sosial Ekonomi Keluarga Mahasiswa Universitas Nasional Pasim dan mahasiswa Unnur ... 158

2. Status Sosial Ekonomi terhadap Tanggung Jawab Sosial Mahasiswa Universitas Pasim dan Unnur Berdasarkan Covariates ... 160

3. Status Sosial Ekonomi Keluarga Berpengaruh Terhadap Tanggung Jawab Sosial Mahasiswa Pasim dan Mahasiswa Unnur ... 162

4. Analisis Korelasi Status Sosial Ekonomi Keluarga dengan Tanggung Jawab Sosial Mahasiswa Pasim dan Unnur ... 166

5. Analisis Determinan Status Sosial Ekonomi Keluarga dengan Tanggung Jawab Sosial Mahasiswa Pasim dan Unnur Bandung... 167

6. Analisis Kovarians Status Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Tanggung Jawab Sosial Mahasiswa Pasim dan Unnur Bandung ... 168

D. Temuan Penelitian ... 169

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 173

A. Kesimpulan ... 173

1. Kesimpulan Umum ... 173

2. Kesimpulan Khusus ... 174

B. Rekomendasi ... 175

DAFTAR PUSTAKA ... 178 LAMPIRAN-LAMPIRAN ...


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Komponen Variabel Status Sosial Ekonomi Keluarga ... 13

Tabel 1.2 Komponen Variabel Tanggung Jawab Sosial Warga Negara ... 16

Tabel 1.3 Komponen Variabel Covariates ... 20

Tabel 1.4 Penyebaran Sampel Penelitian ... 25

Tabel 3.1 Rekap Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 85

Tabel 4.1 Status Sosial Ekonomi Berdasarkan Pendidikan Tertinggi Ayah . 100 Tabel 4.2 Status Sosial Ekonomi Berdasarkan Pendidikan Tertinggi Ibu .... 101

Tabel 4.3 Status SosialEkonomi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Ayah ... 102

Tabel 4.4 Status Sosial Ekonomi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Ibu... 104

Tabel 4.5 Status Sosial Ekonomi Berdasarkan Penghasilan Keluarga ... 105

Tabel 4.6 Status Sosial Ekonomi Berdasarkan Pendidikan Usia Dini ... 106

Tabel 4.7 Kategorisasi Status Sosial Ekonomi Keluarga ... 107

Tabel 4.8 Mahasiswa Pasim dan Unnur menurut Usia ... 108

Tabel 4.9 Mahasiswa Pasim dan Unnur menurut Jenis kelamin ... 109

Tabel 4.10 Mahasiswa Pasim dan Unnur menurut Asal Sekolah ... 110

Tabel 4.11 Mahasiswa Pasim dan Unnur menurut Daerah Tempat Tinggal .. 110

Tabel 4.12 Mahasiswa Pasim dan Unnur menurut Keaktifan di Kampus... 111

Tabel 4.13 Mahasiswa Pasim dan Unnur menurut Alat Transportasi ... 112

Tabel 4.14 Mahasiswa Pasim dan Unnur menurut IPK ... 113

Tabel 4.15 Menjadi Masyarakat yang Independen ... 115

Tabel 4.16 Memenuhi Tanggung Jawab Sosial di Bidang Ekonomi, Politik . 117 Tabel 4.17 Menghargai Harkat dan Martabat Kemanusiaan setiap Individu .. 118

Tabel 4.18 Partisipasi dalam Urusan Kewarganegaraan secara Efektif Dan Bijaksana ... 120

Tabel 4.19 Tanggapan Responden Terhadap Keberadaban ... 121

Tabel 4.20 Penilaian Responden Dalam Menghormati Hak-hak Orang Lain . 122 Tabel 4.21 Penilaian Responden Dalam Menghormati Hukum ... 123


(12)

Tabel 4.23 Berpikiran Terbuka ... 124

Tabel 4.24 Berpikiran Kritis ... 125

Tabel 4.25 Bernegosiasi dan Berkompromi ... 126

Tabel 4.26 Berpikiran Kewarganegaraan ... 127

Tabel 4.27 Rekapitulasi Tanggung Jawab Sosial Berdasarkan Kategorisasi. 128 Tabel 4.28 Hasil Uji Normalitas Data ... 131

Tabel 4.29 Koefisiensi Korelasi Status Sosial Ekonomi dengan Tanggung Jawab Sosial Mahasiswa Pasim dan Unnur ... 135

Tabel 4.30 Analisis Determinan Status Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Tanggung Jawab Sosial ... ... 141

Tabel 4.31 Pengaruh Variansi Tanggung Jawab Sosial Berdasarkan Variabel Status Sosial Ekonomi ... 142

Tabel 4.32 Analisis Kovarians Menurut Usia ... 145

Tabel 4.33 Analisis Kovarians Menurut Jenis Kelamin ... 147

Tabel 4.34 Analisis Kovarians Menurut Asal Sekolah ... 149

Tabel 4.35 Analisis Kovarians Menurut Daerah Tempat Tinggal ... 150

Tabel 4.36 Analisis Kovarians Menurut Keaktifan di Kampus ... 152

Tabel 4.37 Analisis Kovarians Menurut Alat Transportasi ... 153

Tabel 4.38 Analisis Kovarians Menurut IPK ... 155


(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Variabel Penelitian ... 11 Gambar 3.1 Model Konseptual Penelitian ... 76 Gambar 4.1 Diagram Scatter Plot... 133


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Instrumen Penelitian ... Lampiran B Data Hasil Penelitian ... Lampiran C Administrasi Penelitian ...


(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Manusia sebagai makhluk individu, memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi makhluk yang sempurna. Manusia dibekali berupa potensi akal, hati dan jasad yang sempurna. Dengan semua potensi yang dimilikinya, manusia bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, baik dalam menentukan pilihan jalan hidupnya, kebebasan berpikir dan mencapai kebutuhan hidupnya. Manusia sebagai makhluk religius, yang merupakan khalifah dimuka bumi ini, mempunyai tanggung jawab terhadap Allah, yang menciptakan dan memberi kesempatan kepada manusia untuk hidup di dunia ini. Adapun manusia sebagai makhluk sosial, bermakna bahwa manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan, pertolongan dan keterlibatan dengan orang lain. Apa pun yang di raih seseorang tidak terlepas dari bantuan orang lain, oleh karena itu, manusia memiliki tanggung jawab sosial dalam kehidupan sehari-harinya.

Pendidikan Kewarganegaraan mempunyai tujuan secara umum, yaitu mendidik warga negara agar menjadi warga negara yang baik, yang menurut Somantri (2001:279) dapat dilukiskan dengan “warga negara yang patriotik, toleran, setia terhadap bangsa dan negara, beragama, demokratis...., Pancasila


(16)

Hal tersebut terjabarkan pula dalam kurikulum 1968, yaitu menanamkan, memupuk dan mengembangkan rasa beragama..., saling menghormati, memupuk rasa kekeluargaan, kasih sayang, memupuk rasa bangga dan cinta terhadap bangsa dan tanah air, memupuk warga negara yang demokratis, cakap dan bertanggung jawab...., menanamkan dan mengembangkan sifat-sifat kewiraan (Soemantri, 2001:279).

Apabila ditinjau dari ruang lingkup tujuannya, program Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) tidak hanya bisa dilihat dari demokrasi politik saja, tetapi harus dilihat dari hubungan satu sama lain secara interdisipliner dengan ilmu-ilmu sosial lainnya, bahkan dengan agama, sains, dan teknologi. Hal ini diharapkan program Pendidikan Kewarganegaraan dapat memberi pengaruh positif dari ilmu-ilmu lainnya yang erat hubungannya dengan upaya menumbuhkan warga negara yang baik. Begitu pula dalam konteks masyarakat yang merupakan makro-kosmos Civics, harus dapat membina kualitas pribadi dan tanggung jawab warga masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Mahasiswa, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat,

dituntut memiliki jiwa “kewiraan” yang meliputi unsur-unsur keberanian, kejujuran, disiplin dan tanggung jawab. Tanpa memiliki sifat demikian, individu dalam kehidupan sosialnya akan terpencil, terisolasi, dan tersisihkan. Ia akan sukar berkomunikasi, padahal komunikasi ini adalah sarana yang amat penting bagi pengembangan potensi diri sebagai proses sosialisasi, internalisasi,


(17)

aktualisasi dan inkulturasi pengembangan individu menjadi pribadi yang mantap dan bertanggung jawab.

Tanggung jawab sosial sebagai suatu tuntutan normatif mempunyai aspek tanggung jawab pribadi dan sosial. Simorangkir (1987:155) mengemukakan sebagai berikut:

Aspek tanggung jawab pribadi dan aspek tanggung jawab sosial adalah rasa percaya diri, mampu menolong diri sendiri sesuai dengan kemampuannya dan sesuai dengan kaidah moral, menyadari akan konsekuensi atas perbuatan yang dilakukannya, merasa bertanggung jawab atas kesejahteraan orang lain pada saat dibutuhkan.

Dengan memiliki rasa tanggung jawab sosial, setiap individu akan memelihara dan mengembangkan persaudaraan dan kasih sayang, serta mampu memelihara hak-hak orang lain di sekitarnya, dengan tidak selalu mementingkan diri sendiri dan berupaya melaksanakan tata kesopanan sosial.

Dalam kesadarannya bernegara atau semangat kenegaraan atau jiwa nasionalisme, setiap warga negara diharapkan mempunyai loyalitas dan tanggung jawab terhadap pemerintahan, taat peraturan dan undang-undang, menghormati bendera nasional dan lagu kebangsaan, serta menjungjung semangat demokrasi dan nilai-nilai HAM. Hal tersebut dapat ditandai dengan sifat-sifat seperti tertib lalu lintas, tunduk peraturan yang ada, rajin membayar pajak, dsb.

Tanggung jawab sosial masyarakat bukan hanya dipahami saja tetapi di tuntut pula untuk dilaksanakan atau diwujudkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari sesuai status dan peran yang disandang oleh masing-masing warga negara.


(18)

Tanggung Jawab sosial juga harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan oleh setiap warga negara apapun status dan kedudukannya dalam masyarakat. Hal tersebut berarti, wujud tanggung jawab sosial harus disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki oleh setiap warga negara.

Setiap masyarakat mempunyai sesuatu yang dihargai, bisa berupa kepandaian, kekayaan, kekuasaan, profesi, dan keanggotaannya sebagai bagian dari masyarakat. Selama manusia membeda-bedakan penghargaan terhadap sesuatu yang dimiliki tersebut, pasti akan menimbulkan lapisan-lapisan dalam masyarakat. Semakin banyak kepemilikan, kecakapan masyarakat/seseorang terhadap sesuatu yang dihargai, semakin tinggi kedudukan atau lapisannya. Sebaliknya bagi mereka yang hanya mempunyai sedikit atau bahkan tidak memiliki sama sekali, maka mereka mempunyai kedudukan dan lapisan yang rendah.

Dalam teori pelapisan sosial dalam dimensi kedudukan, menurut Weber, yang dikutip Setiadi (2011 : 421) adalah :

Status atau kedudukan merupakan hal yang menyangkut gaya hidup, kehormatan, dan hak-hak istimewa. Kedudukan yang tinggi mempunyai gaya hidup yang tersendiri, sebagai cara menyatakan kedudukan. Gaya hidup menyatakan kekhasan kedudukan dibandingkan dengan kedudukan lain. Jaminan hak-hak istimewa

dalam kedudukan, berwujud keeksklusifan “pembatasan lingkungan”

pergaulan, permukiman, dan lingkungan hubungan lainnya.

Seseorang yang mempunyai tugas sebagai pejabat/ketua atau pemimpin pasti menempati lapisan yang tinggi daripada sebagai anggota masyarakat yang tidak mempunyai tugas apa-apa. Karena penghargaan terhadap jasa atau


(19)

pengabdiannya seseorang bisa pula ditempatkan pada posisi yang tinggi, misalnya pahlawan, pelopor, penemu, dan sebagainya. Dapat juga karena keahlian dan keterampilan seseorang dalam pekerjaan tertentu dia menduduki posisi tinggi jika dibandingkan dengan pekerja yang tidak mempunyai keterampilan apapun.

Tantangan yang dihadapi oleh generasi saat ini sangat berbeda dengan masa dulu. Perjuangan pada saat ini adalah menghadapi berbagai bentuk dampak dari globalisasi budaya yang datang dari barat, yang cukup mempengaruhi sikap hidup masyarakat, baik dalam wujud pakaian (fashion), makanan (foods), minuman (drinks), gaya hidup (Life Style), sarana hiburan maupun informasi dan komunikasi.

Keberadaan budaya-budaya barat ini, merupakan tanggung jawab masyarakat terutama generasi muda, agar budaya barat tersebut diharapkan tidak menggeser atau bahkan menghilangkan nilai-nilai kebudayaan asli bangsa Indonesia, yang akan mengakibatkan budaya bangsa Indonesia kehilangan jati dirinya. Oleh karena itu, perlu adanya proses filterisasi atau penyaringan dalam setiap masuknya budaya barat tersebut. Nilai-nilai agama yang kita anut serta dasar negara yang menjadi pedoman bangsa ini, yaitu Pancasila yang dapat membentengi secara mendasar dalam penerimaan budaya barat tersebut.

Tanggung jawab tidak hanya merupakan kesepakatan kehidupan di masyarakat, melainkan juga menjadi tuntutan di akhirat nanti. Dalam agama

islam, Allah Swt. telah berfirman, “Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa

yang telah diperbuatnya” (QS. Al Muddatstsir:38). Ayat ini memperingatkan, bahwa apa yang telah kita perbuat akan dimintai pertanggung jawabannya di


(20)

hadapan Allah Swt., tidak hanya di kehidupan di dunia, melainkan juga di akhirat kelak. Dalam kehidupan saat ini, rawan akan perilaku, perbuatan, tindakan, serta sikap yang tidak bertanggung jawab dari oknum-oknum tertentu. Perilaku tidak bertanggung jawab tidak hanya terbatas pada diri seseorang yang tidak terdidik, melainkan juga dari seseorang yang berkedudukan tinggi. Perilaku tidak bertanggung jawab dari oknum yang terdidik, apalagi yang berkedudukan tinggi akan sangat membahayakan dan merugikan bagi masyarakat, bangsa dan negara.

Mahasiswa merupakan elemen masyarakat yang sangat sentral dalam memajukan sebuah peradaban. Bila berbicara mengenai mahasiswa identik dengan pemuda. Pemuda yang memiliki gejolak semangat perubahan yang progresif. Mahasiswa juga identik dengan kaum intelektual yang dengan ide-ide dan gagasan-gagasan cemerlangnya mampu membuat arus perubahan yang signifikan bagi kemajuan suatu bangsa.

Paradigma mahasiswa dikampus bertumpu pada pemahaman ideologis yang memiliki ketajaman analisis terhadap persoalan-persoalan yang terjadi. Objeknya bisa berupa beragam persoalan yang ada dimasyarakat. Mulai dari persoalan sosial, ekonomi, politik, budaya dan bahkan persoalan etika dan moralitas. Kalangan mahasiswa mampu membaca, mengkaji, dan berdiskusi secara logis, kritis, sistematis, dan komperhensif, serta mampu membedah persoalan dari berbagai aspek dan sudut pandang ilmu dan pemikiran yang konstruktif. Oleh karena itu, gerakan mahasiswa diharapkan mampu memberikan jawaban atas kondisi zaman yang terus berubah. Karena pada hakikatnya mahasiswa memiliki peran pengabdian masyarakat yaitu sebagai agent of change,


(21)

Iron stock, dan Social Control. Dalam aplikasinya, mahasiswa harus memiliki langkah strategis untuk menciptakan perubahan tersebut.

Mahasiswa sebagai kaum muda yang dengan berjalannya waktu suatu saat nanti memimpin nakhoda pemerintahan, sebagian besar (untuk mengatakan tidak semua) telah terwarnai sangat pekat dengan obsesi pribadi dan menghilangkan kepekaannya terhadap kepentingan berbangsa dan bernegara.

Kepedulian mahasiswa yang sudah menjadi hal yang langka, ketika sebagian mahasiswa hanya mampu kritis terhadap elite politik dan sebagian besar lainnya hanya diam. Dengan keilmuan terapan yang dimiliki tidak banyak mahasiswa yang mau terjun langsung ke tengah masyarakat memberikan solusi kemasyarakatan pada tataran objek bangsa ini yaitu rakyat, mulai dari tawaran perbaikan taraf kemampuan hidup atau mencerdaskan kehidupan bernegara.

Dengan fakta hari ini, mahasiswa sudah terwarnai dalam berbagai kepentingan politik pragmatis dan sedikit yang ideologis. Pragmatisme menjadi determinasi di berbagai level pergerakan tidak terkecuali mahasiswa sehingga rakyat kecil yang selama ini hanya menjadi penanggung penderitaan bangsa ini semakin teracuhkan.

Ini dapat dibuktikan, bahwa saat ini mahasiswa tidak memiliki kekuatan apapun untuk perbaikan negara. Dipenuhi dengan generasi yang pesimistis, miskin kreativitas, dan solusi. Mahasiswa telah terpengaruh dengan cara pandang dan ketidakpeduliannya.

Berdasarkan permasalahan diatas, hal tersebut mendorong penulis untuk mengetahui bagaimana sebenarnya gambaran tanggung jawab sosial mahasiswa


(22)

pada saat ini, mengingat berkurangnya kepedulian mahasiswa di tengah masyarakat akibat adanya fakta bahwa mahasiswa telah terdiaspora dalam kepentingan politik pragmatis dan terkikisnya idealisme.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka secara umum yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

“ Apakah Status Sosial Ekonomi Keluarga Berpengaruh Terhadap Tanggung Jawab Sosial Mahasiswa Universitas Nasional Pasim Bandung dan mahasiswa Universitas Nurtanio Bandung Sebagai Warga Negara ?”

Dari rumusan masalah di atas dan untuk lebih memfokuskan penelitian yang dilakukan, maka identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana status sosial ekonomi keluarga mahasiswa Universitas Nasional Pasim Bandung dan mahasiswa Universitas Nurtanio Bandung? 2. Bagaimana tanggung jawab sosial mahasiswa Universitas Nasional Pasim

Bandung dan mahasiswa Universitas Nurtanio Bandung dalam lingkungan kampus dan masyarakat ?

3. Apakah status sosial ekonomi keluarga memiliki pengaruh terhadap tanggung jawab sosial mahasiswa Universitas Nasional Pasim Bandung dan mahasiswa Universitas Nurtanio Bandung setelah dilakukan kontrol terhadap pengaruh dari covariates?

4. Bagaimana perbandingan pengaruh status sosial ekonomi keluarga terhadap tanggung jawab sosial mahasiswa berdasarkan covariates pada


(23)

mahasiswa Universitas Nasional Pasim Bandung dan mahasiswa Universitas Nurtanio Bandung ?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, menganalisis dan mengkaji secara mendalam pengaruh status sosial ekonomi keluarga terhadap tanggung jawab sosial mahasiswa dalam masyarakat sebagai warga negara. Secara khusus, penelitian ini bertujuan menguji hipotesis dan untuk:

1. Mengetahui tingkat status sosial ekonomi keluarga mahasiswa Universitas Nasional Pasim Bandung dan mahasiswa Universitas Nurtanio Bandung dan menganalisanya secara mendalam.

2. Memperoleh gambaran dan menganalisis secara mendalam mengenai tanggung jawab sosial mahasiswa Universitas Nasional Pasim Bandung dan mahasiswa Universitas Nurtanio Bandung.

3. Memperoleh gambaran yang jelas pengaruh hubungan antara tingkat status sosial ekonomi keluarga dengan tanggung jawab sosial mahasiswa. Untuk mengetahui apakah tingkat status sosial ekonomi keluarga benar-benar memiliki pengaruh hubungan dengan tanggung jawab sosial mahasiswa baik di masyarakat maupun lingkungan kampus, maka perlu diuji faktor-faktor lain sebagai covariates dalam hubungannya dengan status sosial ekonomi yang dimaksud.


(24)

4. Membandingkan pengaruh status sosial ekonomi keluarga terhadap tanggung jawab sosial mahasiswa berdasarkan covariates pada mahasiswa Universitas Nasional Pasim Bandung dan mahasiswa Universitas Nurtanio Bandung.

D. Manfaat Penelitian

Secara teoritik, penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran atau bahan kajian terhadap mahasiswa Universitas Nasional Pasim Bandung dan mahasiswa Universitas Nurtanio Bandung dalam upaya membangun tanggung jawab sosial untuk menjadi warga negara yang baik dan mengakar (genuine).

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada :

1. Akademisi, sebagai referensi yang dapat mempertegas pentingnya upaya memberikan pemahaman tentang tanggung jawab sosial mahasiswa Universitas Nasional Pasim Bandung dan Universitas Nurtanio Bandung, agar tanggung jawab terhadap hak dan kewajibannya dapat dipahami, dihayati, sehingga akan timbul kepekaannya terhadap tanggung jawab sosial sebagai warga negara demi kepentingan berbangsa dan bernegara. 2. Peneliti, agar penelitian ini mampu menelaah secara kritis dan

memberikan kontribusi positif mengenai pentingnya memahami tentang tanggung jawab sosial mahasiswa dalam setiap lapisan sosial ekonomi untuk menjadi warga negara yang baik.


(25)

3. Warga negara pada umumnya, agar penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk menambah wawasan keilmuan dan pemahaman tentang tanggung jawab sosial sehingga menggugah kesadaran mahasiswa pada setiap lapisan sosial ekonomi, untuk terjun langsung ke tengah masyarakat memberikan solusi kemasyarakatan pada tataran objek bangsa ini yaitu rakyat, mulai dari tawaran perbaikan taraf kemampuan hidup atau mencerdaskan kehidupan bernegara.

E. Variabel Penelitian

Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah Status Sosial Ekonomi Keluarga. Adapun yang menjadi variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah Tanggung Jawab Sosial Warga Negara.

Sesuai dengan rumusan masalah dan identifikasi masalah penelitian, maka pola hubungan antar variabel penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut :

Gambar 1.1 Variabel Penelitian


(26)

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Untuk memperjelas konsep yang diteliti dan untuk menghindari kesalahpahaman dalam menafsirkan istilah yang terdapat dalam judul penelitian, maka dirumuskan definisi operasional variabel penelitian berikut ini yaitu :

a. Status Sosial Ekonomi (X)

Dalam penelitian ini, istilah Status Sosial Ekonomi pada dasarnya digunakan dalam pengertian penggolongan orang – orang dalam masyarakatnya dalam kriteria tertentu. Status sosial ekonomi sendiri sebenarnya terbentuk karena diciptakan oleh masyarakat sebagai warga negara dalam kehidupan sosialnya.

Adapun indikator Status Sosial Ekonomi yang diukur dalam penelitian ini merujuk pada pendapat Warner dkk dalam Horton & Hunt (1992 : 5) adalah Status Sosial Ekonomi dengan definisi operasional sebagai berikut :

Status Sosial Ekonomi (X) adalah penggolongan orang – orang dalam kelas sosialnya, yang mempunyai tingkat kedudukan ekonomi yang sama dalam rangkaian kesatuan. Dalam penelitian ini, penulis membatasi indikator status sosial ekonomi adalah pekerjaan, pendidikan, penghasilan, pendidikan usia dini (TK).


(27)

Tabel 1.1

Komponen Variabel Satus Sosial Ekonomi Keluarga

VARIABEL INDIKATOR JENIS

VARIABEL

Status Sosial Ekonomi (X)

1. Penghasilan Keluarga 2. Pekerjaan Ayah & Ibu 3. Pendidikan Ayah &

Ibu

4. Pendidikan Usia Dini (TK)

Ratio Ordinal Ordinal

Ordinal

b. Tanggung Jawab Sosial Warga Negara (Y)

Dalam penelitian ini, tanggung jawab sosial warga negara adalah kesadaran yang dimiliki oleh setiap warga negara atas segala perbuatan dan akibatnya bagi diri sendiri, bagi kepentingan pihak lain, atau bagi alam lingkungan atau bagi Tuhan. Tanggung jawab sosial baru dapat diketahui wujudnya apabila sudah dinyatakan dengan perbuatan yang menghasilkan kematangan pribadi. Tanggung jawab sosial merupakan bagian dari watak kewarganegaraan (civic dispositions) yang digambarkan pada karakter publik maupun privat yang penting bagi pemeliharaan dan pengembangan demokrasi konstitusional (Branson, 1999:23-25).


(28)

Dalam penelitian ini, penulis membatasi indikator karakter publik dan privat. Karakter privat dapat dideskripsikan sebagai berikut :

1) Menjadi anggota masyarakat yang independen. Karakter ini meliputi kesadaran secara pribadi untuk bertanggung jawab sesuai ketentuan, menerima konsekuensi dan tindakan yang diperbuat dan memenuhi kewajiban moral dan legal sebagai anggota masyarakat.

2) Memenuhi tanggung jawab personal kewarganegaraan di bidang ekonomi dan politik. Tanggung jawab ini meliputi menjaga diri, membayar pajak, memberi nafkah dan merawat keluarga, mendidik anak, mengikuti informasi tentang isu-isu publik, memberikan suara (voting), menjadi saksi di pengadilan, kegiatan pelayanan masyarakat, melakukan tugas kepemimpinan sesuai bakat masing-masing.

3) Menghargai harkat dan martabat kemanusiaan tiap individu. Karakter ini meliputi menghormati orang lain, dengan bersikap sopan, mendengarkan pendapat orang, menghargai hak dan kepentingan sesama warga negara, dan mematuhi aturan mayoritas, tetapi tetap menghargai hak minoritas dalam berbeda pendapat.

4) Partisipasi dalam urusan-urusan kewarganegaraan secara efektif dan bijaksana. Karakter ini merupakan partisipasi dalam debat publik, santun dalam berdiskusi, mengutamakan kepentingan publik

Sedangkan karakter publik yang menunjang partisipasi dalam urusan kewarganegaraan dapat dideskripsikan sebagai berikut :


(29)

1) Keberadaban (civility), meliputi sifat antara lain: menghormati orang lain, menghormati pendapat yang tidak sepaham, mendengarkan pandangan orang lain, menghindari argumentasi bermusuhan dan emosional.

2) Menghormati hak-hak orang lain, karakter ini meliputi menghormati persamaan hak dalam memiliki suara yang sama dalam pemerintahan dan dimata hukum, bekerja sama dalam suatu asosiasi.

3) Menghormati hukum, dengan mematuhi hukum, bahkan ketika ia tidak menyepakatinya, melakukan tindakan dengan cara yang damai untuk mengubah hukum yang adil.

4) Jujur, berkemauan untuk memelihara dan mengekspresikan kebenaran. 5) Berpikiran terbuka, yaitu mempertimbangkan pandangan orang lain. 6) Berpikir kritis, yaitu kehendak hati mempertanyakan kebenaran.

7) Bernegosiasi dan berkompromi, yaitu kesediaan untuk membuat kesepakatan dengan orang lain meskipun terdapat perbedaan yang sangat tajam, sejauh hal itu dinilai rasional.

8) Berpikiran kewarganegaraan, yaitu memiliki kepedulian terhadap urusan publik.


(30)

Tabel 1.2

Komponen Variabel Tanggung Jawab Sosial Warga Negara

VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR JENIS

VARIABEL

Tanggung Jawab Sosial (Y)

Karakter Privat : 1. Menjadi anggota masyarakat yang independen 2.Memenuhi tanggung jawab personal kewarganegaraan di bidang ekonomi dan politik a. Bertanggung jawab sesuai ketentuan b. Menerima konsekuensi dan tindakan yang diperbuat c. Memenuhi kewajiban moral

a. menjaga diri b.membayar pajak c. memberi nafkah dan merawat keluarga

d. mendidik anak e. mengikuti informasi tentang isu-isu publik f. memberikan suara (voting)

g. menjadi saksi di pengadilan

h. kegiatan

Ordinal


(31)

VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR JENIS VARIABEL 3. Menghargai harkat dan martabat kemanusiaan tiap individu 4. Partisipasi dalam urusan-urusan kewarganegaraan secara efektif dan bijaksana

pelayanan masyarakat

i. melakukan tugas kepemimpinan sesuai bakat masing-masing a. menghormati orang lain,bersikap sopan b. mendengarkan pendapat orang c. menghargai hak dan kepentingan sesama warga negara d. mematuhi aturan mayoritas, tetapi tetap menghargai hak minoritas dalam berbeda pendapat

a. partisipasi dalam debat publik

b. santun dalam berdiskusi

c. mengutamakan kepentingan publik

Ordinal


(32)

VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR JENIS VARIABEL

Karakter Publik :

1. Keberadaban (civility) 2.Menghormati hak-hak orang lain 3. Menghormati dan taat hukum

a. menghormati orang lain

b. menghormati pendapat yang tidak sepaham c. mendengarkan pandangan orang lain d. menghindari argumentasi bermusuhan dan emosional. a. menghormati persamaan hak dalam memiliki suara yang sama dalam pemerintahan dan dimata hukum b. bekerja sama dalam suatu asosiasi.

a. mematuhi hukum, bahkan ketika ia tidak

menyepakatinya,

Ordinal

Ordinal


(33)

VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR JENIS VARIABEL

4. Jujur

5.Berpikiran terbuka

6. Berpikir kritis

7. Bernegosiasi dan

berkompromi

melakukan tindakan dengan cara yang damai untuk mengubah hukum yang adil. berkemauan untuk memelihara dan mengekspresikan kebenaran. mempertimbangkan pandangan orang lain kehendak hati mempertanyakan kebenaran kesediaan untuk membuat kesepakatan dengan orang lain meskipun terdapat perbedaan yang sangat tajam, sejauh hal itu dinilai rasional.

Ordinal

Ordinal

Ordinal


(34)

VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR JENIS VARIABEL

8. Berpikiran kewarganegaraan

a. Cinta produk dalam negeri b. Gotong royong c. Melestarikan dan memelihara

kebudayaan daerah d. Membantu ketika bencana alam e. Tolong menolong f. Peduli Lingkungan

Ordinal

c. Covariates

Covariates adalah variabel-variabel bebas lain di luar status sosial ekonomi keluarga yang turut memberikan andil terhadap berpengaruhnya tanggung jawab sosial warga negara.

Tabel 1.3

Komponen Variabel Kovariat

VARIABEL INDIKATOR JENIS

VARIABEL

Covariates 1. Usia

2. Jenis Kelamin 3. Asal sekolah

4. Daerah tempat tinggal 5. Keaktifan Mahasiswa

Ratio Nominal Nominal Ordinal Ordinal


(35)

VARIABEL INDIKATOR JENIS VARIABEL

6. Alat transportasi 7. IPK

Ordinal Ordinal

G. Asumsi dan Hipotesis Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan atas dasar asumsi bahwa Status sosial ekonomi keluarga dapat menentukan tingkat tanggung jawab sosial mahasiswa sebagai warga negara.

Bertolak dari asumsi tersebut dan mengacu kepada rumusan masalah, maka dapat dikemukakan rumusan hipotesis sebagai berikut :

1. Semakin tinggi status sosial ekonomi keluarga maka semakin tinggi tanggung jawab sosial mahasiswa.

2. Pengaruh status sosial ekonomi keluarga terhadap tanggung jawab sosial mahasiswa berbeda secara signifikan berdasarkan usia, jenis kelamin, asal sekolah, daerah tempat tingal, keaktifan mahasiswa, kepemilikan alat transportasi dan IPK.

H. Metode dan Pendekatan Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dari Cresswell (1994:177) dengan tujuan untuk mengukur banyaknya variabel, menguji hipotesis, dan membuat kesimpulan karakteristik dari suatu fenomena. Metode yang digunakan, metode penelitian survey dengan mengambil sampel dari satu


(36)

populasi, dimana dalam penelitian ini kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok sebagai data primer, sedangkan wawancara dan studi literatur sebagai data sekunder.

J. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis korelasi, analisis determinan dan analisis kovarians. Analisis data untuk memproses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan (Singarimbun, 1989:263). Dengan menggunakan statistik maka data penelitian yang amat besar jumlahnya dapat disederhanakan menjadi informasi yang lebih sederhana dan lebih mudah untuk dipahami. Hasil yang diperoleh juga dapat dibandingkan dan memungkinkan peneliti untuk menguji apakah adanya hubungan sistematis antara variabel-veriabel yang diteliti.

Data yang terkumpul dari jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam angket yang berisi dua macam pertanyaan tentang karakteristik status sosial ekonomi keluarga responden dan pertanyaan mengenai tanggung jawab sosial mahasiswa. Data kemudian dikelompokkan dan ditabulasikan dalam tabel frekuensi. Data dari hasil dalam tabel frekuensi, kemudian diinterpretasikan untuk mengetahui makna yang lebih luas dari hasil penelitian.


(37)

K. Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas

Validitas menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur itu dapat mengukur apa yang ingin diukur (Singarimbun, 1989:122). Dalam penelitian ini alat ukur yang dipergunakan adalah validitas isi, dimana angket yang berisikan beberapa pertanyaan yang akan diukur dapat mewakili semua aspek yang dianggap sebagai aspek dari kerangka konsep tentang status sosial ekonomi keluarga dengan tanggung jawab sosial mahasiswa.

2. Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Singarimbun, 1989:140). Hal ini untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran tentang status sosial ekonomi keluarga yang relatif konsisten apabila pengukuran diulang dua kali atau lebih. Berhubung mengukur fenomena sosial mengenai tanggung jawab sosial yang konsistensinya agak sulit dicapai, maka dalam penelitian ini harus diperhitungkan unsur kesalahan pengukuran (measurement error). Besar kecilnya kesalahan pengukuran dapat diketahui dari indeks korelasi antara hasil pengukuran pertama dan kedua dengan mengkuadratkan korelasi (r) yang merupakan hasil pengukuran sebenarnya. Teknik korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi product moment.


(38)

L. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

Lokasi penelitian adalah di Universitas Nasional Pasim Bandung dan Universitas Nurtanio Bandung. Alasan pengambilan lokasi penelitian ini karena peneliti mengajar di dua Universitas tersebut dan memahami karakteristik para responden yang akan diteliti.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Nasional Pasim Bandung terdiri dari berbagai Fakultas, diantaranya: Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik Informatika, dan Fakultas Sastra. Adapun Universitas Nurtanio Bandung terdiri dari Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik Informatika dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Menurut data yang di dapat dari bagian akademik Universitas Nasional Pasim Bandung jumlah mahasiswa secara keseluruhan dari sekitar empat Fakultas sebanyak 1.796 mahasiswa. Adapun Universitas Nurtanio Bandung jumlah keseluruhan mahasiswanya adalah 1.680 mahasiswa.

Dalam penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan secara bertahap, berdasarkan Fakultas, kemudian dari masing-masing Fakultas dibagi berdasarkan program studi (prodi) dari kedua Universitas. Universitas Nasional Pasim Bandung dan Universitas Nurtanio Bandung sama-sama memiliki empat Fakultas, kemudian dari empat Fakultas tersebut terbagi menjadi beberapa prodi, dari masing-masing prodi pengambilan sampel dari populasi ditarik dengan menggunakan teknik sampel acak sederhana (simple random sampling). Hal ini digunakan dengan maksud bahwa tiap sampel mempunyai peluang yang sama untuk dipilih (Sugiyono, 1992:59). Besaran sampel yang ditarik, berdasarkan tabel


(39)

krejcie-Morgan yang dikutip oleh Setiawan (2007), tabel ini digunakan untuk menentukan ukuran sampel dengan tujuan menduga proporsi populasi.

Dari jumlah populasi penelitian sebanyak 1.796 mahasiswa Universitas Nasional Pasim Bandung, maka yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah 317 responden. Adapun Universitas Nurtanio Bandung yang memiliki populasi penelitian sebanyak 1.680 mahasiswa, maka yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah 313 responden.

Dengan menggunakan metode ini, maka semua lapisan subpopulasi dapat terwakili dan diharapkan bahwa hasil yang diperoleh akan dapat menggambarkan sifat populasi bersangkutan.

Tabel 1.4

Penyebaran Sampel Penelitian

UNIVERSITAS NASIONAL PASIM BANDUNG

PROGRAM STUDI JUMLAH

MAHASISWA

JUMLAH SAMPEL

Manajemen 390 90

Teknik Informatika 289 60

Manajemen Informatika 157 47

Akutansi 119 30

Psikologi 138 30

Sastra Jepang 98 10

Teknik Industri 279 20

Manajemen Industri 167 10

Manajemen Perpajakan 76 10


(40)

Jumlah 1.796 317

UNIVERSITAS NURTANIO BANDUNG

PROGRAM STUDI JUMLAH

MAHASISWA

JUMLAH SAMPEL

Manajemen 158 10

Teknik Informatika 139 20

Akutansi 98 10

Ilmu Administrasi Negara 158 25

Ilmu Administrasi Niaga 197 25

Teknik Penerbangan 210 80

Teknik Industri 99 10

Teknik Elektro 89 10

Motor Pesawat 165 50

Listrik Pesawat 118 23

Rangka Pesawat 153 40

Avionika 96 10


(41)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini pada dasarnya menggunakan metode deskriptif analitis, yang menggambarkan secara sistematik mengenai status sosial ekonomi keluarga dan pengaruhnya terhadap tanggung jawab sosial warga negara. Melalui metode ini diharapkan dapat memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian, sebagaimana pendapat Singarimbun dan Effendi (1989:4), metode deskriptif lebih luas dari metode survei, dan survei merupakan bagian dari metode deskriptif. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, yang menurut Cresswell (1994:177) bertujuan untuk mengukur banyaknya variabel, menguji hipotesis, dan membuat kesimpulan dari pertanyaan-pertanyaan mengenai perilaku, pengalaman, atau memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau perspektif partisipan. Responden adalah orang-orang yang diobservasi, diminta memberikan data, pendapat, pemikiran dan persepsinya mengenai pengaruh status sosial ekonomi keluarga terhadap tanggung jawab sosial warga negara.

Mengacu pada tujuan dan hipotesis penelitian, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey, dengan teknik kuesioner untuk mengumpulkan data. Hal tersebut senada dengan pendapat Singarimbun dan Effendi (1989:3) bahwa penelitian survei adalah penelitian yang


(42)

mengambil sampel dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Penelitian ini digunakan dengan maksud memberikan gambaran, penjelasan dan pengujian hipotesa tentang pengaruh status sosial ekonomi keluarga terhadap tanggung jawab sosial mahasiswa sebagai warga negara yang baik.

Singarimbun dan Effendi (1989:3) berpendapat bahwa, “Survei adalah suatu usaha untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta informasi dari berbagai individu, baik sebagian maupun seluruhnya dengan menggunakan standar pertanyaan/pernyataan yang terpola dan terstruktur sesuai dengan kebutuhan akan data serta mengacu pada topik dan judul penelitian”.

Pengertian metode deskriptif tersebut lebih ditegaskan lagi oleh Surakhmad (1990:140) dengan mengungkapkan ciri-cirinya sebagai berikut :

a. Memusatkan diri pada masalah-masalah yang ada pada saat sekarang atau bersifat sakral (up to date).

b. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, kemudian dianalisis (karena metode ini sering pula disebut metode analitik).

Berkenaan dengan metode deskriptif, Moh Nazir (1999:63) mengatakan bahwa, metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masyarakat sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ialah untuk membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan


(43)

akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti.

Berdasarkan pendapat di atas metode deskriptif merupakan metode yang memusatkan perhatian pada masalah aktual untuk memecahkan masalah dengan menggambarkan semua peristiwa atau kejadian selama penelitian berlangsung. Masalah aktual yang diangkat dalam penelitian ini adalah “tanggung jawab sosial warga negara”.

B. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Untuk memperjelas konsep yang diteliti dan untuk menghindari kesalahpahaman dalam menafsirkan istilah yang terdapat dalam judul penelitian, maka dirumuskan definisi operasional variabel penelitian berikut ini yaitu :

a. Status Sosial Ekonomi (X)

Dalam penelitian ini, istilah Status Sosial Ekonomi pada dasarnya digunakan dalam pengertian penggolongan orang – orang dalam masyarakatnya dalam kriteria tertentu. Status sosial ekonomi sendiri sebenarnya terbentuk karena diciptakan oleh masyarakat sebagai warga negara dalam kehidupan sosialnya.

Adapun indikator Status Sosial Ekonomi yang diukur dalam penelitian ini merujuk pada pendapat Warner dkk dalam Horton & Hunt (1992 : 5) adalah Status Sosial Ekonomi dengan definisi operasional sebagai berikut :

Status Sosial Ekonomi (X) adalah penggolongan orang – orang dalam kelas sosialnya, yang mempunyai tingkat kedudukan ekonomi yang sama dalam rangkaian kesatuan. Dalam penelitian ini, penulis membatasi indikator status


(44)

sosial ekonomi adalah pekerjaan, pendidikan, penghasilan, pendidikan usia dini (TK).

b. Tanggung Jawab Sosial Warga Negara (Y)

Dalam penelitian ini, tanggung jawab sosial warga negara adalah kesadaran yang dimiliki oleh setiap warga negara atas segala perbuatan dan akibatnya bagi diri sendiri, bagi kepentingan pihak lain, atau bagi alam lingkungan atau bagi Tuhan. Tanggung jawab sosial baru dapat diketahui wujudnya apabila sudah dinyatakan dengan perbuatan yang menghasilkan kematangan pribadi. Tanggung jawab sosial merupakan bagian dari watak kewarganegaraan (civic dispositions) yang digambarkan pada karakter publik maupun privat yang penting bagi pemeliharaan dan pengembangan demokrasi konstitusional (Branson ,1999:23-25).

Dalam penelitian ini, penulis membatasi indikator karakter publik dan privat. Karakter privat dapat dideskripsikan sebagai berikut :

1) Menjadi anggota masyarakat yang independen. Karakter ini meliputi kesadaran secara pribadi untuk bertanggung jawab sesuai ketentuan, menerima konsekuensi dan tindakan yang diperbuat dan memenuhi kewajiban moral dan legal sebagai anggota masyarakat.

2) Memenuhi tanggung jawab personal kewarganegaraan di bidang ekonomi dan politik. Tanggung jawab ini meliputi menjaga diri, membayar pajak, memberi nafkah dan merawat keluarga, mendidik anak, mengikuti informasi tentang isu-isu publik, memberikan suara (voting), menjadi saksi


(45)

di pengadilan, kegiatan pelayanan masyarakat, melakukan tugas kepemimpinan sesuai bakat masing-masing.

3) Menghargai harkat dan martabat kemanusiaan tiap individu. Karakter ini meliputi menghormati orang lain, dengan bersikap sopan, mendengarkan pendapat orang, menghargai hak dan kepentingan sesama warga negara, dan mematuhi aturan mayoritas, tetapi tetap menghargai hak minoritas dalam berbeda pendapat.

4) Partisipasi dalam urusan-urusan kewarganegaraan secara efektif dan bijaksana. Karakter ini merupakan partisipasi dalam debat publik, santun dalam berdiskusi, mengutamakan kepentingan publik

Sedangkan karakter publik yang menunjang partisipasi dalam urusan kewarganegaraan dapat dideskripsikan sebagai berikut :

1) Keberadaban (civility), meliputi sifat antara lain: menghormati orang lain, menghormati pendapat yang tidak sepaham, mendengarkan pandangan orang lain, menghindari argumentasi bermusuhan dan emosional.

2) Menghormati hak-hak orang lain, karakter ini meliputi menghormati persamaan hak dalam memiliki suara yang sama dalam pemerintahan dan dimata hukum, bekerja sama dalam suatu asosiasi.

3) Menghormati hukum, dengan mematuhi hukum, bahkan ketika ia tidak menyepakatinya, melakukan tindakan dengan cara yang damai untuk mengubah hukum yang adil.


(46)

5) Berpikiran terbuka, yaitu mempertimbangkan pandangan orang lain. 6) Berpikir kritis, yaitu kehendak hati mempertanyakan kebenaran.

7) Bernegosiasi dan berkompromi, yaitu kesediaan untuk membuat kesepakatan dengan orang lain meskipun terdapat perbedaan yang sangat tajam, sejauh hal itu dinilai rasional.

8) Berpikiran kewarganegaraan, yaitu memiliki kepedulian terhadap urusan publik.

c. Covariates

Covariates adalah variabel-variabel bebas lain di luar status sosial ekonomi keluarga yang turut memberikan andil terhadap berpengaruhnya tanggung jawab sosial warga negara. Covariates adalah sejumlah variabel yang diperkirakan memiliki dampak yang signifikan baik terhadap status sosial ekonomi (intermediate variable), maupun terhadap tanggung jawab sosial mahasiswa (dependent variable). Seluruh variabel covariates akan diukur menggunakan kuesioner terstruktur untuk menghasilkan besaran variasi antara mahasiswa yang satu dengan mahasiswa yang lainnya. Covariates yang akan diukur melalui kuesioner adalah sebagai berikut :

a. Usia dengan indikator yang menunjukan usia dari mahasiswa b. Jenis Kelamin dengan indikator yang menunjukan pria atau wanita.

c. Daerah Tempat Tinggal dengan indikator yang menunjukkan daerah desa atau kota.


(47)

e. Aktivitas Mahasiswa dengan indikator yang menunjukan keaktifan mahasiswa dalam kegiatan di kampus.

f. Alat Transportasi dengan indikator yang menunjukkan sarana transportasi yang dimiliki keluarga mahasiswa .

g. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan indikator yang menunjukkan hasil prestasi yang telah dicapai mahasiswa.

Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah status sosial ekonomi, meliputi: pendidikan, pekerjaan dan penghasilan keluarga, pendidikan usia dini (TK), sedangkan variabel terikatnya adalah tanggung jawab sosial. Di samping itu, menurut Budimansyah dan Suryadi (2010) dalam penelitiannya, juga ada sejumlah variabel covariates yang walaupun memiliki efek varians yang cukup kuat tetapi tidak dimasukan ke dalam model penelitian sehingga dalam analisis hanya menjadi efek residu (residual effects) saja.

Dalam penelitian ini, effek beberapa covariates digunakan sebagai kontrol terhadap efek dari variabel yang sedang disoroti, yaitu efek dari status sosial ekonomi keluarga terhadap tanggung jawab sosial mahasiswa. Dengan mengontrol efek (held constant) dari sejumlah covariates maka efek unik (unique effects) dari status sosial ekonomi terhadap variabel terikat itu akan dapat diketahui secara jelas (distinct). Variabel-variabel bebas lainnya yang diasumsikan tidak secara langsung memberikan efek terhadap tanggung jawab sosial warga negara tidak akan diperhitungkan sehingga dalam analisis secara otomatis masuk ke efek residu.


(48)

Secara konseptual, penjelasan tersebut di atas secara lebih jelas dapat dilukiskan dalam Model Konseptual Penelitian, seperti dalam Gambar sebagai berikut:

Gambar 3.1.

Model Konseptual Penelitian

Secara operasional model konseptual pada gambar 3.1 dapat dijabarkan sebagai berikut :

Y = f (X, Covariates)

Dimana Y adalah Tanggung Jawab Sosial, X adalah Status Sosial Ekonomi Keluarga, dan Ci adalah sejumlah covariates yang diperkirakan memberikan efek yang kuat terhadap tanggung jawab sosial, seperti usia,


(49)

daerah tempat tinggal, aktivitas mahasiswa, alat transportasi yang dimiliki, dan hasil indeks prestasi mahasiswa (IPK).

C. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data perimer adalah data yang diperoleh langsung dari obyek penelitian sesuai dengan ruang lingkup dan kebutuhannya, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari obyek yang diteliti, maupun dari dokumen dan catatan lainnya yang menunjang dalam pembahasan penelitian.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat ukut berupa kuesioner yang telah disusun secara terstruktur. Kuesioner sebagai data primer tersebut memuat beberapa butir pertanyaan dengan pilihan alternatif jawaban, sehingga responden tinggal memilih jawabannya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dialami dan dirasakan.

Variabel Status Sosial Ekonomi menggunakan angket yang memuat beberapa pertanyaan dengan alternatif pilihan jawaban. Angket ini dibuat untuk mengetahui data dari responden yang kemudian diidentifikasikan sebagai data responden.

Variabel Tanggung Jawab Sosial Warga Negara sebagai variabel Y diukur dengan menggunakan semantic differensial. Skala pengukuran ini berbentuk semantic differensial yang dikembangkan oleh Osggod (Sugiyono, 2012:97). Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak berupa pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban “sangat positifnya” terletak di bagian kanan garis, dan jawaban yang “sangat


(50)

negatif” terletak di bagian kiri garis. Responden dapat memberi jawaban, pada rentang jawaban yang positif sampai dengan negatif. Hal ini tergantung pada persepsi responden kepada yang dinilai.

Responden yang memberi penilaian dengan angka 5, berarti persepsi responden terhadap jawaban itu sangat positif, sedangkan bila memberi jawaban pada angka 3, berarti netral, dan bila memberi jawaban pada angka 1, maka persepsi responden terhadap jawabannya sangat negatif.

Data sekunder dilakukan melalui : a. Wawancara

Wawancara yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara lisan terhadap responden, yang erat hubungannya dengan masalah yang diteliti untuk mendapatkan data sekunder. Pertanyaan tidak terstruktur namun tetap relevan dengan penelitian (Sugiyono, 2012:140).

b. Studi Literatur

Studi literatur, yaitu alat pengumpul data untuk mengungkapkan berbagai teori yang relevan dengan permasalahan yang sedang dihadapi atau diteliti sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Faisal (992:30) mengemukakan bahwa hasil studi literatur bisa dijadikan masukan dan landasan dalam menjelaskan dan merinci masalah-masalah yang akan diteliti, termasuk juga latar belakang mengapa masalah tadi penting diteliti. Teknik studi literatur yang digunakan dalam penelitian ini adalah mempelajari sejumlah literatur yang berupa buku, jurnal, tesis, disertasi, dokumen dan sumber-sumber kepustakaan lainnya guna mendapatkan


(51)

informasi-informasi yang menunjang dan berhubungan dengan status sosial ekonomi masyarakat dan tanggung jawab sosial masyarakat.

D. Prosedur dan Kegiatan Penelitian

Prosedur penelitian merupakan gambaran tahapan-tahapan atau urutan langkah-langkah yang ditempuh peneliti. Secara garis besar tahapan-tahapan penelitian yang ditempuh terdiri dari tiga tahap persiapan, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap analisis dan pelaporan. Rincian pada masing-masing tahap adalah sebagai berikut :

Pertama, tahap persiapan meliputi penyusunan konsep dan model penelitian yang akan dituangkan dalam rancangan penelitian. Kegiatan-kegiatan konsep dan model penelitian tersebut meliputi kegiatan-kegiatan : (1) Identifikasi permasalahan beserta latar belakang masalah, (2) studi kepustakaan dan review riset terdahulu, (3) Merumuskan masalah penelitian, (4) Menentukan batasan masalah, (5) Menyusun pertanyaan penelitian, (6) Metodologi penelitian, (7) Menyusun instrumen pengumpulan data, (8) Menguji coba instrumen, dan (9) Melakukan perbaikan alat pengumpulan data.

Kedua, tahap pelaksanaan penelitian, meliputi kegiatan-kegiatan: (1) mengidentifikasi responden menurut masing-masing Fakultas, (2) Mendistribusikan angket kepada mahasiswa, (3) Mengelompokan jawaban responden berdasarkan status sosial ekonominya, (4) Memilah instrumen yang telah diisi, (5) Memberikan scoring untuk semua jawaban responden.


(52)

Ketiga, tahap analisis dan pelaporan, meliputi kegiatan-kegiatan: (1) Mengedit kuesioner dan memilah data, (2) Melakukan analisis data dengan menggunakan teknik analisis data yang telah direncanakan, (3) Membuat kesimpulan.

E. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah di Universitas Nasional Pasim Bandung dan Universitas Nurtanio Bandung. Alasan pengambilan lokasi penelitian ini karena peneliti mengajar di dua Universitas tersebut dan memahami karakteristik para responden yang akan diteliti.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Nasional Pasim Bandung terdiri dari berbagai Fakultas, diantaranya: Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik Informatika, Fakultas Sastra. Adapun Universitas Nurtanio Bandung terdiri dari Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik Informatika dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Menurut data yang di dapat dari bagian akademik Universitas Nasional Pasim Bandung jumlah mahasiswa secara keseluruhan dari sekitar empat Fakultas sebanyak 1.796 mahasiswa. Adapun Universitas Nurtanio Bandung jumlah keseluruhan mahasiswanya adalah 1.680 mahasiswa.


(53)

Dalam penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan secara bertahap, berdasarkan Fakultas, kemudian dari masing-masing Fakultas dibagi berdasarkan program studi (Prodi) dari kedua Universitas. Universitas Nasional Pasim Bandung dan Universitas Nurtanio Bandung sama-sama memiliki empat Fakultas, kemudian dari masing-masing Fakultas terbagi menjadi beberapa prodi, dari masing-masing prodi pengambilan sampel dari populasi ditarik dengan menggunakan teknik sampel acak sederhana (simple random sampling). Hal ini digunakan dengan maksud bahwa tiap sampel mempunyai peluang yang sama untuk dipilih (Sugiyono, 1992:59). Besaran sampel yang ditarik, berdasarkan tabel krejcie-Morgan yang dikutip oleh Setiawan (2007), tabel ini digunakan untuk menentukan ukuran sampel dengan tujuan menduga proporsi populasi.

Dari jumlah populasi penelitian sebanyak 1.796 mahasiswa Universitas Nasional Pasim Bandung, maka yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah 317 responden. Adapun Universitas Nurtanio Bandung yang memiliki populasi penelitian sebanyak 1.680 mahasiswa, maka yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah 313 responden.

Dengan menggunakan metode ini, maka semua lapisan subpopulasi dapat terwakili dan diharapkan bahwa hasil yang diperoleh akan dapat menggambarkan sifat populasi bersangkutan.

F. Pengujian Validitas dan Reliabilitas


(54)

Data dari hasil penelitian yang telah dihimpun melalui proses pengumpulan data, tentunya tidak akan berguna bilamana alat ukur yang digunakan itu tidak memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Singarimbun dan Effendi (1995:122) mengemukakan bahwa:

“...pengujian hipotesis penelitian tidak akan mengenai sasarannya, bilamana data yang dipakai untuk menguji hipotesis adalah data yang tidak reliabel dan tidak menggambarkan secara tepat konsep yang diukur. Oleh sebab itu, maka data yang akan digunakan dalam penelitian perlu diuji terlebih dahulu tingkat validitas dan reliabilitasnya”.

Selanjutnya, Singarimbun dan Effendi (1989:122) mengemukakan bahwa, validitas menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur itu dapat mengukur apa yang ingin diukur. Iskandar (2001:147) berpendapat, bahwa suatu pengukuran dikatakan valid jika alat ukur itu mampu mengukur apa yang ingin diukur secara tepat. Dengan kata lain, bahwa validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu alat ukur. Suatu alat ukur dikatakan sahih bilamana mempunyai validitas yang tinggi, sedangkan apabila memiliki validitas yang rendah maka tidak atau kurang sahih.

Adapun Sugiyono (2008:267) menyatakan bahwa: “....instrumen yang valid harus mempunyai validitas internal dan eksternal”. Dipaparkan lebih jauh mengenai validitas internal apabila kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang akan diukur, sedangkan validitas eksternal bila kriteria didalam instrumen dari luar atau fakta-fakta empiris yang ada. Maka dapat disimpulkan, bahwa validitas internal instrumen yang


(55)

dikembangkan berdasarkan teori yang relevan, sedangkan validitas eksternal berarti bahwa instrumen dikembangkan dari fakta empiris.

Dalam penelitian ini alat ukur yang dipergunakan adalah validitas isi, dimana angket yang berisikan beberapa pertanyaan yang akan diukur dapat mewakili semua aspek yang dianggap sebagai aspek dari kerangka konsep tentang status sosial ekonomi keluarga dengan tanggung jawab sosial mahasiswa. Suatu pernyataan dikatakan valid apabila pernyataan tersebut memiliki nilai koefisien validitas di atas 0,300 (Sugiyono,2004:116).

Pengujian validitas alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah melalui pendekatan korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan :

r : Koefisien korelasi internal

X : Skor jawaban per item pertanyaan Y : Skor total

N : Banyak responden


(56)

Reliabilitas menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Singarimbun, 1989:140). Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut dinyatakan reliable. Hal ini untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran tentang status sosial ekonomi keluarga yang relatif konsisten apabila pengukuran diulang dua kali atau lebih. Berhubung mengukur fenomena sosial mengenai tanggung jawab sosial yang konsistensi agak sulit dicapai, maka dalam penelitian ini harus diperhitungkan unsur kesalahan pengukuran (measurement error). Dengan kata lain, reliabilitas instrumen menunjukkan konsistensi suatu alat ukur di dalam mengukur gejala yang sama.

Pengujian reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini dilakukan dengan internal consistency, yaitu dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen. Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu variabel dikatakan reliabel dan berhasil mengukur variabel-varibel yang diukur jika koefisien reliabilitasnya lebih atau sama dengan 0,700 (Yamin, 2009:284). Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan teknik belah dua dari Spearmen Brown (Split half) sebagai berikut :

ri =


(57)

3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Tabel 3.1

Rekap Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas No

Item

Koefisien

Validitas Kesimpulan

No Item

Koefisien

Validitas Kesimpulan

1 0,606 Valid 30 0,524 Valid

2 0,324 Valid 31 0,639 Valid

3 0,531 Valid 32 0,464 Valid

4 0,379 Valid 33 0,364 Valid

5 0,492 Valid 34 0,693 Valid

6 0,434 Valid 35 0,683 Valid

7 0,504 Valid 36 0,460 Valid

8 0,251 Tidak Valid 37 0,630 Valid

9 0,554 Valid 38 0,492 Valid

10 0,267 Tidak Valid 39 0,435 Valid

11 0,458 Valid 40 0,588 Valid

12 0,529 Valid 41 0,719 Valid

13 0,552 Valid 42 0,793 Valid

14 0,742 Valid 43 0,538 Valid

15 0,376 Valid 44 0,598 Valid

16 0,379 Valid 45 0,535 Valid

17 0,501 Valid 46 0,556 Valid

18 0,603 Valid 47 0,620 Valid

19 0,680 Valid 48 0,754 Valid

20 0,635 Valid 49 0,707 Valid


(58)

22 0,428 Valid 51 0,566 Valid

23 0,584 Valid 52 0,642 Valid

24 0,685 Valid 53 0,209 Tidak Valid 25 0,196 Tidak Valid 54 0,462 Valid

26 0,602 Valid 55 0,552 Valid

27 0,535 Valid 56 0,452 Valid

28 0,483 Valid 57 0,613 Valid

29 0,545 Valid

Koefisien

Reliabilitas 0,935

Titik Kritis 0,700

Keterangan Reliabel

Tabel di atas menunjukan hasil pengujian validitas dan reliabilitas instrumen untuk variabel tanggung jawab sosial. Dari tabel di atas terlihat bahwa sebagian besar item pernyataan yang diuji memiliki nilai koefisien validitas di atas titik kritis (0,300), hal ini menunjukan bahwa pernyataan tersebut dinyatakan valid, sedangkan item pernyataan yang memiliki nilai koefisien validitas < 0,300 dinyatakan tidak valid. Dan untuk hasil pengujian reliabilitas diperoleh nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,935. Nilai tersebut berada di atas titik kritis (0,700) sehingga dinyatakan reliabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel tanggung jawab sosial dapat digunakan dalam penelitian dengan terlebih dahulu membuang atau memperbaiki pernyataan yang tidak valid dari kuesioner.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif digunakan untuk


(59)

tabel prosentase dari jawaban responden terhadap indikator permasalahan. Adapun statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis dengan menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Dalam statistik deskriptifnya, menggunakan teknik analisis korelasi, regresi, analisis determinan, dan analisis kovarians.

Setelah instrumen dinyatakan layak untuk digunakan dalam penelitian, kemudian disebar kepada responden, maka hasil penelitian berupa data dianalisis menggunakan analisis parametrik, analisis korelasi pearson, dan analisis regresi, analisis determinan, analisis kovarians. Untuk menganalisis data dengan menggunakan analisis parametrik harus dipenuhi persyaratannya, yaitu :

1. Normalitas, Homogenitas, dan Linieritas.

2. Data harus berbentuk data interval, maka data ordinal harus dinaikan dulu ke dalam data interval dengan menggunakan Methods Successive Interval (MSI) (Hays, 1963).

3. Pengujian normalitas data dilakukan untk melihat sejauhmana data yang diperoleh berdasarkan uji berdistribusi normal. Untuk menguji tingkat kenormalan dilakukan dengan menggunakan metode One Sample Kolmogorov Smirnov Tes (dalam hal ini menggunakan SPSS v 15.0) dengan hipotesis (1) Ho : data berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal , (2) Ha : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut :

Tolak Ho dan terima Ha jika nilai Asymp.sig. (2-tailed) dari alpha yang ditetapkan sebesar 5%.


(60)

Untuk menguji hipotesis yang diajukan, selanjutnya digunakan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Uji Normalitas Data

Teknik normalitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis Chi Kuadrat dengan rumus sebagai berikut :

Dimana :

X2 = Harga kuadrat chi yang dicari

fo = frekuensi yang tampak dari hasil penelitian fe = frekuensi yang diharapkan

Kriteria pengujian adalah tolak model distribusi normal jika dimana K adalah banyak kelas interval setelah semua kelas interval memeiliki fo kurang dari lima digabungkan dengan kelas interval lainnya yang terdekat.

2. Uji Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis pertama yaitu semakin tinggi status sosial ekonomi keluarga maka semakin tinggi tanggung jawab sosial mahasiswa, dan hipotesis kedua yaitu pengaruh status sosial ekonomi keluarga terhadap tanggung jawab sosial mahasiswa berbeda secara signifikan berdasarkan usia, jenis kelamin, asal sekolah, daerah tempat tingal, keaktifan mahasiswa, kepemilikan alat transportasi dan IPK, yang masing-masing dilakukan dengan teknik korelasi, regresi


(61)

sederhana, analisis determinan dan analisis kovarians. Sesuai dengan hipotesis yang diajukan, maka dalam pengujiannya dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menghitung Koefisiensi Korelasi Product Moment

Koefisiensi korelasi product moment yaitu suatu teknik pengujian hipotesis untuk menyatakan derajat tingkat hubungan antar variabel penelitian, yaitu hubungan antara variabel X dengan Y. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Selanjutnya untuk mengetahui apakah korelasi tersebut signifikan atau tidak, maka dalam penelitian ini digunakan uji dua pihak yaitu uji signifikan korelasi Product Moment dengan menggunakan formulasi sebagai berikut :

√ √ Keterangan :

t = uji dua pihak korelasi product moment r = koefisiensi korelasi product moment n = ukuran atau jumlah sampel


(1)

Yussi Retna Wulan Sari, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Alma, B. (2010). Pembelajaran Studi Sosial. Bandung: Alfabeta.

Banks, J.A. (2004) “Introduction: Democratic Citizenship Education in Multicultural Societies “. San Francisco: Jossey-Bass. Bertens, K. (2007). Perspektif Etika Baru. Yogyakarta: Kanisius.

Branson, M. S. (1999). Belajar Civic Education dari Amerika. Yogyakarta: Lembaga Kajian Islam Dan Sosial (LkiS) dan The Asia Foundation (TAF).

Budiarjo, M.(2008). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Budimansyah, D dan Suryadi, K. (2008). PKN Dan Masyarakat Multikultur. Bandung: Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan.

Budiyono, K. (2007). Nilai-Nilai Kepribadian Dan Kejuangan Bangsa Indonesia. Bandung: Alfabeta.

Bungin, B. (2011). Metodologi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Dwi Narwoko, J dan Suyanto, B. (2007). Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Elmubarok, Z. (2009). Membumikan Pendidikan Nilai : Mengumpulkan Yang Terserak, Menyambung Yang Terputus dan Menyatukan Yang Tercerai. Bandung : Alfabeta

Gerungan. (2009). Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama.

Ghozali, I. (2001). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hartanto, R. (2007). Etika Terapan: Meneropong Masalah Kehidupan Manusia Dewasa Ini. Jakarta: Yayasan Kota Kita.


(2)

Hermawan, Y. (2010). Dalam Hadiwinata, B dan Schuck, C (Ed). Demokrasi di Indonesia : Teori dan Praktik. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Horton, B. Paul dan Hunt, L. Chester. (1992). Sosiologi Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.

---. (1984). Sosiologi Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kartono, K. (2011). Patologi Sosial Jilid Satu. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Komalasari, K dan Syaifullah. (2009). Kewarganegaraan Indonesia : Konsep, Perkembangan dan Masalah Kontemporer. Bandung : Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan UPI.

Koentjaraningrat. (1990). Pengantar Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta. Malik, N dan Djaeng, J.(2009). Menanam Benih menuju Indonesia Jernih.

Malang: Umm Press.

Muhammad, A. (2011). Ilmu Sosial Budaya Dasar. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Mutakin, Budimansyah, dan Pasya. (2004). Dinamika Masyarakat Indonesia. Bandung: PT.Genesindo.

Nasikun. (1995). Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Perry, A. John dan Perry, K. Erna. (1980). Contemporary Society. New

York: Harper & Row Publishers.

Sanusi, A. (1991). Pengantar Ilmu Hukum dan Pengantar Tata Hukum Indonesia. Bandung : Tarsito.

Sapriya, et.al. (2010). Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung : Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan UPI. Setiadi, E. dan Usman, K.(2010). Pengantar Sosiologi : Pemahaman

Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial : Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. Jakarta : Kencana.


(3)

Yussi Retna Wulan Sari, 2013

Simorangkir. (1987). Tanggung Jawab Manusia. Jakarta: Rineka Cipta. Singarimbun, M. Dan Effendi, S. (1989). Metode Penelitian Survai.

Jakarta: LP3ES.

Soekanto, S. (2001). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

---. (1982). Kesadaran Hukum dan Kepatuhan Hukum. Jakarta : CV. Rajawali.

Somantri, N. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS : Menandai 70 Tahun usia Prof. Muhammad Numan Somantri, M.Sc. Guru Besar Senior PPS dan FPIPS UPI. Bandung : PT. Remaja Rosdakaya.

Spencer, Lyle dan Signe, M Spencer. (1993). Competence Work Models For Superior Performance. Canada: John Wiley & Sons, Inc. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

---. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sumaatmadja, N. (2010). Manusia Dalam Konteks Sosial, Budaya, Dan Lingkungan Hidup. Bandung: Alfabeta.

Suseno, F.M. (1987). Etika Dasar. Yogyakarta : Kanisius. Svalastoga, K. (1989). Diferensiasi Sosial. Jakarta: Bina Aksara. Tamara, N.(2009). Indonesia Rising.Singapore : Select Publishing.

Ubaedillah. (2011). Demokrasi, Hak Asasi Manusia Dan Masyarakat Madani. Jakarta: Kencana UIN Jakarta.

Wahab, A.A. dan Sapriya. (2011). Teori dan Landasan Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung : Alfabeta.

Widjaja, A. W. (1984). Kesadaran Hukum Manusia dan Masyarakat Pancasila. Jakarta : Era Swasta.

Winarno.(2011). Paradigma Baru : Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi Aksara.


(4)

Winataputra, U. dan Budimansyah, D. (2007). Civic Education : Konteks, Landasa, Bahan Ajar Dan Kultur Kelas. Bandung : Program Studi Kewarganegaraan.

Wuryan, S. dan Syaifullah. (2008). Ilmu Kewarganegaraan (Civics). Bandung : Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan UPI. Yamin, S. dan Kurniawan, H. (2009). SPSS Complete (Aplikasi Statistik

Seri 1) Teknik Analisis Statistik Terlengkap dengan Software SPSS. Jakarta: Salemba Infotek.

Yasril dan Subaris, H. (2009). Analisis Multivariat (Untuk Penelitian Kesehatan). Yogyakarta: Buku Kesehatan Mitra Cendikia.

Zamroni. (2011). Pendidikan Demokrasi Pada Masyarakat Multikultural. Yogyakarta: Galvin Kalam Utama.

Zubair, A.C.C. (1985). Kuliah Etika. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Zuriah, N. (2007). Pendidikan Moral dan Budi Pekerti. Jakarta: Bumi

Aksara.

Tesis dan Disertasi

Fitriasari, S. (2008). Proses Pendidikan Hukum Pada Lembaga Pemasyarakatan Dalam Membina Warga Negara Yang Baik. Tesis pada FPIPS Pendidikan Kewarganegaraan UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Komalasari, K. (1998). Pengaruh Motif Berafiliasi. Status Sosial Ekonomi dan Proses Pembelajaran Terhadap Tingkat Kesadaran Hukum lalu Lintas dan Angkutan Jalan Anggota Kelompok Keluarga Sadar Hukum (Kadarkum) di Kotamadya Bandung. Tesis pada FPLS UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Purwanto, I. (2010). Kontribusi Status Sosial Ekonomi Orang Tua Siswa, Persepsi Siswa dan Guru Tentang Kompetensi Guru Terhadap Pengembangan Kecakapan Hidup (Life Skills) Siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Disertasi pada FIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Jurnal

Latifah, S., Pardiman. (2005). “ Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dan informasi dunia kerja dengan prestasi belajar siswa program studi akuntansi”. Jurnal Lipi: Status Sosial Ekonomi. 3.


(5)

Yussi Retna Wulan Sari, 2013

Hamid, W. (1996). “Pengaruh status sosial ekonomi terhadap partisipasi masyarakat dalam membayar pajak bumi dan bangunan di Kelurahan Jatibarang Kecamatan Mijen Kotamadya Semarang”. Jurnal Lipi : Status Sosial Ekonomi. 24.

Harianto. (2008). “Analisis Status Sosial Masyarakat dan Dampaknya Terhadap Partisipasi Politik Di Kelurahan Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan”. Jurnal Sosial. 9.

Hidayat, C. (2011). “Studi Korelasi Antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dengan Minat Siswa Sekolah Menengah Pertama Untuk Melanjutkan Ke Sekolah Menengah Kejuruan”. Jurnal Universitas Negeri Jakarta. 4.

Purwati, Ana. (2011). “Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Persepsi atas Lingkungan, dan Prestasi Belajar Ekonomi terhadap Perilaku Konsumsi”. Jurnal Ekonomi Bisnis. 1.

Sudirta, G. (1999). “Niat untuk berwiraswasta ditinjau dari informasi tentang wiraswasta, motivasi kerja, status sosial ekonomi, sikap terhadap pekerjaan kasar, jenis kelamin dan jenis sekolah: studi pada remaja siswa SMK Negeri di Propinsi Bali”. Jurnal Lipi : Status Sosial Ekonomi. 32.

Syahruddin. (1999). “Kontribusi status sosial ekonomi orang tua dan intensitas komunikasi dengan media pendidikan terhadap prestasi belajar IPS pada siswa SMP Negeri I Kecamatan Sukasada Singaraja Bali”. Jurnal Lipi : Status Sosial Ekonomi. 32.

Internet

Ardi, (2012). Peran Mahasiswa Sbg Agent of Change. [Online].

Tersedia:http://indo-cyberr.blogspot.com/2012/07/peran-mahasiswa-sebagai-agen-of-change.html. [22 September 2012]

Haitami.(2012).PelapisanSosial.[Online].

Tersedia: haitami.wordpress.com/2012/01/28/pelapisan-sosial. [20 Juli 2012]

Keyrenz. (2009). Pelapisan Sosial Masyarakat. [Online].

Tersedia:keyrenz.wordpress.com/2009/11/22/pelapisan-sosial-masyarakat. [2 Februari 2012]


(6)

Oktarina, Y. (2010). Metode-Metode Stratifikasi. [Online].

Tersedia: http://y3tty0710.wordpress.com/category/artikel. [28 Juni 2012] Ramadhani. (2009). Pelapisan Sosial (Stratifikasi Sosial). [Online].

Tersedia:obyramadhani.wordpress.com/.../pelapisan-sosial-stratifikasi-sosial. [2 Februari 2012]

Setiawan, N. (2007). Penentuan Ukuran Sampel Memakai Rumus Slovin Dan Tabel Krejcie-Morgan: Telaah Konsep dan Aplikasinya. [Online].

Tersedia:http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/03/penentuan _ukuran_sampel_memakai_rumus_slovin.pdf. [2 Juli 2012]

Wikipedia. (2011). Kelas Sosial. [Online].

Tersedia: id.wikipedia.org/wiki/Kelas_sosial. [2 Februari 2012] Wikipedia. (2012). Kesadaran. [Online].

Tersedia: id.wikipedia.org/wiki/Kesadaran. [1 Mei 2012] Wikipedia. (2012). Stratifikasi Sosial. [Online].

Tersedia: id.wikipedia.org/wiki/Stratifikasi_sosial. [2 Februari 2012] Yosep, I. (2012). Konsep Kepribadian, Kesadaran, Konsep Emosi, Konsep Stress

dan Adaptasi Depresi Pengukuran dan Uji Perilaku. [Online]. Tersedia: www.scribd.com/doc/53297715/14/Pengertian-Kesadaran. [1 Mei 2012]