Analisis Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Tahun 2009-2014

(1)

1 SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH TANGGUNG JAWAB SOSIALTERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA

BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2009-2014

OLEH

ROYEN FEBRIANTO HUTABARAT 110502312

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

2 ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA

BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2009-2014

Tantangan utama bank syariah saat ini bukan saja menjaga dan mewujudkan kepercayaan dari para stakeholder untuk bisa tetap tumbuh dan berkembangnya perusahaan.Akan tetapi, bank syariah harus bisa mencuri perhatian masyarakat dengan fungsi sosialnya.Dimana bank syariah dengan menjalankan fungsi sosialnya diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan dan loyalitas masyarakat secara umum sehingga mampu meningkatkan nilai perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tanggung jawab sosial (Pembiayaan Qardh, Kinerja Zakat, dan Pelaksanaan Fungsi Sosial) terhadap kinerja keuangan perusahaan (Return On Assets) pada perbankan syariah di Indonesia. Studi dilakukan pada perusahaan bank umum syariah di Indonesia pada tahun 2009-2014. Data sekunder pada penelitian ini meliputi data laporan keuangan perusahaan Bank Umum Syariah (BUS) yang diperoleh dari website Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan yait Indonesia pada tahun 2009-2014. Namun, pada penelitian ini peneliti menghilangkan data outlier agar memenuhi uji asumsi klasik sehingga data observasi dalam penelitian ini sebesar 39 observasi penelitian. Variabel penelitian terdiri dari Pembiayaan Qardh, Zakat, dan Pelaksanaan Fungsi Sosial sebagai variabel independen dan Return on Assets (ROA) sebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pembiayaan Qardh dan Zakat secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return on Assets (ROA). Pelaksanaan Fungsi Sosial secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return on Assets (ROA).

Kata kunci: pembiayaan qardh, zakat, pelaksanaan fungsi sosial, Return on assets


(3)

3 ABSTRACK

THE INFLUENCE OF SOCIAL RESPONSIBILITY TO FINANCIAL PERFORMANCE OF ISLAMIC BANK IN INDONESIA

YEAR 2009 TO 2014

The main challenge for Islamic bank is not just maintaining and realizing stakeholders’ trustworthy to keep the organizational growth, but also attracting people with its social responsibility where this social responsibility is expected to increase the trustworthy and loyalty from their customer generally in order to increase their organizational value. The objective of this research is to know the influence of social responsibility (Qardh Financing, Zakat Performance, and Social Function Activity) to the financial performance (Return on Assets) of Islamic bank in Indonesia. The study is conducted on Islamic banks of Indonesia from year 2009 to 2014. This study used secondary data which is collected from financial report of seven Islamic banks in Indonesia which is provided by Bank Indonesia and Otoritas Jasa Keuangan (OJK) websites from year 2009 to 2014. However, in this research, outlier data had been removed to be fit for classical assumption test so the observation data in this research is totally 39 research observations. Research variables in this research are Qardh Financing, Zakat Performance, and Sosial Function Activity as independent variable and Return on Assets (ROA) as dependent variable. This research used multiple regression tests. The result shows that Qardh Financing and Zakat influence partially and significantly toward Return on Assets (ROA). Social function activity partially affects the return on assets with significant influence.

Key Words: Qardh Financing, Zakat, Social Function Activity, Return on Assets


(4)

4 KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur peneliti kepada Tuhan Maha Esa atas berkatnya yang berlimpah kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Departemen Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Skripsi ini peneliti persembahkan untuk ayahanda tercinta BERNARD HUTABARAT dan ibunda tercinta SARTUA NAINGGOLAN yang tidak pernah berhenti mendo’akan, mendukung, dan selalu bersusah payah kerja keras agar peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dan menggapai cita-citanya dikemudian kelak.

Skripsi ini berjudul “ANALISIS PENGARUH TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA

BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2009-2014”. Penulis

telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi, dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac.Ak, CAselaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(5)

5 2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia SE., ME dan Ibu Dra. Marhayanie, M.Si, selaku Ketua dan Sekretaris Departemen S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., M.Si dan Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si, selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Lisa Marlina, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan kontribusi tenaga dan fikiran, guna memberikan bimbingan dan petunjuk serta pengarahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat selesai.

5. Bapak Drs. Syahyunan, M.Si selaku Pembaca Penilai.

6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang luar biasa dengan ketulusan hati memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.

7. Buat Adik tersayang (Supriadi Hutabarat dan Christian Feri Hutabarat) yang selalu mendukung dan mendoakan penulis tiada henti-hentinya.

8. Kepada yang terkasih Yentina Simanungkalit, S.Pd yang telah memberikan perhatian,dukungan,semangat dan kasih sayangnya dari awal kuliah sampai sekarang untuk penulis.

9. Buat Sahabat Kuliah penulis (Alfa, Daud, Renard, Baginta, Rinto, Vito, Eben, Sandro, Riko, Mardianto, Abdul, Harapan, dan lain-lain) yang selalu membantu, mendukung, dan meluangkan waktu untuk penulis.


(6)

6 Penulis mengucapkan terima kasih dan semoga kebaikan semua pihak yang telah memberikan bantuan mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa.Penulis menyadari bahwa setiap karya manusia sesungguhnya hanya menuju kesempurnaan.Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sehingga dapat menjadikan karya ini menjadi lebih baik.Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya untuk perbaikan kehidupan manusia.Amin.

Medan, 10 Agustus 2015 Penulis,


(7)

7 DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ………... vi

DAFTAR TABEL ……… viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 9

1.3 Tujuan Penelitian ... 10

1.4 Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis ... 11

2.1.1 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ... 11

2.1.2 Pengertian Bank Syariah ... 13

2.1.3 Karakteristik Bank Syariah ... 14

2.1.4 Kinerja Sosial Bank Syariah ... 16

2.1.5 Rasio Kinerja Sosial Bank Syariah... 20

2.1.6 Penilaian Kinerja Sosial Bank Syariah... 20

2.1.6.1 Rasio Pembiayaan Qardh (QR) ... . 20

2.1.6.2 Rasio Kinerja Zakat ... 21

2.1.6.3 Rasio Pelaksanaan Fungsi Sosial (RPFS) 22 2.1.7 Kinerja Keuangan Bank Syariah ... 22

2.1.8 Rasio Keuangan Bank Syariah ... 23

2.2 Penelitian Terdahulu ... 24

2.3 Kerangka Konseptual ... 27

2.4 Hipotesis ... 29

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 30

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 30

3.3 Batasan Operasional ... 30

3.4 Definisi Operasional ... 31

3.4.1 Variabel Independen ... 31

3.4.2 Variabel Dependen ... 32

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian ... 33

3.6 Jenis Data ... 33

3.7 Metode Pengumpulan Data ... 35

3.8 Uji Asumsi Klasik ... 35


(8)

8

3.9.1 Analisis Deskriptif ... 38

3.9.2 Metode Analisis Statistik ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Objek Penelitian ... 41

4.2 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ... 42

4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 44

4.3.1 Uji Normalitas ... 44

4.3.2 Uji Multikolinearitas ... 46

4.3.3 Uji Heteroskedastisitas ... 47

4.3.4 Uji Autokorelasi ... 49

4.4 Regresi Linear Berganda ... 50

4.5 Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) ... 51

4.6 Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik t) ... 52

4.7 Koefisien Determinasi (R2) ... 55

4.8 Pembahasan Hasil Penelitian ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 59

5.2 Saran ... 60


(9)

9 DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Perkembangan Kantor Bank Syariah Tahun 2013... 2

1.2 Rata-Rata Rasio QR, ZR, RFS,dan ROA Perbankan Syariah 6

2.1 Perbedaan bank syariah dengan bank konvensional ... 15

2.2 Penelitian Terdahulu ... 24

3.1 Operasionalisasi Variabel... 32

3.2 Populasi Penelitian ... 33

3.2 Sampel Penelitian ... 34

4.1 Data Outlier ... 41

4.2 Statistik Deskriptif ... 42

4.3 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 46

4.4 Hasil Perhitungan VIF ... 47

4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 47

4.6 Hasil Uji Durbin-Watson ... 49

4.7 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 50

4.8 Hasil Regresi untuk Uji F (Simultan) ... 52

4.9 Hasil Regresi untuk Uji t (Parsial) ... 53


(10)

10 DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ... 29

4.1 Grafik Histogram ... 44

4.2 Grafik Normal Probability Plot ... 45


(11)

11 DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Data Penelitian ... 64 Lampiran 2 Hasil SPSS ... 69


(12)

2 ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA

BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2009-2014

Tantangan utama bank syariah saat ini bukan saja menjaga dan mewujudkan kepercayaan dari para stakeholder untuk bisa tetap tumbuh dan berkembangnya perusahaan.Akan tetapi, bank syariah harus bisa mencuri perhatian masyarakat dengan fungsi sosialnya.Dimana bank syariah dengan menjalankan fungsi sosialnya diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan dan loyalitas masyarakat secara umum sehingga mampu meningkatkan nilai perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tanggung jawab sosial (Pembiayaan Qardh, Kinerja Zakat, dan Pelaksanaan Fungsi Sosial) terhadap kinerja keuangan perusahaan (Return On Assets) pada perbankan syariah di Indonesia. Studi dilakukan pada perusahaan bank umum syariah di Indonesia pada tahun 2009-2014. Data sekunder pada penelitian ini meliputi data laporan keuangan perusahaan Bank Umum Syariah (BUS) yang diperoleh dari website Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan yait Indonesia pada tahun 2009-2014. Namun, pada penelitian ini peneliti menghilangkan data outlier agar memenuhi uji asumsi klasik sehingga data observasi dalam penelitian ini sebesar 39 observasi penelitian. Variabel penelitian terdiri dari Pembiayaan Qardh, Zakat, dan Pelaksanaan Fungsi Sosial sebagai variabel independen dan Return on Assets (ROA) sebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pembiayaan Qardh dan Zakat secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return on Assets (ROA). Pelaksanaan Fungsi Sosial secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return on Assets (ROA).

Kata kunci: pembiayaan qardh, zakat, pelaksanaan fungsi sosial, Return on assets


(13)

3 ABSTRACK

THE INFLUENCE OF SOCIAL RESPONSIBILITY TO FINANCIAL PERFORMANCE OF ISLAMIC BANK IN INDONESIA

YEAR 2009 TO 2014

The main challenge for Islamic bank is not just maintaining and realizing stakeholders’ trustworthy to keep the organizational growth, but also attracting people with its social responsibility where this social responsibility is expected to increase the trustworthy and loyalty from their customer generally in order to increase their organizational value. The objective of this research is to know the influence of social responsibility (Qardh Financing, Zakat Performance, and Social Function Activity) to the financial performance (Return on Assets) of Islamic bank in Indonesia. The study is conducted on Islamic banks of Indonesia from year 2009 to 2014. This study used secondary data which is collected from financial report of seven Islamic banks in Indonesia which is provided by Bank Indonesia and Otoritas Jasa Keuangan (OJK) websites from year 2009 to 2014. However, in this research, outlier data had been removed to be fit for classical assumption test so the observation data in this research is totally 39 research observations. Research variables in this research are Qardh Financing, Zakat Performance, and Sosial Function Activity as independent variable and Return on Assets (ROA) as dependent variable. This research used multiple regression tests. The result shows that Qardh Financing and Zakat influence partially and significantly toward Return on Assets (ROA). Social function activity partially affects the return on assets with significant influence.

Key Words: Qardh Financing, Zakat, Social Function Activity, Return on Assets


(14)

12 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.Bank Umum Syariah adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah (Pasal 1 UU No. 21 Tahun 2008).

Bank syariah dikembangkan sebagai lembaga bisnis keuangan yang melaksanakan kegiatan usahanya sejalan dengan prinsip-prinsip dasar dalam ekonomi Islam.Tujuan ekonomi Islam bagi bank syariah tidak hanya berfokus pada tujuan komersial yang tergambar pada pencapaian keuntungan maksimal semata, tetapi juga mempertimbangkan perannya dalam memberikan kesejahteraan kepada masyarakat.

Kegiatan operasional perbankan syariah di Indonesia di mulai pada tahun 1992 melalui pendirian PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. (PT BMI) atau 4 tahun setelah deregulasi Pakto 88. Perkembangan perbankan syariah berjalan lebih lambat dibandingkan dengan bank konvensional. Hingga kini, jumlah bank syariah di Indonesia dapat ditunjukkan dalam Tabel 1.1 berikut (Muhamad, 2014:16):


(15)

13 Tabel 1.1

Perkembangan Kantor Bank Syariah Tahun 2013

Keterangan 2009 2010 2011 2012 2013

Jumlah Bank

Bank Umum Syariah 6 11 11 11 11

Unit Usaha Syariah (UUS) 25 23 24 24 23

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah 139 150 155 158 160 Sumber: Statistik Perbankan Syariah, tahun 2013 dalam Muhamad (2014:17)

Operasional perbankan syariah di Indonesia didasarkan pada Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang kemudian diperbarui dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998. Pertimbangan undang-undang tersebut dilakukan untuk mengantisipasi tantangan system keuangan yang semakin maju dan kompleks dan mempersiapkan infrastruktur memasuki era globalisasi.Jadi adopsi perbankan syariah dalam system perbankan nasional bukanlah semata-mata mengakomodasi kepentingan penduduk Indonesia yang kebetulan sebagian besar Muslim.Namun lebih kepada adanya faktor keunggulan atau manfaat lebih dari perbankan syariah dalam menjembatani ekonomi.

Bank syariah sama seperti bank konvensional pada umumnya. Bank syariah juga memiliki kepentingan untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu.Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan.Menurut Brigham dan Houston (2008:133)kinerja keuangan diukur denganmenggunakan analisis rasio keuangan untuk mengetahui


(16)

14 keunggulan dari kekuatan perusahaan dan secara simultan, mengoreksi kelemahan perusahaan.

Selain menjalankan fungsi utamanya sebagaimana bank pada umumnya, bank syariah memiliki fungsi utama lainnya yaitu fungsi sosial. Dalam konsep perbankan syariah terdapat kewajiban untuk memberikan layanan sosial melalui dana qard, zakat, dan dana sumbangan lainnya yang sesuai dengan prinsip syariah. Konsep perbankan syariah juga mengharuskan bank-bank syariah untuk memainkan dan memberikan kontribusi bagi perlindungan dan pengembangan lingkungan.Fungsi ini juga merupakan membedakan bank syariah dengan bank konvensional, dalam bank syariah fungsi sosial tidak dapat dipisahkan dari fungsi-fungsi lainnya dan merupakan identitas khas bank syariah (Wiroso, 2009:82-87).

CSR merupakan suatu konsep terintegrasi yang menggabungkan aspek bisnis dan sosial dengan selaras agar perusahaan dapat membantu tercapainya kesejahteran stakeholders, serta dapat mencapai profit maksimum sehingga dapat meningkatkan harga saham. CSR merupakan kepedulian perusahaan yang didasari tiga prinsip dasar yang dikenal dengan istilah Triple Bottom Lines, yaitu: Profit (keuntungan), People (masyarakat) dan Planet (lingkungan) (Wiroso : 2009:88).

Dewasa ini, masyarakat sekarang lebih pintar dalam memilih produk yang akan mereka konsumsi. Masyarakat cenderung untuk memilih produk yang diproduksi oleh perusahaan yang peduli terhadap lingkungan dan atau melaksanakan CSR. Banyak manfaat yang diperoleh perusahaan dengan pelaksanan corporate social responsibility, antara lain produk semakin disukai oleh konsumen dan perusahaan diminati investor. Corporate social


(17)

15

responsibilitydapat digunakan sebagai alat marketing baru bagi perusahaan bila itu

dilaksanakan berkelanjutan. Untuk melaksanakan CSR berarti perusahaan akan mengeluarkan sejumlah biaya. Biaya pada akhirnya akan menjadi beban yang mengurangi pendapatan sehingga tingkat profit perusahaan akan turun. Akan tetapi dengan melaksanakan CSR, citra perusahaan akan semakin baik sehingga loyalitas konsumen makin tinggi. Seiring meningkatnya loyalitas konsumen dalam waktu yang lama, maka penjualan perusahaan akan semakin membaik, dan pada akhirnya dengan pelaksanaan CSR, diharapkan tingkat profitabilitas perusahaan juga meningkat (Satyo, 2005:8).Hal ini menunjukkan bahwa CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan pada tahun berikutnya.

Tantangan utama bank syariah saat ini bukan saja menjaga dan mewujudkan kepercayaan dari para stakeholder untuk bisa tetap tumbuh dan berkembangnya perusahaan.Akan tetapi, bank syariah harus bisa mencuri perhatian masyarakat dengan fungsi sosialnya.Dimana bank syariah dengan menjalankan fungsi sosialnya diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan dan loyalitas masyarakat secara umum sehingga mampu meningkatkan nilai perusahaan.

Untuk menilai kinerja sosial bank syariah, pendekatan pernah dilakukan oleh Setiawan (2009) dalam Firmansyah (2013:132).Yaitu rasio-rasio berupa Pembiayaan Qardh (QR), Kinerja Zakat (ZR), dan Pelaksanaan Fungsi Sosial (RPFS).Rasio-rasio tersebut dapat dikategorikan sebagai wujud tanggung jawab sosial bank syariah yang tidak dapat diperoleh dari bank konvensional.


(18)

16 Menurut Muhamad (2014:54), Akad Qardh adalah transaksi pinjam meminjam dana tanpa imbalan dengan kewajiban pihak peminjam mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu. Rasio Pembiayaan Qardh (QR) menunjukkan besarnya penyaluran pembiayaan qardh dari total pembiayaan yang dilakukan oleh bank syariah. semakin tinggi rasio Pembiayaan Qardh (QR) mengindikasi kepedulian bank syariah yang tinggi kepada pihak yang mengalami kesulitan.

Rasio kinerja zakat atau zakat ratio (ZR) digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi zakat perusahaan yang dikeluarkan oleh bank syariahdari laba sebelum pajak bank syariah.Semakin tinggi rasio Kinerja Zakat (ZR) mengindikasikan zakah performance bank syariah yang baik.

Rasio Pelaksanaan Fungsi Sosial (RPFS) digunakan untuk mengukur seberapa besarbank syariah menyalurkan pembiayaan qardh dan pembayaran zakat dari modal yang dimiliki oleh bank syariah.Semakin tinggi rasio Pelaksanaan Fungsi Sosial (RPFS) mengindikasi pelaksanaan fungsi sosial bank syariah semakin tinggi.

Rasio kinerja sosial tersebut akan mempengaruhi kinerja keuangan bank syariah yang diproksikan oleh Return on Assets (ROA).Return on Asset merupakan rasio penunjang dalam menghitung profitabilitas bagi bank syariah. Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dari total asset yang dimiliki bank syariah.

Berikut adalah rata-rata rasio Pembiayaan Qardh (QR), Kinerja Zakat (ZR),Pelaksanaan Fungsi Sosial (RPFS), dan Return on Assets (ROA) perbankan


(19)

17 syariah di Indonesia pada tahun 2009 sampai dengan 2013 yang disajikan pada Tabel 1.2untuk melihat pergerakan rasio Pembiayaan Qardh (QR), Kinerja Zakat (ZR), dan Pelaksanaan Fungsi Sosial (RPFS) serta melihat pengaruh rasio kinerja sosial tersebut terhadap kinerja keuangan perbankan syariah pada tahun berikutnya yang diwakili oleh Return on Assets (ROA) pada penelitian ini selama tahun 2009 sampai dengan 2013.

Tabel 1.2

Rata-Rata Rasio QR, ZR, RFS, dan ROA Perbankan Syariah Tahun 2009-2013

Tahun QR (%)

ZR (%)

RPFS (%)

ROA (%)

2009 3.99 3.98 21.70 1.09

2010 6.84 3.05 37.72 1.06

2011 14.61 3.47 101.61 1.12

2012 10.11 2.08 97.61 1.43

2013 4.73 2.49 44.61 1.31

Sumber: www.bi.go.id (2015)

Berdasarkan Tabel 1.2 terlihat bahwa dari keseluruhan perbankan syariah yang ada menunjukkan rata-rata rasio pembiayaan qardh (QR) berfluktuasi dari tahun 2009 sampai dengan 2013.Pada tahun 2009 rata-rata rasio pembiayaan qardh (QR) sebesar 3,99%diikutin oleh penurunan ROA pada tahun 2010 sebesar 1,06% dari tahun 2009 sebesar 1,09%. Hal ini tidak dapat disimpulkan karena pada penelitian ini tidak diketahui rata-rata rasio pembiayaan qard pada tahun 2008 apakah pada rasio pembiayaan qard terjadi kenaikan atau penurunan. Pada tahun 2010 rata-rata pembiayaan qardsebesar 6,84% kemudian mengalami kenaikan kembali pada tahun 2011 sebesar 14,61% diikutinoleh kenaikan ROA pada tahun 2011 sebesar 1,12% dan terjadi kenaikan ROA kembali pada tahun


(20)

18 2012 sebesar 1,43%.Namun pada tahun 2012 rata-rata rasio pembiayaan qardh terjadi penurunan sebesar 10,11% diikutin oleh penurunan ROA pada tahun 2013 sebesar 1,31%. Hal ini menunjukkan bahwa ketika rasio pembiayaan qardh meningkat diikutin oleh peningkatan ROApada tahun berikutnya dan begitu juga sebaliknya.

Berdasarkan Tabel 1.2 terlihat bahwa dari keseluruhan perbankan syariah yang ada menunjukkan rata-rata rasio kinerja zakat bergerak cenderung menurun dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Pada tahun 2009 rata-rata rasio kinerja zakat (ZR) sebesar 3,98% diikutin penurunan ROA pada tahun 2010 sebesar 1,06% dan rata-rata rasio kinerja zakat pada tahun 2012 sebesar 2,08% terjadi penurunan dari tahun 2011 sebesar 3,47% diikutin penurunan ROA pada tahun 2013 sebesar 1,31% dari tahun 2012 sebesar 1,43%. Hal ini menunjukkan bahwa ketika rasio zakat menurun maka ROA perbankan syariah mengalami penurunan.Namun hasil tersebut tidak konsisten karena ketika rasio zakat berada posisi tertinggi pada tahun 2009 tetapi diikutin oleh penurunan ROA pada tahun 2010.

Berdasarkan Tabel 1.2 terlihat bahwa dari keseluruhan perbankan syariah yang ada menunjukkan rata-rata rasio pelaksanaan fungsi sosial (RPFS) berfluktuasi dari tahun 2009 sampai dengan 2013. Pada tahun 2009 rata-rata rasio pelaksanaan fungsi sosial (RPFS) sebesar 21,70% diikutin oleh penurunan ROA pada tahun 2010 sebesar 1,06% dari tahun 2009 sebesar 1,09%. Hal ini tidak dapat disimpulkan karena pada penelitian ini tidak diketahui rata-rata rasio pelaksanaan fungsi sosial pada tahun 2008 apakah pada rasio pelaksanaan fungsi


(21)

19 sosial terjadi kenaikan atau penurunan. Pada tahun 2010 rata-rata rasio pelaksanaan fungsi sosial sebesar 37,72% kemudian mengalami kenaikan kembali pada tahun 2011 sebesar 101,61% diikutin oleh kenaikan ROA pada tahun 2011 sebesar 1,12% dan terjadi kenaikan ROA kembali pada tahun 2012 sebesar 1,43%. Namun pada tahun 2012 rata-rata rasio pelaksanaan fungsi sosial terjadi penurunan sebesar 97,61% diikutin oleh penurunan ROA pada tahun 2013 sebesar 1,31%. Hal ini menunjukkan bahwa ketika rasio pelaksanaan fungsi sosial meningkat diikutin oleh peningkatan ROA pada tahun berikutnya dan begitu juga sebaliknya.

Dari data yang ditampilkan pada Tabel 1.2diatas menunjukkan bahwa terdapat dua rasio kinerja sosial yaitu rasio pembiayaan qard (QR) dan rasio pelaksanaan fungsi sosial (RPFS).Ketika rasio tersebut meningkat diikutin oleh meningkatnya ROA pada tahun berikutnya dan begitu juga sebaliknya.Hal ini sesuai menurut Wardhani (2007) bahwa Corporate Sosial Reporting berpengaruh positif terhadap ROA dan ROE perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang melaksanakan CSR yang dapat dilihat dari Corporate Social Reportingakan mendapat banyak keuntungan seperti kesetiaan pelanggan dan kepercayaan dari kreditor dan investor. Hal ini akan memicu keuangan perusahaan menjadi lebih baik sehingga laba perusahaan meningkat dan akan diikutin oleh kenaikan ROA dan ROE perusahaan di tahun berikutnya. Tetapi terdapat dua rasio kinerja sosial ketika mengalami kenaikan diikutinpenurunan ROA.

Namun terdapat satu rasio kinerja sosial yang menunjukkan ketidakkonsistenan dengan teori yang diungkapkan yaitu rasio zakat (ZR).Ketika


(22)

20 rasio tersebut mengalami peningkatan justru kinerja keuangan perusahaan perbankan dalam penelitian ini diwakili oleh ROA, mengalami penurunan dan begitu juga sebaliknya.

Berdasarkan fenomena dimana terdapat dua rasio kinerja sosial bank syariah yaitu rasio pembiayaan qardh (QR) dan rasio pelaksanaan fungsi sosial (RFS) yang sejalan dengan teori yang diungkapkan diatas dan terdapat satu rasio kinerja sosial yang juga tidak sejalan yaitu rasio zakat (ZR) dengan teori yang diungkapkan diatas maka penelitiingin mengetahui adakah Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Perbankan Syariah di Indonesia secara lebih rinci melalui rasio Pembiayaan Qardh, Kinerja Zakat, danPelaksanaan Fungsi Sosial terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diwakili oleh Return on Assets (ROA) pada penelitian ini.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang diteliti sebagai berikut:Apakah rasio Pembiayaan Qardh (QR), Kinerja Zakat (ZR), dan Pelaksanaan Fungsi Sosial (RPFS) berpengaruh signifikan secara parsial dan simultan terhadap Return on Assets (ROA) pada perbankan syariah di Indonesia?.


(23)

21 1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tanggung jawab sosial (Pembiayaan Qardh, Kinerja Zakat, danPelaksanaan Fungsi Sosial) terhadap kinerja keuangan perusahaan (Return on Assets) pada perbankan syariah di Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan peneliti dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Peneliti

Dapat menambah pengetahuan peneliti khususnya mengenai analisis dampak tanggung jawab sosial terhadap kinerja keuangan perusahaan.

2. Bagi Bank Syariah

Dapat dijadikan sebagai evaluasi bagi manajemen bank syariah untuk memberikan perhatianpada pengaruh kinerja sosialterhadap kinerja keuangan pada perusahaan.

3. Bagi Masyarakat Umum

Dapat menambah ilmu dan referensi yang dapat dijadikan sebagai bahan informasi untuk mengetahui dampak tanggung jawab sosial terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan syariah.


(24)

22 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial atau CSR menurut World Business Council on

Sustainable Development adalah komitmen dari bisnis/perusahaan untuk

berperilaku etis dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang

berkelanjutan, seraya meningkatkan kualitas hidup karyawan dan keluarganya,

komunitas lokal dan masyarakat luas. Program CSR merupakan investasi bagi

perusahaan demi pertumbuhan dan keberlanjutan (sustainability) perusahaan dan

bukan lagi dilihat sebagai sarana biaya (cost centre) melainkan sebagai sarana

meraih keuntungan (profit centre). Program CSR merupakan komitmen

perusahaan untuk mendukung terciptanya pembangunan

berkelanjutan (sustainable development). Disisi lain masyarakat mempertanyakan

apakah perusahaan yang berorientasi pada usaha memaksimalisasi

keuntungan ekonomis memiliki komitmen moral untuk mendistribusi

keuntungan-keuntungannya membangun masyarakat lokal, karena seiring waktu masyarakat

tak sekedar menuntut perusahaan untuk menyediakan barang dan jasa yang

diperlukan, melainkan juga menuntut untuk bertanggung jawab sosial.Adapun ciri

program CSR yang baik (Urip, 2014:40):

1. Terpadu dan menjadi bagian dari program bisnis.

2. Menghasilkan manfaat yang berkelanjutan.


(25)

23 4. Hanya akan berkelanjutan apabila peningkatan kompetensi dan pemberdayaan

masyarakat dilakukan secara terus-menerus, dengan didukung oleh prasarana

yang dibutuhkan.

5. Perbaikan berkesinambungan melalui pengawasan, evaluasi, dan pelaporan.

CSR dibagi menjadi beberapa jenis, berikut adalah jenis-jenis CSR dan

manfaatnya bagi perusahaan dan masyarakat (Urip, 2014:58):

1. CSR terkait rantai nilai panjang Manfaat bagi masyarakat:

a. Menciptakan tenaga kerja dan kemakmuran

b. Pelaksanaan praktik terbaik dalam kegiatan operasi c. UKM yang sehat dan menguntungkan

d. Pengaruh tak langsung bagi terlaksananya tata kelola yang baik Manfaat bagi perusahaan:

a. Sumber pengadaan yang baik dan terpercaya b. Efesiensi penggunaan mesin sangat tinggi c. Keunggulan operasi dan daya saing 2. CSR terkait pengembangan pasar

Manfaat bagi masyarakat: a. Manfaat yang berkelanjutan b. Pelatihan dan perubahan perilaku c. Peningkatan gaya hidup

Manfaat bagi perusahaan: a. Manfaat yang berkelanjutan


(26)

24 b. Meningkatnya citra dan tingkat penggunaan oleh pelanggan

c. Kekuatan merek d. Daya saing

3. CSR untuk peningkatan gaya hidup dan untuk menjamin pasar serta lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan

Manfaat bagi masyarakat: a. Manfaat berkelanjutan

b. Peningkatan kompetensi dan pemberdayaan masyarakat

c. Perubahan perilaku terkait masalah lingkungan hidup dan pengelolahan limbah

d. Pendidikan dan kesehatan masyarakat, infrastruktur Manfaat bagi perusahaan:

a. Manfaat berkelanjutan jangka panjang b. Citra perusahaan dan persepsi masyarakat c. Peningkatan daya saing

d. Kegiatan amal perusahaan Manfaat bagi masyarakat:

a. Manfaat langsung yang bersifat khusus (ad-hoc) Manfaat bagi perusahaan:

b. Tidak ada manfaat yang berkelanjutan 2.1.2 Pengertian Bank Syariah

Bank Islam atau selanjutnya disebut dengan Bank Syariah, adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga.Bank Islam atau biasa


(27)

25 disebut dengan Bank Tanpa Bunga, adalah lembaga keuangan/ perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadis Nabi MUHAMMAD SAW. Atau dengan kata lain, Bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang mengoperasikannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam. Antonio dan Perwataatmadja (1997) dalam Muhamad (2014:2) membedakan menjadi dua pengertian, yaitu Bank Islam dan Bank yang beroperasi dengan prinsip syariah Islam. Bank Islam adalah (1) bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam; (2) adalah bank yang tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-Qur’an dan Hadis; Sementara bank yang beroperasi sesuai prinsip syariah Islam adalah bank yang dalam beroperasinya itu mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalat secara Islam. Dikatakan lebih lanjut, dalam tata cara bermuamalat itu dijauhi praktik-praktik yang dikhawatirkan mengandung unsur-unsur riba untuk diisi dengan kegiatan-kegiatan investasi dengan atas dasar bagi hasil dan pembiayaan perdagangan.

2.1.3 Karakteristik Bank Syariah

Pada prinsipnya, bank syariah tidak benar-benar berbeda dengan bank konvensional. Bahkan, ada beberapa persamaan yang terutama dilihat dari manajemen perbankan. Akan tetapi, terdapat sedikit perbedaan yang merupakan substansi dari hakikat kesyariahan dari lembaga keuangan perbankan.Tabel 2.1 memberikan perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional.


(28)

26 Tabel 2.1

Perbedaan bank syariah dengan bank konvensional

No Bank Syariah Bank Konvensional

1. Harus memenuhi prinsip syariah, yaitu kegiatan usaha yang bebas dari:

a. Riba

Penambahan pendapatan secara tidak sah (batil) antara lain dalam transaksi pertukaran barang sejenis yang tidak sama kualitas, kuantitas, dan waktu penyerahan (fadhl) atau

transaksi yang mensyaratkan nasabah penerima fasilitas mengembalikan dana melebihi pokok pinjamannya karena berjalannya waktu (nasi’ah).

b. Maisir

Transaksi yang bersifat untung-untungan

(bergantung pada keadaan yang tidak pasti).

c. Gharar

Transaksi yang objeknya tidak jelas, tidak dimiliki,

tidak diketahui keberadannya, dan tidak

dapat diserahkan saat transaksi.

d. Haram

Transaksi yang objeknya di larang dalam syariah. e. Zalim

Transaksi yang menimbulkan ketidakadilan

bagi pihak lainnya.

(Sumber: UU No. 21 Tahun 2008)

Tidak harus memenuhi prinsip syariah.


(29)

27 Lanjutan Tabel 2.1

Perbedaan bank syariah dengan bank konvensional

No Bank Syariah Bank Konvensional

2. Sumber pendapatan nonriba: a. Pendapatan jual beli

(margin)

b. Pendapatan bagi hasil (bagi hasil)

c. Pendapatan sewa (ijarah)

Sumber pendapatan riba: Pendapatan bunga bank.

3. Hanya untuk jenis usaha yang halal dan bermanfaat saja

Jenis usaha dapat halal dan haram, dapat bermanfaat dan tidak bermanfaat (mudharat)

4. Dasar ketentuan usaha:

a. Fatwa Dewan Syariah (DSN)

b. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

c. Opini Dewan Pengawas Syariah (DPS)

Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

5. Hubungan yang terbentuk dengan nasabah adalah hubungan kemitraan

Hubungan yang terbentuk dengan nasabah adalah kreditur-debitur

Sumber: Muhamad (2014:97)

2.1.4Kinerja Sosial Bank Syariah

Secara umum, dengan melihat sejarah dan idealism awal pendirian bank syariah dapat disimpulkan bahwa bank syariah memiliki dua fungsi penting yaitu fungsi bisnis dan juga fungsi sosial.Kegiatan bank syariah antara lain, sebagai (Muhamad, 2014:10):

1. Manajer investasi yang mengelola investasi atas dana nasabah dengan menggunakan akad mudharabah atau sebagai agen investasi;

2. Investor yang menginvestasikan dana yang dimilikinya maupun dana nasabah yang dipercayakan kepadanya dengan menggunakan alat investasi yang sesuai


(30)

28 dengan prinsip syariah dan membagi hasil yang diperoleh sesuai nisbah yang disepakati antara bank dan pemilik dana;

3. Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran seperti bank non-syariah sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah; dan

4. Pengembangan fungsi sosial berupa pengelola dana zakat, infaq, shadaqah serta pinjaman kebajikan (qardhul hasan) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dari penjelasan diatas sangat jelas bahwa kegiatan pertama dan ketiga berkaitan dengan fungsi bisnis, sedangkan kegiatan keempat adalah fungsi sosial dari bank syariah. Dalam UU No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah, fungsi sosial dari bank syariah ini juga dipertegas. Pada pasal 4 dinyatakan, bahwa selain berkewajiban menjalankan fungsi menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat, Bank Syariah dan UUS dapat menjalankan fungsi sosial dalam bentuk lembaga baitul mal, yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infaq, sedekah, hibah, atau dana sosial lainnya dan menyalurkan kepada organisasi pengelola zakat. Selain itu Bank Syariah dan UUS juga dapat menghimpun dana sosial yang berasal dari wakaf uang dan menyalurkannya kepada pengelola wakaf (nazhir) sesuai dengan kehendak pemberi wakaf. Selain penghimpunan dan penyaluran zakat dan wakaf, bank syariah juga memiliki produk pembiayaan

qardh (dana kebajikan). Produk ini juga dapat dikategorikan sebagai wujud

tanggung jawab sosial bank syariah yang tidak dapat diperoleh dari bank konvensional. Dengan demikian jelas sekali bahwa fungsi sosial dari bank syariah


(31)

29 sangat strategis dalam merealisasikan upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui instrumen ekonomi Islam yang lain.

Evaluasi kinerja dalam penelitian Setiawan (2009) dalam Firmansyah (2013:131) adalah satu metode untuk mengukur pencapaian perusahaan berbasis pada target-target yang disusun diawal. Hal ini menjadi bagian penting control pengukur yang dapat membantu perusahaan memperbaiki kinerjanya dimasa depan. Dalam Islam, keberadaan evaluasi kinerja sangat dianjurkan. Konsep mushabahah merupakan representasi yang mendasar dari evaluasi kinerja, yang bias diterapkan untuk individu atau perusahaan. Hal ini kemudian menjadi landasan filosofi penting mengapa perlu dilakukan evaluasi kinerja bagi bank syariah, termasuk kinerja sosialnya.

Menurut Setiawan (2009) dalam Firmansyah (2013:131), jika penelitian-penelitian yang berkaitan dengan kinerja bank syariah di Indonesia lebih banyak berfokus pada kinerja keuangan atau bisnis. Maka, beberapa pakar perbankan syariah internasional telah mencoba melihat kinerja bank syariah lebih komprehensif.Hal ini didasari oleh sebuah kesadaran bahwa perbankan syariah berbeda dengan perbankan konvensional.Perbankan syariah sebagai bagian dari sistem ekonomi Islam didirikan juga untuk mencapai sosial-ekonomi Islam seperti mewujudkan keadilan distribusi dan seterusnya.

Setiawan (2009) dalam Firmansyah (2013:132) misalnya, selain menggunakan beberapa rasio keuangan yang umum digunakan seperti rasio

profitability, liquidity, risk and solvency juga mengevaluasi komitmen perbankan


(32)

30

domestic and Muslim community). Untuk mengevaluasi komitmen perbankan

syariah terhadap pembangunan ekonomi digunakan analisis: 1. Long Term Loan Ratio (LTA)

2. Government Bond Investment Ratio (GBD)

3. Mudharabah-Musyarakah Ratio (MM/L)

Dalam penelitian Setiawan (2009), upaya lebih serius untuk merumuskan sekaligus menggunakan kinerja yang khas bagi perbankan syariah dilakukan Hameed, et.al (2004). Dalam metode pengukuran kinerja bagi bank syariah tersebut rasio keuangan yang digunakan antara lain:

1. Profit Sharing Ratio (Mudharabah+Musyarakah/Total Financing)

2. Zakat Performance Ratio (Zakat/Net Asset)

3. Equitable Distribution Ratio

4. Directors-Employees Welfare Ratio (Average directors’

remuneration/Average employees’ welfare)

5. Islamic Investment vs Non-Islamic Ratio

6. Inslamic Income vs Non-Islamic Income Ratio.

Rumusan indeks kinerja bank syariah diaplikasikan mereka untuk mengevaluasi kinerja Bank Islam Malaysia Berhad (BIMB) dan Bahrain Islamic Bank (BIB) secara deskriptif.Dalam Islamicity Performance Index sebagian besarnya dapat disebut sebagai kinerja sosial sebagaimana alat evaluasi komitmen perbankan syariah terhadap pembangunan ekonomi yang digunakan oleh Samad dan Hasan diatas.


(33)

31 2.1.5 Rasio Kinerja Sosial Bank Syariah

Untuk menilai kinerja sosial bank syariah, penulis menggunakan pendekatan yang pernah dilakukan oleh Setiawan (2009) dalam Firmansyah (2013:132).Adapun komponen dalam kinerja sosial bank syariah ini mencakup Kontribusi Kepada Masyarakat (KKM).Selanjutnya dari nilai rasio yang dihasilkan dari perhitungan kemudian ditentukan peringkatnya, dari peringkat 1 (tertinggi) dengan 5 (terendah) yang kriterianya sebagian besar merupakan assessment Setiawan (2009) dan beberapa telah ada dalam ketentuan BI (2007). 2.1.6 Penilaian Kinerja Sosial Bank Syariah

Penilaian kinerja sosial bank syariah dimaksudkan untuk menilai kontribusi langsung perbankan syariah kepada masyarakat, diantaranya untuk nasabah yang sedang membutuhkan dan masyarakat miskin.Penilaian ini penting mengingat perbankan syariah juga diharuskan untuk menjalankan peran sosialnya terutama berkaitan dengan distribusi zakat, memberikan pembiayaan kebajikan (qard) dan bahkan juga pendidikan publik. Sedangkan pada pengukuran kesehatan BI (2007) untuk bank syariah juga memasukkan rasio pelaksanaan fungsi sosial (RFS) yang digunakan untuk mengukur besarnya pelaksanaan fungsi sosial bank syariah (Firmansyah, 2013:132). Dalam penelitian ini kinerja sosial bank syariah dinilai dari aspek Rasio Pembiayaan Qardh (QR), Rasio Kinerja Zakat (ZR), dan Rasio Pelaksanaan Fungsi Sosial (RPFS).

2.1.6.1 Rasio Pembiayaan Qardh (QR)

Dalam aktivitasnya bank syariah juga berkewajiban untuk menjalankan fungsi sosial dengan diantaranya memberikan pembiayaan kebajikan


(34)

32 (qard).Dengan demikian maka perlu dinilai sejauh mana peran ini telah dijalankan.Rasio pembiayaan qardh atau qardh ratio (QR) digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi pembiayaan qardh bank syariah tersebut. Rasio ini dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

QR = Pembiayaan Qardh Total Pembiayaan

Semakin tinggi komponen ini mengindikasikan kepedulian bank syariah yang tinggi kepada pihak yang mengalami kesulitan. Kriteria penilaian peringkat untuk QR adalah: Peringkat 1 = QR > 5%; Peringkat 2 = 3% < QR ≤ 5%;

Peringkat 3 = 2% < QR ≤ 3%; Peringkat 4 = 1% < QR ≤ 2%; dan Peringkat 5 =

QR ≤ 1%.

2.1.6.2 Rasio Kinerja Zakat (ZR)

Rasio kinerja zakat atau zakat ratio (ZR) digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi zakat perusahaan yang dikeluarkan oleh bank syariah. Menurut Hameed, et. al. (2004) rasio ini penting karena zakat sendiri merupakan perintah dalam ajaran Islam.Menurutnya, untuk melihat kinerja bank syariah harus berbasis pada pembayaran zakat yang dilakukan oleh bank syariah untuk menggantikan indikator kinerja konvensional earning per share (EPS).Lembaga keuangan syariah diwajibkan untuk membayar zakat dengan berbasis pada asset bersih. Rasio ini dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

ZR =Penyaluran Zakat Perusahaan Laba Sebelum Pajak


(35)

33 Secara konsesus umum bank syariah di Indonesia menghitung zakat berbasis pada laba sebelum pajak. Kriteria penilaian peringkat untuk ZR adalah: Peringkat 1 = ZR > 2,5%; Peringkat 2 = 2% < ZR ≤ 2,5%; Peringkat 3 = 1,5% < ZR ≤ 2%; Peringkat 4 = 1% < ZR ≤ 1,5%; dan Peringkat 5 = ZR ≤ 1%.

2.1.6.3 Rasio Pelaksanaan Fungsi Sosial (RPFS)

Rasio Pelaksanaan Fungsi Sosial (RPFS) digunakan untuk mengukur besarnya pelaksanaan fungsi sosial bank syariah. Rasio ini dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

RPFS = Pembiayaan Qardh +Pembayaran Zakat Modal Inti

Menurut BI (2007) semakin tinggi komponen ini mengindikasikan pelaksanaan fungsi sosial bank syariah semakin tinggi. Kriteria penilaian peringkat untuk RPFS adalah: Peringkat 1 = RPFS > 20%; Peringkat 2 = 15% < RPFS ≤ 20%; Peringkat 3 = 10% < RPFS ≤ 15%; Peringkat 4 = 5% < RPFS ≤ 10%; dan Peringkat 5 = RPFS ≤ 5%.

2.1.7 Kinerja Keuangan Bank Syariah

Penggunaan rasio-rasio keuangan sebagai variabel adalah salah satu metode untuk mengukur kinerja sebuah perusahaan terutama yang bergerak dalam sector keuangan, baik sudah go public maupun yang belum demikian pula halnya pada bank syariah. Dalam laporan keuangan bank syariah disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum mencakup pula pedoman akuntansi dan pelaporan terkait yang ditetapkan oleh otoritas perbankan. Rasio-rasio keuangan yang digunakan pada bank syariah umumnya sama dengan yang digunakan pada bank konvensional. Banyak peneliti menggunakan rasio keuangan


(36)

34 yang dikategorikan dalam beberapa kategori seperti rasio likuiditas, profitabilitas, solvabilitas, efisiensi usaha, dan rasio komitmen kepada masyarakat untuk meneliti kondisi keuangan perusahaan.

2.1.8 Rasio Keuangan Bank Syariah

Hingga saat ini analisis rasio keuangan bank syariah masih menggunakan aturan yang berlaku di bank konvensional. Rasio-rasio yang digunakan bank syariah sama dengan bank konvensional pada umumnya (Muhamad, 2014:252) sebagai berikut:

1. Rasio likuiditas adalah ukuran kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang berupa hutang-hutang jangka pendek.

2. Rasio profitbilitas/ rasio rentabilitas, adalah rasio yang menunjukkan tingkat efektivitas yang dicapai melalui usaha operasional bank yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan. 3. Rasio solvabilitas atau rasio leverage, yaitu mengukur perbandingan dana

yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut.

Pada penelitian ini, rasio yang digunakan adalah rasio profitabilitas, yaitu

return on assets (ROA). Return on Assets (ROA) merupakan rasio penunjang

dalam menghitung profitabilitas bagi bank syariah. Rasio ini digunakan untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam menghasilkan laba. Rasio ini dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

ROA = Laba Sebelum Pajak Total Asset


(37)

35 Semakin kecil rasio ini mengindikasikan kurangnya kemampuan manajemen bank dalam hal mengelola aktiva untuk meningkatkan pendapatan dan atau menekan biaya. Kriteria penilaian peringkat ROA ini menurut BI (2007) adalah: Peringkat 1= ROA > 1,5%; Peringkat 2 = 1,25% < ROA ≤ 1,5%; Peringkat 3 = 0,5% < ROA ≤ 1,25%; Peringkat 4 = 0% < ROA ≤ 0,5%; dan Peringkat 5 = ROA ≤ 0%.

2.2 Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian penulis disajikan pada Tabel 2.2 sebagai berikut:

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian

1. Abdus Samad dan M. Khabir Hassan (2000) The Performance of Malaysian Islamic Bank During 1984-1997: An Exploratory Study Long Term Loan Ratio (LTA), Government Bond Investment Ratio (GBD), Mudharabah -Musyarakah Ratio (MM/L).

ROA dan ROE BIMB pada akhir periode lebih baik (diuji dengan t-test). Tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan antara ROA dan ROE BIMB dan kelompok bank konvensional. Selain itu likuiditas kelompok bank konvensional, dilihat dari DER, LDR, dan CR. BIMB juga memiliki risiko yang lebih rendah dan solvensi yang lebih baik bila dilihat dari DER, DTAR, EM, dan LDR disbanding kelompok bank konvensional. kontribusi terhadap pembangunan tidak lebih baik dibandingkan dengan kelompok bank konvensional. Meski F-value tidak signifikan (ditunjukkan oleh GBD, LTA, dan MM/L)


(38)

36 Lanjutan Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu N o Nama Peneliti Judul Peneliti an Variabel Penelitian Hasil Penelitian

2. Shahul Hamee d Bin Moham ed Ibrahim , Ade Wirman , et. al. (2004) Alternat if Disclosu re and Perform ance Measure for Islamic Banks Profit Sharing Ratio (Mudharabah + Musyarakah/Total Financing), Zakat Performance Ratio (Zakat/Net Assets), Equitable Distribution Ratio, Directors-Employees Welfare Ratio, Islamic Investment vs Non-Islamic Ratio, Islamic Income vs Non-Islamic Income Ratio

BIB secara umum memiliki kinerja sosial lebih baik dari BIMB. Dalam Islamicity Performance Index sebagian besarnya dapat disebut sebagai kinerja sosial sebagaimana alat evaluasi komitmen perbankan syariah terhadap pembangunan ekonomi yang digunakan oleh Samad dan Hasan.

3. Azis Budi Setiawa n (2009) Kesehat an Finansia l dan Kinerja Sosial Bank Umum Syariah di Indonesi a Mudharabah+Mu syarakah Ratio, Qardh Ratio, Intensitas fungsi agency bank syariah (AR), Rasio Kontribusi Kesejahteraan Sohibul Maal (KSM), Rasio Alokasi Kesejahteraan

Mudharib (KM),

Rasio Kontribusi Kesejahteraan Investor (KI) dan variabel lainnya

Secara keseluruhan dalam periode tahun 2003-2007, kesehatan finansial BMI lebih baik dari BSM. Secara rata-rata dari periode tersebut tingkat kesehatan finansial BMI mendapat nilai kredit setelah pembobotan kumulatif sebesar 77,25. Nilai tersebut lebih tinggi 6,15 dari nilai kesehatan finansial BSM yang hanya sebesar 71,10. Tingkat kinerja sosial BSM dalam periode tahun 2003-2007 lebih baik dari BMI. Secara rata-rata dalam periode tersebut tingkat kinerja sosial BSM mendapat nilai kredit setelah pembobotan kumulatif sebesar 64,07. Nilai tersebut lebih tinggi 8,17 dari nilai kinerja sosial BMI yang hanya sebesar 55,89.


(39)

37 Lanjutan 2.2

Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian

4. Sinta Yuliani (2012) Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Kinerja Sosial Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2006-2010 Size, Return On Assets (ROA), Leverage, Mudharabah Musyarakah Ratio (MMR),

dan Qardh

Ratio (QR)

Secara bersama-sama ketiga variabel independen berpengaruh terhadap MMR dan QR. Sedangkan secara parsial model 1 hanya dua variabel independen yang signifikan berpengaruh positif terhadap MMR sementara ROA berpengaruh negatif terhadap MMR. Model 2 hanya dua variabel independen yang signifikan berpengaruh positif terhadap QR sementara ROA berpengaruh negatif terhadap QR.Hubungan negatif antara ROA terhadap MMR dan QR menunjukkan bahwa bank syariah di Indonesia belum memprioritaskan kinerja sosialnya.

5. Akhmad Fauzi (2014) Pengaruh Zakat Perbankan Dan Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2009-2013 Zakat Perbankan,CS R, dan kinerja perbankan

Hasil pengujian secara parsial dengan analisis regresi multinominal logistic (uji chi square) menunjukkan bahwa variabel CSR tidak berpengaruh terhadap kinerja perbankan dan variabel zakat berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perbankan.


(40)

38 Lanjutan Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian

6 Insyiroh (2010) Pengaruh Pembiayaan Qard, Pelaksanaan Fungsi Sosial, dan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Insani Terhadap Kinerja Perbankan pada Bank Umum Syariah Pembiayaan Qard, Pelaksanaan Fungsi Sosial, Kapasitas Sumber Daya Insani, dan Return On Assets (ROA).

Penelitian menunjukkan bahwa secara parsial rasio pembiayaan qard, rasio pelaksanaan fungsi sosial, dan peningkatan kapasitas SDI berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA.

2.3 Kerangka Konseptual

Penelitian ini dilakukan untuk memberi gambaran tentang praktek tanggung jawab sosial yang dilaksanakan oleh bank syariah di Indonesia dan mengetahui pengaruhnya terhadap kinerja keuangan perusahaan.Untuk melaksanakan CSR berarti perusahaan akan mengeluarkan sejumlah biaya. Biaya pada akhirnya akan menjadi beban yang mengurangi pendapatan sehingga tingkat profit perusahaan akan turun. Akan tetapi dengan melaksanakan CSR, citra perusahaan akan semakin baik sehingga loyalitas konsumen makin tinggi. Seiring meningkatnya loyalitas konsumen dalam waktu yang lama, maka penjualan perusahaan akan semakin membaik, dan pada akhirnya dengan pelaksanaan CSR, diharapkan tingkat profitabilitas perusahaan juga meningkat (Satyo, 2005:8).Hal ini


(41)

39 menunjukkan bahwa CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan pada tahun berikutnya.

Untuk menilai kinerja sosial pada bank syariah dapat diwakili oleh rasio pembiayaan qardh (QR), rasio kinerja zakat (ZR), dan rasio pelaksanaan fungsi sosial (RPFS) (Firmansyah, 2013:132).Rasio Pembiayaan Qardh (QR) menunjukkan besarnya penyaluran pembiayaan qardh dari total pembiayaan yang dilakukan oleh bank syariah.

Rasio kinerja zakat atau zakat ratio (ZR) digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi zakat perusahaan yang dikeluarkan oleh bank syariah dari laba sebelum pajak bank syariah. Rasio Pelaksanaan Fungsi Sosial (RPFS) digunakan untuk mengukur seberapa besarbank syariah menyalurkan pembiayaan qardh dan pembayaran zakat dari modal yang dimiliki oleh bank syariah

Kinerja keuangan bank syariah diwakili oleh Return on Assets (ROA).Return

on Asset merupakan rasio penunjang dalam menghitung profitabilitas bagi bank

syariah. Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dari total asset yang dimiliki bank syariah.

Berdasarkan hal-hal diatas dapat ditentukan model kerangka konseptual seperti dibawah ini:


(42)

40 Tanggung Jawab Sosial

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.4Hipotesis

Berdasarkan tinjauan teoritis dan penelitian terdahulu yang telah diuraikan maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: terdapat pengaruh yang signifikan Pembiayaan Qardh (QR), Kinerja Zakat (ZR), dan Pelaksanaan Fungsi Sosial (RPFS) terhadap kinerja keuangan perusahaan (ROA) pada perbankan syariah di Indonesia.

Pembiayaan Qardh

Kinerja Zakat

Kinerja Keuangan (ROA)

Pelaksanaan Fungsi Sosial


(43)

41 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Dalam permasalahan penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian dengan metode asosiatif.Penelitian asosiatif adalah penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih.Dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala.Penelitian asosiatif ini bersifat hubungan (simetris, kausal atau timbal balik) antara dua variabel atau lebih.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Dilakukan di Bank Indonesia melalui media internet dengan situs www.bi.go.id.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan mulai Mei 2015 sampai dengan Agustus 2015.

2.5Batasan Operasional

Adapun batasan operasional dalam penelitian ini yaitu: Data laporan keuangan perusahaan Bank Umum Syariah tahunan selama periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2013.


(44)

42 3.4 Definisi Operasional

3.4.1 Variabel Independen 1. Pembiayaan Qardh (X1)

Rasio pembiayaan qardh atau qardh ratio (QR) digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi pembiayaan qardh bank syariah tersebut (Firmansyah, 2013:134).Semakin tinggi rasio Pembiayaan Qardh (QR) mengindikasi kepedulian bank syariah yang tinggi kepada pihak yang mengalami kesulitan.

QR=Pembiayaan Qardh

Total Pembiayaan

2. Kinerja Zakat (X2)

Rasio kinerja zakat atau zakat ratio (ZR) digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi zakat perusahaan yang dikeluarkan oleh bank syariah.Semakin tinggi rasio Kinerja Zakat (ZR) mengindikasikan zakah

performance bank syariah yang baik (Firmansyah, 2013:134).

ZR =

Penyaluran Zakat Perusahaan

Laba Sebelum Pajak

3. Pelaksanaan Fungsi Sosial (X3)

Rasio Pelaksanaan Fungsi Sosial (RFS) digunakan untuk mengukur besarnya pelaksanaan fungsi sosial bank syariah.Semakin tinggi rasio Pelaksanaan Fungsi Sosial (RPFS) mengindikasi pelaksanaan fungsi sosial bank syariah semakin tinggi (Firmansyah, 2013:134).

RFS = Pembiayaan Qardh +Pembayaran Zakat


(45)

43 3.4.2 Variabel Dependen (Y)

Return on Assets (ROA) merupakan rasio penunjang dalam menghitung

profitabilitas bagi bank syariah. Rasio ini digunakan untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam menghasilkan laba (Brigham dan Houston, 2006:148).

ROA = Laba Sebelum Pajak Total Asset

Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 3.1 secara ringkas dibawah ini:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Variabel Pengukuran Skala

Pembiayaan Qardh

(X1)

Rasio pembiayaan

qardh atau qardh ratio (QR) digunakan

untuk mengukur besarnya kontribusi pembiayaan qardh

bank syariah tersebut.

QR= Pembiayaan Qardh

Total Pembiayaan Rasio

Kinerja Zakat (X2)

Rasio kinerja zakat atau zakat ratio (ZR) digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi zakat perusahaan yang dikeluarkan oleh bank syariah.

ZR =

Penyaluran Zakat Perusahaan

Laba Sebelum Pajak

Rasio

Pelaksanaan Fungsi Sosial (X3)

Rasio Pelaksanaan Fungsi Sosial (RFS) digunakan untuk mengukur besarnya pelaksanaan fungsi sosial bank syariah.

RFS = Pembiayaan Qardh +Pembayaran Zakat Modal Inti

Rasio

Return on Assets

(ROA) (Y)

Rasio ini digunakan untuk mengukur keberhasilan

manajemen dalam menghasilkan laba.

ROA = Laba Sebelum Pajak Total Asset


(46)

44 3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh bank umum syariah yang terdaftar di Bank Indonesia (BI) yaitu sebanyak 11 bank umum syariah yang ditunjukkan pada Tabel 3.2 berikut ini:

Tabel 3.2 Populasi Penelitian

No Nama Bank Umum Syariah

1 PT. Bank BCA Syariah 2 PT. Bank BNI Syariah 3 PT. Bank BRI Syariah 4 PT. Bank Syariah Bukopin 5 PT. Bank Jabar Banten Syariah 6 PT. Bank Syariah Mandiri

7 PT. Bank Maybank Syariah Indonesia 8 PT. Bank Mega Syariah

9 PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk 10 PT. Bank Panin Syariah

11 PT. Bank Victoria Syariah Sumber: www.bi.go.id (diolah) (2014)

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun kriteria penentuan sampel pada penelitian ini adalah:

a. Bank Umum Syariah (BUS) yang terdaftar di Bank Indonesia (BI) pada tahun 2009-2013.

b. Menerbitkan dan mempublikasikan laporan keuangan tahunan perusahaan pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2014.

c. Melaksanakan fungsi sosial (Pembiayaan Qardh, Zakat, dan Pelaksanaan Fungsi Sosial)pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2014 dan minimal5 tahun melaksanakan fungsi sosial (Pembiayaan Qardh, Zakat, dan Pelaksanaan Fungsi Sosial) pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2014.


(47)

45 Adapun daftar nama Bank Umum Syariah (BUS) yang dijadikan sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut:

Tabel 3.3 Sampel Penelitian

No Nama Bank Umum Syariah Kriteria Penentuan Sampel

Sampel

1 2 3

1 PT. Bank BCA Syariah Sampel 1

2 PT. Bank BNI Syariah Sampel 2

3 PT. Bank BRI Syariah Sampel 3

4 PT. Bank Syariah Bukopin X

5 PT. Bank Jabar Banten Syariah Sampel 4

6 PT. Bank Syariah Mandiri Sampel 5

7 PT. Bank Maybank Syariah Indonesia X

8 PT. Bank Mega Syariah Sampel 6

9 PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Sampel 7

10 PT. Bank Panin Syariah X

11 PT. Bank Victoria Syariah X X

Sumber: www.bi.go.id (diolah) (2015)

Berdasarkan kriteria pengambilan sampel tersebut maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 7 Bank Umum Syariah, periode waktu tahun 2009 sampai dengan 2014 tetapi terdapat 3 Bank Umum Syariah yang tidak melaksanakan fungsi sosial pada tahun 2009 yaitu: PT. Bank BCA Syariah, PT. Bank BNI Syariah, dan PT. Bank Jabar Banten Syariah. Sehingga jumlah observasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 39 observasi.

3.6 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dengan melalui media internet, buku-buku referensi, surat kabar, jurnal-jurnal penelitian dan literature penelitian lainnya yang berkaitan dengan topik bahasan


(48)

46 dalam penelitian. Data sekunder pada penelitian ini meliputi data laporan keuangan perusahaan Bank Umum Syariah (BUS).

3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui studi dokumentasi berupa literatur jurnal penelitian-penelitian, serta laporan-laporan yang dipublikasikan untuk mendapatkan masalah yang akan diteliti termasuk laporan-laporan yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia (BI). Melalui media internet dengan situs www.bi.go.id.

3.8 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinary least square (OLS).Jadi analisis regresi yang tidak berdasarkan OLS tidak memerlukan persyaratan asumsi klasik, misalnya regresi logistik atau regresi ordinal. Demikian juga tidak semua uji asumsi klasik harus dilakukan analisis regresi linear, misalnya uji multikolinearitas tidak dapat dipergunakan pada analisis regresi linear sederhana dan uji autokorelasi tidak perlu diterapkan pada data cross sectional (Situmorang dan Lufti, 2011:99).

1. Uji Normalitas Data

Uji Normalitas Data adalah untuk menguji apakah model regresi variabel independen dan variabel dependen memiliki distribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan cara:


(49)

47 a. Melihat histogram yang membandingkan antara data observasi dengan

distribusi normal yang mendekati distribusi normal.

b. Dengan melihat Normal Probability Plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Jika distribusi adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. 2. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen.Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas didalam model regresi adalah dengan Nilai

Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF).Kedua ukuran ini menunjukkan

setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya.Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen dan diregres terhadap variabel independen lainnya. Jadi nilai

Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi dan menunjukkan

adanya kolinieritas yang tinggi. Nilai yang umum dipakai adalah nilai

Tolerance 0,10 atau dengan nilai VIF diatas 10.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan varian nilai residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Deteksi kemungkinan adanya gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan diagram scatterpoot, dimana sumbu X adalah


(50)

48 residual (SRESID) dan sumbu Y adalah nilai Y yang diprediksi (ZPRED). Jika pada grafik tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah sumbu 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas dalam suatu model regresi.

3 Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain.Masalah ini muncul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu atau times series data karena gangguan pada seseorang individu/kelompok yang sama pada periode berikutnya.

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi:

a. Bila nilai D-W terletak antara batas atas atau upper bound (du) dan (4-du) maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, yang berarti ada autokorelasi sama dengan nol, yang berarti tidak ada autokorelasi.

b. Bila nilai D-W lebih rendah dari batas bawah (dl), maka koefisien autokorelasi sama lebih besar nol, yang berarti ada autokorelasi positif. c. Bila nilai D-W lebih besar dari pada (4-dl), maka koefisien autokorelasi


(51)

49 d. Bila nilai D-W terletak diantara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau

D-W terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka tidak dapat disimpulkan.

3.9 Teknik Analisis Data

3.9.1 Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data-data yang dikumpulkan, diklasifikasikan, dianalisis, dan diinterprestasikan secara objektif sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai topic yang dibahas.

3.9.2 Metode Analisis Statistik

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Pembuktian terhadap hipotesis pada penelitian ini menggunakan model regresi linear berganda dengan empat variabel bebas sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Dimana:

Y = Kinerja Keuangan Perusahaan (ROA)

a = Konstanta

b1, b2, b3 = Koefisien regresi

X1 = Pembiayaan Qardh (QR)

X2 = Kinerja Zakat (ZR)

X3 = Pelaksanaan Fungsi Sosial (RFS)


(52)

50 2. Pengujian Hipotesis

a. Uji koefisien determinasi (R2)

Koefisien determinasi adalah nilai yang menunjukkan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependennya. Nilai koefisien (R2) dilihat pada hasil pengujian regresi berganda untuk variabel independen berupa pembiayaan qardh, kinerja zakat, pelaksanaan fungsi sosial, dan pelaksanaan fungsi edukasi serta variabel dependen berupa kinerja keuangan perusahaan (ROA) dengan bantuan program SPSS . Karena penelitian ini menggunakan lebih dari satu variabel dependen maka penulis menggunakan Adjusted R Square (Adj R2).

b. Uji Signifikan Simultan (Uji statistik F)

Uji simultan (uji F) merupakan pengujian variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian dengan tujuan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama.Uji F ini menggunakan alat analisis yaitu ANOVA (Analysis of

Variances).Kriteria yang digunakan adalah probability value (sig),

apabila probability value dalam hasil pengujian lebih kecil dari 5%, maka dapat dinyatakan bahwa model layak (fit) untuk digunakan sebagai model regresi dalam penelitian dan sebaliknya jika probability

value lebih besar dari 5% maka dapat dinyatakan bahwa model tidak


(53)

51 c. Uji signifikan parsial (Uji statistik t)

Dengan pengujian hipotesis uji-t ini akan mendapatkan hasil yang signifikan dalam mengetahui Pengaruh Pembiyaan Qardh (X1), Kinerja Zakat (X2), Pelaksanaan Fungsi Sosial (X3), Pelaksanaan Fungsi Edukasi (X4) terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Y). Dan untuk analisis yang mengawali perhitungan untuk pengujian signifikan. Dimana tingkat signifikan pada uji-t ini adalah 5% (0,05) karena sampel pada penelitian ini merupakan sampel kecil.


(54)

52 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskriptif Objek Penelitian

Pada bab ini membahas sejumlah analisis berkaitan dengan data-data keuangan serta fungsi sosial yang diperoleh dari penelitian. Adapun urutan pembahasan secara sistematis adalah sebagai berikut: 1) Statistik deskriptif, 2) Pengujian asumsi klasik, 3) Analisis data yang berupa hasil analisis regresi linier berganda, 4) Pengujian variabel independen baik secara parsial, simultan, dan determinasi, 5) Pembahasan tentang pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah tujuh perusahaan, periode waktu tahun 2009 sampai dengan 2014.Sehingga jumlah observasi dalam penelitian ini adalah 39 observasi penelitian.Namun, jumlah observasi yang digunakan hanya sebanyak 37 observasi dikarenakan peneliti menghilangkan data outlier pada variabel penelitian agar data yang digunakan dapat memenuhi uji asumsi klasik.Menghilangkan data outlier pada penelitian ini dengan menggunakan metode casewise diagnostics. Berikut adalah data outlier yang dihilangkan dalam peneitian ini:

Tabel 4.1 Data Outlier

Nama Perusahaan Tahun Pembiayaan Qardh

(%)

Zakat (%)

Pelaksanaan Fungsi Sosial

(%)

ROA (%)

PT. Bank Syariah Mandiri 2010 9.74 0.13 130.45 40.15 PT. Bank Syariah Mandiri 2011 18.25 0.17 241.07 30.07 Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)


(55)

53 4.2 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Berdasarkan data yang diinput dari laporan keuangan perusahaan tahunan bank umum syariah tahun 2009, 2010, 2011, 2012, 2013, dan 2014 di Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan maka dapat dihitung rasio-rasio fungsi sosial dan rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Pembiayaan Qardh, Zakat, Pelaksanaan Fungsi Sosial, serta ROA bank umum syariah. Adapun hasil statistik deskriptif dari Pembiayaan Qardh, Zakat, Pelaksanaan Fungsi Sosial, dan ROA bank umum syariah dapat dilihat pada Tabel 4.2 dibawah ini:

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pembiayaan Qardh 37 .00 22.59 7.1724 6.17820

Zakat 37 0.03 46.19 5.0043 8.38119

Pelaksanaan Fungsi Sosial 37 .00 203.24 58.3692 53.27891

ROA 37 -.42 3.02 .9289 .70001

Valid N (listwise) 37

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.2 tersebut terlihat bahwa dari 37 sampel penelitian, nilai maksimum Pembiayaan Qardh sebesar 22,59% yaitu pembiayaan qardh pada PT. Bank Jabar Banten Syariah tahun 2011. Hal ini menyatakan bahwa pembiayaan qardh Bank Jabar Banten pada tahun 2011 pada peringkat 1 atau sangat baik karena QR > 5% (Ketentuan Bank Indonesia, 2007). Nilai minimum Pembiayaan Qardh sebesar 0% yaitu pembiayaan qardh pada PT. Bank BCA Syariah tahun 2010. Hal ini menyatakan bahwa pembiayaan qardh


(56)

54 Bank BCA Syariah pada tahun 2010 pada peringkat 5 atau sangat buruk karena QR < 1% (Ketentuan Bank Indonesia, 2007).

Nilai maksimum Zakat sebesar 46,19% yaitu zakat pada PT. Bank BRI Syariah tahun 2014. Hal ini menyatakan bahwa zakat Bank BRI Syariah pada tahun 2014 pada peringkat 1 atau sangat baik karena ZR > 2,5%. Nilai minimum Zakat sebesar 0,03% yaitu zakat pada PT. Bank BCA Syariah tahun 2010. Hal ini menyatakan bahwa zakat Bank BCA Syariah pada tahun 2010 pada peringkat 5 atau sangat buruk karena ZR > 1% (Ketentuan Bank Indonesia, 2007).

Nilai maksimum Pelaksanaan Fungsi Sosial sebesar 203,24% yaitu pelaksanaan fungsi sosial pada PT. Bank BRI Syariah tahun 2011. Hal ini menyatakan bahwa pelaksanaan fungsi sosial Bank BRI Syariah pada tahun 2011 pada peringkat 1 atau sangat baik karena RPFS > 20%. Nilai minimum Pelaksanaan Fungsi Sosial sebesar 0,00% yaitu pelaksanaan fungsi sosial pada PT. Bank BCA Syariah tahun 2010. Hal ini menyatakan bahwa pelaksanaan fungsi sosialBank BCA Syariah pada tahun 2010 pada peringkat 5 atau sangat buruk karena RPFS> 5% (Ketentuan Bank Indonesia, 2007).

Nilai maksimum ROA sebesar 3,02% yaitu ROA pada PT. Bank Mega Syariah tahun 2012. Hal ini menyatakan bahwa ROA Bank Mega Syariah pada tahun 2012 pada peringkat 1 atau sangat baik karena ROA> 1,5%. Nilai minimum ROA sebesar -0,42% yaitu ROA pada PT. Bank Jabar Banten Syariah tahun 2012. Hal ini menyatakan bahwa ROA Bank Jabar Banten Syariah pada tahun 2012 pada peringkat 5 atau sangat buruk karena ZR > 0%. ROA mempunyai nilai


(57)

rata-55 rata (mean) sebesar 0,9289. Artinya, rata-rata ROA sektor bank umum syariah Indonesia sebesar 0,92%.

4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik

4.3.1 Uji Normalitas

Pengujian apakah distribusi data normal atau tidak, salah satunya dengan menggunakan analisis grafik. Cara yang paling sederhana adalah dengan melihat histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal sebagaimana Gambar 4.1 berikut:

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah) Gambar 4.1

Grafik Histogram

Dengan melihat tampilan grafik histogram, dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi normal.Hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan.Namun demikian


(58)

56 dengan hanya melihat histogram, hal ini dapat memberikan hasil yang meragukan khususnya untuk jumlah sampel kecil. Metode yang handal adalah dengan melihat

normal probability plot, dimana pada grafik normal plot terlihat titik-titik

menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, sebagaimana ditampilkan pada Gambar 4.2 berikut:

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah) Gambar 4.2

Grafik Normal Probability Plot

Jika dilihat berdasarkan grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar tidak jauh dari garis diagonal.Hal ini menunjukkan bahwa grafik pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Dalam uji normalitas residual dengan grafik dapat menyesatkan apabila tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, oleh karena itu untuk melengkapi uji grafik dilakukan juga uji statistik


(59)

57 lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3

One- Sample Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 37

Normal Parametersa,,b Mean .0000000 Std. Deviation .56776389 Most Extreme Differences Absolute .162

Positive .162

Negative -.075

Kolmogorov-Smirnov Z .985 Asymp. Sig. (2-tailed) .286 a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 4.3 mengindikasikan bahwa data mempunyai distribusi normal, dimana berdasarkan nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan nilai lebih besar dari 0,05 yang mempunyai nilai signifikan 0,286 maka dapat dinyatakan bahwa data mempunyai distribusi normal.

4.3.2 Uji Multikolinearitas

Dalam mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas antar variabel independen pada model persamaan pertama digunakan variance inflation factor (VIF). Berdasarkan hasil yang ditunjukkan dalam output SPSS maka besarnya VIF dari masing-masing variabel independen dapat dilihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut


(60)

58 Tabel 4.4

Hasil Perhitungan VIF

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF 1 Pembiayaan Qardh .318 3.147

Zakat .982 1.019

Pelaksanaan Fungsi Sosial .320 3.121

a. Dependent Variable: ROA

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa ketiga variabel independen tidak terjadi multikolinearitas karena nilai VIF < 5,0. Dapat disimpulkan tidak terdapat pengaruh antar variabel independen.Dengan demikian variabel independen dapat digunakan memprediksi ROA selama periode pengamatan.

4.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Hasil uji heteroskedastisitas dapat ditunjukkan dalam Tabel 4.5berikut: Tabel 4.5

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) .262 .095 2.767 .009

Pembiayaan Qardh .018 .016 .316 1.123 .270

Zakat .000 .007 .005 .032 .975

Pelaksanaan Fungsi Sosial .001 .002 .114 .408 .686 a. Dependent Variable: absut


(61)

59 Berdasarkan hasil yang ditunjukkan dalam Tabel 4.5 tersebut nampak bahwa variabel bebas yaitu: Pembiayaan Qardh, Zakat, dan Pelaksanaan Fungsi Sosial menunjukkan hasil yang tidak signifikan yaitu terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas dalam varian kesalahan, dan variabel Pembiayaan Qardh, Zakat, dan Pelaksanaan Fungsi Sosial yang digunakan tidak mempengaruhi risidualnya. Untuk menentukan heteroskedastisitas juga dapat menggunakan grafik scatterplot, titik-titik yang terbentuk harus menyebar secara acak, tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat melalui grafik Scatterplot, yang ditunjukkan pada Gambar 4.3 dibawah ini:

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah) Gambar 4.3


(62)

60 Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol (0) pada sumbu Y, tidak berkumpul disatu tempat, serta tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi dalam artinya bahwa varian semua variabel ini menunjukkan variabel independen (Pembiayaan Qardh, Zakat, dan Pelaksanaan Fungsi Sosial) dapat digunakan untuk memprediksi ROA pada bank umum syariah (BUS).

4.3.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).Menurut Ghazali (2005:110) untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dapat menggunakan uji Durbin-Watson (DW test).

Tabel 4.6

Hasil Uji Durbin-Watson

Model Summaryb

Model

Change Statistics R Square

Change F Change df1 df2 Sig. F Change Durbin-Watson

1 .342 5.721 3 33 .003 2.148

a. Predictors: (Constant), Pelaksanaan Fungsi Sosial, Zakat, Pembiayaan Qardh b. Dependent Variable: ROA

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

Berdasarkan uji autokorelasi pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 2,148. Nilai d dibandingkan dengan nilai dl dan du pada n = 37 dan k = 4 sehingga diperoleh nilai dl sebesar 1,249 dan du sebesar 1,723. Hal ini sesuai dengan ketentuan du < d < (4-du), yaitu 1,723 < 2,148 < 2,277 yang


(1)

78

2014

96719

62413310

0.154965343

BANK MANDIRI SYARIAH

2009

418402

22036534

1.898674265

2010

13044103

32481873

40.15809987

2011

14639721

48671950

30.07835314

2012

1125264

54229395

2.075007475

2013

906498

63965361

1.417170146

2014

109793

66942422

0.164011096

BANK MEGA SYARIAH

2009

83785

4381991

1.912030399

2010

85411

4637730

1.841655293

2011

73846

5565724

1.326799532

2012

246728

8164921

3.02180511

2013

199737

9121575

2.189720525

2014

23319

7042489

0.331118728

BANK SYARIAH BRI

2009

10675

3178386

0.33586229

2010

18053

6856386

0.263301979

2011

16701

11200823

0.149105115

2012

138052

14088914

0.979862607

2013

183942

17400914

1.057082404

2014

15385

20343249

0.075627054

BANK JABAR BANTEN

SYARIAH

2009

2010

7695

1930469

0.398607799

2011

25769

2849451

0.904349645

2012

-18180

4239449

-0.428829312

2013

40571

4695088

0.864115859

2014

35531

6090945

0.583341337

BANK SYARIAH BNI

2009

2010

36734

6394924

0.57442434

2011

89256

8466887

1.054177291

2012

137744

10645313

1.293940347

2013

179616

14708504

1.221171099

2014

220133

19492112

1.129344014

BANK BCA SYARIAH

2009

2010

6285

874631

0.718588753

2011

8950

1217097

0.735356344

2012

10961

1602181

0.684129945

2013

16761

2041419

0.821046537


(2)

79

Lampiran 2: Hasil SPSS

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .585a .342 .282 .59301

a. Predictors: (Constant), Pelaksanaan Fungsi Sosial, Zakat, Pembiayaan Qardh

b. Dependent Variable: ROA

Model Summaryb

Model

Change Statistics

R Square

Change F Change df1 df2 Sig. F Change Durbin-Watson

1 .342 5.721 3 33 .003 2.148

b. Dependent Variable: ROA

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


(3)

80

Residual 11.605 33 .352

Total 17.640 36

a. Predictors: (Constant), Pelaksanaan Fungsi Sosial, Zakat, Pembiayaan Qardh

b. Dependent Variable: ROA

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) .942 .167 5.640 .000

Pembiayaan Qardh -.077 .028 -.682 -2.723 .010

Zakat -.028 .012 -.337 -2.368 .024

Pelaksanaan Fungsi Sosial .012 .003 .890 3.568 .001

a. Dependent Variable: ROA

Coefficientsa

Model

Correlations Collinearity Statistics

Zero-order Partial Part Tolerance VIF

1 Pembiayaan Qardh .081 -.428 -.384 .318 3.147

Zakat -.292 -.381 -.334 .982 1.019

Pelaksanaan Fungsi Sosial .336 .528 .504 .320 3.121


(4)

(5)

82

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 37

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .56776389

Most Extreme Differences Absolute .162

Positive .162

Negative -.075

Kolmogorov-Smirnov Z .985

Asymp. Sig. (2-tailed) .286

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) .262 .095 2.767 .009

Pembiayaan Qardh .018 .016 .316 1.123 .270

Zakat .000 .007 .005 .032 .975

Pelaksanaan Fungsi Sosial .001 .002 .114 .408 .686


(6)

83

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 37

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .56776389

Most Extreme Differences Absolute .162

Positive .162

Negative -.075

Kolmogorov-Smirnov Z .985

Asymp. Sig. (2-tailed) .286

a. Test distribution is Normal.

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pembiayaan Qardh 37 .00 22.59 7.1724 6.17820

Zakat 37 -1.21 46.19 5.0043 8.38119

Pelaksanaan Fungsi Sosial 37 .00 203.24 58.3692 53.27891

ROA 37 -.42 3.02 .9289 .70001


Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan dan Tanggung Jawab Sosial Terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia Periode 2010-2014

1 26 110

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 15

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 14

Pengaruh Kinerja Keuangan dan Tanggung Jawab Sosial Terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia Periode 2010-2014

0 0 11

Analisis Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Tahun 2009-2014

0 0 11

Analisis Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Tahun 2009-2014

0 0 2

Analisis Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Tahun 2009-2014

0 0 10

Analisis Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Tahun 2009-2014

0 0 19

Analisis Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Tahun 2009-2014

0 0 2

Analisis Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Tahun 2009-2014

0 0 10