DAMPAK AKTIVITAS SENAM AEROBIK, TARI ZUMBA, DAN TARI JAIPONG TERHADAP PERUBAHAN KADAR LEMAK TUBUH.

(1)

DAMPAK AKTIVITAS SENAM AEROBIK, TARI ZUMBA,

DAN TARI JAIPONG TERHADAP PERUBAHAN

KADAR LEMAK TUBUH

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Olahraga

Oleh :

Nancy Trisari Schiff 1103911

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA

SEKOLAH PASCA SARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

DAMPAK AKTIVITAS SENAM AEROBIK, TARI ZUMBA,

DAN TARI JAIPONG TERHADAP PERUBAHAN

KADAR LEMAK TUBUH

Oleh

Nancy Trisari Schiff

S.Pd. Universitas Pendidikan Indonesia, 2004

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Olahraga

© Nancy Trisari Schiff 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

Nancy Trisari Schiff, 2014

Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, Dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh

Nancy Trisari Schiff

Banyak promosi jenis latihan aerobik untuk menurunkan berat badan dan kadar lemak tubuh, tetapi belum ada yang membuktikan secara teori kebenarannya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak alternative latihan aerobik terhadap perubahan kadar lemak tubuh sesuai dengan teori yang teruji. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode desain eksperimen semu (Quasi Experimental Design) dengan Tehnik The Nonequivalent Control Groups Design. Populasi penelitian adalah mahasiswi UKM senam aerobik, UKM modern dance, dan UKM tari jaipongan STKIP Pasundan Cimahi. Tehnik sampel diambil dengan menggunakan tehnik convenienve sampel yaitu pengambilan sampel seadanya pada setiap kelompok aktivitas. Jumlah keseluruhan sampel adalah 50 orang. Sampel penelitian dibagi menjadi tiga kelompok (kelompok aktivitas senam aerobik 20 orang, kelompok aktivitas tari zumba 20 orang, kelompok aktivitas tari jaipong 10 orang). Semua kelompok akan mejalnkan latihan selama 6 minggu. Teknik analisis data menggunakan t test dan Wilcoxon untuk uji rata-rata dua sampel berpasangan (pre-posttest), dan uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas senam erobik, aktivitas tari zumba, dan aktivitas tari jaipong menunjukkan perubahan terhadap kadar lemak tubuh. Kesimpulan secara umum dari penelitian ini adalah bahwa aktivitas senam erobik, aktivitas tari zumba dan aktivitas tari jaipong memberikan dampak perubahan terhadap kadar lemak tubuh, sehingga ketiga aktivitas ini bias menjadi alternatif latihan aerobik. Penelitian ini menyarankan bahwa tari zumba dan tari jaipong yang diprogram menggunakan prinsip latihan erobik sesuai dengan teori bisa menurunkan kadar lemak tubuh.


(5)

Nancy Trisari Schiff, 2014

Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, Dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

An Impact The Gymnastics Aerobic Activity, modern dance, and Traditional Dance To Change The Body Fat

Nancy Trisari Schiff

Many research says that conducting the aerobic training could decrease weight, but only a few research that focus on a body fat level reducing, as well as other aerobic activities that could have an impact on changes in body fat levels. The purpose of this study was to determine the effects of the gymnastics aerobic activity, zumba dance, and jaipong dance to changes in body fat levels. The method used in this research is quasi experimental design (The Nonequivalent Control Groups Design).The population of this research was students who join UKM aerobic gymnastic, UKM modern dance, and UKM jaipongan activity STKIP Pasundan Cimahi. Samples were taken using total sampling. The total number of samples are 50. The samples were divided into three groups (20 people from aerobics dance activity, 20 people from modern dance activity group, and 10 people from a group of traditional dance activity). All groups will conduct exercise for 6 weeks. Statistic Analysis used in this research are t- test and Wilcoxon to test an average of two paired samples (pre-posttest) and the Kruskal-Wallis test. The results of this study indicate that aerobic dance activity, the activity of zumba dance, and dance activities Jaipong change body fat levels. General conclusion from this study is that the aerobics dance activity, zumba dance activity, and jaipong dance activity effect the changes in body fat levels, so that the three activities can be alternative for aerobic exercise. This study suggests


(6)

Nancy Trisari Schiff, 2014

Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, Dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

that the zumba dance and jaipong dance that are programmed using the principle of aerobic exercises can reduce the body fat besides the aerobic gymnastic itself.


(7)

Nancy Trisari Schiff, 2014

Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, Dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGATAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR GRAFIK ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Penelitian ... 10

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 10

D. Tujuan Penelitian ... 11

E. Manfaat/signifikansi Penelitian ... 11

F. Batasan Penelitian ... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka 1. Metabolisme Pembakaran Lemak ... 14

2. Senam Aerobik ... 20

3. Tari Zumba ... 28

4. Tari Jaipong ... 31


(8)

Nancy Trisari Schiff, 2014

Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, Dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Hipotesis Penelitian ... 39

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Desain Penelitian ... 40

B. Subyek Penelitian ... 42

C. Definisi Operasional ... 43

D. Instrumen Penelitian ... 44

E. Prosedur Penelitian ... 48

F. Pelaksanaan Penelitian ... 48

G. Skema Pengumpulan Data ... 52

H. Pengolahan dan Analisis Data ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian ... 54

1. Hasil Statistik Deskripsi ... 55

2. Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas ... 56

3. Hasil Uji Beda Rata-rata ... 61

B. Pembahasan Hasil Temuan Penelitian ... 68

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 73

B. Rekomendasi ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 75

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 78


(9)

Nancy Trisari Schiff, 2014

Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, Dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Kategori Kadar Lemak ... 15

2.2. Klasifikasi Obesitas Menurut BMI ... 15

2.3. Klasifikasi Persen Lemak Tubuh ... 18

3.1. Sampel Kelompok Senam Aerobik, Tari Zumba, dan Tari Jaipo ... 40

3.2. Skala Intensitas Latihan ... 42

3.3. Langkah-langkah Penelitian ... 48

3.4. Jadwal Penelitian Senam Aerobik ... 49

3.5. Jadwal Penelitian Tari Zumba ... 50

3.6. Jadwal Penelitian Tari Jaipong ... 51

4.1. Statistika Deskriptif Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Kadar Lemak HBF 306 ... 54

4.2. Uji Reliabilitas Alat Ukur HBF 306 ... 55

4.3. Uji Normalitas Alat Ukur HBF 306 ... 55

4.4. Uji Homogenitas Alat Ukur HBF 306 ... 55

4.5. Uji t Dua Sampel Saling Bebas Untuk Uji Reliabilitas ... 56

4.6. Rata-rata Hasil Observasi Pre dan Post Test ... 57

4.7. Statistika Deskriptif Pre Test Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, Tari Jaipong ... 59

4.8. Statistika Deskriptif Post Test Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, Tari Jaipong ... 60

4.9. Hasil Uji Normalitas Data Hasil Penelitian Pre Test ... 62


(10)

Nancy Trisari Schiff, 2014

Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, Dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.11. Hasil Uji Normalitas Data Hasil Penelitian ... 62

4.12. Hasil Uji Homogenitas Pre test dan Post Test Senam Aerobik ... 64

4.13. Hasil Uji Homogenitas Pre test dan Post Test Tari Zumba ... 64

4.14. Hasil Uji Homogenitas Pre test dan Post Test Tari Jaipong ... 64

4.15. Hasil Uji Pre Test 3 Rata-rata ... 64

4.16. Hasil Uji Post Test Tiga Rata-rata ... 65

4.17. Hasil Penghitungan Uji Homogenitas Data Variabel ... 65

4.18. Hasil Pengujian Uji t Pre test dan Post Test Sampel Berpasangan SPSS Aktivitas Senam Aerobik ... 66

4.19. Hasil Pengujian Uji Wilcoxon Pre test dan Post Test Sampel Berpasangan SPSS Aktivitas Tari Zumba ... 67

4.20. Hasil Pengujian Uji t Pre test dan Post Test Sampel Berpasangan SPSS Aktivitas Tari Jaipongan ... 67


(11)

Nancy Trisari Schiff, 2014

Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, Dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Gerakan Senam Aerobik ... 24

2.2. Tari Zumba... 30

2.3. Tari Jaipong ... 35

3.1. The One-Group Pretes-Posttes Design ... 40

3.2. Modifikasi Freankel Design ... 40

3.3. Body Fat 306 ... 43


(12)

Nancy Trisari Schiff, 2014

Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, Dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

4.1. Perbandingan Skor Pre Test dan Post Test ... 58

4.2. Hasil Pre Test dan Post Test Kelompok Senam Aerobik ... 75

4.3. Hasil Pre test dan Post Test Kelompok Tari Zumba ... 76


(13)

Nancy Trisari Schiff, 2014

Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, Dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Jadwal Kegiatan ... 83

2. Program Latihan Senam Aerobik... 84

3. Program Latihan Tari Zumba ... 85

4. Program Latihan Jaipong ... 86

5. Data Pre Test Aktivitas Senam Aerobik ... 87

6. Data Pre Test Aktivitas Tari Zumba ... 88

7. Data Pre Test Aktivitas tari Jaipong ... 89

8. Data Post Test Aktivitas Senam Aerobik... 90

9. Data Post Test Aktivitas Tari Zumba ... 91

10. Data Post Test Aktivitas Tari Jaipong ... 92

11. Data Pre-Post Test Aktivitas Senam Aerobik ... 93

12. Data Pre-Post Test Aktivitas Tari Zumba ... 94

13. Data Pre-Post Test Aktivitas Tari Jaipong ... 95

14. Program Latihan Senam Aerobik... 96


(14)

Nancy Trisari Schiff, 2014

Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, Dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

16. Program Latihan Jaipong ... 108

17. Perhitungan Reliabilitas HBF306 ... 114

18. Perhitungan Validitas HBF306 ... 116

19. Perhitungan Pre Test Senam Aerobik, Tari Zumba dan Tari Jaipong ... 118

20. Perhitungan Post Test Senam Aerobik, Tari Zumba dan Tari Jaipong ... 121

21. Perhitungan Pre-Post Test Uji t Senam Aerobik... 124

22. Perhitungan Pre-Post Test Uji Homogenitas Senam Aerobik ... 125

23. Perhitungan Pre-Post Test Uji t Tari Zumba... 126

24. Perhitungan Pre-Post Test Uji Homogenitas Tari Zumba ... 127

25. Perhitungan Pre-Post Test Uji t Tari Jaipong ... 128

26. Perhitungan Pre-Post Test Uji Homogenitas Tari Jaipong ... 129

27. Perhitungan Pre Test Uji 3 Rata-rata Senam Aerobik, Tari Zumba dan Tari Jaipong ... 130

28. Perhitungan Post Test Uji 3 Rata-rata Senam Aerobik, Tari Zumba dan Tari Jaipong ... 131

29. Surat Keputusan Direktur Sekolah Pascasarjana UPI Penulisan Tesis ... 132

30. Surat Hasil Uji Komprehensif ... 134

31. Surat Permohonan Izin Melakukan Studi Lapangan/Observasi ... 135

32. Surat Izin Mengadakan Risert Penelitian ... 136

33. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ... 137

34. Lampiran Foto-foto Aktivitas Senam Aerobik ... 138

35. Lampiran Foto-foto Aktivitas Tari Zumba ... 139


(15)

Nancy Trisari Schiff, 2014

Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, Dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan teknologi di abad ke-21 ini ternyata seperti pedang bermata dua. Disatu sisi, kemajuan teknologi mampu meningkatkan taraf hidup manusia, meningkatkan produktifitas kerja, makanan lebih mudah didapat, dan mempermudah hidup manusia. Akan tetapi, disisi lain perubahan pola kehidupan sebagai akibat dari kemudahan yang ditawarkan teknologi ini, ternyata mengakibatkan menurunnya aktivitas fisik penggunanya. Penurunan aktivitas fisik ini menimbulkan masalah baru seperti kegemukan dan obesitas yang dapat menimbulkan resiko utama terkena sejumlah penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung dan kanker.

Obesitas saat ini telah menjadi sebuah masalah yang dihadapi seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Sedyaningsih dalam surat kabar Kompas (2011:8) mengatakan, bahwa :

Angka kematian akibat penyakit tidak menular terus meningkat. Dari 41,7% (1995), naik jadi 49,9% (2001), kemudian 59,5% (2007). Penyakit penyebab tertinggi adalah stroke (15,4%), disusul hipertensi, diabetes, kanker, dan penyakit paru obstruktif kronis. Penyebabnya adalah perilaku hidup tidak sehat, pada tahun 2007 tercatat bahwa 34,7% penduduk usia 15 tahun ke atas merokok tiap hari, 93,6% kurang mengkonsumsi buah dan sayur, 48,2 % kurang aktivitas melakukan fisik.

Berdasarkan data WHO, terdapat 1,6 miliar orang dewasa yang memiliki berat badan berlebihan (overwight) dan 400 juta diantaranya mengalami obesitas atau kegemukan (WHO, 2011:2). Menurut data dari America Heart Association (AHA) pada tahun 2011, sekitar satu pertiga (32,9%) atau 72 juta orang dewasa warga Negara Amerika Serikat adalah obese. Sedangkan di Indonesia, menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdes) pada tahun 2007, prevalensi nasional obesitas umum pada penduduk


(16)

2

Nancy Trisari Schiff, 2014

Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, Dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berusia diatas 15 tahun adalah 10,3% (laki-laki 13,9%, perempuan 23,8%) (Depkes RI, 2009:3). Dari hasil riset ini, obesitas terbanyak dialami oleh kaum perempuan dan jumlah persentasenya bisa semakin bertambah sehingga menjadi masalah global di Negara kita.

Dengan semakin majunya negara-negara berkembang, maka overweight dan obesitas juga berkembang menjadi masalah kesehatan global yang sangat penting. Tetapi karena data mengenai hal tersebut amat langka, maka penanganan mengenai perkembangan dan problem overweight di negara-negara berkembang menjadi terhambat. Berdasarkan perkiraan 210 juta penduduk Indonesia di tahun 2000, jumlah penduduk yang overweight diperkirakan mencapai 76.7 juta (17.5%) dan pasien obesitas berjumlah lebih dari 9.8 juta (4.7%), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

overweight dan obesitas di Indonesia telah menjadi masalah besar yang memerlukan penangan secara serius.

Obesitas dapat diderita pria maupun wanita, tetapi wanita lebih cenderung menderita obesitas, sejalan dengan yang dijelaskan oleh Depkes (2000) bahwa, di banyak negara dijumpai bahwa pria cenderung menderita overweight (BMI 25-29.9), sedangkan wanita cenderung menderita kegemukan (obese - BMI > 30). Jumlah persentase wanita yang rentan terkena obesitas juga mulai tinggi, Laurentia (2004 : 60-65), mengatakan bahwa :

Obesitas dari segi kesehatan merupakan salah satu penyakit salah gizi, sebagai akibat konsumsi makanan yang jauh melebihi kebutuhannya. Perbandingan normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 12-35% pada wanita dan 18-23% pada pria. Obesitas merupakan salah satu faktor resiko penyebab terjadinya degeneratif seperti Diabetes Mellitus (DM), Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan Hipertensi.

Obesitas tidak sama dengan overwight, seperti yang dijelaskan oleh WHO pada tahun 2000:2 secara sederhana mendefinisikan obesitas sebagai kondisi abnormal atau akumulasi lemak yang ekstrim dari jaringan adipose. Inti dari obesitas ini adalah terjadinya ketidak seimbangan energi positif yang tidak diinginkan dan bertambahnya berat badan. Sedangkan overwight adalah kelebihan berat badan dibandingkan dengan


(17)

3

Nancy Trisari Schiff, 2014

Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, Dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ideal yang disebabkan oleh penimbunan jaringan lemak atau jaringan non-lemak. Sejalan pernyataan diatas, Mayer 2004 dalam Pudjiadi, (1990:4) mendefinisikan Obesitas sebagai keadaan patologis dengan terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan daripada yang diperlukan untuk fungsi tubuh.”

Obesitas juga berhubungan dengan pola makan, terutama apabila memakan makanan yang mengandung tinggi kalori, tinggi garam dan rendah serat. Suastika (2002:2) dalam penelitiannya mengatakan, “Obesitas berhubungan dengan pola makanan, terutama bila makan makanan yang mengandung tinggi kalori, tinggi garam dan rendah serat.” Makanan cepat saji yang tersedia di rumah makan saat ini, banyak menyajikan beragam makanan dengan takaran lemak dan garam yang tinggi, sehingga dapat menjadi salah satu faktor penyebab obesitas apabila pola makan juga tidak diatur dengan baik. Obesitas juga dapat disebabkan oleh faktor genetika atau keturunan. Berkaitan dengan pendapat tersebut, Dietz (2005:5) lebih lanjut menyatakan, bahwa : “Kemungkinan seorang anak beresiko menderita obesitas sebesar 80% jika kedua orang tuanya mengalami obesitas, sedangkan seorang anak akan beresiko menderita obesitas sebesar 40% jika salah satu orang tuanya mengalami obesitas. “

Berdasarkan data diatas, jelaslah bahwa banyak faktor yang menyebabkan terjadinya obesitas pada seseorang selain pola makan, faktor keturunan juga disertai dengan berbagai faktor lain seperti aktivitas seseorang yang cenderung menurun. Kemajuan teknologi membuat seseorang malas melakukan aktivitas fisik diluar rumah, seperti melakukan kebiasaan sehari-hari, hobi maupun latihan olahraga. Tentunya kebiasaan-kebiasaan tersebut menjadi faktor pendorong yang sangat kuat dengan resiko terjadinya obesitas. Seseorang yang kurang atau enggan melakukan aktivitas fisik menyebabkan tubuh kurang menggunakan energi yang tersimpan di dalam tubuh, dan jika asupan energi berlebihan tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik yang sesuai maka secara kontinyu dapat mengakibatkan obesitas. Berkaitan dengan hal tersebut, Damayanti (2000:2) mengatakan:


(18)

4

Nancy Trisari Schiff, 2014

Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, Dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut hukum termodinamika, obesitas terjadi karena ketidak seimbangan antara asupan energi dengan keluaran energi sehingga terjadi kelebihan energi yang selanjutnya disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Kelebihan energi tersebut dapat disebabkan oleh asupan energi yang tinggi atau keluaran energi yang rendah.

Salah satu cara menyeimbangkan asupan energi dan pengeluaran energi dalam tubuh adalah dengan cara melakukan aktivitas fisik. Selanjutnya Mu’tadin (2002:6) menjelaskan :

Meskipun aktivitas fisik mempengaruhi 1/3 pengeluaran energi seseorang dengan berat normal, namun bagi orang yang memiliki kelebihan berat badan aktivitas fisik memiliki peran yang sangat penting. Saat berolahraga kalori terbakar, semakin banyak berolahraga maka semakin banyak kalori yang hilang. Kalori secara tidak langsung mempengaruhi sistem metabolisme basal. Orang yang duduk bekerja seharian akan mengalami penurunan metabolisme basal tubuhnya. Kekurangan aktivitas gerak akan menyebabkan suatu siklus yang hebat, obesitas membuat kegiatan olahraga menjadi sangat sulit dan kurang dinikmati.

Dengan demikian, aktivitas fisik diketahui berperan penting untuk mencegah obesitas dan memegang peranan terhadap distribusi lemak tubuh. Aktivitas fisik yang memadai dapat menurunkan persentasi lemak tubuh yang selanjutnya dapat mengurangi risiko menderita obesitas dan penyakit kardiovaskuler. Hal ini diperkuat dengan pendapat Sumosardjuno (1990:23) yang menyatakan, bahwa :

Latihan olahraga, sebagaimana kita ketahui bersama, mempunyai pengaruh yang jelas pada penurunan kadar lemak dan kolesterol di dalam darah kita dan tanpa melakukan latihan olahraga, kemungkinan untuk mendapatkan serangan penyakit jantung akan lebih banyak.


(19)

5

Nancy Trisari Schiff, 2014

Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, Dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Seseorang yang secara fisik bugar atau memiliki kebugaran jasmani yang baik dapat melakukan aktivitas fisik sehari-harinya dengan baik, memiliki resiko rendah dalam masalah kesehatan dan dapat menikmati olahraga serta berbagai aktivitas lainnya. Sejalan dengan hal tersebut, Faisal (2005:5) mengatakan hal serupa, bahwa:

Beberapa cara untuk menangani obesitas antara lain dengan berolahraga, diet dan terapi psikologis. Dari hasil penelitian, latihan fisik jauh lebih baik menurunkan berat badan dibandingkan dengan dua intervensi lain. Keuntungan lain dari latihan fisik terlihat pada senam aerobik selama 50 menit 3 kali seminggu yang dapat mengendalikan tekanan darah dan lemak darah.

Kebugaran jasmani adalah kemampuan fungsional seseorang dalam melakukan pekerjaan sehari-hari yang relatif cukup berat untuk jangka waktu yang cukup lama tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan, serta masih mempunyai tenaga cadangan untuk melakukan hal-hal yang mendadak, setelah selesai bekerja dapat pulih kekeadaan semula dalam waktu yang relative singkat pada waktu istirahat.

Karpovich.et.al, 1986 dalam Ugelta (1997:10).

Daya tahan (endurance) akan relatif lebih baik untuk mereka yang memiliki kebugaran jasmani yang baik, yang selanjutnya menyebabkannya tubuh mampu melakukan aktivitas terus menerus dalam jangka waktu yang cukup lama. Daya tahan terdiri dari 2 jenis yaitu daya tahan umum dan daya tahan lokal atau daya tahan otot. Daya tahan umum juga sering disebut sebagai daya tahan kardiorespirasi. Beberapa penelitian yang membandingkan antara kebugaran jasmani dan lemak tubuh lebih menitik beratkan pada satu aspek kebugaran jasmani yaitu aspek kardiorespirasi, aspek lain belum banyak di perhatikan.

Kebugaran jasmani seseorang juga berhubungan dengan gaya hidup (live style), kebanyakan orang belum memahami apa itu gaya hidup aktif. Manfaat menerapkan gaya hidup aktif adalah dapat dijadikan sebagai pedoman atau bahkan pertimbangan untuk menyadarkan orang akan pentingnya status gaya hidup aktif yang merupakan salah satu faktor penting untuk mendukung dalam meningkatkan kebugaran jasmani.


(20)

6

Nancy Trisari Schiff, 2014

Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, Dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain itu juga dapat dijadikan acuan atau bahan pertimbangan dalam meningkatkan aktivitas sehari-hari pada program latihan olahraga yang sudah terlaksan. Sehingga, perlu diadakan perubahan pada pola gaya yang biasanya bergaya hidup santai (sedentary life) menjadi hidup yang lebih aktif. Merubah pola tersebut, bisa dilakukan dengan olahraga ringan yang membuat kita lebih bugar dan membantu mengontrol berat badan.

Dengan melakukan pola seperti itu, akan terjadi aktivitas fisik yang menggerakan semua area tubuh yang pada akhirnya membakar kalori, seperti melakukan aktivitas fisik dirumah dengan menyapu, mengepel lantai, naik turun tangga, menyetrika pakaian atau berkebun. Selain aktivitas fisik sederhana tersebut, akan lebih baik apabila melakukan olahraga yang lebih banyak membakar kalori. Dikarenakan obesitas merupakan suatu kondisi terjadinya penimbunan lemak di dalam tubuh, timbunan lemak ini terjadi karena energi yang dipakai untuk aktivitas fisik jauh lebih sedikit dibandingkan asupan energi dari makanan. Oleh karena itu salah satu cara untuk menanggulanginya timbunan lemak ini harus dikurangi dengan cara melakukan aktivitas fisik. Salah satu olahraga yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yakni melakukan olahraga aerobik. Olahraga areobik akan lebih banyak membakar lemak tubuh karena rangkaian geraknya dilakukan dengan beban ringan dan dengan durasi waktu yang lama.

Rusli Lutan (2002:46) menjelaskan, “Istilah aerobik digunakan untuk menyatakan pengertian yang meliputi pemasukan, pengangkutan, dan pemanfaatan oksigen.” Aktivitas aerobik merupakan aktivitas yang bergantung terhadap ketersediaan oksigen untuk membantu proses pembakaran protein, karbohidrat dan lemak sehingga juga akan bergantung terhadap kerja optimal dari organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru dan juga pembuluh darah untuk dapat mengangkut oksigen agar proses pembakaran sumber energi dapat berjalan dengan sempurna. Aktivitas ini biasanya merupakan aktivitas olahraga dengan intensitas rendah-sedang yang dapat dilakukan secara kontinu dalam waktu yang cukup lama seperti jalan kaki, bersepeda, senam aerobik, jogging dan masih banyak lagi.


(21)

7

Nancy Trisari Schiff, 2014

Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, Dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perkembangan olahraga senam dewasa ini sudah sedemikian maju, senam aerobik adalah jenis senam yang mudah dilakukan dan terjangkau baiyanya, senam aerobik ini telah banyak diminati kaum wanita baik remaja sampai ibu-ibu, selain mudah dilakukan manfaat senam aerobik adalah untuk menjaga stamina tubuh, kebugaran, mengecangkan otot, dan bisa membentuk tubuh menjadi kelihatan indah. Sependapat dengan apa yang diungkapkan oleh Brick (2001:2) bahwa :

Senam merupakan salah satu jenis latihan fisik yang digunakan sebagai sarana mencegah dan menurunkan berat badan serta sebagai sarana rehabilitasi atau terapi yang efektif. Memang banyak manfaat yang dapat diperoleh dari aktivitas ini, mulai dari meningkatkan kerja jantung, meningkatkan kekuatan otot, membakar lemak, serta manfaat-manfaat lainnya bagi tubuh.

Senam aerobik saat ini telah berkembang dengan pesat, baik dilingkungan perkotaan, pedesaan, di lingkungan warga, instansi pemerintahan, pusat kebugaran dan bahkan merammbah sampai dilingkungan perguruan tinggi bahkan sudah menjadi salah satu unit kegiatan mahasiswa yang dapat membuahkan prestasi dalam bidang senam. Selain aktivitas aerobik dalam bentuk senam aerobik, saat ini bermunculan bentuk-bentuk variasi latihan baru sebagai alternatif latihan fisik aerobik. Variasi latihan baru ini beraneka ragam jenisnya, seperti : cycling, zumba, modern dance, dan sebagainya. Variasi latihan ini digunakan untuk menarik minat orang-orang untuk mau datang dan berlatih. Zumba adalah latihan fisik yang berbasis tarian. Olahraga yang diperkenalkan oleh Alberto Beto Perez, mengenalkan tari zumba sebagai alternatif bagi orang yang malas ke gym, joging atau berlari di atas treadmill. Alberto juga menjelaskan bahwa :

Zumba berasal dari bahasa Columbia, zum-zum, yang artinya gerak cepat. Rangkaian gerak tarian zumba sangat menyenangkan sehingga tanpa disadari dapat menurunkan berat badan yang melakukannya, tari zumba adalah gabungan dari gerakan hip-hop, salsa, cha-cha, rumba, bachata, tari perut (belly dance) dan masih banyak lagi. Alberto Beto Perez (1990:9).


(22)

8

Nancy Trisari Schiff, 2014

Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, Dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Seperti tarian lainnya yang merupakan latihan cardio, zumba memiliki gerakan bertenaga sehingga menimbulkan kontraksi pada otot. Gerakan yang cepat juga menghasilkan tidak hanya pembakaran kalori dan lemak namun sekaligus menyehatkan jantung. Seperti yang tertulis dalam (Fitness Magazine, 2011:64) memuat “Target latihan zumba adalah all core, dengan sasaran fat and calorie burning, seperti dansa umumnya zumba bisa membakar 400-800 kalori, namun pada tingkatan mahir, tarian ini bisa membakar lebih dari 1000 kalori per satu jam latihan.” Zumba melatih seluruh tubuh dari kepala hingga kaki. Gerakan tariannya meliputi gerakan pundak, tangan, perut dan pinggul,dan kaki mampu meningkatkan fleksibilitas tubuh jadi lebih baik. Gerakan zumba dalam model interval dengan irama gerakan lambat dan cepat yang dikombinasikan dalam latihannya dapat membantu meningkatkan proses metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi selama latihan.

Indonesia yang kaya akan budaya sebenarnya juga memiliki tarian yang juga memiliki unsur latihan aerobik di dalamnya. Salah satunya adalah tari Jaipongan. Tari Jaipongan adalah sebuah aliran seni tari yang lahir dari kreativitas seorang seniman berasal dari Bandung, Gugum Gumbira. Perhatiannya pada kesenian rakyat yang salah satunya adalah Ketuk Tilu menjadikannya mengetahui dan mengenal betul perbendaharan pola-pola gerak tari tradisi yang ada pada Kliningan/Bajidoran atau Ketuk Tilu. (Filled under Seni dan Budaya, 2002:2). Jaipongan sebenarnya tidak hanya akan mengingatkan orang pada sejenis tari tradisi Sunda yang atraktif dengan gerak yang dinamis. Tangan, bahu, dan pinggul selalu menjadi bagian dominan dalam pola gerak yang lincah, diiringi oleh pukulan kendang. Secara koreografis tarian itu masih menampakan pola-pola tradisi (Ketuk Tilu) yang mengandung unsur gerak-gerak bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak mincid yang pada gilirannya menjadi dasar penciptaan tari Jaipongan. Beberapa gerak dasar tari Jaipongan dari Ketuk Tilu, Ibing Bajidor serta Topeng Banjet adalah Tayuban dan Pencak Silat. Oleh karena karakteristik gerakanya yang membutuhkan ketahanan, kelentukan, keseimbangan, kekuatan, koordinasi, keindahan yang atraktif dan dinamis, jaipongan sebenarnya juga memiliki potensi untuk dijadikan sebagai alternatif latihan aerobik.


(23)

9

Nancy Trisari Schiff, 2014

Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, Dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pengamatan peneliti dilapangan, terdapat kesamaan antara senam aerobik, tari zumba dan tari jaipong yaitu memiliki unsur aktifitas fisik dan keindah. Gerakannya dapat diciptakan sendiri untuk dirangkai menjadi suatu rangkain gerakan yang berpola dan berirama dengan dinamis. Tari zumba dan tari jaipong dalam penelitian ini di program dengan menggunakan prinsip latihan aerobik menggunakan intensitas rendah-sedang dengan durasi yang panjang. Sejalan dengan pernyataan Giriwijoyo dalam Ugelta (2012:16) mengatakan bahwa :

Gerak tari yang memperlihatkan olahraga aerobik, adalah gerakan tari yang dilakukan dengan menggunakan 40% otot besar atau gerak tari yang mengikuti kaidah-kaidah olahraga aerobik, karena pada olahraga aerobik sebagian besar geraknnya melibatkan 40% otot besar atau lebih, yang dilakukan secara serentak/stimulus, dengan intensitas yang adekuat (cukup) dan sesuai umur (nadi mencapai daerah latihan).

Latihan aerobik kini menjadi lebih menarik dan beragam. Akan tetapi sampai saat ini masih sedikit data yang menggambarkan sejauh mana keefektifan aktivitas tersebut yang juga bersifat kegiatan aerobik yang berpengaruh terhadap penurunan keadaan tubuh terutama kadar lemak tubuh.

Banyak penelitian yang meneliti tentang senam aerobik, tari modern atau tari tradisonal lain terhadap penurunan berat badan dan kebugaran jasmani, tetapi masih jarang sekali yang melakukan penelitian dengan program latihan yang akurat untuk menurunkan berat badan dan kadar lemak tubuh. Berikut terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan dengan penelitian yang dilaksanakan, diantaranya :

1. Utomo (2012:80) menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan senam aerobik low impect terhadap penurunan berat badan pada penderita obesitas.

2. Ugelta (1997:38) mengatakan, adanya peningktan terhadap daya tahan jantung paru, kekuatan otot, daya tahan otot tungkai, kelentukan sendi, setelah mendapatkan senam aerobik benturan keras.

3. Jan Burkhardt & Jo Rhodes (2012:102) mengatakan, mengikuti kelas dance setiap minggu dapat memberikan kontribusi secara signifikan untuk meningkatan aktivitas fisik yang dibutuhkan oleh orang dewasa bagi manfaat kesehatan.


(24)

10

Nancy Trisari Schiff, 2014

Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, Dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Luetgenn (2012:3) mengatakan, berpartisipasi dalam kelas Zumba akan menggunakan rata-rata 9,5 Kcal/min, atau 369 Kcal untuk sekitar 39 menit latihan.

5. Sutarsa et al.,(2007:90) mengatakan, bahwa tari bali (Tari Baris) ternyata dapat meningkatkan kepadatan tulang dan mencegah osteoporosis.

6. Riyanti et al., (2010:78) menyimpulkan bahwa tari Legong lebih efektif daripada senam Ayo Bersatu dalam meningkatkan kebugaran fisik dan mempertahankan komposisi lemak tubuh.

Penelitian ini jika tidak dilakukan bisa terjadi anggapan yang salah dimasyarakat bahwa senam aerobik merupakan satu-satunya alternatif latihan yang dapat menurunkan berat badan atau kadar lemak tubuh.

Penulis melihat adanya potensi yang dimiliki berbagai tarian dalam hubungannya dengan perubahan berat badan dan kadar lemak tubuh, maka tari bisa dijadikan sebagai alternatif latihan selain melakukan latihan senam aerobik dalam menurunkan kadar lemak tubuh, tetapi seberapa besar pengaruhnya dengan program latihan yang baik belum diketahui secara pasti.

Saat ini sedang trend aktivitas tari zumba sebagai alternatif aktivitas latihan aerobik yang dapat menurunkan berat badan dan kadar lemak tubuh, dan di Indonesia yang kaya akan budaya sebenarnya juga memiliki tarian yang juga memiliki unsur latihan aerobik di dalamnya serta berpotensi dalam menurunkan kadar lemak tubuh. Salah satunya adalah tari Jaipongan tetapi masih sedikit sekali penelitian yang mendukung pernyataan tersebut.

Hal ini yang melatar belakangi peneliti untuk mengetahui seberapa besar perbedaan pengaruh aktivitas senam aerobik, tari zumba, dan tari jaipong dalam penurunan kadar lemak tubuh dengan judul penelitian “Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh.”


(25)

11

Nancy Trisari Schiff, 2014

Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, Dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka dapat diidentifikasikan berbagai masalah dalam penelitian diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Belum diketahui apakah terdapat perubahan kadar lemak tubuh yang signifikan

antara sebelum dan setelah melakukan aktivitas program senam aerobik.

2. Belum diketahui apakah terdapat perubahan kadar lemak tubuh yang signifikan antara sebelum dan setelah melakukan aktivis tari zumba.

3. Belum diketahui apakah terdapat perubahan kadar lemak tubuh yang signifikan antara sebelum dan setelah melakukan aktivitas tari jaipong.

4. Belum diketahui apakah terdapat perbedaan perubahan kadar lemak tubuh yang signifikan antara mereka yang mengikuti aktivitas program senam aerobik, program tari zumba, dan program tari jaipong.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas agar penelitian lebih fokus, peneliti dalam penelitian ini hanya membatasi pada permasalahan tentang “Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh.”

Masalah umum penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana dampak aktivitas senam aerobik, tari zumba, dan tari jaipong terhadap perubahan kadar lemak tubuh ?

Berkaitan dengan masalah di atas, maka bisa dikemukakan pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Apakah terdapat perbedaan perubahan kadar lemak tubuh yang signifikan antara sebelum dan setelah melakukan aktivitas program senam aerobik ?

2. Apakah terdapat perbedaan perubahan kadar lemak tubuh yang signifikan antara sebelum dan setelah melakukan aktivitas program tari zumba ?


(26)

12

Nancy Trisari Schiff, 2014

Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, Dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Apakah terdapat perbedaan perubahan kadar lemak tubuh yang signifikan antara sebelum dan setelah melakukan aktivitas program tari jaipong ?

4. Apakah terdapat perbedaan perubahan kadar lemak tubuh yang signifikan antara mereka yang mengikuti aktivitas program senam aerobik, program tari zumba dan program tari jaipong ?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian, peneliti merumuskan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui perbedaan perubahan kadar lemak tubuh yang signifikan antara sebelum dan setelah mengikuti aktivitas program senam aerobik.

2. Mengetahui perbedaan perubahan kadar lemak tubuh yang signifikan antara sebelum dan setelah melakukan aktivitas program tari zumba.

3. Mengetahui perbedaan perubahan kadar lemak tubuh yang signifikan antara sebelum dan setelah melakukan aktivitas program tari jaipong.

4. Mengetahui perbedaan perubahan kadar lemak tubuh yang signifikan antara mereka yang mengikuti aktivitas program senam aerobik, program tari zumba, dan tari jaipong.

E. Manfaat/Signifikansi Penelitian

Penelitian ini penting untuk dilakukan kerena memiliki manfaat yang cukup besar, baik dari segi pengembangan keilmuan, atau aspek teori maupun kegunaan yang

besrsifat praktik.

1. Manfaat Teoritis

a. Diharapkan dapat memberi gambaran alternatif variasi latihan aerobik selain senam aerobik yang sedang trend pada masa kini.

b. Pengembangan dalam pengujian untuk program yang tepat dalam menurunkan kadar lemak tubuh.


(27)

13

Nancy Trisari Schiff, 2014

Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, Dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Pengembangan dan pengujian dari teori-teori selama ini berdasarkan hasil studi yang diselenggarakan di Negara lain, terutama untuk penurunan kadar lemak tubuh.

2. Manfaat Praktis

a. Diharapkan dapat menjadi masukan untuk pihak-pihak pusat kebugaran dalam menentukan program latihan untuk penanggulangan overwigth dan obesitas b. Sebagai masukan untuk para instruktur senam dalam memberikan materi latihan

senam yang terprogram untuk penurunan kadar lemak tubuh.

c. Diharapkan tari zumba dan tari jaipong bisa menjadi alternatif latihan aerobik selain senam aerobik dengan tujuan menurunkan kadar lemak tubuh.

F. Batasan Penelitian

Guna menghindari terjadinya perluasan masalah dan memfokuskan pada masalah yang ingin diungkapkan, maka penelitian ini dibatasi hanya tentang pengaruh aktivitas senam, tari modern dan tari tradisional terhadap penurunan kadar lemak tubuh. Adapun perlakukan yang akan di terima oleh subjek penelitian sesuai dengan kelompok masing-masing yaitu kelompok senam aerobik, kelompok tari zumba dan kelompok tari jaipong.

Banyak penelitian senam aerobik dilakukan untuk mengetahui penurunan berat badan, tetapi jarang sekali penelitian dilakukan untuk mengetahui penurunan kadar lemak tubuh secara signifikan, maka penelitian ini berfokus pada penurunan kadar lemak tubuh dalam kelompok aktivitas senam aerobik, tari zumba dan tari jaipong. Adapun cara terperinci area penelitian ini terbatas pada :

1. Variabel bebas adalah aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba dan Tari Jaipong. 2. Variabel terikat adalah perubahan kadar lemak tubuh


(28)

Nancy Trisari Schiff, 2014

Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, Dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang cocok dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Rusli Lutan (2007:146) menjelaskan Penelitian eksperimen adalah jenis penelitian yang langsung berusaha untuk mempengaruhi variabel utama dan jenis penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis yaitu tentang hubungan sebab akibat”. Dalam penelitian eksperimen ini, peneliti mencari pengaruh paling sedikit dari satu buah variabel bebas terhadap satu atau lebih variabel terikat. Variabel bebas

(independent variable) dalam penelitian eksperimen sering juga dinamakan variabel eksperimen atau variabel treatment. Sedangkan variabel terikat (dependent variable) dinamakan variabel kriteria atau hasil, karena menunjukan hasil dari penelitian.

Karekteristik dari penelitian eksperimen adalah peneliti memanipulasi variabel bebas. Peneliti menentukan sifat perlakuan ( treatment yaitu apa yang akan terjadi pada subjek penelitian ) kepada siapa dan sejauh mana perlakuan ini harus deberikan. Setelah perlakuan deberikan selama waktu tertentu, peneliti kemudian mengobservasi atau mengukur kelompok yang menerima perlakuan yaitu untuk melihat perbedaannya. Demikian pula jika peneliti ingin melihat kalau perlakuan itu menyebabkan adanya

perbedaan. Pada penelitian ini penulis mengambil judul ”Dampak Aktivitas Senam

Aerobik, Tari Zumba dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh.” Variabel bebasnya yaitu senam aerobik, tari zumba dan tari jaipong yang akan mempengaruhi variabel terikat, yaitu perubahan kadar lemak tubuh.


(29)

41

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi-Experimental Designs dengan tehnik pengmabilan sampel menggunakan The Nonequivalent Control Group Design oleh Gay.et.all (2006:258) Menjelaskan sebagai berikut :

This design should be familiar to you since it looks very much like the pretest-posttest control group design. The only difference is that it involves random assignment of intact groups to treatments, not random assignment of individuals. In nonequivalent control group design, two (or more) treatment groups are pretest, administered a treatment, and posttestd.

Dalam The Nonequivalent Control Group Design dijelaskan bahwa desain ini terlihat mirip dengan desain pretes-posttest control group. Perbedaannya hanya terletak pada penugasan acaknya yang ditunjukkan pada suatu kelompok yang utuh bukan penugasan acak secara individual. Dalam desain nonequivalent control group dua (atau lebih) kelompok diberikan pretest, lalu mendapatkan perlakuan, setelah itu diberikan posttest. Desain gambar terdapat pada Gambar 3.1.

O X1 O

O X2 O

O X3 O Pretest Treatmen Posttest

Gambar 3.1

The Nonequivalent Control Group Design (Gay.et.all. 2006:255)

Keterangan gambar :

X1 = Treatment senam aerobik X2 = Treatment tari zumba X3 = Treatment tari jaipong

O = Pretest dan posttest kadar lemak tubuh dengan menggunakan alat ukur kadar lemak HBF306.

Dalam hal ini, peneliti melakukan penelitian kepada tiga kelompok yaitu senam aerobik, tari zumba dan tari jaipong, dengan tidak melakukan random sampel karena sampel yang digunakan adalah sampel yang ada dalam masing-masing kelompok


(30)

42

aktivitas, teratmen dilakukan sesuai dengan aktivitas masing-masing, peretest serta posttest dilakukan dengan mengukur kadar lemak tubuh masing-masing sampel.

B. Subyek Penelitian

1. Populasi

Dalam beberapa hal populasi dapat diartikan sebagai sekelompok kelas-kelas, sekolah-sekolah, fasilitas-fasilitas, dan sebagainya. Sedangkan populasi menurut Rusli Lutan (2007:82) adalah sekelompok subjek yang diperlukan oleh peneliti, yaitu kelompok dimana peneliti ingin mengeneralisasikan temuan penelitiannya. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh mahasiswi yang mengikuti UKM Senam Aerobik sebanyak 20 mahasiswi, UKM Modern Dance sebanyak 20 orang, dan UKM Tari Jaipong sebanyak 10 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto 2010:174). Sejalan dengan pernyataan tersebut Sugiyono (2011:82) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Tehnik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan tehnik convenienve sample dalam Freankel (2005:100) menyatakan :

Convenience samples cannot be considered representative of any population and should be avoided if at all possible. Unfortunately, sometimes they are the only option a researcher has. When such is the case, the researcher should be especially careful to include information on demographic and other characteristics of the sample studies.

Pernyataan diatas mengatakan bahwa tehik ini tidak representatif untuk populasi apapun dan harus dihindari jika memungkinkan. Namun terkadang tehnik ini merupakan satu-satunya pilihan yang bisa diterapkan oleh peneliti. Peneliti harus berhati-hati dalam memasukan informasi demografi dan karakteristik lain dari sample ini. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah sampel seadanya dilapangan (total), tidak ada pemilihan secara acak serta tidak ada persyaratan khusus utuk pemilihan sampel.


(31)

43

Sampel penelitian dibagi menjadi tiga kelompok (Senam Aerobik sebanyak 20 orang, Tari Zumba sebanyak 20 orang, dan Tari Jaipong sebanyak 10 orang. Berikut terdapat tabel ketiga kelompok sampel pada tabel 3.1.

Tabel 3.1.

Sampel Kelompok Senam Aerobik, Tari Zumba, dan Tari Jaipong

Rentang Usia Kelompok Sampel

Senam Aerobik 20

19 – 23 thn Tari Zumba 20

Tari Jaipong 10

C. Definisi Operasional

Definisi operasional ialah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan, oleh karena itu penulis perlu menggambarkan definsi yang berkaitan dengan istilah-istilah yang terkait dengan penelitian dengan mengacu pada literatur.

a. Dampak menurut KBBI adalah benturan, pengaruh yang mendatangkan akibat baik positif maupun negatif. Dalam penelitian ini dampak yang dimaksud adalah melihat suatu pengaruh latihan yang dilakukan oleh peneiliti yaitu senam aerobik, tari zumba dan tari jaipong terhadap perubahan kadar lemak tubuh.

b. Aktivitas merupakan kegiatan atau keaktifan. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik, merupakan suatu aktifitas (Mulyono, 2001:26). Dalam penelitian ini aktivitas yang dilakukan adalah kegitan fisik aerobik. Aktivitas aerobik Rusli Lutan (2002:46) memberikan penjelas menganai istilah aerobik yaitu kegiatan pengertian yang meliputi pemasukan, pengangkutan, dan pemanfaatan oksigen. Pemanfaatan oksigen ini akan membantu proses metabolism energi secara aerobik dengan sempurna. c. Senam aerobik adalah olahraga yang gerakannya dipilih dan dilakukan sesuai

dengan keinginan pelakuknya dan menggunakan iringan musik. Hal ini sependapat dengan yang dikemukaan oleh Tangkudung (2004:5) yaitu serangkaian gerak yang dipilih secara sengaja dengan cara mengikuti irama musik


(32)

44

yang juga dipilih sehingga mengeluarkan ketentuan ritmis, kontinuitas dan durasi tertentu.

d. Tari zumba dalam penelitian ini merupakan kombinasi gerakan dari basic dance dengan tarian samba, salsa, cha-cha, hip-hop, tae-bo, dan lainnya. Seperti yang diungkapkan oleh Perez dan Greenwood-Robinson (2009:8) mengatakan : “Zumba fitness is a new kind of dance workout, inspired by Latin American music

and Latin American dances. This exercise combines the basics of dance merengue, salsa, samba, cumbia, reggaeton and other Latin American dances, uses basic aerobic steps, but also enriches their composition of the other dances like hip-hop, belly dancing, Indian, African dance”

e. Tari jaipong adalah sebuah repertoar tari yang kekuatan gerakannya diawali dari yang berbasis kerakyatan, seperti ketuk tilu, bajidor, pencak silat, dan kesenian rakyat lainnya (Rusliana 2009:2). Dalam penelitian ini gerakan dalam tari jaipong yang dilatih merupakan gerakan-gerakan yang bersifat latihan aerobik dengan tempo, durasi, dan intensitas sesuai atau sama dengan senam aerobik.

f. Kadar lemak tubuh dalam penelitian ini merupakan jumlah presentase lemak yang terkandung dalam tubuh manusia yang bukan termasuk tulang, otot, jaringan dan cairan, Jennifer R. Scoot (2024:2) mengatakan bahwa “Bodyfat percentage is that percentage of body mass that is not made up of bone, muscle, connective tissue,

and fluids, that is everything else.”

D. Instrumen Penelitian 1. Alat Ukur Kadar Lemak

Alat ukur diperlukan dalam proses pengumpulan data, sehingga dengan alat ini akan mendapatkan data yang merupakan hasil pengukuran. Seperti yang dikatakan Nurhasan (2000:1) : Tes merupakan suatu alat yang digunakan dalam memperoleh data dari suatu objek yang akan diukur, sedangkan pengukuran merupakan suatu proses

untuk memperoleh data.” Pengukuran dilakukan dua kali yaitu pada awal dan akhir

penelitian atau sebelum dan sesudah treatment diberikan. Jenis instrumen yang digunakan adalah tes berat badan. Berikut rincian alat tes kadar lemak HBF306 :


(33)

45

Tujuan : Untuk mengukur kadar lemak tubuh Alat Tes : HBF306 Alat pengukur kadar lemak tubuh

Pelaksanaan Tes : Dilaksanakan sebelum dan sesudah treatment diberikan.

Gambar 3.3. Alat Ukur Kadar Lemak HBF306

(sumber pribadi)

Cara kerja alat tes kadar lemak HBF306 adalah : a. Memasukan data usia

b. Memasukan data tinggi badan c. Memasukan data berat badan

d. Memegang alat dengan kedua tangan menggenggam menutupi bagian logam dari kedua sisi kanan dan kiri alat

e. Akan muncul nilai kadar lemak secara otomatis

Validitas instrument penelitian dilakukan dengan cara membandingkan hasil pengkuran kadar lemak menggunakan alat HBF306 dengan pengukuran menggunakan dengan teknik skinfold. Berikut hasil penghitungan perbandingan kedua instrumen penelitian pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2.

Perbandingan Instrumen Penelitian

Subjek Kadar lemak HBF306 Skinfold

A 34,2 34,5

B 24,3 23,9

C 25,9 25.6

D 24,7 24,9

E 20,2 20,5

Dari hasil penghitungan Uji-T ditemukan bahwa kedua kelompok data ini tidak berbeda secara signifikan. (Kriteria pengujian, Jika – t (1-½α) < - 0.072 < t (1-½α) Hipotesis (H0) diterima) dan berada pada daerah penerimaan H0 (-2.306 < t < 2.306),


(34)

46

dalam artian kedua alat ukur ini valid untuk digunakan sebagai instrument penelitian terhadap kadar lemak tubuh.

Pengujian reliabilitas instrument dilakukan dengan menggunakan teknik test-retest. Dengan mengacu pada hasil pengujian validitas dan reliabilitas tes tersebut, maka dapat diketahui taraf signifikansi validitas dan reliabilitas tes yang dijadikan sebagai instrumen pengumpul data kadar lemak bagi subyek eksperimen.

2. Intesitas Latihan

Intensitas latihan yaitu kualitas yang menunjukan berat ringannya latihan. Intensitas latihan untuk aktivitas ritmik adalah berkisar antar 60-70% dengan volume/durasi latihan yang lama (60 menit). Intensitas latihan dilakukan dengan mengukur denyut nadi dengan rumus : Denyut nadi maksimal (DNM) = 220 – umur (dalam tahun). Intensitas latihan mengacu pada program latihan yang intensif yang dilandaskan pada prinsip overload, dengan secara progresif menambahkan beban kerja, jumlah pengulangan gerakan (repetition), serta kadar intensitas dari repetisi tersebut. Harsono (2007:6). Dalam program latihan Senam Arobik, Tari Zumba dan Tari Jaipong ini menggunakan persentase intermediate latihan antara 50% - 70%. Berikut terdapat tabel sakala intensitas latihan pada gambar 3.3.

Tabel 3.3.

Skala Intensitas Latihan

Nomor Intensitas Persentase dari Prestasi maksimal atlet Intensitas 1 2 3 4 5 6

30 – 50 % 50 – 70 % 70 – 80 % 80 – 90 % 90 – 100 % 100 – 105 %

Low Intermediate Medium Sub-maximal Maximal Super-maximal (Sumber, Harsono, Teori dan Metodologi Pelatihan, 2007)

3. Validitas Internal

Validitas internal instrument dikembangkan menurut teori yang relevan, sedangkan validitas eksternal instrument dikembangkan dari fakta empirik. Sehingga dalam penyusunan instrument yang baik harus memperhatikan teori dan fakta lapangan.


(35)

47

Validitas internal adalah pengendalian terhadap variabel-variabel luar yang dapat menimbulkan interpensi lain. Adapun variabel-variabel yang mempengaruhi validitas internal adalah sebgai berikut :

a. Pengaruh sejarah, pertumbuhan, perkembangan dan kematangan kemampuan, dan regresi statistika. Hal ini dikontrol dengan desain penelitian dan pemilihan sampel yang sesuai.

b. Pengaruh instrument yang sebelum digunakan, terlebih dahulu diadakan uji coba untuk menentukan tingkat validitas dan relibilitas dari alat ukur yang akan dipergunakan.

c. Pengaruh kehilangan peserta eksperimen. Hal ini dapat diupayakan dengan cara dikontrol terus menerus dengan memotivasi dan monitor kehadiran eksperimen, sehingga diharapkan tidak terjadi sampel yang mortal.

d. Pengaruh tes. Dikontrol dengan memberikan selang waktu yang cukup untuk mengembalikan kondisi tubuh subyek kepada keadaan pulih melalui istirahat yang cukup. Sebagai contoh, pada tes awal yang telah dilakukan, tidak secara langsung diberikan perlakuan sesuai dengan program yang telah dipersiapkan, akan tetapi program diberikan setelah berselang beberapa hari istitahat. Demikian pula pada saat diberikan tes akhir, subyek diberikan waktu istirahat selama satu hari untuk mengembalikan kondisi ke pulih asal.

4. Validitas Eksternal

Validitas populasi menyangkut identifikasi populasi yang akan digeneralisasikan berdasarkan eksperimen. Kemudian pengaruh interaksi anatar efek perlakuan dan variabel personal dikontrol dengan cara memberikan batasan yang jelas terhadap kriteria karakteristik subyek eksperimen (sampel) maupun populasi. Dalam hal ini, batasan yang diberikan terhadap sampel maupun populasi adalah adanya kelompok mahasiswa yang tergabung dalam unti kegiatan olahraga mahasiswa, sedangkan validitas ekologi meyangkut masalah identifikasi populasi yang akan digeneralisasikan berdasarkan hasil eksperimen kepada kondisi ligkungan yang lain. Validitas ini dikontrol dengan cara : a. Seluruh program latihan disusun dan terjadwal secara jelas


(36)

48

c. Instruktur yang ditunjuk terdiri dari peneliti, 1 orang pelatih tari zumba dan 1 orang pelatih jaipong yang berkompeten atau yang dianggap mengetahui dan memahami tentang metode latihan yang digunakan dalam penelitian ini.

E. Prosedur Penelitian

1. Variabel-variabel Penelitian

Variabel-variabel penelitian di dalam tesis ini adalah sebagai berikut : 1) Variabel bebas (Independent Variabel), yaitu :

a) Latihan Senam Aerobik (X1) b) Latihan Tari Zumba (X2) c) Latihan Tari Jaipongan (X3)

2) Variabel terikat (dependent variabel), yaitu : a) Penurunan kadar lemak (Y)

F. Pelaksanaan Penelitian

Wilayah kajian yang menjadi latar penelitian ini adalah lingkup Sekolah Tinggi Pendidikan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Pasundan Cimahi. Perguruan Tinggi ini melaksanakan Unit Kegiatan Mahasiswa Senam dan Unit Kegiatan Mahasiswa Tari Jaipong.

Perguruan Tinggi yang diteliti bernama Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Pasundan Cimahi. yang beralamat di Jalan Permana Nomor 32 B, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Kode Pos 40512, Provinsi Jawa Barat. Perguruan Tinggi ini didirikan pada tanggal 12 Juli 1986, melalui Surat Keputusan Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Pasundan Nomor : 69/SK/YDP/VI/1986.

Perguruan Tinggi dalam naungan Yayasan Pendidikan Tinggi Pasundan termasuk Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Pasundan Cimahi tidak terlepas dari tujuan dan cita-cita Paguyuban Pasundan sebagai organisasi induknya yakni turut aktif mencerdaskan kehidupan bangsa (merangan kabodoan) dan turut aktif meningkatkan kesejahteraan (merangan kokoro) khususnya di Tatar Sunda dan umumnya diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.


(37)

49

Setiap kelompok akan melaksanakan latihan pada masing-masing kelompok aktivitas, dengan frekuensi 3 kali per minggu selama 16 kali pertemuan, karena menurut Tite, dkk (2007) mengatakan bahwa :

Dalam pelaksanaan pengaturan lama latihan diharuskan mempertimbangkan tingkat kelelahan secara fisiologis. Latihan yang dilakukan dalam waktu yang lama pada setiap kali latihan belum tentu dapat mampu meningkatkan kemampuan atau keterampilan atlet. Hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan pengaturan lama latihan dan intensitas latihan harus mencapai batas minimal (training zone), beban latihan sebaiknya dilakukan minimal 3 kali dalam seminggu.

Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis mengambil kesimpulan untuk melakukan penelitian ini, akan dilaksanakan sebanyak 3 kali dalam satu minggu dengan jumlah keseluruhan latihan16x pertemuan. Berikut ini adalah jadwal kegiatan latihan yang dilaksanakan pada tabel 3.4, 3.5, dan 3.6.

Tabel 3.4. Jadwal Penelitian Senam Aerobik

No Deskripsi Hari/Tanggal Waktu Tempat

1 Tes Awal (Pretest) Kadar Lemak Tubuh

Rabu, 13 Novmber 2013 15.00 – 17.30 Lap STKIP Pasundan Cimahi Senin, 18 November 2013 15.00 – 17.30

Rabu, 20 November 2013 15.00 – 17.30 Kamis, 21 November 2013 15.00 – 17.30 Senin, 25 November 2013 15.00 – 17.30 Rabu, 27 November 2013 15.00 – 17.30 Treatment latihan Kamis, 28 November 2013 15.00 – 17.30

Senam Aerobik Senin, 2 Desember 2013 15.00 – 17.30 Lap STKIP 2 - Low impact Rabu, 4 Desember 2013 15.00 – 17.30 Pasundan

-High Impect Kamis, 5 Desember 2013 15.00 – 17.30 Cimahi -Mix impact Senin, 9 Desember 2013 15.00 – 17.30

Rabu, 11 Desember 2013 15.00 – 17.30 Kamis, 12 Desember 2013 15.00 – 17.30 Senin, 16 Desember 2013 15.00 – 17.30 Rabu, 18 Desember 2013 15.00 – 17.30 Kamis, 19 Desember 2013 15.00 – 17.30 Senin, 23 Desember 2013 15.00 – 17.30 3 Tes Akhir (Postest)

Kadar Lemak Tubuh

Kamis, 26 Desember 2013 15.00 – 17.30 Lap STKIP Pasundan


(38)

50

Cimahi

Tabel 3.5. Jadwal Penelitian Tari Zumba

No Deskripsi Hari/Tanggal Waktu Tempat

1 Tes Awal (Pretest) Kadar Lemak Tubuh

Rabu, 13 Novmber 2013 15.00 – 17.30 Hall STKIP Pasundan Cimahi Senin, 18 November 2013 15.00 – 17.30

Rabu, 20 November 2013 15.00 – 17.30 Kamis, 21 November 2013 15.00 – 17.30 Senin, 25 November 2013 15.00 – 17.30 Teratment Latihan Rabu, 27 November 2013 15.00 – 17.30 Tari Zumba Kamis, 28 November 2013 15.00 – 17.30

- Zumba Bollywod Senin, 2 Desember 2013 15.00 – 17.30 Hall STKIP 2 - Zumba Hiphop Rabu, 4 Desember 2013 15.00 – 17.30 Pasundan

- Zumba Samba Kamis, 5 Desember 2013 15.00 – 17.30 Cimahi - Zumba Salsa Senin, 9 Desember 2013 15.00 – 17.30

- Zumba Latin Rabu, 11 Desember 2013 15.00 – 17.30 Kamis, 12 Desember 2013 15.00 – 17.30 Senin, 16 Desember 2013 15.00 – 17.30 Rabu, 18 Desember 2013 15.00 – 17.30 Kamis, 19 Desember 2013 15.00 – 17.30 Senin, 23 Desember 2013 15.00 – 17.30 3 Tes Akhir (Postest)

Kadar Lemak Tubuh

Kamis, 26 Desember 2013 15.00 – 17.30 Hall STKIP Pasundan Cimahi


(39)

51

Tabel 3.6. Jadwal Penelitian Tari Jaipong

No Deskripsi Hari/Tanggal Waktu Tempat

1 Tes Awal (Pretest) Kadar Lemak Tubuh

Selasa, 12 Novmber 2013 15.00 – 17.30 Ruang Kelas 8 STKIP

Pasundan Cimahi Selasa, 19 November 2013 15.00 – 17.30

Rabu, 20 November 2013 15.00 – 17.30 Jumat, 22 November 2013 15.00 – 17.30 Selasa, 26 November 2013 15.00 – 17.30 Treatmen Rabu, 27 November 2013 15.00 – 17.30 Tari Jaipong Jumat, 29 November 2013 15.00 – 17.30

-Jaipong Bajidor Selasa, 3 Desember 2013 15.00 – 17.30 Ruang Kelas 8 2 Kahod Rabu, 4 Desember 2013 15.00 – 17.30 STKIP

-Jaipong Mojang Jumat, 6 Desember 2013 15.00 – 17.30 Pasundan Periangan Selasa, 10 Desember 2013 15.00 – 17.30 Cimahi -Jaipong Kembang Rabu, 11 Desember 2013 15.00 – 17.30

Tanjung Jumat, 13 Desember 2013 15.00 – 17.30 -Jaipong Senggot Selasa, 17 Desember 2013 15.00 – 17.30 -Jaipong Kandangan Rabu, 18 Desember 2013 15.00 – 17.30 Jumat, 20 Desember 2013 15.00 – 17.30 Selasa, 24 Desember 2013 15.00 – 17.30 3 Tes Akhir (Postest)

Kadar Lemak Tubuh

Kamis, 26 Desember 2013 15.00 – 17.30 Ruang Kelas 8 STKIP

Pasundan Cimahi


(40)

52

G. Skema Pengumpulan Data

Prosedur Penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti sebagai berikut :

Bagan 3.1. Alur Penelitian Dampak Aktivitas Senam Aerobik , Tari Zumba, Dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh

H. Pengolahan dan Analisis Data

Data mentah yang telah dilakukan peneliti tidak akan ada gunanya jika tidak dianalisa. Analisa data merupakan bagian yang sangat penting dalam metode ilmiah. Karena dengan analisa tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Data mentah yang telah terkumpul dipecahkan

Populasi Sampel

Pre Test

Kelompok Senam Aerobik

Kelompok Tari Zumba

Kelompok Tari Jaipong

Treatment

Post Test Analisis Data

Kesimpulan dan Rekomendasi


(41)

53

menjadi beberapa kelompok, serta dikatagorisasikan, dilakukan manipulasi dan diproses sedemikian rupa sehingga data tersebut mempunyai makna untuk menjawab masalah penelitian dan bermanfaat dalam menguji hipotesa.

Pengumpulan data yang dimaksudkan untuk memperoleh hasil yang bersifat nyata dan dapat dipercaya. Untuk melakukan pengujian hipotesa dari metoda yang diberikan apakah terdapat perbedaan yang cukup berarti atau tidak sama sekali, serta hasil metoda itu apakah ada kemajuan atau tidak.

Selanjutnya melakukan perhitungan secara statistika dari data-data yang terkumpul melalui hasil tes akhir. Kemudian menyusun, mengolah dan menganalisis data tersebut dengan menggunakan rumus-rumus statistik.

a. Jika data normal dan homogen, uji perbedaan rerata (tiga sampel) dapat dilakukan dengan uji ANOVA.

b. Jika data tidak normal, uji perbedaaan rerata (dua sampel) dilakukan dengan metode Mann-Whitney (antara dua kelompok ekstrakurikuler) dan Wilcoxon (pre test dan post test).


(42)

Nancy Trisari Schiff, 2014

Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, Dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis dan pembahasan tentang dampak latihan senam aerobik, tari zumba dan tari jaipong terhadap perubahan nilai kadar lemak tubuh adalah sebagai berikut :

1. Kelompok senam aerobik memberikan dampak perubahan yang signifikan terhadap kadar lemak tubuh.

2. Kelompok tari zumba memberikan dampak perubahan yang signifikan terhadap kadar lemak tubuh.

3. Kelompok tari jaipong memberikan dampak perubahan yang signifikan terhadap kadar lemak tubuh.

4. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari dampak latihan senam aerobik, tari zumba dan tari jaipong terhadap kadar lemak tubuh.

B. Rekomendasi

Rekomendasi yang dapat diajukan berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang dampak aktivitas senam aerobik, tari zumba dan tari jaipong terhadap perubahan kadar lemak tubuh adalah sebagai berikut :

1. Untuk bidang keilmuan perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh variasi latihan aerobik terhadap perubahan kadar lemak tubuh dengan waktu perlakuan yang panjang. Penelitian lain yang bisa dilakukan adalah dengan mengguanakan sampel selain mahasiswa dengan kategori memiliki kadar lemak tinggi. Penelitian ini juga diuslkan dapat dilakukan di tempat kebugaran (fitness center) dengan program terfokus pada perubahan kadar lemak tubuh pada peserta fitness yang lebih variatif.


(43)

74

Nancy Trisari Schiff, 2014

Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, Dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Untuk mahasiswi penelitian ini bisa menjadi dasar dalam mengikuti senam aerobik, tari zumba, dan tari jaipong yang terprogram dengan tujuan perubahan kadar lemak tubuh.

3. Untuk pusat kebugaran (fitness center) hasil penelitian ini bisa mendukung dalam memberikan promosi tari zumba sebagai alternatif latihan aerobik selain senam aerobik dengan tujuan perubahan kadar lemak tubuh.

4. Untuk sanggar tari jaipong penelitian ini bisa dijadikan sebagai pedoman dan dasar pada para peserta yang bertujuan untuk menurunkan kadar lemak tubuh dalam latihan tari dengan program latihan terprogram menggunakan prinsip latihan aerobik.

5. Untuk masyarakat hasil penelitian ini bisa menjadi dasar untuk melaksanakan program latihan senam aerobik dan alternatif variasi latihan lain dengan tujuan perubahan kadar lemak tubuh.


(44)

Nancy Trisari Schiff, 2014

Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, Dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (1995). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi ketiga. Jakarta: Rineka Cipta.

Brick, Lenny. (2001). Bugar dengan senam Aerobik, Jakarta: PT Raja Grafindo utama. Depkes. (2000). Overweight dan Obesitas di Indonesia. melalui www.obesitas.web.id. 2 Desember 2008.

Dinata, Marta. (2007). Langsing dengan Aerobik. Jakarta : Cerdas Jaya. Dinata, Marta. (2004). Padat Berisi dengan Aerobik. Ciputat: Cerdas Jaya.

Djoko Pekik Irianto. (2000). Panduan Latihan Kebugaran (Yang Efektif dan Aman). Yogyakarta: Lukman Offset

Endang Rahayu Sedianingsih (Kompas, Jumat, 19 Agustus, 2011 hal 13)

Ganjar Kurnia. 2003. Deskripsi kesenian Jawa Barat. Dinas Kebudayaan & Pariwisata Jawa Barat, Bandung. Availabel from : http://id.wikipedia.org/wiki/Jaipongan Giriwijoyo. (2007). Ilmu Faal Olahraga. Bandung : FPOK UPI Bandung.

Giriwijoyo, S. (2007). Ilmu Faal Olahraga, Fungsi Tubuh Manusia Pada Olahraga. Edisi Ke 3. Bandung : FPOK. UPI. Bandung

Harsono. (1988). Coaching Dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta. Tambaka Kusuma.

Kasihani, Kasbolah dan Saukah, Ali. (1993). Validitas dan Reliabilitas Instrumen.

Malang : IKIP Malang.

Kopelman PG., Caterson I, and Dietz WH., 2005. Clinical Obesity in adults and children, 2nd Ed, Blackwell Publishing.

Laurentia.(2004). Obesitas dan Penatalaksanaan Diet. Media Litbangkes vol IXV, 2004 : 60-65

Lichtenstein A H,.Et,al. 2006. Diet and Lifestyle Recommendations Revision 2006: A Scientific Statement From American Heart Association Nutrition Committe.


(45)

76

Nancy Trisari Schiff, 2014

Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, Dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Journal of The American Heart Association. Availabel from : http://circ.ahajournals.org/cgi/content/full/114/1/82.

L.R.Gay.et.al. 2006. Educational Research “ Competencies for Analysis and Applications.

Luetgenn, et al. (2012). “Zumba : Is The Fitness Party A Good Workout”. Journal of Sport Science and Medicine. Halaman 358-375

Lynne, Brick. (2001). Bugar Dengan Senam Aerobik. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada.

Miksic, John (general ed.), et al. (2006) Karaton Surakarta. A look into the court of Surakarta Hadiningrat, central Java (First published: 'By the will of His Serene Highness Paku Buwono XII'. Surakarta: Yayasan Pawiyatan Kabudayan Karaton Surakarta, 2004) Marshall Cavendish Editions Singapore ISBN 981-261-226-2. Availabel from : http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_Tari_Indonesia

Myers, Michael D. 2004. Definition of Obesity. Available: from: http: //www.weight. com/definition.asp [Accesed 9 Maret 2011] “Obesity results when the size or

number of fat cells in a person's body increases.”

Nawawi, H. Hadari, dan Hadari, H.M. Martini. (1995). Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

PB Persani. (2001). Pemanduan Bakat Senam Artistik dan Ritmik. Komtek PB Persani. Jakarta.

Pudjiadi, S. (1990). Ilmu Gizi Klinis Pada Anak. Fakultas Kedokteran UI : Jakarta. Reni Zahari, instruktur zumba fitness dari Jump n Jive Studio, Kemang, Jakarta Selatan,

seperti dilansir tabloid Mom & Kiddie.

Rusli Lutan. (2002). Menuju Sehat dan Bugar. Jakarta: Depdiknas

Sientia dan Puruhita.(2012). “Pengaruh Latihan Senam Aerobik Terhadap Perubahan Berat Badan Pada Peserta Klub Kebugaran.”Jurnal Media Mudika Muda. Semarang. Hal 4-17.


(46)

77

Nancy Trisari Schiff, 2014

Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, Dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Soetjiningsih. (2004). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta :. PT. Sagung

Suastika K. Update in the management of obesity. Acta Med Indones-Indones J Intern Med. 2006; 38(4): 231-7 [cited 2013, May 18]. Available from http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1713289020.

Sukardi. (2008). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sumardiyanto, 2000. Sejarah Olahraga, Depdiknas, Dirjen Dikdasmen.

Sumosardjuno. (1990). Pengetahuan Praktis Kesehatan dalam Olahraga (1). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

Sutoto dkk (1993), Pendidikan Permainan anak dan Aktivitas Ritmik, Jakarta Depdikbud.

Tremblay, Mark S. et al. (2000). “The Relationship between Physical Activity, Self -Esteem, and Academic Achievement in 12-Year-Old Children”.Pediatric Exercise Science, Human Kinetics Publishers. Halaman 312-323

Utomo, et al. (2012).“Latihan Senam Aerobik Untuk Menurunkan Berat Badan, Lemak, dan Kolesterol.”Journal of Sport Sciences and Fitness. Semarang. Hal 6-10

WHO Western Pacific Region. 2000. The Asia Pacific Perspective : Redefining Obesity and Its Treatment.


(1)

53

menjadi beberapa kelompok, serta dikatagorisasikan, dilakukan manipulasi dan diproses sedemikian rupa sehingga data tersebut mempunyai makna untuk menjawab masalah penelitian dan bermanfaat dalam menguji hipotesa.

Pengumpulan data yang dimaksudkan untuk memperoleh hasil yang bersifat nyata dan dapat dipercaya. Untuk melakukan pengujian hipotesa dari metoda yang diberikan apakah terdapat perbedaan yang cukup berarti atau tidak sama sekali, serta hasil metoda itu apakah ada kemajuan atau tidak.

Selanjutnya melakukan perhitungan secara statistika dari data-data yang terkumpul melalui hasil tes akhir. Kemudian menyusun, mengolah dan menganalisis data tersebut dengan menggunakan rumus-rumus statistik.

a. Jika data normal dan homogen, uji perbedaan rerata (tiga sampel) dapat dilakukan dengan uji ANOVA.

b. Jika data tidak normal, uji perbedaaan rerata (dua sampel) dilakukan dengan metode Mann-Whitney (antara dua kelompok ekstrakurikuler) dan Wilcoxon (pre test dan post test).


(2)

Nancy Trisari Schiff, 2014

Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, Dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis dan pembahasan tentang dampak latihan senam aerobik, tari zumba dan tari jaipong terhadap perubahan nilai kadar lemak tubuh adalah sebagai berikut :

1. Kelompok senam aerobik memberikan dampak perubahan yang signifikan terhadap kadar lemak tubuh.

2. Kelompok tari zumba memberikan dampak perubahan yang signifikan terhadap kadar lemak tubuh.

3. Kelompok tari jaipong memberikan dampak perubahan yang signifikan terhadap kadar lemak tubuh.

4. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari dampak latihan senam aerobik, tari zumba dan tari jaipong terhadap kadar lemak tubuh.

B. Rekomendasi

Rekomendasi yang dapat diajukan berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang dampak aktivitas senam aerobik, tari zumba dan tari jaipong terhadap perubahan kadar lemak tubuh adalah sebagai berikut :

1. Untuk bidang keilmuan perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh variasi latihan aerobik terhadap perubahan kadar lemak tubuh dengan waktu perlakuan yang panjang. Penelitian lain yang bisa dilakukan adalah dengan mengguanakan sampel selain mahasiswa dengan kategori memiliki kadar lemak tinggi. Penelitian ini juga diuslkan dapat dilakukan di tempat kebugaran (fitness

center) dengan program terfokus pada perubahan kadar lemak tubuh pada peserta


(3)

74

Nancy Trisari Schiff, 2014

Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, Dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh

2. Untuk mahasiswi penelitian ini bisa menjadi dasar dalam mengikuti senam aerobik, tari zumba, dan tari jaipong yang terprogram dengan tujuan perubahan kadar lemak tubuh.

3. Untuk pusat kebugaran (fitness center) hasil penelitian ini bisa mendukung dalam memberikan promosi tari zumba sebagai alternatif latihan aerobik selain senam aerobik dengan tujuan perubahan kadar lemak tubuh.

4. Untuk sanggar tari jaipong penelitian ini bisa dijadikan sebagai pedoman dan dasar pada para peserta yang bertujuan untuk menurunkan kadar lemak tubuh dalam latihan tari dengan program latihan terprogram menggunakan prinsip latihan aerobik.

5. Untuk masyarakat hasil penelitian ini bisa menjadi dasar untuk melaksanakan program latihan senam aerobik dan alternatif variasi latihan lain dengan tujuan perubahan kadar lemak tubuh.


(4)

Nancy Trisari Schiff, 2014

Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, Dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (1995). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi ketiga. Jakarta: Rineka Cipta.

Brick, Lenny. (2001). Bugar dengan senam Aerobik, Jakarta: PT Raja Grafindo utama. Depkes. (2000). Overweight dan Obesitas di Indonesia. melalui www.obesitas.web.id. 2 Desember 2008.

Dinata, Marta. (2007). Langsing dengan Aerobik. Jakarta : Cerdas Jaya. Dinata, Marta. (2004). Padat Berisi dengan Aerobik. Ciputat: Cerdas Jaya.

Djoko Pekik Irianto. (2000). Panduan Latihan Kebugaran (Yang Efektif dan Aman). Yogyakarta: Lukman Offset

Endang Rahayu Sedianingsih (Kompas, Jumat, 19 Agustus, 2011 hal 13)

Ganjar Kurnia. 2003. Deskripsi kesenian Jawa Barat. Dinas Kebudayaan & Pariwisata Jawa Barat, Bandung. Availabel from : http://id.wikipedia.org/wiki/Jaipongan Giriwijoyo. (2007). Ilmu Faal Olahraga. Bandung : FPOK UPI Bandung.

Giriwijoyo, S. (2007). Ilmu Faal Olahraga, Fungsi Tubuh Manusia Pada Olahraga. Edisi Ke 3. Bandung : FPOK. UPI. Bandung

Harsono. (1988). Coaching Dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta. Tambaka Kusuma.

Kasihani, Kasbolah dan Saukah, Ali. (1993). Validitas dan Reliabilitas Instrumen.

Malang : IKIP Malang.

Kopelman PG., Caterson I, and Dietz WH., 2005. Clinical Obesity in adults and children, 2nd Ed, Blackwell Publishing.

Laurentia.(2004). Obesitas dan Penatalaksanaan Diet. Media Litbangkes vol IXV, 2004 : 60-65

Lichtenstein A H,.Et,al. 2006. Diet and Lifestyle Recommendations Revision 2006: A Scientific Statement From American Heart Association Nutrition Committe.


(5)

76

Nancy Trisari Schiff, 2014

Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, Dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh

Journal of The American Heart Association. Availabel from :

http://circ.ahajournals.org/cgi/content/full/114/1/82.

L.R.Gay.et.al. 2006. Educational Research “ Competencies for Analysis and

Applications.

Luetgenn, et al. (2012). “Zumba : Is The Fitness Party A Good Workout”. Journal of

Sport Science and Medicine. Halaman 358-375

Lynne, Brick. (2001). Bugar Dengan Senam Aerobik. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada.

Miksic, John (general ed.), et al. (2006) Karaton Surakarta. A look into the court of Surakarta Hadiningrat, central Java (First published: 'By the will of His Serene Highness Paku Buwono XII'. Surakarta: Yayasan Pawiyatan Kabudayan Karaton Surakarta, 2004) Marshall Cavendish Editions Singapore ISBN 981-261-226-2. Availabel from : http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_Tari_Indonesia

Myers, Michael D. 2004. Definition of Obesity. Available: from: http: //www.weight. com/definition.asp [Accesed 9 Maret 2011] “Obesity results when the size or number of fat cells in a person's body increases.”

Nawawi, H. Hadari, dan Hadari, H.M. Martini. (1995). Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

PB Persani. (2001). Pemanduan Bakat Senam Artistik dan Ritmik. Komtek PB Persani. Jakarta.

Pudjiadi, S. (1990). Ilmu Gizi Klinis Pada Anak. Fakultas Kedokteran UI : Jakarta. Reni Zahari, instruktur zumba fitness dari Jump n Jive Studio, Kemang, Jakarta Selatan,

seperti dilansir tabloid Mom & Kiddie.

Rusli Lutan. (2002). Menuju Sehat dan Bugar. Jakarta: Depdiknas

Sientia dan Puruhita.(2012). “Pengaruh Latihan Senam Aerobik Terhadap Perubahan Berat Badan Pada Peserta Klub Kebugaran.”Jurnal Media Mudika Muda.


(6)

Nancy Trisari Schiff, 2014

Dampak Aktivitas Senam Aerobik, Tari Zumba, Dan Tari Jaipong Terhadap Perubahan Kadar Lemak Tubuh

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Soetjiningsih. (2004). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta :. PT. Sagung

Suastika K. Update in the management of obesity. Acta Med Indones-Indones J Intern Med. 2006; 38(4): 231-7 [cited 2013, May 18]. Available from http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1713289020.

Sukardi. (2008). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sumardiyanto, 2000. Sejarah Olahraga, Depdiknas, Dirjen Dikdasmen.

Sumosardjuno. (1990). Pengetahuan Praktis Kesehatan dalam Olahraga (1). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

Sutoto dkk (1993), Pendidikan Permainan anak dan Aktivitas Ritmik, Jakarta Depdikbud.

Tremblay, Mark S. et al. (2000). “The Relationship between Physical Activity, Self -Esteem, and Academic Achievement in 12-Year-Old Children”.Pediatric Exercise

Science, Human Kinetics Publishers. Halaman 312-323

Utomo, et al. (2012).“Latihan Senam Aerobik Untuk Menurunkan Berat Badan, Lemak, dan Kolesterol.”Journal of Sport Sciences and Fitness. Semarang. Hal 6-10

WHO Western Pacific Region. 2000. The Asia Pacific Perspective : Redefining Obesity and Its Treatment.