HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN.

(1)

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN

PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman

Oleh: Isma Mentari NIM 0807410

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

PERNYATAAN

“Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Hubungan antara Penguasaan Präteritum dan Pemahaman Membaca Teks Berbahasa Jerman” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko / sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Mei 2014 Yang membuat pernyataan,

Isma Mentari NIM 0807410


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN

disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I,

Dr. H. Azis Mahfuddin, M.Pd. NIP. 195206071976031003

Pembimbing II,

Irma Permatawati, M.Pd. NIP 198210042005012001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman,

Drs. Amir, M.Pd. NIP 196111101985031005


(4)

Isma Mentari, 2015

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAKT

Mentari, Isma: Die Beziehung zwischen der Beherrschung des Präteritums und

der Fähigkeit beim Lesen deutscher Texte. Zulassungsarbeit. Bandung: Deutschabteilung der FPBS UPI. 2014.

Lesen ist eine der Sprachfertigkeiten, die zusätzlich zu drei anderen Sprachfertigkeiten zu beherrschen, weil normalerweise die Informationen in Bücher, Zeitschriften, Zeitungen, Internet, und Dokumente vorgestellt sind. Allerdings ist Lesen keine leichte Aufgabe. Einer der Faktoren, der Schwierigkeiten beim Lesen verursacht, ist die Beherrschung der Grammatik. Ein Teil von der Grammatik, der Leseverstehen beeinflusst, ist Tempus. Ein Tempus, das auf dem Text, wie z.B in der Literatur, Märchen, Roman, Reportage und Biografie gefunden wird, ist Präteritum. Das Präteritum oder die Vergangenheitsform der Verben hat eine wichtige Rolle in einem Satz, weil Verben einen Zustand und eine Aktivität bezeichnen, sodass Verben das Zentrum des Satzes genannt werden. Die Ziele dieser Untersuchung sind, um herauszufinden: (1) Die Beherrschung des Präteritums von den Studenten, (2) Die Fähigkeit der Studenten beim Lesen deutscher Texte, und (3) Die Beziehung zwischen der Beherrschung des Präteritums und der Fähigkeit beim Lesen deutscher Texte. Die Population in dieser Untersuchung waren alle Studenten in der Deutschabteilung, die das Präteritum gelernt haben und als Probanden wurden die Studenten im 6. Semester von der Klasse B, nämlich 20 Personen genommen. In dieser Untersuchung wurde die deskriptive-analystische Methode mit der Regressions- und Korrelationstechnik verwendet. Um die Beziehung zwischen den zwei Variablen zu analysieren, wurde Die Technik “Pearson Produckt Moment” verwendet. Aus der Berechnung stellten sich folgende heraus: (1) Die Beherrschung des Präteritums von den Studenten gehört zur Kategorie „gut‟, (2) Die Fähigkeit der Studenten beim Lesen deutscher Texte gehört zur Kategorie „sehr gut‟, und (3) Es gibt eine Beziehung zwischen der Beherrschung des Präteritums und der Fähigkeit beim Lesen deutscher Texte. Das wurde durch die Korrelationsberechnung mit der Korrelationkoeffizient 0,65 gezeigt, die zur Kategorie befriedigend gehört. Die Beziehung zwischen X-Variable und Y-Variable konnte durch die Regressionsgleichung Ŷ= 3,31 + 1,01(x) gezeigt werden. Nach den Untersuchungsergebnissen wird folgendes vorgeschlagen: die Studenten sollten ihre Beherrschung von dem Präteritum steigern, wie z.B die Präteritumsübungen machen und außerdem sollten sie deutsche Bücher, besonders Märchen lesen, die sich in einem Sammlungsbuch von Märchen, oder auf der Online-Seite befinden.


(5)

Isma Mentari, 2015

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAKSI

Mentari, Isma: Hubungan antara Penguasaan Präteritum dan Pemahaman Membaca Teks Berbahasa Jerman. Skripsi. Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI. 2014.

Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang penting untuk dikuasai di samping ketiga keterampilan berbahasa lainnya, karena pada umumnya informasi disajikan dalam bentuk bacaan berupa buku, majalah, surat kabar, internet, dan dokumen. Walaupun demikian, membaca bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Kesulitan dalam membaca salah satunya disebabkan oleh kurangnya penguasaan gramatika. Salah satu bagian dari gramatika yang diduga memengaruhi kemampuan membaca adalah kala. Salah satu kala yang ditemukan dalam teks bacaan, seperti teks literatur, dongeng, roman, reportase dan biografi adalah Präteritum. Präteritum yang merupakan bentuk verba kala lampau memiliki peranan penting dalam sebuah kalimat, karena verba menunjukkan suatu keadaan dan kegiatan, sehingga verba sering disebut sebagai inti kalimat. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) penguasaan Präteritum mahasiswa, (2) pemahaman membaca teks berbahasa Jerman mahasiswa, serta (3) hubungan antara penguasaan Präteritum dan pemahaman membaca teks berbahasa Jerman mahasiswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman yang telah mempelajari materi Präteritum, sedangkan sampelnya adalah mahasiswa semester VI kelas B yang berjumlah 20 orang. Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif analitis, teknik penelitian yang digunakan yaitu teknik analisis regresi dan analisis korelasi. Untuk menganalisis hubungan antara dua variabel digunakan teknik Pearson Product Moment. Dari hasil perhitungan diperoleh hasil: (1) penguasaan Präteritum mahasiswa termasuk kategori baik, (2) pemahaman membaca teks berbahasa Jerman mahasiswa termasuk kategori baik sekali, serta (3) terdapat hubungan antara penguasaan Präteritum dan pemahaman membaca teks berbahasa Jerman. Hasil perhitungan menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,65, yang termasuk dalam kategori cukup. Hubungan antara variabel X dan Y ditunjukkan melalui persamaan regresi Ŷ = 3,31 + 1,01(x). Berdasarkan hasil penelitian disarankan: mahasiswa diharapkan meningkatkan penguasaan Präteritum, dengan cara mengerjakan latihan soal yang berhubungan dengan Präteritum, selanjutnya mahasiswa disarankan untuk membaca teks berbahasa Jerman khususnya Märchen, yang dapat dibaca pada buku-buku kumpulan Märchen atau dapat dilihat pada situs online.


(6)

Isma Mentari, 2015

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI Universitas

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

KATA PENGANTAR... ABSTRAKT... ABSTRAKSI... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

i ii iii iv vi ix x xi BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah... B. Identifikasi Masalah... C. Batasan Masalah... D. Rumusan Masalah... E. Tujuan Penelitian... F. Manfaat Penelitian...

1 4 4 4 5 5

BAB II LANDASAN TEORETIS

A. Präteritum... 1. Hakikat Präteritum... 2. Penggunaan Präteritum... 3. Pembentukan Präteritum... B. Pemahaman Membaca...

1. Hakikat Membaca………... 2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pemahaman Membaca………....

6 6 6 7 12 12 12


(7)

vii

Isma M entari,2014

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN

Perpustakaan.upi.edu|repository.upi.edu|upi.ed

3. Proses Membaca………... 4. Jenis-jenis Teks………...

5. Pemahaman Membaca………...….

C. Kerangka Berpikir... D. Hipotesis Penelitian...

14 16 18

19 20

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian... B. Waktu dan Tempat………... C. Populasi dan Sampel Penelitian... D. Variabel Penelitian…………... E. Instrumen Penelitian... F. Teknik Analisi Data... 1. Uji Reliabilitas Data X dan Y………..…… 2. Uji Persyaratan Analisis……….…..……

3. Analisis Korelasi……….…….………

4. Analisis Regresi………... G. Hipotesis Statistik……....

21 21 22 22 22 23 23 24 25 25 26

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data... 1. Data Penguasaan Präteritum ...……. 2. Data Pemahaman Membaca Teks Berbahasa Jerman... B. Uji Persyaratan Analisis Data...

1. Uji Homogenitas... 2. Uji Normalitas………... C. Analisis Data...

1. Penghitungan Koefisien Korelasi……….

2. Uji Koefisien Korelasi………..

3. Uji Koefisien Determinasi………...………….

4. Analisis Regresi Linear Sederhana………..………

27 27 27 35 28 28 29 29 30 30 30


(8)

viii

Isma M entari,2014

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN

Perpustakaan.upi.edu|repository.upi.edu|upi.ed

5. Uji Keberartian dan Kelinearan Regresi………..………

6. Uji Koefisien Arah Regresi………..………

D. Uji Hipotesis………... E. Pembahasan Hasil Penelitian...

31 31 31 32

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan... B. Saran...

DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN... RIWAYAT HIDUP

34 34

36 39


(9)

Isma Mentari, 2015

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang penting untuk dikuasai di samping ketiga keterampilan berbahasa lainnya. Hal ini dikarenakan pada umumnya informasi disajikan dalam bentuk bacaan berupa buku, majalah, surat kabar, internet, dan dokumen. Dengan membaca, kita dapat memperluas pengetahuan, menggali dan memahami pesan-pesan tertulis dalam bacaan. Walaupun demikian, membaca bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, terutama dalam pembelajaran bahasa asing.

Kesulitan membaca disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya minat dan motivasi membaca, sarana membaca, penguasaan kosakata, serta tata bahasa atau dalam bahasa Jerman disebut dengan istilah Grammatik. Salah satu bagian dari Grammatik yang diduga memengaruhi kemampuan membaca adalah kala. Salah satu kala yang ditemukan dalam teks bacaan adalah Präteritum, yaitu bentuk kala lampau yang dipergunakan untuk menggambarkan atau mengungkapkan kejadian yang telah terjadi. Kala ini di antaranya ditemukan dalam teks literatur, dongeng, roman, reportase dan biografi.

Dalam perkuliahan, Präteritum dipelajari secara bertahap. Pada semester I mahasiswa mempelajari Präteritum untuk verba sein dan haben. Pada semester IV, Päteritum kembali dipelajari dengan jenis teks yang lebih rumit, seperti reportase dan biografi. Adapun materi yang dipelajari adalah Präteritum untuk verba modal (Modalverben), verba lemah (schwache Verben), verba kuat (starke Verben) dan verba campuran (gemischte Verben), di mana setiap bentuk memiliki aturan yang berbeda yang harus dipahami oleh mahasiswa. Präteritum kembali dijumpai pada semester VI dalam mata kuliah Deutsche Literatur I. Dalam mata kuliah tersebut mahasiswa tidak lagi mempelajari pembentukan Präteritum, tetapi


(10)

Isma M entari,2014

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN

Perpustakaan.upi.edu|repository.upi.edu|upi.ed

membahas teks literatur berbahasa Jerman, khususnya dongeng atau dalam bahasa Jerman disebut Märchen, yang mengandung Präteritum. Berikut adalah penggalan dongeng berbahasa Jerman (Märchen) yang mengandung Präteritum

Eines Tages bat er seinen Wächter : “Bring mich zum König. Ich will ihm einen großen Schatz geben”. Als der Dieb vor dem König stand, gab er ihm eine kleine Schachtel. Der König öffnete sie und fand dort nur eine Birnenkern.

Penggalan dongeng di atas kurang lebih berarti „Pada suatu hari dia (laki -laki) meminta seorang pengawal : “Antarkan aku pada sang raja. Aku ingin

memberikan sesuatu yang berharga padanya”. Ketika pencuri itu berdiri

dihadapan sang raja, dia memberikan sebuah kardus kecil kepada sang raja. Raja pun membuka kardus tersebut dan hanya menemukan sebiji buah pir.‟

Pada penggalan ceritera di atas terdapat beberapa verba dalam bentuk Präteritum, yaitu bot (bieten) „meminta‟, stand (stehen) „berdiri‟, gab (geben)

„memberikan‟, öffnete (öffnen) „membuka‟ dan fand (finden) „menemukan‟.

Dari penggalan dongeng berbahasa Jerman di atas, diduga salah satu kendala yang dialami mahasiswa ialah tertukarnya verba bot dengan verba bat yang berasal dari kata bitten yang artinya „menawarkan‟. Bila mahasiswa tertukar mengartikan verba tersebut makan penggalan dongen di atas dapat diartikan menjadi

„Pada suatu hari dia (laki-laki) menawarkan seorang pengawal :

“Antarkan aku pada sang raja. Aku ingin memberikan sesuatu yang berharga padanya”. Ketika pencuri itu berdiri dihadapan sang raja, dia memberikan sebuah kardus kecil kepada sang raja. Raja pun membuka kardus tersebut dan hanya

menemukan sebiji buah pir.‟

Pada contoh di atas, terdapat kekeliruan dalam mengartikan verba sehingga mahasiswa tersebut keliru dalam memahami makna yang terkandung dalam kalimat tersebut. Kendala lain yang dialami mahasiswa seputar masalah Präteritum dalam membaca adalah mengetahui infinitif dari sebuah Präteritum, sehingga mahasiswa tidak tahu arti dari verba tersebut. Jika mahasiswa tidak tahu


(11)

Isma M entari,2014

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN

Perpustakaan.upi.edu|repository.upi.edu|upi.ed

arti sebuah verba dalam sebuah kalimat, maka diduga mahasiswa tidak dapat mengartikan kalimat tersebut dengan benar.

Verba memiliki peran yang peting dalam sebuah kalimat. Verba berfungsi menunjukkan suatu kegiatan seperti laufen „berjalan‟ atau keadaan schlafen

„tidur‟, verba juga menunjukkan perbedaan kala dalam kalimat, seperti essen

„makan‟ bentuk Präsens, aß „makan‟ bentuk Präteritum dan gegesen haben

„makan‟ bentuk Perfekt. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa verba merupakan bagian inti dari sebuah kalimat, karena verba menjelaskan suatu keadaan atau kegiatan yang dilakukan oleh subjek serta menunjukkan kapan kegiatan itu berlangsung. Präteritum yang merupakan bentuk verba kala lampau memiliki peranan penting dalam sebuah kalimat yang dapat ditemukan pada teks khususnya Märchen atau dongeng berbahasa Jerman. Oleh karena itu, kesulitan dan kekeliruan dalam mengartikan Präteritum seperti yang telah dipaparkan sebelumnya diduga menjadi salah satu penyebab kurangnya pemahaman mahasiswa dalam membaca, khususnya teks jenis kala lampau seperti Märchen atau dongeng berbahasa Jerman. Hal ini dikarenakan jika Präteritum di dalam teks tidak dipahami mahasiswa maka arti teks tersebut tidak dapat dimengerti, sehingga arti teks secara keseluruhan dan makna yang terkandung di dalamnya tidak dapat dimengerti dengan baik. Oleh karena itu dapat diasumsikan bahwa penguasaan Präteritum memengaruhi pemahaman mahasiswa dalam membaca teks berbahasa Jerman.

Penelitian mengenai Präteritum pernah dilakukan oleh Resmi (2012) dengan judul “Hubungan Penguasaan Bentuk Verba Kala Lampau dalam Kalimat Bahasa Jerman dengan Kemampuan Menulis Erzählung“. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara penguasaan bentuk verba kala lampau Perfekt dan Präteritum dalam kalimat bahasa Jerman dan kemampuan menulis Erzählung. Adapun dalam penelitian yang penulis lakukan, penguasaan Präteritum tidak dihubungkan dengan keterampilan menulis yang bersifat produktif, tetapi dihubungkan dengan


(12)

Isma M entari,2014

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN

Perpustakaan.upi.edu|repository.upi.edu|upi.ed

keterampilan yang bersifat reseptif, yaitu membaca. Dalam hal ini berupa pemahaman membaca teks berbahasa Jerman.

B. Identifikasi Masalah

Mengacu pada latar belakang permasalahan di atas, maka rincian masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah sarana membaca yang kurang baik menyebabkan mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami teks berbahasa Jerman?

2. Apakah minat dan motivasi yang rendah menghambat mahasiswa dalam memahami teks berbahasa Jerman?

3. Apakah rendahnya penguasaan kosakata menghambat pemahaman membaca mahasiswa?

4. Apakah kurangnya penguasaan gramatika bahasa Jerman menghambat pemahaman membaca mahasiswa?

5. Apakah penguasaan Präteritum yang rendah mengahambat pemahaman membaca mahasiswa?

C. Batasan Masalah

Agar penelitian yang dilaksanakan tidak meluas, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi seputar hubungan antara penguasaan Präteritum dan pemahaman membaca teks berbahasa Jerman. Dalam penelitian ini, Präteritum yang dimaksud mencakup verba beraturan, verba tidak beraturan, verba campuran dan verba bantu (Modalverben). Adapun bentuk wacana dalam penelitian ini adalah Märchen atau dongeng berbahasa Jerman.


(13)

Isma M entari,2014

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN

Perpustakaan.upi.edu|repository.upi.edu|upi.ed

Masalah-masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah penguasaan Präteritum mahasiswa?

2. Bagaimanakah pemahaman membaca teks berbahasa Jerman mahasiswa? 3. Bagaimanakah hubungan antara penguasaan Präteritum dan pemahaman

membaca teks berbahasa Jerman mahasiswa?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. penguasaan Präteritum mahasiswa.

2. pemahaman membaca teks berbahasa Jerman mahasiswa.

3. hubungan antara penguasaan Präteritum dan pemahaman membaca teks berbahasa Jerman mahasiswa.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara umum, yaitu:

1. Memberikan gambaran mengenai hubungan antara penguasaan Präteritum dan pemahaman membaca teks berbahasa Jerman.

2. Memotivasi mahasiswa dalam mempelajari Präteritum, yaitu dengan menjadikan penelitian ini sebagai salah satu referensi dalam mempelajari Präteritum sebagai bagian dari gramatika bahasa Jerman.

3. Memberikan referensi bagi peneliti lain yang akan meneliti tema seputar Präteritum dan pemahaman membaca teks berbahasa Jerman.


(14)

Isma Mentari, 2015

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI Universitas

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Berdasarkan masalah yang diteliti, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Metode ini bertujuan mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data agar memperoleh gambaran mengenai kesimpulan dari rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian.

Teknik penelitian yang digunakan yaitu teknik analisis regresi dan analisis korelasi karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai hubungan antara penguasaan Präteritum dan pemahaman membaca teks barbahasa Jerman.

Adapun menurut Arikunto (2010:97) desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

r

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Keterangan :

X = variabel bebas (penguasaan Präteritum).

Y = variabel terikat (pemahaman membaca teks berbahasa Jerman).

r = hubungan antara penguasaan Präteritum dengan pemahaman membaca teks berbahasa Jerman.

Y

X


(15)

Isma Mentari, 2015

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI Universitas

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 pada mahasiswa semester VI Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman yang telah mempelajari materi Präteritum.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester VI kelas B tahun ajaran 2013/2014 Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman.

D. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti yaitu, Präteritum sebagai variabel bebas (X) dan pemahaman membaca teks berbahasa Jerman sebagai variabel terikat (Y).

E. Instumen Penelitian

Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tes Pemahaman Präteritum.

Dalam penelitian ini digunakan tes tertulis untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam penguasan Präteritum. Tes penguassan Präteritum berjumlah 59 soal yang terdiri dari tiga bagian, yaitu mengubah verba dari bentuk infinitif


(16)

Isma Mentari, 2015

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI Universitas

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ke dalam bentuk Präteritum yang diambil dari buku Deutsch als Fremdsprache übungsgrammatik für die Mittelstufe (2010:83), menjodohkan yang diambil dari buku Großes übungsbuch Grammatik (2010: 31) dan mengisi teks rumpang yang diambil dari latihan soal pada situs http://online-lernen.levrai.de/deutsch-uebungen.

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk menguji validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, maka dilakukan analisis butir soal. Butir-butir soal yang telah disusun, diujicobakan kepada populasi yang sama (bukan kelas sampel). Berdasarkan hasil uji validitas diperoleh sebanyak 34 butir soal pemahaman Präteritum (lihat lampiran 1).

2. Tes Pemahaman Membaca Teks berbahasa Jerman.

Tes yang digunakan untuk mengetahui pemahaman membaca teks berbahasa Jerman terdiri dari dua teks dengan 33 soal. Teks pertama berjudul Der Wolf und die sieben Geißlein yang terdiri dari dua jenis tes yaitu, pilihan ganda dan menjodohkan. Teks kedua berjudul Die Bremer Stadtmusikanten yang terdiri dari satu jenis tes yaitu, benar/salah. Kedua teks di atas diambil dari situs http://vs-material.wegerer.at. Setelah dilakukan uji validitas diperoleh sebanyak 16 soal yang valid (lihat lampiran 2).

F. Teknik Analisis Data

1. Uji Reliabilitas Data X dan Y

Dalam penelitian ini dilakukan uji reliabilitas untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan andal dan dapat dipercaya dengan menggunakan metode Split Half (ganjil genap). Untuk mengetahui nilai r, digunakan teknik


(17)

Isma Mentari, 2015

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI Universitas

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pearson Product Moment dengan mengkorelasikan variabel X (butir soal ganjil) dan variabel Y (butir soal genap). Setelah r diketahui, penghitungan dilanjutkan untuk mencari nilai r penuh. Hal ini bertujuan agar mendapatkan nilai r yang digunakan untuk mengetahui katagori reliabilitas instrumen tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Guilford dalam Suherman (1990:177), yaitu:

Tabel 3.1 Koefisien Reliabilitas

Interval Koefisien Klasifikasi

≤ 0,20 sangat rendah

0,20 < ≤ 0,40 rendah

0,40 < ≤ 0,60 sedang

0,60 < ≤ 0,80 tinggi

0,80 < ≤ 1,00 sangat tinggi

Dari hasil uji reliabilitas instrumen, diperoleh nilai r untuk pemahaman Präteritum sebesar 7,35 dan untuk pemahaman membaca teks berbahasa Jerman sebesar 5,06. Jika diinterpretasikan berdasarkan tabel di atas maka nilai r pemahaman Präteritum termasuk ke dalam kategori reliabilitas tinggi dan nilai r pemahaman membaca teks berbahasa Jerman termasuk ke dalam kategori reliabilitas sedang. Berdasarkan hasil perhitungan di atas, disimpulkan bahwa kedua instrumen tersebut termasuk andal dan dapat dipercaya.

2. Uji Persyaratan Analisis a. Uji Homogenitas Data X dan Y


(18)

Isma Mentari, 2015

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI Universitas

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y bersifat homogen atau tidak. Uji homogenitas dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mencari standar deviasi variabel X dan Y 2. Mencari dengan varians X dan Y

3. Membandingkan dengan pada tabel distribusi F, dengan dk pembilang n-1 (untuk varians terbesar) dan dk penyebut n-1 (untuk varians terkecil). Jika lebih kecil dari maka data tersebut bersifat homogen.

b. Uji Normalitas Data X dan Y

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Apabila data tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal, maka kesimpulan dalam penelitian tidak berlaku. Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors. Jika L hitung lebih kecil dari L tabel, maka dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

3. Analisis Korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui berapa besar hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam hal ini hubungan antara pemahaman Präteritum dengan pemahaman membaca teks berbahasa Jerman. Untuk itu, digunakan rumus korelasi Pearson Product Moment, sebagai berikut :


(19)

Isma Mentari, 2015

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI Universitas

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

r

xy

=

Setelah diperoleh nilai r, lalu diuji signifikansinya dengan menggunakan r uji t. jika nilai lebih besar dari dengan a = 0,05, maka koefisien kolerasi tersebut signifikan.

Selanjutnya untuk mengetahui besar kontribusi variabel X terhadap variabel Y dilakukan penghitungan koefisien determinasi (KD) dengan menggunakan rumus

KD = r² x 100%

4. Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan untuk memprediksi variabel Y bila variabel X diketahui. Regresi sederhana dianalisis karena didasari oleh hubungan kausal variabel X dan Y.

Analisi regresi dapat diketahui dengan cara mencari persamaan regresi

sederhana dengan rumus Ŷ = a + bx. Keberartian (signifikasi) dan kelinearannya kemudian diuji dengan menggunakan penghitungan analisis varians (ANAVA), selain itu, dianalisis pula koefisien arah regresinya dengan menggunakan uji t.

Jika dalam penelitian ini tidak terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y, maka penelitian ini tidak dianjurkan dengan analisis regresi, begitu pula sebaliknya.


(20)

Isma Mentari, 2015

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI Universitas

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu : rxy = 0, tidak terdapat hubungan

: rxy 0, terdapat hubungan

diterima jika tidak ada hubungan positif antara variabel X dengan variabel Y. ditolak dan hipotesis alternatif diterima jika terdapat hubungan positif antara variabel X dan variabel Y.


(21)

Isma Mentari, 2015

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah melakukan penelitian mengenai hubungan antara penguasaan Präteritum dan pemahaman membaca teks berbahasa Jerman, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil tes penguasaan Präteritum mahasiswa semester 6, di Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman, Universitas Pendidikan Indonesia, diperoleh nilai tertinggi 91 (skala 0-100) dan nilai terendah 44. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 77,15. Berdasarkan nilai rata-rata tersebut dapat disimpulkan bahwa penguasaan Präteritum mahasiaswa termasuk ke dalam kategori baik.

2. Berdasarkan hasil tes pemahaman membaca teks berbahasa Jerman, diperoleh nilai tertinggi 100 (skala 0-100) dan nilai terendah 44. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 81,05. Berdasarkan nilai rata-rata tersebut dapat disimpulkan bahwa pemahaman mahasiswa dalam membaca teks berbahasa Jerman termasuk ke dalam kategori baik sekali.

3. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,65 menunjukkan bahwa hubungan penguasaan Präteritum dan pemahaman membaca teks berbahasa Jerman termasuk ke dalam kategori cukup, sedangkan nilai uji koefisien korelasi sebesar 3,65 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara penguasaan Präteritum dan pemahaman membaca teks berbahasa Jerman.

B. Saran

Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam pemahaman membaca diperlukan penguasaan Präteritum yang baik. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan, maka terdapat beberapa saran sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara penguasaan Präteritum dan pemahaman membaca teks berbahasa


(22)

Isma Mentari, 2015

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jerman, mahasiswa diharapkkan meningkatkan penguasaan Präteritum, dengan cara mengerjakan latihan soal yang berhubungan dengan Präteritum, seperti latihan soal yang terdapat pada situs http://online-lernen.levrai.de, di mana mahasiswa dapat memilih kategori soal yang dibutuhkan, seperti latihan soal Präteritum dalam bentuk Märchen.

2. Mahasiswa diharapkan lebih termotivasi untuk membaca teks berbahasa Jerman khususnya Märchen, yang dapat dibaca pada buku-buku kumpulan Märchen atau dapat dilihat juga pada situs www.grimmstories.com. Dengan demikian mahasiswa akan lebih terbiasa membaca, sehingga dapat lebih mudah memahami teks berbahasa Jerman, khususnya Märchen.

3. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk meneliti lebih lanjut faktor lain yang dapat memengaruhi pemahaman membaca mahasiswa, seperti minat membaca, faktor kognitif, faktor afektif dan lain-lain.


(23)

Isma Mentari, 2015

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI Universitas

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arikunto, Suharsimi. (2010). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2011). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Dinsel, Sabine dan Geiger, Susanne. (2007). Verbformen. Ismaning: Heuber Verlag.

Dreyer, Hilke dan Schmitt, Richard. (2000). Lehr- und Übungsbuch der Deutschen Grammatik. Ismaning: Max Heuber Verlag.

Duden. (2007). Duden Deutsches Universal Wörterbuch. Mannheim: Dudenverlag.

Ehlers, Swantje. (2010). Lesen als Verstehen. Berlin: Druckhaus Langenscheidt. Engel, Ulrich. (2009). Deutsche Grammatik. München: Verlag GmbH.

Fleer, Sarah. (2010). Langenscheidt Premium Verbtabellen Deutsch. Berlin & München: Langenscheidt KG.

Götz, Dieter. (2010). Langenscheidt Grosswörterbuch. München: Langenscheidt KG.

Hantschel, Hansjürgen et.al. (2008). Perfekt in Deutsch Übungsgrammatik für Jugendliche. Stuttgart: Ernst Klett Sprachen GmbH.

Helbig, Gerhard dan Buscha, Joachim. (2001). Deutsche Grammatik: Ein Handbuch für den Ausländerunterricht. München: Langenscheidt.

Hoberg, Rudolf. (2009). Der kleine Duden: Deutsche Grammatik . Mannheim: Dudenverlag.


(24)

Isma Mentari, 2015

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI Universitas

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Huneke, W.H dan Steinig, Wolfgang. (2010). Deutsch als Fremdsprache: eine Einführung. Berlin: Verlag GmbH.

Kaewwipet, Noraseth. (2007). Kontrastive Lesegrammatik Deutsch. Kasel: University Press GmbH.

Langenscheidt. (2010). Langenscheidt Grosswörterbuch Deutsch als Fremdsprache. Berlin & München: Langenscheidt.

Nurgiantoro, Burhan. (2005). Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak . Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Reimann, Monika. (2009). Grundstufen-Grammatik für Deutsch als Fremdsprache. Ismaning: Heuber Verlag.

Resmi, W.P. (2012). Hubungan Penguasaan Bentuk Verba Kala Lampau dalam Kalimat Bahasa Jerman dengan Kemampuan Menulis Erzählung. Skripsi pada FPBS UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Suherman, E. Dkk. (1990). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA Universitas Pendidikan Indonesia.

Surkamp, Carola. (2010). Metzler Lexikon Framdsprachendidaktik. Stuttgart & Weimar: Verlag J.B. Metzler.

Weerman, E.M dan Wolk, Ulrika. (2008) Vertabellen Plus Deutsch. Stuttgart: Ernst Klett Sprachen GmbH.

. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Internet

Morrey, Robert. (2008). Präteritum [Online]. Tersedia: http://99.23.169.128/~ramorrey/62FLIfiles/Aufgabe-5/GMVBPRAEKL.pdf. [12 desember 2013]

Schäckermann, Dietrich. (2009). Die Textsorten [Online]. Tersedia: http://dietrich-schaeckermann.de/Html/Interpretation/textsorten.html.


(25)

Isma Mentari, 2015

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI Universitas

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu [25 Febuari 2014]

__________. __________. Faktor Membaca [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/faktormembaca. [3 Januari 2014]

__________. __________. Präteritum [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/praeteritum. [3 Januari 2014]

__________. __________. Tahapan Membaca [Online]. Tersedia: http://pustaka.ut.ac.id. [18 Januari 2014]


(1)

Isma Mentari, 2015

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI Universitas

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

:

r

xy = 0, tidak terdapat hubungan

:

r

xy 0, terdapat hubungan

diterima jika tidak ada hubungan positif antara variabel X dengan variabel Y. ditolak dan hipotesis alternatif diterima jika terdapat hubungan positif antara variabel X dan variabel Y.


(2)

Isma Mentari, 2015

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah melakukan penelitian mengenai hubungan antara penguasaan

Präteritum dan pemahaman membaca teks berbahasa Jerman, maka dapat

disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil tes penguasaan Präteritum mahasiswa semester 6, di Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman, Universitas Pendidikan Indonesia, diperoleh nilai tertinggi 91 (skala 0-100) dan nilai terendah 44. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 77,15. Berdasarkan nilai rata-rata tersebut dapat disimpulkan bahwa penguasaan Präteritum mahasiaswa termasuk ke dalam kategori baik.

2. Berdasarkan hasil tes pemahaman membaca teks berbahasa Jerman, diperoleh nilai tertinggi 100 (skala 0-100) dan nilai terendah 44. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 81,05. Berdasarkan nilai rata-rata tersebut dapat disimpulkan bahwa pemahaman mahasiswa dalam membaca teks berbahasa Jerman termasuk ke dalam kategori baik sekali.

3. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,65 menunjukkan bahwa hubungan penguasaan Präteritum dan pemahaman membaca teks berbahasa Jerman termasuk ke dalam kategori cukup, sedangkan nilai uji koefisien korelasi sebesar 3,65 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara penguasaan

Präteritum dan pemahaman membaca teks berbahasa Jerman.

B. Saran

Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam pemahaman membaca diperlukan penguasaan Präteritum yang baik. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan, maka terdapat beberapa saran sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara penguasaan Präteritum dan pemahaman membaca teks berbahasa


(3)

Isma Mentari, 2015

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jerman, mahasiswa diharapkkan meningkatkan penguasaan Präteritum, dengan cara mengerjakan latihan soal yang berhubungan dengan Präteritum, seperti latihan soal yang terdapat pada situs http://online-lernen.levrai.de, di mana mahasiswa dapat memilih kategori soal yang dibutuhkan, seperti latihan soal Präteritum dalam bentuk Märchen.

2. Mahasiswa diharapkan lebih termotivasi untuk membaca teks berbahasa Jerman khususnya Märchen, yang dapat dibaca pada buku-buku kumpulan

Märchen atau dapat dilihat juga pada situs www.grimmstories.com. Dengan

demikian mahasiswa akan lebih terbiasa membaca, sehingga dapat lebih mudah memahami teks berbahasa Jerman, khususnya Märchen.

3. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk meneliti lebih lanjut faktor lain yang dapat memengaruhi pemahaman membaca mahasiswa, seperti minat membaca, faktor kognitif, faktor afektif dan lain-lain.


(4)

Isma Mentari, 2015

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI Universitas

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arikunto, Suharsimi. (2010). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2011). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Dinsel, Sabine dan Geiger, Susanne. (2007). Verbformen. Ismaning: Heuber Verlag.

Dreyer, Hilke dan Schmitt, Richard. (2000). Lehr- und Übungsbuch der

Deutschen Grammatik. Ismaning: Max Heuber Verlag.

Duden. (2007). Duden Deutsches Universal Wörterbuch. Mannheim: Dudenverlag.

Ehlers, Swantje. (2010). Lesen als Verstehen. Berlin: Druckhaus Langenscheidt. Engel, Ulrich. (2009). Deutsche Grammatik. München: Verlag GmbH.

Fleer, Sarah. (2010). Langenscheidt Premium Verbtabellen Deutsch. Berlin & München: Langenscheidt KG.

Götz, Dieter. (2010). Langenscheidt Grosswörterbuch. München: Langenscheidt KG.

Hantschel, Hansjürgen et.al. (2008). Perfekt in Deutsch Übungsgrammatik für

Jugendliche. Stuttgart: Ernst Klett Sprachen GmbH.

Helbig, Gerhard dan Buscha, Joachim. (2001). Deutsche Grammatik: Ein

Handbuch für den Ausländerunterricht. München: Langenscheidt.

Hoberg, Rudolf. (2009). Der kleine Duden: Deutsche Grammatik . Mannheim: Dudenverlag.


(5)

Isma Mentari, 2015

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI Universitas

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Huneke, W.H dan Steinig, Wolfgang. (2010). Deutsch als Fremdsprache: eine

Einführung. Berlin: Verlag GmbH.

Kaewwipet, Noraseth. (2007). Kontrastive Lesegrammatik Deutsch. Kasel: University Press GmbH.

Langenscheidt. (2010). Langenscheidt Grosswörterbuch Deutsch als Fremdsprache. Berlin & München: Langenscheidt.

Nurgiantoro, Burhan. (2005). Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak . Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Reimann, Monika. (2009). Grundstufen-Grammatik für Deutsch als Fremdsprache. Ismaning: Heuber Verlag.

Resmi, W.P. (2012). Hubungan Penguasaan Bentuk Verba Kala Lampau dalam

Kalimat Bahasa Jerman dengan Kemampuan Menulis Erzählung. Skripsi pada

FPBS UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Suherman, E. Dkk. (1990). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA Universitas Pendidikan Indonesia.

Surkamp, Carola. (2010). Metzler Lexikon Framdsprachendidaktik. Stuttgart & Weimar: Verlag J.B. Metzler.

Weerman, E.M dan Wolk, Ulrika. (2008) Vertabellen Plus Deutsch. Stuttgart: Ernst Klett Sprachen GmbH.

. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Internet

Morrey, Robert. (2008). Präteritum [Online]. Tersedia: http://99.23.169.128/~ramorrey/62FLIfiles/Aufgabe-5/GMVBPRAEKL.pdf. [12 desember 2013]

Schäckermann, Dietrich. (2009). Die Textsorten [Online]. Tersedia: http://dietrich-schaeckermann.de/Html/Interpretation/textsorten.html.


(6)

Isma Mentari, 2015

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI Universitas

Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

[25 Febuari 2014]

__________. __________. Faktor Membaca [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/faktormembaca. [3 Januari 2014]

__________. __________. Präteritum [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/praeteritum. [3 Januari 2014]

__________. __________. Tahapan Membaca [Online]. Tersedia: http://pustaka.ut.ac.id. [18 Januari 2014]